proposal eva.pdf

download proposal eva.pdf

of 28

Transcript of proposal eva.pdf

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    1/66

     

    GAMBARAN AKSEPTOR METODE KONTRASEPSIJANGKA PANJANG DI PUSKESMAS PANARUNG

    PALANGKA RAYA

    PROPOSAL

    KARYA TULIS ILMIAH

    OLEH

    EVA SABRINA TRIA RAHMAN

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    2/66

    EVA SABRINA TRIA RAHMAN

     

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    3/66

     

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    4/66

    KATA PENGANTAR

    Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

    memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

     proposal penelitian dengan judul “ Gambaran Akseptor Metode Kontrasepsi

    Jangka Panjang di Puskesmas Panarung Palangka Raya”  yang diajukan guna

    memenuhi salah satu tugas pemenuhan mata kuliah Program Studi Diploma III

    Kebidanan.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini

    tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

    mengucapkan banyak terima kasih kepada :

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    5/66

    6. 

    Ina Indra Yanti. MPH, Selaku pembimbing lahan yang telah memberikan

     bimbingan.

    7.  Seluruh dosen Diploma III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

    telah membekali ilmu kepada penulis yang sangat bermanfaat.

    8.  Untuk kedua orang tua saya dan kakak-kakak tercinta, serta pihak lain yang

    tak hentinya menyemangati saya, memberikan semua kasih sayang serta

    doanya untuk penulis yang tiada batas dan tanpa pamrih, semoga Allah

    SWT memberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

    9.  Teman-teman seangkatan yang senantiasa memberikan dukungan dan

    semangat dalam menyusun proposal penelitian ini.

    Penulis menyadari proposal penelitian ini masih banyak kekurangan.

    U t k it li h k k itik d b if t b

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    6/66

    DAFTAR ISI

    Halaman 

    HALAMAN JUDULLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING i

    LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ii

    KATA PENGANTAR ................................................................................ iii

    DAFTAR ISI ............................................................................................... v

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... viDAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1 

    A. 

    Latar Belakang ......................................................................... 1

    B.  Rumusan Masalah .................................................................... 5

    C T j P liti 6

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    7/66

    3. 

    Status Pekerjaan ................................................................ 25

    4.  Tingkat Pendapatan ........................................................... 29

    5.  Jumlah Anak Hidup .......................................................... 30

    6. 

    Riwayat Aborsi ................................................................. 31

    7. 

    Pengetahuan ...................................................................... 318.  Sikap .................................................................................. 34

    9.  Status Diskusi Dengan Suami Tentang MKJP .................. 35

    10.  Metode Kontrasepsi Sebelumnya ...................................... 36

    11.  Tekanan Darah .................................................................. 37

    12. 

    Berat Badan ....................................................................... 38

    13.  Keluhan Kesehatan............................................................ 39

    14.  Tempat Pelayanan KB....................................................... 41

    C.  Kerangka Teori ......................................................................... 42

    D.  Kerangka Konsep ..................................................................... 43

    E.  Definisi Operasional ................................................................ 44

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    8/66

     

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    2.1. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC-VII ................................ 37

    2.2. Definisi Operasional ........................................................................ 44

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    9/66

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    2.1. Kerangka Teori .................................................................................. 42

    2.2. Kerangka Konsep ............................................................................... 43

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    10/66

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. 

    Latar Belakang

    Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu cara yang

    ditempuh oleh pasangan usia subur untuk menunda kehamilan. Ada

     banyak cara atau metode untuk melaksanakan program KB. Program KB

    dirintis sejak tahun 1951 dan terus berkembang, sehingga pada tahun 1970

    terbentuk Badan Kepedulian Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

    (Leli Asih dan Hadriah Oesman, 2009).

    Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    11/66

    2,6 anak per wanita usia subur yang artinya akan ada 2-3 anak per wanita

    usia subur. Angka ini masih jauh dari target yaitu 2,1 anak per wanita usia

    subur di tahun 2015 (BKKBN, 2013). Hal ini berarti fertilisasi remaja

    mempunyai peran terhadap pencapaian  Millenium Development Goal

    (MDGs) 5b dengan indikator CPR (Contraceptive Prevalence Rate),

    ASFR ( Age Specific Fertility Rate) 15 – 19 tahun, ANC ( Ante Natal Care)

    dan Unmet need pelayanan KB

    ( BKKBN, 2013).

    Strategi dalam upaya untuk menurunkan tingkat fertilisasi salah

    satunya adalah melalui penggunaan kontrasepsi guna mencegah terjadinya

    kehamilan. Namun tidak semua alat dan obat kontrasepsi memberikan

    ti k t f kti it ti i t h d h k h il Al t

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    12/66

    orang yang terdiri dari satu ayah, satu ibu, dan dua anak cukup. Dimana

    suatu keluarga yang memiliki anak ≤ 2 dikategorikan sebagai keluarga

    kecil atau sedikit dan yang memiliki anak > 2 di kategorikan sebagai

    keluarga besar atau mempunyai jumlah banyak anak ( Manuaba, 2010).

    Untuk mencapai tujuan dari BKKBN dan mengukur jumlah anak

    yang diinginkan tersebut maka PUS dianjurkan untuk beberapa alternatif

     pemilihan kontrasepsi yang digunakan seperti pada usia dibawah 20 tahun

    dianjurkan untuk menunda kehamilan dengan menggunakan pil KB namun

    tidak dianjurkan menggunakan kondom karena kurang menguntungkan

    dikarenakan pasangan muda masih sering melakukan hubungan seksual

    sehingga kegagalan dapat terjadi, penggunaan AKDR mini dianjurkan bagi

    t k t i dik i d il P d t k b

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    13/66

    ataupun Non-MKJP. Namun bagi mereka ibu yang menginginkan

    menjarangkan dan mengakhiri kesuburan Metode Kontrasepsi Jangka

    Panjang menjadi pilihan utama karena MKJP lebih tepat dan efektif

    digunakan jika keluarga sudah tidak menginginkan anak lagi atau ingin

    membatasi /menjarangkan kelahiran dalam waktu yang cukup lama yang

    disesuaikan dengan umur dan jumlah anak yang dimiliki. Angka kegagalan

    MKJP dilaporkan sebesar 0-2 per1000 pengguna, sedangkan metode Non-

    MKJP dilaporkan terjadi lebih dari 10 per1000 pengguna, dari hal tersebut

    terlihat metode MKJP lebih efektif untuk dapat mencegah terjadinya

    kehamilan pada pengunaannya, C.Lipetz et.al (2008) menurut hasil

     penilitan tentan Cost-effecitvenes kontrasepsi melaporkan bahwa  Long

    A i R ibl C i I l l bih ff i

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    14/66

    menggunakan MKJP yaitu IUD (1,31%), MOW(0,84%), MOP (0,08%),

    dan implant (6,98%) (Vensya Sitohang dkk, 2014).

    Pada Tahun 2014 di provinsi Kalimantan Tengah peserta KB aktif

    metode kontrasepsi jangka panjang sebanyak 7.341 akseptor yaitu IUD

    (1,80%), MOW(1,29%), MOP (0,04%), dan implant (7,43%) (Yudianto,

    2015). Palangka Raya pada tahun 2013 peserta KB aktif MKJP sebanyak

    3.638 akseptor yaitu IUD (0,3%), MOW (0,2%), MOP (0,0%), dan

    implant (0,5%) (Suprastija Budi, 2013).

    Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Panarung

    Palangka Raya pada tahun 2013 diketahui jumlah akseptor pengguna

    MKJP sebanyak 5 akseptor dari semua jenis kontrasepsi dimana sebanyak

    2 448 k t d t h 2014 b k 7 k t d i 484 k t

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    15/66

    Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Puskesmas Panarung Palangka

    Raya

    Dari Januari 2013 - Desember 2015?”.

    C.  Tujuan Penelitian

    1.  Tujuan Umum

    Untuk mengetahui bagaimana gambaran akseptor Metode

    Kontrasepsi Jangka Panjang di Puskesmas Panarung Palangka Raya.

    2. Tujuan Khusus

    Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui gambaran akseptor

    MKJP berdasarkan:

    U i

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    16/66

    MKJP, serta salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Karya

    Tulis Ilmiah D-III kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.

    2. Manfaat bagi puskesmas

    Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi

     bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Panarung tentang kunjungan ibu

    sebagai pengguna MKJP aktif dan baru.

    3. Manfaat bagi Institusi

    Hasil penelitian ini sebagai bahan bukti kelulusan mata

    kuliah Karya Tulis Ilmiah D-III kebidanan di Poltekkes Kemenkes

    Palangka Raya.

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    17/66

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. 

    Kontrasepsi

    1.  Pengertian

    Ada beberapa pengertian tentang kontrasepsi menurut beberapa ahli yaitu

    a.  Kontrasepsi adalah Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi.

    Kontra berarti “melawan” atau “mencegah” sedangkan konsepsi adalah

     pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang

    mengakibatkan kehamilan (Winkjosastro, 2007).

     b.  Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    18/66

    Berdasarkan beberapa pengertian yang disebutkan sebelumnya

    kontrasepsi adalah penggunaan obat alat untuk mencegah kehamilan

     baik menetap maupun sementara.

    2.  Jenis Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

    a.  Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

    1) Pengertian

    Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau yang dikenal dengan

    IUD merupakan kontrasepsi non-hormonal yang dipasang didalam

    rahim. Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim

    untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Salah satunya

    yaitu jenis spiral yang bisa bertahan dalam rahim dan terus

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    19/66

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    20/66

      Perforasi dinding uterus

    c) Tidak mencegah IMS

    d) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau

     perempuan yang sering berganti pasangan

    e) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS

    memakai AKDR

    f) 

    Sedikit nyeri dan perdarahan terjadi setelah pemasangan AKDR.

    Dan akan menghilang dalam 1-2 hari.

    g) Tidak mencegah terjadinya kehamilan Ektopik

    h) Perempuan harus memeriksa posisi benang dari waktu kewaktu

    (Saifuddin, 2010).

    b I l /S k

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    21/66

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    22/66

    terutama setelah penghentian pemakaian, fertilisasi pulih dengan

    segera (Silvin dkk, 1992 di buku Obstetric Williams Vol.2 Edisi 21,

    2006).

    5) Keuntungan

    Kembalinya kesuburan tinggi setelah pencabutan,

     perlindungan jangka panjang, tidak mengganggu kegiatan senggama,

    aman dipakai pada masa laktasi, dapat dicabut setiap saat sesuai

    dengan kebutuhan.

    6) Efek samping

    Dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa

     perdarahan bercak atau spotting , hipermenorea, atau nyeri payudara,

    i k j l h d h h id l

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    23/66

    MOP atau vasektomi dan Kontap Wanita atau MOW atau

    Tubektomi (Saifuddin, 2010).

    a) MOP/vasektomi 

    MOP adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas

    reproduksi pria dengan melakukan oklusi vasa deferensia

    sehingga alur tranportasi sperma terhambat dan proses fertilitasi

    (penyatuan dengan ovum tidak terjadi). Tindakan oklusi

    dilakukan terhadap kedua saluran mani sebelah kanan dan sebelah

    kiri sehingga tidak dapat menyebabkan kehamilan. MOP sangat

    efektif, tidak ada efek samping jangka panjang, tindak bedah

    aman dan sederhana, serta dapat digunakan seumur hidup dan

    id k k hid i i i ( if ddi )

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    24/66

    mengokulasi tuba fallopi ( mengikat dan memotong atau

    memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan

    ovum (Noviawati dan Sujiayatini, 2009).

    Keuntungan MOW efektifitas tinggi, dengan angka

    kegagalan rendah, dan kejadian kegagalan disebabkan oleh

    tekhnik operatif yang kurang baik ataupun rekanalisasi spontan,

    serta efek samping minimal. Keuntungan Kontap dibandingkan

    kontrasepsi yang lain adalah lebih aman (keluhan lebih sedikit),

    lebih praktis (hanya memerlukan satu kali tindakan), dan lebih

    efektif (tingkat kegagalan sangat kecil) serta ekonomis, namun

    kerugiannya kontrasepsi ini bersifat permanen (Asih, 2009).

    3 j i

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    25/66

    kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinya

    kembalinya kesuburan dapat terjamin 100%.

     b.  Fase menjarangkan kehamilan

    Periode usia istri antara 20 – 30 atau 35 tahun merupakan periode

    usia paling baik untuk melahirkan dengan jumlah anak 2 orang dan

     jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun. Adapun alasan untuk

    menjarangkan kehamilankarena umur antara 20-30 tahun merupakan

    usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.

    c.  Fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan atau kesuburan

    Periode umur istri diatas 35 tahun, terutama diatas 35 tahun

    sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak.

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    26/66

    4.  Syarat –syarat memilih kontrasepsi

    Menurut Asih dan Oesman (2009) ada beberapa syarat memilih

    kontrasepsi yaitu :

    a.  Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat jika

    digunakan.

     b.  Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan

    dapat mencegah kehamilan.

    c. 

    Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh

    lingkungan budaya di masyarakat. Ada dua macam penerimaan

    terhadap kontrasepsi yakni penerimaan awal (initial acceptability) dan

     penerimaan lanjut (continued acceptability). Penerimaan awal

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    27/66

    5.  Pengertian Akseptor

    Ada beberapa pengertian akseptor yaitu:

    a.  Pengguna (akseptor) adalah pasangan usia subur (PUS) dimana salah

    seorang menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi pencegah

    kehamilan, baik melalui program maupun non program (Andi, 2009)

     b.  Akseptor adalah peserta kontrasepsi, yaitu pasangan usia subur yang

    menggunakan salah satu alat atau obat kontrasepsi (Ami, 2007).

    c. 

    Akseptor KB adalah pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan

    salah satu alat/obat kontrsepsi (BKKBN, 2011).

    Ada beberapa macam akseptor KB

    Menurut Manuaba (2010), akseptor keluarga berencana yang

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    28/66

     pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi

    adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai

    akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma

    tersebut.

    6.  Metode Kontrasepsi

    Macam-macam metode kontrasepsi yang ada dalam program KB di

    Indonesia menurut Handayani (2010) adalah sebagai berikut :

    a. 

    Metode Kontrasepsi Sederhana

    Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 macam, yaitu :

    1) 

    Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat antara lain : Metode

    Amenore Laktasi (MAL), Coitus Interuptus, metode kalender,

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    29/66

    2) 

    Metode Kontrasepsi Hormonal Progesteron yaitu metode kontrasepsi

    hormonal yang hanya berisi progesteron saja contohnya : mini pil,

    suntik 3 bulan dan implant

    c.  Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

    Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu

    1) AKDR yang mngandung hormon (sintetik progesteron)

    2) Yang tidak mengandung hormon

    d. 

    Metode Kontrasepsi Mantap

    Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu :

    1) 

    Metode Operatif Wanita (MOW). MOW sering dikenal dengan

    tubektomi karena prinsip metode ini mengikat atau memotong

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    30/66

    kontap (kontrasepsi mantap) pria dan wanita, implant, dan IUD (Leli Asih

    dan Hadriah Oesman, 2009).

    Metode kontrsepsi jangka panjang adalah metode kontrasepsi yang

    dikenal efektif karena dapat memberikan perlindungan dari risiko

    kehamilan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun yang terdiri dari

    Metode Operasi wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP), Alat

    Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), dan implant atau yang dikenal dengan

    susuk KB merupakan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) dengan masa

     berlaku 3 (tiga) tahun (BKKBN, 2011).

    B.  Faktor – faktor yang mempengaruhi Penggunaan MKJP

    1. 

    Usia

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    31/66

    Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, serta Bali dan Nusa

    Tenggara. Dari hasil analisis satistik dengan uji chi-square

    diperoleh hasil yang signifikan (nilai sig

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    32/66

     bertindak lebih mudah menerima gagasan baru. Demikian pula

    dengan menentukan pola perencanaan keluarga dan pola dasar

     penggunaan kontrasepsi serta peningkatan kesejahteraan keluarga

    (Junita, 2008).

    Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun

    2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pendidikan adalah usaha

    sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

     pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

     potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

     pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

    keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    33/66

     b. 

    Pendidikan Menengah

    Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidian dasar.

    Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum

    dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah

     berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah

    Kejuruan (MAK) Sekolah Mengah Kejuruan (SMK) atau

     bentuk lainnya yang sederajat.

    c. 

    Pendidikan Tinggi

    Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah

     pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan

    diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    34/66

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    35/66

      Menurut dari jenjang pekerjaan dapat diuraikan sebagai berikut :

    a. 

    Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)

    Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian

     Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di

     bawah Presiden. Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di

    seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin oleh seorang Kepala

    Kepolisian Negara Republik Indonesia.

     b. 

    Pegawai Negeri Sipil (PNS)

    Pegawai Negeri Sipil  atau Civil Servant  merupakan salah

    satu organ penting bagi eksistensi suatu negara, keberadaan

    Pegawai Negeri Sipil selain sebagai bagian dari eksekutif juga

    https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Presiden_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_Kepolisian_Negara_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_Kepolisian_Negara_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_Kepolisian_Negara_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_Kepolisian_Negara_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Presiden_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    36/66

    adalah setiap Warga Negara Republik Indonesia yang telah

    memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang

     berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau,

    diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan

     perundangan yang berlaku.PNS Berdasarkan Pasal 2 ayat (2)

    Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, terdiri dari Pegawai

     Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah Kedudukan

    dan peran Pegawai Negeri Sipil pada setiap negara adalah

     penting dan menentukan karena pegawai negeri merupakan

    aparatur pelaksana pemerintah untuk menyelenggarakan

     pemerintahan dan kelancaran pemba-ngunan dalam rangka

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    37/66

    menjahit pakaian untuk keluarga, dan lain sebagainya. Ibu

    rumah tangga umumnya tidak bekerja di luar rumah.

    d.  Swasta

    Swasta dalam ekonomi  suatu negara terdiri dari segala

     bidang yang tidak dikuasai oleh  pemerintah. Organisasi non-

    laba maupun laba dapat termasuk swasta, antara lain

     perusahaan, koperasi,  bank , dan organisasi non-pemerintah 

    lainnya, termasuk juga karyawan yang tidak bekerja untuk

     pemerintah. Dalam sektor ini, faktor-faktor produksi dimiliki

    oleh individu atau pribadi.

    Hubungan antara status pekerjaan dengan pemakaian MKJP

    https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttps://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_non-pemerintahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_non-pemerintahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttps://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    38/66

    4. 

    Tingkat Pendapatan

    Menurut Yuliana Sudremi ( 2007 ) pendapatan merupakan

    semua penerimaan sesorang sebagai balas jasanya dalam proses

     produksi. Balas jasa tersebut dapat berupa upah, bunga, sewa,

    maupun laba tergantung pada faktor produksi pada yang dilibatkan

    dalam proses produksi.

    Penghasilan memiliki pengaruh terhadap penggunaan

    MKJP, berdasrkan penelitian Teffera dan Wondifraw (2015)

    sdiperoleh hasil bahwa indeks kekayaan berpengaruh terhadap

     penggunaan MKJP, wanita yang memiliki indeks kekayaan tinggi

    memiliki peluang 4,8 kali menggunakan MKJP dibandingkan wanita

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    39/66

    sebagai keluarga kecil atau sedikit dan yang memiliki anak > 2 di

    kategorikan sebagai keluarga besar atau mempunyai jumlah banyak

    anak ( Manuaba, 2010).

    Berdasarkan analisis lanjut SDKI 2007 Oleh Leli Asih dan

    Hadriah Oesman (2009) menyatakan bahwa dari analisis bivariat

    wanita dengan anak lahir hidup lebih dari 2 mempunyai

    kesempatan memakai kontrasepsi MKJP lebih besar sebanyak 2

    kali dibandingkan wanita dengan anak atau kurang, sedangkan

    wanita yang mempunyai peran dalam pengambilan keputusan

    mempunyai kecenderungan memakai kontrasepsi MKJP 1,1 kali.

    Pada penelitian Nasution (2011) yang dilakukan di 6 provinsi

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    40/66

    maupun 2006-2008 memiliki hubungan signifikan ( 1-2 2002

    OR=5,8; 2006-2008 OR= 22,1, ≥3 anak 2002 OR=5,0; 2006-2008

    OR=8,7).

    6.  Riwayat Aborsi

    Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun

    sebelum janin mampu bertahan hidup pada usia kehamilan sebelum

    20 minggu didasarkan pada tanggal hari pertama haid normal

    terakhir atau berat janin kurang dari 500 gram (Cunningham,

    F.Gary.et.al, 2006).

    7. 

    Pengetahuan

    Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    41/66

    ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh

     bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Tahu

    (know) ini merupakan tingkatan pengetahuan yang paling

    rendah.

     b.  Memahami (comprehension) 

    Memahami diartikan sebagai suatuu kemampuan untuk

    menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

    dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

    Seseorang yang telah paham terhadap objek atau materi tersebut

    harus dapat menyimpulkan dan menyebutkan contoh,

    menjelaskan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    42/66

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    43/66

     pemilihan alat kontrasepsi, karena dengan adanya pengetahuan

    yang baik terhadap metode kontrasepsi tertentu akan merubah

    cara pandang akseptor dalam menentukan kontrasepsi yang

     paling sesuai dan efektif digunakan sehingga membuat

     penggunaan KB lebih nyaman terhadap kontrasepsi tersebut.

    Pengetahuan yang baik akan alat kontrasepsi dapat menghindari

    kesalahan dalam pemilihan kontrasepsi yang paling sesuai bagi

     pengguna itu sendiri (Dewi dan Notobroto, 2014).

    8.  Sikap

    Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu

    stimulus atau informasi, baik yang bersifat internal maupun

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    44/66

    yang diperoleh pada penelitian Mengistu Meskele dan Wubegzier

    Mekonnen (2014) yang memperoleh hasil wanita yang memiliki

    sikap positif 2,5 kali lebih mungkin menggunakan MKJP

    dibandingkan dengan wanita yang memiliki sikap negative

    terhadap MKJP.

    9.  Status Diskusi Dengan Suami tentang MKJP

    Ketika sudah menjadi pasangan suami istri, suami

    merupakan orang pertama yang berpengaruh terhadap berbagai

     pengambilan keputusan. Salah satunya adalah pemilihan metode

    kontrasepsi yang akan digunakan. Suami berperan penting dalam

    menentukan kontrasepsi yang akan dipakai sebagai aplikasi

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    45/66

      Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Leli Asih dan

    Hadriah Oesman (2009) “Analisis Lanjut SDKI 2007 tentang

    Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Kontrasepsi Jangka

    Panjang (MKJP)” dengan sampel wanita umur 15-49 tahun

    30.931 responden yang dilaksanakan diseluruh provinsi

    Indonesia, dalam analasis univariatnya menyatakan bahwa dilihat

    dari riwayat pemakaian kontrasepsi sebelumnya terlihat bahwa

    sebagian besar wanita peserta KB pernah memakai kontrasepsi

    sebelumnya (97%). Dalam analisis bivariat penggunaan metode

    kontrasepsi sebelumnya memberikan hubungan yang bermakna

    dengan pemakaian kontrasepsi MKJP (p

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    46/66

      Stadium hipertensi yang mencerminkan penyakit, menurut

    The Joint National Committee on Detection, Evaluation and

    Treatment of High Blood Pressure (JNC-VII) tahun 2003

    hipertensi dibedakan berdasarkan Tekanan Darah Sistolik (TDS)

    dan Tekanan Darah Diastolik (TDD) sebagai berikut :

    Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC-VII

    Klasifikasi Sistolik

    (mmHg)

    Diastolik

    (mmHg)

     Normal < 120

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    47/66

    12. 

    Berat Badan

    Berat badan adalah ukuran antropometri yang dapat

    memberikan gambaran tentang massa tubuh (otot dan lemak),

    karena massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan keadaan

    yang mendadak, misalnya terserang penyakit/infeksi, menurunnya

    nafsu makan , menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi,

    dan oleh karena adanya bencana alam atau keadaan darurat

    lainnya, berat badan dapat digunakan untuk mengetahui

    kecepatan pertumbuhan dimana dalam pertumbuhannya ada 2

    macam kemungkinan dalam perkembangan berat badan yaitu

    dapat berkembang lebih cepat atau lebih lambat (Atikah, 2010).

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    48/66

      Pada penelitian yang dilakukan oleh Mulyanan Hasan tahun

    (2013) tentang Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

    Dengan Obsitas Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas

    Wawonasa Kecamatan Singkil Mando, dengan jumlah responden

    77 orang yang berusia 19 – 49 tahun. Berdasarkan hasil uji

    statistik dengan menggunakan Chi-squere diperoleh nilai p=0,585

    >α=0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan

    antara penggunaan kontrasepsi dengan obesitas atau penambahan

     berat badan pada PUS

    13. 

    Keluhan kesehatan

    Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    49/66

    analisis bivariat antara hubungan umur WUS dengan keluhan

    kesehatan untuk pengguna kontrasepsi non-hormonal didapatkan

    hasil uji statistik nilai P-value sebesar 0,134 atau >0,05, maka

    disimpulkan bahwa ada α=5% tidak terdapat hubungan yang

    signifikan antara umur wanita subur dengan keluhan kesehatan,

    sedangkan untuk pengguna yang hormonal diperoleh nilai P-value

    sebesar 0,445 atau >0,05, maka disimpulkan bahwa pada α=5%

    tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur WUS

    dengan keluhan kesehatan, pada uji analisis bivariat antara

    hubungan lama penggunaan kontrasepsi hormonal dengan

    keluhan kesehatan diperoleh nilai P-value sebesar 0,378 atau

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    50/66

    upaya dalam peningkatan akseptor KB. Salah satu peranan

    fasilitas pelayanan KB baik pemerintah maupun swasta adalah

    melakukan pelayanan preventif yaitu dengan mengutamakan

    metode terpilih MKJP (IUD, implant, MOW, MOP) selain non

    MKJP (BKKBN, 2014).

    Pada penelitian Sri Lilestina dan Nasution (2011)

    dai hasil analisis statistik dengan uji chi-square diperoleh hasil

    yang signifikan (nilai sig < 0,01) yang menunjukkan bahwa

    sumber pelayanan mempunyai hubungan yang bermakna pada

     penggunaan MKJP dan Non-MKJP di seluruh wilayah Indonesia.

    Sedangkan dari hasil analisis logistik dapat diketahui bahwa

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    51/66

     

    Faktor Sosiodemografi dan

    Sosioekonomi:

    1.  Umur

    2. 

    Tingkat pendidikan

    3. 

    Status pekerjaan

    4. 

    Tingkat pendapatan

    Faktor Pelayanan :

    Tempat Pelayanan

    Faktor Kognitif :

    1.  Pengetahuan

    2.  Sikap

    3. 

    Status diskusi dengan suami tentangMKJP

    4.  Metode Kontrasepsi Sebelumnya

    Faktor Reproduksi :

    1.  Jumlah anak hidup

    2. 

    Riwayat aborsi

    Penggunaan Metode

    Kontrasepsi Jangka

    Panjang

    Faktor Pendukung :

    1. Tekanan Darah

    2. Berat Badan

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    52/66

    D.  Kerangka Konsep

    Menurut Chandra (2008) dan Janah (2011) kerangka konsep

     penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep –

    konsep penelitian yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang

    akan dilakukan. Berdasarkan tinjauan tersebut diatas, maka kerangka

    konsepnya :

    Variabel Independen variabel Dependent

    Usia

    Berat Badan

    Tekanan Darah

    Akseptor MKJP

    -  IUD/AKDR

    MOW/MOP

    -  Implant/ AKBK

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    53/66

     

    E.  Definisi Operasional

    Definisi operasional adalah mendefenisikan variabel secara

    operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan

     peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

    terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007).

    Tabel 2.2 Definisi Operasional

    Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala

    1 2 3 4 5 6

    Akseptor

    MKJP

    Pria/wanita yang

    menjadi akseptor

    dari MKJP yang

    tertera di buku

    Format

    isian

    Buku

    register

    1.  Akseptor implant

    2.  Akseptor AKDR/IUD

    3.  Akseptor MOP/MOW

    ( sumber : Handayani,

     Nominal

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    54/66

     

    Usia umur akseptor

    yang tertera di

     buku register

    Format

    isian

    Buku

    register

    1. 

    35 tahun

    ( sumber : Depkes RI,

    2008)

    Ordinal

    Jumlah

    anak

    Jumlah anak

    hidup akseptor

    yang tertera pada

     buku register

    Format

    isian

    Buku

    register

    1. < 2 orang

    3. ≥ 2 orang

    (Sumber :Manuaba, 2010)

    Ordinal

    Metode

    Kontrasepsi

    yang

    digunakan

    sebelumnya

    Jenis kontrasepsi

    yang digunakanakseptor

    sebelumnya yang

    tertera di buku

    register

    Format

    isian

    Buku

    Register

    1.  IUD 

    2. 

    Pil 

    3.  Suntik

    4.  Implan 

     Nominal

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    55/66

     

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. 

    Desain Penelitian

    Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

    merupakan penelitian yang didalamnya tidak ada analisis hubungan antara

    variabel bersifat umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa

     banyak, dan siapa (Hidayat, 2009).

    Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran pengguna metode kontrasepsi

     jangka panjang di Puskesmas Panarung Palangka Raya.

    B.  Lokasi dan Waktu Penelitian

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    56/66

     

    yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik atau sifat dimiliki oleh objek

    atau subjek tersebut .

    Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah semua akseptor yang

    menggunakan MKJP pada bulan Januari 2013 - Desember 2015 yaitu

    dengan total 35 akseptor di Puskesmas Panarung Kota Palangka Raya.

    2.  Sampel

    Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

     jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2009). Akseptor

     pengguna MKJP dari bulan Januari 2013 – Desember 2015 yaitu dengan

    total 35 akseptor yang tercatat pada buku register Puskesmas Panarung .

    D.  Teknik Sampling

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    57/66

     

    2) 

    Surat persetujuan dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya untuk

     penggunaan lahan.

    3)  Menjaga kerahasiaan klien

    F.  Rencana Pengolahan Data

    1. Pengolahan Data

    a.   Editing

     Editing  adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

    diperoleh atau dikumpulkan.

     b.  Coding

    Coding   merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

    terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    58/66

     

    Variabel kategori seperti akseptor MKJP, paritas, tekanan darah, lama

     penggunaan, dan usia akan dianalisis dengan analisis persentase dan data

    disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

    Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

    P=

    x 100% 

    Keterangan :

    f = Jumlah angka kejadian

    P = persentase

     N = seluruh sampel yang disajikan

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    59/66

     

    DAFTAR PUSTAKA

    Asih, Leli & Hadriah Oesman, 2009,  Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian

     Kontrasepsi Jangka Panjang Dalam Analisis Lanjut SDKI 2007, BKKBN,

    Jakarta.

    Arum, Dyah Setya Noviawati dan Sujiyati, 2009,  Panduan Lengkap Pelayanan KB

    Terkini, Nuha Medika, Yogyakarta.

    Azwar, Saifuddin, 2010, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.

    , 2011, Sikap Mnusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar,

    Yogyakarta.

    Aulia, Sani dan Harmani Kalim, 2008,  Diagnosis dan Tatalaksana Hipertensi,Sindrom Koroner Akut dan Gagal Jantung, Medya Crea, Jakarta.

    Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional,

    Departemen Kesehatan dan ORC, 2008, Survei Demografi dan

     Kependudukan Indonesia 2007. Calverton Maryland : BPS dan Macro

    Internatronal.

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    60/66

     

    Cristiani, Charis dkk, 2014, ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Metode

    Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Provinsi Jawa Tengah,  Jurnal Ilmiah,

    UNTAG, Semarang.

    Cunningham, F.Gary.et.al, 2006, Obstetri Williams Vol.2 Edisi 21, EGC, Jakarta.

    Depkes R.I, 2008, Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta.

    Fienalia, Rainy Alus, 2012,  Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan

     Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Wilayah Kerja

     Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011, FKM UI, Depok.

    Gunawan, L, 2007, Hipertensi Tekanan Darah Tinggi, Kanisisus, Yogyakarta.

    Gudaynhe, Shimels Wudie dkk, 2014,  Factors Affecting The Use Of Long – Acting

     Reversible Contraceptive Methods Among Married Women in Debre Markos

    Town, Northwest Ethiopia 2013. Global Journal of Medical Research :

    Gynecology and Obsterrics Volume 14 Issue 5 Vrsion 1.0 Year 2014 Type :

    Double Blind Peer Reviewed International Research Journal Publisher :

    Global Journals Inc. (USA)

    Hidayat A Aziz Alimul 2007 Metedologi Penelitian Kebidanan Teknik Analisa

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    61/66

     

    Manuaba, Ida Ayu Chandranita, Ida Bagus Gde Fajar Manuaba & Ida Bagus Gde

    Manuaba, 2010,  Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk

     Pendidikan Bidan Edisi 2, EGC, Jakarta.

    Mabella, Mappiare,Shaya et al, 2010, School-Based Obesity Interventions : A

    Literature Review, Journal of School Health.

    Marsudi, Bambang, 2014, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013, Editor drg. R.

    Vensya Sitohang, M.Epid dkk Kementerian Kesehatan Republik

    Indonesia, Jakarta

     Negara RI, 2003, Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang

    Sistem Pendidikan Nasional.

     Notoatmodjo, S, 2007,  Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, PT Rineka Cipta,Jakarta.

     Nafsiah, et al, 2014,  Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada

     Akseptor Pil KB di Keluarahan Sumbersari Kabupaten Jember, Volume 2

     Nomor 3, dari: Http/// e-jurnal Pustaka Kesehatan, diakses [22 februari 2016]

    Proverawati Atikah & Erna Kusuma wati 2010 Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    62/66

     

     Hormonal dan Non-Hormonal di Pulau Jawa Tahun 2012 (Berdasarkan

     Data SDKI 2012), Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah.

    Saifuddin, Abdul Bari, 2006,  Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,

    Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

    , 2010,  Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi

    2, PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

    Suratun, et.al, 2008,  Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.

    Trans Info Media, Jakarta.

    Sulistyawati, Ari, 2011, Pelayanan Keluarga Berencana, Salemba Medika, Jakarta.

    Saseen, J.J., & Maclaughlin, E.J, 2008, Cardivaskuler disorder : Hipertension, Editor:

    Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.

    M.,  Pharmacotherapy A Pathophysiological Approach, Seventh Edition,

    Mcgraw-Hill Medical Publishing Division, New York.

    Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, penerbit Afabeta, Bandung.

    , 2010, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    63/66

     

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    64/66

     

    FORMAT ISIAN

    1.   Nama :

    2. 

    Alamat :

    3.  Pekerjaan :

    4. 

     No.Hp :5.

     

    Tinggi Badan : cm

    6.  LILA : cm

    7.  Berat Badan : kg

    8.  Usia : < 20 tahun 20 – 35 tahun > 35 tahun

    9.  Paritas : < 2 orang ≥ 2 orang

    10.  Tekanan Darah : > 120/80 mmHg

    120-139/80-89 mmHg

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    65/66

     

  • 8/19/2019 proposal eva.pdf

    66/66

    FORMAT ISIAN BUKU REGISTER