Prosesi Pernikahan Adat Jawa - wacana-kita.com · dari tujuh sumber mata air lalu ditaburi dengan...

12
https://wacana-kita.com Prosesi Pernikahan Adat Jawa 1. Siraman Sebelum upacara pernikahan dimulai, calon pengantin hendaknya melakukan siraman. Siraman berasal dari kata siram (mandi). Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan diri kedua pengantin sebelum menjalankan upacara yang sakral. Dalam tahapan ini ada barang-barang yang harus dipersiapkan yaitu air bunga setaman yang diambil dari tujuh sumber mata air lalu ditaburi dengan menggunakan bunga setaman seperti mawar, melati, dan kenanga. Tujuh di sini dalam Bahasa Jawa adalah "pitu" yaitu pitulungan (pertolongan) kepada calon pengantin. Ketika upacara siraman berlangsung, ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti: 1. Terlebih dahulu calon pengantin harus minta restu kepada kedua orang tuanya. 2. Setelah itu pengantin duduk di atas tikar yang terbuat dari pandan. 3. Selanjutnya calon pengantin disiram oleh orang tua, dan beberapa wakil yang telah ditunjuk. Dan yang terakhir calon pengantin disiram air kendi oleh kedua orang tuanya. Setelah selesai kendi dipecahkan.

Transcript of Prosesi Pernikahan Adat Jawa - wacana-kita.com · dari tujuh sumber mata air lalu ditaburi dengan...

https://wacana-kita.com

Prosesi Pernikahan Adat Jawa

1. Siraman

Sebelum upacara pernikahan dimulai, calon pengantin hendaknya melakukan siraman. Siraman

berasal dari kata siram (mandi). Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan diri kedua pengantin

sebelum menjalankan upacara yang sakral.

Dalam tahapan ini ada barang-barang yang harus dipersiapkan yaitu air bunga setaman yang diambil

dari tujuh sumber mata air lalu ditaburi dengan menggunakan bunga setaman seperti mawar,

melati, dan kenanga. Tujuh di sini dalam Bahasa Jawa adalah "pitu" yaitu pitulungan (pertolongan)

kepada calon pengantin.

Ketika upacara siraman berlangsung, ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti:

1. Terlebih dahulu calon pengantin harus minta restu kepada kedua orang tuanya.

2. Setelah itu pengantin duduk di atas tikar yang terbuat dari pandan.

3. Selanjutnya calon pengantin disiram oleh orang tua, dan beberapa wakil yang telah ditunjuk.

Dan yang terakhir calon pengantin disiram air kendi oleh kedua orang tuanya. Setelah selesai kendi

dipecahkan.

https://wacana-kita.com

2. Adol Dawet

Acara ini dilakukan setelah siraman selesai dilaksanakan. Dalam proses ini kedua orang tua yang

melakukannya, ibu calon pengantin sebagai penjual sedangkan bapaknya memayungi ibu. Dan

pembelinya adalah para tamu yang menggunakan uang pecahan berupa genteng atau kreweng.

Upacara tersebut dilakukan dengan harapan supaya nantinya ketika upacara resepsi banyak tamu

yang datang dan banyak rejeki.

3. Midodareni

https://wacana-kita.com

Silaturahmi antara kedua keluarga besar yaitu keluarga mempelai pria berkunjung ke rumah

mempelai wanita. Malam Midodareni diadakan semalam sebelum upacara pernikahan dimulai

keesokan harinya. Malam Midodareni dianggap sebagai malam yang baik yang dimaknai sebagai

turunnya para bidadari.

Acara ini juga dilaksanakan dengan maksud bahwa calon pengantin pria dipastikan akan hadir saat

akad nikah dan juga sebagai bukti keluarga pihak perempuan benar-benar telah siap melaksanakan

prosesi pernikahan esoknya.

4. Ijab Kobul Pernikahan

Ini merupakan acara yang paling penting dalam sebuah pernikahan. Dimana dalam acara tersebut

sepasang calon pengantin akan bersumpah dihadapan naib, dan juga disaksikan oleh wali, orang tua

pengantin serta tamu undangan. Dalam acara ijab kobul ini, ibu dari kedua orang pengantin tidak

memakai giwang. Maksudnya adalah untuk memperlihatkan keprihatinan sehubungan dengan

pernikahan anaknya.

https://wacana-kita.com

5. Upacara Panggih

Upacara ini merupakan upacara saling tukar kembar mayang antar pengantin. Tujuannya adalah

untuk menyatukan cipta, rasa, dan karsa dalam mewujudkan kebahagiaan dan keselamatan

bersama-sama.

Kembar berarti sama, dan mayang berarti bunga dari pohon jambe. Kembar mayang dilambangkan

sebagai kebahagiaan dan juga keselamatan. Bila acara sudah selesai maka biasanya kembar mayang

ini akan di labuh ke laut atau sungai dan ada juga yang membuangnya di perempatan jalan. Maksud

dan tujuan dari kegiatan ini adalah supaya kedua pengantin selalu mengingat asal mereka hidup itu

adalah dari ayah dan ibunya sebagai perantara dari Tuhan.

https://wacana-kita.com

6. Lempar Gantal

Ini merupakan acara balang-balangan atau kegiatan saling melempar gantal (daun sirih yang

digulung menggunakan benang putih) oleh masing-masing pengantin. Tujuannnya adalah harapan

supaya godaan yang datang akan hilang terkena lemparan gantal tersebut.

7. Injak Telur

Telur dimaknai sebagai harapan agar pengantin memiliki keturunan yang merupakan tanda cinta

kasih berdua. Setelah menginjak telur, pengantin wanita akan membasuh kaki pengantin pria yang

merupakan lambang kesetiaan seorang istri pada suaminya.

https://wacana-kita.com

8. Sikepan Sindur

Sikepan Sindur dilakukan setelah injak telur yaitu membentangkan kain atau sindur kepada kedua

mempelai oleh ibu untuk kemudian berjalan menuju ke pelaminan. Bagian ini melambangkan

harapan dari orang tua agar kedua mempelai selalu erat karena telah dipersatukan. Ayah akan

menuntun kedua mempelai dengan berjalan memegang sindur tersebut.

9. Pangkuan

https://wacana-kita.com

Kedua mempelai duduk di pangkuan sang ayah mempelai wanita. Pengantin wanita duduk di

sebelah paha kiri ayah dan laki-laki disebelah kanan paha ayah. Bagian upacara ini menunjukkan

bahwa kelak kedua mempelai akan memiliki keturunan dan diharapkan dapat berbagi kasih sayang

yang adil seperti sang ayah. Bagian ini juga bermakna menimbang, yang dimaksud disini adalah tidak

ada perbedaan kasih sayang untuk anak dan menantu.

10. Kacar Kucur

Mempelai pria akan mengucurkan sebuah kantong yang diisi dengan biji-bijian, uang receh dan

beras kuning ke pangkuan wanita. Hal ini bermakna bahwa tugas suami adalah mencari nafkah dan

istri yang mengelolanya. Bagian ini merupakan lambang dari kesejahteraan dalam rumah tangga.

https://wacana-kita.com

11. Dulang-dulangan

Adapula bagian prosesi yang disebut dengan dulang-dulangan (suap-menyuapi). Kedua mempelai

akan saling menyuapi sebanyak tiga kali dan acara ini mempunyai harapan agar kedua mempelai

selalu rukun dan saling tolong-menolong dalam menempuh hidup baru sebagai keluarga.

12. Sungkeman

https://wacana-kita.com

Sungkeman merupakan bukti atau bentuk dari penghormatan kepada orang tua dan sesepuh.

Sungkeman dilakukan kepada orang tua dan diteruskan kepada sesepuh yang lainnya. Prosesi ini

merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh kedua pengantin untuk mendapatkan restu dari

orang tua untuk menjalani kehidupan yang baru bersama pasangan.

13. Bubak Kawah

Prosesi terkahir ini biasanya akan berlangsung sangat meriah dan paling ditunggu. Bubak kawah ini biasanya dilakukan saat mantu pertama saja. Ungkapan rasa syukur kedua orang tua karena pertama kali anaknya menikah.

Keluarga menyiapakan peralatan dapur yang dipasang pada pikulan yang kemudian diarak keliling tamu oleh ayah. Para tamu biasanya beramai-ramai berebut peralatan dapur ini karena mitosnya siapa yang mendapatkan alat dapur ini bisa cepat mendapatkan jodoh (bagi yang belum).

https://wacana-kita.com

Yang Harus Dipersiapkan

1. Tarub

Tanda untuk menunjukkan bahwa keluarga sedang mengadakan acara dan keluarga yang memiliki

hajatan tersebut akan memiliki hak-haknya. Tarub berisi berbagai macam tumbuhan yang masing-

masing memiliki makna. Tarub sendiri mempunyai arti lambang kemakmuran dan harapan bagi

keluarga baru.

Ada beberapa macam tumbuhan yang digunakan dan masing-masing tumbuhan memiliki maknanya

tersendiri.

Daun Kluwih: Luwih, dalam bahasa jawa yang artinya berarti lebih. Maknanya adalah agar hajatan

yang dilangsungkan tidak akan kekurangan sesuatu apapun dan justru kalau bisa malah

mendapatkan lebih dari yang sudah direncanakan sebelumnya.

Daun Beringin dan Rantingnya: Kepingininan, dalam bahasa jawa yang artinya keinginan.

Maksudnya adalah untuk harapan atau keinginan yang menjadi dambaan para pengantin dapat

tercapai dengan mudah.

Daun Dadap Serep: Rep dalam kata serep memiliki makna sejuk, dingin, damai, teduh, dan juga

tenang tanpa adanya gangguan dari apapun.

Seuntai Padi: Melambangkan filosofi bahwa semakin berisi maka akan semakin merunduk yang

artinya bahwa pengantin nantinya dapat diharapkan memiliki hidup yang semakin berbobot dan

berkecukupan serta tidak lupa untuk selalu rendah hati, ringan tangan dalam membantu sesama

yang sedang membutuhkan.

https://wacana-kita.com

Cengkir gading: Buah kelapa gading yang masih muda, melambangkan air yang suci dan bersih yang

bermakna cinta diantara keduanya agar tetap suci dan bersih.

Tebu Wulung Watangan: Batang tebu yang lurus dan tidak bercabang. Melambangkan kemantapan

hati yang bermakna jika memang pengantin sudah mantap menentukan pilihan sebagai suami istri

maka mereka tidak akan lirak-lirik ke kanan dan ke kiri.

Setundhun Gedang Raja Suluhan: Setandan buah pisang raja yang masak waktu masih di pohon,

maknanya adalah sebuah harapan bagi kedua calon pengantin semoga nantinya memiliki sifat

sebagai seorang raja yang suka mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan

pribadinya.

Kembang lan Woh Kapas: Bunga dan buah kapas, pas dalam kata kapas harapannya adalah supaya

kehidupannya akan selalu berkecukupan atau pas namun tidak pas-pasan. Bunga dan buah kapas

bermakna harapan agar nanti pasangan pengantin tidak kekurangan sandang, pangan, serta papan

dalam kehidupannya nanti.

Kembang Setaman: Bermakna sebuah harapan supaya kehidupan pengantin di masa depan akan

selalu cerah seperti bunga yang ada di taman.

2. Janur kuning

Pasti kita sering mendengar istilah janur kuning. Dimana janur kuning merupakan gerbang untuk

memasuki resepsi pernikahan. Janur "Jalarane Nur" dalam bahasa jawa yang maknanya agar

pernikahan tersebut mendapatkan cahaya atau pencerahan untuk rumah tangga yang baru. Janur

Kuning juga dimaksudkan untuk menandai adanya acara dan menyingkirkan hal-hal yang tidak

diinginkan terjadi.

https://wacana-kita.com

3. Kembar mayang

Rangkaian janur, daun dan ornamen-ornamen lainnya yang memiliki makna yang berbeda-beda.

Terdapat ornamen janur yang dibentuk keris bermakna pengantin harus pandai dan berhati-hati

serta bijaksana dalam menjalani kehidupan. Terdapat juga ornamen burung yang melambangkan

motivasi yang tinggi dalam menjalani hidup.

Referensi:

www.idntimes.com

www.santinorice.com

www.google.com