PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN TINGGI TENAGA …
Transcript of PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN TINGGI TENAGA …
Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Senin, 18 Oktober 2021
PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN
TINGGI TENAGA KESEHATAN MELALUI RPL
LATAR BELAKANG
Total: 74.601
• Bidan : 19.608• Perawat : 38.944• Farmasi : 5.282• Gizi : 434• Kesling : 2.461• Perawat Gigi : 3.971• Pikes : 339• TLM : 2.935• Lainnya : 627
Data per Provinsi
Sumber : BKN 2015
UU 36 TAHUN 2014 tentang TENAGA KESEHATAN:1. Mengatur kualifikasi pendidikan
tenaga kesehatan minimum Diploma III.
2. Memberikan masa peralihan selama6 tahun bagi tenaga kesehatanuntuk penyesuaian menjadi Diploma III.
TENAGA KESEHATAN PENDIDIKAN DIBAWAH DIPLOMA III & DAMPAKNYA
Apabila dalam 6 tahun sejak diundangkan belummemiliki kualifikasi minimal Diploma III makadampak :
bagi tenaga kesehatan tersebut :
1. Menjadi asisten tenaga kesehatan
2. Tidak memiliki kewenangan melaksanakanpraktik sebagai tenaga kesehatan
3. Harus bekerja di bawah supervisi tenagakesehatan
bagi fasyankes tempat dia bekerja :
1. Fasyankes tidak lagi sesuai standar akreditasi
2. Timbul potensi masalah hukum bagifasyankes yang mempekerjakan asistentenaga kesehatan
3. Diperlukan pengaturan pelaksanaansupervisi kepada asisten tenaga kesehatan
• Nanggroe Aceh Darussalam : 4.333 orang• Sumatera Utara : 6.867 orang• Sumatera Barat : 1.915 orang• Riau : 1.762 orang• Jambi : 1.693 orang• Bengkulu : 1.328 orang• Sumatera Selatan : 2.348 orang• Lampung : 1.647 orang• Kepulauan Riau : 135 orang• Kepulauan Bangka Belitung : 648 orang• DKI Jakarta : 975 orang• Jawa Barat : 5.176 orang• Jawa Tengah : 5.444 orang• DI Yogyakarta : 898 orang• Jawa Timur : 6.847 orang• Banten : 1.006 orang• Bali : 1.677 orang• Nusa Tenggara Barat : 1.309 orang• Nusa Tenggara Timur : 3.778 orang• Kalimantan Barat : 2.195 orang• Kalimantan Tengah : 1.902 orang• Kalimantan Timur : 1.145 orang• Kalimantan Selatan : 2.040 orang• Kalimantan Utara : 298 orang• Sulawesi Utara : 1.717 orang• Sulawesi Tengah : 2.020 orang• Sulawesi Selatan : 2.149 orang• Sulawesi Tenggara : 1.776 orang• Gorontalo : 665 orang• Sulawesi Barat : 379 orang• Maluku : 2.292 orang• Maluku Utara : 630 orang• Papua : 3.999 orang• Papua Barat : 1.608 orang
Jumlah : 74.601 orang (Sumber Data : BKN, 2015)
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN MELALUI R P L
Program yang dikembangkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2016 tentang Program Percepatan Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Dilaksanakan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Mengacu pada Permenristek Dikti 26/2016 dan Permenkes 41/2016
Permenristekdikti No 26 Th 2016 Pasal 1 ayat 1 :
Rekognisi Pembelajaran Lampau yang selanjutnya disingkat RPL adalah pengakuan atas Capaian Pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal atau nonformal atau informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal
Pada akhir masa pendidikan setiap peserta program percepatan harus melakukan uji kompetensi sesuai ketentuan
No Program StudiJumlah
SKSLama Pendidikan
1 Keperawatan 40 2 Sem
2 Kebidanan 40 2 Sem
3 Farmasi 36 2 Sem
4 Gizi 40 2 Sem
5 Kesling 40 2 Sem
6 TLM 37 2 Sem
7 Kep. Gigi 28 2 Sem
8 RMIK 59 3 Sem
Beban dan Lama Pendidikan
PESERTA PROGRAM PERCEPATAN
PERSYARATAN CALON PESERTA
1. Latar belakang pendidikan calon peserta:
Diploma Satu Kebidanan bagi bidan;
Sekolah Menengah Farmasi (SMF) bagi asisten apoteker;
Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) bagi perawat;
Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) bagi perawat gigi;
Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK) bagi tenaga
teknologi laboratorium medik;
Sekolah Pembantu Ahli Gizi (SPAG) dan/atau Diploma Satu
Ahli Gizi bagi tenaga gizi;
Sekolah Pembantu Penilik Hygiene (SPPH) bagi sanitarian; atau
Minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang
telah mendapatkan pelatihan rekam medis yang diakui oleh
Organisasi Profesinya (bagi perekam medis dan informasi
kesehatan)
2. Telah memberikan pelayanan kesehatan paling singkat 5
(lima) tahun sebagai Tenaga Kesehatan
3. Memperoleh izin dari pembina kepegawaian bagi ASN
atau atasan langsung bagi non ASN
Peserta Program Percepatan
Pendidikan Tenaga Kesehatan berasal
dari :
Program Afirmasi melalui RPL
Kelas karyawan di Poltekkes
Kemenkes
Program Pendidikan Jarak Jauh
(PJJ) di Poltekkes Kemenkes
Kupang dan Poltekkes Kemenkes
Kaltim
Peserta Program Percepatan
Pendidikan Tenaga Kesehatan akan
memperoleh Bantuan Biaya
Pendidikan
PETA JALANPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Program melalui dik Reguler dan PJJ Poltekkes
PJJ Poltekkes sudah mulai
Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan melalui RPL
Program melalui dik Reguler dan PJJ Poltekkes
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
0 0 0 1.128 1.500 1.500 1.500
86 372 584 1.170 1.500 1.500 1.500
- - 13.892 27.620 36.319 71.601
86 372 584 16.190 30.620 37.819 74.601
15.388 28.390 34.628 34.628
Kelas Karyawan
PJJ
Target indikator
Peserta Program Percepatan Pendidikan Th 2014-2020
Program Afirmasi
Tercapai
PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
BAHAN AJAR CETAK
• 8 Instrumen Penilaian RPL
• 7 Desain Pembelajaran• 301 modul bahan ajar
Semester I
• 399 modul bahan ajar Semester II
SDM PENYELENGGARA
• Workshop Asesor RPL bagi 492 dosen dari 111 PT Penyelenggara
• Workshop Asesor RPL = 240 dosen
• Workshop Tutor/Instruktur Klinik = 146 orang
PT PENYELENGGARA
• 472 PT Penyelanggara (30 PT Rayon, 387 PT Sub Rayon, dan 55 PT Mitra)
• Kepmenristekdikti 113/2017
• 495 PT Penyelanggara (32 PT Rayon, 418 PT Sub Rayon, dan 45 PT Mitra)
• 63 PT penyelenggara (36 Poltekkes Kemenkes & 27 swasta)
PESERTA PROGRAM
•Peserta semester ganjil T.A 2017/2018 = 15.388 orang
• Semester genap T.A.2017/2018 = 14.831 org.
• Semester ganjil T.A.2018/2019 = 13.559 org.
• Semester genap T.A. 2019/2020 = 13.462
• Semester ganjil T.A. 2019/2020 = 6.238
2017
2018
2019
CAPAIAN PROGRAM
74.601 39.973 34.628
• Meninggal• Pensiun• Tidak diizinkan atasan• Tidak diizinkan keluarga• Melanjutkan Dikti lain (S1 maupun
D4/D3)
• Akses terbatas• Tersebar shg tdk mencukupi utk
diselenggarakan kelas RPL• Tidak sesuai jabfung• Mengundurkan diri• dll
• UU 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
• Permenkes 41 Tahun 2016 tentang Program Percepatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan.
• Permenristekdikti 26 Tahun 2016 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau.
• Kepmenristekdikti 113 Tahun 2017 dirubah dengan Kepmenristekdikti 181 Tahun 2018 tentang Perguruan TinggiPenyelenggara Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau.
• Kepdirjen Belmawa 123 Tahun 2017 tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi PembelajaranLampau
• Juknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan.
• Juknis Desain Pembelajaran pada Program Afirmasi dengan Pendekatan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
• Juknis Tutorial Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan.
• Juknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan.
• Instrumen Asesmen RPL (Prodi D-III Kebidanan, Keperawatan, Farmasi, Gizi, Keperawatan Gigi, Kesehatan Lingkungan, Teknologi Laboratorium Medik, dan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
• Juknis Desain Pembelajaran (Prodi D-III Kebidanan, Keperawatan, Farmasi, Gizi, Keperawatan Gigi, Kesehatan Lingkungan, Teknologi Laboratorium Medik, dan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
DASAR HUKUM & JUKNIS PENYELENGGARAAN
PIMPINAN UNIT KERJA/ORGANISASI/UPT
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
MENGAJUKAN USULAN CALON PESERTA KEPADA
KEPALA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA.
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
MENGAJUKAN USULAN CALON
PESERTA KEPADA KEPALA DINAS
KESEHATAN PROVINSI;
PIMPINAN UNIT KERJA/ORGANISASI/UPT DINAS
KESEHATAN PROVINSI MENGAJUKAN USULAN CALON PESERTA KEPADA KEPALA DINAS
KESEHATAN PROVINSI;
DINAS KESEHATAN PROVINSI MENYAMPAIKAN DAFTAR USULAN CALON
PESERTA BERDASARKAN KUOTA PER PT PENYELENGGARA PROGRAM PERCEPATAN
PENDIDIKAN,
UNIT UTAMA KEMENKES
MENGIRIMKAN CALON PESERTA
LEMBAGA TNI/POLRI
MENGIRIMKAN CALON
PESERTA
KEPALA BPPSDMK C.Q KEPALA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN
TEMBUSAN TEMBUSAN
UPT PUSAT MENGIRIMKAN CALON
PESERTA
Permenkes No 41 Tahun 2016
PENGUSULAN CALON PESERTAPNS / TNI / POLRI
PT PENYELENGGARA MENGUMUMKAN
PENERIMAAN MHSW BARU PROGRAM
PERCEPATAN BAGI NON-ASN T.A.
2019/2020
DINAS KESEHATAN PROVINSI MELAKUKAN
SOSIALISASI KE FASYANKES,
MENGUMPULKAN DAFTAR PESERTA &
PENYERAHKAN KE PT PENYELENGGARA
CALON PESERTA MENDATANGI PT PENYELENGGARA, MENGISI
FORMULIR APLIKASI RPL, FORMULIR ASESMEN MANDIRI,
MELENGKAPI DOKUMEN PENDUKUNG SBG BUKTI
MEMILIKI CAPAIAN PEMBELAJARAN
ASESMEN OLEH
PT PENYELENGGARA
CALON PESERTA MENGEMBALIKAN
FORMULIR DAN KELENGKAPANNYA PALING LAMBAT 2
MINGGU STLH PENJELASAN PROSES
PENILAIAN RPL
PT PENYELENGGARA MENGIRIMKAN SK PESERTA PROGRAM PERCEPATAN
BAGI NON-ASN KEPADA KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN
KEPALA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN
TEMBUSAN
MEKANISME PENERIMAAN DAN PENETAPAN CALON PESERTA
A1: Alih Kredit: Ekivalensi Isi dan Capaian pembelajaran MK
A2: Asesmen dan Rekognisi: Portofolio, bertanya, observasi dll
A2: Rekognisi: Pengakuan mata kuliah hasil rekognisi(Jlh SKS)
A1: Alih kredit: Pengakuan mata kuliah hasil alih kredit(Jlh SKS)
Penyelenggara harus menyiapkan informasi yang cukup kepada pelamar perihal proses asesmen yang akan ditempuh.
Informasi tersebut harus memberikan arahan tentang hal-hal sebagai berikut;
Mata kuliah – mata kuliah apa saja yang dapat dilamar dengan proses RPL,
Indikator – indikator kinerja atau deskriptor capaian pembelajaran yang diharapkan dari mata kuliah – mata kuliah yang
dapat dilamar dengan proses RPL,
Dengan cara bagaimana peserta dapat menunjukkan hasil pembelajaran / kompetensi yang telah diperolehnya
Bukti – bukti dokumen apa saja yang harus disampaikan oleh pelamar untuk melengkapi lamaran yang disampaikan.
Menyerahkan Formulir Aplikasi
Meyerahkan Formulir Asesme nMandiri
Menyerahkan bukti portofolio sesuai dengan yang diperlukan mengacu kepada Formulir Asssmen Mandiri. Untuk alih
kredit menyerahkan ijazah, transkrip dan silabus dari PT asal
Menjelaskan rencana dan pengorganisasian asesmen
Menyepakati waktu, tempat asesmen, dan persiapan/perlengkapan asesmen sesuai metoda asesmen dan persyaratan
perusahaan
Menandata Formulir persetujuan asesmen
Konsultasi
Aplikasi
Asesmen
Rekognisi
MEKANISME PENERIMAAN DAN PENETAPAN CALON PESERTA
Tatap MukaPembelajaran
Mandiri
PembelajaranDaring/e-learning Praktikum
PENILAIAN HASIL BELAJAR• Untuk perkuliahan tatap muka dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PT penyelenggara• Untuk pembelajaran mandiri dengan tutorial, minimal dua tugas, UTS dan UAS, proporsi pembobotan ditetapkan oleh PT
penyelenggara• Pelaksanaan UAS dapat dilaksanakan di kampus atau tempat yang ditentukan PT penyelenggara• Kelulusan diatur dan ditetapkan oleh PT penyelenggara sesuai dengan peraturan/pedoman akademik yang berlaku
IMPLEMENTASI DESAIN PEMBELAJARAN
9 Jenis Pendidikan DIII Bidang Kesehatan :
• D3 keperawatan
• D3 Kebidanan
• D3 Farmasi
• D3 Keperawatan Gigi
• D3 Kesehatan Lingkungan
• D3 Teknologi Laboratorium Medis
• D3 Gizi
• D3 RMIK
• D3 Teknologi Bank Darah
Persyaratan peserta Non-ASN :
Tenaga kesehatan yang bekerja di Fasyankes sesuaidengan profesinya dg kualifikasi Pendidikan paling rendah
Sekolah kebidanan bagi bidan
SMF bagi teknisi kefarmasian
SPK bagi perawat
SPRG bagi terapis gigi dan mulut
SMAK bagi ahli Teknik laboratorium medik
SPAG bagi ahli gizi
SPPH bagi sanitarian
SMA/sederajat yg telah mendapatkan pelatihan rekammedis yg diakui OP nya
D1 Teknisi Transfusi Darah bagi teknisi pelayanan darah
Telah menjalankan keprofesiannya min.5 thn di fasyankes
JENIS PENDIDIKAN DIII BIDANG KESEHATAN & PROGRAM PERCEPATAN BAGI NON-ASN
Surat Edaran Pelaksanaan Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan
melalui RPL kepada PT Penyelenggara
Surat Edaran Pelaksanaan Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan
melalui RPL kepada Dinas Kesehatan
Petunjuk Teknis PenyelenggaraanProgram Peningkatan Kualifikasi
Pendidikan melalui RPL
PERSAMAAN
1. Untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan menjadi minimal Diploma III2. Rekognisi Pembelajaran Lampau melalui Asesmen3. Lulusan jenjang pendidikan menengah atau Diploma I Bidang Kesehatan4. Telah menjalankan pekerjaan keprofesiannya di Fasilitas Pelayanan Kesehatan paling sedikit 5 (lima) tahun pada saat
dilakukan asesmen RPL5. Tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan sesuai dengan profesinya dengan kualifikasi pendidikan paling
rendah: a. Dipoma I Kebidanan bagi bidan;b. Sekolah Menengah Farmasi (SMF) bagi tenaga teknis kefarmasian; c. Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) bagi perawat;d. Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) bagi terapi gigi dan mulut;e. Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK) bagi ahli teknik laboratorium medik;f. Sekolah Pembantu Ahli Gizi (SPAG) bagi ahli Gizi;g. Sekolah Pembantu Penilik Hygiene (SPPH) bagi sanitarian;h. Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang telah mendapatkan pelatihan rekam medis yang diakui oleh
Organisasi Profesinya bagi perekam medis dan informasi kesehatan;i. Diploma Satu teknisi transfusi darah bagi teknisi pelayanan darah.
6. Terdapat monitoring prestasi akademik dan IPK peserta program7. Terdapat Pengendalian dilakukan secara berkala untuk mengetahui adanya permasalahan terhadap penyelenggaraan Program 8. Terdapat pelaporan kemajuan akademik peserta secara periodik (tiap semester) oleh institusi pendidikan ke Pusdik SDM kesehatan dan penyandang dana serta atasan langsung peserta9. Terdapat pelaporan tentang keberhasilan penyelenggaraan Program secara berkala setiap tahun oleh institusi penyelenggara pendidikan ke Pusdik SDM kesehatan
Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan MelaluiRPL
Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan TenagaKesehatan Melalui RPL
Pembiayaan
Bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau sumber lain yang tidak mengikat, dan terdapat bantuan biayapendidikan bagi ASN
Dibebankan kepada peserta program, instansipengirim/sponsor, atau sumber pembiayaan lain yang sah
Dasar Penetapan PT Penyelenggara
Keputusan Menteri Ristek Dikti Surat Izin penyelenggaraan RPL dari Ditjen Vokasi dan ProfesiKemendikbud
Klasifikasi Perguruan Tinggi
Terdapat Rayon, Sub Rayon, dan Mitra Tidak Ada
Kuota Peserta
Ada Tidak Ada
Pendaftaran
Calon peserta mengajukan permohonan kepada pimpinaninstansi/lembaga untuk diteruskan kepada Dinas Kesehatan
Calon peserta dapat langsung mendaftar kepada DinasKesehatan setempat atau Perguruan Tinggi Penyelenggara
Dinas Kesehatan mengajukan data calon peserta sesuai kuotayang telah ditetapkan oleh Pusdik SDM Kes
Perguruan Tinggi Penyelenggara melaporkan daftar calonpeserta yang telah memenuhi syarat dan telah ditetapkanoleh Pimpinan Perguruan Tinggi kepada Pusdik SDM Kes
PERBEDAAN
Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan MelaluiRPL
Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan TenagaKesehatan Melalui RPL
Penetapan peserta
1. PT penyelenggara menetapkan calon peserta Program Percepatan Pendidikan berdasarkan hasil asesmen RPL
2. PT penyelenggara mengirimkan SK peserta Program Percepatan Pendidikan ke Badan PPSDM Kesehatan c.q Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
3. BPPSDMK mengkompilasi SK Peserta Program Percepatan Pendidikan
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan menetapkan SK Peserta Program Percepatan Pendidikan berdasarkan usulan BPPSDMK
1. Perguruan Tinggi Penyelenggara menetapkan Surat Keputusan (SK) Peserta Program berdasarkan hasil asesmen RPL
2. PT penyelenggara mengirimkan SK peserta Program kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan c.q Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
3. Badan PPSDM Kesehatan mengkompilasi SK Peserta Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL
Hak dan Kewajiban
Ada, dan mengikat. Terdapat sanksi jika melanggar Tidak tertulis pada Juknis
Pembinaan dan Pengawasan
Monitor status keaktifan peserta Tidak ada
Evaluasi kesesuaian pendayagunaan peserta setelah selesai pendidikan
Tidak ada
Peserta menyampaikan laporan secara tertulis kepada instansi pengirim setiap 6 bulan pada masa pendidikan, dan 3 bulanpasca pendidikan
PT Penyelenggara melaporkan SK penetapan peserta secara tertulis kepada Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
PERBEDAAN