Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8

13
Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari di 8:58 p.m. Makalah No Comments PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG DI PT.HASNUR RIUNG SINERGI JOB SITE PT.BHUMI RANTAU ENERGI DESA BARAMBAN KECAMATAN PIANI KABUPATEN TAPIN Disusun Oleh : M.RIPANI TB 031200224 POLITEKNIK ISLAM SYEKH SALMAN AL FARISI PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN RANTAU 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal praktek kerja lapangan di PT. Hasnur Riung Sinergi (HRS) yang berjudul ” PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG DI PT. HASNUR RIUNG SINERGI. Besar harapan saya untuk dapat praktek kerja lapangan di PT. HASNUR RIUNG SINERGI. Penulis hanya manusia biasa, proposal ini pasti terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, atas perhatian dan kerjasama yang diberikan saya ucapkan terima kasih. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Maksud Dan Tujuan 3. Batasan Masalah 4. Metode 5. Rencana Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 6. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Air Asam Tambang 2. Proses Terjadinya Air Asam Tambang 3. Dampak Yang Di Timbulkan Akibat Air Asam Tambang 4. Pengendalian Air Asam Tambang PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN Nama : M.RIPANI NIM : TB 031200224 Program Studi : Teknik Pertambangan Tempat Pelaksanaan : PT. Hasnur Riung Sinergi Tema Proposal : Pengelolaan Air Asam Tambang Dilaksanakan : Semester VI / Tahun Akademik 2015 Rantau, 20

description

pengelolaan air asam tambang

Transcript of Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8

Page 1: Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8

Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari di 8:58 p.m. Makalah No

Comments PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN PENGELOLAAN AIR ASAM

TAMBANG DI PT.HASNUR RIUNG SINERGI JOB SITE PT.BHUMI RANTAU ENERGI

DESA BARAMBAN KECAMATAN PIANI KABUPATEN TAPIN Disusun Oleh :

M.RIPANI TB 031200224 POLITEKNIK ISLAM SYEKH SALMAN AL FARISI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK

PERTAMBANGAN RANTAU 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan

kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga saya dapat

menyelesaikan proposal praktek kerja lapangan di PT. Hasnur Riung Sinergi (HRS) yang

berjudul ” PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG DI PT. HASNUR RIUNG SINERGI.

Besar harapan saya untuk dapat praktek kerja lapangan di PT. HASNUR RIUNG SINERGI.

Penulis hanya manusia biasa, proposal ini pasti terdapat banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan, atas perhatian dan kerjasama yang diberikan saya ucapkan terima kasih.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Maksud Dan Tujuan 3. Batasan Masalah 4. Metode

5. Rencana Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 6. Rencana Jadwal Kegiatan

Penelitian TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Air Asam Tambang 2. Proses Terjadinya

Air Asam Tambang 3. Dampak Yang Di Timbulkan Akibat Air Asam Tambang 4.

Pengendalian Air Asam Tambang PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LEMBAR

PERSETUJUAN PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN Nama : M.RIPANI NIM :

TB 031200224 Program Studi : Teknik Pertambangan Tempat Pelaksanaan : PT. Hasnur

Riung Sinergi Tema Proposal : Pengelolaan Air Asam Tambang Dilaksanakan : Semester

VI / Tahun Akademik 2015 Rantau, 20 November 2014 Ketua Jurusan Teknik

Pertambangan                             Yang mengusulkan Hj. Mella Siswanti, S.T., M.T.                                     

M.RIPANI NIDN. 1111058301                                              TB 031200224

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Air adalah sumber kehidupan, karena itu ketersediaan

tawar baik untuk air minum maupun keperluan lainnya harus tetap dijaga. Salah satu

penyebab pencemaran air adalah air asam tambang. Dari pengamatan dan analisis terhadap

kimia air dan lingkungan beberapa bekas tambang batubara, didapatkan bahwa tidak semua

kolam/ genangan air bersifat asam. Umumnya yang bersifat asam adalah kolam/ genangan air

yang berukuran kecil, terisolir. dan berada di dekat atau pada bekas lobang bukaan tambang.

Sedangkan kolam/ genangan air yang berukuran besar, mempunyai saluran pembuang, atau

jauh dari lobang bukaan tambang airnya tawar atau hanya sedikit asam. Cara yang mudah,

sederhana, dan murah untuk mencegah akumulasi air asam tambang adalah mencegah

Page 2: Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8

terbentuknya kolam/ genangan air, dengan melakukan praktek penambangan yang baik yaitu

menimbun kembali lobang bukaan tambang, membuat penyaliran yang baik, dan mengisolasi

batuan/ tanah penutup berpotensi membentuk air asam tambang (mencegah terjadinya

oksidasi pirit). Salah satu perusahaan yang memenuhi standart nasional yang ada di

Kabupaten Tapin yang diperkirakan telah menerapkan metode pengelolaan air asam

tambangyang baik adalah PT. Hasnur Riung Sinergi. Karena kemampuan tersebut yang

menjadi latar belakang kami dalam menyampaikan prosposal praktek kerja lapangan dengan

harapan dapat mempelajari atau memahami dan menambah wawasan terhadap kegiatan

pengelolaan air asam tambang di perusahaan ini. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dari

pembuatan proposal ini adalah sebagai pengantar kata kami salah satu mahasiswa Program

Study D3 Pertambangan Yayasan Politeknik Islam Syekh salman al farisi Rantau untuk dapat

mengikuti program praktek kerja lapangan di perusahaan PT. Hasnur Riung Sinergi. Adapun

maksud yang lain adalah sebagai upaya memenuhi salah satu syarat kurikulum perkuliahan

sebelum menyusun Tugas Akhir, sekaligus merupakan upaya kampus mengenalkan kepada

kami selaku mahasiswa terhadap kondisi kerja dilapangan yang sesungguhnya. Sedangkan

tujuan kerja praktek ini sesuai dengan tema yang diambil yaitu mengenai pengelolaan air

asam tambang di PT. Hasnur Riung Sinergi antara lain : 1. Agar dapat mengambil data

dengan baik dan benar dilapangan. 2. Agar dapat mengolah dan mengevaluasi data tersebut

sesuai dengan tema proposal ini. 3. Batasan Masalah Masalah sumber energi pun sedang

menjadi fokus utama pemerintah berkaitan dengan naiknya harga minyak bumi. Pada

dasarnya, cadangan batubara Indonesia memang jauh lebih besar dibandingkan dengan

cadangan minyak bumi maupun gas alam sehingga pemerintah kini mulai melihat batubara

sebagai sumber energi alternatif yang murah. Batubara selama ini telah digunakan sebagai

bahan bakar pada pabrik semen dan pabrik baja. Adapun batasan masalah dari praktek kerja

lapangan ini adalah pada hal pengelolaan air asam tambang di PT. HASNUR RIUNG

SINERGI. 4. Metode Di dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan, dalam memperoleh data

dan informasi penulis menggabungkan beberapa metode, yaitu : a. Metode Observasi

langsung (pengamatan lapangan) Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan

secara langsung di lapangan. b. Metode Interview (wawancara) Metode ini dilakukan dengan

cara mencari data melalui penjelasan secara langsung di lapangan dari pihak perusahaan PT.

Hasnur Riung Sinergi. c. Metode Kajian Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mencari

litertatur mengenai kegiatan survey, baik berupa data yang diberikan pihak perusahaan,

maupun hasil praktek kerja lapangan yang terdahulu. 5. Rencana Waktu Pelaksanaan Praktek

Kerja Lapangan Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan pada semester genap yaitu pada

Page 3: Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8

bulan Februari 2015 6. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Air Asam Tambang (AAT) Air Asam Tambang (AAT) atau disebut juga Acid

Mine Drainage (AMD), yang disebut juga Acid Rock Drainage (ARD) terjadi sebagai akibat

proses fisika dan kimia yang cukup kompleks yang melibatkan beberapa faktor dalam

kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan ini dapat berupa tambang terbuka maupun

tambang dalam (bawah tanah). Umumnya keadaan ini terjadi karena sulfur yang terjadi

dalam batuan teroksidasi secara alamiah (pada proses pembukaan tambang). Selanjutnya

dengan kondisi kelembaban lingkungan yang cukup tinggi akan menyebabkan oksida sulfur

tersebut berubah menjadi asam. Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha

pemantauan ketika tambang sedang berjalan. Pengukuran kualitas air dapat ditentukan dari

beberapa faktor yaitu : 1. Temperatur Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap

normal pada daerah tersebut. 2. Derajat keasaman (pH) Nilai pH menunjukkan derajat

keasaman dalam air dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+. Larutan bersifat asam

bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai pH lebih dari 7. 3. Kekeruhan

dan padatan terlarut Kekeruhan, muatan padat tersuspensi dan residu terlarut merupakan sifat

fisik air yang saling berkait. Semakin tinggi muatan padat tersuspensi maka semakin tinggi

nilai residu terlarut dan kekeruhan air. 4. Daya hantar listrik (DHL) atau electroconductivity

Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang terlarut dalam air. 5. DO Oksigen

terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam perairan dan secara kimia tidak bereaksi

dengan air serta berperan dalam proses penguraian bahan organik secara biologis. 6. Logam

Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan biota air terutama logam berat

yang dapat meracuni manusia. Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Air dari lokasi penambangan Lapisan batuan akan

terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan tanah penutup, sehingga sulfur yang terdapat

dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air akan membentuk air

asam tambang. b. Air dari lokasi penimbunan Timbunan batubara dapat menghasilkan air

asam tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas yang selanjutnya terjadi

pelarutan akibat adanya air. Masalah ini berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara

dimana pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral

sulfida (pyrit). Air lokasi penimbunan ini merupakan sumber air utama air asam tambang.

Proses Terjadinya Air Asam Tambang Prinsip terjadinya air asam tambang adalah adanya

reaksi pembentukan H+ yang merupakan ion pembentuk asam akibat oksidasi mineral-

mineral sulfida dan bereaksi dengan air (H2O). Kemudian oksidasi dari Fe2+, hidrolisis Fe3+

dan pengendapan logam hidroksida. Prinsip tersebut bila dilihat secara kimia, sedangkan

Page 4: Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8

secara biologi terjadi air asam tambang akibat adanya bakteri-bakteri tertentu yang sanggup

untuk mempercepat proses (katalisator) dari oksida mineral-mineral sulfida dan oksidasi-

oksidasi besi. Berikut reaksi pembentukan air asam tambang secara kimia dan secara biologi :

1. Secara Kimia Oksidasi mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pyrit) yang menyebabkan

keasaman dari air asam tambang dapat digambarkan dengan tiga reaksi : Persamaan a.

menunjukkan oksidasi dari kristal pyrit oleh oksigen, persamaan b. menunjukkan oksidasi

dari ferrous iron (Fe2+) menjadi Ferric iron dan persamaan c. menunjukkan hidrolisis ferric

iron dan pengendapannya menjadi besi hidroksida [Fe(OH)3}]. Bila ketiga persamaan

tersebut dijumlah akan memberikan hubungan stokiometri secara menyeluruh 2. Secara

Biologi Kondisi keasaman dari pelapukan ion-ion hidrogen selama oksidasi dapat pula

disebabkan karena adanya aktivitas biologi oleh bakteri-bakteri. Bakteri tersebut mampu

untuk mempercepat proses oksidasi dari mineral-mineral sulfida dan oksidasi besi serta

mendapat energi hasil pelepasan energi dari proses oksidasi. Bakteri ini termasuk dalam

subgroup strick aerobes, genus trobhasillus, species thiobasillus, ferroxidans (kadang-kadang

dijumpaiFerrobacillus ferroxidans). Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang

berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut : Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat

dilihat bagaimana terbentuk asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat, dengan adanya

kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia

dan biologi tersebut akan bersifat asam, inilah yang disebut air asam tambang. Air asam

tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan besi hidroksida di dasar

aliran atau bau belerang, tetapi ini tidak selalu terjadi karena ada air asam tambang yang

warnanya agak jernih. Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Air Asam Tambang (AAT)

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang adalah terjadinya pencemaran

lingkungan, dimana komposisi atau kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut

akan berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah, mengganggu kesehatan

masyarakat sekitarnya, dan dapat mengakibatkan korosi pada peralatan tambang. Derajat

keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam tambang ini akan semakin meningkat,

sehingga tanaman tidak dapat tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi.

Apabila air asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana masyarakat

memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu kesehatan masyarakat sekitar,

diantaranya dapat menimbulkan penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan

dengan pencernaan. Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat proses

pengkaratan pada peralatan tambang, sehingga perlu penanganan agar pengaruh yang

ditimbulkan dari air asam tersebut tidak merusak peralatan tambang. Pengendalian Air Asam

Page 5: Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8

Tambang Pengendalian air asam tambang secara umum dapat dilakukan dengan cara : 1.

Pencegahan atau pengendalian proses pembentukan asam Upaya mencegah dapat dilakukan

dengan cara : a. Mengisolasi mineral sulfida Dengan memisahkan material yang mengandung

mineral sulfida dari air dan udara akan mencegah terjadinya reaksi oksidasi. b.

Mengendalikan aliran air 1) Mencegah aliran air permukaan masuk ke material 2) Mencegah

penyerapan air hujan pada material asam 3) Mencegah aliran air tanah masuk pada lokasi

material asam 2. Mengendalikan perpindahan air asam yang telah terbentuk Hal ini dapat

dilakukan dengan : a. Pembuatan saluran penirisan di sepanjang daerah sumber air asam b.

Pemasangan sistem pipa penirisan di bawah timbunan penghasil air asam untuk selanjutnya

dialirkan ke dalam kolam pengendapan 3. Menampung dan menetralkan air asam yang telah

terbentuk Komposisi air asam tambang terdiri dari asam sulfat dan besi sulfat. Dalam hal ini

besi sulfat berada dalam bentuk ferro (Fe2+) ataupun ferri (Fe3+). Salah satu proses

pengolahan terhadap air asam tambang ini adalah proses netralisasi asam dengan senyawa

alkali, oksida besi (II) menjadi besi (III) yang tidak larut dan proses sedimentasi untuk

menghasilkan endapan yang berbentuk Fe3+. Air asam yang terjadi ditampung pada kolam

pengendapan yang berfungsi sebagai sarana pemantauan kualitas air sekaligus tempat

penetralan air asam sebelum dilepaskan ke alam. PENUTUP Demikian proposal permohonan

kerja praktek ini sebagai salah satu pertimbangan bagi pihak PT. Hasnur Riung Sinergi. Besar

harapan kami agar kiranya proposal ini disambut dengan senang hati, kesempatan yang

diberikan oleh pihak perusahaan tentunya akan dimanfaatkan semaksimal mungkin.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Air Asam Tambang (AAT) Air Asam Tambang (AAT)

atau disebut juga Acid Mine Drainage (AMD), yang disebut juga Acid Rock Drainage (ARD)

terjadi sebagai akibat proses fisika dan kimia yang cukup kompleks yang melibatkan

beberapa faktor dalam kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan ini dapat berupa

tambang terbuka maupun tambang dalam (bawah tanah). Umumnya keadaan ini terjadi

karena sulfur yang terjadi dalam batuan teroksidasi secara alamiah (pada proses pembukaan

tambang). Selanjutnya dengan kondisi kelembaban lingkungan yang cukup tinggi akan

menyebabkan oksida sulfur tersebut berubah menjadi asam. Kualitas air digunakan sebagai

pembanding dalam usaha pemantauan ketika tambang sedang berjalan. Pengukuran kualitas

air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu : 1. Temperatur Temperatur yang terukur

adalah suhu yang dianggap normal pada daerah tersebut. 2. Derajat keasaman (pH) Nilai pH

menunjukkan derajat keasaman dalam air dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+.

Larutan bersifat asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai pH lebih

dari 7. 3. Kekeruhan dan padatan terlarut Kekeruhan, muatan padat tersuspensi dan residu

Page 6: Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8

terlarut merupakan sifat fisik air yang saling berkait. Semakin tinggi muatan padat

tersuspensi maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan kekeruhan air. 4. Daya hantar listrik

(DHL) atau electroconductivity Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang

terlarut dalam air. 5. DO Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam perairan

dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta berperan dalam proses penguraian bahan

organik secara biologis. 6. Logam Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan

biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia. Sumber-sumber air asam

tambang ini antara lain berasal dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Air dari lokasi

penambangan Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan tanah

penutup, sehingga sulfur yang terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila

bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang. b. Air dari lokasi penimbunan

Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam tambang karena adanya kontak langsung

dengan udara bebas yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air. Masalah ini

berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan batubara terdapat

sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral sulfida (pyrit). Air lokasi penimbunan ini

merupakan sumber air utama air asam tambang. Proses Terjadinya Air Asam Tambang.

Prinsip terjadinya air asam tambang adalah adanya reaksi pembentukan H+ yang merupakan

ion pembentuk asam akibat oksidasi mineral-mineral sulfida dan bereaksi dengan air (H2O).

Kemudian oksidasi dari Fe2+, hidrolisis Fe3+ dan pengendapan logam hidroksida. Prinsip

tersebut bila dilihat secara kimia, sedangkan secara biologi terjadi air asam tambang akibat

adanya bakteri-bakteri tertentu yang sanggup untuk mempercepat proses (katalisator) dari

oksida mineral-mineral sulfida dan oksidasi-oksidasi besi. Berikut reaksi pembentukan air

asam tambang secara kimia dan secara biologi : 1. Secara Kimia Oksidasi mineral-mineral

sulfida (dalam bentuk pyrit) yang menyebabkan keasaman dari air asam tambang dapat

digambarkan dengan tiga reaksi : Persamaan a. menunjukkan oksidasi dari kristal pyrit oleh

oksigen, persamaan b. menunjukkan oksidasi dari ferrous iron (Fe2+) menjadi Ferric iron dan

persamaan c. menunjukkan hidrolisis ferric iron dan pengendapannya menjadi besi

hidroksida [Fe(OH)3]. Bila ketiga persamaan tersebut dijumlah akan memberikan hubungan

stokiometri secara menyeluruh. 2. Secara Biologi Kondisi keasaman dari pelapukan ion-ion

hidrogen selama oksidasi dapat pula disebabkan karena adanya aktivitas biologi oleh bakteri-

bakteri. Bakteri tersebut mampu untuk mempercepat proses oksidasi dari mineral-mineral

sulfida dan oksidasi besi serta mendapat energi hasil pelepasan energi dari proses oksidasi.

Bakteri ini termasuk dalam subgroup strick aerobes, genus trobhasillus, species thiobasillus,

ferroxidans (kadang-kadang dijumpaiFerrobacillus ferroxidans). Persamaan reaksi

Page 7: Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8

terbentuknya air asam tambang berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut : Dari reaksi

kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana terbentuk asam sulfat (H2SO4) yang

merupakan asam kuat, dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang mengalir

pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut akan bersifat asam, inilah yang

disebut air asam tambang. Air asam tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah

dari endapan besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang, tetapi ini tidak selalu terjadi

karena ada air asam tambang yang warnanya agak jernih. Dampak Yang Ditimbulkan Akibat

Air Asam Tambang (AAT) Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang adalah

terjadinya pencemaran lingkungan, dimana komposisi atau kandungan air di daerah yang

terkena dampak tersebut akan berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah,

mengganggu kesehatan masyarakat sekitarnya, dan dapat mengakibatkan korosi pada

peralatan tambang. Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam tambang ini

akan semakin meningkat, sehingga tanaman tidak dapat tumbuh karena derajat keasaman

tanahnya terlalu tinggi. Apabila air asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air

sungai dimana masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu kesehatan

masyarakat sekitar, diantaranya dapat menimbulkan penyakit diare maupun penyakit lainnya

yang berhubungan dengan pencernaan. Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat

proses pengkaratan pada peralatan tambang, sehingga perlu penanganan agar pengaruh yang

ditimbulkan dari air asam tersebut tidak merusak peralatan tambang. Pengendalian Air Asam

Tambang Pengendalian air asam tambang secara umum dapat dilakukan dengan cara : 1.

Pencegahan atau pengendalian proses pembentukan asam Upaya mencegah dapat dilakukan

dengan cara : a. Mengisolasi mineral sulfida Dengan memisahkan material yang mengandung

mineral sulfida dari air dan udara akan mencegah terjadinya reaksi oksidasi. b.

Mengendalikan aliran air 1) Mencegah aliran air permukaan masuk ke material 2) Mencegah

penyerapan air hujan pada material asam 3) Mencegah aliran air tanah masuk pada lokasi

material asam 2. Mengendalikan perpindahan air asam yang telah terbentuk Hal ini dapat

dilakukan dengan : a. Pembuatan saluran penirisan di sepanjang daerah sumber air asam b.

Pemasangan sistem pipa penirisan di bawah timbunan penghasil air asam untuk selanjutnya

dialirkan ke dalam kolam pengendapan 3. Menampung dan menetralkan air asam yang telah

terbentuk Komposisi air asam tambang terdiri dari asam sulfat dan besi sulfat. Dalam hal ini

besi sulfat berada dalam bentuk ferro (Fe2+) ataupun ferri (Fe3+). Salah satu proses

pengolahan terhadap air asam tambang ini adalah proses netralisasi asam dengan senyawa

alkali, oksida besi (II) menjadi besi (III) yang tidak larut dan proses sedimentasi untuk

menghasilkan endapan yang berbentuk Fe3+. Air asam yang terjadi ditampung pada kolam

Page 8: Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8

pengendapan yang berfungsi sebagai sarana pemantauan kualitas air sekaligus tempat

penetralan air asam sebelum dilepaskan ke alam. PENUTUP Demikian proposal permohonan

kerja praktek ini sebagai salah satu pertimbangan bagi pihak PT. Hasnur Riung Sinergi. Besar

harapan kami agar kiranya proposal ini disambut dengan senang hati, kesempatan yang

diberikan oleh pihak perusahaan tentunya akan dimanfaatkan semaksimal mungkin.

read more~ http://learnmine.blogspot.co.id/2014/12/proposal-pkl-pengelolaan-air-asam.html