Proposal Mid
-
Upload
sophia-ririn-kali -
Category
Documents
-
view
272 -
download
0
Transcript of Proposal Mid
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 1/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan tinggi akuntansi yang
diselenggarakan di perguruan tinggi ditujukan untuk mendidik mahasiswa agar
dapat bekerja sebagai seorang Akuntan Profesional yang memiliki pengetahuan di
bidang akuntansi. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas maka
perguruan tinggi harus terus meningkatkan kualitas pada sistem pendidikannya.
Mahasiswa terbiasa dengan pola belajar menghafal tetapi tidak memahami
pelajaran tersebut, sehingga mahasiswa akan cenderung mudah lupa dengan apa
yang pernah dipelajari atau kesulitan untuk memahami apa yang diajarkan
selanjutnya. Akuntansi bukanlah bidang studi yang hanya menggunakan angka-
angka dan menghitung penjumlahan atau pengurangan, akan tetapi akuntansi juga
merupakan bidang studi yang menggunakan penalaran yang membutuhkan
logika.
Sundem (1993) dalam Machfoed (1998) mengkhawatirkan akanketidakjelasan industrii akuntansi yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi
akuntansi. Menurut Sundem, pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan
yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi
pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan
seorang profesionalisma sebagai akuntan akan tidak laku di pasaran tenaga kerja.
Keraguan atas keandalan pendidikan tinggi akuntansi dalam menghasilkan tenaga
akuntan yang profesional yang dikemukakan oleh Foo (1928) dalam Machfoed
(1998) yang mendeteksi pendidikan tinggi di Indonesia dan Singapura tentang
proses pembentukan akuntan di dua negara tersebut. Di Indonesia, menurut Foo
(1928) dalam Machfoed (1998), proses pendidikan akuntansi menghasilkan
akuntan yang diskriminatif dan tidak profesional. Gelar akuntan diberikan secara
diskriminatif oleh perguruan tinggi tertentu. Hal ini didasarkan atas Undang-
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 2/25
2
Undang No. 34 tahun 1954 yang menyatakan bahwa gelar akuntan diberikan
kepada lulusan perguruan tinggi negeri yang ditunjuk pemerintah dan atau
perguruan tinggi negeri dan swasta yang memenuhi syarat untuk menghasilkan
akuntan atas proses pendidikannya.
Menurut Machfoed (1998), Proses perolehan gelar akuntan yang bersifat
diskriminatif tersebut mempunyai dua kelemahan yaitu timbulnya diskriminasi
pemberian gelar akuntan dan tidak meratanya tingkat profesionalisma para
akuntan di pasaran tenaga kerja. Alasan inilah yang menyebabkan profesi (Ikatan
Akuntan Indonesia/IAI) dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Dirjen Dikti merasa perlu meninjau kembali peraturan yang berlaku untuk
menghasilkan akuntan yang profesional. Melalui Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor. 179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan
Profesi Akuntan (PPAk), dan Surat Keputusan Mendiknas No. 180/P/2001
tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta dengan
ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan
Pendidikan Profesi Akuntan, yang akhirnya pendidikan profesi akuntan diIndonesia dapat terealisasi setelah sekian lama ditunggu oleh berbagai kalangan
khususnya para penyelenggara pendidikan akuntansi yang lulusannya tidak secara
automatis mendapatkan sebutan akuntan.
Dengan dimulainya pelaksanaan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk)
maka gelar akuntan bukan lagi monopoli Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tertentu
yang diberi hak istimewa oleh Depdiknas. Penelitian ini dimotivasi oleh
penelitian Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, dan Kiky Juliana (2004)
dengan judul pengaruh motivasi terhadap minat untuk mengikuti PPAk.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka penulis
bermaksud mengadakan penelitian mengenai ³Pengaruh motivasi dan perilaku
belajar terhadap terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan
profesi akuntansi (PPAk)´.
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 3/25
3
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian singkat diatas mengenai pengaruh pengaruh motivasi
dan perilaku belajar terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
pendidikan profesi akuntansi (PPAk), dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah ada pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk)?
2. Apakah ada pengaruh perilaku belajar terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk)?
3. Apakah ada pengaruh motivasi dan perilaku belajar terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk)?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk).
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perilaku belajar terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk).3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi dan perilaku belajar
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi
akuntansi (PPAk).
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan pula dapat memberikan beberapa
kegunaan yaitu :
1. Pengembangan ilmu
Sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi penelitian dan pengembangan ilmu
yang berhubungan dengan akuntansi pendidikan.
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 4/25
4
2. Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi
para pendidik dalam hal mengembangkan metode pembelajaran yang tepat
bagi peserta didik dan bagi mahasiswa.
3. Para peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan ide sebagai
bahan referensi kepada peneliti yang akan mengangkat masalah yang sama di
masa yang akan datang.
1.5 Sistematika Penulisan
Penelitian ini akan disusun dengan sistematika yang dibagi dalam lima
bab, yaitu :
Bab I : Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas fenomena
empiris yang menjadi latar belakang penelitian. Selanjutnya bagian
tersebut akan menguraikan perumusan masalah, tujuan penelitian serta
manfaat penelitian yang dilakukan.
Bab II : Bab ini berisi tinjauan pustaka yang menjadi acuan pemahaman teoritisdalam penelitian ini, dan kerangka pemikiran teoritis serta
pengembangan hipotesis penelitian.
Bab III : Bab ini menguraikan metode yang digunakan dalam penelitian ini, yang
antara lain meliputi desain penelitian, populasi dan sampel, variabel
penelitian dan definisi operasional variabel, jenis dan prosedur
pengumpulan data, teknik analisis data dan pengujian hipotesis.
Bab IV : Bab ini menguraikan tentang data penelitian, hasil penelitian dan
pembahasan dari hasil penelitian.
Bab V : Bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil dan pembahasan penelitian,
keterbatasan dan saran-saran terhadap pengembangan teori dan
aplikasi.
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 5/25
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Beberapa pakar telah melakukan penelitian sejenis sebelumnya :
1. Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, dan Kiky Juliana (2004),
melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk). Penelitian
ini bertujuan mengetahui apakah motivasi mempengaruhi mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk dan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan minat antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir
untuk mengikuti PPAk. Ada lima hipotesis yang diajukan, hipotesis pertama
sampai empat diuji dengan regresi sedangkan hipotesis kelima diuji dengan t-
test dari dua kelompok sampel saling bebas (independent t-test) dengan
tingkat kepercayaan 95% ( = 0.05). Hasil penelitian ini mempunyai beberapa
implikasi untuk berbagai pihak yang terkait dengan PPAk. Dari temuan yang
diperoleh pada penelitian ini, variabel motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk,
sedangkan untuk motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak signifikan
mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk. Ada perbedaan minat antara
mahasisiwa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir. Hal ini dapat
disebabkan karena mahasiswa tingkat awal masih belum mengenal atau
memahami arti penting PPAk dan apa yang akan didapatkan dari mengikuti
PPAk, sedangkan mahasiswa tingkat akhir telah mengerti tentang PPAk
sehingga mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk, walaupun sebetulnya
hal ini tidak perlu terjadi jika seandainya waktu menempuh matakuliah
Akuntansi Pengantar sudah dikenalkan dengan profesi akuntan.
2. Aditya Anggraeni Evytasari (2010), melakukan penelitian mengenai pengaruh
pengendalian diri, motivasi dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 6/25
6
akuntansi. Obyek penelitian ini adalah mahasiswa UPN ³Veteran´ Jawa timur.
Sampel yang digunakan adalah mahasiswa UPN ³Veteran´ Jatim Progdi
Akuntansi angkatan tahun 2006 dan 2007 dengan jumlah 313 mahasiswa.
Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui interview dan kuesioner.
Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah
regresi linier berganda serta untuk mengetahui pengaruhnya digunakan uji F
dan uji t. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa pengendalian diri, motivasi tidak mempunyai pengaruh
signifikan dan minat belajar mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi pada mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
³Veteran´ Jawa Timur.
3. Filia Rahmi (2010), melakukan penelitian mengenai pengaruh kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual, dan perilaku belajar terhadap tingkat
pemahaman akuntansi (studi empiris pada mahasiswa akuntansi Universitas
Diponegoro Semarang dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta). Penelitian
ini merupakan replikasi dari penelitian Mellandy dan Aziza (2006). Tujuan
penelitian ini untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Penelitian ini menggunakan
metode survei yang menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi di Yogyakartan dan Semarang. Jumlah sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa tingkat akhir dari
Universitas Gajah Mada dan Universitas Diponegoro. Hasil pengujian
hipotesis mengindikasikan bahwa kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual
dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Persamaan dan perbedaan yang terdapat pada ketiga penelitian terdahulu
di atas, dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1 berikut :
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 7/25
7
Tabel 2.1
Matriks persamaan dan perbedaan penelitian
No Peneliti Persamaan Perbedaan
1. Sri Wahyuni Widyastuti,
Sri Suryaningsum, danKiky Juliana, 2004
(Pengaruh MotivasiTerhadap Minat
Mahasiswa AkuntansiUntuk Mengikuti
Pendidikan ProfesiAkuntansi (PPAk)
y Motivasi sebagai
variabel X
y Minat MahasiswaAkuntansi Untuk
Mengikuti PendidikanProfesi Akuntansi
(PPAk) sebagaivariabel Y
y Alat analisis yang
digunakan RegresiLinear Berganda
y Sampel penelitian
adalah mahasiswaUPN, STIE YKPN,
UII, UAJY, SanataDharma, dan UGM
2. Aditya AnggraeniEvytasari, 2010
(Pengaruh PengendalianDiri, Motivasi Dan
Minat Belajar TerhadapTingkat Pemahaman
Akuntansi)
y Motivasi sebagaivariabel X
y Alat analisis yangdigunakan Regresi
Linear Berganda
y Tingkat PemahamanAkuntansi sebagaivariabel Y
y Sampel penelitianadalah mahasiswaUPN ³Veteran´ Jatim
Progdi Akuntansiangkatan tahun 2006
dan 2007
3 Filia Rahmi, 2010(Pengaruh KecerdasanEmosional, Kecerdasan
Spiritual, Dan PerilakuBelajar Terhadap
Tingkat PemahamanAkuntansi, Studi
Empiris Pada MahasiswaAkuntansi Universitas
Diponegoro SemarangDan Universitas Gajah
Mada Yogyakarta)
y Perilaku Belajar sebagai variabel X
y Alat analisis yangdigunakan Regresi
Linear Berganda
y Tingkat PemahamanAkuntansi sebagaivariabel Y
y Sampel penelitianadalah mahasiswatingkat akhir dari
Universitas GajahMada dan Universitas
Diponegoro
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 8/25
8
2.2 Motivasi
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai orang yang penuh antusias
dan tekun melaksanakan berbagai aktivitas kegiatannya. Berdasarkan kamus
ilmiah popular, secara etimologi berasal dari kata ³motif´ yang berarti sesuatu
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi
sering disebut orang dengan motif saja untuk menunjukkan mengapa seseorang
berbuat sesuatu.
Menurut Walgito (2002) Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu
Movere yang diartikan to move (pendorong). Motif sebagai pendorong tidak
berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan faktor lain yang disebut dengan
motivasi.Menurut Caplin (1993) motif adalah suatau keadaan ketegangan didalam
individu yang membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah laku
menuju pada tujuan atau sasaran. Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa
yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk
tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya (Woodworth dan Marques
dalam Mustaqim, 1991).
Menurut Siagian (2003), motivasi adalah gaya pendorong yangmengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan
kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya serta
menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan menurut Robbin (2005), motivasi
adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan
yang dikondisikan untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.
Menurut T. Hani Handoko (2003), mengemukakan bahwa motivasi adalah
³Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan´. Menurut A. Anwar Prabu
Mangkunegara (2002), mengatakan mengenai motivasi adalah ³kondisi yang
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 9/25
9
berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang
berubungan dengan lingkungan kerja´.
Menurut Henry Simamora (2004), devinisi dari motivasi adalah ³Sebuah
fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan
tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang
dikehendki´. Menurut Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso
Gomes (2002), menerangkan bahwa motivasi adalah ³Tingkat usaha yang
dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan
kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan´.
Dari pengertian-pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan
bahwa, motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan
yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.
Pada penelitian ini motivasi dibagi dalam tiga hal, yaitu :
1. Motivasi karir. Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang
lebih baik dari sebelumnya.2. Motivasi kualitas. Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk
memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam
melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.
3. Motivasi ekonomi. Suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai
penghargaan finansial yang diinginkan. Secara umum penghargaan finansial
terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung.
2.3 Perilaku belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar memilki arti berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa
belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 10/25
10
Suwardjono (2004) menyatakan bahwa belajar di perguruan tinggi
merupakan suatu pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual seseorang.
Semangat, cara belajar, dan sikap mahasiswa terhadap belajar sangat dipengaruhi
oleh kesadaran akan adanya tujuan individual dan tujuan lembaga pendidikan
yang jelas. Kuliah merupakan ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman
mahasiswa dalam proses belajar mandiri. Pengendalian proses belajar lebih
penting daripada hasil atau nilai ujian. Jika proses belajar dijalankan dengan baik,
nilai merupakan konsekuensi logis dari proses tersebut.
Menurut Crow dan Crow (1958), belajar adalah memperoleh kebiasaan-
kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Belajar, dalam pandangan Crow dan Crow
(1958), menunjuk adanya perubahan yang progresif dari tingkah laku. Belajar
dapat memuaskan minat individu utntuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut
Laurine (1958), belajar adalah modifikasi atau memperteguh perilaku melalui
pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan proses, kegiatan, dan
bukan hasil atau tujuan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa belajar bukan hanya
mengingat dan bukan hanya penguasaaan hasil latihan, melainkan perubahan
perilaku.Menurut Hintzman (1978), belajar adalah suatu perubahan yang terjadi
dalam diri organisme disebabkan pengalaman tersebut yang bisa mempengaruhi
tingkah laku organisme tersebut. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengalaman hidup
sehari-hari, dalam bentuk apapun, sangat mungkin untuk diartikan sebagai
belajar. Sebab, samapi batas tertentu, pengalaman hidup juga mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan.
Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan, bahwa belajar merupakan
proses yang dilakukan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti
menjadi mengerti, dan sebagainya, untuk memperoleh tingkah laku yang lebih
baik secara keseluruhan akibat interaksinya dengan lingkungannya.
Dalam proses belajar diperlukan perilaku belajar yang sesuai dengan
tujuan pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 11/25
11
dapat dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi akademik dapat
ditingkatkan. Perilaku belajar sering juga disebut kebiasaan belajar yaitu
merupakan proses belajar yang dilakukan individu secara berulang-ulang
sehingga menjadi otomatis atau spontan. Perilaku ini yang akan mempengaruhi
prestasi belajar (Hanifah dan Syukriy ,2001). Menurut Suwardjono (2004)
perilaku belajar yang baik terdiri dari:
1. Kebiasaan Mengikuti Pelajaran
Kebiasaan mengikuti pelajaran adalah kebiasaan yang dilakukan mahasiswa
pada saat pelajaran sedang berlangsung. Mahasiswa yang mengikuti pelajaran
dengan tertib dan penuh perhatian serta dicatat dengan baik akan memperoleh
pengetahuan lebih banyak. Kebiasaan mengikuti pelajaran ini ditekankan pada
kebiasaan memperhatikan penjelasan dosen, membuat catatan, dan keaktifan
di kelas.
2. Kebiasaan Membaca Buku
Kebiasaan membaca buku merupakan merupakan ketrampilan membaca yang
paling penting untuk dikuasai mahasiswa. Kebiasaan membaca harus di
budidayakan agar pengetahuan mahasiswa dapat bertambah dan dapatmeningkatkan pemahaman mahasiswa dalam mempelajari suatu pelajaran.
3. Kunjungan ke Perpustakaan
Kunjungan ke perpustakaan merupakan kebiasaan mahasiswa mengunjungi
perpustakaan untuk mencari referensi yang dibutuhkan agar dapat menambah
wawasan dan pemahman terhadap pelajaran. Walaupun pada dasarnya sumber
bacaan bisa ditemukan dimana-mana, namun tempat yang paling umum dan
memiliki sumber yang lengkap adalah perpustakaan.
4. Kebiasaan Menghadapi Ujian
Kebiasaan menghadapi ujian merupakan persiapan yang biasa dilakukan
mahasiswa ketika akan menghadapi ujian. Setiap ujian tentu dapat dilewati
oleh seorang siswa dengan berhasil jika sejak awal mengikuti pelajaran, siswa
tersebut mempersiapkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, siswa harus
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 12/25
12
menyiapkan diri dengan belajar secara teratur, penuh disiplin, dan konsentrasi
pada masa yang cukup jauh sebelum ujian dimulai.
2.4 Minat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia minat berarti ³kecenderungan
hati yang tinggi terhadap sesuatu´ (1990). Minat merupakan sifat yang relatif
menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan
seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya.
Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh
para ahli, di antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto
menyatakan ³Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some
activity and content´ (1991). Sardiman A. M. berpendapat bahwa ³minat diartikan
sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti
sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-
kebutuhannya sendiri´ (1988). Sedangkan menurut I. L. Pasaribu dan
Simanjuntak mengartikan minat sebagai ³suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya´ (1983). Selanjutnya
menurut Zakiah Daradjat, dkk., mengartikan minat adalah ³kecenderungan jiwa
yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi orang´ (1995).
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang
dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang
terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan
perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan pada variabel minat ini adalah:
a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai
dampak pada suatu perilaku.
b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba.
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 13/25
13
2.5 Kerangka Pemikiran
Analisis mengenai motivasi mahasiswa untuk mengikuti PPAk
menunjukkan bahwa motivasi kemungkinan besar berperan dalam menentukan
minat seorang mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Pendidikan Profesi Akuntansi
penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab PPAk dapat memberikan
kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat
pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam
diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk. Motivasi atau dorongan
merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sehingga motivasi tersebut
merupakan suatu tenaga yang menggerakkan mahasiswa untuk berminat
mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan
mahasiswa tersebut.
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kualitas lulusan
jurusan akuntansi. Salah satunya adalah Yusuf dalam Effendi (2000) yang
diadaptasi oleh Samiaji (2004) yang menyatakan bahwa mutu lulusan dari
penerapan kurikulum program S-1 jurusan akuntansi yang berlaku selama ini
sering dipertanyakan, lebih-lebih jika bekerja atau membuka kantor akuntan publik. Kemampuan lulusan pada umumnya dipandang kurang memadai.
Farichah (1996) dalam Samiaji (2004) melakukan penelitian untuk mengetahui
persepsi akuntan dan pemakai jasa akuntansi terhadap Ujian Sertifikasi Akuntan
Publik (USAP). Akuntan yang berpartisipasi dalam penelitiannya adalah akuntan
publik, akuntan pendidik, akuntan manajemen, dan akuntan pemerintah.
Sedangkan pemakai jasa akuntansi yang berpartisipasi adalah pialang saham dan
analisis kredit. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecakapan teknis
yang dimiliki oleh calon akuntan publik belum merata.
Dalam proses belajar diperlukan perilaku belajar yang sesuai dengan
tujuan pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan
dapat dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi akademik dapat
ditingkatkan. Perilaku belajar sering juga disebut kebiasaan belajar yaitu
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 14/25
14
merupakan proses belajar yang dilakukan individu secara berulang-ulang
sehingga menjadi otomatis atau spontan.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Minat adalah keinginan yang
didorong oleh suatu keinginan, setelah melihat, mengamati dan membandingkan
serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Minat itu
sendiri diharapkan dapat merefleksikan mahasiswa di masa yang akan datang.
Kerangka pemikiran tersebut, dapat terlihat pada skema kerangka
pemikiran berikut ini :
Gambar 2.1
Paradigma penelitian pengaruh motivasi dan perilaku belajar terhadap terhadap
minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk)
2.6 Hipotesis
Analisis mengenai motivasi dan perilaku belajar mahasiswa untuk
mengikuti PPAk menunjukkan bahwa motivasi dan perilaku belajar kemungkinan
besar berperan dalam menentukan minat seorang mahasiswa untuk mengikuti
PPAk. Pendidikan Profesi Akuntansi penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi
sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang
profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka
diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti
Motivasi
(X1)
Perilaku Belajar
(X2)
Minat Mahasiswa
Akuntansi untuk
mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi
(PPAk)
(Y)
H1
H2
H3
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 15/25
15
PPAk. Motivasi atau dorongan merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat
sehingga motivasi tersebut merupakan suatu tenaga yang menggerakkan
mahasiswa untuk berminat mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai
tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut.
Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran yang telah
diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis usulan penelitian sebagai
berikut :
H0 = Tidak berpengaruh
H1 = Motivasi secara parsial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk).
Jika Fhitung > Ftabel atau p < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
H2 = Motivasi dan perilaku belajar secara simultan berpengaruh terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi
(PPAk).
Jika thitung > ttabel atau p < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
H3 = Perilaku belajar secara parsial berpengaruh terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk).Jika thitung > ttabel atau p < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 16/25
16
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah motivasi dan perilaku belajar terhadap
minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi
(PPAk). Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa jurusan akuntansi program
studi strata 1 (S1) angkatan 2007, 2008, 2009 dan 2010.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk metode penelitian survey, hal ini sesuai yang
dikemukan oleh Singaribun dan Effendi (1995: 3) bahwa yang memakai ukuran
sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisouner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok adalah metode penelitian survey.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan
(verifikasi) yaitu berusaha menguji hasil pemikiran yang rasional yang
kebenarannya bersifat sementara (hipotesis). Selanjutnya, tentang hubungan suatuvariabel di dalam penelitian ini, akan dianalisis dengan bantuan peralatan statistik
yang relevan dengan data yang akan dianalisis.
3.3 Operasional variabel
Untuk menentukan data apa yang diperlukan dalam penelitian ini, terlebih
dahulu peneliti mengoperasionalisasikan konsep-konsep atau variabel-variabel
seperti yang diinventarisir di dalam kerangka pemikiran. Adapun variabel dalam
penelitian ini terdiri atas variabel independen yaitu motivasi (X1) dan perilaku
belajar (X2) serta variabel dependen yaitu minat mahasiswa (Y). Agar peneliti
lebih terarah, maka pada bagian ini akan diuraikan masing-masing variabel
tersebut sebagai berikut :
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 17/25
17
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen atau stimulus, preduktor, antecedent, dalam
bahasa indonesia sering disebut dengan variabel bebas dengan simbol X yang
merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
terikat. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen (variabel X),
yaitu :
a. Motivasi sebagai variabel X1, adalah suatu keadaan atau kondisi yang
mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan
sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai
tujuannya.
b. Perilaku belajar sebagai variabel X2, adalah proses yang dilakukan
seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti, dan sebagainya, untuk memperoleh tingkah laku yang lebih baik
secara keseluruhan akibat interaksinya dengan lingkungannya.
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen atau variabel output, kriteria, konsekuen, dalam
bahasa Indonesia sering disebut dengan variabel terikat dengan simbol Y yaituvariabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat
mahasiswa, yaitu kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu
kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya
perhatian, dan keaktifan berbuat.
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 18/25
18
Tabel 3.1
Indikator Variabel
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
Motivasi(X1)
- Motivasi karir
- Motivasi kualitas- Motivasi ekonomi
Ordinal
Perilaku Belajar (X2)
- Kebiasaan mengikuti pelajaran
- Kebiasaan Membaca Buku- Kunjungan ke Perpustakaan
- Kebiasaan Menghadapi Ujian
Ordinal
Minat MahasiswaAkuntansi Untuk
MengikutiPendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk)(Y)
- Minat dianggap sebagai
perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai
dampak pada suatu perilaku.- Minat menunjukkan seberapa
keras seseorang beranimencoba.
- Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang
direncanakan seseorang untuk dilakukan
Ordinal
Sumber : Data diolah sendiri
Indikator-indikator diatas, baik variabel X maupun variabel Y menjadi
dasar untuk pembuatan kuesioner dimana jawaban diberi skor sebagai mana
dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.2
Skor atas jawaban pertanyaan menurut skala Likert
No Pilihan (option) Bobot (skala)
1 Sangat sesuai 5
2 Sesuai 43 Ragu-ragu 3
4 Tidak sesuai 2
5 Sangat tidak sesuai 1
Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2007)
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 19/25
19
Data yang dihimpun dengan menggunakan daftar pertanyaan
(indikator) yang ditunjukkan sebagai alat ukur teknik skala Likert. Setiap
jawaban diberikan skor numerik (angka) untuk menentukan pendapat
mahasiswa akuntansi tentang pengaruh metode belajar dan metode
pembelajaran terhadap indeks prestasi kumulatif. Daftar kuesioner
menggunakan skala Likert, didasarkan pendapat Kenner dalam Umar (2002)
bahwa skala Likert berhubungan dengan pernyataan sikap seseorang terhadap
sesuatu.
3.4 Populasi Dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : subjek/objek yang
mempunyai kuantitas dan karaterikstrik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sigiono, 2000). Iqbal
hasan (2001) mengemukakan bahwa populasi (universe) adalah totalitas dari
semua objek atau individu yang memiliki karakteristrik tertentu, jelas, dan
lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian).
Populasi dalam penelitian ini meliputi mahasiswa jurusan akuntansiangkatan 2007, 2008, 2009, dan 2010. Adapun alasan peneliti mengambil
mahasiswa angkatan 2007 - 2010 agar lebih representastif menggambarkan
motivasi dan perilaku belajar mahasiswa akuntansi S1 secara keseluruhan.
3.5 Jenis Dan Sumber Data
Data penelitian adalah fakta atau keterangan-keterangan yang ingin
diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti. Adapun jenis data dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau
data kualitatif yang diangkakan (scoring) (Sugiono, 1999).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung melalui
kuesioner.
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 20/25
20
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan cara
mempelajari literatur-literatur yang mempunyai kaitan dengan penelitian ini.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang standar dilakukan
secara sistematis untuk memperoleh data yang dibutuhkan, dimana data tersebut
harus cukup valid dan dapat dijamin kebenarannya. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan terstruktur yang ditujukan pada mahasiswa
akuntansi di Universitas Tadulako.
2. Wawancara, yang dilakukan untuk melengkapi kuesioner.
3. Observasi, yaitu suatu pendekatan dimana dilakukan pengamatan secara
langsung pada mahasiswa yang dijadikan sampe dalam penelitian ini
4. Studi dokumen, yaitu pengumpulan studi dokumen, yang melalui dokumen
publikasi dan mempunyai hubungan erat dengan masalah yang diteliti
3.7 Uji Kualitas Data1. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan terhadap kuesioner yang digunakan untuk
mengukur variabel motivasi dan minat dengan melihat nilai korelasi item
dengan skor total seluruh item, karena data penelitian menggunakan skala
lik ert maka digunakan metoda pear son correlat ion dengan bantuan alat ukur
SPSS 11.00 For W indow s. Nilai probabilitas yang digunakan untuk menerima
atau menolak signifikansi korelasi item variabel dengan skor total adalah 0,05.
Jika nilai signifikansi item lebih besar dari pada probabilitasnya, maka item
tersebut tidak valid. Setelah dilakukan pengujian validitas terhadap motivasi
dan minat ternyata tidak ada pertanyaan yang harus dikeluarkan dalam
analisis, karena kuesioner yang diuji telah memenuhi tingkat signifikansi
sebesar 0.05.
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 21/25
21
2. Uji Reliabilitas
Uji reabilitas untuk motivasi menghasilkan total C ronbach Al pha ( E) sebesar
0.7312. Dan untuk minat menghasilkan total C ronbach Al pha ( E) sebesar
0.7507. Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner cukup andal karena nilai
C ronbach Al pha ( E) > 0.6 (Nunnally, 1969 dalam Ghozali, 2001), apabila
digunakan untuk mengukur kembali objek yang sama, hasil yang ditunjukkan
relatif tidak berbeda.
3.8 Uji Asumsi Klasik
Berikut akan disajikan ringkasan hasil uji asumsi klasik dalam penelitian
ini yaitu autok orelasi, normalit as, hetero sk ed ast isit as dan mul t ik olinier it as.
1. Autokorelasi. Hasil pengujian melalui Durbin-W at son menunjukkan bahwa
untuk variabel motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi dapat
dipastikan tidak terjadi autokorelasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan
koefisien DW sebesar 1.682 yang terletak antara 1,66 (dl) sampai dengan 2,34
(du).
2. Normalitas. Hasil tes normalit as dengan normal probability pl ot dari re sid ual
value menunjukkan bahwa nilai sebaran data terletak di sekitar garis diagonal,
serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Ini menunjukkan bahwa
model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalit as.
3. Heteroskedastisitas. Hasil plot pengujian ini menunjukkan bahwa di sekitar
angka nol pada sumbu y dan tidak membentuk suatu pola atau trend tertentu.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi hetero sk ed ast isit as pada model
regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
4. Multikolinearitas. M ul t ik olinier it as terindikasi apabila terdapat hubungan
linear antara variabel ± variabel independen dalam model regresi. Dari hasil
olah data menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel independen dibawah
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 22/25
22
10 dan nilai tolerance diatas 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
hubungan linier antara variabel independen dalam model regresi.
3.9 Metode Analisis
Peralatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu regresi linear
berganda dengan formulasi sebagai berikut (Sugiono, 1999) :
Y = a + b1X1 + b2X2 + ««««««« + bnXn + e
Dimana :
Y = Variabel dependen
X1-Xn = Variabel independen
a = Konstanta
b1 ± bn = Parameter yang diberi nama, koefisien regresi
e = Standar error
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk), sementara untuk variabel
independen, peneliti menggunakan variabel motivasi dan perilaku belajar.
Sehingga jika dimasukkan pada formulasi regresi linear berganda, maka akan
diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi
akuntansi (PPAk)
a = Konstanta
X1 = Motivasi
X2 = Perilaku belajar
b1 ± b2 = Koefisien regresi
e = Standar error
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 23/25
23
Kemudian untuk menguji keberartian dari koefisien korelasi dapat
diformulasikan dengan rumus sebagai berikut, (Sugiono, 1999) :
r² = b1 X1 + Y b2 X2 « Yn
Y2
r² = koefisien determinasi ganda
b1 b2 = koefisien korelasi
Koefisien determinan
Koefisien determinan dimaksudkan untuk mengukur keterikatan model,
seberapa besar pengaruh faktor independen. Jika range mendekati 1, maka
variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang kuat dalam menjelaskan
variabel dependen (Y). Semakin mendekati 0, maka variabel independen (X)
semakin lemah pengaruhnya dalam menjelaskan variabel dependen (Y).
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 24/25
24
DAFTAR PUSTAKA
Media Akuntansi, Edisi 04/Oktober-November 1999, Tahun VI/1999 Pemerintah
Republik Indonesia (1954), ³Undang-Undang No 34 tahun 1954 Tentang
Pemberian Gelar Akuntan´, Lembaran Negara.
SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 036 tahun 1993 Tentang Pemberian
Sebutan Akuntan.
Djarwanto (1993), ³Statistik Sosial Ekonomi´, Edisi ke-2 BPFE, Yogyakarta.
Sugiyono (1999), ³Statistik Untuk Penelitian, Alpha-Beta´, Bandung
WWW.IAI-Online.or.id, tentang USAP dan Media Akuntansi.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (1990), ³Kamus
Besar Bahasa Indonesia´ , Jakarta: Balai Pustaka.
Slameto (1991), ³Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya´, Jakarta: Rineka
Cipta.
Sardiman A. M (1988), ³Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar´, Jakarta: CV.
Rajawali.
I. L. Pasaribu dan Simanjuntak (1983), ³Proses Belajar Mengajar´, Bandung: Tarsito.
Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, dan Kiky Juliana (2004), ³Pengaruh
Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk)´, Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali.
5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 25/25
25
Aditya Anggraeni Evytasari (2010), ³Pengaruh Pengendalian Diri, Motivasi Dan
Minat Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Akuntansi UPN ³Veteran´ Jawa Timur)´, Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ³Veteran´ Jawa Timur, Surabaya.
Filia Rahmi (2010), ³Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan
Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Studi Empiris
Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang Dan
Universitas Gajah Mada Yogyakarta)´, Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang, Semarang.