PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN...
Transcript of PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN...
KEMATANGAN KARIER SISWA SMA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama
Tahun Ajaran 2016/2017 dalam Memasuki Dunia Perguruan Tinggi
dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik Bimbingan Karier)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Rofina Agustina Puhugelong
131114065
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEMATANGAN KARIER SISWA SMA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama
Tahun Ajaran 2016/2017 dalam Memasuki Dunia Perguruan Tinggi
dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik Bimbingan Karier)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Rofina Agustina Puhugelong
131114065
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
“Akulah terang dunia; barang siapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang
hidup”
(Yoh, 8:12)
“Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa,
Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusaha”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini akan saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Program Studi Bimbingan dan Konseling
SMA Katolik Lamaholot Witihama
Keluarga: Bapak Lukas Laot Luli dan Ibu Tuto Takan Theresia
Kakak Agnes Ina Surat Puhugelong
Adik tercinta Mario Agustinus Puhugelong dan Vinsensia Aprilia
Puhugelong
Saudara-saudara terdekat yang selalu memberikan harapan dan
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini
Sahabat dan teman dekat BK angkatan 2013 yang saling mendukung dan
saling membantu satu sama lain selama ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
KEMATANGAN KARIER SISWA SMA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama Tahun
Ajaran 2016/2017 dalam Memasuki Dunia Perguruan Tinggi
dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Karier)
Rofina Agustina Puhugelong
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode
survei yang bertujuan untuk mengetahui seberapa baik kematangan karier
siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama tahun ajaran 2016/2017
dan mengidentifikasi butir-butir instrumen kematangan karier yang capaian
skornya teridentifikasi sedang dan rendah sebagai dasar usulan topik-topik
bimbingan karier. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah
“Seberapa baik kematangan karier pada siswa kelas XII SMA Katolik
Lamaholot Witihama tahun ajaran 2016/2017 dalam memasuki perguruan
tinggi?” Masalah kedua adalah “Butir-butir kematangan karier manakah yang
teridentifikasi capaian skornya sedang dan rendah untuk usulan topik-topik
bimbingan karier. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
kuesioner/angket kematangan karier.
Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII SMA Katolik
Lamaholot Witihama tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 65 siswa.
Instrumen penelitian ini berupa kuesioner kematangan karier yang terdiri dari
45 item pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala
Likert. Koefisien reliabilitas penelitian ini sangat tinggi karena menunjukan
nilai koefisien 0,933. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan
menentukan skor dan pengolahan data, membuat tabulasi data, menentukan
kategorisasi, mencari patokan, menentukan kategorisasi skor tiap item, dan
mencari tinggi rendahnya skor tiap item.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebanyak 5 siswa (7,69%)
memiliki kematangan karier sangat tinggi, 52 siswa (80%) memiliki
kematangan karier tinggi, dan 8 siswa (12,30%) memiliki kematangan karier
sedang. Dapat disimpulkan bahwa kematangan karier dari sebagian besar
siswa SMA Katolik Lamaholot Tahun Ajaran 2016/2017 termasuk baik atau
positif. Berdasarkan analisis terhadap hasil uji butir-butir item kematangan
karier siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama Tahun Ajaran
2016/2017 yang teridentifikasi dalam kategori sedang dan rendah diusulan
topik-topik Bimbingan Karier antara lain: Kepercayaan Diri, Tanggungjawab,
Rencana Lulus Setelah SMA, Melihat Peluang, Eksplorasi Karier,
Menentukan Pilihan, Pemahaman Diri, Persiapan Karier, Kelemahan dan
Kelebihan.
Kata Kunci: Kematangan Karier, Siswa SMA, Topik-topik Bimbingan
Karier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
STUDENTS CAREER MATURITY HIGH SCHOOL
(DESCRIPTIVE STUDY IN GRADE XII WITIHAMA LAMAHOLOT
CATHOLIC HIGH SCHOOL ACADEMIC YEAR 2016/2017 ON PRE
UNIVERSITY PHASE
AND THE IMPLICATION ON PROPOSED TOPICS FOR CAREER
GUIDANCE)
Rofina Agustina Puhugelong
Sanata Dharma
2017
This research is descriptive quantitative research with survey method that
aims to determine how well the grade XII student career maturity Lamaholot
Witihama Catholic high school academic year 2016/2017 and identifies grain
maturity instruments career achievement and low scores were identified as
the basis for the proposed topics career guidance. Issues examined in this
study is "How well the career maturity in grade XII students Lamaholot
Witihama Catholic High School in the 2016/2017 academic year to college?"
The second problem is the "grain of career maturity Identified Which medium
and low achievement scores for proposals career guidance topics. Data
collection tools in this study was a questionnaire / questionnaire career
maturity.
Subjects in this study were students of grade XII Catholic High School
Lamaholot Witihama 2016/2017 academic year, amounting to 65 students.
The research instrument was a questionnaire about career maturity of 45
items developed statement based Likert scale preparation techniques. The
coefficient of reliability is very high because research shows the value of the
coefficient of 0.933. Data analysis techniques in this study to determine the
score and data processing, tabulating data, determine the categorization,
searching criterion, determining the score of each item categorization, and
search high and low score of each item.
The results showed that as many as 5 students (7.69%) had a career
maturity is very high, 52 students (80%) had a career high maturity, and 8
students (12.30%) had a moderate career maturity. It can be concluded that
the career maturity of the majority of Catholic high school students
Lamaholot Academic Year 2016/2017 included a good or positive. Based on
the analysis of the test results of a grain item grade XII student career
maturity Lamaholot Witihama Catholic High School Academic Year
2016/2017 identified in the category of medium and low diusulan Career
Guidance topics include: Confidence, Responsibility, Plan Passed After high
school, Saw opportunity, Career Exploration, Specifying options,
understanding Self, Career Pathways, weakness and excess.
Keyword: Career Maturity, High School Student, Career Guidance topics.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
rahmat dan berkat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Kematangan Karier pada
Siswa Kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama Tahun Ajaran 2016/2017 ini
dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan
dan Konseling. Peneliti menyadari bahwa dalam proses menyusun dan
menyelesaikan tugas penulisan skripsi ini, peneliti mendapatkan banyak masukan,
kritik, dan saran dari berbagai pihak yang membantu. Untuk itu peneliti
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D., Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
3. Prias Hayu Purbaning Tyas M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing dengan begitu sabar, mengarahkan, mengoreksi, dan
memberikan masukan yang berguna dalam penyelesaian tugas akhir
penulisan skripsi ini.
4. Seluruh dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah
memberi ilmu yang berguna bagiku, dan semoga berguna bagi
kehidupanku di masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
5. Stefanus Priyatmoko, selaku karyawan sekretariat di Prodi Bimbingan dan
Konseling yang dengan sabar bersedia membantu saya dalam mengurus
segala keperluan administrasi.
6. Drs. Stefanus T. Boleng selaku Kepala Sekolah SMA Katolik Lamaholot
Witihama yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian di Sekolah tersebut.
7. Philipus Taran Baren, A.Md.pd selaku guru mapel dan operator
dapodikmen di SMA Katolik Lamaholot Witihama yang bersedia
membantu jalannya proses penelitian dari awal hingga akhir terlaksananya
penelitian di sekolah.
8. Bapak Arnoldus Ariyanto Ara Tadon, S.Pd selaku guru BK di SMA
Katolik Lamaholot Witihama yang bersedia membantu peneliti saat
melakukan penelitian di Sekolah.
9. Siswa kelas XII IPA, XII Bahasa, XII IPS 1, dan XII IPS 2 SMA Katolik
Lamaholot Witihama atas kerjasamanya dalam pengisian kuesioner.
10. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Lukas Laot Luli dan Ibu Tuto Takan
Theresia yang selalu mendoakanku, menyayangiku, membangkitkan
semangatku dan selalu mendukungku baik secara moral maupun materiil.
11. Mario Agustinus Puhugelong dan Vinsensia Aprilia Puhugelong kedua
adikku yang selalu setia menghiburku, memberikan semangat dan
dorongan agar segera menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
12. Albinus Thomas yang telah hadir dan mengisi hidupku selama ini, selalu
setia mendampingiku, mendengarkan keluh kesahku, dan selalu
memberikan saran dan nasihat yang membangun hingga saya menjadi
sarjana serta dapat menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi dengan
baik.
13. Keluarga besarku Puhugelong dan Lamahoda yang selalu memberi
semangat dan perhatian baik secara moral maupun materiil dalam
menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi dengan baik.
14. Teman-teman Keluarga Mahasiswa Adonara Yogyakarta: Ansy, Agnes,
Astra, Rony, Rudi, Dude, kaka Ebbu, kaka Frit, Mervin dan Eva yang
selalu setia menemaniku saat aku senang dan sedih, serta memberikan
nasehat dan dorongan untuk segera menyelesaikan tugas akhir penulisan
skripsi dengan baik.
15. Teman-teman BK 2013 A atas kebersamaan dan kerja sama yang baik
selama empat tahun.
16. Sahabat karibku: Kadek, Rina, Mersy, Prety, Stella, Retno, Bruder Dinus,
Nasty, dan Suster Alice yang dengan sabar mememberikan dorongan,
semangat dan masukan yang membangun kepada saya dalam proses
menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi.
17. Semua pihak yang mendukung saya yang tidak bisa saya tuliskan satu
persatu, berkat kalian aku sampai pada saat ini bisa menyelesaikan tugas
akhir penulisan skripsi dengan baik.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .............................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7
G. Definisi Istilah .................................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kematangan Karier ............................................................................................ 9
1. Definisi Kematangan Karier .................................................................. 9
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karier ..................... 10
3. Aspek-aspek Kematangan Karier ......................................................... 13
B. Masa Remaja .................................................................................................... 16
1. Definisi Masa Remaja .......................................................................... 16
2. Tahap dan Tugas Perkembangan Karier Remaja ................................. 17
C. Dunia Perguruan Tinggi ................................................................................... 18
1. Definisi Perguruan Tinggi di Indonesia ............................................... 18
2. Perguruan Tinggi Negeri, Swasta dan Kedinasan ................................ 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3. Memilih Jurusan atau Program Studi ................................................... 23
4. Masalah Siswa dalam Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi .............. 24
D. Bimbingan Karier ............................................................................................. 25
1. Pengertian Bimbingan Karier ............................................................... 25
2. Tujuan Bimbingan Karier .................................................................... 26
3. Masalah dalam Bimbingan Karier ....................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 30
C. Subjek Penelitian .............................................................................................. 31
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 32
1. Alat Pengumpulan Data ....................................................................... 32
2. Kisi-Kisi Kuesioner .............................................................................. 33
3. Pemberian Skor .................................................................................... 34
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................................... 35
1. Validitas ............................................................................................... 35
2. Reliabilitas ........................................................................................... 38
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 39
1. Tahap Persiapan ................................................................................... 39
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 40
G. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 41
1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data .............................................. 41
2. Membuat Tabulasi Data ....................................................................... 41
3. Menentukan Kategorisasi ..................................................................... 42
4. Mencari Patokan................................................................................... 43
5. Kategorisasi Skor Tiap Item................................................................. 44
6. Mencari Tinggi Rendahnya Skor Item ................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN USULAN TOPIK-
TOPIK BIMBINGAN KARIER
A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 48
1. Deskripsi Tingkat Kematangan Karier................................................. 48
2. Hasil Skor Tiap Item Kematangan Karier ............................................ 49
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 51
1. Deskripsi Tingkat Kematangan Karier................................................. 52
2. Item-Item Tingkat Kematangan Karier ................................................ 55
C. Usulan Topik-topik Bimbingan Karier ............................................................ 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 62
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 62
C. Saran ................................................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Subjek Penelitian ........................................................................................... 31
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Kematangan Karier ...................................................... 33
Tabel 3.3 Norma Skoring Kuesioner Kematangan Karier ............................................ 35
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Kematangan Karier ........................................ 37
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................................... 39
Tabel 3.6 Kriteria Guilford ............................................................................................ 39
Tabel 3.7 Norma Kategorisasi Tingkat Kematangan Karier .......................................... 42
Tabel 3.8 Norma Skor Kategorisasi Tingkat Kematangan Karier ................................. 44
Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Skor Item Instrumen Tingkat Kematangan Karier........ 44
Tabel 3.10 Kategorisasi Item Kematangan Karier Berdasarkan
Tinggi Rendahnya Skor................................................................................ 46
Tabel 4.1 Deskripsi Tingkat Kematangan Karier .......................................................... 48
Tabel 4.2 Penggolongan Item Kematangan Karier ........................................................ 49
Tabel 4.3 Item Kuesioner Kematangan Karier Siswa yang Menunjukkan
Sedang dan Rendah ......................................................................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 Kisi-kisi Kuesioner ............................................................................... 68
LAMPIRAN 2 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Kematangan Karier............................... 74
LAMPIRAN 3 Item Kuesioner yang Tergolong Sedang dan Rendah .......................... 77
LAMPIRAN 4 Kuesioner Siswa ................................................................................... 79
LAMPIRAN 5 Tabulasi Data Hasil Penelitian ............................................................. 85
LAMPIRAN 6 Hasil Perhitungan Validitas ................................................................... 86
LAMPIRAN 7 Surat Izin Penelitian ............................................................................. 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Sering dijumpai adanya kebingungan, keragu-raguan dan kesulitan
di antara para siswa yang sedang menekuni studinya dan akan
mempersiapkan dirinya untuk meniti karier di masa-masa mendatang. Hal
ini terutama dikarenakan di antara para siswa kurang memahami dirinya,
memahami dunia perguruan tinggi, ambisinya dalam dunia kerja dan
peningkatan kariernya. Untuk itulah kiranya kepada para siswa perlu
diberikan informasi atau penerangan tentang diri pribadinya. Proses
pemberian bantuan untuk mendapatkan pengetahuan diri (self knowledge)
dan pemahaman tentang dirinya sendiri merupakan salah satu usaha
layanan yang harus diwujudkan dalam program bimbingan karier di
sekolah. Informasi yang cukup memadai dan tepat tentang pribadinya
sendiri merupakan suatu bahan yang berguna bagi diri siswa untuk
mengadakan pemahaman tentang faktor-faktor yang ada pada dirinya,
faktor kekuatan maupun faktor kelemahan, arah minat, kebutuhan-
kebutuhannya dan faktor-faktor lainnya.
Disamping itu, dengan memperoleh informasi yang memadai dan
tepat, individu akan memahami dirinya sendiri, potensi-potensinya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kebutuhan-keutuhannya, sehingga siswa akan berada pada posisi untuk
mempertimbangan berbagai alternatif masa depan, memahami dengan
seksama tujuan pendidikan, pekerjaan, dan prospek kehidupannya
mendatang. Dengan demikian mereka akan dapat mengarahkan dan
menetapkan terhadap sesuatu pilihan pendidikan dan pekerjaan yang
cocok yang memuaskan diri pribadinya.
Havighurst (Sumanto, 2014) mengatakan bahwa setiap individu
pada fase-fase tertentu memiliki tugas-tugas perkembangan
(developmental tasks) yang harus dilaksanakan. Tugas perkembangan
adalah suatu tugas yang muncul pada suatu periode usia tertentu dari
kehidupan individu yang harus dilaksanakan. Apabila individu berhasil
melaksanakannya, maka akan muncul rasa bahagia dan akan membawa ke
arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya
bila gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam
menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang
dijalani seseorang sejak berakhirnya masa anak-anak sampai datangnya
masa dewasa awal. Salah satu tugas perkembangan pada masa remaja
yaitu memilih dan mempersiapkan karier atau pekerjaan.
Pilihan karir itu menjadi sangat penting pada saat siswa duduk
dibangku SMA, karena akan menentukan jurusan studi yang harus diambil
jika ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Teori Holland (Winkel dan
Hastuti, 2006) terutama menyangkut pilihan bidang jabatan mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tahap atau tingkat yang dapat dicapai oleh seseorang menunjuk pada taraf
inteligensi yang memungkinkan tingkat pendidikan siswa di sekolah.
Pandangan Holland juga sangat relevan bagi bimbingan karier dan
konseling karier di institusi pendidikan untuk jenjang pendidikan
menengah dan masa awal pendidikan tinggi. Holand berpegang pada
keyakinan, bahwa suatu minat yang menyangkut pekerjaan dan jabatan
adalah hasil perpaduan sejarah hidup seseorang dan keseluruhan
kepribadiannya, sehingga minat tertentu akhirnya menjadi suatu ciri
kepribadian yang berupa ekspresi diri dalam bidang pekerjaan, bidang
studi akademik, hobi inti, berbagai rekreatif dan banyak kesukaan yang
lain.
Super (Winkel, 2004) mendefinisikan kematangan karier sebagai
keberhasilan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan
karier yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Indikasi relevan bagi
kematangan karier adalah misalnya kemampuan untuk membuat rencana,
kerelaan untuk memikul tanggungjawab, serta kesadaran akan segala
faktor internal dan eksternal yang harus dipertimbangkan dalam membuat
pilihan jabatan atau memantapkan diri dalam suatu jabatan. Setiap
manusia yang hidup pasti memiliki rentang hidup, baik dalam aspek
apapun salah satunya tentang kematangan karier.
Bimbingan karier merupakan salah satu input (sejumlah
pengetahuan dan informasi) bagi siswa yang bersangkutan, terutama
mengenai informasi keadaan dirinya, informasi mengenai pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
lanjutan, dan informasi mengenai lapangan pekerjaan. Keputusan untuk
melanjutkan pendidikan, maupun keputusan yang diambil langsung
memasuki lapangan kerja, kedua-duanya memerlukan pertimbangan
terlebih dahulu, terutama mengenai kemampuan diri (bakat khusus, minat,
kepribadian, dan prestasi belajar) pada individu atau siswa bersangkutan.
Bagi para siswa yang memilih akan melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi, selain faktor kemampuan diri, perlu dipertimbangkan pula dengan
faktor biaya studi dan masalah pemilihan jurusan.
Siswa kelas XII di SMA Katolik Lamaholot Witihama tahun ajaran
2016/2017 memiliki beberapa fenomena mengenai kematangan karier
dalam memasuki dunia perguruan tinggi. Fenomena ini terjadi dan dialami
langsung oleh peneliti sebagai alumni di sekolah SMA Katolik Lamaholot
Witihama. Peneliti melihat bahwa fenomena yang berasal dari siswa
sendiri seperti siswa yang masih mengikuti kemauan orangtuanya dari
pada menyadari potensi yang dimiliki dan kurang adanya motivasi untuk
bertanya kepada orang yang lebih tahu (guru dan orang tua) mengenai
jurusan-jurusan yang ada di perguruan tinggi. Masyarakat setempat yang bisa
dikatakan sebagian besar masih bekerja sebagai petani ini, lebih besar juga
mempengaruhi anaknya ketika selesai menempuh pendidikan di sekolah
menengah atas. Kebiasaan sebagian masyarakat jika setelah anaknya lulus
langsung di daftarkan di perguruan tinggi namun masih banyak juga
sebagian orangtua menyuruh anaknya merantau dan bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Fenomena selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan salah
seorang guru dari SMA Katolik Lamaholot Witihama. Beliau mengatakan
bahwa bekal dan persiapan dari pihak sekolah kepada siswa kelas XII
dalam memasuki dunia perguruan tinggi masih sangat minim. Ada
beberapa hal yang membatasi pihak sekolah untuk membantu siswa dalam
mempersiapkan kariernya, seperti adanya keterbatasan fasilitas internet,
kurang adanya kerjasama pihak sekolah dengan perguruan tinggi yang ada
di Indonesia, serta program konseling di sekolah yang kurang mendukung
perkembangan karier siswa, dan dari para guru yang kurang memberikan
informasi kepada siswa mengenai perguruan tinggi maupun jurusan, serta
siswa sendiri masih mengalami kebingungan dalam menentukan sendiri
perguruan tinggi dan jurusan apa yang harus dipilih.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai “Kematangan Karier dari Siswa Kelas XII SMAK Lamaholot
Witihama tahun ajaran 2016/2017 dalam Memasuki Dunia Perguruan
Tinggi”.
B. Identif ikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
pada penelitian ini adalah:
1. Siswa kurang mendapatkan informasi terkait jurusan-jurusan yang ada
di perguruan tinggi.
2. Siswa mengalami kebingungan dalam pemilihan jurusan awal masuk
perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Siswa yang masih mengikuti kemauan orangtuanya dalam pemilihan
jurusan ketika ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.
4. Tidak diadakan seminar khusus terkait studi lanjut setelah lulus SMA.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian dalam identifikasi masalah di atas, peneliti
akan membatasi ruang lingkup penelitian ini dengan fokus pada kajian
tentang Kematangan Karier pada Siswa Kelas XII SMA Katolik
Lamaholot Witihama Tahun Ajaran 2016/2017 dalam Memasuki Dunia
Perguruan Tinggi dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik Bimbingan
Karier.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena diatas maka masalah-masalah yang ingin dijawab
adalah:
1. Seberapa baik kematangan karier pada siswa kelas XII SMA Katolik
Lamaholot Witihama tahun ajaran 2016/2017 dalam memasuki
perguruan tinggi?
2. Usulan topik-topik bimbingan karier manakah yang tepat berdasarkan
capaian skor butir-butir item kematangkan karier yang teridentifikasi
sedang dan rendah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui tingkat kematangan karier pada siswa kelas XII
SMA Katolik Lamaholot Witihama tahun ajaran 2016/2017 dalam
memasuki dunia perguruan tinggi.
2. Mengidentifikasi usulan topik-topik bimbingan karier yang tepat
berdasarkan capaian skor butir-butir item kematangkan karier yang
teridentifikasi sedang dan rendah.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti lain
Dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah
didapat selama kuliah sehingga semakin mampu berpikir ilmiah dalam
bidang karier.
2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajian dalam
mengembangkan ilmu di bidang pendidikan karier demi meningkatkan
kematangan karier siswa.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan tentang kematangan
karier dan pengembangannya di dunia kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
G. Definisi Istilah
1. Kematangan Karier
pemenuhan atau penyelesaian tugas-tugas perkembangan karier sesuai
dengan tingkat perkembangan tertentu.
2. Siswa Kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama
Individu yang berada pada tahap remaja, dimana dimasa remaja ini
seseorang individu mempersiapkan pendidikan dan pekerjaan untuk
masa yang akan datang.
3. Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi
Suatu keputusan studi lanjut yang dilakukan individu dengan
memerlukan banyak pertimbangan baik secara internal maupun
eksternal.
4. Topik-topik Bimbingan Klasikal dalam Bidang Karier
Pokok-pokok bahasan yang relevan dengan kemampuan dan atau
kebiasaan para siswa SMA dalam hal kemandirian karier,
perencanaan karier, eksplorasi karier, pengambilan keputusan karier,
pengetahuan karier, dan realistisnya pilihan karier. Topik-topik
bimbingan karier yang diusulkan, ditentukan berdasarkan aspek-aspek
kematangan karier yang menurut hasil penelitian termasuk sedang dan
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian tentang, hakikat kematangan karier, hakikat masa
remaja dan hakikat dunia perguruan tinggi.
A. Kematangan Karier
1. Definisi Kematangan Karier
Super (Manrihu, 1988:26) mengemukakan bahwa kematangan karier
adalah daftar perilaku individu tertentu dalam mengidentifikasi, memilih,
merencanakan, dan melaksanakan tujuan-tujuan karier yang tersedia bagi
individu tertentu dalam perbandingannya dengan yang dimiliki oleh
kelompok sebayanya; dapat dipandang sebagai taraf rata-rata dalam
perkembangan karier bagi usianya.
Super (Zunker, 1986) mengatakan bahwa kematangan karier adalah
pemenuhan atau penyelesaian tugas-tugas perkembangan karier sesuai
dengan tingkat perkembangan tertentu. Kematangan karier ditandai dengan
adanya kesesuaian antara perilaku karier yang diperlihatkan individu
dengan perilaku karier yang seharusnya dilakukan atau diharapkan pada
rentang usia perkembangan tertentu (tahap perkembangan karier yang
sedang dihadapi individu). Perilaku karier yang diharapkan dari individu
dapat disebut juga tugas-tugas perkembangan karier. Apabila perilaku
karier yang diperhatikan individu semakin sesuai dengan tugas-tugas
perkembangan karier pada setiap tingkat perkembangan karier, berarti
tingkat perkembangan karier individu semakin tinggi atau semakin matang.
Individu yang memiliki tingkat kematangan karier yang tinggi pada tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
perkembangan karier yang sedang dihadapinya dapat melangkah ke tahap
perkembangan karier selanjutnya.
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa kematangan karier
adalah kesuksesan individu dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan karier sesuai dengan tahapan tertentu dan kesiapan individu
untuk membuat keputusan-keputusan karier dengan tepat.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karier
Shertzer dan Stone (Winkel dan Hastuti, 2006), menjelaskan gabungan
faktor-faktor psikologis, sosiologis, pendidikan fisik, ekonomis, dan
kesempatan secara bersama-sama membentuk karier seseorang. Gabungan
ini mencakup beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor
internal yang terkait antara lain:
a. Nilai-nilai kehidupan (value), ideal-ideal yang dikejar seseorang
dimana-mana dan kapan pun juga. Nilai-nilai merupakan pedoman
dan pegangan hidup yang turut membentuk gaya hidup seseorang
sampai usia tua.
b. Taraf inteligensi, yaitu kemampuan untuk mencapai prestasi-
prestasi yang di dalamnya berpikir memegang peranan. Hakikat
intelegensi adalah kemampuan untuk mengadakan penyesuaian
dalam rangka mencapai tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri
secara kritis serta obyektif.
c. Bakat khusus, yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang
usaha kognitif, bidang keterampilan, atau bidang kesenian. Sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
terbentuk, suatu bakat khusus menjadi bekal yang memungkinkan
untuk memasuki berbagai bidang pekerjaan tertentu dan mencapai
tingkatan lebih tinggi dalam suatu jabatan.
d. Minat yaitu kecenderungan seseorang merasa tertarik pada suatu
bidang tertentu dan bergerak dalam berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan bidang itu.
e. Sifat-sifat
Ciri-ciri kepribadian yang bersama-sama memberikan corak khas
pada seseorang seperti, riang gembira, ramah, halus, teliti, terbuka,
fleksibel, tertutup, lekas gugup, pesimis, dan ceroboh.
f. Pengetahuan
Informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang pekerjaan dan
tentang diri sendiri.
g. Keadaan jasmani
Ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang seperti tinggi badan, tampan
dan tidak tampan, ketajaman pengelihatan, pendengaran baik atau
kurang baik, mempunyai kekuatan otot tinggi atau rendah, dan jenis
kelamin.
Faktor-faktor eksternal dapat dibedakan yang satu dengan yang lain,
tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena bersama-sama
menciptakan keseluruhan ruang gerak hidup. Faktor eksternal
mempengaruhi kematangan karier sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Masyarakat
Lingkungan sosial budaya dimana anak muda dibesarkan serta lingkungan
masyarakat disekitar tempat tinggal yang berpengaruh sangat besar
terhadap cara pandang keluarga akan sifat dan sikap yang ditanamkan
kepada akan-anaknya. Pandangan tersebut mencakup nilai-nilai tinggi
rendahnya sebuah pekerjaan serta peran gender dalam sebuah pekerjaan di
dalam kehidupan masyarakat.
b. Keadaan sosial ekonomi negara atau daerah
Laju pertumbuhan ekonomi yang lambat atau cepat menurut stratifikasi
golongan sosial ekonomi masyarakat tinggi, sedang, maupun rendah serta
pembeda akan terbuka atau tutupnya masyarakat bagi anggota kelompok
lain yang berpengaruh pada dunia kerja dimasa yang akan datang.
Misalnya orang dewasa muda yang hidup di daerah terbelakang dan
berasal dari kalangan sosial ekonomi rendah, maka kesempatan kerja
sangat terbatas dan kurang bervariasi.
c. Status sosial ekonomi keluarga
Tingkat pendidikan orangtua, penghasilan orangtua hingga suku bangsa ini
sangat berpengaruh terhadap tingkat pendidikan sosial seseorang akan
dunia kerja dimasa yang akan datang.
d. Pengaruh dari anggota-anggota keluarga besar dengan keluarga inti
Orang muda harus menentukan sikapnya sendiri terhadap harapan dan
pandangan serta dukungan dalam merencanakan masa depan di dunia kerja
dimasa yang akan datang (vocational planning).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
e. Pendidikan sekolah
Pandangan-pandangan yang dikomunikasikan kepada siswa oleh staf
tenaga pendidik, pembimbing, dan pengajar mengenai nilai-nilai yang
terkadung dalam dunia pekerja serta tinggi rendahnya status sosial jabatan
akan kecocokan suatu jabatan kerja dimasa yang akan datang.
f. Pergaulan dengan teman sebaya
Pandangan dan harapan-harapan tentang masa depan yang terungkap
dalam pergaulan sehari-hari mendukung kesuksesan seseorang di masa
depan di dunia kerja yang diinginkan.
g. Tuntutan-tuntutan yang melekat pada jabatan dan program-program studi
atau latihan yang mempersiapkan seseorang untuk diterima pada jabatan
tertentu demi keberhasilan di dunia kerja di masa yang akan datang.
3. Aspek-aspek Kematangan Karier
Aspek kematangan karier berikut ini dirumuskan oleh Donal E.
Super, (Nelson-Jones, 1982: 153):
a. Kemandirian karier (career autonomy)
Aspek ini menyangkut sikap dan tindakan individu dalam hal
pemilihan karier yang diminati secara mandiri. Individu yang aspek
kemandirian kariernya tinggi akan memiliki kepercayaan diri yang
tinggi pula. Hal ini tampak dalam suatu perasaan positif (perasaan
senang, bangga dan mantap) atas pilihan karier yang diminatinya.
Selain itu, individu menjalankan pilihan kariernya dengan penuh rasa
tanggung jawab. Dengan demikian, pilihan karier yang diminati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
individu cenderung menetap dan tidak terganggu oleh adanya
kecemasan dan pengaruh nilai-nilai orang lain.
b. Perencanaan karier (career planfulness)
Aspek ini menyangkut dimensi sikap dan tindakan individu dalam hal
perencanaan karier yang disusun secara matang. Aspek ini menunjukan
bahwa, individu telah memiliki kesadaran akan beberapa alternatif
pilihan karier yang hendak dicapai dimasa mendatang. Mampu
membuat perencanaan karier yang sesuai dengan kebutuhan dan
mampu mengidentifikai langkah-langkah/cara-cara yang harus
ditempu. Selain itu, individu telah menyadari segala kemungkinan
yang dapat terjadi dalam rangka mewujudkan pilihan karier yang
diminatinya.
c. Eksplorasi karir (career exploration)
Aspek ini menyangkut dimensi sikap dan tindakan individu dalam hal
menggali informasi mengenai pendidikan, karier, dan pengembangan
pribadi-sosialnya. Ini menunjukan bahwa individu telah memiliki suatu
perasaan senang, tertarik, dan mau memanfaatkan atau menggunakan
berbagai sumber informasi yang terpercaya dari lingkungan pendidikan
(sekolah atau universtas) dan masyarakat/komunitas.
d. Pengambilan keputusan karier (career decision-making)
Aspek ini menyangkut dimensi kognitif yang berupa kemampuan
individu dalam hal mengambil keputusan karier yang sesuai dengan
prinsip-prinsip pembuatan keputusan karier. Ini berarti individu telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
memiliki berbagai alternatif pilihan karier, mengidentifikasi berbagai
faktor yang menentukan, dan mengembangakan kemampuan untuk
mengidentifikasi minat dan nilai-nilai kehidupan, serta mampu
memantapkan pilihan karier yang diminatinya.
e. Pengetahuan karier (career knowledge)
Aspek ini mencakup dimensi kognitif berupa pengetahuan karier yang
dimiliki individu dalam hal pemilikan informasi mengenai berbagai
alternatif pilihan karier yang ada di masyarakat dan informasi tentang
pilihan karier yang diminati. Misalnya jenis-jenis jabatan yang dapat
ditekuni, persyaratan atau tuntutan yang dibutuhkan, prospek masa
depan, dan sebagainya.
f. Realistisnya pemilihan karier (career realism)
Aspek ini mencakup dimensi sikap dan kognitif berupa kemampuan
individu untuk realistis dan fleksibel dalam mempertimbangkan
pilihan karier yang sesuai dengan kemampuan, minat, sifat-sifat
kepribadian dan kesempatan karier yang terbuka bagi dirinya. Dalam
hal ini, individu perlu mengidentifikasi langkah-langkah atau cara-cara
perbaikan untuk meminimalisir keterbatasannya dan mengidentifikasi
kembali berbagai peluang atau kesempatan karier yang sesuai dengan
bakat, minat dan kemampuan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
B. Masa Remaja
1. Definisi Masa Remaja
(Santrock, 2005) masa remaja (adolescence) adalah peralihan
masa perkembangan yang berlangsung sejak usia sekitar 10 atau 11,
atau bahkan lebih awal sampai masa remaja akhir atau usia dua
puluhan awal, serta melibatkan perubahan besar dalam aspek fisik,
kognitif, dan psikososial yang saling berkaitan.
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu
mempersiapkan pendidikan dan pekerjaan untuk masa yang akan
datang. Salah satu persiapan yang harus dilalui yaitu sekolah. Sekolah
adalah pengalaman utama organisasi di kebanyakan hidup remaja.
Sekolah menawarkan kesempatan untuk mempelajari informasi,
menguasai keterampilan baru, dan mempertajam keterampilan lama
untuk mengambil bagian dalam olahraga, kesenian dan aktivitas lain
untuk menjelajahi pilihan karier dan untuk berteman. Sekolah
memperluas wawasan intelektual dan sosial. Bagi sebagian remaja,
pengalaman bersekolah bukanlah kesempatan, tetapi merupakan satu
lagi halangan dalam perjalanan menuju kedewasaan.
Adapun pengaruh terhadap motivasi dan pencapaian seorang
remaja di sekolah. Remaja yang berprestasi baik di sekolah cenderung
untuk tetap bersekolah. Seperti di sekolah dasar, faktor-faktor seperti
pengasuhan orangtua, status sosial ekonomi, dan kualitas lingkungan
rumah mempengaruhi perjalanan pencapaian di sekolah pada remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Faktor lain adalah gender, suku bangsa, pengaruh kelompok teman
sebaya, kualitas sekolah, dan yang pertama dan utama adalah
keyakinan siswa terhadap dirinya sendiri.
2. Tahap Dan Tugas Perkembangan Karier Remaja
Berdasarkan tahap dan tugas perkembangan karier remaja, siswa
SMA termasuk dalam fase perkembangan eksplorasi atau eksploration
dengan rentang usia sekitar 15-24 tahun, dimana siswa mulai
menyempitkan pilihan kariernya dengan menyadari berbagai aspek-
aspek yang harus dipertimbangkan untuk mematangkan kematangan
kariernya. Berkaitan dengan tugas perkembangan karier remaja yang
diajukan oleh Super (Winkel dan Hastuti, 2006:632), adapun tugas
perkembangan pada fase eksplorasi atau eksploration ini adalah:
1) Memiliki kesadaran akan kebutuhan untuk memperoleh kejelasan
minat karier.
2) Mampu memanfaatkan sumber-sumber belajar yang mengarah pada
preferensi karier.
3) Memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor dalam pilihan karier
yang harus dipertimbangkan.
4) Memiliki kesadaran akan adanya berbagai kemungkinan yang
mempengaruhi pencapaian tujuan.
5) Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan membedakan minat dan
nilai-nilai hidup.
6) Memiliki kesadaran akan hubungan masa sekarang dan masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
7) Memiliki kemampuan merumuskan kesukaan yang bersifat umum.
8) Tumbuhnya minat terhadap sesuatu yang relatif menetap.
9) Memilki usaha menggali informasi yang relevan dengan karier yang
diminati.
10) Mampu menyusun rencana berkaitan dengan usaha pencapaian
karier yang diminati.
11) Bijaksana dalam menyikapi preferensi karier.
C. Pilihan Jurusan di Perguruan Tinggi
1. Definisi Perguruan Tinggi di Indonesia
Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan formal setelah
pendidikan formal.Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa,
sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Di
Indonesia,perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, sekolah tinggi,
institit atau universitas. Program pendidikan perguruan tinggi dapat
berupa program diploma (D-1, D-2, D-3, D-4), sarjana (S-1), magister
(S-2), spesialis, dan sosial (S-3). Perguruan tinggi dapat dapat
menyelenggarakan program akademik, politeknik, profesi, dan atau
vokasi (kejuruan).
Universitas, institut, dan sekolah tinggi yang memiliki program
sosial berhak memberikan gelar sosial kehormatan (social honoris
causa) kepada setiap individu yang layak memperoleh penghargaan
berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
atau seni. Sebutan guru besar atau professor hanya digunakan selama
yang bersangkutan masih aktif bekerja sebagai pendidik di perguruan
tinggi.
Pengelolaan dan regulasi perguruan tinggi di Indonesia
dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Rektor Perguruan
Tinggi Negeri merupakan pejabat eselon di bawah Menteri Pendidikan
Nasional. Selain itu, terdapat perguruan tinggi yang dikelola oleh
departemen atau Lembaga Pemerintah Nondepartemen, yang
umumnya merupakan perguruan tinggi kedinasan. Berikut ini
merupakan gambaran umum mengenai instansi pendidikan:
a. Akademi
Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
program pendidikan professional dalam suatu cabang atau sebagian
cabang ilmu pengetahuan, teknologi, atau kesenian tertentu. Akademi
terdiri atas satu jurusan atau lebih yang menyelenggarakan Program
Diploma-1 (D-1), Program Diploma-2 (D-2), dan atau Program
Diploma-3 (D-3).
b. Politeknik
Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
program pendidikan professional dalam sejumlah bidang
pengetahuan khusus. Politeknik terdiri atas tiga jurusan atau lebih
yang menyelenggakan Program Diploma-1 (D-1), Program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Diploma-2 (D-2), Program Diploma-3 (D-3), dan atau Program
Diploma-4 (D-4).
c. Sekolah Tinggi
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan professional dan akademik dalam
lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, atau kesenian
tertentu. Sekolah tinggi terdiri atas dua jurusan atau lebih yang
menyelenggarakan Program Diploma-1 (D-1), Program Diploma-2
(D-2), Program Diploma-3 (D-3), dan atau Program Diploma-4 (D-
4).Sekolah tinggi yang memenuhi syarat dapat menyelenggarkan
Program Spesialis-1 (Sp-1), Program Spesialis-2 (Sp-2), Program
Sarjana atau Strata-1 (S-1), Program Magister atau Strata-2 (S-2),
dan Program Doktor atau Strata-3 (S-3).
d. Institut
Institut adalah perguruan tinggi yang di samping
menyelenggarakan pendidikan akademik dapat pula
menyelenggarakan pendidikan profesional dalam sekelompok
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian sejenis. Institut
terdiri atas tiga fakultas atau lebih yang menyelenggarakan
Program Sarjana atau Strata-1 (S-1) dan atau Program Diploma
dan masing-masing terdiri atas dua jurusan atau lebih yang
menyelenggarakan satu atau lebih program studi. Institut yang
memenuhi syarat dapat menyelenggarakan Program Magister atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Strata-2 (S-2), Program Doktor atau Strata-3 (S-3), Program
Spesialis-1 (Sp-1), dan Program Spesialis-2 (Sp-2).
e. Universitas
Universitas adalah perguruan tinggi yang di samping
menyelenggarakan pendidikan akademik dapat pula
menyelenggarakan pendidikan professional dalam sejumlah
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu.
Universitas terdiri atas tiga fakultas kelompok IPA dan dua
fakultas kelompok IPS atau lebih menyelenggarakan Program
Sarjana atau Strata-1 (S-1) dan atau Program Diploma dan masing-
masing terdiri atas dua jurusan atau lebih yang menyelenggarakan
satu atau lebih program studi. Universitas yang memenuhi syarat
dapat menyelenggarakan Program Magister atau Strata-2 (S-2),
Program Doktor atau Strata-3 (S-3), Program Spesialis-1 (Sp-1),
dan Program Spesialis-2 (Sp-2).
2. Perguruan Tinggi Negeri, Swasta dan Kedinasan
Selain berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institute dan
universitas, perguruan di Indonesia dikelompokan menjadi tiga bagian,
yaitu Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Swasta (PTS),
Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK). Adapun penjelasan dari ketiga
kelompok perguruan tinggi ini sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah satuan pendidikan tinggi
yang diselenggarakan oleh pemerintah, khususnya departemen yang
bertanggung jawab atas pendidikan tinggi. Untuk memasuki
perguruan tinggi negeri, seorang calon mahasiswa diharuskan
memiliki ijazah (Surat Tanda Tamat Belajar) SLTA dan lulus ujian
seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SPMB: Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru). Mengingat terbatasnya jumlah perguruan tinggi
negeri di Indonesia, maka tidak setiap orang (lulusan SLTA)
berkesempatan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi
negeri.
Oleh karena diselenggarakan oleh pemerintah, maka sebagian
dana yang diperlukan untuk melaksanakan pendidikan di perguruan
tinggi negeri juga berasal dari pemerintah yang diambil dari kas sosial
dalam bentuk subsidi. Dengan demikian, biaya pendidikan di
perguruan tinggi negeri yang harus ditanggung masyarakat
(mahasiswa) menjadi relatif lebih murah daripada perguruan tinggi
swasta. Namun hal ini tidak berlaku lagi bagi perguruan tinggi negeri
yang berstatus sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Perguruan tinggi negeri BHMN sudah diperkenankan untuk
mengelola dana pendidikan secara mandiri dan tidak tergantung pada
subsidi pemerintah lagi. Dampaknya, biaya pendidikan menjadi lebih
mahal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) adalah satuan pendidikan
tinggi yang diselenggarakan oleh badan penyelenggara PTS yang
berbentuk yayasan, perkumpulan sosial atau badan wakaf.Perguruan
tinggi swasta memiliki otonomi penuh untuk menyelenggarakan
pendidikan sendiri, tidak secara langsung bergantung pada
pemerintah.
Jumlah perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak.
Perguruan tinggi swasta berperan penting dalam mengakomodasi
permintaan masyarakat terhadap dunia pendidikan tinggi, akibat
terbatasnya jumlah perguruan tinggi negeri yang berkualitas.
c. Perguruan Tinggi Kedinasan (PKT)
Perguruan Tinggi Kedinasan (PKT) adalah satuan pendidikan
tinggi yang diselenggarakan oleh menteri pemimpin Lembaga
Pemerintah Non-Departemen (LPND) PTK juga dapat dikelompokan
menjadi PTK negeri dan PTK swasta.
3. Memilih Jurusan atau Program Studi
Memilih jurusan atau program studi di perguruan tinggi tidak boleh
dilakukan sembarangan dan asal-asalan, sebab kesalahan memilihnya
akan berakibat tidak baik terhadap prestasi dan masa depan yang
diinginkan. Pertimbangan yang digunakan untuk memilih jurusan atau
program studi di Perguruan Tinggi sebenarnya tidak jauh beda dengan
saat memilih jurusan atau program studi di kelas XI, misalnya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Minat dan kemampuan pribadi
b. Prestasi akademik selama di SMA
c. Hasil tes psikologi
d. Kemampuan sosial ekonomi keluarga atau orang tua wali
e. Lokasi, letak, akomodasi ke perguruan tinggi, dan lain-lain.
4. Masalah-masalah Siswa dalam Memilih Jurusan atau Program Studi
di Perguruan Tinggi
Pengambilan keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi harus didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang
lebih matang, mengingat masalah yang akan dihadapi akan jauh lebih
besar dan rumit. Salah satu pertimbangan yang perlu diperhitungkan
adalah sudah sejauh mana informasi yang diperoleh untuk memasuki
dunia perguruan tinggi yang diinginkan. Tanpa informasi yang baru dan
komprehensif tentang perguruan tinggi yang akan dimasuki, sulit
menentukan langkah-langkah lebih lanjut yang harus diambil untuk
mewujudkan keputusan tersebut. Ada lima masalah yang sering dialami
siswa SMA ketika ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
(Winkel dan Hastuti, 2013):
a. Siswa masih mengalami kebingungan di kelas XI menjelang
mengambil keputusan pilihan program studi di kelas XII dan di kelas
XII menjelang pemilihan program studi lanjutan.
b. Terdapat indikasi bahwa pilihan program studi pada akhir kelas XI
tidak selalu didasarkan pada pertimbangan mengenai program studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
yang selaras di perguruan tinggi dan mengenai jabatan/ pekerjaan
yang dibayangkan.
c. Tampak beberapa gejala banyak siswa terpengaruh oleh cara berpikir
konsumtif, dalam arti ingin memiliki produknya tetapi kurang
menaruh perhatian pada proses yang harus dilalui untuk memperoleh
produk itu.
d. Cara berpikir siswa yang menuntut supaya tawaran program studi di
perguruan tinggi disesuaikan dengan keinginannya, daripada siswa
menyesuaikan diri dengan tuntutan menimbah ilmu dan berani
menghadai tantangan.
e. Tampak variasi besar dalam taraf kematangan karier di antara siswa-
siswa, dari yang siap untuk mengambil keputusan yang cukup
mengikat tentang masa depannya, sampai yang masih belum jelas
tentang nilai-nilai kehidupan yang dianutnya dan cita-cita masa depan
yang ingin dikejarnya.
D. Bimbingan Karier di SMA
1. Pengertian Bimbingan Karier
Bimbingan karier (Thayeb Manrihu, 1992) adalah suatu proses
bantuan, layanan, dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja) agar
individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya,
dan mengenal dunia kerja, merencanakan masa depannya dengan bentuk
kehidupan yang diharapkannya untuk menentukan pilihannya dan
mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
paling tepat, sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan
persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan/ karier yang dipilihnya.
2. Tujuan Bimbingan Karier
Penekanan-penekanan utama dalam aktifitas-aktivitas bimbingan
karier untuk berbagai individu haruslah didasarkan pada intensitas
perencanaan, kesiapan berpartisipasi dalam kehidupan sebagai pribadi
yang independen, dan keterarahan individu-individu kepada tujuan.
Dalam hubungan dengan itu, secara umum (Thayeb Manrihu, 1992)
merekomendasikan tujuan-tujuan untuk aktivitas-aktivitas bimbingan
karier di sekolah menengah sebagai berikut:
a. Siswa mengembangkan kesadaran akan perlunya implementasi yang
lebih khusus dari tujuan-tujuan karier.
b. Siswa mengembangkan rencana-rencana yang lebih khusus guna
mengimplementasikan tujuan-tujuan karier.
c. Siswa melaksanakan rencana-rencana untuk dapat memenuhi syarat
guna memasuki pekerjaan-pekerjaan dengan mengambil mata
pelajaran di tingkat sekolah lanjutan, dengan latihan dalam jabatan,
atau dengan mengejar latihan lebih lanjut diperguruan tinggi atau
pendidikan pasca sekolah lanjutan yang mengantar kepada
kualifikasi-kualifikasi untuk suatu okupasi khusus.
Ada juga tujuan bimbingan karir di SMA. Herr (Thayeb
Manrihu, 1992), mengemukakan tujuan-tujuan bimbingan karier di
SMA yang dapat membantu siswa belajar untuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. Menunjukan hubungan antara hasil belajar, nilai-nilai, preferensi-
preferensi, aspirasi-aspirasi pendidikan, dan preferensi-preferensi
kariernya.
b. Menganalisis kompetensi pribadi dalam keterampilan-keterampilan
yang diperlukan untuk preferensi-preferensi karier dan
mengembangkan rencana-rencana untuk memperkuat keterempilan-
keterampilan tersebut.
c. Memegang tanggung jawab dalam perencanaan karier dan
konsekuensi-konsekuensinya.
d. Siap untuk memenuhi syarat memasuki pekerjaan-pekerjaan dengan
mengambil mata pelajaran yang sesuai dengan pendidikan
kooperatif atau dengan latihan dalam jabatan.
e. Siap untuk memenuhi syarat bagi pendidikan pasca sekolah lanjutan
dengan mengambil mata pelajaran yang diperlukan oleh tipe
program dan lembaga yang diinginkan (perguruan tinggi,
perdagangan atau perusahan).
f. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang
berhubungan dengan kehidupan sebagai konsumen.
g. Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berhubungan
dengan penggunaan efektif waktu luang.
h. Secara sistematis mengetes realitas preferensi-preferensi karier dan
menghubungkannya dengan hasil belajar setiap mata pelajaran,
kerja part-time, atau aktivitas-aktivitas ekstrakulikuler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
i. Mengidentifikasi alternatif cara-cara mencapai tujuan pendidikan
atau okupasional yang diinginkan jika pilihan-pilihan yang disukai
tidak tersedia.
j. Menggambarkan bentuk-bentuk utama meneruskan pendidikan
sesudah sekolah lanjutan (misalnya: magang, latihan dalam jabatan,
kursus korespondensi, sekolah militer, perguruan tinggi), dan
mencatat yang paling berhubungan dengan preferensi-preferensi
karier.
k. Mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan untuk masuk
sesudah sekolah lanjutan.
l. Membuat estimasi-estimasi akurat tentang sifat-sifat pribadi,
prestasi-prestasi dan mengemukakan hal-hal secara efektif sebagai
rangkuman wawancara okupasional atau pendidikan.
m. Mengembangkan rencana-rencana khusus untuk
mengimplementasikan tujuan karier
n. Melaksanakan rencana karier.
3. Masalah dalam Bimbingan Karier
Banyak siswa beranggapan bahwa bimbingan karier tidak
berguna karena tidak menghasilkan nilai dalam buku rapor. Anggapan
yang demikian dapat menimbulkan rasa malas untuk mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan kepada siswa, sampai ada yang memboikot,
misalnya dengan membawa pekerjaan lain atau mengisi waktu
berdiskusi dengan topik yang lebih menyenangkan. Kesulitan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
semakin terasa bila bimbingan karier tidak terjadwalkan sebagai jam
pertemuan rutin dan hanya diberikan secara acak pada jam-jam yang
kebetulan kosong. Kesulitan ini diperbesar lagi seandainya ada guru-
guru yang melontarkan kritik negatif tentang bimbingan karier
dihadapan siswa. Tantangan yang dihadapi oleh guru BK di sekolah
ialah menyadarkan siswa bahwa ada kegiatan di sekolah yang dapat
berguna bagi masa depannya tanpa mendapat imbalan dalam bentuk
niai rapor, memperoleh dukungan dari pemimpin sekolah dan staf guru,
serta merencanakan rangkaian kegiatan yang menarik dan mengandung
variasi. Namun seandainya bimbingan karier di kelas tidak berjalan
sebagaimana diharapkan, kesalahannya tidak dapat begitu saja
ditimpakan pada tenaga bimbingan. Barangkali suasana di sekolah,
tidak terjadwalkan jam pertemuan untuk bimbingan karier, dan sikap
negatif yang terlanjur dimiliki oleh para siswa, menimbulkan kendala-
kendala yang perlu disingkirkan dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen
pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dan
digunakan untuk meneliti populasi tertentu, mengumpulkan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik
(Sugiyono, 2013: 8). Data yang dihasilkan dari penelitian tersebut berupa
angka (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur secara cermat terhadap
fenomena sosial mengenai Kematangan Karier pada Siswa Kelas XII SMA
Katolik Lamaholot Witihama Tahun Ajaran 2016/2017 dalam Memasuki
Dunia Perguruan Tinggi dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik
Bimbingan Karier.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Katolik Lamaholot Witihama,
Kecamatan Adonara Timur, Kab. Flores Timur. Waktu yang peneliti gunakan
untuk menyusun instrumen penelitian sampai pada penyebaran angket pada
bulan Februari- Juli akhir. Pengumpulan data dilaksanakan pada hari Jumad,
31 Maret 2017 pukul 08.00 WITA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot
Witihama tahun ajaran 2016/2017. Dalam penelitian ini, subjek yang dipilih
untuk diteliti adalah siswa kelas XII, karena pada masa tersebut merupakan
masa peralihan dari remaja awal ke remaja akhir atau dewasa awal. Selain itu,
subjek penelitian tersebut juga merupakan hasil pertimbangan antara peneliti
bersama pihak sekolah dimana siswa-siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot
Witihama banyak mengalami persoalan seperti kebingungan, kurang motivasi
dan kurang informasi terkait perguruan tinggi dalam melakukan serta memilih
suatu keputusan ketika ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah).
Menurut Sugiyono (2013:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan 3 kelas, yaitu
kelas XII IPA, XII Bahasa, dan kelas XII IPS. Semua anggota populasi
penelitian dijadikan sebagai subjek penelitian. Oleh karena itu penelitian ini
termasuk penelitian populasi. Jumlah populasi siswa kelas XII SMA Katolik
Lamaholot Witihama tahun ajaran 2016/2017 adalah sebanyak 65 siswa yang
terdiri dari 3 kelas seperti yang disajikan dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1
Subjek Penelitian
No Kelas Jumlah
1 XII IPA 19
2 XII Bahasa 23
3 XII IPS 23
Total 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner atau angket kematangan karier. Kuesioner/ angket
kematangan karier yang dibagikan kepada seluruh siswa kelas XII
SMA Katolik Lamaholot Witihama tersebut disusun sendiri oleh
peneliti dengan dibantu oleh dosen pembimbing. Kuesioner yang
dipakai dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat atau
mengungkap bagaimana kematangan karier siswa kelas XII SMA
Katolik Lamaholot Witihama dengan rentang usia berkisar 18–21
tahun. Kuesioner/angket ini dibuat berdasarkan aspek-aspek
kematangan karier siswa SMA.
Kuesioner yang disusun oleh peneliti mengacu pada prinsip-
prinsipskala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2012:134). Pernyataan yang terdapat
dalam kuesioner kematangan karier ini terdiri dari pernyataan positif
atau favourable dan pernyataan negatif atau unfavourable. Pernyataan
positif atau favourable merupakan konsep keperilakuan yang sesuai
atau mendukung atribut/ variabel yang diukur. Sedangkan pernyataan
negatif atau unfavourable yaitu konsep keperilakuan yang tidak
sesuai/ tidak mendukung atribut/ variabel yang diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Kisi-kisi Kuesioner
Kisi-kisi item kuesioner Kematangan Karier disusun berdasarkan
aspek-aspek kematangan karier siswa SMA. Kuesioner ini memuat 55
butir item pernyataan; terdapat item pernyataan positif dan pernyataan
negatif .Kisi-kisi kuesioner disajikan dalam tabel 3.2 dan lampiran 1.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Kuesioner Kematangan Karier Aspek Indikator Nomor item Juml
ah (+) (-)
Kemandirian
Karier
1. Memiliki kepercayaan diri atas pilihan
jurusan di perguruan tinggi.
2. Memilih pilihan jurusan di perguruan
tinggi dengan penuh rasa tanggungjawab.
1, 7 6, 19 4
Perencanaan
Karier
1. Memiliki kesadaran akan adanya
hubungan antara hari ini dan masa depan.
2. Memiliki kesadaran akan berbagai
kebutuhan yang ingin dipenuhi dalam
pemilihan
3. Membuat perencanaan jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan jurusan di SMA.
4. Melakukan berbagai langkah/cara untuk
mewujudkan pilihan jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan jurusan di SMA.
5. Memiliki kesadaran akan segala
kemungkinan yang mempengaruhi
pemilihan jurusan studi lanjut yang sesuai
dengan jurusan di SMA.
2, 24, 3,
50, 46
8,51,
20, 29,
44, 37,
52
12
Eksplorasi
Karier
Memanfaatkan atau menggunakan
berbagai sumber informasi yang terpercaya
54, 38, 4,
27
32, 55,
42
7
Pengambilan
Keputusan
Karier
1. Memiliki kesadaran akan adanya berbagai
macam alternatif pilihan jurusan studi
lanjut yang sesuai dengan jurusan di SMA 2. Memiliki kesadaran akan adanya banyak
faktor yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan jurusan studi lanjut yang sesuai
dengan jurusan di SMA . 3. Mengembangkan kemampuan untuk
mengidentifikasi minat dan nilai-nilai
kehidupan. 4. Memantapkan pilihan jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan jurusan di SMA.
5, 47, 26,
13, 18, 48,
16
25, 9,
39, 33,
14, 53,
10, 12,
40
16
Pengetahuan
Karier
1. Mengetahui berbagai alternatif pilihan
jurusan studi lanjut yang sesuai dengan
jurusan di SMA.
2. Mengetahui informasi mengenai data dan
fakta yang berkaitan dengan pemilihan
jurusan studi lanjut.
30,45, 49,
21
34, 11,
31, 15
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Realististisnya
Pemilihan Karier
1. Menyadari keterbatasan kemampuan dan
karakteristik kepribadian.
2. Mengidentifikasi langkah-langkah atau
cara perbaikan untuk meminimalisir
keterbatasan diri.
3. Mengidentifikasi kembali berbagai
peluang atau kesempatan memasuki
jurusanstudilanjut yang sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuan diri.
23, 41, 35,
43, 36, 28
17, 22 8
Total 28 27 55
3. Pemberian Skor
Instrumen penelitian ini menyediakan empat alternatif jawaban.
Jawaban dimaksud yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai
(TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Responden/ siswa SMA tersebut
diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang terdapat pada
kuesioner Kematangan Karier dengan memilih salah satu alternatif
jawaban dengan cara memberi tanda (√) pada lembar jawab yang
telah disediakan.
Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden
pada masing-masing item. Pada penjumlahan masing-masing item
kuesioner penelitian dapat diketahui tingkat Kematangan Karier pada
subjek penelitian ini.Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh,
maka semakin tinggi pula tingkat Kematangan Karier siswa SMA
Katolik Lamaholot Witihama. Norma skoring yang dikenakan sebagai
berikut yang disajikan dalam tabel 3.3:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.3
Norma Skoring Kuesioner Kematangan Karier
Alternatif jawaban Skor
Favourable
Skor
Unfavourable
Sangat Sesuai (SS) 4 1
Sesuai (S) 3 2
Tidak Sesuai (TS) 2 3
Sangat Tidak Sesuai
(STS)
1 4
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji coba kuesioner dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2017, 08.00-
09.30 WIB. Uji coba kuesioner ini melibatkan 29 siswa kelas XII IPS 1
SMA Katolik Lamaholot. Jumlah kuesioner yang dibagikan 29 ekslempar
dan kembali semua. Kuesioner ini diuji coba dengan maksud membuat
kuesioner valid dan reliabel.
1. Validitas
Validitas adalah taraf sampai dimana suatu alat tes mampu
mengukur apa yang seharusnya di ukur (Masidjo, 1995:242).
Validitas suatu alat ukur dalam suatu penelitian sangat diperlukan,
karena melalui pengujian validitas, dapat diketahui sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya (Azwar, 2007). Suatu instrumen pengukur dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan
fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud atau tujuan dilakukannya pengukuran tersebut. Alat ukur
yang valid adalah yang memiliki varians skor yang kecil, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
angka yang dihasilkannya dapat di percaya sebagai angka yang
“sebenarnya” atau angka yang mendekati keadaan sebenarnya
(Azwar, 2007).
Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian yang peneliti pakai
ialah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi
lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan
cara professional judgment (Azwar, 2007). Dalam penelitian ini,
instrumen penelitian dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan
diukur dan selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
Untuk menguji validitas instrumen secara empirik dilakukan
perhitungan statistik dengan menggunakan rumus kolerasi Product-
Moment dari pearson. Adapun perhitungan rumus Product-Moment
adalah sebagai berikut:
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
Keterangan:
: Kolerasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir.
: Jumlah subjek
: Skor sub total kuesioner
: Skor total butir-butir kuesioner
: Hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program IBM
SPSS Statistik versi 22. Perhitungan dengan SPSS menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
patokan r ≥ 0,30. Jika koefisien kolerasinya > 0,30 maka item yang
bersangkutan dinyatakan “Valid”. Jika koefisien kolerasinya < 0,30
maka item yang bersangkutan dinyatakan “Tidak Valid”. Hasil uji
coba kuesioner kematangan karier siswa disajikan dalam tabel 3.4 dan
pada lampiran 2.
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Kuesioner Kematangan Karier
No Aspek Nomor
Item
Nomor
Item
Valid
Nomor
Item
Tidak
Valid
Jumlah
1 Kemandirian
Karier
1, 6, 7, 19 1,6,7, 19 - 4
2 Perencanaan
Karier
2, 8, 51,
24,20, 3,
50, 29, 44,
37,52, 46
2, 24, 20,
3, 50, 29,
44, 37,52,
46
8,51 12
3 Eksplorasi Karier 54, 38, 4,
27, 32, 55,
42
54, 38, 27,
32, 55
4, 42 7
4 Pengambilan
Keputusan Karier
5, 25,
47,26, 9,
39,33, 14,
13,53,
10,18, 48,
16, 12, 40
5, 25, 47,
26, 9, 39,
33, 14, 13,
53, 10, 18,
12
48, 16,
40
16
5 Pengetahuan
Karier
30, 45, 49,
34, 11, 21,
31, 15
30, 49, 34,
11, 21, 31,
15
45 8
6 Realistisnya
Pemilihan Karier
23, 41, 17,
35, 43, 36,
28, 22
23, 41, 17,
35, 43, 22
36, 28 8
Total 55 45 10 55
Dari 55 butir soal yang diuji, terdapat 10 butir soal yang tidak valid
sedangkan 45 butir soal yang lain valid. Dari 45 item yang sudah valid
tersebuat tidak dilakukan revisi karena setiap penyataan/item masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
lengkap diwakili setiap indikatornya. Oleh karena itu, 45 butir soal yang
valid ini langsung digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran (Azwar,
2007). Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel (Azwar,
2007:176). Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini
menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α) adalah sebagai
berikut:
α ꞊ 2[1-
Keterangan rumus:
² dan ² : Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
² : Varians skor skala
Koefisien reliabilitas berada pada rentang angka 0 sampai dengan 1,00.
Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati 1,00 menandakan semakin
reliabelnya instrumen yang digunakan. Untuk memperoleh hasil
perhitungan koefisien reliabilitas yang akurat, peneliti menggunakan
komputer dengan bantuan program IBM SPSS Statistik 22 menghasilkan
angka 0,933. Dengan hasil yang demikian, alat ukur yang digunakan
termasuk reliabel. Hasil perhitungan taraf reliabilitas penelitian dapat
dilihat pada tabel 3.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.933 45
Hasil perhitungan reliabilitas tersebut dikonsultasikan dengan kriteria
Guilford. (Masidjo, 1995: 209) yang di sajikan pada tabel 3.6.
Tabel 3.6
Kriteria Guilford
No. Koefisien Kolerasi Kualifikasi
1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
2 0,71- 0,90 Tinggi
3 0,41 – 0,70 Cukup
4 0,21 – 0,40 Rendah
5 negatif – 0,20 Sangat Rendah
Bedasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas
alat penelitian ini sangat tinggi (0,91-1,00) artinya dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
a. Mempelajari buku-buku kematangan karier
b. Menyusun kuesioner tentang kematangan karier dengan mengikuti
beberapa langkah yaitu:
1) Mendefinisikan dan menetapkan variabel penelitian.
2) Memasukan dan menjabarkan variabel penelitian ke dalam
aspek-aspek dan indikator kematangan karier.
3) Menyusun dan membuat item-item pernyataan sesuai dengan
aspek dan indikator kematangan karier yang telah dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4) Meminta surat pengantar untuk melaksanakan penelitian di
SMA Katolik Lamaholot Witihama dari Prodi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
5) Bertemu dengan Kepala Sekolah dan Guru BK SMA Katolik
Lamaholot Witihama untuk mendapatkan izin penelitian dan
melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
6) Mendiskusikan kuesioner dan mendapatkan persetujuan dari
pihak sekolah (Kepala Sekolah dan Guru BK SMA Katolik
Lamaholot Witihama).
7) Melaksanakan penelitian di SMA Katolik Lamaholot Witihama
kelas XII IPS, kelas XII IPA, kelas XII Bahasa.
8) Pengumpulan data uji empirik terhadap validitas dan
reliabilitas kuesioner kematangan karier.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan di tiga kelas dalam satu hari
pada hari Jumat tanggal 31 Maret 2017, dengan pembagian waktu
yang berbeda. Pengambilan data pertama dilakukan di kelas XII IPS
pada jam 07.00- 08.00. Pengambilan data kedua dilakukan di kelas
XII IPA pada jam 08.30- 09.30. Pengambilan data ketiga dilakukan di
kelas XII Bahasa pada jam 11.00-12.00. Jumlah subjek penelitian
sebanyak 65 siswa. Dalam pengambilan data, peneliti tetap
mendampingi siswa di dalam kelas, agar peneliti dapat menjelaskan
secara langsung kepada siswa jika ada pernyataan yang dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kurang jelas. Proses pengisian kuesioner berjalan dengan lancar,
terkesan serius dan tidak terburu-buru dalam pengisian kuesioner.
G. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2012:207) mengatakan bahwa analisis data merupakan
kegiatan mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan langkah-langkah
teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini:
1. Menetukan skor dan pengolahan data
Penentuan skor pada item kuesioner dilakukan dengan cara
memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring
yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favorable atau
unfavorable. Norma skoring untuk pernyataan positif (favorable)
adalah Sangat Sesuai= 4, Sesuai= 3, Tidak Sesuai= 2, Sangat Tidak
Sesuai= 1. Sebaliknya untuk norma skoring negatif (unfavorable)
adalah Sangat Sesuai= 1, Sesuai= 2, Tidak Sesuai= 3, Sangat Tidak
Sesuai= 4.
2. Membuat tabulasi data dan menghitung skor masing-masing responden
dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010 kemudian diolah
dengan menggunakan bantuan IBM SPSS Statistik versi 22 guna
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Menentukan kategori tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMA
Katolik Lamaholot Witihama disusun berdasarkan model distribusi
normal. Tujuan kategorisasi ini adalah untuk menempatkan individu
kedalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang
menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar,
2009:107). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah dari sangat
rendah sampai sangat tinggi.
Norma kategorisasi disusun berdasar pada norma kategorisasi
yang disusun oleh (Azwar, 2009:108) yang mengelompokan tingkat
kematangan karier siswa kelas XII SMA Katolik Witihama ke dalam
lima kategori: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi
dengan norma kategorisasi sebagai berikut yang disajikan pada tabel
3.7.
Tabel 3.7
Norma Kategorisasi Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII
SMA Katolik Lamaholot Witihama
Norma/ Kriteria Skor Kategori
µ + 1,5 σ < X Sangat tinggi
µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ Tinggi
µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ Sedang
µ - 1,5 σ < X ≤ µ - 0,5 σ Rendah
X ≤ µ - 1,5 σ Sangat rendah
Keterangan:
a. Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh
subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala.
b. Skala minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh
subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
c. Standar deviasi (σ/ sd) : luas jarak rentangan yang dibagi
dalam 6 satuan deviasi sebaran.
d. µ (mean teoritik) : rata-rata teoritis skor maksimum
dan minimum
4. Mencari patokan yang digunakan dengan mencari X maksimal teoritik
dan X minimum teoritik, standar deviasi, dan mean teoritik.
Perhitungan kategori dalam pengelompokan tinggi rendah Tingkat
Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMA Katolik Lamaholot
Witihama yang jumlah 45 butir item, diperoleh unsur perhitungan
skor capaian subjek sebagai berikut:
a. X maksimum teoritik : 4 x 45 = 180
b. X minimum teoritik : 1 x 45 = 45
c. Luas jarak : 180 - 45=135
d. σ (standar deviasi) : 135 : 6= 22,5
e. µ (mean teoritik) : (180+ 45): 2= 112,5
Setelah melakukan perhitungan, maka akan diperoleh kategori
skala. Kategori skala perhitungan analisis data skor subjek disajikan
dalam norma kategorisasi tingkat kematangan karier siswa kelas XII
SMA Katolik Lamaholot Witihama sebagai berikut yang disajikan pada
table 3.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.8.
Norma Skor Kategorisasi Tingkat Kematangan Karier Siswa
Kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama
Norma/Kriteria Skor Skor Kategori
µ + 1,5 σ < X X > 146,25 Sangat tinggi
µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ 123,75 < X ≤ 146,24 Tinggi
µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ 101,25 <X≤ 123,74 Sedang
µ - 1,5 σ < X ≤ µ - 0,5 σ 78,75 < X ≤ 101,24 Rendah
X ≤ µ - 1,5 σ X ≤ 78,74 Sangat rendah
Setiap subjek penelitian dikelompokan berdasarkan skor total yang
diperoleh ke dalam kategori di atas, yaitu: sangat tinggi, sedang, rendah,
sangat rendah sehingga dapat dihitung jumlah dan persentasenya dalam
kategori deskripsi tingkat kematangan karier siswa SMA.
5. Kategorisasi Skor Tiap Item dalam Skala
Peneliti juga mengkategorisasikan item menggunakan skala. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui item mana yang sudah baik dan yang
kurang baik. Norma kategorisasi skor item kematangan karier
berpedoman pada (Azwar, 2009) dengan lima jenjang kategori yaitu,
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Norma
kategorisasi yang digunakan dapat disajikan pada tabel 3.9
Tabel 3.9
Norma Kategorisasi Item Instrumen Kematangan Karier Siswa
Kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama
Skor Kategorisasi
µ + 1,5 σ < X Sangat tinggi
µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ Tinggi
µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ Sedang
µ - 1,5 σ < X ≤ µ - 0,5 σ Rendah
X ≤ µ - 1,5 σ Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Keterangan:
a. Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh
subjek penelitian berdasarkan
perhitungan skala.
b. Skala minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh
subjek penelitian berdasarkan
perhitungan skala.
c. Standar deviasi (σ/ sd) : luas jarak rentangan yang
dibagi dalam 6 satuan deviasi
sebaran.
d. µ (mean teoritik) : rata-rata teoritis skor maksimum
dan minimum
6. Mencari tinggi rendahnya skor item-item dengan menggunakan N
(subjek)= 65. Adapun perhitungan sebagai berikut:
a. X maksimum teoritik : 4 x 65 = 260
b. X minimum teoritik : 1 x 65 = 65
c. Luas jarak : 260 – 65 = 195
d. σ (standar deviasi) : 195: 6 = 32,5
e. µ (mean teoritik : (260+ 65) : 2 = 162,5
Setelah melakukan perhitungan maka akan diperoleh kategori skala
item yang disajikan pada tabel 3.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.10
Kategorisasi Capaian Skor Item Kematangan Karier Siswa Kelas
XII SMA Katolik Lamaholot Witihama Tahun Ajaran 2016/2017
Berdasarkan Tinggi Rendahnya Skor
Norma/ Kriteria Skor Skor Kategori
µ + 1,5 σ < X X > 214,25 Sangat tinggi
µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ 181,75 < X ≤ 214,24 Tinggi
µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ 149,25 < X ≤ 181,74 Sedang
µ - 1,5 σ < X ≤ µ - 0,5 σ 116,75 < X ≤ 149,24 Rendah
X ≤ µ - 1,5 σ X ≤ 116,74 Sangat rendah
Setelah mengetahui hasil perhitungan seperti tabel di atas, langkah
selanjutnya yang akan dilakukan oleh peneliti adalah memasukan item-item
tersebut ke dalam kategorinya berdasarkan skor masing-masing item.
Selanjutnya, dari pengelompokan maka akan terlihat item mana yang baik dan
mana yang kurang baik. Setelah itu peneliti menyusun topik-topik bimbingan
karier berdasarkan item yang tergolong sedang dan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini disajikan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan usulan
topik-topik bimbingan karier.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMA
Katolik Lamaholot Witihama Tahun Ajaran 2016/2017
Deskripsi tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMA Katolik
Lamaholot Witihama Tahun Ajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel
berikut 4.1.
Tabel 4.1
Deskripsi Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMA
Katolik Lamaholot Witihama Tahun Ajaran 2016/2017 dalam
Mematangkan Pilihan Keputusan Memilih Perguruan Tinggi dan
Memilih Jurusan yang ada di Perguruan Tinggi
Skor Jumlah
subyek
Persentase
Kategori
X > 146,25 5 7,69% Sangat Tinggi
123,75 < X ≤ 146,24 52 80% Tinggi
101,25 < X ≤ 123,74 8 12,30% Sedang
78,75 < X ≤ 101,24 - 0% Rendah
X < 78,74 - 0% Sangat Rendah
Jumlah 65 100%
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa:
a. Ada 5 (7,69%) siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama yang
memiliki tingkat kematangan karier sangat tinggi.
b.Ada 52 (80%) siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama yang
memiliki tingkat kematangan karier tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Ada 8 (12,30%) kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama yang
memiliki tingkat kematangan karier sedang.
d. Tidak ada (0%) kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama yang
memiliki tingkat kematangan karier rendah.
e. Tidak ada (0%) kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama yang
memiliki tingkat kematangan karier sangat rendah.
2. Hasil Skor Tiap Item Tingkat Kematangan Karier Mengambil
Keputusan Studi Lanjut
Berdasarkan hasil statistik, didapatkan deskripsi tingkat
kematangan karier mengambil keputusan studi lanjut dapat dilihat pada
tabel 4.2.
Tabel 4.2
Penggolongan Skor Item Pengukuran Kematangan Karier Siswa Kelas XII
SMA Katolik Lamaholot Witihama Tahun Ajaran 2016/2017 dalam
Memasuki Dunia Perguruan Tinggi Berdasarkan Tinggi Rendahnya Skor
Skor Jumlah
Item
Persentase
Kategori Nomor Item
X > 214,25 9 20% Sangat Tinggi 1, 2, 3, 6, 24, 30,
31, 35, 40
181,75 < X ≤
214,24
21 46,66% Tinggi 4, 7, 8, 9, 15, 17,
18, 20, 21, 22, 23,
25, 26, 29, 33, 36,
37, 38, 39, 41, 45
149,25 < X ≤
181,74
12 26,66% Sedang 5, 10, 11, 12, 13,
14, 16, 19, 28, 34,
43, 44
116,75 < X ≤
149,24
3 6,66% Rendah 27, 32, 42
X < 116,74 - - Sangat Rendah -
Jumlah 45 100% 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa:
a. Ada 9 (20%) item yang menunjukan kematangan karier siswa kelas XII SMA
Katolik Lamaholot tergolong sangat tinggi
b. Ada 21 (46,66%) item yang menunjukan kematangan karier siswa kelas XII
SMA Katolik Lamaholot tergolong tinggi
c. Ada 12 (26,66%) item yang menunjukan kematangan karier siswa kelas XII
SMA Katolik Lamaholot tergolong sedang
d. Ada 3 (6,66%) item yang menunjukan kematangan karier siswa kelas XII SMA
Katolik Lamaholot tergolong rendah
e. Tidak ada (0%) item yang menunjukan kematangan karier siswa kelas XII
SMA Katolik Lamaholot tergolong sangat rendah
Dari keseluruhan perhitungan di atas, menunjukan bahwa ketercapaian
semua aspek kematangan karier siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot
Witihama termasuk dalam kategori tinggi. Pada perhitungan skor dari
masing-masing item kematangan karier di atas terlihat bahwa terdapat 12
butir item dengan perolehan 26,66% yang termasuk dalam kategori sedang
dan 3 butir item dengan perolehan 6,66% yang termasuk dalam kategori
rendah. Butir-butir item kematangan karier tersebut yang tergolong sedang
dan rendah akan digunakan sebagai pembuatan usulan topik-topik bimbingan
karier. Butir-butir item yang akan digunakan sebagai pembuatan topik-topik
bimbingan karier dapat dilihat pada tabel 4.3
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4.3
Item Kuesioner Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMA Katolik
Lamaholot Witihama Tahun Ajaran 2016/2017
yang Capaian Skornya Tergolong Sedang dan Rendah
Aspek Indikator No.Item Skor
Kemandirian
karier
Memiliki kepercayaan diri atas pilihan jurusan
di perguruan tinggi.
5 167
Memilih pilihan jurusan di perguruan tinggi
dengan penuh rasa tanggung jawab
16 158
Perencanaan
karier
Memiliki kesadaran akan segala kemungkinan
yang mempengaruhi pemilihan jurusan studi
lanjut yang sesuai dengan jurusan di SMA
32, 42 131,
145
Eksplorasi
Karier
Memanfaatkan atau menggunakan berbagai
sumber informasi yang terpercaya
28, 44 155,
166
Pengambilan
keputusan
karier
Memantapkan pilihan jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan jurusan di SMA
10 176
Mengembangkan kemampuan untuk
mengidentifikasi minat dan nilai-nilai
kehidupan
11, 43 175,
171
Memiliki kesadaran akan adanya banyak
faktor yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan jurusan studi lanjut yang sesuai
dengan jurusan di SMA
12, 34 174,
172
Pengetahuan
karier
Mengetahui informasi mengenai data fakta
yang berkaitan dengan pemilihan jurusan studi
lanjut
13, 27 165,
127
Realistisnya
pemilihan
karier
Menyadari keterbatasan kemampuan dan
karakteristik kepribadian
14 170
Mengidentifikasi kembali berbagai peluang
atau kesempatan memasuki jurusan studi
lanjut yang sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuan diri
19 165
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk membatasi pembahasan dan menghindari pengulangan yang
tidak perlu, pembahasan difokuskan pada dua hal yaitu: para siswa yang
tergolong sangat tinggi dan tinggi disatukan menjadi tinggi saja terkait
dengan hal kematangan karier siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Witihama. Sedangkan butir-butir item kematangan karier yang tergolong
sedang dan rendah disatukan menjadi rendah saja terkait dengan hal
kematangan karier siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot.
1. Deskripsi Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMA Katolik
Lamaholot Tahun Ajaran 2016/2017
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kematangan karier
siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama tahun ajaran
2016/2017 termasuk dalam kategori tinggi. Ada dua hal yang muncul
dipemikiran peneliti ketika melihat hasil penelitian ini. Pertama, hasil
penelitian bisa jadi tidak mencerminkan keadaan sesungguhnya karena
mungkin responden cenderung memberikan jawaban yang positif. Kedua,
boleh jadi tingkat kematangan karier siswa tinggi dan dugaan awal peneliti
salah. Selain dari itu, ada kemungkinan faktor lain yang membuat
kematangan karier siswa tinggi seperti adanya alat elektronik yang
semakin canggih dapat membantu siswa dengan muda mencari dan
menemukan sendiri berbagai informasi terkait jurusan-jurusan yang ada di
perguruan tinggi.
Hal ini terlihat dari perhitungan hasil penelitian yang menunjukan
bahwa ada 52 siswa atau 80% termasuk dalam kategori tinggi. Hal-hal
yang menyebabkan tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMA
Katolik Lamaholot Witihama tergolong dalam kategori tinggi, tercermin
dari pendapat siswa yaitu bahwa mereka akan mematangkan kariernya
dengan mempersiapkan nilai akademik yang baik maupun kepribadian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
yang matang untuk mempertimbangkan persiapan memasuki dunia
perguruan tinggi serta berinisiatif untuk bertanya kepada para guru
disekolah maupun saudara yang lebih senior terkait alternatif jurusan yang
ada diperguruan tinggi.
Sejalan dengan pendapat Super (Winkel dan Hastuti, 2006)
mengenai tahap dan tugas perkembangan karier siswa SMA Katolik
Lamaholot Witihama termasuk dalam tahapan eksplorasi. Pada tahap
tersebut, siswa mulai menentukan pilihan alternatif jurusan untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) yang berarti bahwa siswa
SMA sudah memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor dalam
pemilihan karier yang harus dipertimbangkan seperti nilai akademik
maupun kepribadian, serta memiliki usaha menggali informasi yang
relevan dengan karier yang diminati. Dengan demikian siswa tersebut
dapat diartikan sudah matang dalam hal kematangan kariernya.
Kematangan karier tersebut meliputi kesiapan dan kejelasan siswa dalam
memilih serta merencanakan kelanjutan studi di perguruan tinggi (kuliah)
sesuai dengan kemampuan dibidang akademik yang mereka miliki, dan
informasi yang telah mereka peroleh dari pihak sekolah atau senior terkait
alternatif jurusan di perguruan tinggi yang mungkin mereka masuki.
Kematangan karier siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot
Witihama ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor internal maupun
eksternal. Adapun faktor-faktor internal yang kemungkinan besar
mempengaruhi kematangan karier siswa kelas XII SMA ini, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Pertama, taraf inteligensi. Siswa SMA mampu mengembangkan
kemampuan berpikir untuk mencapai prestasi-prestasi di sekolah. Dengan
melihat bidang prestasi mana yang paling baik memungkinkan mereka
bisa memilih jurusan di perguruan tinggi sesuai prestasi yang dicapai.
Kedua, pengetahuan. Dalam hal ini, para siswa dapat menerima informasi-
informasi mengenai kematangan kariernya dari berbagai pilihan alternatif
jurusan ketika ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) sesuai
dengan yang diinginkannya. Adapun faktor-faktor eksternal yaitu:
Pertama, faktor pengaruh keluarga berupa bantuan dari orangtua kepada
anaknya. Bantuan tersebut dapat berupa dukungan, motivasi, kasih sayang,
dan perhatian dalam hal studi serta informasi mengenai kelanjutan
pendidikan atau kematangan kariernya kelak. Kedua, faktor lingkungan
masyarakat yang memberikan pengaruh positif. Pergaulan dengan orang-
orang di dalam masyarakat yang memiliki pengalaman lebih dapat
memberikan pandangan terkait perguruan tinggi maupun jurusan-jurusan
yang ada di perguruan tinggi. Ada kemungkinan siswa beranggapan bahwa
dengan mendapat informasi dari orang-orang terdekat mereka
(keluarga/senior) sudah cukup untuk mematangkan karir mereka
memasuki dunia perguruan tinggi. Ketiga, pendidikan di sekolah juga
memberikan bekal dengan pengadaan brosur-brosur dari perguruan tinggi
untuk memperkenalkan kepada para siswa.
Pada masa ini, remaja mempersiapkan pendidikan untuk masa
yang akan datang. Salah satu persiapan yang harus dilalui adalah sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dimana siswa menggunakan kesempatan untuk mempelajari berbagai
informasi dan menguasai keterampilan baru untuk memperluas wawasan
intelektual dan sosial. Pemikiran-pemikiran siswa SMA tersebut mengenai
apa yang akan dilakukannya setelah lulus dari SMA ini mengenai
kematangan kariernya tergolong tinggi. Selain itu, terdapat 5 atau 7,69%
siswa yang memiliki tingkat kematangan karier sangat tinggi.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa para
siswa SMA sudah memiliki persiapan yang tinggi mengenai kematangan
kariernya yang jelas. Semua pilihan keputusan yang diambilnya, para
siswa SMA sudah siap dengan semua pertimbangan yang ada (siap
menerima semua resiko dari pilihan keputusannya) sehingga akan
mempermudah siswa SMA dalam mematangakan kematangan kariernya
dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) sesuai yang
diinginkannya.
2. Capaian Skor Item-item Pengukuran Kematangan Karier Kelas XII
SMA Katolik Lamaholot Tahun Ajaran 2016/2017
Berdasarkan hasil perhitungan capaian skor item-item tingkat
kematangan karier siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama
tahun ajaran 2016/2017, terdapat 9 atau 20% item kematangan karier yang
termasuk dalam kategori yang sangat tinggi, 21 atau 46,66% item
kematangan karier yang termasuk dalam kategori yang tinggi, 12 atau
26,66% item kematangan karier yang termasuk dalam kategori yang
sedang, 3 atau 6,66% item kematangan karier yang termasuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kategori yang rendah, dan tidak ada item kematangan karier yang termasuk
dalam kategori yang sangat rendah. Item-item kematangan karier yang
termasuk dalam kategori sangat tinggi dan tinggi dapat diartikan bahwa
kematangan karier siswa tersebut telah dimiliki oleh siswa kelas XII SMA
Katolik Lamaholot Witihama dengan baik (tinggi). Beberapa contoh
kematangan karier siswa seperti: siswa menyadari jurusan studi yang
digeluti saat ini karena sesuai dengan jurusan studi lanjut yang akan
diminati diperguruan tinggi kelak. Selain itu, siswa SMA juga menyadari
bahwa prestasi akademik mereka dapat mempengaruhi pemilihan jurusan
studi lanjut di perguruan tinggi.
Berdasarkan hasil perhitungan penelitian item-item kematangan
karier siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama yang berada
dalam kategori sedang dan rendah secara umum siswa masih mengalami
kebingungan dalam menentukan sendiri alternatif jurusan di perguruan
tinggi yang sesuai dengan jurusan studi mereka di SMA, dan masih
banyak siswa yang mudah terpengaruh ketika ada teman mengajak untuk
mendaftarkan diri di perguruan tinggi yang sama dan jurusan yang sama
pula.
Siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama ternyata masih
mengalami kebingungan dalam memutuskan sendiri alternatif jurusan di
perguruan tinggi yang sesuai dengan jurusan studi mereka di SMA. Siswa
dikatakan matang atau siap untuk membuat keputusan karier selanjutnya
jika siswa sendiri dapat mengenal dirinya, memahami dirinya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
merencanakan masa depannya dengan bentuk kehidupan yang
diharapkannya untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan
bahwa keputusannya tersebut adalah yang paling tepat, sesuai dengan
keadaan dirinya jika dihubungkan dengan persyaratan dan tuntutan karier
yang dipilihnya.
Hal ini tampak dari para siswa SMA yang masih bingung memilih
jurusan dan perguruan tinggi. Hal ini bisa dikatakan bahwa para siswa
hanya mengetahui jurusan-jurusan yang sudah popular dikalangan
masyarakat saja tanpa mengetahui keunggulan-keunggulan dari setiap
jurusan dan perguruan tinggi tersebut untuk membuat keputusan karier
selanjutnya dengan didukung oleh informasi yang jelas dan mudah
dimengerti untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah).
Aspirasi pilihan karier setelah lulus dari SMA merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi kematangan karier individu kelak. Siswa
SMA dengan aspirasi karier yang mantap akan lebih memahami dan
mengenal dirinya dengan menyesuaikan antara kemampuan dan minat
yang dimiliki untuk dapat membuat keputusan karier yang tepat setelah
lulus dari SMA kelak.
Melaksanakan rencana karier merupakan salah satu tujuan
bimbingan karier di sekolah (Thayeb Manrihu,1992) dimana anak muda
dapat melakukan perencanaan karier yang tepat setelah lulus SMA.
Namun siswa SMA cenderung lebih memilih untuk bersenang-senang dan
mencari hal-hal yang membuat mereka merasa nyaman dan puas daripada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
merencanakan karier untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah).
Hal tersebut menyebabkan siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot
Witihama masih mengalami kebingungan dalam menentukan sendiri
alternatif jurusan di perguruan tinggi yang sesuai dengan jurusan studi
mereka di SMA yang akan digeluti di kemudian hari kelak.
Berdasarkan item-item kematangan karier yang tergolong sedang
dan rendah ini, peneliti selanjutnya akan mengajukan usulan topik-topik
bimbingan karier. Adapun usulan topik-topik bimbingan karier ini
diharapkan guru BK dapat memberikan bimbingan kepada para siswa
SMA Katolik Lamaholot Witihama berdasarkan kebutuhan dan tugas
perkembangannya melalui topik-topik bimbingan karier yang diusulkan
oleh peneliti.Bimbingan dan bantuan dari guru BK sangat diperlukan oleh
para siswa SMA untuk meningkatkan dan mematangkan kematangan
kariernya di kemudian hari kelak.
3. Usulan Topik-topik Bimbingan Karier
Berdasarkan item-item kematangan karier siswa kelas XII SMA
Katolik Lamaholot Witihama yang menunjukan bahwa kematangan karier
siswa SMA termasuk dalam kategori sedang dan rendah, peneliti membuat
usulan topik-topik bimbingan karier yang dimaksudkan untuk
mengembangkan dan mematangkan kematangan karier siswa kelas XII
SMA Katolik Lamaholot Witihama yang masih tergolong sedang dan
rendah menjadi sangat tinggi atau tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Usulan topik-topik bimbingan karier ini merupakan dari
pertanyaan dalam rumusan masalah yang kedua, yaitu: “Butir-butir
kematangan karier manakah yang teridentifikasi capaian skornya sedang
dan rendah untuk usulan topik-topik bimbingan karier yang sesuai guna
meningkatkan kematangan karier siswa kelas XII di SMA Katolik
Lamaholot Witihama dalam memasuki dunia perguruan tinggi?“. Usulan
topik-topik bimbingan karier yang dimaksudkan dapat dilihat pada tabel
4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.4
Usulan Topik-topik Bimbingan Karier
Item Indikator Aspek Topik Metode
Saya ragu memutuskan sendiri jurusan apa yang
akan saya tekuni setelah lulus SMA kelak.
Memiliki kepercayaan diri atas pilihan
jurusan di perguruan tinggi
Kemandirian
Karier
Kepercayaan Diri,
Tanggungjawab
Ceramah,
Diskusi,
Tanya
jawab
Saya kebingungan ketika orang lain bertanya
mengenai jurusan studi lanjut saya setelah lulus
SMA nanti
Memilih pilihan jurusan di perguruan
tinggi dengan penuh rasa tanggungjawab
Keadaan ekonomi keluarga meragukan saya dalam
mengambil keputusan memilih jurusan di
perguruan tinggi.
Memiliki kesadaran akan segala
kemungkinan yang mempengaruhi
pemilihan jurusan studi lanjut yang
sesuai dengan jurusan di SMA
Perencanaan
Karier
Rencana Setelah
Lulus SMA,
Melihat Peluang
Ceramah,
Diskusi,
Tanya
jawab Saya khawatir ketika memilih jurusan studi sesuai
dengan keinginan saya namun masih minim
lowongan pekerjaan yang ada di daerah saya.
Keterbatasan fasilitas di sekolah membuat saya
kesulitaan untuk mengakses informasi.
Memanfaatkan atau menggunakan
berbagai sumber informasi yang
terpercaya
Eksplorasi
Karier
Eksplorasi Karier
Ceramah,
Diskusi,
Tanya
jawab,
Praktek
Saya merasa pihak sekolah sudah cukup
mempersiapkan berbagai fasilitas yang dapat
digunakan untuk mengakses informasi.
Saya mengalami kebingungan dalam menentukan
sendiri alternatif jurusan di perguruan tinggi yang
sesuai dengan jurusan studi saya di SMA.
Memantapkan pilihan jurusan studi
lanjut yang sesuai dengan jurusan di
SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1. Saya mempertimbangkan kesesuaian antara
minat dan kemauan saya dengan orang lain
(guru,orangtua) dalam memilih jurusan studi
diperguruan tinggi.
2. Saya masih ragu dengan bidang ilmu yang betul-
betul saya minati pada salah satu jurusan di
perguruan tinggi.
Mengembangkan kemampuan untuk
mengidentifikasi minat dan nilai-nilai
kehidupan
Pengambilan
Keputusan
Karier
Menentukan
Pilihan,
Pemahaman Diri
Ceramah,
diskusi,
Tanya
jawab
1. Saya cenderung mengikuti kemauan kedua
orang tua saya ketika memilih jurusan di
perguruan tinggi daripada memutuskan sendiri.
2. Saya mudah terpengaruh ketika ada teman
mengajak saya untuk mendaftarkan diri di
perguruan tinggi yang sama dan jurusan yang
sama pula.
Memiliki kesadaran akan adanya banyak
faktor yang harus dipertimbangkan
dalam pemilihan jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan jurusan di SMA
1. Saya pikir sekolah kurang mengadakan seminar
khusus kepada siswa kelas XII terkait persiapan
memasuki dunia perguruan tinggi.
2. Saya khwatir dengan nilai-nilai akademik saya
tidak memenuhi syarat dalam penerimaan
mahasiswa di perguruan tinggi.
Mengetahui informasi mengenai data
dan fakta yang berkaitan dengan
pemilihan jurusan studi lanjut
Pengetahuan
Karier
Persiapan Karier
Ceramah,
Diskusi,
Tanya
jawab
Saya belum mengetahui alternatif-alternatif jurusan
di perguruan tinggi yang memungkinkan saya
memasuki bidang pekerjaan yang sesuai dengan
kepribadian saya.
Menyadari keterbatasan kemampuan dan
karakteristik kepribadian
Realistisnya
pemilihan
karier
Kelebihan dan
Kelemahan,
Pemahaman Diri
Ceramah,
diskusi,
Tanya
jawab
Saya belum mengetahui jurusan-jurusan apa saja di
perguruan tinggi yang paling sesuai dengan minat
saya yang mungkin saya masuki
Mengidentifikasi kembali berbagai
peluang atau kesempatan memasuki
jurusan studi lanjut yang sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan uraian mengenai kesimpulan, saran-saran untuk berbagai
pihak dan keterbatasan penelitian
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki tingkat kematangan karier yang tinggi dari jumlah keseluruhan
responden 65 siswa terdapat 52 (80%) telah memiliki kematangan karier
yang baik.
Berdasarkan analisis capaian skor item yang termasuk dalam
kategori “sedang” ada 12 item, dan yang termasuk dalam kategori
“rendah” ada 3 item. Item-item inilah yang dijadikan dasar untuk membuat
usulan topik-topik bimbingan karier untuk meningkatkan kematangan
karier siswa.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan utama peneliti adalah alat dikonsultasikan hanya
kepada dosen pembimbing dan tidak sepenuhnya menggunakan
“professional judgment”, karena tidak sempat dikonsultasikan
kepada ahli-ahli lain seperti ahli psikologi, dan ahli bahasa.
2. Peneliti juga memiliki keterbatasan dalam penggunaan sumber
referensi untuk mengerjakan skripsi ini, sehingga terkadang
referensi yang digunakan kurang sesuai untuk kondisi saat ini.
3. Alat yang digunakan hanya kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4. Uji coba kuesioner hanya dilakukan pada satu kelas saja dengan
jumlah responden 29 siswa. Hal ini tidak sesuai dengan kaidah
penelitian dikarenakan siswa pada saat itu sedang mempersiapkan
ujian nasional sehingga sekolah hanya mengijinkan peneliti
menggunakan satu kelas. Jumlah responden sesuai kaidah
penelitian adalah 40 responden.
C. Saran
1. Bagi Pihak Sekolah
a. Pihak sekolah sebaiknya setiap setahun sekali rutin menyiapkan
karier para siswanya dengan mengadakan seminar khusus
persiapan memasuki dunia perguruan tinggi serta jurusan-jurusan
yang ada di perguruan tinggi sehingga para siswa memiliki
kematangan karier yang siap serta matang dalam memilih jurusan-
jurusan ketika masuk ke dunia perguruan tinggi (kuliah).
b. Pihak sekolah sebaiknya bisa terus menjadi lembaga pendidikan
umum yang mampu menghasilkan lulusan dengan kualitas
pendidikan yang baik dalam mematangkan kematangan kariernya
di dunia perguruan tinggi (kuliah) sesuai dengan keinginannya.
2. Bagi guru BK
Guru BK hendaknya dapat memberikan layanan topik-topik
bimbingan karier seperti yang diusulkan oleh peneliti dalam skripsi
ini. Pemberian bimbingan seperti yang diusulkan oleh peneliti
dalam skripsi ini diharapkan dapat membantu para siswa kelas XII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
SMA agar semakin mantap dan matang dalam pemilihan jurusan-
jurusan yang ada di perguruan tinggi (kuliah) sesuai dengan
keinginannya. Selain itu, guru BK juga lebih banyak mencari
informasi-informasi terkait perguruan tinggi yang ada di Indonesia
untuk memperkenalkan kepada para siswa sehingga mereka bisa
memilih sendiri jurusan-jurusan sesuai dengan bidangnya.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Peneliti lain yang hendak mengadakan penelitian tentang
kematangan karier sebaiknya mengusahkan adanya
“professional judgment“ dengan mengkonsultasikan
kepada pihak lain seperti ahli psikologi atau ahli bahasa.
b. Peneliti lain yang hendak melakukan penelitian terkait
topik kematangan karier tidak hanya menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data tetapi akan lebih
tepat jika dilakukan juga observasi dan wawancara.
c. Ada baiknya jika menggunakan buku referensi sesuai
kurikulum terbaru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Manrihu, Mohammad Thayeb. (1988). Pengantar Bimbingan dan Konseling
Karier. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Manrihu, Mohammad Thayeb. (1992). Pengantar Bimbingan dan Konseling
Karier. Jakarta: Bumi Aksara.
Masidjo.(1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Nelson-Jones, Richard. (1982). The Theory and Practice of Counseling
Psychology. London: Holt, Rinehart, Winston.
Novitasari, Maria Margaretha Andraeni. 2015. Studi Deskriptif Tingkat
Kematangan Karier Pada Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik
Bimbingan Karier. Yogyakarta (Skripsi).
Renita Mulyaningtyas dan Yusup Purnomo Hadiyanto.(2007). Bimbingan dan
Konseling untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Santrock, J.W. (2005). Life Span Development Edisi ke-5. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sukardi, Dewa Ketut.(1987). Bimbingan Karier di Sekolah-sekolah. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Sumanto.(2014). Psikologi perkembangan.Yogyakarta: CAPS (Center of
Academic Publishing Service).
Winkel, W. S dan Sri Hastuti.(2006). Bimbingan dan Konseling di Institut
Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Media Abadi.
Winkel, W. S dan Sri Hastuti.(2013). Bimbingan dan Konseling di Institut
Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Zunker, Vernon G. (1986).Career Conseling, Aplied Concept of Live Planning
(Second Edition). Belmont: California.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 1: Kisi-kisi Kuesioner Kematangan Karier
Aspek Indikator Pernyataan Jumlah
item
Kemandirian
Karier
1. Memiliki
kepercayaan diri atas
pilihan jurusan di
perguruan tinggi
2. Saya merasa bangga
dengan jurusan yang akan
saya tekuni di perguruan
tinggi kelak. (+)
3. Saya ragu memutuskan
sendiri jurusan apa yang
akan saya tekuni setelah
lulus SMA kelak. (-)
4 2. Memilih pilihan
jurusan di perguruan
tinggi dengan penuh
rasa tanggungjawab
1. Saya menjalani studi pada
jurusan yang saya tekuni di
SMA saat ini dengan penuh
keyakinan sebagai
persiapan menempuh studi
lanjut di perguruan tinggi.
(+)
2. Saya kebingungan ketika
orang lain bertanya
mengenai jurusan studi
lanjut saya setelah lulus
SMA nanti. (-)
Perencanaan
Karier
1. Memiliki kesadaran
akan adanya
hubungan antara hari
ini dan masa depan
1. Saya merasa mantap
dengan jurusan studi yang
saya geluti saat ini karena
sesuai dengan jurusan studi
lanjut yang saya minati di
perguruan tinggi. (+)
2. Saya kecewa karena dari
berbagai tes masuk
perguruan tinggi yang saya
ikuti belum ada satupun
yang lulus. (-)
3. Saya menjalani studi di
SMA hanya sebagai
kegiatan rutin semata tanpa
mengejar prestasi yang
lebih baik. (-)
12
2. Memiliki kesadaran
akan berbagai
kebutuhan yang ingin
dipenuhi dalam
pemilihan
1. Saya sudah mulai
menyiapkan persyaratan
yang dibutuhkan di
perguruan tinggi baik itu
secara nilai akademik
maupun pribadi saya. (+)
2. Saya masih belum
mempersiapkan studi lanjut
di perguruan tinggi karena
mengangap masih lama.(-)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Membuat
perencanaan jurusan
studi lanjut yang
sesuai dengan jurusan
di SMA
Saya menyadari jurusan
yang saya tekuni dibangku
sekolah saat ini untuk
persiapan memasuki dunia
perguruan tinggi. (+)
4. Melakukan berbagai
langkah/cara untuk
mewujudkan pilihan
jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan
jurusan di SMA
1. Saya memanfaatkan
sebagian waktu luang saya
untuk bertanya kepada guru
BK terkait studi lanjut di
perguruan tinggi serta
alternatif-alternatif pilihan
jurusan di perguruan tinggi.
(+)
2. Saya malas untuk bertanya
informasi dari pihak
sekolah terkait studi lanjut
di perguruan tinggi serta
alternatif-alternatif pilihan
jurusan di perguruan tinggi.
(-)
3. Saya menyadari bahwa
program konseling di
sekolah kurang mendukung
perkembangan saya untuk
mempersipakan diri secara
baik dalam memasuki dunia
perguruan tinggi. (-)
5. Memiliki kesadaran
akan segala
kemungkinan yang
mempengaruhi
pemilihan jurusan studi
yang sesuai dengan
jurusan di SMA.
1. Saya menyadari bahwa
prestasi akademik saya
dapat mempengaruhi
pemilihan jurusan studi
lanjut saya di perguruan
tinggi. (+)
2. Keadaan ekonomi keluarga
meragukan saya dalam
mengambil keputusan
memilih jurusan di
perguruan tinggi. (-)
3. Saya khawatir ketika
memilih jurusan studi
sesuai dengan keinginan
saya namun masih minim
lowongan pekerjaan yang
ada di daerah saya. (-)
Eksplorasi Karier Memanfaatkan atau
menggunakan berbagai
sumber informasi yang
terpercaya
1. Saya merasa pihak sekolah
sudah cukup
mempersiapkan berbagai
fasilitas yang dapat
digunakan untuk
mengakses informasi. (+)
2. Saya tertarik menonton tv
yang menyiarkan informasi
terkait dengan jurusan studi
saya di SMA. (+)
3. Saya sangat tertarik untuk
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
membaca buku-buku yang
tersedia di perpustakaan
yang berkaitan dengan
jurusan studi saya di SMA.
(+)
4. Saya menyadari bahwa
wawasan saya semakin luas
ketika saya melibatkan diri
dalam berbagai kegiatan di
dalam masyarakat. (+)
5. Keterbatasan fasilitas di
sekolah membuat saya
kesulitaan untuk mengakses
informasi. (-)
6. Saya lebih tertarik
menonton sinetron dari
pada siaran informasi
terkait jurusan studi saya. (-
)
7. Saya orang yang super cuek
dengan berbagai kegiatan di
masyarakat. (-)
Pengambilan
Keputusan Karier
1. Memiliki kesadaran
akan adanya berbagai
macam alternatif
pilihan jurusan studi
lanjut yang sesuai
dengan jurusan di
SMA
2. Saya optimis dengan
jurusan studi yang saya
geluti saat ini karena ada
banyak alternatif pilihan
studi lanjut yang dapat saya
pilih setelah lulus SMA. (+)
3. Saya khawatir dengan
jurusan yang saya geluti
saat ini tidak mendukung
saya mencapai studi lanjut
yang sesuai bagi saya di
perguruan tinggi. (-)
16
2. Memiliki kesadaran
akan adanya banyak
faktor yang harus
dipertimbangkan
dalam pemilihan
jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan
jurusan di SMA
1. Saya menyadari bahwa
lingkungan tempat saya
tinggal memberikan
pengaruh yang baik
terhadap masa depan saya.
(+)
2. Saya menyadari
keterbatasan kemampuan
yang saya miliki untuk bisa
mempertimbangan studi
lanjut dan jurusan yang
kelak saya tempu. (+)
3. Kedua orang tua saya
kurang mendukung
perencanaan pilihan jurusan
yang saya inginkan di
perguruan tinggi kelak. (-)
4. Saya mudah terpengaruh
ketika ada teman mengajak
saya untuk mendaftarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
diri di perguruan tinggi
yang sama dan jurusan
yang sama pula. (-)
5. Saya kurang menyadari
kemampuan yang saya
miliki sehingga lebih
mengikuti kemauan orang
lain (orangtua,teman). (-)
6. Saya cenderung mengikuti
kemauan kedua orang tua
saya ketika memilih jurusan
di perguruan tinggi
daripada memutuskan
sendiri. (-)
3. Mengembangan
kemammpuan untuk
mengidentifikasi
minat dan nilai-nilai
kehidupan
1. Saya mempertimbangkan
kesesuaian antara minat dan
kemauan saya dengan
orang lain (guru,orangtua)
dalam memilih jurusan
studi diperguruan tinggi.
(+)
2. Saya masih ragu dengan
bidang ilmu yang betul-
betul saya minati pada
salah satu jurusan di
perguruan tinggi. (-)
3. Sampai saat ini saya masih
belum memikirkan
kehidupan saya di masa
depan. (-)
4. Memantapkan pilihan
jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan
jurusan di SMA
1. Saya mempertimbangkan
terlebih dahulu setelah lulus
SMA akan melanjutkan ke
perguruan tinggi negeri
atau swasta. (+)
2. Saya mempertimbangkan
terlebih dahulu setelah lulus
SMA akan bekerja atau
langsung melanjutkan ke
perguruan tinggi. (+)
3. Saya mempertimbangkan
bahwa jika kelak saya tidak
lulus seleksi di salah satu
perguruan tinggi maka saya
tetap semangat untuk
mendaftarkan diri di
perguruan tinggi yang lain.
(+)
4. Saya mengalami
kebingungan dalam
menentukan sendiri
alternatif jurusan di
perguruan tinggi yang
sesuai dengan jurusan studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
saya di SMA. (-)
5. Saya mempertimbangkan
bahwa jika kelak saya tidak
lulus seleksi di salah satu
perguruan tinggi maka saya
akan melanjutkan ke
perguruan tinggi di tahun
depannya. (-)
Penegtahuan
Karier
1. Mengetahui berbagai
alternatif pilihan
jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan
jurusan di SMA
2. Saya berinisiatif untuk
bertanya kepada para guru
di sekolah terkait studi
lanjut dan alternatif
jurusan sesuai dengan
jurusan yang saya tekuni
saat ini. (+)
3. Saya sering berdiskusi
dengan kedua orangtua di
rumah terkait studi lanjut
saya setelah lulus SMA.(+)
4. Saya sering bertanya
kepada saudara/i saya yang
lebih senior terkait studi
lanjut dan alternatif
jurusan sesuai jurusan saya
di SMA. (+)
5. Saya menyadari bahwa
guru BK di sekolah tidak
menginformasikan kepada
kami terkait perguruan
tinggi dan alternatif-
alternatif jurusan. (-)
6. Saya rasa bekal dan
persiapan dari pihak
sekolah kepada saya sangat
minim (kurang) dalam
memasuki dunia perguruan
tinggi. (-)
7. Saya pikir sekolah kurang
mengadakan seminar
khusus kepada siswa kelas
XII terkait persiapan
memasuki dunia perguruan
tinggi. (-)
8
2. Mengetahui informasi
mengenai data dan
fakta yang berkaitan
dengan pemilihan
jurusan studi lanjut
1. Saya mengetahui
keunggulan-keunggulan
dari jurusan studi lanjut
yang ingin saya masuki di
perguruan tinggi. (+)
2. Saya khwatir dengan nilai-
nilai akademik saya tidak
memenuhi syarat dalam
penerimaan mahasiswa di
perguruan tinggi. (-)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Realistisnya
Pemilihan Karier
1. Menyadari
keterbatasan
kemampuan dan
karakteristk
kepribadian
2. Saya menyadari
keterbatasan kemampuan
akademik saya dengan
jurusan yang kelak saya
tekuni di perguruan tinggi.
(+)
3. Saya akan memilih jurusan
studi lanjut di perguruan
tinggi yang memungkinkan
kelak saya akan mendapat
pekerjaan yang sesuai
dengan karakteristik
kepribadian saya. (+)
4. Saya belum mengetahui
alternatif-alternatif jurusan
di perguruan tinggi yang
memungkinkan saya
memasuki bidang pekerjaan
yang sesuai dengan
kepribadian saya. (-)
8
2. Mengidentifikasi
langkah-langkah atau
cara perbaikan untuk
meminimalisir
keterbatasan diri
1. Saya berpikir bahwa
keterlibatan saya dalam
berbagai kegiatan
ekstrakulikuler di sekolah
membuat wawasan saya
semakin luas. (+)
2. Saya berpikir bahwa mata
pelajaran yang saya terima
di kelas sudah lebih dari
cukup sebagai bekal
persiapan diri saya
memasuki dunia perguruan
tinggi. (+)
3. Mengientifikasi
kembali berbagai
peluang atau
kesempatan memasuki
jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan
bakat, minat, dan
kemampuan diri.
1. Saya mempertimbangkan
agar jurusan yang akan
saya tekuni di perguruan
tinggi sungguh-sugguh
sesuai dengan bakat saya.
(+)
2. Saya mengetahui alternatif-
alternatif jurusan yang ada
di perguruan tinggi yang
paling sesuai dengan minat
saya yang mungkin saya
masuki. (+)
3. Saya belum mengetahui
jurusan-jurusan apa saja di
perguruan tinggi yang
paling sesuai dengan minat
saya yang mungkin saya
masuki. (-)
Total Item 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 2: Rekapitulasi Hasil Kuesioner Kematangan Karier
No
Aspek
Indikator
No.
Item
No.
Item
Valid
No.
Item
Tidak
Valid
∑
1. Kemandirian
Karier
1.1.Memiliki kepercayaan
diri atas pilihan jurusan
di perguruan tinggi.
1, 6
1, 6
-
2
1.2.Memilih pilihan jurusan
di perguruan tinggi
dengan penuh rasa
tanggungjawab.
7, 19
7, 19
-
2
2. Perencanaan
Karier
2.1.Memiliki kesadaran akan
adanya hubungan antara
hari ini dan masa depan.
2, 8,
51
2
8, 51
3
2.2.Memiliki kesadaran akan
berbagai kebutuhan yang
ingin dipenuhi dalam
pemilihan.
24, 20
24, 20
-
2
2.3.Membuat perencanaan
jurusan studi lanjut yang
sesuai dengan jurusan di
SMA.
3
3
-
1
2.4.Melakukan berbagai
langkah/cara untuk
mewujudkan pilihan
jurusan studi lanjut yang
sesuai dengan jurusan di
SMA.
50,
29, 44
50, 29,
44
-
3
2.5.Memiliki kesadaran akan
segala kemungkinan
yang mempengaruhi
pemilihan jurusan studi
lanjut yang sesuai
dengan jurusan di SMA.
46,
29, 44
46, 29,
44
-
3
3. Eksplorasi
Karier
Memanfaatkan atau
menggunakan berbagai
sumber informasi yang
terpercaya
54,
38, 4,
27,
54, 38,
27, 32,
55
4, 42
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
32,
55, 42
4. Pengambilan
Keputusan
Karier
4.1 Memiliki kesadaran akan
adanya berbagai macam
alternatif pilihan jurusan
studi lanjut yang sesuai
dengan jurusan di SMA.
5, 25
5, 25
-
2
4.2.Memiliki kesadaran akan
adanya banyak faktor
yang harus
dipertimbangkan dalam
pemilihan jurusan studi
lanjut yang sesuai
dengan jurusan di SMA.
47,
26, 9,
39,
33, 14
47, 26,
9,
39,33,
14
-
6
4.3.Mengembangkan
kemampuan untuk
mengidentifikasi minat
dan nilai-nilai kehidupan.
13,
53, 10
13, 53,
10
-
3
4.4.Memantapkan pilihan
jurusan studi lanjut yang
sesuai dengan jurusan di
SMA.
18,
48,
16,
12, 40
18, 12
48,
16, 40
5
5. Pengetahuan
Karier
5.1.Mengetahui berbagai
alternatif pilihan jurusan
studi lanjut yang sesuai
dengan jurusan di SMA.
30,
45,
49,
34, 11
30, 49,
34, 11
45
5
5.2.Mengetahui informasi
mengenai data dan fakta
yang berkaitan dengan
pemilihan jurusan studi
lanjut.
21,
31, 15
21, 31,
15
-
3
6. Realistisnya
Pemilihan
Karier
6.1.Menyadari keterbatasan
kemampuan dan
karakteristik kepribadian.
23,
41, 17
23, 41,
17
- 3
6.2.Mengidentifikasi
langkah-langkah atau
cara perbaikan untuk
meminimalisir
35, 43
35, 43
-
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
keterbatasan diri.
6.3.Mengidentifikasi
kembali berbagai
peluang atau kesempatan
memasuki jurusan studi
lanjut yang sesuai
dengan bakat, minat, dan
kemampuan diri.
36,28,
22
22
36, 28
3
Total 45 10 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 3: Item Kuesioner Kematangan Karier yang Tergolong Sedang dan
Rendah
Aspek Indikator Item Nomor
Item
Skor
Kemandirian
karier
Memiliki kepercayaan
diri atas pilihan
jurusan di perguruan
tinggi.
Saya ragu memutuskan sendiri
jurusan apa yang akan saya
tekuni setelah lulus SMA kelak
5 167
Memilih pilihan
jurusan di perguruan
tinggi dengan penuh
rasa tanggungjawab
Saya kebingungan ketika orang
lain bertanya mengenai jurusan
studi lanjut saya setelah lulus
SMA nanti
16 158
Perencanaan
karier
Memiliki kesadaran
akan segala
kemungkinan yang
mempengaruhi
pemilihan jurusan
studi lanjut yang
sesuai dengan jurusan
di SMA
Keadaan ekonomi keluarga
meragukan saya dalam
mengambil keputusan memilih
jurusan di perguruan tinggi
32 131
Saya khawatir ketika memilih
jurusan studi sesuai dengan
keinginan saya namun masih
minim lowongan pekerjaan
yang ada di daerah saya
42 145
Eksplorasi
Karier
Memanfaatkan atau
menggunakan berbagai
sumber informasi yang
terpercaya
Keterbatasan fasilitas di
sekolah membuat saya
kesulitaan untuk mengakses
informasi
28 155
Saya merasa pihak sekolah
sudah cukup mempersiapkan
berbagai fasilitas yang dapat
digunakan untuk mengakses
informasi
44 166
Pengambilan
keputusan
karier
Memantapkan pilihan
jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan
jurusan di SMA
Saya mengalami kebingungan
dalam menentukan sendiri
alternatif jurusan di perguruan
tinggi yang sesuai dengan
jurusan studi saya di SMA
10 176
Mengembangkan
kemampuan untuk
mengidentifikasi minat
dan nilai-nilai
Saya mempertimbangkan
kesesuaian antara minat dan
kemauan saya dengan orang
lain (guru,orangtua) dalam
memilih jurusan studi
diperguruan tinggi
11
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kehidupan
Saya masih ragu dengan bidang
ilmu yang betul-betul saya
minati pada salah satu jurusan
di perguruan tinggi
43 171
Memiliki kesadaran
akan adanya banyak
faktor yang harus
dipertimbangkan
dalam pemilihan
jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan
jurusan di SMA
Saya cenderung mengikuti
kemauan kedua orang tua saya
ketika memilih jurusan di
perguruan tinggi daripada
memutuskan sendiri
12
174
Saya mudah terpengaruh ketika
ada teman mengajak saya
untuk mendaftarkan diri di
perguruan tinggi yang sama
dan jurusan yang sama pula
34 172
Pengetahuan
karier
Mengetahui informasi
mengenai data dan
fakta yang berkaitan
dengan pemilihan
jurusan studi lanjut
Saya pikir sekolah kurang
mengadakan seminar khusus
kepada siswa kelas XII terkait
persiapan memasuki dunia
perguruan tinggi
13
165
Saya khwatir dengan nilai-nilai
akademik saya tidak memenuhi
syarat dalam penerimaan
mahasiswa di perguruan tinggi
27 127
Realistisnya
pemilihan
karier
Menyadari
keterbatasan
kemampuan dan
karakteristik
kepribadian
Saya belum mengetahui
alternatif-alternatif jurusan di
perguruan tinggi yang
memungkinkan saya memasuki
bidang pekerjaan yang sesuai
dengan kepribadian saya
14 170
Mengidentifikasi
kembali berbagai
peluang atau
kesempatan memasuki
jurusan studi lanjut
yang sesuai dengan
bakat, minat, dan
kemampuan diri
Saya belum mengetahui
jurusan-jurusan apa saja di
perguruan tinggi yang paling
sesuai dengan minat saya yang
mungkin saya masuki
19 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 4: Kuesioner Siswa
IDENTITAS
Nama:
Usia:
Jenis Kelamin: L/P (Lingkari yang sesuai)
Kelas/ Jurusan:……/…….
PETUNTUK PENGISIAN
Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan kondisi
kematangan karier seseorang.Pernyataan kuesioner ini bersifat sangat pribadi dan
dijaga kerahasiaannya.Oleh sebab itu, siswa-siswi dimohon dapat mengisikan
kuesioner tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya. Semua siswa-
siswi memiliki jawaban yang berbeda-beda, namun semua jawaban dianggap
BENAR dan tidak akanada jawaban yang dianggap SALAH. Jawaban yang
paling benar adalah jawaban yang sesuai dengan diri Anda sendiri.
Pilihan alternatif jawabannya ialah:
Sangat Sesuai
Jika diri Anda merasa sangat sesuai dengan pernyataan tersebut.
Sesuai
Jika diri Anda merasa sesuai dengan pernyataan tersebut
Tidak Sesuai
Jika diri Anda merasa tidak sesuai dengan pernyaataan tersebut
Sangat Tidak Sesuai
Jika diri Anda merasa sangat tidak sesuai dengan pernyataan tersebut
Bacalah setiap pernyataan tersebut dengan seksama dan cermat, kemudian
pilihlah salah satu jawaban alternatif dengan memberikan tanda centang/
check (√) pada jawaban yang menurut Anda paling sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Jika Anda ingin mengganti jawaban alternatif yang lain, berilah tanda
sama dengan (=) pada jawaban alternatif yang tidak sesuai dengan diri
Anda, lalu berilah tanda centang/ check (√) pada jawaban alternatif yang
lebih sesuai dengan diri Anda.
SELAMAT MENGERJAKAN
No
.
Pernyataan SS S TS STS
1. Saya merasa bangga dengan jurusan yang akan saya
tekuni di perguruan tinggi kelak.
2. Saya merasa mantap dengan jurusan studi yang saya
geluti saat ini karena sesuai dengan jurusan studi lanjut
yang saya minati di perguruan tinggi.
3. Saya menyadari jurusan yang saya tekuni dibangku
sekolah saat ini untuk persiapan memasuki dunia
perguruan tinggi.
4. . Saya optimis dengan jurusan studi yang saya geluti saat
ini karena ada banyak alternatif pilihan studi lanjut yang
dapat saya pilih setelah lulus SMA.
5. Saya ragu memutuskan sendiri jurusan apa yang akan
saya tekuni setelah lulus SMA kelak.
6. Saya menjalani studi pada jurusan yang saya tekuni di
SMA saat ini dengan penuh keyakinan sebagai persiapan
menempuh studi lanjut di perguruan tinggi
7. . Kedua orang tua saya kurang mendukung perencanaan
pilihan jurusan yang saya inginkan di perguruan tinggi
kelak.
8. Sampai saat ini saya masih belum memikirkan kehidupan
saya di masa depan.
9. Saya rasa bekal dan persiapan dari pihak sekolah kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
saya sangat minim (kurang) dalam memasuki dunia
perguruan tinggi.
10. Saya mengalami kebingungan dalam menentukan sendiri
alternatif jurusan di perguruan tinggi yang sesuai dengan
jurusan studi saya di SMA
11. Saya mempertimbangkan kesesuaian antara minat dan
kemauan saya dengan orang lain (guru,orangtua) dalam
memilih jurusan studi diperguruan tinggi.
12. . Saya cenderung mengikuti kemauan kedua orang tua
saya ketika memilih jurusan di perguruan tinggi daripada
memutuskan sendiri.
13. Saya pikir sekolah kurang mengadakan seminar khusus
kepada siswa kelas XII terkait persiapan memasuki dunia
perguruan tinggi.
14. Saya belum mengetahui alternatif-alternatif jurusan di
perguruan tinggi yang memungkinkan saya memasuki
bidang pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian saya.
15. Saya mempertimbangkan terlebih dahulu setelah lulus
SMA akan melanjutkan ke perguruan tinggi negeri atau
swasta.
16. Saya kebingungan ketika orang lain bertanya mengenai
jurusan studi lanjut saya setelah lulus SMA nanti.
17. Saya masih santai menyiapkan segala persyaratan yang
dibutuhkan diperguruan tinggi karena mengangap masih
lama.
18. Saya mengetahui keunggulan-keunggulan dari jurusan
studi lanjut yang ingin saya masuki di perguruan tinggi.
19. Saya belum mengetahui jurusan-jurusan apa saja di
perguruan tinggi yang paling sesuai dengan minat saya
yang mungkin saya masuki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
20. Saya menyadari keterbatasan kemampuan akademik saya
dengan jurusan yang kelak saya tekuni di perguruan
tinggi.
21. Saya sudah mulai menyiapkan persyaratan yang
dibutuhkan diperguruan tinggi baik itu secara nilai
akademik maupun pribadi saya.
22. Saya khawatir dengan jurusan yang saya geluti saat ini
tidak mendukung saya mencapai studi lanjut yang sesuai
bagi saya di perguruan tinggi.
23. Saya menyadari keterbatasan kemampuan yang saya
miliki untuk bisa mempertimbangkan studi lanjut dan
jurusan yang kelak saya tempu.
24. Saya menyadari bahwa wawasan saya semakin luas ketika
saya melibatkan diri dalam berbagai kegiatan di dalam
masyarakat.
25. Saya malas untuk bertanya informasi dari pihak sekolah
terkait studi lanjut di perguruan tinggi serta alternatif-
alternatif pilihan jurusan di perguruan tinggi.
26. Saya berinisiatif untuk bertanya kepada para guru di
sekolah terkait studi lanjut dan alternatif jurusan sesuai
dengan jurusan yang saya tekuni saat ini.
27. Saya khwatir dengan nilai-nilai akademik saya tidak
memenuhi syarat dalam penerimaan mahasiswa di
perguruan tinggi.
28. Keterbatasan fasilitas di sekolah membuat saya kesulitaan
untuk mengakses informasi.
29. Saya kurang menyadari kemampuan yang saya miliki
sehingga lebih mengikuti kemauan orang lain
(orangtua,teman).
30. Saya menyadari bahwa guru BK di sekolah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
menginformasikan kepada kami terkait perguruan tinggi
dan alternatif-alternatif jurusan.
31. Saya berpikir bahwa keterlibatan saya dalam berbagai
kegiatan ekstrakulikuler di sekolah membuat wawasan
saya semakin luas.
32. Keadaan ekonomi keluarga meragukan saya dalam
mengambil keputusan memilih jurusan di perguruan
tinggi.
33. Saya tertarik menonton tv yang menyiarkan informasi
terkait dengan jurusan studi saya di SMA.
34. Saya mudah terpengaruh ketika ada teman mengajak saya
untuk mendaftarkan diri di perguruan tinggi yang sama
dan jurusan yang sama pula.
35. Saya akan memilih jurusan studi lanjut di perguruan
tinggi yang memungkinkan kelak saya akan mendapat
pekerjaan yang sesuai dengan karakteristik kepribadian
saya.
36. Saya berpikir bahwa mata pelajaran yang saya terima di
kelas sudah lebih dari cukup sebagai bekal persiapan diri
saya memasuki dunia perguruan tinggi.
37. Saya menyadari bahwa program konseling di sekolah
kurang mendukung perkembangan saya untuk
mempersipakan diri secara baik dalam memasuki dunia
perguruan tinggi.
38. Saya menyadari bahwa prestasi akademik saya dapat
mempengaruhi pemilihan jurusan studi lanjut saya di
perguruan tinggi.
39. Saya menyadari bahwa lingkungan yang saya tinggal
memberikan pengaruh yang baik terhadap masa depan
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
40. Saya sering bertanya kepada saudara/i saya yang lebih
senior terkait studi lanjut dan alternatif jurusan sesuai
jurusan saya di SMA.
41. Saya memanfaatkan sebagian waktu luang saya untuk
bertanya kepada guru BK terkait studi lanjut di perguruan
tinggi serta alternatif-alternatif pilihan jurusan di
perguruan tinggi.
42. Saya khawatir ketika memilih jurusan studi sesuai dengan
keinginan saya namun masih minim lowongan pekerjaan
yang ada di daerah saya.
43. Saya masih ragu dengan bidang ilmu yang betul-betul
saya minati pada salah satu jurusan di perguruan tinggi.
44. Saya merasa pihak sekolah sudah cukup mempersiapkan
berbagai fasilitas yang dapat digunakan untuk mengakses
informasi.
45. Saya lebih tertarik menonton sinetron dari pada siaran
informasi terkait jurusan studi saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5: Tabulasi Data
responden item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45 skortotal
1 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 2 3 4 4 4 1 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 144
2 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 2 4 2 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 1 4 2 1 4 4 4 2 3 2 4 4 2 2 2 2 136
3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 131
4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 131
5 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 1 4 3 4 4 2 3 4 2 3 4 3 1 4 4 4 3 1 3 4 3 3 3 4 4 3 3 1 3 4 2 139
6 3 4 4 4 1 3 2 1 2 1 3 1 2 2 4 3 3 4 3 2 2 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 117
7 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 4 4 2 3 3 3 135
8 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 144
9 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 134
10 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 140
11 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 1 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 144
12 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 1 3 4 4 2 4 4 2 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 149
13 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 145
14 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 3 4 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 4 4 3 3 1 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 129
15 4 2 2 4 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 4 2 1 2 4 4 4 2 2 1 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 133
16 3 3 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 1 2 1 1 1 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 114
17 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 1 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 131
18 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 126
19 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 3 4 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 4 4 3 3 1 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 128
20 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 1 3 3 4 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 156
21 4 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 1 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 3 4 3 2 1 3 2 134
22 4 3 4 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 132
23 4 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 1 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 3 4 3 2 1 3 2 134
24 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 1 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 129
25 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 1 2 3 4 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 1 134
26 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2 132
27 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 1 2 1 4 3 1 4 4 4 3 4 4 2 2 4 2 2 2 4 134
28 4 4 4 4 2 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 139
29 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 126
30 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 1 4 4 1 4 4 3 3 2 2 3 2 120
31 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 1 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 147
32 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 1 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 1 4 4 2 2 3 4 146
33 4 4 4 4 1 4 2 3 3 3 4 3 1 3 4 2 3 4 2 4 3 3 4 4 2 4 1 2 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 2 3 4 135
34 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 1 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 151
35 4 4 4 4 2 4 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 135
36 3 3 2 4 1 2 2 2 2 2 1 1 3 1 4 2 2 2 2 3 1 4 3 3 4 4 2 1 2 4 4 1 1 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 112
37 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4 2 4 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 124
38 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 2 3 1 3 4 3 2 3 4 3 4 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 135
39 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 1 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 4 142
40 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 1 4 1 1 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 2 1 4 4 3 1 3 2 4 1 4 4 3 3 4 1 2 1 4 124
41 4 4 4 4 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 138
42 4 4 4 4 2 4 4 1 3 2 3 3 2 2 4 2 1 2 1 4 2 4 3 3 3 3 1 2 4 4 4 1 3 4 4 2 4 3 2 4 2 1 2 2 3 126
43 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 2 4 1 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 4 140
44 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 4 1 4 2 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 4 3 4 139
45 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 2 1 3 3 4 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 126
46 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 133
47 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 1 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 2 2 3 4 1 4 3 4 1 3 3 3 4 3 2 2 2 4 132
48 3 3 3 4 2 4 3 1 3 2 3 3 3 2 3 2 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 135
49 4 3 3 4 2 3 2 4 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 1 2 3 4 136
50 4 3 3 3 2 3 4 2 3 2 4 4 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 2 2 1 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 4 123
51 4 2 4 3 1 4 1 2 3 2 4 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 1 4 4 3 3 1 2 1 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 2 1 2 2 4 117
52 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 1 3 124
53 3 3 4 4 1 3 4 2 4 3 3 1 2 1 2 1 4 1 1 2 3 3 3 4 4 3 2 1 2 4 3 4 2 2 4 3 3 2 4 4 2 1 2 2 1 117
54 3 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 1 2 123
55 4 4 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 4 4 4 2 1 4 4 4 3 2 3 3 3 1 2 2 2 4 127
56 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 143
57 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 1 4 3 2 3 3 3 2 126
58 2 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 1 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 136
59 3 3 4 3 2 3 1 3 3 1 3 1 3 3 4 1 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 1 1 4 2 119
60 3 4 3 3 1 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 1 2 2 2 121
61 4 4 4 2 3 2 3 1 3 3 4 3 4 4 4 1 1 3 2 4 1 4 1 4 2 4 1 3 4 4 2 1 4 1 4 2 1 2 4 4 4 2 1 4 4 127
62 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 2 2 3 4 4 2 2 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 144
63 3 4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 1 1 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 4 3 4 2 2 3 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 132
64 3 4 4 3 1 3 4 3 4 2 3 2 1 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 1 3 2 4 3 3 3 4 4 2 1 2 2 4 128
65 4 4 4 4 2 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 1 3 2 4 3 3 4 4 3 1 3 3 3 1 4 4 1 3 128
233 237 229 208 167 232 206 200 203 176 175 174 165 170 211 158 185 185 165 193 198 185 185 222 202 207 127 155 207 217 219 131 191 172 244 193 193 189 199 220 192 145 171 166 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 6: Hasil Perhitungan Validitas
ITEM R. HITUNG KEPUTUSAN
item1 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .726**
N .000
item2 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .435*
N .018
item3 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .481**
N .008
item4 Pearson Correlation 29
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .103
N .596
item5 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .541**
N .002
item6 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .426*
N .021
item7 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .647**
N .000
item8 Pearson Correlation 29
Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .295
N .120
item9 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .744**
N .000
item10 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .654**
N .000
item11 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .510**
N .005
item12 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .494**
N .006
item13 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .412*
N .026
item14 Pearson Correlation 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Sig. (2-tailed) .624**
Valid
N .000
item15 Pearson Correlation 29 Valid
Sig. (2-tailed) .482**
N .008
item16 Pearson Correlation 29
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .055
N .778
item17 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .744**
N .000
item18 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .668**
N .000
item19 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .541**
N .002
item20 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .506**
N .005
item21 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .415*
N .025
item22 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .416*
N .025
item23 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .435*
N .018
item24 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .382*
N .041
item25 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .642**
N .000
item26 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .493**
N .007
item27 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .592**
N .001
item28 Pearson Correlation 29
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .295
N .120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
item29 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .510**
N .005
item30 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .545**
N .002
item31 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .669**
N .000
item32 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .555**
N .002
item33 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .477**
N .009
item34 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .520**
N .004
item35 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .387*
N .038
item36 Pearson Correlation 29
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .242
N .207
item37 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .383*
N .040
item38 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .594**
N .001
item39 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .377*
N .044
item40 Pearson Correlation 29
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .055
N .778
item41 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .740**
N .000
item42 Pearson Correlation 29
Tidak Valid Sig. (2-tailed) -.018
N .926
item43 Pearson Correlation 29
Sig. (2-tailed) .536**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
N .003 Valid
item44 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .674**
N .000
item45 Pearson Correlation 29
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .103
N .596
item46 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .578**
N .001
item47 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .396*
N .033
item48 Pearson Correlation 29
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .034
N .863
item49 Pearson Correlation 29
Sig. (2-tailed) .394* Valid
N .034
item50 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .578**
N .001
item51 Pearson Correlation 29
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .242
N .207
item52 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .503**
N .005
item53 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .586**
N .001
item54 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .600**
N .001
item55 Pearson Correlation 29
Valid Sig. (2-tailed) .508**
N .005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 7: Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI