PROSIDING - Serambi Mekkah
Transcript of PROSIDING - Serambi Mekkah
LPPM Universitas Serambi Mekkah
P-ISSN : 2598-3083e-ISSN : 2614-1469
Volume 2 Nomor 1 Tahun 2019
PROSIDINGSeminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Support by :
“ Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat& Tantangan Era Revolusi 4.0 Industri “
Seminar Nasional
SEMINAR NASIONAL
INOVASI PRODUK PENELITIAN PENGABDIAN MASYARAKAT
& TANTANGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Pembicara:
Prof. Dr. Badaruddin, M.SiProf. Dr. Abrar Muslim ST, M.Eng
Prof. Dr. Bansu Irianto Ansori, M.Pd
Editor :
Dr. Muhammad Usman, M.PdSaid Ali Akbar, S.Pd, M.Si
T.M. Rafsanjani, SKM, M. KesMunawir, ST, MT
Vera Viena, ST., MTMarisa Yoestara, S.Pd., M.A.(TESL)
Zulfan, ST., MTZaiyana Putri, S.Pd., M.Pd
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Banda Aceh, 14 Desember 2019
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat& Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
SEMINAR NASIONAL
INOVASI PRODUK PENELITIAN PENGABDIAN MASYARAKAT
& TANTANGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Pembicara:
Prof. Dr. Badaruddin, M.SiProf. Dr. Abrar Muslim ST, M.Eng
Prof. Dr. Bansu Irianto Ansori, M.Pd
Editor :
Dr. Muhammad Usman, M.PdSaid Ali Akbar, S.Pd, M.Si
T.M. Rafsanjani, SKM, M. KesMunawir, ST, MT
Vera Viena, ST., MTMarisa Yoestara, S.Pd., M.A.(TESL)
Zulfan, ST., MTZaiyana Putri, S.Pd., M.Pd
Head Of Organizing Committee : Dr. Muhamad Saleh, M.Pd
Secretary of Organizing Committee : Dr. Evi Apriana, M.Pd
Cover Design Layout : T.M. Rafsanjani, SKM, M. Kes
Munawir, ST, MT
Publisher : LPPM Universitas Serambi Mekkah
Address : Jln T. Imum Lueng Bata Batoh – Banda Aceh
Email : [email protected]
KATA PENGANTAR
Seminar nasional yang dilaksanakan di Universitas Serambi Mekkah dengan tema “
Inovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0“
merupakan seminar yang dianggap sangat penting, karena dewasa ini produk produk penelitian
yang di dapat belum memenuhi target tujuan penelitian nasional kita.
Tema tersebut dipilih dengan maksud untuk memberikan perhatian dunia akademik tentang
pentingnya pengembangan dan penguatan inovasi produk penelitian dalam menghadapi tantangan
perkembangan Era Revolusi Industri 4.0.
Para akademisi nasional telah banyak menghasilkan penelitian untuk menghadapi
globalisasi, namun masih banyak yang belum didiseminasikan dan dipublikasikan secara luas,
sehingga belum dapat di akses oleh masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, Sminar
nasional ini menjadi salah satu ajang bagi para akademisi nasional untuk mempresentsikan
penelitiannya sekaligus bertukar informasi dan memperdalam masalah penelitian, serta
mengembangkan kerjasama yang berkelanjutan.
Seminar ini diikuti oleh para peneliti dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dan
memiliki berbagai multidisiplin ilmu yang telah membahas berbagai bidang kajian inovasi produk
penelitian pengabdian masyarakat dalam rangka memberikan pemikiran dan solusi untuk
memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi tantangan Era Revolusi Industri 4.0.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Walikota Banda Aceh Bapak
Aminullah Usman yang telah berkenan membuka acara seminar nasional tersebut, begitu juga
penghargaan kami kepada para pembicara dan peneliti yang datang dari berbagai daerah di
Indonesia serta para panitia yang telah berupaya mensukseskan acara seminar ini. Smoga Allah
Swt meridhoi semua usaha baik kita, Amin!
Banda Aceh, 15 Desember 2019Rektor Universitas Serambi Mekkah
Dr. H. Said Usman, S.Pd, M.Pd
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMUInovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
124
Penyerapan Logam Berat oleh Tumbuhan Fitoremediasi pada Konsentrasi Berbeda
Absorption of Heavy Metals by Phytoremediation Plants at Different Concentrations
Irhamni *1,Setiaty Pandia2, Edison Purba3, dan Wirsal Hasan4
1 Doctoral Student of Study Program of Natural Resources and Environment Management, USU, Medan;2 Staff Pengajar Fakultas Teknik Kimia, USU, Medan;
3 Staff Pengajar Fakultas Pertanian, USU, Medan;4Staff Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU, Medan;
*Corresponding Author: [email protected]
Abstrak
Pembangunan berkelanjutan menjadi tujuan utama dalam pelaksanaan pemerintahan pada berbagainegara di dunia. Konsep yang dianut dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yaitu konsepsegitiga pembangunan berkelanjutan: society (masyarakat), ekonomi (profit), dan lingkungan. Penelitiantentang kemampuan tanaman untuk mereduksi dan mengangkut zat polutan terutama logam berat hinggasaat ini terus dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi. Jenis tanaman hyperaccumulator masihsangat terbatas, oleh karenanya penelitian yang mengarah kepada pencarian jenis tanaman tersebut masihsangat diperlukan. Penulis ingin melakukan penelitian tentang Hasil Pengukuran Limbah SimulasiTumbuhan (Typha Latifolia, Enceng Gondok, Kiambang) dalam menyerap logam berat. Tujuan penelitianuntuk mendapatkan hasil pengukuran tumbuhan fitoremediasi pada limbah simulasi dalam menyeraplogam berat. Limbah simulasi yang digunakan untuk ketiga tumbuhan (Typha Latifolia, Enceng Gondokdan Kiambang) adalah dengan konsentrasi 200 ppm, 150 ppm, 100 ppm dan kontrol awal. Hasil analisayang paling tinggi pengukuran yang paling tinggi didapat pada limbah simulasi tumbuahan typha latifoliadengan 100 ppm sebesar 25,1 gram dan diikuti dengan enceng gondok 100 ppm sebesar 18,8 gram.Dilihat dari akumulasi ketiga tumbuhan dan ketiga perbedaan limbah simulasi maka tumbuhan typhalatifolia yang mempunyai hasil pengukuran yang terbaik. Ini membuktikan tumbuhan typha latfoliamempunyai daya serapan untuk logam berat yang tinggi.
Kata Kunci: Fitoremediasi, Typha latifolia, enceng Gondok, Kiambang, Limbah simulasi
Abstract
Sustainable development be aim main in implementation government on various country in theworld. A concept shared in realize development sustainable that’sconcept triangle development sustainable: society ( society ), economy (profit), and environment. Research on the ability of plants to reduce andtransport pollutant substances, especially heavy metals to date continues to be in line with technologicaldevelopments. Type plant hyperaccumulator still very limited , by therefore research that leads to searchtype plant the still very required . Author want do research about Results MeasuremenWaste SimulationPlants ( Typh Latifolia, Enceng gondok,Kiambang ) within absorb metal weight.Aim research for get
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMUInovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
125
results measurement plant phytoremediation on waste simulation in absorb metal weight . Waste simulationused for third plants ( Typhas Latifolia , Enceng gondok and Kiambang ) is with concentrationof 200ppm ,150 ppm ,100 ppm and control early . Results analysis ofthemost high The highest measurement obtained on waste simulation tumbuhan typha latifolia with 100 ppm of 25.1grams and followed with encenggondok 100 ppm of 18.8grams. Viewed from accumulation third plant and third difference waste simulation then planttypha latifolia who have results the bestmeasurements . This prove planttypha latifolia havepower uptake for metal a high weight.
Keywords: Phytoremediation, Typha latifolia, enceng gondok, Kiambang, Waste simulation
1. PENDAHULUAN
Fitoremediasi (phytoremediation) dapat diartikan suatu sistem di mana tanaman tertentu yangbekerjasama dengan mikroorganisme dalam media (tanah, koral dan air) dapat mengubah zat kontaminan(pencemar/polutan) menjadi kurang atau tidak berbahaya bahkan menjadi bahan yang berguna secaraekonomi. Tumbuhan hiperakumulator adalah tumbuhan yang mempunyai kemampuan untukmengkonsentrasikan logam di dalam biomassanya dalam kadar yang luar biasa tinggi. Kebanyakantumbuhan mengakumulasi logam (setara dengan 0,001%), tetapi tumbuhan hiperakumulator logammampu mengakumulasi hingga 11%BK. Batas kadar logam yang terdapat di dalam biomassa agar suatutumbuhan dapat disebut hiperakumulator berbeda – beda bergantung pada jenis logamnya (Budhi. P,Joko. P, 2014).
FitoremediasiSesungguhnya ide mengenai penggunaan tumbuhan sebagai agensia pembersih lingkungan bukan
hal yang baru. Sejak lama kita telah mengenal manfaat tumbuhan sebagai “pengusir zat beracun dariudara’’ sehingga adanya tumbuhan dianggap sebagai penyegar udara di sekitarnya. Pemahaman fisiologidan genetika tumbuhan yang semakin baik menyebabkan pemanfaatan tumbuhan sebagai agensiapembersih lingkungan dapat makin diperluas cakupannya dan diperhitungkan manfaatnya dari segirekayasa serta nilai ekonominya. Faktor pendorong bagi penerapan fitoremediasi adalah biaya yang relatifmurah dibanding dengan teknologi berbasis fisika dan kimia. Sebagai suatu teknologi yang sedangberkembang, fitoremediasi telah menarik banyak pihak termasuk peneliti dan pengusaha. Di Indonesiamasalah pencemaran terus dihadapi sesuai dengan kemajuan industri sehingga usaha remediasi sertapencegahan pencemaran perlu diperhatikan. Fitoremediasi diharapkan dapat memberikan sumbanganyang nyata dan praktis bagi usaha mempertahankan dan memperbaiki kualitas lingkungan di Indonesia.Beberapa tumbuhan mengeluarkan enzim berupa bahan kimia yang dapat mempercepat proses degradasi.Enzim ini diperlukan oleh tanaman terutama pada sejumlah biomassa dan area permukaan akar padamedia hidroponik (Faeiza, dkk., 2007 dalam irhamni 2017) Pendekatan ini sesuai proses remediasi untuksebagian besar logam seperti Pb, Cd, Ni, Cu, dan Cr.
Tanaman air hyperaccumulator ini telah berevolusi melalui struktur dan fisiologinya, yaitumembentuk jaringan lakuna atau aerenkhima didalam akar dan batangnya untuk pertukaran materi daribagian batang ke akar. Perubahan ini terlihat pada tanaman air yang mengapung, dengan membentukdaun yang bulat penuh untuk menjaga agar tidak mudah sobek, tekstur yang kuat dan permukaan atashidrofobil untuk menjaga agar tidak basah. Tidak seperti tanaman darat pada umumnya, letak stomatatanaman mengapung ditemukan di bagian sisi sebelah atas daun. Salah satu tanaman air yang cukupsignifikan untuk menyerap untuk menyerap logam berat adalah enceng gondok (Eichhornia crassipes).(Misbachul M, 2010 dalam Irhamni 2017). Penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tumbuhan dapatdibagi menjadi tiga proses yaitu penyerapan logam oleh akar, translokasi logam dari akar ke bagian
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMUInovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
126
tumbuhan lain, dan lokalisasi logam pada bagian sel tertentu untuk menjaga agar tidak menghambatmetabolisme tumbuhan tersebut. Agar tumbuhan dapat menyerap logam maka logam harus dibawa kedalam larutan di sekitar akar (rizosfer) dengan beberapa cara tergantung pada spesies tumbuhannya.Setelah logam dibawa masuk ke dalam sel akar, selanjutnya logam diangkut melalui jaringan pengangkutxilem dan floem ke bagian tumbuhan lain. Untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan, logam diikat olehmolekul khelat. Berbagai jenis molekul khelat yang berfungsi mengikat logam dihasilkan oleh tumbuhanseperti histidin yang dapat mengikat Cr, sebagaimana dinyatakan dalam Gambar 1. Lokalisasi padajaringan dalam mencegah peracunan logam terhadap sel, tumbuhan mempunyai mekanisme detoksifikasi,misalnya dengan menimbun logam di dalam bagian tertentu seperti akar dan lateks.
Gambar 1. Mekanisme penyerapan logam oleh akar (Wendy et all, 2005 dalam Irhamni, 2009).
Tumbuhan Obor (Typha latifolia)
Tumbuhan Obor (Typha latifolia) seperti yang terlihat pada Gambar 2. merupakan tanaman darisuku Typhaceae dan bangsa Typhales yang mempunyai rizoma, beramilum, sering membentuk kolonipadat, menjulamg dari air dangkal atau tumbuh di tempat yang basah, sel-sel bertanin tersebar, batangtegak, serta berakhir dengan pembungaan. Daun berbentuk dua garis, kebanyakan di dasar, pelepahlaminalinearis. Habitat dari Typha latifolia ini adalah lingkungan yang mempunyai nilai pH 4 – 10 dantemperatur 10 – 30o C. Tanaman Typha latifolia dapat ditemukan di rawa dan wetland yang terdapat dihampir setiap benua.
Gambar 2: Typha latifolia
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMUInovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
127
2. Enceng Gondok
Enceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagaigulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Enceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluranair ke badan air lainnya (Sendi, 2014). Walaupun enceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan,tetapi sebenarnya ia berperan dalam menangkap polutan logam berat. Rangkaian penelitian seputarkemampuan enceng gondok oleh peneliti antara lain dalam waktu 24 jam enceng gondok mampumenyerap logam cadmium, merkuri, nikel, dan logam kromium.
Gambar 3. Enceng Gondok
3. Kiambang
Pistia stratiotes atau kiambang merupakan salah satu tanaman fitoremediator logam berat Cd dan Cryang terdapat pada limbah cair , serta mampu beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi salinitasrendah (<10%). Pemilihan S. Molesta sebagai tumbuhan fitoremediator pada penelitian ini didasarkanpada pertimbangan bahwa S. Molesta mampu tumbuh pada nutrisi yang rendah. Selain itu secaramorfologi S. Molesta memiliki diameter daun yang relatif kecil (rata-rata 2-4 Cm), tetapi memilikiperakaran yang lebat dan panjang (Nurma, dkk, 2016).
Gambar 4. Kiambang
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMUInovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
128
4. Logam berat
Logam berat merupakan logam yang mempunyai massa jenis lebih dari 5g/cm3. Logam beratbiasanya menimbulkan efek-efek khusus pada makhluk hidup. Kecemasan yang berlebihan terhadaphadirnya logam berat di lingkungan dikarenakan tingkat keracunannya yang sangat tinggi dalam seluruhaspek kehidupan makhluk hidup. Walaupun pada konsentrasi yang sedemikian rendah efek ion logamberat dapat berpengaruh langsung hingga terakumulasi pada rantai makanan. Beberapa jenis logam yangdapat terlibat dalam proses bioakumulasi adalah As, Cd, Cr, Cu, Pb, Hg, dan Zn (Suhendrayatna,2001dalam Irhamni, 2017).
5. METODE
Bahan yang digunakan adalah limbah simulasi dengan konsentrasi 200 ppm, 150 ppm dan 100 ppm.Ion logam berat yang digunakan adalah Cr, Hg dan Pb. Tumbuah Fitoremediasi yang digunakan didalampenelitian ini terdiri dari tumbuhan typha latifolia, enceng gondok dan kiambang. Termasuk lindi dari airbuangan tempat pembuangan sampah. Penelitia ini dilakukan di laboratorium MIPA USM dan rumahtanaman tepatnya di halaman belakang gedung laboratorium. Untuk melihat efektifitas serapan logamoleh tumbuhan uji dalam limbah cair (lindi), dilakukan 3 tahap yaitu berdasarkan konsentrasi lindi,konsentrasi logam dan jumlah volume lindi dan logam. Alat yang digunakan berupa timbangan analitik,oven, wadah penampung tumbuhan, pisau, ember, kertas label, kamera. Untuk setiap tumbuhan dianalisadengan melihat berat massa setelah selesai penelitian. Semua tumbuhan dikeringkan dengan perbedaankonsentrasi limbah simulasinya berdasarkan ppm.
Gambar 5.6 Kolam sampel tumbuhan
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
Rancangan percobaan untuk melihat serapan logam dan berat massa kering oleh tumbuhan uji dalamlimbah cair ( lindi), dilakukan 3 tahapan yaitu berdasarkan konsentrasi lindi, konsentrasi logam danjumlah volume lindi dan logam.
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMUInovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
129
Gambar 7 . Rangkaian Reaktor Penelitian
Konsentrasi lindi dan konsentrasi logam
Setiap wadah perlakuan diisi dengan lindi yang mempunyai berbagai konsentrasi yaitu 10%, 30%,50%, 70%, dan 100%. Sedangkan konsentrasi logam tetap yaitu 100 ppm. Hal ini dilakukan untukmelihat efektifitas lindi terhadap pertumbuhan dan berat massa dengan kadar logam dianggap sama.
Konsentrasi optimum terhadap pertumbuhannya dilanjutkan ketahap selanjutnya, yaitu setiap wadahperlakuan diisi dengan limbah simulasi(LS) dengan konsentrasi yang berbeda (200 ppm, 150 ppm, 100ppm) Sedangkan konsetrasi lindi tetap yaitu konsentrasi optimum yang diperoleh dari tahap sebelumnya.Hal ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan atau efektifitas tumbuhan tersebut dalam menyeraplogam. Tumbuhan dari setiap wadah diukur serapan loganya dan berat massa tumbuhannya untukmelihat konsentrasi logam yang paling baik serapannya.
Berat massa tumbuhan fitoremediasi
Hasil pengukuran berat tumbuhan fotoremediasi (typha latifolia, enceng gondok, kiambang) denganmenggunakan perpelakuan limbah simulasi (LS). Masing masing perlakuan 200 ppm, 150 ppm, dan100ppm.
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMUInovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
130
Gambar 9: hasil pengukuran sampel kering
Hasil analisa menunjukkan bahwa berat sampel kering tertinggi terdapat pada limbah simulasi dengankonsentrasi 100 ppm sebesar 25,1 gram pada tumbuhan typha latifolia. Hasil pada limbah simulasi 150ppm juga terdapat pada tumbuhan typha latifolia sebesar 14,0 gram, diikuti dengan enceng gondok dankiambag sebesar 7,2 dan 1,5 gram
Tabel 1. Hasil Analisa pengukuran Limbah Simulasi pada tumbuhan fitoremediasi
TumbuhanFitoremediasi
LimbahSimulasi
Akumulasi beratKering
Berat KontrolAwal
Berat KontrolAkhir
Typha LatifoliaEnceng GondokKiambang
200 ppm200 ppm200 ppm
6,8 gram8,5 gram2,2 gram 34,7 gram
9,8 gram2,4 gram
16,4 gram9,6 gram3,7 gram
Typha LatifoliaEnceng GondokKiambang
150 ppm150 ppm150 ppm
14,0 gram7,2 gram1,5 gram
Typha LatifoliaEnceng GondokKiambang
100 ppm100 ppm100 ppm
25,1 gram18,8 gram1,7 gram
Untuk hasil pengukuran akumulasi berat kering setelah tumbuhan typha latifolia yang di hidupkanpada limbah simulasi dengan konsentrasi 200 ppm sebesar 6,8 gram, dan diikuti oleh tumbuhan encenggondok sebesar 8,5 gram yang merupakan berat kering tertinggi di konsentrasi limbah simulasi 200 ppm.Hasil pengukuran berat kering pada konsentrasi limbah simulasi 100 ppm terberat setelah ditimbangterdapat pada tumbuhan typha latifolia sebesar 25,1 gram dan diikiti oleh tumbuhan enceng gondok dankiambang masing – masing sebesar 18,8 dan 1,7 gram. Semakin kecil konsentrasi limbah simulasinyamaka semakin besar pertumbuhan tumbuhan typha latifolia, dan semakin besar pula berat keringnya dansemakin baik penyerapan logam beratnya. Hasil akhir membuktikan bahwa tumbuhan typha latifoliadapat tumbuh di tempat yang mengandung limbah cair yang tercemar salah satunya adalah bahanberbahaya yaitu logam berat, bisa dilihat dengan konsentrasi limbah simulasi setelah pencampuran antaralindi dengan konsentrasi logam berat. Lamanya tumbuh tumbuhan tersebut dapat diidentifikasi denganberat kering setelah diakumulasi akhir dari hasil penelitian.
Mengingat Indonesia kedepan masih tetap dihadapkan dengan masalah pencemaran lingkungansebagai akibat dari pembangunan dan pembuangan industri maka usaha-usaha pemulihan dan rehabilitasilahan yang tercemar perlu mendapat perhatian kita bersama. Saat ini walaupun teknologi fitoremidiasibelum banyak diterapkan dalam pemulihan pencemaran tanah dan air, kedepan diharapkan akan menjaditeknologi pembersih lingkungan yang potensial dengan ditunjang oleh keanekaragaman hayati tanaman diIndonesia yang dapat digunakan sebagai tanaman hiperakumulator, sehingga program pembangunan yangberkelanjutan (sustainable develeopment) dapat tercapai.
7. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan: Hasil analisa menunjukkan bahwa berat sampelkering tertinggi terdapat pada limbah simulasi dengan konsentrasi 100 ppm sebesar 25,1 gram pada
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMUInovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
131
tumbuhan typha latifolia. Hasil pada limbah simulasi 150 ppm juga terdapat pada tumbuhan typhalatifolia sebesar 14,0 gram, diikuti dengan enceng gondok dan kiambag sebesar 7,2 dan 1,5 gram.Semakin kecil konsentrasi limbah simulasinya maka semakin besar pertumbuhan tumbuhan typhalatifolia, dan semakin besar pula berat keringnya dan semakin baik penyerapan logam beratnya. Hasilakhir membuktikan bahwa tumbuhan typha latifolia dapat tumbuh di tempat yang mengandung limbahcair yang tercemar salah satunya adalah bahan berbahaya yaitu logam berat,
Mengingat Indonesia kedepan masih tetap dihadapkan dengan masalah pencemaran lingkungansebagai akibat dari pembangunan dan pembuangan industri maka usaha-usaha pemulihan dan rehabilitasilahan yang tercemar perlu mendapat perhatian kita bersama, untuk mewujudkan pembangunanberkelanjutan.seperti metode dilusi, stabilisasi, pembilasan dan teknik fioremediasi.
DAFTAR PUSTAKABudhi, P., dan Joko, P. 2014. Fitoremediasi Sebagai Sebuah Teknologi Pemulihan Pencemaran,
Khususnya Logam Berat. TRIPOD, IPAL Biotech, Ipal Biofilter,Wwtp Ipal Rs, Ipal Industri.Dewi, R.K., Melani, W.R.dan Zulfikar, A. 2013. Efektifitas dan Efisiensi Fitoremediasi Orthofosfat pada
Deterjen Menggunakan Kiambang ( Pistia stratiotes). Jurnal umrah, pg 1-8Fadhli S, Marwan A.B, Nur M, 2012, The Subsurface Resistivity Studies In Gampong Jawa Waste
Disposal Banda Aceh, Jurnal Natural, Vol 12, No 1, 2012. 17-20Hadiyanto dan Marcelinnus C. 2012. Aplikasi Fitoremediasi Limbah Jamu dan Pemanfaatannya Untuk
Produksi Protein, Jurnal Ilmu Lingkungan UNDIP Volume 10 Issue 1:32-37 (2012)Handayan, I.F., Setyowati, E. dan Santoso, A.M. 2013. Efisiensi Fitoremediasi pada Air Terkontaminasi
Cu menggunakan Salvinia molesta mitchal. Di dalam: Prosiding Seminar Biologi. Kediri. (Vol.10, No. 1)
Hartati. H, Muhammad. Z, Eldina F. 2015. Analisis Manajemen Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)Gampong Jawa Kota Banda Aceh Sebagai Stasiun Pemilihan, Jurnal Teknik sipil, ISSN:2302-0253, Vol 4, No 1, 18-20
Irhamni, Setiaty P, Edison P, Wirsal H. 2017, Fitoremediasi Berbasis Tumbuhan Air Untuk PenerapanBeberapa Logam Berat (Cr, Hg, Pb), ISBN:978-602-0898-49-0
Irhamni, Setiaty P, Edison P, Wirsal H. 2017. Kandungan Logam Berat pada Air Lindi TempatPembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Banda Aceh. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana(SNP) Universitas Syiah Kuala,2017. ISSN: 2579-3101. Hal.A19-A22
Kasan. 2011. Analisa Resiko Lingkungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (StudiKasus:TPA Piyungan Bantul), Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, ISSN:2085-1227 Vol3,No 1, 019-030
LABBA. 2015. Hasil Uji Limbah Cair di Kolam Lindi TA Kampong Jawa Kota Banda Aceh.BARISTAND
Larasati. 2015. The Effectiveness of Heavy Metals Adsorptions on Leachate by Activated Carbon,Zeolite, and Silica Gel in TPA Tlekung, Batu, Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, hal 44-48
Muliadi, Deasy. L, Yanny, dan sabir. S. 2013. Fitoremediasi: Akumulasi dan Distribusi Logam BeratNikel, Cadmium dan Chromium Dalam Tanaman Ipomoea reptana. Prosiding seminar NasionalKimia dan Pendidikan Kimia HKI Sumatera Barat, 7 Desember 2013
Paz-Alberto, A.M. and Sigua, G.C. 2013. Phytoremediation: a green technology to remove environmentalpollutants. American Journal of Climate Change, vol. 2, pp. 71-86
Sendi, B. 2014. Phytoremediation Waste Mercury Using Plant And System Reactor, Jurnal Ilmiah SainVol. 14 No.1.
SEMINAR NASIONAL MULTIDISPLIN ILMUInovasi Produk Penelitian Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
Copyright © Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
132
Subhashini, V, dan V.S, Sswamy. 2014. Pythoremediation of Cadmium and ChromiumContaminatedSoils By Cyperus Rotundus. L, J. AURSTEM (97-101), ISSN (Online):2328-3580.
Suhendrayatna. 2013. Merkuri: Bahaya, Sumber Pencemar, Dan Pengelolaannya di Lingkungan.Kampanye dan sosialisasi Dampak Merkuri Terhadap Lingkungan. Meulaboh, 9 Desember 2013
Diterbitkan Oleh :Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Serambi Mekkah