PROSTAT LANSIA

20
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Hip erplasi a prostat atau ya ng seri ng dis ebu t dengan Ben ign a Hiperplasi a Prosta t (BPH) merupakan pembesaran jinak kelenjar prostat karena hiperplasia beberapa/semua komponen prostat meli puti jaringan kelenj ar/fib romuskuler yang menyeba bkan  penyumbatan uretra pars prostatika Hip erplasi a pro stat jina k (be nig n pro stat ic hyper pla sia, BPH) adalah pembes aran kelenjar prostat non-kanker. BPH dijumpai pada lebih dari !" pria berusia di atas #! tahun. BPH dapat menyebabkan penekanan pada uretra di tempat uretra menembus prostat sehingga berkemih menjadi sulit, mengurangi kekuatan aliran urine atau menyebabkan urine menetes. Peny ebab BPH tidak jelas, mungkin berkaitan dengan ketid akseimbangan antara estroegen dan progesterone di prostat BP H adal ah pe mb esaran be rk ai tan de ng an us ia da ri ke le nj ar pr os ta t yang meng konstr iksi uretra dan menghalan gi aliran urin. jarang diidenti fikasi sebelum usia $!% namun kejadian BPH meningkat menjadi sekitar &!" pada usia '! (Haard et al, &&$). Penyeb ab past i dar i BPH tid ak dik etah ui, teta pi hal ini terk ait den gan penua an dan  perubahan terkait usia hormon. Pada a*al pembesaran prostat klien mungkin asimtomatik karena otot-otot mungkin a*alnya mengimbangi peningkatan resistensi uretra. +ebagai kelenjar prostat membesar, klien mulai menampakkan gejala dari sebuah proses obstruktif. ejala mungkin termasuk keragu an, penur unan kekuatan aliran urin, dribblin g termin al, sensasi kandung kemih  penuh setelah berkemih, dan rsensaasi retensi kemih dari kandung kemih penuh setelah  berkemih, dan sensasi retensi kemih. bstruksi uretra dapat men yebabkan stasis urin, +, dan batu ginjal. +elanjutnya, obstruksi dapat menyebabkan hidronefrosis jika tidak diobati (+*earingen, &&$) (kotak 0anajemen 0edis, p. #!').

Transcript of PROSTAT LANSIA

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 1/20

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian

Hiperplasia prostat atau yang sering disebut dengan Benigna Hiperplasia Prostat

(BPH) merupakan pembesaran jinak kelenjar prostat karena hiperplasia beberapa/semua

komponen prostat meliputi jaringan kelenjar/fibromuskuler yang menyebabkan

 penyumbatan uretra pars prostatika

Hiperplasia prostat jinak (benign prostatic hyperplasia, BPH) adalah pembesaran

kelenjar prostat non-kanker. BPH dijumpai pada lebih dari !" pria berusia di atas #!

tahun. BPH dapat menyebabkan penekanan pada uretra di tempat uretra menembus prostat

sehingga berkemih menjadi sulit, mengurangi kekuatan aliran urine atau menyebabkan

urine menetes. Penyebab BPH tidak jelas, mungkin berkaitan dengan ketidakseimbangan

antara estroegen dan progesterone di prostat

BPH adalah pembesaran berkaitan dengan usia dari kelenjar prostat yang

mengkonstriksi uretra dan menghalangi aliran urin. jarang diidentifikasi sebelum usia $!%

namun kejadian BPH meningkat menjadi sekitar &!" pada usia '! (Haard et al, &&$).

Penyebab pasti dari BPH tidak diketahui, tetapi hal ini terkait dengan penuaan dan

 perubahan terkait usia hormon.

Pada a*al pembesaran prostat klien mungkin asimtomatik karena otot-otot mungkin

a*alnya mengimbangi peningkatan resistensi uretra. +ebagai kelenjar prostat membesar,

klien mulai menampakkan gejala dari sebuah proses obstruktif. ejala mungkin termasuk 

keraguan, penurunan kekuatan aliran urin, dribbling terminal, sensasi kandung kemih

 penuh setelah berkemih, dan rsensaasi retensi kemih dari kandung kemih penuh setelah

 berkemih, dan sensasi retensi kemih. bstruksi uretra dapat menyebabkan stasis urin, +,

dan batu ginjal. +elanjutnya, obstruksi dapat menyebabkan hidronefrosis jika tidak diobati

(+*earingen, &&$) (kotak 0anajemen 0edis, p. #!').

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 2/20

2.2 Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Prostat

Prostat berbentuk piramid, tersusun atas jaringan fibromuskular yg mengandung

kelenjar.Panjang 1 2 cm, mengelilingi uretra pria.Prostat normal beratnya 1 3! gr.

Prostat mendapatkan iner4asi otonomik simpatik 5 parasimpatik dari pleksus

 prostatikus. Pleksus prostatikus (pleksus pel4ikus) menerima masukan serabut

 parasimpatik dari korda spinalis + 3-$ dan simpatik dari ner4ushipogastrikus ( 6 ! 7 8 3)

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 3/20

+timulasi parasimpatik meningkatkan sekresi kelenjar pada epitel prostat, sedangkan

rangsangan simpatik menyebabkan pengeluarancairan prostat ke dalam uretra posterior,

seperti pada saat ejakulasi.0c9eal membagi kelenjar prostat menjadi 2 bagian.

.:ona sentral

3.:ona perifer ;" 4olume prostat normal. anker prostat berkembang dari ona ini.

2. :ona transisional.

-!" 4olume prostat normal ini merupakan bagian dari prostat yang membesar pada

hiperplasia prostat jinak.

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 4/20

2.2.1 Fungsi kelenjar prostat :

a.0enambah cairan alkalis pada cairan seminalis/sperma, yang berguna dalam

menunjang fertilitas, memberikan lingkungan yang nyaman dan nutrisi bagi

spermatooa, proteksi terhadap in4asi mikroba dan melindungi spermatooa

terhadap tekanan yang terdapat pada uretra.

 b. 0embantumengontrol pembuangan air kecil.

2.3 Etiologi

<tiologi BPH masih belum pasti diketahui namun ada beberapa hipotesis, antara lain=

. 6eori hormonal

a. >engan bertambahnya usia maka akan terjadi perubahan keseimbangan hormonal

(testosterone dan estrogen),yakni jumlah testosterone menurun laludengan bantuan

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 5/20

enim aromatase akan berubah menjadi hormone estrogen. Perlu diketahui bah*a

sifat estrogen adalah merangsang terjadinya hyperplasia.

 b. Pertambahan usia juga akan menurunkan sekresi androgen yang berfungsi

mengontrol pertumbuhan prostat. +ebagai gantinya gonadotropin merangsang

 produksi estrogen oleh sel sertoli.

3. 6eori gro*th factor (faktor pertumbuhan)

ro*th factor ini sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat.

2. Peningkatan lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati

$. 6eori +el +tem (stem cell hypothesis)

6erjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi sel stroma

5 sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan.

. 6eori >H6

. 6estosteron direduksi oleh enim alpha reductase menjadi dyhidro testosteron,

kemudian bertemu dengan reseptor sitoplasma menjadi ?hormone receptor comple@A

mengalami transformasi reseptor menjadi ?nuclear receptorA masuk ke dalam inti

melekat pada chromatin menyebabkan transkripsi m-9C. 9C ini akan

menyebabkan sintese protein terjadinya pertumbuhan kelenjar prostat.

2.4 Klasiikasi

0enurut . +jamsuhidayat dan *im de jong, 3!!3

>eraja

t

Dolok dubur +isa 4olume urine

E

Penonjolan prostate, batas atas mudah diraba

Penonjolan prostate jelas, batas atas dapat

dicapai

Batas atas prostate tidak dapat diraba

Batas atas prostate tidak dapat diraba

F ! ml

! 7 !! ml

G !! ml

retansi urine total

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 6/20

2.! Faktor "esiko

. sia G! tahun

3. i*ayat keluarga

2. as

$. besitas, karena akan terjadi peningkatan estrogen, gangguan pada prostat,

 penekanan pada otot organ seksual

. urang olahraga, dengan berolahraga dapat menurunkan kadar hormone >H6 dan

obesitas

#. 0erokok, kandungan nikotin dapat meningkatkan aktifitas enim perusak endrogen

sehingga testosterone menurun

;. Pola diet

• ekurangan mineral penting seperti seng, tembaga, selenium berpengaruh pada

fungsi reproduksi pria. 6erutama seng karena dapat mengecilkan testis sehingga

 produksi testosterone menurun

• 0akanan tinggi lemak dan rendah serat akan menurunkan kadar testosterone

• sofla4on dalam kedelai dapat menurunkan risiko BPH karena mempengaruhi

metabolism testosterone

'. Ckti4itas seksual yang tinggi dapat menurunkan testosterone

&. onsumsi alcohol akan menghilangkan kandungan ink dan 4itamin B# yang

 penting untuk prostat yang sehat. Prostat menggunakan ink ! kali lipat

dibandingkan dengan organ lain. :ink membantu mengurangi kandungan prolactin

di dalam darah. Prolactin meningkatkan penukaran hormone testosterone kepada

>H6

2.#Patoisiologi dan simtomatologi

Proses pembesaran prostate ini terjadi secara perlahan-lahan, sehingga perubahan pada

saluran kemih juga terjadi penyempitan lumen uretra prostatika dan akan menghambat

aliran urine, keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intra4esikal. ntuk dapat

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 7/20

mengeluarkan urine, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna mela*an tahanan

tersebut. ontraksi yang terus menerus ini menyebabkan perubahan anatomik dari buli-

 buli berupa hipertrofi otot detrusor (menebal dan meregang) sehingga terbentuklah selula,

sekula dan di4ertikel buli-buli.

Iase penebalan detrusor ini disebut juga fase kompensasi. >an apa bila berlanjut,

maka detrusor akan mengalami kelelahan dan akhirnya mengalami dekompensasi dan

tidak mampu lagi untuk berkontraksi, sehingga terjadi retensio urine yang selanjutnya

dapat menyebabkan hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas. (Crief 0anjoer, et al,

3!!!)

ejala hyperplasia prostat dapat dibagi menjadi gejala akibat iritasi yang ditimbulkan

oleh aliran urin dan gejala akibat obstruksi oleh pembesaran prostat. ejala yang timbul

tidak linear dengan pembesaran yang terjadi, karena prostat tidak selalu membesar kea rah

uretra. +ecara umum gejala-gejala sering disebut sebagai prostatisme atau sindroma

saluran kemih bagian ba*ah (J++BJ86+Jlower urinary tract syndrome). ejala yang

timbul sebagian merupakan akibat dari efek mekanik sebagai akibat pembesaran lobus

median yang kemudian seolah-olah bertindak sebagai katub berbentuk bola (ball valve

effect ). >i samping itu terdapat efek dinamik dari otot polos yang merupakan $!" dari

komponen kelenjar, kapsul dan leher kandung kemih. tot polos ini berada diba*ah pengaruh system K-adrenergik. ejala obstruktif pada akhirnya akan berakibat retensi akut,

sedangkan retensi kronis berkepanjangan akan berakibat terjadinya insufisiensi ginjal.

6erjadi peningkatan frekuensi berkemih, disertai hambatan se*aktu memulai berkemih

dan penurunan gaya tekanan aliran urine.+eiring dengan makna parahnya keadaan,

kandung kemih mungkin tidak dapat dikosongkan secara sempurna, sehingga uriene

menetes atau luber. Laktu yang diperlukan untuk berkemih menjadi lebih lama.

ejala obstruktif ejala iritatif  

Hesitancy (menunggu lama saat miksi) rgency ( perasaan ingin berkemih)

Cliran urin lemah IreMuency (sering berkemih

0engejan untuk keluarkan urin 9octuria

8ama berkemih berkepanjangan nkotinensia ?urgeA

Perasaan tak tuntas saat berkemih

etensi urin

ntermitensi (miksi terputus-putus)

>ari= 8etran N8 and Bro*er 0,&&&

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 8/20

leh Perhimpuan rologi Cmerika (CC) dan +istem +koring Prostat nternasional

(P++) telah dibuat cara penilaian berat-ringannya gejala prostatisme berdasarkan gejala

yang terdapat, sebagai berikut=

+istem skor gejala hyperplasia prostat

 9o

.

6ak

Perna

h

urang

dari

sekali

dalam

@

uran

g dari

O

*aktu

ira-

kira

separu

h

*aktu

8ebih

dari

separu

h

*aktu

+etiap

saat

Pengosongan

tak tuntas:

+epanjang bulan

lalu, berapa

 banyak Cnda

merasa tidak

tuntas saat selesai

 berkemih

! 3 2 $

3 Frekuensi :

+epanjang bulan

lalu, berapa

sering Cnda

merasa harus

 berkemih lagi

kurang dari 3 jam

setelah berkemih

sebelumnya

! 3 2 $

2 Intermitensi:

+epanjang bulan

lalu berapa sering

Cnda merasa saat

 berkemih, Cnda

ingin berhenti

tetapi kemudian

 berkemih lagi

! 3 2 $

$ $rgensi : ! 3 2 $

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 9/20

+epanjang bulan

lalu, berapa

sering Cnda

merasa tidak

dapat menunda

keinginan anda

untuk berkemih

Aliran urin

lema% :

+epanjang bulan

lalu berapa sering

Cnda merasa

 bah*a aliran urin

Cnda lemah

! 3 2 $

# &engejan :

+epanjang bulan

lalu, berapa

sering Cnda harus

mengejan untuk

mulai berkemih

! 3 2 $

; 'okturia :

+epanjang bulan

lalu berapa sering

Cnda harus

khusus bangun

dari tidur untuk

 berkemih setelah

anda mulai tidur

sampai saat

 bangun pagi

! 3 2 $

(kor total :

Datatan = !-; gejala ringan, '-& gejala sedang, G/3! gejala berat

>ari= 8etran N8 and Bro*er 0,&&&

2.) Komplikasi

0enurut +jamsuhidajat dan >e Nong (3!!) komplikasi BPH adalah =

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 10/20

strogen & testosterone tidak seimbangGrowth FactorSel prostat umur panjangPoliferasi abnormal sel stem

Sel stroma pertumbuhan berpacuSel yang mati kurangProduksi sel stroma dan epitel berlebihan

Prostat membesar

 TUP

Penyempitan lumen posterior

obstruksi

etensi urin

!ritasi mukosa kandung kemih" terputusnya jaringan

Pemasangan #$

%ukaurangnya informasi thdp pemberdahan

cemas Tempat masuknya mikroorganismePerdarahan

'yeri (kut

angsangan saraf diameter kecil

Gate control terbuka

Saraf aferen

$orte) cerebri

'yeri akut

. etensi urin akut, terjadi apabila buli-buli menjadi dekompensasi

3. nfeksi saluran kemih

2. n4olusi kontraksi kandung kemih

$. efluk kandung kemih

. Hidroureter dan hidronefrosis dapat terjadi karena produksi urin terus berlanjut maka pada

suatu saat buli-buli tidak mampu lagi menampung urin yang akan mengakibatkan tekanan

intra4esika meningkat.

#. agal ginjal bisa dipercepat jika terjadi infeksi

;. Hematuri, terjadi karena selalu terdapat sisa urin, sehingga dapat terbentuk batu endapan

dalam buli-buli, batu ini akan menambah keluhan iritasi. Batu tersebut dapat pula

menibulkan sistitis, dan bila terjadi refluks dapat mengakibatkan pielonefritis.

'. Hernia atau hemoroid lama-kelamaan dapat terjadi dikarenakan pada *aktu miksi pasienharus mengedan.

2.* Pat%+a,

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 11/20

2.-Perangkat iagnostik 

I. Pemeriksaan a+al

. Harus diperiksa oleh setiap dokter/tenaga kesehatan (bersifat mandatory) meliputi=

i. Cnamnesis/*a*ancara tentang ri*ayat penyakit untuk menyingkirkan penyebab lain dari

gangguan miksi, atau untuk mengungkap kemungkinan adanya penyakit lain yang

mempengaruhi hasil terapi yang akan diberikan.

ii. Pemeriksaan fisik termasuk disini adalah colok dubur dan pemeriksaan neu-rologis

iii. rinalisis untuk mencari kemungkinan adanya hematuria dan leukosituria

3. >iperiksa jika fasilitas tersedia (bersifat Recommended ), meliputi=

i. P+C guna menyingkirkan kemungkinan adanya karsinoma prostat stadium a*al.

Pemeriksaan ini terutama dita*arkan kepada pasien yang mempunyai usia harapan

hidup lebih dari ! tahun atau usianya belum mencapai ;! tahun.

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 12/20

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 13/20

ii. Penyakit lain yang memberikan keluhanmirip BPH atau yang bersamaan

denganBPH adalah= karsinoma prostat, karsinoma buli-buli, buli-buli neurogenik,

ataustriktura uretra.

II. Pemeriksaan tam/a%an

Pasien-pasien yang termasuk kategori Ca, tidakmemerlukan pemeriksaan tambahan dan

tidakmendapatkan terapi apapun (watchful waiting ),sedangkan pada pasien-pasien yang

termasukgolongan Cb, jika diperlukan informasi yang

lebih lanjut dan lebih objektif tentang keluhanyang dinyatakan pasien, mungkin

 perlumendapatkan pemeriksaan tambahan yangbersifat optional . Pemeriksaan-

 pemeriksaantersebut di antaranya adalah=

i. ltrasonografi (+) transabdominal atautransrektal. >ari + ini dapat

diketahuiukuran maupun morfologi kelenjar prostat, batu pada buli-buli, atau

di4ertikelbuli-buli.Besarnya prostat perlu diketahuijika dipilih terapi inhibitor -K

reduktase.

ii. Pancaran urine dengan uroflometer 

iii. Eolume residual urine sehabis miksidiukur secara tidak langsung dengan memakai

ultrasonografi transabdominal.

>ari hasil pemeriksaan tersebut selanjutnyadidiskusikan dengan pasien kemungkinan

terapiyang dipilihnya.0ungkin pasien tetap memilihtanpa obat, dengan obat, atau terapi

inter4ensi.Nika terapi inter4ensi sebagai pilhannya,selanjutnya pasien dirujuk ke spesialis

urologi.9amun jika pasien memilih terapi medikamentosa, obat yang dipilih sebagai

linipertama adalah penghambat alfa adrenergik alfa,dan pilihan kedua adalah inhibitor -

alfareduktase.

2.10 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan penderita harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain seperti

usia, sifat, dan beratnya gejala, akibatnya pada kualitas hidup penderita serta gambaran

menyeluruh dari fungsi ginjalnya

Pembesaran prostat ringan dapat diterapi, tetapi mengikuti prosedur StungguA dan ?lihatA.

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 14/20

Pembesaran prostat derajat sedang dapat diterapi dengan obat-obat yang memperkecil

ukuran prostat% obat-obatan ini bekerja dengan menghambat kerja androgen di prostat. bat-

obat lain melemaskan otot-otot kandung kemih dan prostat guna memperbaiki aliran urine.

edua jenis obat ini dapat digunakan bersamaan.

bstruksi pada leher kandung kemih mengakibatkan berkurangnya atau tidak adanya

aliran kemih, dan ini memerlukan inter4ensi untuk membuka jalan keluar urine. 0etode yang

mungkin adalah prostatektomi parsial, reseksi transurethral prostat (6) atau insisi

 prostatektomi terbuka, untuk mengangkat jaringan periuretral hiperplastik% insisi transuretral

melalui serat otot leher kandung kemih unutk memperbesar jalan keluar urine% dilatasi balon

 pada prostat untuk memperbesar lumen uretra dan terapi antiandrogen untuk membuat atrofi

 prostat. Baru-baru ini dikembangkan metode pengobatan non bedah yaitu kateter uretra

 permanen yagn ditempatkan pada uretra pars prostatika.

. Penatalaksanaan farmakologis

olongan inhibitor reduktase -K olongan penghambat reseptor K

Obat :

Iinasterid

<pristerid

(penelitian)

 Pemberian :

+ekali sehari

+ekali sehari

Obat :

ndoramin T

PraosinT

Clfuosin +T

>oksaosin

6eraosin

6amsulosin

 Pemberian :

3@ sehari

3@ sehari

3@ sehari

+ekali sehari

+ekali sehari

+ekali sehari

Waktu awitan kerja:

2-# bulan

Waktu awitan kerja :

3-$ minggu

 Mekanisme kerja :

• Pengurangan 4olume prostat

• Pembalikan (re4ersal) BPH

• Penghilangan obstruksi

 Mekanisme kerja :

• elaksasi otot polos prostat

dan leher  

• Hilangkan obstruksi

 fek samping :

mpotensia (2-)• Penurunan libido (2-$")

• Penurunan 4olume ejakulat

• inekomastia (jarang)

 fek samping :

8esu/ ngantuk (dro*siness)dan sakit kepala (!-")

• >iiness, hipotensi postural

(3-")

• adang = ejakulasi terlambat

atau retrograde, kongesti

hidung, takikardia refle@

3. Penatalaksanaan pembedahan

. Prostatektomi

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 15/20

a. Prostatektomi +upra pubis = Cdalah salah satu metode mengangkat kelenjar 

melalui insisi abdomen. Uaitu suatu insisi yang dibuat kedalam kandung kemih

dan kelenjar prostat diangkat dari atas.

 b. Prostatektomi Perineal = Cdalah mengangkat kelenjar melalui suatu insisi

dalam perineum. Dara ini lebih praktis dibanding cara yang lain, dan sangat

 berguna untuk biopsi terbuka. 8ebih jauh lagi inkontinensia, impotensi, atau

cedera rectal dapat mungkin terjadi dari cara ini. erugian lain adalah

kemungkinan kerusakan pada rectum dan spingter eksternal serta bidang

operatif terbatas.

c. Prostatektomi retropubik = Cdalah insisi abdomen lebih rendah mendekati

kelenjar prostat, yaitu antara arkus pubis dan kandung kemih tanpa memasuki

kandung kemih. euntungannya adalah periode pemulihan lebih singkat sertakerusakan spingter kandung kemih lebih sedikit.

3. nsisi Prostat 6ransuretral ( 6P ) = Uaitu suatu prosedur menangani BPH dengan

cara memasukkan instrumen melalui uretra. +atu atau dua buah insisi dibuat pada

 prostat dan kapsul prostat untuk mengurangi tekanan prostat pada uretra dan

mengurangi kontriksi uretral. Dara ini diindikasikan ketika kelenjar prostat

 berukuran kecil (2! gram/kurang ) dan efektif dalam mengobati banyak kasus

BPH. Dara ini dapat dilakukan di klinik ra*at jalan dan mempunyai angka

komplikasi lebih rendah di banding cara lainnya.

2. 6P (6ransretral eseksi Prostat) = Cdalah suatu operasi pengangkatan

 jaringan prostat le*at uretra menggunakan resektroskop, dimana resektroskop

merupakan endoskop dengan tabung !-2-I untuk pembedahan uretra yang

dilengkapi dengan alat pemotong dan counter yang disambungkan dengan arus

listrik. 6indakan ini memerlukan pembiusan umum maupun spinal dan merupakan

tindakan in4asi4e yang masih dianggap aman dan tingkat morbiditas minimal.

6P merupakan operasi tertutup tanpa insisi serta tidak mempunyai efek 

merugikan terhadap potensi kesembuhan. perasi ini dilakukan pada prostat yang

mengalami pembesaran antara 2!-#! gram, kemudian dilakukan reseksi. Dairan

irigasi digunakan secara terus-menerus dengan cairan isotonis selama prosedur.

+etelah dilakukan reseksi, penyembuhan terjadi dengan granulasi dan reepitelisasi

uretra pars prostatika (Cnonim,I ,&&).

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 16/20

+etelah dilakukan 6P, dipasang kateter Ioley tiga saluran no. 3$ yang

dilengkapi balon 2! ml, untuk memperlancar pembuangan gumpalan darah dari

kandung kemih. rigasi kanding kemih yang konstan dilakukan setelah 3$ jam bila

tidak keluar bekuan darah lagi. emudian kateter dibilas tiap $ jam sampai cairan

 jernih. ateter dingkat setelah 2- hari setelah operasi dan pasien harus sudah

dapat berkemih dengan lancar.

6P masih merupakan standar emas. ndikasi 6P ialah gejala-gejala dari

sedang sampai berat, 4olume prostat kurang dari #! gram dan pasien cukup sehat

untuk menjalani operasi. omplikasi 6P jangka pendek adalah perdarahan,

infeksi, hiponatremia atau retensio oleh karena bekuan darah. +edangkan

komplikasi jangka panjang adalah striktura uretra, ejakulasi retrograd (!-&!"),

impotensi ($-$!"). arena pembedahan tidak mengobati penyebab BPH, maka

 biasanya penyakit ini akan timbul kembali '-! tahun kemudian.

2. Penatalaksanaan nonfarmakologis

6unggu dan C*asi = secara umum penderita yang hanya memberikan skor CC ringan

hanya perlu di tunggu serta dia*asi dengan melakukan pemeriksaan setahun sekali. Uang

 perlu dilakukan dalam episode ini adalah memodifikasi gaya hidup, antara lain

 pembatasan asupan cairan, terutama menjelang tidur, dan mencegah obat-obatan terutama

yang dapat memperberat gejala.

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 17/20

BAB III

PE&BAA(A'

3.1 Terapi Komplementer

*+ Pengaruh Ekstrak Etanol ,uah Pare (Momordica charantia)terhadap

gambaran Sel Epitel elenjar Prostat Tikus Putih

Pemberian ekstrak etanol daging buah pare menyebabkan penurunan berat kelenjar 

 prostat tikus putih dibandingkan dengan pemberian akuades. Hal tersebut sejalan dengan

 penelitian 9aseem, dkk. (&&'), yang menyimpulkan bah*a ekstrak buah dan biji pare

mempunyai efek androgenik dilihat dari pengaruhnya terhadap penurunan berat

epididimis, 4esika seminalis, muskulus le4ator ani, dan kelenjar prostat.

Pemberian ekstrak etanol daging buah pare menyebabkan sel epitel kelenjar prostat

terlihat lebih tipis dibandingkan dengan pemberian akuades. Pengurangan ketebalan sel

epitel kelenjar prostat terlihat sangat bermakna pada dosis #!! mg/kg BB. Luryantari

(&&!) menyatakan bah*a ekstrak buah pare dapat menurunkan kadar testosteron darah.

Hal tersebut sesuai dengan teori perubahan metabolisme hormon androgen, yaitu

 penurunan testosteron akan menurunkan kadar K-dihidroreduktase. Penurunan ini akan

menurunkan kadar >H6 (dihidrotestosteron) dalam kelenjar prostat. Penurunan kadar 

>H6 ini akan menghambat pertumbuhan sel epitel kelenjar prostat, sehingga akan

mengurangi ketebalan sel epitel dan berat kelenjar prostat.

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 18/20

+terol adalah at aktif yang terkandung dalam buah pare. :at ini dianggap dapat

mempengaruhi metabolisme hormonal sehingga berpengaruh juga pada kelenjar prostat,

yakni menyebabkan pengurangan berat dan ketebalan sel epitel kelenjar prostat.

a. <kstrak etanol buah pare (0omordica charantia);!" dalam dosis #!! mg/kg BB dapat

menurunkan berat kelenjar prostat tikus yang diinduksi dengan testosteron propionat.

 b. <kstrak etanol buah pare ;!" dalam dosis 2!! mg dan #!! mg/kg BB dapat

mempengaruhi ketebalan sel epitel kelenjar prostat tikus yang diinduksi dengan

testosteron propionat. +el epitel menjadi berbentuk kuboid sampai pipih, permukaan

sel rata, dengan inti o4al atau bulat. +el epitel tidak sampai berubah menjadi bentuk 

skuamosa% inti sel juga tidak sampai rusak atau hilang.

3. egel e@ercise

8atihan otot dasar pel4is atau  !egel"s e#ercise yang dilakukan dengan benar dapat

menguatkan otot dengan meningkatkan resistensi uretra melalui penyokongan pada otot

dasar pel4is yang dilakukan secara berulang-ulang.Penggunaan otot secara sadar oleh

 pasien untuk mencegah dribbling pasca 6P dapat membantu terbentuk reseptor saraf 

 pasca reseksi prostat sehingga sensitifitas urethra terhadap sensorik somatik kembali

 peka.+elain itu, sifat sel saraf yang re4ersibel dapat membantu pemulihan urodinamik 

 pasca 6P, khususnya terhadap keluhan dribbling .Hal ini dibuktikan dengan

 perkembangan penurunan keluhan setiap minggu (Baum, 3!!2).

. eluhan dribbling pada kelompok inter4ensi berhenti mulai hari ke 7 2, sedangkan

 pada kelompok kontrol berhenti mulai hari ke 7 3$.

3. Penurunan lama keluhan dribbling  pada responden yang patuh melakukan kegel"s

e#ercise  berhenti mulai hari ke-2, sedang pada responden tidak patuh melakukan

latihan kegel"s e#ercise berhenti mulai hari ke-3!.

8angkah-langkah melakukan kegel e@ercise=

. Pasien secara perlahan melakukan kontraksi dan mengangkat

otot dasar pel4ik dan ditahan selama ; detik, kemudian kendurkan secara perlahan

selama ; detik. 8akukan pengulangan latihan ! kali per sesi, dengan frekuensi 2 kali

sehari pada minggu .

3. Pada minggu ke 3 dan ke 2 dalam melakukan kontraksi dan

mengangkat otot dasar pel4ik dan ditahan selama ! detik, kemudian kendurkan

secara perlahan selama ! detik. 8akukan pengulangan latihan ! kali per sesi, dengan

frekuensi 2 kali sehari.

2. Pada minggu terakhir dalam melakukan kontraksi dan mengangkat otot dasar pel4ik 

dan ditahan selama ! detik, kemudian kendurkan secara perlahan selama ! detik.

8akukan pengulangan latihan kali per sesi, dengan frekuensi 2 kali sehari.

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 19/20

2. Bladdr 6rainin (latihan kandung kemih)

8atihan kandung kemih (bladder retraining ) adalah jalan yang digunakan untuk 

mengatasi beberapa masalah yang berkaitan dengan urinarisasi. $ladder retraining adalah

salah satu upaya mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan ke

keadaan normal atau ke fungsi optimalnya sesuai dengan kondisi.

Pemberian bladder training melatih lanjut usia dalam meningkatkan kemampuan

menahan kandung kemih selama mungkin, sehingga frekuesi berkemih dapat berkurang.

Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Burgio (3!!$) dalam penelitiannya yang

menyatakan bah*a pemberian latihan bladder training sangat efektif dalam meningkatkan

kemampuan menahan kemih (urge incontinence), sehingga kemampuan tersebut akan

mengakibatkan frekuensi berkemih lanjut usia menurun. 6erapi ini bertujuan memperpanjang

inter4al berkemih yang normal dengan berbagai teknik distraksi atau teknik relaksasi sehingga

frekuensi berkemih dapat berkurang

0enurut 0aryam, dkk (3!!')tujuan dari latihan kandung kemih%bladder training&

adalah sebagaiberikut %

ntuk melatih seseorangmengembalikan kontrol miksi(kemampuan berkemih) dalam

rentang *aktu 3-$ jam

Cgar kliendapat menahan kencing dalam*aktu yang lama

0empertahankan klien tetap dalam kondisi kering

0encegah inkontinensia urgensi 0emberikan rasa nyama.

6ujuanakan tercapai jika lanjut usiamempunyai moti4asi untukmelakukan latihan

kandung kemihdalam *aktu yang telah ditentukan.Langkah-langkah :

Cara memulai latihan kandung kemih adalah segera pergi ke toilet ketika merasa

ingin buang air kecil dan tunggu lima menit sebelum buang air kecil anjurkan lanjut usia untuk buang air kecil pada waktu yang dijadwalkan, karena hal ini

akan meningkatkan tonus otot kandung kemih dan kontrol volunter, interval jadwal berkemih dapat diperpanjang jika lanjut usia mampu mengontrol

berkemihnya, satu setengah jam sebelum miksi dan dua jam sebelum tidur berikan minum

sebanyak 15-! ml hindarkan minuman yang mengandung stimulan seperti teh, kopi, dan minuman

berakohol

berikan motivasi kepada lanjut usia dengan memodi"ikasi tingkah laku dan libatkan

keluarga dalam perawatan lanjut usia. #etode iniakan berhasil dengan dukungan dan

motivasi dari keluarga.

#enurut $o%ier &1''5( dalam)ursalam &!*(

8/17/2019 PROSTAT LANSIA

http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 20/20