Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
-
Upload
irjum-jaya -
Category
Science
-
view
539 -
download
7
Transcript of Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
PROJECT PROPOSALPENGADAAN ALAT – ALAT LABORATORIUM
TAMBAK UDANG
PT. ASINDO SULAWESI
BULUKUMBA - SULAWESI SELATAN
2015
Project ProposalPengadaan Alat – Alat Laboratorium Tambak UdangPT. Asindo Sulaewesi - Bulukumba Sulawesi Selatan
A. Dasar Pemikiran
Perairan tambak dapat dianalogikan sebagai ‘rumah’ dan lingkungan tempat dimana
udang tinggal dan melakukan aktivitasnya serta berinteraksi dengan organisme lainnya.
Pengelolaan kualitas air tambak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan udang berarti
menyediakan tempat tinggal bagi udang sehingga udang merasa ‘betah’ hidup di dalamnya
dan dapat menjalankan kehidupannya dengan normal di lingkungannya.
Kualitas air dalam budidaya perairan meliputi faktor fisika, kimia dan biologi air yang
dapat mempengaruhi produksi budidaya perairan (Boyd, 1990). Udang sangat peka terhadap
perubahan kualitas air. Kualitas air yang buruk dapat mengakibatkan rendahnya tingkat
kelangsungan hidup (survival rate), pertumbuhan dan reproduksi udang. Sebagian besar
manajemen kualitas air ditujukan untuk memperbaiki kondisi kimia dan biologi dalam media
budidaya (Boyd et al., 2002). Faktor fisika sering tidak dapat dikontrol atau tergantung
dengan pemilihan lokasi yang sesuai. Faktor fisika sangat tergantung dengan kondisi geologi
dan iklim suatu tempat (Boyd, 1900). Keberadaan sarana dan prasarana yakni berupa
pengadaan alat-alat dan bahan dalam laboratorium merupakan penunjang terlaksananya
penerapan kulitas air tambak. Berdasarkan latar belakang bermaksud mengajukan
permohonan pengadaan peralatan dan bahan laboratorium.
B. Tujuan
Maksud dari proposal ini adalah mengajukan pengadaan alat-alat laboratorium
tambak udang dengan tujuan menerapkan terlaksannya proses analisis kulitas air fisik, kimia,
biologi air tambak sesuai standar operasi prosedur pada tambak udang PT.Asindo Sulawesi
Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan yakni mengananalisa
C. Program Analisa Laboratorium
Program analisa yakni meliputi :
1. Analisis Fisik
Analisa fisika yakni pengukuran kadar garam (salinitas).
2. Analisa Kimia
Analisa kimia meliputi pH air, Alkalinitas, Total Organic Matter (TOM), Hardness,
Total Amonia Nitrogen (TAN) dan Nitrit.
3. Analisa Biologi
Analisa biologi meliputi menghitung bakteri vibrio dan total bakteri, serta menghitung
kelimpahan jenis plankton di perairan petakan tambak.
D. Alokasi Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Petakan
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan yakni sebanyak 7 tenaga petugas dengan jumlah
petakan tambak yang akan dianalisis sebanyak 100 petak.
E. Alokasi Waktu
Waktu pengerjaan analisa fisik, kimia dan biologi sampel perairan air tambak dimulai
jam 07. 30 WITA berlangsung pada hari Senin – Jumat.
F. Estimasi Anggaran Biaya
Estimasi Anggaran yang dibutuhkan yakni meliputi anggaran pengadaan alat-alat
instrumen Laboratorium, alat – alat glass laboratorium, serta bahan-bahan kimia yang
digunakan dalam proses analisa.
LAMPIRAN
A. Standar Operasi Prosedur Analisis Air Tambak
1. Analisis Fisika
1) Pengukuran kadar garam salinitas
Definisi : Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air Bahan :
- Sampel air tambak - Aquades - Tissue
Alat : - Refraktometer
Prosedur :
- Melakukan kanlibrasi refraktometer dengan menggunakan aquadest
- Menetaskan aqua pada gelas prima, tutup dan baca skala salinitas, apabila warna putih pada
layar menunjukkan angaka nol, maka refrakto siap untuk digunakan, apabila warna putih
pada layar tidak menunjukkan angka nol, maka aturlah skala dengan menggunakan pengatur
refrakto yang tersedia sampai warna putih pada layar berada pada angka nol
- Bersihkan gelas prima dengan mneggunakan tissue halus sampai kering
- Teteskan air sample pada gelas prima dan baca skala pada layar
- Bersihkan gelas prima dengan kertas tissue dan bilas dengan aquadest
2. Analisis Kimia
1) Pengukuran pH air tambak
Definisi : pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan atau didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut
Bahan : - Sampel air tambak - Aquades - Tissue
Alat : - pH meter
Kalibrasi
- Menggunakan buffer pH 7 untk pengukuran yang umum dan buffer pH 4 atau pH 10 apabila hal tersebut diperlukan untuk pengecekan
- Menekan tanda ON/OFF untuk mnghidupkan dan tekan CAL untuk kalibrasi - Menceupkan elektroda ke dalam buffer sekitar 1 - 2 tingginya, putar/ goyang dan tunggu
sampai nilai dilayar stabil dalam pembacaan - Tekan tombol HOLD / untuk penghentian kalibrasi
Prosedur - Melepaskan tutup dan tekan ON/OFF - Memasukkan elektroda dengan kedalaman 1-2 cm ke dalam air sample - Putar dan biarkan nilai di layar stabil dan catat nilai pH - Menekan HOLD/CON jika ingin menetapkan pembacaan dan tekan tombol tersebut sekali lagi untuk melepas modenya - Menekan ON/OFF untuk mematikan alat
Perawatan
Mencuci elektroda dengan aquadest setelah menggunakan alat. Dalam larutan yang
keras atau larutan yang mengandung logam ataupun protein pembacaan harus cepat dan
pencucian harus segera dilakukan dengan menggunakan air yang didihkan untuk
menghilangkan sisa-sisa bahan. Untuk memaksimalkan elektrode tetap hidup, tempatkan
secarik kertas yang bersih atau sponge didalam tutupnya, membasahi dengan aquadest dan
menutup lagi.
2) Alkalinitas
Definisi : Alkalinitas merupakan penyangga(buffer) perubahan pH air dan indikasi kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat. Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan.
Bahan : - Sampel air tambak - Phenolpthalein 0,5 % - H2SO4 0,02 N ( Sulfic Acid ) - Aquades- Tissue - Methil Red and Bromocresol Green
Indikator 0,12 % Alat :
- Buret - Corong - Erlenmeyer 100 ml - Gelas ukur 50 ml
Penyiapan reagen - Methyl Red Indikator and and Bromocresol Green Indikator 0,12 %
1.08121. 0005 Bromocresol Green Indicator .................................................0,1 gr
1. 06076. 0025 Methyl Red Indicator ............................................................0,02 gr
1. 00983. 2500 Ethanol Absolute for Analysis ..............................................100 ml
- Phenolpthalein Indikator 0,5 % ( 100 ml)
1. 07233. 0100 Phenolpthalein Indicator .........................................................0,5 gr
1. 00983. 2500 Ethanol Absolute for Analysis.................................................50 ml
Aquadest ..........................................................................add 50 ml
- Sulfuric acid (H2SO4) 0,2 N (1000 ml) 1.00731. 2500 Sulfic acid 95 – 97 % ..............................................................5,6 ml
Aquadest .......................................................................add 1000 ml
- Sulfuric acid (H2SO4) 0,02 N ( 1000 ml)1.00731. 2500 Sulfic acid 0,2 N..................................................................... 100 ml
Aquadest .......................................................................add 1000 ml
Standarisasi H2SO4 ( dilakukan duplo)
- Mengambil dengan pipet volumetric 10 ml NO2CO3 0,02 N masuukan dalam erlenmeyer + 90 ml aquadest
- Menambahkan 2 tetes indikator MR-BCG 0,12 % akan terjadi warna biru - Titrasi dengan H2SO4 0,02 N (yang akan di standarisasi) terjadi warna biru
berubah menjadi warna merah muda pertama - Catat kebutuhan H2SO4 0,02 N dan hasilnya dirata-ratakan
Perhitungan standarisasi H2SO4 :
Normalitas H2SO4 = Volume x Normalitas NO 2Co 3
Volume tirasi H 2SO 4
Penetapan Alkalinitas - Mengambil dengan pipet volumteric 50 ml sampel masukkan dalam erlenmeyer - Menambahkan 2 tetes indikator phenolpthalein 0,5 % - Jika terjadi perubahan warna merah muda- Titrasi dengan H2SO4 0,02 N ( yang sudah distandarisasi) sampai warna merah
muda hilang ( bening kembali) - Mencatat kebutuhan H2SO4 0,02 sebagai (p ml) - Menambahkan 2 tetes indikator MR-BCG 0,12 % akan terjadi warna biru pertama - Titrasi dengan H2SO4 0,02 N sampai warna biru berubah menjadi warna merah
muda pertama
- Catat kebutuhan H2SO4 0,02 N sebgai (Tml)
NB: Apabila pada pemberian indikator phenolphetalein 0,5 % tidak terjadi perubahan warna, maka dapat dilakukan langkah 6.
Perhitungan
(VXN ) H2SO4 X BE CaCO3 X 1000Alkalinitas (mg/l CaCO3) = Volume Sampel (ml)
Keterangan :
V. H2SO4 : Volume (ml) H2SO4 0,02 N titrasi sampel N. H2SO4 : Konsentras H2SO4( setelah standarisasi) BE CaCO3 ~ BM CaCO3 / 2 ~ 50 gr / mol ek
Untuk pembuatan senyawa penyusun alkalinitas (OH-, CO3=, dan HCO3) dihitung
berdasarakan tabel di bawah ini :
Tabel Alkalinitas Hasi Titrasi OH- CO3
= HCO3-
P = 0 0 0 TP < ½ 0 2P T – 2P
P = ½ T 0 2P 0P > ½ 2P – T 2 (T-P) 0P = T T 0 0
2) Total Organic Matter (TOM)
Definisi : Total organik metter adalah kandungan bahan organik total suatu perairan yang terdiri dari bahan organik terlarut, tersuspensi (particulate) dan koloid.
Bahan : - Sampel air tambak - Oxalic acid 0,01 N - H2SO4 6 N ( Sulfic Acid ) - Aquades- Tissue - KMnO4 (Potassium Permanganate)
Alat : - Buret - Corong - Hot Plate - Pipet serological 10 ml - Erlenmeyer 100 ml - Gelas ukur 50 ml- Thermometer - Pipet filler
Penyiapan reagen - Sulfic acid (H2SO4) 6 N ( 1000 ml)
1. 00731. 2500 Sulfic acid 95 – 97 % ..........................................................167 ml Aquadest .....................................................................add 1000 ml
- Oxalic acid 0, 1 N (1000 ml) 1. 00495. 1000 Oxalic acid ............................................................................6,3 gr
Aquadest .......................................................................add 1000 ml
- Oxalic acid 0, 1 N (1000 ml) 1. 00495. 1000 Oxalic acid ...........................................................................100 ml
Aquadest .......................................................................add 1000 ml
- Potassium permanganate (KmnO4) 0, 1 N (1000 ml) 1. 00495. 1000 Potassium permanganate .....................................................3,16 gr
Aquadest .......................................................................add 1000 ml- Potassium permanganate (KmnO4) (1000 ml)
2. 00495. 1000 Potassium permanganate 0,1................................................3,16 gr Aquadest .......................................................................add 1000 ml
Standarisasi KMNO4 ( dilakukan duplo) - Mengambil dengan pipet volumetric 50 ml aquadest/dw masukan dalam
erlenmeyer - Menambahkan 2 ml H2SO4 6 N (Asam Sulfat) - Panaskan hingga 70 oC- Menambahkan 10 ml asam oxalate 0,01 N - Titrasi dengan KMNO4 0,01 N (yang akian distandarisasi) hingga warna merah
muda pertama - Catat volume kebutuhan titrasi KMNO4 0,01 N dan hasilnya dirata-ratakan
Perhitungan standarisasi :
(Volume X Normalitas ) asam oxalateNormalitas KMNO4 = Volume titrasi KMNO4 (ml)
Penetapan Total organik matter (TOM) - Mengambil dengan pipet volumetric 25 ml sampel masukkan dalam erlenmeyer- Menambahkan 25 ml aquadest/dw (deionized water) - Menambahkan 5 ml H2SO4 6 N (asam sulfat) - Menambahkan 10 ml KMNO4 0,01 N (yang sudah distandarisasi) - Panaskan hingga mendidih selama ± 10 menit - Angkat dan diamkan hingga suhhu 60 – 70 oC- Menambahkan 10 ml asam oxalate 0,01 N - Titrasi dengan KMNO4 0,01 N hingga berwarna merah muda pertama - Mencatat volume kebutuhan titrasi KMNO4 0,01 N
NB : Untuk blangko lakukan hal yang sama hanaya berisi aquadest / dw (deionized water)
Perhitungan
(X-Y ) X N. KMNO4 X 1000TOM (mg/l KMNO4) = Volume Sampel (ml)
Keterangan :
X : Volume (ml) KMNO4 0,01 N titrasi sampel Y : Konsentrasi (ml) KMNO4 0,01 N titrasi blankko BE KMNO4~ KMNO4/ 5 ~ 31,6 gr / mol ek
3) Hardness
Definisi : Hardness merupakan kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat.
Bahan : - Sampel air tambak - NaOH 1 N - Indikator EBT 4 % - Indikator EBR - Larutan EDTA 0,01 M - Buffer Solution - Air AC
Alat : - Buret - Corong gelas- Erlenmeyer 250 ml - Gelas ukur 100 ml- Pipet serological 10 ml - Filler - Mikro tube 1000 µl - Blue tip
Penyiapan reagen - Buffer Solution
1.08418. 0250 Titriplex ..................................................................................1,25 gr 1. 05886. 1000 Mangensium sulfate ..............................................................0,78 gr Aquadest............................................................................... .50 ml 1. 01145. 1000 Ammonium chlioride ............................................................16,9 gr
1. 05432. 2500 Ammonium solution 25 % ....................................................143 ml Campur larutan A dan Larutan B ....................aquadest add 250
ml - Sodium Hydroxide 1 N ( 1000 ml)
1. 06498. 1000 Sodium hydroxide ..................................................................40 gr Aquadest ....................................................................add 1000 ml
- Eriochrome Black T ( EBT ) indikator (100 ml)
1.046.16.0250 Hydroxilammonium chloride ...................................................3,5 gr1.03170.0100 Erichrome blue – black T ..........................................................0,5 gr1.00983.2500 Ethanol absolute 95 % for analysis ..................................add 100 ml
- Indikator murexide / EBR 0,2 % ( 100 gr ) 1.03168. 0025 Erichrome blue – black B .........................................................0,2 gr 1.06404. 1000 Sodium chloride ......................................................................100 gr
Campur jadi satu dan haluskan dengan mortar- EDTA 0,01 M (1000 ml)
1. 08418. 0250 Titriplex .............................................................................3,723 grAquadest ..................................................................add 1000 ml
- Larutan standart CaCO3 0,01 M 1000 ml ( 1,00 mg/ml) 1. 02066. 0250 Calcium carbonate ................................................................1,0 gr1.317. 1000 Hydrocloride acid 37 % ...................................................add 2 ml
Aquadest ........................................................................SecukupnyaCek pH larutan jika asam tambah sedikit NaOH 1 N dan jika terlalu basah tambahakan HCL hingga pH 7 (netral)Aquadest ..................................................................................add 1000 ml
Standarisasi EDTA ( dilakukan duplo)
- Mengambil dengan pipet volumetric 10 ml CaCO3 0,01 M kemudian masuukkan dalam erlenmeyer + 90 ml aquadest
- Menambahakan 2 ml Buffer Solution / buffer salmiak- Menambahakn 3 tetes indikator EBT 4 % kocok akan terjadi warna merah - Titrasi dengan EDTA 0,01 M (yang akan distandarisasi) sampai warna merah
berubah menjadi warna biru pertama- Mencatat kebutuhan EDTA 0,01 M dan hasilnya di rata – rata
Perhitungan standarisasi :
(Volume X Molaritas) CaCO3Molaritas EDTA = Volume titrasi EDTA (ml)
Penetapan HardnessCa Hardness- Mengambil drngan pipet 1 ml sampel air laut ( air asin) dan 50 ml aquadest
masukkan dalam erlenmeyer - Jika air dengan kondisi very soft water (Hardeness 30 mg/l) relatif tawar tidak
perlu diencerkan dengan aquadest. Bisa langsung air sampel 50 ml - Menambahkan 2 ml NaOH 1 N - Menambahkan 0,1 gr indikator murexide kocok akan terjadi warna merha anggur - Titrasi dengan EDTA 0,01 M ( yang sudah distandarisasi) sampai warna merha
berubah menjadi merah ungu pertama
- Mencatat kebutuhan EDTA 0,01 M untuk menghitung Ca hardness
Total Hardness- Mengambil drngan pipet 1 ml sampel air laut ( air asin) dan 50 ml aquadest
masukkan dalam erlenmeyer - Jika air dengan kondisi very soft water (Hardeness 30 mg/l) relatif tawar tidak
perlu diencerkan dengan aquadest. Bisa langsung air sampel 50 ml - Tambahkan 2 ml buffer solution / buffer salmiak- Tambahkan 3 tetes indikator EBT 7% kocok akan terjadi warna merah- Titrasi dengan EDTA 0,01 M (yang sudah distandarisasi) sampai warna merah
berubah menjadi warna biru pertama- Catat kebutuhan EDTA 0,01 M untuk menghitung total hardness
(V x M ) EDTA X BM CaCO3 X 1000Total hardness (mg/l CaCO3) = Volume Sampel (ml)
(V x M ) EDTA X BM CaCO3 X 1000Ca hardness (mg/l CaCO3) = Volume Sampel (ml)
Mg hardness = Total hardness – Ca Hardness
V. EDTA : Volume (ml) EDTA 0,01 M titrasi sampelM. EDTA : Konsentrasi EDTA (setelah standarisasi)BM CaCO3 : 100 gr/l
4) Total Amonia Nitrogen (TAN) dan Nitrit
Definisi : Total Amonia Nitrogen (TAN) merupakan penjumlahan dari konsentrasi amonium dan
amonia. Nitrit (NO2) merupakan bentuk peralihan antara ammonia dan nitrat (nitrifikasi)
dan antara nitrat dengan gas nitrogen (denitrifikasi). Amoniak dan nitrit berasal dari
oksidasi bahan organik, sisa pakan, kotoran, serta plankton yang mati.
Bahan : - Sampel air tambak - Tissue - Phenol 10 % - Sodium Nitroprossude 0,5 % - Alkali Citrate - Sodium hypocloride (Bayclin) - NED 0,1 % - Sulfalinamide 1 %- Plastik - Larutan Ekstran
Alat : - Spektrofometer - Cuvet- Pipet Volumtetric 10 ml - Pipet serological 1 ml dan 10 ml- Tabung reaksi - Filler
PROSEDUR PEMBUATAN REAGENNITRITE
1. Sulfinamide 0,1% (500 ml)1. 11799. 0100 Sulfinamide ..................................................................................2,5 gr1. 00317. 1000 Hydrochloric acid 37% ................................................................25 ml Aquadest add.......................................................................................250 ml
2. (N-(1-Napthyl) etylenediamine dihydrochloride) solution ( 1000 ml) 1. 06237.0005 NED............................................................................................0,25 gr
Aquadest............................................................................add ...250 ml
TOTAL AMONIA NITROGEN
- Phenol 10 % (250 ml) 1. 00206. 1000 Phenol............................................................................................25gr 1. 00983. 2500 Ethanol Absoulte for analysis.............................................add 250 ml
- Sodium nitroprusside 0,5 % (250 ml) 1. 06541. 0100 Sodium nitroprosside ..................................................................1,25 gr
Aquadest............................................................................. add 250 ml - Larutan alkaline stock/alkaline citrate (500 ml) 1. 06448. 1000 Tri-Sodium Citrate Dihydrate .......................................................100 gr 1.06498.1000 Sodium hidroxide ................................................................................5 gr Aquadest....................................................................................add500 ml
- Larutan sodium Hypocloride teknis (bayclin) Bayclin....................................................................................................1000 ml
Analisa Nitrit
- Saring sampel dan aquadest / dw (sebagai blanko) dengan jumlah yang sama - ambil dengan pipet volumetric 1000 ml sampel, masukkan dalam test tube- Tambahkan 0,25 ml sulfalinamide 1 % (aduk kuat)- Tunggu 2 – 8 menit - Tambahkan 0,2 ml NED 0,1 % (aduk kuat) - Diamkan selama 20 – 120 menit ( tidak boleh lebih) pada suhu ruangan- Baca hasil reaksi denga spectrophometer dengan panjang gelombang (λ) 543 nm (set 0 dengan larutan blanko) - Catat hasil reaksi pengukuran
Analisa Total Amonia Nitrogen ( TAN) - Saring sampel dan aquadest ( sebagai blanko ) dengan jumlah ml yang sama - Ambil dengan pipet volumetric 10 ml sampel masukkan dalam test tube - Tambahkan 0,5 ml phenol 10 % (aduk kuat) - Tambahkan 0,5 ml sodium nitroprosside 0,5 % (aduk kuat)- Tambahkan 1 ml oxidizing reagen (aduk kuat)
4 bagian Alkali Citrate : 1 bagian Sodium Hypocloride- Diamkan selama 60 menit pada suhu ruangan - Baca hasil reaksi dengan spekttophotometer dengan panjang gelombang (λ) 640
nm (set 0 dengan larutan blanko) - Catat hasil reaksi pengukuran
3. Analisa Biologi 1). Analisa Mikrobiologi Bakteri Vibrio dan Total Bakteri Count
Bahan : - Sampel air tambak - Media TSA steril - Alkohol 96 % - Media TCBS steril - Na Fisiologi 0,85 % steril - Spritus
Alat : - Fortex - Mikrotube steril - Mikropipet 100 µl dan 1000 µl - Gelas Beaker 500 ml dan 250 ml - Cawan petri dish steril - Sprider L - Botol Bakteri Steril - Erlenmeyer- Blue tip steril - Box tip - Rak mikrotube - Yellow tip- Oven - Inkubator - Hot Plate - Autoclaf - Lampu spritus
Prosedur :- Pembuatan Media
- Menyesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan, komposisinya dapat dilihat pada tabel berikut :
Pembuatan TCBS Agar ( Merck / Oxoid)
Aquadest dw (ml) 100 200 300 400 500 800 1000
KCL (gr) 0,076 0,152 0,228 0,304 0,380 0,608 0,760MgSO4 (gr) 0,694 1,388 2,082 2,776 3,470 5,552 6,940NaCL (gr) 1,340 2,680 4,020 5,360 6,700 10,720 13,400TCBS (gr) 8.800 17,600 26,400 35,200 44,000 70,400 88,000
TCBS Agar (Difco/ Criterion)
Aquadest dw (ml) 100 200 300 400 500 800 1000
TCBS (gr) 8.900 17.800 26.700 35.600 44.500 71,200 89,000
Pembuatan TSA Agar
Aquadest dw (ml) 100 200 300 400 500 800 1000
KCL (gr) 0,076 0,152 0,228 0,304 0,380 0,608 0,760MgSO4 (gr) 0,694 1,388 2,082 2,776 3,470 5,552 6,940NaCL (gr) 1,340 2,680 4,020 5,360 6,700 10,720 13,400TCBS (gr) 4.000 8.000 12.000 16.000 20,000 32,000 40,000
NB : untuk TSA kebutuhan NaCL 2 % dan TCBS 1 %
- Hasil dari pembuatan media TSA dan NaCl di tuang pada cawan petri (plating)
Pengenceran - Tangan dan meja kerja disterilkan dengan Alkohol 96% lalu dilap dengan tisue.
Bunsen dinyalakan, tip dipasang ke mikro pipet dan volume sampel yang akan
diambil yaitu 0,1 ml diatur pada mikro pipet
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Mengisi mikrotube dengan NaFis 0,85 % (NaCL 85 gram + 1000 ml aquadest)
sebanyak 0,9 ml disesuaikan dengan jumlah pengenceran yang akan dilakukan
- Mengambil sampel air tambak sebanyak 0,1 ml menggunakan mikropipet
kemudian dimaskukkan dalam mikrotube yang telah berisi NaFis 0,85 % hasil dari
ini merupakan pengenceran 101
- Mengambil 0,1 ml air sampel dari hasil pengenceran 101 memasukkan pada
mikrotube sebanyak 0,1 ml menggunakan mikropipet hasil dari ini merupakan
pengenceran 102
- Mengambil 0,1 ml air sampel dari hasil pengenceran 102 memasukkan pada
mikrotube sebanyak 0,1 ml menggunakan mikropipet hasil dari ini merupakan
pengenceran 103
NB : Media TSA di lakukan pengenceran sampai 103 sedangakan untuk media TCBS
pengencerannya di sesuaikan dengan history sebelumnya, salinitas dan DOC (Day of Culture)