Proposal TAK Jiwa
-
Upload
hafiz-atma-sasmita -
Category
Documents
-
view
26 -
download
2
description
Transcript of Proposal TAK Jiwa
PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
HALUSINASI
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian TAK
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk
memfasilitasi psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang
sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota
(Depkes RI, 1997). Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu
terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien
yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas
digunakan sebagi terapi, dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan (Kelliat, 2005)
2. Manfaat
Terapi aktivitas kelompok mempunyai manfaat :
a. Umum
1) Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality
testing) melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau
dari orang lain.
2) Membentuk sosialisasi
3) Meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan
kesadaran tentang hubungan antara reaksi emosional diri
sendiri dengan perilaku defensive (bertahan terhadap
stress) dan adaptasi.
4) Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi
psikologis seperti kognitif dan afektif.
b. Khusus
1) Meningkatkan identitasi diri
2) Menyalurkan emosi secara konstruktif
3) Meningkatkan keterampilan hubungan social untuk
diterapkan sehari-hari
4) Bersifat rehabilitative: meningkatkan kemampuan ekspresi
diri, keterampilan social, kepercayaan diri, kemampuan
empati, dan meningkatkan kemampuan tentang masalah-
masalah kehidupan dan pemecahannya.
3. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah sensasi panca indera tanpa adanya rangsangan,
klien merasa melihat, mendengar, membau, ada rasa raba dan rasa kecap
meskipun tidak ada sesuatu rangsangan yang tertuju pada kelima indera
tersebut (Izzudin, 2005).
Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indra
tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system
pengindraan dimana terjadi pada saat kesadaran idividu itu penuh atau
baik (stuart dan sundenn,1998).
4. Tindakan keperawatan pada klien halusinasi
a. Tindakan Keperawatan
1) Mengenal Halusinasi.
2) Mengontrol Halusinasi dengan menghardik.
3) Mengontrol Halusinasi dengan melakukan kegiatan.
4) Mencegah Halusinasin dengan bercakap-cakap.
5) Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
2. Terapi Medis
Psikofarmaka adalah terapi menggunakan obat dengan
tujuan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala gangguan
jiwa.
5. Sesi yang Digunakan
Dalam Terapi Aktifitas Kelompok Halusinasi dibagi dalam 5 sesi,
yaitu:
Sesi (1) : Mengenal Halusinasi.
Sesi (2) : Mengontrol Halusinasi dengan menghardik.
Sesi (3) : Mengontrol Halusinasi dengan melakukan kegiatan.
Sesi (4) : Mencegah Halusinasin dengan bercakap-cakap.
Sesi (5) : Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
B. TOPIK
Mengontrol halusinasi sesi 1 dan 2.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a) Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.
b) Klien mampu mengontrol halusinasinya.
c) Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.
2. Tujuan Khusus
a) Klien dapat mengenali halusinasi yang biasa dialaminya
b) Klien dapat mencegah halusinasi dengan menghardik
D. PENGORGANISASIAN
a. Anggota dan Peserta
1) Leader : Nily Listiani
2) Co. Leader : Muhammad Hilmi
3) Fasilitator 1 : Hafiz Atma Sasmita
4) Fasilitator 2 : Chusnul Amaliya
5) Fasilitator 3 : Mochamed Rizky Eka Riandi
6) Fasilitator 4 : Norliani
7) Fasilitator 5 : Hairul Rizal
8) Fasilitator 6 : Isti Komariah
9) Observer : Claudia Adolpine Ponamon
Hj. Ns.Syarniah, S.kep, M.kep, Sp.J
Norsyehan, S,kep
10) Pasien : Pasien 9 orang dari kelompok lain
- Tn. R
- Tn. K
- Tn. E
- Tn. SR
- Tn. Y
- Tn. S
- Tn. A
- Tn. Ar
b. Uraian Tugas Pelaksanaan
a) Leader :
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
- Mempersiapkan tim pelaksana kegiatan terapi
aktivitas kelompok
2) Memimpin jalannya terapi kelompok.
3) Memimpin diskusi
- Leader membuka diskusi
- Menginstruksikan kegiatan yang akan dilakukan
4) Menutup jalannya diskusi.
b) Co-leader :
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang
menyimpang.
3) Menggantikan leader jika ada berhalangan.
4) Berperan sebagai role model.
c) Observer :
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara.
- Observer mengobservasi proses kegiatan yang
berlangsung.
- Observer mengobservasi leader, co leader, fasilitator
dan klien.
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua
angota kelompok dengan evaluasi kelompok.
d) Fasilitator :
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah
kegiatan.
3) Mengatur posisi klien dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan.
4) Membimbing klien selama permainan diskusi.
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.
c. Metode Terapi Aktivitas Kelompok
Metode yang digunakan pada terapi aktivitas kelompok (TAK)
ini adalah metode:
1. Bermain peran/simulasi
2. Diskusi dan tanya jawab
d. Kriteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok
ini adalah:
1. Klien dengan riwayat gangguan persepsi sensori; halusinasi.
2. Klien tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk,
dalam keadaan tenang.
3. Klien tidak mengalami gangguan komunikasi secara verbal.
4. klien yang mempunyai emosi yang terkontrol.
5. klien yang tidak mengalami gangguan kesehatan fisik seperti
demam atau indikasi bed rest.
Proses seleksi
1. Berdasarkan hasil observasi dari perkembangan klien di mana
klien sudah kooperatif.
2. Berdasarkan hasil catatan perkembangan keperawatan klien
belum mampu mengontrol halusinasinya.
3. Menggali minat dan kesediaan klien untuk mengikuti kegiatan
TAK.
e. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Tempat pertemuan : Mushala ruang Dual
Diagnosis RSJ Sambang
Lihum
2. Waktu : Pukul 09.30-10.00 WITA
3. Durasi : 30 menit
4. Jumlah anggota : 9 orang
f. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di tempat tertutup,
dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap
kegiatan.
b) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan.
c) Alat yang digunakan dalam kondisi baik.
d) Tim berjumlah 9 orang yang terdiri atas 1 orang Leader
memimpin jalannya TAK, 1 orang co-leader membantu
leader mengkoordinasi seluruh kegiatan, 7 orang
fasilitator memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2. Evalusi Proses
a) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir.
b) Leader mampu memimpin acara.
c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antiipasi masalah.
f) Minimal 90% Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari
awal sampai akhir.
3. Evalusi Hasil
Diharapkan :
a) 7 dari 8 peserta TAK mampu memperkenalkan diri
b) 7 dari 8 peserta TAK mampu mngenal halusinasi yang sedang
dialami.
c) 7 dari 8 peserta TAK mampu membicarakan cara-cara
mengonrol halusinasi dengan menghardik
d) 7 dari 8 peserta TAK mampu mengatasi halusinasi dengan
kegiatan.
e) 7 dari 8 peserta TAK mampu berkerjsama dengan perawat
selama TAK.
f) 7 dari 8 peserta TAK mampu mengevaluasi kemampuan
mengontrol halusinasi.
4. Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik,
penggunaan alat hanya yang ada diruangan saja seperti:
a. Buku catatan
b. Pulpen
c. Jadwal kegiatan klien
d. Laptop
e. Sound system/ speaker
f. Sarung
g. Lagu
h. Karton
i. Tali Rapia
j. Pensil warna
E. MEKANISME KEGIATAN
Sesi :
Mengenal Halusinasi dan mengontrol halusinasi dengan cara mehardik
Tujuan :
1. Klien dapat mengenal halusinasi.
2. Klien dapat menyebutkan kapan terjadinya.
3. Klien dapat mengenal situasi yang membuat terjadinya halusinasi.
4. Klien mampu mengungkapkan perasaan pada saat halusinasi
muncul.
5. Klien mampu mempraktekkan cara halusinasi dengan cara mehardik
Setting :
1. Leader, co-leader, fasilitator 1, fasilitator 2, fasilitator 3, fasilitator
4, fasilitator 5, fasilitator 6, fasilitator 7, observer dan klien duduk
bersama dalam bentuk lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Keterangan : L = leader F = Fasilitator
CL = Co-leader P = Pasien
O = Observer
Langkah Kegiatan :
1. Persiapan
a. Fasilitator 1 mengatur tempat duduk klien dalam posisi berbentuk
lingkaran.
b. Fasilitator 2 menyiapkan papan nama untuk identitas pasien.
Dinding
L
O
P
PP
PF5
F2444
CLL
P
P
P
P
F6
F1
F3F4
F7
c. Leader membuat kontrak dengan klien
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Leader memberikan salam terapeutik kepada klien
2) Leader memperkenalkan namanya kepada semua klien dan
memasang papan nama di leher
3) Leader meminta Co-leader memperkenalkan namanya kepada
semua klien dan memasang papan nama di leher.
4) Leader meminta Fasilitator 1 memperkenalkan namanya
kepada semua klien dan memasang papan nama di leher.
5) Leader meminta Fasilitator 2 memperkenalkan namanya
kepada semua klien dan memasang papan nama di leher.
6) Leader meminta Fasilitator 3 memperkenalkan namanya
kepada semua klien dan memasang papan nama di leher.
7) Leader meminta Fasilitator 4 memperkenalkan namanya
kepada semua klien dan memasang papan nama di leher.
8) Leader meminta Fasilitator 5 memperkenalkan namanya
kepada semua klien dan memasang papan nama di leher.
9) Leader meminta Fasilitator 6 memperkenalkan namanya
kepada semua klien dan memasang papan nama di leher.
10) Leader meminta Fasilitator 7 memperkenalkan namanya
kepada semua klien dan memasang papan nama di leher.
11) Pasien membagikan papan nama kepada setiap klien.
12) Leader meminta setiap klien memperkenalkan namanya
kepada semua klien dan memasang papan nama di leher.
Dilakukan secara berurutan dari sisi kiri leader searah jarum
jam.
b. Evaluasi /validasi
1) Leader menanyakan perasaan setiap klien saat ini dan
meminta klien menyatakan perasaannya secara berurutan
dari sisi kiri leader searah jarum jam.
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal dan
mengontrol suara-suara dan penampakan itu palsu.
2) Leader menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada leader, co-leader atau fasilitator
Kegiatan yang dilakukan selama 30 menit.
Setiap klien diminta untuk mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai.
3) Leader menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
Co leader memainkan lagu Ceria – J-rock dari laptop
Leader meminta Co-leader meyiapkan sarung.
Co-leader menyalakan music dan peserta memulai
permainan.
Co Leader mematikan music dipertengahan.
Leader meminta klien yang terkena sarung untuk
menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi
yang membuat terjadi dan perasaan klien saat halusinasi
muncul dan cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
Co-leader menjelaskan apa itu halusinasi, dan
memberikan contoh bahwa suara – suara itu palsu.
“Suara – suara yang didengar itu palsu karena pada saat
mendengar suara itu anda sedang sendiri dan tidak ada
orang yang sedang berbicara disekitar anda.”
3. Tahap Kerja
1) Co leader menyalakan lagu Ceria – J-rock dari laptop
2) Leader meminta Co-leader meyiapkan sarung.
3) Co-leader menyalakan music dan peserta memulai permainan.
4) Co-Leader mematikan music dipertengahan.
5) Leader meminta klien yang terkena sarung untuk menceritakan isi
halusinasi, waktu terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan
perasaan klien saat halusinasi muncul dan cara mengontrol halusinasi
dengan cara mehardik.
6) Leader meminta klien yang mendapat nomor urut selanjutnya untuk
melakukan hal yang sama seperti point 7.
7) Leader memberi pujian terhadap klien yang melakukan dengan baik.
8) Leader mengajak semua klien untuk bertepuk tangan dan memberi
pujian.
4. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader meminta setiap klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan
perasaan jika halusinasi muncul, melakukan cara mengontrol
halusinasi dengan cara mehardik dan memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
3) Dokumentasi
No Nama KlienMenyebut Isi
Halusinasi
Menyebutkan
Waktu terjadi
Halusinasi
Menyebut Situasi
Halusinasi
Muncul
Menyebut Perasaan saat berhalusinasi
Mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi
dengan cara mehardik
DAFTAR PUSTAKA
Herawaty, Netty. 1999. Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC.
Stuart G.W Sundenn S.J, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3.
Jakarta:EGC