Program Pendidikan Individual
-
Upload
ahmad-fahmi-mujahidillah -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Program Pendidikan Individual
-
7/22/2019 Program Pendidikan Individual
1/8
Program pendidikan individual (PPI)
( Individualized Education Programs)
a. Pengertian PPI
Perbedaan individual (individual differences) yang terdapat pada siswa telah menjadi hal
yang penting untuk dipertimbangkan dalam proses pengajaran. Kebijakan pendidikan di banyaknegara Barat bahkan mendukung bagi disediakannya program pendidikan yang sedapat mungkinmemenuhi kebutuhan individual setiap siswa, termasuk siswa berkebutuhan khusus. Direktorat
Pendidikan Luar Biasa mendefinisikan anak berkebutuhan khusus sebagai anak yang dalam
proses pertumbuhan atau perkembangannya secara signifikan (bermakna) mengalami kelainanatau penyimpangan (fisik, mental-intelektual, sosial, emosional) dibandingkan dengan anak-anak
lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Mereka diantaranya
terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, tunalaras, anak lamban belajar, anak
berkesulitan belajar, anak berbakat, serta anak dengan gangguan komunikasi.Program Pengajaran Individual (PPI) merupakan program pengajaran dimana siswa dapat
mengerjakan dengan tepat tugas-tugas dalam waktu yang cukup dan kondisi yang termotivasi.
Program ini disusun dengan mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan siswa sehinggamemungkinkan siswa belajar secara optimal dan menguasai tingkat materi tertentu yang telah
ditetapkan. Penyusunan program dilakukan sebelum siswa mendapatkan pelayanan khusus pada
seting pendidikan tertentu.
b. Alasan Perlunya PPI
Seiring dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah Indonesia mengenai penerapan
pendidikan inklusif di beberapa sekolah percontohan, kebutuhan akan pengetahuan mengenaipenyusunan dan pelaksanaan PPI semakin meningkat. Hal ini tidak hanya terjadi diantara para
guru, namun juga pihak orangtua dari siswa berkebutuhan khusus. PPI menjamin akuntabilitas
dimana guru yang bertanggung jawab untuk memberikan instruksi memiliki harapan dan target
kurikulum yang jelas yang harus dipenuhi dan dimonitor. PPI juga dapat mengkompensasikekurangan pada kurikulum reguler yang tidak secara komprehensif memuat area yang relevan
dengan kehidupan siswa berkebutuhan khusus. Keterlibatan orangtua tampak saat memberikan
masukan dan informasi mengenai keadaan anak dan aspirasi mereka. Selain itu, PPI memberikanstruktur pengajaran yang sistematis yang membantu para pendidik memusatkan diri pada area
pembelajaran yang penting.
c. Prosedur Pengembangan PPI
Tidak ada format yang baku mengenai PPI. PPI amat bervariasi, tergantung diantaranya
pada kondisi anak dan kebijakan sekolah. Hal yang mendapat penekanan dalam penulisan PPI
adalah jelas, bermanfaat dan sesuai dengan aturan yang berlaku, bukan pada formatnya. Selainitu hubungan antar komponen-komponen juga harus jelas agar fokus pada kebutuhan khusus
siswa tetap terjaga.
Penyusunan PPI mengikuti suatu proses yang dimulai dari Pre-Referal, Referal,
Identifikasi, Eligibility, Pengembangan PPI, Implementasi PPI, dan diikuti oleh Evaluasi danReviews. Proses ini dapat dibagi menjadi tahap Pengumpulan Data, tahap Pertemuan, dan tahap
Penyusunan Program. Sebagai program yang dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa, PPI
memuat pendidikan yang sesuai bagi siswa, sejauh mana siswa mampu berpartisipasi dalamkurikulum, akomodasi yang diterima siswa dalam belajar dan mengikuti ujian/tes, dan beragam
-
7/22/2019 Program Pendidikan Individual
2/8
jasa pelayanan dari pihak-pihak yang terkait (related service provider). Secara umum PPI
memuat komponen-komponen sebagai berikut:
(1). Vision statement, yaitu pernyataan positif yang mencerminkan harapan dan impian siswa,keluarga dan sekolah yang kemudian menjadi arah bagi penetapan tujuan jangka panjang.
(2). Karakteristik dan kebutuhan khusus siswa, termasuk tingkat performansinya pada saat ini.
Hal-hal ini diperoleh selama proses identifikasi dan asesmen melalui wawancara, observasi dantes. Adapun contoh kebutuhan atau karakteristik khusus siswa dalam aspek sosial emosionaladalah Pemalu yang berarti tidak memiliki teman, tidak berinisiatif untuk memulai kontak
sosial dengan tersenyum atau menyapa, sering menolak tawaran guru untuk menjawab
pertanyaan, dsb.(3). Pendidikan khusus, pelayanan terkait, alat bantu, modifikasi program dan dukungan bagi
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PPI untuk memenuhi kebutuhan khusus siswa. Pada
komponen ini, PPI juga memuat frekuensi, durasi dan lokasi dari suatu kegiatan.
(4). Tujuan jangka panjang dan sasaran pembelajaran (behavioral objectives)Tujuan jangka panjang merupakan hal yang menjadi prioritas yang akan dicapai dalam jangka
waktu tertentu. Pada umumnya, tujuan jangka panjang disusun untuk waktu setahun, namun
tidak menutup kemungkinan untuk jangka waktu 3 dan 6 bulan, tergantung pada kegiatan belajardi sekolah. Tujuan jangka panjang yang baik terfokus pada kekuatan dan kebutuhan siswa, child
center, tidak terlalu spesifik dan menetapkan target waktu pencapaiannya. Selain itu jumlahnya
tidak melebihi tiga tujuan.
Sasaran pembelajaran adalah pernyataan yang memuat hal-hal yang harus ditunjukkanoleh siswa dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran belajar harus memuat
sedikitnya perilaku (behavior) yang harus dipelajari, kondisi (condition) dimana siswa dapat
menampilkan perilaku yang diharapkan, dan criteriasebagai patokan keberhasilan. Satu tujuanjangka panjang sebaiknya memuat maksimal 4 sasaran pembelajaran. Berbeda dengan tujuan
jangka panjang, sasaran pembelajaran ini dapat dicapai dalam jangka waktu pendek, dalam
hitungan hari, minggu atau bulan serta dapat diamati dan diukur. Namun keduanya, tujuan
jangka panjang dan sasaran pembelajaran sama-sama berfungsi untuk mengevaluasi efektivitasprogram.
d. Kendala Pelaksanaan PPI di Sekolah Regular ( sekolah biasa)Melihat dari kebutuhan anak didik serta tanggung jawab guru sebagai pendidik ada
kendala yang terjadi yakni : beberapa guru yang mengajar di sekolah inklusi menganggap PPI
hanya memakan waktu dan merepotkan saja. Mereka juga merasa tidak percaya diri untukmenyusunnya karena merasa kurang pengetahuan tentang hal tersebut. Sebagai akibatnya,
filosofi pendidikan inklusi yang memperhitungkan kebutuhan unik dari siswa berkebutuhan
khusus menjadi kurang terpenuhi.
PPI sebaga Program Pengajaran Individual sering tidak berkaitan dengan kurikulumreguler, mengisolasi siswa berkebutuhan khusus, memberi beban kerja tambahan kepada
guru, teacher oriented, dan hanya terpusat pada keterampilan tertentu daripada aspek kognitif
pembelajaran.
-
7/22/2019 Program Pendidikan Individual
3/8
Asesmen Anak Tunarungu
Kemampuan Bicara
Nama Anak :
Jenis Kelamin : Tanggal Lahir : Nama Orang Tua :
Alamat :
Tanggal Asesmen :
1. Latihan Artikulasi
NoOrgan
ArtikulasiTes
Hasil
Baik Cukup Kurang
1. Bibir Memonyongkan kedua bibir
Menarik bibir ke belakangMenggetarkan bibir
2. Lidah Menjulurkan lidah ke depan
Menjulurkan lidah ke kiri
Menjulurkan lidah ke kanan
Menyentuh lengkung kaki
gigi atas
Mendorong pipi kiri
Mendorong pipi kanan
Menyapu bibir atas
Menyapu bibir bawah
3. Rahang Membuka mulut lebar-lebar
Menutup mulut rapat-rapat
Mengunyah permen karet
4. Velum Meniup udara keluar
melalui mulut
Meniup balon
Meniup peluit
Menahan udara di mulutsampai hitungan 5 s/d 10
6. Nafas Ambil nafas, tahan sampai
hitungan 10
-
7/22/2019 Program Pendidikan Individual
4/8
2. Meraban
No Suku Kata Hasil Tes
1. Ba Ba Ba
Bi Bi Bi
Bu Bu Bu
Be Be BeBo Bo Bo
2. Ma Ma Ma
Mi Mi Mi
Mu Mu Mu
Me Me Me
Mo Mo Mo
3. Pa Pa Pa
Pi Pi Pi
Pu Pu Pu
Pe Pe PePo Po Po
4. Da Da Da
Di Di Di
Du Du Du
De De De
Do Do Do
5. Sa Sa Sa
Si Si Si
Su Su Su
Se Se Se
So So So
6. Ta Ta Ta
Ti Ti Ti
Tu Tu Tu
Te Te Te
To To To
7. Na Na Na
Ni Ni Ni
Nu Nu Nu
Ne Ne Ne
No No No8. La La La
Li Li Li
Lu Lu Lu
Le Le Le
Lo Lo Lo
-
7/22/2019 Program Pendidikan Individual
5/8
9. Ka Ka Ka
Ki Ki Ki
Ku Ku Ku
Ke Ke Ke
Ko Ko Ko
10. Ra Ra RaRi Ri Ri
Ru Ru Ru
Re Re Re
Ro Ro Ro
11. Ga Ga Ga
Gi Gi Gi
Gu Gu Gu
Ge Ge Ge
Go Go Go
12 Ha Ha HaHi Hi Hi
Hu Hu Hu
He He He
Ho Ho Ho
13. Ja Ja Ja
Ji Ji Ji
Ju Ju Ju
Je Je Je
Jo Jo Jo
14. Wa Wa Wa
Wi Wi Wi
Wu Wu Wu
We We We
Wo Wo Wo
15. Ca Ca Ca
Ci Ci Ci
Cu Cu Cu
Ce Ce Ce
Co Co Co
-
7/22/2019 Program Pendidikan Individual
6/8
3. Tes Mengucapkan Kata Lembaga
NoVokal/
KonsonanAwal B T Tengah B T Akhir B T Ket
Vokal
1 a apel ban baca
2 i ikan pita sapi3 u udang buku baju
4 e ekor becak kue
5 o obat bola soto
Bilabial
1 p pepaya sepatu atap
2 b batu bebek arab
3 m mata jambu ayam
4 w warna sawah awan
Labio
Dental1 f faktor sifat edukatif
2 v vokal televisi -
Dental
1 t topi botol tomat
2 d dasi sendok masjid
3 l lilin balon pensil
4 n nanas pintu papan
Alveolar
1 s satu kasur gelas
2 z zat - -
3 r roti garpu ular
Palato
Alveolar
1 c cabe beca -
2 j jam meja -
Palatal
1 ny kunyit (me)nyanyi
(me)nyapu
Velar
1 k katak bakso sirsak
2 g golok gigi mangga3 x - - box
4 ng pisang telinga singa
5 y yoyo payung -
Glotal
1 h hitam pohon sepuluh
-
7/22/2019 Program Pendidikan Individual
7/8
4. Tes Membedakan Bunyi
a. Panjang/Pendek
No. Kata Dapat Tidak Dapat Deskripsi Kesalahan
1. Pa
Paaaa
2. MaMaaaa
3. La
Laaaa
4. SaSaaaa
5. Da
Daaaa
b. Tinggi/Rendah
No. Kata Tinggi Rendah Deskripsi Kesalahan
1. PapaPipi
2. Moto
Mutu
3. Didi
Dede
4. Babak
Bebek
5. Lala
Lele
c. Keras/Lemah
No. Kata Keras Lemah Deskripsi Kesalahan
1. SalamSalam
2. Bakar
Bakar
3. LimaLima
4. Malam
Malam5. Dekat
Dekat
-
7/22/2019 Program Pendidikan Individual
8/8
Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :
Batu, 8-November -2013
Mengetahui
Kepala GBK SDN Junrejo 1 Mahasiswa Magang
Ahmad Fahmi Mujahidillah
Nim: 201010430311048