proposal eva.pdf
Transcript of proposal eva.pdf
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
1/66
GAMBARAN AKSEPTOR METODE KONTRASEPSIJANGKA PANJANG DI PUSKESMAS PANARUNG
PALANGKA RAYA
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH
EVA SABRINA TRIA RAHMAN
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
2/66
EVA SABRINA TRIA RAHMAN
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
3/66
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
4/66
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian dengan judul “ Gambaran Akseptor Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang di Puskesmas Panarung Palangka Raya” yang diajukan guna
memenuhi salah satu tugas pemenuhan mata kuliah Program Studi Diploma III
Kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini
tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
5/66
6.
Ina Indra Yanti. MPH, Selaku pembimbing lahan yang telah memberikan
bimbingan.
7. Seluruh dosen Diploma III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
telah membekali ilmu kepada penulis yang sangat bermanfaat.
8. Untuk kedua orang tua saya dan kakak-kakak tercinta, serta pihak lain yang
tak hentinya menyemangati saya, memberikan semua kasih sayang serta
doanya untuk penulis yang tiada batas dan tanpa pamrih, semoga Allah
SWT memberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
9. Teman-teman seangkatan yang senantiasa memberikan dukungan dan
semangat dalam menyusun proposal penelitian ini.
Penulis menyadari proposal penelitian ini masih banyak kekurangan.
U t k it li h k k itik d b if t b
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
6/66
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDULLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viDAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1
A.
Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C T j P liti 6
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
7/66
3.
Status Pekerjaan ................................................................ 25
4. Tingkat Pendapatan ........................................................... 29
5. Jumlah Anak Hidup .......................................................... 30
6.
Riwayat Aborsi ................................................................. 31
7.
Pengetahuan ...................................................................... 318. Sikap .................................................................................. 34
9. Status Diskusi Dengan Suami Tentang MKJP .................. 35
10. Metode Kontrasepsi Sebelumnya ...................................... 36
11. Tekanan Darah .................................................................. 37
12.
Berat Badan ....................................................................... 38
13. Keluhan Kesehatan............................................................ 39
14. Tempat Pelayanan KB....................................................... 41
C. Kerangka Teori ......................................................................... 42
D. Kerangka Konsep ..................................................................... 43
E. Definisi Operasional ................................................................ 44
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
8/66
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC-VII ................................ 37
2.2. Definisi Operasional ........................................................................ 44
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
9/66
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1. Kerangka Teori .................................................................................. 42
2.2. Kerangka Konsep ............................................................................... 43
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
10/66
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu cara yang
ditempuh oleh pasangan usia subur untuk menunda kehamilan. Ada
banyak cara atau metode untuk melaksanakan program KB. Program KB
dirintis sejak tahun 1951 dan terus berkembang, sehingga pada tahun 1970
terbentuk Badan Kepedulian Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
(Leli Asih dan Hadriah Oesman, 2009).
Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
11/66
2,6 anak per wanita usia subur yang artinya akan ada 2-3 anak per wanita
usia subur. Angka ini masih jauh dari target yaitu 2,1 anak per wanita usia
subur di tahun 2015 (BKKBN, 2013). Hal ini berarti fertilisasi remaja
mempunyai peran terhadap pencapaian Millenium Development Goal
(MDGs) 5b dengan indikator CPR (Contraceptive Prevalence Rate),
ASFR ( Age Specific Fertility Rate) 15 – 19 tahun, ANC ( Ante Natal Care)
dan Unmet need pelayanan KB
( BKKBN, 2013).
Strategi dalam upaya untuk menurunkan tingkat fertilisasi salah
satunya adalah melalui penggunaan kontrasepsi guna mencegah terjadinya
kehamilan. Namun tidak semua alat dan obat kontrasepsi memberikan
ti k t f kti it ti i t h d h k h il Al t
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
12/66
orang yang terdiri dari satu ayah, satu ibu, dan dua anak cukup. Dimana
suatu keluarga yang memiliki anak ≤ 2 dikategorikan sebagai keluarga
kecil atau sedikit dan yang memiliki anak > 2 di kategorikan sebagai
keluarga besar atau mempunyai jumlah banyak anak ( Manuaba, 2010).
Untuk mencapai tujuan dari BKKBN dan mengukur jumlah anak
yang diinginkan tersebut maka PUS dianjurkan untuk beberapa alternatif
pemilihan kontrasepsi yang digunakan seperti pada usia dibawah 20 tahun
dianjurkan untuk menunda kehamilan dengan menggunakan pil KB namun
tidak dianjurkan menggunakan kondom karena kurang menguntungkan
dikarenakan pasangan muda masih sering melakukan hubungan seksual
sehingga kegagalan dapat terjadi, penggunaan AKDR mini dianjurkan bagi
t k t i dik i d il P d t k b
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
13/66
ataupun Non-MKJP. Namun bagi mereka ibu yang menginginkan
menjarangkan dan mengakhiri kesuburan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang menjadi pilihan utama karena MKJP lebih tepat dan efektif
digunakan jika keluarga sudah tidak menginginkan anak lagi atau ingin
membatasi /menjarangkan kelahiran dalam waktu yang cukup lama yang
disesuaikan dengan umur dan jumlah anak yang dimiliki. Angka kegagalan
MKJP dilaporkan sebesar 0-2 per1000 pengguna, sedangkan metode Non-
MKJP dilaporkan terjadi lebih dari 10 per1000 pengguna, dari hal tersebut
terlihat metode MKJP lebih efektif untuk dapat mencegah terjadinya
kehamilan pada pengunaannya, C.Lipetz et.al (2008) menurut hasil
penilitan tentan Cost-effecitvenes kontrasepsi melaporkan bahwa Long
A i R ibl C i I l l bih ff i
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
14/66
menggunakan MKJP yaitu IUD (1,31%), MOW(0,84%), MOP (0,08%),
dan implant (6,98%) (Vensya Sitohang dkk, 2014).
Pada Tahun 2014 di provinsi Kalimantan Tengah peserta KB aktif
metode kontrasepsi jangka panjang sebanyak 7.341 akseptor yaitu IUD
(1,80%), MOW(1,29%), MOP (0,04%), dan implant (7,43%) (Yudianto,
2015). Palangka Raya pada tahun 2013 peserta KB aktif MKJP sebanyak
3.638 akseptor yaitu IUD (0,3%), MOW (0,2%), MOP (0,0%), dan
implant (0,5%) (Suprastija Budi, 2013).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Panarung
Palangka Raya pada tahun 2013 diketahui jumlah akseptor pengguna
MKJP sebanyak 5 akseptor dari semua jenis kontrasepsi dimana sebanyak
2 448 k t d t h 2014 b k 7 k t d i 484 k t
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
15/66
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Puskesmas Panarung Palangka
Raya
Dari Januari 2013 - Desember 2015?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana gambaran akseptor Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang di Puskesmas Panarung Palangka Raya.
2. Tujuan Khusus
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui gambaran akseptor
MKJP berdasarkan:
U i
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
16/66
MKJP, serta salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Karya
Tulis Ilmiah D-III kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.
2. Manfaat bagi puskesmas
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi
bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Panarung tentang kunjungan ibu
sebagai pengguna MKJP aktif dan baru.
3. Manfaat bagi Institusi
Hasil penelitian ini sebagai bahan bukti kelulusan mata
kuliah Karya Tulis Ilmiah D-III kebidanan di Poltekkes Kemenkes
Palangka Raya.
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
17/66
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kontrasepsi
1. Pengertian
Ada beberapa pengertian tentang kontrasepsi menurut beberapa ahli yaitu
a. Kontrasepsi adalah Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi.
Kontra berarti “melawan” atau “mencegah” sedangkan konsepsi adalah
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang
mengakibatkan kehamilan (Winkjosastro, 2007).
b. Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
18/66
Berdasarkan beberapa pengertian yang disebutkan sebelumnya
kontrasepsi adalah penggunaan obat alat untuk mencegah kehamilan
baik menetap maupun sementara.
2. Jenis Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
1) Pengertian
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau yang dikenal dengan
IUD merupakan kontrasepsi non-hormonal yang dipasang didalam
rahim. Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim
untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Salah satunya
yaitu jenis spiral yang bisa bertahan dalam rahim dan terus
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
19/66
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
20/66
Perforasi dinding uterus
c) Tidak mencegah IMS
d) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau
perempuan yang sering berganti pasangan
e) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS
memakai AKDR
f)
Sedikit nyeri dan perdarahan terjadi setelah pemasangan AKDR.
Dan akan menghilang dalam 1-2 hari.
g) Tidak mencegah terjadinya kehamilan Ektopik
h) Perempuan harus memeriksa posisi benang dari waktu kewaktu
(Saifuddin, 2010).
b I l /S k
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
21/66
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
22/66
terutama setelah penghentian pemakaian, fertilisasi pulih dengan
segera (Silvin dkk, 1992 di buku Obstetric Williams Vol.2 Edisi 21,
2006).
5) Keuntungan
Kembalinya kesuburan tinggi setelah pencabutan,
perlindungan jangka panjang, tidak mengganggu kegiatan senggama,
aman dipakai pada masa laktasi, dapat dicabut setiap saat sesuai
dengan kebutuhan.
6) Efek samping
Dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak atau spotting , hipermenorea, atau nyeri payudara,
i k j l h d h h id l
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
23/66
MOP atau vasektomi dan Kontap Wanita atau MOW atau
Tubektomi (Saifuddin, 2010).
a) MOP/vasektomi
MOP adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan melakukan oklusi vasa deferensia
sehingga alur tranportasi sperma terhambat dan proses fertilitasi
(penyatuan dengan ovum tidak terjadi). Tindakan oklusi
dilakukan terhadap kedua saluran mani sebelah kanan dan sebelah
kiri sehingga tidak dapat menyebabkan kehamilan. MOP sangat
efektif, tidak ada efek samping jangka panjang, tindak bedah
aman dan sederhana, serta dapat digunakan seumur hidup dan
id k k hid i i i ( if ddi )
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
24/66
mengokulasi tuba fallopi ( mengikat dan memotong atau
memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan
ovum (Noviawati dan Sujiayatini, 2009).
Keuntungan MOW efektifitas tinggi, dengan angka
kegagalan rendah, dan kejadian kegagalan disebabkan oleh
tekhnik operatif yang kurang baik ataupun rekanalisasi spontan,
serta efek samping minimal. Keuntungan Kontap dibandingkan
kontrasepsi yang lain adalah lebih aman (keluhan lebih sedikit),
lebih praktis (hanya memerlukan satu kali tindakan), dan lebih
efektif (tingkat kegagalan sangat kecil) serta ekonomis, namun
kerugiannya kontrasepsi ini bersifat permanen (Asih, 2009).
3 j i
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
25/66
kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinya
kembalinya kesuburan dapat terjamin 100%.
b. Fase menjarangkan kehamilan
Periode usia istri antara 20 – 30 atau 35 tahun merupakan periode
usia paling baik untuk melahirkan dengan jumlah anak 2 orang dan
jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun. Adapun alasan untuk
menjarangkan kehamilankarena umur antara 20-30 tahun merupakan
usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
c. Fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan atau kesuburan
Periode umur istri diatas 35 tahun, terutama diatas 35 tahun
sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak.
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
26/66
4. Syarat –syarat memilih kontrasepsi
Menurut Asih dan Oesman (2009) ada beberapa syarat memilih
kontrasepsi yaitu :
a. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat jika
digunakan.
b. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan
dapat mencegah kehamilan.
c.
Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh
lingkungan budaya di masyarakat. Ada dua macam penerimaan
terhadap kontrasepsi yakni penerimaan awal (initial acceptability) dan
penerimaan lanjut (continued acceptability). Penerimaan awal
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
27/66
5. Pengertian Akseptor
Ada beberapa pengertian akseptor yaitu:
a. Pengguna (akseptor) adalah pasangan usia subur (PUS) dimana salah
seorang menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi pencegah
kehamilan, baik melalui program maupun non program (Andi, 2009)
b. Akseptor adalah peserta kontrasepsi, yaitu pasangan usia subur yang
menggunakan salah satu alat atau obat kontrasepsi (Ami, 2007).
c.
Akseptor KB adalah pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan
salah satu alat/obat kontrsepsi (BKKBN, 2011).
Ada beberapa macam akseptor KB
Menurut Manuaba (2010), akseptor keluarga berencana yang
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
28/66
pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi
adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma
tersebut.
6. Metode Kontrasepsi
Macam-macam metode kontrasepsi yang ada dalam program KB di
Indonesia menurut Handayani (2010) adalah sebagai berikut :
a.
Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 macam, yaitu :
1)
Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat antara lain : Metode
Amenore Laktasi (MAL), Coitus Interuptus, metode kalender,
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
29/66
2)
Metode Kontrasepsi Hormonal Progesteron yaitu metode kontrasepsi
hormonal yang hanya berisi progesteron saja contohnya : mini pil,
suntik 3 bulan dan implant
c. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu
1) AKDR yang mngandung hormon (sintetik progesteron)
2) Yang tidak mengandung hormon
d.
Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu :
1)
Metode Operatif Wanita (MOW). MOW sering dikenal dengan
tubektomi karena prinsip metode ini mengikat atau memotong
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
30/66
kontap (kontrasepsi mantap) pria dan wanita, implant, dan IUD (Leli Asih
dan Hadriah Oesman, 2009).
Metode kontrsepsi jangka panjang adalah metode kontrasepsi yang
dikenal efektif karena dapat memberikan perlindungan dari risiko
kehamilan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun yang terdiri dari
Metode Operasi wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP), Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), dan implant atau yang dikenal dengan
susuk KB merupakan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) dengan masa
berlaku 3 (tiga) tahun (BKKBN, 2011).
B. Faktor – faktor yang mempengaruhi Penggunaan MKJP
1.
Usia
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
31/66
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, serta Bali dan Nusa
Tenggara. Dari hasil analisis satistik dengan uji chi-square
diperoleh hasil yang signifikan (nilai sig
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
32/66
bertindak lebih mudah menerima gagasan baru. Demikian pula
dengan menentukan pola perencanaan keluarga dan pola dasar
penggunaan kontrasepsi serta peningkatan kesejahteraan keluarga
(Junita, 2008).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
33/66
b.
Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidian dasar.
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum
dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah
berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK) Sekolah Mengah Kejuruan (SMK) atau
bentuk lainnya yang sederajat.
c.
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan
diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
34/66
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
35/66
Menurut dari jenjang pekerjaan dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian
Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di
bawah Presiden. Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di
seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin oleh seorang Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
b.
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pegawai Negeri Sipil atau Civil Servant merupakan salah
satu organ penting bagi eksistensi suatu negara, keberadaan
Pegawai Negeri Sipil selain sebagai bagian dari eksekutif juga
https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Presiden_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_Kepolisian_Negara_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_Kepolisian_Negara_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_Kepolisian_Negara_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_Kepolisian_Negara_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Presiden_Republik_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
36/66
adalah setiap Warga Negara Republik Indonesia yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau,
diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.PNS Berdasarkan Pasal 2 ayat (2)
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah Kedudukan
dan peran Pegawai Negeri Sipil pada setiap negara adalah
penting dan menentukan karena pegawai negeri merupakan
aparatur pelaksana pemerintah untuk menyelenggarakan
pemerintahan dan kelancaran pemba-ngunan dalam rangka
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
37/66
menjahit pakaian untuk keluarga, dan lain sebagainya. Ibu
rumah tangga umumnya tidak bekerja di luar rumah.
d. Swasta
Swasta dalam ekonomi suatu negara terdiri dari segala
bidang yang tidak dikuasai oleh pemerintah. Organisasi non-
laba maupun laba dapat termasuk swasta, antara lain
perusahaan, koperasi, bank , dan organisasi non-pemerintah
lainnya, termasuk juga karyawan yang tidak bekerja untuk
pemerintah. Dalam sektor ini, faktor-faktor produksi dimiliki
oleh individu atau pribadi.
Hubungan antara status pekerjaan dengan pemakaian MKJP
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttps://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_non-pemerintahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_non-pemerintahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttps://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
38/66
4.
Tingkat Pendapatan
Menurut Yuliana Sudremi ( 2007 ) pendapatan merupakan
semua penerimaan sesorang sebagai balas jasanya dalam proses
produksi. Balas jasa tersebut dapat berupa upah, bunga, sewa,
maupun laba tergantung pada faktor produksi pada yang dilibatkan
dalam proses produksi.
Penghasilan memiliki pengaruh terhadap penggunaan
MKJP, berdasrkan penelitian Teffera dan Wondifraw (2015)
sdiperoleh hasil bahwa indeks kekayaan berpengaruh terhadap
penggunaan MKJP, wanita yang memiliki indeks kekayaan tinggi
memiliki peluang 4,8 kali menggunakan MKJP dibandingkan wanita
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
39/66
sebagai keluarga kecil atau sedikit dan yang memiliki anak > 2 di
kategorikan sebagai keluarga besar atau mempunyai jumlah banyak
anak ( Manuaba, 2010).
Berdasarkan analisis lanjut SDKI 2007 Oleh Leli Asih dan
Hadriah Oesman (2009) menyatakan bahwa dari analisis bivariat
wanita dengan anak lahir hidup lebih dari 2 mempunyai
kesempatan memakai kontrasepsi MKJP lebih besar sebanyak 2
kali dibandingkan wanita dengan anak atau kurang, sedangkan
wanita yang mempunyai peran dalam pengambilan keputusan
mempunyai kecenderungan memakai kontrasepsi MKJP 1,1 kali.
Pada penelitian Nasution (2011) yang dilakukan di 6 provinsi
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
40/66
maupun 2006-2008 memiliki hubungan signifikan ( 1-2 2002
OR=5,8; 2006-2008 OR= 22,1, ≥3 anak 2002 OR=5,0; 2006-2008
OR=8,7).
6. Riwayat Aborsi
Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun
sebelum janin mampu bertahan hidup pada usia kehamilan sebelum
20 minggu didasarkan pada tanggal hari pertama haid normal
terakhir atau berat janin kurang dari 500 gram (Cunningham,
F.Gary.et.al, 2006).
7.
Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
41/66
ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Tahu
(know) ini merupakan tingkatan pengetahuan yang paling
rendah.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatuu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
Seseorang yang telah paham terhadap objek atau materi tersebut
harus dapat menyimpulkan dan menyebutkan contoh,
menjelaskan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
42/66
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
43/66
pemilihan alat kontrasepsi, karena dengan adanya pengetahuan
yang baik terhadap metode kontrasepsi tertentu akan merubah
cara pandang akseptor dalam menentukan kontrasepsi yang
paling sesuai dan efektif digunakan sehingga membuat
penggunaan KB lebih nyaman terhadap kontrasepsi tersebut.
Pengetahuan yang baik akan alat kontrasepsi dapat menghindari
kesalahan dalam pemilihan kontrasepsi yang paling sesuai bagi
pengguna itu sendiri (Dewi dan Notobroto, 2014).
8. Sikap
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu
stimulus atau informasi, baik yang bersifat internal maupun
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
44/66
yang diperoleh pada penelitian Mengistu Meskele dan Wubegzier
Mekonnen (2014) yang memperoleh hasil wanita yang memiliki
sikap positif 2,5 kali lebih mungkin menggunakan MKJP
dibandingkan dengan wanita yang memiliki sikap negative
terhadap MKJP.
9. Status Diskusi Dengan Suami tentang MKJP
Ketika sudah menjadi pasangan suami istri, suami
merupakan orang pertama yang berpengaruh terhadap berbagai
pengambilan keputusan. Salah satunya adalah pemilihan metode
kontrasepsi yang akan digunakan. Suami berperan penting dalam
menentukan kontrasepsi yang akan dipakai sebagai aplikasi
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
45/66
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Leli Asih dan
Hadriah Oesman (2009) “Analisis Lanjut SDKI 2007 tentang
Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)” dengan sampel wanita umur 15-49 tahun
30.931 responden yang dilaksanakan diseluruh provinsi
Indonesia, dalam analasis univariatnya menyatakan bahwa dilihat
dari riwayat pemakaian kontrasepsi sebelumnya terlihat bahwa
sebagian besar wanita peserta KB pernah memakai kontrasepsi
sebelumnya (97%). Dalam analisis bivariat penggunaan metode
kontrasepsi sebelumnya memberikan hubungan yang bermakna
dengan pemakaian kontrasepsi MKJP (p
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
46/66
Stadium hipertensi yang mencerminkan penyakit, menurut
The Joint National Committee on Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure (JNC-VII) tahun 2003
hipertensi dibedakan berdasarkan Tekanan Darah Sistolik (TDS)
dan Tekanan Darah Diastolik (TDD) sebagai berikut :
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC-VII
Klasifikasi Sistolik
(mmHg)
Diastolik
(mmHg)
Normal < 120
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
47/66
12.
Berat Badan
Berat badan adalah ukuran antropometri yang dapat
memberikan gambaran tentang massa tubuh (otot dan lemak),
karena massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan keadaan
yang mendadak, misalnya terserang penyakit/infeksi, menurunnya
nafsu makan , menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi,
dan oleh karena adanya bencana alam atau keadaan darurat
lainnya, berat badan dapat digunakan untuk mengetahui
kecepatan pertumbuhan dimana dalam pertumbuhannya ada 2
macam kemungkinan dalam perkembangan berat badan yaitu
dapat berkembang lebih cepat atau lebih lambat (Atikah, 2010).
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
48/66
Pada penelitian yang dilakukan oleh Mulyanan Hasan tahun
(2013) tentang Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Dengan Obsitas Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas
Wawonasa Kecamatan Singkil Mando, dengan jumlah responden
77 orang yang berusia 19 – 49 tahun. Berdasarkan hasil uji
statistik dengan menggunakan Chi-squere diperoleh nilai p=0,585
>α=0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
antara penggunaan kontrasepsi dengan obesitas atau penambahan
berat badan pada PUS
13.
Keluhan kesehatan
Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
49/66
analisis bivariat antara hubungan umur WUS dengan keluhan
kesehatan untuk pengguna kontrasepsi non-hormonal didapatkan
hasil uji statistik nilai P-value sebesar 0,134 atau >0,05, maka
disimpulkan bahwa ada α=5% tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara umur wanita subur dengan keluhan kesehatan,
sedangkan untuk pengguna yang hormonal diperoleh nilai P-value
sebesar 0,445 atau >0,05, maka disimpulkan bahwa pada α=5%
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur WUS
dengan keluhan kesehatan, pada uji analisis bivariat antara
hubungan lama penggunaan kontrasepsi hormonal dengan
keluhan kesehatan diperoleh nilai P-value sebesar 0,378 atau
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
50/66
upaya dalam peningkatan akseptor KB. Salah satu peranan
fasilitas pelayanan KB baik pemerintah maupun swasta adalah
melakukan pelayanan preventif yaitu dengan mengutamakan
metode terpilih MKJP (IUD, implant, MOW, MOP) selain non
MKJP (BKKBN, 2014).
Pada penelitian Sri Lilestina dan Nasution (2011)
dai hasil analisis statistik dengan uji chi-square diperoleh hasil
yang signifikan (nilai sig < 0,01) yang menunjukkan bahwa
sumber pelayanan mempunyai hubungan yang bermakna pada
penggunaan MKJP dan Non-MKJP di seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan dari hasil analisis logistik dapat diketahui bahwa
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
51/66
Faktor Sosiodemografi dan
Sosioekonomi:
1. Umur
2.
Tingkat pendidikan
3.
Status pekerjaan
4.
Tingkat pendapatan
Faktor Pelayanan :
Tempat Pelayanan
Faktor Kognitif :
1. Pengetahuan
2. Sikap
3.
Status diskusi dengan suami tentangMKJP
4. Metode Kontrasepsi Sebelumnya
Faktor Reproduksi :
1. Jumlah anak hidup
2.
Riwayat aborsi
Penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka
Panjang
Faktor Pendukung :
1. Tekanan Darah
2. Berat Badan
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
52/66
D. Kerangka Konsep
Menurut Chandra (2008) dan Janah (2011) kerangka konsep
penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep –
konsep penelitian yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang
akan dilakukan. Berdasarkan tinjauan tersebut diatas, maka kerangka
konsepnya :
Variabel Independen variabel Dependent
Usia
Berat Badan
Tekanan Darah
Akseptor MKJP
- IUD/AKDR
-
MOW/MOP
- Implant/ AKBK
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
53/66
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefenisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat
terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007).
Tabel 2.2 Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala
1 2 3 4 5 6
Akseptor
MKJP
Pria/wanita yang
menjadi akseptor
dari MKJP yang
tertera di buku
Format
isian
Buku
register
1. Akseptor implant
2. Akseptor AKDR/IUD
3. Akseptor MOP/MOW
( sumber : Handayani,
Nominal
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
54/66
Usia umur akseptor
yang tertera di
buku register
Format
isian
Buku
register
1.
35 tahun
( sumber : Depkes RI,
2008)
Ordinal
Jumlah
anak
Jumlah anak
hidup akseptor
yang tertera pada
buku register
Format
isian
Buku
register
1. < 2 orang
3. ≥ 2 orang
(Sumber :Manuaba, 2010)
Ordinal
Metode
Kontrasepsi
yang
digunakan
sebelumnya
Jenis kontrasepsi
yang digunakanakseptor
sebelumnya yang
tertera di buku
register
Format
isian
Buku
Register
1. IUD
2.
Pil
3. Suntik
4. Implan
Nominal
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
55/66
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang didalamnya tidak ada analisis hubungan antara
variabel bersifat umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa
banyak, dan siapa (Hidayat, 2009).
Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran pengguna metode kontrasepsi
jangka panjang di Puskesmas Panarung Palangka Raya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
56/66
yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik atau sifat dimiliki oleh objek
atau subjek tersebut .
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah semua akseptor yang
menggunakan MKJP pada bulan Januari 2013 - Desember 2015 yaitu
dengan total 35 akseptor di Puskesmas Panarung Kota Palangka Raya.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2009). Akseptor
pengguna MKJP dari bulan Januari 2013 – Desember 2015 yaitu dengan
total 35 akseptor yang tercatat pada buku register Puskesmas Panarung .
D. Teknik Sampling
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
57/66
2)
Surat persetujuan dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya untuk
penggunaan lahan.
3) Menjaga kerahasiaan klien
F. Rencana Pengolahan Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
58/66
Variabel kategori seperti akseptor MKJP, paritas, tekanan darah, lama
penggunaan, dan usia akan dianalisis dengan analisis persentase dan data
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
P=
x 100%
Keterangan :
f = Jumlah angka kejadian
P = persentase
N = seluruh sampel yang disajikan
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
59/66
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Leli & Hadriah Oesman, 2009, Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian
Kontrasepsi Jangka Panjang Dalam Analisis Lanjut SDKI 2007, BKKBN,
Jakarta.
Arum, Dyah Setya Noviawati dan Sujiyati, 2009, Panduan Lengkap Pelayanan KB
Terkini, Nuha Medika, Yogyakarta.
Azwar, Saifuddin, 2010, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.
, 2011, Sikap Mnusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Aulia, Sani dan Harmani Kalim, 2008, Diagnosis dan Tatalaksana Hipertensi,Sindrom Koroner Akut dan Gagal Jantung, Medya Crea, Jakarta.
Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional,
Departemen Kesehatan dan ORC, 2008, Survei Demografi dan
Kependudukan Indonesia 2007. Calverton Maryland : BPS dan Macro
Internatronal.
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
60/66
Cristiani, Charis dkk, 2014, ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Provinsi Jawa Tengah, Jurnal Ilmiah,
UNTAG, Semarang.
Cunningham, F.Gary.et.al, 2006, Obstetri Williams Vol.2 Edisi 21, EGC, Jakarta.
Depkes R.I, 2008, Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta.
Fienalia, Rainy Alus, 2012, Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Wilayah Kerja
Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011, FKM UI, Depok.
Gunawan, L, 2007, Hipertensi Tekanan Darah Tinggi, Kanisisus, Yogyakarta.
Gudaynhe, Shimels Wudie dkk, 2014, Factors Affecting The Use Of Long – Acting
Reversible Contraceptive Methods Among Married Women in Debre Markos
Town, Northwest Ethiopia 2013. Global Journal of Medical Research :
Gynecology and Obsterrics Volume 14 Issue 5 Vrsion 1.0 Year 2014 Type :
Double Blind Peer Reviewed International Research Journal Publisher :
Global Journals Inc. (USA)
Hidayat A Aziz Alimul 2007 Metedologi Penelitian Kebidanan Teknik Analisa
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
61/66
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, Ida Bagus Gde Fajar Manuaba & Ida Bagus Gde
Manuaba, 2010, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan Edisi 2, EGC, Jakarta.
Mabella, Mappiare,Shaya et al, 2010, School-Based Obesity Interventions : A
Literature Review, Journal of School Health.
Marsudi, Bambang, 2014, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013, Editor drg. R.
Vensya Sitohang, M.Epid dkk Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta
Negara RI, 2003, Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Notoatmodjo, S, 2007, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, PT Rineka Cipta,Jakarta.
Nafsiah, et al, 2014, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Akseptor Pil KB di Keluarahan Sumbersari Kabupaten Jember, Volume 2
Nomor 3, dari: Http/// e-jurnal Pustaka Kesehatan, diakses [22 februari 2016]
Proverawati Atikah & Erna Kusuma wati 2010 Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
62/66
Hormonal dan Non-Hormonal di Pulau Jawa Tahun 2012 (Berdasarkan
Data SDKI 2012), Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah.
Saifuddin, Abdul Bari, 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
, 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi
2, PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Suratun, et.al, 2008, Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.
Trans Info Media, Jakarta.
Sulistyawati, Ari, 2011, Pelayanan Keluarga Berencana, Salemba Medika, Jakarta.
Saseen, J.J., & Maclaughlin, E.J, 2008, Cardivaskuler disorder : Hipertension, Editor:
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.
M., Pharmacotherapy A Pathophysiological Approach, Seventh Edition,
Mcgraw-Hill Medical Publishing Division, New York.
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, penerbit Afabeta, Bandung.
, 2010, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
63/66
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
64/66
FORMAT ISIAN
1. Nama :
2.
Alamat :
3. Pekerjaan :
4.
No.Hp :5.
Tinggi Badan : cm
6. LILA : cm
7. Berat Badan : kg
8. Usia : < 20 tahun 20 – 35 tahun > 35 tahun
9. Paritas : < 2 orang ≥ 2 orang
10. Tekanan Darah : > 120/80 mmHg
120-139/80-89 mmHg
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
65/66
-
8/19/2019 proposal eva.pdf
66/66
FORMAT ISIAN BUKU REGISTER