Proses Manajemen

28
Proses Manajemen Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalammanajemen secara umum, yaitu proses perencanaan , proses pengorganisasian , proses pelaksanaan dan proses pengendalian , dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen. [sunting ]Aneka Gagasan Menurut Henri Fayol : "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi". Menurut Gulick dan Urwick: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, koordinasi, pelaporan dan peranggaran". Menurut William M. Fox: "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian". Menurut Ernest Dale: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian, inovasi, representasi". Menurut Koontz dan O'Donnell: "perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian". [sunting ]Saripati Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen. 1. Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka capai.

description

Tugas matakuliah perancangan organisasi

Transcript of Proses Manajemen

Page 1: Proses Manajemen

Proses ManajemenDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang

dilaksanakan di dalammanajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses

pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.

Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai

manajemen.

[sunting]Aneka Gagasan

Menurut Henri Fayol : "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi".

Menurut Gulick dan Urwick: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, koordinasi, pelaporan

dan peranggaran".

Menurut William M. Fox: "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian".

Menurut Ernest Dale: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian, inovasi,

representasi".

Menurut Koontz dan O'Donnell: "perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian".

[sunting]Saripati

Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para manajer

menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-

langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.

1. Proses perencanaan  meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti

peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka

lakukan dan apa yang akan mereka capai.

2. Proses pengorganisasian  berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya

dalam suatu tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.

3. Proses pelaksanaan  meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta

pemecahan masalah. Sementara itu

4. Proses pengendalian  dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi

supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil,

dan sesuai dengan anggaran biaya.

Page 2: Proses Manajemen

[sunting]Realitas Sebenarnya

Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak sesederhana mengucapkan daftar kata "perencanaan",

"pengorganisasian", "pelaksanaan" dan "pengendalian" seperti mantera. Tetapi keempat kata itu mewakili

rumpun kegiatan yang kompleks menurut bidang kegiatan lembaga yang dimanajemeni sebagai kategorisasi

pemikiran.

Proses manajemen itu ditanamkan karena sederhana dan gampang dipahami pada para peserta gugus-mutu,

dalam rangka memanajameni pekerjaan mereka masing-masing.

Page 3: Proses Manajemen

Proses manajemenA. PENGERTIAN MANAJER

Sebelum mengetahui tentang proses manajemen perusahaan, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen dan manajer.Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran organisasi.Manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi (Ernie&Kurniawan,2005).

Manajer dibagi dalam beberapa tingkatan :1. Manajer puncak (top manager)Eksekutif puncak yang jumlahnya sedikit dan bertanggung jawab atas keseluruhan kinerja perusahaan besar. Jabatan meliputi president, vice president, Chief Excecutive Officer (CEO), dan Chief Financial Officer (CFO).2. Manajer menengah (middle manager)Manajer yang mengimplementasikan strategi, kebijakan, dan keputusan yang diambil oleh manajer puncak. Jabatan seperti manajer pabrik, manajer operasi, dan manajer divisi.3. Manajer line pertama (first-line manager)Manajer yang bekerja dengan menyelia karyawan yang melapor kepada mereka. Jabatan seperti manajer kantor dan pimpinan kelompok.Bidang – Bidang Manajemen (Tipe Keahlian Manajerial):1. Manajer SDMMerekrut dan melatih karyawan, menilai kinerja, dana menetapkan kompensasi.2. Manajer OperasiBertanggung jawab atas produksi, inventori, dan kendali mutu.3. Manajer PemasaranBertanggung jawab untuk menyerahkan produk dari produsen ke konsumen4. Manajer InformasiMerancang dan mengimplementasikan sistem untuk

Page 4: Proses Manajemen

mengumpulkan, mengorganisasi, dan mendistribusikan informasi.5. Manajer Finansial:Mengawasi fungsi akuntansi dan sumber daya keuanganB. PROSES MANAJEMENProses manajemen dalam suatu perusahaan / organisasi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : 1. PerencanaanMenetapkan apa yang harus dilakukan perusahaan dan cara terbaik melakukannya.Sasaran Jangka Pendek (<1 tahun)Sasaran Jangka Menegah (1-5 tahun)Sasaran Jangka Panjang (5 tahun)2. PengorganisasianProses menata sumber daya dan kegiatan menjadi struktur yang logis.3. PengarahanSeorang manajer memandu dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan 4. PengawasanProses memantau kinerja perusahaan untuk menjamin perusahaan mencapai sasarannyaContoh Kongkrit Prose Manajemen-Masalah Globalisasi EkonomiTanggung Jawab Sosial PerusahaanKeuntungan komparatif, mengandaikan situasi ekonomi di mana aliran modal masih berkisar dalam suatu negara. Dalam situasi ini, aliran modal mendapat kepastian dari negara. Sehingga, apa pun yang terjadi dalam perdagangan antarnegara, spesialisasi suatu negara tidak akan hancur karena kompetisi dengan negara lain. Tetapi, teori keuntungan komparatif mungkin tidak berlaku dalam situasi perdagangan global. Dalam perdagangan global seperti sekarang ini, yang memainkan peranan besar adalah perusahaan multinasional. Perusahaan tersebut memiliki jangkauan yang luas ke seluruh dunia. Aliran modalnya pun mengatasi batas negara. Tentunya, yang hendak diusahakan perusahaan ini adalah keuntungan perusahaan, bukan kepentingan atau keuntungan nasional. Karena itu, pertanyaan paling mendasar yang dapat

Page 5: Proses Manajemen

diajukan sekarang: Mengapa orang percaya bahwa apa yang baik bagi perusahaan baik juga bagi negara?Perdagangan internasional sekarang sudah tampil sebagai suatu rezim baru yang hanya mengenal satu prinsip, yaitu keuntungan absolut. Hal ini bisa terjadi karena tidak ada kontrol sosial yang berhasil menjatuhkan hukuman bagi perusahaan-perusahaan besar. Bahkan, suatu kontrol yang terlalu kuat dalam suatu negara akan membuat negara tersebut dikucilkan dalam perdagangan internasional. Dalam situasi seperti ini, kita sulit mengharapkan suatu manajemen yang memiliki tanggung jawab sosial; sebaliknya, justru karena kondisi sosial seperti ini, seorang manajer, dengan integritas moral yang tinggi dapat melakukan tindakan eksploitatif. Tanggung jawab sosial perusahaan dapat diabaikan karena motif keuntungan.Dalam rangka mengejar keuntungan, perusahaan multinasional yang melakukan aliran dana ke seluruh dunia semakin sadar, bahwa mereka sedang menghadapi masalah pasar dunia kerja global, yaitu penawaran yang tak terbatas dari tenaga kerja tidak terampil. Globalisasi tidak hanya memperlancar aliran modal dari negara maju ke negara miskin, tetapi juga memperlancar aliran tenaga kerja tidak terampil dari negara miskin ke negara maju, dengan motif: sekadar untuk mencari kerja dan hidup. Hal ini membawa konsekuensi yang merugikan bagi negara maju. Untuk mempertahankan keuntungan absolut, perusahaan multinasional yang masih beroperasi di negara maju dapat tnenekan gaji karyawan sebagai jaminan keamanan kerja, sebagaimana yang pernah dipraktekkan oleh perusahaan Xerox yang memotong gaji karyawannya sebanyak 30% untuk job security.Selain itu, perusahaan multinasional, dengan alasan untuk memperoleh keuntungan, dapat dengan mudah meninggalkan suatu negara, tanpa harus memikirkan penggantinya, kemudian menanamkan modalnya di sebuah negara yang ongkos produksinya lebih rendah. Cina, misalnya, dapat dilihat sebagai contoh negara tujuan penanaman modal: selain karena di sana terdapat banyak tenaga kerja murah, juga karena di sana terdapat konsumen potensial dari produk yang dihasilkan perusahaan multinasional. Banyak negara maju mengambil keuntungan, karena mereka dapat

Page 6: Proses Manajemen

mengimpor produk dengan harga murah dari Cina; tetapi hal ini tidak dapat dialami oleh negara miskin, karena daya beli mereka rendah.Masalah EkonomiSelain masalah moral, sebagaimana dijelaskan di atas, para perintis ekonomi sosial yang menaruh minat pada masalah keseimbangan makro-ekonomi, melihat kelemahan lain dari globalisasi ekonomi. Masalah pertama, berkaitan dengan usaha mengurangi ongkos produksi dan kemampuan produksi. Sudah lama Sismondi mengamati bahwa untuk dapat bersaing, perusahaan akan memilih atau mengembangkan mesin untuk meningkatkan kemampuan produksi atau mengurangi ongkos tenaga kerja.Pilihan paling sederhana yang sering diambil dalam globalisasi ekonomi sekarang ini adalah mengurangi ongkos tenaga kerja. Tetapi, kebijakan ini membawa akibat negatif bagi ekonomi. Karena, ketika perusahaan mengambil jalan untuk memberhentikan karyawan mereka, sebagai jalan untuk menurunkan ongkos produksi, para pekerja akan menganggur atau mencari pekerjaan baru yang upahnya lebih rendah. Sementara itu, perusahaan yang sama, terus meningkatkan kinerjanya dengan menggunakan teknologi baru pengganti tenaga manusia (robot). Secara hipotetis, keuntungan perusahaan tersebut bertambah dan usaha baru pun dapat dibangun lagi. Dari kedua gejala yang terjadi, kita melihat bahwa kemampuan produksi meningkat, sementara itu, kemampuan konsumsi cenderung menurun, karena gaji pekerja rendah. Beberapa kebijakan berikut dapat dipertimbangkan.1. Setiap negara dianjurkan untuk memiliki kementerian perdagangan internasional (seperti Jepang), yang memiliki wewenang untuk menjamin bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan multinasional tidak menimbulkan biaya sosial masyarakat setempat. Ini mengandaikan bahwa setiap negara, memiliki kemampuan untuk mengadakan negosiasi internasional tentang standar dunia kerja yang lebih adil. Standar tersebut harus ditaati oleh semua pihak yang terlibat dalam pasar dunia. Negara yang tidak menjalankan standar tersebut, dikucilkan dari kemungkinan investasi bare. Sementara itu, pelanggaran terhadap standar internasional tersebut dikenakan sanksi, terutama

Page 7: Proses Manajemen

dikenakan kewajiban membayar tarif sosial, sebagai pembayaran terhadap ongkos manusia dalam proses produksi.2. Setiap pelaku perdagangan internasional harus juga memiliki tanggung jawab untuk menjamin perdagangan yang seimbang antarnegara. Keseimbangan ini dapat dicapai dengan mekanisme tarif perdagangan. Tarif perdagangan tersebut dapat dimanfaatkan untuk bantuan pembangunan bagi negara yang kurang berkembang, agar negara tersebut menghormati standar dunia kerja yang lebih adil.3. Menteri perdagangan harus dapat mengadopsi standar konsumsi, yang membantu konsumen dalam menentukan pilihan dengan cara yang lebih etis dan berdasarkan informasi. Langkah pertama yang dapat diambil adalah menciptakan social labelling, di dalamnya terdapat informasi tentang pekerja yang menghasilkan produk tersebut. lnformasi tersebut sekaligus menjadi dasar bagi solidaritas sosial dengan para pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Kebijakan ini barangkali dapat dinilai “c”.Diperlukan Usaha BersamaBanyak masalah ekonomi modern, dewasa ini, kerap diakibatkan oleh pemisahan antara para pekerja dan pemilik modal. Maka, gagasan profit sharing sering dilihat sebagai suatu langkah strategis untuk mengurangi ketidakseimbangan dan jurang yang terdapat di antara kedua kelompok kepentingan. Suatu bentuk ideal adalah terciptanya suatu perusahaan yang dimiliki oleh para pekerja itu sendiri. Dalam bentuk seperti ini, demokrasi dalam dunia ekonomi dan dalam perusahaan dapat dijamin dengan lebih baik.

Kesimpulan Jadi Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran organisasi. Dan ada beberapa tingkat mana diantaranya adalah Manager Puncak, Manager Menengah, Manager Line Pertama. 

Daftar Pustakahttp://reycca.wordpress.com/2009/11/08/proses-manajemen-perusahaan/

Page 8: Proses Manajemen

http://requestartikel.com/db/contoh+proses+manajemenhttp://blog.uad.ac.id/budi09/2011/03/19/konsep-manajemen-proses-di-sistem-operasi/

http://andrianijuanurly.blogspot.com/2011/04/proses-manajemen.html

Proses Manajemen  Merencanakan (Planning)

Proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untukmencapai sasaran tadi. Manajer memikirkan dengan  matang   terlebih  dahulu   sasaran  dan  tindakan   serta  tindakan  mereka  berdasarkan  metode, rencana, atau logika dan bukan berdasarkan perasaan.

  Mengorganisasikan (Organizing)

Proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik atau beberapa sasaran. Proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang, dan sumber daya di antara anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai sasaran organisasi.

o    Memimpin (Actuiting).

Proses   mengarahkan   dan   mempengaruhi   aktivitas   yang   berkaitan   dengan   pekerjaan   dari   anggota kelompok   atau   seluruh   organisasi.  Mengarahkan,  mempengaruhi,   dan  memotivasi   karyawan  untuk melaksanakan tugas yang penting.

         Mengendalikan (Controlling).

Page 9: Proses Manajemen

Proses   untuk   memastikan   bahwa   aktivitas   sebenarnya   sesuai   dengan   aktivitas   yang direncanakan.Manajer   harus   yakin   tindakan   yang   dilakukan   oleh   anggota   organisasi   benar-benar menggerakkan organisasi kea rah sasaran yang telah dirumuskan.

Contoh Proses Manajemen

Makna Rasa Saling Percaya dalam Kehidupan Kerja

Peran Rasa Saling Percaya dalam Proses Manajemen          Berikut ini akan dipaparkan hasil observasi mendalam atas praktik rasa sating percaya di berbagai perusahaan dan instansi publik di Indonesia. Pada umumnya, orang menyepakati hasil observasi ini, tetapi diharapkan observasi ini maupun hasil pengamatan lain yang dikemukakan terdahulu, dapat dilengkapi dengan pembuktian empiris yang lebih mantap di masa depan. Kajian mengenai rasa sating percaya akan dilanjutkan dengan mengkaji peran rasa sating percaya dalam proses manajemen. Kajian ini berfokus pada pembahasan persepsi orang tentang rasa saling percaya, mengapa hal itu penting, dan apa peran rasa saling percaya itu di dalam proses penciptaan nilai. Kajian seperti ini dilakukan dalam rangka lebih membumikan konsep rasa saling percaya yang sering dianggap terlalu abstrak. Realitas lapangan inilah yang akan dikaji selanjutnya di sini.           Rasa saling percaya (mutual trust) yang terdapat di antara orangorang yang bekerja di suatu lingkungan kerja tertentu adalah salah satu unsur iklim kerja yang penting, karena konclisi psikososial ini menjadi prasyarat bagi berkembangnya sikap, motif, dan niat orang untuk menjalin kerja sama yang efektif serta munculnya berbagai kekuatan karakter (character strength) atau potensi insani yang biasanya menjadi tumpuan untuk penciptaan nilai. Kondisi psikososial ini bersangkutan dengan suasana hati yang terdapat di antara orang-orang yang bekerja dan saling berhubungan di suatu lingkungan kerja tertentu. Jika terdapat rasa saling percaya yang tinggi di suatu lingkungan kerja, orangorang yang bekerja di situ akan menjadi lebih terbuka satu terhadap yang lain, baik pada waktu mengemukakan pendapat dan gagasan mereka maupun dalam kesecliaan mereka untuk mendengarkan dengan saksama dan memahami dengan baik apa yang dikatakan pihak lain. Orang juga terbebas dari rasa khawatir atau rasa takut, dan merasa tidak terbebani pada waktu mereka perlu mengambil tindakan yang inovatif atau berbeda dari yang sudah biasa dilakukan di lingkungan kerja tersebut. Orang yang bekerja juga terbebas dari rasa saling curiga. Segala tindakan dan perilaku dilakukan dengan dilandasi iktikad baik dan dilaksanakan dengan penult komitmen untuk mewujudkan suatu cita-cita

Page 10: Proses Manajemen

bersama. Orang biasa mempertanyakan hal-hal yang dianggap dengan iktikad untuk memungkinkan mereka bekerja dengan lebih baik. Tempat kerja yang penuh dengan rasa saling percaya adalah lingkungan kerja yang menggairahkan di mana orang-orang yang dapat dipercaya (trustworthy persons) akan terdorong untuk bekerja secara maksimal.

Makna Rasa Saling Percaya dalam Kehidupan Kerja           Jika ada rasa saling percaya di suatu Iingkungan kerja, orang-orang yang bekerja di situ akan juga lebih mudah menerima gagasan yang dikemukakan pihak lain, termasuk yang dikemukakan oleh pemimpin mereka sehingga tindak lanjut dapat dilakukan dengan lebih lancar. Jika ada hal-hal yang dirasakan kurang tepat, mereka tidak akan sungkan bertanya atau mempertanyakannya. Orang juga tidak segan mengemukakan gagasan alternatif. Dengan perkataan lain, Iingkungan kerja yang penuh rasa sating percaya adalah juga suatu lingkungan kerja yang inovatif, di mana inovasi, kreativitas, dan pembaruan sangat dihargai.Tempat kerja yang penuh rasa saling percaya adalah juga lingkungan kerja yang penuh kepedulian, artinya di situ orang-orang sating peduli terhadap kesejahteraan, masa depan, dan keberhasilan orang lain. Di lingkungan kerja seperti ini, orang-orang juga ditingkatkan kepekaannya terhadap Iingkungan sosial dan alam di sekitarnya. Mereka dibiasakan untuk melihat masalah perusahaan di dalam perspektif yang lebih luas. Mereka juga dibiasakan untuk melihat dan memahami suatu permasalahan dari banyak perspektif, termasuk dari perspektif orang yang berbeda pendapat. Empati (tepo sliro) menjadi sikap dasar dari orang-orang yang bekerja di lingkungan ini.          Rasa saling percaya juga akan mendorong orang untuk mempertanyakan keberadaan dirinya dan maim kerjanya. Rasa saling percaya akan mendorong orang untuk melihat tempat kerja mereka bukan sekadar sebagai suatu tempat mereka mencari nafkah, melainkan juga sebagai tempat di mana mereka dapat menemukan makna kehidupan dan kerja serta menunjukkan jati diri mereka yang sejati. Di sini, orang juga akan melihat rekan kerja mereka bukan hanya sebagai orang lain yang kebetulan ditugaskan untuk bekerja sama, melainkan juga sebagai sahabat dengan siapa mereka akan berbagi suka duka dalam mengarungi masa depan dunia kerja mereka yang penuh tantangan. Mereka melakukan itu dengan penuh semangat untuk mewujuclkan suatu cita-cita bersama atau idealisme yang dapat memberi makna pada kehidupan mereka. Dengan perkataan lain, lingkungan kerja yang penuh rasa saling percaya adalah juga lingkungan yang penuh idealisme di mana orang dapat menemukan makna kehidupan, membangun jati diri mereka

Page 11: Proses Manajemen

secara utuh, dan memberi makna pada kerja mereka. Di sinilah orang menemukan dan merasakan nilai kontribusi mereka, bagi diri mereka sendiri, bagi orang lain, maupun bagi perusahaan atau organisasi di mana mereka bekerja.          Orang-orang yang saling percaya biasanya juga terbiasa untuk saling bertanya dan mempertanyakan keputusan, tindakan, dan perilaku yang diambil di antara mereka. Orang melakukan hal itu bukan karena tidak percaya kepada sesama rekan, melainkan justru karena dia menghargai mereka. Mereka saling bertanya atau mempertanyakan keputusan, tindakan, dan perilaku mereka karena terdorong oleh keinginan untuk menjaga agar semua keputusan, tindakan, dan perilaku itu adalah yang terbaik ditinjau dari sudut pandang yang berbeda. Mereka ingin agar segala keputusan, tindakan, dan perilaku yang dilakukan menghasilkan kinerj a yang melebihi ekspektasi. Jadi, adanya rasa saling percaya yang tinggi dan tutus di lingkungan suatu komunitas kerja adalah prasyarat bagi berlangsungnya dialog dan olah intelektual yang produktif. Akan tetapi, untuk menjaga agar dialog dan olah intelektual itu dapat berlangsung dengan intensif, lancar, dan produktif, perlu diusahakan agar interaksi sosial dan intelektual ini dijalankan dengan memerhatikan tata krama profesional. Juga perlu diusahakan agar dialog dan olah intelektual itu tidak berkembang menjadi debat yang berkepanjangan dan menjadi konflik yang tidak diinginkan dengan cara mencegah jangan sampai terjadi personalisasi dari isu yang sedang diperbincangkan. Anggota komunitas dapat berdebat keras tentang isu bisnis dan manajemen, tetapi isu tersebut tidak boleh dikaitkan dengan orang-orang tertentu. Suatu isu tidak boleh dibiarkan mengalami proses politisasi yang merumitkan. Apabila terjadi politisasi isu, pembahasannya akan makin menjauh dari rasionalitas.          Rasa saling percaya yang terdapat di tempat kerja juga sangat ditentukan oleh intelek dari orang-orang yang saling berinteraksi di tempat kerja. Orang-orang yang memiliki intelek tinggi dihargai rekan kerjanya, tetapi ketulusan dari penghargaan itu sangat ditentukan oleh moralitas dan kredibilitas dari orang yang bersangkutan. Seseorang yang sangat terpelajar dan menguasai bidang pekerjaannya dengan baik tidak dengan sendirinya akan dipercaya dan dihargai oleh orang-orang yang bekerja dengannya, selama kejujuran dan ketulusannya untuk niembantu orang lain secara profesional serta kesediaannya untuk berbagi pengetahuan dan pengetahuan dengan rekan kerjanya, dipertanyakan. Sebaliknya, seseorang juga akan ragu-ragu berbagi intelek dengan rekan kerjanya jika dia tidak yakin bahwa informasi dan pengetahuan itu akan digunakan secara bertanggung jawab sejalan dengan kepentingan perusahaan dan anggota yang lain. Jadi, rasa saling percaya selalu mengandung unsur mutualitas (mutuality) yang berlangsung

Page 12: Proses Manajemen

secara berimbang, dan akan makin meningkat jika ada perilaku jujur dan tulus yang dijalankan secara timbal balik dengan intensitas makin tinggi. Rasa saling percaya juga mengandung unsur saling menghargai karakter dan kepribadian (mutual respect) dari orang-orang yang terlibat dalam proses interaksi di lingkungan komunitas kerja. Di lingkungan komunitas dengan rasa saling percaya yang tinggi, yang dihargai adalah kepribadian dari orang-orang yang terlibat dalam interaksi di lingkungan itu, bukan pangkat, kekuasaan, kekayaan, maupun keduclukan dari orangorang tersebut.

Daftar Pustaka

         http://id.shvoong.com/business-management/management/2112579-proses-manajemen/#ixzz1KUTaDZW9       ma Baru Manajemen Indonesia Oleh Frans Mardi Hartanto         http://requestartikel.com/makna-rasa-saling-percaya-dalam-kehidupan-kerja-201101422.htmlhttp://sigmavite.blogspot.com/2011/04/proses-manajemen.html

Proses Manajemen PerusahaanPosted on November 8, 2009 by reycca

Proses Manajemen PerusahaanA. PENGERTIAN MANAJERSebelum mengetahui tentang proses manajemen perusahaan, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen dan manajer.

Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran organisasi.Manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi (Ernie&Kurniawan,2005).

Manajer dibagi dalam beberapa tingkatan :1. Manajer puncak (top manager)

Page 13: Proses Manajemen

Eksekutif puncak yang jumlahnya sedikit dan bertanggung jawab atas keseluruhan kinerja perusahaan besar. Jabatan meliputi president, vice president, Chief Excecutive Officer (CEO), dan Chief Financial Officer (CFO).2. Manajer menengah (middle manager)Manajer yang mengimplementasikan strategi, kebijakan, dan keputusan yang diambil oleh manajer puncak. Jabatan seperti manajer pabrik, manajer operasi, dan manajer divisi.

3. Manajer lini pertama (first-line manager)Manajer yang bekerja dengan menyelia karyawan yang melapor kepada mereka. Jabatan seperti manajer kantor dan pimpinan kelompok.

Bidang – Bidang Manajemen (Tipe Keahlian Manajerial):1. Manajer SDMMerekrut dan melatih karyawan, menilai kinerja, dana menetapkan kompensasi.

2. Manajer OperasiBertanggung jawab atas produksi, inventori, dan kendali mutu.

3. Manajer PemasaranBertanggung jawab untuk menyerahkan produk dari produsen ke konsumen

4. Manajer InformasiMerancang dan mengimplementasikan sistem untuk mengumpulkan, mengorganisasi, dan mendistribusikan informasi.

5. Manajer Finansial:Mengawasi fungsi akuntansi dan sumber daya keuangan

Page 14: Proses Manajemen

B. PROSES MANAJEMENProses manajemen dalam suatu perusahaan / organisasi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :1. PerencanaanMenetapkan apa yang harus dilakukan perusahaan dan cara terbaik melakukannya.Sasaran Jangka Pendek (<1 tahun)

Sasaran Jangka Menegah (1-5 tahun)

Sasaran Jangka Panjang (5 tahun)

2.   PengorganisasianProses menata sumber daya dan kegiatan menjadi struktur yang logis.

3.   PengarahanSeorang manajer memandu dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan4. PengawasanProses memantau kinerja perusahaan untuk menjamin perusahaan mencapai sasarannya

Page 15: Proses Manajemen

Untuk mempelajari lebih detail tentang manajemen perusahaan, mulai dari Pengertian Manajer, Penetapan Formulasi Strategi, Tipe Manajer, Keterampilan Utama Manajemen

http://reycca.wordpress.com/2009/11/08/proses-manajemen-perusahaan/

Page 16: Proses Manajemen

Manajemen Proses dalam sistem operasi

17MAR

Manajemen Proses dalam sistem operasiSecara umum proses adalah program dalam eksekusi. Suatu proses adalah lebih dari kode

program, dimana kadang kala dikenal sebagai bagian tulisan. Proses juga termasuk aktivitas yang

sedang terjadi, sebagaimana digambarkan oleh nilai pada program counter dan isi dari daftar

prosesor/ processor’s register. Suatu proses umumnya juga termasuk process stack, yang

berisikan data temporer (seperti parameter metoda, address yang kembali, dan variabel lokal) dan

sebuah data section, yang berisikan variabel global. suatu program adalah satu entitas pasif,

seperti isi dari sebuah berkas yang disimpan didalam disket, sebagaimana sebuah proses dalam

suatu entitas aktif, dengan sebuah program counter yang mengkhususkan pada instruksi

selanjutnya untuk dijalankan dan seperangkat sumber daya/ resource yang berkenaan dengannya.

Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen

proses seperti:

Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses. Sistem operasi bertugas mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proses dan kemudian mengambil sumber daya itu kembali setelah proses tersebut selesai agar dapat digunakan untuk proses lainnya.

Menunda atau melanjutkan proses. Sistem operasi akan mengatur proses apa yang harus dijalankan terlebih dahulu berdasarkan berdasarkan prioritas dari proses-proses yang ada. Apa bila terjadi 2 atau lebih proses yang mengantri untuk dijalankan, sistem operasi akan mendahulukan proses yang memiliki prioritas paling besar.

Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi. Sistem operasi akan mengatur jalannya beberapa proses yang dieksekusi bersamaan. Tujuannya adalah menghindarkan terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan data yang sama, juga untuk mengatur urutan jalannya proses agar setiap proses berjalan dengan lancar

Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi. Sistem operasi menyediakan mekanisme agar beberapa proses dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi (contohnya berbagi sumber daya antar proses) satu sama lain tanpa menyebabkan terganggunya proses lainnya.

Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock. Deadlock adalah suatu keadaan dimana sistem seperti terhenti karena setiap proses memiliki sumber daya yang tidak bisa dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya yang sedang dimiliki oleh proses lain. Saling menunggu inilah yang disebut deadlock(kebuntuan). Sistem operasi harus bisa mencegah, menghindari, dan 

Page 17: Proses Manajemen

mendeteksi adanya deadlock. Jika deadlock terjadi, sistem operasi juga harus dapat memulihkan kondisi sistemnya.

Beberapa hal yang berhubungan dengan manajemen konsep dalam sistem operasi :

1. Komunikasi antar proses(Inter Process Communinication / IPC) : Beberapa proses biasanya berkomunikasi dengan proses lain. Contohnya pada shell pipe line : output dari proses pertama harus diberikan kepada proses ke dua 

dan seterusnya. Pada beberapa sistem operasi, proses-proses yang bekerja bersama sering sharing (berbagi) media 

penyimpanan, dimana suatu proses dapat membaca dan menulis pada shared storage (main memory atau files).

2. Mekanisme proses untuk komunikasi dan sinkronisasi aksi Sistem Pesan – komunikasi proses satu dengan yang lain dapat dilakukan tanpa perlu pembagian 

data. IPC menyediakan dua operasi :

o send(message) – pesan berukuran pasti atau variabelo receive(message)o Jika P dan Q melakukan komunikasi, maka keduanya memerlukan :

Membangun jalur komunikasi diantara keduanya Melakukan pertukaran pesan melaui send/receive

o Implementasi jalur komunikasi physical (shared memory, hardware bus) logical (logical properties)

3. Pembuatan dan Penghancuran ProsesØ  Pembuatan Proses (Create)Penciptaan proses terjadi karena terdapat batch baru. SO dengan kendali batch job, setelah

menciptakan proses baru, kemudian melanjutkan membaca job selanjutnya.

Penciptaan proses melibatkan banyak aktivitas, yaitu :

Menamai (memberi identitas) proses. Menyisipkan proses pada senarai proses atau tabel proses. Menentukan prioritas awal proses. Menciptakan PCB. Mengalokasikan sumber daya awal bagi proses.

Ø  Penghancuran Proses (Destroyed)Penghancuran proses terjadi karena :

Selesainya proses secara normal.

Page 18: Proses Manajemen

Proses mengeksekusi panggilan layanan So untuk menandakan bahwa proses telah berjalan secara lengkap.

Batas waktu telah terlewati. Proses telah berjalan melebihi batas waktu total yang dispesifikasikan. Terdapat banyak 

kemungkinan untuk tipe waktu yang diukur, termasuk waktu total yang dijalani (“walk clock time”) jumlah waktu yang dipakai untuk eksekusi, dan jumlah waktu sejak pemakai terakhir kali memberi masukan (pada proses interaktif) .

Memori tidak tersedia. Proses memerlukan memori lebih banyak daripada yang dapat disediakan oleh sistem. Pelanggaran terhadap batas memori. Proses memcoba mengakses lokasi memori yang tidak diijinkan untuk diakses. Terjadi kesalahan karena pelanggaran proteksi. Proses berusaha menggunakan sumber daya atau file yang tidak diijinkan dipakainya, atau proses 

mencoba menggunakannya tidak untuk peruntukannya, seperti menulis file read only. Terjadi kesalahan aritmatika. Proses mencoba perhitungan terlarang, seperti pembagian dengan nol, atau mencoba menyimpan 

angka yang lebih besar daripada yang ddapat diakomodasi oleh H/W. Waktu telah kadaluwarsa. Proses telah menunggu lebih lama daripada maksimum yang telah ditentukan untuk terjadinya 

suatu kejadian spesfiik. Terjadi kegagalan masukan/keluaran. Kesalahan muncul pada masukan atau keluaran, seprti ketidakmampuan menemukan file, 

kegagalan membaca atau mennulis setelah sejumlah maksimum percobaan yang ditentukan (misalnya area rusak didapatkan pada tape,atau operasi tidak valid seperti membaca dari line printer).

Intruksi yang tidak benar. Proses berusaha mengeksekusi instruksi yang tidak ada (sering sebagi akibat pencabangan ke 

daerah data dan berusaha mengeksekusi data tersebut). Terjadi usaha memakai instruksi yang tidak diijinkan. Proses berusaha mengeksekusi instruksi yang disimpan untuk SO. Kesalahan penggunaan data. Bagian data adalah tipe yang salah atau tidak diinisialisasi. Diintervensi oleh SO atau operator. Untuk suatu alasan, operator atau sistem operasi mengakhiri proses (misalnya terjadi deadlock). Berakhirnya proses induk. Ketika parent berakhir. So mungkin dirancannng secara otomatis mengakhiri semua anak proses 

dari parent itu. Atas permintaan proses induk. Parent process biasanya mempunyai otoritas mengakhiri suatu anak proses.

Penghancuran lebih rumit bila proses telah menciptakan proses-proses lain. Terdapat dua

pendekatan, yaitu :

Pada beberapa sistem, proses-proses turunan dihancurkan saat proses induk dihancurkan secara otomatis.

Beberapa sistem lain menganggap proses anak independen terhadap proses induk Proses anak tidak secara otomatis dihancurkan saat proses induk dihancurkan.

Page 19: Proses Manajemen

Penghancuran proses melibatkan pembebasan proses dari sistem, yaitu :

Sumber daya-sumber daya yang dipakai dikembalikan. Proses dihancurkan dari senarai atau tabel sistem. PCB dihapus (ruang memori PCB dikembalikan ke pool memori bebas).

4. Keadaan ProsesKeadaan proses terdiri dari :

1)      Running, yaitu suatu kondisi pemroses sedang mengeksekusi instruksi. Benar-benar

menggunakan CPU pada saat itu (sedang mengeksekusi instruksi proses itu).

2)      Ready, yaitu suatu kondisi proses siap dieksekusi, akan tetapi pemroses belum siap atau

sibuk.

3)      Blocked, yaitu suatu proses menunggu kejadian untuk melengkapi tugasnya. Bentuk

kegiatan menunggu proses yaitu : selesainya kerja dari perangkat I/Otersedianya memori yang

cukup.

5. Penjadwalan ProsesKriteria untuk mengukur dan optimasi kinerja penjadwalan :

a)      Adil (fairness)

Adalah proses-proses yang diperlakukan sama, yaitu mendapat jatah waktu  pemroses yang sama

dan tak ada proses yang tak kebagian layanan pemroses sehingga mengalami kekurangan waktu.

b)      Efisiensi (eficiency)

c)       Waktu tanggap (response time)

Waktu tanggap berbeda untuk :

1)      Sistem interaktif

Didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan dari saat karakter terakhir dari . perintah

dimasukkan atau transaksi sampai hasil pertama muncul di layar. Waktu tanggap ini disebut

terminal response time.

Page 20: Proses Manajemen

2)      Sistem waktu nyata

Didefinisikan sebagai waktu dari saat kejadian (internal atau eksternal) sampai instruksi pertama

rutin layanan yang dimaksud dieksekusi, disebut event response time.

d)      Turn around time

Adalah waktu yang dihabiskan dari saat program atau job mulai masuk ke sistem sampai proses

diselesaikan sistem.

Ø  Algoritma PenjadwalanBerikut jenis-jenis algoritma berdasarkan penjadwalan :

1. Nonpre-emptive, menggunakan konsep :1. FIFO (First In First Out) atau FCFS (First Come First Serve)2. SJF (Shortest Job First)3. HRN (Highest Ratio Next)4. MFQ (Multiple Feedback Q)

2. Pre-emptive, menggunakan konsep :1.    RR (Round Robin)

2.    SRF (Shortest Remaining First)

3.    PS (Priority Schedulling)

4.    GS (Guaranteed Schedulling)

v  Algoritma Pre-emptiveA. Round Robin (RR)Semua proses dianggap penting sehingga diberi sejumlah waktu oleh pemroses yang disebut

kwanta (quantum) atau time slice dimana proses  itu berjalan. Jika proses masih running sampai

akhir quantum, maka CPU akan mempreempt proses itu dan memberikannya ke proses lain.

Penjadwalan ini :

Page 21: Proses Manajemen

Baik untuk sistem interactive-time sharing dimana kebanyakan waktu dipergunakan menunggu kejadian eksternal.

Contoh : text editor, kebanyakan waktu program adalah untuk menunggu keyboard, sehingga

dapat dijalankan proses-proses lain.

B. Priority Schedulling (PS)Adalah tiap proses diberi prioritas dan proses yang berprioritas tertinggi mendapat jatah waktu

lebih dulu (running).  Berasumsi bahwa masing-masing proses memiliki prioritas tertentu,

sehingga akan dilaksanakan berdasar prioritas yang dimilikinya. Ilustrasi yang dapat

memperjelas prioritas tersebut adalah dalam komputer militer, dimana proses dari jendral

berprioritas 100, proses dari kolonel 90, mayor berprioritas 80, kapten berprioritas 70, letnan

berprioritas 60 dan seterusnya. Dalam UNIX perintah untuk mengubah prioritas menggunakan

perintah nice.

Pemberian prioritas diberikan secara :

1. Statis (static priorities)

Keunggulan :

Mudah diimplementasikan. Mempunyai overhead relatif kecil.

Kelemahan :

Tidak tanggap terhadap perubahan lingkungan yang mungkin menghendaki  penyesuaian prioritas.

2.      Dinamis (dynamic priorities)

Merupakan mekanisme untuk menanggapi perubahan lingkungan sistem   beroperasi. Prioritas

awal yang diberikan ke proses mungkin hanya berumur pendek setelah disesuaikan ke nilai yang

lebih tepat sesuai lingkungan.

Kelemahan :

Implementasi mekanisme prioritas dinamis lebih kompleks dan mempunyai  overhead lebih besar. Overhead in diimbangi dengan peningkatan daya     tanggap sistem.

C. Multiple Feedback Queues (MFQ)

Page 22: Proses Manajemen

Merupakan :

Penjadwalan berprioritas dinamis.

Penjadwalan ini untuk mencegah (mengurangi) banyaknya swapping dengan proses-proses yang

sangat banyak menggunakan pemroses (karena menyelesaikan tugasnya memakan waktu lama)

diberi jatah waktu (jumlah kwanta) lebih banyak dalam satu waktu. Penjadwalan ini juga

menghendaki kelas-kelas prioritas bagi proses-proses yang ada. Kelas tertinggi berjalan selama

satu kwanta, kelas berikutnya berjalan selama dua kwanta, kelas berikutnya berjalan empat

kwanta, dan seterusnya.

Ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut  :

Jalankan proses pada kelas tertinggi. Jika proses menggunakan seluruh kwanta yang dialokasikan, maka diturunkan kelas prioritasnya. Proses yang masuk untuk pertama kali ke sistem langsung diberi kelas tertinggi.

Mekanisme ini mencegah proses yang perlu berjalan lama swapping berkali-kali  dan mencegah

proses-proses interaktif yang singkat harus menunggu lama.

D. Shortest Remaining First (SRF)Merupakan :

Penjadwalan berprioritas dinamis. Adalah preemptive untuk timesharing. Melengkapi SJF.

Pada SRF, proses dengan sisa waktu jalan diestimasi terendah dijalankan, termasuk proses-

proses yang baru tiba.

Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai. Pada SRF, proses yang sedang berjalan (running) dapat diambil alih proses baru dengan sisa waktu 

jalan yang diestimasi lebih rendah.

Kelemahan :

Mempunyai overhead lebih besar dibanding SJF. SRF perlu penyimpanan waktu  layanan yang telah dihabiskan job dan kadang-kadang harus menangani peralihan.

Tibanya proses-proses kecil akan segera dijalankan. Job-job lebih lama berarti dengan lama dan variasi waktu tunggu lebih lama   dibanding pada SJF.

Page 23: Proses Manajemen

SRF perlu menyimpan waktu layanan yang telah dihabiskan , menambah overhead.  Secara

teoritis, SRF memberi waktu tunggu minimum tetapi karena overhead peralihan, maka pada

situasi tertentu SFJ bisa memberi kinerja lebih baik dibanding SRF.

E. Guaranteed Scheduloing (GS)Penjadwalan ini memberikan janji yang realistis (memberi daya pemroses yang sama) untuk

membuat dan menyesuaikan performance adalah jika ada N pemakai, sehingga setiap proses

(pemakai) akan mendapatkan 1/N dari daya pemroses CPU. Untuk mewujudkannya, sistem

harus selalu menyimpan informasi tentang jumlah waktu CPU untuk semua proses sejak login

dan juga berapa lama pemakai sedang login. Kemudian jumlah waktu CPU, yaitu waktu mulai

login dibagi dengan n, sehingga lebih mudah menghitung rasio waktu CPU. Karena jumlah

waktu pemroses tiap pemakai dapat diketahui, maka dapat dihitung rasio antara waktu pemroses

yang sesungguhnya harus diperoleh, yaitu 1/N waktu pemroses seluruhnya dan waktu pemroses

yang telah diperuntukkan proses itu.

v  Algoritma Non Pre-emptiveA. First In First Out (FIFO)FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu :

Proses-proses diberi jatah waktu pemroses berdasarkan waktu kedatangan. Pada saat proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai.

Penjadwalan ini baik untuk sistem batch yang sangat jarang berinteraksi dengan pemakai.

Contoh : aplikasi analisis numerik, maupun pembuatan tabel.

Sangat tidak baik (tidak berguna) untuk sistem interaktif, karena tidak memberi waktu tanggap yang baik.

Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata (real-time applications).

B. Shortest Job First (SJF)Penjadwalan ini mengasumsikan waktu jalan proses sampai selesai diketahui sebelumnya.

Mekanismenya adalah menjadwalkan proses dengan waktu jalan terpendek lebih dulu sampai

selesai, sehingga memberikan efisiensi yang tinggi dan turn around time rendah dan

penjadwalannya tak berprioritas.

Page 24: Proses Manajemen

C. Highest Ratio Next (HRN)Merupakan :

Penjadwalan berprioritas dinamis. Penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan SJF. Adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan fungsi waktu layanan 

tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses mendapat jatah pemroses, proses berjalan sampai selesai.

Share this:

http://aium23.wordpress.com/2011/03/17/manajemen-proses-dalam-sistem-operasi/