PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI...

174
i PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Progaram Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: Loryca Rezkyananda Sila NIM:141114032 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI...

Page 1: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

i

PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN

DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu syarat

untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan

Progaram Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:

Loryca Rezkyananda Sila

NIM:141114032

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

iv

HALAMAN MOTTO

“Maha Suci Allah yang di tangan-Nya lah

segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala

sesuatu” (QS. Al-Mulk:11)

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau condongkan

hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan

petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada

kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhmya Engkau

Maha Pemberi” (Ali Imran 3:8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

v

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT

Papa saya yang sudah ada di surga yaitu Alm. Suriyansah Sila

Mama saya yang selalu mendorong, membimbing, memotivasi dan mendidik saya dari kecil hingga sekarang

Keluarga kecil M. Rizky Hidayat berserta istri Loveza Defic Suryaningrum dan malaikat kecil Andrian Maliq Hidayat

Ibu tiri saya yang sudah di surga bersama Papa yaitu Alm. Siti Saadiah, terimakasih telah menjaga dan merawat hingga akhir hayat papa

Pria penyemangatku terimakasih telah memberi semangat dengan kata-kata motivasi sederhanamu

Keluarga Makassar yang selalu mendukung dan menyemangati dalam pengerjaan tugas akhir ini

Dosen pembimbing saya Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si

Bapak Ibu dosen BK USD yang telah mendidik saya dari semester awal hingga akhir

Teman-teman Enak-Yk Nita, Nia, Tera, Ana, Adep, Ikhsan, Eko, Yuda, Bowo, Talis, Govan, dan Fajar yang sudah memberi dukungan

dalam terselesainya tugas akhir ini

Teman-teman SMA N 1 Jogonalan Metik, Luluk, Intan, Candra, Fajar Bayu, Ahmad, Sidik, dan Nazula terimakasih telah memberi hiburan disaat

suntuk untuk mengerjakan skripsi.

Bapak Eko Presetyo selaku pimpinan Jogja Care House dan para residen yang menjadi subyek dalam tugas akhir ini

Teman-teman BK USD angkatan 2014

Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

viii

ABSTRAK

Proses Penyesuaian Diri Residen

Di Panti Rehabilitasi Jogja Care House

Loryca Rezkyananda Sila

Universitas Sanata Dharma

2018

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui proses penyesuaian diri sebagai residen di

panti rehabilitasi Jogja Care House. (2) Mengetahui perilaku yang ditunjukan residen saat

berada di panti rehbilitasi Jogja Care House. (3) Mengetahui pengaruh narkoba dalam proses

penyesuaian diri residen di panti rehabilitasi. (4) mengetahui faktor yang dapat

mempengaruhi residen untuk menyesuaikan di panti rehabilitasi selain narkoba.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Subyek

penelitian ini adalah residen (penguna narkoba yang menjalani rehabilitasi), konselor dan

pendamping. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara. Analisis data meliputi reduksi data dan pengodean. Validitas data penelitian

menggunakan trianggulasi dimana peneliti melakukan wawancara dengan beberapa pihak

dengan subyek.

Hasil peelitian menunjukan bahwa penyesuaian diri residen cenderung pasrah, menerima

keadaan, dan ikhlas. Saat di panti rehabilitasi subyek menunjukan perilaku menolak, relapse,

lapse, menerima kondisi, paranoid, gelisah, ketakutan, menyendiri, frustasi, dan tidak berani

menatap orang saat bertemu. Narkoba dapat mempengaruhi proses penyesuaian diri karena

efek narkoba yang ada di dalam tubuh subyek. Terdapat berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi diri selain narkoba yaitu orangtua, residen lain, dan pegawai panti rehabilitasi

Kata kunci: penyesuaian diri, residen, mantan pengguna narkoba, panti rehabilitasi

narkoba jogja care house.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

ix

ABSTRACT

The Adaptation Process of Residents

In Jogja Care House Rehabilitation Center

Loryca Rezkyananda Sila

Sanata Dharma University

2018

This study aimed to: (1) Determine the adaptation process of residents

Jogja care House rehabilitation center, (2) Determine the behaviors of the

residents when they were in Jogja care House rehabilitation center, (3) Determine

the effects of drugs in the adaptation process of the residents in the rehabilitation

center, (4) Determine factors which may affect the residents to adapt in the

rehabilitation center aside from drugs.

This study used qualitative method. The research method was residents

(rehabilitating drug users), counselors and facilitators. The data collection

method in this study was interview. Data analyses include data reduction and

coding. Research data validity used triangulation in which the researcher

interviewed some people with the subjects.

The research result showed that the adaptations of the residents were

resignation, acceptance of circumstance, and forbearance. In the rehabilitation

center, the subjects showed rejection, relapse, lapse, acceptance of condition,

paranoia, restlessness, fear, isolation, frustration, and refusal to look at people in

the eyes. Drugs could affect adaptation process due to the effects of the drugs in

the subjects’ bodies. There are various factors which affected them aside from

drugs, i.e. parents, other residents, and employees of the rehabilitation center.

Keywords: adaptation, resident, former drug user, jogja care house drug

rehabilitation center

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ...............................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN. .............................................................................................iii

HALAMAN MOTTO. .........................................................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN. .........................................................................................v

HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA. ..........................................................vi

HALAMAN PERNYATAAN PESETUJUAN PUBLIKASI KARYA............................vii

ABSTRAK. ...........................................................................................................................viii

ABSTRACT. .........................................................................................................................ix

KATA PENGANTAR. .........................................................................................................x

DAFTAR ISI.........................................................................................................................xi

DAFTAR TABEL. ...............................................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN. .......................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN. ....................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah. ...........................................................................................1

B. Identifikasi Masalah. ..................................................................................................8

C. Pembatasan Masalah ..................................................................................................9

D. Fokus Penelitian .........................................................................................................9

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................................10

F. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................................................11

G. Batasan Istilah ............................................................................................................12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................................................13

A. Penyesuaian Diri ........................................................................................................13

1. Pengertian Penyesuaian Diri ................................................................................13

2. Proses Penyesuaian Diri. ......................................................................................18

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri. ........................................21

4. Bentuk Penyesuaian Diri......................................................................................22

5. Aspek Penyesuaian Diri. ......................................................................................24

6. Karakteristik Keberhasilan Penyesuaian Diri. .....................................................29

B. Narkoba ......................................................................................................................30

1. Pengetian Narkoba ...............................................................................................30

2. Jenis-Jenis Penggolongan Narkoba......................................................................31

3. Efek Narkoba .......................................................................................................32

C. Rehabilitasi Pecandu Narkoba ...................................................................................34

1. Pengertian Rehabilitasi Pecandu Narkoba ...........................................................35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

xii

2. Pengertian Residen................................................................................................35

3. Pendekatan Therapeutic Community. ...................................................................35

4. Pengkajian Keperawatan. ......................................................................................41

5. Diagnosis...............................................................................................................42

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................44

A. Jenis Penelitian............................................................................................................ 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................................44

C. Subyek Penelitian.........................................................................................................44

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data...................................................................45

E. Keabsahan Data............................................................................................................46

F. Teknik Analisis Data....................................................................................................47

BAB IV HASIL PENELITIAN............................................................................................ 49

A. Deskripsi Data..............................................................................................................49

B. Pelaksanaan Penelitian.................................................................................................51

C. Hasil Penelitian............................................................................................................52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................112

B. Keterbatasan Peneliti..................................................................................................113

C. Saran...........................................................................................................................113

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................116

LAMPIRAN..........................................................................................................................118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Identitas Subyek ........................................................................................................51

Tabel 2 Agenda Pertemuan ....................................................................................................52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Panduan Wawancara ....................................................................................... 119

Lampiran 2 Koding ............................................................................................................. 123

Lampiran 3 Surat Penelitian................................................................................................ 162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

batasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Awalnya pengedar narkoba menjadikan Indonesia sebagai tempat

transit, sebelum menjualnya ke negara lain. Setelah beberapa kali transit di

Indonesia pengedar tersebut selanjutnya menawarkan narkoba kepada orang

Indonesia, sehingga lama-kelamaan pengguna narkoba di Indonesia semakin

meningkat. Pengedar tersebut, bahkan tidak mampu lagi melayani permintaan

narkoba untuk negara pemesan. Karena selalu habis bahkan kurang untuk

memenuhi permintaan pengguna narkoba di Indonesia. Pengedar berfikir

apabila narkoba didatangkan dari negara lain, maka biayanya menjadi mahal.

Jadi pengedar tersebut memproduksi narkoba di Indonesia hingga sekarang

(Prasetyo, 14/2).

Peredaran narkoba khususnya di Yogyakarta semakin meningkat, hal

ini dapat dibuktikan data BNN Yogyakarta. Data BNN Yogyakarta

meyebutkan, bahwa pada tahun 2012 terdapat 258 orang, tahun 2013 terdapat

355 orang, tahun 2014 terdapat 391 orang, tahun 2015 terdapat 536 orang,

tahun 2016 terdapat 572. Yogyakarta mendapatkan narkoba dari beberapa

wilayah diluar Yogyakarta. Wilayah tersebut meliputi Malaysia, Aceh,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

2

Jakarta, Jawa Timur, Solo, Magelang dan Semarang. Wilayah Yogyakarta

yang rawan peredaran narkoba adalah Sleman, Yogyakarta dan Bantul. Untuk

membrantas narkoba membutuhkan kerjasama antara berbagai instansi

terkait, agar peredaran narkoba tidak semakin meningkat.

Saat ini dibutuhkan kerjasama dari seluruh pihak dalam hal

menghentikan penggunaan narkoba guna menyelamatkan anak bangsa dari

penyalahgunaan narkotika. Dalam pencegahan pengedaran narkoba, BNN

bekerja sama dengan aparat penegak hukum lainnya, seperti TNI, POLRI,

serta Bea dan Cukai terus berusaha memberantas jaringan sindikat narkotika

hingga ke akarnya. Selain itu BNN melakukan upaya penanggulangan

melalui penyuluhan tentang bahaya narkoba, tetapi sebagian masyarakat

masih ada yang belum sadar terhadap bahaya narkoba.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Yogyakarta melalui BNNP

maupun BNNK adalah dengan mendirikan tempat rehabilitasi narkoba untuk

menampung dan melakukan rehabilitasi para pengguna narkoba agar dapat

pulih dan berhenti dari ketergantungan narkoba. Salah satu tempat rehabilitasi

narkoba di Yogyakarta adalah Jogja Care House. Di tempat tersebut terdapat

belasan residen yang berasal dari berbagai tempat. Para residen menjalani

program rehabilitasi yang sudah ada. Residen merupakan istilah yang

digunakan di tempat rehabilitasi narkoba untuk menyebut mantan pecandu

narkoba yang sedang menjalani program rehabilitasi.

Kehidupan residen selama berada di tempat rehabilitasi berbeda

dengan kehidupan mereka ketika masih berada dilingkungan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

3

Ketika mereka sudah masuk ke dalam lingkungan rehabilitasi, mereka benar-

benar sudah tidak menggunakan obat-obatan terlarang atau mengganti dengan

obat yang diberikan oleh dokter di tempat rehabilitasi tersebut. Didalam

tempat rehabilitasi, mereka akan berada di lingkungan orang-orang yang

pernah menggunakan narkoba. Mereka juga harus mengikuti peraturan dan

jadwal yang telah diatur oleh pengelola panti rahabilitasi. Meskipun sudah

tidak menggunakan narkoba, tetapi efek dari obat-obatan tersebut masih dapat

mereka rasakan, baik secara fisik maupun psikologis. Hal ini, menjadi salah

satu pemicu permasalahan yang ada di panti rehabilitasi narkoba. Selain itu,

perbedaan latar belakang keluarga, daerah asal dan jenis obat-obatan yang

dipakai, menyebabkan terjadinya perselisihan antar residen.

Perbedaan latar belakang kerluarga berpengaruh terhadap kebiasaan di

panti rehabilatasi, seperti orang yang dikeluarganya sudah terbiasa hidup

bersih bertemu dengan orang yang dikeluarganya terbiasa hidup tidak bersih

akan terjadi perselisihan. Ketika orang yang terbiasa hidup bersih akan

membuat tempat yang ia tinggali (kamar) selalu bersih. Sedangkan orang

yang terbiasa hidup tidak bersih, ia akan membiarkan tempat tinggalnya

berantakan. Jika mereka bertemu dalam satu tempat tinggal yang sama

(kamar), maka akan terjadi perdebatan. Perdebatannya seperti adu argumen,

berselisih paham hingga berkelahi. Perkelahian di dalam panti terjadi ketika

kondisi psikologis dan fisik pengguna narkoba tidak selaras.

Hasil wawancara dengan Bapak Eko selaku konselor rehabilitasi saat

residen berada di tempat rehabilitasi, mereka yang sudah mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

4

kecanduan dan tidak menggunakan obat-obatan dapat berpotensi terjadinya

relapse. Relapse adalah kondisi dimana residen kambuh menggunakan obat-

obatan kembali. Hal-hal yang menyebabkan residen relapse yaitu ketika

residen melihat barang (narkoba), melihat tempat (tempat transaksi dan

tempat untuk menggunakan) dan melihat orang (orang yang bertransaksi atau

teman saat menggunkan narkoba). Sugesti yang timbul dalam diri residen

dapat memengaruhi untuk terjadinya relapse. Residen yang masih belum

dapat menyesuaikan di panti rehabilitasi juga berpotensi untuk split. Split

adalah residen yang melarikan diri dari panti rehabilitasi. Ketika residen

memiliki rencana untuk split, lalu mengajak temannya untuk melakukan hal

tersebut. Terkadang residen melakukan split karena ada hal yang

mengingatkan residen ketika memakai narkoba dan atas ketidak sadaran diri

residen.

Melanjutkan yang di atas, perilaku residen pada awal residen masuk

panti rehabilitasi pasti sulit untuk menyesuikan apalagi masuk panti

rehabilitasi karena ditangkap oleh polisi/BNN. Mereka juga harus mengikuti

tata tertib dan peraturan yang sudah ada di panti rehabilitasi. Ketika residen

masuk panti rehabilitasi karena terpaksa, ada residen yang menolak untuk

menjalani rehabilitasi. Residen juga enggan untuk menjalani program-

program yang dilakukan di panti rehabilitasi. Karena beberapa kegiatan di

panti rehabiltasi yang menurut residen dapat dilakukan dirumah, seperti

kegiataan keagamaan, gotong royong, dan olahraga. Adapula residen yang

menganggap program yang ada di panti rehabilitasi adalah program untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

5

orang idiot atau tidak normal. Residen kurang nyaman dengan lingkungan

baru dan teman yang baru. Penyebab kurang nyaman ketika harus tidur dan

beraktifitas dengan teman yang mengalami gangguan psikologis.

Ada beberapa residen yang pertama kali masuk panti rehabilitasi harus

menjalani proses isolasi. Proses isolasi ini adalah proses dimana residen yang

masih belum menerima dirinya masuk panti rehabilitasi harus berada didalam

isolasi (penjara). Isolasi merupakan proses dektoksifikasi karena seorang

residen akan mengalami tiga tahap. Tahap pertama untuk menghilangkan

sakau fisik yang berduraasi tiga sampai sepuluh hari. Tahap kedua kedua

residen mengalami sakau psikis, yang berdurasi mencapai dua minggu. Sakau

psiki itu ditandai dengan keringat dingin keluar, duduk tidak nyaman, dan

berbicara kasar. Tahap ketiga mengalami PAWS (Post Acute Withdrawal

Syndrome). Hal tersebut dapat mengakibatkan sakau yang dalam durasi atau

fase pada masing-masing residen berbeda-beda. Ada yang mengalami satu

bulan, tiga bulan dan enam bulan, tergantung pada jenis narkoba yang

dipakai, durasi pemakaian dan berat setiap pemakaian. Akan berpengaruh

pada durasi penagihan obat dalam tubuh.

Ada pula yang residen selama proses rehabilitasi melakukan

pelanggaran, berkemungkinan besar dapat masuk ke dalam isolasi.

Pelanggaran ini berupa berkelahi, split, menggunakan obat-obatan didalam

panti rehabilitasi dan merusak fasilitas panti rehabilitasi. Isolasi juga dapat

terjadi jika residen mengalami proses perenungan yaitu ketika residen

berhenti menggunakan narkoba akan mengalami sakaw, outing sex, dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

6

berakibat residen mengalami peningkatan emosional yang tinggi bahkan yang

paling parah adalah residen dapat berpotensi bunuh diri. Pada proses ini

adalah proses pembelajatan dari kesalahan yang residen lakukan. Saat di

dalam isolasi residen akan ditemani oleh residen yang sudah senior, yang

akan bertugas memberikan bimbingan dan motivasi selama residen menjalani

isolasi. Residen senior akan melakukan cek feeling kepada residen yang

menjalani isolasi. Perilaku ini dapat terjadi kepada residen yang belum dapat

melakukan proses penyesuaian diri di panti rehabilitasi.

Setelah peneliti mengamati mengenai faktor-faktor yang membuat

residen sulit untuk menyesuaikan diri tidak hanya lingkungan baru dan teman

baru. Ada beberapa hal yang menyebabkan residen sulit menyesuaikan diri

seperti drugs of choice (obat pilihan), budaya, bahasa, mentalitas, genetik,

minder, pendidikan, karakter penggunaan drug, dan lain-lain. Salah satu

penyebab yang dapat dipaparkan yang mempengaruhi sulit untuk

menyesuaikan adalah drugs of choice. Residen menggunakan ganja lebih

cenderung berkumpul dengan residen lain yang menggunakan ganja. Sama

dengan residen lainnya yang hanya ingin berkumpul dengan para residen

yang jenis obat-obatannya sama. Mereka lebih nyaman berkumpul dengan

residen yang menggunakan obat-obat yang sama. panti rehabilitasi narkoba

di Yogyakarta ini tidak ada yang merehabilitasi satu jenis obat-obatan. Seperti

Jogja Care House semua residen yang menggunakan berbagai macam jenis

narkoba dijadikan satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

7

Menurut konselor di panti rehabilitasi Bapak Eko, ketika residen yang

mengalami kesulitan dalam proses penyesuaian diri saat berada di panti

rehabilitasi, mengalami perasaan bosan dengan keinginan untuk berhenti

berhadapan dengan ketidakberdayaan diri dan dapat menimbulkan depresi

yang mendalam. Depresi yang mendalam disertai ketakutan akan dampak

pemakaian narkoba, dapat menimbulkan prilaku menyakiti diri sendiri.

Semua pecandu memiliki kepribadian ganda. Secara internal mereka memiliki

kepriadian low selfesteem (nilai diri yang rendah), namun secara ekternal

mereka memiliki sifat yang sangat sombong. Residen memiliki suasana hati

yang cepat berubah-ubah, tanpa mereka sadari. Saat suasana hati residen

sedang mengalami perubahan ke emosi negatif seperti marah, tersinggung,

kecewa, dan lain-lain, dapat mempengaruhi proses rehabilitasi. Maka proses

rehabilitasi akan menjadi terhambat. Apalagi ketika residen diperlakukan

berbeda dengan residen lain oleh konselor atau staf. Jika residen tidak terima

dengan perilaku tersebut maka residen akan melakukan perlawanaan.

Perlawanan ini berupa split karena tidak nyaman dengan kondisi lingkungan

rehbilitasi. Relapse saat residen ingin tenang, menghilangkan beban pikiran,

dan melupakan persoalan yang ada dibenak residen.

Setelah peneliti mengamati lebih dalam mengenai perilaku residen,

penolakan yang dilakukan residen bisa berbagai macam seperti, residen tidak

mau makan, tidak mau menjalankan assesment dengan baik dan melakukan

pembenaran. Pada saat melakukan penolakan, residen melakukan

pemblokiran diri yang cukup kuat. Penolakan membuat residen mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

8

pergungcanan batin yang cukup hebat. Disinilah seharusnya konselor

membantu residen untuk mengurangi hal-hal yang dilakukan oleh residen

agar residen dapat menyesuaikan diri. Selain itu, ada residen yang

mempunyai konflik dengan pegawai/konselor panti rehabilitasi. Residen

merasa pegawai tersebut tidak pantas menjadi konselor. Karena pegawai

tersebut mempunyai prilaku yang buruk, tidak dapat menerima orang baru

dan mengganggap semua residen orang yang sudah tidak berguna lagi.

Prilaku tersebut dapat mempengaruhi kenyaman residen berada di panti

rehabilitasi.

Terdapat faktor yang mempengaruhi selain narkoba yang dapat

menjadi penghambat residen untuk menyesuaiakan diri sebagai residen di

lingkungan panti rehabilitasi yaitu memikirkan orang yang diluar panti seperti

orangtua, anak, istri, pacar dan kolega kerjanya. Bahkan ada yang

memikirkan bagaimana dengan bisnis atau pekerjaan residen kalau berada di

dalam panti rehabilitasi. Pikiran tersebut selalu mengganggu proses

rehabilitasi, karena residen tidak fokus pada penyembuhan dirinya dari

kecanduan narkoba.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti bermaksud melakukan

penelitian yang berjudul: ”PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI

PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE”

B. Identifikasi Masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

9

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi

permasalahan khusus yang terkait dengan masalah yang akan dicari

pemecahan melalui penelitian ini yaitu:

1. Ketika residen pertama kali masuk di panti rehabilitasi belum

dapat menyesuaikan diri untuk menjalani rehabilitasi.

2. Efek penggunaan narkoba yang masih dirasakan residen dapat

mempengaruhi bisa atau tidaknya proses penyesuaian diri sebagai

residen dalam menjalankan rehabilitasi.

3. Fisik dan psikologis pengguna narkoba dapat mempengaruhi

proses rehabilitasi, menjadi sulit untuk penyesuaian diri.

4. Kemampuan penyesuaian residen di panti rehabilitasi masih

rendah.

5. Faktor narkoba yang tidak mendukung residen dalam menjalani

rehabilitasi dapat mempengaruhi proses penyesuaian diri.

6. Perilaku yang dilakukan residen untuk menolak proses

rehabilitasi.

7. Residen yang belum siap menjalankan rehabilitasi dapat memicu

terjadinya split dan relapse.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah yang ada dan keterbatasan

pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada

proses penyesuaian diri residen di Panti Rehabilitasi Jogja Care house

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

10

D. Fokus Penelitian

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana proses penyesuaian diri residen di Panti Rehabilitasi

Narkoba di Jogja Care House?

2. Bagaimana perilaku residen saat di Panti Rehabilitasi Jogja Care

House?

3. Bagaimana pengaruh narkoba terhadap proses penyesuaian diri

residen di Panti Rehabilitasi Jogja Care House?

4. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi proses

penyesuaian diri residen di Panti Rehabilitasi selain narkoba?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada fokus penelitian yang di atas, maka tujuan yang

akan dicapai dalam penelitian ini adalah

1. Mengetahui proses penyesuaian diri residen di Panti Rehabilitasi

Narkoba di Jogja Care House.

2. Mengetahui perilaku yang ditunjukkan residen saat di Panti

Rehabilitasi Jogja Care House.

3. Mengetahui pengaruh narkoba terhadap proses penyesuaian

residen di Panti Rehabilitasi .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

11

4. Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi proses penyesuaian

diri residen untuk di panti rehabilitasi selain narkoba.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian dapat digunakan untuk pedoman dalam penelitian

yang lebih baik.

b. Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya

dalam bidang bimbingan pribadi sosial.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk mengenal dan

memahami tentak proses penyesuaian diri sebagai residen.

Penelitian ini juga bermanfaat sebagai bekal penulisan dimasa

mendatang dalam proses penyesuaian diri sebagai residen di panti

rehabilitasi

b. Bagi residen

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi

kepada residen mengenai penyesuaian diri mereka untuk pulih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

12

dari ketergantungan narkoba, sehingga mereka mampu

menyesuaikan diri di panti rehbilitasi.

c. Bagi panti rehabilitasi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi informasi bagi

panti agar lebih mempersiapkan seorang residen sebelum

memasuki lingkungan rehabilitasi.

G. Batasan Istilah

1. Penyesuaian diri residen adalah proses individu untuk mencapai

keharmonisan dalam diri individu tersebut, yang dapat diamati melalui

respons mental dan tingkah laku selama berada di lingkungan.

2. Panti Rehabilitasi Jogja Care House adalah tempat pemulihan dari

pengaruh narkoba untuk residen yang berada di Yogyakarta.

3. Residen adalah sebutan untuk mantan pengguna narkoba yang sedang

menjalani rehabilitasi di Jogja Care House.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dipaparkan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian

ini. Teori yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu penyesuuaian diri dan

narkoba. Masing-masing teori akan dijabarkan secara singkat, padat dan jelas.

A. Penyesuaian Diri

1. Pengertian Penyesuaian Diri

Pandangan psikologi, penyesuaian diri memiliki banyak arti,

seperti pemuasan kebutuhan, ketrampilan dalam menghadapi frustrasi,

dan konflik, ketenangan pikiran atau jiwa, atau bahkan pembentukan

simtom-sintom. Penyesuaian diri berarti belajar bagaimana bergaul

yang baik dengan orang lain dan mengahadapi tuntutan pekerjaan.

Tyson (Semiun, 2006:36) menyebutkan hal-hal yang termasuk

penyesuaian diri adalah kemampuan untuk beradaptasi, kemampuan

berakfeksi, kehidupan yang seimbang, kemampuan untuk mengambil

keuntungan dari pengalaman, toleransi terhadap frustrasi, humor,

sikap yang tidak ekstrem, obyektifitas, dan lain-lain. Dapat dikatakan

bahwa penyesuaian diri adalah cara individu atau khusus organisme

dalam bereaksi terhadap tuntutan-tuntutan dari dalam atau situasi-

situasi dari luar. Penyesuaian diri tidak dapat dikatakan baik atau

buruk, maka dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang melibatkan

respon-respon mental dan tingkah laku yang menyebabkan individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

14

berusaha menanggulangi kebutuhan-kebutuhan, tegangan-tegangan,

frustarasi-frustrasi dan konflik-konflik batin serta menyelaraskan

tuntutan-tuntutan batin ini dengan tuntutan-tuntutan yang dikenakan

kepadanya oleh dunia dimana ia hidup (Semiun, 2006:37).

Penyesuaian diri dapat juga didefinisikan sebagai interaksi

individu secara kontinu dengan diri individu sendiri, dengan orang

lain, dengan dunia individu Calhoun dan Acocella (Sobur, 2016:452).

Kemampuan individu untuk membuat hubungan yang memuaskan

antara individu dan lingkungan. Hubungan ini, agar individu dapat

tinggal dengan nyaman di tempat individu tinggal.

Pendapat Sobur (2003: 527) yang lain adalah kemampuan

untuk membuat hubungan yang memuaskan antara orang dan

lingkungan. Penyesuaian diri merupakan suatu konstruksi/bangunan

psikologi yang luas dan kompleks, serta melibatkan suatu reaksi

individu terhadap tuntutan baik dari luar maupun dari dalam individu

itu sendiri. Dengan perkataan lain, masalah penyesuaian diri

menyangkut aspek kepribadian individu dalam interaksinya dengan

lingkungan dalam dan luar dirinya (Desmita, 2009:191).

Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai tingkat

keharmonisan pada diri sendiri dan lingkungannya. Sehingga rasa

permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, depresi, kemarahan,dan lain-

lain emosi negatif sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang

efisien bisa dikikis habis (Kartono K, 2002:56). Penyesuaian diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

15

adalah suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku,

dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-

kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik,

dan frustasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan

dan harmonis antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang

diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal (Schneiders dalam

Desmita, 2009:192).

Menurut Enung (2008:198) penyesuaian diri adalah suatu

proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah prilaku

individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi

lingkungan. Menurut Sunarto (2008:222) penyesuaian diri adalah

proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam

memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Dengan kata lain,

penyesuaian diri merupakan proses dinamis yang bertujuan untuk

mengubah perilaku individu, agar terjadi hubungan yang lebih baik

sesuai antara diri individu dengan lingkungan. Dibatasi dengan

kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan

yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungan.

Semua makhluk hidup secara alamiah dibekali kemampuan

untuk menolong dirinya sendiri dengan cara menyesuaikan diri

dengan keadaan lingkungan, materi dan alam agar dapat bertahan

hidup. Dalam istilah psikologi, penyesuaian disebut adjustment.

Adjusment itu suatu proses mencari titik temu antara kondisi diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

16

sendiri dan tuntutan lingkungan. Manusia dituntun untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan

alam sekitar. Kehidupan itu sendiri secara alamiah juga mendorong

manusia untuk terus-menerus menyesuaikan diri. Proses penyesuaian

diri pada manusia tidaklah mudah. Hal ini karena di dalam kehidupan

manusia terus dihadapkan pada pola-pola kehidupan baru. Atas urian

ini, Sunarto (2008:45) mengemukakan bahwa penyesuaian diri

merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah

perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri

individu dengan lingkungannya. Pengertian ini dibatasi bahwa,

kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan

menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya. Ahli lain

mengemukakan bahwa, penyesuaian diri berarti kemampuan untuk

mempertahankan eksistensinya, memperoleh kesejahteraan jasmani

dan rohani, maupun dapat mengadakan relasi yang memuaskan

tuntutan sosial (Endra, 2008:45)

Penyesuaian diri dapat disamakan dengan adaptasi, yaitu suatu

proses dimana individu yang agak sederhana mematuhi tuntutan-

tuntutan lingkungan (Semiun, 2006). Tetapi pendapat penyesuaian diri

diatas tidak cocok dengan konsep adaptasi biologis yang sederhana.

Menurut Erich Fromm ada dua yang membedakan adapatasi yaitu,

adaptasi statis digunakan untuk menyebut perubahan kebiasaan yang

relatif sederhana. Sedangkan adaptasi dinamik adalah keadaan dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

17

seseorang harus menerima kejadian yang dialami meskipun

menyakitkan.

Penyesuaian diri dapat disamakan dengan konfrontasi terhadap

suatu norma. Persamaan penyesuaian diri ini dapat membawa akibat

lain. Pemaknaan penyesuaian diri sebagai konfrontasi, mangartikan

bahwa individu seakan-akan mendapat tekanan yang kuat agar mampu

menghindari diri dari penyimpangan prilaku baik moral, sosial,

maupun emosional. Dengan kata lain individu harus mengarah pada

tuntutan konfrontasi dan terancam akan ditolak dirinya manakala

prilaku tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

Penyesuaian diri dapat disamakan dengan usaha penguasaan,

menurut Schneiders (Ali dan Asrori, 2009:174) berpendapat bahwa

penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan, yaitu kemampuan untuk

merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara

tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan dan frustrasi tidak terjadi.

Dengan kata lain, penyesuaian diri diartikan sebagai kemampuan

penguasaan dalam megembangkan diri sehingga dorongan, emosi, dan

kebiasaan menjadi terkendali dan terarah. Individu memiliki

kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekuat atau

memenuhi syarat. Oleh sebab itu perlu dirumuskan prinsip-prinsip

penting mengenai hakikat penyesuaian diri yaitu:

a. Setiap individu memiliki kualitas penyesuaian diri yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

18

b. Penyesuaian diri sebagaian besar ditentukan oleh kapasitas internal

atau kecenderungan yang telah dicapai.

c. Penyesuaian diri juga ditentukan oleh faktor internal dalam

hubungannya dengan tuntutan lingkungan individu yang

bersangkutan.

Berdasarkan pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan penyesuaian diri adalah kemampuan

setiap individu agar menyesuaikan perkembangan dalam dirinya

untuk memperoleh pengalaman, baik mencakup segi jasmani,

pengetahuan tentang alam dan ilmu pengetahuan sosial, kebutuhan

berkomunikasi melalui bahasa, seni, sastra, agama dan filsafat agar

dapat terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan orang lain dan

lingkungan dengan menggunakan mekanisme penyesuaian diri

secara luwes, tergantung pada situasinya sehingga terjadi

kesimbangan terhadap kebutuhan individu dengan lingkungan

materi dan alam agar dapat bertahan hidup.

2. Proses Penyesuaian Diri

Seperti diketahui bahwa penyesuaian yang sempurna tidak

pernah tercapai. Penyesuaian yang sempurna terjadi jika manusia

selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya

dimana tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan dimana

fungsi individu dapat berjalan dengan normal. Berikut merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

19

proses penyesuaian diri dapat terlihat dari tiga unsur dibawah ini

menurut Schneiders (Ali dan Asrori, 2009:176), yaitu:

a. Motivasi dan proses penyesuaian diri

Motivasi, sama halnya dengan kebutuhan, perasaan dan emosi

merupakan kekuatan internal yang menyebabkan ketegangan dan

ketidakseimbangan dalam organisme. Respon penyesuaian diri,

baik atau buruk, secara sederhana dapat dipandang sebagai upaya

organisme untuk mereduksi atau menjauhi ketegangan dan untuk

memelihara keseimbangan yang lebih wajar.

b. Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri

Jika individu memiliki sikap yang sehat maka terdapat realitas dan

kontak yang baik terhadap realitas itu sangat diperlukan bagi

proses penyesuaian diri yang sehat. Beberapa perilaku seperti sikap

antisosial, kurang berminat terhadap hiburan, sikap bermusuhan,

kenakalan, dan semuanya ingin dilakuakan sendiri, semua itu

sangat mengganggu hubungan antara penyesuaian diri dengan

realitas.

c. Pola dasar proses penyesuaian diri

Sunarto (Ali dan Asrori, 2009:178) mengatakan bahwa, sesuai

dengan konsep dan prinsip-prinsip penyesuaian diri yang

ditunjukkan kepada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan

maka proses penyesuaian diri, dapat ditunjukan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

20

1) Mula-mula individu, disatu sisi, memiliki dorongan atau

keinginan untuk memperoleh makna dan eksistensi dalam

kehidupannya dan disisi lain mendapat peluang atau tuntutan

dari diri sendiri.

2) Kemampuan menerima dan menilai kenyataan lingkungan dari

luar diri individu secara objektif sesuai dengan pertimbangan-

pertimbangan rasional dan perasaan.

3) Kemampuan bertindak sesuai dengan potensi kemampuan yang

ada pada dirinya dan kenyataan objektif dari luar diri.

4) Kemampuan bertindak secara dinamis, luwes, dan tidak kaku

sehingga menimbulkan rasa aman tidak dihantui oleh kecemasan

dan ketakutan.

5) Dapat bertindak sesuai dengan potensi-potensi positif yang

layak untuk dikembangkan sehingga dapat menerima dan

diterima lingkungan, tidak disingkirkan oleh lingkungan

maupun menentang dinamika lingkungan.

6) Rasa hormat pada sesama manusia dan mampu bertindak secara

toleran, selalu menunjukan perilaku hormat sesuai dengan

harkat dan martabat manusia, serta dapat mengerti dan

menerima keadaan residen lain meskipun sebenarnya kurang

serius dengan keadaan dirinya.

7) Kesanggupan merespon frustrasi, konflik dan stres secara wajar

sehat dan profesional, dapat mengontrol dan mengendalikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

21

sehingga padat memperoleh manfaat tanpa harus menerima

kesedihan yang mendalam.

8) Kesanggupan bertindak secara terbuka dan menerima kritik

maupun tindakan yang bersifat murni, sehingga sanggup

memperbaiki tindakan-tindakan yang sudah tidak sesuai lagi.

9) Dapat bertindak sesuai dengan norma yang dianut oleh

lingkungannya serta selaras dengan hak dan kewajiban.

10) Secara positif ditandai oleh kepercayaan terhadap diri individu,

orang lain dan segala sesuatu diluar dirinya sehingga tidak

pernah merasa tersisih dan kesepian.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain

(Nofiana, 2010:17):

a. Faktor Fisiologis, struktur jasmani merupakan kondisi yang primer

dari tingkah laku yang penting bagi proses penyesuaian diri.

b. Faktor Psikologis, banyak faktor psikologis yang mempengaruhi

penyesuaian diri antara lain pengalaman, aktualisasi diri, frustasi,

depresi, dsb.

Menurut ahli lain yaitu secara keseluruhan kepribadian manusia

mempunyai fungsi sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri.

Penentu berarti faktor yang mendukung, mempengaruhi, atau

menimbulkan efek pada penyesuaian diri. Penentu penyesuaian diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

22

identik dengan faktor-faktor yang mengatur perkembangan dan

terbentuknya pribadi secara bertahap. Penentu-penentu itu dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

a. Kondisi-kondisi fisik, termasuk didalamnya keturunan, konstitusi

fisik, susunan syaraf, kelenjar dan sistem otot, kesehatan tubuh.

b. Perkembangan dan kematangan, khususnya kematangan

intelektual, sosial, moral dan emosional.

c. Penentuan psikologis, termasuk di dalamnya pengalaman, belajar,

pengkondisian, penentuan diri, frustrasi, dan konflik.

d. Kondisi lingkungan, khususnya keluarga, lingkungan tempat

tinggal individu dan sekolah. Jika di panti rehabilitasi berarti

kondisi lingkungan panti rehabilitasi tempat tinggal residen.

e. Penentuan kultur termasuk agama

Pemahaman tentang faktor-faktor ini dapat dan bagaimana

fungsinya dalam penyesuaian merupakan syarat untuk memahami

proses penyesuaian diri (Fauzizah, 2008:60).

4. Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri yang baik, yang selalu ingin diraih oleh setiap

orang, tidak akan tercapai, kecuali bila kehidupan orang tersebut

benar-bener terhindar dari tekanan, kegoncangan dan ketegangan jiwa

yang bermacam-macam, dan orang tersebut mampu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

23

mengahadapi kesukaran dengan cara objektif serta berpengaruh bagi

kehidupanya, serta menikmati kehidupannya dengan stabil, tenang,

merasa senang, tertarik untuk kerja dan berprestasi.

Menurut Sobur, 2003:529 bentuk-bentuk penyesuaian diri ada

dua, yaitu:

a. Adaptive

Bentuk penyesuaian diri yang adaptive sering dikenal dengan

istilah adaptasi. Bentuk penyesuaian diri ini bersifat badani, artinya

perubahan-perubahan dalam proses badani untuk menyesuaikan

diri terhadap keadaan lingkungan. Misalnya, berkeringat adalah

usaha tubuh untuk mendinginkan tubuh dari suhu panas atau

dirasakan terlalu panas.

b. Adjustive

Bentuk penyesuaian diri yang lai bersifat psikis, artinya

penyesuaian diri tingkah laku terhadap lingkungan yang dalam

lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma. Misalnya, jika

kita harus pergi ketetangga atau teman yang tengah berduka cita

karena kematian salah seorang anggota keluarganya, mungkin

sekali wajah kita dapat diatur sedemikian rupa, sehingga

menampiilkan wajah duka, sebagai tanda ikut menyesuaikan

terhadap suasana sedih dalam keluarga tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

24

5. Aspek-aspek Penyesuaian Diri

Menurut Enung (2008) pada dasarnya penyesuaian diri memiliki

dua aspek yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. Untuk

lebih jelasnya kedua aspek tesebut akan diuraikan sebagai berikut:

a. Penyesuaian pribadi

Kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri sehingga

tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan

lingkungan sekitarnya. Individu menyadari sepenuhnya siapa

dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangan dan mampu

bertindak objektif sesuai dengan kondisi residen tersebut.

Keberhasilan penyesuaian diri individu ditandai dengan tidak

adanya rasa benci, lari dari kenyataan atau tanggungjawab, kecewa

dan tidak percaya pada kondisi dirinya.

Kehidupan kejiwaan individu ditandai dengan tidak adanya

kegoncangan atau kecemasan yang menyertai rasa bersalah, cemas,

tidak puas, dan keluhan terhadap nasib yang individu alami.

Sebaliknya kegagalan penyesuaian diri individu ditandai dengan

keguncangan emosi, kecemasan, ketidakpuasan dan keluhan

terhadap nasib yang dialaminya, sebagai akibat adanya gap antara

diri individu dengan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungan.

Gap inilah yang menjadi sumber terjadinya konflik yang kemudian

terwujud dalam rasa takut dan kecemasan, sehingga untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

25

meredakannya individu harus melakukan penyesuaian diri (Enung,

2008:207)

b. Penyesuaian sosial

Mencakup hubunggan dengan masyarakat di sekitar tempat

tinggalnya, keluarga, sekolah, teman, atau masyarakat luas secara

umum (Enung, 2008:208). Di dalam lingkungan tersebut terdapat

proses saling mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari

proses tersebut timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah laku

sesuai dengan jumlah aturan, hukum, adat, dan nilai-nilai yang

residen patuhi, demi untuk mencapai penyelesaian bagi persoalan-

persoalan hidup sehari-hari. Dalam bidang ilmu psikologi sosial,

proses ini dikenal dengan proses penyesuaian sosial. Penyesuaian

sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat residen hidup

dan berinteraksi dengan orang lain di lingkungan panti rehabilitasi.

Hubungan-hubungan tersebut mencakup hubungan dengan orang-

orang yang berada di panti rehabilitasi.

Menurut From dan Gilmore (Desmita, 2009:195) aspek-aspek

penyesuaian diri meliputi:

a. Aspek afektif emosional

1) Kematangan suasana kehidupan emosional.

Mampu mengontrol dan mengendalikan emosi sesuai

dengan taraf perkembangan emosi individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

26

2) Kematangan suasana kehidupan kebersamaan dengan

orang lain.

Mampu mencipatakan rasa aman dan nyaman ketika

bersama orang-orang yang berada disekitar individu.

3) Kemampuan untuk santai, gembira dan menyatakan

kejengkelan.

Mampu menungkapkan emosi positif maupun negatif

yang individu alami.

4) Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan

diri sendiri.

Mampu menerima kekurangan yang ada dalam diri

individu.

b. Aspek perkembangan intelektual (kognitif)

1) Kemampuan mencapai wawasan diri sendiri.

Dapat menimbulkan keyakinan dan percaya diri

individu dalam menjalankan peran dan fungsinya, di dalam

lingkungan individu berada.

2) Kemampuan memahami orang lain dan keragaman.

Dapat menghargai perbedaan yang ada disekitar

individu.

3) Kemampuan mengambil keputusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

27

Satu proses menentukan pilihan atau alternatif terbaik

dari beberapa alternatif secara sistematis, untuk

ditindaklanjuti sebagai suatu cara memecahan masalah.

4) Keterbukaan dalam mengenal lingkungan.

Dapat menerima sesuatu dari luar diri individu atau

bersedia berkomunikasi dengan dunia luar.

c. Aspek perkembangan sosial

1) Keterlibatan dalam partisipasi sosial.

Dapat mengambil bagian atau ikut serta dalam

lingkungan sosial individu.

2) Kesediaan kerjasama.

Keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain secara

kooperatif.

3) Kemampuan kepemimpinan.

Mampu menggerakkan sumberdaya untuk bekerjasama

agar mencapai tujuan yang diharapkan.

4) Sikap toleransi.

Sikap saling menghormati dan menghargai antar

kelompok atau antar individu.

d. Aspek tanggung jawab

1) Sikap produktif dalam mengembangkan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

28

Individu yang memiliki kecakapan untuk dapat

menggunakan kemampuan dalam diri dan dapat

.merealisasikan potensi yang ada pada dirinya

2) Melakukan perencanaan dan melaksanakannya secara

fleksibel.

Dapat mengubah rencana dan melakukannya sesuai

perkembangan yang ada.

3) Sikap empati, bersahabat dalam hubungan interpersonal.

Kemampuan untuk menyadari diri sendiri atas perasaan

seseorang lalu bertindak untuk menbantunya.

4) Kesadaran akan etika dan hidup jujur.

Dapat berperilaku sesuai norma dan berkata sesuai

denga kejadian yang sebenarnya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-

aspek penyesuaian diri yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi,

aspek penyesuaian pribadi yaitu aspek afeksi emosional antara lain,

perasaan aman, percaya diri, semangat, perhatian, tidak menghindar,

berani, mampu memberi dan menerima cinta. Aspek perkembangan

intelektual (kognitif) antara lain, kemampuan untuk memahami diri

dan orang lain, berkomunikasi, dan melihat kenyataan hidup. Aspek

sosial antara lain, mengembangkan potensi, mandiri, partisipatif dan

bekerjasama. Terakhir aspek tanggung jawab antara lain, memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

29

sikap produktif, melakukan perencanaan dan melaksanakannya,

mempunyai sikap empati dan memiliki kesadaran.

6. Karakteristik Keberhasilan Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri memiliki karakteristik yang dapat diamati.

Tidak selamanya individu berhasil menyesuaiakan diri, karena

terkadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak

berhasilnya proses penyesuaian diri. Berikut ini merupakan

karakteristik penyesuaian diri antara lain Menurut Nofiana (2010:17)

karakteristik penyesuaian diri, yaitu:

a. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yang

berlebihan. Mampu mengontrol emosi dan memiliki kesabaran

dalam menghadapi berbagai kejadian dalam hidup.

b. Tidak menunjukkan adanya mekanisme pertahanan diri yang

positif sehingga masalah yang dihadapi terasa ringan.

c. Tidak menunjukkan adanya frustrasi pribadi. Tidak mengalami

frustasi dan gejala-gejala kelainan jiwa.

d. Memiliki pertimbangan yang rasional. Langkah apapun yang ingin

ditempuh, selalu berdasar pemikiran yang rasional.

e. Mampu belajar dari pengalaman. Pengalaman hidup dapat

menempa mentalnya menjadi lebih kuat dan tahan banting.

f. Mampu belajar realistik dan objektif. Melihat berbagai kejadian

atau masalah didasarkan pada realita dan pemikiran objektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

30

B. NARKOBA (Narkotika, psikotropika dan Barang adiktif lainnya)

1. Pengertian Narkoba

Menurut WHO (Jackobus, 2005) yang dimaksud dengan obat atau

drug adalah setiap zat yang apabila masuk ke dalam organisme hidup akan

membuat perubahan pada satu atau lebih fungsi-fungsi organ tubuh.

Jacobus juga menambahkan narkoba atau narkotika dan obat-obatan

berbahaya ialah zat kimia yang mampu mengubah pikiran, perasaan,

fungsi mental dan perilaku seseorang. Menurut Sianipar (2004) narkoba

adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya,

meliputi zat alami atau sintesis yang bila dikonsumsi dapat menimbulkan

perubahan fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan.

a. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau

bukan tanaman, baik sintetis maupun bukan sintetis, yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya

rasa (Partodiharjo, 11). Zat ini dapat mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Menurut Joewana dan Martono(2006) narkoba adalah sekelompok

obat, bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap,

ditelan, atau disuntikkan akan berpengaruh pada kerja tubuh,

terutama otak dan sering menimbulkan ketergantungan. Menurut

Jacobus (2005) yang tergolong narkotika menurut Undang-Undang

RI No 22 Tahun 1976 adalah opiad, cannabis (ganja) dan kokain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

31

atau putaw. Dapat disimpulkan bahwa narkotika sendiri memiliki

pengertian zat atau obat, baik yang berasal dari tanaman maupun

semi sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan

kesadaran, hilangnya rasa, sampai menghilangkan rasa nyeri dan

menimbulkan ketergantungan (kecanduan).

b. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah

maupun sintetis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh

selektif pada aktivitas normal dan perilaku (Partodiharjo, 15). Zat

yang tergolong psikotropika menurut Undang-undang RI adalah

obat penenang, (bromazepam, diazepam), obat tidur (BK, BUM,

dan lain-lain), dan halusinogenik (LSD dan fenobarbita).

c. Bahan adiktif lainnya

Golongan bahan adiktif lainnya adalah zat selain narkotika dan

psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan

(Partodiharjo, 17). Zat yang termasuk bahan adiktif adalah

minuman keras (alkohol), solvent (thiner, aceton, bensin, dan lain-

lain), nikotin (rokok), dan kafein yang terdapat dalam kopi dan teh

(Jacobus, 2005).

2. Jenis-Jenis Penggolongan Narkoba

Menurut Brown dan King (Amriel, 2008:52) membagi dalam 4

golongan yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

32

a. Stimulan meliputi kafein, tembakau, amphetamines, anabolic

steroids, hallucinogen amphetamines (termasuk ekstasi), kokain,

dan ganja.

b. Depresan meliputi alkohol, benzodiazepines (penenang ringan

semacam Valium, Librium, Mogadon, dan Temazepam), serta

inhalant atau zat-zat tertentu yang dapat dimasukan ke dalam tubuh

dengan cara dihisap melalui hidung

c. Analgesik adalah istilah kimia untuk zat-zat yang dapat

menurunkan rasa sakit, seperti heroin, opium, pethidine,dan

codeine.

d. Halusinogen meliputi kanabis, LSD, dan ekstasi (sebagian

kalangan memang memasukan ekstasi di bawah payung

halusinogen).

3. Efek Narkoba

Menurut Brow dan King (Amriel, 2008:52), narkoba dapat

menimbulkan efek-efek sebagai berikut:

a. Amhetamines,

Zat ini membuat individu merasa waspada, energetik, percaya diri,

dan tidak merasa lelah maupun jenuh.

b. Kokain

Berefek mirip dengan amphetamines, namun dengan kadar lebih

ekstrem dan singkat. Efek obat ini yang cepat menghilang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

33

mengakibatkan penggunaan kembali dalam hitungan jam.

Pemakaian reguler sering menyebabkan nervous, paranoia, dan

kebingungan akibat kurang tidur. Untuk pemakaian dosis tinggi

dalam waktu yang panjang dapat menurunkan berat badan, tidak

bisa tenang, bergairah secara berlebih, mual, dan tidak bisa tidur.

c. Ekstasi

Obat jenis ini pertama kali digunakan di AS ntuk menumbuhkan

empati antara pasangan dalam terapi perkawinan. Penggunaan

dosis tinggi untuk waktu lama dapat menimbulkan kecemasan,

panik, kebingungan, insomnia, bahkan psikosis.

d. Stimulan lain

Kafein dan nikotin merupakan stimulan. Banyak orang yang

kecanduan kafein dan nikotin. Nikotin sebenarnya stimulan dengan

efek adiktif yang kuat, bahkan dapat menyebabkan angka kematian

yang lebih tinggi dibandingkan obat-obatan jenis lain. Jika para

perokok menghentikan kebiasaanya, dapat mengalami depresi dan

tidak bisa tenang.

e. Alkohol

Alkohol merupakan depresan yang paling banyak digunakan. Jika

dikonsumsi dalam takaran besar dan terus-menerus, individu dapat

toleran bahkan kecanduan yang sangat sukar untuk ditanggulangi.

Alkohol dapat menurunkan berbagai hambatan perasaan, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

34

peminumnya dapat merasa lebih leluasa untuk mengekspresikan

perasaan individu, termasuk dalam bentuk agresif.

f. Inhalants

Jenis zat yang dicampurkan dalam pelarut cat, lem, gas semprot

dan sejenisnya. Efek yang ditimbulkan adalah mabuk, pusing,

gembira berlebih, pseudo-hallucinations (halusinasi yang disadari

individu) dan perasaan plong (terbebas dari beban perasaan).

g. Heroin

Pengguna heorin cenderung akan meningkatkan dosis pemakaian

secara terus-menerus. Pengguna yang selalu meningkatkan dosis

heroin akan menimbulkan efek penarikan diri, sehingga individu

tampak tidak peduli lagi akan pola hidupnya (keselamatan dan

kesehatan pribadi)

h. Kanabis

Efek yang akan terjadi jika memakai obat ini adalah perasaan

rileks, fly, mudah lapar, banyak bicara dan sangat peka terhadap

pengalaman indrawi. Jika pemakai obat ini belum berpengalaman

bisa mengalami kecemasan. Efek yang ditimbulkan kabinas

ditentukan oleh harapan si pemakai, jumlah yang dikonsumsi, serta

situasi pendukung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

35

C. REHABILITASI PECANDU NARKOBA

Di dalam lingkungan rehabilitasi narkoba , yang dimaksud dengan

istilah residen yaitu mantan pencandu yang saat ini berada di panti

rehabilitasi napza. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:191)

arti pecandu adalah pemadat, penghisap candu, penggemar. Proses

pemuliham pecandu narkoba bukanlah tahapan yang singkat dan dapat

dilakkan dengan mudah. Sebelum benar-benar dikatakan lepas dari

narkoba maka dalam perjalanannya ada saat-saat pecandu relapse.

1. Pengertian Rehabilitasi Pecandu Narkoba

Rehabilitasi pecandu napza adalah suatu bentuk terapi dimana

residen (klien) dengan ketergantungan narkoba ditempatkan dalam

suatu institusi tertutup selama beberapa waktu untuk mengedukasi

pengguna yang berusaha untuk mengubah prilakunya, mampu

mengantisipasi masalah relapse (Prasetyo, 2007:52). Hal-hal yang

akan dilakukan saat rehabilitasi meliputi pembinaan fisik, metal,

sosial, pelatihan ketrampilan dan resosialisasi serta pembinaan lanjut

bagi mantan pengguna narkoba agar mampu berperan aktif dalam

kehidupan bermasyarakat (Sumiati,2009:162).

Jadi dapat disimpulkan bahwa rehabilitasi pecandu narkoba adalah

suatu bentuk terapi untuk residen (klien) yang ditempatkan dalam satu

institusi tertutup yang dilakukan beberapa waktu untuk dilakukan

edukasi dan pembinaan meliputi fisik, mental, sosial, pelatihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

36

ketrampilan, dan resosialisasi, agar residen mampu berperan aktif

dalam kehidupan masyarakat.

2. Pengertian Residen

Di dalam lingkungan rehabilitasi narkoba, yang dimaksud dengan

istilah residen yaitu mantan pecandu narkoba yang berada di panti

rehabilitasi narkoba (Eko Prasetyo, 2007:52). Residen yang berada di

tempat rehabilitasu belum sepenuhnya pulih karena mereka masih

dalam tahap proses pemulihan yang berlangsung cukup lama sampai

mereka dinyatakan dapat kembali ke masyarakat oleh pengurus panti

rehabilitasi. Menurut KBBI (2007:191) arti pecandu adalah pemadat;

penghisap candu, penggemar. Proses pemulihan pecandu narkoba

bukanlah suatu proses yang singkat dan dapat di lakukan dengan

mudah. Sebelum benar-benar dikatakan lepas dari narkoba maka dalam

perjalanan ada saat-saatnya pecandu relapse. Relapse adalah kembali

pada perilaku sebelumnya, dalam hal ini menggunakan narkoba.

3. Pendekatan Therapeutic Community

TC merupakan metode yang digunakan di beberapa panti

rehabilitasi, termasuk di panti rehabilitasi Jogja Care House. Berikut

ini merupakan penjelasan mengenai TC, yaitu:

a. Pengertian

Therapeutic Community (TC) adalah sebuah kelompok yang

terdiri dari individu dengan masalah yang sama narkoba, tinggal di

tempat yang sama, memiliki seperangkat peraturan, filosofi, norma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

37

dan nilai, serta kultural yang disetujui, dipahami dan dianut

bersama (Sumiati, 2009:164).

Didalam TC ini pecandu belajar untuk saling membantu satu

sama lain dan rela berkorban untuk satu tujuan yaitu untuk

melepaskan diri dari cengkraman narkoba. Ketika menjalani

program TC, para pecandu Narkoba diberikan suatu masukan atau

arahan yang positif, sehingga mereka belajar tidak hanya untuk

meminta tetapi juga memberi satu sama lain. Dengan demikian

para pecandu Narkoba pada akhirnya dapat memiliki kekuatan

untuk membantu diri sendiri (Maulana, 2004:4)

b. Tujuan TC

Klien dapat mengolah sub-kultur yang dianut pengguna ke

arah kultur masyarakat luas (mainstream society), menuju

kehidupan yang sehat dan produktif, meskipun pengguna sendiri

mempunyai beberapa nilai untuk mempertahankan pemulihannya

(Sumiati, 2009:164).

c. Tahap perubahan

Menurut Prasetyo (2014:17), seorang pecandu mengalami yang

namanya tahap perubahan. Dalam tahap perubahan, terdapat

beberapa tahap yang akan dilalui, seperti:

1) Tahap penyangkalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

38

Suatu tahap dimana pecandubelum menyadari bahwa perilaku

ketergantungan terhadap narkoba akan merugikan diri sendiri,

lingkungan dan keluarga.

2) Tahap keraguan

Suatu tahap dimana pecandu belum menyadari bahwa perilaku

terhadap narkoba merugikan diri sendiri, lingkungan dan

keluarga. Akan tetapi masih ada keraguan untuk menghentikan

ketergantungan tersebut karena mengetahui mekanisme.

3) Tahap persiapan

Suatu tahap dimana pecandu mempersiapkan diri untuk dapat

menghentikan mengubah pola berpikir dengan tujuan

membantu usahanya.

4) Tahap pelaksanaan

Suatu tahap dimana pecanduberdasarkan kesadarannya dari

dala diri sendiri mencari pertolongan untuk menghentikan

ketergantungan terhadap narkoba.

5) Tahap pertahanan

Suatu tahap dimana pecandu berusaha mempertahankan

kepulihannya.

6) Tahap proses kejatuhan semula

Suatu tahap dimana pecandukembali pada perilaku pengunaan

zat setelah mengalami kondisi bebas zat.

d. Katagori struktur program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

39

Menurut Maulana (2014:6) terdapat empat katagori struktur

program yang akan dijalani oleh residen, selama berada di panti

rehabilitasi yaitu:

1) Pembentukan tingkah laku

Perubahan perilaku yang diarahkan pada peningkatan

kemampuan untuk mengelola kehidupan sehingga terbentuk

perilaku yang sesuai dengan norma-norma atau nilai kehidupan

dimasyarakat.

2) Pengendalian emosi dan psikologi

Perubahan perilaku yang diarahkan pada peninggkatan

kemampuan penyesuaian diri secara emosional dan psikologis

seperti murung, tertutup, cepat marah dan agar bisa

menghadapi masalah dengan tenang dan baik.

3) Pengembangan pemikiran dan kerohanian

Perubahan perilaku yang diarahkan pada peningkatan aspek

pengetahuan, nilai spiritual, moral dan etika, sehingga mampu

menghadapai dan mengatasu tugas-tugas kehidupan maupun

permasalahan yang belum terselasaikan.

4) Keterampilan kerja dan keterampilan bersosial serta bertahan

hidup. Perubahan perilaku yang diarahkan pada peningkatan

kemampuan dan ketrampilan residen yang dapat diterapkan

untuk menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari maupu masalah

dalam kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

40

e. Tahap program

Prasetyo (2014:25) berpendapat bahwa seorang residen selama di

panti rehabilitasi akan menjalani empat tahap dan semua tahapan

harus dapat berjalan dengan baik, agar residen dapat pulih kembali.

Empat tahap itu berupa:

1) Induction

Tahap ini berlangsung pada sekitar tiga puluh hari pertama saat

residen mulai masuk. Tahap ini merupakan masa persiapan

bagi residen untuk memasuki tahap primary.

2) Primary

Tahap ini ditunjukan bagi perkembangan sosial dan psikologis

residen. Dalam tahap ini residen diharapkan melakukan

sosialisasi, mengalami pengembangan diri, serta meningkatkan

kepekaan psikologis dengan melakukan berbagai aktivitas dan

sesi terapeutik yang telah ditetapkan. Dilaksanakan selama

kurang lebih tiga sampai enam bulan.

3) Re-entry

Merupakan program lanjutan setelah primary. Program re-

entry memiliki tujuan untuk menfasilitasi residen agar

dapatbersosialisasi dengan kehidupan setelah menjalani

perawatan di primary. Tahap ini dilaksanakan selama tiga

sampai enam bulan.

4) Aftercare

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

41

Program yang ditujukan bagi eks-residen/alumni. Program ini

dilaksanakan diluar pantirehabilitasi dan diikuti oleh semua

angkatan di bawah supervisi dan staff re-entry. Tempat

pelaksanaan disepakati bersama, baik dengan sesama eks-

residen maupun pelaksana kegiatan.

f. Kepulihan

Istilahn kepulihan berasal dari kata pulih yaitu kembali (baik,

sehat) seperti semula, sembuh atau baik kembali (luka, sakit,

kesehatan), menjadi baik (baru) lagi (KBBI, 2007:906). Maka

kepulihan daat diartikan kembali sembuh dan menjadi baik.

Prasetyo (2007:64) mendefinisikan kepulihan adalah suatu proses

yang dimulai dari berhentinya seseorang dari penggunaan narkoba,

sampai dengan mepertahankan kepulihannya sejalan dengan

melakukan perubahan terhadap dirinya, baik dari segi internal

maupun intrapersonal.

4. Pengkajian Keperawatan

Untuk mengkaji klien rehabilitasi narkoba, konselor dapat

menggunakan berbagai macam teknik, seperti observasi prilaku klien

dan wawancara dengan klien atau keluarga. Hal-hal yang harus dikaji

meliputi identitas klien, alasan masuk tempat rehabilitasi, riwayat

masalah pengguna zat, faktor penyebab kambuh, dan status mental

klien. Konselor juga dapat menggunakan pengkajan ASI (Adiction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

42

Severity Index) untuk mengkaji keparahan adiksi klien

(Sumiati.2009:170-171).

Menurut Sumiati (2009:171), klien-klien yang dirawat diruang

rehabilitasi umumnya menampakkan sikap sebagai berikut:

a. Menolak untuk menjalankan proses rehabilitasi.

b. Mengatakan dirinya sudah sembu karena sudah tidak ada zat

dalam tubuhnya (hasil tes urin negatif)

c. Menolak mengikuti program karena merasa tidak cocok

berada ditempat rehabilitasi.

d. Menyalahkan orang lain yang memasukkannya ketempat

rehabilitasi.

e. Perilaku merusak diri dan pengancaman.

f. Gelisah, cemas, merasa tidak nyaman serta emosi yang tidak

stabil.

g. Mengeluh tidak bisa tidur.

h. Ingin selalu menghubungi keluarga.

5. Diagnosis

Menurut Doengges (Sumiati, 2009:171) diagnosis yang

mungkin muncul pada klien di ruang rehabilitasi NAPZA adalah

sebagai berikut:

a. Koping individu tidak efektif: menyangkal bersama dengan

kerentanan pribadi, kesulitan menangani situasi baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

43

b. Resiko perilaku kekerasan.

c. Gangguan pola tidur bersama dengan ansietas sedang sampai

berat.

d. Ketidak berdayaan bersama dengan adiksi zat dengan atau

tanpa periode pantangan, episode kompulsif, berupaya untuk

pulih.

e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bersama

dengan ketidak cukupan masukan diet untuk memenuhi

kebutuhan metabolik.

f. Gangguan konsep diri: harga diri rendah bersama stigma

sosial yang melekat pada pecandu.

g. Koping keluarga tidak efektif bersama dengan kerentanan

pribadi anggota keluarga, krisis situasi, sistem, sosial

menurun, perubahan peran keluarga.

h. Disfungsi seksual bersama dengan perubahan fungsi tubuh,

kerusakan neurobiologis dan efek menurunkan dsri

penggunaan obat.

i. Kurangnya pengetahuan mengenai efek penyalahgunaan zat

dalam tubuh bersama dengan kurangnya informasi,

kesalahan interpretasi informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

44

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen

penelitian, validitas dan rehalibitasi dan teknik pengumpulan data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode studi

kasus. Bogdan dan Tailor (dalam Moleong, 2007), menjelaskan bahwa

penelitian yang menggunakan metode kualitatif menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati. Peneliti ingin memperdalam permasalahan yang sudah

ada di lapangan. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data

yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data

sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang

tampak (Sugiyono, 2012:15).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di Jogja Care House. Penelitian dilaksanakan

selama bulan Januari-Februari 2018.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menentukan subjek penelitian

berdasarkan beberapa kriteria. Kriteria subjek yaitu para pengguna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

45

narkoba yang sedang atau sudah menjalankan rehabilitasi, khususnya

residen yang awalnya kurang mampu menyesuaikan diri dan selanjutnya

dapat menyesuaikan diri di panti rehabilitasi.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka penelitian menetapkan tiga

subjek yang diteliti yaitu residen berinisial R, D dan B. Key informant

dalam penelitian ini merupakan dua orang konselor pendamping dari

masing-masing subyek, yaitu BE dan BP yang mengenal dan memahami

dengan baik subjek dalam panti rehabilitasi.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Instrumen penelitin

Peneliti mengumpulkan data dengan teknik wawancara. Teknik

wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara mendalam.

Wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan beberapa

pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus

permasalahan, sehingga data-data yang dibutuhkan dalam

penenlitian dapat terkumpul. Menurut Moleong (Herdiansyah, 2010),

wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu yang

dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan terwawancara.

2. Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informaasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

46

konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu, Estberg

(Sugiyono, 2012 : 317). Jenis pertanyaan yang di gunakan oleh

peneliti dalam proses wawancara adalah pertanyaan proses.

Wawancara dilakukan dengan tiga residen, yang pernah

menjalankan rehabilitasi dan dua konselor pendamping residen.

Panduan wawancara terstruktur yang di aplikasikan pada subyek

(terlampir).

Panduan wawancara yang disusun oleh peneliti dapat

berubah dan berkembang sesuai kondisi dan jawaban yang

muncul saat wawancara dilakukan hasil wawancara dengan

subjek. Data wawancara kemudian disalin dalam traskrip

wawancara verbatim.

E. Keabsahan

Untuk keabsahan data, peneliti berusaha mencatat, dan menafsirkan

setiap jawaban dari narasumber. Di luar itu, untuk keperluan pengecekan atau

sebagai perbandingan terhadapa data, peneliti menggunakan teknik triangulasi.

Pengujian kredibilitas pada triangulasi diartikan sebagai pengecek data dari

berbagai sumber, berbagai cara dan waktu (Sugiyono, 2013).

Triangulasi untuk melihat validitas data. Sugiyono (2012: 330)

mengatakan bahwa ada dua jenis triangulasi yaitu triangulasi teknik dan

triangulasi sumber. Penelitian ini menggunakan satu jenis triangulasi, yaitu

triangulasi sumber. Dalam triangulasi sumber peneliti menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

47

perbandingan tiga sumber yang berbeda, yaitu tiga residen, konselor dan

pendamping.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian melakukan analisis data melalui analisis domain. Analisis

domain dilakukan untuk memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh

dari obyek/ penelitian atau situasi sosial. Ditemukan berbagai domain atau

kategori yang ada di lapangan. Dapat diperoleh dengan pertanyaan grand dan

minitour. Peneliti menetapkan domain tertentu sebagai pijakkan untuk penelitian

selanjutnya. Makin banyak domain yang dipilih, maka akan semakin banyak

waktu yang diperlukan untuk penelitian yang akan dilakukan (Sugiyono, 2012:

348).

Berikut merupakan langkah-langkah yang diambil peneliti dalam

menganalis data:

1. Verbatim

Peneliti membuat verbatim setelah melakukan wawancara.

Didalam verbatim tersebut dipilih data yang dibutuhkan dalam

penelitian.

2. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

dan membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2012).

3. Katagori tema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

48

Katagosasi tema merupakan proses pengelomokan tema-tema

yang telah disusun dalam tabel akumulasi tema wawancara

kedalam suatu matriks kategori. Tema-tema yang peneliti pilih

ialah tema yang berkaitan dengan underachirever.

4. Coding

Setelah membuat verbatim yang dibutuhkan dalam penelitian,

selanjutnya peneliti membuat coding yaitu mengkode inti sari/

mencari kata-kata utama dalam verbatim tersebut.

5. Interpretasi

Setelah direduksi maka peneliti menginterpretasi pernyataan-

pernyataan yang sudah ada dalam reduksi. Interpretasi ini

merupakan gabungan reduksi dari ke tiga residen setelah itu

peneliti membuat kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Informan dalam penelitian ini adalah orang yang sedang menjalani proses

rehabilitasi di Jogja Care House. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara

kepada subjek penelitian. Informasi yang ditanyakan dalam proses wawancara

meliputi:

A. Deskripsi Data

1. Gambaran dan Analisa R

Residen R menggunakan narkoba jenis ganja. Subjek tinggal di

daerah Bantul, bersama bapak, ibu dan dua saudara kandung. Residen

R pernah kuliah tetapi tidak diselesaikan dan membuat orangtuanya

kecewa terutama bapak. Pekerjaan orangtua residen R adalah bapak

sebagai pengusaha kertas dan ibu sebagai pengusaha toko oleh-oleh di

Bantul. Status ekonomi residen R termasuk golongan orang kaya.

Bapak menginginkan subyek meneruskan usaha yang sudah dibangun

tapi ternyata subyek kuliah tidak selesai, membuat bapak residen R

kecewa. Sedangkan ibu residen R sangat sayang sekali dengan subjek.

Saat di panti rehabilitasi bapak Residen R tidak mau ikut campur tapi

ibu sangat mendukung residen R untuk menjalani rehabilitasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

50

2. Gambaran dan Analisa D

Residen D adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu

universitas swasta di Yogyakarta, yang sedang menjalani rehabilitasi.

Residen D tinggal di daerah Bantul bersama kedua orangtua dan satu

adik kandung. Residen D menggunakan dua jenis narkoba yaitu ganja

dan sabu, tapi residen D lebih cenderung keganja karena tuntutan

pekerjaan. Pekerjaan orangtua residen D adalah bapak sebagai supir

trevel dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Residen D masuk panti

rehabilitasi karena ketangkap oleh polisi dan membuat permohonan

untuk rehabilitasi dan disetujui oleh pihak berwajib.

3. Gambaran dan Analisi B

Residen B merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Dulu

subjek tinggal di lingkungan kepolisian di daerah Jakarta. Pekerjaan

orangtua residen B adalah bapak sebagai Polisi dan ibu sebagai ibu

rumah tangga. Residen B mengenal narkoba dari dari SD, karena

didekat tempat tinggal residen B terdapat komunitas pengguna

narkoba. Awalnya residen B merokok dulu, lalu kenal komunitas

koplo pakai koplo (obat), kenal komunitas ganja pakai ganja,

selanjutnya sabu sampai ke putau. Residen B pernah menjalani

beberapa rehabilitasi di Jakarta tapi tidak membuat residen B berhenti

menggunakan narkoba. Akhirnya setelah bapak residen R dipindah

tugaskan di Yogyakarta, residen B masuk di panti rehabilitasi

Yogyakarta dan Residen B merasa cocok untuk menjalani rehabilitasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

51

Identitas Subyek

Tabel 1

Subyek Usia Agama Jenis Narkoba

D 25 Kristen Sabu dan Ganja

R 25 Islam Ganja

B 25 Khatolik Koplo, Ganja, Sabu, dan

Putau

B. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dengan subjek dilakukan di panti rehabilitasi.

Subjek penelitian ini merupakan orang yang sedang menjalani rehabilitasi

narkoba (residen). Penelitian dengan subjek dimulai pada bulan Januari

2018 dengan agenda pertama adalah berkomunikasi dengan subjek untuk

menentukan persetujuan bahwa subjek bersedia untuk diwawancarai tanpa

paksaan.

Untuk mendukung data agar hasil penelitian teruji validitasnya peneliti

melakukan keabsahan data dengan melakukan trianggulasi sumber.

Sumber-sumber yang akan menjadi informasi merupakan konselor dan

pendamping subyek. Wawancara dengan para subjek pendukung

dilaksanakan secara struktur dan tidak struktur.

Berikut ini merupakan agenda pertemuan peneliti dengan subjek dan

informan yang terkait (subjek pendukung).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

52

Agenda Pertemuan

Tabel 2

No. Hari/Tanggal Jam Kegiatan

1. Senin, 29 Januari

2018

08.00-09.00 Bertemu dengan D

2. Senin, 29 Januari

2018

09.00-10.00 Bertemu dengan R

3. Selasa, 13 Februari

2018

08.00-09.00 Bertemu dengan B

4. Senin, 16 April 2018 08.00-10.00 Bertemu dengan konselor

BE

5. Selasa, 17 April 2018 09.00-11.00 Bertemu dengan

pendamping MB

C. Hasil penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara kepada subjek

penelitian tentang proses penyesuaian diri sebagai residen di panti

rehabilitasi Jogja Care House

1. Proses penyesuaian diri di panti rehabilitasi

a. Motivasi

Motivasi residen ketiga residen karena keterpaksaan. Ketiga

residen dihadapkan dengan dua pilihan antara penjara atau

rehabilitasi. Mereka memilih untuk rehabilitasi karena lebih enak

rehabilitasi dari pada dipenjara.

“....itu udah diincer sama kepolisian. Dari pihak kepolisian

udah diicer. Itukan TKP di rumah temen pas kita balek, kita di

perempatan…. di jalan… di perempatan di stop. Yaaa

digiringlah kita kembali kerumah....rumah saat kita pakai tadi...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

53

ke TKP tadi. Dan akhirnya barang bukti pun ditemukan... empat

orang langsung.... waktu ituuu langsung dibawa ke Polda

(Yogyakarta) gitu. (PPR 1 R)

“Pas ditahun baru ada program dari jokowi... seratus ribu atau

apa itu, rehabilitasi. Waktu itu dengan ketentuan barang bukti

ada minimalnya dan ada maksimalnya. Nah kebetulan barang

bukti kita itu ada di jangka ketentuan bisa untuk rehabilitasi tapi

tetep kita harus ngajuin juga rehabilitasi itu,, itu akhirnya kita

bisa di rehabilitasi.” (PPR 2 R)

Secara tidak langsung motivasi residen R menjalani proses

rehabilitasi karena terpaksa ketika di Polda ada progam dari Jokowi

untuk rehabilitasi tapi ada ketentuannya. Sedangkan barang bukti

residen R memenuhi ketentuan itu selanjutnya residen mengajukan

rehabilitasi dan disetujui untuk rehabilitasi. Selanjutnya residen D

juga mendapat paksaan dari penyidik dan keluarga menghendaki

untuk menjalani rehabilitasi. Pendapat ini tersirat dalam pernyataa

sebagai berikut:

“Ketangkep karena sudah bener-bener keintai itu yang

pertama. Terus akhirnya yaa paksaan dari penyidik, yaa

yang kebetulan dari pihak keluarga menghendaki untuk

rehab. Terus akhirnya kita mengajukan permohonan

rehabilitasi dan akhirnya di setujui, selanjutnya kita masuk

ke panti rehabilitasi. Sebelumnya di Polda juga udah enam

hari ditahanan Polda enam hari.” (PPR 1 D)

Proses masuk panti rehabilitasi residen D dan R sama karena

mereka satu komplotan dalam penangkapan kepolisian. Sedangkan

residen B ini agak beda dari dua residen diatas. Residen B pernah

masuk panti rehabilitasi dua kali yang pertama karena terpaksan

karena orang tua yang memaksa untuk rehabilitasi. Kedua karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

54

menyekap keluarganya selanjutnya dilaporkan polisi dan diberi

pilihan di penjara atau rehabilitasi.

“aku menjalankan rehab udah dua kali to mbak, waktu tahun

2007, kedua 2015. Nah yang pertama tahun 2007 itu,gimana

yaa.... jadiii... waktu itu terus terang yaa... gimana yaa.

Makainya tu udah.. gimana yaa udah..... saya sendiri udah

kayak depresi itu to mbak, yaa diantara..... kayak tadi malem

(ketika wawancara) saya bicara sama babe (konselor) saya ada

keinginan sembuh tapi tidak ada keberdayaan. Jadi gini lho ono

niat to mbak, ono niat pengen lari tur awak.e sing ra isoh mbak.

Terus sampai ngobrol ke orang tua gimana-gimana, terus saya

malem-malem di ajak ke panti rehab ituu. Itu yang tahun

pertama, tahun 2007.” (PPR 1 B)

“itu ngano hee heheheheh. pas itu berantem sama kakak

nah jadi saya mau mukulin kakak sampai nyekap kakak di

kamar sekeluarga juga. Nah tiba-tiba pada masuk semua

serse-sersenya, (ada polisi ngomong) endi sing jenenge A

(nama panggilan subyek saat dirumah), (subyek

menjawab) kulo pak, (polisi mengajak subyek) yoo melu.

Saya dibawa ke polsek dulu, nah nego, lha piee koe

pengen tak gowo neng LP opo rehab, nah otomatis kan

aku pilih rehab aja pak, (kanit menyetujui) yowes saiki

neng rehab. Langsung dibawa ke panti. (PPR 1 B)

Residen B sebenarnya ingin berhenti menggunakan narkoba

tapi badannya yang sudah kecanduan tidak bisa untuk berhenti

menggunakan narkoba motivasi pertama. Akhirnya orang tua

residen B mengajak dan memaksa untuk masuk ke panti

rehabilitasi. Residen B juga sudah mengalami depresi akibat

pemakaian narkoba. Motivasi kedua subyek B masuk panti

rehabilitasi karena menyekap kakaknya dan dilaporkan polisi. Di

kantor polisi diberi pilihan dibawa ke LP atau rehabilitasi, subyek

B menjawab ke rehabilitasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

55

Menurut Schneiders (Ali dan Asrori, 2009:176), proses

penyesuaian diri terdapat tiga unsur salah satunya adalah motivasi

dan proses penyesuaian diri. Motivasi, sama halnya dengan

kebutuhan, perasaan dan emosi merupakan kekuatan internal yang

menyebabkan ketegangan dan ketidakseimbangan dalam

organisme. Respon penyesuaian diri, baik atau buruk, secara

sederhana dapat dipandang sebagai upaya organisme untuk

mereduksi atau ,menjauhi ketegangan dan untuk memelihara

keseimbangan yang lebih wajar. Dari hasil wawancara dengan

ketiga residen dapat disimpulkan bahwa ketiga residen ingin

menjauhi narkoba agar kehidupannya lebih baik.

Selain pendapat ketiga residen diatas, ada pendapat menurut

subyek pendukung yaitu dari konselor dan pendamping panti

rehabilitasi. Berikut merupakan pendapat dari konselor BE dan

pendamping MB:

“Kalau motivasinya R ini yaa. Karenakan proses

masuknya mereka kan ketangkep polisi, jadi mau ndak

mau dia ada dua pilihan penjara atau rehabilitasi ternyata

R pilih rehabilitasi. (PPR 1 R BE)

“kalau R ini dia sadar kalau memang dia ini seorang

pecandu sing pertamakan yang jelas itu dulu, dia seorang

pecandu dia mau menjalani rehabilitasi itu syarat

utama.....” (PPR 1 R MB)

Kedua jawaban subjek pendukung agak sedikit berbeda yaitu

subyek pendukung BE menjawab termotivasi ingin sembuh dan

MB menjawab subjek R sudah sadar bahwa dirinya adalah seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

56

peandu. Jadi dari kedua jawaban tersebut jika dijadikan satu dengan

jawaban subjek R maka dapat disimpulkan bahwa motivasi subjek

R adalah tepaksa menjalani rehabilitasi setalah masuk ke panti

rehabilitasi dan mengetahui secara singkat, membuat subjek R

ingin sembuh dari kecanduan dan menyadarkan diri bahwa subjek

R sebagai seorang pecandu.

Berikut menurut pendapat konselor BE dan pendamping MB

mengenai subyek D:

“Yaa D masuk rehabilitasi, ya karena proses hukum. Jadi

dia pada saat itu berempat ditangkap polisi polda DIY.

Jadi dari hasil assesment mereka itu ternyata dibawah

SEMA, bahwa mereka bukan pengedar, bukan bukan

bandar tetapi mereka pengguna yang wajib untuk di

rehabilitasi. Jadi D termotivasi karena dia harus menjalani

rehabilitasi.” (PPR 1 D BE)

“Sebenernya kalau untuk motivasinya yaa, itukan dia

tangkapan dari pihak polisi, jadi sebenernya kalau dia

untuk rehab itu, yaa kurang...kurang termotivasi

sebenarnya. Yaa D sendiri juga kalau di panti itu saya ini

tidak merasa sakit yaa itu kalau D memang seperti itu.”

(PPR 1 D MB)

Kedua subjek pendukung memiliki jawaban yang berbeda

tetapi dapat ditarik kesimpulan bahwa kurang termotivasi untuk

rehabilitasi karena tertangkap polisi dan subjek D merasa dirinya

tidak sakit (bukan seorang pecandu).

Berikut merupakan pendapat konselor BE dan pendamping

MB mengenai subyek B:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

57

“yaa sebenarnya kalau motivasi ndak ada ya, memang

dia itu masuk karena keterpaksaan. Terpaksa karena

masyarakat engak seneng dengan perilaku bob,

orangtuanya juga malu dengan masyarakat. Kalau

dibilang motivasi setelah dia masuk rehabilitasi beberapa

bulan baru termotivasi... termotivasi bahwa mereka harus

sembuh, kalau dari rumah mau berangkat kerehab ndak

ada.” (PPR 1 B BE)

“bob itu gampang dia motivasine ming wedi dilaporke

polisi, wedi dicekel polisi. Karena sudah berkali-kali

berurusan dengan polisi, istilahnya mau bakar rumah,

terus nyekso orangtuane, akhirnya keluarga sendiri yo

mangkel, yaudah terus dilaporke polisi, terus dari pada

dipenjara dia mending direhabilitasi. Kejadian ini terjadi

karena pengaruh narkoba” (PPR 1 B MB)

Dapat disimpulkan bahwa jawaban kedua subjek pendukung

ini, lebih fokus pada saat residen B masuk ke panti rehabilitasi

yang kedua pada tahun 2015. Bahwa B terpaksa masuk rehabilitasi

karena ketangkap polisi karena dilaporkan dan warga sekitar juga

sudah resah dengan perilaku subyek B tersebut. Kejadian

penyekapan ini karena subjek B dibawah pengaruh narkoba.

Setelah masuk kepanti rehabilitasi subjek B termotivasi ingin

sembuh dari kecanduan narkoba.

Menurut UU No 35 Tahun 2009 pasal 54 bahwa pecandu dan

korban penyalahgunaan narkotika WAJIB menjalani rehabilitasi

medis dan rehabilitasi sosial. Dari UU tersebut mewajibkan

pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba menjalani

rehabilitasi, karena ketiga subyek ini adalah satu menjadi pecandu

dan dua menjadi penyalahgunaan narkoba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

58

b. Cara residen menerima kondisi

Berikut merupakan pernyataan subjek R

“karena kita disitu bawaan dari pihak berwajib yaa kita

akhirnya yoowess oke aja... it’s okey di...dii.... diikutilah

disini apa aja terus yaa peraturan-peraturan gitu.” (PPR 3

R)

Subjek R bisa menerima karena kasus yang dialami adalah

kasus hukum dan diharuskan untuk menjalani rehabilitasi. Subjek

R mengikuti segala aturan-aturan yang sudah ada di panti

rehabilitasi. Subjek R terlihat pasrah menjalani rehabilitasi.

Berikut pernyataan subyek D:

“yaa cuman yaa karna paksaan itu tadi yaa kita masuk

bukan karena kemauan kita sendiri karena emang kita

dipaksa dengan keadaan, akhirnya mau engak mau kita

harus menjalankan disitu.” (PPR 2 D)

“akhirnya yo pasrah sendiri didalem” (PPR 3 D)

Menurutnya, masuk panti rehabilitasi ini bukan kemauan dari

subjek D karena tertangkap polisi dan harus menjalani rehabilitasi.

Dari terpaksa itu lama-kelamaan subjek D pasrah dengan menjalani

proses rehabilitasi.

Berikut merupakan pernyataan subyek B:

“saya itu pasrah mbak dari pada saya dipenjara to mb.”

(PPR 3 B)

Subyek B mengatakan pasrah dengan kondisi itu karena

subyek sudah kedua kalinya masuk rehabilitasi. Kedua kalinya ini

karena subyek B ditangkap polisi dalam keadaan mabuk dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

59

kedapatan membawa obat-obatan di dalam tasnya. Subyek B

memilih rehabilitasi karena sudah pernah masuk rehabilitasi dan

sudah mengenal lingkungan rehabilitasi.

Menurut konselor BE dan pendamping MB untuk subyek R

sebagai berikut:

“yaa pada saat itu R agak...agak ada penyangkalan lho

memang... Lho tau-tau ogk ditangkep polisi gitu lho, wah ini

apa sih gitu lho”. Nah ada...ada penyangkalan disitu ketika dia

sudah skakster nah pelan-pelan, sedikit demi sedikit termotivasi

nah kebetulan juga orang tuanya mendukung, sodara-sodaranya

juga datang mendukung ada omnya ada tantenya yang

membesuk disana sudahlah kamu harus semangat kamu harus

sembuh yaa akhirnya dia punya semangat itu.” (PPR 2 R BE)

“....penerimaannya yaa penerimaannya sangat baik,

istilahe dia didalam panti bener-bener dia menjalani opo

sing ada di panti walaupun kadang R ini menentang apa

sing sudah digariskan di panti. Jadi misal fase malam,

“uhh waktune untuk istirahat yaa kok kudu fase malam”

jadi seperti itu, hal-hal seperti itu lah yang ditentang oleh

R tetapi penerimaan dia lumayan bagus.” (PPR 2 R MB)

Pendapat dari konselor BE bahwa subyek R menyangkal

karena dia merasa hal yang dilakukan itu sudah hal biasa. Menurut

Prasetyo (2014:17) bahwa seorang pencandu mengalami empat

tahap salah satunya tahap penyangkalan. Tahap penyangkalan yaitu

suatu tahap dimana pecandu belum menyadari bahwa perilaku

ketergantungan terhadap narkoba aka merugikan diri sendiri,

lingkungan dan orang lain. Sedangkan menurut pendamping MB,

subyek R penerimaannya sangat baik tapi masih ada penolakan

dalam menjalankan program. Penolakan itu berupa ketika program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

60

akan berlangsung subyek R tidak ingin mengikuti prosesi yang ada

di panti.

Menurut koselor BE dan pendamping MB untuk subyek D:

“kalau D yaa satu mereka yang namanya pecandu itu mudah

untuk bergaul, dan yang kedua dia mempunyai latar pendidikan

yang yaa mahasiswa yaa, yang ketiga yaa dia apa yaa dalam

artian mereka ini se drug of choice gitu lho sehingga mereka

nyaman aja disitu gitu lho. Nah cuman kendalanya yaa masih

masih apa yaa..... untuk bersosialisasi dengan dipanti tu kan ada

beberapa macam drug of choice yaa D nyamannya D dengan

berempat yang kepegang itu saja tapi dengan teman-temen yang

lain masih agak sulit tetapi lama-kelamaan mereka bersosialisasi

pelan-pelan akhirnya juga bisa kumpul dengan temen-temen yang

drug of choice-nya berbeda.” (PPR 2 D BE)

“menerima kondisi jadii... kalau saya lihat itu karena, yaa

karena memang tangkapan polisi, terus juga mau ndak mau

dititipkan disitu yaa dia mau ndak mau tetep menerima kondisi

seperti itu. Tapi juga karena motivasi menjalankan rehabnya

kurang jadi yaa.. kurang... kurang untuk pengkondisian disana

yaa kurang untuk D” (PPR 2 D MB)

Keduanya berpendapat bahwa subjek D sulit dan kurang dalam

pengkondisian di panti rehabilitasi. Subjek D awalnya hanya

berkumpul dengan tiga orang yang tertangkap bersama D saja.

Setelah beberapa lama bersosialisasi bersama subjek D mulai bisa

menerima dengan kondisi di panti rehabilitasi.

Menurut konselor BE dan pendamping MB untuk subyek B:

“kalau saat itu yaa kalau dalam minggu-minggu pertama

dia belum bisa, karena apa karena kebetulan belum ada

drug of choice yang sama, nah tetapi eloknya B begitu

seminggu masuk disana banyak sekali yang masuk disana

ada R, ada J temen-temennya sak geng itu masuk semua

tapi masuknya bukan karena termotivasi untuk anu tapi

masuknya dia urusan dengan hukum karena menjadi TO

maka pada di panti. Nah itu termotivasinya disana, nah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

61

setelah itu kalau gitu satu ide, senasib, sepenanggungan

baru mereka bangkit dari itu.” (PPR 2 B BE)

“nah itu yang saya kurang tau (karena narasumber

dengan residen B lebih dulu residen B). Karena saya

mengenal B selama ini sudah jinak enggak tau kalau dari

awal itu sudah jinak selama di panti atau gimana saya

ndak tahu. Yang jelas saya mengenal B sudah bukan

sudah... wes bukan B sing ngamukan. Entah itu

ngamukane neng gone keluarga ne, atau awalnya di panti

ngamukan saya ndak tau. Saya mengenal B ya sudah...

sudah lebih baik gitu lho lebih baik daripada cerito-cerito

le disik.” (PPR 2 B MB)

Pendapt dari konselor BE bahwa subyek B belum bisa

menerima karena residen panti rehabilitasi tersebut belum ada yang

menggunakan putau. Tapi setelah subyek B masuk tidak lama

kemudian teman-temannya juga ketangkap polisi lalu rehabilitasi.

Mulai dari situ subyek B bisa merima karena menurutnya ada

teman yang senasib dan sepenanggungan. Pendamping MB

termasuk pekerja baru di tempat rehabilitasi tersebut tapi dia

mengutarakan bahwa menurut cerita subyek B ini sering

“ngamukan” entah itu di panti atau dirumahnya sendiri.

c. Sikap

Berikut pernyataan dari subjek R:

“yaa mau ndak mau harus menjalani rehabilitasi ini. Mau

lari ndak bisa malah nanti jadi TO polisi.” (PPR 4 R)

Sikap subjek R menjalanni proses rehabilitasi dengan baik.

Subjek takut jika lari dari panti akan menjadi Target Oprasi oleh

polisi. Jika menjadi TO kasus hukum subyek bakal menjadi tambah

berat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

62

Berikut pendapat menurut subjek D:

“tidak nyaman, menolak karena beda dengan kalau saya

dirumah” (PPR 4 D)

Sikap yang ditunjukan subjek D saat di panti rehabilitasi

tidaknyaman dan menolak. Karena menurutnya lebih enak dirumah

dari pada di panti rehabilitasi. Di panti rehabilitasi yang terkekang

oleh aturan dan program yang harus dijalani. Sedangkan kalau di

rumah dia bisa melakukan apapun yang dia suka.

Berikut pendapat menurut subyek B:

“yaa awalnya masih menyendiri tapi lama-kelamaan yaa

membaur dengan residen lama yang masih disitu lalu dengan

residen baru.” (PPR 4 B)

Sikap ini karena pengaruh penggunaan drug dari subjek B.

Walaupun sudah masuk panti untuk kedua kali tapi dia masih

menyendiri. Lalu subjek mulai membuka diri kembali dengan

residen lain, akhirnya subyek bisa bergabung.

Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri. Jika

individu meliki sikap yang sehat maka terdapat realitas dan kontak

yang baik terhadap realitas itu sangat diperlukan bagi proses

penyesuaian diri yang sehat Schneiders (Ali dan Asrori, 2009:176).

Sikap yang ditunjukan ketiga subyek tersebut terjadi untuk

menghadapi realitas saat menyesuaikan diri di panti rehabilitasi.

Ketiga subyek harus bersikap wajar atau sehat agar penyesuaian

diri di panti rehabilitasi dapat berjalan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

63

Berikut sikap subjek R menurut konselor BE dan pendamping

MB:

“mereka kan disanakan ndak cuma R CS aja,

menganggap bahwa temen-temen disana itu remeh gitu

lho, menganggap ecek-ecek gitu, oh ternyata ini

anaknya orang kaya, anaknya ini, anaknya itu, ohh ini

kuliah di univ ini. Nah seperti itu mental R down, lha

sedikit demi sedikit dia bisa menyesuaikan yang dulu

under estimet itu merendahkan. Jadi dia mulai menyadari

seperti itu akhirnya dia juga bisa sedikit demi sedikit

masuk disitu dia untuk menyesuaikan” (PPR 3 R BE)

“kalau R sih cenderung pasrah sih, jadi memang “yowes

sudah memang saya ketangkep polisi” kondisinya juga,

yang pertama kondisi itu. Yang kedua memang dia

“yowes cukup” cukup itu “sesuk meneh ora bakal tak

baleni” bener-bener menyesal ora rep baleni urusan

dengan hukum itu ternyata rumit.” (PPR 3 R MB)

Pendapat dari BE bahwa rudy menganggap rendah teman-

temannya dan tidak selevel dengan subyek R, tapi setelah subyek R

mengetahui latar belakang beberapa teman mentalnya down.

Setelah menjalani grup terapi subyek R menjadi menghargai

teman-temannya dan dapat membaur dengan residen lain.

Sedangkan menurut MB subyek R memperlihatkan sikap yang

pasrah dan menyesal. Pasrah dengan keadaan yang sudah terjadi

dan menyesal tidak ingin mengulangi menggunakan narkoba.

Subyek R tidak ingin berurusan lagi dengan hukum karenan

prosesnya sulit.

Berikut sikap subyek D menurut konselor BE dan pendamping

MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

64

“kalau D yaa satu mereka yang namanya pecandu itu

mudah untuk bergaul, dan yang kedua dia mempunyai

latar pendidikan yang yaa mahasiswa yaa, yang ketiga yaa

dia apa yaa dalam artian mereka ini se drug of choice gitu

lho sehingga mereka nyaman aja disitu gitu lho (dengan

teman segeng). Nah cuman kendalanya yaa masih masih

apa yaa..... untuk bersosialisasi dengan dipanti tu kan ada

beberapa macam drug of choice yaa D nyamannya D

dengan berempat yang kepegang itu saja tapi dengan

teman-temen yang lain masih agak sulit tetapi lama-

kelamaan mereka bersosialisasi pelan-pelan akhirnya juga

bisa kumpul dengan temen-temen yang drug of choice-nya

berbeda.” (PPR 3 D BE)

“kalau untuk menjalankan rehabnya yaa dia itu masih

kurang menerima, istilahnya karena posisinya kan yaa

kecokotkan, ya itu tadi masih setengah hati untuk

menjalami rehabilitasi berbeda dengan temen-temen

lainnya untuk sikapnya seperti itu.” (PPR 3 D MB)

Pendapat BE bahwa subjek D sulit bersosialisasi dengan

residen yang lain karena beda penggunaan obatnya. Di panti

rehabilitasi ini ada berbagai macam pengguna narkoba dari obat-

obatan sampai putau. Subjek D awalnya hanya berkumpul dengan

teman segeng saja, lama-kelamaan subjek D dapat membaur

dengan residen yang beda jenis obat yang digunakan. Sedangkan

menurut MB, subyek D ini kurang menerima karena ketangkap

polisi dan masih setengah hati untuk menjalankan rehabilitasi.

Subyek D masih belum terima dengan kejadian penangkapan saat

itu. Berakibat dalam menjalankan proses rehabilitasi subyek D ini

masih setengah hati.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB mengenai B:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

65

“yaa dia bermain cantik aja gitu lho, karena dia disitukan

keterpaksaan bukan karena dianya sendiri, keterpaksaan

karena yang menyerahkan..... yang menyerahkan polsek

lho ini. Jadi dia selalu bermain cantik, selalu apa karena

dia tau bisa baca bisa baca programnya disana itu seperti

itu “saya main aman aja karena biar disana ndak diberi

pembelajaran” kan gitu” (PPR 3 B BE)

“sikapnya B itu... nah ini lho dia itu mood-mood-tan lha

ini karena dia sudah pecandu lama dan kecanduannya etep

sementara dia punya penyakit temprament itu jadi yooo

ketika dia moodnya bagus yo bagus terhadap semua staf

baik gitu istilahnya nyapa. Tapi ketika moodnya buruk

wahh dia bisa ngamuk istilahnya baru PAWS maksudnya

siklusnya dia mengalami sakau psikis isoh ngamuk seperti

itu.” (PPR 3 B MB)

Pendapat konselor BE bahwa subjek B ini bersikap main cantik,

sikap ini terjadi saat subjek masuk panti rehab untuk kedua

kalinya. Subjek bermain cantik karena subjek sudah pernah

menjalani rehabilitasi dan mengetahui program-program di panti

tersebut. Jika subjek berbuat kesalahan atau pelanggaran akan

mendapat hukuman yang bermaksud pembelajaran. Sedangkan

menurut pendamping MB adalah subjek B ini tergantung dengan

kondisi dirinya. Ketika kondisinya baik maka subjek B ini dapat

bersikap baik tapi ketika kondisinya sedang tidak baik akan

marah. PAWS atau post acute withdrawal syndrom adalah gejala

putus obat atau rasa sakit setelah menghentikan pemakaian obat

atau drug (Prasetyo,2007:35). PAWS ini suatu kondisi setelah

melewati masa sakaw untuk menuju kehidupan recovery. PAWS

tersebut tidak bisa hilang tapi bisa diminimize.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

66

d. Proses penyesuaian diri

Berikut merupakan pernyataan dari subyek R:

“Dibawa ke residen tempat istirahat udah kumpul sama

anak-anak sebenere tapi kan disitu banyak juga yang

sudah dual diagnosis jadi yoo kalau ndak kita yang ngajak

bicara yoo ndak. Tapi disitu komplotan kita sendiri masih

merasa aneh, saya sendiri merasa aneh kok orang-

orangnya kayak gini gitu. Terus itu Cuma selang dua tiga

hari itu mulai ngobrol sama anak-anak ouw ya itu mereka

keadaannya udah gini karena, satu minggu masih agak

susah lah untuk ngomong yo walaupun Cuma saling sapa

aja belum bisa, ngobrol pun belum bisa, yo kalau masalah

mereka sendiri yoo sebenere ngajakin ngobrol kita. Yo

mereka ngajak ngobrol tapi kita kan cuma jawab.

Cepetnya sih banyak kegiatan, kegiatan itu bukan dari

pembina.. panti juga ndak, cuman kadang kayak sepak

bola, terus pingpong, ada cocok tanam juga dari situ mulai

agak enak ngenal anak-anaknya. Habis dua bulan mah,

wes udah kayak rumahnya sendiri. Walaupun...walaupun

masih kepikiran dunia luar yaa misalkan mikirnya

kekampus yaa ndak terlalu beratlah. (PPR 5 R)

Proses penyesuaian diri subjek R dari awal berkumpul dengan

residen lama yang beberapa sudah mengalami dual-diagnosis

merasa aneh. Aneh dalam artian pengetahuan subjek R ini tentang

narkoba belum mendalam. Jadi kaget kalau menggunakan

kecanduan narkoba parah bisa mengakibatkan efek yang sangat

tidak masuk akal. Satu dua hari awalnya hanya berkumpul dengan

temen komplotan saja, tapi setelah itu subjek R mengajak ngobrol

residen lain. Dari hasil obrolan itu subyek R menambah

pengetahuan tentang narkoba dan sebagai pembelajarannya.

Setalah satu minggu subyek R masih sulit untuk ngomong, meski

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

67

hanya menyapa pun susah. Sebenarnya residen di panti rehabilitasi

tersebut sudah mengajak ngobrol tapi subjek R. Topik

pembahasannya mengenai kasus yang sedang dijalani, drug of

choice (narkoba yang digunakan), sudah berapa lama pakai dan

lain-lain. Saat itu subjek hanya menjawab seperlunya saja karena

subyek belum membuka diri. Sedangkan dengan membuka diri

dengan konselor atau pembimbing satu sampai dua bulan. Saat itu

subjek R di tes kesabarannya, bagaimana perilaku setelah pakai,

dan dilihat kondisinya. Agar konselor dapat mengetahui bagaimana

cara membimbing subjek R tersebut. Penyesuaian diri subyek cepet

karena didukung dengan fasilitas yang ada di panti rehabilitasi.

Fasilitas seperti sarana olah raga, bercocok tanam, dan pelatihan

bengkel, dari situ subjek R bisa saling mengenal dengan residen

yang ada di panti. Dua bulan subjek sudah bisa menganggap panti

rehabilitas sebagai rumahnya sendiri. Walaupun subjek terkadang

masih memikirkan dunia luar seperti perkuliahnya tapi itu tidak

terlalu mempengaruhi.

“Untuk beradaptasiiii... aku cepet karena aku lebih bisa

menerima. Yaa paling cuman beberapa minggu pun aku

udah bisa normal lah, jadi aku pun ndak bisa ngajak

ngobrol atau adalah sedikit takut dan kan bisa dibilang gila

juga itu makane.” (PPR 6 R)

Menurut Semiun (2006), penyesuaian diri dapat disamakan

dengan adaptasi yaitu suatu proses dimana individu yang agak

sederhana mematuhi tuntutan-tuntutan lingkungan. Eric Fromm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

68

menambahkan bahwa adaptasi ada dua yaitu adaptasi statis dan

dinamik. Dari pernyataan subjek R termasuk adaptasi dinamik.

Adaptasi dinamik adalah keadaan dimana seseorang harus

menerima kejadian yang dialami meskipun menyakitkan. Subjek R

menerima kondisi tersebut karena lebih baik rehabilitasi dari pada

penjara.

Berikut pernyataan subjek D:

“Karena, sedikit cerita biyen itu pas aku masuk pertama

kali ke panti itu paranoid aku, karena kan secara sadar iki

wi aku ndak sakit ning ogk diperlakukan seperti orang

sakit itu yang pertama, terus sing keloro yang aku buat

parno itu gini jadi neng kono iku ada salah satu residen

yang lihat aku koyo ngopo yoo, koyo nek arep mateni gitu

lho. Jadi penyesuaian hampir ono dua mingguanlah disana

itu. Dari mulai penyesuaian dengan teman-teman, terus

juga penyesuaian dari segi program. Karena aku pertama

masuk itu selama berapa minggu disana, aku sempet cerita

ogk sama babe (konselor). Ogk aku ki koyo wong idiot

diperlakukan seperti orang idiot ketika kita makan kita

harus ada caranya, terus ketika kita bertemu dengan

konselor juga ada caranya, dengan teman ada tata

kramane. Nah jadi buku panduan itu tak baca, cuman

kadang hati ini nolak “lho aku ki ndak ngene kok

diperlakukan seperti ini dan mau ndak mau harus seperti

itu jadi ono kontra ne”. Jadi kalau penyesuaian yoo

memang sulit, di panti itu memang sulit penyesuaiane.

Apalagi ketika kita bertemu dengan pecandu yang berbeda

dengan kita, otomatiskan prilaku juga berbeda, pergaulan

juga berbeda. Yoo kita merendah banget disitu, itu baru

bisa. Tapi kalau kita tetep berpatokkan sama gengsi kita

yo tetep susah... susah banget, nyatu dengan temen-temen

yang lain.” (PPR 5 D)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

69

Subjek D awalnya mengalami paranoid karena merasa bahwa

dirinya sehat tidak sakit kenapa harus menjalani proses ini. Kedua

subjek paranoid ketika melihat satu residen yang mengira akan

membunuhnya. Anggapan itu dikarenakan residen itu ketika

menatap subjek D dengan tatapan tajam dan kemarahan. Kejadian

ini membuat residen tidak nyaman dan tidak bisa tidur selama satu

malam, apalagi dengan kondisi subjek D ini tempat tidurnya seperti

dibarak. Kejadian ini juga dialami oleh peneliti ketika bertemu

dengan residen tersebut. Setelah peneliti menanyakan dengan

konselor, residen tersebut menggunakan sabu-sabu jadi efeknya

seperti itu. Jangka waktu penyesuaian diri subjek D di panti selama

dua minggu. Penyesuaian dengan orang-orang di panti dan

program. Subjek D mengira bahwa program yang ada di panti

rehabilitasi itu untuk orang idiot. Sampai subjek D ini cerita dengan

konselor disana, kenapa aku kayak orang idiot, diperlakukan seperti

orang idiot. Apapun yang akan saya lakukan harus ada prosesinya,

sedangkan ketika saya dirumah mau apapun tinggal melakukannya

tapi di sini ndak bisa. Subjek D juga mempelajari buku yang ada di

panti. Subyek awalnya mempelajari hanya ingin mendapat

keuntungannya saja. Ketika subjek D membaca dan menjalankan

program tersebut, terkadang subyek merasa hatinya menolak, ada

kontra dari dalam diri subjek D. Subjek D yang masih merasa

merasa sehat dan program itu untuk orang sakit. Kesulitan subjek D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

70

menjalani rehabilitasi ketika harus bergabung dengan residen yang

beda tipe adiksi (beda drug yang digunakan). Subjek mudah

dengan residen dengan pengguna ganja daripada obat-obatan atau

yang lain. Walau ketemu dengan residen pengguna ganja, yang

dibicarakan tentang ganja juga.

Berikut pendapat dari subjek B:

“(subjek menganggukan kepala) yaa dulu

penyesuaiannya gimana yaa mbak, yaa agak susah dulu tu

mbak.” (PPR 5 B)

“yaa selama dua tiga bulan itu,, sempet isoled, sering

menyendiri, sering menarik diri dan paranoid.” (PPR 6 B)

“aku kan gampang tersingung mbak. Pernah to mbak

2007 itu aku masuknya akhir Desember. Disitukan,, jadi

pas parno-parnonya, sakau-sakaunya,, kan habis Desember

kan Januarr.. kan tahun baru, kan residen kan pada

ngumpul-ngumpul maksudnya ada acara di lapangan itu

aku bed rest, aku izin bed rest, aku enggak bisa ikut nahh

cuma di kamar sendiri. Nah di kamar tu jadi denger ada

residen-residen pada ketawa itu,, yang dimana.. yang

dilapangan, rasane gimana... rasane koyok ngerasani aku

padahal kan enggak to mbak cuma perasaan.” (PPR 7 B)

“yaa dilawan.... ibarate ngelawan sampai jatuh bangun,

aku jatuh bangun lagi ngelawan lagi. Yaa disana kan

maksude ada kegiatan-kegiatan to mbak. Ada

kegiataannn... terus dibagi ada yang apa maksudnya tugas

gastro, dapur terus ngepel juga buat maksudnya biar

enggak... enggak fokus keparnonya to mbak,, ada

kegiatan-kegiatan.” (PPR 8 B)

Awalnya subjek B mengalami kesusahan dalam menyesuaikan

diri di panti rehabilitasi. Subjek B sempat mengalami isoled,

meyendiri, menarik diri dari teman-temannya dan paranoid, selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

71

dua sampai tiga bulan. Saat subjek B ini baru mengalami paranoid

pada waktu bersamaan di panti rehabilitasi ada kegiatan.

Kegiatannya berupa perayaan tahun baru. Saat itu semua residen

kumpul di lapangan, sedangkan subjek B ini ijin sakit. Saat di

kamar subjek merasa residen yang berkumpul di lapangan sedang

membicarakan dan menertawainya. Sebenarnya itu hanya perasaan

subyek saja, tidak ada residen yang membicarakan atau

menertawakan dia. Cara subjek untuk menghilangkan paranoid itu

dengan melawannya. Subjek mengalami jatuh bangun dalam

melawan paranoid tersebut. Melawan paranoid itu dengan cara

fokus pada kegiatan yang ada di panti. Jika subyek B ini fokus

maka akan lupa dengan peranoidnya. Penyesuaian ini terjadi pada

saat subyek masuk panti rehabilitasi yang pertama tahun 2007.

Sedangkan pennyesuaian diri yang kedua ditahun 2015 sebagai

berikut:

“Kalau yang 2007 kan baru semua to mbak ketemunya

orang-orang baru, jadi penyesuaiannya lebih mudah yang

2015 kemaren. Yaa walau masih... gimana yaa.. masih

merasa gelisah, parno juga.” (PPR 9 B)

“dulu sempet menyendiri juga mbak maksudnya isoled.”

(PPR 10 B)

“selama sebu.. dua minggu sampai sebulan lah mbak.

Terus kan disitu kan ada.. maksudnya... dibantu psi kan

ada psikolog, ada perawat-perawat ada dokternya jadikan

ada konsultasi ada keluhan gimana, kalau gelisah kalau

paranoid segera dibantu, selain ada grup-grup terapi kan

dibantu obat dari dokter to mbak.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

72

Kalau 2015 subjek B ini lebih mudah menyesuaiakan diri

walau masih merasa gelisah dan paranoid juga. Subjek B lebih

mudah karena masih ada beberapa temannya yang belum

meninggalkan tempat rehabilitasi tersebut. Kedua ini subjek juga

mengalami isoled tapi tidak terlalu parah dibandingkan yang

pertama. Selama dua minggu sampai satu bulan subjek

menyesuaikan diri kembali di panti rehabilitasi. Jangka waktu ini

lebih cepat daripada tahun 2007 hingga tiga bulan menyesuaikan

diri. Di panti rehabilitasi tersebut terdapat dokter umum, psikolog,

psikiater dan perawan yang dapat membantu dan berkonsultasi.

Selain dari tindakan medis subjek juga menjalani grup-grup terapi.

Grup terapi ini dapat mengubah perilaku subjek B menjadi lebih

baik dan diterima oleh masyarakat. .

Menurut konselor BE dan pendamping MB mengenai subjek

R:

“yaa kalau penyesuaian subjek R ya itu tadi karena berbeda

dengan latar belakang pendidikan, latar belakang ekonomi, latar

belakang budaya, karena kan disana kan, disinikan wilayahnya

seluruh Indonesia kan tidak cuman orang jawa ada orang

kalimantan, sumatra, irian, dan juga NTT yang juga budaya

yang budayanya sendiri-sendiri gitu lho. Memang agak sulit

untuk penyesuaian tapi sedikit demi sedikit kan komunikasi kan

disanakan ada grup-grup terapi misalnya pagi sudah ada

morning meeting, grup siang sudah ada dengan grup berarti apa

residen to residen itu bisa konfromtation,bisa direction, bisa

motivation gitu lho, jadi ada motivasi tetapi juga direc...direc

gitukan, seperti itu sedikit-demi sedikit didukung oleh

komunikasi sehingga komunikasi jadi akrab yang dulunya agak

menjauh yang dulunya empat kemana-mana akhirnya empat

orang ini dengan sendirinya bisa cari temen sendiri-sendiri. R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

73

agak yang bersifat... karena pendidikannya juga... R meskipun

kuliah tapikan pendidikannya beda jauh dengan teman yang

lain. Ini...ini agak sulit untuk menyesuaikan diri tetapi sedikit

demi sedikit karena komunikasi sebenarnya, kita ajarin

bagaimana komunikasi denga work heart, work smart itu

akhirnya R bisa menyesuaikan.” (PPR 4 R BE)

“kalau R awalnya memang ini, masih...masih juga sama

seperti D. Masih.. awal..awal masuk itu dia masih sing ngeroso

“wah aku ogk kecekel polisi” kesedihan yang mendalam dia

mengasiani dirinya sendiri akhirnya juga yaa perlahan-lahan dia

akhirnya juga wes mulai nerimo tadi mulai gelem nompo

kondisinya yaudah akhirnya juga berjalan juga apa adanya, dia

juga mau menjalani rehabilitasi, dia juga mau menerima opo-

opo sing arep diterapkan di panti itu seperti itu.” (PPR 4 R

MB)

Menurut konselor BE, karena subjek R memiliki latar belakang

yang berbeda dengan beberapa residen dipanti rehabilitasi ini yang

berasal dari beberapa propinsi di Indonesia, membuat subjek R

menjadi sulit untuk menyesuaikan diri. Setelah beberapa lama-

kelamaan subjek R berkomunikasi dengan residen lain, maka

residen dapat bergambung dan menerima perbedaan yang ada di

panti. Komunikasi tersebut terjadi saat ada program dan kegiatan

yang diadakan oleh panti. Menurut pendamping MB, subjek R ini

mengalami kesedihan yang mendalam dan mengasihani dirinya

sendiri yang membuat subjek R sulit untuk menyesuaikan diri.

Secara perlahan subjek R mulai bisa menerima kondisinya dan

akhirnya mau menjalani rehabilitasi, sekaligus menerima apa yang

diterapkan di panti.

Menurut konselor BE dan pendamping MB mengenai subjek D:

“kalau D untuk penyesuaian diri yaa tahapan itu jadi

tidak bisa begitu saja dia bisa menyesuaiakan tetep asing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

74

karena memang di TC itu apa yaa, masuk ke situasional

yang disiplin gitu lho. Misalnya dia harus bangun pagi,

harus bersihkan tempat tidur, setelah makan ya harus

mencuci piring, dia makan harus mengikuti prosesi jadi

tidak begitu datang nyiduk terus berdoa makan, enggak

harus prosesi-prosesi, ada grup terapi setengah jam

sebelumnya dia harus hadir. Kedisiplinan itu yang mereka

sulit karena apa untuk D ini harus balajar bagaimana

normatif kehidupan, normatif kehidupan bukan cuma

normatif kehidupan tetapi juga diajarkan normatif hukum,

normatif agama, normatif bermasyarakat itu yang paling

penting, nah D ini penyesuaiannya memang agak cepet,

karena memang dia apa ya sudah mahasiswa yaa jadi ada

yaa intelektual dan yang disamping yang paling pokok D

itu kenapa mudah bergaul karena tahap ketergantungannya

belum dasyat. Jadi kalau, contoh-contoh temen-temen

yang di sini misalnya B (subyek ketiga) untuk itu.

Disamping latar pendidikan tingkat pemakaiannya sudah

ngeri tapi kalau D ini baru baru tahap toleransi.”(PPR 4 D

BE)

“dari awalnya itu dia itu sulit untuk penyesuaian dirinya,

bahkan dulu pernah berkelahi dengan salah satu staf,

karena tidak mau disuruh-suruh istilahnya koe kudu

ngene, kamu harus menjalani program dan sebagainya.”

(PPR 4 D MB)

Pendapat konselor BE sama dengan pendapat subjek D yaitu

tentang program yang ada di panti rehabilitasi. Konselor BE

menyatakan seperti ketika makan harus ada aturan, setelah makan

cuci piring, tidur diatur, bangun tidur bersihkan tempat tidur dan

lain-lain. Menurut konselor BE kesulitan subjek D yaitu menjalani

prosesi-prosesi tersebut. Karenan tingkat pengggunaan drug belum

parah subjek D lebih mudah menyesuaiakan diri di panti

rehabilitasi. Menurut pendamping MB kesulitan subjek D

menyesuaikan diri yaitu harus menuruti perintah konselor atau staf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

75

di panti dan gengsi yang masih tinggi. Subjek D masih membawa

kebiasaan dari luar panti ke dalam panti. Kebiasaan itu ketika

diterapkan dapat melanggar peraturan di panti.

Menurut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek B:

“Jadi ketika dia masuk itu... jadi dia terpaksa masuk kan

itu ada tahap penyangkalan. Tahap penyangkalan, wo

kalau soal bangun pagi, soal mandi pagi, soal saya harus

sembayang, soal makan harus ada prosesi makan, itu dia

selalu bermain cantik. Ada yang disebut tahap persiapan

kalau kaya gitu aku sudah stagnate “mau lari juga ndak

bisa, mau pulang juga keluarga ndak bisa menerima,

masyarakat apa lagi ya sudah lah saya persiapan” nah itu

persiapan lho. Nah setelah siap lebih nyaman lagi baru dia

masuk diprogram. Ketika program ini dia mulai bisa

menyesuaikan diri mulai terbuka hatinya, mulai bisa

memaafkan dirinya sendiri sehingga dia bisa memaafkan

orang lain gitu lho. Jadi kalau sudah seperti itu sudah

stagnate ya sudah masuk program dah nyaman. Ternyata

setelah dirasakan dua minggu tiga minggu karena grup-

grup terapi itu dilakukan setiap minggu harinyakan beda,

setiap hari selasa disitu ada static, static itu konseling

kelompok. Hari rabu itu ada pages, hari kamis itu ada

incounter, nah ada grup-grup yang berbeda jadi bisa

menyadari, bisa mngevaluasi itu seminggu berikutnya.

Disamping konselor disitu ada pendamping, ada staf, ada

perawat, ada psikolog, ada psikater itu perlu penyesuaian

diri.” (PPR 4 B MB)

“proses penyesuaian dirinya, saya ndak tahu dari awal

tadi yaa. Ya karena memang dia itu orangnya agak aneh

itu tadi, jadi dia tidak bisa berteman dengan siapa saja tapi

dia isoh kekancan karo wong sing isoh di idak istilahnya,

karo wong sing manut karo dee itu dia bisa.” (PPR 4 B

MB)

Menurut konselor BE untuk subyek B ini mengalami tahap

perubahan. Tahap perubahan ini berupa penyangkalan, subjek B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

76

belum bisa menerima dengan program yang ada di panti. Subjek B

menganggap program tersebut dapat dilakukan dirumah. Kedua

tahap keraguan subjek B sudah menyadari bahwa perilakunya itu

salah. Ketiga tahap persiapan subjek B sudah mulai mengubah pola

pikir dan sudah mulai membuka diri di panti. Keempat tahap

pelaksaan subjek B sudah bisa melakukan program yang ada di

panti. Tahapan yang di lalui subyek B sesuai dengan pendapat

Prasetyo (2014:) bahwa seorang pecandu mengalami yang

namanya tahap perubahan. Dalam tahap perubahan, terdapat

beberapa tahap yang akan dilalui, seperti tahap penyangkalan,

tahap keraguan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap

pertahanan dan tahap proses kejatuhan kembali. Sedangkan

menurut pendamping MB, ketika subyek B mencari teman yang

bisa disuruh-suruh. Pendapat ini sesuai dengan pendapat konselor

BE bahwa subyek B ini maunya dimengerti.

2. Perilaku yang ditunjukan residen saat di panti rehabilitasi

a. Perilaku saat di panti rehabilitasi

Berikut pernyataan subjek R:

“yaa pernah sih, pengen.... belum sampai relapse tapi

pernah rasanya pengen banget gitu pernah. Tapi

alhamdulillah karena lingkungan saya berada pengawasan

pembimbing dan pembelajaran dari panti tersebut juga...

gimana sih caranya untuk mencegah relapse.” (PTR 1 R)

Proses kejatuhan kembali menimbulkan tiga perilaku yang

akan dialami pengguna narkoba. Pada subjek ini menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

77

perilaku lapse yaitu membayangkan kembali untuk memakai

narkoba. Tetapi karena lingkungan rehabilitasi terdapat

pengawasan secara langsung dari pembimbing dan cctv maka

subyek tidak terpengaruh.

Berikut pendapat subyek D:

“saya ketahuan relapse sekali mbak. Pada saat itu saya

relaps karena yang pertama saya dapat jaksa penuntut

umum itu yang hukum mati merijen (ratu narkoba), itu

yang membuat down-shock to disitu. Yang kedua itu pada

saat barengan kondisi rumah yang tidak kondusif,

akhirnya dapet kabar otomatis dropkan.” (PTR 1 D)

“Caranya kalau dipanti diisi dengan hal-hal yang

produktif yaa semisal nggym, kan ada alat barbel yang

dibuat dari semen itu kan lumayanlah untuk nganu, terus

yang kedua sepak bola, kalau malem pingpong, yaa cuma

kita isi dengan, jangan sampai kita diem lah. (PTR 2 D)

Pada subjek D ini juga mengalami proses kejatuhan kembali

tapi lebih parah daripada subjek R. Subjek R menggunakan drug di

dalam panti rehabilitasi bersama residen lain. Alasan subjek R

relapse karena mendapat jaksa penuntut umum saat kasus marijen

dan mendapat kabar dari rumah. Pada saat itu subjek D ini down

tidak tau harus melakukakan apa akhirnya dia menggunakan lagi.

Cara untuk menghindari relapse adalah mengisi hari-hari dengan

kegiatan. Walau sudah ada jadwal tersendiri dari panti tapi setelah

jadwal itu terpenuhi pasti ada waktu kosong. Di waktu kosong itu

yang terkadang membuat subjek berpikiran untuk relapse. Mengisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

78

kegiatan itu dengan olahraga memanfaatkan fasilitas yang sudah di

sediakan oleh panti.

Berikut pendapat dari subjek B:

“depresi” (PTR 1B)

“otomatis aku putus zat, aku sakau, paranoid, curiga.

Terus buat adaptasi itu juga sulit buat gabung, jadi sampai

berapa bulan sampai 3 bulan saya masih isolid masih

menyendiri gitu lho. Sampai dimarahin, dibujuk, dirayu,

masnya yuk bareng-bareng kumpul sini gitu, terus kan

ada.... maksudnya disanakan ada... manut wae lahh.. saya

kan belajar sedikit demi sedikit saya lawan saya lawan

gitu, belajar ngumpul. Kan ada,,, kan dulu.. terus terang ya

mbak dulu saya “i contact” enggak bisa mbak, dulu

paranoid, sama orang aja ibaratnya takut lah mbak, “i

contact” dulu enggak bisa mbak.” (PTR 2 B)

“yaa disanakan... gimana yaa mbak.. ada terapi-terapi

grup to, yaa istilahnya diajari PD, diajari kendel, ada

seminar ada kondaknya,, yaa coba B kamu,, maksudnya,,

mimpin seminar. Terus bahas tentang apa gitu, jadi dikit-

demi-dikit tu diajari gitu lho mbak. Diajari ben isoh PD,

dulu enggak bisa saya “i contact” gini mbak saya sekarang

udah bisa.”(PTR 3 B)

Awalnya subjek ini di isolasi (dipejara) di dalam panti

rehabilitasi. Saat di isolasi subyek B menunjukan perilaku depresi

dan dapat mengganggu residen lain dalam proses rehabilitasi.

Depresi tersebut terjadi karena putus zat (tidak menggunakan drug

atau obat dari dokter), dan akibatnya subjek B sakau, paranoid, dan

depresi. Perilaku tersebut membuat subjek B sulit untuk bergabung.

Sampai subjek B ini kena marah, dirayu, dibujuk dan diajak untuk

bergabung. Akhirnya subjek mampu bergabung dengan residen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

79

yang ada di panti rehabilitasi. Dulu subjek B juga sulit untuk

menatap orang yang ada di depannya ketika berbicara ataupun

berpapasan dengan orang lain. Setelah menjalani terapi-terapi yang

ada di panti dan belajar untuk percaya diri, memimpin kelompok,

berani untuk menghadapi, dan mengikuti seminar. Sekarang subjek

B sudah bisa menatap orang yang berbicara dengannya atau dengan

orang lain yang lewat dihapannya.

Menurut konselor BE dan pendamping MB untuk R:

“yaa itu perilakunya, perilakukanya kayak orang kaya,

meskipun disana dengan kasus hukum Yaa pelan-pelan

saya ngajari R untuk bagaimana penyesuaian itu tidak

segampang apa yang kita bayangkan.” (PTR 1 R BE)

“...masih belum bisa menerima kondisi dia kondisi

sebagai tahanan lah seperti itu. Durasi R menerima kondisi

saat itu cepet paling sekitar, kan diisolasi dulu selama satu

minggu kemudian habis itu masuk ke facility yaa paling

sekitar dua mingguan lah dia sudah bisa...bisa komunikatif

lagi.” (PTR 1 R MB)

Perilaku subjek R menurut konselor BE saat di rehabilitasi

seperti orang kaya dan menganggap residen di sana itu rendah.

Pendamping MB mengungkapan bahwa subjek R ini perilaku

subjek R adalah belum bisa menerima kondisi bahwa dirinya itu

tahanan. Subjek R sempat di isolasi satu minggu setelah dari isolasi

masuk pada facility selama dua minggu selanjutnya subjek R ini

sudah bisa komuniket. Dalam artian sudah bisa berkomunikasi

dengan residen dan staf yang ada di panti rehabilitasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

80

Menurut konselor BE dan pendamping MB mengenai subjek

D:

“D yaa pada saat itu yaa karena yaa dianggap

mahasiswa, yaa dia gengsinya agak tinggi lah, dia intelek,

dia anak orang kaya yaa sombongnya bukan main tapi

ketika dia masuk dalam program TC yaa tidak ada apa...”

(PTR 1 D BE)

“perilaku... perilakunya dia ini masih belum menerima

nek dia itu ditangkep karena dicokot itu tadi. Dia itu masih

beranggapan saya itu cuma dipakake. Yaa masih

kurang..kurang bisa menerima dia itu posisinya ketangkep

polisi sebagai pemakai, yaa untuk menerima dia seorang

pecandu dia seorang pemakai masih sulit, agak sulit

karena penerima dirinya sebagai pecandu itu

kurang.”(PTR 1 D MB)

Menurut konselor BE bahwa subjek ini memilliki sifat

sombong. Sifat yang ditunjukan gengsi yang masih tinggi, orang

yang mempunyai pengetahuan yang luas dan seperti anak orang

kaya. Ketika subjek D ini masuk dalam program TC kesombongan

tersebut tidak ada gunanya dan konselor tidak membedakan residen

satu dengan yang lain. Sedangkan menurut pendamping MB

bahwa, subjek D menunjukan perilaku belum bisa menerima

tertangkap menggunakan narkoba karena kecokot. Apalagi

pengetahuan yang kurang bahwa, ganja itu akan menimbulkan

kecanduan.

Menurut konselor BE dan pendamping MB untuk subjek B:

“ya tertutup, tertutupnya dia isolated, menyendiri,

dideketi ya dia tidak mau hanya ngerokok terus gitukan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

81

yaa seperti itu lah jadi perilaku-perilaku pecandu seperti

itu tetapi nanti sudah bisa menyesuaikan diri dengan orang

makrabnya minta ampun.” (PTR 1 B BE)

“perilaku awal... karena saya menemukan B itu sudah

baik jadi yoo tapi dulu menurut cerita dari temen-temen,

dari staf lama itu yoo B itu gampang ngamukan dulu tu,

tetapi dia ngamukannya dia itu hanya dengan keluarga,

tetapi dengan orang lain itu dia baik berusaha baik begitu

tapi kalau tidak satu pemikiran dia bisa ini bisa berubah

180 derajat bisa dadi wong mungkin sengit ro wonge.”

(PTR 1 B MB)

Konselor BE megatakan bahwa perilaku subjek B ini tertutup,

Ketika di panti subjek lebih memilih menyendiri tidak mau kumpul

dengan residen yang lain. Setelah dapat menyesuaikan diri subjek

tersebut dapat berkumpul dengan baik bersama residen. Seorang

pecandu meliki sifat sulit percaya diri kecuali dengan drug of

choice yang sama. Sedangkan menurut konselor BE yaitu ketika

residen satu pemikiran dengan subyek B maka akan baik, tetapi

kalau tidak satu pemikiran maka akan berubah menjadi benci

dengan residen tersebut.

b. Penerimaan diri terhadap lingkungan rehabilitasi

Menurut pendapat subjek R:

“dari awal kita memang merasa emmm,, saya sendiri

juga merasa aneh, akan tetapi direhabilitasi tersebut

adaa.... ada banyak sekali kegiatan-kegiatan disitu kita

bisa lebih membuka diri, memperbaiki diri jadi lama-

kelamaan saya bisa mengetahui sebab dan kenal siapa itu,

entah siapapun itu. Disitu kita tiap hari bisa terus akhirnya

pas, kita ngobrol juga tau jadi untuk beradaptasi disitu bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

82

terbilang terbantu dengan kegiatan-kegiatan yang ada

disitu” (PTR 2 R)

Subjek R belum bisa menerima residen yang ada di panti

rehabilitasi karena menganggap mereka aneh. Saat mengikuti

kegiatan subjek R menjadi tahu bagaimana residen tersebut,

membuat subjek R menjadi bisa menerima. Subjek R dan residen

bisa saling membuka diri dengan mengikuti kegiatan di panti.

Menurut subyek R dari mengikuti kegiatan tersebut, bisa

membuatnya menerima keadaan residen yang lain.

Berikut pendapat subjek D:

“penerimaan saya, merasa aneh” (PTR 3 D)

“anehnya karena.... karena yang ada di dalam panti

rehab itu enggak cuma saya, ada temen-temen rehab yang

lain dan temen-temen rehab yang lain itu juga dia

mempunyai adiksi yang berbeda, dari mulai obat sampai

ke narkoba. mungkin agak takutnya tapi setelah mengkuti

program terus sudah tau residen itu bagaimana. Jadi

sekarang sudah bisa menerima dengan baik” (PTR 4 D)

Menurut subjek D residen di panti rehabilitasi aneh karena

memiliki drug of choice yang berbeda. Ketika narkoba yang

digunakan beda dan tingkat kecanduan maka akan membuat

perubahan perilaku. Sedangkan subyek D memakai ganja dan

tingkat penggunaan masih sedikit belum terlalu merubah perilaku

subyek D.

Berikut pendapat subjek B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

83

“ya sulit. Sulitnya karena mangalami sakau, gelisah,

paranoid to mbak. Kan otomatis kan di tempat panti rehab

ndak bisa pakai. Yaa seumpama makai kan udah bisa PD

to mbak. Wuhh ngumpul gini-gini, ngomong gini-gini.

Kan kalau putus zat kan terus... seumpama di luar tiap hari

pakai terus direhab kan putus zat,, yaa maksudnya kaget to

mbak kejiwaannya fisiknya.” (PTR 4 B)

Subjek B mengalami kesulitan karena efek narkoba yang dia

rasakan. Ketika subyek paranoid, subyek akan menarik diri dari

lingkungan tersebut. Semisal subjek menggunakan narkoba dia bisa

percaya diri, tapi di panti rehabiltasi tidak dibolehkan

menggunakan narkoba. Fisik dan kejiwaan subjek B kaget dengan

kehidupannya di panti rehab dan tanpa menggunakan narkoba.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek R:

“kalau dilingkungan rehabilitasi itu tetep R itu mudah

untuk srawung karena seorang pecandu itu semua orang

srawung.” (PTR 2 R BE)

“Penerimaan dia... yaitu tadi cenderung pasrah, dia

pasrah bahwa “yasudah saya seorang pecandu, saya

menjalani rehabilitasi, saya melakukan apa yang ada di

panti rehabilitasi. (PTR 2 R MB)

Menurut konselor BE bahwa subjek R ini mudah bergaul tapi

tipe bergaulnya kampungan. Residen diberi rokok untuk mau

berteman dengan subyek R. Saat residen yang mendapat jatah

sedikit, pasti akan mengambil rokok yang diberikan oleh subjek R.

Sedangkan menurut pendamping MB adalah subjek R ini

cenderung pasrah dengan kondisi yang dialaminya. Pasrahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

84

subjek R menerima dan menjalani apa yang sudah diterapkan di

panti rehabilitasi.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek D:

“kalau dulu agak protes yaa. Jadinya ini yang agak-agak

penyangkalan maunya D kan hidup bebas yaa kan.... Nah

apa ujung-ujungnya kepada aturan yang ada pada role

yang ada disana karena... itu yang membuat mereka agak

jengah.”(PTR 2 D BE)

“yaa itu tadi masih merasa bahwa saya itu bukan seorang

pecandu. Makane itu penerimaane kurang karena ya itu

tadi dia merasa buka seorang pecandu dan posisi

ketangkep polisinya karena digigit itu.”(PTR 2 D MB)

Menurut BE penerimaan subjek D ini masih belum terima

dengan kondisi dan peraturan yang sudah ditetapkan oleh panti.

Protes dengan makanan dan rokok dibatasi oleh pihak panti. Dulu

di Polda saat di penjara subjek D hanya duduk diam dan diberi

makan, peraturannya beda dengan di panti. Menurut pendamping

MB, subjek D ini masih belum sadar seorang pecandu jadi belum

bisa menerima kondisi di panti. Kembali lagi dengan pengetahuan

subyek tentang narkoba kurang.

Menurut konselor BE dan pendamping MB tentang subjek B:

“yaa seiringnya waktu mudah untuk menyesuaikan

apalagi temen-temen satu drug of choice itu cepet tetapi

kalau secara keseluruhan di TC itu kan macem-macem

drug of choice akhirnya bersatu dengan morning meeting

itu akhirnyakan saling bersatu, saling buka, saling open

feed back direction kan lama-lama bisa menyesuaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

85

dengan grup terapi di morning meeting itu. maka morning

meeting itu satu-satunya grup terapi yang bisa mengubah

perilaku seseorang.” (PTR 2 B BE)

“Haa ketika berada dipanti dia itu mempunyai orang

yang ditakuti nah dengan orang yang ditakuti dia bakal

manut tapi sama orang yang tidak dia takuti malah

ngelawan. Jadi yaa penerimaannya yaa jika dia bertemu

dengan orang-orang yang cocok karo dee dia bakal... yo

mungkin dia bisa dibilang dia nek konco isoh apek tenan

tapi nek enggak yoo isoh sengit tenan.” (PTR 2 B MB)

Menurut pendapat BE bahwa subjek B ini seirinng berjalannya

waktu dapat menerima kondisinya dan didukung dengan teman-

teman subjek yang satu drug of choice. Ketika subjek ini bertemu

dengan temannya tersebut mereka merasa satu pemikiran, senasib

dan sepanggungan. Jadi seperti ada dorongan untuk berkumpul

dengan residen yang lain. Menurut pendamping MB adalah ketika

dirumah sudah tidak ada yang ditakuti dan keluarga seperti sudah

tidak peduli lagi, subjek B lebih menerima di panti. Subjek B lebih

bisa nurut ketika di panti rehabilitasi. Seperti yang dikatakan

pendamping sebelumnya, ketika ada teman yang satu ide dengan

dia makan subjek akan baik jika tidak ya subyek akan benci.

Pendapat ini sesuai dengan pendapat konselor BE.

c. Penerimaan lingkungan panti rehabilitasi terhadap subjek R, D dan

B

Subyek tidak bisa menilai bagaimana penerimaan lingkingan

terhadap ketiga subjek. Maka yang terurai adalah jawaban dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

86

konselor BE dan pendamping MB. Berikut merupakakan pendapat

konselor BE dan pendamping MB untuk subjek R:

“yaa sebenarnnya agak enggak seneng.... sampai kalau

ndak salah itu kalau enggak salah itu sampai satu sampai

tiga hari. R bisa diterima karena orangtuanya R, bukan

karena R. Akhirnya apa rudy bisa diterima , nah R bisa

masuk.. bisa masuk gitu lho.” (PTR 3 R BE)

“Kalau lingkungan yaa standar lah, standarnya itu dia

tetep komunikasi dengan temennya dengan peer-nya,

dengan siapapun ntah itu dibawah dia, entah itu diatas dia,

dia bisa berkomunikas. Jadi memang kalau penerimaan

dari lingkungan sekitar yaa biasa normal.” (PTR 3 R MB)

Menurut konselor BE bahwa subjek R ini dapat diterima oleh

residen karena ibunya. Ibu subjek R ini ketika datang ke panti

selalu membawakan makanan untuk residen lain. Disisi lain karena

ibu subjek adalah pengusaha oleh-oleh dan ibu subjek ingin residen

bisa baik dengan subjek R. Menurut pendamping MB adalah

residen yang ada di panti bisa menerima subjek R. Subjek bisa

bergabung dengan semua residen. Komunikasi subjek dengan

residen pun baik, karena sudah terbiasa dengan banyak orang.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek D:

“yaa kalau disana teman-temannya kami ajarin senasib

dan sepenanggungan yaa jadinya yaa diterima karena apa

yaa senasib dan sepenanggungan itu, karena kebetulan D

ini mudah bergaul. Tapi untuk menyesuaikan diri mereka

untuk program ya membutuhkan proses. Nek bergaul-

bergaul tapi begitu dirolekan digrup terapi itu ini yang

menjadi problem. Tapi kalau bergaul seperti ini, nah tapi

kesulitan D, ketika mereka mengikuti grup terapi itu yang

perlu penyesuaian diri yang luar biasa.” (PTR 3 D BE)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

87

“Temen-temennya..... kalau itu mereka beranggapan D

itu masih terkesan orang yang kelas atas masih orang

sombong dia masih menekankan bahwa dia itu bukan

seorang pecandu.” (PTR 3 D MB)

Menurut konslor BE bahwa reiden di panti itu diajarkan untuk

senasib dan sepenanggungan jadi bisa diterima dengan baik.

Apalagi subjek D ini mudah bergaul dengan orang lain, itu yang

mebuat subjek D dapat diterima di lingkungan. Tapi kesulitan

subjek D ini yaitu mengikuti program yang ada di panti rehbilitasi.

Menurut pendamping MB yaitu residen di panti melihat subjek D

terkesan orang yang paling gateng sendiri, masih kelihatan

sombong dan masih menekankan bahwa bukan seorang pecandu.

Hanya residen tertentu saja yang bisa berteman dengan subjek D

karena kembali lagi pada drug of choice.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek B:

“yaa sangat menerima” (PTR 3 B BE)

“yaa untuk penerimaan sosialnya ono le sengit ono le

ora, jadi ya kalau orang sing paham dah paham dengan kui

yo mungkin dia menerima-menerima saja. Opo yoo fifty-

fifty lah, yaa kalau dia orangnya cocok bakalan jadi orang

baik tapi kalau enggak yowes cuek luweh gitu.” (PTR 3 B

MB)

Menurut konselor BE lingkungan menerima bahakan sangat

menerima kondisi subjek B. Menerima karena residen sudah

mengetahui kondisi subjek B yang sudah mengalami kecanduan

yang berat. Menurut pendamping MB adalah ada beberapa residen

yang tidak suka karena belum tau kondisi subjek B. Residen yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

88

sudah mengerti kondisi subjek B menerima dengan baik. Konselor

BE dan pendamping MB sependapat bahwa subyek B dapat

diterima oleh lingkungan rehabilitasi.

d. Perasaan subyek R, D dan B saat di panti rehabilitasi

Berikut menurut subjek R:

“emmm...... pertama ada senengnya juga, karena kita

bisa bebas tidak di kurungan penjara. Kedua merasa aneh,

karena di panti rehabilitasi ternyata tidak hanya ada

pengguna-pengguna yang masih bisa dikata normal.

Bahkan ada para pecandu yang saking ketergantungannya

sampai hilang akal. Jadi kita ngerasanya aneh lah.” (PTR

3 R)

Pertama subjek B senang karena bisa menjalani rehabilitasi

daripada di penjara. Subjek R ketika di penjara tidak bisa

beraktifitas dan hanya didalam kerangkeng saja. Kedua subjek R

merasa aneh dengan kondisi residen yang sudah mengalami

kecanduan berat. Di panti rehabilitasi terdapat residen yang sudah

mengalami kondisi dual diagnosis. Subjek R juga merasa aneh

melihat residen yang sudah dual diagnosis.

Berikut pendapat subjek D:

“bad felling. Bad fellingnya karena rindu rumah, ingin

pulang kerumah dan pengen keluar itu pasti” (PTR 5 D)

Subjek D mengalami perasaannya buruk karena rindu keluarga

dan ingin keluar dari panti. Karena subjek D belum masuk pada

tahap re-entry jadi belum bisa keluar dari panti. Hal ini dikarenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

89

pihak panti khawatir jika subjek D belum bisa mengontrol diri. Jika

keluar dari panti khawatir bisa menggunakan narkoba lagi.

Berikut pendapat subjek B:

“kalau dari dulu sampai sekarang itu.... mangkel dendam

sama... namanya apaa yaa... narkoba itu jahat tenan to

mbakk... Jadi opo yo mbak yoo... mau berdamai dengan

masa lalu tu enggak mudah lho mbak. Tapi kan balik pada

pribadi diri sendiri to mbak, woo hiyoo aku ki mergo

ngene, mergo gelisah, mergo paranoid ehh yoo aku salah

ku ndisek, salahku dulu makai-makai kayak gini

(narkoba). Jadi yooo bisa accept bisa menerima.” (PTR 5

B)

Subjek B ngatakan bahwa dirinya dendam dengan narkoba.

Karena narkoba membuat hidupnya susah. Terutama pada putau

atau etep yang subjek B gunakan. Subjek B juga mengalami

kesulitan untuk berdamai dengan masa lalu. Subjek B merasa

perlakunya saat ini dipengaruhi oleh narkoba yang pernah

digunakan.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek R:

“pertama kali..... ha...yaa sedih... nangis terus, R lebih

tidak tabah dari pada temen-temen yang lain.” (PTR 4 R

BE)

“yaa dia mau lari takut yaa nangis, pernah mau bunuh

diri tapi bunuh diri bukan karena narkoba lho yaa. Bunuh

diri karena perang batin disini gitu lho. Tingkat stersor

yang paling tinggi R sempat mau bunuh diri.” (PTR 5 R

BE)

“yaa itu tadi kembali secara visual yaa, melihat secara

luar saja dia bener-bener menyesal, perasaannya yoo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

90

yowes bener-bener menyesal yowes bener wes.” (PTR 4

R MB)

Pertama subjek R sedih hingga menangis. Subjek R lebih tidak

tahap dari teman-teman yang masuk bersama dia. Lebih parah lagi

subjek R ingin melakukan perbuatan bunuh diri. Saat konseling

diberi motivasi oleh konselor dan teman-temannya juga memberi

motivasi. Motivasinya berupa untuk apa bunuh diri tidak ada

gunanya, tidak menyesaikan masalah. Menurut MB yaitu subjek R

terlihat menyesal, perasaannya benar-benar menyesal dan tidak

mau mengulangi kejadian tersebut. Karena kasian orangtuanya

yang sudah membiayai subjek R.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek D:

“Dua minggu satu minggu kita sel dulu bukan disel

dalam artian di isolasi, kita masukkan dalam kerangkeng

itu namanya proses penenangan diri, proses belajar dari

salah. Nah ketika nanti kita runing feelling gimana fisikmu

misalnya ouw good lha ogk good ngapa yaa saya seneng

daripada dipenjara saya mending direhab, tapi nanti bad

ouw bad nya gimana saya tidak bisa keluar. Nah setelah

kita keluarkan baru dia bisa berkomunikasi dengan temen-

temen, tetapi tetep prosedurnya kan seorang pecandu itu

ketika dia masuk di isolasi dia masuk di program entry

unit. Tetap memberi motivasi, lah ketika di rehab sosial

dia sudah boleh interaksi dengan temen-temen dan sudah

dapat kamar, sudah dapat teman, sudah bisa

berkomunikasi. Tetapi ketika dia masuk di primary.”

(PTR 4 D BE)

“Kalau perasaan itu terkait dalam dirinya saya tidak tau.

Tapi saya melihatnya secara visual saja bahwa yaa dia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

91

enjoy karena bermain cantik tadi. Dia merasa enjoy,

merasa nyaman seolah-olah nyaman, merasa bahwa

istilahe tidak terjadi apa-apa. Yaa bisa keluar sih tetapi

dalam konteks kuliah itu pun seijin dengan polisi juga.

Intinya yoo menggelinding apa adanya itu” (PTR 4 D

MB)

Menurut konselor BE bahwa, subjek D merasakan kecewa

karena anggapan sebelum masuk panti rehabilitasi berbeda dengan

kenyatan saat berada di panti rehabilitasi. Konselor hanya memberi

motivasi kepada subjek D bahwa harus menyelesaikan semua

prosedur yang sudah ada di panti. Ketika prosedur sudah selesai

subjek D bisa keluar dari panti rehabilitasi untuk mengikuti kuliah.

Ketika subjek D di dalam isolasi adalah proses penenangan diri dan

belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan. Setelah itu konselor

mengevaluasi keadaan fisik dan perasaannya. Ketika subjek D

sudah keluar dari isolasi baru bisa komunikasi dengan residen yang

ada di panti rehabilitasi. Selanjutnya subjek B harus menjalani

seluruh proses rehabilitasi. Sedangkan menurut pendamping BE

yaitu subjek D kelihatan enjoy ketika menjalani rehabilitasi. Subjek

D menunjukan kenyamanan karena bermain cantik. Subjek D

mempunyai anggapan yang terpenting menjalani program aja agar

mendapat keuntungan setelah menjalankan program.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB mengenai

subjek B:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

92

“dia merasa paranoid, gelisah, dan takut menjalani rehab

di panti ini” (PTR 4 B BE)

“dia malah cenderung seneng di panti rehabilitasi karena

dia punya anak buah tapi kalau di rumah itu malah dia

cenderung sembunyi di rumah, makanya dia isoh dianggep

uwong cuma di panti rehabitasi seperti itu” (PTR 4 B

MB)

Menurut konselor BE adalah perasaan tersebut yang yang

sering muncul dan dialami oleh subyek B. Subjek B sulit untuk

menghilangkan perasaan itu karena tingkat penggunaan sudah

tinggi dan subyek B sudah tidak menggunakan obat-obatan lagi.

Ketika di rehabilitasi sosial peraturannya sudah bersih dari obat-

obatan. Menurut pendamping MB yaitu subjek lebih senang di

panti rehbilitasi dari pada dirumah. Karena di panti rehabilitasi

subjek B bisa diterima dan mempunyai teman-teman residen yang

bisa mengikuti apa yang diinginkan oleh subjek B. Subjek B lebih

merasa dianggap ada di panti dari pada dirumah.

3. Pengaruh narkoba dalam proses penyesuaian diri

a. Efek setelah menggunak narkoba

Berikut menurut subjek R:

“efeknya macem-macem bisa ketubuh dan bisa kepikiran

jadi enak” (PNP 1 R)

Subjek R merasakan efek didalam tubuh dan ketika berpikir

menjadi enak. Efek ini berlangsung dalam hitungan berapa jam

saja. Kalau efek jangka panjang belum terlihat karena

penggunaannya masih sedikit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

93

Berikut pendapat subjek D:

“kalau efek sih, entah secara sadar atau enggak sihh...

kalau sadar saya rasa enggak ada yaa cuman enggak tau,

mungkin kalau dari temen-temen bisa menilai saya” (PNP

1 D)

Subjek D secara sadar tidak merasakan efek narkoba. Karena

penggunaan narkoba subjek D belum terlalu parah. Sama dengan

subjek R yang penggunaannya masih sedikit.

Berikut pendapat subjek B:

“efeknya yang kena kesaya itu jadi sakau fisik dan sakau

psikis” (PNP 1 B)

Efek yang dirasakan subjek B mengalami sakau fisik dan

sakau psikis. Sakau ini terjadi karena subjek sudah mengalami

kecanduan yang berat. Subjek B sudah menggunakan berbagai

macam jenis narkoba dan yang paling tinggi putau.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek R:

“pas direhab.... yoo jelas. Dia keluar keringat dingin,

duduk tidak nyaman, gabut selalu bilang gitu. Jadi

meskipun sakit sedikit yaa dibesar-besarkan.” (PNP 1 R

BE)

“yo jelas karena dia terus izin sakit, dia alasan kayak

gitu.. kayak gitu saya selaku konselor di mintain kayak

gitu untuk istirahat saya tidak bisa menentukan, saya tau

itu hanya bermain cantik aja gitu lho.”(PNP 2 R BE)

“kalau untuk R biasanya tentang efeknya, kemudian

kalau untuk keluarga sih ibunya juga sudah...sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

94

menerima yowes kondisinya rudy juga seperti itu.” (PNP

1 R MB)

“Kalau untuk R belum terlalu parah, masih sok... yaa

masih pengguna biasa gitu lho.” (PNP 2 R MB)

Menurut konselor BE efek yang dialami lebih kefisik subjek R.

Subjek R merasa badannya sakit semua dan ketika sakit ringan

merasa itu sakit yang parah. Efek ini tidak diketahui seacara

langsung oleh subjek R. Efek ini juga mempengaruhi proses

penyesuaian diri. Karena subjek ketika sakit izin tidak mengikuti

kegiatan. Jika subjek tidak ikut kegiatan, maka subjek tidak bisa

berkumpul dengan residen di panti rehabilitasi. Sedangkan menurut

pendamping MB yang sering dikeluhkan subjek R yaitu

kekhawatiran efek yang dialami tersebut bisa hilang tidak. Subjek

takut kalau efek narkoba tersebut tidak dapat hilang. Efek ini tidak

terlalu parah karena subjek R belum termasuk pengguna parah.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek D:

“yaa jelas mengeluh yaa, apalagi disana pas kebetulan

hari sabtu sama minggu. Sabtu minggu itu kan acaranya,

sabtu itu SNE kalau minggu itukan off program badan

sudah mulai griming-griming kepengen makai, karena dia

belum kuat untuk itu nah tapi ucapan aja tapikan sulit

untuk keluar bagaimana caranya dia dapatkan..”(PNP 1 D

BE)

“yoo jelas.... jelas karena apa, ketika badan ini nagih yaa

jadi blang akhirnya apa.. blangnya apa dia jadi

blockingnya kenceng, yang memproses bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

95

penyesuaian diri itu agak kesulitan, ketika apa ketika

badan itu nagih dengan obat” (PNP 2 D BE)

“yaa itu tadi dia makainya ganja jadi merasa bahwa nek

ganja itu ora nagih, ndak ada enggak ngerasa gimana

bahkan cerita efek pun enggak pernah. (PNP 1 D MB)

“yaa karena ndak pernah bilang itu tadi yaa saya kurang

tau penyesuaian dirinya bagaimana dia itu gitu.” (PNP 2 D

MB)

Menurut konselor BE bahwa subjek D mengeluh efek narkoba

ketika off program. Off program itu terjadi ketika hari sabtu dan

minggu. Ketika subjek terbiasa sibuk dengan kegiatan di panti

menjadi lupa. Tapi ketika subjek tidak ada kegiatan di panti akan

merasa bosan jenuh dan membuat subjek D ingin menggunakan

narkoba. Ketika off program dan ingin pakai mengakibatkan subjek

D menutup diri yang kuat. Ketika ada permasalahan subjek B

mencari pembenaran dan anggapan subjek D benar meskipun itu

tidak benar menurut orang lain. Sedangkan menurut pendamping

MB bahwa subjek D ini jarang mengeluhkan efek narkoba

kepadanya. Jadi subjek MB tidak tau pengaruh narkoba terhadap

penyesuaian diri subjek D.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek B:

“ya mungkin bisa karena sakaunya, bisa karena psikis ini

yang paling berat faktor psikis B itu. ya paranoid, ya

ketakutan yang luar biasa, curiga yang sangat luar biasa,

ada pikiran-pikiran yang terlintas itu yang sebenernya

ndak harus dipikir tapi harus dipikir.’ (PNP 1 B BE)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

96

“yaa jelas mempengaruhi, jelas mengganggu karena apa

sudah seperti itu sulit tidur, nah nanti kalau sudah sulit

tidur nanti merubah pola hidup. Nah nanti akhirnya timbul

penyakit baru dengan penyakit baru itu sudah lingkaran

seperti itu.” (PNP 2 B BE)

“masih dan itu tadi dia mengalami apa yang disebut

halusinasi dia sudah mengalami faham itu diceritakan

semua.” (PNP 1 B MB)

“yaa sangat berpengaruh no, kalau dia sudah mengalami

faham, dia sudah mengalami halusinasi sulit untuk

menyesuaiakan diri, jadi yo dia takut dengan orang lain itu

yo soyo tambah sulit untuk menyesuaikan dirinya.” (PNP

2 B MB)

Menurut konselor BE bahwa subjek B mengeluhkan sakau

yang dialami subjek. Terlebih sakau sakau psikis yang di keluhkan

oleh subjek B. Kembali lagi karena subjek penggunaan narkobanya

sudah tinggi jadi yang diserang adalah psikis subjek D. Sakau

tersebut sangat mempengaruhi karena jika terjadi berakibat sulit

tidur yang dapat mengubah pola hidup subjek B. Ketika pola hidup

berubah maka subjek tidak bisa mengikuti kegiatan yang ada di

panti. Menurut pendamping MB bahwa subjek masih mengalami

halusinasi dan mengalami faham. Semua faham tersebut yang

sering diceritakan oleh subjek B. Faham tersebut mempengaruhi

subjek B untuk menyesuaikan diri. Ketika faham itu muncul maka

subjek B mngalami ketakutan. Katakutan ini membuat subjek sulit

untuk berkumpul dengan residen yang ada di panti.

b. Pengaruh narkoba terhadap fisik subjek

Berikut pendapat subjek R:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

97

“kalau untuk kebadannya………. Muka terasa tebel ini

(memegang bagian pipi), terus ini kayak kesemuten

(memegang bagian tengkuk). Itu yang bisa dibilang

efeknya untuk tubuh.” (PNP 2 R)

Subjek B merasakan ketika mengunakan narkoba muka

menjadi tebal dan tengkuk merasa kesemutan. Efek ini yang

dirasakan subjek setalah menggunakan dan efek ini hanya bertahan

beberapa jam setelah pengunaan.

Berikut pendapat subjek D:

“kalau saya ndak merasa apa-apa karena saya imbangi

dengan olahraga” (PNP 2 D)

Menurut subjek D tidak merasakan narkoba karena subjek D

rajin melakukan olah raga.

Berikut pendapat subjek B:

“efek narkoba ketubuh saya.... yaaa saya menjadi kurus,

kulit hitam dan gampang loro” (PNP B)

Menurut subjek B setelah mengonsumsi narkoba efek jangka

panjangnya adalah subyek menjadi kurus, kulit tubuh hitam dan

mudah sakit. Efek ini akan dialami subjek sepanjang hidupnya.

Berikut merupakan pendapat konselor BE dan pendamping

MB untuk subjek R:

“yoo kejang, kram otot tetapi tidak separah temen-temen

yang lain (residen yang sudah kecanduan berat). Ketika

badan nagih enggak ada barang sulit menyesuaikan diri

dengan temen.” (PNP 3 R BE)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

98

“kalau R fisiknya.... masih biasa he kalau R itu, dia kan

menggunakannya ganja yaa jadi kalau ganja ini kalau

untuk tubuh kalau belum parah banget yaa belum terlalu

berefek.” (PNP 3 R MB)

Menurut konselor BE bahwa subjek R mengalami kejang dan

kram otot tapi tidak terlalu parah. Karena penggunaan narkobanya

juga belum terlalu ketergantungan. Menurut pendamping MB

bahwa subjek R efek untuk tubuhnya tidak terlihat. Karena

penggunaan narkobanya belum terlalu parah.

Berikut merupakan pendapat konselor BE dan pendamping

MB untuk subjek D:

“yaa karena gini diakan pakainya kan ganja to. Sehingga

apa ciri khas seorang pecandu itu nafsanya terengah-

engah. Karena apa drug itu ketika dia makai yaa darah

mengental.” (PNP 3 D BE)

“kalau dia ndak berpengaruh apa-apa karena ya mungkin

dia juga seneng olahraga jadine tidak terlalu terlihat terus

orangnya jadi terus kurus.” (PNP 3 D MB)

Menurut pendapat konselor BE bahwa efek narkoba ketubuh

subjek D nafasnya menjadi terengah-engah seperti orang yang

habis olahraga. Efek ini terjadi karena narkoba yang masuk

kedalam tubuh akan membuat darah menjadi kental. Menurut

pendamping BE bahwa efek yang dialami oleh subjek D itu tidak

ada efek yang terlihat karena subjek D mengimbangi dengan olah

raga. Subjek D juga pinter menjaga tubuhnya agar terus sehat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

99

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek B:

” ya akhirnya jadi makan jadi ndak enak, tidur ndak

nyenyak.” (PNP 3 B BE)

“kalau B ha ini terlihat ini, karena dulu pecandunya dia

putau yaa, puatau itu banyak ke penyakit pengiringnya,

penyakit pengiringnya itu makannya fisiknya itu jadi drop

sepert ini, jadi kurus, kulitnya juga jadi menghitam.

Banyak banget kalau efeknya sih termasuk kondisi fisik

gampang kena flu, gampang kena diare seperti itu.” (PNP

3 B MB)

Menurut konselor BE bahwa efek yang dirasakan pada fisik

subjek B untuk makan tidak enak dan untuk tidur tidak nyenyak.

Ini akibat pikiran subjek yang mengalami ketakutan kepada orang

lain. Sedangkan pendamping MB bahwa subjek B ini mengalami

banyak penyakit pengiringnya. Penyakit pengiring tersebut

mempengaruhi fisik subjek menjadi kurus, kulit hitam, mudah

terkana flu dan diare. Kulit subjek menjadi hitam karena darah

tidak lancar mengalir keseluruh tubuh.

c. Pengaruh narkoba terhadap psikis subjek

Berikut pendapat subjek R:

“kalau dirasanya… yooo… yoooo…. Enak aja…. Emm

terus… otak berfikir lebih.. lebih… ngesloowww….

Itukan depresan to. Jadii yo lebih santai…. Gitu.” (PNP 3

R)

Menurut subjek R bahwa dirinya menjadi enak setelah

menggunakan narkoba. Subjek R juga mengatakan otaknya lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

100

ngeslow karena ganja bersifat depresan. Sependapat dengan Brow

dan King (Amriel, 2008:52) bahwa efek ganja (kanabis) adalah

perasaan menjadi rileks, fly, mudah lapar, banyak bicara dan sangat

peka terhadap pengalaman indrawi.

Berikut pendapat subjek D:

“sama saya juga ndak tau karena saya ndak merasakan.”

(PNP 3 D)

Subjek kembali tidak merasakan efek narkoba pada psikisnya.

Berikut pendapat subjek B:

“jadi tinggal kejiwaannya... yaa terus terang yaaa agak..

terganggu to mbak akuu... kejiwaannya udah. Harus masih

masih minum obat dari dokter... kan yang saya rasakan

masih gelisah kadang masih muncul paranoid tapi tetep

saya berusaha ngelawan mbak.” (PNP 3 B)

Kejiwaan subjek B sudah terganggung, sekarang subjek harus

minum obat untuk mengurangi gangguan jiwa pada subjek. Subjek

masih sering mengalami kegelisahan dan paranoid. Gangguan

tersebut terjadi karena penggunaan narkoba subjek sudah berat.

Gangguan ini menghalangi subjek untuk bergaul dengan residen

dan subjek sudah berusaha untuk melawan gangguan tersebut.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek R:

“yaa itu cemas, takut, minder, sulit untuk berpikir, maka

R itu mainannya musik sama game karena mengkounter

itu” (PNP 4 R BE)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

101

“psikis pemakaian belum terlalu terlihat.” (PNP 4 R

MB)

Menurut konselor BE bahwa subyek R menggalami cemas,

takut, minder, sulit untuk berpikir. Untuk meredam efek tersebut

subjek R bermain musik atau game. Subjek R memanfaatkan

fasilitas panti untuk memedam efek narkoba tersebut. Menurut

pendamping MB bahwa belum terlihat adanya efek narkoba

terhadap psikis subjek R.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek D:

“tingkat emosinya tinggi, ketika emosinya tinggi sulit

untuk menerima itu tadi gitu lho. Jadi sulit apa-apa....

kalau apa-apa tingkatnya menilainya emosi yaa sulit untuk

menyesuaikan diri.” (PNP 4 D BE)

“saya yang masih belum paham dengan D yaa ini misale

“ouw dadi nek mikir lemot” gitu dia ndak pernah cerita

soal itu,” (PNP 4 D MB)

Menurut konselor BE bahwa subjek D mengalami tingkat

emosi yang tinggi dan berakibat sulit menyesuaikan diri. Menurut

pendamping MB bahwa tidak mengalami efek narkoba pada psikis

subjek D. Subjek D tidak pernah cerita tentang efek narkoba pada

pendamping MB. Pendapat ini sesuai dengan yang dikatakan oleh

subyek D.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek B:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

102

”Kalau psikis ya itu tadi ada ketakutan, sulit berpikir,

penyesalan yang sangat biasa kalau didalam TC itu gelti.

Ya geltinya macem-macem gelti dengan orang yang diajak

makai, gelti pacar, gelti dengan bapak ibu, gelti

masyarakat, gelti tuhan dan yang paling sakit itu gelti

dengan dirinya sendiri. Makannya jadi konselor itu harus

inovasi gimana merubah perilaku seseorang.” (PNP 4 B

BE)

“ya kalau psikis ya ini tadi berkaitan dengan faham,

berkaitan dengan halusinasi tadi, dia mengalami seperti itu

padahal itu ndak ada orang yang ngomongin dia tapi dia

merasa ada orang yang ngomongi, terus ono le bisiki

padahal ndak ada orang ya itu secara psikis seperti

itu.”(PNP 4 B MB)

Menurut konselor BE bahwa subjek mengalami ketakutan,

sulit berpikir, penyesalan yang mendalam dan didalam TC perasaan

yang timbul tersebut disebut gelti. Penyesalan yang mendalam

yang dialami subjek yaitu subjek merasa menyesal karena dulu

memakai narkoba. Menurut pendamping MB bahwa subjek B

sudah memiliki faham yang berkaitan dengan halusinasinya.

Subjek merasa orang yang membicarakannya tapi sebenarnya tidak

ada yang membicarakan subjek. Halusinasi tersebut selalu muncul

pada diri subjek B.

4. Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri selain narkoba

a. Hubungan keluarga

Berikut pendapat subjek R:

“hubungan dengan orangtua saya baik, mereka sering

menjenguk saya setiap bulannya. Mereka mendukung saya

untuk rehabilitasi.” (PSN 1 R)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

103

Subjek B mengatakan hubungannya dengan keluarga baik

tidak ada masalah. Keluarganya pun menerima kondisi subjek

dengan cara mendukung proses rehabilitasi.

Berikut menurut subjek D:

“baik ndak ada masalah” (PSN 1 D)

Subjek D mengatakan hubungan dengan keluarganya tidak ada

masalah. Kelurga mendukung proses rehabilitasi subjek D.

Berikut menurut subjek B:

“kurang baik, keluargaku rung isoh nompo aku mergane

aku tau nyekap keluarga neng kamar” (PSN 1 B)

Menurut subjek B bahwa keluarganya belum bisa menerima,

karena masih trauma dengan kejadian subjek menyekap

keluarganya di kamar. Subjek juga akan membunuh keluarganya

karena saat itu subjek membawa senjata tajam.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek R:

“nah kalau R bagus, tapi dengan bapaknya kurang.

Bapaknya menginginkan memberi pelajaran terhadap

anaknya” (PSN 1 R BE)

“setau saya baik, dengan baik dengan keluarga jadi

memang pada saat itu aja sih. Pada saat yaa ngerti

ketangkep karena narkoba kan keluarga juga terpukul tapi

setelah itu juga baik, orantuanya tetep mendukung R

dalam kondisi apa pun.”(PSN 1 R MB)

Menurut konselor BE bahwa ayah subjek ingin memberi

pelajaran pada subjek R. Memang sejak sebelum masuk panti

rehabilitasi bapak tidak senang dengan subjek. Masalah bapak tidak

suka dengan subjek karena subjek tidak menyelesaikan kuliahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

104

Kalau ibu subjek sangat sayang dengan subyek. Ketika subjek

berada dia Polda hingga rehabilitasi dan saat di kejaksaan ibu selalu

mendampingi subjek. Sedangkan menurut pendapat pendamping

MB bahwa hubungan subjek R dengan orangtuanya baik tidak ada

masalah. Hanya saat penangkapan keluarganya terpukul tapi

setelah subjek masuk rehabilitasi orangtunya kembali mendukung.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek D:

“kalau hubungan dengan keluarga bagus D. Tidak ada

masalah, cuman yang masalah itu keluarganya bapak sama

ibu itu saling menyalahkan cuman itu” (PSN 1 D BE)

“hubungan dengan keluarga setau saya baik, dengan

bapak ibunya baik” (PSN 1 D MB)

Menurut konselor BE dan pendamping MB hubungan subjek D

dengan keluarga baik tidak ada masalah. Tapi konselor BE

mengatak ibu dan bapak subyek D menyalahkan satu sama lain.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek B:

“baik, jadi semuanya baik kalau tidak mengalami psikis,

kalau B mengalami psikis itu sulit ketika dia emosi

melihat siapapun, dengan kata-kata yang tidak enak” (PSN

1 B BE)

“hubungn dengan keluarga kalau secara financial baik

tapi kalau secara kalau dia harus dengan keluarga

sepertinya enggak.”(PSN 1 B MB)

Menurut konselor BE ketika subyek B sedang mengalami

sakau psikis maka emosinya akan tidak terkendali. Saat itu subyek

juga sedang emosi maka keluarganya yang akan menjadi sasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

105

Menurut pendamping MB bahwa hubungan subyek secara financial

baik, artinya tentang kebutuhan subjek B selalu dipenuhi. Tetapi

kalau subjek B harus kembali ke rumah, keluarga tidak bisa

menerima. Karena keluarga sudah menganggap subjek B adalah

orang yang tidak bisa di atur dan orang gila.

b. Hubungan dengan residen di panti rehabilitasi.

Berikut pendapat subjek R:

“hubungan saya baik dengan residen tapi saya pernah

dituduh melaporkan perbuatan residen tersebut” (PSN 2

R)

Menurut subjek R bahwa hubungannya baik dengan residen

yang ada di panti rehabilitasi. Tapi subjek pernah dituduh oleh

residen karena melaporkan perbuatan tersebut. Subjek tidak

memberi penjelasan mengenai masalah yang terjadi.

Berikut pendapat subyek D:

“awalnya aku ngerasa aneh tapi saiki aku wes isoh apek.

Yo hubunganku karo residen liyane apek” (PSN 2 D)

Subjek mengatakan awalnya aneh melihat kondisi residen di

panti rehabilitasi. Tapi setelah mengenal residen sekarang saya

sudah bisa menerima dan hubungan subjek sudah baik dengan

mereka.

Berikut pendapat subjek B:

“aku apek ro residen liyane, tapi pernah aku arep nyelurit

mergane aku lagi turu de.e teriak-teriak nah kui ganggu

aku turu” (PSN 2 B)

Menurut subjek B bahwa hubungan subjek dengan residen di

panti baik. Tapi ketika tingkat emosi diganggu, denger orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

106

teriak aku marah terus subjek B mau bunuh residen tersebut pakai

celurit.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek R:

“kalau dulu pernah satu sampai lima hari mereka sulit

bergaul tapi setelah.. begitu sabtu orangtuanya bawa oleh-

oleh banyak yaa lama-lama cair.” (PSN 2 R BE)

“baik dia bisa yaa itu tadi dia bisa ngomong keatas bisa

ngomong kebawah jadi yaa ndak ada masalah kalau untuk

dengan residen.” (PSN 2 R MB)

Menurut pendapat konselor BE bahwa residen di panti

rehabilitasi karena orangtua subjek R memperhatikan seluruh

residen. Menurut pendamping MB mengatakan hubungan subjek R

dengan residen baik, subjek dapat bergaul dengan orang yang

diatasnya dan dibawahnya.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek D:

“ada asal satu yang kurang baik karena masalah interen”

(PSN 2 D BE)

“kurang deket juga omonannya itu terlalu tinggi. Secara

person lho ini tadi bukan pengaruh dari narkoba lho, jadi

seperti itu.” (PSN 2 D MB)

Menurut konselor BE bahwa subjek mempunyai masalah

dengan salah satu residen disana. Masalah tersebut adalah masalah

interen saja. Pendamping MB mengatakan subyek kurang

mempunyai kedekatan dengan residen yang lain tapi bukan

pengaruh dari narkoba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

107

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek B:

“wo kalau dengan residen yang lainkan dengan

seiringnya waktu dia menganggap senasib dan

sepenaggungan, karena apa didalam TC itu tidak ada

orang yang sendiri, dia perlu bantuan orang lain.” (PSN 2

B BE)

“dia itu milih-milih orangnya, enggak setiap orang bisa

gatuk, ya itu tadi sekirane residen bisa menjadi anak buah

dia bisa, nek kalau ndak bisa dia pilih mundur.” (PSN 2 B

MB)

Menurut konslor BE mengatakan bahwa seiring berjalannya

waktu subjek sudah bisa menyesuiakan diri karena menganggap

residen di panti rehabilitasi adalah teman senasib dan

sepenanggungan. Dibantu dengan program dari TC bisa membantu

subjek menyesuaikan diri di panti. Menurut pendamping MB

bahwa subjek memilih-milih untuk mendapatkan teman. Subjek

milih teman untuk menjadikan anak buah.

c. Hubungan subjek dengan konselor atau pegawai di panti

rehabilitasi

Berikut pendapat subjek R:

“hubunganku dengan konselor dan staf baik ndak ada

masalah” (PSN 3 R)

Menurut subjek R bahwa dia tidak mempunyai masalah

dengan staf atau dengan konselor. Subjek R merasa pegawai di

panti rehabilitasi dapat memenuhi seluruh kewajibannya kepada

residen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

108

Berikut pendapat subjek D:

“saya pernah ada masalah dengan staf disana. Karena saya

tidak suka dengan perlakuannya kepada saya.” (PSN 3 D)

Menurut pendapat subjek D tidak suka dengan salah satu

pegawai karena perlakuan staf tersebut. Perlakuan staf tersebut

membuat subjek menjadi sakit hati dan merasa dendam.

Berikut pendapat subjek B:

“ada mbak dan cara ngatasinya sama dengan grup terapi

yang tadi. Saya bisa mengatai, memarahi disitu saya

meluapkan emosi saya. tapi setalah itu,, yaa cuma disitu

habis itu udah damai. Sampai diluar selesai grup udah

enggak ada dendam, enggak ada sakit hati.” (PSN 3 B)

Subjek mengatakan pernah ada masalah dan cara mengatasi

masalah tersebur melalui grup terapi tersebut. Melalui grup terapi

tersebut subjek dapat meluapkan emosinya tapi setelah selasai

terapi masalah selasai, subjek sudah tidak merasakan emosi dengan

staf tersebut.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek R:

“kalau pegawai rehabilitas banyak R itu ndak seneng,

karena apa-apa selalu dilarang, yaa rokok sehari harus 3

batang bukan satu bungkus dua bungkus tetapi bukan

untuk R.” (PSN 3 R BE)

“dengan konselor dengan pegawai yang lain baik si, yaa

itu.... walaupun saya bukan konselornya R tapi selalu

komunikasi dengan saya. Yaa memang bagus kalau

dengan staf, dengan konselor saya yakin juga baik.”(PSN

3 R MB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

109

Menurut pendapat konselor BE bahwa subjek R tidak suka

dengan pegawai karena pegawai tersebut yang mengatur jatah

rokok. Ketika subjek R belum sampai tahap tertentu belum bisa

nambah rokok. Tapi ibu subjek menitipkan rokok pada konselor

dan terkadang subjek membagi rokok tersebut kepada residen yang

ada di panti rehabilitasi. Menurut konselor ini adalah alat bantu

untuk subjek R menyesuaikan diri di panti rehabilitasi. Sedangakan

menurut pendamping MB bahwa hubungan subjek R dengan

konselor baik. Subjek R sering bertanya efek atau masalah yang

sedang dialami subjek.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subyek D:

“kalau pegawai rehabilitasi itu kan ada dua, pegawai

yang megang primary sama kantor. Kalau pegawai yang

ada dipanti semua bagus tapi yoo juga tidak semua yaa,

dia tidak suka dengan program manager. Ada juga D tidak

suka dengan salah satu pegawai karena kesobongan

pegawai tersebut, sampai-sampai mau berkelahi.”(PSN 3

D BE)

“Dengan konselor.... dengan saya baik, dengan pegawai

yang lain juga baik. Dengan hubungan dengan konselor

sih masih baik tapi maksude ora njuk terus ada

permasalahan itu enggak. Jadi hanya menanyakan tentang

perkuliahan dia, tentang aktivitas diluar dia.” (PSN 3 D

MB)

Menurut pendapat konselor BE bahwa hubungan subjek

dengan pegawai bagus tapi tidak semua pegawai. Subjek tidak suka

dengan pegawai yang membuat program, karena menurutnya

program itu tidak sesuai dengan diri subjek D. Subjek juga pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

110

hampir berkelahi dengan salah satu pegawai karena kesombongan

pegawai tersebut. Sedangkan menurut pendamping MB bahwa

hubungan dengan konselor baik. Sering tanya-tanya tentang

permaslahan dengan konslor.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek B:

“ada beberapa kepentingan kalau dengan konselornya,

baik karena menentukan pulang atau tidaknya. Karena

disitu mau naik tahap younger ke midle itu tergantung

konselornya lho. Yang kedua mungkin ada strategi dia

mengalami etape pecandu. PAWS itu yang tau konselor

karena ini berlaku seumur hidup lho..” (PSN 3 B BE)

“dengan konselor dengan pegawai yang lain baik.

Hubungannya baik, istilahe yo itu tadi sering konseling

kalau dengan konselornya, sering cerita permasalahan

apapun diceritakan” (PSN 3 B MB)

Menurut konselor BE bahwa subjek baik karena ada

kepentingan. Kepentingan dengan konselor karena menentukan

subjek boleh pulang atau tidak. Subjek juga mengalami etape

pecandu yaitu PAWS. PAWS akan dialami pecandu seumur hidup

dan tidak bisa hilang.

d. Cara mengatasi masalah yang dialami oleh residen saat di panti

rehabilitasi

Berikut menurut subjek R:

“yo aku ngomong dengan kenselor yang sebenarnya, toh

konselor sudah tahu sifat aku bagaimana” (PSN 4 R)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

111

Ketika subjek R mendapat masalah di panti selalu cerita

dengan konselor dan konselor di panti rehabilitasi sudah

mengetahui sifat subjek R.

Berikut pendapat subjek D:

“saya cerita dengan konselor, walau ketika cerita dengan

konselor tidak membantu permasalahan yang dialami.

Tapi dengan cerita itu saya bisa sedikit lega” (PSN 4 D)

Subjek sering menceritakan permasalahan yang dialami kepada

konselor. Meskipun subjek tau ketika cerita tidak mendapat solusi

tapi subjek merasa lega setalah cerita dengan konselor.

Berikut pendapat subjek B:

“cara ngatasinya cerita lewat grup terapi.” (PSN 4 B)

Menurut subjek B cara mengatasi masalahnya dengan bercerita

lewat grup terapi. Di grup terapi tersebut ada aturan, ketika subjek

tidak senang dengan orang yang di panti maka akan di temukan

dalam grup tersebut. Ketika bertemu subjek bisa memarahi,

meluapkan emosi dan berkata apa saja kecuali orangtua dan hewan.

Setelah subjek B meluapkan semuanya selesai sudah selesai,

masalah juga sudah selesai tidak ada emosi lagi.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek R:

“dia selalu cerita apa saya masalahnya” (PSN 4 R BE)

“yaa ngomong sama saya” (PSN 4 R MB)

Subjek selalu cerita dan bicara dengan konselor dan

pendamping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

112

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek D:

“tetep konseling kepada saya kebetulan saya

konselornya.” (PSN 4 D BE)

“dia selalu bertemu dengan saya untuk membahas

bersama” (PSN 4 D BE)

Subjek melakukan konseling dengan konselor dan pendamping

tengang kondisi permasalahan.

Berikut pendapat konselor BE dan pendamping MB untuk

subjek B:

“dia mengungkapkan melalui grup terapi” (PSN 4 B BE)

“de.e konseling ro aku minta pendapat apa sing kudu

dilakuke” (PSN 4 B MB)

Subjek mengungkap melalui grup terapi dan konseling dengan

konselor dan pendamping yang selalu mefasilitasi dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

113

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil

kesimpulan bahwa:

1. Proses penyesuaian diri ketiga subjek cenderung pasrah

menerima keadaan, ikhlas, mau tidak mau subjek harus beraada

di panti rehabilitasi. Walaupun subjek tidak nyaman di panti

rehabilitasi subjek tetap bertahan karena lebih baik di

rehabilitasi daripada masuk penjara. Ketidaknyaman subjek

karena melihat teman-teman di panti rehabilitasi “aneh”, aneh

dalam artian perilakunya sudah diluar wajar subyek.

2. Berbagai macam perilaku yang ditunjukan subjek saat di panti

rehabilitasi seperti menolak, relapse, lapse, menerima kondisi,

paranoid, gelisah, ketakutan, menyendiri, frustasi dan tidak

berani menatap orang. Perilaku yang ditunjukan ini tergantung

seberapa berat pemakaian narkoba subjek. Jika pemakaian

narkoba subjek belum parah maka perilaku masih normal.

Sedangkan jika pemakaian subjek sudah parah maka perilaku

yang ditunjukan seperti orang gila.

3. Narkoba dapat mempengaruhi proses penyesuaian diri subjek

di panti rehabilitasi. Ketika subjek sedang mengalami sakau

fisik dan dimasukkan ke dalam isolasi maka subyek tidak bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

114

bertemu dengan residen lain. Ketika tidak bertemu dengan

residen subjek tidak bisa menyesuaikan diri. Sedanngkan saat

subyek mengalami sakau psikis maka subjek cenderung lebih

menyendiri, tidak mau mengikuti program, melihat orang

merasa takut. Jika sakau psikis terjadi maka subjek menarik diri

dari teman residen yang berada panti rehabilitasi.

4. Faktor yang mempengaruhi subjek sulit menyesuaikan diri

selain narkoba yaitu ketika ada permasalahan dengan orang tua,

teman sesama residen dan pegawai di panti rehabilitasi. Ketika

subjek tidak memiliki masalah dengan orangtua atau penghuni

rehabilitasi maka mudah untuk menyesuaikan diri di panti

rehabilitasi. Saat subjek mempunyai masalah maka subjek akan

menjauh dan menarik diri dengan orang tersebut.

B. Keterbatasan

Peneliti memiliki beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu

sulit untuk mendapatkan sumber belajar dan mengalami ketakutan saat

wawancara dengan subjek utama

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dapat diberi beberapa

saran yaitu,

1. Bagi orangtua yang memiliki anak sebaiknya untuk tidak

terlalu memaksa kehendak anak, berikan kesempatan kepada

anak untuk mengutarakan keinginan dan berikan arahan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

115

anak dngan cara yang baik, salain itu berikan dukungan kepada

anak yang sedang direhabilitasi. Karena dukungan tersebut

dapat dorong anak untuk dapat menyesuaikan diri di panti

rehabilitasi.

2. Bagi panti rehabilitasi sebaiknya memperhatikan residen

sedang berada pada fase apa. Terutama konselor dan

pendamping harus memberi pengarahan kepada residen tentang

peraturan yang ada di panti agar lebih jelas dan paham.

3. Bagi residen sebaiknya menerima semua aturan di panti dan

tidak memilih-milih orang untuk dijadikan teman. Ketika di

panti rehabilitasi residen mempunyai hak dan kewajiban yang

sama. Residen seharusanya belajar dari kesalahan dan

menjadikan pengalaman untuk tidak menggunakan narkoba

kembali.

4. Bagi masyarakat yang mengetahui, mengenal, melihat seorang

yang mencoba menggunakan narkoba diharap dapat merangkul

mereka untuk tidak menggunakan narkoba.

5. Bagi lembaga hukum khususnya pihak kepolisian tolong untuk

tetap mengawasi gerak-gerik peredaran narkoba dan

penggunaanya. Selain itu, jangan hanya menghukum mereka

karena tindakan penyalahgunaannya tetapi membantu mereka

untuk terlepas dari jerat narkoba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

116

6. Bagi peneliti lain menyarankan kepada peneliti selanjutnya

untuk lebih luas dalam mengeksplorasi penyebab

penyalahgunaan narkoba dan dapat membantu dalam hal

penyegahan narkoba. Selain itu, bagi peneliti selanjutnya dapat

melakukan penelitian tentang narkoba dangan skala yang lebih

besar supaya data yang dihasilkan dapat digeneralisasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

117

Daftar Pustaka

Amriel, R. I. (2008). Psikologi Kaum Muda Pengguna Narkoba. Jakarta: Salemba

Humanika.

Ali Mohammad & Mohammad Asrori. (2009). Psikologi Remaja. Jakarta: PT

Bumi Askara.

Desmita, (2009). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Remaja Rosda Karya.

Endra. (2008). Penyesuaian Diri Anak. Jakarta: Rineka Cipta.

Enung F. (2008). Psikologi Perkembangan Peserta didik. Bandung: CV Pustaka

Setia

Fauzizah. (2008). Teknik Penyesuaian Diri. Jakarta: Rineka Cipta.

Jacobus, D. (2006). Metode Penelitian Kulaitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

http://www.google.co.id/utl?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.unila.ac.id/7213/

113/BAB%2520III.pdf%ved=0ahUKEwiziPiQto7VAhuJwlwKHQTHCH4QFgHLMAQ

&usg=AFQCNG6zOPi0m7WiFazFPZt-RMjsC9zCA 16 juli 20016

Kartono K. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Laporan BNN 2014

Nofiana Sari, (2010). Pengaruh Rasa Percaya Diri dan Penyesuaian Diri terhadap

Kemampuan Berinteraksi Sosial Siswa kelas Xdi SMK Negeri 2 Pacitan. Skripsi

tidak diterbitkan. Madiun: BK FIP IKIP PGRI Madiun.

Martono, Lydia Harlina dan Satya Joewana. (2008). Pencegahan dan

Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka

Maulana David, (2004). Therapeutik Therapy. Bogor:--.

Partodiharjo Subagyo, (2000). Kenali NARKOBA dan Musuhi Penyalahgunanya.

Jakarta: Esensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

118

Prasetyo Eko. (2007). Prespektif T.C Terhadap Adiksi. Yogyakarta: PSSP “Sehat

Mandiri”.

Sianipar, 2004. Metodelogi Penelitian Kulitatif. Jakarta: Balai Buku Indonesia.

Siswanto. (2007). Kesehatan Mental. Yogykata: CV Andi Offset

Sobur A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sobur A. (2016). Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sunarto. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta

Sumiati, (2009).Ashan Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media

Tim Penyusun Kamus. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga.

Jakarta: Balai Pustaka

Yustinus, Semiun. (2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisus.

Zainun. (2002). Psikologi Anak. Jakarta: Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

119

Lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

120

Panduan Wawancara

No. Indikator Sumber Data Pertanyaan

1. Proses

penyesuaian diri

di panti

rehabilitasi

narkoba

- Residen a. Apa motivasi Anda untuk

menjalani rehabilitasi?

b. Bagaimana cara Anda untuk

menerima kondisi yang

sekarang ini?

c. Bagaimana sikap yang Anda

tunjukan saat berada di panti

rehabilitasi?

d. Bagaimana proses

penyesuaian diri Anda selama

berada di panti rehabilitasi?

- Pendamping - Konselor

a. Apa motivasi residen saat

masuk rehabilitasi?

b. Bagaimana cara residen untuk

menerima kondisinya saat ini?

c. Bagaimana sikap yang Anda

tunjukan saat berada di panti

rehabilitasi?

d. Bagaimana alur penyesuaian

diri Anda selama berada di

panti rehabilitasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

121

2. Perilaku yang

ditunjukan

residen saat di

panti rehabilitasi

narkoba

- Residen a. Bagaimana perilaku Anda saat

di panti rehabilitasi?

b. Bagaimana penerimaan diri

Anda terhadap lingkungan

rehabilitasi?

c. Bagaimana penerimaan

lingkungan sosial panti

rehabilitasi terhadap diri

Anda?

d. Bagaimana perasaan Anda

ketika berada di panti

rehabilitasi?

- Pendamping - Konselor

a. Bagaimana perilaku residen

saat pertama kali masuk di

yayasan rehabilitasi?

b. Bagaimana penerimaan diri

Anda terhadap lingkungan

rehabilitasi?

c. Bagaimana penerimaan

lingkungan sosial panti

rehabilitasi terhadap diri

Anda?

d. Bagaimana perasaan Anda

ketika berada dipanti

rehabilitasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

122

3. Pengaruh

narkoba dalam

kemampuan

residen untuk

menyesuaikan

diri

- Residen a. Bagaimana efek yang anda

alamai setelah

menggunakan

(menyebutkan jenis

narkoba)?

b. Bagaimana pengaruh

narkoba tersebut terhadap

fisik/tubuh dalam proses

penyesuaian di panti

rehabilitasi?

c. Bagaimana pengaruh

narkoba tersebut terhadap

psikis dalam proses

penyesuaian di panti

rehabilitasi?

- Pendamping - Konselor

a. Apakah residen masih

mengeluhkan efek narkoba

yang dialami?

b. Bagaimana pengaruh

narkoba tersebut terhadap

fisik/tubuh dalam proses

penyesuaian di panti

rehabilitasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

123

c. Bagaimana pengaruh

narkoba tersebut terhadap

psikis dalam proses

penyesuaian di panti

rehabilitasi?

4. Faktor-faktor

yang dapat

mempengaruhi

residen untuk

menyesuaikan

diri di panti

rehabilitasi

- Residen

-

a. Bagaimana hubungan Anda

dengan orang tua saat berada

di panti rehabilitasi?

b. Bagaimana hubungan Anda

dengan residen lain?

c. Bagaimana hubungan Anda

dengan konselor atau pegawai

di panti rehabilitasi?

d. Bagaimana cara anda untuk

mengatasi konflik tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

125

Lembar koding wawancara

Subyek R

No. Pertanyaan Jawaban Koding

1. Bagaimana proses

penyesuaian diri

sebagai residen di panti

rehabilitasi narkoba

Jogja Care House?

“....itu udah diincer sama kepolisian.

Dari pihak kepolisian udah diicer.

Itukan TKP di rumah temen pas kita

balek, kita di perempatan…. di

jalan… di perempatan di stop. Yaaa

digiringlah kita kembali

kerumah....rumah saat kita pakai

tadi... ke TKP tadi. Dan akhirnya

barang bukti pun ditemukan... empat

orang langsung.... waktu ituuu

langsung dibawa ke Polda

(Yogyakarta) gitu.

PPR 1 R

“Pas ditahun baru ada program dari

jokowi... seratus ribu atau apa itu,

rehabilitasi. Waktu itu dengan

ketentuan barang bukti ada

minimalnya dan ada maksimalnya.

Nah kebetulan barang bukti kita itu

ada di jangka ketentuan bisa untuk

rehabilitasi tapi tetep kita harus

ngajuin juga rehabilitasi itu,, itu

akhirnya kita bisa di rehabilitasi.”

PPR 2 R

“karena kita disitu bawaan dari

pihak berwajib yaa kita akhirnya

yoowess oke aja... it’s okey

di...dii.... diikutilah disini apa aja

terus yaa peraturan-peraturan

gitu.”

PPR 3 R

“yaa mau ndak mau harus

menjalani rehabilitasi ini. Mau lari

ndak bisa malah nanti jadi TO

polisi.”

PPR 4 R

“Dibawa ke residen tempat

istirahat udah kumpul sama anak-

anak sebenere tapi kan disitu

banyak juga yang sudah dual

diagnosis jadi yoo kalau ndak kita

yang ngajak bicara yoo ndak. Tapi

disitu komplotan kita sendiri

masih merasa aneh, saya sendiri

merasa aneh kok orang-orangnya

kayak gini gitu. Terus itu Cuma

PPR 5 R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

126

selang dua tiga hari itu mulai

ngobrol sama anak-anak ouw ya

itu mereka keadaannya udah gini

karena, satu minggu masih agak

susah lah untuk ngomong yo

walaupun Cuma saling sapa aja

belum bisa, ngobrol pun belum

bisa, yo kalau masalah mereka

sendiri yoo sebenere ngajakin

ngobrol kita. Yo mereka ngajak

ngobrol tapi kita kan cuma jawab.

Cepetnya sih banyak kegiatan,

kegiatan itu bukan dari pembina..

panti juga ndak, cuman kadang

kayak sepak bola, terus pingpong,

ada cocok tanam juga dari situ

mulai agak enak ngenal anak-

anaknya. Habis dua bulan mah,

wes udah kayak rumahnya sendiri.

Walaupun...walaupun masih

kepikiran dunia luar yaa misalkan

mikirnya kekampus yaa ndak

terlalu beratlah.

“Untuk beradaptasiiii... aku cepet

karena aku lebih bisa menerima.

Yaa paling cuman beberapa

minggu pun aku udah bisa normal

lah, jadi aku pun ndak bisa ngajak

ngobrol atau adalah sedikit takut

dan kan bisa dibilang gila juga itu

makane.”

PPR 6 R

2. Bagaimana perilaku

yang ditunjukan residen

saat di panti

rehabilitasi?

“yaa pernah sih, pengen.... belum

sampai relapse tapi pernah rasanya

pengen banget gitu pernah. Tapi

alhamdulillah karena lingkungan

saya berada pengawasan

pembimbing dan pembelajaran

dari panti tersebut juga... gimana

sih caranya untuk mencegah

relapse.”

PTR 1

“dari awal kita memang merasa

emmm,, saya sendiri juga merasa

aneh, akan tetapi direhabilitasi

tersebut adaa.... ada banyak sekali

kegiatan-kegiatan disitu kita bisa

lebih membuka diri, memperbaiki

PTR 2 R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

127

diri jadi lama-kelamaan saya bisa

mengetahui sebab dan kenal siapa

itu, entah siapapun itu. Disitu kita

tiap hari bisa terus akhirnya pas,

kita ngobrol juga tau jadi untuk

beradaptasi disitu bisa terbilang

terbantu dengan kegiatan-kegiatan

yang ada disitu”

“emmm...... pertama ada

senengnya juga, karena kita bisa

bebas tidak di kurungan penjara.

Kedua merasa aneh, karena di

panti rehabilitasi ternyata tidak

hanya ada pengguna-pengguna

yang masih bisa dikata normal.

Bahkan ada para pecandu yang

saking ketergantungannya sampai

hilang akal. Jadi kita ngerasanya

aneh lah.”

PTR 3 R

3. Bagaimana pengaruh

narkoba terhadap proses

penyesuaian diri

sebagai residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“efeknya macem-macem bisa

ketubuh dan bisa kepikiran jadi

enak”

PNP 1 R

“kalau untuk kebadannya……….

Muka terasa tebel ini (memegang

bagian pipi), terus ini kayak

kesemuten (memegang bagian

tengkuk). Itu yang bisa dibilang

efeknya untuk tubuh.”

PNP 2 R

“kalau dirasanya… yooo…

yoooo…. Enak aja…. Emm

terus… otak berfikir lebih..

lebih… ngesloowww…. Itukan

depresan to. Jadii yo lebih

santai…. Gitu.”

PNP 3 R

4. Faktor appa saja yang

dapat mempengaruhi

proses penyesuaian diri

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“hubungan dengan orangtua saya

baik, mereka sering menjenguk

saya setiap bulannya. Mereka

mendukung saya untuk

rehabilitasi.”

PSN 1 R

“hubungan saya baik dengan

residen tapi saya pernah dituduh

melaporkan perbuatan residen

tersebut”

PSN 2 R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

128

“hubunganku dengan konselor dan

staf baik ndak ada masalah”

PSN 3 R

“yo aku ngomong dengan kenselor

yang sebenarnya, toh konselor

sudah tahu sifat aku bagaimana”

PSN 4 R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

129

Lembar Koding Wawancara

Subyek D

No Pertanyaan Jawaban Koding

1. Bagaimana proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi narkoba

Jogja Care House?

“Ketangkep karena sudah bener-

bener keintai itu yang pertama.

Terus akhirnya yaa paksaan dari

penyidik, yaa yang kebetulan

dari pihak keluarga

menghendaki untuk rehab. Terus

akhirnya kita mengajukan

permohonan rehabilitasi dan

akhirnya di setujui, selanjutnya

kita masuk ke panti rehabilitasi.

Sebelumnya di Polda juga udah

enam hari ditahanan Polda enam

hari.”

PPR 1 D

“yaa cuman yaa karna paksaan

itu tadi yaa kita masuk bukan

karena kemauan kita sendiri

karena emang kita dipaksa

dengan keadaan, akhirnya mau

engak mau kita harus

menjalankan disitu.”

PPR 2 D

“akhirnya yo pasrah sendiri

didalem”

PPR 3 D

“tidak nyaman, menolak karena

beda dengan kalau saya

dirumah”

PPR 4 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

130

“Karena, sedikit cerita biyen itu

pas aku masuk pertama kali ke

panti itu paranoid aku, karena

kan secara sadar iki wi aku ndak

sakit ning ogk diperlakukan

seperti orang sakit itu yang

pertama, terus sing keloro yang

aku buat parno itu gini jadi neng

kono iku ada salah satu residen

yang lihat aku koyo ngopo yoo,

koyo nek arep mateni gitu lho.

Jadi penyesuaian hampir ono

dua mingguanlah disana itu.

Dari mulai penyesuaian dengan

teman-teman, terus juga

penyesuaian dari segi program.

Karena aku pertama masuk itu

selama berapa minggu disana,

aku sempet cerita ogk sama

babe (konselor). Ogk aku ki

koyo wong idiot diperlakukan

seperti orang idiot ketika kita

makan kita harus ada caranya,

terus ketika kita bertemu dengan

konselor juga ada caranya,

dengan teman ada tata kramane.

Nah jadi buku panduan itu tak

baca, cuman kadang hati ini

nolak “lho aku ki ndak ngene

kok diperlakukan seperti ini dan

mau ndak mau harus seperti itu

jadi ono kontra ne”. Jadi kalau

penyesuaian yoo memang sulit,

di panti itu memang sulit

penyesuaiane. Apalagi ketika

kita bertemu dengan pecandu

yang berbeda dengan kita,

otomatiskan prilaku juga

berbeda, pergaulan juga

berbeda. Yoo kita merendah

banget disitu, itu baru bisa. Tapi

kalau kita tetep berpatokkan

sama gengsi kita yo tetep

susah... susah banget, nyatu

dengan temen-temen yang lain.”

PPR 5 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

131

2. Bagaimana perilaku

yang ditunjukan residen

saat di panti

rehabilitasi?

“saya ketahuan relapse sekali

mbak. Pada saat itu saya relaps

karena yang pertama saya dapat

jaksa penuntut umum itu yang

hukum mati merijen (ratu

narkoba), itu yang membuat

down-shock to disitu. Yang

kedua itu pada saat barengan

kondisi rumah yang tidak

kondusif, akhirnya dapet kabar

otomatis dropkan.”

PTR 1 D

“Caranya kalau dipanti diisi

dengan hal-hal yang produktif

yaa semisal nggym, kan ada alat

barbel yang dibuat dari semen

itu kan lumayanlah untuk nganu,

terus yang kedua sepak bola,

kalau malem pingpong, yaa

cuma kita isi dengan, jangan

sampai kita diem lah.

PTR 2 D

“penerimaan saya, merasa aneh” PTR 3 D

“anehnya karena.... karena yang

ada di dalam panti rehab itu

enggak cuma saya, ada temen-

temen rehab yang lain dan

temen-temen rehab yang lain itu

juga dia mempunyai adiksi yang

berbeda, dari mulai obat sampai

ke narkoba. mungkin agak

takutnya tapi setelah mengkuti

program terus sudah tau residen

itu bagaimana. Jadi sekarang

sudah bisa menerima dengan

baik”

PTR 4 D

“bad felling. Bad fellingnya

karena rindu rumah, ingin

pulang kerumah dan pengen

keluar itu pasti”

PTR 5 D

3. Bagaimana pengaruh

narkoba terhadap proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“kalau efek sih, entah secara

sadar atau enggak sihh... kalau

sadar saya rasa enggak ada yaa

cuman enggak tau, mungkin

kalau dari temen-temen bisa

menilai saya”

PNP 1 D

“kalau saya ndak merasa apa-

apa karena saya imbangi dengan

PNP 2 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

132

olahraga”

“sama saya juga ndak tau karena

saya ndak merasakan.”

PNP 3 D

4. Faktor appa saja yang

dapat mempengaruhi

proses penyesuaian diri

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“baik ndak ada masalah” PSN 1 D

“awalnya aku ngerasa aneh tapi

saiki aku wes isoh apek. Yo

hubunganku karo residen liyane

apek”

PSN 2 D

“saya pernah ada masalah

dengan staf disana. Karena saya

tidak suka dengan perlakuannya

kepada saya.”

PSN 3 D

“saya cerita dengan konselor,

walau ketika cerita dengan

konselor tidak membantu

permasalahan yang dialami.

Tapi dengan cerita itu saya bisa

sedikit lega”

PSN 4 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

133

Lembar Koding Wawancara

Subyek B

No. Pertanyaan Jawaban Koding

1. Bagaimana proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi narkoba

Jogja Care House?

“aku menjalankan rehab udah dua

kali to mbak, waktu tahun 2007,

kedua 2015. Nah yang pertama

tahun 2007 itu,gimana yaa....

jadiii... waktu itu terus terang yaa...

gimana yaa. Makainya tu udah..

gimana yaa udah..... saya sendiri

udah kayak depresi itu to mbak, yaa

diantara..... kayak tadi malem

(ketika wawancara) saya bicara

sama babe (konselor) saya ada

keinginan sembuh tapi tidak ada

keberdayaan. Jadi gini lho ono niat

to mbak, ono niat pengen lari tur

awak.e sing ra isoh mbak. Terus

sampai ngobrol ke orang tua

gimana-gimana, terus saya malem-

malem di ajak ke panti rehab ituu.

Itu yang tahun pertama, tahun

2007.”

PPR 1 B

“itu ngano hee heheheheh. pas

itu berantem sama kakak nah

jadi saya mau mukulin kakak

sampai nyekap kakak di kamar

sekeluarga juga. Nah tiba-tiba

pada masuk semua serse-

sersenya, (ada polisi ngomong)

endi sing jenenge A (nama

panggilan subyek saat dirumah),

(subyek menjawab) kulo pak,

(polisi mengajak subyek) yoo

melu. Saya dibawa ke polsek

dulu, nah nego, lha piee koe

pengen tak gowo neng LP opo

rehab, nah otomatis kan aku

pilih rehab aja pak, (kanit

menyetujui) yowes saiki neng

rehab. Langsung dibawa ke

panti.

PPR 2 B

“saya itu pasrah mbak dari pada

saya dipenjara to mb.”

PPR 3 B

“yaa awalnya masih menyendiri PPR 4 B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

134

tapi lama-kelamaan yaa

membaur dengan residen lama

yang masih disitu lalu dengan

residen baru.”

“(subjek menganggukan kepala)

yaa dulu penyesuaiannya

gimana yaa mbak, yaa agak

susah dulu tu mbak.”

PPR 5 B

“yaa selama dua tiga bulan itu,,

sempet isoled, sering

menyendiri, sering menarik diri

dan paranoid.”

PPR 6 B

“aku kan gampang tersingung

mbak. “aku kan gampang

tersingung mbak. Pernah to

mbak 2007 itu aku masuknya

akhir Desember. Disitukan,, jadi

pas parno-parnonya, sakau-

sakaunya,, kan habis Desember

kan Januarr.. kan tahun baru,

kan residen kan pada ngumpul-

ngumpul maksudnya ada acara

di lapangan itu aku bed rest, aku

izin bed rest, aku enggak bisa

ikut nahh cuma di kamar sendiri.

Nah di kamar tu jadi denger ada

residen-residen pada ketawa itu,,

yang dimana.. yang dilapangan,

rasane gimana... rasane koyok

ngerasani aku padahal kan

enggak to mbak cuma

perasaan.”

PPR 7 B

“yaa dilawan.... ibarate

ngelawan sampai jatuh bangun,

aku jatuh bangun lagi ngelawan

lagi. Yaa disana kan maksude

ada kegiatan-kegiatan to mbak.

Ada kegiataannn... terus dibagi

ada yang apa maksudnya tugas

gastro, dapur terus ngepel juga

buat maksudnya biar enggak...

enggak fokus keparnonya to

mbak,, ada kegiatan-kegiatan.”

PPR 8 B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

135

“Kalau yang 2007 kan baru

semua to mbak ketemunya

orang-orang baru, jadi

penyesuaiannya lebih mudah

yang 2015 kemaren. Yaa walau

masih... gimana yaa.. masih

merasa gelisah, parno juga.”

PPR 9 B

“dulu sempet menyendiri juga

mbak maksudnya isoled.”

PPR 10 B

“selama sebu.. dua minggu

sampai sebulan lah mbak. Terus

kan disitu kan ada..

maksudnya... dibantu psi kan

ada psikolog, ada perawat-

perawat ada dokternya jadikan

ada konsultasi ada keluhan

gimana, kalau gelisah kalau

paranoid segera dibantu, selain

ada grup-grup terapi kan

dibantu obat dari dokter to

mbak.”

PPR 11 B

2. Bagaimana perilaku

yang ditunjukan residen

saat di panti

rehabilitasi?

“depresi” PTR 1 B

“otomatis aku putus zat, aku

sakau, paranoid, curiga. Terus

buat adaptasi itu juga sulit buat

gabung, jadi sampai berapa

bulan sampai 3 bulan saya masih

isolid masih menyendiri gitu

lho. Sampai dimarahin, dibujuk,

dirayu, masnya yuk bareng-

bareng kumpul sini gitu, terus

kan ada.... maksudnya disanakan

ada... manut wae lahh.. saya kan

belajar sedikit demi sedikit saya

lawan saya lawan gitu, belajar

ngumpul. Kan ada,,, kan dulu..

terus terang ya mbak dulu saya

“i contact” enggak bisa mbak,

dulu paranoid, sama orang aja

ibaratnya takut lah mbak, “i

contact” dulu enggak bisa

mbak.”

PTR 2 B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

136

“yaa disanakan... gimana yaa

mbak.. ada terapi-terapi grup to,

yaa istilahnya diajari PD, diajari

kendel, ada seminar ada

kondaknya,, yaa coba B kamu,,

maksudnya,, mimpin seminar.

Terus bahas tentang apa gitu,

jadi dikit-demi-dikit tu diajari

gitu lho mbak. Diajari ben isoh

PD, dulu enggak bisa saya “i

contact” gini mbak saya

sekarang udah bisa.”

PTR 3 B

“ya sulit. Sulitnya karena

mangalami sakau, gelisah,

paranoid to mbak. Kan otomatis

kan di tempat panti rehab ndak

bisa pakai. Yaa seumpama

makai kan udah bisa PD to

mbak. Wuhh ngumpul gini-gini,

ngomong gini-gini. Kan kalau

putus zat kan terus... seumpama

di luar tiap hari pakai terus

direhab kan putus zat,, yaa

maksudnya kaget to mbak

kejiwaannya fisiknya.”

PTR 4 B

“bad felling. Bad fellingnya

karena rindu rumah, ingin

pulang kerumah dan pengen

keluar itu pasti”

PTR 5 B

3. Bagaimana pengaruh

narkoba terhadap proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“efeknya yang kena kesaya itu

jadi sakau fisik dan sakau

psikis”

PNP 1 B

“efek narkoba ketubuh saya....

yaaa saya menjadi kurus, kulit

hitam dan gampang loro”

PNP 2 B

“jadi tinggal kejiwaannya... yaa

terus terang yaaa agak..

terganggu to mbak akuu...

kejiwaannya udah. Harus masih

masih minum obat dari dokter...

kan yang saya rasakan masih

gelisah kadang masih muncul

paranoid tapi tetep saya

berusaha ngelawan mbak.”

PNP 3 B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

137

4. Faktor appa saja yang

dapat mempengaruhi

proses penyesuaian diri

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“kurang baik, keluargaku rung

isoh nompo aku mergane aku

tau nyekap keluarga neng

kamar”

PSN 1 B

“aku apek ro residen liyane, tapi

pernah aku arep nyelurit

mergane aku lagi turu de.e

teriak-teriak nah kui ganggu aku

turu”

PSN 2 B

“ada mbak dan cara ngatasinya

sama dengan grup terapi yang

tadi. Saya bisa mengatai,

memarahi disitu saya meluapkan

emosi saya. tapi setalah itu,, yaa

cuma disitu habis itu udah

damai. Sampai diluar selesai

grup udah enggak ada dendam,

enggak ada sakit hati.”

PSN 3 B

“cara ngatasinya cerita lewat

grup terapi.”

PSN 4 B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

138

Lembar Koding Wawancara

Konselor BE Subyek R

No. Pertanyaan Jawaban Koding

1. Bagaimana proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi narkoba

Jogja Care House?

“Kalau motivasinya R ini yaa.

Karenakan proses masuknya

mereka kan ketangkep polisi,

jadi mau ndak mau dia ada dua

pilihan penjara atau rehabilitasi

ternyata R pilih rehabilitasi.

PPR 1 R BE

“yaa pada saat itu R agak...agak ada

penyangkalan lho memang... Lho

tau-tau ogk ditangkep polisi gitu

lho, wah ini apa sih gitu lho”. Nah

ada...ada penyangkalan disitu

ketika dia sudah skakster nah pelan-

pelan, sedikit demi sedikit

termotivasi nah kebetulan juga

orang tuanya mendukung, sodara-

sodaranya juga datang mendukung

ada omnya ada tantenya yang

membesuk disana sudahlah kamu

harus semangat kamu harus sembuh

yaa akhirnya dia punya semangat

itu.”

PPR 2 R BE

“mereka kan disanakan ndak

cuma R CS aja, menganggap

bahwa temen-temen disana itu

remeh gitu lho, menganggap

ecek-ecek gitu, oh ternyata ini

anaknya orang kaya, anaknya

ini, anaknya itu, ohh ini kuliah

di univ ini. Nah seperti itu

mental R down, lha sedikit demi

sedikit dia bisa menyesuaikan

yang dulu under estimet itu

merendahkan. Jadi dia mulai

menyadari seperti itu akhirnya

dia juga bisa sedikit demi sedikit

masuk disitu dia untuk

menyesuaikan”

PPR 3 R BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

139

“yaa kalau penyesuaian subjek R ya

itu tadi karena berbeda dengan latar

belakang pendidikan, latar belakang

ekonomi, latar belakang budaya,

karena kan disana kan, disinikan

wilayahnya seluruh Indonesia kan

tidak cuman orang jawa ada orang

kalimantan, sumatra, irian, dan juga

NTT yang juga budaya yang

budayanya sendiri-sendiri gitu lho.

Memang agak sulit untuk

penyesuaian tapi sedikit demi

sedikit kan komunikasi kan

disanakan ada grup-grup terapi

misalnya pagi sudah ada morning

meeting, grup siang sudah ada

dengan grup berarti apa residen to

residen itu bisa konfromtation,bisa

direction, bisa motivation gitu lho,

jadi ada motivasi tetapi juga

direc...direc gitukan, seperti itu

sedikit-demi sedikit didukung oleh

komunikasi sehingga komunikasi

jadi akrab yang dulunya agak

menjauh yang dulunya empat

kemana-mana akhirnya empat

orang ini dengan sendirinya bisa

cari temen sendiri-sendiri. R agak

yang bersifat... karena

pendidikannya juga... R meskipun

kuliah tapikan pendidikannya beda

jauh dengan teman yang lain.

Ini...ini agak sulit untuk

menyesuaikan diri tetapi sedikit

demi sedikit karena komunikasi

sebenarnya, kita ajarin bagaimana

komunikasi denga work heart, work

smart itu akhirnya R bisa

menyesuaikan.”

PPR 4 R BE

2. Bagaimana perilaku

yang ditunjukan residen

saat di panti

rehabilitasi?

“yaa itu perilakunya,

perilakukanya kayak orang kaya,

meskipun disana dengan kasus

hukum Yaa pelan-pelan saya

ngajari R untuk bagaimana

penyesuaian itu tidak segampang

apa yang kita bayangkan.”

PTR 1 R BE

“kalau dilingkungan rehabilitasi

itu tetep rudy itu mudah untuk

srawung karena seorang pecandu

PTR 2 R BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

140

itu semua orang srawung tetapi

agak srawungnya itu model

ndeso, model deso bukan dengan

perkenalan, dengan ngomong,

dengan ini....ini tetapi lebih

kepada nyo rokok... uduto.”

“yaa sebenarnnya agak enggak

seneng.... sampai kalau ndak

salah itu kalau enggak salah itu

sampai satu sampai tiga hari. R

bisa diterima karena

orangtuanya R, bukan karena R.

Akhirnya apa rudy bisa diterima

, nah R bisa masuk.. bisa masuk

gitu lho.”

PTR 3 R BE

“pertama kali..... ha...yaa sedih...

nangis terus, R lebih tidak tabah

dari pada temen-temen yang

lain.”

PTR 4 R BE

“yaa dia mau lari takut yaa

nangis, pernah mau bunuh diri

tapi bunuh diri bukan karena

narkoba lho yaa. Bunuh diri

karena perang batin disini gitu

lho. Tingkat stersor yang paling

tinggi R sempat mau bunuh

diri.”

PTR 5 R BE

3. Bagaimana pengaruh

narkoba terhadap proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“pas direhab.... yoo jelas. Dia

keluar keringat dingin, duduk

tidak nyaman, gabut selalu

bilang gitu. Jadi meskipun sakit

sedikit yaa dibesar-besarkan.”

PNP 1 R BE

“yo jelas karena dia terus izin

sakit, dia alasan kayak gitu..

kayak gitu saya selaku konselor

di mintain kayak gitu untuk

istirahat saya tidak bisa

menentukan, saya tau itu hanya

bermain cantik aja gitu lho.”

PNP 2 R BE

“yoo kejang, kram otot tetapi

tidak separah temen-temen yang

lain (residen yang sudah

kecanduan berat). Ketika badan

nagih enggak ada barang sulit

menyesuaikan diri dengan

PNP 3 R BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

141

temen.”

“yaa itu cemas, takut, minder,

sulit untuk berpikir, maka R itu

mainannya musik sama game

karena mengkounter itu”

PNP 4 R BE

4. Faktor appa saja yang

dapat mempengaruhi

proses penyesuaian diri

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“nah kalau R bagus, tapi dengan

bapaknya kurang. Bapaknya

menginginkan memberi

pelajaran terhadap anaknya”

PSN 1 R BE

“kalau dulu pernah satu sampai

lima hari mereka sulit bergaul

tapi setelah.. begitu sabtu

orangtuanya bawa oleh-oleh

banyak yaa lama-lama cair.”

PSN 2 R BE

“kalau pegawai rehabilitas

banyak R itu ndak seneng,

karena apa-apa selalu dilarang,

yaa rokok sehari harus 3 batang

bukan satu bungkus dua

bungkus tetapi bukan untuk R.”

PSN 3 R BE

“dia selalu cerita apa saya

masalahnya”

PSN 4 R BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

142

Lembar Koding Wawancara

Konselor BE Subyek D

No. Pertanyaan Jawaban Koding

1. Bagaimana proses

penyesuaian diri

sebagai residen di panti

rehabilitasi narkoba

Jogja Care House?

“Yaa D masuk rehabilitasi, ya

karena proses hukum. Jadi dia

pada saat itu berempat ditangkap

polisi polda DIY. Jadi dari hasil

assesment mereka itu ternyata

dibawah SEMA, bahwa mereka

bukan pengedar, bukan bukan

bandar tetapi mereka pengguna

yang wajib untuk di rehabilitasi.

Jadi D termotivasi karena dia

harus menjalani rehabilitasi.”

PPR 1 D BE

“kalau D yaa satu mereka yang

namanya pecandu itu mudah untuk

bergaul, dan yang kedua dia

mempunyai latar pendidikan yang

yaa mahasiswa yaa, yang ketiga yaa

dia apa yaa dalam artian mereka ini

se drug of choice gitu lho sehingga

mereka nyaman aja disitu gitu lho.

Nah cuman kendalanya yaa masih

masih apa yaa..... untuk

bersosialisasi dengan dipanti tu kan

ada beberapa macam drug of choice

yaa D nyamannya D dengan

berempat yang kepegang itu saja

tapi dengan teman-temen yang lain

masih agak sulit tetapi lama-

kelamaan mereka bersosialisasi

pelan-pelan akhirnya juga bisa

kumpul dengan temen-temen yang

drug of choice-nya berbeda.”

PPR 2 D BE

“kalau D yaa satu mereka yang

namanya pecandu itu mudah

untuk bergaul, dan yang kedua

dia mempunyai latar pendidikan

yang yaa mahasiswa yaa, yang

ketiga yaa dia apa yaa dalam

artian mereka ini se drug of

choice gitu lho sehingga mereka

nyaman aja disitu gitu lho

(dengan teman segeng). Nah

cuman kendalanya yaa masih

PPR 3 D BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

143

masih apa yaa..... untuk

bersosialisasi dengan dipanti tu

kan ada beberapa macam drug of

choice yaa D nyamannya D

dengan berempat yang kepegang

itu saja tapi dengan teman-temen

yang lain masih agak sulit tetapi

lama-kelamaan mereka

bersosialisasi pelan-pelan

akhirnya juga bisa kumpul

dengan temen-temen yang drug

of choice-nya berbeda.”

“kalau D untuk penyesuaian diri

yaa tahapan itu jadi tidak bisa

begitu saja dia bisa

menyesuaiakan tetep asing

karena memang di TC itu apa

yaa, masuk ke situasional yang

disiplin gitu lho. Misalnya dia

harus bangun pagi, harus

bersihkan tempat tidur, setelah

makan ya harus mencuci piring,

dia makan harus mengikuti

prosesi jadi tidak begitu datang

nyiduk terus berdoa makan,

enggak harus prosesi-prosesi,

ada grup terapi setengah jam

sebelumnya dia harus hadir.

Kedisiplinan itu yang mereka

sulit karena apa untuk D ini

harus balajar bagaimana

normatif kehidupan, normatif

kehidupan bukan cuma normatif

kehidupan tetapi juga diajarkan

normatif hukum, normatif

agama, normatif bermasyarakat

itu yang paling penting, nah D

ini penyesuaiannya memang

agak cepet, karena memang dia

apa ya sudah mahasiswa yaa jadi

ada yaa intelektual dan yang

disamping yang paling pokok D

itu kenapa mudah bergaul karena

tahap ketergantungannya belum

dasyat. Jadi kalau, contoh-

contoh temen-temen yang di sini

PPR 4 D BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

144

misalnya B (subyek ketiga)

untuk itu. Disamping latar

pendidikan tingkat

pemakaiannya sudah ngeri tapi

kalau D ini baru baru tahap

toleransi.”

2. Bagaimana perilaku

yang ditunjukan residen

saat di panti

rehabilitasi?

“D yaa pada saat itu yaa karena

yaa dianggap mahasiswa, yaa dia

gengsinya agak tinggi lah, dia

intelek, dia anak orang kaya yaa

sombongnya bukan main tapi

ketika dia masuk dalam program

TC yaa tidak ada apa...”

PTR 1 D BE

“kalau dulu agak protes yaa.

Jadinya ini yang agak-agak

penyangkalan maunya D kan

hidup bebas yaa kan.... Nah apa

ujung-ujungnya kepada aturan

yang ada pada role yang ada

disana karena... itu yang

membuat mereka agak jengah.”

PTR 2 D BE

“yaa kalau disana teman-

temannya kami ajarin senasib

dan sepenanggungan yaa jadinya

yaa diterima karena apa yaa

senasib dan sepenanggungan itu,

karena kebetulan D ini mudah

bergaul. Tapi untuk

menyesuaikan diri mereka untuk

program ya membutuhkan

proses. Nek bergaul-bergaul tapi

begitu dirolekan digrup terapi itu

ini yang menjadi problem. Tapi

kalau bergaul seperti ini, nah tapi

kesulitan D, ketika mereka

mengikuti grup terapi itu yang

perlu penyesuaian diri yang luar

biasa.”

PTR 3 D BE

“Dua minggu satu minggu kita

sel dulu bukan disel dalam artian

di isolasi, kita masukkan dalam

kerangkeng itu namanya proses

penenangan diri, proses belajar

dari salah. Nah ketika nanti kita

runing feelling gimana fisikmu

misalnya ouw good lha ogk good

PTR 4 D BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

145

ngapa yaa saya seneng daripada

dipenjara saya mending direhab,

tapi nanti bad ouw bad nya

gimana saya tidak bisa keluar.

Nah setelah kita keluarkan baru

dia bisa berkomunikasi dengan

temen-temen, tetapi tetep

prosedurnya kan seorang

pecandu itu ketika dia masuk di

isolasi dia masuk di program

entry unit. Tetap memberi

motivasi, lah ketika di rehab

sosial dia sudah boleh interaksi

dengan temen-temen dan sudah

dapat kamar, sudah dapat teman,

sudah bisa berkomunikasi.

Tetapi ketika dia masuk di

primary.”

3. Bagaimana pengaruh

narkoba terhadap proses

penyesuaian diri

sebagai residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“yaa jelas mengeluh yaa, apalagi

disana pas kebetulan hari sabtu

sama minggu. Sabtu minggu itu

kan acaranya, sabtu itu SNE

kalau minggu itukan off program

badan sudah mulai griming-

griming kepengen makai, karena

dia belum kuat untuk itu nah tapi

ucapan aja tapikan sulit untuk

keluar bagaimana caranya dia

dapatkan.”

PNP 1 D BE

“yoo jelas.... jelas karena apa,

ketika badan ini nagih yaa jadi

blang akhirnya apa.. blangnya

apa dia jadi blockingnya

kenceng, yang memproses

bagaimana penyesuaian diri itu

agak kesulitan, ketika apa ketika

badan itu nagih dengan obat”

PNP 2 D BE

“yaa karena gini diakan pakainya

kan ganja to. Sehingga apa ciri

khas seorang pecandu itu

nafsanya terengah-engah.

Karena apa drug itu ketika dia

makai yaa darah mengental.”

PNP 3 D BE

“tingkat emosinya tinggi, ketika

emosinya tinggi sulit untuk

menerima itu tadi gitu lho. Jadi

PNP 4 D BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

146

sulit apa-apa.... kalau apa-apa

tingkatnya menilainya emosi yaa

sulit untuk menyesuaikan diri.”

4. Faktor appa saja yang

dapat mempengaruhi

proses penyesuaian diri

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“kalau hubungan dengan

keluarga bagus D. Tidak ada

masalah, cuman yang masalah

itu keluarganya bapak sama ibu

itu saling menyalahkan cuman

itu”

PSN 1 D BE

“ada asal satu yang kurang baik

karena masalah interen”

PSN 2 D BE

“kalau pegawai rehabilitasi itu

kan ada dua, pegawai yang

megang primary sama kantor.

Kalau pegawai yang ada dipanti

semua bagus tapi yoo juga tidak

semua yaa, dia tidak suka

dengan program manager. Ada

juga D tidak suka dengan salah

satu pegawai karena kesobongan

pegawai tersebut, sampai-sampai

mau berkelahi.”

PSN 3 D BE

“tetep konseling kepada saya

kebetulan saya konselornya.”

PSN 4 D BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

147

Lembar Koding Wawancara

Konselor BE Subyek B

No. Pertanyaan Jawaban Koding

1. Bagaimana proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi narkoba

Jogja Care House?

“yaa sebenarnya kalau motivasi

ndak ada ya, memang dia itu

masuk karena keterpaksaan.

Terpaksa karena masyarakat

engak seneng dengan perilaku

bob, orangtuanya juga malu

dengan masyarakat. Kalau

dibilang motivasi setelah dia

masuk rehabilitasi beberapa

bulan baru termotivasi...

termotivasi bahwa mereka harus

sembuh, kalau dari rumah mau

berangkat kerehab ndak ada.”

PPR 1 B BE

“kalau saat itu yaa kalau dalam

minggu-minggu pertama dia

belum bisa, karena apa karena

kebetulan belum ada drug of

choice yang sama, nah tetapi

eloknya B begitu seminggu

masuk disana banyak sekali

yang masuk disana ada R, ada J

temen-temennya sak geng itu

masuk semua tapi masuknya

bukan karena termotivasi untuk

anu tapi masuknya dia urusan

dengan hukum karena menjadi

TO maka pada di panti. Nah itu

termotivasinya disana, nah

setelah itu kalau gitu satu ide,

senasib, sepenanggungan baru

mereka bangkit dari itu.”

PPR 2 B BE

“yaa dia bermain cantik aja gitu

lho, karena dia disitukan

keterpaksaan bukan karena

dianya sendiri, keterpaksaan

karena yang menyerahkan.....

yang menyerahkan polsek lho

ini. Jadi dia selalu bermain

cantik, selalu apa karena dia tau

bisa baca bisa baca programnya

PPR 3 B BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

148

disana itu seperti itu “saya main

aman aja karena biar disana

ndak diberi pembelajaran” kan

gitu”

“Jadi ketika dia masuk itu... jadi

dia terpaksa masuk kan itu ada

tahap penyangkalan. Tahap

penyangkalan, wo kalau soal

bangun pagi, soal mandi pagi,

soal saya harus sembayang, soal

makan harus ada prosesi makan,

itu dia selalu bermain cantik.

Ada yang disebut tahap

persiapan kalau kaya gitu aku

sudah stagnate “mau lari juga

ndak bisa, mau pulang juga

keluarga ndak bisa menerima,

masyarakat apa lagi ya sudah lah

saya persiapan” nah itu

persiapan lho. Nah setelah siap

lebih nyaman lagi baru dia

masuk diprogram. Ketika

program ini dia mulai bisa

menyesuaikan diri mulai terbuka

hatinya, mulai bisa memaafkan

dirinya sendiri sehingga dia bisa

memaafkan orang lain gitu lho.

Jadi kalau sudah seperti itu

sudah stagnate ya sudah masuk

program dah nyaman. Ternyata

setelah dirasakan dua minggu

tiga minggu karena grup-grup

terapi itu dilakukan setiap

minggu harinyakan beda, setiap

hari selasa disitu ada static,

static itu konseling kelompok.

Hari rabu itu ada pages, hari

kamis itu ada incounter, nah ada

grup-grup yang berbeda jadi bisa

menyadari, bisa mngevaluasi itu

seminggu berikutnya.

Disamping konselor disitu ada

pendamping, ada staf, ada

perawat, ada psikolog, ada

psikater itu perlu penyesuaian

diri.”

PPR 4 B BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

149

2. Bagaimana perilaku

yang ditunjukan residen

saat di panti

rehabilitasi?

“ya tertutup, tertutupnya dia

isolated, menyendiri, dideketi ya

dia tidak mau hanya ngerokok

terus gitukan, yaa seperti itu lah

jadi perilaku-perilaku pecandu

seperti itu tetapi nanti sudah bisa

menyesuaikan diri dengan orang

makrabnya minta ampun.”

PTR 1 B BE

“yaa seiringnya waktu mudah

untuk menyesuaikan apalagi

temen-temen satu drug of choice

itu cepet tetapi kalau secara

keseluruhan di TC itu kan

macem-macem drug of choice

akhirnya bersatu dengan

morning meeting itu

akhirnyakan saling bersatu,

saling buka, saling open feed

back direction kan lama-lama

bisa menyesuaikan dengan grup

terapi di morning meeting itu.

maka morning meeting itu satu-

satunya grup terapi yang bisa

mengubah perilaku seseorang.”

PTR 2 B BE

“yaa sangat menerima” PTR 3 B BE

“dia merasa paranoid, gelisah,

dan takut menjalani rehab di

panti ini”

PTR 4 B BE

3. Bagaimana pengaruh

narkoba terhadap proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“ya mungkin bisa karena

sakaunya, bisa karena psikis ini

yang paling berat faktor psikis B

itu. ya paranoid, ya ketakutan

yang luar biasa, curiga yang

sangat luar biasa, ada pikiran-

pikiran yang terlintas itu yang

sebenernya ndak harus dipikir

tapi harus dipikir.’

PNP 1 B BE

“yaa jelas mempengaruhi, jelas

mengganggu karena apa sudah

seperti itu sulit tidur, nah nanti

kalau sudah sulit tidur nanti

merubah pola hidup. Nah nanti

akhirnya timbul penyakit baru

dengan penyakit baru itu sudah

lingkaran seperti itu.”

PNP 2 B BE

” ya akhirnya jadi makan jadi PNP 3 B BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

150

ndak enak, tidur ndak nyenyak.”

”Kalau psikis ya itu tadi ada

ketakutan, sulit berpikir,

penyesalan yang sangat biasa

kalau didalam TC itu gelti. Ya

geltinya macem-macem gelti

dengan orang yang diajak

makai, gelti pacar, gelti dengan

bapak ibu, gelti masyarakat,

gelti tuhan dan yang paling sakit

itu gelti dengan dirinya sendiri.

Makannya jadi konselor itu

harus inovasi gimana merubah

perilaku seseorang.”

PNP 4 B BE

4. Faktor appa saja yang

dapat mempengaruhi

proses penyesuaian diri

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“baik, jadi semuanya baik kalau

tidak mengalami psikis, kalau B

mengalami psikis itu sulit ketika

dia emosi melihat siapapun,

dengan kata-kata yang tidak

enak”

PSN 1 B BE

“wo kalau dengan residen yang

lainkan dengan seiringnya waktu

dia menganggap senasib dan

sepenaggungan, karena apa

didalam TC itu tidak ada orang

yang sendiri, dia perlu bantuan

orang lain.”

PSN 2 B BE

“ada beberapa kepentingan

kalau dengan konselornya, baik

karena menentukan pulang atau

tidaknya. Karena disitu mau

naik tahap younger ke midle itu

tergantung konselornya lho.

Yang kedua mungkin ada

strategi dia mengalami etape

pecandu. PAWS itu yang tau

konselor karena ini berlaku

seumur hidup lho..”

PSN 3 B BE

“dia mengungkapkan melalui

grup terapi”

PSN 4 B BE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

152

Lembar Koding Wawancara

Pendamping MB Subyek R

No. Pertanyaan Jawaban Koding

1. Bagaimana proses

penyesuaian diri

sebagai residen di panti

rehabilitasi narkoba

Jogja Care House?

“kalau R ini dia sadar kalau

memang dia ini seorang pecandu

sing pertamakan yang jelas itu

dulu, dia seorang pecandu dia

mau menjalani rehabilitasi itu

syarat utama.....”

PPR 1 R MB

“....penerimaannya yaa

penerimaannya sangat baik,

istilahe dia didalam panti bener-

bener dia menjalani opo sing ada

di panti walaupun kadang R ini

menentang apa sing sudah

digariskan di panti. Jadi misal

fase malam, “uhh waktune untuk

istirahat yaa kok kudu fase

malam” jadi seperti itu, hal-hal

seperti itu lah yang ditentang

oleh R tetapi penerimaan dia

lumayan bagus.”

PPR 2 R MB

“kalau R sih cenderung pasrah

sih, jadi memang “yowes sudah

memang saya ketangkep polisi”

kondisinya juga, yang pertama

kondisi itu. Yang kedua memang

dia “yowes cukup” cukup itu

“sesuk meneh ora bakal tak

baleni” bener-bener menyesal

ora rep baleni urusan dengan

hukum itu ternyata rumit.”

PPR 3 R MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

153

“kalau R awalnya memang ini,

masih...masih juga sama seperti D.

Masih.. awal..awal masuk itu dia

masih sing ngeroso “wah aku ogk

kecekel polisi” kesedihan yang

mendalam dia mengasiani dirinya

sendiri akhirnya juga yaa perlahan-

lahan dia akhirnya juga wes mulai

nerimo tadi mulai gelem nompo

kondisinya yaudah akhirnya juga

berjalan juga apa adanya, dia juga

mau menjalani rehabilitasi, dia juga

mau menerima opo-opo sing arep

diterapkan di panti itu seperti itu.”

PPR 4 R MB

2. Bagaimana perilaku

yang ditunjukan residen

saat di panti

rehabilitasi?

“...masih belum bisa menerima

kondisi dia kondisi sebagai

tahanan lah seperti itu. Durasi R

menerima kondisi saat itu cepet

paling sekitar, kan diisolasi dulu

selama satu minggu kemudian

habis itu masuk ke facility yaa

paling sekitar dua mingguan lah

dia sudah bisa...bisa komunikatif

lagi.”

PTR 1 R MB

penerimaan dia... yaitu tadi

cenderung pasrah, dia pasrah

bahwa “yasudah saya seorang

pecandu, saya menjalani

rehabilitasi, saya melakukan apa

yang ada di panti rehabilitasi.

PTR 2 R MB

“Kalau lingkungan yaa standar

lah, standarnya itu dia tetep

komunikasi dengan temennya

dengan peer-nya, dengan

siapapun ntah itu dibawah dia,

entah itu diatas dia, dia bisa

berkomunikas. Jadi memang

kalau penerimaan dari

lingkungan sekitar yaa biasa

normal.”

PTR 3 R MB

“yaa itu tadi kembali secara

visual yaa, melihat secara luar

saja dia bener-bener menyesal,

PTR 4 R MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

154

perasaannya yoo yowes bener-

bener menyesal yowes bener

wes.”

3. Bagaimana pengaruh

narkoba terhadap proses

penyesuaian diri

sebagai residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“kalau untuk R biasanya tentang

efeknya, kemudian kalau untuk

keluarga sih ibunya juga

sudah...sudah menerima yowes

kondisinya rudy juga seperti

itu.”

PNP 1 R MB

“Kalau untuk R belum terlalu

parah, masih sok... yaa masih

pengguna biasa gitu lho.”

PNP 2 R MB

“kalau R fisiknya.... masih biasa

he kalau R itu, dia kan

menggunakannya ganja yaa jadi

kalau ganja ini kalau untuk

tubuh kalau belum parah banget

yaa belum terlalu berefek.”

PNP 3 R MB

“psikis pemakaian belum terlalu

terlihat.”

PNP 4 R MB

4. Faktor appa saja yang

dapat mempengaruhi

proses penyesuaian diri

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“setau saya baik, dengan baik

dengan keluarga jadi memang

pada saat itu aja sih. Pada saat

yaa ngerti ketangkep karena

narkoba kan keluarga juga

terpukul tapi setelah itu juga

baik, orantuanya tetep

mendukung R dalam kondisi apa

pun.”

PSN 1 R MB

“kalau dulu pernah satu sampai

lima hari mereka sulit bergaul

tapi setelah.. begitu sabtu

orangtuanya bawa oleh-oleh

banyak yaa lama-lama cair.”

PSN 2 R MB

“dengan konselor dengan

pegawai yang lain baik si, yaa

itu.... walaupun saya bukan

konselornya R tapi selalu

komunikasi dengan saya. Yaa

memang bagus kalau dengan

staf, dengan konselor saya yakin

juga baik.”

PSN 3 R MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

155

“yaa ngomong sama saya”

PSN 4 R MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

156

Lembar Koding Wawancara

Pendamping MB Subyek D

No Pertanyaan Jawban Koding

1. Bagaimana proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi narkoba

Jogja Care House?

“Sebenernya kalau untuk

motivasinya yaa, itukan dia

tangkapan dari pihak polisi, jadi

sebenernya kalau dia untuk

rehab itu, yaa kurang...kurang

termotivasi sebenarnya. Yaa D

sendiri juga kalau di panti itu

saya ini tidak merasa sakit yaa

itu kalau D memang seperti itu.”

PPR 1 D MB

“menerima kondisi jadii... kalau

saya lihat itu karena, yaa karena

memang tangkapan polisi, terus

juga mau ndak mau dititipkan disitu

yaa dia mau ndak mau tetep

menerima kondisi seperti itu. Tapi

juga karena motivasi menjalankan

rehabnya kurang jadi yaa.. kurang...

kurang untuk pengkondisian disana

yaa kurang untuk D”

PPR 2 D MB

“kalau untuk menjalankan

rehabnya yaa dia itu masih

kurang menerima, istilahnya

karena posisinya kan yaa

kecokotkan, ya itu tadi masih

setengah hati untuk menjalami

rehabilitasi berbeda dengan

temen-temen lainnya untuk

sikapnya seperti itu.”

PPR 3 D MB

“dari awalnya itu dia itu sulit

untuk penyesuaian dirinya,

bahkan dulu pernah berkelahi

dengan salah satu staf, karena

tidak mau disuruh-suruh

istilahnya koe kudu ngene, kamu

harus menjalani program dan

sebagainya.”

PPR 4 D MB

2. Bagaimana perilaku

yang ditunjukan residen

saat di panti

rehabilitasi?

“perilaku... perilakunya dia ini

masih belum menerima nek dia

itu ditangkep karena dicokot itu

tadi. Dia itu masih beranggapan

saya itu cuma dipakake. Yaa

PTR 1 D MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

157

masih kurang..kurang bisa

menerima dia itu posisinya

ketangkep polisi sebagai

pemakai, yaa untuk menerima

dia seorang pecandu dia seorang

pemakai masih sulit, agak sulit

karena penerima dirinya sebagai

pecandu itu kurang.”

“perilaku... perilakunya dia ini

masih belum menerima nek dia

itu ditangkep karena dicokot itu

tadi. Dia itu masih beranggapan

saya itu cuma dipakake. Yaa

masih kurang..kurang bisa

menerima dia itu posisinya

ketangkep polisi sebagai

pemakai, yaa untuk menerima

dia seorang pecandu dia seorang

pemakai masih sulit, agak sulit

karena penerima dirinya sebagai

pecandu itu kurang.”

PTR 2 D MB

“Temen-temennya..... kalau itu

mereka beranggapan D itu masih

terkesan orang yang kelas atas

masih orang sombong dia masih

menekankan bahwa dia itu

bukan seorang pecandu.”

PTR 3 D MB

“Kalau perasaan itu terkait

dalam dirinya saya tidak tau.

Tapi saya melihatnya secara

visual saja bahwa yaa dia enjoy

karena bermain cantik tadi. Dia

merasa enjoy, merasa nyaman

seolah-olah nyaman, merasa

bahwa istilahe tidak terjadi apa-

apa. Yaa bisa keluar sih tetapi

dalam konteks kuliah itu pun

seijin dengan polisi juga. Intinya

yoo menggelinding apa adanya

itu”

PTR 4 D MB

3. Bagaimana pengaruh

narkoba terhadap proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

“yaa itu tadi dia makainya ganja

jadi merasa bahwa nek ganja itu

ora nagih, ndak ada enggak

ngerasa gimana bahkan cerita

efek pun enggak pernah.

PNP 1 D MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

158

House? “yaa karena ndak pernah bilang

itu tadi yaa saya kurang tau

penyesuaian dirinya bagaimana

dia itu gitu.”

PNP 2 D MB

“kalau dia ndak berpengaruh

apa-apa karena ya mungkin dia

juga seneng olahraga jadine

tidak terlalu terlihat terus

orangnya jadi terus kurus.”

PNP 3 D MB

“saya yang masih belum paham

dengan D yaa ini misale “ouw

dadi nek mikir lemot” gitu dia

ndak pernah cerita soal itu,”

PNP 4 D MB

4. Faktor appa saja yang

dapat mempengaruhi

proses penyesuaian diri

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“hubungan dengan keluarga

setau saya baik, dengan bapak

ibunya baik”

PSN 1 D MB

“kurang deket juga omonannya

itu terlalu tinggi. Secara person

lho ini tadi bukan pengaruh dari

narkoba lho, jadi seperti itu.”

PSN 2 D MB

“Dengan konselor.... dengan

saya baik, dengan pegawai yang

lain juga baik. Dengan

hubungan dengan konselor sih

masih baik tapi maksude ora

njuk terus ada permasalahan itu

enggak. Jadi hanya menanyakan

tentang perkuliahan dia, tentang

aktivitas diluar dia.”

PSN 3 D MB

“dia selalu bertemu dengan saya

untuk membahas bersama”

PSN 4 D MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

159

Lembar Koding Wawancara

Pendamping MB Subyek B

No Pertanyaan Jawaban Koding

1. Bagaimana proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi narkoba

Jogja Care House?

“B itu gampang dia motivasine

ming wedi dilaporke polisi, wedi

dicekel polisi. Karena sudah

berkali-kali berurusan dengan

polisi, istilahnya mau bakar rumah,

terus nyekso orangtuane, akhirnya

keluarga sendiri yo mangkel,

yaudah terus dilaporke polisi, terus

dari pada dipenjara dia mending

direhabilitasi. Kejadian ini terjadi

karena pengaruh narkoba”

PPR 1 B MB

“nah itu yang saya kurang tau

(karena narasumber dengan

residen B lebih dulu residen B).

Karena saya mengenal B selama

ini sudah jinak enggak tau kalau

dari awal itu sudah jinak selama

di panti atau gimana saya ndak

tahu. Yang jelas saya mengenal

B sudah bukan sudah... wes

bukan B sing ngamukan. Entah

itu ngamukane neng gone

keluarga ne, atau awalnya di

panti ngamukan saya ndak tau.

Saya mengenal B ya sudah...

sudah lebih baik gitu lho lebih

baik daripada cerito-cerito le

disik.”

PPR 2 B MB

“sikapnya B itu... nah ini lho dia

itu mood-mood-tan lha ini

karena dia sudah pecandu lama

dan kecanduannya etep

sementara dia punya penyakit

temprament itu jadi yooo ketika

dia moodnya bagus yo bagus

terhadap semua staf baik gitu

istilahnya nyapa. Tapi ketika

moodnya buruk wahh dia bisa

ngamuk istilahnya baru PAWS

maksudnya siklusnya dia

mengalami sakau psikis isoh

PPR 3 B MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

160

ngamuk seperti itu.”

“proses penyesuaian dirinya,

saya ndak tahu dari awal tadi

yaa. Ya karena memang dia itu

orangnya agak aneh itu tadi, jadi

dia tidak bisa berteman dengan

siapa saja tapi dia isoh kekancan

karo wong sing isoh di idak

istilahnya, karo wong sing

manut karo dee itu dia bisa.”

PPR 4 B MB

2. Bagaimana perilaku

yang ditunjukan residen

saat di panti

rehabilitasi?

“perilaku awal... karena saya

menemukan B itu sudah baik

jadi yoo tapi dulu menurut cerita

dari temen-temen, dari staf lama

itu yoo B itu gampang

ngamukan dulu tu, tetapi dia

ngamukannya dia itu hanya

dengan keluarga, tetapi dengan

orang lain itu dia baik berusaha

baik begitu tapi kalau tidak satu

pemikiran dia bisa ini bisa

berubah 180 derajat bisa dadi

wong mungkin sengit ro

wonge.”

PTR 1 B MB

“Haa ketika berada dipanti dia

itu mempunyai orang yang

ditakuti nah dengan orang yang

ditakuti dia bakal manut tapi

sama orang yang tidak dia takuti

malah ngelawan. Jadi yaa

penerimaannya yaa jika dia

bertemu dengan orang-orang

yang cocok karo dee dia bakal...

yo mungkin dia bisa dibilang dia

nek konco isoh apek tenan tapi

nek enggak yoo isoh sengit

tenan.”

PTR 2 B MB

“yaa untuk penerimaan

sosialnya ono le sengit ono le

ora, jadi ya kalau orang sing

paham dah paham dengan kui yo

mungkin dia menerima-

menerima saja. Opo yoo fifty-

fifty lah, yaa kalau dia orangnya

cocok bakalan jadi orang baik

tapi kalau enggak yowes cuek

PTR 3 B MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

161

luweh gitu.”

“dia malah cenderung seneng di

panti rehabilitasi karena dia

punya anak buah tapi kalau di

rumah itu malah dia cenderung

sembunyi di rumah, makanya

dia isoh dianggep uwong cuma

di panti rehabitasi seperti itu”

PTR 4 B MB

3. Bagaimana pengaruh

narkoba terhadap proses

penyesuaian diri sebagai

residen di panti

rehabilitasi Jogja Care

House?

“masih dan itu tadi dia

mengalami apa yang disebut

halusinasi dia sudah mengalami

faham itu diceritakan semua.”

PNP 1 B MB

“yaa sangat berpengaruh no,

kalau dia sudah mengalami

faham, dia sudah mengalami

halusinasi sulit untuk

menyesuaiakan diri, jadi yo dia

takut dengan orang lain itu yo

soyo tambah sulit untuk

menyesuaikan dirinya.”

PNP 2 B MB

“kalau B ha ini terlihat ini,

karena dulu pecandunya dia

putau yaa, puatau itu banyak ke

penyakit pengiringnya, penyakit

pengiringnya itu makannya

fisiknya itu jadi drop sepert ini,

jadi kurus, kulitnya juga jadi

menghitam. Banyak banget

kalau efeknya sih termasuk

kondisi fisik gampang kena flu,

gampang kena diare seperti itu.”

PNP 3 B MB

“ya kalau psikis ya ini tadi

berkaitan dengan faham,

berkaitan dengan halusinasi tadi,

dia mengalami seperti itu

padahal itu ndak ada orang yang

ngomongin dia tapi dia merasa

ada orang yang ngomongi, terus

ono le bisiki padahal ndak ada

orang ya itu secara psikis seperti

itu.”

PNP 4 B MB

4. Faktor appa saja yang

dapat mempengaruhi

proses penyesuaian diri

residen di panti

“hubungn dengan keluarga kalau

secara financial baik tapi kalau

secara kalau dia harus dengan

keluarga sepertinya enggak.”

PSN 1 B MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI ... PROSES PENYESUAIAN DIRI RESIDEN DI PANTI REHABILITASI JOGJA CARE HOUSE SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

162

rehabilitasi Jogja Care

House?

“dia itu milih-milih orangnya,

enggak setiap orang bisa gatuk,

ya itu tadi sekirane residen bisa

menjadi anak buah dia bisa, nek

kalau ndak bisa dia pilih

mundur.”

PSN 2 B MB

“dengan konselor dengan

pegawai yang lain baik.

Hubungannya baik, istilahe yo

itu tadi sering konseling kalau

dengan konselornya, sering

cerita permasalahan apapun

diceritakan”

PSN 3 B MB

“de.e konseling ro aku minta

pendapat apa sing kudu

dilakuke”

PSN 4 B MB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI