strategi pemasaran pada pt. batik danar hadi di surakarta tugas akhir
PROSES EKSPOR GARMENT PADA PT. BATIK ARJUNA DI …wawancara langsung dengan karyawan, staff dan...
Transcript of PROSES EKSPOR GARMENT PADA PT. BATIK ARJUNA DI …wawancara langsung dengan karyawan, staff dan...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PROSES EKSPOR GARMENT
PADA PT. BATIK ARJUNA DI SUKOHARJO
Proposal Tugas Akhir
Diajukan Untuk melengkapi Tugas-Tugas dan Persyaratan Guna
Mencapai Gelar Ahli Madya pada
Program Studi Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
Ike Widiana
NIM F3107027
PROGRAM DIPLOMA III BISNIS INTERNASIONAL
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Kesabaranitupahit, tetapibuahnyamanis, pahit di awal
dan manis melebihi madu di akhir.
(Jean Jacques Rousseau)
Keberadaan Kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami mohon pertolongan.
(Al - Fatihah)
Sesungguhnya setelah kesusahan itu ada kemudahan oleh karena itu
Kerjakanlah sesuatu itu dengan sungguh – sungguh.
(QS Al – Insyiroh:(6 - 7)
Jangan menjadi pohon kaku yang mudah patah
Jadilah bambu yang mampu bertahan melengkung melawan terpaan angin
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur, kuucapkan terima kasih dan
kupersembahkan secuil karyaku ini kepada :
1. Allah SWT pemilik hidup dan matiku,mantapkan
hatiku untuk menjalani takdirku serta kuatkanlah
aku dalam islam dan iman
2. Ibu, Ayah dan adikku tercinta, atas segala doa dan
kasih sayang yang tidak dapat dinilai dengan
apapun karena aku tidak dapat berdiri sendiri tanpa
bantuanmu.
3. Semua sahabatku (Dhina Ramasari, Dewi Restiani,
Eric Budiman, Afifah Zahra), dan dimana saja
yang tidak dapat aku sebut satu persatu yang telah
memberi berjuta kenangan.
4. Almamaterku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Segalapujisyukurpenulispanjatkankehadirat Allah SWT
atassegalarahmatdanhidayah - Nya yang dilimpahkankepadakitasemua,
meskipundengankemampuandanwaktu yang
terbatasakhirnyapenulismampumenyelesaikanpenyusunanTugasAkhirinidenganju
dul“ PROSES EKSPOR GARMENT PADA PT. BATIKARJUNADI
SUKOHARJO ”.
PenyusunanTugasAkhirinitidaklepasdarisegalabentukbantuan, dorongan,
danbimbingandariberbagaipihak.Padakesempataninipenulisinginmengucapkanteri
makasihkepadapihak - pihak yang
secaralangsungmaupuntidaklangsungtelahmembantuhinggatersusunnyaTugasAkhi
rini, khususnyakepada :
1. Drs. H. HariMurti, M.Siselakupembimbing, yang
sepenuhhatidanpenuhkesabaran yang
telahmemberikanmasukanpadapenulisdalampenyelesaiantugasakhirini.
2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua program dan sekretaris program D III Bisnis Internasional Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Seluruh staf dan karyawan program D III Bisnis Internasional Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan
bantuan administrative kepada penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
5. Bapak Kisruh Setyo Raharjodan Ibu Sri Suparmi yang telah berkenan
mencarikan tempat magang sehingga dapat memperolehnya.
6. Kedua Orang Tuaku yang selalu mendoakanku, menasehatiku,dan
memberi dukungan untukku.
7. Direktur utama PT. Batik Arjuna yaitu Bapak Ir. Kindro Wibawa yang
telah berkenan memberikan ijin magang kerja dan penelitian untuk
penulisan laporan tugas akhir ini.
8. Bapak Wagiman, Bapak Djito, Bapak Lilik, Mbak Hesti, Bapak Budi
serta seluruh karyawan PT. Batik Arjuna yang telah memberikan segala
informasi dan semangatnya yang diperlukan bagi penulis.
9. Teman-teman KOMBINASI (KomunitasBisnisInternasional 2007) yang
selalumendukungdalamstudipenulis.
10. Serta pihak-pihak yang tidakdapatdisebutkansatupersatu yang
telahmembantuhinggaterselesaikannyapenulisantugasakhirini.
Akhirnyakata
semogatugasakhirinidapatbermanfaatbagipenuliskhususnyamaupunseluruhpembac
apadaumumnya.Serta
penulismenyadaribahwadalampenulisanTugasAkhirinimasihjauhdarisempurna,
olehkarenaitupenulismengharapkan saran dankritikandariberbagaipihak demi
kemajuanpenulisdantentunyapenulisanTugasAkhirselanjutnya.
Surakarta, Juli 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN ABSTRAKSI ............................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................ xi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah ........................................................ 1
B. PerumusanMasalah ............................................................... 2
C. TujuanPenelitian ................................................................... 3
D. ManfaatPenelitian .............................................................. 4
E. MetodePenelitian .................................................................. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. PengertianEkspor .............................................................7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
B. DokumenEkspor ..............................................................12
C. Proses KegiatanEkspor ....................................................19
BAB III. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GambaranUmumPerusahaan ...............................................28
1. SejarahBerdiri Perusahaan .............................................. 28
2. LokasiPerusahaan ........................................................... 31
3. StrukturOrganisasi .......................................................... 33
4. Kepegawaian ................................................................... 35
5. Proses Produksi ............................................................... 38
6. PemasaranProduk …………………………………..….. 44
B. Pembahasan .......................................................................... 45
1. Proses ekspor yang dilakukan PT. Batik Arjuna ...............45
2. Dokumen yang digunakandalam transaksi ekspor ...........48
3. Hambatan yang dialamidalampelaksanaanekspor ……..51
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................57
B. Saran - saran ..........................................................................58
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................59
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar2.1 Sale’s Contract Proses……………………………………………. 21
Gambar 2.2 L/C Opening Process…………………………………………......23
Gambar2.3 Cargo Shipment Process…………………………………….....…..25
Gambar2.4 Shipping Documents Negotiation Process…………………....….. 27
Gambar3.1 StrukturOrganisasi PT. Batik Arjuna…………….…..................... 34
Gambar3.2 ProsesEkspor Garment PT. Batik Arjuna……….…………………47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pernyataan
Daftar Nilai Magang
Lampiran 2 Company Profile PT. Batik Arjuna di Sukoharjo
Lampiran 3 Letter of Credit (L/C)
Lampiran 4 Documentary Collection Aplication
Lampiran 5 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Lampiran 6 Commercial Invoice
Lampiran 7 Packing list and Weight list
Lampiran 8 Manufacturer’s Single Country Declaration of Origin
Lampiran 9 Beneficiary Certificate
Lampiran 10 Garment Wearing Apparel Detail
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Lampiran 11 Certificate of Origin (COO)
Lampiran 12 Ocean Bill of Lading
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
PROSES EKSPOR GARMENT
PADA PT. BATIK ARJUNA DI SUKOHARJO
IKE WIDIANA
F 3107027
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam dan
pemahaman mengenai proses ekspor pada PT. Batik Arjuna di Sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif, yaitu mengamati obyek penelitian dan
menggambarkan suatu keadaan yang ada dalam obyek penelitian tersebut. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui
wawancara secara langsung kepada pihak PT. Batik Arjuna khususnya divisi ekspor. Sedangkan
data sekunder diperoleh dari buku ataupun sumber bacaan lainnya yang berkenaan dan relevan
dengan pokok bahasan yang diambil.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses ekspor yang dilakukan oleh
PT. Batik Arjuna dimulai dengan Promosi. Kemudian dilanjutkan dengan Negosiasi, Sale’s
Contract, Pembayaran ( Payment ), Penyiapan barang, Pengapalan ( Shipment ), Penyiapan /
pengurusan dokumen. Sedangkan dokumen - dokumen ekspor yang digunakan PT. Batik
Arjuna dalam kegiatan ekspor adalah Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB ), Invoice, Packing
List, Bill of Lading ( B / L ), Certificate of Origin ( COO ).
Kata Kunci :Prosesekspor, Sale’s Contract Process, Cargo Shipment Process
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
THE GARMENT EXPORT PROCESS IN PT BATIK ARJUNA IN SUKOHARJO
IKE WIDIANA
F3107027
The objective of research is to get more profound description and understanding about
the export process in PT. Batik Arjuna in Sukoharjo.
This research used a descriptive study method, that is, to observe the research object and
to describe the condition existing within the object of research. The data used in this research
were primary and secondary data. The primary data was obtained through direct interview with
export division of PT. Batik Arjuna. Meanwhile the secondary done was obtained from the books
or other reading sources relevant to the subject matter studied.
Considering the result of research, it can be concluded that the export process done by
PT. Batik Arjuna starts from Promotion. Next, it is followed by negotiation, Sale’s contract,
payment, good preparation, shipment, document preparation/administration. Meanwhile the
export documents used by PT. Batik Arjuna in the export activity is Goods Export Notification
(PEB), Invoice, Packing List, Bill of Lading (B / L), Certificate of Origin (COO)/
Keywords: Export process, Sale’s Contract Process, Cargo Shipment Process.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Kegiatan ekspor adalah suatu upaya melakukan penjualan komoditi
yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara lain dengan mengharapkan
pembayaran dengan valuta asing, serta komunikasi dengan memakai bahasa
asing(Amir M S, 1999:1).
Kegiatan ekspo merupakan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis
yang sangat penting, tidak hanya bernilai penting untuk negara tetapi juga bernilai
penting bagi industri itu sendiri. Bagi negara, kegiatan ekspor rmampu
meningkatkan cadangan devisa dalam negeri dan juga mampu mengurangi
tingkat pengangguran dalam negeri. Menembus perdagangan internasional,
membutuhkan strategi agar bisa menarik perhatian para buyer di luar negeri, salah
satu strateginya adalah strategi pemasaran yang baik.Pemasaran adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan pengusaha dalam menyampaikan suatu
komoditi ataupun jasa dari produsen ke konsumen. (Amir M S,2004:53).Dalam
kegiatan ekspor pastilah ditemukan suatu perbedaan, misalnya: peraturan
kepabeanan, standar mutu produk dan cara pembayarannya.
Banyak perusahaan mempunyai kesamaan dalam kegiatan yang
menyangkut ekspor-impor tetapi ada juga perbedaan antara perusahaan yang satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dengan yang lain, biasanya para pelaku ekspor akan mencari jalan yang relatif
mudah dan menguntungkan bagi para pelaku ekspor itu sendiri.
PT. Batik Arjuna adalah eksportir batik yang berada di Sukoharjo.PT.
Batik Arjuna telah melaksanakan usaha ekspornya bertahun-tahun.Perusahaan ini
telah mengekspor produknya ke Amerika, Jerman, dan berbagai negara di
kawasan Asia dan Eropa. Dalam melakukan ekspor terhadap produk yang
dihasilkannya PT. Batik Arjuna perlu untuk melaksanakan proses dalam
melaksanakan ekspor sehingga kegiatan ekspor yang dilakukannya dapat berjalan
dengan lancar.
Banyak perusahaan mempunyai kesamaan dalam kegiatan yang
menyangkut ekspor-impor tetapi ada juga perbedaan antara perusahaan yang satu
dengan yang lain, biasanya para pelaku ekspor akan mencari jalan yang relative
mudah dan menguntungkan bagi pelaku ekspor itu sendiri. Maka berdasarkan
uraian diatas, penulis ingin mengungkapkan permasalahan-permasalahan yang
berhubungan dengan proses dan dokumen ekspor dan juga permasalahan yang
ada di dalamnya yaitu dengan judul “PROSES EKSPOR GARMENT PADA PT
BATIK ARJUNA DI SUKOHARJO“
B. PerumusanMasalah
Perumusan masalah dalam penulisan ini dimaksudkan untuk dijadikan
pedoman untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat sesuai dengan
prinsip–prinsip suatu penelitian yang alami. Dengan perumusan masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
diharapkan dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti, serta bertujuan agar
tulisan dan ruang lingkup penelitian uraiannya terbatas dan teraarah pada hal-hal
yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
Untuk memudahkan pembahasan dengan masalah dan pemahamannya,
maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana proses ekspor yang dilakukan oleh PT. Batik Arjuna di
Sukoharjo?
2. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam pelaksanaan ekspor?
3. Hambatan – hambatan apa saja yang dihadapi PT. BatikArjuna di Sukoharjo
dalam pelaksanaan ekspor?
C. TujuanPenelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses ekspor yang dilakukan pada PT. Batik Arjuna di
Sukoharjo.
2. Untuk mengetahui dokumen ekspor apa saja yang dibutuhkan dalam proses
ekspor pada PT. Batik Arjuna di Sukoharjo.
3. Untuk mengetahui hambatan – hambatan ekspor pada PT. Batik Arjuna di
Sukoharjo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. ManfaatPenelitian
Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat bagi:
1. Perusahaan
Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan prosedur
ekspor sebagai salah satu bahan evaluasi bagi perusahaan dalam mengambil
kebijaksanaan untuk meningkatkan aktivitas ekspor dan pengembangan
usaha.
2. Mahasiswa dan Pembaca yang lainnya
Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi ,khususnya bagi
mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang sedang menyusun Tugas Akhir
dengan permasalahan yang sama.
3. Pemerintah
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam mengambil berbagai
kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan ekspor.
E. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan metode penelitian dimana berguna untuk
memperlancar jalannya penyusunan laporan dari hasil penelitian. Metode
penelitian mengemukakan tata cara dari suatu penelitian terdiri dari :
1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan dengan cara metode analisis
deskriptif, mengamati obyek penelitian dan menggambarkan suatu keadaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
yang ada dalam obyek penelitian tersebut, yaitu prosedur dan dokumen
ekspor PT. Batik Arjuna.
2. Jenis Data dan Alat Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data yang dikumpulkan secara langsung dari sumbernya yaitu dengan
wawancara langsung dengan karyawan, staff dan pimpinan PT. Batik
Arjuna.
Antara lain: sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, dan lain –lain.
b. Data Sekunder
Data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan
penelitian. Dokumen ini diperoleh dari buku maupun sumber lain.
Antara lain: dokumen pengertian ekspor, dokumen yang diperlukan dalam
kegiatan ekspor, dan dokumen pendukung lain.
Sedangkan alat pengumpul data dengan menggunakan:
1) Wawancara: pengumpulan data dengan jalan mengadakan tanya jawab
secara langsung kepada responden atau karyawan, staff serta pimpinan
PT. Batik Arjuna.
2) Pengumpulan Dokumen: pengumpulan dokumen yang diperlukan
adalah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan prosedur ekspor
yang dilakukan PT. Batik Arjuna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
3) Studi Pustaka: merupakan teknik pengumpul data, yaitu dengan cara
mempelajari baik itu buku, catatan, arsip, maupun dokumen yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Misalnya dengan mencari
buku di perpustakaan, toko-toko buku, dan juga melalui internet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ekspor
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean
Indonesia, maka pelaksanaannya harus sesuai dengan prosedur dan dokumen
ekspor yang ditetapkan baik oleh pemerintah Indonesia maupun negara
pengimpor ( PPEI, 2004:1 ).
Cara paling mudah dalam memasuki pasar di negara lain adalah dengan
cara melakukan ekspor. Aktivitas ekspor merupakan kegiatan produksi barang
di suatu negara dan menjualnya di negara lain. Ada dua bentuk aktifitas
ekspor yaitu, occasional exportindanactive exporting. Occasional exporting
adalah merupakan bentuk keterlibatan perusahaan yang pasif, dimana
perusahaan hannya mengekspor karena adanya permintaan dari luar negeri.
Sedaangkan active exporting adalah komitmen perusahaan untuk
mengembangkan ekspor, perusahaan membuat produknya di negeri sendiri
(home country). Produksi ini bisa tetap seperti asli, maupun telah disesuaikan
dengan pasar di luar negeri. Kegiatan ekspor nyaris tidak mengubah lini
produk, organisasi, investasi, dan misi perusahaan. Salah satu keunggulan dari
ekspor adalah memnungkinkan kegiatan pemanufacturan di konsentrasikan di
satu lokasi saja (di dalam negeri), yang mana hal ini memberikan keuntungan
biaya dan kualitas daripada kegiatan pemanufacturan yang terdesentralisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Meskipun ekspor merupakan alternatif strategi memasuki pasar dengan
investasiyang murah dan resiko rendah, namun strategi ini memerlukan
investasi yang cukup besar dan berarti dalam aspek pemasarannya.
Cara untuk mengekspor barang produksi ada dua macam, yaitu sebagai
berikut :
1. Ekspor Langsung
Ekspor yang dilakukan secara langsung tanpa melalui perantara.
Untuk menghindari kelemahan- kelemahan dari ekspor tidak langsung,
maka perusahaan melakukan ekspor secara langsung dengan cara
membentuk :
a. Domestic- Based Export Departement or Division. Defisi atau cabang
ini dapat berdiri sendiri dalam menangani ekspor dan berfungsi
sebagai pusat laba.
b. Overseas Sales Branch or Subsidiary. Dengan mendirikan cabang
diluar negeri perusahaan dapat mengendalikan pemasaran diluar
negeri. Cababg- cabang tersebut juga dapat menjadi pusat pameran
(display center) dan pusat pelayanan pelanggan ( costumer- service
center ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
c. Traveling Export Sales Representative. Perusahaan dapat pula
mengirimkan wiiraniaga dalam negeri (home- based sales
representative).
d. Foreign- Based Distributors or Agent. Perusahaan juga dapat
menggunakan jasa distributor atau agen diluar negeri untuk menjual
produk dengan mengatasanamakan perusahaan. Untuk itu mereka
mendapat hak- hak eksklusif sebagai wakil perusahaan di negara
bersangkutan, atau hanya hak- hak umum saja.
Manfaat dari ekspor langsung adalah perusahaan dapat melakukan
promosi produk lebih agresif, menggarap pasar asing dengan lebih
selektif, dan lebih dapat mengendalikan aktifitas penjualannya.Adapun
kesulitan- kesulitan yang timbul dari strategi ini adalah pasar asing
mungkin tidak terbiasa dengan produk atau praktik- praktik pemasaran
perusahaan.Selain itu armada penjual dari dalam negeri yang dikirim ke
luar negeri umumnya merasa asing dengan pasar yang digarap.
2. Ekspor Tidak Langsung
Ekspor yang dilakukan melalui perantara. Perusahaan biasanya
memulai dengan ekspor tidak langsung, yaitu memanfaatkan jasa
perantara independen untuk menangani aktifitas ekspornya. Disuatu sisi
lain perusahaaan tersebut tidak mempunyai kendali atas perantaranya
tersebut. Yang lebih buruk lagi biasannya perantara-perantara seperti itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
bukanlah pemasar yang agresif dan biasanya tidak menghasilkan volume
penjualan yang besar. Meskipun demikian masih ada perusahaan yang
menggunakan jasa dari perusahaan perantara karena kemampuan,
pengetahuan dan jasa yang mereka miliki untuk menjual di luar negeri.
Disamping itu perusahaan tidak perlu membentuk departemen ekspor
dalam struktur organisasinnya, tidak perlu membentuk armada penjualan
diluar negeri, serta tidak memerlukan perangkat untuk melakukan kontak
dengan pihak asing. Berbagai jenisperantara yang digunakan meliputi :
a. Domestic – Based Export Merchant. Perantara ini membeli produk –
produk perusahaan dan menjualnnya diluar negeri atas biaya sendiri
dan untuk keuntungan sendiri pula.
b. Domestic – Based Export Agent.Perantara ini hanya mencarikan dan
menegosiasikan transaksi dengan pembeli atas imbalan komisi. Rading
company termasuk dalam kelompok perntara ini.
c. Cooperative – Organization. Organisasi ini melakukan ekspor dengan
mengatasnamakan beberapa produsen, yang sebagian memegang
kendali administratif. Cara ini sering digunakan oleh produsen produk-
produk primer seperti buah- buahan, kacang- kacangan, dan lain- lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
d. Export – Management Company. Perantara ini hanya bersedia
mengelolaaktivitas ekspor perusahaan lain dengan imbalan bayaran
(fee) tertentu.
Setiap Negara yang melakukan ekspor harus mempersiapkan segala
persyaratan- persyaratan tertentu yaitu (PPEI,2008) :
1. Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) dari Depperindag atau Izin
Usaha dari Departemen Teknis lainnya.
2. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ).
3. Harus memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
Adapun syarat – syarat untuk mendapatkan SIUP dan TDP adalah
a. Persyaratan untuk mendapatkan SIUP
- Memiliki akte (pengesahan surat keterangan notaries).
- Menyerahkan foto copy KTP dan foto.
- Menyerahkan surat keterangan domisili.
- Menyerahkan SK WNI, ganti nama (warga asing).
- Menyerahkan TDP.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. Persyaratan untuk mendapatkan TDP
- Memiliki akte pendirian perusahaan.
- Melampirkan KTP semua pengurus.
- Melampirkan daftar pemegang saham.
- Menyerahkan foto copy NPWP.
- Melampirkan foto copy keterangan domisili.
- Melampirkan foto copy SIUP.
B. Dokumen Ekspor
Semua jenis dokumen yang terdapat dalam perdagangan internasional,
baik yang dikeluarkan pengusaha, perbankan, pelayaran, dan instansi lain
mempunyai arti dan peranan yang sama penting. Karena itu semua
dokumen perlu dibuat dan diteliti dengan seksama. Dokumen-dokumen
dalam perdagangan internasional dapat dibedakan atau dimasukkan dalam
kelompok sebagai berikut (Amir M.S, 2005 : 217) :
1. Dokumen Induk
Dokumen inti yang dikeluarkan oleh Badan Pelaksana Utama
Perdagangan Internasional, yang fungsinya sebagai alat pembuktian
realisasi suatu transaksi. Yang termasuk jenis ini adalah :
a. Faktur Perdagangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Dikeluarkan oleh eksportir sendiri. Yang dimaksud dengan
Faktur Perdagangan adalah suatu mota perhitungan yang dibuat oleh
Eksportir untuk Importir yang terutama berisi :
1). Jumlah barang (Quantity )
2). Harga satuan (Unit Price)
3). Harga total (Total Price)
4). Perhitungan pembayaran (Payment breakdown)
Faktur merupakan alat bukti perhitungan atas suatu transaksi
yang dilakukan antara eksportir dengan importir.
a. Letter of Credit (L/C)
Dikeluarkan oleh Bank Devisa. Yang dimaksud dengan L/C
adalah surat kredit yang dikeluarkan oleh Bank Devisa atas
permintaan Importir, yang memberi hak kepada eksportir menarik
wesel atas importir bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebut
dalam surat kredit itu. L/C merupakan alat bukti pembayaran atas
suatu transaksi yang dilakukan antara eksportir dengan importir.
b. Bill of Lading.
Dikeluarkan oleh Perusahaan Pelayaran Samudra.Yang
dimaksud dengan B/L adalah suatu tanda terima penyerahan barang
yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pelayaran sebagai tanda bukti
pemilikan atas barang yang telah dimuat di atas kapal laut oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
eksportir untuk diserahkan kepada importir.B/L merupakan alat bukti
penerimaan dan sekaligus penyerahan hak milik atas barang sebagai
pelaksanaan suatu transaksi antara eksportir dengan importir.B/L juga
merupakan alat bukti adanya kontrak pengangkutan antara shipper
dengan perusahaan pelayaran.
c. Polis Asuransi
Dikeluarkan oleh Maskapai Asuransi.Yang dimaksud dengan
polis asuransi adalah Surat Bukti Pertanggungan yang dikeluarkan
Maskapai Asuransi atas permintaan eksportir maupun importir untuk
menjamin keselamatan atas barang yang dikirim dari aneka bencana
dan kerusakan, dengan membayar premi.Polis Asuransi merupakan
alat bukti pertanggungan atas barang yang dimaksud sebagai
pelaksanaan suatu transaksi antara eksportir dengan importir.
2. Dokumen Penunjang
Dimaksud dengan Dokumen Penunjang adalah dokumen yang dikeluarkan
untuk memperkuat atau merinci keterangan yang terdapat dalam dokumen
induk, terutama faktur perdagangan. Yang termasuk jenis ini adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
a. Packing List
Daftar yang berisi perincian lengkap mengenai jenis dan jumlah
satuan dari barang yang terdapat dalam tiap peti atau total keseluruhannya
sama dengan jenis dan jumlah yang tercantum dalam Faktur Perdagangan.
Packing List penting sekali untuk barang yang tidak sejenis atau tidak
seragam seperti mesin-mesin Spareparts( suku cadang) barang kelontong,
tekstil, pakaian jadi, dan lainnya.
b. Weight Note
Suatu pernyataan (catatan) yang berisi perincian berat dari tiap peti
atau tiap kemasan yang biasanya menyebutkan berat kotor dan berat
bersih dari tiap kemasan itu dan dihimpun menjadi satu daftar yang total
keseluruhannya sama dengan total berat kotor dan total berat bersih yang
tercantum dalam Faktur Perdagangan. Weight Note penting artinya untuk
barang yang harganya didasarkan pada beratnya dan juga penting untuk
menyediakan alat bongkar muat maupun alat angkut yang sesuai dengan
berat tiap kemasan itu, seperti dalam menyediakan forklift, truck, trailer
serta kondisi jalan yang akan dilalui, juga untuk menghitung uang
tambang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
c. Measurement List
Daftar yang berisi ukuran dan takaran dari tiap peti atau tiap
kemasan yang biasanya menyebutkan volume atau kubikasi dari tiap
kemasan. Daftar ini total keseluruhannya sama dengan total volume
yang tercantum dalam Faktur Perdagangan. Measurement List penting
artinya untuk barang yang harganya didasarkan pada volumenya dan
juga untuk menyediakan alat bongkar muat dan alat angkut yang
sesuai.Juga untuk menghitung uang tambang.
d. Inspection Certificate atau Surveyor Report.
Suatu pernyataan (kadang kala di bawah sumpah) yang berisi
keterangan mengenai mutu barang, jenis, jumlah, harga dan lain
keterangan yang dibutuhkan, yang dikeluarkan oleh suatu badan usaha
jasa yang independen atas permintaan eksportir, ataupun instansi lain
yang membutuhkan. Inspection Certificate penting untuk menilai secara
menyeluruh sauatu barang dalam suatu transaksi.Semakin kurang
dikenal bonafiditas dan integritas seorang rekanan, semakin penting
artinya kedudukan Inspection Certificate. Begitu juga untuk transaksi
party besar dan proyek lengkap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
e. Chemical Analysis
Suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh laboratorium kimia dari
perusahaan sendiri, atau dari Badan Penelitian yang independen yang
berisikan komposisi kimiawi dari suatu barang.Chemical Analysis ini
penting artinya untuk menentukan mutu dari produk kimia.
f. Test Certificate
Pernyataan yang dibuat oleh Laboratorium Perusahaan atau
Balai Penelitian yang independen yang menyatakan hasil uji coba atas
suatu barang ataupun peralatan mengenai kekuatan, daya tahan,
kapasitas, dan konstruksinya.Test Certificate ini penting untuk barang
yang akan dipergunakan menahan beban, seperti kemasan, alat angkut,
mesin industri, tangki-tangki, boiler, diesel serta sumber energi lainnya.
g. Manufacturer’s Certificate
Surat pernyataan yang dibuat oleh produsen yang menyatakan
bahwa barang tersebut adalah hasil produksinya yang membawa merk
dagangannya (Trade Mark). Manufacturer Certificate penting artinya
sebagai bukti keaslian dan jaminan mutu atas barang, yang dikaitkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dengan nama baik dari produsen itu dalam pasaran Internasional, yang
juga menyangkut masalah Patent, Trade Mark, dan Lisensi.
h. Certificate of Origin
Surat pernyataan yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang, biasanya Kamar Dagang (Chamber of Commerce), yang
menyebutkan negara asal suatu barang. Certificate of Origin ini
penting artinya untuk memperoleh fasilitas bea masuk maupun sebagai
alat penghitung quota di negara tujuan, atau untuk mencegah
masuknya barang dari negara yang terlarang.
3. Dokumen Pembantu
Dokumen yang diperlukan untuk membantu para pelaksana dalam
menjalankan tugas Follow up(Tugas Lanjutan). Yang termasuk jenis ini
adalah :
a. Instruction Manual
Keterangan terinci mengenai tata cara dan tata kerja suatu alat,
termasuk uraian mengenai Manufacturing Process(Proses Produksi) dari
suatu komoditi. Instruction Manual ini penting artinya untuk memudahkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
operator dalam mempergunakan suatu alat, sehingga sangat berguna dalam
upaya reparasi.
b. Layout Scheme
Gambar desain tata letak mesin dalam pabrik yang susunannya
disesuaikan dengan urutan proses produksi dan bertujuan untuk memperoleh
efisiensi dan produktivitas yang optimal pada saat berproduksi. Layout
Scheme ini penting artinya untuk memudahkan erector pada saat
pemasangan mesin-mesin dilakukan dalam arena pabrik.
c. Brochure atau Leaflet
Buku kecil yang berisi keterangan singkat mengenai suatu produk yang
bertujuan memberikan informasi kepada konsumen tentang produk
termaksud.Brochure atau Leaflet ini penting artinya untuk memudahkan
salesman pada saat melakukan pemasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
C. Proses Kegiatan Ekspor
1. Sale’s Contract Process
a. Eksportir mempromosikan komoditas yang akan diekspornya melalui
Media promosi seperti pameran dagang, iklan di koran, majalah
maupun televisi, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, atau
melalui Badan-badan urusan promosi ekspor.
b. Importir yang berminat akan mengirimkan surat permintaan harga
atau letterof inquiry kepada eksportir.
c. Eksportir memenuhi permintaan importir dengan mengirimkan surat
penawaran harga yang lazim disebut dengan offer sheet.
d. Importir setelah mempelajari dengan seksama offer sheet dari
eksportir menempatkan surat pesanan dalam bentuk order sheet atau
purchase order kepada eksportir.
e. Eksportir menyiapkan kontrak jual beli ekspor (sale’s contract) sesuai
dengan data-data dari offer sheet dan order sheet ditambahkan
dengan keterangan seperti force majeur clause, claims, syarat
pengapalan seperti partial shipment, transshipment, vessel age dan
lain-lain. Ditandatangani oleh eksportir dan dikirimkan kepada
importir untuk ditandatangani pula sebagai tanda persetujuan atas
sale’s contract itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
f. Importir mempelajari dengan seksama sale’s contract dan bila dapat
menyetujuinya, maka ditandatangani importir untuk dikembalikan
kepada eksportir.
Sale’s Contract Process
Dalam Negeri Luar Negeri
Gambar 2.1. Sale’s Contract Process
Sumber : PPEI, tahun 2009
Exporter
Impotrter
Promotoin1
Inquiry 2
Offer Sheet3
Order Sheet 4
Sale’s Contract5
Sale’s Contract6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2. L/C Opening Process
a. Importir meminta kepada bank devisanya untuk membuka Letter of
Credit (L/C) sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya
kepada eksportir, sejumlah yang disepakati dalam Sale’s Contract dan
sesuai dengan syarat-syarat pencairan yang disebut dalam Sale’s Contract
dan merujuk pada ketentuan dari The Uniform Custom and Practice
ofDocumentary Letter of Credit. L/C yang dibuka adalah untuk dan atas
nama eksportir atau orang badan usaha lain yang ditentukan eksportir,
sesuai kesepakatan di dalam Sale’s Contract. Bank devisa yang diminta
importir membuka L/C disebut dengan opening bank. Importir yang
meminta pembukaan L/C disebut applicant.
b. Opening bank setelah menyelesaikan jaminan danaL/C dengan importir,
melakukan pembukaan L/C melalui bank korespondennya di negara
eksportir. Pembukaan L/C itu dapat dilakukan dengan surat, telex,
facsimile atau media elektronik lainnya yang sah. Penegasan pembukaan
L/C itu dalam bentuk tertulis disebut dengan L/C Confirmation yang
diteruskan oleh opening bank kepada bank korespondennya untuk
disampaikan kepada penerima, yaitu eksportir yang disebut dalam surat
itu. Bank koresponden yang diminta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
opening bank untuk menyampaikan amanat pembukaan L/C disebut
sebagai advising bank.
c. Advising bank setelah meneliti keabsahan amanat pembuaan L/C yang
diterimanya dari opening bank, meneruskan amanat pembukaan L/C itu
kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat pengantar dari
advising bank. Surat pengantar itu disebut sebagai L/C Advise, sedangkan
eksportir penerima L/C disebut sebagai beneficiary dari L/C itu. Bila
advising bank diminta dengan tertulis oleh opening bank untuk turut
menjamin pembayaran atas L/C itu, maka advising bank juga disebut
sebagai confirming bank.
L/C Opening Process Aplikasi L/C
L/C Confirmation Luar Negeri
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam Negeri
L/C Advice
Gambar 2.2. L / C Opening Process
Sumber: PPEI, 2009
Importer (Applicant)
1
Opening Bank 2
Advising Bank Importer (Applicant) 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
3. Cargo Shipment Process
a. Eksportir setelah menerima L/C Confirmation yang sifatnya operatif(sah
sebagai landasan pembayaran) lantas mempersiapkan barang “ready
forexport”. Melakukan booking atau memesan ruangan (tempat) kepada
perusahaan pelayaran (shipping company) yang akan berangkat ke
pelabuhan tujuan sesuai dengan yang dimaksud pada sale’s contract
atauL/C sesuai dengan waktu pengapalan (shipment date) yang disepakati
dalam sale’s contract. Kemudian mengurus formalitas ekspor seperti
mengisi pemberitahuan ekspor barang, membayar pajak ekspor (PE) dan
pajak ekspor tambahan (PET) melalui advising bank. Mengurus izin muat
dengan kantor inspeksi beadan cukai di pelabuhan muat. Setelah semua
formalitas selesai, kemudian menyerahkan barang kepada perusahaan
pelayaran (shipping company) untuk dimuat pada waktu yang disepakati.
b. Shipping company setelah selesai melakukan pemuatan barang ke atas
kapal, menyerahkan bukti penerimaan barang, bukti kontrak angkutan dan
bukti pemilikan barang dalam bentuk bill of lading(B/L) atau transport
document lainnya kepada eksportir yang dalam pengangkutan ini disebut
sebagai shipper.
c. Shipping company bertanggung jawab mengangkut muatan itu sampai ke
pelabuhan tujuan, serta menyerahkan dengan selamat dan utuh kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
penerima barang yang disebut dalam B/L di pelabuhan tujuan (destination
port) yang disebut dalam bill of lading tersebut.
Cargo Shipment Process
Import Clearance
Cargo Delivery
Luar Negeri
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam Negeri
Shipment
Booking
PEB Bill of Lading
Gambar 2.3. Cargo Shipment Process
Sumber :PPEI, tahun :2009
Opening Bank Importer Shipping
Agent 4
5Custom Office
Advising Bank
Bea dan Cukai
Shipping Company
Importer
3
2
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
4. Shipping Documents Negotiation Process
a. Eksportir setelah menerima bill of lading dari perusahaan pelayaran,
menyiapkan semua dokumen yang disyaratkan dalam letter of credit.
Semua dokumen pengapalan itu diserahkan eksportir kepada negotiating
bank yang ditentukan dalam L/C untuk memperoleh
pembayaran(payment).
b. Negotiating bank meneliti dengan seksama semua dokumen pengapalan
yang diminta oleh syarat-syarat L/C. Bila semua cocok baik jumlah, jenis
maupun uraian sebagaimana yang dituntut oleh L/C, maka negotiating
bank akan membayarkan jumlah yang ditagih oleh eksportir dari dana L/C
yang tersedia.
c. Negotiating bank meneruskan dokumen pengapalan yang sudah dilunasi
itu kepada opening bank yang membuka L/C bersangkutan sebagai
penagihan kembali dari uang yang sudah dibayarkan negotiating bank itu
kepada eksportir.
d. Opening bank memeriksa dengan seksama semua dokumen pengapalan
itu, dan bila ternyata sesuai dengan syarat-syarat L/C yang dibuka, maka
opening bank melunasi uang yang sudah dibayarkan oleh negotiating
bank. Pembayaran pelunasan ini disebut sebagai reimbursement.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
e. Opening bank selanjutnya memberitahukan penerimaan dokumen
pengapalan itu kepada importir.
Shipping Documents Negotiation Process
Delivery of Ship’s Docs
Luar Negeri
Collecting
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam Negeri Reimbursement
Negotiation
Payment
Gambar 2.4. Shipping Documents Negotiation Process
Sumber : PPEI, tahun: 2009
Importer Opening Bank
Exporter Negotiating bank
1
2
3
4
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdiri Perusahaan
Batik adalah suatu budaya yang menjadi salah satu ciri negara
Indonesia yang dapat dibanggakan di wajah dunia, dimana batik adalah
komoditi yang paling diminati di pasar dunia. Oleh sebab itu banyak
perusahaan batik beroperasi, salah satunya di kota Solo karena dinilai bisnis
ini sangat menguntungkan.
PT. Batik Arjuna didirikan pada tahun 1966, oleh Bapak Y. Gunawan
Wibowo.Perusahaan Batik Arjuna pada mulanya jangkauan pemasarannya
hanya untuk daerah solo dan sekitarnya. Pada awal industrinya ingin
mengoperasikan batik tulis dan batik cap saja yang kemudian terus
berkembang ke pakaian jadi. Perusahaan PT. Batik Arjuna adalah perusahaan
yang bergerak dibidang batik cap, batik tulis (batik tradisional) sampai
pakaian jadi. Batik merupakan salah satu bentuk usaha yang terkenal di Solo.
Usaha batik merupakan industri keluarga dan biasanya merupakan
peninggalan dari leluhur.Pada tahun 1956 untuk meningkatkan pemasaran,
perusahaan mengadakan pelayanan secara langsung kepada
konsumen.Langkah ini diambil dengan jalan membuka toko Batik Arjuna
yang berlokasi di Jl.Yos Sudarso No.5 Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1965, membuka perusahaan di
Jl.Kratonan No. 145 Solo, dengan luas tanah dan bangunan 700m, namun
perkembangannya tidak seperti yang diharapkan. PT.Batik Arjuna mengalami
hambatan atau kesulitan dalam operasinya yaitu kesulitan dalam pengadaan
atau penyediaan bahan baku, permodalan maupun penjualan produk, kondisi
pasar tidak stabil sehingga perkembangan dan kemajuan perusahaan sangat
lamban.
Hambatan dan kesulitan yang dialami PT. Batik Arjuna karena efek
gejolak politik dan perekonomian saat itu mengalami goncangan. Kesulitan
yang dialami perusahaan tidak berlangsung lama, berkat keuletan dan
kemampuan pemimpin perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan tersebut. Pada tahun 1980, anak Bp.Gunawan yaitu Bp.
Kindro Wibawa Dipl.Ing. Ikut menangani perusahaan, setalah menyelesaikan
studinya di Jerman. Berkat Bp. Kindro Wibawa perusahaan dapat
mengembangkan pemasarannya ke luar negeri. Usaha ekspor ini diutamakan
pada jenis Batik Printing yang produksinya dapat dilakukan secara masal
sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen.
Pada tahun 1972, produksi pakaian jadi mulai banyak peminatnya, hal
ini disebabkan adanya kebijaksanaan atau anjuran pemerintah untuk
menggunakan bahan sandang batik untuk seragam sekolah, seragam kantor,
organisasi maupun dipakai dalam acara resmi. Sejak saat itu pakaian dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
batik makin banyak pemakaiannya, perubahan tersebut merupakan hal yang
sangat menggembirakan bagi perusahaan.
Untuk memenuhi permintaan dan selera konsumen, perusahaan
menambah jenis produk baru dengan bahan baku yang sama. Meningkatnya
permintan kualitas dan jenis produk tersebut mendorong perusahaan untuk
mengembangkan kegiatan operasinya dengan langkah pindah lokasi ke tempat
yang lebih luas dan lebih strategis. Pada tahun 1976 perusahaan dipindahkan
ke lokasi baru dengan luas tanah dan bangunan 2000 m di Jl. Rajiman No. 401
Surakarta yang dilengkapi dengan Show Room guna melayani pembeli secara
langsung. Perkembangan ini terbukti pula dengan bertambahnya jenis produk
yang dihasilkan yaitu Batik Printing yang menjadi andalan dan paling banyak
digemari konsumen.
Pada tahun 1982, Bp. Gunawan meninggal dunia, sejak saat itu
perusahaan dikelola oleh istri Bp. Gunawan almarhum dibantu oleh Bp.
Kindro Wibawa. Pada tahun 1985, kuasa pimpinan sepenuhnya diserahkan
pada Bp. Kindro Wibawa yang memiliki kemampuan dan pola pikir yang
maju dan untuk memenuhi permintaan pasar baik dalam maupun luar negeri
mulai tahun 1986 perusahaan menyewa tanah di Pucang Sawit Surakarta
sebagai perluasan usaha.
Mengingat semakin bertambah besarnya perusahaan, maka untuk
memperoleh kekuatan hukum yang sah perusahaan dijadikan perusahaan
berbadan hukum berbentuk PT dan diberi nama PT. Batik Arjuna yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
diresmikan berdasarkan akte notaries No. 44 Tanggal 16 Desember 1986 oleh
Tjandra Santoso, SH.
Dengan melihat permintaan yang semakin meningkat baik dalam
maupun luar negeri, kapasitas produksi yang ada tidak memenuhi maka pada
tahun 1991 PT. Batik Arjuna membangun perluasan perusahaan di lokasi
yang baru yaitu di Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban, Kab. Sukoharjo.
Lokasi perusahaan yang baru tersebut tanah dan banguna seluas 10.800 m,
dan selanjutnya pada tanggal 3 Januari 1991 pusat produksi perusahaan dan
pusat penjualan PT.Batik Arjuna dipindahkan ke lokasi baru tersebut,
sedangkan lokasi perusahaan yang lama di Jl. Rajiman No. 401 Solo
digunakan sebagai unit garment dan penjualan lokal.
Perlu juga diketahui jenis produksi yang dihasilkan sampai saat ini
berupa pakaian jadi yang di ekspor ke luar negeri dan pakaian jadi sisa ekspor
(barang sortiran dan sisa barang bagus) dijual untuk kebutuhan dalam
negeri/lokal.
2. Lokasi dan Lay Out Perusahaan
Pemilihan lokasi perusahaan adalah suatu hal yang sangat menentukan
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri, dengan pemilihan lokasi yang
tepat, perusahaan akan memiliki keuntungan tersendiri. Penentuan lokasi
adalah suatu hal yang tidak mudah untuk dipecahkan karena banyak factor
lain yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan lokasinya, baik jangka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
pendek maupun jangka panjang, termasuk mengenai pertimbangan perluasan
mendatang.
Lokasi perusahaan ditinjau dari segi :
a. Segi Administrasi
PT. Batik Arjuna terletak pada wilayah Ds. Kebakan RT. 01/06 Sapen,
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
b. Segi Geografis
PT. Batik Arjuna tempatnya sangat strategis dan mudah dijangkau oleh
transportasi.
1) Faktor Pemasaran
Letak perusahaan dipandang strategis untuk pemasaran, karena
perusahaan berdomisili di Solo yang pada saat ini batik berkembang pesat
dan berpotensi sangat menonjol di bidang industry dan perdagangan
terutama garment.
2) Faktor Transportasi
Lokasi perusahaan terletak di pinggir jalan sehingga memudahkan
dalam pengangkutan bahan baku dan bahan yang dibeli, serta pengiriman
barang asil produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3) Faktor Tenaga Kerja
Letak perusahaan yang tidak terlalu jauh dari penduduk maka
masalah pengadaan tenaga kerja tidak mengalami permasalahan, baik
tenaga terdidik, tidak terdidik maupun tenaga terampil. Meskipun letak
perusahaan cukup dekat dengan permukiman penduduk, kegiatan tidak
menimbulkan efek samping yang merugikan lingkungan seperti ;
a. Gangguan polusi, yaitu polusi asap atau debu.
b. Gangguan limbah industry (sisa industri) yaitu :
1) Sisa kotoran dari kegiatan produksi, karena sudah dibangun unit
pengolah limbah industry dan penampungan sisa industri.
2) Gangguan sosial dan lain – lain.
3. Struktur Organisasi
Agar tujuan yang diharapkan mendapat tercapai, perusahaan
memerlukan adanya suatu bentuk organisasi dalam perusahaan sehingga dapat
dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab serta koordinasi kerja yang
baik. Berdasarkan keterangan penulis peroleh, bagan struktur organisasi dapat
.dilihat pada gambar I.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
4. Kepegawaian
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah
sebagai berikut:
a. Komisaris
1) Bertanggungjawab dalam penyediaan modal perusahaan
2) Memberi petunjuk kepada manajer utama dalam melaksanakan
tugasnya
3) Mengawasi seluruh jalannya perusahaan
b. Manajer utama
1) Melakukan koordinasi antar manajer
2) Membuat perencanaan perusahaan secara global bersama manajer di
bawahnya
3) Melakukan kontrol atas pelaksanaan rencana perusahaan
4) Memberikan pengarahan terhadap pelaksanaan rencana perusahaan
5) Bertanggungjawab atas jalannya perusahaan kepada komisaris
c. Asisten Direktur
1) Membantu tugas-tugas manajer utama
2) Melaksanakan rencana perusahaan yang tdah ditetapkan
3) Melakukan koordinasi ke atas dan ke bawah
4) Membuat laporan berkala atas pelaksanaan rencana perusahaan
5) Bertanggungjawab kepada manajer utama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
d. Manajer (meliputi Manajer Produksi Pakaian Jadi, Manajer Produksi
Printing, Manajer Pemasaran, Manajer Keuangan dan Akuntansi)
1) Melaksanakan rencana perusahaan yang telah ditetapkan
2) Membuat rencana berkala pada bagian masing-masing
3) Melakukan koordinasi ke atas dan ke bawah; juga koordinasi antar
bagian
4) Melakukan kontrol atas pelaksanaap rencana pada bagiannya
5) Memberi pengarahan atas pelaksanaan rencana
6) Bertanggungjawab penuh atas mcngenai bagian masing-masing.
e. Asisten Manajer Produksi Pakaian Jadi
1) Melaksanakan rencana yang telah dibuat
2) Membantu tugas-tugas manajer produksi
3) Membuat laporan produksi berkala untuk bagiannya
4) Mengawasi pelaksanaan tugas bagian bawahnya
5) Melakukan koordinasi ke atas dan ke bawah
6) Memberi pengarahan atas pelaksanaan tugas kepada bagian
dibawahnya
7) Membuat analisa terhadap hal-hal yang berkaitan dengan produksi
dibagiannya
8) Bertanggungjawab kepada manajer produksi garment
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
f. Asisten Manajer Produksi Printing
1) Melaksanakan rencana yang telah dibuat
2) Membantu tugas-tugas manajer produksi
3) Membuat laporan produksi berkala untuk bagiannya
4) Mangawasi pelaksanaan tugas bagian bawahnya
5) Melakukan koordinasi ke atas dan bawah
6) Bertanggunjawab kepada manajer produksi priming
g. Asisten Manajer Pemasaran
1) Melaksanakan rencana yang telah dibuat
2) Membantu tugas-tugas manajer pcmasaran
3) Membuat laporan penjualan berkala
4) Mernbuat laporan pesanan penjualan
5) Bersama asisten manajer keuangan dan akuntansi menganalisa
mengenai hasil penjualan dan pesanan penjualan
6) Mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan tugas bagian bawahnya
7) Melakukan koordinasi ke atas dan ke bawah
8) Bertanggungjawab kepada manajer pemasaran
h. Asisten Manajer Keuangan dan Akuntansi
1) Melaksanakan rencana yang telah dibuat
2) Membantu tugas-tugas manajer keuangan dan akuntansi
3) Mernbuat laporan keuangan
4) Membuat analisa keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
5) Bersama asisten manajer pemasaran menganalisa hasil penjualan dan
pesanali penjualan
6) Mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan tugas bagian bawahnya
7) Melakukan koordinasi ke atas dan ke bawah
8) Bertanggung jawab kepada manajer keuanganaan akuntansi
5. Proses Produksi
Dalam industri ini terdapat beberapa bagian penting yang saling
berinteraksi satu sama lain dan terbagi dalam beberapa departemen atau
bagian terpisah yang dipimpinoleh seorang kepala departemen atau
manajer. Beberapa industri garmen di Indonesia, masing - masing
mempunyai istilah dan nama tersendiri sesuai dengan fungsi, ukuran dan
kapasitasnya.Secara garis besar alur proses bisnis secara keseluruhan dalam
industri garmen adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan Pola Pakaian (Cutting)
Cutting adalah proses pemotongan kain sesuai pola marker yang
ada dan sudah dicek kebenarannya oleh bagian marker dan QC cutting.
Secara singkat yang dilakukan oleh bagian QC cutting adalah mengecek
gelaran kain, kain tidak gelombang, tidak melipat, kain bawah sampai
atas harus sama, dan penyusutan kain. Kemudian mengecek hasil
potongan, potongan harus sesuai dengan sample dan toleransi ukuran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Urutan/prosedur pemeriksaan pada cutting (QC Cutting):
1) Periksa lembar kain bagian atas sampai pada lembar kain bagian
bawah dengan posisi kertas marker.
2) Periksa dan cocokkan komponen pola dengan komponen pola yang
terdapat pada kertas marker apakah komponen pola sudah lengkap
atau belum. Petugas QC harus mencatat semua temuan pada lembar
laporan pemeriksaan.
3) Periksa apakah terdapat kesalahan potong pada setiap garis
komponen pola ataukah tidak.
4) Cek interlining dengan pola (bila komponen garmen menggunakan
interlining dan bordir)
5) Kesalahan potong pada bagian yang seharusnya dipotong ulang
pada kain cadangan, dilakukan pencatatan dan pemotongan ulang
Lebih detailnya adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pemeriksaan terhadap kontruksi kain, warna kain,
design kain, bagian luar dalam kain, dan bagian centre line kain.
Juga melakukan pemeriksaan terhadap kualitas kain.
2) Melakukan pemeriksaan pada marker, apakah rasio size/ukuran
sudah memenuhi seluruh size/ukuran yang dipesan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
3) Melakukan pemeriksaan terhadap hasil spreading/ampar apakah
kain yang diampar sudah benar benar rata tidak bergelombang dan
lurus.
4) Melakukan pemeriksaan terhadap metode cutting
5) Pemeriksaan terhadap hasil potong, apakah seluruh hasil potong
sudah benar benar sesuai dengan original pattern/pola yang
diberikan oleh buyer/pemesan.
6) Pemeriksaan pada hasil potong, apakah stripe atau kotak dari
potongan komponen benar benar matching dan balance.
Design, Bahan dan Sample
Sample adalah contoh bahan atau material, contoh model atau style,
atau contoh garment.Sample ini dapat berupa sample dari pihak pembeli atau
pun yang dibuat oleh pihak pabrik.
Sample yang dimaksud di sini adalah sample yang dibuat oleh pihak
pabrik berdasarkan contoh dari pihak pembeli. Tujuan pemeriksaan adalah
agar seluruh sample yang dibuat oleh pihak pabrik (bagian sample) bebas dari
cacat, kerusakan, penyimpangan/ ketidaksesuain baik model, mutu
jahitan/finishing, ukuran, warna, dan lain sebagainya.
Mutu produk adalah kesesuaian ciri dan karakter produk yang dibuat,
dengan ciri dan karakter produk yang diminta, dan kemampuan suatu produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam kondisi tertentu.Setelah menerima
sample, selanjutnya sample di-copy komplit size, cek style dan ukuran,
kemudian dilanjutkan dengan membuat top sample pre production sebanyak 4
pcs atau lebih per style dan size.
b. Jahit (sewing)
Merupakan bagian produksi setelah cutting yang melakukan
proses pembuatan garment dengan menggabungkan beberapa panel
menjadi sebuah produk berupa baju, shirt, skirt, dress, pants, vest,
skort, jacket atau produk garmen lain yang sesuai dengan spesifikasi
detail yang sudah ditetapkan dengan buyer. Sewing merupakan proses
utama dari keseluruhan proses produksi garmen dan terdiri dari
beberapa operasi yang memerlukan karyawan banyak.
Urutan/prosedur pemeriksaan pada proses sewing:
1) Bekerja sesuai dengan pedoman produksi atau work sheet.
2) Mengikuti proses sesuai dengan layout sampai baju jadi
3) Periksa hasil cutting per komponen sesuai dengan sample dan
toleransi
4) Memeriksa jumlah stikan dalam 1 inch (stitch/inch)
5) Periksa hasil jahitan dan ukuran tiap tahapan proses, jahitan harus
baik, rapi, tidak loncat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
6) Periksa hasil jadi sesuai dengan work sheet
7) Periksa hasil jadi setelah dilakukan trimming.
8) Semua data dicatat pada blangko yang sudah disediakan
Lebih detailnya adalah sebagai berikut
1) Melakukan pemeriksaan terhadap model/style yang akan digunakan.
2) Melakukan pemeriksaan terhadap material penunjang yang akan
digunakan, nisalnya : Label, Button, benang
3) Melakukan pemeriksaan terhadap hasil komponen jadi, spi, ukuran,
model/style, handling/penanganan
4) Melakukan pengukuran terhadap garmen jadi
5) Melakukan tes cuci pada garmen jadi untuk mengetahui apakah ada
perubahan warna, dan ukuran setelah pencucian.
c. Cek Ukuran
Pengendalian mutu produk dilakukan juga pada pengecekan
ukuran, hal ini bertujuan untuk mengendalikan kualitas produk yang
akan dikirim.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
d. Gratil
Gratil adalah proses perubahan ukuran yang dilakukan karena
kesalahan pada proses pengukuran, pemotongan dan jahit, sehingga
ukuran pola tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.
Proses ini berupa pengubahan ukuran sperti menjadikan ukuran m
(medium) menjadi s (small) atau sebaliknya.
e. Setrika dan proses lipat
Proses setrika dilakukan sebelum melakukan proses lipat,
diharapkan dengan proses setrika produk yang akan dilipat lebih terlihat
rapih dan mempermudah proses pelipatan. Dalam pemeriksaan kualitas
yang dilakukan bagian QC ada beberapa proses yang dilakukan, antara
lain :
1) Melakukan pemeriksaan secara tekhnis apakah temperature/suhu
yang digunakan sudah sesuai dengan jenis kain yang akan digosok
atau tidak.
2) Melakukan pemeriksaan dari hasil gosok, apakah ada perubahan
warna, bentuk dan ukuran setelah penggosokan.
3) Melakukan pemeriksaan dari hasil gosokan apakah sudah halus
sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
4) Melakukan pemeriksaan apakah folding method/cara lipat sudah
seusesuai dengan permintaan buyer atau tidak.
f. Packing dalam Box
Setelah semua proses produksi selesai dilakukan kemudian
sebelum packing, bagian QC melakukan final audit berupa pemeriksaan
terhadap jumlah pesanan, warna dan model, ukuran baju tiap model,
bentuk jahitan, dan lain-lain. Setelah semua proses quality control
selesai dan menyatakan barang yang akan dikirim sesuai dengan
pesanan,maka barang yang akan dikirim di packing ke dalam box yang
dibungkus dengan plastik dan carton.
g. Staffing
Staffing adalah proses penataan barang ke dalam box container.
Dalam proses ini setiap barang yang masuk ke dalam container wajib
dicatat sebagai bukti perbandingan data, bahwa barang yang akan
dikirim sesuai dengan jumlah pesanan. Setelah proses staffing dalam
box container selesai maka truck siap berangkat menuju pelabuhan peti
kemas Tanjung Mas Semarang.
6. Pemasaran Produk
PT. Batik Arjuna mempunyai reputasi sebagai salah satu produsen
garment di Indonesia dan dunia. PT. Batik Arjuna secara terus menerus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
mencari perluasan jaringan distribusi internasional yang telah dipilih.
Ada lebih dari 10 pengimpor besar di seluruh dunia yang membeli
produk PT. Batik Arjuna dan jumlahnya terus bertambah.
Diantaranya:
- Australia
- Austria
- Belgia
- Kanada
- Denmark
- Jerman
- Italia
- Islandia
- Jepang
- Myanmar
- Selandia Baru
- Saudi Arabia
- Belanda
- Amerika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
B. PEMBAHASAN
1. Proses ekspor yang dilakukan oleh PT. Batik Arjuna
a. PT. Batik Arjuna melakukan promosi menggunakan media internet
atau web dan pameran kepada importir. Melakukan penawaran juga
mrnggunakan sample , yaitu dengan mempromosikan motif dan bahan-
bahan yang dipergunakan oleh PT. Batik Arjuna dari yang paling
murah hingga yang paling mahal, model dari bentuk baju yang dewasa
ini lebih dapat mengikuti mode yang sedang menjadi trend.
b. Setelah dilakukan promosi maka biasanya akan ada buyer yang
melakukan permintaan penawaran. Mulai dari permintaan penawaran
harga, mutu barang, sampai waktu pengiriman barang.
c. PT. Batik Arjuna memenuhi permintaan importir mengirimkan surat
penawaran harga. Berisikan keterangan sesuai permintaan importir.
d. Importir mengirimkan purchase order kepada PT. Batik Arjuna
apabila sudah merasa sesuai dengan isi yang sebelumnya dikirim oleh
PT. Batik Arjuna.
e. PT Batik Arjuna dan importir mengadakan kontrak jual beli.
f. Setelah adanya kesepakatan maka Importir membuka aplikasi Letter of
Credit, dan Pihak Bank memberitahukan kepada PT. Batik Arjuna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
g. PT. Batik Arjuna segera mempersiapkan barang yang telah dipesan
oleh importir sesuai dengan kesepakatan kontrak dagang dan yang
telah tercantum di dalam Letter of Credit.
h. PT. Batik Arjuna melakukan pengepakan barang dan menyiapkan
dokumen ekspor invoice dan packing list.
i. PT. Batik Arjuna kemudian memesan ruang kapal dan menerbitkan
shipping instruction pada maskapai pelayaran maupun perusahaan jasa
pengiriman barang.
j. PT. Batik Arjuna menyelesaikan pengurusan dokumen – dokumen
ekspor pada pihak – pihak yang bersangkutan.
k. PT. Batik Arjuna melakukan pemuatan barang di atas kapal dengan
menggunakan jasa perusahaan ekspedisi.
l. Perusahaan mengurus Bill of Lading dan menyelesaikan segala urusan
administrasi dan dokumen yang berhubungan dengan pengapalan.
m. PT. Batik Arjuna telah selesai melakukan pengiriman barang dan
kemudian melengkapi persyaratan yang ada dalam Letter of Credit
untuk mengambil pembayaran dari importir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
2. Dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
ekspor.
a. Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB )
Dokumen pabean yang dipergunakan dalam rangka ekspor untuk
pemberitahuan barang-barang yang akan dikirim ke luar negeri oleh
eksportir. Merupakan manifestasi bentuk kewajiban eksportir untuk
melaporkan kegiatan ekspornya kepada pemerintah. PEB dibuat atau
diterbitkan oleh eksportir berdasarkan data-data dari invoice dan packing
list yang diterbitkan oleh eksportir. Dibuat dalam rangkap 6, masing-
masing diperuntukkan :
1) Lembar 1 : Bea dan Cukai
2) Lembar 2 : Departemen Perdagangan
3) Lembar 3 : Badan Statistik
4) Lembar 4 : Bank Indonesia
5) Lembar 5 : Kantor Pajak
6) Lembar 6 : Eksportir
b. Invoice
Dokumen yang berisi identifikasi penjual dan pembeli barang dan jasa,
identifikasi angka seperti nomor invoice, tanggal invoice, tanggal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
pengiriman, identifikasi moda transport, persyaratan penyerahan dan
pembayaran, daftar lengkap dan deskripsi barang atau jasa yang dijual,
termasuk kuantitas, harga, dan diskon.
c. Packing List
Dokumen yang berisi daftar jenis dan kuantitas barang dalam suatu
pengiriman yang disiapkan oleh pengirim. Contoh: nomor barang, jenis
barang, ukuran barang, jumlah barang, berat barang.
d. Bill of Lading (B/L)
Bukti atau tanda terima penyerahan barang kepada pihak perusahaan
pelayaran dan sebagai bukti adanya perjanjian pengakuan barang melalui
laut.Bill of lading diterbitkan dalam rangkap 3 asli (biasa disebut
NegoitableB/L) dan rangkap 3 copy (biasa disebut Non-NegoitableB/L).B/L
berfungsi atau memiliki kegunaan sebagai alat untuk mengambil barang
dari perusahaan pelayaran sebagai pembawa barang di pelabuhan tujuan.
Proses pengurusan B/L pada PT Batik Arjuna adalah perusahaan
forwading yang telah ditunjuk oleh PT Batik Arjuna.
e. Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate of Origin (COO)
Multilateral serta ketentuan dokumen berdasarkan kesepakatan dalam
perjanjian bilateral, regional, dan sepihak dari suatu negara tertentu wajib
disertakan pada waktu barang ekspor Indonesia akan memasuki wilayah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
negara tertentu yang membuktikan bahwa barang tersebut dihasilkan dan
atau diolah di Indonesia. COOtersebut diterbitkan berdasarkan klasifikasi
atas negara-negara yang menjadi tujuan ekspor.
1) Form A : Eropa, Amerika, Norwegia, Canada, Australia, dan
Turki
2) Form B : Asia, Jepang, dan Afrika
3) Form D : Untuk negara-negara yang tergabung di ASEAN yang akan
meminta keringanan bea masuk di negaranya masing-
masing karena mengimpor barang dari negara antar Asia.
Negara yang sering menjalin hubungan kerjasama dengan PT Bati
Arjuna adlah negara- negara di wilayah Asia dan Afrika, sehingga form
yang sering digunakan oleh PT. Batik Arjuna adalah Form B.
f. Shipping Instruction
Merupakan dokumen yang diajukan oleh perusahaan jasa
pengangkutan yang berisi mengenai nama dan alamat importir, cara
pembayaran, nama perusahaan pengapalan, komoditas ekspor untuk
melakukan pemuatan barang ke dalam container.
g. Certificate of Fumigation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Dokumen ini berisikan tentang hasil pemeriksaan pada barang ekspor
yang disterilisasi agar terbebas dari zat yang berbahaya yang mana
dokumen ini dikeluarkan oleh badan yang telah ditunjuk dan dipercaya
oleh pemerintah.
3. Hambatan yang dihadapi PT. Batik Arjuna dalam pelaksanaan
ekspor.
1. Keterlambatan Bahan
Hampir setiap perusahaan garment yang berkembang memiliki
kendala yang sama dalam hal keterlambatan bahan. Hal ini disebabkan
karena kurangnya dana perusahaan. Kurangnya dana ini biasanya
berakibat keterlambatan produksi atau waktu produksi berkurang,
sehingga prosess produksi dipercepat.
2. Dalam Produksi
a. Jenis cacat dalam memproduksi Garment
Berdasarkan hasil pemeriksaan ketidaksesuaian pada proses
produksi garment di PT. Batik Arjuna, cacat yang terjadi dapat
dikelompokan dalam dua bagian yaitu sebagai berikut.
b. Cacat material.
Dalam cacat material ini biasanya cacat yang terjadi sebelum
pengolahan kain menjadi pakaian. Cacat meterial ini dapat terjadi
dalam pengiriman maupun dalam memproduksi kain yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakaian. Adapun cacat
yang sering termasuk dalam cacat material antara lain sebagai
berikut.
1) Kain shadding
Ketidaksesuaian warna kain sebelum diolah menjadi pakaian.
Kain yang akan digunakan adalah kain yang sesuai standar yaitu
yang warnanya sama dan tidak terdapat belang atau warna beda
dalam satu rol atau satu lot kain. Jika dalam satu rol atau satu lot
kain mengalami 1 warna yang berbeda maka kain tersebut sudah
dikatakan cacat.
2) Kain banyak berlubang
Sebelum kain digunakan untuk bahan pakaian, dicek apakah
kain banyak berlubang apakah tidak.Walaupun lubang yang
terdapat cukup kecil, kain tersebut sudah dikatakan cacat. Lubang
pada kain dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain tersangkut
pada waktu pengiriman.
3) Kain banyak benang yang putus
Kain yang dalam rajutanya banyak benang yang putus, kain
tersebut sudah dikatakan cacat biasanya benang yang putus dalam
rajutanya dikarenakan faktor dalam memproduksi kain untuk bahan
baku pakaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
4) Kain banyak yang kotor
Jika dalam kain banyak kotoran kain tersebut sudah dikatakan
cacat.Kotor dalam kain banyak disebabkan oleh faktor dalam
mendistribusikan kain tersebut.Kotor yang banyak terjadi
diakibatkan air yang mengenai kain, sehingga ada bekas tertinggal
dalam kain tersebut.
c. Cacat Produksi
Cacat produksi adalah cacat yang disebabkan saat memproduksi
pakaian. Cacat yang termasuk dalam cacat produksi dapat digolongkan
menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut.
1) Berlubang terkena gunting
Lubang yang terkena gunting dalam memproduksi pakaian sudah
dikatakan cacat. Biasanya kain yang berlubang dikarenakan gunting
terdapat dalam proses cutting atau bagian pemotongan kain dan pada
proses batil dari sisa-sisa benang jahitan.
2) Berlubang terkena jarum patah
Kain yang berlubang dikarenakan jarum patah biasanya pada
waktu menjahit bagian atau komponen pakaian.Walaupun lubang yang
dihasilkan dari jarum patah cukup kecil, pakaian tersebut sudah
dikatakan cacat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
3) Tension
Tension adalah benang pada rajutan tidak normal seperti benang
kendor atau terlalu kencang dalam rajutnya.
4) Langkah jarum
Langkah jarum yang terlalu lebar dan terlalu sempit
mengakibatkan benang tidak sesuai ukuran normalnya, sehingga
jahitan pada pakaianya sudah tidak sempurna atau cacat.
5) Terkena Kotoran
Kotoran yang biasanya mengenai kain adalah jenis minyak pada
mesin jahit dan tanah yang menempel pada kain.
3. Kesalahan Human dalam Penulisan Dokumen
Dalam bidang ekonomi dan bisnis, pencatatan adalah unsur
yang sangat penting, karena dalam pencacatatan ini kita dapat melihat
kembang susutnya perusahaan, serta laba rugi yang dialami
perusahaan.
Terkadang dalam penulisan laporan terjadi kesalahan-kesalahan
dengan faktor ketidaksengajaan sang penulis laporan. Tapi kesalahan
kecil dalam penulisan laporan dapat berakibat fatal bagi perusahaan.
Sebagai contoh adalah dalam proses staffing yang telah dijelaskan
diatas, jika barang yang masuk kedalam box container ada beberapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
tidak tercatat, maka secara otomatis barang tersebut dihitung tidak
terkirim. Hal ini menyebabkan seller mengalami kerugian.
4. Resiko Pembayaran
Dalam dokumen perjanjian yang telah disahkan oleh Bank
(L/C), disebutkan bahwa buyer sanggup membayar order yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak. Tetapi dalam kenyataanya
terkadang ada buyer yang tidak membayar atau buyer membayar
lunas semua order tetapi dalam waktu yang cukup lama, sehingga
modal perusahaan berhenti.
Terhentinya modal ini membuat pihak seller mengalami
kerugian, kerugian tersebut berupa berhentinya modal perusahaan
yang dapat menghambat proses produksi.
5. Kecelakaan
Kecelakaan yang dimaksud antara lain :
a. General Average Losses
kerugian akibat usaha penyelamatan kapal yang ditanggung
bersama oleh pemilik barang atau perusahaan transportasi.
b. Total Loss Only
Suatu kerugian yang diakibatkan oleh tenggelamnya kapal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
c. Free From Particular Average Loss
Suatu kerugian yang diakibatkan kandasnya kapal, tubrukan
kapal atau terdamparnya kapal, yang pada batas kerugian tertentu
tidak diganti.
d. Cuaca yang buruk sehingga tertunda atau hilangnya barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai proses eksporpada PT. Batik
Arjunamakapenulisdapatmengambilbeberapakesimpulansebagaiberikut :
1. Tahapan- tahapan yang dilakukan PT. Batik Arjuna dalam proses
ekspor antara lain, adalah: promosi, negosiasi, pengadaan produksi,
pengurusan dokumen dan pengiriman barang.
2. Dokumen - dokumen yang digunakan dalam kegiatan ekspor PT. Batik
Arjuna adalah : Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB ),
Invoice,Packing List, Bill of Lading ( B / L ),Certificate of Origin (
COO ), Shipping Instruction.
3. Hambatan- hambatan yang selama ini dihadapi oleh PT. Batik Arjuna
adalah: keterlambatan bahan baku untuk melakukan produksi,cacat
dalam proses produksi juga merupakan hambatan yang paling sering
terjadi dalam perusahaan ini, peraturan yang berbeda ditiap negara
juga menjadi hambatan saat berlangsungnya proses ekspor, human
error seperti dalam hal penulisan dokumen, pengecekkan barang,
perhitungan biaya, dan kesalahan yang tidak disengaja sedikit banyak
menjadi salah satu hambatan yang cukup berarti dalam proses jual
beli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
B. SARAN
Penulis dapat memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan khusunya pihak – pihak yang terkait dengan
transaks iperdagangan internasional. Adapun saran – saran tersebutadalah :
1. Sebaiknya PT Batik Arjunalebihmengutamakanpada proses
promosidenganmengikutipameran – pamerandankegiatan lain agar
produklebih dikenal. Serta melakukan penelitian mengenaiproduk yang
sedangdiminati di pasarinternasional.
Contoh :Mengembangkan produk baru sesuai dengan trend yang sedang
diminati pasar.
2. Padasaat PT Batik Arjuna melakukan kontrak dagang sebaiknya banyak
hal yang perlu diperhatikan supaya tidak terjadi kesalahan yang dapat
merugikan pihak eksportir dan importir.
Contoh :Harus lebih hati – hati dan teliti dalam pengisian dokumen ekspor
agar tidak terjadi kesalahan.
3. PT Batik Arjuna sebaiknya menjaga hubungan baik dengan pihak – pihak
yang terkait dalam pelaksanaan ekspor agar proses ekspor dapat berjalan
dengan lancar.
Contoh :Menjalin hubungan baik dengan pihak importir, forwaderdan
Dep. Perdagangan.