Proposal KK Kalisat
-
Upload
aris-d-roban -
Category
Documents
-
view
67 -
download
2
Transcript of Proposal KK Kalisat
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Implikasi diterapkannya konsep Otonomi Daerah (OTODA) melalui
perangkat UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25
Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Daerah
telah memberikan perubahan-perubahan yang cukup mendasar dalam sistem
pemerintahan. Perubahan sistem sentralistik menjadi desentralisasi ini menyangkut
pemberian wewenang yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara
proporsional. Setiap daerah, dalam hal ini telah diberikan kebebasan untuk
mengelola, mengembangkan segala potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber
daya manusia (SDM) yang dimilikinya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat itu dapat dicapai
melalui pembangunan. Pembangunan menurut Tjokroamidjojo adalah suatu proses
pembaharuan yang kontinyu dan terus-menerus dari keadaan tertentu kepada keadaan
yang lebih baik. Pembangunan desa sebagai bagian yang integral dari pembangunan
nasional yang dilaksanakan melalui kebijaksanaan OTODA dan pengaturan sumber
daya nasional, telah memberikan kesempatan bagi kinerja daerah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Pengertian ini juga memberikan suatu kesimpulan bahwa pembangunan merupakan
suatu proses perubahan yang kontinyu dan berkesinambungan dari suatu keadaan
tertentu pada suatu keadaan yang lebih baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa
pembangunan merupakan suatu usaha menciptakan pertumbuhan atau perubahan
yang lebih baik dari sebelumnya.
Pembangunan nasional dewasa ini titik beratnya dimulai dari daerah pedesaan
yang merupakan bagian integral didalamnya, mengingat tujuan pembangunan itu
sendiri adalah meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat
dimana mayoritas rakyat Indonesia berdomisili di daerah Pedesaan. Dengan
demikian pembangunan nasional tidak akan terlepas dari upaya pembangunan
masyarakat desa.
Pembangunan Nasional Negara Indonesia dilakukan secara bertahap dan
merata dari seluruh wilayah Indonesia. Sebagaimana dicita-citakan dalam rumusan
GBHN yang dilaksanakan dalam segala bidang kehidupan. Pelaksanaan
pembangunan pada hakekatnya diarahkan untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya demi mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pembangunan ekonomi regional ini disebabkan karena keterbatasan potensi
sumber daya manusia, atau belum adanya pemberdayaan yang maksimal terhadap
produk-produk unggulan yang ada, masalah ini umumnya dilatarbelakangi oleh
rendahnya kualitas dari pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia.
Seperti yang tertuang dalam Tap MPR RI No. II/MPR/1993. Letak kemakmuran
melalui pembangunan nasional juga dimaksudkan untuk meningkatkan Sumber Daya
Manusia dengan penerapan IPTEKS. Hal ini dikarenakan adanya penyebaran sumber
daya yang tidak merata. Berkaitan dengan hal tersebut penelitian dan pengamatan
regional yang cermat dan komprehensif semakin dibutuhkan agar kebijaksanaan
pembangunan regional untuk masing-masing wilayah dapat ditentukan lebih cepat,
terarah sampai dengan potensi yang terdapat pada masing-masing wilayah.
Implikasinya adalah perlunya disusun suatu perencanaan yang terkoordinir
dan terintegrasi baik dalam penentuan tujuan pembangunan maupun dalam perangkat
kebijaksanaan dalam menentukan prioritas untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini,
diperlukan untuk menghindari inkonsistensi dalam perencanaan pembangunan
regional.
Dalam era globalisasi dan liberalisasi ekonomi yang sekarang sedang
dihadapi oleh semua negara di dunia merupakan tantangan baru dalam perencanaan
pembangunan regional. Sebab, pasar global yang semakin menyatu akibat kemajuan
teknik dan informasi menurut bidang perekonomian regional yang mantap dan kuat.
Salah satu upaya untuk memperkuat basis perekonomian tersebut adalah dengan cara
pemberdayaan masyarakat desa melalui POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga)
yang merupakan forum atau wadah silaturahmi, komunikasi, advokasi dan wadah
kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan keluarga secara mandiri berazaskan Gotong Royong
yang berbasis pada bentuk Kebersamaan Keluarga, misalnya kelompok PKK
Tingkat Lingkungan atau RW, Karang Taruna ataupun Kelompok Pengajian.
POSDAYA ini adalah sebuah sarana pemberdayaan yang dibentuk oleh, dari, dan
untuk masyarakat.
Peranan POSDAYA adalah melakukan upaya-upaya dalam pembangunan
manusia dan keluarga sejahtera untuk mencapai target IPM dan MDGs. Adapun
beberapa target MDGs antara lain adalah:
1. Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan kelaparan ;
2. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal ;
3. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan ;
4. Menurunkan angka kematian anak ;
5. Memperbaiki kesehatan maternal ;
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya ;
7. Menjamin kesinambungan lingkungan hidup ;
8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan.
Dalam hal ini keberadaan POSDAYA ditujukan untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat, meningkatkan status pendidikan masyarakat serta
meningkatkan status ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan keluarga para-
sejahtera menjadi keluarga sejahtera, sehingga diharapkan dapat memenuhi target
MDGs di atas.
Agar POSDAYA ini dapat terwujud menjadi salah satu sarana yang dapat
membantu pembangunan masyarakat desa, maka di sini perguruan tinggi beserta
civitas akademiknya sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi juga memiliki tanggung
jawab moral dan profesional untuk mensukseskan program POSDAYA tersebut
melalui sumbangan ilmiah pengetahuan dan program-program pengembangan dan
pembangunan desa. Hal ini karena perguruan tinggi mengemban amanah nasional
untuk dapat melahirkan tenaga pemikir yang progresif, kreatif, dan inovatif yang
dengan pemikirannya itu diharapkan mampu menunjukkan jalan yang dapat
menyadarkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan
terutama melalui penerapan IPTEKS. Dalam rangka mempercepat akselerasi kualitas
SDM terutama dalam pembangunan ekonomi kerakyatan demi mewujudkan hal itu
perguruan tinggi memutuskan Kuliah Kerja sebagai kegiatan intrakulikuler dalam
bentuk pengintegrasian antara pengabdian kepada masyarakat dengan pendidikan
dan penelitian untuk mahasiswa dengan bimbingan Perguruan Tinggi dan Pemerintah
Daerah yang dilaksanakan secara interdisiplin dan intrakurikuler.
Mahasiswa sebagai bagian dari civitas akademika perguruan tinggi, pada
akhirnya diharapkan mampu memberikan kontribusinya dalam proses pembangunan
pedesaan melalui POSDAYA tersebut. Ilmu yang pernah atau yang dimiliki selama
kuliah akan sangat berarti apabila dapat diterapkan secara nyata di lingkungan
masyarakat. Sebaliknya akan sia-sia setelah terjun di masyarakat tanpa bisa
memanfaatkan ilmu-ilmunya. Melalui kegiatan kuliah kerja peran mahasiswa
diharapkan dapat menciptakan suatu pertumbuhan dan keadaan yang lebih baik di
pedesaan. Peran dasar yang dapat diimplementasikan dalam masyarakat desa antara
lain :
1) Memberi masukan informasi
Seringkali masyarakat desa tertinggal dari akses-akses informasi baik
melalui media massa ataupun elektronik. Ketertinggalan ini sebagai akibat
kesibukan mereka sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasar pokok
sehingga tidak memungkinkan mereka untuk mengenyam informasi-
informasi dari luar. Rendahnya tingkat perekonomian juga menyebabkan
masyarakat desa tidak bisa mengakses berita-berita lewat jalur teknologi
seperti televise, radio, koran, dan lain-lain. Dari keadaan tersebut peran
mahasiswa yang secara intelektual dianggap lebih dari masyarakat desa
dalam kegiatan kuliah kerja dapat menukarkan informasi-informasi yang
penting bagi masyarakat. Saling masukan informasi ini dapat dijadikan proses
pembelajaran dan pendidikan bagi masyarakat desa secara keseluruhan, dan
mahasiswa sendiri.
2) Pemberi motivasi kepada masyarakat
Dalam pembangunan masyarakat desa tidak akan lepas dari
keterlibatan seluruh masyarakat desa, yang secara budaya memiliki rasa
kekeluargaan dan rasa persaudaraan yang kuat akan sangat membantu dalam
proses pembangunan desa. Dari kelebihan tersebut motivasi masyarakat
untuk terus berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan sangat diperlukan.
Peran ini memungkinkan mahasiswa untuk memberi suri tauladan terhadap
masyarakat melalui gerakan-gerakan sosial ketika kuliah kerja dilaksanakan.
3) Pelancar proses difusi dan teknologi
Ketertinggalan masyarakat desa dari teknologi menyebabkan mereka
sering “gagap” terhadap inovasi-inovasi baru teknologi yang bersifat modern.
Teknologi merupakan bagian penting dari pembangunan. Dalam kegiatan
kuliah kerja mahasiswa dapat memainkan peran untuk bisa menyebarkan
hasil-hasil teknologi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
masyarakat desa teknologi pertanian sangat dibutuhkan dengan
memperkenalkan inovasi-inovasi baru di bidang teknologi pertanian para
petani di desa diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil
pertaniannya.
4) Penghubung antar sistem di masyarakat
Tatanan-tatanan yang ada dalam masyarakat baik bersifat tradisi,
agama, adat istiadat merupakan norma-norma yang selalu bersentuhan
dengan aktivitas mereka sehari-hari. Norma itu mengatur kehidupan
masyarakat agar berjalan secara kondusif dengan saling menjaga tali
kekerabatan yang di desa sangat dihargai. Mahasiswa memungkinkan untuk
menjaga tali persaudaraan dengan mewujudkan rasa gotong royong melalui
kegiatan kuliah kerja dalam bentuk bakti sosial antar masyarakat dan
mahasiswa.
5) Penggerak masyarakat ke arah pembangunan
Sebagai kaum yang sering dipandang oleh masyarakat desa lebih
tinggi dalam intelektualnya, mahasiswa diharapkan mampu memberi contoh
dan mengimplementasikannya dalam pembangunan. Upaya untuk
menggerakkan masyarakat dalam proses pembangunan diwujudkan dalam
bentuk pendidikan misal mengikutsertakan masyarakat dalam program
pendidikan pemerintah, kejar paket A, bagi mereka orang dewasa yang buta
huruf, teknologi terapan, partisipasi masyarakat dalam kegiatan bakti sosial
dan lain-lain akan membuat proses pembangunan masyarakat desa itu
menjadi dinamis.
Peran strategis mahasiswa tersebut dalam kegiatan kuliah kerja yang akan
dilaksanakan dari tanggal 14 Juli sampai 27 Agustus 2010 diharapkan dapat
menciptakan suatu pertumbuhan dan perubahan masyarakat menuju keadaan yang
lebih baik. Dimana perubahan yang demikian sebagai perubahan berencana yang
dilaksanakan secara sadar oleh suatu komponen bangsa menuju modernitas dalam
rangka pembinaan bangsa dan memberikan hasil yang bermanfaat bagi orang yang
terlibat di dalamnya.
Dari kenyataan ini maka kami sebagai mahasiswa kuliah kerja terpadu perlu
melaksanakan proses untuk memperbaiki kondisi yang ada dalam masyarakat
pedesaan di Desa Sebanen Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember sebagai tempat
dimana kami melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Terpadu.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan hasil observasi yang telah kami laksanakan maka didapati
beberapa permasalahan. Adapun masalah tersebut kami identifikasi dan kami ambil
yang paling vital dan dibutuhkan masyarakat desa untuk segera kami bahas.
Desa Harjomulyo pada umumnya cukup sejahtera, warga hidup
berdampingan satu sama lain dengan sangat baik. Namun demikian ada beberapa
permasalahan yang dihadapi di desa ini, terutama terkait dengan kesadaran
masyarakat desa untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Berdasarkan observasi
yang kami lakukan, sekiranya ada beberapa hal yang menurut kami menjadi pokok
permasalahan di desa Harjomulyo, antara lain:
Masyarakat desa Harjomulyo memiliki kesadaran yang kurang akan
pentingnya pendidikan bagi anak-anak dan remaja demi peningkatan kualitas
hidup mereka. Selain itu ada kendala ketidakmampuan ekonomi yang cukup
untuk menunjang pendidikan anak di tingkat lebih lanjut dan jauhnya letak
sekolah-sekolah tingkat lanjutan seperti SMP,SMA, dan perguruan tinggi.
Para orang tua sebagian besar cenderung hanya mampu menyekolahkan anak
hingga tingkat SD dan setelah itu menikahkan anaknya (pernikahan usia
dini). Hal ini menjadi masalah bagi peningkatan kualitas hidup yang dimiliki
anak, yang mana sangat ditunjang oleh pendidikan yang memadai, minimal
adalah pendidikan dasar 9 tahun.
Tingginya tingkat pernikahan usia dini di kalangan masyarakat desa, yang
tidak hanya mengurangi kesempatan anak dan remaja untuk mengenyam
pendidikan serta meningkatkan jumlah ibu muda yang kurang memiliki
ketrampilan dan pendidikan dasar. Oleh karena itu bagi ibu-ibu muda yang
menikah usia dini perlu diberikan beberapa pelatihan yang dapat mengasah
ketrampilan agar nantinya memiliki kesempatan untuk berwirausaha.
Pelaksanaan pembangunan di desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten
Jember yang dilakukan masyarakat desa banyak mengalami hambatan, yaitu
keterbatasan SDM yang terdidik dan terlatih, serta sedikitnya pengetahuan
dan kesadaran akan kewirausahaan sebagai salah satu cara peningkatan
kualitas hidup masyarakat, yang sekaligus dapat menjadi faktor pendukung
pembangunan desa.
Permasalahan mengenai kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan
serta gizi anak dan balita, serta perlunya dibagun kesadaran akan hidup sehat
dan bersih.
1.3 Tujuan Dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan Kuliah Kerja
Terpadu, yaitu :
A. Tujuan Umum
a. Mendekatkan perguruan tinggi pada masyarakat dan pemerintah melalui
penempatan mahasiswa yang melakukan kuliah kerja di desa guna
membantu pelaksanaan pembangunan.
b. Membantu masyarakat dalam mengatasi masalah melalui kegiatan praktis
berbasis IPTEKS.
c. Memperkaya pemahaman mahasiswa terhadap masalah pembangunan.
d. Memberi pengalaman praktis pada mahasiswa dalam mengaplikasikan
teori yang telah didapatkan dari bangku perkuliahan pada realitas sosial
dalam masyarakat.
B. Tujuan Khusus
a. Menemukan dan merumuskan masalah pembangunan yang ada di desa
dan kemudian bersama-sama menentukan formulasi yang tepat dari
berbagai alternatif solusi yang ada.
b. Menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pihak-pihak yang terkait untuk
turut berperan serta secara aktif dalam setiap pembangunan desa.
c. Mengembangkan potensi yang ada di desa Harjomulyo dalam membantu
program pemerintah dan mengarahkan desa Harjomulyo menjadi desa
yang lebih maju di mana warganya mampu untuk meningkatkan
kesehjahteraan keluarga dengan basis kewirausahaan.
d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan masyarakat.
1.3.2 Manfaat
A. Pemerintah
a. Membantu dalam terbentuknya kader-kader pembangunan.
b. Mendorong masyarakat untuk mendayagunakan potensi yang ada guna
mempercepat laju pembangunan.
c. Membantu terlaksananya program-program yang telah direncanakan oleh
pemerintah misalnya Posyandu, PKK, KB, Reboisasi, dan lain-lain.
B. Bagi Masyarakat Desa
a. Menambah wawasan, pengetahuan, serta keterampilan masyarakat desa
dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b. Meningkatkan minat masyarakat desa untuk melakukan pembangunan
bagi diri sendiri dan desanya.
c. Memperoleh informasi tentang perkembangan pemikiran yang berkaitan
dengan upaya pembangunan desa.
d. Masyarakat desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember dapat
termotivasi untuk ikut serta berperan aktif untuk melaksanakan
pembangunan.
e. Masyarakat dapat pengetahuan baru tentang IPTEKS yang diberikan oleh
mahasiswa.
C. Bagi Lembaga atau Universitas
a. Sebagai salah satu upaya penerapan Tridarma Perguruan Tinggi terutama
darma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat.
b. Mendekatkan Universitas Jember kepada masyarakat dan pemerintah.
c. Memperoleh umpan balik dari masyarakat sehingga kurikulum materi
perkuliahan dan pengembangan ilmu dapat lebih disesuaikan dengan
tuntutan nyata pembangunan.
D. Bagi Mahasiswa
a. Mendekatkan alam pikiran mahasiswa untuk melaksanakan setiap
penelaahan dan pemahaman masalah yang ada di masyarakat secara
prakmatis dan ilmiah.
b. Memberi keterampilan pada mahasiswa untuk melaksanakan program
pembangunan desa.
c. Membina mahasiswa untuk menjadi motivator, dinamisator, dan problem
solver.
d. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman yang berharga dari
masyarakat secara langsung untuk menemukan, merumuskan,
memecahkan, dan menanggulangi permasalahan yang ada di masyarakat
secara praktis dan interdisipliner.
e. Mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat dan juga dapat
mempraktekkan ilmu pengetahuan yang di dapat di perguruan tinggi
sesuai dengan kondisi masyarakat.
II. METODE
2.1 Tempat Dan Waktu
Program kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Universitas Jember
gelombang I tahun 2012 ini untuk kelompok 17 berlokasi di Desa Harjomulyo,
Kecamatan Silo, Kabupaten Jember yang berlangsung selama 6 minggu atau 45 hari
terhitung mulai tanggal 17 Januari 2012 sampai dengan 2 Maret 2012. Tempat
kegiatan dan pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan jenis kegiatan dan lokasi
kegiatan yang telah direncanakan.
2.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran program kegiatan kuliah kerja terpadu ini adalah warga
desa setempat yang meliputi perangkat desa, petani, pedagang, pengrajin, ibu-ibu
PKK, pemuda desa/karang taruna, anak-anak usia sekolah dan pra sekolah serta
anggota masyarakat lainnya. Adapun klasifikasi khalayak sasarannya adalah:
Perangkat desa: merupakan penggerak masyarakat yang secara langsung
mengarahkan masyarakat dalam pembangunan masyarakat seutuhnya.
Pemuka agama dan tokoh masyarakat: peranan mereka di desa juga sangat
berpengaruh, sebab segala ucapan, tindakan, dan perilaku mereka adalah
panutan masyarakat desa.
Pengurus dan anggota PKK: berperan ganda, disamping sebagai pengurus
dan anggota PKK juga sebagai ibu rumah tangga.
Kelompok remaja/karang taruna: merupakan salah satu kelompok yang
sangat penting dalam pembangunan desa. Agar kelompok ini memiliki
kesempatan yang lebih baik atau maju maka diberi motivasi, pengarahan,
atau kesempatan berkarya.
Pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Menegah: sebagian besar penduduk
pedesaan adalah pelajar tingkat SD yang belum memiliki keinginan untuk
melanjutkan ke jenjang SMP. Di sini program yang dilaksanakan sebagai
program KKT mahasiswa di Desa Harjomulyo adalah memberi penyuluhan
kepada para pelajar akan pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP
sebagai bentuk pemenuhan Wajib Belajar 9 Tahun. Selain itu penting pula
memberi kesadaran bagi pelajra tingkat Sekolah Menengah untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih lanjut demi peningkatan kualitas
pendidikan pelajar itu sendiri.
Ibu Rumah Tangga: sebagai orang tua yang berperan besar dalam
perkembangan anak, ibu rumah tangga dipilih sebagai khalayak sasaran
dengan pemberian penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan serta
kesehatan anak dan balita.
Masyarakat desa pada umumnya: merupakan pelaku utama dalam
pembangunan, oleh sebab itu pengabdian mahasiswa perlu melibatkan secara
langsung masyarakat dalam setiap aktivitas.
Pengrajin kerai atau usaha perseorangan mandiri: merupakan lapangan kerja
bagi masyarakat setempat.
2.3 Jenis Kegiatan
Jenis-jenis kegiatan yang akan dilaksanakan di Desa Harjomulyo, Kecamatan
Silo, Kabupaten Jember yaitu berupa kegiatan pembentukan POSDAYA-POSDAYA
dengan program-program kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
pedesaan. Adapun beberapa program yang sekiranya akan dilaksanakan dalam
POSDAYA yang akan dibentuk adalah:
1) Program Pendidikan
Program ini menitikberatkan pada pentingnya bisa membaca dan menulis
bagi semua perangkat desa Harjomulyo. Sebagian besar perangkat Desa
Harjomulyo termasuk dalam kategori buta huruf. Program pendidikan ini
juga ditujukan kepada siswa SD khususnya untuk membantu mereka dalam
menguasai dan memahami pelajaran bahasa Inggris. Tujuan program ini
adalah membantu perangkat desa agar bisa membaca dan menulis. Adapun
kegiatan dalam program ini antara lain:
a. Usaha pemberantasan buta huruf dan pelatihan baca tulis untuk peranakat
desa Harjomulyo.
b. Penyuluhan English Smart Solution bagi siswa SD
c. Pelatihan MS. Office
d. Penyuluhan Menabung Sejak Dini
2) Program Kreativitas dan Wirausaha
Penyuluhan mengenai pembentukan pra koperasi simpan pinjam sederhana
bagi warga yang ingin membuka dan meningkatkan usaha, khusunya
kerajinan kerai. Penyuluhan dan pelatihan ketrampilan ibu-ibu rumah tangga
serta Lansia untuk kewirausahaan. Pengenalan dan pelatihan teknik
pemasaran produk usaha. Adapun kegiatan dalam program ini antara lain:
a. Peningkatan Kreativitas Ibu PKK
b. Penyuluhan Pra-Koperasi
c. Penyuluhan Berwira Usaha
3) Program Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Program ini menitikberatkan pada usaha peningkatan kualitas kesehatan dan
kebersihan lingkungan bagi seluruh masyarakat di Dusun Sumber Lanas
Barat Desa Harjomulyo. Adapun kegiatan dalam program ini antara lain:
a. Penyuluhan Imunisasi
b. Penyuluhan Makanan Sehat
c. Berpartisipasi Dalam Kegiatan Posyandu
d. Kebersihan Lingkungan
4) Program Pertanian
a. Penyuluhan System Tanam Jajar Legowo
b. Penyuluhan Kesesuaian Penggunaan Dosis Pupuk
c. Penyuluhan System Pertanian Moderm Fertikultur
2.4 Teknik Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Terpadu ini diharapkan adanya
partisipasi aktif dari masyarakat. Adapun teknik kegiatan atau cara yang digunakan
agar masyarakat dapat aktif dalam setiap program kegiatan terbagi menjadi dua
pendekatan, yaitu :
Pendekatan formal, meliputi:
a. Penyuluhan
b. Pelatihan
c. Diskusi
d. Peragaan dan demonstrasi
e. Simulasi
Pendekatan Nonformal, meliputi:
a. Pendekatan kelompok
Model pendekatan kelompok dilakukan melalui penyuluhan secara
kelompok, ceramah dan tanya jawab. Pendekatan ini dilakukan pada
pengajian-pengajian, pertemuan PKK, posyandu dan organisasi
kemasyarakatan lainnya.
b. Pendekatan individu
Dilaksanakan dengan melakukan silahturahmi ke rumah-rumah
penduduk guna mendukung metode pendekatan kelompok.
c. Metode persuasif
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengajak dan memotivasi
masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan melalui kelompok atau
perorangan.
d. Metode partisipasi
Yaitu metode yang dilakukan dengan langsung terjun secara aktif
dalam kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat atau mahasiswa.
e. Metode pembuktian
Yaitu masyarakat perlu mendapatkan bukti apa yang diberikan
sehingga perlu diberikan contoh terlebih dahulu.
III. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Susunan Organisasi
SUSUNAN ORGANISASI KULIAH KERJA TERPADU
UNIVERSITAS JEMBER KELOMPOK 33 GELOMBANG II TAHUN 2010
DESA SEBANEN, KECAMATAN KALISAT, KABUPATEN JEMBER
JABATAN NAMA FAKULTAS NIMKoordinator Imam Akbarissalam Pertanian 081510501068Wakil Koordinator
Umar Fajar Darmawan T Teknik 081910101046
Sekretaris Elsa Yuniar Ardyana PSIK 082310101030Bendahara Kun Tepa Palupi Pertanian 081510601047
SEKSI-SEKSISeksi Perlengkapan
Ranto Fajar W Teknik 081910301072
Seksi Pubdekdok Siti Zainiyah Ekonomi 080810391088Seksi Konsumsi Rita Pujiati FISIP 080910202036Seksi Acara Sukardi Sastra 080110191040
3.2 Jadwal Kegiatan
JENIS PROGRAM KEGIATAN DAN RENCANA KULIAH KERJA TERPADU KELOMPOK 17UNIVERSITAS JEMBER GELOMBANG I TAHUN 2012
DI DESA HARJOMULYO, KECAMATAN SILO, KABUPATEN JEMBER
NO. KEGIATANVOLUMEUKURAN
KHALAYAKSASARAN
SUMBER DANA (RIBUAN) LOKASI
PENANGGUNGJAWAB
MASY MHS DLLI PROGRAM PENDIDIKAN
A Pemberantasan Buta Huruf 4x Peragkat desa Balai Desa RantoB Pelatihan Smart Solution Dalam Pemahaman B. Inggris 4x Pelajar SD Sekolah Sukardi
C Pelatihan MS. Office 2x Perangkat
Desa Balai Desa UmarD Penyuluhan Menabung Sejak Dini 2x Masyarakat Sekolah Nia
II PROGRAM KEWIRAUSAHAAN DAN KREATIVITAS A Peningkatan Kreativitas Ibu PKK 2x Ibu PKK Balai Desa Tim KKTB Penyuluhan Pra-Koperasi 2x Masyarakat Balai Desa Tim KKTC Penyuluhan Berwira Usaha 1x Masyarakat Balai Desa Rita
III PROGRAM KESEHATAN DAN KEBERSIHAN A Penyuluhan Imunisasi 1x Masyarakat Balai Desa ElsaB Penyuluhan Makanan Sehat 1x Masyarakat Balai Desa Tim KKTC Berpartisipasi Dalam Kegiatan Posyandu 6x Masyarakat Posyandu Tim KKT
D Kebersihan Lingkungan 2x Masyarakat Lingkungan Tim KKTIV PROGRAM PERTANIAN
A Penyuluhan System Tanam Jajar Legowo 1x Masyarakat Balai Desa ImamB Penyuluhan Kesesuaian Penggunaan Dosis Pupuk 1x Masyarakat Balai Desa PalupiC Penyuluhan System Pertanian Moderm Fertikultur 1x Masyarakat Balai Desa Imam
TOTAL DANA KEGIATAN
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO. KEGIATANJANUARI FEBRUARI
3 4 1 2 3 4I PENERAPAN IPTEKS
A Pelatihan Smart Solution Dalam Pemahaman B. Inggris B Penyuluhan Kewirausahaan C Penyuluhan Imunisasi D Penyuluhan Makanan Sehat E Peningkatan Kreativitas Ibu PKK F Penyuluhan Pra-Koperasi G Penyuluhan Menabung Sejak Dini H Penyuluhan Makanan Sehat I Penyuluhan System Tanam Jajar Legowo J Penyuluhan Kesesuaian Penggunaan Dosis Pupuk K Penyuluhan System Pertanian Moderm Fertikultur
II MEMBANTU PROGRAM PEMERINTAH A Pelatihan MS. Office Pada Perangkat Desa B Berpartisipasi Dalam Kegiatan Posyandu C Pemberantasan Buta Huruf
III BAKTI SOSIAL A Kebersihan Lingkungan B Berpartisipasi Dalam Peringatan Maulid Nabi
IV PEMBUATAN LAPORAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN KULIAH KERJA TERPADU
Anggaran Pelaksanaan Dari Setiap Program Kegiatan : Rp 935.000,00
Anggaran Dana Kesekretariatan :
Pengadaan Proposal 3 eks @ Rp. 5000 Rp 15.000,00
Amplop 1 kotak @ Rp. 10,000 Rp 10.000,00
Kertas HVS A4 70 gram 2 rim @ Rp. 25,000 Rp 50.000,00
Map Plastik 2 bh @ Rp. 5000 Rp 10.000,00
Pengadaan Laporan 5 eks @ Rp. 15,000 Rp 75.000,00
Dokumentasi (PRINT) 2botol @ Rp. 28.000 Rp 56.000,00
Cinderamata (Vandel) 10bh @ Rp.30,000 Rp 300.000,00
Konsumsi Selama 6 Minggu 45 hr @ Rp. 10,000 Rp 450.000,00
Rp 966.000,00
TOTAL ANGGARAN Rp 1.901.000,00
3.3 Rencana Anggaran Biaya
Terbilang :
SATU JUTA SEMBILAN RATUS SERIBU RUPIAH
IV. PENUTUP
Proses perubahan dan pembangunan bagi masyarakat terutama masyarakat
pedesaan sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Terpadu mahasiswa Universitas
Jember tidaklah lepas dari kerjasama antara mahasiswa, lembaga-lembaga
pemerintahan serta tentunya peran aktif dan partisipasi masyarakat desa itu sendiri.
Pada dasarnya perubahan dan arah pembangunan dapat ditentukan oleh masyarakat,
karena masyarakat mengetahui kondisi realitas yang terjadi di lingkungan sosialnya.
Namun semuanya akan menjadi sia-sia ketika tidak disertai dengan peningkatan
kualitas sumber daya (resources) yang ada, baik sumber daya alam (SDA) maupun
sumber daya manusianya (SDM).
Dengan melihat potensi beserta permasalahan pembangunan yang terdapat di
Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember diperlukan penanganan yang
tidak hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa atau aparat pemerintah saja. Tentunya
kami mengharapkan kerjasama dari pihak terkait lainnya karena permasalahan
pembangunan merupakan tanggung jawab kita semua. Akhirnya kami sebagai
mahasiswa peserta program Kuliah Kerja Terpadu Universitas Jember mempunyai
harapan besar terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat Desa Harjomulyo.
Demikian proposal ini kami buat dan sampaikan dengan harapan program
kegiatan yang kami laksanakan dapat terselenggara dengan baik dan lancar. Semoga
kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi kita semua. Atas segala perhatian dan
kerjasama dari berbagai pihak kami sampaikan terima kasih.
PEMBENTUKAN POSDAYA DAN PENYULUHAN PRAKOPERASI SEBAGAI WADAH UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DI DUSUN SUMBER
LANAS BARAT DESA HARJO MULYO KEC. SILO KAB. JEMBER
PROPOSAL KULIAH KERJA TERPADU
Kelompok : 17Disusun Oleh :
1. Imam Akbarissalam 081510501068 (Fakultas Pertanian) 2. Umar Fajar Darmawan T 081910101046 (Fakultas Teknik)3. Elsa Yuniar Ardyana 082310101030 (Fakultas PSIK)4. Kun Tepa Palupi 081510601047 (Fakultas Pertanian) 5. Ranto Fajar W 081910301072 (Fakultas Teknik)6. Siti Zainiyah 080810391088 (Fakultas Ekonomi)7. Rita Pujiati 080910202036 (Fakultas ISIP)8. Sukardi 080110191040 (Fakultas Sastra)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JEMBER
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATJANUARI, 2012
Pengesahan proposal
Kuliah kerja terpadu
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat – Universitas Jember
a. Judul Kegiatan : Pembentukan Posdaya dan PenyuluhanPrakoperasi Sebagai Wadah Untuk MeningkatkanPerekonomian Di Dusun Sumber Lanas BaratDesa Harjomulyo Kec. Silo kab. Jember.
b. Koordinator :
- Nama : Imam Akbarissalam
- NIM : 081510501068
- Fakultas : Pertanian
c. Jumlah anggota kelompok : 8
d. Lokasi KKT :
- Desa : Harjomulyo
- Kecamatan : Silo
- Kabupaten : Jember
e. Kelompok KKT : 17
f. Waktu pelaksanaan KKT : 45 hari
g. Biaya kegiatan : -
Dosen pembimbing KKT, Jember, Koordinator KKT,
Imam AkbarissalamNIM 081510501068
Menyetujui,Kepala pusat pendidikan dan pengembangan masyarakat
LPM-universitas jember