Promkes Asma
-
Upload
dwiyani-indri-l -
Category
Documents
-
view
122 -
download
8
description
Transcript of Promkes Asma
PROMOSI KESEHATAN
pada keluarga Tn. W dengan MASALAH KURANGNYA PENGETAHUAN
tentang PENYAKIT ASMA
Disusun Oleh :
DWIYANI INDRI LESTARI
13.1.079
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
TAHUN AJARAN 2015/2016
PROMOSI KESEHATAN pada keluarga Tn. D dengan
MASALAH KURANG PENGETAHUAN tentang PENYAKIT HIPERTENSI
Nama Mahasiswa : Dwiyani Indri Lestari
NIM : 13.1.079
Tanggal dikaji : 01 Oktober 2014
• DATA UMUM
• Nama kepala keluarga : Tn. W
• Umur : 39 tahun
• Alamat dan telepon : Jl. T / -
• Pekerjaan kepala keluarga : Pegawai swasta
• Pendidikan kepala keluarga : SMP
• Komposisi keluarga :
NO NAMA JKHUB.
KELUARGA
UMU
R
(th)
PEND.
AKHIR
STATUS IMUNISASI
BCGPOLIO DPT HEPATITIS
CAMPAK1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.
4.
Tn. W
Ny. A
An. K
An. R
L
P
P
L
Ayah
Ibu
Anak
Kandung
Anak
Kandung
39
36
14
6
SMP
SMP
SMP
TK
GENOGRAM
• Tipe keluarga
Keluarga Tn. W termasuk keluarga inti yang terdiri dari kepala keluarga (suami),
istri dan anak (kandung).
• Suku bangsa
Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Jawa, Indonesia.
• Agama
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka selalu taat
beribadah dan menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa.
• Status sosial ekonomi keluarga
Pendapatan keluarga 475.000/minggu dan menurut keluarga itu tidak cukup.
• Aktivitas rekreasi keluarga
Setiap hari klien dan keluarganya dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi
dan hiburan biasanya menonton TV, berkumpul keluarga, sesekali berkunjung
ke rumah saudaranya di Singosari
• RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
• Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. W mempunyai 2 orang anak. Anak pertama, perempuan dengan
umur 14 tahun. Anak kedua, laki-laki berumur 6 tahun. Maka, keluarga Tn. D
berada pada tahap perkembangan dengan anak remaja.
• Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn. W sampai saat ini belum memenuhi tugas perkembangan yaitu belum
memperluas keluarga inti yang dibuktikan dengan anak Tn. W belum ada yang
menikah.
• Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS
tetapi memiliki riwayat penyakit menurun seperti asma yang diderita oleh Ny.A.
• Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada/tidak pernah ada yang mengidap penyakit kronis.
• PENGKAJIAN LINGKUNGAN
• Karakteristik Rumah
Luas tanah : Luas rumah:
Tipe rumah : permanen dengan jumlah ruang: 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1
ruang keluarga, 1 dapur dan 1 kamar mandi, lantai menggunakan
keramik, hanya ada 1 jendela pada ruang tamu dan di kamar tidur
sinar matahari tidak pernah masuk.
Kebersihan ruangan : banyak tumpukan barang-barang yang tidak digunakan.
Lantai ruangan tampak bersih.
Sumber air : PDAM
Denah :
Keterangan :
• Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Hubungan keluarga dengan tetangga baik. Tidak ada permusuhan dengan
tetangga. Terbukti dengan keluarga Tn.W sering berkumpul dengan tetangga
saat waktu luang.
• Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn.W menetap dan tidak berpindah-pindah.
• Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.W selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga.
Keluarga Tn.W juga berinteraksi baik dengan masyarakat sekitar.
• Sistem pendukung keluarga
Keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan meliputi sarana MCK, tempat tidur
yang nyaman, sumber air bersih, motor sebagai sarana transportasi.
• STRUKTUR KELUARGA
• Pola komunikasi keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat
adalah bahasa Indonesia dan Jawa. Komunikasi antar keluarga lebih sering
dimulai saat siang hari karena hampir semua anggota keluarga pulang pada
siang hari.
• Struktur kekuatan keluarga
Tn.W memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku
yang baik, sopan santun, tata krama, dan cara menjaga hubungan baik dengan
orang lain. Keluarga menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
• Struktur peran (formal dan informal)
• Tn. W
• Peran formal : Karyawan swasta
• Peran informal : menjadi kepala keluarga, suami, dan
ayah.
·
• Ny. A
• Peran formal : hanya sebagai anggota masyarakat
• Peran informal : menjadi istri dan sebagai ibu
• An.K
• Peran formal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar
• Peran informal : sebagai anak dan sebagai kakak
• An. R
• Peran formal : sebagai anggota msyarakat dan pelajar
• Peran informal : sebagai anak dan sebagai adik
• Nilai dan norma keluarga
Keluarga meyakini bahwa kesehatan sangat penting sehingga mereka
membiasakan cuci tangan sebelum makan, kecukupan gizi kurang terpenuhi
jika dilihat dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya dan kurang teraturnya
pola makan.
• FUNGSI KELUARGA
• Fungsi afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Klien selalu
mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak
melanggar etika dan sopan santun. Dalam mengambil keputusan dilakukan
musyawarah dalam keluarga klien.
• Fungsi sosial
Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga
masih memperhatikan dan menerapkan etika atau sopan santun dalam
berperilaku.
• Fungsi perawatan kesehatan
• Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah
Keluarga kurang mengetahui mengenai penyakit asma serta pengetahuan
mengenai tanda-tanda, penanganan jika mengalami kekambuhan dan pola
hidup yang perlu dijalani.
• Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat.
Keluarga klien pernah berobat ke dokter saat sakit. Tetapi setelah
penyakitnya sembuh, keluarga klien tidak melanjutkan pengobatan. Jika
penyakit terkadang kambuh, hanya diberikan obat seadanya
• Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
• Pengetahuan keluarga tentang penyakit asma masih kurang
• Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan
tenaga kesehatan, maka keluarga mempercayakan perawatan dan
penyembuhan pada tenaga kesehatan. Namun bila sakitnya masih
tergolong ringan, keluarga cukup menganjurkan istirahat dan
pemenuhan kebutuhanan konsumsi obat dari apotek atau warung
kepada anggota keluarga yang sakit.
• Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang
sering dikonsumsi.
• Keluarga memberikan perhatian, kasih sayang dan support dalam
proses penyembuhan.
• Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
• Keluarga kurang mengerti tentang kesehatan pada anggota
keluarganya.
• Anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit
namun, terkadang masalah kesehatan tersebut dianggap sepele.
·
• Fungsi reproduksi
• Jumlah anak yang dimiliki Tn. W ada 2 orang yaitu 1 anak perempuan dan
1 anak laki-laki.
• Keluarga merencanakan jumlah anngota keluarga.
• Tn.W dan Ny.A menggunakan metode program KB hormonal yaitu pil KB.
• Fungsi ekonomi
Keluarga mampu mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari secara sedehana.
Papan yang dimiliki tergolong layak tetapi tidak memnuhi kriteria sehat.
Keluarga sulit menyisihkan uang yang akan digunakan unutk keperluan
mendadak.
• STRES DAN KOPING KELUARGA
• Stresosor jangka pendek dan jangka panjang
• Stressor jangka pendek
Kurang tahu kondisi penyakit Tn. W dan cara perawatannya.
• Stressor jangka panjang
Kondisi rumah yang layak tetapi belum memenuhi kriteria rumah sehat,
kekambuhan penyakit Tn. DW
• Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Dalam menghadapi persoalan, keluarga selalu bermusyawarah dan mencari
jalan keluar bersama-sama. Namun, keluarga lebih banyak menyelesaikan
masalah sendiri atau menunda persoalan yang dianggap kurang penting.
• Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga lebih banyak berpasrah pada Tuhan dengan keadaannya sehingga
sulit untuk mencapai penyelesaian masalah yang baik.
• PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSA
AN
FISIK
Tn. W Ny. A An.K An. R
Tekanan 120/90 120/70 110/80 100/70
Darah
Respirasi
Nadi
Suhu
Kepala
Rambut dan
kulit kepala
Mata
Hidung
mmHg
28x/menit
82x/menit
36
rambut
lurus,
beruban,
kulit bersih
mata
simetris,
konjungtiva
tidak
anemis,
sclera tidak
ikterik
hidung
simetris,
tidak ada
sekret,
tidak ada
pembesara
n polip,
tidak ada
nyeri tekan
mmHg
20x/menit
80x/menit
36
rambut
ikal, hitam,
kulit bersih
mata
simetris,
konjungtiva
tidak
anemis,
sclera tidak
ikterik
hidung
simetris,
tidak ada
sekret,
tidak ada
pembesara
n polip,
tidak ada
nyeri tekan
mmHg
20x/menit
82x/menit
36
rambut
ikal, hitam,
kulit bersih
mata
simetris,
konjungtiva
tidak
anemis,
sclera tidak
ikterik
hidung
simetris,
tidak ada
sekret,
tidak ada
pembesara
n polip,
tidak ada
nyeri tekan
mmHg
26x/menit
84x/menit
36
rambut
lurus,
hitam, kulit
bersih
mata
simetris,
konjungtiva
tidak
anemis,
sclera tidak
ikterik
hidung
simetris,
tidak ada
sekret,
tidak ada
pembesara
n polip,
tidak ada
nyeri tekan
Mulut dan
tenggorokan
Telinga
Leher
Dada
tidak ada
karies gigi,
mulut
bersih,
tidak
berbau,
tidak ada
gangguan
dalam
menelan
telinga
simetris,
pendengar
an baik,
tidak
mengguna
kan alat
bantu
pendengar
an
tidak ada
pembesara
n kelenjar
tiroid
bentuk
normoches
t, terdapat
nyeri
tekan,
terdengar
vesikuler
tidak ada
karies gigi,
mulut
bersih,
tidak
berbau,
tidak ada
gangguan
dalam
menelan
telinga
simetris,
pendengar
an baik,
tidak
mengguna
kan alat
bantu
pendengar
an
tidak ada
pembesara
n kelenjar
tiroid
bentuk
normoches
t, tidak ada
nyeri
tekan,
terdengar
vesikuler
tidak ada
karies gigi,
mulut
bersih,
tidak
berbau,
tidak ada
gangguan
dalam
menelan
telinga
simetris,
pendengar
an baik,
tidak
mengguna
kan alat
bantu
pendengar
an
tidak ada
pembesara
n kelenjar
tiroid
bentuk
normoches
t, tidak ada
nyeri
tekan,
terdengar
vesikuler
tidak ada
karies gigi,
mulut
bersih,
tidak
berbau,
tidak ada
gangguan
dalam
menelan
telinga
simetris,
pendengar
an baik,
tidak
mengguna
kan alat
bantu
pendengar
an
tidak ada
pembesara
n kelenjar
tiroid
bentuk
normoches
t, tidak ada
nyeri
tekan,
terdengar
vesikuler
Abdomen
Ekstremitas
tidak ada
nyeri
tekan, tidak
kembung,
tidak acites
anggota
gerak
lengkap,
tidak ada
hambatan
pergerakan
ada nyeri
tekan, tidak
kembung,
tidak acites
anggota
gerak
lengkap,
tidak ada
hambatan
pergerakan
tidak ada
nyeri
tekan, tidak
kembung,
tidak acites
anggota
gerak
lengkap,
tidak ada
hambatan
pergerakan
tidak ada
nyeri
tekan, tidak
kembung,
tidak acites
anggota
gerak
lengkap,
tidak ada
hambatan
pergerakan
• ANALISA DATA
DATA FOKUS MASALAH PENYEBAB
DS : Ny. A mengatakan kurang
mengetahui mengenai
penyakit asma serta
pengetahuan mengenai
penyebab, tanda-tanda,
penanganan jika mengalami
kekambuhan dan pola hidup
yang harus diterapkan
DO : keluarga bertanya lebih jauh
tentang penyakit asma
DS : Tn. W mengatakan dadanya
sering terasa sakit dan sesak
Kurangnya
informasi yang
didapat
Resiko
kekambuhan
Defisiensi
(penyebab, tanda,
penatalaksanaan
penyakit asma)
pada keluarga
Tn.W
Kurangnya
pengetahuan
pada malam hari.
DO : RR: 28x/menit
• HARAPAN KELUARGA
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. W yaitu menginginkan agar anggota
keluarganya tidak ada yang sakit-sakitan dan tertular penyakit Tn.W dan keluarga
berharap kedatangan mahasiswi akper dapat memberikan informasi kesehatan
sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatan.
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Dx 1 : Kurangnya informasi yang didapat berhubungan dengan defisiensi
pengetahuan (informasi tentang asma) pada keluarga Tn. W
NO. KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN
1. Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1
2/3 x 1
= 2/3
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2½ x 2
= 1
3. Potensial masalah untuk
dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
11/3 x 1
= 1/3
4. Menonjolnya masalah
Skala : Masalah berat, harus
segera ditangani 2
1 2/2 x 1
= 1
Ada masalah tetapi
tidak perlu ditangani
masalah tidak dirasakan
1
0
JUMLAH 3
Dx 2 : Resiko kekambuhan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
NO. KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN
1. Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1
3/3 x 1
= 1
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2½ x 2
= 1
3. Potensial masalah untuk
dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
12/3 x 1
= 2/3
4. Menonjolnya masalah
Skala : Masalah berat, harus
segera ditangani
Ada masalah tetapi
tidak perlu ditangani
masalah tidak dirasakan
2
1
0
1
2/2 x 1
= 1
JUMLAH 3 2/3
DIAGNOSIS, HASIL DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
DATA DX. KEP KRITERIA INDIKATOR INTERVEN IMPLEMENTA
HASIL SI SI
DS:Tn.W
mengataka
n dadanya
seringteras
a nyeri dan
sesak pada
malam hari.
DO:TD:160/
120 mmHg
Resiko
kekambu
han
berhubun
gan
dengan
kurangny
a
pengetah
uan
Klien
terpenuhi
dalam
informasi
tentang
penyakit
asma
setelah
dilakukan 1x
pertemuan
diharapkan
px
mengungka
pkan
pengetahua
n dan
ketrampilan
penatalaksa
naan
perawatan
• Diskusik
an
tentang
perbaika
n gaya
hidup
• Menjelaskan
pentingnya
olahraga
teratur,
mengurangi
stres,
mengurangi
rokok dan
menggunak
an masker
saat
berkendara.
DS : Ny. A
mengataka
n kurang
mengetahui
mengenai
penyakit
asma serta
pengetahua
n mengenai
penyebab,
tanda-
tanda,
penangana
n jika
mengalami
kekambuha
n .
DO :
keluarga
bertanya
Kurangny
a
informasi
yang
didapat
berhubun
gan
dengan
defisiensi
pengetah
uan
(informasi
tentang
asma)
pada
keluarga
Tn. W
Pengetahua
n
penatalaksa
naan
mencegah
dan
mengurangi
kambuhnya
asma
Setelah
dilakukan1x
pertemuan
diharapkan
px mengerti
dan
memahami
mengenai
penyakit
asma dan
cara
mencegah
kekambuha
nnya
• Ajarkan
keluarg
a
tentang
cara
mendet
eksi
kambuh
nya
asma
• Memberikan
penyuluhan
tentang
tanda-tanda
asma
• memberikan
penyuluhan
tentang
penanganan
pertama jika
terjadi
asma.
lebih jauh
tentang
penyakit
asma dan
penangana
n yang
tepat
INTERVENSI
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA KELUARGA TN. W
TENTANG ASMA
• Jenis Penyuluhan :
• Pokok Bahasan : ASMA
• Sub Pokok Bahasan :
• Definisi asma
• Penyebab asma
• Tanda dan gejala asma
• Pencegahan asma
• Sasaran : Keluarga Tn. W khusunya Tn. W
• Hari/Tanggal Penyuluhan : 04 Oktober 2014
• Analisa Situasi : Px mengatakan tidak bisa istirahat dengan
nyaman dikarenakan nyeri pada dada pada
malam hari.
Tujuan Intruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan / promosi kesehatan diharapkan Tn.W dapat menjelaskan
kembali tentang pengertian dari penyakit Asma.
Tujuan Intruksional Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan / promosi kesehatan diharapkan Tn.W :
• Mampu memahami pengertian Asma
• Mampu menjelaskan penyebab Asma
• Mampu menjelaskan tanda dan gejala Asma
• Mampu menjelaskan cara penanganan Asma
Materi Pokok Penyuluhan :
Asma dan penanganan pertama jika terjadi Asma
Metode Penyuluhan :
• Ilustrasi dengan membawa contoh-contoh tentang penyuluhan penyakit Asma
• Demonstrasi
Kegiatan Penyuluhan :
No Tahap Wakt
u
Kegiatan Fasilitator Kegiatan
Peserta
1. Pendahuluan
a)Pembukaan dengan
memberikan salam dan
memperkenalkan diri
b)Menjelaskan pokok materi
10
menit
a) Salam pembuka :
“Selamat Pagi Tn.W”
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud
dan tujuan dari
penyuluhan :
“Perkenalkan nama
saya Dwiyani Indri L dari
Poltekkes RS Tk II
dr.Soepraoen Malang,
saya akan memberikan
materi pada pagi hari ini
yang bertujuan ...
Memberikan leaflet
b)Penyampaian materi
Menjawab salam
Mendengarkan
materi penyaji
tentang Asma
2. Pengajaran/Materi Inti
Mendemonstrasikan cara
mencegah Asma dengan
menggunakan alat bantu
peraga
15
menit
Memperagakan cara
penanganan pertama
Asma dengan
mengikutsertakan Px
Memperhatikan
dan mengikuti
instruksi penyaji
3. Penutup
a)Menyampaikan kesimpulan
b)Mengadakan kuis
c)Salam penutup
15
menit a)Memberi kesimpulan
b)Memberikan kuis
c)Mengucapkan salam
Memperhatikan
Menjawab
pertanyaan
Menjawab salam
Media/Alat Penyuluhan :
• Leaflet
• PowerPoint
Evaluasi Penyuluhan :
Tingkat kehadiran yang diharapkan : 100%
Antusiasme/Partisipasi Peserta yang diharapkan : Diharapkan peserta / klien / individu
dapat memahami materi tentang Asma yang disampaikan oleh penyuluh.
Kisi-kisi pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud Asma? Px menjawab 85% benar
2. Apa penyebab dari Asma? Px menjawab 80% benar
3. Apa tanda & gejala pada Asma? Px menjawab 75% benar
4. Bagaimana cara penanganan pertama pada Asma? Px menjawab 80% benar
Referensi/bukusumber :
-Carpenito. L.D. (1997). Nursing diagnosis; application to clinical practice. 7th
Edition. Lippincott. Philadelpia. New York
Materi / Bahan Penyuluhan :
ASMA
Pengertian:
Asthma berasal dari bahasa Yunani yang berarti terengah-engah dan berarti serangan nafas pendek. Asthma adalah penyakit jalan nafas yang terjadi karena spasme bronchus,
disebabkan oleh berbagai penyebab. (Sylvia.A.Price,1995).
JENIS ASTHMA
1. Asthma Alergika atau asthma ekstrinsik
Ditemukan pada sebagian kecil pasien dewasa dan disebabkan oleh alergan yang diketahui. Astma jenis ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dengan riwayat keluarga yang mempunyai penyakit atopik, contoh : demam jerami, eksema , dermatitis, dan asma sendiri.
2. Astmha Idiopatik atau asthma intrinsic
Asthma jenis ini lebih sering ditemukan pada usia 40 tahun keatas , dengan serangan yang timbul sesudah infeksi sinus hidung atau percabangan trakheo bronkhial . Makin lama serangan makin sering dan makin hebat, sehingga keadaan ini akhirnya berkelanjutan menjadi bronchitis kronikdan kadang-kadang emfisema.
3. Asthma Campuran.
Merupakan bentuk yang paling sering menyerang pasien . Asthma jenis ini terdiri dari komponen-komponen kedua macam asthma diatas. Kebanyakan pasien dengan asthma
FAKTOR PENYEBAB
1. Asthma Alergika .
Disebabkan karena hypersensitivitas individu terhadap alergen, biasanya protein, dalam bentuk serbuk sari yang dihirup, bulu halus binatang, kain pembalut atau yang lebih jarang terhadap makanan seperti susu atau cokelat.
2. Asthma Idiopatik
Sering tidak ditemukan penyebab yang jelas baik penyebab utama maupun faktor pencetus. Faktor-faktor non spesifik seperti flu biasa, latihan fisik, atau emosi
dapat memicu serangan asthma.
3. Asthma Campuran .
Penyebab sering terdiri dari komponen asthma intrinsik dan ekstrinsik.
GEJALA ASTHMA
1. Dyspnea
2. Bunyi nafas wheezing / mengi.
3. Ekspirasi yang memanjang.
4. Batuk – batuk disertai sputum kental
5. Tachicardi
6. Gelisah
7. Berkeringat
8. Cyanosis bibir dan kuku
9. Penggunaan otot bantu pernafasan
PENGOBATAN
v Tujuan Pengobatan
1. Mencegah timbulnya asthma
2. Mengurangi resiko asthma
3. Mencegah komplikasi asthma
v Obat yang ideal
1. Mengurangi meluasnya penyakit asthma
2. Efek samping sedikit
3. Mudah cara pemberiannya
4. Harga murah dan terjangkau semua lapisan masyarakat
5. Obat asthma :
a. Histamin
- Kontraksi otot polos
- Dilatasi pembuluh kapiler dan kontraksi pembuluh vena, sehingga
terjadi edema
- Bertambahnya sekresi kelenjar dimukosa bronchus, bronkhoilus,
mukosaa, hidung dan mata
b. Bradikinin
- Kontraksi otot polos bronchus
- Meningkatkan permeabilitas pembuluh darah
- Vasodepressor (penurunan tekanan darah)
- Bertambahnya sekresi kelenjar peluh dan ludah
c. Prostaglandin
- bronkokostriksi (terutama prostaglandin F)
V. PERTOLONGAN PERTAMA
Ketika ditemukan penderita Asthma yang disebabkan oleh alergan maka pertolongan pertama yang kita lakukan adalah:
- Jauhkan penderita dari hal – hal yang memicu atau sebagai faktor alergan
- Berikan posisi semi fowler atau setengah duduk
- Berikan obat asthma seperti : histamin, bradikinin, dan prostagladin.
Diposkan 7th December 2011 oleh Egy Avoy
RANCANGAN KEGIATAN (PRE PLANNING)
PENYULUHAN PENYAKIT ASTHMA PADA MASYARAKAT
KABUPATEN CILACAP
A. LATAR BELAKANG
Melihat kondisi saat ini, dengan udara yang panas, kering, dan berdebu serta parubahan suhu di malam hari yang yang berlawanan dengan suhu di siang hari, merupakan masalah yang sangat berpengaruh buruk terhadap kesehatan tubuh manusia. Hal ini yang mendorong kami untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat di Ds. Gentasari RT. 11 Rw. 05 .kec. Kroya kab. Cilacap Sehingga masyarakat diharapkan lebih mengetahui hal – hal yang memicu timbulnya asthma.
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat lebih paham tentang penyakit asthma serta hal – hal yang memicu penyakit tersebut.
2) Tujuan Khusus
Diharapkan masyarakat mampu :
a. Mengulang kembali definisi dari penyakit asthma
b. Menyebutkan faktor – faktor penyebab dan pemicu dari penyakit asthma
c. Mengidentifikasi gejala – gejala penyakit asthma
d. Melakukan pertolongan pertama pada pasien asthma
e. Menjelaskan cara pencegahan penyakit asthma
C. PESERTA
Masyarakat Ds. Gentasari Rt. 11 Rw 05.
Kec. Kroya. Keb. Cilacap
D. KEPANITIAAN
Ketua : Edwin Kurnianto
Sekretaris : Egi Arina
Bendahara : Sri Ambarwati
E. SETTING ACARA
v Acara
1) Pembukaan oleh Pembawa Acara
2) Penyuluhan penyakit asthma oleh mahasiswa AKPER Serulingmas Cilacap selama 20 menit
3) Tanya jawab 30 menit dipandu oleh mahasiswa AKPER Serulingmas Cilacap
v Setting Tempat
v Petugas – petugas acara
Pembawa acara : Sri Ambarwati
Penyaji : Edwin Kurnianto
Dokumentasi : Egi Arina
F. METODE
Diskusi dan tanya jawab
G. MEDIA
Ø Leaflet
Ø Power point
H. RENCANA EVALUASI KEGIATAN
1. Evaluasi Struktur : rencana kegiatan dipersiapkan 4 hari sebelum kegiatan dan informasi ke pengurus 2 hari sebelum kegiatan.
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
§ Masyarakat mampu menjawab pertanyaan dan mengulang kembali definisi penyakit asthma
§ Masyarakat mampu menyebutkan faktor penyebab dari penyakit asthma
§ Masyarakat mampu menjelaskan cara pencegahan penyakit asthma
Panitia Penyuluhan Kelompok Pada Komunitas
Ketua Sekretaris
Edwin Kurnianto Egi Arina
Nim:10.008 Nim:10.006
Mengetahui
Direktur Akper Serulingmas
Syakian, S. Kep
NIK. 5100175
LAMPIRAN
1) Materi
PENGERTIAN ASTHMA
Asthma berasal dari bahasa Yunani yang berarti terengah-engah dan berarti serangan nafas pendek. Asthma adalah penyakit jalan nafas yang terjadi karena spasme bronchus,
disebabkan oleh berbagai penyebab. (Sylvia.A.Price,1995).
JENIS ASTHMA
1. Asthma Alergika atau asthma ekstrinsik
Ditemukan pada sebagian kecil pasien dewasa dan disebabkan oleh alergan yang diketahui. Astma jenis ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dengan riwayat keluarga yang mempunyai penyakit atopik, contoh : demam jerami, eksema , dermatitis, dan asma sendiri.
2. Astmha Idiopatik atau asthma intrinsic
Asthma jenis ini lebih sering ditemukan pada usia 40 tahun keatas , dengan serangan yang timbul sesudah infeksi sinus hidung atau percabangan trakheo bronkhial . Makin lama serangan makin sering dan makin hebat, sehingga keadaan ini akhirnya berkelanjutan menjadi bronchitis kronikdan kadang-kadang emfisema.
3. Asthma Campuran.
Merupakan bentuk yang paling sering menyerang pasien . Asthma jenis ini terdiri dari komponen-komponen kedua macam asthma diatas. Kebanyakan pasien dengan asthma
FAKTOR PENYEBAB
1. Asthma Alergika .
Disebabkan karena hypersensitivitas individu terhadap alergen, biasanya protein, dalam bentuk serbuk sari yang dihirup, bulu halus binatang, kain pembalut atau yang lebih jarang terhadap makanan seperti susu atau cokelat.
2. Asthma Idiopatik
Sering tidak ditemukan penyebab yang jelas baik penyebab utama maupun faktor pencetus. Faktor-faktor non spesifik seperti flu biasa, latihan fisik, atau emosi
dapat memicu serangan asthma.
3. Asthma Campuran .
Penyebab sering terdiri dari komponen asthma intrinsik dan ekstrinsik.
GEJALA ASTHMA
1. Dyspnea
2. Bunyi nafas wheezing / mengi.
3. Ekspirasi yang memanjang.
4. Batuk – batuk disertai sputum kental
5. Tachicardi
6. Gelisah
7. Berkeringat
8. Cyanosis bibir dan kuku
9. Penggunaan otot bantu pernafasan
PENGOBATAN
v Tujuan Pengobatan
1. Mencegah timbulnya asthma
2. Mengurangi resiko asthma
3. Mencegah komplikasi asthma
v Obat yang ideal
1. Mengurangi meluasnya penyakit asthma
2. Efek samping sedikit
3. Mudah cara pemberiannya
4. Harga murah dan terjangkau semua lapisan masyarakat
5. Obat asthma :
a. Histamin
- Kontraksi otot polos
- Dilatasi pembuluh kapiler dan kontraksi pembuluh vena, sehingga
terjadi edema
- Bertambahnya sekresi kelenjar dimukosa bronchus, bronkhoilus,
mukosaa, hidung dan mata
b. Bradikinin
- Kontraksi otot polos bronchus
- Meningkatkan permeabilitas pembuluh darah
- Vasodepressor (penurunan tekanan darah)
- Bertambahnya sekresi kelenjar peluh dan ludah
c. Prostaglandin
- bronkokostriksi (terutama prostaglandin F)
v PERTOLONGAN PERTAMA
Ketika ditemukan penderita Asthma yang disebabkan oleh alergan maka pertolongan pertama yang kita lakukan adalah:
- Jauhkan penderita dari hal – hal yang memicu atau sebagai faktor alergan
- Berikan posisi semi fowler atau setengah duduk
- Berikan obat asthma seperti : histamin, bradikinin, dan prostagladin.
Diposkan 7th December 2011 oleh Egy Avoy