proposal stl ujian.docx
-
Upload
sofinal-eightson -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of proposal stl ujian.docx
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
1/34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program pemberantasan penyakit TB Paru yang telah digalakkan dan
dilaksanakan dengan strategi DOTS yang direkomendasikan oleh WHO yang terdiri
atas lima komponen berkaitan yaitu : (a) Komitmen politis dari pemerintah yaitu
untuk bersungguhsungguh menanggulangi TB Paru! (b) Diagnosis penyakit TB Paru
melalui pemeriksaan dahak se"ara mikroskopis! (") Pengobatan TB Paru dengan
paduan Obat #nti Tuberkulosis (O#T) $angka pendek dengan penga%asan langsung
oleh Penga%as &inum Obat (P&O)! (d)' Kesinambungan persediaan O#T $angka
pendek untuk penderita dan (e) Pen"atatan dan pelaporan se"ara baku untuk
memudahkan pemantauan dan ealuasi program penanggulangan TB Paru (Depkes
*! +,,-)'
DOTS adalah strategi yang komprehensi. untuk digunakan oleh pelayanan
kesehatan primer di seluruh dunia! untuk mendeteksi dan menyembuhkan pasien TB
Paru' Dengan menggunakan strategi DOTS! maka proses penyembuhan TB Paru
dapat berlangsung dengan "epat' DOTS bertu$uan untuk memutuskan rantai
penularan di masyarakat dengan mengobati penderita BT# positi. sampai sembuh
(Depkes *! +,,/)
Badan kesehatan dunia WHO (+,,+)! memperkirakan sepertiga dari populasi
dunia telah terin.eksi kuman TB paru' Diperkirakan -0 1 penderita TB paru berada
di negara berkembang di #sia pada saat ini terdapat 2'0 $uta kasus TB paru dari -
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
2/34
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
3/34
3
Berdasarkan perkiraan WHO bila "akupan dapat men"apai minimal /,1 dengan
angka kesembuhan 401 dan dipertahnkan hingga thun +,,0 maka dapat
menurunkan insiden TB sampai 0,1' (Depkes *! +,,,)' #ngka kesembuhan
diba%ah /,1 dapat mengakibatkan masalah TB dan resistensi obat akan meningkat
Penderita TB Paru dengan BT# Positi. yang tidak sembuh dapat menimbulkan
resisten terhadap obat anti tuber"olosis (O#*) terutama resisten sekunder yang
dikarenakan pengobatan yang tidak lengkap dan tidak teratur (#ditama! +,,,)'
Di *ndonesia diperkirakan ter$adi 32,',,, kasus kematian akibat TB Paru' Pada
Tahun +,,2+,,0 di *ndonesia $umlah penderita TB Paru meningkat dari 3+4'-43
kasus (021) men$adi 309'0,4 (9/1) kasus' &asalah TB di *ndonesia sangat besar
karena setiap tahun meningkatbertambah +0,',,, kasus baru TB Paru' Karena
*ndonesia menduduki peringkat ke tiga terbesar setelah *ndia dan 8ina' 7umlah ini
akan terus bertambah mengingat setiap orang yang terin.eksi TB Paru akan
menularkan kepada 3,30 orang setiap tahunnya' Bahkan dinyatakan setiap detik
orang terin.eksi TB Paru' Berdasarkan data SKT menun$ukkan bah%a penyebab
kematian terbesar setelah kardioaskuler dan penyakit saluran perna.asan dan
merupakan nomor satu terbesar kelompok in.eksi (*D*! +,,9)'
TB paru merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat indonesia'
Surei kesehatan rumah tangga (SKT) 3--0 menun$ukan bah%a
TB paru merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardioaskuler
dan penyakir saluran pernapasan pada semua kelompok usia! dan nomor satu dari
golongan penyakit in.eksi di indonesia' Sebagian besar penderita TB paru maupun
ekstrapulmonal berasal dari kelompok masyarakat usia produkti. dan lapisan
ekonomo sosial ekonomi rendah (Depkes * +,,4)'
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
4/34
4
#dapun .aktor.aktor yang menyebabkan tidak sembuhnya pasien tuber"olosis
paru adalah tingkat pengetahuan pasien penderita tuber"olosis paru! lingkungan
tempat tinggal! dukungan dari keluarga! status gi;i serta ketidak patuhan pasien
didalam meminum obat #nti Tuber"ulosis (O#T) selama proses pengobatan
(Depkes! +,,+)'
Tingkat kesembuhan pada pasien tuber"olosis paru dengan pengetahuan yang
lebih tinggi seputar penyakit TB paru dan "ara pengobatannya lebih besar dari pasien
dengan berpengetahuan rendah! seperti penelitian yang dilakukan oleh Sri 5ingsih
(+,,2) di ke"amatan Tirto Kabupaten Pekalongan menun$ukkan nilai O 3,!,,,
(-01 8*:6!,-36+!609)! artinya pasien yang memiliki pengetahuan yang lebih tinggi
yang menderita Tuber"olosis paru mempunyai peluang 3, kali untuk sembuh
dibandingkan dengan pasien dengan berpengetahuan rendah'
Sedangkan tingkat kesembuhan pada pasien tuber"olosis paru yang diakibatkan
oleh kepatuhan dalam meminum obat serta peran serta dari penga%as minum obat
memberikan dampak yang positi. pada tingkat kesembuhan penderita Tuber"olosis
paru! penelitian yang dilakukan oleh Sudarno (+,,,) menun$ukkan bah%a hampir
0,1 penderita sembuh oleh karena kepatuhan dan peran serta penga%as minum obat
(#riani! +,,9)'
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
5/34
5
beberapa ma"am sekaligus serta pengobatannya makan %aktu lama! setidaknya 9
bulan sehingga menyebabkan penderita banyak yang putus berobat' Hal ini yang
men$adi penyebabnya adalah kurangnya perhatian pada tuberkulosis dari berbagai
pihak terkait! akibatnya program penanggulangan TB di berbagai tempat men$adi
amat lemah (Dinkes! +,,0)'
Berdasarkan data tersebut! bah%a angka kesembuhan penderita TB Paru belum
bisa men"apai target yang ditetapkan yaitu angka kesembuhan minimal 401'
Keadaan ini memperihatinkan! padahal Depkes * telah menyediakan obat gratis
bagi penderita TB Paru yang berobat ke puskesmas' &asih rendahnya "akupan angka
kesembuhan berdampak negati. pada kesehatan masyarakat dan keberhasilan
pen"apaian program! karena masih memberi peluang ter$adinya penularan penyakit
TB Paru kepada anggota keluarga dan masyarakat sekitarnya' Selain itu
memungkinkan ter$adinya resistensi kuman TB Paru terhadap Obat #nti
Tuberkulosis (O#T)! sehingga menambah penyebarluasan penyakit TB Paru!
meningkatkan kesakitan dan kematian akibat TB Paru'
Pelaksana penaggulangan penyakit TB paru di Puskesmas &uara Saring sudah
memberikan hasil yang "ukup bermakna! akan tetapi belum memperlihatkan hasil
yang "ukup memuaskan tetapi' Data rekam medik puskesmas &uara Saring di
Kabupaten =mpat >a%ang bah%a ter"atat $umlah penderita TB paru positi. selama
tahun +,3+ sebanyak 0+ orang dan tahun +,,- men"apai 3,-! tahun +,3, ber$umlah
33+ orang! serta tahun +,33 sebanyak 3+, orang! dilihat dari tren "enderung
meningkat! hal ini disebabkan beberapa .aktor diantaranya pen$aringan yang kurang!
banyaknya penderita yang tidak patuh minum obat dan kurangnya pengetahuan
penderita TB paru'
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
6/34
6
Data yang diperoleh dari Puskesmas Kelobak pada tahun +,,4 terdapat +0
orang BT# positi. (?) yang mendapatkan pengobatan! tahun +,,- terdapat +4 orang
BT# (?) serta tahun +,3, sebanyak +- orang! tahun +,33 sebanyak 6+ orang (Data
Puskesmas Kelobak +,,4+,33)' Dari data tersebut masih tingginya angka ke$adian
penyakit TB paru di %ilayah puskesmas kelobak! disamping itu yang lebih utama
adalah kurangnya pengetahuan dan kepatuhan penderita! masyarakat dan petugas
kesehatan dalam pen"egahan dan penularan TB paru! antara lain tidak teraturnya
penderita minum obat yang dapat mengakibatkan resistensi dan kurangnya promosi
TB paru yang berdaya guna dan berhasil guna' Oleh sebab itu! perlunya upaya
promosi yang lebih intensi.' Promosi TB paru yang intensi. tersebut diharapkan
dapat meninggkatkan dukungan politis para penentu kebi$akan penyandang dana!
dukungan lintas sektoral! meninggkatkan peran akti. >S& dan kelompok potensial
dalam masyarakat! meningkatakan motiasi petugas dalam mengubah prilaki
masyarakat dan penderita dalam pengobatan dengan pendekatan DOTS (Depkes *
+,,4)'
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas permasalahan yang ingin diketahui dalam penelitian
ini adalah masih rendahnya angka kesembuhan penderita TB paru di bandingkan
dengan target sehingga pertanyaan penelitian adalah apakah ada hubungan antara
kepatuhan minum obat dengan tingkat kesembuhan penderita tuber"ulosis paru@
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
7/34
7
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tu$uan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan
minum obat penderita penyakit tuber"ulosis paru dengan kesembuhan di
Puskesmas Kelobak Kepahiang'
. Tujuan !husus
a' Diketahuinya gambaran kepatuhan penderita minum obat! dan kesembuhan
penderita tuber"ulosis paru di Puskesmas Kelobak Kepahiang'
b' Diketahuinya hubungan kepatuhan minum obat penderita tuber"ulosis paru
dengan kesembuhan'
D. Man"aat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
Hasil penelitiani ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak terkait!
terutama puskesmas kelobak dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang' Hasil
penelitian ini di harapkan dapat men$adi pertimbangan bagi puskesmas dan dinas
kesehatan dalam melaksanakan program penanggulngan penyakit TB paru
dimasa yang akan datang'
. Bagi Instansi Terkait
Dapat men$adi pertimbangan bagi dinas kesehatan kepahiang dalam pelaksaan
program penanggulangan penyakit tuber"ulosis paru dimasa yang akan datang'
#. Bagi Instansi Pen$i$ikan
Dari hasil penelitian nanti dapat di$adikan bahan masukan dan pertimbangan
dalam penelitian terutama yang berhubungan dengan penyakit tuber"ulosis paru
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
8/34
8
%. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama mengenal
metodelogi penelotian dan dapat mengetahui hubungan kepatuhan minum obat
penderita tuber"ulosis paru dengan kesembuhan di puskesmas kelobak
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
9/34
9
BAB II
TIN&AUAN PU'TA!A
A. Tu(er)ul*si Paru
1. Pengertian
TB Paru merupakan penyakit in.eksi menular langsung yang di sebabkan
oleh kuman (mycobacterium tuberculosis) dan mioba"terium bois' Kuman ini
ditemukan oleh obert Ko"h pada tahun 344+' Sebagian besar kuman TB paru
menyerang paru! tetapi dapat $uga menyerang organ tubuh lainya (Depkes *!
+,,4)'
TB paru adalah suatu in.eksi yang disebabkan oleh bakteri myobacterium
tuberculosisdengan ge$ala yang berariasi (&ans$oer! 3---)' &enurut Brunner
dan Sudarth tahun +,,3 bah%a TB paru adalah penyakit in.eksi yang terutama
menyerang parenkrim paru dan menurut pengertian prien"e tahun 3--0 bah%a
TB paru adalah penyakit yang di kendalikan oleh respon imunitas perantara sel'
Kuman ini berbentuk batang mempunyai si.at khusus yaitu tahan terhadap
asam pada pe%arna' Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan #sam
(BT#)' Kuman TB paru "epat mati dengan matahari langsung! tetapi dapat
bertahan hidup beberapa $am di tempat yang gelap dan lembab' Dalam $aringan
tubuh kuman ini dapat dormant! tertidur lama selama beberapa tahun' Sebagian
besar kuman tuber"ulosis menyerang paru! tetapi dapat $uga mengenai organ lain
(Depkes *! +,,4)'
TB paru adalah penyakit menular langsung yang di sebabkan oleh kuman
myobacterium lainya! kuman tuber"ulosis dapat di tularkan oleh penderita
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
10/34
10
tuber"ulosis paru BT# positi. dengan "ara batukbatuk! bersin dan bi"ara!
penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk per"ikan dahak (Droplet
Nuclei)' Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 6,,, per"ikan dahak'droplet
yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar beberapa
$am!orang dapat terin.eksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran
perna.asan' Setelah kuman TB paru masuk ke dalam tubuh manusia melalui
perna.asan! kuman TB paru tersebut dapat menyebar dari paru! saluran na.as atau
penyebaran langsung ke bagian bagian tubuh lainnya' Daya penularan dari
seorangpenderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari
parunya'makin tinggi dera$at positi. hasil pemeriksaan dahak! makin menular
penderita tersebut' Bila hasil pemeriksaan dahak negati. (tidak terlihat
kuman)!maka penderita tersebut dianggap tidak menular (Depkes *! +,,4)'
. Diagn*sis Pen$erita Tu(er)ul*sis
Diagnosis TB paru dapat ditegakkan melalui pemeriksaan anamnesis!
pemeriksaan .isik! pemeriksaan radiologik! pemeriksaan bakteriologik dan
pemeriksaan u$i tuberkulin'
a. Diagn*sis +en$erita tu(erkul*sis
Aambaran klinik TB paru dibagi atas dua golongan!yaitu ge$ala
sistemik dan ge$ala respirotorik'ge$ala sistemik berupa demam! lesu!
anoreksia! berat badan menurun! rasa kurang enak! badan (malise)! mudah
lelah! berkeringat malam %alaupun tanpa kegiatan' Ae$ala respirotorik yang
dapat di$umpai adalah batuk terus menerus dan berdahak selama 6 minggu
atau lebih! dahak ber"ampur darah! batuk $uga ditanyakan ri%ayat berikut :
3) Pernah menderita TB paru atau kontak dengan pasien TB paru+) Pengobatan dengan O#T :$enis obat!lama pengobatan!hasil pengoabatan
6) *munisasi B8A
-
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
11/34
11
Sedangkan pada pasien aanak perlu ditambah kan anamnesis untuk
mengidenti.ikasikan halhal berikut : panas + episode tanpa sebab!
ri%ayat tes tuberkulin positi.'
(. Pemeriksaan ,isikPada pemeriksaan .isik perlu di "atat kesadaran dan keadaan umum
pasien! keadaan gi;i! serta tinggi dan berat badanya' &eskipun seringkali di
temukan passien yang kurus! ada $uga pasien gemuk dengan TB paru'hasil
pemeriksaan paru bergantung pada luas dan kelainan struktur paru'pada
permulaan penyakit! umumnya tidak didapati kelinan (Depkes *! +,,4)
). Pemeriksaan Ra$il*gik
Tidak ada gambaran .oto rongent dada yang khas untuk TB paru'
Beberapa gambaran yang patut di"urigai sebagai proses spesi.ik! adalah in.iltrat!
kaitas! kalsiikasi dan .ibrosis (pembentukan $aringan ikat pada proses
pemulihan atau reakti.) dengan lokasi lapangan atas paru (Depkes *! +,,4)'
gambaran non spesi.ik yang ditemukan pada .oto rontgen dada pada seorang
penderita yang diduga in.eksi paru lain dan tidak menun$ukan perbaikan pasa
pengobatan dengan atibiotik! ada kemungkinan penyebabnya adalah TB paru'Pemeriksaan rongent toraks mutlak diker$akan dengan maksud :
3)
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
12/34
12
3) Pemeriksaan dahak dengan sekurangkurangnya + sediaan positi. se"ara
mikroskopik!atau
+) Pemeriksaan dahak 3 sediaan positi. se"ara mikroskopik dengan gambaran
radiologik yang sesuai!atau6) Pemeriksaan dahak 3 sediaan positi. se"ara mikroskopik dan biakan positi.
dengan "ara :a) Dahak yang diperiksa adalah dahak pada %aktu datang pemeriksaan
pertama kali (se%aktu! S)! esok pagi (P)! dan se%aktu (S) ketika datang
mengatur dahak (SPS)'
b) Dahak kemudian dibuat sediaan lalu dilakukan pe%arnaan Cielh 5ielsen
dan diperiksa diba%ah mikroskop
e. Pemeriksaan Uji Tu(erkulin
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
13/34
13
Sekurangkurangnya + dari 6 spesimen dahak SPS hasilnya BT#
positi.
3 spesimen dahak SPS haslnya BT# positi. dan .oti rongent dada
menun$ukkan gambaran tuberkulosis akti.' 3 spesimen dahak SPS hasilnya BT#positi. dan biakan kuman TB
positi.' 3 atau lebih spesimen dahak hasilnya positi. setelah 6 sepesimen
dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BT# negati.
dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotik non O#T
b) Tuberkulosis paru BT# negati.
Pemeriksaan 6 spesimen daha SPS hasilnya BT# negati. oto rongent dada menunu$kan gambaran tuberkulosis akti.'
Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non O#T
Ditentukan (dipertimbangkan ) oleh dokter untuk diberi
pengobatan ( Depkes *!+,,4)
+) Tuberkulosis ekstra paruTuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru! misalnya
pleura! selaput otak! selaput $antung! kelen$ar lim.e! tulang! persendian!
kulit! usus! gin$al! saluran ken"ing! alat kalamin dan lainlain' Berdasarkan
tingkatan penyakit ini dibedakan men$adi dua golongan yaitu TB8 ekstra
paru ringan dan TB8 ekstra paru berat (Depkes * +,,4)'
(. Ti+e +en2akit
&enurut Depkes * +,,4 tipe penderita dibedakan berdasarkan ri%ayat
pengobatan yaitu sebagai berikut :3) Kasus baru
#dalah penderita yang belim pernah diobati dengan O#T atau sudah
pernah menelan O#T kurang dari satu bulan (6, dosis harian)'+) Kambuh (relaps)
#dalah penderita tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat
pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh! kemudian kembali
lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BT# positi. (apusan atau
kultur )'
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
14/34
14
6) Pengobatan setelah putus berobat (de.ult)
#dalah pasien yang telah berobat dan putus berobat + bulan atau lebih
dengan BT# positi.'
2) Aagal (.ailur)
#dalah penderita BT# positi. yang masih tetap positi. atau kembali
men$adi positi. pada akhir bulan ke 0 (satu bulan sebelum! akhir
pengobatan)'
0) Pindahan (Trans.er in)
#dalah pasien yang di pindahkan dari
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
15/34
15
dikategorikan sebagai sembuh! pengobatan lengkap! meninggal! pindah! lalai dan
drop out'
3. Peng*(atan Tu(erkul*sis Paru
a' Prinsip Pengobatan
Obat TB paru diberikan dalam bentukkombinasi dari beberapa $enis dalam
$umlah "ukup dan dosis tepat selama 94 bulan supaya semua kuman termasuk
persister dapat di bunuh' Dosi tahap intensi. dan dosis tahap lan$$utan ditelan
sebagai dosis tunggal! sebaiknya pada saat perut kosong' Pengobatan TB8
diberikan dalam + tahap! yaitu tahap intensi. dan lan$utan'
3) Tahap intensi.
Pada tahap a%penderita mendapat obat setiap hari dan dia%asi langsung
untuk men"egah ter$adinya kekebalan terhadap semua O#T'bila diberikan
se"ara tepat maka penderita yang menular dalam kurun + minggu'
Penderita TB8 positi. men$adi negati. pada akhir pengobatan intensi.'
+) Tahap lan$utan
Pada tahap ini penderita mendapat $enis obat lebih sedikit namu dalam
$angka %aktu lebih lama' Tahap lan$utan penting untuk membunuh kuman
persister sehingga men"egah ter$adinya kekambuhan (Depkes *!+,,4)'
b' Panduan Obat
Tahap intensi. terdiri dari *sonia;id (H)! im.ampisin ()! Pirasinamid (C)
dan =tambutol (=)' Obatobatan tersebut diberikan setiap hari selama + bulan
(+ HC=)' Kemudian dilan$utkan dengan tahap lan$utan yang terdiri dari
*sonia;id (H) dan im.ampisin ()! diberikan 6 kali dalam seminggu selama 2
bulan (2 H66)' Satu paket kombipak kategori 3 berisi 332 blister harian yang
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
16/34
16
terdiri dari 9, blister HC= untuk tahap intensi. dan 02 blister H untuk
tahap lan$$utan masingmasing dikemas dalam 3 dos besar (Depkes * +,,4)'
3) Panduan obat untuk kategori *
a) ase intensi. + HC=
Bila setelah .ase intensi. BT# men$adi negati.!pengobatan
diteruskan dengan .ase lan$utan'
Bila setelah 6 bulan dahak masih tetap positi.! .ase intensi.
diperpan$ang 3 bulan lagi dengan HC=' Bila setelah 2 bulan dahak
masih tetap positi.! pengobatan dihentikan +6 hari! lalu diperiksa
Dan tes resisten kemudian .ase lan$utan diteruskan tanpa menunggu
hasil tes' Bila hasil tes menun$ukkan adanya &D! bila
memungkunkan penderita diru$uk ke unit pelayanan spesialistik
untuk dipertimbangkan pengobatan dengan obat sekunder'
Bila pasien mempunyai data resisten sebelumnya dan ternyata
kuman masih sensiti. terhadap semua obat dan setelah .ase intensi.
dahak men$adi negati.! .ase lan$utan diubah seperti pada kategori
dengan penga%asan yang ketat'
b) ase lan$utan 0 H66=6 atau 0 H= Dilakukan pemeriksaan ulang dahak pada sebulan sebelum akhir
pengobatan (bulan ke/) bila negati. teruskan pengobatan! bila
positi. men$adi kronik'
Pemeriksaan ulang dahak pada akhir pengobatan bila negati.
penderita sembuh bila positi. men$adi kasus kronik (Depkes *
+,,4)'+) Panduan obat untuk kategori **
a) ase intensi. + HC
Bila setelah dua bulan dahak men$adi tetap negati.!.ase lan$utan
dapat dimulai'
Bila setelah + bulan dahak masi tetap positi.!ubah panduan
pengobatan men$adi kategori **'
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
17/34
17
b) ase lan$utan 2 H atau 2 H66 atau 9 H=
") Tidak ada pemeriksaan ulang dahak sebulan sebelum akhir pengobatan
atau diakhir pengobatan (Depkes * +,,4)'
6) Panduan obat kategori ***
a) Prioritas pengobatan rendah karena kemingkkinan keberhasilan
pengobatan ke"il sekali'
b)
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
18/34
18
b' Pengobatan dengan panduan O#T $angka pendek dengan P&O
"' Keseimbangan persediaan O#T $angka pendek dengan mutu $aminan
d' Pen"atatan dan pelaporan se"ara baku untuk memudahkan pemantauan dan
ealuasi program penanggulangan tuberkulosis paru'
3) Tu$uan DO#TS
Program ini bertu$uan untuk men"apai angka kesembuhan yang tinggi!
men"egah putus berobat! mengatasi e.ek samping obat $ika timbul dan
men"egah resistensi'
+) Pasien Berobat $alan
Bila pasien diperkirakan mampu datang teratur! mosal tiap minggu sekali!
paramedis atau petugas sosial dapat ber.ungsi sebagai P&O serta
menampingi penderita menelan setiap dosis pengobatan baik setiap hari
mampu se"ara berkala 6 kali seminggu! sehingga prinsip DOTS
terlaksana'tetapi bila pasien diperkirakan tidak mampu datang se"ara
teratur! sebaiknya dilakukan koordinasi dengan puskesmas terdekat'
umah P&O harus dekat dengan rumah pasien TB8 untuk pelaksanaan
DOTS ini'
6) Pelaksaan DO#TS
Sebelum pengobatan dimulai! pasien diberitahukan bah%a harus
ditetapkan dahulu seorang P&O' P&O kemudian harus datang ke
poloklinik untuk diberi pelatihan singkat tentang DOTS'
2) Persyaratan P&O yaitu :
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
19/34
19
a) Seseorang yang di kenal! di per"aya dan di setu$ui! baik oleh petugas
kesehatan mampu pasien! selain itu harus disegani dan di hormati oleh
pasien'
b) Seseorang yang tinggal dekat dengan pasien
") Bersedia di latih dan atau mendapat penyuluhan bersamasama dengan
pasien
0) Tugas P&O yaitu :
a) &enga%asi pasien TB agar menelan obat se"ara teratur sampai selesai
pengobatan
b) &emeberikan dorongan kepada pasien agar mau berobat teratur'
") &engigatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada %aktu yang telah
di tentukan'
d) &emberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB untuk segera
memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan'
9) *n.ormasikan penting yang di pahami P&O untuk di sampaikan kepada
pasien da keluarganya :
a) TB disebabkan kuman!bukan penyakit keturunan atau kutukan
b) TB dapat di sembuhkan dengan berobat se"ara teratur
") 8ara penularan TB! ge$alage$ala yang men"urigakan dan "ara
pen"egahannya'
d) 8ara pemberian pengobatan pasien (tahap intensi. dan lan$utan)
e) Pentingnya penga%asan supaya pasien berobat se"ara teratur
.) Kemingkinan ter$adinya e.ek samping obat dan perlunya segera
meminta pertolongan ke
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
20/34
20
B. M*ti8asi
C. Hu(ungan M*ti8asi Pasien Tu(erkul*sis Paru Dengan !esem(uhan
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organisme) terhadap
stimulasi yang berkaitan dengan sakit dan penyakit! sistem pelayanan kesehatan!
makanan serta lingkungan' Batasan ini mempunyai + unsur pokok yaitu respon dan
stimulasi atau rangsangan'respon atau reaksi manusia atau baik bersi.at pasi.
(pengetahuan! sikap) maupun bersi.at akti. (tindakan nyata) sedangkan stimulasi atau
rangsangan disni terdiri dari 2 unsur pokok yaitu sakit dan penyakit! sistem pelayanan
kesehatan! makanan dan lingkungan (5otoatmod$o! +,,6)'&enurut 5otoatmod$o! (+,,6) perilaku kepatuhan minum obat tidak mempunyai
batasan yang $elas atau tegas! adapun pembagian perilaku kepatuhan tersebut yaitu
terdiri dari :
3) Sikap&erupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
sesuatu stimulus atau ob$ek (5otoatmod$o! +,,6)' Sikap mempunyai 6 komponen
pokok yaitu keper"ayaan! kehidupan emosional atau ealuasi emosional terhadap
ob$ek dan ke"enderungan bertindak+) Praktek atau tindakan
&enurut teori .unsi dalam 5otoatmod$o (+,,6) bah%a tindakan idiidu dilatar
belakangi oleh kebutuhan indiidu yang bersangkutan' &enurut teori .ungi tindakan
mempunyai .ungsi instrumental artinya dapat ber.ungsi sebagai mekanisme
pertahanan dalam menghadapi lingkungannya! dapat sebagai .ungsi penerima ob$ek
dan pemberi arti yang senantiasa menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan
dapat $uga sebagai .ungsi nilai ekspresi. dari diri seseorang dalam men$a%ab suatu
situasi yang berasal dari konsep diri dan merupakan pen"erminan dari hati sanubari'
D. !erangka !*nse+
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
21/34
KESEMBUHAN
Pengetahu
an
Kepatuha
n minum
!at
Statu"#i$i
Pe%a&an
anKe"ehatan
21
Berdasarkan latar belakang dan tin$auan pustaka di atas maka kerangka
konseptual tentang hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan minum obat pada
pasien tuber"ulosis dengan kesembuhan di Puskesmas Kelobak Kepahiang pada
penelitian ini adalah :
Aambar +'3' Kerangka Konsep Eariabel independen dan dependen
Keterangan
F aktor Gang Diteliti
F aktor Gang Tidak Diteliti
E. Hi+*tesis
#danya hubungan antara kepatuhan minum obat penderita TB paru dengan tingkat
kesembuhan dalam pengobatan penyakit TB paru di puskesmas kelobak kepahiang'
-
7/25/2019 proposal stl ujian.docx
22/34
Sem!uh
'i(a) Sem!uh
Sem!uh
'i(a) Sem!uh
Bai)
'i(a) Bai)
22
BAB III
MET5DE PENELITIAN
A. &enis Penelitian
Si.at penelitian adalah deskriptif analitikdengan pendekatan cross sectional
study' Dalam penelitian ini di"ari hubungan antara ariabel indenpenden (perilaku
kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis) dengan ariabel dependen
(kesembuhan penderita TB8 paru) sekaligus dalam satu %aktu'
B. Desain +enelitian
Aambar 6'+' Desain penelitian penderita Tuberkulosis
C. De"inisi 5+erasi*nal
Tabel 6'3 De.inisi Operasional Eariable *ndependet Dan Dependen
N5 9aria(le De"inisi 5+erasi*nal Cara Ukur Hasil ukur 'kala
Ukur
+ Perilaku
Kepatuhan
&inum ObatPendrita TB
Paru
Penderita TB Paru yang
telah melaksanakan
pengobatan denganminum obat setiap hari
tanpa berhentiputus
selama 9 bulan
Wa%an"ara 3F Patuh
+F Tdk Patuh
5omina
l
P=5D=*T#
TB P#