Proposal Riset Kecemasan pada lansia

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan di Indonesia masih menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Masalah kesehatan di Indonesia diantaranya derajat kesehatan, kerjasama lintas sektoral, kebijakan pembangunan kesehatan, sistem pembiayaan pembangunan kesehatan, mutu sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan perbekalan kesehatan. Masalah kesehatan tersebut dapat terjadi pada masyarakat secara umum atau komunitas tertentu seperti kelompok rawan (bayi, balita dan ibu), kelompok lanjut usia dan kelompok pekerja (Suparyanto, 2010). Saat ini, di seluruh dunia, jumlah lanjut usia diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun), dan pada tahun 2025, lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Di Negara maju, pertambahan populasi/penduduk lanjut usia telah diantisipasi sejak awal abad ke-20.

description

Hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pada lansia dalam menghadapi proses degeneratif

Transcript of Proposal Riset Kecemasan pada lansia

Page 1: Proposal Riset Kecemasan pada lansia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan di Indonesia masih menjadi perhatian

khusus bagi pemerintah. Masalah kesehatan di Indonesia diantaranya

derajat kesehatan, kerjasama lintas sektoral, kebijakan pembangunan

kesehatan, sistem pembiayaan pembangunan kesehatan, mutu sarana

kesehatan, tenaga kesehatan dan perbekalan kesehatan. Masalah

kesehatan tersebut dapat terjadi pada masyarakat secara umum atau

komunitas tertentu seperti kelompok rawan (bayi, balita dan ibu),

kelompok lanjut usia dan kelompok pekerja (Suparyanto, 2010).

Saat ini, di seluruh dunia, jumlah lanjut usia diperkirakan lebih

dari 629 juta jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun), dan

pada tahun 2025, lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Di Negara

maju, pertambahan populasi/penduduk lanjut usia telah diantisipasi

sejak awal abad ke-20.

Indonesia menduduki peringkat keempat dengan jumlah lansia

terbanyak setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Saat ini jumlah

kelompok lanjut usia di Indonesia adalah sebesar 7,28 % dari jumlah

penduduk. Diperkirakan pada tahun 2020, jumlah lansia di Indonesia

akan meningkat menjadi sebesar 11,34 % (Kosasih, 2004).

Pertambahan jumlah lanjut usia (lansia) di Indonesia dalam

kurun waktu 1990 sampai 2025 diperkirakan sebagai pertumbuhan

lansia yang tercepat di dunia. Jumlah lansia di Indonesia mencapai 16

juta jiwa pada tahun 2002. Data sensus badan pusat statistik pada

1

Page 2: Proposal Riset Kecemasan pada lansia

2

tahun 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk lansia sebanyak

15.054.877 jiwa dengan jumlah lansia wanita 52,42% dan pria 47,58%.

Tahun 2007 menunjukkan bahwa jumlah lansia di Indonesia mencapai

18,96 juta jiwa (Statistik Indonesia, 2010).

Meningkatnya jumlah lanjut usia maka membutuhkan

penanganan yang serius karena secara alamiah lanjut usia itu

mengalami penurunan baik dari segi fisik, biologi, maupun mentalnya

dan hal ini tidak terlepas dari masalah ekonomi, sosial, dan budaya

sehingga perlu adanya peran serta keluarga dan adanya peran sosial

dalam penanganannya. Menurunnya fungsi berbagai organ lansia

menjadi rentan terhadap penyakit yang bersifat akut atau kronis. Ada

kecenderungan terjadi penyakit degeneratif, penyakit metabolik,

gangguan psikososial, dan penyakit infeksi meningkat (Nugroho,

2004).

Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang

terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain kulit mulai

mengendur, timbul keriput, rambut beruban, gigi mulai ompong,

pendengaran dan penglihatan mulai berkurang, mudah lelah, gerakan

menjadi lambat dan kurang lincah, serta terjadi penimbunan lemak

terutama di perut dan pinggul.

Kemunduran lain yang terjadi adalah kemampuan-kemampuan

kognitif seperti lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang,

tempat, serta tidak mudah menerima hal/ide baru (Maryam, 2008).

Penurunan yang terjadi pada lansia mempengaruhi kesehatan jiwa.

Masalah kesehatan jiwa yang sering timbul pada lansia meliputi

kecemasan, depresi, insomnia, dan demensia (Maryam, 2008).

Page 3: Proposal Riset Kecemasan pada lansia

3

Kecemasan merupakan perasaan campuran berisikan ketakutan dan

keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus

untuk ketakutan tertentu (Chaplin, 2005).

Kecemasan yang dialami lansia memiliki gejala-gejala yang

sama dengan gejala-gejala yang dialami oleh setiap orang hanya saja

objek yang menyebabkan kecemasan itu yang berbeda dan lansia

sering mengalami kecemasan dengan masalah-masalah yang ringan

(Maryam, 2008).

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada

tanggal 25 november 2012 di desa kaliombo RW 02 dengan

wawancara dan mengisi kuesioner pada 10 orang lansia, terdapat 4

(40%) lansia laki-laki dan 6 (60%) lansia perempuan mengalami

tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Berdasarkan studi pendahuluan

kondisi lansia yang bertempat tinggal di desa kaliombo mereka kurang

mendapakan perhatian dari masyarakat atau dukungan dari keluarga.

Hal ini disebabkan oleh kesibukan dari anak-anaknya Kondisi

lansia yang sudah tidak serumah dengan anaknya sehingga jarang

bertemu atau jarang dikunjungi, adanya konflik antara orang tua

dengan anaknya, anak tidak mau di repotkan dengan urusan orang

tuanya, sehingga menyebabkan ketakutan lansia karena merasa

sudah tidak dibutuhkan, tidak berguna dan tidak dihargai di dalam

keluarganya. Kondisi fisik yang menurun seperti berkurangnya fungsi

pendengaran, penglihatan , maupun gerak fisik dan usia yang semakin

tua, sudah tidak dianggap dan diperhatikan lagi oleh masyarakat

dalam kegiatan sosial. Hal tersebut juga dapat menimbulkan

keterasingan dan ketakutan pada lansia, sehingga lansia merasa tidak

Page 4: Proposal Riset Kecemasan pada lansia

4

berguna lagi dalam masyarakat. Permasalahan yang dihadapi oleh

lansia diatas dapat menjadikan mereka mengalami kecemasan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis

paparkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “

Hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pada lansia

dalam menghadapi proses degeneratif”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah : “HUBUNGAN ANTARA

JENIS KELAMIN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA

DALAM MENGHADAPI PROSES DEGENERATIF DI DESA KALIOMBO

RW 02 PECANGAAN JEPARA”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan antara faktor jenis kelamin dengan

tingkat kecemasan pada lansia di desa kaliombo RW 02 pecangaan

jepara

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik jenis kelamin pada lansia

b. Untuk mengetahui kecemasan pada lansia dalam menghadapi

proses degeneratif.

D. Ruang Lingkup

1. Ruang lingkup masalah

Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah mengkaji

tentang hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan

pada lansia di desa kaliombo RW 02.

Page 5: Proposal Riset Kecemasan pada lansia

5

2. Ruang lingkup keilmuan

Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah kesehatan

lansia dalam bidang ilmu keperawatan.

3. Ruang lingkup lokasi dan waktu

Lokasi penelitian dilakukan di desa kaliombo RW 02 kecamatan

pecangaan Kabupaten jepara dan rencana waktu pelaksanaannya

dilakukan pada bulan november - desember tahun 2012

4. Sasaran

Sasaran atau responden dalam penelitian ini adalah beberapa

lansia di RW 02 desa kaliombo

E. Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

a. Menambah wawasan peneliti tentang hubungan antara faktor jenis

kelamin dengan tingkat kecemasan pada lansia.

b. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai gangguan

kecemasan yang terjadi pada lanjut usia.

2. Bagi tenaga kesehatan

a. Sebagai bahan evaluasi bagi tenaga kesehatan dalam memberikan

pelayanan dan penyuluhan kesehatan pada lansia.

b. Untuk menambah wawasan serta keilmuan pada pelaksanaan

pendidikan kesehatan.

3. Bagi masyarakat

Memberi pengetahuan lansia tentang pentingnya lansia dalam

menghadapi proses penuaan.

Page 6: Proposal Riset Kecemasan pada lansia

6

F. Keaslian penelitian

Tabel 1.1

Keaslian penelitian

Nama Judul Metode

penelitian

Hasil

Berliana

2004

Kecemasan pada usia

lanjut pensiunan

pegawai departmen P

dan K

Hasil di dapatkan

(65%) lansia

pensiunan

mengalami

kecemasan tinggi

dan (14%) lainya

kecemasan

rendah

Mulyani

2004

Kecemasan usia lanjut

yang mempunyai dan

tidak mempunyai

keluarga di panti sosial

werdha unit budi luhur

jogjakarta

Hasil

menunjukkan

(61%) lansia

tidak memiliki

keluarga (39,8%)

masih

mempunyai

keluarga

Ikhwan nur

2013

Hubungan antara jenis

kelamin dengan tingkat

kecemasan pada lansia

dalam menghadapi

proses degeneratif di

RW 02 desa kaliombo

-

Page 7: Proposal Riset Kecemasan pada lansia

7

G. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian saat ini dibandingkan penelitian

sebelumnya terletak pada keterbatasan kepustakaan,. Selain itu

keterbatasan waktu yang digunakan oleh peneliti