proses penyembuhan luka 3.docx
Embed Size (px)
Transcript of proses penyembuhan luka 3.docx
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Ketika luka timbul,
beberapa efek akan muncul antara lain hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon
stres simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri dan kematian sel. (1,3)
Luka dapat disebabkan oleh beberapa faktor penyebab, antara lain faktor trauma
benda tajam dan tumpul (faktor mekanik), perubahan suhu (faktor thermis), zat kimia (faktor
kimia), sengatan listrik (faktor elektrik) atau gigitan serangga. enis kuman yang
menginfeksinya bisa oleh bakteri, jamur, parasit ataupun !irus.(1,3)
"ubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan memulihkan
dirinya. #eningkatan aliran darah ke daerah yang rusak, membersihkan sel dan benda asing
dan perkembangan a$al seluler bagian dari proses penyembuhan. #roses penyembuhan
terjadi secara normal tanpa bantuan, $alaupun beberapa bahan pera$atan dapat membantu
untuk mendukung proses penyembuhan.(1,%,3)
#roses penyembuhan luka terdiri dari fase inflamatori, fase proliferatif, fase maturasi.
&edangkan faktor ' faktor yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka antara lain usia,
nutrisi, infeksi, sirkulasi dan oksigenasi, hematoma, benda asing, iskemia, diabetes, keadaan
luka dan obat ' obatan.(1,%,3,,,*)
#enatalaksanaan luka terdiri atas penatalaksanaa umum, penatalaksanaan lokal dan
obat ' obatan. Komplikasi yang dapat disebabkan oleh luka antara lain infeksi (+ounds
&epsis), perdarahan, dehiscence dan e!iscerasi dan keloid.(1,3)
Page 1
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
2/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFENISI
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Ketika luka timbul,
beberapa efek akan muncul antara lain hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon
stres simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri dan kematian sel. (1,3)
Gambar 1. Gambar luka
ETIOLOGI
Luka dapat disebabkan oleh beberapa faktor penyebab, antara lain faktor trauma
benda tajam dan tumpul (faktor mekanik), perubahan suhu (faktor thermis), zat kimia (faktor
kimia), sengatan listrik (faktor elektrik) atau gigitan serangga. enis kuman yang
menginfeksinya bisa oleh bakteri, jamur, parasit ataupun !irus.(1,3)
PATOGENESIS
proses yang kemudian terjadi selanjutnya pada luka adalah penyembuhan luka yang
terdiri dari tiga fase, yaitu fase inflamatori, proliferatif dan maturasi .
Page 2
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
3/16
Gambar 2. Gambar patogenesis proses penyembuhan luka
#roses penyembuhan luka menurut Kozier, 1-
1. Fase Inflamatori
ase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 ' hari. /ua proses utama terjadi pada
fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis.
a. 0emostasis (penghentian perdarahan)
"erjadi akibat fase konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi pembuluh
darah, endapan fibrin (menghubungkan jaringan) dan pembentukan bekuan darah di
daerah luka. &uplai darah yang meningkat ke jaringan memba$a bahanbahan dan
nutrisi yang diperlukan pada proses penyembuhan. #ada akhirnya daerah luka tampak
merah dan sedikit bengkak.
b. agositosis
&elama sel berpindah lekosit (terutama neutropil) berpindah ke daerah interstitial.
"empat ini ditempati oleh makrofag yang keluar dari monosit selama lebih kurang %
jam setelah cidera2luka. akrofag ini menelan mikroorganisme dan sel debris melalui
proses yang disebut pagositosis. akrofag juga mengeluarkan faktor angiogenesis
(45) yang merangsang pembentukan ujung epitel diakhir pembuluh darah.
akrofag dan 45 bersamasama mempercepat proses penyembuhan.
Page 3
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
4/16
Gambar 3. Gambar fase inflamasi pada penyembuhan luka
2. Fase Proliferatif6erlangsung dari hari ke3 atau sampai hari ke%1 setelah pembedahan. ibroblast
(menghubungkan selsel jaringan) yang berpindah ke daerah luka mulai % jam pertama
setelah pembedahan. /ia$ali dengan mensintesis kolagen dan jumlah kolagen yang
meningkat menambah kekuatan permukaan luka sehingga kecil kemungkinan luka terbuka.
Kapilarisasi tumbuh melintasi luka, meningkatkan aliran darah yang memberikan oksigen
dan nutrisi yang diperlukan bagi penyembuhan. &eiring perkembangan kapilarisasi jaringan
perlahan ber$arna merah. aringan ini disebut granulasi jaringan yang lunak dan mudah
pecah.
Gambar 4. Gambar fase proliferasi penyembuhan luka
. Fase !at"rasi ata" #emo$ellin%
ase maturasi dimulai hari ke%1 dan berakhir 1% tahun setelah pembedahan.
ibroblast terus mensintesis kolagen. Kolagen menjalin dirinya, menyatukan dalam struktur
Page 4
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
5/16
yang lebih kuat. 6ekas luka menjadi kecil, kehilangan elastisitas dan meninggalkan garis
putih.(1,%,3,,,*)
Gambar 5. gambar fase maturasi penyembuhan luka
Gambar 6.Proses penyembuhan luka sesuai fase inflamasi (6 jam setelh keelakaan!" fase
proliferatif (hari pertama dan hari kedua!" dan fase maturasi (#ari ke tujuh!
GEJALA KLINIS
5ejala klinis luka terdiri dari gejala lokal dan sistemik. 5ejala lokal yang dapat
ditimbulkan oleh luka antara lain deformitas kulit, nyeri, perdarahan, dan inflamasi atau
infeksi. &edangkan gejala sistemik antara lain shock (yang dapat ditimbulkan akibat
perdarahan atau nyeri), terjadinya infeksi sistemik yang pada akhirnya dapat menimbulkan
sepsis.()
Page 5
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
6/16
KLASIFIKASI
Klasifi&asi l"&a '
1. 6erdasarkan tingkat kontaminasi
a. 7lean +ounds (Luka bersih), yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak terjadiproses peradangan (inflamasi). Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang
tertutup. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 18 8.
b. 7leancontamined +ounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka
pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam
kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi
luka adalah 38 118.
c. 7ontamined +ounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat
kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau
kontaminasi dari saluran cerna9 pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi
nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 1:8 1;8.
d. /irty or on6lanching ?rithema) - yaitu luka yang terjadi
pada lapisan epidermis kulit.d. &tadium
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
7/16
Gambar $. Gambar klasifikasi luka berdasarkan kedalaman dan luas luka
3. 6erdasarkan $aktu penyembuhan luka
a. Luka akut - yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yang telah disepakati.b. Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat
karena faktor eksogen dan endogen.(%,3)
Gambar . gambar luka akut dan luka kronik
/alam literatur lain disebutkan jenisjenis luka sebagai berikut -
Luka terbuka - luka yang menyangkut epidermisdermis dan jelas tampak jaringan di
ba$ah dermis misalnya lemak, otot atau tulang. Luka tertutup - kerusakan jaringan yang terjadi di ba$ah dermis, misalnya =closed
deglo!ing injury@ dan rupture intestinum pada trauma tumpul abdomen.
Luka tegang - luka dengan jarak kedua tepinya relati!e jauh dan saat ditautkan
memerlukan daya yang besar. 6iasanya bekas lukanya2parut akan menebal ataupun
melebar.
Luka memar - biasanya akibat benda tumpul, pembuluh darah kapiler di ba$ah kulit
pecah tanpa robekan pada kulit di atasnya sehingga darah menyusup pada jaringan
ikat longgar, terlihat dari luar $arna kebiruan2kehitaman.
Page 7
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
8/16
Luka a!ulsi total - terlepasnya kulit dengan paksa, dapat disertai jaringan di
ba$ahnya. #ada a!ulsi parsial, belum tentu sirkulasi ke jaringan a!ulsi tersebut
memadai.
Luka tembus - luka yang menembus organ tubuh setelah menembus kulit.
ahitan jebol2luka kembali terbuka setelah ditutup (dehisensi) - luka yang telah ditutup
(biasanya dengan penjahitan), dan karena ditautkan terlalu tegang atau terjadi infeksi
tepi luka sehingga kulit rapuh, terbuka kembali karena jahitan tidak bisa berfungsi.
Luka sayat - luka akibat benda tajam, biasanya tepi luka lurus2teratur.
Luka robek (lacerated $ound) - terjadi akibat trauma oleh benda yang tidak tajam
misalnya tepi meja, bagian dari kendaraan bermotor dan sebagainya. "epi luka tidak
rata.
Luka lecet (eBcoriated $ound) - biasanya di permukaan (superficial) terjadi akibat
trauma. Luka umumnya memanjang.luka akan kering dengan proses epitelisasi dari
dasar.
Luka abrasi (luka gores) - kerusakan hanya terjadi pada epidermis. 6iasanya terjadi
bila kulit bergesekan dengan permukaan yang kasar.
Luka insisi (incised $ound) - terjadi karena diiris oleh instrumen yang tajam.
isalnya luka yang terjadi akibat pembedahan.
Luka kronik - luka yang tunggal mele$ati proses penyembuhan dengan tempo yang
$ajar, untuk menghasilkan penutupan luka yang baik secara struktural, fungsional dan
kosmetik.
Luka basah - luka yang masih mengeluarkan cairan eksudat (bila kasa kering
ditempelkan pada luka, akan terisi eksudat).
Luka kering - luka yang tidak lagi mengeluarkan eksudat. 6iasanya setelah hari ke;
pada saat telah terbentuk fibrin sebagai perekat tepi luka yang cukup kuat sehingga
jahitan kulit (luar) bisa diangkat.
Luka sembuh - setelah luka kering, proses remodelling berjalan terus sampai luka
sembuh atau dapat disebutluka matang dengan ciri - tidak gatal, tidak merah, lebih
rata, dan ditekan lunak. +aktu untuk sembuh paling cepat 3 bulan, biasanya mencapai
lebih dari 1 tahun pada luka di daerah sendi.
Luka terinfeksi - terdapat replikasi kuman patogen dalam luka. "anda yang dapat
ditemukan adalah kemerahan pada luka,bengkak, rasa panas pada luka, dan nyeri.
Luka gigitan - luka yang diakibatkan oleh bagian mulut (biasanya gigi) dari he$an
atau manusia. 0arus diperhatikan kemungkinan infeksi bakteri dan rabies.
Luka remuk (crush injury) - luka akibat trauma yang meremukkan ekstremitas, sering
terjadi pada kaki yang terjepit2dijatuhi beban berat. Luka dapat terjadi memar,
laserasi, fraktur, kerusakan !askuler atau kombinasi antara keadaan tersebut.
Page 8
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
9/16
Klasifi&asi Pen(em)"*an L"&a
a. #er primam yaitu penyembuhan yang terjadi setelah segera diusahakan bertautnya tepi
luka, biasanya dengan jahitan.
). #er sekundam yaitu luka yang tidak mengalami penyembuhan per primam. #rosespenyembuhan terjadi lebih kompleks dan lebih lama. Luka jenis ini biasanya tetap
terbuka. 6iasanya dijumpai pada lukaluka dngan kehilangan jaringan, terkontaminasi
2terinfeksi. #enyembuhan dimulai dari lapisan dalam dengan pembentukan jaringan
granulasi.
+. #er tertiam atau per primam tertunda yaitu luka yang dibiarkan terbuka selama
beberapa hari setelah tindakan debridemen. &etelah diyakini bersih, tepi luka
dipertautkan (; hari).(1,%,3)
Gambar %. Gambar &enis Penyembuhan 'uka
aktor yang empengaruhi #roses #enyembuhan Luka -
A. Fa&tor sistemi&1. Csia
#ada usia lanjut proses penyembuhan luka lebih lama dibandingkan usia muda.
aktor ini karena kemungkinan adanya proses degenerasi, tidak adekuatnya pemasukan
makanan, menurunnya kekebalan tubuh, dan menurunnya sirkulasi.
%. >utrisi
aktor nutrisi yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka. #ada pasien
yang mengalami penurunan tingkat di antaranya serum albumin, total limfosit dantransferin adalah merupakan resiko terha,batnya proses penyembuhan luka. &elain
Page 9
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
10/16
protein, !itamin 4, ?, 7 juga mempengaruhi dalam proses penyembuhan luka.
Kekurangan !itamin 4 menyebabkan berkurangnya produksi macrophag yang
konsekuensinya rentan terhadap infeksi, retardasi epitelisasi, dan sintesis kolagen.
/efisiensi !itamin ? mempengaruhi pada produksi kolagen. &edangkan defisiensi
!itamin 7 menyebabkan kegagalan fibroblast untuk memproduksi kolagen, mudahnya
terjadi ruptur pada kapiler dan rentan terjadi infeksi.
3.
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
11/16
#enting untuk menentukan cara penanganan dengan menanyakan bagaimana, dimana,
dan kapan luka terjadi. 0al ini dilakukan untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya
kontaminasi dan menentukan apakah luka akan ditutup secara primer atau dibiarkan
terbuka.
%. #emeriksaan fisik
a. Lokasi. #enting sebagai petunjuk kemungkinan adanya cedera pada struktur yang
lebih dalam.
b. ?ksplorasi. /ilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan cedera pada struktur yang
lebih dalam, menemukan benda asingyang mungkin tertinggalpada luka serta
menetukan adanya jaringan yang telah mati.
B. Tin$a&an Antise-sis
/aerah yang disucihamakan harus lebih luas dari ukuran luka. #rinsip saat tindakan
antisepsis adalah dari tengah dan bekerja ke arah luar dengan pengusapan secara spiral,
dimana daerah yang telah dibersihkan tidak boleh diusap lagi menggunakan kasa yang telah
digunakan tersebut. Larutan antiseptik yang dianjurkan adalah po!idone iodine 1: 8 atau
klorheksidine glukoat :,8.
. Pem)ersi*an L"&a
a.
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
12/16
i. ahitan simple interrupted (jahitan satu demi satu). erupakan jenis jahitan
yang paling dikenal dan paling banyak digunakan. arak antara jahitan
sebaiknya ; mm dan batas jahitan dari tepi luka sebaiknya 1% mm. &emakin
dekat jarak antara tiap jahitan, semakin baik bekas luka setelah penyembuhan.
ii. ahitan matras
1. ahitan matras !ertikal. ahitan ini digunakan jika tepi luka tidak bisa
dicapai hanya dengan menggunakan jahitan satu demi satu, misalnya di
daerah yang tipis lemak subkutisnya dan tepiluka cenderung masuk ke
dalam
%. ahitan matras horizontal. ahitan ini digunakan untuk menautkan fasia dan
aponeurosis. ahitan ini tidak boleh digunakan untuk menjahit lemak
subkutiskarena membuat kulit di atasnya terlihat bergelombang.
%. ahitan subkutis
a. ahitan continuous - jahitan terusan subkutikuler atau intradermal. /igunakan jika
ingin dihasilkan hasil kosmetika yang lebih baik setelah luka sembuh. &elain itu
digunakan juga untuk menurunkan tegangan pada luka yang lebar sebelum
dilakukan penjahitansatu demi satu.
b. ahitan interrupted dermal stitch
3. ahitan dalam
E. Pen"t"-an L"&a
#rinsip penutupan luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka
sehingga proses penyembuhan brlangsung optimal. ungsi kulit adalh sebagai sarana
pengatur penguapan cairan tubuh dan sebagai barier terhadap in!asi bakteri patogen. #ada
luka fungsi ini menurun oleh karena proses inflamasi atau bahkan hilang sama sekali
(misalnya pada luka bakar) sehingga untuk membantu mengembalikan fungsi ini, perlu
dilakukan penutupan luka. #enutupan luka yang terbaik adalah dengan kulit (skin graft, flap).
6ila tidak memungkinkan maka sebagai alternatif digunakan kassa.
F. Pem)al"tan
ungsi balutan antara lain -
1. &ebagai pelindung terhadap penguapan.
%. engupayakan lingkungan yang baik untuk penyembuhan luka.
3. &ebagai fiksasi, mengurangi pergerakan tepitepi luka.
Page 12
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
13/16
. ?fek penekanan - mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan
hematom.
G. Pem)erian Anti)ioti& $an ATS
#rinsipnya adalah pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik. 4ntibiotik
diberikan pada luka yang terkontaminasi atau kotor. &edangkan 4"& (anti tetanus serum)
diberikan pada lukaluka yang dapat menjadi media yang baik untuk perkembangan bakteri
anaerob seperti luka tusuk yang terkontaminasi paku yang berkarat.
H. Pen%an%&atan Ja*itan
ahitan diangkat bila fungsinya sudah tidak diperlukan lagi. &ebagaimana diketahui
fungsi jahitan adalah untuk mempertautkan luka. 0al ini tergantung dari beberapa faktor
antara lain !askularisasi, pergerakan, ketegangan tepitepiluka serta teknik penjahitan. (%
KO!PLIKASI
Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh luka antara lain -
a.
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
14/16
sekitarnya (sikatriks atrofi), dan dapat juga lebih menonjol dari kulit di sekitarnya
(sikatriks hipertrofi), dan dapat normal (eutrofi2luka sayat). &ikatriks tampak licin,
garis kulit dan adneksa kulit hilang.
Gambar %. Gambar sikatriks hipertrofi dan sikatriks atrofi
e. Keloid
Keloid adalah pertumbuhan jaringan ikat padat hiperproliferatif jinak akibat
respon penyembuhan luka abnormal. Keloid terjadi karena sintesis dan penumpukan
kolagen yang berlebihan dan tidak terkontrol pada kulit yang sebelumnya terjadi
trauma dan mengalami penyembuhan luka. (Fobles G 6erg, %::;9 0arting dkk,
%::E). Keloid berbeda dengan skar hipertrofik karena keloid menyebar mele$ati garis
batas luka a$al, mengin!asi kulit normal di sekitarnya
Keloid sangat sering pada ras berkulit gelap dan sering ada ri$ayat keloid.
0ipertropi jaringan parut dapat dikurangi dengan melepas tegangan, misalnya H
plasty bila jaringan parut mele$ati lapisan fleksi. Kompresi elastik juga membantu
mengurangi respon ini, terutama setelah luka bakar, tetapi nilai permanennya belum
diketahui de$asa ini. &untikan kortison juga membantu untuk keloid yang kecil. 4gen
latirogenik seperti betaaminopropionitril (64#>) juga sudah digunakan dalam
percobaan. #enanganan pada keloid terdiri atas -
1. Konser!atif
Keloid ditangani secara konser!atif dengan penyuntikan sediaan kortikosteroid
intrakeloid yang diulang %3 minggu sekali sampai efek yang diinginkan tercapai.
Page 14
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
15/16
#enyuntikan ini biasanya dapat memperkecil keloid dan mengurangi iritasi.
#engobatan baru untuk keloid juga termasuk penyuntikan interferon, !erapamil,
bleomisin, asam retinoid, toksin botolinum intrakeloid.
%. #embedahan
a. Krioterapi
/igunakan nitroge liIuid yang mempengaruhi mikro!askularisasi dan
menyebabkan kerusakan sel melalui kristal intrasel yang mengakibatkan
anoksia sel.
b. ?ksisi
Fekurensi dapat terjadi sekitar 1::8 pada pasien dengan terapi eksisi
tanpa modalitas terapi lain seperti radioterapi atau injeksi kortikosteroid post
eksisi.
c. "erapi laser/apat digunakan laser karbon dioksida, laser argon atau J45 laser. /engan
laser karbon dioksida, lesi dapat terpotong dan terbakar dengan trauma
jaringan yang minimal.
Gambar $. Gambar keloid
DAFTA# PUSTAKA
Page 15
-
7/21/2019 proses penyembuhan luka 3.docx
16/16
1. &udjatmiko 5. /efinisi Luka. /alam - enjahit Luka =&upaya 6ekasnya &usah
/icari@. akarta - &&. %::
%. ansjoer, 4rif. /kk. #enanganan Luka. Kapita &elekta Kedokteran, ?disi