Proposal Penelitian
description
Transcript of Proposal Penelitian
A. Judul
Judul penelitian yang akan dilakukan yaitu “STUDI KOMPARASI
ANTARA PROSES PEMBELAJARAN KELAS PAGI DAN KELAS SIANG
TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA”.
B. Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang kita kenal terdiri dari pendidikan formal dan non formal,
pendidikan formal antara lain; SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi.
Sedangkan pendidikan non formal antara lain; Pelatihan, Kursus, dll.
Dalam usaha mencapai tujuan pendidikan nasional banyak sekali
komponen-komponen yang saling berkaitan, antara lain kurikulum yang tepat,
sarana prasarana sekolah, dan guru yang berkualitas.
Salah satu faktor yang penting dalam pendidikan adalah tenaga pendidik
yang dapat bekerja dengan profesional. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Bab XI Pasal 39 Ayat 2 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, memberikan pengertian tentang pendidik, sebagai berikut:
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah waktuproses pembelajaran
yang tepatbagi siswa di sekolah. Waktu belajar ini akan berkaitan dengan
konsentrasisiswa. Hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan konsentrasi siswa
dalam beraktivitas setiap waktunya khususnya pada proses pembelajaran yang
berdampak pada ketercapaian kompetensi mata pelajaran di sekolah.
1
Berdasarkan permasalahan diatas dengan adanya dua kondisi waktu proses
belajar, yaitu kelas pagi dan siang di sekolah dapat menimbulkan perbedaan
konsentrasi belajar siswa. Ketidaksesuaian antara jumlah siswa dengan jumlah
kelas di sekolah, dalam hal ini jumlah siswa lebih banyak dari pada kapasitas
kelas, mengakibatkan terjadinya dua kondisi waktu proses belajar mengajar di
kelas. Proses belajar kelas pagi yaitu dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan
pukul 12.00, sedangkan proses belajar kelas siang yaitu pukul 13.00 sampai
dengan pukul 17.00.
Berdasarkan pengalaman penulis saat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL), dengan adanya perbedaan konsentrasi belajar siswa ini penulis
khawatir terdapat perbedaan pencapaian kompetensi belajar siswaterutama pada
kelas siang. Siswa pada kelas siang memiliki konsentrasi belajar yang berbeda
dengan siswa kelas pagi yang terlihat masih segar dan lebih berkonsentrasi dalam
belajar. Sebagian besar siswa pada kelas siang terlihat lesu dan mengantuk
terutama pada saat proses belajar teori di kelas.
Dari permasalahan yang muncul mengenaidua kondisi waktu proses belajar
siswadi kelas ini, akan berkaitan dengan konsentrasi belajar siswayang tinggi dan
konsentrasi belajar siswa yang rendah. Untuk mengetahui seberapa besar
perbedaan konsentrasi belajar siswa antara proses pembelajaran pada kelas pagi
dan siang di sekolah, diperlukan penelitian agar data yang akurat dapat terlihat.
C. Identifikasi Masalah
Dilihat dari latar belakang penelitian, dapat teridentifikasi masalah-masalah
yang ada, antara lain:
2
1. Jumlah siswa yang melebihi kapasitas kelas di sekolah.
2. Terdapat dua kondisi waktu proses belajar mengajar yaitu kelas pagi dan
kelas siang.
3. Terdapat perbedaan konsentrasi peserta didik dalam proses pembelajaran
berkaitan dengan waktu belajar.
4. Terdapat perbedaan semangat belajar siswa yang berkaitan dengan
konsentrasi siswa pada saat proses belajar.
D. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi dengan batasan permasalahan sebagai
berikut:
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMKN 6 Bandung.
2. Objek penelitian adalah seluruh siswa yang terdapat pada dua kelas, yaitu
satu kelas pagi dan satu kelas siang.
3. Konsentrasi belajar yang diteliti adalah konsentrasi belajar siswa pada mata
pelajaran teori di kelas.
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah, maka permasalahan yang
akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut: Adakah hubungan antara
perbedaan waktu proses belajar di kelas,pada kelas pagi dan kelas siang dengan
konsentrasi belajar siswa?
3
F. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
a) Mengetahui seberapa besar pengaruh perbedaan waktu proses pembelajaran
terhadap konsentrasi belajar siswa.
b) Mengetahui waktu yang efektif bagi siswa untuk melaksanakan proses
pembelajaran.
c) Mengetahui penyebab tinggi rendahnya konsentrasi belajar siswa.
d) Mengetahui pengaruh konsentrasi belajar terhadap motivasi belajar siswa.
2. Manfaat Penelitian
a) Sebagai bahan informasi bagi para peneliti yang akan mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam bidang pendidikan serta yang berkaitan dengan itu.
b) Sebagai acuan tindakan bagi pendidik agar konsentrasi belajar siswa
meningkat.
c) Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas dan efektivitas
proses pembelajaran.
G. Definisi Operasional
Untuk memudahkan penafsiran maka penulis akan menjelaskan istilah-
istilah yang di pakai.
1. Prestasi belajar siswa adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah
dikerjakan/dilakukan), dalam bidang akademik hasil pelajaran yang
diperoleh dari kegiatan persekolahan dan ditentukan melalui pengukuran dan
penilaian.
4
2. Ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi distribusi dan pemakaian
barang-barang serta kekayaan (seperti hal keuangan, perindustrian dan
perdagangan), Pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang
berharga, tata kehidupan perekonomian suatu negara.
3. Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah “Kemampuan yang dimiliki
siswa setelah dia menerima pengalaman belajarnya.” Hasil belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai evaluasi belajar siswa pada ranah
kognitif (pengetahuan, pemahaman dan aplikasi) yang diambil dari tes yang
dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.
H. Asumsi (Anggapan Dasar)
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat membantu proses
pembelajaran sehingga hasil belajar dapat meningkat.
2. Penguasaan materi oleh siswa tidak hanya dapat di capai dengan memberikan
pengajaran hafalan, tetapi akan lebih baik bila dapat melihat, mendengar,
merasakan dan memikirkan materi yang diberikan.
I. Hipotesis
Suharsimi Arikunto (2002:64) mengemukakan “Hipotesis dapat diartikan
sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.
5
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, maka dapat di
rumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan yang positif antara waktu pelaksanaan proses
pembelajaran siswa di kelas terhadap konsentrasi belajar.
Ha: Ada hubungan yang positif antara waktu pelaksanaan proses pembelajaran
siswa di kelas terhadap konsentrasi belajar.
J. Tinjauan Teoritis
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman
(learning is defined as the modification ar strengthening of behavior through
experiencing).
Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan
bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih
luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar itu bukan suatu penguasaan hasil
latihan melainkan pengubahan kelakuan. Selain itu pengertian lain bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
dengan lingkungannya.
Jadi dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses dalam melakukan sebuah
perubahan pada diri seseorang. Serta proses dalam mendapatkan pengetahuan baik
pengetahuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Setelah mengetahui pengertian belajar maka dapat diketahui pengertian
dari prestasi, prestasi belajar menurut pengertian kamus besar bahasa Indonesia
adalah “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dikerjakan/dilakukan), dalam
bidang akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan persekolahan
6
yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan
penilaian.
Dalam belajar, penguasan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru. Oleh karena itu prestasi belajar adalah hasil yang telah
dicapai setelah melakukan proses belajar mengajar, dan biasanya ditentukan
dengan penilaian hasil tes serta ditulis pada buku raport.
Menurut Nana Sujana apa yang dicapai oleh siswa dalam buku Tohirin
adalah:
“Setelah melakukan kegiatan belajar sering disebut prestasi belajar, tentang apa yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, ada juga yang menyebutkan dengan istilah hasil belajar, pencapaian prestasi belajar adalah hasil belajar siswa, merujuk kepada aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik”.
Dengan demikian, hasil belajar siswa tersebut mencakup pada tiga
ranah yaitu, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Di bawah iniakan
dijelaskan lebih lanjut.
1. Tipe prestasi belajar kognitif
Tipe-tipe prestasi belajar bidang kognitif mencakup: tipe prestasi
pengetahuan hafalan materi, tipe prestasi belajar pemahaman menangkap makna
atau arti suatu konsep, tipe prestasi belajar penerapan suatu
konsep/memecahkan masalah baru, tipe prestasi belajar analisis atau nalar,
tipe prestasi belajar sintesis/mampu menyatukan sebuah unsur menjadi satu
kesatuan, tipe prestasi belajar evaluasi, di mana seseorang mampu menilai suatu
permasalahan.
7
2. Tipe prestasi belajar afektif
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai, tingkatan bidang afektif
sebagai tujuan dan tipe prestasi belajar mencakup:
Pertama, kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada
siswa, baik dalam bentuk masalah, situasi, dan gejala.
Kedua, memberi respon terhadap masalah yang ada.
Ketiga, memberikan penilaian terhadap suatu masalah.
Keempat, pengembangan nilai ke dalam suatu sistem organisasi.
Kelima,keterpaduan dari semua nilaiyang dimiliki akan
mempengaruhikebribadian seseorang.
3. Tipe prestasi psikomotorik
Tipe prestasi belajar bidang psikomotorik bisa dalam bentuk keterampilan
(skill), dan kemampuan bertindak seseorang, yaitu keaktifan yang ada pada diri
siswa.
Dalam kegiatan belajar mengajar seseorang harus mencapai prestasi
belajar secara keseluruhan. Di mana prestasi belajar mencakup pada tiga tipe
yaitu, prestasi pengetahuan, sikap dan nilai serta prestasi keterampilan.
Setelah mengetahui tipe-tipe prestasi yang harus dicapai oleh siswa
ketika melakukan proses belajar mengajar, maka harus mengetahui
penghantar munculnya Sebelum mengetahui pengertian prestasi maka harus tahu
dahulu pengertian belajar. Belajar adalah “modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification ar
8
strengthening of behavior through experiencing)”.Menurut pengertian ini, belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil
belajar itu bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan
kelakuan. Selain itu pengertian lain bahwa “belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.
Jadi dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses dalam melakukan
sebuah perubahan pada diri seseorang. Serta proses dalam mendapatkan
pengetahuan baik pengetahuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setelah
mengetahui pengertian belajar maka dapat diketahui pengertian dari prestasi,
prestasi belajar menurut pengertian kamus besar bahasa Indonesia adalah
“hasil yang telah dicapai (dari yang telah dikerjakan/dilakukan), dalambidang
akademik; hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat
kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Dalam
belajar; penguasan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru”.
Oleh karena itu prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah
melakukan proses belajar mengajar, dan biasanya ditentukan dengan penilaian
hasil tes serta ditulis pada buku rapor.
Menurut Nana Sujana apa yang dicapai oleh siswa dalam buku
Tohirin adalah:
“setelah melakukan kegiatan belajar sering disebut prestasi belajar, tentang apa yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, ada
9
juga yang menyebutkan dengan istilah hasil belajar, pencapaian prestasi belajar adalah hasil belajar siswa, merujuk kepada aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik”.
K. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa
metode pre-experimentasl design (nondesigns)cocok digunakan untuk penelitian
ini, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel
dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini
dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara
random. (Sugiyono, 2011: 109)
Penelitian inidilakukan untuk menegetahui perbandingantingkat
konsentrasi siswa terhadap waktu proses pembelajaran kelas pagi dan kelas siang.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah intact-Group
Comparisonyaitu menempatkan objek penelitian ke dalam dua kelompok kelas
yang terdiri dari kelompok eksperimen (kelas siang) dan kelompok kontrol (kelas
pagi) yang tidak dipilih secara acak. (Sugiyono, 2011:111).
Mekanisme penelitian dari kedua kelas tersebut digambarkan dalam bagan
sebagai berikut :
TabelIntact-Group Comparison Design
Group Treatment Angket
10
Eksperimen X1 O1
Kontrol X2 O2
Time
Sumber: Sugyiono (2011:111)
Keterangan :
X1= Proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas siang.
X2 = Proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas pagi.
O1 =Angket yang diberikan pada kelompok eksperimen setelah proses
pembelajaran di kelas.
O2 = Angket yang diberikan pada kelompok kontrol setelah proses pembelajaran
di kelas.
L. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu
variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Mengenai hal ini
Suharsimi Arikunto (2002 : 97) menjelaskan sebagai berikut : "Ada variabel yang
mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent
variabel (X), sedangkan variabel akibat tersebut tak bebas, variabel tergantung,
variable terikat, atau dependent variabel (Y)”.
Selain itu, terdapat variabel yang dapat memperkuat hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat yang disebut dengan variabel moderator.
Variabel tersebut juga disebut variabel independen kedua. (Sugiyono, 2011 : 62)
11
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini penulis menetapkan
variabel penelitian sebagai berikut :
1. Variabel bebas/variabel independent (X) adalah variabel yang menjadi
penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah waktu proses
pelaksanaan pembelajaran di kelas yaitu kelas pagi dan kelas siang.
2. Variabel terikat/variabel dependent (Y) adalah variabel hasil. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah konsentrasi belajar siswa.
3. Variabel moderator (Z) adalah variabel penguat hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel moderator dalam penelitia ini adalah
jenis mata pelajaran yang disampaikakn pada proses pembelajaran.
Secara sistematik hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar hubungan antara Variabel X, Y, dan Z
12
Variabel X
Waktu proses pelaksanaan pembelajaran di kelas
Variabel Y
Konsentrasi belajar
Variabel Z
Mata pelajaran
Kelas EksperimenMultimedia
Kelas KontrolMedia Visual
Pre Test Pre Test
PBM Multimedia Animasi PBM Media Visual
Post Test
N-Gain
Post Test
N-Gain
Empiris:Hasil belajar siswa rendah dalam Kompetensi Pemeliharaan Transmisi.Siswa sulit memahami proses kerja sistem rem karena materi pelajaran disampaikan hanya melaluii penuturan dan penunjukkan gambar.Terjadi perbedaan persepsi siswa tentang materi Pemeliharaan Transmisi.
Teoritis:Siswa memiliki penguasaan Kompetensi Pemeliharaan TransmisiPenggunaan media pembelajaran harus memiliki nilai keefektivan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Masalah:Media Pembelajaran
Hasil Belajar
M. Paradigma Penelitian
Paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Umpan Balik
Lingkup Penelitian
Lingkup Sekolah
Dibandingkan
Dilanjutkan
Gambar Paradigma Penelitian
13
N. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah “keseluruhan data yang menjadi perhatian
kita dalamsuatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”.Selain itu populasi
dapat diartikan “semua anggota kelompok manusia,binatang, peristiwa, atau
benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi
target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian”.
Keseluruhan karakteristik objek penelitian ini disebut populasi. Pengertian
populasi menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 108) menyatakan bahwa "Populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka
populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR (Teknik Kendaraan
Ringan) SMKN 6 Bandung yang berjumlah 6 (enam) kelas.
Sampel adalah “sebagai bagian dari populasi, yang di ambil dengan
menggunakan cara-cara tertentu”. Masalah sampel dalam suatu penelitian timbul
disebabkan hal berikut ini:
1. Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya
jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari populasi.
2. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil penelitiannya,
dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau
kejadian yang lebih luas.
Maka sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdiri dari dua
kelas XI TKR yaitu satu kelas XI TKR pagi dan satu kelas XI TKR siang.
O. Instrumen Penelitian
14
Menurut Sugiyono (2011:148) pengertian instrumen adalah “Alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun soaial yang diamati.” Berdasarkan
pengertian tersebut, instrumen yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah
berupa Kuesioner (Angket).
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. (Sugiyono, 2011:199)
P. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi dokumentasi, dilakukan untuk mencari data yang berkaitan dengan
variabel-variabel yang di teliti baik berupa catatan, laporan maupun dokumen.
2. Kuesioner, yaitu dengan melakukan pemberian angket kepada objek yang
diteliti yang berisi pernyataan dan pertanyaan tertutup yang dimaksudkan
untuk mempermudah responden. Pernyataan dan perntanyaan yang diajukan
juga berupa kalimat positif dan kalimat negatif.
3. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
data dari buku, jurnal dan media lainnya yang berhubungan dengan penelitian
yang dilakukan.
Q. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
15
Menghitung validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan cara
menghitung koefisien validitas, menggunakan rumus Korelasi Product Moment
sebagai berikut:
r xy=n .∑ x . y−(∑ x)(∑ y )
√(n .∑ x2−(∑ x )2) (n . ∑ y2−(∑ y)2¿)¿
(Arikunto S, 2009:72)
Keterangan:
rxy = Koefisien antara variabel X dan variabel Y.
X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X.
Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y.
n = Jumlah responden.
Setelah diketahui koefisien (r), kemudian dilanjutkan dengan taraf
signifikan korelasi dengan menggunakan rumus distribusi t, yaitu:
t h=r √ n−21−r2
(Sugiyono, 2011 : 257)
Keterangan:
r = Koefisien korelasi.
n = Jumlah responden yang di uji coba.
Kemudian jika thitung>ttabel pada taraf signifikan α=0,05, maka dapat
disimpulkan item soal tersebut valid pada taraf yang ditentukan.
16
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji ketepatan atau keajegan alat dalam
mengukur apa yang diukur. Menurut Arikunto, S (2009:86), “Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap.”
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R 20
(Arikunto S, 2009:100) sebagai berikut:
r11¿ [ kk−1 ] [Vr−∑ pq
Vr ]Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan.
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p).
∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q.
k = Banyaknya item.
Vr = Varian total.
Hasilnya yang diperoleh yaitu r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel r =
Product Moment. Jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya jika
r11 < rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.
3. Uji Daya Pembeda
Daya pembeda suatu butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan
butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal
dengan siswa yang tidak dapat menjawab soal. Daya pembeda suatu soal tes dapat
dihitung dengan menggunkan rumus sebagai berikut:
17
D=BA
J A
−BB
J B
=PA−PB
(Arikunto S, 2009:213)
Keterangan :
D = Indeks diskriminasi (daya pembeda).
JA = Banyaknya peserta kelompok atas.
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah.
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar.
BB =Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka
digunkan kriteria sebagai berikut:
Tabel
Klasifikasi Daya Pembeda
No. Rentang Nilai D Klasifikasi
1. D < 0,20 Jelek
2. 0,20 ≤ D < 0,40 Cukup
3. 0,40 ≤ D < 0,70 Baik
4. 0,70 ≤ D < 1,00 Baik Sekali
(Arikunto S, 2009:218)
R. Teknik Analisis Data
18
Data yang diperoleh dari hasil tes setelah pembelajaran, selanjutnya diolah
dan di analisis untuk menguji hipotesis penelitian ini.Tujuan yang ingin dicapai
dengan analisis data ini untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat
dimengerti dan ditafsirkan, sehingga hubungan-hubungan yang ada dalam
masalah penelitian ini dapat dipelajari dan diuji.Alat yang dipakai untuk
menyederhanakan data ini adalah dengan menggunakan statistika. Adapun
langkah-langkah untuk menganalisis data sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu
berdistribusi normal atau tidak.Untuk mendapatkan data yang normal maka
digunkan uji distribusi chi kuadrat. Adapun langkah-langkah pengolahan datanya
sebagai berikut:
a. Menentukan rentang dengan rumus:
R = Xa – Xb
(Siregar S, 2004:24)
Keterangan:
Xa = Data terbesar
Xb = Data terkecil
b. Menetukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus:
i = 1 + 3,3 log n
(Siregar S, 2004:24)
Keterangan: n = Jumlah sampel
19
c. Menghitung jumlah kelas interval dengan rumus:
P = RK
(Siregar S, 2004:25)
Keterangan:
R = Rentang
K = Banyak kelas
d. Menghitung rata-rata kelas (i) dengan rumus:
x=∑f i x i
∑ f i
(Siregar S, 2004:25)
Keterangan:
Fi = Jumlah frekuensi
Xi = Data tengah-tengah dalam interval
e. Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:
S=√ n∑ f i x i2−(∑ f i x i )
2
n(n−1)
(Siregar S, 2004:86)
f. Tentukan batas bawah (Bb) dan batas atas (Ba) kelas iterval terendah dengan
rumus:
Interval I: Bb: Xb, boleh kurang dari Xb asal tidak melebihi P
Ba: Xb + (P-1)
(Siregar S, 2004:86)
Keterangan: Bb = Batas bawah interval
20
g. Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus:
Zi = x¿−x
S (dua desimal)
(Siregar S, 2004:86)
Lihat nilai peluang Zin pada tabel statistik, isiskan pada kolom lo. Harga xi
dan xn selalu diambil nilai peluang 0,500
(Siregar S, 2004:87)
h. Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom li, contoh l1 = lo1 – lo2
Hitung frekuensi harapan ei = li∑fi
(Siregar S, 2004:87)
i. Hitung nilai X2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:
X2 = ∑( fi−ei )2
ei
(Siregar S, 2004:87)
j. Lakukan interpolasi pada tabel X2, untuk menghitung Pvalue
k. Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika Pvalue>α=0,05
2. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah varians-varians
dalam populasi tersebut homogen atau tidak yaitu mencari nilai F dengan rumus:
F=S A
2
c
(Siregar S, 2004:50)
Keterangan:
SA2 = Varians terbesar
21
SB2 = Varians terkecil
Dengan derajat kebebasannya masing-masing
dkA = (nA-1) dan dkB = (nB-1)
(Siregar S, 2004:50)
3. Uji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis penelitian menggunakan statistik uji t-test syaratnya data
harus normal, maka data harus diuji normalitas dengan menggunkan aturan
Sturgess. Berdasarkan pertimbangan memilih rumus t-test, yaitu bila n1 ≠ n2
maka digunakan uji t-test dengan rumus sebagai berikut:
t=x1−x2
√ s12
n1
+s2
2
n2
(Siregar S, 2004:155)
Dengan derajat kebebasan:
dk=( s1
2
n1
+s2
2
n2)
2
( s12
n1)
2
(n1+1 )+
( s22
n2)
2
(n2+1 )
(Siregar S, 2004:130)
M. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
BAB IPENDAHULUAN
22
Pada bab ini merupakan bagian awal dari penelitian yaitu pendahuluan
yang berisi: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan dan kegunaan,
variable penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB IIKAJIAN PUSTAKA/KERANGKA TEORITIS
Pada bab ini mengungkapkan masalah landasan teori yang meliputi teori-
teori tentang pengaruh masalah ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar
siswa.
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini tentang metodologi penelitian yang meliputi metode
penelitian yang digunakan, variable yang diteliti, data dan sumber data,
subjek penelitian, teknik pengumpulan data, tahap-tahap penelitan, analisi
data.
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembasanya meliputi
laporan hasil penelitian, penyajian hasil penelitaan yang diikuti
pembahasan seperti sikap ilmiah peneliti, rangkuman secara ringkas dan
terpadu sejak dari persiapan hingga penelitian akhir.
BAB V KESIMPULAN
23
Pada bab kesimpulan ini akan dibahas masalah penafsiran/pemaknaan
peneliti secara terpadusehingga hasil penelitian yang telah diperoleh dan
implikasi atau rekomendasi yang ditulis.
N. Agenda Kegiatan
NO KEGIATAN
Waktu
April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan penelitian
Menyusun Proposal
Skripsi
Survey ke Sekolah
Penentuan Objek
Penelitian
2Pelaksanaan
Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penarikan
24
Kesimpulan
3Penysunan
penelitian
Penyusunan
Sekripsi
Konsultasi dengan
Dosen Pembimbing
Penduplikatan
Laporan Skripsi
P. Anggaran biaya
Rincian anggaran biaya dalam penelitian adalah sebagai berikut:
N
ONama Kebutuhan Harga
1 Kertas 1Rim Rp. 40.000,-
2 Tinta Rp. 50.000,-
3 Photo copy + Jilid Rp. 100.000,-
4 ATK Rp. 50.000,-
5 Survei lapangan Rp. 200.000,-
6 Transportasi Rp. 150.000,-
7 Konsumsi Rp. 300.000,-
8 Lain-lain Rp. 150.000,-
Total Rp.1.040.000,-
25
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1989).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2001).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara.
Siregar, Syafaruddin. (2004). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Grasindo.
Sudjana, N. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, Prof.Dr. (2011). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta.
Universitas Pendidikan Indonesia.(2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.Bandung : UPI.
Slameto.(2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.
Undang-undang Nomor 20: Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.
26
27