PROGRAM STUDI KEPERAWATANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/913/1/efektifitas... · Penerbit dan...
Transcript of PROGRAM STUDI KEPERAWATANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/913/1/efektifitas... · Penerbit dan...
i
Prosiding
The 1st Nasional Seminar on Nursing 2017
Tema :
“ Trend and Current Issues In Nursing Practice ”
Reviewers:
Arief Bachtiar.S.Ke.Ns.M.Kep
Ns.Supono.S.Kep.M.Kep.Sp.MB
Lelik Adiyanto.S.Kep.Ns
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MALANG
2017
ii
Prosiding
The 1st Nasional Seminar on Nursing 2017
Trend and Current Issues In Nursing Practice
ISBN : 978-602-50150-0-7
Editor:
Marsaid S.Kp.Ns.M.Kep
Nurl Hidayah.S.Kep.Ns.M.Kep
Agus Setyo Utomo A.M.Kes
Pembantu editor:
Kasiati. S.Kp.Ns.M.kep
Hurun Ain S.Kp.Ns.M.kep
Desain sampul:
Alif Galih
Prima Dio
Kiki A
Penerbit dan redaksi:
Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
Cetakan pertama, Agustus 2017
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
atau seluruh isi buku ke dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk
fotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Hak Cipta, Bab XII Ketentuan Pidana, Pasal
72, Ayat (1), (2), dan (6)
iii
COMMITTEE
Pelindung : Direktur Poltekkes Kemenkes Malang
Pembina :1. Pudir I2. Ketua Jurusan Keperawatan3.
Penanggung Jawab : Ketua Program Studi D-III Keperawatan LawangKetua Program Studi D-IV Keperawatan Lawang
Ketua : 1. Alif Galih Pratama2. Nurul Hidayah, SKep Ns.M.Kep
Sekretaris : 1. Hanna Puspita Wangi2. Agus Setyo Utomo.A.M.Kes
Bendahara : 1. Dwi Andika Mulia Sari2. Sulastyawati, Skep Ns M.Kep
Seksi Ilmiah &Acara
: 1. Khoylila Ayu Aristi2. Vicky Wahyu Putra Wiguna3. Yekti Indhar Bekti4. Kulsum Febri Dwi Safitri5. Ririn Anantasari, SKep Ns MKep SpMat6. Marsaid, SKep Ns MKep7. Tri Nataliswati, SKep Ns MKep8. Kasiati, SKep Ns MKep9. Hurun Ain, SKep Ns M.Kep10. Dra Mustayah M.Kes
Seksi Akomodasi,Perlengkapan danTransportasi
: 1. Mohammad Ali Ridho2. M. Salman Alfarisi3. Budiono, S.Kp M.Kes4. Ni Wayan, APP , MKes5. Darwanto,6. Hendra7. Suntar8. Muhammad Solihin9. Satugi
Seksi Dekorasi dandokumentasi
: 1. Prima Dio Prasojo2. 2. Kiki Agustin Vergiliasari
iv
Seksi Humas dan
Publikasi
: 1. Mukhammad Sudrajat P
2. Revi Maulana Aziz
3. Lucia Retnowati, SST, MKes
4. Faizul Hasan, SST
5. Handy lala
Seksi Konsumsi : 1. Sumirah BP, SKp MKep
2. Yusi Idah Safitri
3. Agistiya Cahya Kirnawati
4. Dra. Mustayah, MKes
5. Tantri Swandayani, SPd
6. Dhewi Society
7. Sri Sulistyawati
8. Nanik Soewaryuningsih
9. Sri Hartini
10. Paini Astuti
11. Dini Suryani
Seksi Keamanan : 1. Muhammad Sahri
2. Abdul Hanan
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limbahan kasih dan
karunianya sehingga proceeding “The 1st Nasional Seminar on Nursing 2017
dengan tema “Trend and Current Issues In Nursing Practice” dapat terselesaikan
dengan baik.. Prosiding ini merupakan kumpulan hasil penelitian yang diharapkan
mampu mengkonstribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan dalam masyarakat.
Hasil penelitian dapat menjadi acuan untuk mengembangkan penelitian lain untuk
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Prosiding ini juga dibuat dengan tujuan
memberikan pengetahuan bagi masyarakat luas terkait penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan terbaru sehingga diharapkan dapat menambah
pengetahuan, komunikasi dan motivasi selanjutnya untuk pengajuan Hak Kekayaan
Intelektual (HAKI).
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa prosiding ini tentu tidak luput
dari kekurangan, untuk itu saran dan kritik kami harapkan demi kebaikan prosiding
pada terbitan yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terlaksananya kegiatan ini, dan kami berharap prosiding ini dapat
bermanfaat bagi para peneliti akademisi dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Lawang, Agustus 2017
vi
DAFTAR ISI
Comittee .................................................................................................................. iii
Kata Pengantar .......................................................................................................... v
HUBUNGAN EFIKASI DIRI ( SELF EFFICACY ) DENGAN
PENURUNAN KEJENUHAN KERJA ATAU ( BORNOUT )
PERAWAT
Yunis Veronika Purba, Suhartono, Sarah Ulliya ....................................................... 1
TINGKAT KECEMESAN PASIEN YANG AKAN
DILAKUKAN KATETERISASI JANTUNG DI RSUP DR.
KARYADI SEMARANG
Kristiana Prasetia Handayani, Andrew Johan, Candra Bagus R ............................. 11
HUBUNGAN SIKAP NORMA SUBYEKTIF DENGAN KE
IKUT SERTAAN PUS DALAM DETEKSI DINI KANKER
SERVIK DI PUSKESMAS SINGOSARI MALANG
Tutik Herawati, Jokowiyono, GM Sindarti .............................................................. 19
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN GIGI
BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP PENGETAHUAN
SISWA KELAS VI DI SD NEGERI 01 ABELI KELURUHAN
TOBIMEITA KECAMATAN ABELI
Sahmad, Reni Devianti Usman, Endang Sukamti Sastrawati .................................. 28
KEJADIAN KECACINGAN PADA BALITA DI PULAU
BINONGKO KABUPATEN WAKATOBI
Dian Yuniar, Nirwana, La Irman ............................................................................. 36
Proceding Nasional Poltekkes Kemenkes Malang 2017
H a l a m a n 28 | 231
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN GIGI BERBASIS
MULTIMEDIA TERHADAP PENGETAHUAN SISWA KELAS
VI DI SD NEGERI 01 ABELI KELURAHAN TOBIMEITA
KECAMATAN ABELI
Sahmad1, Reni Devianti Usman 2, Endang Sastrawati3
1Dosen Pengajar Poltekkes Kendari, 2Dosen Pengajar Poltekkes Kendari, 3Stikes Karya
Kesehatan Kendari
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penyuluhan kesehatan gigi berbasis multimedia
terhadap pengetahuan siswa kelas VI SD Negeri 01 Abeli Kelurahan Tobimeita Kota Kendari tahun
2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan Quasi Eksperiment.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI yang tercatat bersekolah di Sekolah
Dasar Negeri 01 Abeli yaitu sebanyak 33 siswa dan cara pengambilan sampel menggunakan total
sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan uji
menggunakan uji wilcoxson.
Hasil uji Wilcoxson diperoleh ada pengaruh penyuluhan kesehatan gigi berbasis multimedia
terhadap pengetahuan siswa mengenai cara menyikat gigi dengan nilai (α=0,05) dan nilai p=0,001
dimana nilai p 0,001<α=0,05, untuk makanan yang menyebabkan karies gigi memiliki nilai
(α=0,05) dan nilai p=0.001 dimana nilai p0,001<α=0,05, untuk cara pencegahan karies gigi
memiliki nilai (α=0,05) dan nilai p-value 0,001 dimana p0,001<p0,05 dan untuk pengaruh
penyuluhan kesehatan gigi berbasis multimedia terhadap pengetahuan siswa memiliki nilai (α=0,05)
dan nilai p=0,001 dimana nilai p0,001<0,05. Disarankan bagi pihak sekolah agar membentuk
UKGS untuk melaksanakan berbagai upaya untuk peningkatan kesehatan gigi, bagi siswa agar rajin
menyikat gigi pada pagi dan malam hari sebelum tidur sehingga terhindar dari penyakit akibat
kerusakan gigi.
Kata kunci: Penyuluhan, Multimedia(video), pengetahuan,Gigi.
1. PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan manusia
seutuhnya, dengan demikian upaya-upaya dalam bidang kesehatan gigi dan mulut
pada akhirnya akan turut berperan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas
sumber daya manusia (Fitria,2012).
Masalah kesehatan gigi menjadi perhatian yang penting dalam
pembangunan kesehatan, yang salah satunya disebabkan oleh rentangnya kelompok
anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi (Machfoedz,2010).
Menurut World Health Organitation (WHO), pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut adalah suatu upaya meningkatkan kesehatan karena dapat mencegah
terjadinyan penyakit-penyakit rongga mulut (WHO, 2013).
Secara nasional di indonesia sendiri, angka penyakit gigi terutama karies
gigi masih banyak diderita, baik oleh anak-anak maupun dewasa. Data kemetrian
kesehatan 2010 menunjukan, bahwa orefelensi karies gigi di indonesia mencapai
Proceding Nasional Poltekkes Kemenkes Malang 2017
H a l a m a n 29 | 231
60% dari populasi, serta menempati peringkat ke-6 sebagai penyakit yang paling
banyak diderita (Kemenkes, 2011). Kemudian pada tahun 2011 terdapat 62%
anak-anak mengalami karies gigi, dan pada tahun 2012 sebanyak 65% dan
semakin meningkat pada tahun 2013 mencapai 67,8% dari populasi (Kemenkes,
2013).
Prevelensi penyakit gigi untuk tingkat Nasional pada tahun 2012 adalah
sebanyak 23,2% , pada tahun 2013 meningkat menjadi 25,9%. Sedangkan untuk
perilaku benar dalam menyikat gigi ditemukan sebagian besar penduduk indonesia
menyikat gigi dengan baik dan benar adalah setelah makan pagi dan sebelum tidur
malam sebanyak 2,3%, dan untuk perilaku menyikat gigi tidak baik dan benar
ditemukan sebanyak76,6% (Riskesdas, 2013).
Prevelensi penduduk yang bermasalah tentang kesehatan gigi pada Propinsi
Sulawesi Tenggara pada tahun 2011 sebanyak 21,82%, kemudian meningkat
pada tahun 2012 sebanyak 33,8% dan pada tahun 2013 menurut Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) adalah 42,1%, yang mendapat perawatan adalah 17,2%. Secara
umum, lebih seperempat penduduk di Sulawesi tenggara mempunyai masalah gigi
dan hanya seperlimanya yang menerima perawatan gigi. (Riskesdas Provinsi
Sultra, 2013). Propinsi Sulawesi tenggara juga memiliki angka karies gigi yang
besar yakni mencapai 80%, yaitu dari 145 anak terdapat 116 orang yang
mengalami karies. Hasil survei tahun 2013 oleh Dinas Kesehatan Propinsi
Sulawesi Tenggara tentang kebersihan gigi siswa sekolah dasar menunjukan
bahwa tingkat OHI-S (Oral Hygiene Index-Simplified) 1.5-2.5 (sedang). Hal ini
didukungan oleh rendahnya tingkat pengetahuan anak terhadap kesehatan gigi,
dan kegiatan UKGS (Usaha Kesehatan gigi sekolah), (Dinkes propinsi sulawesi
tenggara, 2013). Demikian pula data survei dasar karies gigi (SDKG) oleh tim
peneliti sub dinas bina program dinas kesehatan kota kendari pada siswa sekolah
dasar umur 12 tahun di kota kendari tahun 2013 diketahui bahwa prevelensi karies
pada murid sekolah dasar umur 12 tahun di kota kendari adalah sebesar 93,33%.
Pada anak laki-laki sebesar 91,97%, dan anak perempuan sebesar 94,48% .
Menurut Dinas Kota Kendari angka kejadian karies gigi dan pada tahun 2009
sebanyak 4,710 kasus (2,41%), pada tahun 2010 sebanyak 4,557 kasus (1,74%),
pada tahun 2011 sebanyak 3,152 kasus (1,5%), pada tahun 2012 meningkat
kembali sebanyak 3,337 kasus (1,70%), dan pada tahun 2013 meningkat menjadi
3,821 (1,75%) (Dinkes Kota Kendari, 2013).
Sekolah Dasar Negeri 01 Abeli terletak di Kelurahan Tobimeita Kecamatan
Abeli. Pada saat dilakukan wawancara kepada Kepala Sekolah SD 01 Abeli
bahwa penyuluhan tentang kesehatan gigi dengan menggunakan Multimedia (video)
belum pernah dilakukan oleh pihak Puskesmas, tetapi informasi tentang kesehatan
gigi dan mulut didapatkan langsung oleh pihak Puskesmas yang sering berkunjung
di Sekolah Dasar 01 Abeli dengan melakukan penyuluhan. Studi pendahuluan yang
dilakukan melalui observasi dan wawancara pada tanggal 06 Januari 2016 di
Sekolah Dasar Negeri 01 Abeli diperoleh data bahwa kelas VI berjumlah 33 siswa,
Proceding Nasional Poltekkes Kemenkes Malang 2017
H a l a m a n 30 | 231
dan didapatkan 17 siswa memiliki gigi berlubang dan 16 siswa tidak mengetahui
cara menyikat gigi yang baik dan benar.
2. METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Quasi
Eksperimental tanpa adanya kelompok kontrol.
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Abeli Kelurahan Tobimeita
Kecamatan Abeli , mulai tanggal 13 s/d 20 April 2016.
Populasi, Sampel dan Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang tercatat bersekolah
di Sekolah Dasar Negeri 01 Abeli. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VI di SD Negeri 01 Abeli yang berjumlah 33 siswa. Dalam penelitian ini cara
pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan
sampel.
Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
dengan melakukan pretest, dan posttest, siswa diberikan pretest dengan
membagikan kuesioner, setelah itu dilakukan intervensi dengan menonton video
tentang cara menyikat gigi, makanan yang menyebabkan karies gigi dan
pencegahan karies gigi.
Dimana kelompok siswa sebelum dilakukan intervensi atau perlakuan
terlebih dahulu dilakukan pretest, kemudian setelah perlakuan diberikan, maka
dilakukan potstest untuk mengetahui akibat dari perlakuan. Pengujian sebab-akibat
dengan cara membandingkan hasil pretest dengan posttest.
Maka dilakukan intervesi dengan menonton video setelah itu dilakukan
kembali pembagian kuesioner untuk mengetahuan tingkat perbedaan pengetahuan
siswa sebelum menonton video dan sesudah menonton video.
Analisa Data
Dalam penelitian ini data diolah dengan menggunakan SPSS, adapun uji
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji wilcoxson dan tingkat
kebermaknaan data yang dipilih adalah p<0,05.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Karasteristik Subjek Peneltian
Menunjukan karasteristik responden berdasrkan umur, jenis kelamin dan
kelas. Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukan bahwa lebih dari sebagian responden
berada pada kelompok umur (11-15 tahun) yaitu terdapat 5 orang (15,2%) pada
kategori umur 11 tahun, 19 orang (57,6%) pada ketegori umur 12 tahun, 6 orang
Proceding Nasional Poltekkes Kemenkes Malang 2017
H a l a m a n 31 | 231
(18,2%) pada ketegori umur 13 tahun, 2 orang (6,1%) pada kategori umur 14 tahun
dan 1 orang (3,0%) pada kategori umur 15 tahun, lebih dara sebagian responden
berjenis kelamin laki-laki Tabel 5.3 menunjukan bahwa terdapat 17 siswa (51,5%)
berjenis kelamin laki-laki dan 16 orang (48,5%) berjenis kelamin perempuan, dan
tabel 5.4 menunjunakan 33 siswa (100%) dikelas VI
Gambaran Skor Pengetahuan Respondent Sebelum Dsn Sesudah Intervesi
Tentang Cara Menyikat Gigi Dengan Baik Dan Benar, makanan yang
Menyebabkan Karie Gigi dan Pencegahan Ksrei Gigi di SD Negeri 01 Abeli
Kelurahan Tobimeita Kecamatan Abeli Kota Kendari Tahun 2016
Berdasarkan tabel 5.5 diatas diketahui bahwa terdapat pengaruh
penyuluhan sebelum dan sesudah penyuluhan dimana nilai median sebelum
penyuluhan adalah 25 dan meningkat setelah dialakukan penyuluhan menjadi 100.
Demikian halnya dengan hasil wilcoxson di peroleh nilai p=<0,001 dan nilai
α=0,05 dimana nilai (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan
dengan menggunakan multimdedia lebih efektif secara signifikan dalam merubah
perilaku dan pengetahuan siswa tentang cara menyikat gigi dengan baik dan benar.
Berdasarkan tabel 5.6 diatas diketahui bahwa terdapat pengaruh
penyuluhan sebelum dan sesudah penyuluhan dimana nilai median sebelum
penyuluhan adalah 50 dan meningkat setelah dialakukan penyuluhan menjadi 100.
Demikian halnya dengan hasil wilcoxson di peroleh nilai p=<0,001 dan nilai
α=0,05 dimana nilai (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan
dengan menggunakan multimedia lebih efektif secara signifikan dalam merubah
perilaku dan pengetahuan siswa tentang makanan yang menyebabkan karies gigi.
Berdasarkan tabel 5.7 diatas diketahui bahwa terdapat pengaruh
penyuluhan sebelum dan sesudah penyuluhan dimana nilai median sebelum
penyuluhan adalah 33 dan meningkat setelah dialakukan penyuluhan menjadi 100.
Demikian halnya dengan hasil wilcoxson di peroleh nilai p=<0,001 dan nilai
α=0,05 dimana nilai (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan
dengan menggunakan multimedia lebih efektif secara signifikan dalam merubah
perilaku dan pengetahuan siswa pencegahan karies gigi.
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan gigi Berbasis Multimedia Terhadap
Pengetahuan Siswa di SD Negeri 01 Abeli Kelurahan Tobimeita Kecamatan
Abeli Kota Kendari Tahun 2016
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa terdapat pengaruh penyuluhan
sebelum dan sesudah penyuluhan dimana nilai median sebelum penyuluhan adalah
35 dan meningkat setelah dialakukan penyuluhan menjadi 100. Demikian halnya
dengan hasil uji wilcoxson di peroleh nilai p=<0,001 dan nilai α=0,05 dimana nilai
(p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan dengan menggunakan
multimedia lebih efektif secara signifikan dalam merubah perilaku dan
pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi.
Proceding Nasional Poltekkes Kemenkes Malang 2017
H a l a m a n 32 | 231
Pembahasan
1. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Gigi Berbasis Multimedia terhadap
Pengetahuan Siwa Tentang Cara Menyikat Gigi, Makanan Yang Menyebabkan
Karies gigi dan Pencegahan Karies Gigi.
a. Hasil penelitian di SD Negeri 01 Abeli dengan 33 sampel ditemukan
perbedaan rara-rata nilai pengetahuan siswa sebelum penyuluhan 28,4 point
dan sesudah penyuluhan adalah100 tentang cara menyikat gigi denagn baik
dan benar. Hasil uji wilcoxson didaptakan nilai standar deviasi sebelum
penyuluhan adalah 8,98 dan sesudah penyuluhan adalah 0,000, niali
(α=0,05) dan nilai p <0,001, dimana nilai p0,001<α0,05, Maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan
sebelum dan sesudah penyuluhan tentang cara menyikat gigi dengan baik
dan benar.
Hasil penelitian di SD Negeri 01 Abeli dengan 33 sampel ditemukan
perbedaan rara-rata nilai pengetahuan siswa sebelum penyuluhan 50,5 point
dan sesudah penyuluhan adalah 100,0 point tentang makanan yang
menyebabkan karies gigi. Hasil uji wilcoxson didaptakan nilai standar
deviasi sebelum penyuluhan adalah 14,13 dan sesudah penyuluhan adalah
0,000, nilai (α=0,05) dan nilai p<0,001, dimana nilai p0,001<α0,05, Maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan
sebelum dan sesudah penyuluhan tentang makanan yang menyebabkan
karies gigi.
Hasil penelitian di SD Negeri 01 Abeli dengan 33 sampel ditemukan
perbedaan rara-rata nilai pengetahuan siswa sebelum penyuluhan 31,2 point
dan sesudah penyuluhan adalah 98,4 point tentang pencegahan karies gigi.
Hasil uji wilcoxson didaptakan nilai standar deviasi sebelum penyuluhan
adalah 6,932 dan nilai standar deviasi sesudah penyuluhan adalah 4,875,
niali (α=0,05) dan nilai p0,001, dimana nilai p0,001<α0,05, Maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan
sebelum dan sesudah penyuluhan tentang pencegahan karies gigi.
2. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Gigi Berbasis Multimedia Terhadap
Pengethuan Siswa.
a. Secara statistik penyuluhan dengan menggunakan multimedia dibuktikan
lebih efektif dan signifikan karena dapat dilihat perubahan tingkat
pengetahuan siswa sebelum penyuluhan adalah 35,6 dan sesudah
penyuluhan adalah 99,0. Hal ini di perkuat dari hasil uji wilcoxson test
didaptkan nilai p 0,001 dan nila α=0,05 dimana (p0,001<0,05). Dengan kata
lain H0 tolak atau ada pengaruh penyuluhan kesehatan gigi berbasis
multimedia terhadap pengetahuan siswa.
Wood (1926, dan join kommisioan On Health Education, 1973 dalam
fitriani, 2011) menjelaskan bahwa penyuluhan kesehatan merupakan
kegiatan yang di tunjukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dan
Proceding Nasional Poltekkes Kemenkes Malang 2017
H a l a m a n 33 | 231
membuat keputusan yang tepat sehubungan dengan pemeliharaan kesehatan,
sehingga berdasarkan pengalaman yang diperoleh dapat bermanfaat dalam
mempengaruhi kebiasaan sikap dan pengetahuan siswa.
Menurut Chandra (2009), penyuluhan kesehatan adalah suatu rangkaian
proses pendidikan yang diharapkan akan membawa efek perubahan pada
pola kehidupan seseorang dalam bidang pengetahuan dan perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan dan selalu memperhatikan dan berusaha
mempertahankan perubahan serta kesadaran tentang pentingnya kesehatan
gigi.
Menurut Fitriani (2011) dimana pendidikan kesehatan bagi anak bertujuan
untuk memberikan pengetahuan tentang prinsip dasar hidup sehat, dan
menambah kebiasaan hidup sehat dimana siswa bisa bertanggung jawab
terhadap kesehatan diri sendiri serta lingkungannya dan ikut aktif dalam
penyuluhan tentang kesehatan.
Hasil penelitian tentang pengaruh penyikatan gigi dengan tingkat
kebersihan gigi dan mulut siswa-siswi dasar islam terpadu imambukhari
Oleh Eriska Riyanti dkk (2005) yang hasilnya menunjukan terjadi perubahan
tingkat kesebersihan gigi dan mulut yang diukur dengan penurunan indeks
plak pada siswa-siswi yang sebelumnya mendapatkan penyuluhan penyikat
gigi yang baik dan benar dengan menggunakan video. Hal ini menunjukan
penyuluhan kesehatan gigi yang diberikan dengan mengunakan video lebih
menunjang peningkatan pengetahuan siswatentang kebersihan gigi dan
mulut pada anak sekolah dasar.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Silvia Anitasari (2005), tentang
kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas VI SDN Kecamatan Palaran
Kotamadya Samarinda Provinsi Kalimantan Timur yang menunjukan
bahwa siswa-siswi yang perna mendapat penyuluhan dan pelatihan tentang
kesehatan gigi tingkat kebersihan mulut mereka termaksud sedang. Hal ini
berarti proses belanjar mereka dapat melalui program penyuluhan dan
pelatihan yang diberikan dan dapat dimengerti dan dipraktekan dalam
keseharian.
Hasil penelitian ini juga didukungan dengan keuntungan multimedia yang
dikemukakan oleh Munir (2013), yang menyatakan bahwa sala satu
keuntungan multimedia dalam pembelajran adalah menambah motivasi
peserta didik selama peroses belajar hingga didapatkan tujuan pembelajaran
yang diinginkan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Candra Dewi pada tahun 2014, tentang pengembangan multimedia
pembelajaran ilmu pengetahuan alam berbasisi flash untuk siswa SD. Hasil
dari penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar siswa yang
menggunakan multimedia lebih baik dibandingakan siswa yang tidak
menggunakan multimedia.
Proceding Nasional Poltekkes Kemenkes Malang 2017
H a l a m a n 34 | 231
Penelitian ini dikemukakan oleh mubarak (2011) bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi membawa perubahan yang signifikan terhadap
kehidupan manusia . karena dengan adanya media pembelajaran akan lebih
memudahkan para pelajar dalam memahami apa yang telah diterapkan.
Hasil belajar juga akan berbeda antara adanya bantuan dari media dan tanpa
menggunakan media
Jadi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyuluhan yang lebih
efektif dan signifikan adalah dengan menggunakan multimedia (video)
dimana video dapat meningakatkan pengetahun siswa tentang upaya
menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dalam melakukan penyebarluasan dan
peningkatan pengetahuan, perlu adanya ketersediaan media kesehatan di
sekolah sehingga siswa dapat melihat dan membaca informasi-informasi
kesehatan, yang tujunanya untuk pencegahan berbagai penyakit pada siwa.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan gigi berbasis multimedia terhadap
pengetahuan siswa tentang cara menyikat gigi dengan baik dan benar, makanan
yang menyebabkan karies gigi da pencegahan karies gigi dan terdapat pengaruh
penyuluhan kesehatan gigi berbasis multimedia terhadap pengetahuan siswa di SD
Negeri 01 Abel Kelurahan Tobimeita Kecamatan Abeli Kota Kendari tahun 2016.
Bagi pihak sekolah agar membentuk UKGS untuk melaksanakan berbagai
upaya untuk peningkatan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi agar siswa agar
rajin menyikat gigi pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur
agar terhindar dari penyakit akibat kerusakan pada gigi dan untik peneliti
selanjutnya agar lebih mengawasi siswa saat melakukan penelitian agar siswa lebih
fokus pada penyuluhan yang dilakukan sehingga penyuluhan yang dilakukan lebih
membuka wawasan siswa agar menjaga kebersihan diri terutama untuk kesehatan
gigi dan mulut.
5. DAFTAR PUSTAKA
Anitasari, S, 2005. Penagruh Frekuensi Menyikat gigi Terhadap Tingkat
Kebersihan Gigi dan Mulut siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Palaran Kotamadya Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.
Dentika.
Dinkes Kota Kendari, 2013. Profil Kesehatan Sultra. Provinsi Sulawesi
Tenggara
Fitriani, S. (2011), Promosi Kesehatan. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Fitria,2012.KegiatanPenyuluhanKesehatanGigidanMulut.http://unpad.ac.id/kknmba
tukaras2010/09/20. (Di Akses 4 Desember,2015).
Proceding Nasional Poltekkes Kemenkes Malang 2017
H a l a m a n 35 | 231
Machfoez, I., 2010, Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak- anak . asmar Yeti
Zein , cetakan ke-1 Fitramaya. Yogyakarta.
Machfoez, I., 2010, penyuluhan kesehatan gigi. Cetakan ke-1 Yokyakarta.
Mubarak, 2011. Promosi Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta.
Munir, 2013. MULTIMEDIA konsep dan aplikasi dalam pendidikan.Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Riyanti S, dkk (2005). Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut melalui
perubahan perilaku anak. Fakultas Kedokteran gigi Universitas
padjadjaran.Hal1-22.http://journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-
2.(Askes 23 mei 2016).
Riskesdas, 2013.,Laporan Hasil Riset Kesehatan dasar (RISKESDAS) Provinsi
Sulawesi Tenggara tahun 2013.
WHO, 2013, Kesehatan Gigi dan Mulut. Http://health.co.id. (diaskes 14 januari,
2016)