protap + sop

PUSKESMAS MOJOGEDANG IIJAMBANGAN PERENGKEC. MOJOGEDANGKODE POS 57752PELAYANAN BPDISAHKAN OLEH KEPALA PUSKESMASMOJOGEDANG IIKAB. KARANGANYAR

IPUK PRANGASTUTIK,SKM,M.KesNIP : 19770210 200012 2 002

PROSEDUR PENANGANAN DEMAM THYPOID

TERBITAN KE : IITAHUN 2012

Tanda dan Gejala Demam lebih dari 5 hari terutama malam Kadang disertai sakit kepala Ganggauan BAB (konstipasi diare)

Pemeriksaan KU Lemas / lemah Nyeri tekan abdomen Lidah putih / kotor dengan pinggir merah Sub febris

Diagnosa : DEMAM THYPHOID / TIPHOID ABDOMINALIS

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi Kloramfenikol diberikan selama 10 14 hariDewasa : 2 x 2 tablet @ 480 mg / hariAnak : 75 -100 mg /kg BB/ hari dibagi 4 dosis Parasetamol diberikan selama demamDewasa : 3 x 500 mg / hariAnak : 10 mg/ kg BB/ kali pemberian2. Edukasi Tirah baring hingga 3-5 hari bebas demam Makanan lunak Banyak minum Pantau suhu tubuh, panas lebih 7 hari rujuk ke RS Hindari penularan



PROSEDUR PENANGANAN TONSILITIS


Tanda dan Gejala Demam Sakit saat menelan Batuk / serak

Pemeriksaan KU Lemas / lemah Faring hiperemis Febris Pembesaran tonsil

Diagnosa : FARINGITIS DD TONSILITIS

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi Antibiotik : Amoxicillin Dewasa : 3 x 500 mg / hariAnak : 30 50 mg / Kg BB / hari, dibagi 3 dosis Parasetamol diberikan selama demamDewasa : 3 x 500 mg / hariAnak : 10 mg/ kg BB/ kali pemberian

2. Edukasi Istirahat cukup Makan cukup Minum air hangat yang banyak Kumur antiseptic / air garam ( umur > 5 tahun



PROSEDUR PENANGANAN PAROTITIS


Tanda dan Gejala Demam, sakit kepala, tidak nafsu makan, muntah dan nyeri otot Bengkak di bawah telinga Daun telinga seperti terangkat

Pemeriksaan Bengkak dibawah telinga Nyeri tekan di daeah yang bengkak Nyeri saat membuka mulut subfebris

Diagnosa : PAROTITIS / GONDONGAN

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi Parasetamol diberikan selama demamDewasa : 3 x 500 mg / hariAnak : 10 mg/ kg BB/ kali pemberian

2. Edukasi Istirahat cukup Makan cukup



PROSEDUR PENANGANAN MORBILI/ CAMPAK


Tanda dan Gejala Panas tinggi Mata merah dan silau Nyeri sendi dan otot Timbul bintik merah kecoklatan pada kulit dari daerah belakang telinga Batuk , pilek Lesu Kadang diare dan muntah

Pemeriksaan KU Lemas / lemah Bercak merah yang datar di seluruh tubuh Febris Mata hiperemis , batuk dan pilek selama 4 -5 hari Koplik spot Gatal Komplikasi : pneumonia, dehidrasi, infeksi telinga, bahkan encephalitis

Diagnosa : MORBILLI / CAMPAK

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi BILA FEBRISParasetamol diberikan selama demamDewasa : 3 x 500 mg / hariAnak : 10 mg/ kg BB/ kali pemberian BATUK KERINGDekstromethorphan : 1 mg/ Kg BB / hari , dibagi 3 dosis Berikan vitamin A dosis tinggi

2. Edukasi Istirahat cukup / tirah baring Makan cukup Minum air hangat yang banyak Kontrol setelah obat habis Bila terjadi infeksi sekunder, segera di periksakan



PROSEDUR PENANGANAN HEPATITIS


Tanda dan Gejala Demam Lesu Mata kuning Nafsu makan menurun Mual , muntah Nyeri perut kanan atas Nyeri otot, sakit kepala Urin berwarna seperti air teh

Pemeriksaan KU Lemas / lemah Febris Sclera dan kulit berwarna kuning Nyeri tekan perut kanan atas Urin berwarna seperti air teh

Diagnosa : HEPATITIS

Penatalaksanaan :Edukasi Istirahat cukup / tirah baring Makan cukup dan bergizi yang mudah dicerna Minum air hangat yang banyak RUJUK KE RUMAH SAKIT



PROSEDUR PENANGANAN VARISELA / CACAR AIR


Tanda dan Gejala Panas tinggi / Demam Nyeri sendi dan otot Timbul bintik berisi cairan di seluruh tubuh Lesu Terdapat penderita lainnya ( sangat menular)Pemeriksaan KU Lemas / lemah Febris Terdapat vesikel berisi cairan jernih di seluruh tubuh Gatal Luka bekas garukanDiagnosa : VARISELA / CACAR AIR

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi : bersifat simptomatis BILA FEBRISParasetamol diberikan selama demamDewasa : 3 x 500 mg / hariAnak : 10 mg/ kg BB/ kali pemberian BILA GATALBerikan bedak salicil 2 % Berikan vitamin A dosis tinggi

2. Edukasi Istirahat cukup / tirah baring Makan cukup Minum air hangat yang banyak Jaga kebersihan , mandi dengan air dan sabun Vesikel jangan di pecah, jangan di garuk Kontrol setelah obat habis



PROSEDUR PENANGANAN COMMON COLD/ INFLUENSA


Tanda dan Gejala Panas tinggi / Demam Ingus encer, hidung tersumbat, bersin bersin Tenggorokan gatal, terasa kering Nyeri sendi dan otot Batuk , pilek Lesu Nafsu makan hilang / menurun

Pemeriksaan KU Lemas / lemah Febris Tenggorokan merah Secret jernih di rongga hidung

Diagnosa : COMMON COLD / INFLUENSA

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi KURANG DARI 3 HARI TIDAK PERLU ANTIBIOTIK DEMAMParasetamol diberikan selama demamDewasa : 3 x 500 mg / hariAnak : 10 mg/ kg BB/ kali pemberian BATUK KERINGDekstromethorphan : Dewasa : 3 x 10 15 mg / hari, selama 3 hariAnak : 1 mg/ Kg BB / hari , dibagi 3 dosis BATUK BERDAHAKGliseril guaiacolat : Dewasa : 3 x 1 tabAnak : sesuaikan dosis

2. Edukasi Istirahat cukup Makan cukup dan bergizi Minum air hangat yang banyak



PROSEDUR PENANGANAN PNEUMONIA


Tanda dan Gejala Panas tinggi Batuk , pilek Lesu SESAK NAFAS

Pemeriksaan KU Lemas / lemah Febris Kecepatan respirasi 2 bl - 1 th : > 50 x / menit 1 th - < 5 th : > 40 x / menit Batuk dan atau kesulitan bernafas Tarikan dinding dada Pernafasan cuping hidung Sianosis sentral, sulit minum

Diagnosa : : PNEUMONIA

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi ANTIBIOTIKa. Kotrimoxazol : selama 14 hari Usia : 2 6 bulan : 2 x tablet / hari 6 bln 3 th : 2 x tablet / hari 3 th 5 th : 2 x 1 tablet / harib. Amoxicillin : 20 40 mg / Kg BB / hari di bagi dalam 3 dosis selama 7 hari BILA FEBRISParasetamol diberikan selama demam, sehari 4 kali pemberianAnak : 10 mg/ kg BB/ kali pemberian

BATUK KERINGDekstromethorphan : 1 mg/ Kg BB / hari , dibagi 3 dosis BATUK BERDAHAKGliseril guaiacolat : 1 mg/ kg bb/ hari , di bagi 3 dosis



PROSEDUR PENANGANAN BRONKHITIS AKUT


Tanda dan Gejala Batuk mula-mula kering (< 2 minggu ) Batuk kemudian berdahak kental, makin banyak Demam Sesak nafas Nyeri dadaPemeriksaan KU Lemas / lemah Febris (37,5 39,5 C ), selama 3 5 hari Tarikkan dinding dada, nafas cepat RonkhiDiagnosa : : BRONKHITIS AKUT

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi : ANTIBIOTIKAmoxicillin 3 x 500 mg / hari selama 7 hari BILA FEBRISParasetamol diberikan selama demamDewasa : 3 x 500 mg / hariAnak : 10 mg/ kg BB/ kali pemberian BATUK KERINGDekstromethorphan : 1 mg/ Kg BB / hari , dibagi 3 dosis BATUK BERDAHAK Gliseril guaiacolat : 1 mg / kg bb/ hari , di bagi 3 dosis

2. Edukasi Istirahat cukup Makan cukup dan bergizi Minum air hangat yang banyak Tidak merokok Hindari udara lembab



PROSEDUR PENANGANAN ASMA BRONKHIAL


Tanda dan Gejala Sesak nafas kambuhan dan berulang Batuk produktif > 2 minggu, berulang Kadang nafas berbunyi Malam atau menjelang pagi hari

Pemeriksaan Sesak nafas Suara mencicit ( mengi ) di bronkhus Batuk berdahak

Diagnosa : ASMA BRONHIALEPenatalaksanaan :1. Farmakoterapi Dewasa : Salbutamol 3 x 2 4 mg / hari Anak : Salbutamol 0,05 mg / kg bb / kali pemberian , dibagi 3 dosisBila tekanan darah tinggi, jangan di berikan terapi, RUJUK ke RUMAH SAKIT

2. Edukasi Hindari faktor pencetus serangan Hindari konsumsi gula, ice cream, gorengan, dll



PROSEDUR PENANGANAN DERMATITIS / EKSIM


Tanda dan Gejala Gatal Ruam kulit

Pemeriksaan Gatal Ruam bermacam- macam, dengan batas tidak tegas UKK : eritem (kemerahan), krusta (kopeng), vesikel (gelembung kecil berisi nanah), eksudasi (basah)

Diagnosa : DERMATITIS ( EKSIM )

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi CTMDewasa : 3 x 2 mg / hariAnak : 3 X - tab sehari, untuk BB 10 kg Pada kasus berat dapat di tambahkan PrednisonDewasa : 2 tablet sekali minumAnak : 1 mg / kg bb / hr, dibagi 2 dosis Pemberian krim Hidrocortizon 2,5 %

2. Edukasi Hindari factor pencetus Prednisone boleh diberikan maksimum 3 hari Jaga kebersihan



PROSEDUR PENANGANAN DERMATITIS ATOPI


Tanda dan Gejala Gatal Ruam kulit

Pemeriksaan Gatal Ruam berbatas tegas UKK : mirip dengan dermatitis eksematosa Lokasi : wajah, ekstremitas dengan atau tanpa bekas garukan Riwayat atopi pada keluarga ( asma, alergi dermatitis kontak dan dermatitis atopi )

Diagnosa : DERMATITIS ATOPI

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi CTMDewasa : 3 x 2 mg / hariAnak : 3 X - tab sehari, untuk BB 10 kg Pada kasus berat dapat di tambahkan PrednisonDewasa : 2 tablet sekali minumAnak : 1 mg / kg bb / hr, dibagi 2 dosis Pemberian krim Hidrocortizon 1 2 %

2. Edukasi Hindari faktor penyebab seperti : zat kimia, cat rambut bakteri, virus debu, tepung sari bulu hewan, makanan tertentu



PROSEDUR PENANGANAN DERMATITIS KONTAK ALERGIKA


Tanda dan Gejala Gatal Ruam kulit Terutama setelah bersentuhan dengan factor penyebab luar

Pemeriksaan Gatal Ruam berbatas tegas UKK : serupa dengan dermatitis eksematosa Lokasi : wajah atau ekstremitas dengan atau tanpa bekas garukan Riwayat atopi keluarga

Diagnosa : DERMATITIS KONTAK ALERGIKA

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi CTMDewasa : 3 x 2 mg / hariAnak : 3 X - tab sehari, untuk BB 10 kg Pada kasus berat dapat di tambahkan PrednisonDewasa : 2 tablet sekali minumAnak : 1 mg / kg bb / hr, dibagi 2 dosis Pemberian krim Hidrocortizon 1 2 %2. EdukasiHindari factor penyebab yang bersentuhan dengan kulit seperti : Kosmetik, sabun, bahan kimia Hewan, tumbuhan Dan benda lain yang menyebabkan reaksi alergi



PROSEDUR PENANGANAN SKABIES


Tanda dan GejalaGATAL PADA SELA-SELA JARI TERUTAMA PADA MALAM HARI

Pemeriksaan Gatal Terdapat vesikel ( gelembung kecil bernanah ), maupun pustula Pada anak erupsi dapat terjadi di seluruh tubuh, Pada usia lanjut erupsi di temukan pada daerah tertutup ( pinggang, lipatan paha , sekitar anus ) Sering di sertai infeksi sekunder dan dermatitis karena salah dalam pemakaian obat

Diagnosa : SKABIES

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi Oleskan salep gameksan atau skabicid, setelah itu tidak boleh mandi selama 24 jam

2. Edukasi Jaga kebersihan diri dan lingkungan Jemur kasur / alas tidur Cuci baju dan seprei dengan sabun dan kaporit



PROSEDUR PENANGANAN TINEA


Tanda dan Gejala Gatal , terutama saat berkeringat Plak atau bercak berwarna kemerahan Dapat mengenai seluruh tubuh

Pemeriksaan Lesi berbentuk bercak / plak berbatas tegas Dapat terjadi area inflamasi ( kemerahan / eritema ), dengan postul atau nodul Terdapat sisik ( skuama ) dan hyperkeratosis Dapat mengenai : kepala ( tinea kapitis ), tubuh ( tinea korporis ) pantat dan lipatan paha ( tinea kruris ) jari kaki ( tinea pedis ) telapak tangan ( tinea manum ) kuku ( tinea unguinum )

Diagnosa : TINEA

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi TOPIKAL : salep antifungal SISTEMIK : Griseofulvin 1 x 500 mg, minimal selama 10 hari

2. Edukasi Mandi 2 kali sehari Jaga kebersihan diri



PROSEDUR PENANGANAN MILIARIA


Tanda dan Gejala Gatal , terutama saat berkeringat Ruam berupa bintik-bintik merah Lokasi : leher, punggung, dada, dahi, ketiak, lipatan paha

Pemeriksaan Ruam berbentuk bintik-bintik merah Ada bekas garukan

Diagnosa : MILIARIA / KERINGAT BUNTET

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi TOPIKAL : BEDAK SALICIL

2. Edukasi Mandi 2 kali sehari, teratur Jaga kebersihan diri Pakaian yang menyerap keringat Keringat segera di keringkan Pada bayi / anak, pakaian segera dig anti bila basah



PROSEDUR PENANGANAN HORDEOLUM


Tanda dan Gejala Rasa mengganjal pada kelopak mata Sakit saat digunakan untuk melihat kebawah Benjolan di pangkal kelopak mata Sakit saat di tekan

Pemeriksaan Benjolan berwarna merah di kelopak mata Nyeri tekan

Diagnosa : HORDEOLUM

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi Kloramfenikol tetes mata 3-4 kali sehari, selama 7-10 hari, atau Oksitetrasiklin salp mata Analgetik , bila perlu

2. Edukasi Kompres air hangat Tidak boleh di ucek / diprovokasi Jaga kebersihan mata



PROSEDUR PENANGANAN CONJUNGTIVITIS


Tanda dan Gejala Mata merah, berair Tajam penglihatan normal Tidak gatal Rasa mengganjal Kelopak mata bengkak Saat bangun tidur, kelopak mata lengket Silau Cepat menular

Pemeriksaan Mata merah Berair Kelopak mata bengkak Discharge / sekret

Diagnosa : KONJUNGTIVITIS

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi Kloramfenikol tetes mata 3-4 kali sehari, selama 7-10 hari, atau Oksitetrasiklin salp mata Analgetik , bila perlu2. Edukasi Bersihkan mata sebelum diobati Hindari paparan sinar matahari, debu dan angin Satu obat untuk satu orang Hindari kontak dengan orang lain



PROSEDUR PENANGANAN GASTRITIS


Tanda dan Gejala Perut terasa perih atau nyeri, Rasa tidak nyaman di ulu hati Kembung dan terasa penuh Sakit saat makan Mual dan muntah Kadang merasa sesak nafas atau nyeri didaerah dada

Pemeriksaan Nyeri tekan ulu hati Hypertimpani

Diagnosa : GASTRITIS

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi Antasida 3 x 1 di kunyah, sebelum makan Pyridoksin 3 x 1

2. Edukasi Istirahat Makan teratur, sedikit-sedikit tetapi sering ( setiap 2 jam makan, bila perlu ) Hindari makanan yang merangsang lambung Hindari penyebab stres



PROSEDUR PENANGANAN DIARE NON SPESIFIK


Tanda dan Gejala Perubahan konsistensi feses Penambahan frekwensi > 3 kali sehari ( dlm 24 jam ) Tidak terdapat darah pada fesesnya

PemeriksaanPengamatan / PemeriksaanDerajat dehidrasi

Tidak dehidrasiDehidrasi Dehidrasi berat

Keadaan umumMata Air mataMulut dan lidahRasa haus

Turgor kulitBaik Normal Ada Basah Normal, tidak haus

Kembali cepatGelisah Cekung Tidak adaKering Kehausan, ingin minum banyakKembali normalLesu, tidak sadarSangat cekungTidak adaSangat keringMalas minum, tidak dapat minumKembali sangat lambat

Diagnosa : DIARE NON SPESIFIK

Penatalaksanaan :DIARE NON SPESIFIK TIDAK DEHIDRASI ZINK : selama 10 hari BB < 10 mg : 1 x tablet / hari BB > 10 mg : 1 x 1 tablet / hari1. Edukasi Mengganti cairan yang hilang, di berikan setiap habis BAB, sampai diare berhenti Menjaga kebersihan makanan, alat makan, bahan makanan yang hendak di makan Mencuci tangan pakai sabun sebelum makan , dan setelah beraktifitas



PROSEDUR PENANGANAN SISTITIS / ISK


Tanda dan Gejala Frekwensi BAK meningkat Terasa panas dan sakit saat BAK Rasa ingin BAK terus Warna urin keruh Kadang disertai demam

Pemeriksaan Nyeri tekan supra pubis Febris/ sub febris

Diagnosa : SISTITIS/ ISK

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi Kotrimoksazol selama 5 hari, 2 x 2 tablet / hari, atau Trimetoprim , selama 5 hari, 1 x 300 mg / hari

2. Edukasi Banyak minum air putih Jangan menahan keinginan BAK



PROSEDUR PENANGANAN DIABETES MELITUS


Tanda dan Gejala Banyak makan, minum, dan BAK Lemas dan cepat lelah Bila luka sukar kering / sembuh Sering terasa kesemutan di ujung-ujung ekstremitas Berat badan menurun dengan cepat Gatal yang kronik

Pemeriksaan Hasil laboratorium DARAH : kadar Gula Darah Puasa > 150 mg/ dl AIR SENI : reduksi (+) Luka yang tidak sembuh-sembuh Gatal jamur yang tidak kunjung sembuh

Diagnosa : DIABETES MELITUS

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi Glibenclamid : 3 x 1 tablet Vitamin B kompleks Simptomatis : sesuai keluhan

2. Edukasi Control laboratorium darah dan urin setiap satu bulan sekali Menganjurkan diet dengan mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat Mencegah terjadinya luka



PROSEDUR PENANGANAN ANEMIA


Tanda dan Gejala Pusing bila mulai berdiri / bangun Sakit kepala Lemah , lekas lelah Sering berdebar Mudah mengantuk Sulit berkonsentrasi Pucat

Pemeriksaan Pucat pada kelopak mata, bibir, telapak kaki dan tangan Tekanan darah normal / rendah Laboratorium Pria : Hb < 12,5 gr % Wanita : Hb < 10 gr %

Diagnosa : ANEMIA

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi Sulfas ferosus 3 x 1 tablet selama 5 hari Cyanocobalamin 3 x 1 tablet selama 5 hari

2. Edukasi Control saat obat habis Pebaiki gizi makanan Saran untuk cek laboratorium darah rutin



PROSEDUR PENANGANAN HIPERTENSI


Tanda dan Gejala Sakit belakang kepala / daerah tengkuk Ada riwayat keluarga menderita tekanan darah tinggi Pusing dan rasa lelah

Pemeriksaan Sesuai kriteria tekanan darah menurut WHOKATEGORISISTOLIK ( mm Hg )DIASTOLIK ( mm Hg)

OPTIMAL< 120< 80

NORMAL< 130< 85

NORMAL TINGGI130-13985-89

GRADE I HIPERTENSI RINGANSUB GRUP : BORDERLNE140-159140-14990-9990-94

GRADE II HIPERTENSI SEDANG160-179100-109

GRADE III HIPERTENSI BERAT>180>110

HIPERTENSI SISTOLIK ISOLASI>140140-149< 90< 90

Diagnosa : HIPERTENSI Diagnosa di tegakkan bila kenaikan tekanan darah bersifat menetappada pemeriksaan ulang, Pada jarak waktu 1-2 minggu

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi HCT 12,5-25 mg sekali sehari saat pagi CTM 2 x 1 kali sehari Roboransia

2. Edukasi Pengendalian berat badan Diet rendah garam dan lemak Kontrol saat obat habis Perbaiki pola hidup Olah raga ringan Hindari faktor psikologis / stres



PROSEDUR PENANGANAN ARTRITHIS


Tanda dan Gejala Nyeri sendi, bengkak dan merah Sakit saat bergerak Sendi kaku Lemah Lebih nyeri saat udara dingin

Pemeriksaan Sendi bengkak, merah dan terasa nyeri Bila simetris , mengarah pada Artrithis Rheumatoid Bila satu sisi , mengarah pada Osteoartrithis

Diagnosa : ARTRITHIS / RADANG SENDI

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi Ibuprofen 400 mg : 3x1 tablet, obat diminum setelah makan Piroxicam 20 mg : 1x sehari Roboransia

2. Edukasi Kontrol rutin Kurangi berat badan Hindari hawa dingin Kurangi konsumsi makanan yang mengandung asam urat Perbaiki sikap tubuh



PROSEDUR PENANGANAN OTITIS MEDIA AKUT


Tanda dan Gejala Demam tinggi, nyeri pada telinga, dan gelisah Di dahului dengan batuk dan pilek Tidak jelas untuk mendengarkan / fungsi pendengaran terganggu

Pemeriksaan Membran thympani tampak merah, menggembung, atau Membran thympani telah pecah (perforasi) Keluar sekret Fungsi pendengaran terganggu pada telinga yang sakit

Diagnosa : OTITIS MEDIA AKUT / OMA

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi ANTIBIOTIK : Amoxicillin selama 5 hari Dewasa : 3 x 500 mg / hari Anak : 20-40 mg / kg bb / hari dibagi 3 dosis ANTIPIRETIK : Parasetamol Dewasa : 3 x 500 mg / hari selama demam Anak : 10 mg / kg bb / kali pemberian, selama demam

2. Edukasi Kontrol saat obat habis Hindari telinga kena air



PROSEDUR PENANGANAN SENGATAN SERANGGA


Tanda dan Gejala Rasa nyeri di tempat gigitan Terasa gatal, Tampak bengkak, merah sampai hitam Terkadang hingga tidak sadar

Pemeriksaan Tampak bekas gigitan Merah dan bengkak Nyeri

Diagnosa : INSECT BITE

Penatalaksanaan :1. Farmakoterapi CTM Dewasa : 3 x 4 mg / hari Anak : - tablet, 3 x sehari, untuk BB > 10 mg DEXAMETHASONE Dewasa : 3 x 1-2 tab / hari Anak : 0,5 mg / kg bb / hari di bagi 2 dosis

2. Edukasi Kompres es di tempat gigitan



PROSEDUR PENDEKATAN DIAGNOSAPANAS


DIAGNOSAANAMNESAPEMERIKSAAN

1. Demam berdarah

DengueDemam tiba-tiba, sakit kepala, nyeri otot dan tulang , mual, kadang muntah, batuk ringanSekitar mata bengkak, injeksi konjungtiva, lakrimasi, fotofobia, eksantem, pembesaran kel getah bening & tidak nyeri, suhu bifasik

DHFDemam akut, tetap selama 2-7 hari, turun secara lisis. Anoreksia, lemah, nyeri punggung, tulang persendian& kepala, ptekie mulai hr ke-3 atau ke-5, epistaksis, melenaNyeri tekan, hepatomegali tanpa ikterus, uji tourniquet +.Nilai hematokrit naik > 20%

DSSSyok, renjatan saat demam turunSianosis perifer pada ujung hidung, jari tangan dan kaki, penurunan tekanan darah, lembab dan dingin, renjatan

2. Tifoid

Minggu ISeperti gejala flu, obstipasi/ diare, rasa tidak enak di perut, batuk epistaksisSuhu tinggi ( malam>pagi)Biakan darah +

Minggu IIGejala lebih jelas, demam, gangguan mentalBradikardi relative, lidah kotor ditengah ujung dan tepi hiperemis & tremor, hepatomegaliPemeriksaan lab : Widal/ CRP

Minggu IIISomnolen,stupor, koma, delirium/ psikosisKeadaan komplikasi dengan penyakit lainSplenomegali

3. Malaria

Demam paroxysmal & periodic menggigil, pusing, sakit pada otot-ototCuriga penderita dari daerah endemicSplenomegali, anemia

M. TropikanaPanas terus-menerus, ikterik, diare,melena (blackwater fever)Anemia, splenomegali, malaria serebral : penurunan kesadaran, koma, kejang, hiperpireksia batuk dengan sputum darah ( syok lung syndrome)

M. Tertiana Gejala ringan, panas periodistika :I. ringanII. panas tinggiIII. panas turun & keringatSplenomegali, anemia ringan

4. ISPADemam terus-menerus, sakit kepala, batuk berdahak, pilek, sakit waktu menelan, suara serakHiperemi pada selaput lendir tenggorok



PROSEDUR PENDEKATAN DIAGNOSA DYSPNUE


ORGANANAMNESAPD/PEM. LABFO THORAK

JANTUNG onset cepat dyspnoe deffort orthopnoe udem tungkai nocturia JVP naik cardiomegali Arytmia cardia Bj mur-mur bendungan hepar edema tungkai cardiomegali bendungan paru

PARU-PARU onset beberapa menit s.d 1 tahun hemoptoe nyeri pleuritik nyeri sub sternal pengaruh cuaca febris bronchospasme ronchi wheezing gallop rhythm( dd jantung, ginjal ) pneumonia effusi pleura kolaps paru lesi TBC Edema paru

ANEMIA/ LEUKEMIA berdebar-debar lemah badan HB turun pucat

GINJALAsidosis metabolikRiw peny. ginjalbengkak mukamual-mual Anemia hipertensi bengkak muka ureum darah tinggi

KELAINAN METABOLIK riw. DM ( datang dengan infeksi, bukan sesak ) bau nafas aseton

KELAINAN MUSCULARgangguan otot nafas gangguan nervus phrenicus

ONSETPULMONALNON PULMONAL

ACUTE EMERGENCY pneumothorax emboli paru asma bronchiale ARDS Inhalasi benda asing Kelainan jantung Kelainan ginjal

KRONIS NON EMERGENCYCOPD bronchitis kronis Asma bronchiale kronik Emfisema paru

Kelainan paru restraktif Penyakit alveoli Fibrosis pleura Penyakit paru interstisial Kelainan dinding thorak Kelainan jantung Anemia Psikogen- neuromuscular idiopatik



PROSEDUR PENANGANAN TUBERCULOSIS


ALUR PENANGANAN TBC PENDERITA BARU

BATUK > 2 MINGGU

Rujuk ke puskesmas untuk pemeriksaan BTA

Positif TBC

Nakes poskesdes / pasien mengambilObat ke puskesmas1 PAKET OBAT HINGGA SELESAI

Pemeriksaan dahak Ulangan Pengawasan minum obat

Nakes poskesdes mengingatkan pasien 2 bln I pasien minum obat tiap hari 4 bln kmdn minum obat 3 hr sekaliUntuk px dahak ulang

Akhir 1 bln setelah akhirBln ke 2 akhir pengobatan Pengobatan

Pasien kambuh : pengobatan di tangani puskesmas induk, bidan desa bertugas mengawasi keteraturan pasien berobat

PUSKESMAS MOJOGEDANG IIJAMBANGAN PERENGKEC. MOJOGEDANGKODE POS 57752PELAYANAN KIADISAHKAN OLEH KEPALA PUSKESMASMOJOGEDANG IIKAB. KARANGANYAR


ALGORITMA DEMAM TANPA SEBAB PADA USIA 2 -36 BULAN


Umur 2-36 bulan Dengan demam38C dan tidak toksik

Penyebab dapat diduga dari Dugaan penyebab dapat Tatalaksana sesuai dugaan Anamnesa dan px fisik menerangkan berat sakit penyebab dan beratnya penyakit

Pertimbangkan resiko dan nilai Kemungkinan adanya infeksiBakteri laten

INFEKSI SAL.KEMIH PNEUMONIA BAKTEREMI MENINGITIS ENTERITIS BAKTERIALISRisiko tinggi *Terbanyak risiko kejadian Diduga dari Biasanya laten, perempuan < 2 th disebabkan virus Bertambah gejala disertai darahlaki-laki tdk di sunat pada usia < 2 th dgn tingginya pem fisik dan lendiranak < 1 th *S.pneumoniae jg demam * kaku kuduk 5% dr semua ditemukan u< 2 th & anak * letargi Rotavirus mrpknPenyebab demam *Penilaian tampak sakit * muntah penyebab tbnykPenilaian *Anamnesis, Px Penilaian Dipastikan dng bacterial

*urinalisis *Fo thorax selektif * Al > 15000/l pungsi lumbal*kultur urin * darah tepi& * Neu > 10000/l Biakan me risk > 5-8%



PROSEDUR TATALAKSANA KASUS TERSANGKA DBD


TERSANGKA DBD Demam tinggi, mendadak, terus-menerus < 7 harI Tidak disertai infeksi sal. Pernafasan ata Badan lemah & lesu

ADA KEDARURATAN TIDAK ADA KEDARURATANTanda syok PERIKSAMuntah terus uji tourniquet Kejang Kesadaran menurunMuntah darahBerak hitam Uji Tourniquet (+) Uji Tourniquet ( - )

Jumlah trombosit Jumlah trombosit Rawat jalan 100.000 /l > 100.000 / l Parasetamol, rutin kontrol hingga demam

RUJUK RS RAWAT JALAN

NASEHATKAN kepada pasien/ keluarga banyak minum 1,5-2 l/ hari rutin kntrol hingga demam turun bila timbul tanda syok ( gelisah, lemah, akral dingin, nyeri perut, BAB hitam, BAK kurang

SEGERA BAWA KE RUMAH SAKIT

NILAI LABORATORIUM : Haemoglobin: naik Hematokrit naik: naik Trombosit : turun



PROSEDUR PENANGANAN PASIENBP


TUJUAN : Sebagai acuan petugas Balai Pengobatan Puskesmas Mojogedang II RUANG LINGKUP: Pemeriksaan pasien Rawat Jalan umur 5 Tahun ke atas

URAIAN UMUM : Anamnesa dan Pemeriksaan tensi di lakukan oleh Perawat Pemeriksaan Fisik, Penetapan Diagnosa danTerapi dilakukan Oleh Dokter

PROSEDUR :1. Pasien datang sendiri ke Puskesmas2. Pasien di persilahkan masuk ke ruang BP3. Di lakukan anamnesa terhadap pasien secara auto maupun allo anamnesa4. Pasien di tensi dan dilakukan pemeriksaan fisik5. Penentuan diagnose terhadap pasien6. Pemberian saran dan advis terhadap pasien7. Pemberian terapi

Mojogedang, 15 Maret 2012

Penyusun

(dr. Dwi Rahayu Putri K ) NIP : 19731008 200604 2 012

PUSKESMAS MOJOGEDANG IIJAMBANGAN PERENGKEC. MOJOGEDANGKODE POS 57752PELAYANAN UGDDISAHKAN OLEH KEPALA PUSKESMASMOJOGEDANG IIKAB. KARANGANYAR


PROSEDUR PENANGANAN STATUS KONVULSIVUS


KEJANG Diazepam rectal 0,5 mg/ Kg BB atau BB < 10 Kg : 5 mg BB > 10 Kg : 10 mg

KEJANG (+)Diazepam rectal ( tunggu 5 menit )di RUMAH SAKIT. Pemasangan infus Laboratorium : Darah tepi, gula darah, natrium, kalsium, Magnesium, ureum, kreatinin

KEJANG (+)Diazepam IV 0,3-0,5 mg/ Kg BBKecepatan 0,5- 1 mg/ menit ( 3-5 menit )( hati-hati depresi penafasan )

KEJANG (+) KEJANG (-)Fenitoin bolus IV 10-20 mg/ Kg BB Rumatan fenitoin IV 5-7 mg/ Kg BB/hrKecepatan 0,5-1 mg/ kg BB/ menit 12 jam kemudian


Penyusun




PROSEDUR DERAJAT SERANGAN ASMA


PARAMETERRINGANSEDANGBERATANCAMAN GAGAL NAFAS

AKTIVITAS(bayi)Berjalan ( menangis keras)Berbicara ( menangis lemah)Istirahat( berhenti makan)

BICARAKalimat Penggal kalimatKata-kata

KESADARAN Mungkin teragitasiBiasanya teragitasiBiasanya teragitasiBingung

SESAK NAFASMinimal Sedang Berat

SIANOSIS--+

POSISIBisa baringLebih suka dudukDuduk bertopang lengan

MENGISedang, akhir ekspirasiNyaring, ekspirasi + inspirasiTerdengar tanpa stetoskopSulit/ tidak terdengar

OTOT BANTU PERNAFASANTidak Ya Ya Gerakan paradok

RETRAKSIDangkal, retraksi interkostalSedang, retraksi suprasternalDalam, nafas cuping hidungDangkal, hilang

LAJU NAFASTakipnue Takipnue Takipnue Turun


Penyusun


PUSKESMAS MOJOGEDANG IIJAMBANGAN PERENGKEC. MOJOGEDANGKODE POS 57752PELAYANAN UGDDISAHKAN OLEH KEPALA PUSKESMASMOJOGEDANG IIKAB. KARANGANYAR


PROSEDUR PENANGANAN KEJANG DEMAM


Tanda dan gejala Kejang yang terjadi pada bayi / anak usia 6 bln-5 th kenaikkan suhu tubuh ( suhu rectal diatas 38 C) tidak disebabkan oleh infeksi intracranial atau penyebab lain tidak terdapat riwayat kejang tanpa demam sebelumnya.

Klasifikasi SIFAT KEJANGKEJANG DEMAM SEDERHANAKEJANG DEMAM KOMPLEKS

LAMA KEJANG< 15 menit 15 menit

POLA KEJANGumumfokal

Berhenti sendiri

Tidak berulang dlm 24 jamBerulang dalam 24 jam

Bagan penghentian kejang demamKejang demam

Diazepam rectalAwasi jalan nafasHindari lidah trgigitKompres hangatPasang O2

Kejang (+)

Diazepam rectal

Rujuk dengan pasang O2


Penyusun




PROSEDUR PENANGANAN BRONKHITIS KRONIS


Tanda dan gejala Demam, badan terasa lemah, mual Batuk dalam jangka waktu yang lama ( > 3 minggu), sesak nafas Takikardi Rasa sakit di bawah tulang rusuk

Penatalaksanaan 1. OBH 3 x 1 cth2. Parasetamol : dewasa : 3 x 500 mg Anak : 3 x 10 mg/kgbb 3. Antibiotic : Cotrimoxazole sesuai dosisSaran dan Nasehat1. Minum obat secara teratur2. Rutin control3. Banyak konsumsi air minum4. Konsumsi makanan yang bergizi5. Istirahat cukup6. Hindari debu dan asap


Penyusun




PROSEDUR PENANGANAN RADANG TENGGOROKAN(FARINGITIS)


Tanda dan gejala Nyeri Tenggorokan Sulit menelan Demam Mual . Pembesaran kelenjar limfe leher Faring hiperemi dan bengkak

Penatalaksanaan 1. Parasetamol : dewasa : kp 500 mg Anak : kp 10 mg/kgbb/ kali pemberian2. Antibiotik : Amoxicillin sesuai dosis

Saran dan nasehat1. Banyak makan buah2. Minum obat teratur3. Makan yang bergizi


Penyusun


PUSKESMAS MOJOGEDANG IIJAMBANGAN PERENGKEC. MOJOGEDANGKODE POS 57752PELAYANAN KBDISAHKAN OLEH KEPALA PUSKESMASMOJOGEDANG IIKAB. KARANGANYAR


PROSEDUR KONTRASEPSI NORPLANT/ IMPLANT


DEFINISI : Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), mengandung Levonorgestrel yang di bungkus dalam kapsul silastic-silicone dan di selipkan di bawah kulit.

MEKANISME :1. Mengentalkan lender servik uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma2. Menimbulkan perubahan dalam endometrium sehingga tidak cocok untuk implantasi zygote3. Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi

INDIKASI :1. Wanita yang ingin menggunakan kontrasepsi dalam jangka waktu lama, tapi tidak bersedia dipasang IUD/ AKDR2. Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB karena mengandung estrogen

KONTRAINDIKASI :1. Wanita hamil / disangka hamil2. Penderita hepatitis3. Penderita kanker4. Penderita kelainan jiwa (psikosis, neurosis )5. Varikosis6. Riwayat kehamilan ektopik7. Diabetes mellitus8. Kelainan kardiovaskuler


Penyusun

(Sri Puji Hastuti, Amd Keb) NIP : 19720310 199203 2 009



SOPPEMASANGAN NORPLANT/ IMPLANT


KONSELING DAN KIE Menerangkan sejelas mungkin mengenai implant, sehingga calon akseptor benar-benar mengerti dan menerima sebagai cara konterasepsi yang ingin dipilihnya

ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN Sabun antiseptic Kassa steril Cairan antiseptic (betadin) Duk / kain steril yang mempunyai lubang Obat anestesi local Spuit dan jarum suntik Trochar no 10 Sarung tangan steril Set implant Scalpel yang tajam

TEKHNIK PEMASANGAN1. Calon akseptor di baringkan terlentang di tempat tidur dan lengan kiri di letakkan pada meja kecil di samping akseptor.2. Daerah tempat pemasangan dicuci pakai sabun antiseptic, kemudian diberi cairan antiseptic.3. Daerah pemasangan ditutup kain steril yang berlubang.4. Dilakukan injeksi obat anastesi kira-kira 6-10 cm diatas lipatan siku.5. Incise 0.5 cm dengan scalpel yang tajam.6. Trochar di masukkan melalui lubang incise, sampai pada jaringan bawah kulit.7. Kapsul dimasukkan melalui trokhar, dan didorong dengan plunger sampai kapsul terletak dibawah kulit, dengan susunan seperti kipas.8. Setelah semua kapsul implant terpasang, tarik trokhar perlahan-lahan keluar9. Control luka ada perdarahan atau tidak.10. Tutup luka dengan kassa steril, kemudian diberi plester, umumnya tidak dilakukan jahitan11. Nasehatkan agar luka tidak boleh basah selama 3 hari, dan datang bila mengalami keluhan yang mengganggu



SOPPENGANGKATAN/ EKSTRKSI NORPLANT/ IMPLANT


DILAKUKAN ATAS INDIKASI Permintaan akseptor ( ingin hamil lagi ) Timbul efek samping yang sangat mengganggu,dan tidak dapat diatasi oleh obat biasa Sudah habis masa pakainya Terjadi kehamilan

ALAT YANG DIPERLUKAN Sabun antiseptic Kassa steril Cairan antiseptic (betadin) Duk / kain steril yang mempunyai lubang Obat anestesi local Spuit dan jarum suntik Trochar no 10 Sarung tangan steril Scalpel yang tajam Forcep lurus Forcep bengkok

TEKHNIK PENGANGKATAN1. Tentukan lokasi kapsul implant, bila perlu didorong kearah incise yang di lakukan2. Daerah incise didisinfeksi, kemudian ditutup dengan kain steril yang berlubang3. Dilakukan anestesi local ( infiltrasi anestesi )4. Lakukan incise selebar 5-7 mm di tempat yang paling dekat dengan kapsul5. Forcep di masukkan melalui lubang insisi dan kapsul didorong dengan jari tangan lain kearah ujung forcep 6. Forcep di buka dengan ujung forcep, kemudian ditarik perlahan, kapsul dijepit , bila kapsul terbungkus dengan jaringan, lakukan insisi sampai kapsul menjadi bebas, sehingga mudah menariknya7. Bila terjadi perdarahan, hentikan dahulu dengan menekannya dengan kassa steril8. Bila semua kapsul sudah keluar dan tidak ada lagi perdarahan, tutup luka insisi dengan kapas steril, kemudian diplester. Umumnya tidak dilakukan jahitan pada luka.9. Nasehatkan agar luka tidak basah selama 3 hari


Penyusun



Penyusun




PROSEDURAKDR(ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)


DEFINISI Memasukkan benda kedalam uterus dengan tujuan mencegah terjadinya kehamilan

MEKANISME AKDR dalam kavum uteri menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan sebukkan leukosit yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma

JENIS-JENIS AKDR Terbuka linier : Lippes Loop, Saf-T-Coil, Multiload, Marguilies Spiral, dll Tertutup seperti cincin : Ota ring, Ragab ring, dll

EFEK SAMPING1. Perdarahan : ( menoragia, spotting metroragia)2. Rasa nyeri dan kejang di perut : terjadi setelah pemasangan, dan berangsur menghilang3. Gangguan pada suami : dirasakan pada saat senggama, suami dapat merasakan adanya benang4. Ekspulsi : pengeluaran sendiri

KOMPLIKASI AKDR Infeksi : sub akut atau menahun Perforasi : terjadi saat pemasangan Kehamilan : tidak akan menimbulkan kecacatan pada janin, tapi dapat menimbulkan keguguran

KONTRAINDIKASI1. RELATIF Mioma uteri Insufisiensi serviks uteri Parut pada uterus Tumor jinak pada uteri2. MUTLAK Kehamilan Infeksi pada traktus genitalia Metroragia Pasangan yang tidak lestari


Penyusun




SOPPEMASANGAN AKDR


WAKTU PEMASANGAN 1. Haid sedang berlangsung2. Post partum3. Beberapa hari setelah haid terakhir

CARA PEMASANGAN1. Akseptor diminta untuk pengosongan kandung kemih2. Akseptor berbaring di meja ginekologi dengan posisi litotomi3. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk mengetahui letak, bentuk dan besar uterus4. Masukkan speculum kedalam vagina, bersihkan serviks uteri dengan larutan antiseptic5. Jepit bibir depan dengan cunam serviks6. Masukkan sonde kedalam uterus, untuk menentukan arah poros dan panjangnya kanalis sevikalis serta kavum uteri7. AKDR di masukkan ke dalam uterus melalui osteum uteri eksternum sambil melakukan tarikkan ringan pada cunam serviks8. Tabung penyalur di masukkan kedalam uterus, sesuai dengan poros kavum uteri yang telah ditentukan lebih duludengan sonde uterus9. Sambil mengeluarkan tabung penyalur perlahan, pendorong (plunger) menahan AKDR dalam posisinya10. Setelah tabung ppenyalur keluar, pendorong juga di keluarkan11. Cunam di lepaskan12. Benang digunting hingga 2,5-3 cm keluar dari ostium uteri13. Keluarkan speculum

FOLLOW UP1. Lakukan 1 minggu setelahnya2. Kemudian 3 bulan setelahnya3. Selanjutnya tiap 6 bulan


Penyusun




SOPPENGANGKATAN/ EKSTRAKSI AKDR


DILAKUKAN ATAS INDIKASI Permintaan akseptor ( ingin hamil lagi ) Timbul efek samping yang sangat mengganggu, Sudah habis masa pakainya Muncul kontraindikasi Terjadi kehamilan

CARA PENGANGKATAN/ EKSTRAKSI1. Akseptor diminta untuk pengosongan kandung kemih2. Akseptor berbaring di meja ginekologi dengan posisi litotomi3. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk mengetahui letak, bentuk dan besar uterus4. Masukkan speculum kedalam vagina, bersihkan serviks uteri dengan larutan antiseptic5. Jepit bibir depan dengan cunam serviks6. Tarik benang menggunakan jari, pinset, atau cunam7. Bila AKDR sudah keluar, lepaskan speculum.8. Bila benang tidak tampak dan AKDR sulit ditemukkan rujuk akseptor.

BENANG TIDAK TAMPAK DISEBABKAN KARENA : Akseptor hamil Perforasi uterus Ekspulsi yang tidak di sadari oleh akseptor Perubahan letak AKDR hingga benang tertarik ke dalam uterus


Penyusun


protap + sop

Documents

Transcript of protap + sop