PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA...

55
i PROSES PENGEMASAN SIRUP DI PT KARTIKA POLASWATI MAHARDIKA, KECAMATAN GUBUG, KABUPATEN PURWODADI LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian Oleh: Renata Meilani 12.70.0039 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2015

Transcript of PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA...

Page 1: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

i

PROSES PENGEMASAN SIRUP DI PT KARTIKA

POLASWATI MAHARDIKA, KECAMATAN GUBUG,

KABUPATEN PURWODADI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Oleh:

Renata Meilani 12.70.0039

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

2015

Page 2: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

ii

PROSES PENGEMASAN SIRUP DI PT KARTIKA

POLASWATI MAHARDIKA, KECAMATAN GUBUG,

KABUPATEN PURWODADI

Oleh :

RENATA MEILANI

NIM : 12.70.0039

Program Studi : Teknologi Pangan

Laporan kerja praktek ini telah disetujui dan dipertahankan

di hadapan sidang penguji pada tanggal 5 Juni 2015

Semarang, 15 Juli 2015

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing Lapangan Dekan

Hanum Dr.V. Kristina Ananingsih, ST, MSc.

Pembimbing Akademik

Dra. Laksmi Hartajanie, MP

Page 3: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat

yang penulis terima dari-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan selama

menjalani masa Kerja Praktek di PT Kartika Polaswati Mahardika selama 20 hari.

Penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “PROSES

PENGEMASAN SIRUP DI PT KARTIKA POLASWATI MAHARDIKA,

KECAMATAN GUBUG, KABUPATEN PURWODADI”. Penulisan laporan ini

merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Teknologi

Pertanian. Pada laporan ini akan dibahas lebih detail mengenai proses

pengemasan sirup kartika.

Penulis menyadari bahwa laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan juga

berkat usaha, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat

melaksanakan Kerja Praktek di PT Kartika Polaswati Mahardika dan

membimbing Penulis sehingga laporan Kerja Praktek ini dapat selesai dengan

baik.

2. Keluarga tercinta, terutama Papi, Mami, dan adik yang telah memberikan izin,

mendukung, dan juga mendoakan Penulis sehingga dapat melaksanakan Kerja

Praktek dengan baik.

3. Ibu Dr. V. Kristina Ananingsih, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah

memberikan ijin kepada Penulis untuk melasanakan Kerja Praktek.

4. Ibu Dra. Laksmi Hartajanie, MP selaku Dosen Pembimbing Akademik Kerja

Praktek yang telah dengan sabar membimbing Penulis dalam penyusunan dan

penulisan laporan Kerja Praktek ini.

5. Ibu Onny Puspita Setioputro selaku pimpinan di PT Kartika Polaswati

Mahardika yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

Kerja Praktek di PT Kartika Polaswati Mahardika.

Page 4: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

iv

6. Bapak Hindarko Santoso dan Bapak Albert Andy S. selaku pimpinan di PT

Kartika Polaswati Mahardika yang telah memberi kesempatan kepada Penulis

untuk melaksanakan Kerja Praktek di PT Kartika Polaswati Mahardika, Gubug.

7. Ibu Hanum selaku pembimbing lapangan di PT Polaswati Mahardika yang

telah mengarahkan, membimbing, dan memberikan informasi kepada Penulis

selama melakukan Kerja Praktek.

8. Seluruh karyawan PT Kartika Polaswati Mahardika yang tidak dapat Penulis

sebutkan satu per satu, yang menerima Penulis dengan penuh rasa

kekeluargaan selama berlangsungnya Kerja Praktek serta telah memberikan

informasi-informasi tambahan selama pengerjaan laporan Kerja Praktek.

9. Vincent Raymond Fransisco yang telah memberikan dukungan semangat dan

setia menemani selama penulis menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

10. Cornelia Claudya Gunawan dan Auw, Elyzabeth Dwi Asri sebagai sahabat

sekaligus teman seperjuangan yang telah bersama-sama melaksanakan Kerja

Praktek di PT Kartika Polaswati Mahardika dan juga turut membantu selama

proses pembuatan laporan Kerja Praktek ini.

11. MIRACLES (Michelle, Nana, Ivana, Nina) yang selalu memberikan dukungan

semangat kepada penulis saat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

12. Semua teman-teman dan pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang

telah membantu Penulis dalam melaksanakan maupun menyusun laporan Kerja

Praktek.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan kerja praktek ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon maaf apabila selama

kerja praktek maupun dalam pembuatan laporan kerja praktek masih terdapat

banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis siap menerima berbagai

kritik dan saran dari semua pembaca. Penulis berharap agar laporan ini dapat

diterima dan bermanfaat bagi pembaca guna menambah wawasan serta tambahan

ilmu pengetahuan, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Semarang, 25 Mei 2015

Penulis

Page 5: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

5

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. ix

1. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ...................................................... 1 1.2. Lokasi Perusahaan ...................................................................................... 2 1.3. Visi Misi ...................................................................................................... 2

1.3.1. Visi .................................................................................................. 2 1.3.2. Misi ................................................................................................. 2

1.4. Tata Letak Perusahaan ................................................................................ 2 1.5. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................................. 2

1.5.1. Pimpinan ......................................................................................... 3 1.5.2. Wakil Pimpinan ............................................................................... 3 1.5.3. Bagian Produksi .............................................................................. 3 1.5.4. Bagian Administrasi ........................................................................ 4 1.5.5. Bagian Pemasaran ........................................................................... 4 1.5.6. Bagian Keuangan ............................................................................ 4 1.5.7. Mandor I .......................................................................................... 4 1.5.8. Mandor II ........................................................................................ 5 1.5.9. Bagian Pencucian Botol .................................................................. 5 1.5.10. Bagian Penjemuran Botol ............................................................... 5 1.5.11. Bagian Pemasakan .......................................................................... 5 1.5.12. Bagian Penyaringan ........................................................................ 6 1.5.13. Bagian Pengisian Botol ................................................................... 6 1.5.14. Bagian Penutupan Botol .................................................................. 6

1.6. Ketenagakerjaan .......................................................................................... 6 2. SPESIFIKASI SIRUP ........................................................................................ 8

2.1. Jenis Produk ................................................................................................ 8 2.2. Jumlah Produksi dan Strategi Pemasaran ................................................... 9

2.2.1. Jumlah Produksi .............................................................................. 9 2.2.2. Strategi Pemasaran .......................................................................... 10

3. PROSES PRODUKSI ........................................................................................ 12 3.1. Bahan Baku ................................................................................................. 12

3.1.1. Bahan Baku Utama ......................................................................... 12 3.1.2. Bahan Baku Tambahan ................................................................... 12

Page 6: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

6

3.2. Mesin dan Peralatan .................................................................................... 14 3.2.1. Tangki ............................................................................................. 14 3.2.2. Tangki Pemasak Gula ..................................................................... 15 3.2.3. Mixer ............................................................................................... 15 3.2.4. Kain Penyaring ................................................................................ 16 3.2.5. Mesin Filling Sirup ......................................................................... 17 3.2.6. Lampu Penyortir .............................................................................. 17 3.2.7. Label ................................................................................................ 18 3.2.8. Kemasan dan Segel Kemasan ......................................................... 18

3.3. Alur Proses Produksi ................................................................................... 18 3.4. Proses Pengemasan ..................................................................................... 23

3.4.1. Bahan Baku Pengemasan ................................................................ 23 3.4.1.1. Bahan Baku Botol Kaca .................................................... 23 3.4.1.2. Bahan Baku Botol Plastik ................................................. 23

3.4.2. Proses Pengemasan Botol Kaca ...................................................... 24 3.4.2.1. Proses Penerimaan dan Sortasi Botol Kaca ...................... 24 3.4.2.2. Proses Pencucian Botol ..................................................... 24 3.4.2.3. Proses Penjemuran Botol .................................................. 26 3.4.2.4. Pengisian dan Pemasangan Tutup Botol ........................... 26 3.4.2.5. Pemasangan Segel dan Pemberian Label .......................... 27 3.4.2.6. Pengemasan Sekunder ...................................................... 29

3.4.3. Proses Pengemasan Botol Plastik ................................................... 29 3.4.3.1. Proses Penerimaan Botol Plastik ...................................... 30 3.4.3.2. Pengisian dan Pemasangan Tutup Botol ........................... 30 3.4.3.3. Pemasangan Segel dan Pemberian Label .......................... 30 3.4.3.4. Pengemasan Sekunder ...................................................... 31

4. PEMBAHASAN ................................................................................................ 32 4.1. Proses Persiapan Botol ................................................................................ 32

4.1.1. Pensortiran Botol ............................................................................... 32 4.1.2. Pencucian Botol ................................................................................. 32 4.1.3. Pengeringan Botol ............................................................................. 33

4.2. Bahan Baku Pengemasan ............................................................................ 34 4.2.1. Bahan Baku Botol Kaca .................................................................... 35 4.2.2. Bahan Baku Botol Plastik .................................................................. 35

4.3. Proses Pengemasan ..................................................................................... 36 4.3.1. Proses Pengisian Sirup ke Dalam Botol ............................................ 36 4.3.2. Proses Pemasangan Tutup Botol ....................................................... 37 4.3.3. Proses Pemberian Label dan Perekatan Segel ................................... 37 4.3.4. Proses Pengemasan Sekunder ............................................................ 38

5. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 39 5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 39 5.2. Saran ........................................................................................................... 39

Page 7: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

7

6. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 40 7. LAMPIRAN ....................................................................................................... 41

Page 8: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

8

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap di PT Kartika Polaswati Mahardika ............... 7

Tabel 2. Variasi Rasa Produk Sirup Kartika ............................................................. 9

Tabel 3. Persentase Gula yang Digunakan Pada Berbagai Jenis Sirup Kartika ........ 10

Page 9: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Macam Grade Sirup Kartika ................................................................... 8

Gambar 2. Daerah Pemasaran Sirup Kartika ............................................................ 11

Gambar 3. Tangki Penampungan Sirup .................................................................... 15

Gambar 4. Proses Pemasakan Larutan Gula ............................................................. 15

Gambar 5. Proses Pencampuran Larutan Gula dan Essence ..................................... 15

Gambar 6. Proses Penyaringan Sirup yang Akan Dikemas ...................................... 16

Gambar 7. Pengisian Sirup ke Dalam Botol dengan Mesin ...................................... 17

Gambar 8. Proses Penyortiran Botol dengan Lampu ................................................ 18

Gambar 9. Label Kertas ............................................................................................ 19

Gambar 10. Diagram Alir Proses Produksi ............................................................... 20

Gambar 11. Sirup Dalam Kemasan (a)Botol Kaca dan (b)Botol Plastik .................. 23

Gambar 12. Mesin Pencucian dengan Air Mendidih ................................................ 25

Gambar 13. Mesin Pencucian dengan Sikat Berputar ............................................... 25

Gambar 14. Pencucian Botol Secara Manual ............................................................ 25

Gambar 15. Penjemuran Botol di Bawah Sinar Matahari ......................................... 26

Gambar 16. Tangki Penampungan Sirup .................................................................. 26

Gambar 17. Mesin Pengisian Sirup ........................................................................... 27

Gambar 18. Mesin Pemasangan Tutup Botol ........................................................... 27

Gambar 19. Pemberian Tanggal Kadaluarsa ............................................................. 28

Gambar 20. Mesin Perekat Label .............................................................................. 28

Gambar 21. Mesin Perekat Segel .............................................................................. 29

Gambar 22. Kemasan Sekunder Sirup : Kardus Karton (a) dan Krat (b) ................. 29

Gambar 23. Standar Botol yang Digunakan di PT Kartika Polaswati Mahardika .... 32

Page 10: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

10

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lokasi PT Kartika Polaswati Mahardika .............................................. 41

Lampiran 2. Denah Tata Letak PT Kartika Polaswati Mahardika ............................ 42

Lampiran 3. Struktur Organisasi PT Kartika Polaswati Mahardika ......................... 43

Lampiran 4. Presensi Kerja Praktek .......................................................................... 44

Page 11: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

11

1. PROFIL PT KARTIKA POLASWATI MAHARDIKA

1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Bapak Santoso Hidayat memulai usahanya pada tanggal 5 Januari 1975 dengan

usaha sirup. Perusahaan ini awalnya bernama Usaha Dagang (UD) Kartika yang

terletak di Banyuwangi. Kemudian lokasi pabrik dipindahkan ke Gubug karena

belum ada perusahaan sejenis sehingga pemasaran produk lebih mudah, dan

menghemat biaya tenaga kerja karena biaya tenaga kerja di Gubug lebih murah

dari pada di Banyuwangi. UD Kartika awalnya bergerak dibidang hasil bumi.

Setelah pindah ke Gubug perusahaan ini berubah bentuk hukum menjadi badan

hukum persekutuan atau C.V. Kartika Makmur Santoso. Setelah tahun 1976, U.D.

Kartika berkembang menjadi sebuah Perseroan Terbatas (PT). Kartika Polaswati

Mahardika. Perusahaan ini bersifat swasta nasional dengan modal dari pemegang

saham dan bantuan kredit dari bank. Saat ini PT. Kartika Polaswati Mahardika

dipimpin oleh Bapak Albert Andy S. yang merupakan generasi kedua.

Pada awalnya PT Kartika Polaswati Mahardika memproduksi sirup bermerk

BINTANG. Namun merk BINTANG ini kurang menarik sehingga omset

penjualannya tidak memenuhi target. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka

pimpinan perusahaan memutuskan mengganti merk BINTANG dengan nama

KARTIKA. Sirup Kartika telah terdaftar di Departemen Kesehatan Republik

Indonesia dengan nomer PIRT 109331508069 untuk sirup Kartika spesial, PIRT

109331508010 GED No. 136834 untuk sirup Kartika klasik dan PIRT

109331508008 untuk sirup Kartika water melon. Awalnya perusahaan hanya

memproduksi sirup berdasarkan permintaan atau memenuhi kebutuhan pasar

didaerah setempat saja. Kemudian perusahaan ini mulai memperluas daerah

pemasaran dan meningkatkan hasil penjualan. Usaha yang dilakukan ini tidak sia-

sia, terbukti sampai sekarang perusahaan ini masih memproduksi sirup dan

mengalami peningkatan jumlah produksi. Berkat usaha yang dilakukan sampai

sekarang PT KARTIKA POLASWATI MAHARDIKA masih terus memproduksi

sirup dan mengalami kenaikan jumlah produksi.

Page 12: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

12

1.2. Lokasi Perusahaan

PT. Kartika Polaswati Mahardika terletak di Jl. Ahmad Yani 89 Kecamatan

Gubug, Kabupaten Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. Lokasi ini dipilih karena

mudah memperoleh tenaga kerja dimana belum ada perusahaan di daerah tersebut,

biaya tenaga kerja relatif murah, dan lokasi berada di pinggir jalan raya

Semarang-Purwodadi sehingga mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Denah

lokasi perusahaan PT Kartika Polaswati Mahardika dapat dilihat pada lampiran 1.

1.3. Visi Misi

1.3.1. Visi

Berperan serta mengurangi jumlah pengganguran, menciptakan lapangan kerja

dan mensejahterakan masyarakat.

1.3.2. Misi

Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan membuka lapangan kerja yang sebesar

– besarnya.

1.4. Tata Letak Perusahaan

Pembagian ruangan dalam perusahaan meliputi kantor, gudang bahan baku,

gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor diperuntukkan bagi para staff

yang mengatasi masalah di luar produksi. Kantor terletak di bagian depan dalam

perusahaan tersebut. Gudang bahan baku digunakan untuk menyimpan bahan

baku pembuatan sirup sedangkan gudang barang digunakan untuk menyimpan

sirup yang siap dipasarkan. Denah tata letak PT. Kartika Polaswati Mahardika

dapat dilihat pada lampiran 2.

1.5. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT Kartika Polaswati Mahardika berbentuk garis vertical ke

bawah. Hal ini berarti semua tugas diinstruksikan langsung dari atasan kepada

bawahan. Struktur organisasi garis menunjukkan bahwa organisasi masih kecil,

jumlah karyawan sedikit, pimpinan dan semua karyawan saling kenal dan

spesialisasi kerja belum tinggi. Bentuk struktur organisasi PT. Kartika Polaswati

Page 13: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

13

Mahardika dapat dilihat pada lampiran 3. Tugas dan wewenang dari masing-

masing bagian.

1.5.1. Pimpinan

Pimpinan bertugas memutuskan dan menetapkan segala peraturan yang berlaku di

perusahaan. Selain itu pimpinan bertugas memimpin perusahaan dan bertanggung

jawab penuh atas kegiatan dalam perusahaan. Pimpinan juga membimbing,

mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan kepada

masing-masing bagian. Pimpinan juga perlu menjalin hubungan kerjasama yang

baik antara perusahaan, karyawan, pemerintah dan masyarakat. Pimpinan berhak

menerima pertanggungjawaban dari wakil pimpinan atas pelaksanaan kegiatan

perusahaan. Pimpinan juga perlu merencanakan dan melakukan pengembangan

produk.

1.5.2. Wakil Pimpinan

Wakil pimpinan menerima laporan dari masing-masing bagian yang dibawahinya

apabila ada masalah yang harus disampaikan kepada pimpinan. Wakil pimpinan

membantu pimpinan mencapai hal tertentu untuk memperlancar jalannya kegiatan

di perusahaan. Wakil pimpinan berhak menerima pertanggungjawaban atas

pelaksanaan kegiatan perusahaan dari para manager yang memimpin bagian

produksi, bagian pemasaran, bagian administrasi, bagian umum, dan bagian

keuangan. Wakil pimpinan akan menggantikan fungsi pimpinan dalam

perusahaan jika pimpinan tidak berada di perusahaan.

1.5.3. Bagian Produksi

Baagian produksi bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi agar sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan. Selain itu bagian produksi juga perlu

menyusun dan mengatur penggunaan bahan baku, mesin dan tenaga kerja secara

efektif dan efisien. Bagian produksi harus membuat laporan hasil produksi secara

berkala dan diserahkan kepada pimpinan.

Page 14: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

14

1.5.4. Bagian Administrasi

Bagian administrasi bertugas mengatur dan menyelenggarakan pembinaan

personil dan hubungan baik dengan buruh. Bagian administrasi perlu membuat

dan mengatur surat-surat penting, mencatat absensi para karyawan serta mengurus

hal yang berhubungan dengan administrasi perusahaan. Bagian administrasi

berhak menerima pertanggungjawaban atas perlaksanaan kegiatan perusahaan dari

manager bagian gudang.

1.5.5. Bagian Pemasaran

Bagian pemasaran bertugas melaksanakan pengadaan bahan baku dan meneliti

bahan yang akan dipakai. Bagian pemasaran juga bertugas untuk mendistribusikan

hasil produksi ke konsumen, mencari pelanggan atau menjual hasil produksi

kepada konsumen dan memperluas pemasaran produk. Bagian pemasaran m

berhak menerima pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan perusahaan dari

manager bagian penjualan. Bagian pemasaran berkewajiban melaporkan hasil

penjualan secara berkala kepada pimpinan.

1.5.6. Bagian Keuangan

Bagian keuangan merumuskan dan melaksanakan bidang pembelanjaan dan

anggaran. Bagian keuangan bertugas menyiapkan dana untuk kelancaran kerja

suatu mesin. Bagian keungan juga harus mengurus urusan perpajakan perusahaan

dan mempersiapkan serta membuat laporan keuangan secara berkala dan

diserahkan kepada pimpinan.

1.5.7. Mandor I

Mandor I mengawasi jalannya pencucian botol mulai dari pembersihan label,

pembersihan kotoran dan perendaman botol. Mandor I mengatur jam kerja tim

pencucian botol dan mengatur persediaan air serta sabun yang dibutuhkan untuk

proses pencucian botol. Mandor I berhak mendapatkan laporan dari staff

pencucian. Mandor I berkewajiban menjaga kebersihan tempat pencucian botol.

Page 15: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

15

1.5.8. Mandor II

Mandor II mengatur jalannya proses pemasakan, penyaringan, pengisian sirup ke

dalam botol dan penutupan botol agar dapat berjalan dengan lancar. Mandor II

juga mengawasi kerja tim pemasakan, penyaringan, pengisian sirup ke dalam

botol dan penutupan botol secara berurutan. Mandor II wajib menyusun laporan

hasil kerja dan menyerahkannya kepada bagian angkutan terlebih dahulu karena

pekerjaan mandor II berhubungan dengan transportasi. Mandor II berhak

mendapatkan laporan dari staff pemasakan, penyaringan, pengisian sirup ke dalam

botol dan penutupan botol.

1.5.9. Bagian Pencucian Botol

Bagian pencucian botol bertugas membersihkan label, segel dan kotoran yang

masih melekat di bagian luar dan dalam botol. Kemudian bagian pencucian botol

akan merendam botol dengan air hingga terbebas dari sabun dan menata botol

basah yang telah bersih tersebut ke dalam krat. Selanjutnya menyerahkan krat

yang berisi kumpulan botol tersebut kepada staff penjemuran. Bagian pencucian

botol mengatur jalannya penjemuran botol dan berhak mendapat hasil

pertanggungjawaban dari staff penjemuran botol. Bagian pencucian botol wajib

menyerahkan laporan hasil kerja kepada mandor I.

1.5.10. Bagian Penjemuran Botol

Bagian penjemuran botol menjemur dan membalik botol sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan. Bagian penjemuran botol dapat memerintah staff

pemasangan logo untuk memasangkan logo pada botol. Bagian penjemuran botol

perlu mengawasi jalannya proses pemasangan logo pada botol dan wajib

menyerahkan laporan hasil kerja kepada staff pencucian botol.

1.5.11. Bagian Pemasakan

Bagian pemasakan bertugas memasak air PDAM. Kemudian memasak air dan

gula untuk menghasilkan larutan gula. Selanjutnya melaporkan hasil kerja kepada

mandor II.

Page 16: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

16

1.5.12. Bagian Penyaringan

Bagian penyaringan perlu mendinginkan larutan gula yang telah dibuat oleh staff

pemasakan. Setelah didinginkan maka bagian penyaringan akan menyaring

larutan gula yang telah diturunkan suhunya. Selanjutnya bagian penyaringan

membuat laporan hasil kerja kepada mandor II.

1.5.13. Bagian Pengisian Botol

Bagian pengisian botol perlu mengecek mutu sirup yang telah selesai diproduksi.

Selain itu bagian pengisian botol perlu mengecek suhu sirup yang akan diisikan

agar botol tidak retak. Selanjutnya bagian pengisian botol akan mengisikan sirup

ke dalam botol. Kemudian membuat laporan hasil kerja kepada mandor II.

1.5.14. Bagian Penutupan Botol

Bagian penutupan botol bertugas menutup botol dengan tutup botol asli dari PT.

Kartika Polaswati Mahardika. Selanjutnya menyerahkan hasil kerja (botol berisi

sirup yang telah ditutup dengan tutup botol) dan laporan hasil kerja kepada

mandor II.

1.6. Ketenagakerjaan

Dalam penetapan jam kerja para karyawan PT. Kartika Polaswati Mahardika

disesuaikan dengan peraturan ketenagakerjaan Indonesia. Jam kerja karyawan PT.

Kartika Polaswati Mahardika selama 7 jam dari hari Senin hingga Jumat mulai

pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB dengan waktu istirahat selama satu

jam yaitu pada pukul 12.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Pada hari Sabtu waktu

kerjanya lebih singkat selama 5 jam, yang dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul

13.30 WIB dengan waktu istirahat selama 30 menit, dari pukul 11.00 WIB sampai

dengan pukul 11.30 WIB. Waktu kerja yang melebihi dari jam kerja yang sudah

ditetapkan diperhitungkan sebagai lembur. Hal ini biasanya terjadi apabila

permintaan konsumen meningkat.

PT. Kartika Polaswati Mahardika memiliki karyawan sejumlah 100 orang dengan

rincian yang dapat dilihat pada Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap di PT.

Page 17: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

17

Kartika Polaswati Mahardika. Sistem pembagian gaji yang ada di PT. Kartika

Polaswati Mahardika meliputi sistem pembagian gaji bulanan yang berlaku bagi

karyawan tetap, seperti karyawan bagian keuangan, sopir, administrasi,

pembuatan sirup dan tenaga marketing. Sistem pembagian gaji mingguan berlaku

bagi karyawan bagian pencucian botol, tukang panggul, serta karyawan yang

melakukan kerja lembur (terdiri dari sebagian karyawan tetap dan karyawan tidak

tetap). Sistem pembagian gaji borongan untuk tenaga kerja angkutan (karyawan

tidak tetap).

Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap di PT. Kartika Polaswati Mahardika Divisi Bagian Jumlah (Orang) Bagian Produksi Bagian pencucian botol 32 Bagian pembuatan sirup 17 Bagian Administrasi 2 Bagian Pemasaran Marketing 15 Sopir 15 Buruh kasar 15 Bagian Keuangan 4 Total 97

Ketika diperlukan tenaga kerja baru maka dibutuhkan informasi mengenai pasar

kerja yang ada sehingga calon pekerja yang didapat siap pakai. Selain itu perlu

adanya penetapan prosedur penerimaan tenaga kerja yang sesuai. Untuk metode

pengembangan karyawan di PT Kartika Polaswati Mahardika dilakukan dengan

metode On The Job Training. Metode ini mengusahakan pengembangan

keterampilan dan pengetahuan karyawan pada pekerjaan yang relevan dengan cara

memberikan bantuan dan bimbingan dari rekan kerja yang lebih berpengalaman.

Page 18: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

18

2. SPESIFIKASI PRODUK

2.1. Jenis Produk Sirup Kartika

PT. Kartika Polaswati Mahardika memproduksi sirup yang dibedakan menjadi 3

macam grade yaitu Sirup Kartika Spesial, Sirup Kartika Klasik dan Sirup Kartika

Water Melon. Ketiga jenis sirup tersebut memiliki perbedaan pada harga produk

dan bahan pembuatan. Sirup Kartika grade tinggi yaitu Sirup Kartika Spesial dan

Sirup Kartika Klasik, sedangkan sirup kartika dengan grade rendah yaitu Sirup

Kartika Water Melon. Sirup Kartika dengan grade rendah diperuntukkan bagi

konsumen kalangan menengah ke bawah. Bahan pembuatan sirup Kartika grade

tinggi adalah campuran air dan gula, sedangkan untuk membuat sirup Kartika

grade rendah merupakan campuran air, gula dan siklamat (pemanis buatan).

Semua sirup yang diproduksi oleh PT. Kartika Polaswati Mahardika dikemas

dalam botol kaca berukuran 620 ml dan botol plastik berukuran 400 ml (Sirup

Kartika Klasik). Berikut adalah gambar 3 macam grade Sirup Kartika.

Gambar 1. 3 Macam Grade Sirup Kartika

Page 19: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

19

PT. Kartika Polaswati Mahardika memiliki tiga macam produk sirup dengan

berbagai variasi rasa yang dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Variasi Rasa Produk Sirup Kartika Jenis Sirup Varian Rasa Jenis Rasa Sirup Kartika Spesial

16 jeruk, frambozen, rozen, es krim soda, melon, leci, nanas, anggur, strawberry, coco pandan, vanila, kawisto, belewah, kopi mocca, jambu, dan sirsat

Sirup Kartika Klasik

8 leci, frambozen, jeruk, nanas, kopi, es krim soda, jambu dan melon

Sirup Kartika Water Melon

3 nanas, frambozen dan melon

Sirup kartika spesial, sirup kartika klasik dan sirup kartika water melon yang

disebutkan pada tabel 2 diatas merupakan sirup yang dikemas dalam botol kaca.

Sirup kartika spesial yang dikemas dalam botol plastik memiliki 6 varian rasa

yaitu frambozen, melon, anggur, kawisto, nanas palembang, dan tropical fruit

mix. Sirup kartika water melon hanya diproduksi jika ada permintaan khusus dari

konsumen.

2.2. Jumlah Produksi dan Strategi Pemasaran

2.2.1. Jumlah Produksi

Dalam memproduksi sirup PT. Kartika Polaswati Mahardika memiliki kapasitas

produksi rata-rata mencapai 563.400 botol/tahun, sehingga rata-rata produksi

sirup Kartika setiap hari kurang lebih 1:800 botol. Sirup Kartika sudah dikenal

masyarakat luas terutama di Jawa Tengah. Proses produksi dilakukan setiap hari

untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mencegah terjadinya kelangkaan

barang di pasar.

PT. Kartika Polaswati Mahardika memproduksi sirup yang dibedakan menjadi 3

macam grade berdasarkan tingkatan komposisi gula yang digunakan.

Page 20: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

20

Tabel 3. Persentase Gula Yang Digunakan Pada Berbagai Jenis Sirup Kartika Tingkat Nama Sirup % Gula

1 Kartika Spesial 73,3% 2 Kartika Klasik 71% 3 Kartika Water Melon 38,3%

Sirup Kartika yang paling banyak diproduksi adalah rasa frambozen. Produksi

sirup meningkat 30% menjelang hari raya khususnya lebaran dan saat musim

panas. Sedangkan saat musim penghujan jumlah produksinya menurun 10-20%

untuk semua jenis sirup.

2.2.2. Strategi Pemasaran

PT Kartika Polaswati Mahardika melakukan pemasaran produk secara langsung

dan tidak langsung. Pemasaran tidak langsung dilakukan dengan cara menjual

produk kepada konsumen melalui tenaga pemasaran. Kemudian produk

dikirimkan kepada konsumen menggunakan mobil pengangkut barang. Sementara

untuk pemasaran secara langsung konsumen bisa membeli produk langsung di

perusahaan atau bisa dengan menelepon ke perusahaan.

Pemasaran sirup yang dilakukan oleh PT Kartika Polaswati Mahardika

menggunakan sistem rayon yaitu rayon A (Semarang), rayon B (lokal dan

disekitar pabrik), rayon C (Demak), rayon D (Kudus), dan rayon E (Purwodadi).

Masing-masing rayon dikoordinasi oleh 1 orang. Promosi dilakukan dengan

memberikan potongan harga untuk pembelian 1-10 krat. Sekarang PT. Kartika

Polaswati Mahardika memperluas dearah pemasarannya mencapai berbagai

daerah di provinsi Jawa Tengah. Bagian barat Gubug meliputi Tegowanu,

Karangawen, Mranggen, Penggaron, Semarang, Kendal, Weleri dan Pekalongan.

Pemasaran bagian utara Gubug terdiri dari Demak, Kudus dan Pati. Bagian timur

Gubug meliputi Purwodadi dan Blora. Sedangkan bagian selatan Gubug meliputi

Salatiga, Ambarawa, Magelang dan Yogyakarta.

Page 21: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

21

Gambar 2. Daerah Pemasaran Sirup Kartika

Page 22: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

22

3. PROSES PRODUKSI

3.1. Bahan Baku

3.1.1. Bahan Baku Utama

Dalam pembuatan sirup, bahan baku utama adalah air dan gula pasir. Kedua

bahan tersebut memiliki spesifikasi tertentu agar dapat menghasilkan produk yang

berkualitas baik. PT Kartika Polaswati Mahardika menggunakan gula kristal

rafinasi. Sementara air yang digunakan berasal dari perusahaan air minum

(PDAM). Sebelum digunakan air minum ini difiltrasi untuk menghilangkan

impuritas yang ikut terbawa dalam air. PT Kartika Polaswati Mahardika

menyuplai air minum ini dari Gubug untuk menghemat biaya transportasi karena

dekat dengan letak perusahaan. Hal ini bertujuan agar biaya produksi bisa ditekan

sehingga produk yang dihasilkan dapat dijual dengan harga terjangkau dan

kualitasnya tetap terjaga.

3.1.2. Bahan Baku Tambahan

Selain menggunakan bahan baku utama, digunakan juga bahan baku tambahan

seperti flavor, pewarna, natrium benzoat, asam sitrat, dan pemanis buatan.

Pemberian bahan baku tambahan berfungsi untuk mempertahankan atau

memperbaiki sifat fisik (penampilan), rasa, aroma dan umur simpan produk.

Pemberian bahan baku tambahan ini tetap mengacu pada aspek keamanan pangan,

yaitu konsentrasinya tidak melebihi ambang batas.

Flavor adalah bahan penolong untuk memberikan aroma dan rasa tertentu sirup

sesuai dengan produk yang diinginkan. Selain itu, flavor juga akan membentuk

warna dasar, misalnya essence lychee memberikan warna dasar putih, essence

jeruk keprok memberikan warna dasar orange, essence nanas memberikan warna

dasar kuning, essence frambozen memberikan warna dasar merah dan lain-lain.

Penambahan flavor dalam bentuk cair, sehingga lebih mudah larut pada saat

proses pencampuran. Jenis essence yang digunakan yaitu frambozen, rosen,

orange (jeruk keprok), leci, kopi, mocca, es krim soda, blewah, strawberry,

vanilla, coco pandan, melon, nanas, anggur, sirsak, mangga, kawisto, jambu biji

Page 23: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

23

merah dan tropical fruit mix yang disesuaikan dengan rasa yang ingin dibuat oleh

perusahaan.

Pewarna merupakan bahan tambahan yang digunakan untuk memberikan warna

sesuai dengan warna flavor. PT Kartika Polaswati Mahardika menggunakan

pewarna Carmoisine CL No. 14720 dan Ponceau 4R CI 16285 untuk warna

merah, Tartazine dan Sunset Yellow FCF untuk warna kuning serta Brown HT CI

20285 untuk warna coklat.

Benzoat merupakan bahan pengawet yang berfungsi untuk memperpanjang umur

simpan produk. Benzoat tidak mudah larut di dalam air sehingga lebih sering

digunakan dalam bentuk garam yaitu natrium benzoat. Benzoat sering digunakan

untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah, minuman

ringan, saus tomat, saus sambal, selai, jeli, manisan, kecap dan lain-lain (Cahyadi,

2008). Natrium benzoat yang diperbolehkan dalam produk pangan yaitu 0,05%-

0,1%. Penggunaan natrium benzoat pada kadar tersebut tidak mempengaruhi

aroma dan rasa sirup. PT Kartika Polawati Mahardika menambahkan natrium

benzoat sebagai bahan pengawet dengan kadar yang jauh lebih kecil daripada

kadar natrium benzoat yang ditetapkan yaitu sebesar 0,02%.

Asam sitrat merupakan zat untuk memberikan rasa sedikit asam pada sirup

khususnya pada sirup yang memiliki flavor asam, contohnya sirup jeruk, leci, dan

lain-lain. Penambahan asam sitrat dilakukan setelah sirup disaring. Asam sitrat

yang digunakan dalam proses produksi berbentuk kristal putih agar lebih mudah

dilarutkan dalam air. Asam sitrat juga memiliki sifat sequestran yaitu kemampuan

untuk mengikat logam, seperti besi dan tembaga sehingga produk sirup yang

dihasilkan tidak mengandung logam. Bila sirup yang dihasilkan mengandung

logam maka logam tersebut akan bereaksi dan memberikan perubahan warna pada

sirup.

Pemanis buatan merupakan zat tambahan untuk memberikan rasa yang lebih

manis daripada gula pasir. Pemanis buatan yang digunakan PT. Kartika Polaswati

Page 24: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

24

Mahardika adalah natrium siklamat. Pemanis buatan merupakan yang tidak

menghasilkan kalori akan tetapi memberikan rasa yang sangat manis. Tujuan

penggunaan natrium siklamat pada sirup yaitu memberikan rasa manis,

memperbaiki tekstur, meningkatkan mouthfell (Winarno et al, 1984). Batas

maksimum penggunaan natrium siklamat yaitu 3g/kg.

3.2. Mesin dan Peralatan

PT Kartika Polaswati Mahardika dalam memproduksi sirup menggunakan

beberapa peralatan. Peralatan dalam proses produksi telah direncanakan dengan

baik untuk memenuhi sebuah standart produksi. Masing-masing peralatan

mempunyai kegunaan dan fungsi yang berbeda sesuai dengan tahapan proses

produksi sirup. Beberapa alat yang digunakan oleh PT Kartika Polaswati

Mahardika untuk proses produksi sirup sebagai berikut :

3.2.1. Tangki

Di PT Kartika Polaswati Mahardika salah satu alat yang penting dalam proses

produksi adalah tangki. Tangki yang digunakan terbuat dari bahan stainless steel

bukan besi. Stainless steel memiliki beberapa kelebihan yaitu anti karat, tahan

korosi dan tidak butuh pemeliharaan khusus. Tangki yang digunakan untuk

menampung sirup ada 3 jenis yaitu tangki besar, tangki sedang dan tangki kecil.

Tangki besar dapat menghasilkan sirup 10080 botol sirup (420 krat sirup). Tangki

sedang dapat menghasilkan 3360 botol sirup (140 krat sirup), sedangkan pada

tangki kecil dapat menghasilkan 336 botol sirup (14 krat sirup). Tangki besar dan

tangki sedang digunakan untuk memproduksi sirup rasa frambozen, leci, dan

nanas. Sedangkan pada tangki kecil digunakan untuk memproduksi sirup rasa

kopi, kawisto dan lain-lain. Pembagian tangki ini disesuaikan dengan produk yang

cepat habis di pasaran.

Page 25: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

25

Gambar 3. Tangki Penampungan Sirup

3.2.2. Tangki Pemasak Gula

Wajan penampung digunakan untuk merebus gula yang ditambahkan air sehingga

menjadi larutan gula yang homogen. Wajan besar berkapasitas 820 kg gula,

sedangkan wajan kecil berkapasitas 410 kg gula. Wajan besar memiliki volume

1000 liter, sedangkan wajan kecil memiliki volume 500 liter dimana setiap tangki

memiliki batas volume air yang digunakan. Wajan tersebut terbuat dari stainless

steel yang tahan korosi serta tidak memerlukan pemeliharaan yang significant.

Gambar 4. Proses Pemasakan Larutan Gula

3.2.3. Mixer

Mixer digunakan untuk mencampur larutan gula dengan bahan baku tambahan,

sehingga bisa tercampur dengan rata.

Page 26: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

26

Gambar 5. Proses Pencampuran Larutan Gula dan Essence

3.2.4. Kain Penyaring

Pada proses produksi, kain penyaring ini berfungsi untuk menutup bagian atas

tangki untuk mencegah masuknya serangga dan debu yang tidak diinginkan. Kain

saring juga berfungsi untuk menyaring sirup yang tidak lolos seleksi karena

adanya kotoran. Sirup yang tidak lolos seleksi, selanjutnya disaring secara manual

menggunakan kain saring, setelah itu sirup dimasukkan ke dalam botol secara

manual dan dilakukan pemasangan tutup, label dan segel.

Gambar 6. Proses Penyaringan Sirup yang Akan Dikemas

Mixer

Page 27: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

27

3.2.5. Mesin filling Sirup

PT Kartika Polaswati Mahardika menggunakan mesin filling untuk mempermudah

pengisian sirup ke dalam botol. Dalam satu kali putaran mesin filling ini dapat

mengisi 24 botol sirup. Proses filling ini juga dibutuhkan untuk efisiensi tenaga

kerja.

Gambar 7. Pengisian Sirup ke Dalam Botol dengan Mesin

3.2.6. Lampu Penyortir

Lampu penyortir digunakan untuk menyeleksi kemasan dan produk serta untuk

menghindari adanya produk yang tidak memenuhi syarat yang ditetapkan. Lampu

penyortir yang digunakan ada 4 buah. Lampu sortir pertama digunakan untuk

menyeleksi botol kosong, seperti adanya kotoran, botol retak, dan lain-lain.

Lampu sortir kedua digunakan untuk menyeleksi sirup yang terdapat di dalam

botol ada kotoran atau tidak. Lampu sortir ketiga digunakan untuk menyeleksi

sirup yang terdapat didalam botol ada kotoran atau tidak dan memastikan label

tertempel dengan benar dan sesuai pada tempatnya. Lampu sortir keempat

digunakan untuk menyeleksi isi botol dan memastikan seal kemasan sudah

tertutup dengan benar.

Page 28: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

28

Gambar 8. Proses Penyortiran Botol dengan Lampu

3.2.7. Label

Label kertas yang dibuat berfungsi untuk membedakan antar merk dan sebagai

identitas perusahaan. Penggunaan label kertas dimaksudkan supaya konsumen

mendapatkan informasi tentang produk yang dibeli secara lengkap dan jelas.

Pemasangan label pada sirup kartika dilakukan secara otomatis oleh mesin dengan

bantuan lem. Lem yang digunakan terbuat dari campuran tepung tapioka dan

tepung beras.

Lampu Sortir

Page 29: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

29

Gambar 9. Label Kertas

3.2.8. Kemasan dan Segel Kemasan

PT Kartika Polaswati Mahardika menggunakan segel pada tutup botol sirup

berfungsi untuk memastikan bahwa produk tidak cacat dan layak dikonsumsi.

Pengepakan produk sirup dalam kemasan sekunder dilakukan oleh PT. Kartika

Polaswati Mahardika dengan menggunakan tenaga manusia. Kemasan yang

digunakan untuk pengemasan sekunder adalah karton dimana satu karton berisi 12

botol sirup dan dipasarkan untuk supermarket. Sedangkan dalam krat dimana satu

krat berisi 24 botol dan dipasarkan untuk toko-toko kelontong.

3.3. Alur Proses Produksi

Diagram alur proses produksi pembuatan sirup PT Kartika Polaswati Mahardika

Gubug dapat dilihat dibawah ini.

Page 30: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

30

Gula

Flavor, pewarna, sodium benzoat, asam sitrat, dan natrium siklamat

Filtrasi

Mixing

Pendinginan hingga 75ºC

Pemasakan Air

Mixing

Botol kosong layak pakai

Pencucian botol

Pencucian botol dengan air panas

Pengeringan botol

Impuritas

Air PDAM

Page 31: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

31

Tutup botol Penutupan botol

Pengisian sirup dalam botol

Page 32: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

32

Gambar 10. Diagram Alir Proses Produksi

Label dan segel

Krat dan kardus karton

Pelabelan dan penyegelan primer

Pengemasan sekunder

Keterangan : : Bahan

: Proses

: Limbah : Produk

Sirup Kartika

Page 33: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

33

3.4. Proses Pengemasan

3.4.1. Bahan Baku Pengemasan

Sirup yang diproduksi oleh PT. Kartika Polaswati Mahardika menggunakan

pengemas primer yaitu botol kacang bening dan botol plastik.

3.4.1.1.Bahan Baku Botol Kaca

Botol kaca bening digunakan karena dapat melindungi sirup dari kerusakan dan dapat

menjadi daya tarik konsumen karena konsumen dapat melihat isi di dalam botol

tersebut. Botol kaca yang digunakan adalah botol kaca baru dan daur ulang. Masing-

masing botol tersebut memiliki spesifikasi tertentu untuk digunakan sebagai

pengemas produk dengan kualitas baik. Spesifikasi botol kaca yang baik adalah yang

tidak retak, bersih, tidak gumpil, dan tidak ada serangga terutama untuk botol kaca

daur ulang.

3.4.1.2.Bahan Baku Botol Pastik

Pemilihan botol plastik bertujuan untuk mempermudah konsumen dalam membawa

sirup dan mempermudah pendistribusian produk. Bahan baku botol plastik yang

digunakan untuk pengemasan sirup adalah botol plastik baru. Masing-masing botol

tersebut memiliki spesifikasi tertentu untuk digunakan sebagai pengemas produk

dengan kualitas baik.

Gambar 11. Sirup Dalam Kemasan (a)Botol Kaca (620 ml) dan (b)Botol Plastik (400

ml)

a b

Page 34: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

34

3.4.2. Proses Pengemasan Botol Kaca

Proses pengemasan botol kaca yang dilakukan PT. Kartika Polaswati Mahardika

Gubug ada 2 macam yaitu secara manual dan otomatis. Proses pengemasan secara

manual dilakukan oleh tenaga kerja manusia sedangkan proses pengemasan secara

otomatis dilakukan oleh mesin. Proses pengemasan botol kaca sirup kartika yang

dilakukan oleh PT. Kartika Polaswati Mahardika Gubug meliputi beberapa tahap

yaitu penerimaan botol kaca, sortasi botol kaca, penyemprotan dengan air panas,

pencucian botol kaca, penjemuran botol kaca, pengisian sirup ke dalam botol,

pemasangan tutup botol, pemasangan segel primer, pemberian label, dan pengemasan

sekunder.

3.4.2.1.Proses Penerimaan dan Sortasi Botol Kaca

Proses penerimaan dan sortasi botol kaca yang dilakukan PT. Kartika Polaswati

Mahardika yaitu penerimaan botol kaca daur ulang berasal dari Semarang dan botol

kaca baru berasal dari Surabaya atau Jakarta dari perusahaan bernama “Iglass”.

Sortasi botol kaca berdasarkan kebersihan dan warna. Botol kaca yang bersih tanpa

ada goresan digunakan untuk sirup spesial sedangkan botol kaca yang warna warni

digunakan untuk sirup classic dan water melon. Untuk botol yang tidak lulus sortasi

maka botol tersebut akan dijual kembali ke industri-industri kecil di sekitar kota

Gubug. Proses penerimaan dan sortasi botol kaca ini dilakukan secara manual.

3.4.2.2.Proses Pencucian Botol

Proses pencucian botol bertujuan untuk membersihkan botol dari mikroorganisme

dan kotoran yang masih berada di botol. Proses pencucian botol dimulai dengan

pencucian secara otomatis menggunakan mesin pencuci botol dengan air bersuhu

1000C. Selanjutnya dicuci secara semi otomatis dengan mesin pencucian botol

menggunakan sikat yang berputar. Untuk memaksimalkan pembersihan dan

menghilangkan label yang masih menempel pada botol dilakukan pencucian secara

manual.

Page 35: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

35

Gambar 12. Mesin Pencucian dengan Air Mendidih

Gambar 13. Mesin Pencucian dengan Sikat Berputar

Gambar 14. Pencucian Botol Secara Manual

Page 36: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

36

3.4.2.3.Proses Penjemuran Botol

Proses penjemuran botol berfungsi untuk mengeringkan botol setelah dicuci. Botol

dijemur di bawah matahari dengan perkiraan waktu 1-3 jam jika panas dan 1 hari jika

tidak panas

Gambar 15. Penjemuran Botol di Bawah Sinar Matahari

3.4.2.4.Pengisian dan Pemasangan Tutup Botol

Larutan gula yang telah ditambah bahan-bahan tambahan lainnya kemudian diisikan

ke dalam botol. Proses pengisian sirup ke dalam botol 620 ml dilakukan dengan

menggunakan mesin filling. Sebelum diisikan ke dalam botol sirup ditampung dalam

tangki penampungan untuk menurunkan suhu sirup. Botol yang telah diisi sirup

selanjutnya dilakukan proses pemasangan tutup botol.

Gambar 16. Tangki Penampungan Sirup

Page 37: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

37

Gambar 17. Mesin Pengisian Sirup

Gambar 18. Mesin Pemasangan Tutup Botol

3.4.2.5.Pemasangan Segel dan Pemberian Label

Pemasangan segel bertujuan untuk memberikan tanda bahwa produk sirup yang

diterima dalam keadaan baik dan memberi identitas sirup. Label yang dilekatkan pada

botol sirup yaitu label yang telah diberi keterangan tanggal kadaluarsa 2 tahun dari

Page 38: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

38

tanggal pembuatan. Botol sirup yang telah ditutup dengan tutup botol selanjutnya

dilakukan pemasangan label dan pemberian segel di atas permukaan tutup.

Gambar 19. Pemberian Tanggal Kadaluarsa

Gambar 20. Mesin Perekat Label

Page 39: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

39

Gambar 21. Mesin Perekat Segel

3.4.2.6.Pengemasan Sekunder

PT. Kartika Polaswati Mahardika menggunakan pengemas sekunder berupa kardus

karton dan krat. Pengemasan sekunder bertujuan untuk melindungi produk selama

penyimpanan dan mempermudahkan pengangkutan dan pendistribusian produk.

Kardus karton yang digunakan sebagai pengemas sekunder memiliki kapasitas 12

botol dan tiap botolnya berisi 620 ml.

Gambar 22. Kemasan Sekunder Sirup: kardus karton (a) dan krat (b)

3.4.3. Proses Pengemasan Botol Plastik

Proses pengemasan botol plastik yang dilakukan PT. Kartika Polaswati Mahardika

Gubug ada 2 macam yaitu secara manual dan secara otomatis. Proses pengemasan

a b

Page 40: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

40

secara manual adalah proses pengemasan yang dilakukan oleh tenaga kerja manusia

sedangkan proses pengemasan secara otomatis yaitu proses produksi yang dilakukan

oleh mesin. Proses pengemasan botol plastik sirup kartika yang dilakukan oleh PT.

Kartika Polaswati Mahardika Gubug meliputi beberapa tahap yaitu penerimaan botol

kaca, pengisian ke dalam botol, pemasangan tutup botol, pemasangan segel primer,

pemberian label, dan pengemasan sekunder.

3.4.3.1.Proses Penerimaan Botol Plastik

Proses penerimaan botol plastik yang dilakukan PT. Kartika Polaswati Mahardika

yaitu penerimaan botol plastik berasal dari LIK Semarang. Botol plastic didatangkan

beserta tutupnya tapi tidak menempel atau terpisah. Bahan pengemas botol plastik

yang digunakan adalah PET. Proses penerimaan botol plastik ini dilakukan secara

manual.

3.4.3.2.Pengisian dan Pemasangan Tutup Botol

Larutan gula yang telah ditambah bahan-bahan tambahan lainnya kemudian diisikan

ke dalam botol. Proses pengisian sirup ke dalam botol 400 ml dilakukan dengan

menggunakan mesin filling. Sirup sebelum diisikan ke dalam botol terlebih dahulu

ditampung dalam tangki penampungan yang bertujuan untuk menurunkan suhu sirup.

Botol yang telah diisi sirup selanjutnya dilakukan proses pemasangan tutup botol.

3.4.3.3.Pemasangan Segel dan Pemberian Label

Pemasangan segel bertujuan untuk memberikan tanda bahwa produk sirup yang

diterima dalam keadaan baik. Pemberian label bertujuan untuk memberi identitas

sirup. Label yang dilekatkan pada botol sirup yaitu label yang telah diberi keterangan

tanggal kadaluarsa 2 tahun dari tanggal pembuatan. Botol sirup yang telah ditutup

dengan tutup botol selanjutnya dilakukan pemasangan label dan pemberian segel di

atas permukaan tutup.

Page 41: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

41

3.4.3.4.Pengemasan Sekunder

PT. Kartika Polaswati Mahardika menggunakan pengemas sekunder berupa kardus

karton dan krat. Pengemasan sekunder bertujuan untuk melindungi produk selama

penyimpanan dan mempermudahkan pengangkutan dan pendistribusian produk.

Kardus karton yang digunakan sebagai pengemas sekunder memiliki kapasitas 12

botol dan tiap botolnya berisi 400 ml.

Page 42: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

42

4. PEMBAHASAN

4.1. Proses Persiapan Botol

4.1.1. Pensortiran Botol

Proses penyortiran botol dilakukan pada botol-botol yang ditarik kembali dari pasaran

yang didapatkan dari pengepul. Botol yang digunakan adalah botol-botol yang

berkualitas dan lulus penyortiran yaitu botol tidak retak, tidak “gumpil” pada bagian

mulut botol, bening, tidak cacat dan tidak mempunyai kotoran yang sulit dibersihkan.

Bila pada botol tersebut terdapat kotoran yang sulit dibersihkan, maka biaya

pembersihan botol akan lebih mahal dan tidak sebanding dengan laba yang diperoleh.

Gambar 23. Standar Botol yang Digunakan di PT Kartika Polaswati Mahardika

4.1.2. Pencucian Botol

Pencucian botol di PT Kartika Polaswati Mahardika dilakukan secara manual dan

otomatis. Pencucian secara manual dilakukan oleh tenaga kerja manusia dengan

mengandalkan indra penglihatan sehingga dapat mengamati letak kotoran dan

membersihkannya. Pencucian secara manual membutuhkan air yang lebih banyak,

sikat dan sabun. Sehingga pencucian secara manual menghasilkan limbah air yang

lebih banyak. Sementara pencucian secara otomatis dilakukan dengan alat untuk

mempermudah dan mempercepat proses pencucian botol. Dengan demikian

pencucian secara otomatis dapat mengurangi jumlah jumlah air yang digunakan dan

mengurangi tenaga kerja.

Page 43: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

43

Pencucian botol secara manual diawali dengan membasahi botol dengan air kemudian

menggosok label yang terdapat di bagian luar botol. Selanjutnya botol dicuci dengan

menggunakan sabun di bagian dalam dan luar. Setelah itu botol direndam dalam air

pada posisi berdiri dan terbalik. Hal tersebut bertujuan agar tidak ada sabun yang

tersisa di dalam botol. Setiap proses pencucian botol dilakukan oleh beberapa orang

dengan pembagian tugas yaitu membersihkan label, membersihkan kotoran secara

keseluruhan pada botol yang sudah tidak mempunyai label dan merendam botol

dengan air serta menatanya dalam krat.

Proses pencucian botol secara otomatis meliputi pembersihan botol di bagian dalam

dan luar menggunakan mesin pencucian dengan air mendidih. Selanjutnya

dibersihkan lagi dengan mesin pencucian dengan sikat berputar dan sabun. Setelah

botol bersih dari kotoran maka botol dicuci lagi hingga bersih dengan cara

menggosok label yang masih tersisa. Hal ini merupakan kelebihan karena bila label

masih melekat maka karyawan dapat membersihkan label dengan tenaga yang lebih

kuat. Setelah benar – benar bersih dari label, karyawan yang lain akan mencuci dan

menyabuni botol tersebut. Selanjutnya penghilangan sabun dilakukan dengan cara

merendam botol dalam air dengan posisi terbalik sehingga tidak ada sabun yang

tersisa. Botol yang dicuci adalah botol bekas dan botol baru.

4.1.3. Pengeringan Botol

Proses pengeringan botol dilakukan dengan cara menjemur botol di bawah sinar

matahari sehingga. Tujuan penjemuran ini adalah supaya air yang terdapat dalam

botol segera hilang sehingga botol tidak ditumbuhi mikroorganisme. Penjemuran

dilakukan selama jam kerja hingga sore hari. Jika matahari terbenam maka botol akan

dimasukkan ke dalam gudang dan akan dilanjutkan pada hari berikutnya. Botol yang

dijemur diletakkan di dalam krat secara terbalik.

Botol – botol tersebut disimpan dalam ruang kering dengan kelembaban rendah.

Penyimpanan dalam ruang lembab menyebabkan debu mudah menempel pada bagian

Page 44: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

44

dinding botol atau wadah. Kekurangan dari penjemuran secara manual ini adalah

membutuhkan waktu yang lama apabila kondisi cuaca tidak panas. Selain itu

membutuhkan banyak tenaga kerja untuk memindahkan botol.

4.2. Bahan Baku Pengemasan

Pemilihan kemasan merupakan faktor penting untuk melindungi produk dari

kerusakan, tetapi tetap harus disesuaikan dengan bentuk dan sifat produk. Menurut

Bureau & Multon (1996) menyatakan bahwa syarat kemasan yang baik harus aman

(tidak beracun), mudah didapatkan, mudah digunakan, dan mudah dicetak. Kemasan

merupakan suatu benda dengan bentuk tertentu dan memiliki kekuatan yang memadai

sehingga mampu melindungi produk dari kerusakan fisik dan kontaminasi (Sutiyono

& Kamarijani, 1990). Menurut Herawati (2008), kemasan merupakan suatu benda

yang digunakan untuk wadah atau tempat yang dapat memberikan perlindungan

sesuai dengan tujuannya. Kemasan yang digunakan harus memenuhi persyaratan

yaitu dapat mempertahankan mutu produk agar tetap bersih serta mampu melindungi

produk dari kotoran, pencemaran, kerusakan fisik dan dapat menahan perpindahan

gas dan uap air.

Kemasan dibedakan menjadi 3 tingkatan yaitu :

- Kemasan primer

Kemasan yang melindungi / bersentuhan langsung dengan produk.

- Kemasan sekunder

Kemasan yang membungkus kemasan primer.

- Kemasan tersier

Kemasan yang melindungi sejumlah kemasan sekunder dalam proses pendistribusian

produk.

PT Kartika Polaswati Mahardika menggunakan kemasan primer dan sekunder.

Kemasan primer yang digunakan berupa botol kaca maupun botol plastic. Untuk

kemasan sekunder yang digunakan adalah kardus dan krat.

Page 45: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

45

4.2.1. Bahan Baku Botol Kaca

Botol kaca terbuat dari campuran silika dioksida (SiO2). Botol kaca dapat dibagi

menjadi tiga bagian yaitu bagian leher, badan, dan dasar. Botol kaca yang digunakan

bertujuan untuk mencegah terjadinya reaksi antara pengemas dengan isi. Penggunaan

botol kaca sangat terbatas karena mudah pecah terutama bila terkena tekanan dari

dalam, benturan, dan perubahan suhu yang terlalu besar antara suhu didalam botol

dengan suhu diluar botol (Winarno, 1994). Kemasan yang digunakan PT. Kartika

Polaswati Mahardika yaitu kemasan botol kaca bening sehingga konsumen dapat

melihat dan memastikan sirup di dalam botol bebas dari kotoran dan dapat menarik

konsumen.

4.2.2. Bahan Baku Botol Plastik

Botol plastik yang digunakan terbuat dari PET. PET merupakan keluarga polyester.

PET memiliki sifat umum yaitu transparan, bersih, jernih, dapat beradaptasi dengan

suhu tinggi, permeabilitas uap air dan gas sangat rendah, tahan pelarut organic serta

tidak tahan asam kuat, phenol serta benzyl alkohol. Penggunaan PET sangat luas

yaitu untuk botol – botol air mineral, soft drink, kemasan sirup, saus, selai dan

minyak makan. Botol plastik dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian leher,

badan, dan dasar.

Penggunaan botol bertujuan untuk mencegah terjadinya reaksi antara pengemas

dengan isi. Sementara penggunaan botol plastik sendiri bertujuan untuk

mempermudah konsumen dalam membawa sirup dan mempermudahkan

pendistribusian produk. Kemasan botol plastic yang digunakan PT. Kartika Polaswati

Mahardika memudahkan untuk konsumen melihat dan memastikan sirup tersebut

bebas dari kotoran dan dapat menarik konsumen serta mudah dibawa.

Kelebihan penggunaan botol plastic yaitu bobotnya ringan, tidak mudah pecah,

transparan, mudah diberi label, dapat dibuat dalam aneka warna, dapat diproduksi

secara masal dan ada berbagai jenis pilihan bahan dasar plastic. Selain memiliki

Page 46: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

46

kelebihan, penggunaan botol plastic juga memiliki kekurangan. Kekurangan

penggunaan botol plastic adalah tidak tahan panas sehingga berpotensi melepaskan

migrant berbahaya yang berasal dari sisa monomer dari polimer dan plastic. Bahan

tersebut merupakan bahan yang sulit mengalami biodegradasi sehingga dapat

mencemari lingkungan.

4.3. Proses Pengemasan

4.3.1. Proses Pengisian Sirup Ke Dalam Botol

Pengisian sirup ke dalam botol-botol kaca yang telah dicuci dilakukan dengan

menggunakan mesin filling. Cara kerja mesin tersebut yaitu larutan sirup yang berada

di dalam tangki penampungan dialirkan ke mesin filling dengan bantuan selang dan

pompa. Pompa berfungsi untuk membantu memindahkan larutan sirup yang kental.

Botol kaca yang digunakan berfungsi sebagai pengemas primer. Warna botol kaca

yang digunakan tergantung dari grade sirup Kartika, misalnya sirup grade tinggi

(spesial dan klasik) menggunakan botol yang bening dan grade sedang serta bawah

menggunakan botol berwarna gelap. Untuk botol yang berwarna bening tapi botol

bekas digunakan untuk Sirup Kartika Klasik dan selebihnya digunakan untuk Sirup

Kartika Watermelon.

Penggunaan botol kaca sangat terbatas karena mudah pecah terutama jika terkena

tekanan dari dalam, benturan dan perubahan suhu yang terlalu besar di dalam dan di

luar botol (Winarno, 1994). Sementara untuk pengisian sirup ke dalam botol plastic

dilakukan secara manual. Proses pengisian sirup di PT Kartika Polaswati Mahardika

dilakukan ketika sirup tidak dalam keadaan panas. Hal ini berkaitan dengan teori

yang menyatakan bahwa botol plastic tidak tahan terhadap panas sehingga pengisian

sirup tidak boleh dilakukan ketika masih panas.

Pada proses pengisian sirup ke dalam botol terdapat ruang antara tutup botol dengan

sirup yang tidak sampai penuh atau headspace. Headspace dibutuhkan untuk

membentuk bagian vakum yang berfungsi untuk mengurangi perubahan tekanan di

Page 47: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

47

dalam botol serta mengurangi kerusakan oksidatif selama penyimpanan. Mekanisme

headspace yaitu headspace akan menekan masuknya oksigen ke dalam botol,

sehingga menghambat pertumbuhan jamur aerob dan mencegah terjadinya perubahan

warna karena bertambahnya oksigen didalam botol (Fellows, 1992). Menurut

Winarno (1994), volume headspace minimal 6% dari volume botol.

4.3.2. Proses Pemasangan Tutup Botol

Pemasangan tutup botol hendaknya dilakukan secara hermetis (rapat). Tujuan

penutupan secara hermetis adalah untuk mencegah produk dari kerusakan terutama

yang disebabkan oleh mikroba. Tutup botol yang digunakan PT. Kartika Polaswati

Mahardika yaitu tutup botol tanpa ulir. Proses pemasangan tutup botol dilakukan

secara otomatis dan manual. Pemasangan tutup botol secara otomatis dilakukan pada

sirup kartika grade tinggi (sirup kartika spesial dan sirup kartika). Sementara

pemasangan tutup botol secara manual dilakukan pada sirup kartika grade rendah

(sirup water melon) dan pada sirup kartika dalam botol plastik.

Meskipun pemasangan tutup botol dilakukan secara manual namun tetap harus

dilakukan secara aseptis karena sebelum memasang tutup botol, pegawai yang

bertugas harus mencuci tangannya terlebih dahulu hingga bersih. Pemasangan tutup

botol secara manual dilakukan dengan meletakkan botol di bawah silinder perapat

lalu tutup beserta karetnya dipasang selanjutnya pengungkit ditekan ke bawah. Tutup

botol dan karetnya akan ditekan oleh silinder perapat sehingga tutup akan terpasang

secara rapat pada permukaan atas botol. Tutup botol yang terbuat dari logam tersebut

masih memungkinkan terjadinya korosi (Winarno et al, 1984).

4.3.3. Proses Pemberian Label dan Perekatan Segel

Setelah semua proses di atas selesai maka proses selanjutnya adalah penyegelan tutup

botol dengan segel dari PT Kartika Polaswati Mahardika. Penyegelan bertujuan untuk

menghindari adanya pemalsuan produk sedangkan pelabelan bertujuan untuk

memberi identitas bahwa sirup tersebut dibuat oleh PT. Kartika Polaswati Mahardika.

Page 48: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

48

Label ditempelkan pada badan botol sedangkan segel diletakkan diatas tutup botol.

Label yang baik harus sudah memuat informasi tentang nama produk, volume, bahan-

bahan yang digunakan, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, ijin departemen

kesehatan, label halal. Botol yang sudah terpasang label dan segel melambangkan

bahwa botol tersebut siap dipasarkan dan layak dikonsumsi.

4.3.4. Proses Pengemasan Sekunder

Sirup yang telah melalui proses pelabelan dan penyegelan selanjutnya dikumpulkan

di tempat melingkar pada bagian akhir dari rangkaian proses produksi. Sirup tersebut

selanjutnya dikemas ke dalam krat atau kardus. Pemilihan kemasan sekunder juga

didasari pada fungsi bahan pengemas tersebut. Bahan pengemas yang digunakan

hendaknya dapat melindungi produk dari kerusakan dan menarik bagi konsumen.

Kemasan yang digunakan untuk menampung suatu produk harus memuat logo

perusahaan, label halal, dan keterangan lain seperti komposisi, kegunaan, berat bersih

dan menarik konsumen (Hidayat & Dania, 2005). Menurut Undang-Undang RI No 7

Tahun 1996 tentang pangan, bab IV pasal 30 ayat 2, menyatakan bahwa label

kemasan sekurang-kurangnya memuat keterangan mengenai nama produk, daftar

bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat yang

memproduksi, keterangan tentang halal, tangal bulan dan tahun kadaluwarsa.

Kemasan primer dan sekunder suatu bahan pangan sebaiknya mencamtungkan

keterangan tentang komponen-komponen tersebut agar konsumen lebih

mempercayainya. Sirup kartika ada yang dikemas dalam krat dan kardus karton.

Kemasan krat memiliki kelemahan yaitu kemasan primer botol dapat kotoran karena

debu sehingga menurunkan keinginan konsumen untuk membeli.

Page 49: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

41

41

Page 50: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

42

44

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

• Produk yang dihasilkan oleh PT Kartika Polaswati Mahardika yaitu Sirup

Kartika Spesial, Sirup Kartika Klasik dan Sirup Kartika Watermelon.

• Pengemas primer yang digunakan berupa botol kaca dan botol plastic.

• Pengemas sekunder yang digunakan adalah krat dan kardus.

• Proses pengemasan sirup Kartika meliputi beberapa tahap yaitu

penerimaan botol, sortasi botol, pencucian botol, penjemuran botol,

pengisian ke dalam botol, pemasangan tutup botol, pemasangan segel

primer, pemberian label, dan pengemasan sekunder.

5.2. Saran

• Sebaiknya menggunakan tutup botol ulir sehingga bila sudah dibuka

dapat disimpan kembali dan ditutup rapat untuk mencegah kontaminasi.

• Sebaiknya PT Kartika Polaswati Mahardika memproduksi sirup dalam

kemasan isi ulang dengan tutup flip sehingga mempermudah konsumen

dalam membuka dan menutup kemasan sirup.

• Sebaiknya menggunakan metode pengeringan otomatis sehingga lebih

efisien dalam hal waktu dan tenaga kerja.

• Sebaiknya dalam pencucian botol dilakukan secara otomatis sehingga

menghemat waktu, tenaga kerja serta tidak menghasilkan banyak limbah.

Page 51: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

43

44

6. DAFTAR PUSTAKA

Bureau, G., and Multon, J. L., (1996). Food Packaging Technology Vol 2. New York. VCH Publisers, Inc. Cahyadi. 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. edisi 2. cetakan 1, Jakarta: Bumi Aksara. Fellows, P. (1992). Food Processing Technology Principles And Practice. New York. Ellis Horwood Limited. Herawati, H. (2008). Penentuan Umur Simpan Pada Produk Pangan. Jurnal Litbang Petanian 27 (4) 2008. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3274082.pdf. Diakses tanggal 21 Maret 2015. Hidayat, N dan W. A. P. Dania. (2005). Minuman Berkarbonasi Dari Buah Segar. Surabaya. Trubus Sarana. Sutiyono dan Kamarijani. (1990). Dasar-dasar Pengemasan. Yogyakarta. Pangan dan Gizi UGM. Winarno, F. G. (1994). Sterilisasi Komersial Produksial. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

7. LAMPIRAN

U

Page 52: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

44

44

Lampiran 1. Lokasi PT. Kartika Polaswati Mahardika

Keterangan : A : Jalan menuju ke Purwodadi B : Pertigaan C : Jalan menuju ke Semarang I : Pos Polisi II : Puskesmas III : Lokasi perusahaan IV : Terminal V : SPBU

III

V

I II

III

IV

V

A C

B

S

T B

Page 53: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

45

45

Lampiran 2. Denah Tata Letak PT. Kartika Polaswati Mahardika

Pencucian botol Pengolahan limbah

Pemasakan air PDAM

Pemasakan sirup putih (gula + air)

Penyimpanan bahan baku

Penimbangan bahan baku

Penjemuran botol

Penyimpanan botol kering

Ruang produksi sirup “Kartika”

Gudang sementara

Kantor administrasi

Penyimpanan produk jadi setelah dihitung

Pos Satpam

Penyimpanan botol bekas

masuk

keluar

Page 54: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

46

Lampiran 3. Struktur Organisasi PT. Kartika Polaswati Mahardika

Keterangan : : garis komando : garis konsultasi

Mandor II

Pemasakan Penyaringan Pengisian

Penutupan Botol

Pemasangan Logo

Pencucian Penjemuran

Bagian Logistik

Bagian Gudang

Bagian Penjualan

Bagian Bengkel

Bagian Angkutan

Mandor I

Bagian Produksi

Bagian Administra

i

Bagian Pemasaran

Bagian Keuangan

Bagian Umum

Pengawas Produksi

Pimpinan Perusahaan

Wakil Pimpinan

Page 55: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/677/1/12.70.0039 - KP RENATA MEILANI.pdf · gudang barang jadi dan ruang produksi. Kantor bagi para staff diperuntukkan

47

Lampiran 4. Presensi Kerja Praktek