Proposal SIMRS

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di indonesia Rumah Sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan. Selain itu, Rumah Sakit memiliki peran strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Peran srategis ini didapat karena rumah sakit adalah fasilitas kesehatan yang padat teknologi dan padat pakar. Peran tersebut dewasa ini makin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografis, perkembangan IPTEK, perubahan struktur sosio-ekonomi masyarakat dan pelayanan yang lebih bermutu, ramah dan sanggup memenuhi kebutuhan 1

description

Contoh Proposal

Transcript of Proposal SIMRS

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDi indonesia Rumah Sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan. Selain itu, Rumah Sakit memiliki peran strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Peran srategis ini didapat karena rumah sakit adalah fasilitas kesehatan yang padat teknologi dan padat pakar. Peran tersebut dewasa ini makin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografis, perkembangan IPTEK, perubahan struktur sosio-ekonomi masyarakat dan pelayanan yang lebih bermutu, ramah dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka yang menuntut perubahan pola pelayanan kesehatan di Indonesia (Herlambang & Murwani, 2012) dan (Aditama, 2000).Penyajian data kesehatan dalam bentuk sistem informasi kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan teknologi yang ada. Oleh kerana itu dibutuhkan suatu teknologi informasi kesehatan yang memiliki jaringan yang komprehensif untuk dapat digunakan oleh seluruh elemen yang terkait dengan pemberi jasa pelayanan kesehatan. Beberapa peneliti luar negeri menyarankan bahwa adopsi teknologi sistem informasi kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan jasa yang diberikan kepada penerima kesehatan. Salah satu aspek penting dalam pembangunan kesehatan masyarakat adalah sistem informasi kesehatan (SIK) yang baik. SIK diperlukan untuk menjalankan pelayanan kesehatan dan memonitoring agar upaya tersebut efektif dan efisien. Oleh karena itu, data informasi yang akurat, pendataan cermat dan keputusan tepat kini menjadi suatu kebutuhan penting.Pengembangan sistem informasi merupakan sebuah keputusan yang sangat strategis. Selain menyangkut investasi yang cukup besar, terdapat banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan. Kompleksitas sistem bukanlah merupakan jaminan perbaikan kinerja, bahkan bisa jadi kontraproduktif bila dalam tahapan implementasi ternyata tidak didukung dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM). Oleh sebab itu, sistem informasi harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna. Sebuah organisasi perlu untuk secara proaktif melibatkan SDM-nya. Dengan kata lain diperlukan partisipasi aktif dari para pengguna (pegawai) agar nantinya sistem yang dikembangkan dapat berjalan secara efektif dan efisien.Aspek sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam keberhasilan sistem informasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Jogiyanto (2005), yang mengatakan bahwa manusia merupakan faktor yang perlu di pertimbangkan dalam sistem informasi. Jika sistem informasi ingin sukses, maka personil-personil yang terlibat harus di beri pengertian dan pengetahuan yang cukup tentang sistem informasi dan posisi serta tugas mereka, personil-personil tersebut perlu dipilih terlebih dahulu. Pemilihan personil atau petugas pengelola dan pengolah dibebankan sepenuhnya kepada pimpinan pelayanan kesehatan setempat atau dapat berkoordinasi dengan pemerintah daerah.Sumber daya manusia dalam bidang kesehatan juga memerlukan waktu yang cukup lama karena tidak bisa dipersiapkan dalam waktu yang singkat. Selain itu sumber daya manusia juga tidak dapat disimpan atapun tidak digunakan untuk sementara waktu. Sumber daya manusia harus harus tersedia dengan jumlah dan saat yang tepat. Oleh sebab itu tantangan terbesar sumber daya manusia ini adalah perencanaan dan produksi. Selain itu, sumber daya manusia ini juga unik karena ketrampilan yang didapat tidak lagi relevan. Oleh sebab itu, kemampuan dan keterampilan sumber daya mausia perlu ditingkatkan melalui pengembangan berkelanjutan diantaranya pelaithan dan monitoring evaluasi (Kurniati dan Efendi, 2012)Menurut United Nations Development Programme (2013) perkembangan sumber daya manusia di Indonesia memiliki peringkat 108 dari 186 negara di dunia dengan trend indeks urutan 121 sejak tahun 1980-2012. Hal ini menunjukan kinerja dari peningkatan sumber daya manusia secara nasional masih belum optimal. Untuk tingkat provinsi di Indonesia menurut Kemenkes, 2014 (Badan Pengembang dan Pemberdayaan SDM Kesehatan), sumber daya manusia dibidang kesehatan khususnya di Jawa Tengah mendapat urutan nomor 14 dari 33 provinsi dengan jumlah sumber daya manusia dibidang kesehatan 111.083 orang. Untuk kabupaten karanganyar berada di posisi 14 dari 36 kabupaten dengan jumlah sumber daya manusia dibidang kesehatan sebanyak 2.388 orang.Rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar merupakan bagian dari organisasi besar keagamaan dengan tipe C yang memiliki rencana penerapan untuk megadopsi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Rumah Sakit tipe C memiliki esensial komponen rumah sakit yang cukup kompleks hanya bentuknya lebih sederhana dari tipe rumah sakit tipe A atau B. Oleh karena itu diharapkan dalam rencana penerapan untuk megadopsi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) mendapat dukungan dan lebih cepat dalam perencanaan keputusan transisi sistem. Selain itu, Rumah Sakit swasta lebih mengutamakan kinerja yang lebih efisien dan tidak harus tergantung secara terikat oleh stakeholder pemerintah sehingga lebih memiliki kebebasan ruang gerak dalam pengoptimalisasi bisnis pelayanan jasa. B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut di atas bahwa pengembangan sistem informasi kesehatan perlu didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut bagaimanakah kesiapan Sumber Daya Manusia terhadap rencana penerapan Sistem Informasi Manajemen di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

C. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah:1. Mengetahui bagaimana kesiapan sumber daya manusia di Rumah Sakit Karanganyar terhadap perencanan penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).2. Mengetahui proses pengembangan SIMRS pada fase pre-implementasi (sebelum penerapan) di rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.D. Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini diharapkan :1. Sebagai informasi di rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar tentang kesiapan sumber daya manusia terhadap penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.2. Mengetahui latar belakang pendidikan dan pelatihan-pelatihan (kompetensi) yang diperlukan untuk meningkatkan kesiapan sumber daya manusia di PKU Muhammadiyah Karanganyar terhadap penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit .3. Sebagai dasar pengembangan dan motivasi atau kebijakan terhadap penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar selanjutnya.

BAB IITINJAUAN TEORITIS

A. Sumber Daya ManusiaSetiap dan semua organisasi untuk mewujudkan, pempertahankan dan mengembangkan eksistensinya membutuhkan kegiatan manajemen yang efektif dan efisisen. Bentuk manajemen dalam lingkungan organisasi /perusahaaan dilakukan oleh manusia sebagai sumber daya yang harus memberdayakan sumber daya lainya. Semberdaya lainya yang harus diberdayakan adalah sumber daya material, sumber daya material dan sumber daya informasi.1. Pengertian Sumber Daya ManusiaSumber daya manusia adalah faktor sentral dalam suatu organisasi, apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi dan misi untuk kepentingan manusia yang dalam pelaksanaannya visi dan misi tersebut dikelola oleh manusia. sehingga semua yang berhubungan dengan sistem rancangan formal dalam suatu organisasi harus selalu meningkatkan efektifitas dan efisiensi guna mewujudkan tujuan dari suatu organisasi. Sumber daya manusia harus didefinisikan bukan hanya dengan apa yang sumber daya manusia lakukan, tetapi apa yang sumber daya manusia hasilkan. Selain itu sumber daya manusia adalah aset organisasi yang paling penting dan membuat sumber daya organisasi lainnya bekerja, sumber daya manusia penting karena mempengaruhi effisiensi dan efektifitas organisasi, serta merupakan pengeluaran pokok perusahaan dalam menjalankan bisnis maupun pelayanan lainya (Simamora, 2006)2. Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu proses yang berlangsung terus menerus didalam perusahaan dan diperlukan orang yang tepat pada posisinya pada saat dibutuhkan (Sutedjo, 2002). Hellriegel & Slocm dalam Aditama (2000) menyebutkan ruang lingkup manajemen sumber daya menusia meliputi proses stsffing, perencanaan SDM, recruitmen, seleksi, orientasi, kompensasi, penilaian kinerja, pelatihan dan pengembangan. Dalam hal ini staffing meliputi 6 proses yaitu; perencanaan dan peramalan kebutuhan SDM, recruitment, seleksi, orientasi, kepindahan dan berhenti berkerja. Smentara dalam perencanaan sumber daya manusia meliputi skill inventory, ob analysis, replecement chart dan espert forecaMenurut Stoner, (1995) dalam Sutedjo, (2002) bahwa proses dalam manajemen sumber daya manusia meliputi tujuh aktivitas dasar yaitu: perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, sosialisasi, pelatihan dan pengembangan, penilaian dan apresiasi. Sedangkan pendapat Simamora, (2006) manajemen sumber daya manusia (human resources manajemen) adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, penegelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Dapat disimpulkan bahwa ada empat hal penting yang berkenaan dengan manajemen sumber daya manusia yaitu:a. Penekanan yang lebih dari biasanya terhadap pengintegrasian berbagai kebijakan sumber daya manusia dengan perencanaan bisnis.b. Tanggung jawab pengelolaan sumber daya manusia tidak lagi terletak hanya pada manajer khusus, tetapi sekarang dianggap terletak pada manajemen lini senior.c. Perubahan fokus dari hubungan serikat pekerja manajemen menjadi hubungan manajemen karyawan, dari kolektivitisme menjadi individualisme.d. Terdapat aksentuasi pada komitmen dan melatih inisiatif di mana manajer berperan sebagai penggerak dan fasilitator.3. Kebutuhan Sumber Daya ManusiaMenurut Husnan (2011) Masalah didalam penentuan kebutuhan karyawan adalah penentuan jumlah masing-masing jenis karyawan yang diperlukan. Untuk itu kita perlu;Melakukan ramalan/proyeksi terhadap kebutuhan perusahaan untuk suatu priode tertentu. Peramalan kebutuhan tenaga kerja sangat erat hubunganya dengan peramalan kondisi perusahaan dimasa akan datang. Banyak sedikitnya masing-masing jenis karyawan yang diperlukan tergantung pada prospek ekonomi perusahaan dan kebijaksanaan perusahaan dalam melakukan investasi peralatan/mesin yang akan dipakai dalam produksinya. Karena itu untuk meramalkan kebutuhan akan tenaga kerja biasanya dimulai dari ramalan penjualan. Dari ramalan yang telah dibuat disususnlah rencana produksi yang biasa disebut sebagai program produksi, master schedule dan departement schedule.Melakukan analisa terhadap kemampuan tenaga kerja yang sekarang ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Perbedaan antara 1 dan 2 akan memungkinkan perusahaan untuk melakukan pengurangan karyawan dengan jalan lay off atau melakukan penyesuaian lewat transfer intern atau perluasan (ekspansi) lewat proses penarikan. Tingkat absensi merupakan indikator analisa yang dapat kita ambil dengan mudah. Apabila seseorang tkaryawan tiak hadir ditempat kerjanya, ia dikatakan absen. Semakin besar tingkat absen karyawan yag tidak masuk kerja akan semakin menyulitkan perusahaan untuk mencapai target produksi. Perputaran karyawan (turnover) yang diartikan sebagai aliran para karyawan yang masuk dan keluar perusahaan yang merupakan petunjuk kestabilan karyawan. Semakin tinggi turnover berarti semakin sering terjadi pergantian karyawan. Dan hal ini akan merugikan perusahaan, sebab apabila seorang karyawan meninggalkan akan membawa berbagai biaya.

4. Penarikan (recruitment) Recruitment atau penarikan adalah proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan/pelamar yang mampu. Rachmawati (2008) berpendapat bahwa rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan dan menarik para calon karyawan untuk dipekerjakan dalam dan oleh orginisasi. Jadi rekrutmen merupakan serangkaian kegiatan mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang di identifikasikan dalam perencanaan kepegawaian. Dalam proses perekrutan karyawan tidak semudah dan sesederhana yang diperkirakan, tetapi dipengaruhi oleh nilai-nilai yaitu keadilan sosial, efisiensi manajemen dan daya tanggap politik (Cardoso, dalam Rahmawati, 2008).5. Pengembangan Karyawan Operasional dan ManajerialEfisiensi suatu organisasi sangat tergantung pada baik buruknya organsasi itu sendiri. Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan tujuannya dapat dicapai dengan baik jika karyawanya dilatih secara sempurna. Pelatihan yang baik diperluka bukan hanya untuk karyawan yang baru, tapi juga diperlukan bagi karyawan yang yang telah lama didalam perusahaan tersebut. Karyawan yang baru setiap kali ditarik oleh perusahaan, membutuhkan latihan-latihan sebelum mereka dapat menjalankan tugas-tugas sebagi kewajibanya. Sedangkan bagi karyawan yang lama, mereka membutuhkan latihan-latihan karena adanya tuntutan dari tugas-tugas yang sekarang, ataupun untuk mempersiapkan dirinya untuk ditransfer atau dipromosikan jabatanya.Latihan yang diberi kepada para karyawan, juga sering mendorong para karyawan bekerja lebih keras. Hal ini disebabkan karena tugas karyawan yang telah mengetahui dengan baik tugas-tugas dan tanggung jawabnya akan berusaha mencapai tingkat moral kerja yang lebih tinggi. Kesadaran para pengusaha akan arti pentingnya latihan bagi karyawan untuk dapat mengikuti adanya perubahan-perubahan teknologi yang akan dipakai oleh perusahaan. Pengusaha tidak aka segan-segan mengeluarkan sejumlah uang untuk keperluan latihan karyawan sebab hal itu dapat dianggap sebagai suatu investasi yang akan memberikan jaminan bahwa karyawan-karyawanya adalah anggota organisasi yang baik. Hal ini khususnya dirasakan bagi industri-industri atau perusahaan-perusahaan yang berada pada kondisi peralihan teknologi. Pada peralihan teknologi perusahaan-perusahaan akan menggunakan teknologi yang lebih maju guna menjaga kedinamisan persahaanya. (Husnan, 2011)B. Sistem Informasi Manajemen Rumah SakitDewasa ini suatu organisasi menghasilkan dan menyimpan sejumlah besar data oleh pihak manajemen harus diubah menajadi informasi yang berguna. Istilah data dan informasi harus secara jelas dibedakan satu dengan lainya. Hellriegel & Slocm dalam Aditama (2000) data sama halnya seperti suatu bahan mentah belaka. Mereka perlu dirubah dulu menjadi matang melalui suatu proses tertentu. Proses ini meliputi komparasi, klasifikasi, analalisa dan penarikan kesimpulan yang dapat digunakan dan merupakan bahan berharga pada berbagai tingkat manajemen di organisasi tersebut.1. Definisi Sistem Informasia. SistemSistem dapat di definisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehinga membentuk suatu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan (sutana, 2003)b. InformasiInformasi adalah sesuatu yang dapat memberikan makna dan manfaat sebagau bahan pengambilan keputusan bagi para manejer yang melalui 7 tahap, antara lain; mendefinisikan masalah secara jelas, mengumpulkan informasi yang relevan, mencari informasi dengan konsultasi pihak lain, evaluasi informasi, mengembangkan alternatif keputusan, menentukan pilihan keputusan terbaik berdasarkan informasi dan mengiplementasikan keputusan. (Rustiyanto, 2011)c. Sistem Informasi ManajemenSistem informasi menejemen merupakan jaringan prosedur pengolaahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan. Data-data tersebut dilah oleh manajemen untuk menjadi sebuah informasi. (Rustiyanto, 2011)2. Sistem Informasi Manajemen Rumah SakitManajemen rumah sakit adalah serangkaian kegiatan manajemen mulai dari tahap perencanaan sampai tahap evaluasi yang berorientasi pada aspek input (pelanggan, dokter, sarana, prasarana, peralatan), proses (pelayanan medik) dan output (kepuasan pasien). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan himpunan atau kegiatan dan prosedur yang terorganisasikan dan saling berkaitan serta saling ketergantungan dan dirancang sesuai dengan rencana dalam usaha menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu. Sistem ini berguna menunjang proses fungsi-fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit.(Shofari, 2003)Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan. (Depkes melalu PMK no.82, 2013)Pelayanan rumah sakit mengandalkan informasi secara intensif. Informasi memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat digunakan sebagai sarana strategik untuk memberikan pelayanan dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan internal (pemilik, pimpinan dan selruh karyawan rumah sakit) dan pelanggan eksternal (pasien, keluarga pasien dan masyarakat luas). Rekam medis salah satu bentuk SIMRS berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dalam beberapa aspek seperti; aspek administratif, aspek hukum, aspek keuangan, aspek riset dan edukasi serta aspek dokumentasi. (Yoga, 2000)3. Peran Teknologi Informasi dalam Manajemen Rumah SakitMenurut Rustiyanto (2011) Peran teknologi informassi dalam pengembangan SIMRS sangat besar artinya yang mana peranya dijabarkan dalam 3 point seperti;a. Membantu dalam proses pengolahan informasiPeran teknologi informasi sesuai dengan perkembangan jaman sangatlah membantu dalam proses pekerjaan disemua sektor, termasuk dalam pelayanan kesehatan khususnya dalam manajemen rumah sakit. Dengan teknologi informasi untuk melakukan proses mengolah data menjadi informasi dapat dilakukan dalam hitungan perhari atau setelah pelayanan kesehatan kepada pasien selesai langsung dapat diketahui informasi yang ada, tanpa harus menunggu lama.b. Sebagai pendorong inovasiSeiring makin pesatnya kemajuan teknologi informasi makin canggih pula cara penyajian informasi. Contohnya kalau dulu ada pasien tidak membawa kartu index obat (KIB) kita bisa mencari Kartu index utama pasien (KIUP) tapi sekarang mungkin kita sudah tidak mencari di almari KIUP untuk mencari nomor rekam medis milik pasien karena kita bisa langsung mencari dalam data base komputer.c. Sebagai peniada (collapser) waktu dan ruangMakin berkembangnya teknologi informasi berakibat makin hilangnya batasan ruang dan waktu. Kalau dulu untuk mendapatkan informasi medis pasien harus meminta resume kepada rumah sakit yang dulu merawat apsien tersebut. Sekarang diharapkan antar rumah sakit sudah bisa saling memberikan informasi medis pasien. Selain itu biasanya bagian personalia dalam menyusun daftar urut kepangkatan (DUK) diperlukan dalam waktu yang sangat lama, namun kini dalam hitungan menit bahkan detik, data yang sedemikian banyaknya dapat diurutkan sesuai urutan kepangkatanya.4. Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)Tujuan sistem informasi manajemn rumah sakit (SIMRS) secara umum yaitu dapat memberikan informasi yang akurat, tepat waktu untuk pengabilan keputusan diseluruh tingkat adminitrasi dalam perencanaan, pelaksananaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian (evalusi) di rumah sakit. Selain itu ada beberapa lain seperti;a. Meningkatkan kualitas pelayananPelayanan merupakan bagian dari peran utama dari Rumah Sakit adapun Sistem informasi Manajemen Rumah Sakit dapat meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga karyawan, memberi kemudahan bagi pengguna, standart praktek kedokteran yang baik dan benar, dokumentasi yang auditable dan accountable, mendukung promosi jasa Rumah Sakir, mendukung koordinasi antar bagian Rumah Sakit dan meningkatkan kinerja dan profesionalisme manajemen Rumah Sakit.b. Pengambilan KeputusanDengan sistem manual, manajer sering kali mengambil keputusan berdasarkan informsi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend bedasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/bulanan/triwulan dan tahunan). Hal ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengna SIMRS, informasi yang disajikan bersifat real time bahkan kita dapt membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapat sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita dan tentunya dengan demikian akan meningkatkan kualitas keputusan kita.c. Menjadi Fungsi Kontrol ysng KonsistenDengan memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen Rumh Sakit dalam pelayanan tentu akan membawa dampak terhadap kinerja tatanan struktural maupun fungsional karena dapat dijadikan pengendali atau kontrol seperti budaya kerja, pemahaman sistem, mengurangi biaya adminitrasi dan meningkatkan pendapatan. Hal ini merupakan sisi positif dalam penggunaan teknologi yang terintegrasi sehingga segalanya dapat digunakan sesuai dengan keinginan pengguna sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Kerangka Teori

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan PenelitianJenis penelitian ini penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan deskriptif yang bersifat eksploratif, maksudnya sebagai upaya mengungkapkan secara rinci proses dan pandangan pengguna dari penerapan SIMPUS di Puskesmas di Kabupaten BoyolaliB. Waktu dan tempatPenelitian ini akan pada bulan.... di puskesmas kabupaten Boyolali.C. Populasi dan Sampel1. Populasi penelitianPopulasi penelitian dalam penelitian ini adalah semua pegawai/staf di puskesmas kabupaten Boyolali.2. Sampel Penelitiana. Jumlah sampelSubjek dalam penelitian terdiri petugas operator/entry data....orang yaitu masing-masing puskesmas diambil 1 orang petugas di loket, dokter/ perawat di poliklinik dan di apotek.b. Teknik/cara pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random purposif sampling.D. Definisi KonsepDefinisi konsep dari beberapa variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;1. SIK Puskesmas adalah nama aplikasi perekaman registrasi kunjungan rawat jalan puskesmas di Kabupaten Bangli Provinsi Bali.2. Pengguna adalah petugas pengolah data SIK di puskesmas dan dinas kesehatan, kepala dinas, dan kepala puskesmas.3. Kualitas sistem adalah persepsi pengguna mengenai kemampuan dari aplikasi SIK Puskesmas dari sisi kemudahan dan kecepatan dalam penggunaan sistem.4. Kualitas informasi adalah persepsi pengguna tentang hasil keluaran informasi dari aplikasi berdasarkan kelengkapan, relevansi dan kemanfaatan.5. Kepuasan adalah respon puas pengguna terhadap penerapan SIK dalam melaksanakan pekerjaan.6. Hambatan adalah pernyataan kesulitan yang ada dalam proses pengoperasian sistem.7. Dukungan adalah pernyataan dalam bentuk persetujuan atau bantuan dalam penerapan sistem.

E. Pengumpulan data1. Jenis DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif dengan skala ordinal yang diperoleh dari lembar checklist yang meliputi tingkat pengetahuan.2. Sumber Dataa. Data PrimerData primer yang diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara terstruktur dan lembar checklist. Data wawancara berupa rekaman audio dan berupa skor dari hasil checklist tingkat pengetahuan.b. Data SekunderData sekunder dalam penelitian ini dari data penunjang kelengkapan data primer meliputi data; jumlah tenaga kerja, usia karyawan dan masa kerja.3. Instrument Penelitian dan Teknik Pengumpulan Dataa. Instrument Penelitian1) Lembar checklist merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan karyawan rumah sakit yang dilengkapi alat tulis.2) Tape Recorder adalah alat perekam audio yang digunakan saat wawancara dan dapat diputar ulang.3) Pedoman wawancara adalah pengajuan pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis untuk memperoleh informasi. Pedoman dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi dari petugas Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

b. Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data primer (hasil wawancara dan skor lembar checklist) diperoleh dengan melakukan wawancara terstruktur dan hasil skoring pada lembar checklist.F. Langkah-langkah Penelitian1. Tahap PersiapanTahap persiapan yang dilakukan peneliti dari bulan oktober 2014 dengan melaukan perijinan, survei pendahuluan dan studi kepustakaan.2. Tahap PelaksanaanDalam pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan pada bulan ..... di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data primer (wawancara dan pengisian lembar checklist). Setelah hasil data terkumpul peneliti melalukukan validasi data yan selanjutnya diinterpretasikan dalam bentuk deskriptif.3. Tahap PenyelesaianTahap Akhir terdiri dari penulisan laporan tentang penyajian hasil, pembahasan dan kesimpulan penelitian.G. Pengolahan Data1. CollectingPengumpulan data-data meliputi pendidikan terahir, usia, lama bekerja, dan pengalaman dalam bekerja

2. EditingMemperbaiki kembali data-data yang dikoreksi yang masih terdapat kesalahan.3. Klasifikasi Yaitu pengelompokan data-data yang terkumpul sesuai dengan klasifikasinya menjadi tabel penunjang sumber daya manusia.H. Analisa DataAnalisis data dalam penelitian ini akan dilakukan secara kualitatif dari informasi yang diperoleh selama melakukan penelitian dengan proses pengidentifikasian, dari wawancara maupun checklist dengan tahapan sebagai berikut1. Mentranskripsikan hasil wawancara mendalam 2. Melakukan gabungan dari seluruh transkrip wawancara mendalam dengan hasil lembar checklist.3. Mencari pola hubungan berdasarkan temuan hasil wawancara dan lembar checklist.

Daftar Pustaka

Aditama, Tjandra Yoga. 2000. Manajemen Adminitrasi Rumah Sakit. Jakarta: UI-Press.

Herlambang, Susanto & Anita Murwani. 2012.Cara Mudah Memahami Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Husnan, Heidrachman Suad. 2011. Manajemen Personalia. Jogjakarta: BPFE-Yogyakarta.

Jogiyanto H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pedekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis.Yoyakarta: Penerbit Andi.

Kemenkes RI.2014. Badan Pengembang dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. Diakses 16 Oktober 2014. Http://www.bppsdmk.depkes.go.id/sdmk/rekap2.php?prov=33

Kurniati, Anna & Ferry Efensi. 2012. Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Jakarta: Salemba Medika

Rachmawati, IK.2008.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Rustiyanto, Eri.2011. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang Terintegrasi. Gasyen Publishing

Shofari, Bambang. 2005. Pengelolaan Sistem Rekam medis. Perhimpunan Organisasi Profesional Perekammedisan. Semarang: Informatika Kesehatan Indonesia.

Simamora, H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia..Yogyakarta: STIE YKPN Edisi III, Cetakan II. September 2006

Sutana, E.(2003) Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta; Graha Ilmu

Sutedjo, B (2002) Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset.

United Nations Development Programme.2013. Human Development Report. Diakses 16 Oktober 2014. Http://hdr.undp.org/en/data

Yoga,....(2000)................................................................................................................................................................................ (Sumber buku Belum dimasukan)

20