Proposal Penelitian(Take Home Test)

download Proposal Penelitian(Take Home Test)

of 16

Transcript of Proposal Penelitian(Take Home Test)

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    1/42

    Proposal Penelitian

    ANALISIS JALUR FAKTOR –  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

    KEPUTUSAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK A , B DAN C(STUDI KASUS: PT. Citra Prima Utama )

    Oleh :

    DESI NATALIA SARAGI120803021

    DEPARTEMEN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2015

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    2/42

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkan maka

    dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

    harga yang ditawarkan pesaing, kualitas produk dan juga layanan purna jual yang

    mampu memberikan kepuasan pelanggan. Menariknya promosi yang ditawarkan

    akan mempengaruhi minat konsumen untuk mencoba mengkonsumsi produk

    tersebut. Sehingga produsen terus terpacu untuk membuat iklan dan promosi yang

    menarik agar dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya.

    Adanya promosi yang menarik, maka dengan sendirinya konsumen akan

    mencoba membandingkan harga yang ditawarkan oleh perusahaan dibandingkan

    dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing. Setelah konsumen mengetahui secara

    lengkap suatu produk, bagaimana kualitasnya maka mereka akan membeli

    kemudian mencoba produk tersebut. Setelah membeli produk maka konsumen

    dapat merasakan pelayanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan.

    Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan strategi pemasaran meliputi

     produk, harga, promosi dan distribusi. Dari keempat bauran pemasaran yang

    dijadikan variabel bebas adalah promosi, harga, kualitas produk dan layanan

     purna jual. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan

    tujuan utama meningkatkan volume penjualan. Harga yang kompetitif akan

    mempengaruhi konsumen untuk memilih produk dibandingkan produk di pasaran.

    Kualitas produk merupakan manfaat yang dirasakan oleh konsumen setelah

    mengkonsumsi produk. Kemudian layanan purna yaitu pelayanan yang diberikan

     perusahaan sebagai tanggung jawab atas produk yang telah dijual. Jika perusahaan

    akan mengeluarkan produk maka sebaiknya harus disesuaikan dengan kebutuhan

    dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat bersaing di pasaran,

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    3/42

    sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk

    sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan.

    Selain memperhatikan bauran pemasaran perusahaan juga harus

    mempertimbangkan perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk.

    Martoatmodjo (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa bauran

     pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen melalui perilaku

    konsumen. untuk itu perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran yang baik

    dengan mengimplementasikan bauran pemasaran dalam setiap kegiatan

     pemasarannya dan harus mengetahui perilaku konsumen dalam membuat

    keputusan untuk membeli suatu produk.

    Kotler (2007:203) menjelaskan bahwa konsumen memperoleh rangsangan

    dari luar yang terdiri atas bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi),

    ekonomi, teknologi, politik, budaya yang mempengaruhi kotak hitam pembeli

    (kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis) dan menghasilkan tanggapan dari

     pembeli untuk melakukan keputusan pembelian.

    Wibawa (2006) adapun dalam penelitiannya menyatakan bahwa keputusan

    konsumen dalam membeli suatu produk dapat dipengaruhi oleh factor perilaku

    konsumen meliputi: Pekerjaan, keluarga, garansi, promosi, kualitas, dan potongan

    harga.

    Malaihollo (2007) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa faktor

    kebudayaan, social, pribadi dan psikologi mempunyai pengaruh terhadap

    keputusan pembelian.

    Sujoko (2007:12) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

    antara bauran pemasaran dan perilaku konsumen terhadap keputusan konsumenuntuk melakukan pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi (2005) juga

    menemukan bahwa faktor sosial dan psikologis dan bauran pemasaran (produk,

     promosi, harga, tempat, dan bukti fisik) mempunyai pengaruh

    terhadap keputusan pembelian.

    PT. Nusantara Mandiri (PT. Nuri) adalah Konsultan Manajemen dan

    Pemerintahan. Pada saat ini perusahaan sedang melakukan survei untuk tiga

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    4/42

     produk, yakni: Produk A, B, dan C yang diproduksi oleh PT. Citra Prima Utama

    (PT. CPU). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang

    mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian produk di perusahaan dan

    mencari jawaban atas beberapa pertanyaan perihal produk tersebut.

    1.2 Rumusan Masalah

    Permasalahan yang akan diteliti berdasarkan uraian beberapa pertanyaan sebagai

     berikut:

    1.  Jawab pertanyaan penelitian berikut:

    a)  Pekerjaan konsumen laki-laki berbeda dengan konsumen perempuan.

     b)  Pekerjaan konsumen ditentukan oleh jenis kelamin dan pendidikan

    konsumen.

    2.  Hitung kecendurangan konsumen menjadi Konsumen Aktif untuk produk

    B berdasarkan:

    a)  Bauran Pemasaran

     b)  Bauran Pemasaran dan Nilai Pesaing

    c)  Faktor Eksternal

    d)  Umur, Penghasilan per bulan, dan Jumlah Anggota Keluarga

    3.  Uji pengaruh antar variabel berikut:

    a)  Bauran pemasaran mempengaruhi jumlah produk C yang dikonsumsi

     per bulan.

     b)  Penghasilan, umur, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap

     jumlah produk C yang dkonsumsi per bulan.

    c)   Nilai pesaing berpengaruh terhadap jumlah produk C yang dkonsumsi

     per bulan.

    d)  Faktor eksternal berpengaruh terhadap jumlah produk C yang

    dkonsumsi per bulan.

    4.  Lakukan Analisa Statistika atas persoalan berikut:

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    5/42

    a)  Bauran Pemasaran berpangaruh Terhadap Konsumsi Produk B dengan

     Nilai Pesaing sebagai Moderating Variabel.

     b)  Umur, Jumlah Anak, dan Pendidikan berpengaruh Terhadap Konsumsi

    Produk C melalui Penghasilan Per Bulan.

    c)  Faktor Eksternal berpengaruh pada Konsumsi Produk A dengan

    Jumlah Anggota Keluarga sebagai moderating variabel.

    5.  Lakukan Analisa Statistika untuk pengaruh antar variabel berikut:

    1.3 Batasan Masalah

    Agar proses penelitian ini lebih jelas, maka penulis memberikan batasan masalah

    yang akan diteliti yakni:

    1. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Jalur.

    2. Metode pengumpulan data menggunakan Kuesioner dengan skala Likert

    dan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah  Proportionate

    Stratified Random Sampling .

    3. Objek yang diteliti adalah kepala keluarga di Kawasan Kenanga sebanyak

    150 orang yang mengkonsumsi ketiga produk.

    4. Penelitian ini hanya dibatasi pada :

      Jenis Produk: A, B, dan C

      Demografi konsumen, meliputi: Jenis Kelamin, Umur (tahun),

    Pendidikan, Pekerjaan, Penghasilan per bulan (rupiah), dan Jumlah

    Anggota Keluarga.

      Variabel bauran pemasaran, terdiri dari:

    1. Produk (diukur dari pertanyaan Q1, Q2, Q3, Q4, dan Q5)

    2. Harga (diukur dari pertanyaan Q6, Q7, Q8, Q9, dan Q10)

    3. Promosi (diukur dari pertanyaan Q11, Q12, Q13, Q14, dan Q15)

    Umur

    Jumlah Anggota

    Keluarga

    Pendidikan

    Penghasilan

     per Bulan

    Bauran

    Pemasaran

    Konsumsi

    Produk B

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    6/42

    4. Distribusi diukur dari pertanyaan (Q16, Q17, Q18, Q19, dan Q20)

    Catatan: Penilaian konsumen dinyatakan dalam Skala Likert (1=sangat

    rendah, 2=rendah, 3=sedang, 4=tinggi, 5=sangat tinggi)

      Variabel NILAI PESAING yang diukur dari: I1, I2, I3, I4, dan I5

      Variabel FAKTOR EKSTERNAL terdiri dari:

    a. Jumlah kunjungan ke mall per bulan

     b. Durasi menonton tv per hari (jam)

    c. Jumlah koran yang dibaca per hari.

    1.4 Tinjauan Pustaka

    Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,

    mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan mempresentasikan data.

    Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Sementara,

    statistik adalah data, informasi atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu

    data(Sudjana,1997).

    Analisis faktor merupakan nama umum yang menunjukkan suatu kelas

     prosedur, utamanya dipergunakan untuk mereduksi data atau meringkas, dari

    variabel yang banyak diubah menjadi sedikit variabel (Supranto, 2004). Analisis

    fakor dipergunakan didalam situasi sebagai berikut:

    1.  Mengenali atau mengidentifikasi dimensi yang mendasari (underlying

    dimensions) atau faktor, yang menjelaskan korelasi antara suatu set

    variabel. Menganalisis faktor berarti mereduksi data/variabel.2. Menganalisis atau mengidentifikasi suatu set variabel baru yang tidak

     berkorelasi (independent) yang lebih sedikit jumlahnya untuk

    menggantikan suatu set variabel asli yang saling berkorelasi didalam

    analisis multivariat selanjutnya, misalnya analisis regresi berganda dan

    analisis diskriminan.

    3. Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari suatu

    set variabel yang lebih banyak jumlahnya untuk dipergunakan didalam

    analisis multivariat selanjutnya.

    Menurut Rutherford (1993) metode analisis jalur adalah suatu teknik untuk

    menganalisis hubungan sebab-akibat yang terjadi pada regresi linier berganda jika

    variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung (terikat) tidak hanya secara

    langsung, tetapi juga secara tidak langsung. Metode analisis data biasanya

    menggunakan model jalur.

    Jalur Teknik analisis jalur akan digunakan dalam menguji besarnya kontribusi

    yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan

    kausal antar variabel X1,X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z.

    Analisis korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    7/42

     jalur. Kemudian, dalam perhitungan digunakan jasa komputer berupa software

    dengan program SPSS dan AMOS. Al Rasyid mengatakan bahwa dalam

     penelitian sosial tidak semata-mata hanya mengungkapakan hubungan variabel

    sebagai terjemahan statistik dari hubungan antara variabel alami, tetapi terfokus

     pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variabel (Riduwan dan

    Kuncoro, 2007).

    Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu: a. Panah satu arah

    yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen (variabel

     penyebab X) terhadap sebuah variabel endogen (variabel akibat Y), misalnya X1

    ke Y. b. Anak panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasional antara

    variabel eksogen, misalnya: X1 ke X2.

    Untuk menguji langkah- langkah path analysisi sebagai berikut. 1. Merumuskan

    hipotesis dan persamaan struktural

    Struktur:  = 1 1 + 2 2 + 1 31 2.Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

    a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan

     persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.

     b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan.

    c. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan). d. Menghitung

    koefisien jalur secara individu.

    Skala Likert adalah salah satu teknik pengukuran skala. Skala ini

    dikembangkan oleh Rensis Likert (1932) untuk mengukur sikap masyarakat danskalanya terkenal dengan nama technique of summated rating atau skala Likert.

    Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

    atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2010). Skala

    Likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau

    ketidaksetujuannya terhadap subjek, obyek atau kejadian tertentu. Skala Likert

    umumnya menggunakan lima angka penilaian yaitu (1) sangat setuju, (2) setuju,

    (3) tidak pasti atau netral, (4) tidak setuju, (5) sangat tidak setuju.

    Salah satu metode pengambilan sampel adalah Proportionate Stratified

    Random Sampling yaitu responden terpilih secara kebetulan dengan peneliti dan

    dianggap cocok sebagai sumber data.

    Menurut Purwanto (2004) faktor - faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:

    1.  Faktor dalam, yaitu fisiologis seperti kondisi fisika dan panca indra serta

     psikologis yang menyangkut minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi,

    dan kemampuan kognitif.

    2. Faktor luar yaitu kurikulum, guru, sarana dan fasilitas serta manajemen

    yang berlaku di sekolah (tempat belajar) yang bersangkutan.

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    8/42

    Sedangkan, Dalyono (1997) mengemukakan faktor-faktor yang

    mempengaruhi hasil belajar adalah

    1. Faktor internal mencakup kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan

    motivasi, serta cara belajar.

    2. Faktor eksternal mencakup keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan

    sekitar.

    Pada bidang sosial analisis fakor juga dipergunakan untuk mengetahui faktor-

    faktor yang mempengaruhi performansi kerja PNS di Dinas Pendidikan, Pemuda

    dan Olah Raga Kec. Lubuk Pakam (Fitri,2008). Pada bidang pendidikan analisis

    faktor juga dipergunakan untuk mengetahui faktor-faktor yangmempengaruhi

    indeks prestasi mahasiswa diploma penerima beasiswa bidik misi di Surabaya

    tahun 2010. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang

    mempengaruhi Indeks Prestasi Mahasiswa Diploma penerima bidik misi diSurabaya adalah jenis kelamin dan lama belajar (Hanna, 2010).

    1.5 Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi

    Konsumsi ketiga produk A,B dan C dari PT. Citra Prima Utama (PT. CPU) dan

    mencari jawaban atas beberapa pertanyaan perihal produk tersebut yang terdapat

    dalam batasan masalah.

    1.6 Manfaat Penelitian

    Adapun Manfaat Penelitian ini:

    1.  Bagi penulis dapat digunakan sebagai perbandingan sejauh mana teori-

    teori yang sudah diperoleh selama pekuliahan dapat diterapkan secara

    nyata dalam dunia usaha.

    2.  Sebagai informasi tambahan bagi peneliti lain yang meneliti masalah

    yang berhubungan dengan penelitian ini.

    3. 

    Sebagai masukan kepada pihak perusahaan dalam melakukan promosi

    yang tepat, sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk yang

    ditawarkan oleh perusahaan.

    4.  Sebagai masukan bagi perusahaan untuk dijadikan pertimbangan dalam

    memutuskan kebijakan yang menyangkut tentang bauran promosi.

    1.7 Metodologi Penelitian

    1.Lokasi penelitian

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    9/42

    Penelitian dilakukan oleh PT. Nusantara Mandiri terhadap survei untuk tiga

     produk, yakni: Produk A, B, dan C yang diproduksi oleh PT. Citra Prima

    Utama (PT. CPU) dengan responden kepala keluarga di Kawasan Kenanga

    sebanyak 150 orang yang mengkonsumsi ketiga produk.

    2. Metode penelitian

    a. Melakukan studi yang berhubungan dengan Analisis Faktor Multivariat dan

     pengukuran persepsi dalam penelitian kualitatif dari internet berupa jurnal,

    artikel maupun buku.

     b. Mengerjakan contoh permasalahan dalam pengukuran persepsi dengan

    analisis faktor.

    c. Penarikan kesimpulan dan saran, yaitu gambaran persepsi dan rekomendasi

     perbaikan yang diperlukan.

    3. Subjek penelitian

    Subjek penelitian adalah kepala keluarga di Kawasan Kenanga sebanyak 150orang yang mengkonsumsi ketiga produk.

    4. Instrumen pengumpulan data

    Untuk memperoleh informasi dari mahasiswa digunakan kuesioner yang

    disusun sesuai dengan informasi yang dibutuhkan, sehingga didapat informasi

    yang relevan dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Pilihan

     jawaban yang digunakan pada kuesioner telah disediakan dan ditentukan

    terlebih dahulu, sehingga tidak memungkinkan diperoleh jawaban lain dan

    skala yang digunakan adalah skala likert dari 1 sampai dengan 5 (Nurvia,

    2007).5. Teknik pengumpulan data

    Pengumpulan data dilaksanakan dengan membagikan kuesioner secara acak

    dengan jumlah yang proporsional untuk responden kepala keluarga di Kawasan

    Kenanga sebanyak 150 orang yang mengkonsumsi ketiga produk.

    6. Tahapan penelitian

    a. Mengumpulkan bahan yang berkaitan dengan fakor-faktor yang

    mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa.

     b. Menentukan variabel penelitian dengan membuat kuesioner untuk pemilihan

    faktor-faktor yang mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa menurut

    responden berdasarkan faktor-faktor secara umun diatas.

    c. Mengumpulkan data primer (nilai tiap variabel penelitian) yang bersumber

     pada hasil kuesioner terhadap responden kepala keluarga di Kawasan

    Kenanga sebanyak 150 orang yang mengkonsumsi ketiga produk., dengan

    menggunakan angket (kuesioner).

    d. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan

    software statistika SPSS

    1) Menguji Validitas data

    2) Menguji Reliabilitas data

    3) Menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis jalur

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    10/42

    4) Interpretasi faktor

    5) Menentukan ketepatan model

    e. Mengambil kesimpulan dan saran 

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    11/42

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian Variabel yang akan diteliti

    Dalam menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkan maka

    dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

    harga yang ditawarkan pesaing, kualitas produk dan juga layanan purna jual yang

    mampu memberikan kepuasan pelanggan. Menariknya promosi yang ditawarkan

    akan mempengaruhi minat konsumen untuk mencoba mengkonsumsi produk

    tersebut. Sehingga produsen terus terpacu untuk membuat iklan dan promosi yang

    menarik agar dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya.

    Adanya promosi yang menarik, maka dengan sendirinya konsumen akan

    mencoba membandingkan harga yang ditawarkan oleh perusahaan dibandingkan

    dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing. Setelah konsumen mengetahui secara

    lengkap suatu produk, bagaimana kualitasnya maka mereka akan membeli

    kemudian mencoba produk tersebut. Setelah membeli produk maka konsumen

    dapat merasakan pelayanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan.

    Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan strategi pemasaran meliputi

     produk, harga, promosi dan distribusi. Dari keempat bauran pemasaran yang

    dijadikan variabel bebas adalah promosi, harga, kualitas produk dan layanan

     purna jual. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengantujuan utama meningkatkan volume penjualan. Harga yang kompetitif akan

    mempengaruhi konsumen untuk memilih produk dibandingkan produk di pasaran.

    Kualitas produk merupakan manfaat yang dirasakan oleh konsumen setelah

    mengkonsumsi produk. Kemudian layanan purna yaitu pelayanan yang diberikan

     perusahaan sebagai tanggung jawab atas produk yang telah dijual. Jika perusahaan

    akan mengeluarkan produk maka sebaiknya harus disesuaikan dengan kebutuhan

    dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat bersaing di pasaran,

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    12/42

    sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk

    sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan.

    Selain memperhatikan bauran pemasaran perusahaan juga harus

    mempertimbangkan perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk.

    Martoatmodjo (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa bauran

     pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen melalui perilaku

    konsumen. untuk itu perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran yang baik

    dengan mengimplementasikan bauran pemasaran dalam setiap kegiatan

     pemasarannya dan harus mengetahui perilaku konsumen dalam membuat

    keputusan untuk membeli suatu produk.

    Kotler (2007:203) menjelaskan bahwa konsumen memperoleh rangsangan

    dari luar yang terdiri atas bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi),

    ekonomi, teknologi, politik, budaya yang mempengaruhi kotak hitam pembeli

    (kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis) dan menghasilkan tanggapan dari

     pembeli untuk melakukan keputusan pembelian.

    Wibawa (2006) adapun dalam penelitiannya menyatakan bahwa keputusan

    konsumen dalam membeli suatu produk dapat dipengaruhi oleh factor perilaku

    konsumen meliputi: Pekerjaan, keluarga, garansi, promosi, kualitas, dan potongan

    harga.

    Malaihollo (2007) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa faktor

    kebudayaan, social, pribadi dan psikologi mempunyai pengaruh terhadap

    keputusan pembelian.

    Sujoko (2007:12) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

    antara bauran pemasaran dan perilaku konsumen terhadap keputusan konsumenuntuk melakukan pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi (2005) juga

    menemukan bahwa faktor sosial dan psikologis dan bauran pemasaran (produk,

     promosi, harga, tempat, dan bukti fisik) mempunyai pengaruh

    terhadap keputusan pembelian.

    2.2 Demografi

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    13/42

    Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Demos” adalah

    rakyat atau penduduk dan “Grafein” adalah menulis. Jadi demografi adalah

    tulisantulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk.

    Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982 dalam

    Mantra, 2003) definisi demografi adalah sebagai berikut: demography is the

    scientific study of human populations in primarily with the respect to their size,

    their structure (composition) and their development (change). Dalam bahasa 18

    Indonesia terjemahannya kurang lebih sebagai berikut: demografi mempelajari

     penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi

     penduduk) dan perkembangannya (perubahannya). Mantra (2003)

    mengemukakan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di

    suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi

     penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah dan perubahan tersebut

    disebabkan karena proses demografi, yaitu: kelahiran (fertilisasi), kematian(mortalitas) dan migrasi penduduk. Demografi tidaklah mempelajari penduduk

    sebagai individu, tetapi penduduk sebagai suatu kumpulan (aggregates atau

    collection). Jadi yang dimaksud dengan penduduk dalam kajian demografi

    adalah sekelompok orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah. Masalah

    kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu

    daerah dan negara.

    Pada tahun 1973 di Paris selama kongres masalah kependudukan

    dilangsungkan, Adolphe Laundry telah membuktikan secara matematik adanyahubungan antar unsur-unsur demografi secara kelahiran, kematian, jenis

    kelamin, umur dan sebagainya. Ia menyarankan pengunaan istilah “PURE

    DEMOGRAPHY” untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik

    matematik dan lain dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Demografi

    murni (pure demography) atau dapat juga disebut dengan demografi formal

    (formal demography) mengahasilkan teknik-teknik analisis kuantitatif dan

    dapat dibuat perkiraan variabel-variabel demografi berdasarkan data

    kependudukan yang didapat dari sensus penduduk. Dengan teknik-teknik

    tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau di

    masa 19 lampau. Studi kependudukan (population studies) lebih luas dari

    kajian demografi murni, karena di dalam memahami struktur dan proses

    kependudukan di suatu daerah, faktor-faktor non demografis ikut dilibatkan.

    2.3 Tingkat Pengukuran

    Pada dasarnya proses pengukuran adalah merupakan rangkaian dari empat

    aktivitas pokok (Singarimbun dan Effendi, 1985). Rangkaian empat aktivitas

     pokok tersebut antara lain :

    1. Menentukan dimensi variabel penelitian

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    14/42

    2. Merumuskan ukuran untuk masing-masing dimensi

    3. Menentukan tingkat ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran

    4. Menguji validitas dan reliabilitas alat ukur

    Pengukuran tidak lain dari penunjukkan angka-angka pada suatu

    variabel. Prosedur pengukuran dan pemberian angka-angka tadi diharapkan

     bersifat isomorfik terhadap realita, artinya ada persamaan realita (Singarimbun

    dan Effendi, 1985).

    2.3.1 Teknik Pengukuran dan Skala

    Tingkat ukuran di dunia penelitian dikembangkan pertama kali oleh Steven pada

    tahun 1946, yakni tingkat ukuran nominal, ordinal, interval dan rasio.

    1. Ukuran nominal

    Merupakan ukuran yang paling sederhana. Dalam ukuran ini tidak ada asumsi

    tentang jarak maupun urutan antara kategori-kategori dalam ukuran itu. Angka

    hanya menunjukkan kedudukan atau berupa

    label.

    2. Ukuran ordinal

    Ukuran ordinal mengurutkan responden dari tingkatan paling rendah ke

    tingkatan paling tinggi menurut suatu atribut tertentu tanpa ada penunjuk yang

     jelas tentang berapa jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh masing-masingresponden tersebut dan berapa interval antara responden dengan responden

    lainnya.

    3. Ukuran interval

    Ukuran interval adalah ukuran yang tidak semata-mata mengurutkan orang

    atau objek berdasarkan suatu atribut, tetapi memberikan informasi tentang

    interval antara satu orang atau objek dengan orang atau objek lainnya. Tetapi

    ukuran itu tidak memberikan informasi tentang jumlah absolut yang dimiliki

    objek.

    4. Ukuran rasio

    Ukuran rasio diperoleh selain informasi tentang urutan dan interval antara

    objek-objek, kita mempunyai informasi tambahan tentang jumlah absolut

    atribut objek tadi. Ukuran rasio adalah suatu bentuk interval yang jaraknya

    diukur dari titik nol.

    Skala Pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

    untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga

    alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

    kuantitatif. Macam-macam skala pengukuran antara lain:

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    15/42

    1. Skala Nominal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori atau

    kelompok dari suatu subjek.

    Contoh: Jenis Kelamin.

    Responden: Laki-laki = 1 ; Wanita = 2

    2. Skala Ordinal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori sekaligus

    melakukan rangking terhadap kategori.

    Contoh : kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek

     produk air mineral.

    3. Skala Interval adalah skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dariobjek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah satu sifat lain yaitu jarak

    atau interval yang sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur. skala ini

     banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak

    responden diminta melakukan rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus

    memberikan nilai (rate) terhadap preferensi tersebut.

    Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,yaitu Skala Linkert,

    Skala Guttman, Rating Scale, Semantic Defferential.

    a. Skala Linkert adalah digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

    seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

     b. Skala Gutmann adalah suatu pengukuran untuk memperoleh jawaban

    responden yang tegas, yaitu : “ya-tidak”, “pernah-tidak pernah”, “positif -

    negatif”, “setuju-tidak setuju”. 

    c. Sematic Defferential adalah suatu skala pengukuran yang disusun dalam suatu

    garis dimana jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis, sedangkan

     jawaban sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.

    d. Rating Scale adalah suatu skala pengukuran dimana responden menjawab salah

    satu jawaban kuantitatif yang disediakan.

    4. Skala Rasio adalah skala yang menunjukan kategori, peringkat, jarak dan

     perbandingan construct yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut

    Pada teknik penskalaan, banyak sekali jenis skala pengukuran yang telah

    dikembangkan, terutama dalam ilmu-ilmu sosial. Namun dalam penelitian ini

    skala pengukuran yang digunakan adalah skala

    Likert. Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert (1932) untuk mengukur sikap

    masyarakat dan skalanya terkenal dengan nama technique of summated rating

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    16/42

    atau skala Likert. Banyak faktor yang menyebabkan skala Likert banyak

    digunakan sebagai berikut :

    1. Skala ini relatif mudah dibuat.

    2. Adanya kebebasan dalam memasukkan item-item pernyataan asal masih

    relevan dengan masalah.

    3. Jawaban atas item dapat berupa beberapa alternaitf, sehigga dapat memberikan

    informasi yang lebih jelas dan nyata terhadap item tersebut

    4. Dengan jumlah item yang cukup besar, tingkat reliabilitas yang tinggi dapat

    dicapai.

    5. Mudah untuk diterapkan pada berbagai situasi.

    2.3.2 Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena

    alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan untuk mengukurfenomena alam misalnya : panas (Calorimeter); suhu (Termometer); panjang

    (mistar, meteran) dan sebagainya. Instrumen-instrumen tersebut mudah didapat

    dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya.

    Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial umumnya

    dan bidang ekonomi dan bisnis khususnya yang sudah baku sulit ditemukan.

    Untuk itu peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan dalam

     penelitian. Misalnya bentuk instrumen : Checklist, Pilihan Ganda, Rating Scale.

    Bentuk instrumen yang dipilih antara lain tergantung pada metode

     pengumpulan data yang akan digunakan seperti : angket (kuesioner), observasidan wawancara (interview).

    2.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

    1. Validitas

    Secara umum adalah mengukur apa yang seharunya diukur. Validitas berasal dari

    kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu

    instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1996).

    Validitas dibagi atas tiga bagian, yaitu :

    a. Validitas Isi

    Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes dapat mencakup

    keseluruhan kawasan isi yang akan diukur oleh tes tersebut. Untuk mengetahui

    validitas isi dapat dilakukan dengan melihat apakah item-item dalam tes telah

    ditulis sesuai dengan blue print. Artinya apakah sesuai dengan batasan domain

    ukur yang telah ditetapkan dan sesuai ukuran dengan indikator perilaku yang akan

    diungkapkan.

     b. Validitas Konstruk

    Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauh mana suatu tes

    mengukur traid atau konstruk teoritis yang akan diukur. Pengujian validitas

    konstruk dapat dilakukan dengan analisis statistika seperti analisis faktor.

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    17/42

    c. Validitas berdasarkan Kriteria

    Validitas berdasar kriteria adalah validitas yang menunjukkan sejauh mana suatu

    tes dapat mengukur sebuah pendapat yang berasal dari dua kelompok responden

    yang berbeda.

    Suatu item dikatakan valid apabila nilai koefisiennya (pada output SPSS, dapat

    dilihat pada kolom corrected Item-Total Correlation) 0,300 (Azwar, 1996).

    Corrected Item-Total Correlation  adalah korelasi antara suatu variabel dengan

    total tanpa memasukkan nilai variabel tersebut.

    Pada uji validitas disarankan agar responden untuk ujicoba minimal 30 orang.

    Dengan jumlah minimal 30 orang, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati

    kurva normal. Pada uji validitas ini peneliti menggunakan Corrected Item- Total

    Correlation. Mengenai jumlah subjek yang dilibatkan dalam sebuah proses ujicoba, tidak pernah dibakukan secara jelas. Pendapat yang banyak digunakan

    adalah minimal 30 orang (Guilford & Fruchter, 1987), namun kaidah dasar yang

    harus dijadikan acuan adalah “semakin banyak semakin baik”. 

    2. Reliabilitas

    Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki

    reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data

    yang reliabel. Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukkan oleh suatu

    angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang dianggap sudahcukup memuaskan jika nilai Alpha Cronbach 0,700 (Azwar, 1996).

     Nilai Alpha Cronbach diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    (2.1)

    Keterangan:

    2.3.4 Analisis Jalur

    Jalur Teknik analisis jalur akan digunakan dalam menguji besarnya kontribusi

    yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan

    kausal antar variabel X1,X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z.

    Analisis korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien

     jalur. Kemudian, dalam perhitungan digunakan jasa komputer berupa software

    dengan program SPSS dan AMOS. Al Rasyid mengatakan bahwa dalam

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    18/42

     penelitian sosial tidak semata-mata hanya mengungkapakan hubungan variabel

    sebagai terjemahan statistik dari hubungan antara variabel alami, tetapi terfokus

     pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variabel (Riduwan dan

    Kuncoro, 2007).

    Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu: a. Panah satu arah

    yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen (variabel

     penyebab X) terhadap sebuah variabel endogen (variabel akibat Y), misalnya X1

    ke Y. b. Anak panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasional antara

    variabel eksogen, misalnya: X1 ke X2.

    Untuk menguji langkah- langkah path analysisi sebagai berikut. 1. Merumuskan

    hipotesis dan persamaan struktural

    Struktur:  = 1 1 + 2 2 + 1 31 2.

    Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

    a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.

     b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan.

    c. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan). d. Menghitung

    koefisien jalur secara individu.

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    19/42

    BAB 3

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Variabel Penelitian

    Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

    (independent ) dan variabel tak bebas (dependent ).

    1.  Variabel Bebas ( Independent )

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel

    yang lain (Umar, 2003). Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari Faktor

    Internal dan Faktor Eksternal dari data yang diperoleh. Berikut adalah faktor-

    faktor yang mempengaruhi :  Jenis Produk: A, B, dan C

      Demografi konsumen, meliputi: Jenis Kelamin, Umur (tahun), Pendidikan,

    Pekerjaan, Penghasilan per bulan (rupiah), dan Jumlah Anggota Keluarga.

      Variabel bauran pemasaran, terdiri dari:

    1. Produk (diukur dari pertanyaan Q1, Q2, Q3, Q4, dan Q5)

    2. Harga (diukur dari pertanyaan Q6, Q7, Q8, Q9, dan Q10)

    3. Promosi (diukur dari pertanyaan Q11, Q12, Q13, Q14, dan Q15)

    4. Distribusi diukur dari pertanyaan (Q16, Q17, Q18, Q19, dan Q20)

    Catatan: Penilaian konsumen dinyatakan dalam Skala Likert (1=sangatrendah, 2=rendah, 3=sedang, 4=tinggi, 5=sangat tinggi)

      Variabel NILAI PESAING yang diukur dari: I1, I2, I3, I4, dan I5

      Variabel FAKTOR EKSTERNAL terdiri dari:

    a. Jumlah kunjungan ke mall per bulan

     b. Durasi menonton tv per hari (jam)

    c. Jumlah koran yang dibaca per hari.

    Dalam bentuk komponen variabel X dapat ditulis sebagai berikut

    X1

      : Jenis KelaminX2  : Umur (tahun)

    X3  : Pendidikan

    X4  : Pekerjaan

    X5  : Penghasilan per bulan ( rupiah )

    X6  : Jumlah Anggota Keluarga

    X7  : Jumlah Konsumsi Produk A.

    X8  : Jumlah Konsumsi Produk B

    X9  : Jumlah Konsumsi Produk C

    X10 : Bauran Pemasaran yang terdiri dari Produk, Harga, Promosi dan Distribusi

    X11: Nilai Pesaing.

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    20/42

    X12 : Faktor- Faktor Eksternal

    2.  Variabel terikat (Dependent)

    Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

    independent (Umar, 2003). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah faktor-

    faktor yang mempengaruhi Konsumsi ketiga produk dan hal- hal dalam batasan

    masalah yang diakan dijawab.

    3.2 Sampel dan Teknik Sampling

    Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan

     pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam

     penelitian dapat mewakili populasinya (representatif) baik dari aspek jumlah

    maupun dari aspek karakteristik yang dimiliki populasi.Sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi

    sehingga dengan meneliti dan memahami karakteristik sampel dapat digeneralisir

    untuk karakteristik populasi. Jarang sekali suatu penelitian dilakukan dengan cara

    memeriksa semua objek yang diteliti (sensus), tetapi sering digunakan sampling

    (Teken, 1965), alasannya adalah :

    1. Biaya, waktu dan tenaga untuk menyelidiki melalui sensus.

    2. Populasi yang berukuran besar selain sulit untuk dikumpulkan, dicatat dan

    dianalisis, juga biasanya akan menghasilkan informasi yang kurang teliti.

    Dengan cara sampling jumlah objek yang harus diteliti menjadi lebih kecil,sehingga lebih terpusat perhatiannya.

    3. Percobaan-percobaan yang berbahaya atau bersifat merusak hanya cocok

    dilakukan dengan sampling.

    Keuntungan dengan menggunakan teknik sampling antara lain adalah

    mengurangi ongkos, mempercepat waktu penelitian dan dapat memperbesar ruang

    lingkup penelitian (Teken, 1965). Metode pengambilan sampel yang ideal

    memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

    1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang

    diteliti.

    2. Dapat menentukan ketepatan hasil penelitian dengan menentukan

     penyimpangan baku dari taksiran yang diperoleh.

    3. Sederhana dan mudah diperoleh.

    4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah

    mungkin.

    Dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian, ada empat

    faktor yang harus dipertimbangkan yaitu :

    1. Derajat keseragaman populasi

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    21/42

    2. Ketepatan yang dikehendaki dari penelitian

    3. Rencana analisis.

    4. Tenaga, biaya dan waktu.

    Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

    1. Probability sampling , meliputi:

    a. Simple random sampling   (populasi homogen) yaitu pengambilan sampel

    dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Teknik ini hanya

    digunakan jika populasinya homogen.

     b.  Proportionale stratifiled random sampling   (populasi tidak homogen) yaitu

     pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata yang

    ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai proporsinya.c. Disproportionate stratifiled random sampling  yaitu teknik ini digunakan untuk

    menentukan jumlah sampel dengan populasi berstrata tetapi kurang

     proporsional, artinya ada beberapa kelompok strata yang ukurannya kecil

    sekali.

    d. Cluster sampling   (sampling daerah) yaitu teknik ini digunakan untuk

    menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas. Pengambilan sampel

    didasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

    2.  Non probability sampling , meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental ,  purposive sampling ,  sampling jenuh dan  snowball

     sampling .

    3.2.1 Metode Pengambilan Sampel

    Dalam penelitian ini digunakan  Proportionate Stratified Random Sampling  yaitu

    responden terpilih secara kebetulan dengan peneliti dan dianggap cocok sebagai

    sumber data. Beberapa alasan menggunakan Proportionate Stratified Random

    Sampling adalah (Supranto J, 1992) :

    1. Setiap strata homogen atau relatif homogen, sehingga sampel acak yang

    diambil dari setiap strata akan memberikan perkiraan yang dapat mewakili

    strata yang bersangkutan. Perkiraan gabungan yang diperoleh berdasarkan

     perkiraan dari setiap strata akan memberikan perkiraan menyeluruh yang

    mewakili populasi.

    2. Biaya untuk pelaksanaan  Proportionate Stratified Random Sampling   lebih

    murah daripada Simple Random Sampling  karena alasan administrasi.

    3. Perkiraan bisa dibuat untuk setiap strata yang dapat dianggap sebagai populasi

    yang berdiri sendiri dan mungkin bisa dilakukan oleh seorang peneliti saja.

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    22/42

    Alokasi proporsional dalam Proportionate Stratified Random Sampling ditentukan

    menggunakan rumus

    (3.1)

    Keterangan :

    3.2.2 Penentuan Ukuran Sampel

    Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam menggunakan metode analisis faktor

    adalah paling sedikit empat sampai lima kali banyaknya jumlah variabel

     penelitian (Pudjowidodo Prabowo, 2007). Secara umum, jumlah sampel (sample

    size) yang ideal untuk proses analisis faktor adalah antara 50 sampai 100 sampel

    (Santoso, 2010), atau bisa dengan patokan rasio 10:1, dalam arti untuk 1 variabel

    seharusnya ada 10 sampel.

    Menurut Pamela L. Alreck dan Robert B. Seetle dalam bukunya The

    Survey Research Handbook untuk Populasi yang besar, sampel minimum kira-

    kira 100 responden dan sampel maksimumnya adalah 1000 responden atau 10%dengan kisaran angka minimum dan maksimum, secara lebih rinci Jack E.

    Fraenkel dan Norman E. Wallen menyatakan (meskipun bukan ketentuan mutlak)

     bahwa minimum sampel adalah 100 untuk studi deskriptif.

    Bailey (1982) mengemukakan bahwa untuk penelitian yang

    menggunakan analisis data dengan statistik minimal sampel berukuran 30, namun

    ia juga mengakui bahwa banyak peneliti yang menggunakan sampel minimal

     berukuran 100. Dengan memenuhi kedua syarat tersebut akan meningkatkan

    validitas sampel terhadap populasi. Artinya, sampel dapat mengukur apa yang

    seharusnya hendak diukur, dengan memiliki dua sifat, yaitu tingkat akurasi dan presisi tinggi.

    3.3 Jenis dan Sumber Data

    Data merupakan faktor yang penting untuk menunjang suatu penelitian. Data

     penting yang diperlukan dalam penelitian ini bersumber pada responden dimana

    data

    tersebut diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap pasien Puskesmas.

    Berdasarkan sumbernya data dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data

    sekunder .

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    23/42

    3.3.1 Data Primer

    Yang dimaksud data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara

    langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer secara khusus

    dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro&Supomo,

    2002).

    3.3.2 Data Sekunder

    Yang dimaksud data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

    secara tidak langsung, melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak

    lain)

    Pengumpulan data dilaksanakan dengan membagikan kuesioner secara acakdengan jumlah yang proporsional untuk responden kepala keluarga di Kawasan

    Kenanga sebanyak 150 orang yang mengkonsumsi ketiga produk.

    3.4 Metodologi Penelitian

    1.Lokasi penelitian

    Penelitian dilakukan oleh PT. Nusantara Mandiri terhadap survei untuk tiga

     produk, yakni: Produk A, B, dan C yang diproduksi oleh PT. Citra Prima

    Utama (PT. CPU) dengan responden kepala keluarga di Kawasan Kenanga

    sebanyak 150 orang yang mengkonsumsi ketiga produk.2. Metode penelitian

    a. Melakukan studi yang berhubungan dengan Analisis Faktor Multivariat dan

     pengukuran persepsi dalam penelitian kualitatif dari internet berupa jurnal,

    artikel maupun buku.

     b. Mengerjakan contoh permasalahan dalam pengukuran persepsi dengan

    analisis faktor.

    c. Penarikan kesimpulan dan saran, yaitu gambaran persepsi dan rekomendasi

     perbaikan yang diperlukan.

    3. Subjek penelitian

    Subjek penelitian adalah kepala keluarga di Kawasan Kenanga sebanyak 150

    orang yang mengkonsumsi ketiga produk.

    4. Instrumen pengumpulan data

    Untuk memperoleh informasi dari mahasiswa digunakan kuesioner yang

    disusun sesuai dengan informasi yang dibutuhkan, sehingga didapat informasi

    yang relevan dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Pilihan

     jawaban yang digunakan pada kuesioner telah disediakan dan ditentukan

    terlebih dahulu, sehingga tidak memungkinkan diperoleh jawaban lain dan

    skala yang digunakan adalah skala likert dari 1 sampai dengan 5 (Nurvia,

    2007).

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    24/42

    5. Teknik pengumpulan data

    Pengumpulan data dilaksanakan dengan membagikan kuesioner secara acak

    dengan jumlah yang proporsional untuk responden kepala keluarga di Kawasan

    Kenanga sebanyak 150 orang yang mengkonsumsi ketiga produk.

    6. Tahapan penelitian

    a. Mengumpulkan bahan yang berkaitan dengan fakor-faktor yang

    mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa.

     b. Menentukan variabel penelitian dengan membuat kuesioner untuk pemilihan

    faktor-faktor yang mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa menurut

    responden berdasarkan faktor-faktor secara umun diatas.

    c. Mengumpulkan data primer (nilai tiap variabel penelitian) yang bersumber

     pada hasil kuesioner terhadap responden kepala keluarga di Kawasan

    Kenanga sebanyak 150 orang yang mengkonsumsi ketiga produk., dengan

    menggunakan angket (kuesioner).d. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan

    software statistika SPSS

    1) Menguji Validitas data

    2) Menguji Reliabilitas data

    3) Menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis jalur

    4) Interpretasi faktor

    5) Menentukan ketepatan model

    e. Mengambil kesimpulan dan saran 

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    25/42

    BAB 4

    PEMBAHASAN

    4.1 Pengujian Kuesioner

    Sebelumnya kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian, maka terlebih

    dahulu diuji validitas dan reliabilitas kuesioner. Pengujian dilakukan dengan

    membagikan kuesioner kepada 150 responden secara acak dan “NO.Urut 10

    dalam sheet data”  kemudian data hasil pengumpulan kuesioner diubah menjadi

    skala interval dan selanjutnya diolah menggunakan program komputer SPSS 21.

    Hasil pengolahan data melalui program SPSS 21  menunjukkan bahwa

    kuesioner penelitian memiliki reliabilitas cukup memuaskan (nilai Alpha

    Cronbach) lebih besar dari 0,700.

    Tabel 4.1 Relibialitas Kuesioner

    Cronbach0s Alpha N of item

    0,842 30

    Pada penelitian ini setiap variabel diuji dengan penarikan sampel secara

     proposional. Hal ini dilakukan agar probabilitas pengambilan sampel sebanding

    dengan ukuran sampling sehingga sampel dipilih secara proporsional dengan

    ukuran total populasi. Ini adalah bentuk multistage sampling di tahap pertama dan

    kemudian random sampling di tahap kedua, tapi jumlah sampel sebanding dengan

    ukuran populasi.

    Pengambilan sampel secara proporsional artinya mengikuti perbandingan

     banyaknya anggota antar subpopulasi, atau dari setiap subpopulasi diambil sampel

    sebanding dengan jumlah anggota yang ada dalam subpopulasi tersebut.

    Hasil Pengolahan data melalui program SPSS 21  terhadap kesebelas

    variabel penelitian memperlihatkan bahwa data sudah valid atau nilai Corrected

     Item − Total Correlation lebih besar dari 0,300.

    Tabel 4.2 Penarikan Sampel dengan Proporsional

    Variabel Corrected I tem-

    Total Correlation

    Keterangan

       0,453 Valid

       0,703 Valid

       0,535 Valid

       0,529 Valid

       0,761 Valid

       0,546 Valid

       0,452 Valid

       0,416 Valid

       0,574 Valid

       0,436 Valid

       0,351 Valid

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    26/42

       0,424 Valid

    Dimana:

       : Gaya dan cara belajar saudara telah sesuai dengan tuntutan sebagai seorang

    mahasiswa.

       : Fasilitas belajar yang memadai, baik dari kampus maupun dari saudara.

       :  Saudara memiliki motivasi yang kuat sehingga memberikan semangat

    dalam masa perkuliahan.

       : Cara pengajaran dosen mata kuliah sesuai dengan saudara harapkan.

       : Lingkungan kampus anda sangat cocok untuk melaksanakan proses belajar

    mengajar

       : Suasana tempat tinggal saudara sangat nyaman dan sesuai dengan apa yang

    dibutuhkan seorang mahasiswa.

       : Kemampuan sosialisasi saudara cukup aktif.

       : Kondisi keuangan/ekonomi saudara memadai untuk kebutuhan sebagai

    mahasiswa.

       :  Orang tua selalu memberi perhatian kepada saudara selama menjalani

    masa perkuliahan.

       : Saudara selalu membuat jadwal/membagi waktu sesuai kebutuhan seorang

    mahasiswa

       : Selama masa perkuliahan, kesehatan saudara tidak pernah terganggu.

    4.2 Jawaban Pertanyaan Penelitian

    1. Jawab pertanyaan penelitian berikut:

    a. Pekerjaan konsumen laki-laki berbeda dengan konsumen perempuan

     b. Pekerjaan konsumen ditentukan oleh jenis kelamin dan pendidikan konsumen

    Solusi:

    a. Pekerjaan konsumen laki-laki berbeda dengan konsumen perempuan

    Dengan melakukan crosstabs data pada SPSS 21 diperoleh hasil sebagai berikut:

    Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa:

    1.  Total konsumen laki- laki yang pekerjaannya Non- PNS ada sebanyak 34

    orang “lebih sedikit “ dibanding Total konsumen perempuan yang

     perkerjaannya Non- PNS yaitu sebanyak 75 orang.

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    27/42

    2.  Total konsumen laki- laki yang pekerjaannya PNS ada sebanyak 10 orang

    “lebih sedikit “ dibanding Total konsumen perempuan yang perkerjaannya

    PNS yaitu sebanyak 31 orang.

    Uji Chi Square, mengamati ada dan tidaknya hubungan antara variabel jenis

    kelamin dan pekerjaan dengan α=0.05 . Jika probabilitas α > 0.05 maka Ho

    diterima. Jika probabilitas α < 0.05 maka Ho ditolak. 

    Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

    Ho : Tidak ada hubungan antara Pekerjaan dengan Jenis Kelamin.

    H1 : Ada hubungan antara Pekerjaan dengan Jenis Kelamin.

    Dari tabel test chi-kuadrat diatas dapat disimpulkan:

    Kolom Asymp Sig (2 Sided) menunjukkan nilai probabilitas. Karena Asymp. Sig-

    nya adalah 0.415 yang berarti lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima. Hal ini

     berarti “tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan jenis kelamin”.

    b. Pekerjaan konsumen ditentukan oleh jenis kelamin dan pendidikan

    konsumen

    Dengan melakukan crosstabs data pada SPSS 21 diperoleh hasil sebagai

     berikut:

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    28/42

     

    Uji Chi Square, mengamati ada dan tidaknya hubungan antara variabel pekerjaan

    dengan Jenis kelamin dan pendidikan dengan α=0.05 . Jika probabilitas α > 0.05

    maka Ho diterima. Jika probabilitas α < 0.05 maka Ho ditolak. 

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    29/42

    Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

    Ho : Tidak ada hubungan antara Pekerjaan dengan Jenis Kelamin dan Pendidikan.

    H1 : Ada hubungan antara Pekerjaan dengan Jenis Kelamin dan Pendidikan.

    Dari tabel test chi-kuadrat diatas dapat disimpulkan:Kolom Asymp Sig (2 Sided) menunjukkan nilai probabilitas. Karena pada kolom

    Total Asymp. Sig-nya adalah 0.415 yang berarti lebih besar dari 0.05, maka Ho

    diterima. Hal ini berarti “tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan jenis

    kelamin dan pendidikan”.

    2. Hitung kecendurangan konsumen menjadi Konsumen Aktif untuk produk B

     berdasarkan:

    a. Bauran Pemasaran

     b. Bauran Pemasaran dan Nilai Pesaing

    c. Faktor Eksternal

    d. Umur, Penghasilan per bulan, dan Jumlah Anggota KeluargaSolusi:

    a. Kecenderungan Konsumen menjadi Konsumen Aktif untuk produk B

    berdasarkan Bauran Pemasaran 

    b. Kecenderungan Konsumen menjadi Konsumen Aktif untuk produk B

    berdasarkan Bauran Pemasaran dan Nilai Pesaing

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    30/42

     

    c. Kecenderungan Konsumen menjadi Konsumen Aktif untuk produk B

    berdasarkan Faktor Eksternal

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    31/42

     

    d. Kecenderungan Konsumen menjadi Konsumen Aktif untuk produk B

    berdasarkan Umur, Penghasilan Perbulan dan Jumlah Anggota Keluarga

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    32/42

     

    3. Uji pengaruh antar variabel berikut:

    a. Bauran pemasaran mempengaruhi jumlah produk C yang dikonsumsi per bulan.

     b. Penghasilan, umur, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap jumlah produk C yang dikonsumsi per bulan.

    c. Nilai pesaing berpengaruh terhadap jumlah produk C yang dkonsumsi per

     bulan.

    d. Faktor eksternal berpengaruh terhadap jumlah produk C yang dkonsumsi per

     bulan.

    Solusi:

    a. Bauran pemasaran mempengaruhi jumlah produk C yang dikonsumsi per

    bulan

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    33/42

    b. Penghasilan, umur, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap

     jumlah produk C yang dikonsumsi per bulan

    c. Nilai pesaing berpengaruh terhadap jumlah produk C yang dkonsumsi per

    bulan

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    34/42

     

    d. Faktor eksternal berpengaruh terhadap jumlah produk C yang dkonsumsi

    per bulan

    4. Lakukan Analisa Statistika atas persoalan berikut:

    a. Bauran Pemasaran berpangaruh Terhadap Konsumsi Produk B dengan Nilai

    Pesaing sebagai Moderating Variabel.

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    35/42

     b. Umur, Jumlah Anak, dan Pendidikan berpengaruh Terhadap Konsumsi Produk

    C melalui Penghasilan Per Bulan.

    c. Faktor Eksternal berpengaruh pada Konsumsi Produk A dengan Jumlah

    Anggota Keluarga sebagai moderating variabel.

    Solusi:

    a. Bauran Pemasaran berpangaruh Terhadap Konsumsi Produk B dengan

    Nilai Pesaing sebagai Moderating Variabel.

     b. Umur, Jumlah Anak, dan Pendidikan berpengaruh Terhadap Konsumsi Produk

    C melalui Penghasilan Per Bulan.

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    36/42

     

    c. Faktor Eksternal berpengaruh pada Konsumsi Produk A dengan Jumlah

    Anggota Keluarga sebagai moderating variabel.

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    37/42

     

    Dari Tabel diatas diketahui bahwa :

      Jumlah Kunjungan ke mall per bulan memiliki nilai sig. 0,389 > 0,05sehingga H0  diterima artinya tidak ada pengaruh jumlah kunjungan ke

    mall terhadap Jumlah konsumsi Produk A.

     

    Jumlah Menonton tv per hari memiliki nilai sig. 0,260 > 0,05 sehingga H0diterima artinya tidak ada pengaruh jumlah menonton tv terhadap Jumlah

    konsumsi Produk A.

      Jumlah Koran yang dibaca per hari memiliki nilai sig. 0,626 > 0,05

    sehingga H0 diterima artinya tidak ada pengaruh jumlah Koran yang

    dibaca terhadap Jumlah konsumsi Produk A.

      Ketiga Faktor Eksternal diatas dengan Jumlah Anggota Keluarga sebagai

    moderating memiliki nilai sig. 0,678

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    38/42

     1.  Carilah Terlebih dahulu model regresi linier antara Penghasilan Per bulan

    dengan variabel Umur, Jumlah Anggota Keluarga dan Pendidikan

    Berdasarkan tabel diatas secara simultan variabel Umur,Jumlah Anggota keluarga

    dan Pendidikan memiliki kontribusi sebesar 0,018 atau 1,8 persen dalam

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    39/42

    menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel Penghasilan Per Bulan

    sedangkan sisanya sebesar 98,2 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

    Pada bagian Anova (uji F) terlihat bahwa secara simultan variabel-variabel bebas

    memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Penghasilan Per Bulanyang ditunjukkan dari nilai Sig. 0,447 >Alpha 5% (terima hipotesis nol dan tolak

    hipotesis alternatif atau uji statistik F sudah signifikan).

    Pada Coefficients, uji t/parsial terlihat bahwa variabel Umur, Jumlah Anggota

    Keluarga dan pendidikan secara statistic memiliki pengaruh yang signifikan

    terhadap variabel Penghasilan Per bulan yang ditunjukkan oleh nilai Sig masing-

    masing lebih besar dari Alpha 5% yaitu 0.726, 0.241 dan 0.373.

    Model 1

                 

        

    2.  Carilah model regresi linier antara Konsumsi Produk B dengan

    memperhitungkan Bauran Pemasaran dengan Variabel Penghasilan Per

    Bulan

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    40/42

     

    Diperoleh Model 2

             

    Dengan memasukkan kembali Hasil X5 yang telah diperoleh pada Model 1 dan

    dari tabel diatas diperoleh:

     

     

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    41/42

     

    BAB 5

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Berikut adalah hasil yang diperoleh dari olah data beberapa pertanyaan

    sebagain kesimpulan dari penelitian ini:

    1. a) “tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan jenis kelamin”.

      Total konsumen laki- laki yang pekerjaannya Non- PNS ada sebanyak 34

    orang “lebih sedikit “ dibanding Total konsumen perempuan yang

     perkerjaannya Non- PNS yaitu sebanyak 75 orang.  Total konsumen laki- laki yang pekerjaannya PNS ada sebanyak 10 orang

    “lebih sedikit “ dibanding Total konsumen perempuan yang perkerjaannya

    PNS yaitu sebanyak 31 orang.

      Asymp. Sig-nya adalah 0.415 yang berarti lebih besar dari 0.05, maka Ho

    diterima.

     b) Asymp Sig (2 Sided) menunjukkan nilai probabilitas. Karena pada kolom

    Total Asymp. Sig-nya adalah 0.415 yang berarti lebih besar dari 0.05,

    maka Ho diterima. Hal ini berarti “tidak ada hubungan antara

    pekerjaan dengan jenis kelamin dan pendidikan”.

    2. Diperoleh model akhir :

       

    5.2 Saran

    Hasil analisis jalur dapat dijadikan sebagai saran perbaikan agar faktor-faktor dominan

    yang mempengaruhi data penelitian dari studi kasus ini lebih diperhatikan untukmemperoleh indeks prestasi yang lebih baik selama masa studi.

  • 8/19/2019 Proposal Penelitian(Take Home Test)

    42/42

     

    DAFTAR PUSTAKA 

    Azwar, Saifuddin. 1996. Reliabilitas dan Validitas. Edisi Ketiga. Yogyakarta. Pustaka

    Pelajar.

    Cochran, William G. 1991. Teknik Penarikan Sampling. Terjemahan Rudiansyah,

    Erwin R. Osman: Jakarta UIPress.

    Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

    Dillon, R. W. Dan Goldstein, M. 1984. Mul tivari ate Analysis and Apli cations . New

    York: John Wiley & Sons, Inc.

    Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistic I n Psychology and Education . McGraw-Hill:New York

    Karti, Hanna Silia. 2010. Analisis Statistik Faktor yang Mempengaruhi Indeks

    Prestasi Mahasiswa Diploma Penerima Beasiswa Bidik Misi di Surabaya Tahun

    2010. Skripsi ITS: tidak diterbitkan.

    Leon , S.J. 2001. Aljabar Linear Dan Aplikasinya edisi 5 . Penerbit Erlangga

    Mankiw, N. Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi ketiga. Salemba Empat.

    Jakarta. 

    Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi pendidikan. Jakarta. PT. Remaja Rosdakarya.

    Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta, Bandung.

    Santoso, Singgih 2003. Statistika Multivariat. PT. Gramedia, Jakarta.

    Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta,

    Jakarta.

    Sudjana,2000. Metoda Statistika.Tarsito,Bandung.

    Supranto, J. 2004. Analisis multivariat Arti dan Interpretasi. PT. Rineka Cipta,Jakarta.