Proses Kerja Sutradara - BSI

33
37 Proses Kerja Sutradara Sutradara merupakan bagian yang paling atas dari sebuah team work atau orang yang bertanggung jawab sebagai otak sejak pra hingga pasca produksi. Seorang sutradara juga harus bisa memimpin timnya dari segala aspek, baik saat pra produksi, produksi dan pasca produksi. Menurut Habert Zettl dalam Naratama (2013:7). “Sutradara adalah seorang yang bertugas memberikan pengarahan kepada pemain atau pengisi acara dan teknis oprasional. Secara langsung bertanggung jawab memindahkan secara efektif yang tertulis di dalam naskah kedalam bentuk audio visual.” Seorang sutradara juga harus bisa memahami karakter host agar dapat menghasilkan karya yang luar biasa. Selain memahami karakter host sutradara juga harus bisa menyatukan pikiran terhadap semua tim agar bisa memberikan arahan atau perintah kepada tim yang bekerja. Sutradara adalah orang yang berperan besar dalam suatu produksi program televisi atau film, sebagai pemimpin seorang sutradara harus bisa menguasai semua konten yang tertulis pada naskah dan menjadikannya sebuah audio visual. Dan sutradara harus melakukan koordinasi dengan semua elemen, fasilitas dan orang-orang selama pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Dia memandu dan memberi instruksi penting dan rinci kepada kru, baik di studio ataupun di luar studio, termasuk tim produksi, kerabat teknik dan artis atau pengisi acara. Pra Produksi Pada saat awal inilah, seorang sutradara harus menunjukan sikap dan tanggung jawabnya, mulai dari pemilihan jobdesk hingga mencari ide kreatif. Pra produksi merupakan awalan dari setiap produksi suatu karya. Produksi karya mampu berjalan dengan lancar dan sukses karena berangkat dari persiapan pra produksi yang matang. Menurut Naratama (2013:110). “Sebagai Sutradara, Anda diwajibkan untuk mengulas semua permasalahan dengan mengacu pada

Transcript of Proses Kerja Sutradara - BSI

Page 1: Proses Kerja Sutradara - BSI

37

Proses Kerja Sutradara

Sutradara merupakan bagian yang paling atas dari sebuah team work atau

orang yang bertanggung jawab sebagai otak sejak pra hingga pasca produksi.

Seorang sutradara juga harus bisa memimpin timnya dari segala aspek, baik saat

pra produksi, produksi dan pasca produksi.

Menurut Habert Zettl dalam Naratama (2013:7). “Sutradara adalah seorang

yang bertugas memberikan pengarahan kepada pemain atau pengisi acara dan

teknis oprasional. Secara langsung bertanggung jawab memindahkan secara

efektif yang tertulis di dalam naskah kedalam bentuk audio visual.”

Seorang sutradara juga harus bisa memahami karakter host agar dapat

menghasilkan karya yang luar biasa. Selain memahami karakter host sutradara

juga harus bisa menyatukan pikiran terhadap semua tim agar bisa memberikan

arahan atau perintah kepada tim yang bekerja.

Sutradara adalah orang yang berperan besar dalam suatu produksi

program televisi atau film, sebagai pemimpin seorang sutradara harus bisa

menguasai semua konten yang tertulis pada naskah dan menjadikannya

sebuah audio visual. Dan sutradara harus melakukan koordinasi dengan

semua elemen, fasilitas dan orang-orang selama pra produksi, produksi

hingga pasca produksi. Dia memandu dan memberi instruksi penting dan

rinci kepada kru, baik di studio ataupun di luar studio, termasuk tim

produksi, kerabat teknik dan artis atau pengisi acara.

Pra Produksi

Pada saat awal inilah, seorang sutradara harus menunjukan sikap

dan tanggung jawabnya, mulai dari pemilihan jobdesk hingga mencari ide

kreatif. Pra produksi merupakan awalan dari setiap produksi suatu karya.

Produksi karya mampu berjalan dengan lancar dan sukses karena

berangkat dari persiapan pra produksi yang matang.

Menurut Naratama (2013:110). “Sebagai Sutradara, Anda

diwajibkan untuk mengulas semua permasalahan dengan mengacu pada

Page 2: Proses Kerja Sutradara - BSI

38

referensi tentang industri televisi. Dengan demikian, Anda telah

mengurangi risiko kesalahan produksi karena klasifikasi yang salah.”

Pada fase ini sebuah proses produksi yang merupakan tahap awal

dari seluruh kegiatan yang akan datang seperti penemuan ide, perencanaan

dan persiapan. Pada tahap ini juga sutradara mulai terlihat aktif mencari

refrensi dan menemukan ide-ide kreatif yang akan di ciptakan. Sutradara

juga harus bisa menentukan sebuah karya yang akan diciptakan dan harus

di rundingkan kepada tim yang telah di tentukan.

Menurut Naratama (2013:40). “Berimajinasilah, berkreasilah,

berkaryalah seliar mungkin. Segila mungkin. Jangan pikirkan batasan.

Biarkan semua inspirasi dan khayalan Anda menerawang menembus batas

dunia. Semakin merdeka inspirasi Anda, semakin merdeka pula karya-

karya visual Anda.”

Menurut Rusman Latief dan Yusiatie Utud (2015:73). “Ide adalah

unsur utama untuk memproduksi program siaran khususnya program

nondrama, tanpa adanya ide, tahapan perencanaan produksi berikutnya

tidak dapat dilaksanakan.”

Produksi

Tahap produksi adalah tahap proses pengambilan gambar di

lapangan (shooting). Selanjutnya tugas sutradara di produksi. Namun

bukan berarti sutradara tidak perlu mengetahui aspek pra produksi dan

pasca produksi. Bila dalam pembuatan sebuah karya, seorang sutradara

bagus dan bertanggung jawab, maka hasil karya yang di hasilkan pun

bagus, namun bila sutradara hanya mementingkan keegoisan dan hanya

memikirkan soal komersilnya saja, tanpa memikirkan kualitas karya yang

dibuatnya, maka hasil karya yang dibuat nya tidak maksimal dan kurang

bagus untuk ditonton oleh masyarakat.

Menurut Naratama (2013:33). “Buatlah suasan bahwa tim produksi

menyukai gaya kepemimpinan Anda walaupun kadang kala mereka

Page 3: Proses Kerja Sutradara - BSI

39

mengeluh, namun mereka yakin bahwa tujuan Anda adalah untuk

mencapai kepuasan kreativitas seni yang terbaik. Hindari arogansi yang

berlebihan.”

Disini sutradara diberikan kesempatan bertindak lebih kreatif,

memperhatikan lebih sempurna pada rincian bidang estetik atau

penanganan peralatan. Mengkoordinasikan seluruh kru untuk mencapai

efesiensi kerja dan terjaminnya mutu karya seluruh tenaga kreatif. Wajib

berada pada saat produksi berlangsung dan melakukan penilaian dan

memberikan kata cut atas mutu kerja seluruh unsur pendukung baik secara

teknis maupun artistic.

Lancarnya proses tahapan produksi tercermin dari desain produksi

yang di buat pada pra-produksi. Biasanya semakin detail desain produksi

yang dibuat akan semakin mempermudah tim untuk melakukan produksi.

Desain produksi dijabarkan menjadi peta bagi seseorang yang melakukan

perjalanan pada daerah yang baru dilaluinya. Bentuk kongkret pra-

produksi adalah desain produksi. Desain akan menjadi langkah awal dari

dimulainya fase produksi.

Menurut Naratama (2013:57). “Sutradara Televisi adalah seseorang

yang mempunyai visi mengembangkan nilai-nilai filosofis yang

terkandung dalam pikiran dan kreativitasnya. Sedangkan filosofi dalam

penyutradaraan televisi merupakan sebuah daya pemikiran atas nilai-nilai

seni visual yang diwujudkan dalam kenyataan visual itu sendiri.”

Pasca produksi

Pasca produksi biasanya identik dengan proses editing, pada proses

inilah kemasan hasil akhir dari program ditentukan. Karena pada saat

proses sebelumnya dimungkinkan melakukan perubahan cerita. Maka

sebelum masuk ke proses editing seorang sutradara Magazine Show

melakukan Brain Storming ulang dengan seluruh tim produksi yang

bertugas, termasuk Script Writer dan produser. Setelah disepakati

konsepnya, maka dilakukan editing. Dengan bantuan kreatifitas dan

Page 4: Proses Kerja Sutradara - BSI

40

profesionalisme seorang video editor, sutradara merangkai shot dan suara

yang telah direkam pada proses sebelumnya.

Menurut Rusman Latief dan YusiatienUtud (2015:160) “Hal ini

tergantung dari konsep kerja yang mengerjakan program tersebut,dengan

mempertimbangkan karakteristik program dengan melihat efektivitas dan

efesiensi proses editing.”

Pada dasarnya hasil akhir bagaimana seorang sutradara dan editor

harus bekerja sama, di fase ini sutradara melakukan kontrol terhadap

proses edit gambar dan voice over. Sutradara disini harus berfikir pada

jumlah segment, waktu dan aksinya pada saat proses shooting. Pada proses

inilah seorang sutrada dan editor harus memiliki imajinasi yang tinggi dan

layak dituangkan pada karya yang di ciptakan.

Menurut Naratama (2013:59). “Prinsipnya, untuk menjadi

sutradara Anda dituntut untuk mempunyai Jiwa Pertelevisian (The Soul of

Television), bukan hanya persoalan kesenian, melainkan juga persoalan

filosofi, eksistensi, dan loyalitas Anda terhadap dunia pertelevisian itu

sendiri.”

Peran dan Tanggung Jawab Sutradara

Sutradara memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat.

Dilapangan seorang sutradara berperan sebagai manajer, creator dan

sekaligus inspiratory bagi anggota tim produksi dan para pemeran, peran

yang sedemikian besar mengharuskan sutradara memahami benar konsep

program, memahami situasi lingkungan maupun psikologis para pelibat

produksi, dan juga harus memahami bagaimana menjalin hubungan yang

baik dengan semua pelibat produksi. Ibarat tubuh manusia, sutrada adalah

otaknya, dan yang lain adalah seluruh anggota badan , Otak memerlukan

anggota badan untuk mewujudkan gagasan, badan memerlukan otak untuk

mengendalikan.

Page 5: Proses Kerja Sutradara - BSI

41

Menurut Habert Zettl dalam Naratama (2013:28). “Zettl

mempunyai pemahaman terhadap kajian yang sangat humanis dengan

menekankan peranan sutradara sebagai psikolog. Artinya sutradara dapat

berperan sebagai seorang ahli ilmu Psikologi yang dapat memayungi

kebutuhan-kebutuhan kejiwaan dari setiap anggota tim produksi dan

pengisi acara.”

Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan

program Magazine Show, baik interpretatif maupun teknis. Ia menduduki

posisi tertinggi dan memimpin pembuatan program Magazine Show

“bagaimana yang harus tampak informatif” oleh pemirsa. Selain mengatur

konten di depan kamera dan mengarahkan host dan dialog, sutradara juga

mengontrol posisi beserta pergerakan kamera, suara, pencahayaan, dan

hal-hal lain yang menyangkut kepada hasil akhir sebuah program.

Menurut Rusman Latief dan Yusiatie Utud (2015:7). “Program

nondrama adalah format program yang sangat fleksibel, karena terdiri dari

unsur drama dan jurnalistik yang di kombinasikan menjadi satu program.”

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya seorang sutradara

bekerja bersama para crew dan host. Diantaranya penata kamera, penata

kostum, penata artistik dan lain sebagainya. Seorang sutradara terlibat

dalam hampir semua tahapan produksi program yang rumit dan terdiri dari

bebagai macam.

Sutradara bertugas mengarahkan bakat tekhnis operasional. Intinya

bertanggung jawab untuk mengubah naskah kedalam video yang kreatif

dalam bentuk pesan audio visual.

Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Konsep kreatif sutradara dalam program Magazine Show

“INDONESIA TRACKER FOOD” adalah memahami naskah yang

sudah dibuat oleh script writer kemudian membuat director treatment agar

Page 6: Proses Kerja Sutradara - BSI

42

mudah membuat dan menentukan konten dalam setiap segment. Dalam hal

ini, sutradara bekerjasama dengan produser dan semua crew dalam

membuat rancangan mulai dari penyusunan jadwal kerja, penentuan

jadwal shooting serta memenuhi perlengkapan untuk produksi.

b. Konsep Produksi

Konsep produksi sutradara dimulai dari melakukan bedah naskah

bersama seluruh tim produksi. Kemudian menguraikannya kedalam

director treatment, dan dilanjutkan dalam membuat script breakdown

sheet. Sebagai sutradara dalam karya ini, penulis menjadikan sutradara tipe

psikolog, artinya sutradara lebih mementingkan kedekatan bersama secara

personal dengan crew maupun seluruh anggota tim produksi dari pada

memikirkan perbedaan kedudukan atau terpandangnya karena jobdesk.

c. Konsep Teknis

Dalam produksi program “INDONESIA TRACKER FOOD” ini

sutradara menggunakan kamera Cannon c100 sebagai kamera utama yang

dipegang oleh Camera Person dan berfungsi untuk mengambil long,

medium, close up dan stock shoot untuk keperluan bagian dari konsep

program.

Dari segi pencahayaan penata cahaya menggunakan 1 buah LED

15 inch dan 2 buah lampu KINO FLO Fluorescent Light, karena tidak

mencukupi dari segi cahaya yang di butuhkan di lokasi serta jenis ini juga

bisa menggunakan baterai yang tanpa perlu sangat khawatir dalam segi

energi listrik pada lokasi shooting. Lampu ini juga terdapat pengaturan

dimmer dan pengaturan kelvin yang dibutuhkan kedalam waktu

pencahayaan menjadi lebih fleksibel. Untuk suara, sutradara menggunakan

2 CLIP ON SYNZHER.

Kendala Produksi dan Solusinya

1. Dari segi pembawa acara, tim sangat susah mendapatkan pembawa

acara yang di inginkan dalam kriterianya. Solusinya tim mengadakan

Page 7: Proses Kerja Sutradara - BSI

43

open casting dari beberapa calon yang mengikuti casting tersebut, dan

pada akhirnya kriteria yang penulis inginkan telah dapat dari open

casting tersebut. Lalu langkah selanjutnya untuk lebih mendalami

karakter yang di inginkan penulis melakukan tahap ridding kepada host

dan memberikan arahan serta refrensi yang dimana cara ini semakin

baik dalam membuat jati diri si host lebih bisa mendalami karakter yang

di inginkan.

2. Dari segi produksi karena memakai kamera utama yaitu satu unit

dengan berlatar belakang kebutuhan shot yang lumayan banyak lalu

akhirnya penulis mencoba kemampuan tim untuk produksi perlahan-

lahan tetapi pasti, tehnik pengambilan gambarnya dengan cara cut to cut

master cover seperti adanya tehnik single cam. Dengan cara demikian

penulis lebih fokus terhadap shot yang di ambil oleh penata kamera

dengan tehnik pengambilan gambar seperti itu.

3. Untuk segi waktu produksi penulis meminta tiga hari kepada produser

agar setiap shot dapat selesai maksimal dengan berlatar belakang single

cam. Pemakaian alat dalam produksi “INDONESIA TRACKER

FOOD” cukup memakan waktu dikarenakan shooting di luar ruangan

dengan cuaca yang berubah-ubah.

Lembar Kerja Sutradara

a. Konsep Program

Pola pikir dalam menyutradarai program acara Non Drama

Magazine Show ini cenderung lebih variatif. Karena sajian di dalamnya

menampilkan berbagai macam keunikan, dari segi gambar, cahaya, tata

artistik dan suara, Semua berkesinambungan dengan kemasan yang harus

kreatif serta menimbulkan daya tarik yang kuat kepada penonton.

Audio visual yang di buat oleh tim produksi ini tentunya sangat

membutuhkan kekompakan juga kreativitas dari masing-masing crew.

Maka dari itu penulis selaku sutradara dalam produksi Magazine Show ini

sangat peduli kepada rekan produksi dan tidak menutup kemungkinan

Page 8: Proses Kerja Sutradara - BSI

44

untuk menerima atau memberi kesempatan ide-ide kreatif dari rekan-rekan

produksi yang lainnya untuk di tuangkan kedalam konsep.

Penulis sadar bahwa tingkatan posisi atau jobdesk dalam produksi

program Non Drama ini bukan berarti siapa yang paling tinggi dalam

jabatan produksi. Akan tetapi sebagai sutradara berhak untuk menentukan

ide dan masukan dari crew yang lain nya selagi masih dalam konsep juga

kesepakatan bersama. Tidak lupa juga dengan tanggung jawab penulis

sebagai sutradara pada persiapan hingga hasil karya audio visual yang

diciptakan.

Pada era modern jaman sekarang ini, sutradara harus mengenal dan

mengerti gaya hidup yang semakin berkembang, juga tentang tren, warna

baru dan teknik-teknik dari berbagai belahan dunia sehingga menjadi kaya

akan refrensi untuk kebutuh karya yang dibuat. Dan begitu pula hasil

karya audio visual yang telah dibuat akan menjadi tontonan menarik dan

disukai oleh penonton karena sajian dan kemasan yang selalu mengikuti

arus perkembangan zaman.

Page 9: Proses Kerja Sutradara - BSI

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

CASTING LIST

45

Production company : Coke Production Producer : Abdul Majid

Project title : Indonesia Tracker Food Program director : Piki Kurniawan

Duration : 24 menit

Tabel III.9

NO Nama

Host

Karakter Calon pemeran

Sifat Fisik

1 Rifki

rifaldi (

Jaseng )

Periang,

ramah,

energik, murah

senyum,

berwawasan

luas, baik hati

Laki laki, mimik

wajah berusia

23-25 tahun,

rambut lurus,

berpenampilan

menarik, kulit

putih, tinggi

badan 165 cm

Gambar.III.4

Page 10: Proses Kerja Sutradara - BSI

Production company : Coke production Producer : Abdul Majid

Project title : Indonesia Tracker Food Program director : Piki Kurniawan

Duration : 24 menit

Tabel III.10

No Segment Visual

Location Video Audio Notes Shot size Angle Moving

1 1 Medium

shot

Eye

level

Follow(Hand

Held)

bekasi Host mengendarai

motor di jalan

menuju tempat

yang akan di

kunjungi (VO)

Instrument

2 1 Medium

shot

Eye

level

Hand Held Bekasi Opening

Host memberikan

statement

mengenai tempat

yang dikunjungi

Atmosfer

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

DIRECTOR TREATMENT

46

Page 11: Proses Kerja Sutradara - BSI

3 1 Full shot Eye Still Bekasi Host menjelaskan Atmosfer

Page 12: Proses Kerja Sutradara - BSI

level mengenai suasana

tempat yang ada

di dalam.

4 1 Medium

shot

Eye

level

Still Bekasi Host duduk di

tempat makan dan

memesan

makanan dan

minuman yang

akan di santap

Atmosfer

5 1 Full shot Eye

level

Follow(hand

held)

Bekasi Waiters

menghampiri host

dan memberi

kertas menu dan

memberikan

rekomendasi

menu makanan

dan minuman

favorit restoran

Atmosfer

47

Page 13: Proses Kerja Sutradara - BSI

6 1 Medium

shot

Eye

level

Follow(hand

held)

Bekasi Host bermain-

main dengan

sesuatu yang ada

Instrument

Page 14: Proses Kerja Sutradara - BSI

disekitaran resto

sambil menunggu

makanan dan

minuman yang di

pesan

7 1 Close up High

level

Hand held Bekasi Stok shot dan

beauty shot

makanan dan

minuman yang

akan di hidangkan

(VO)

Instrument

8 1 Full shot Eye

level

Still Bekasi Waiters

memberikan

hidangan yang di

pesan oleh host

dan host

menjelaskan

hidangan yang

telah di pesannya

Atmosfer

48

Page 15: Proses Kerja Sutradara - BSI

9 1 Close up Eye

level

Still follow Bekasi Host menyantap

makanan yang

menurut

Atmosfer

Page 16: Proses Kerja Sutradara - BSI

rekomendasi dari

restoran sunda ini

dan memberi

penjelasan

tentang rasa

makanannya

10 1 Close up Eye

level

Still follow Bekasi Host menyantap

es rekomendasi

restoran sunda ini

dan memberi

sedikit penjelasan

mengenai rasa

dan isi yang ada

di dalam es

tersebut

Atmosfer

49

Page 17: Proses Kerja Sutradara - BSI

11 1 Medium

shot

Eye

level

Still Bekasi Host closing

segment pertama

dan memberi info

kepada pemirsa

tentang resto

sunda yang

rekomendasi

Atmosfer

Page 18: Proses Kerja Sutradara - BSI

12 2 Medium

shot

Eye

level

Follow(hand

held)

Jakarta Host dan co host

menulusuri

jalanan Jakarta

menuju ke tempat

pembuatan beer

pletok

Instrument

13 2 Medium

shot

Eye

level

Hand held Jakarta Host dan co host

bertemu dengan

ketua sanggar

menanyakan

lokasi tempat

pembuatan beer

pletok

Atmosfer

14 2 Close up High

level

Hand held Jakarta Stock shot

minuman beer

pletok

Instrument

15 2 Medium

shot

Low

level

Hand held Jakarta Stock shot

kesenian beladiri

silat sanggar

manggar kelape

Instrument

50

Page 19: Proses Kerja Sutradara - BSI

16 2 Medium Eye Still Jakarta Ketua sanggar Instrument

Page 20: Proses Kerja Sutradara - BSI

shot level mengajak host

dan co host

ketempat

pembuatan

minuman beer

pletok

17 2 Close up High

level

Still follow Jakarta Stock gambar

bahan- bahan

untuk pembuatan

beer pletok

Instrument

18 2 Close up Eye

level

Still follow Jakarta Stock satu persatu

bahan-bahan

pembuatan beer

pletok

Instument

19 2 full shot Eye

level

Still Jakarta Host dan co host

berbincang

dengan ketua

sanggar

atmosfer

51

Page 21: Proses Kerja Sutradara - BSI

20 2 Medium

shot

Eye

level

Follow(hand

held)

Jakarta Host dan co host

melanjutkan

perjalannya ke

tempat makan

Instrument

Page 22: Proses Kerja Sutradara - BSI

selanjutnya (VO)

21 2 Long shot Eye

level

Still Jakarta Host dan co host

berhenti di

pinggir jalan

Atmosfer

22 2 Close up Eye

level

Still Jakarta Co host

berpamitan

dengan host

karena ada

keperluan

mendadak

Atmosfer

23 2 Close up Eye

level

Still Jakarta Host berpamitan

dengan co host

dan melanjutkan

perjalanan sendiri

Atmosfer

24 3 Medium

shot

Eye

level

Follow(hand

held)

Jakarta Host menulusuri

jalanan Jakarta

menuju tempat

selanjutnya (VO)

Instrument

25 3 Long shot

shot

Eye

level

Still follow Jakarta Footage suasana

sekitaran tempat

makan

Instrument

52

Page 23: Proses Kerja Sutradara - BSI

26 3 Medium Eye Still Jakarta Opening segment Instrument

Page 24: Proses Kerja Sutradara - BSI

shot level host menjelaskan

kesendiriannya

lagi dan mencari

lokasi makan

yang asyik

27 3 medium

shot

Eye

level

Follow(hand

held)

Jakarta Host langsung

bertanya-tanya

dengan penjual

makanan dan

memesan

Atmosfer

28 3 Clsose up high

level

Hand held Jakarta Stock proses

penyajian

makanan gulai

(VO)

Instrument

29 3 medium

shot

Eye

level

Still follow Jakarta Footage Suasana

di sekitaran

tempat makan

(VO)

instument

53

Page 25: Proses Kerja Sutradara - BSI

30 3 Medium

shot

Eye

level

Still Jakarta Host menyantap

makanan yang

dipesan dan

menjelaskan rasa

Atmosfer

Page 26: Proses Kerja Sutradara - BSI

31 3 Close up low

level

Hand held Jakarta Stock gambar

host sedang

menyantap

makanannya

Instrument

32 3 Medium

shot

Eye

level

Hand held Jakarta Host menutup

acara hingga

closing

Atmosfer

33 3 Full shot Eye

level

Follow(hend

held)

Jakarta Footage (VO) Instrument

54

Page 27: Proses Kerja Sutradara - BSI

Production company : Coke production Producer : Abdul Majid

Project title

Duration

: Indonesia Tracker Food

: 24 menit

Program director

Tabel III.11

: Piki Kurniawan

NO LOKASI SET SEGMENT INT/EXT WAKTU CAST WARDROBE PROPERTI MAKE UP

1 Bekasi Jembatan Opening EXT Sore Host Kaos abu-abu,

kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

sepatu skate

Helm dan

motor

Natural

2 Bekasi Area resto 1 EXT Sore Host Kaos abu-abu,

kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

sepatu skate

Natural

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

BREAKDOWN SHEET

55

Page 28: Proses Kerja Sutradara - BSI

3 Bekasi Bale makan 1 INT Malam Host Kaos abu-abu, Natural

Page 29: Proses Kerja Sutradara - BSI

restoran kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

sepatu skate

4 Jakarta Jalanan kota

Jakarta

1 EXT Malam Host

& co

Host

Kaos abu-abu,

kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

sepatu skate

(co host) baju loss

Sabrina kotak-

kotak, celana jeans,

sepatu skate

Helm dan

motor

Natural

5 Jakarta Depan gapura

sanggar

manggar

kelape

2 EXT Malam Host

& co

Host

Kaos abu-abu,

kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

sepatu skate

(co host) baju loss

Sabrina kotak-

kotak, celana jeans,

sepatu skate

Helm dan

motor

Natural

56

Page 30: Proses Kerja Sutradara - BSI

6 Jakarta Tempat

pembuatan

beer pletok

2 EXT Malam Host

& co

Host

Kaos abu-abu,

kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

Natural

Page 31: Proses Kerja Sutradara - BSI

sepatu skate

(co host) baju loss

Sabrina kotak-

kotak, celana jeans,

sepatu skate

7 Jakarta Di depan

sanggar silat

2 EXT Malam Host

& co

Host

Kaos abu-abu,

kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

sepatu skate

(co host) baju loss

Sabrina kotak-

kotak, celana jeans,

sepatu skate

Natural

8 Jakarta Halte bus 2 EXT Malam Host

& co

Host

Kaos abu-abu,

kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

sepatu skate

(co host) baju loss

Sabrina kotak-

kotak, celana jeans,

sepatu skate

Helm

motor

dan Natural

57

Page 32: Proses Kerja Sutradara - BSI

9 Jakarta Jalanan kota 3 EXT Malam Host Kaos abu-abu, Helm dan Natural

Page 33: Proses Kerja Sutradara - BSI

Jakarta kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

sepatu skate

motor

10 Jakarta Trotoar jalan 3 EXT Malam Host Kaos abu-abu,

kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

sepatu skate

Natural

11 Jakarta Di depan

penjual gultik

3 EXT Malam Host Kaos abu-abu,

kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

sepatu skate

Natural

12 Jakarta Trotoar

pinggir jalan

3 EXT Malam Host Kaos abu-abu,

kemeja biru, celana

jeans, jam tangan,

sepatu skate

Natural

58