Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8
-
Upload
amsal-werik-simson-sinaga -
Category
Documents
-
view
49 -
download
6
description
Transcript of Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari Di 8
Proposal PKL Pengelolaan Air Asam Tambang Isya Ansyari di 8:58 p.m. Makalah No
Comments PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN PENGELOLAAN AIR ASAM
TAMBANG DI PT.HASNUR RIUNG SINERGI JOB SITE PT.BHUMI RANTAU ENERGI
DESA BARAMBAN KECAMATAN PIANI KABUPATEN TAPIN Disusun Oleh :
M.RIPANI TB 031200224 POLITEKNIK ISLAM SYEKH SALMAN AL FARISI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK
PERTAMBANGAN RANTAU 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal praktek kerja lapangan di PT. Hasnur Riung Sinergi (HRS) yang
berjudul ” PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG DI PT. HASNUR RIUNG SINERGI.
Besar harapan saya untuk dapat praktek kerja lapangan di PT. HASNUR RIUNG SINERGI.
Penulis hanya manusia biasa, proposal ini pasti terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, atas perhatian dan kerjasama yang diberikan saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Maksud Dan Tujuan 3. Batasan Masalah 4. Metode
5. Rencana Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 6. Rencana Jadwal Kegiatan
Penelitian TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Air Asam Tambang 2. Proses Terjadinya
Air Asam Tambang 3. Dampak Yang Di Timbulkan Akibat Air Asam Tambang 4.
Pengendalian Air Asam Tambang PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LEMBAR
PERSETUJUAN PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN Nama : M.RIPANI NIM :
TB 031200224 Program Studi : Teknik Pertambangan Tempat Pelaksanaan : PT. Hasnur
Riung Sinergi Tema Proposal : Pengelolaan Air Asam Tambang Dilaksanakan : Semester
VI / Tahun Akademik 2015 Rantau, 20 November 2014 Ketua Jurusan Teknik
Pertambangan Yang mengusulkan Hj. Mella Siswanti, S.T., M.T.
M.RIPANI NIDN. 1111058301 TB 031200224
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Air adalah sumber kehidupan, karena itu ketersediaan
tawar baik untuk air minum maupun keperluan lainnya harus tetap dijaga. Salah satu
penyebab pencemaran air adalah air asam tambang. Dari pengamatan dan analisis terhadap
kimia air dan lingkungan beberapa bekas tambang batubara, didapatkan bahwa tidak semua
kolam/ genangan air bersifat asam. Umumnya yang bersifat asam adalah kolam/ genangan air
yang berukuran kecil, terisolir. dan berada di dekat atau pada bekas lobang bukaan tambang.
Sedangkan kolam/ genangan air yang berukuran besar, mempunyai saluran pembuang, atau
jauh dari lobang bukaan tambang airnya tawar atau hanya sedikit asam. Cara yang mudah,
sederhana, dan murah untuk mencegah akumulasi air asam tambang adalah mencegah
terbentuknya kolam/ genangan air, dengan melakukan praktek penambangan yang baik yaitu
menimbun kembali lobang bukaan tambang, membuat penyaliran yang baik, dan mengisolasi
batuan/ tanah penutup berpotensi membentuk air asam tambang (mencegah terjadinya
oksidasi pirit). Salah satu perusahaan yang memenuhi standart nasional yang ada di
Kabupaten Tapin yang diperkirakan telah menerapkan metode pengelolaan air asam
tambangyang baik adalah PT. Hasnur Riung Sinergi. Karena kemampuan tersebut yang
menjadi latar belakang kami dalam menyampaikan prosposal praktek kerja lapangan dengan
harapan dapat mempelajari atau memahami dan menambah wawasan terhadap kegiatan
pengelolaan air asam tambang di perusahaan ini. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dari
pembuatan proposal ini adalah sebagai pengantar kata kami salah satu mahasiswa Program
Study D3 Pertambangan Yayasan Politeknik Islam Syekh salman al farisi Rantau untuk dapat
mengikuti program praktek kerja lapangan di perusahaan PT. Hasnur Riung Sinergi. Adapun
maksud yang lain adalah sebagai upaya memenuhi salah satu syarat kurikulum perkuliahan
sebelum menyusun Tugas Akhir, sekaligus merupakan upaya kampus mengenalkan kepada
kami selaku mahasiswa terhadap kondisi kerja dilapangan yang sesungguhnya. Sedangkan
tujuan kerja praktek ini sesuai dengan tema yang diambil yaitu mengenai pengelolaan air
asam tambang di PT. Hasnur Riung Sinergi antara lain : 1. Agar dapat mengambil data
dengan baik dan benar dilapangan. 2. Agar dapat mengolah dan mengevaluasi data tersebut
sesuai dengan tema proposal ini. 3. Batasan Masalah Masalah sumber energi pun sedang
menjadi fokus utama pemerintah berkaitan dengan naiknya harga minyak bumi. Pada
dasarnya, cadangan batubara Indonesia memang jauh lebih besar dibandingkan dengan
cadangan minyak bumi maupun gas alam sehingga pemerintah kini mulai melihat batubara
sebagai sumber energi alternatif yang murah. Batubara selama ini telah digunakan sebagai
bahan bakar pada pabrik semen dan pabrik baja. Adapun batasan masalah dari praktek kerja
lapangan ini adalah pada hal pengelolaan air asam tambang di PT. HASNUR RIUNG
SINERGI. 4. Metode Di dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan, dalam memperoleh data
dan informasi penulis menggabungkan beberapa metode, yaitu : a. Metode Observasi
langsung (pengamatan lapangan) Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan. b. Metode Interview (wawancara) Metode ini dilakukan dengan
cara mencari data melalui penjelasan secara langsung di lapangan dari pihak perusahaan PT.
Hasnur Riung Sinergi. c. Metode Kajian Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mencari
litertatur mengenai kegiatan survey, baik berupa data yang diberikan pihak perusahaan,
maupun hasil praktek kerja lapangan yang terdahulu. 5. Rencana Waktu Pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan pada semester genap yaitu pada
bulan Februari 2015 6. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Air Asam Tambang (AAT) Air Asam Tambang (AAT) atau disebut juga Acid
Mine Drainage (AMD), yang disebut juga Acid Rock Drainage (ARD) terjadi sebagai akibat
proses fisika dan kimia yang cukup kompleks yang melibatkan beberapa faktor dalam
kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan ini dapat berupa tambang terbuka maupun
tambang dalam (bawah tanah). Umumnya keadaan ini terjadi karena sulfur yang terjadi
dalam batuan teroksidasi secara alamiah (pada proses pembukaan tambang). Selanjutnya
dengan kondisi kelembaban lingkungan yang cukup tinggi akan menyebabkan oksida sulfur
tersebut berubah menjadi asam. Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha
pemantauan ketika tambang sedang berjalan. Pengukuran kualitas air dapat ditentukan dari
beberapa faktor yaitu : 1. Temperatur Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap
normal pada daerah tersebut. 2. Derajat keasaman (pH) Nilai pH menunjukkan derajat
keasaman dalam air dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+. Larutan bersifat asam
bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai pH lebih dari 7. 3. Kekeruhan
dan padatan terlarut Kekeruhan, muatan padat tersuspensi dan residu terlarut merupakan sifat
fisik air yang saling berkait. Semakin tinggi muatan padat tersuspensi maka semakin tinggi
nilai residu terlarut dan kekeruhan air. 4. Daya hantar listrik (DHL) atau electroconductivity
Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang terlarut dalam air. 5. DO Oksigen
terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam perairan dan secara kimia tidak bereaksi
dengan air serta berperan dalam proses penguraian bahan organik secara biologis. 6. Logam
Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan biota air terutama logam berat
yang dapat meracuni manusia. Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari
kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Air dari lokasi penambangan Lapisan batuan akan
terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan tanah penutup, sehingga sulfur yang terdapat
dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi dengan air akan membentuk air
asam tambang. b. Air dari lokasi penimbunan Timbunan batubara dapat menghasilkan air
asam tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas yang selanjutnya terjadi
pelarutan akibat adanya air. Masalah ini berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara
dimana pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral
sulfida (pyrit). Air lokasi penimbunan ini merupakan sumber air utama air asam tambang.
Proses Terjadinya Air Asam Tambang Prinsip terjadinya air asam tambang adalah adanya
reaksi pembentukan H+ yang merupakan ion pembentuk asam akibat oksidasi mineral-
mineral sulfida dan bereaksi dengan air (H2O). Kemudian oksidasi dari Fe2+, hidrolisis Fe3+
dan pengendapan logam hidroksida. Prinsip tersebut bila dilihat secara kimia, sedangkan
secara biologi terjadi air asam tambang akibat adanya bakteri-bakteri tertentu yang sanggup
untuk mempercepat proses (katalisator) dari oksida mineral-mineral sulfida dan oksidasi-
oksidasi besi. Berikut reaksi pembentukan air asam tambang secara kimia dan secara biologi :
1. Secara Kimia Oksidasi mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pyrit) yang menyebabkan
keasaman dari air asam tambang dapat digambarkan dengan tiga reaksi : Persamaan a.
menunjukkan oksidasi dari kristal pyrit oleh oksigen, persamaan b. menunjukkan oksidasi
dari ferrous iron (Fe2+) menjadi Ferric iron dan persamaan c. menunjukkan hidrolisis ferric
iron dan pengendapannya menjadi besi hidroksida [Fe(OH)3}]. Bila ketiga persamaan
tersebut dijumlah akan memberikan hubungan stokiometri secara menyeluruh 2. Secara
Biologi Kondisi keasaman dari pelapukan ion-ion hidrogen selama oksidasi dapat pula
disebabkan karena adanya aktivitas biologi oleh bakteri-bakteri. Bakteri tersebut mampu
untuk mempercepat proses oksidasi dari mineral-mineral sulfida dan oksidasi besi serta
mendapat energi hasil pelepasan energi dari proses oksidasi. Bakteri ini termasuk dalam
subgroup strick aerobes, genus trobhasillus, species thiobasillus, ferroxidans (kadang-kadang
dijumpaiFerrobacillus ferroxidans). Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang
berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut : Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat
dilihat bagaimana terbentuk asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat, dengan adanya
kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia
dan biologi tersebut akan bersifat asam, inilah yang disebut air asam tambang. Air asam
tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan besi hidroksida di dasar
aliran atau bau belerang, tetapi ini tidak selalu terjadi karena ada air asam tambang yang
warnanya agak jernih. Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Air Asam Tambang (AAT)
Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang adalah terjadinya pencemaran
lingkungan, dimana komposisi atau kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut
akan berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah, mengganggu kesehatan
masyarakat sekitarnya, dan dapat mengakibatkan korosi pada peralatan tambang. Derajat
keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam tambang ini akan semakin meningkat,
sehingga tanaman tidak dapat tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi.
Apabila air asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana masyarakat
memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu kesehatan masyarakat sekitar,
diantaranya dapat menimbulkan penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan
dengan pencernaan. Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat proses
pengkaratan pada peralatan tambang, sehingga perlu penanganan agar pengaruh yang
ditimbulkan dari air asam tersebut tidak merusak peralatan tambang. Pengendalian Air Asam
Tambang Pengendalian air asam tambang secara umum dapat dilakukan dengan cara : 1.
Pencegahan atau pengendalian proses pembentukan asam Upaya mencegah dapat dilakukan
dengan cara : a. Mengisolasi mineral sulfida Dengan memisahkan material yang mengandung
mineral sulfida dari air dan udara akan mencegah terjadinya reaksi oksidasi. b.
Mengendalikan aliran air 1) Mencegah aliran air permukaan masuk ke material 2) Mencegah
penyerapan air hujan pada material asam 3) Mencegah aliran air tanah masuk pada lokasi
material asam 2. Mengendalikan perpindahan air asam yang telah terbentuk Hal ini dapat
dilakukan dengan : a. Pembuatan saluran penirisan di sepanjang daerah sumber air asam b.
Pemasangan sistem pipa penirisan di bawah timbunan penghasil air asam untuk selanjutnya
dialirkan ke dalam kolam pengendapan 3. Menampung dan menetralkan air asam yang telah
terbentuk Komposisi air asam tambang terdiri dari asam sulfat dan besi sulfat. Dalam hal ini
besi sulfat berada dalam bentuk ferro (Fe2+) ataupun ferri (Fe3+). Salah satu proses
pengolahan terhadap air asam tambang ini adalah proses netralisasi asam dengan senyawa
alkali, oksida besi (II) menjadi besi (III) yang tidak larut dan proses sedimentasi untuk
menghasilkan endapan yang berbentuk Fe3+. Air asam yang terjadi ditampung pada kolam
pengendapan yang berfungsi sebagai sarana pemantauan kualitas air sekaligus tempat
penetralan air asam sebelum dilepaskan ke alam. PENUTUP Demikian proposal permohonan
kerja praktek ini sebagai salah satu pertimbangan bagi pihak PT. Hasnur Riung Sinergi. Besar
harapan kami agar kiranya proposal ini disambut dengan senang hati, kesempatan yang
diberikan oleh pihak perusahaan tentunya akan dimanfaatkan semaksimal mungkin.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Air Asam Tambang (AAT) Air Asam Tambang (AAT)
atau disebut juga Acid Mine Drainage (AMD), yang disebut juga Acid Rock Drainage (ARD)
terjadi sebagai akibat proses fisika dan kimia yang cukup kompleks yang melibatkan
beberapa faktor dalam kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan ini dapat berupa
tambang terbuka maupun tambang dalam (bawah tanah). Umumnya keadaan ini terjadi
karena sulfur yang terjadi dalam batuan teroksidasi secara alamiah (pada proses pembukaan
tambang). Selanjutnya dengan kondisi kelembaban lingkungan yang cukup tinggi akan
menyebabkan oksida sulfur tersebut berubah menjadi asam. Kualitas air digunakan sebagai
pembanding dalam usaha pemantauan ketika tambang sedang berjalan. Pengukuran kualitas
air dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu : 1. Temperatur Temperatur yang terukur
adalah suhu yang dianggap normal pada daerah tersebut. 2. Derajat keasaman (pH) Nilai pH
menunjukkan derajat keasaman dalam air dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+.
Larutan bersifat asam bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai pH lebih
dari 7. 3. Kekeruhan dan padatan terlarut Kekeruhan, muatan padat tersuspensi dan residu
terlarut merupakan sifat fisik air yang saling berkait. Semakin tinggi muatan padat
tersuspensi maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan kekeruhan air. 4. Daya hantar listrik
(DHL) atau electroconductivity Daya hantar listrik menggambarkan jumlah ion-ion yang
terlarut dalam air. 5. DO Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam perairan
dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta berperan dalam proses penguraian bahan
organik secara biologis. 6. Logam Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan
biota air terutama logam berat yang dapat meracuni manusia. Sumber-sumber air asam
tambang ini antara lain berasal dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Air dari lokasi
penambangan Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan tanah
penutup, sehingga sulfur yang terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila
bereaksi dengan air akan membentuk air asam tambang. b. Air dari lokasi penimbunan
Timbunan batubara dapat menghasilkan air asam tambang karena adanya kontak langsung
dengan udara bebas yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air. Masalah ini
berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana pembentukan batubara terdapat
sulfur dan mineral pengotor yang berupa mineral sulfida (pyrit). Air lokasi penimbunan ini
merupakan sumber air utama air asam tambang. Proses Terjadinya Air Asam Tambang.
Prinsip terjadinya air asam tambang adalah adanya reaksi pembentukan H+ yang merupakan
ion pembentuk asam akibat oksidasi mineral-mineral sulfida dan bereaksi dengan air (H2O).
Kemudian oksidasi dari Fe2+, hidrolisis Fe3+ dan pengendapan logam hidroksida. Prinsip
tersebut bila dilihat secara kimia, sedangkan secara biologi terjadi air asam tambang akibat
adanya bakteri-bakteri tertentu yang sanggup untuk mempercepat proses (katalisator) dari
oksida mineral-mineral sulfida dan oksidasi-oksidasi besi. Berikut reaksi pembentukan air
asam tambang secara kimia dan secara biologi : 1. Secara Kimia Oksidasi mineral-mineral
sulfida (dalam bentuk pyrit) yang menyebabkan keasaman dari air asam tambang dapat
digambarkan dengan tiga reaksi : Persamaan a. menunjukkan oksidasi dari kristal pyrit oleh
oksigen, persamaan b. menunjukkan oksidasi dari ferrous iron (Fe2+) menjadi Ferric iron dan
persamaan c. menunjukkan hidrolisis ferric iron dan pengendapannya menjadi besi
hidroksida [Fe(OH)3]. Bila ketiga persamaan tersebut dijumlah akan memberikan hubungan
stokiometri secara menyeluruh. 2. Secara Biologi Kondisi keasaman dari pelapukan ion-ion
hidrogen selama oksidasi dapat pula disebabkan karena adanya aktivitas biologi oleh bakteri-
bakteri. Bakteri tersebut mampu untuk mempercepat proses oksidasi dari mineral-mineral
sulfida dan oksidasi besi serta mendapat energi hasil pelepasan energi dari proses oksidasi.
Bakteri ini termasuk dalam subgroup strick aerobes, genus trobhasillus, species thiobasillus,
ferroxidans (kadang-kadang dijumpaiFerrobacillus ferroxidans). Persamaan reaksi
terbentuknya air asam tambang berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut : Dari reaksi
kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana terbentuk asam sulfat (H2SO4) yang
merupakan asam kuat, dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang mengalir
pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut akan bersifat asam, inilah yang
disebut air asam tambang. Air asam tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah
dari endapan besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang, tetapi ini tidak selalu terjadi
karena ada air asam tambang yang warnanya agak jernih. Dampak Yang Ditimbulkan Akibat
Air Asam Tambang (AAT) Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang adalah
terjadinya pencemaran lingkungan, dimana komposisi atau kandungan air di daerah yang
terkena dampak tersebut akan berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah,
mengganggu kesehatan masyarakat sekitarnya, dan dapat mengakibatkan korosi pada
peralatan tambang. Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam tambang ini
akan semakin meningkat, sehingga tanaman tidak dapat tumbuh karena derajat keasaman
tanahnya terlalu tinggi. Apabila air asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air
sungai dimana masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu kesehatan
masyarakat sekitar, diantaranya dapat menimbulkan penyakit diare maupun penyakit lainnya
yang berhubungan dengan pencernaan. Sedangkan air asam tambang juga dapat mempercepat
proses pengkaratan pada peralatan tambang, sehingga perlu penanganan agar pengaruh yang
ditimbulkan dari air asam tersebut tidak merusak peralatan tambang. Pengendalian Air Asam
Tambang Pengendalian air asam tambang secara umum dapat dilakukan dengan cara : 1.
Pencegahan atau pengendalian proses pembentukan asam Upaya mencegah dapat dilakukan
dengan cara : a. Mengisolasi mineral sulfida Dengan memisahkan material yang mengandung
mineral sulfida dari air dan udara akan mencegah terjadinya reaksi oksidasi. b.
Mengendalikan aliran air 1) Mencegah aliran air permukaan masuk ke material 2) Mencegah
penyerapan air hujan pada material asam 3) Mencegah aliran air tanah masuk pada lokasi
material asam 2. Mengendalikan perpindahan air asam yang telah terbentuk Hal ini dapat
dilakukan dengan : a. Pembuatan saluran penirisan di sepanjang daerah sumber air asam b.
Pemasangan sistem pipa penirisan di bawah timbunan penghasil air asam untuk selanjutnya
dialirkan ke dalam kolam pengendapan 3. Menampung dan menetralkan air asam yang telah
terbentuk Komposisi air asam tambang terdiri dari asam sulfat dan besi sulfat. Dalam hal ini
besi sulfat berada dalam bentuk ferro (Fe2+) ataupun ferri (Fe3+). Salah satu proses
pengolahan terhadap air asam tambang ini adalah proses netralisasi asam dengan senyawa
alkali, oksida besi (II) menjadi besi (III) yang tidak larut dan proses sedimentasi untuk
menghasilkan endapan yang berbentuk Fe3+. Air asam yang terjadi ditampung pada kolam
pengendapan yang berfungsi sebagai sarana pemantauan kualitas air sekaligus tempat
penetralan air asam sebelum dilepaskan ke alam. PENUTUP Demikian proposal permohonan
kerja praktek ini sebagai salah satu pertimbangan bagi pihak PT. Hasnur Riung Sinergi. Besar
harapan kami agar kiranya proposal ini disambut dengan senang hati, kesempatan yang
diberikan oleh pihak perusahaan tentunya akan dimanfaatkan semaksimal mungkin.
read more~ http://learnmine.blogspot.co.id/2014/12/proposal-pkl-pengelolaan-air-asam.html