PROGRAM GIZI MASYARAKAT UNTUK PERBAIKAN GIZI...
Transcript of PROGRAM GIZI MASYARAKAT UNTUK PERBAIKAN GIZI...
PROGRAM GIZI MASYARAKAT UNTUK PERBAIKAN GIZI
KELUARGA DALAM RANGKA MENSUKSESKAN SDGs
Pertemuan Nasional Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI)
Bogor, 26 Januari 2018
DODDY IZWARDY
Direktur Gizi Masyarakat
1
Perhatian baru:1. Beban ganda gizi 2. Ekonomi Meningkat Konsumsi Berlebih Ketahanan Pangan
Terganggu (perlu perhatian pada tujuan #12: Konsumsi Berkelanjutan)
3. Diarahkan pada solusi berkelanjutan, yaitu integrasi dengan peningkatan akses pangan dan produksi pertanian
GIZI DALAM KERANGKA SDGs
Tujuan #2: “Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan”
1. Menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun.
2. Mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita
3. Mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
2
32.630.9
30.029.1
28.728.328.1
27.827.8
26.726.5
25.925.925.7
24.623.1
22.321.921.9
20.219.719.619.4
18.918.8
18.518.117.9
17.317.117.016.9
16.315.8
15.1
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0
NTT
KALSEL
GORONTALO
KALBAR
SULBAR
KALTENG
KALTARA
SUMUT
NTB
SULSEL
PAPUA
SUTENG
MALUKU
ACEH
PAPUA BARAT
INDONESIA
KALTIM
SULTRA
JATIM
DKI JAKARTA
JAMBI
SULUT
RIAU
KEP. RIAU
JATENG
SUMBAR
MALUKU UTARA
BALI
LAMPUNG
JABAR
DIY
KEP. BABEL
SUMSEL
BENGKULU
BANTEN
2015
32.532.2
28.126.7
26.425.925.8
25.525.0
24.624.524.4
23.622.6
21.721.6
20.920.720.720.620.4
19.319.119.119.118.918.718.5
18.117.617.5
16.015.8
15.314.2
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0
KALBAR
NTT
SULBAR
SULSEL
KALTENG
SUTENG
KALTARA
KALSEL
PAPUA
GORONTALO
MALUKU
PAPUA BARAT
KALTIM
SULTRA
INDONESIA
KEP RIAU
SULUT
NTB
JAMBI
ACEH
JATIM
MALUT
SUMUT
RIAU
KEP BABEL
LAMPUNG
DIY
BANTEN
JATENG
SUMBAR
JABAR
BENGKULU
DKI JAKARTA
BALI
SUMSEL
2016
Ket: merupakan batasan masalah menurut WHO 2010
Pada tahun 2015, SEBANYAK 15 PROVINSI
berada DI BAWAHbatasan WHO 2010
(20%).
Pada tahun 2016, SEBANYAK 14 PROVINSI
berada DI BAWAHbatasan WHO 2010
(20%).
30.430
28.226.9
26.226.2
2524.9
24.224.12423.9
23.422.922.8
21.921.921.8
21.320.220.220.119.9
19.218.618.618.4
18.117.9
17.216.2
15.314.414.3
13.6
0 5 10 15 20 25 30 35
KALTENG
NTT
KALBAR
SULUT
KALTARA
SULBAR
SULTRA
PAPBAR
PAPUA
KALSEL
GORONTALO
ACEH
NTB
LAMPUNG
KALTIM
BABEL
SUTENG
SULSEL
RIAU
SUMUT
MALUKU
INDONESIA
BANTEN
BENGKULU
SUMBAR
JABAR
JATENG
DKI JAKARTA
JATIM
JAMBI
KEPRI
MALUT
DIY
SUMSEL
BALI
2017
TREN PREVALENSI BADUTA (0-23 BULAN) STUNTINGPSG 2015 - 2017
Pada tahun 2017, SEBANYAK 13 PROVINSI
berada DI BAWAHbatasan WHO 2010
(20%).
Prevalensi Stunting Badutadi Indonesia TURUN dari
23.1% menjadi 21.7%
Prevalensi Stunting Badutadi Indonesia TURUN dari
21.7% menjadi 20.1%
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
Bal
i
DI Y
ogy
akar
ta
Kep
ula
uan
Ria
u
DK
I Jak
arta
Sum
ater
a Se
lata
n
Mal
uku
Uta
ra
Jam
bi
Jaw
a Ti
mu
r
Kep
Ban
gka
Bel
itu
ng
Sum
atra
Uta
ra
Jaw
a Te
nga
h
Jaw
a B
arat
Ben
gku
lu
Ban
ten
Ria
u
Mal
uku
Sum
atra
Bar
at
Kal
iman
tan
Tim
ur
Sula
we
si U
tara
Lam
pu
ng
Go
ron
talo
Pap
ua
Pap
ua
Bar
at
Kal
iman
tan
Uta
ra
Kal
iman
tan
Sel
atan
Sula
we
si S
elat
an
DI A
ceh
Sula
we
si T
enga
h
Sula
we
si T
engg
ara
Kal
iman
tan
Bar
at
Nu
sa T
engg
ara
Bar
at
Kal
iman
tan
Ten
gah
Sula
we
si B
arat
Nu
sa T
engg
ara
Tim
ur
2015 2016 2017 Batasan WHO
PREVALENSI STUNTING (TB/U)BALITA (0-59 BULAN) PER PROVINSI
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2015-2017)
Dari data ini, pada tahun 2017 HANYA provinsi Bali dan Yogyakarta yang berada di bawah Batasan WHO, hal tersebutmenunjukkan bahwa stunting untuk wilayah Bali dan Yogyakarta sudah tidak menjadi masalah gizi masyarakat.
Dari 34 Provinsi, terdapat 28 PROVINSI yang mengalami peningkatan prevalensi stunting.
Dari tahun 2015-2017, provinsi yang secara konsisten mengalamipenurunan prevalensi stunting setiap tahunnya
HANYA Provinsi BALI dan GORONTALO
18.920.6
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0
BengkuluKep Bangka Belitung
DI YogyakartaBali
Sulawesi UtaraLampung
Kepulauan RiauDKI Jakarta
BantenSumatera Selatan
RiauMaluku UtaraJawa Tengah
Jawa BaratJambi
Kalimantan TimurJawa Timur
Sumatra BaratPapua
Papua BaratKalimantan Utara
Sulawesi TenggaraDI AcehMaluku
Sumatra UtaraKalimantan Tengah
Nusa Tenggara BaratKalimantan BaratSulawesi SelatanSulawesi Tengah
GorontaloKalimantan Selatan
Sulawesi BaratNusa Tenggara Timur
2015
19.720.1
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0
Sumatera Selatan
Bali
DKI Jakarta
Sulawesi Utara
DI Yogyakarta
Kep Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Bengkulu
Jawa Tengah
Sumatra Utara
Maluku Utara
Lampung
Riau
Jawa Barat
Sumatra Barat
Jawa Timur
DI Aceh
Banten
Jambi
Kalimantan Timur
Papua
Maluku
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Barat
Papua Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Utara
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Barat
2016
19.820.9
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0
BaliDI Yogyakarta
Kepulauan RiauDKI Jakarta
Sumatera SelatanMaluku Utara
JambiJawa Timur
Kep Bangka BelitungSumatra Utara
Jawa TengahJawa Barat
BengkuluBanten
RiauMaluku
Sumatra BaratKalimantan Timur
Sulawesi UtaraLampung
GorontaloPapua
Papua BaratKalimantan Utara
Kalimantan SelatanSulawesi Selatan
DI AcehSulawesi Tengah
Sulawesi TenggaraKalimantan Barat
Nusa Tenggara BaratKalimantan Tengah
Sulawesi BaratNusa Tenggara Timur
2017
Trend Status Gizi Balita Indonesia Tahun 2016 - 2017Berdasarkan Indeks BB/TB
3.7 3.1 8.9 8.0
83.1 84.6
4.3 4.3
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
0 - 23 bln 0 - 59 bln
Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
7
• Sebanyak 3,1% BALITA DENGAN STATUS GIZI SANGAT KURUS dan 8,0% balita dengan status gizi
kurus. TOTAL= 11,1 %
2016
3.9 2.98.9 6.7
83.4 85.8
3.7 4.6
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
0 - 23 bln 0 - 59 bln
Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
2017
• Sebanyak 2,9% BALITA DENGAN STATUS GIZI SANGAT KURUS dan 6,7% balita dengan status gizi
kurus. TOTAL= 9,6%
Pilar Penanganan Stunting
Komitmen dan visi pimpinan tertinggi negara.
Kampanye Nasional berfokus pada pemahaman,
perubahan perilaku, komitmen politik dan akuntabilitas
Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi
Program Nasional, daerah, dan masyarakat.
Mendorong kebijakan “Nutritional Food Security”.
Pemantauan dan evaluasi.
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
INTERVENSI KEMENTERIAN KESEHATAN
DALAM UPAYA PERBAIKAN GIZI
ANUNG untuk STUNTING KEMENKES 2018 10
Intervensi Gizi Spesifik
1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon
pengantin, ibu hamil (suplementasi besi folat)
2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah
3. Kelas Ibu Hamil
4. Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi
ibu hamil yang positif malaria
5. Suplementasi vitamin A
6. Promosi ASI Eksklusif
7. Promosi Makanan Pendamping-ASI
8. Suplemen gizi mikro (Taburia)
9. Suplemen gizi makro (PMT)
10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium
dan besi
11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan
perilaku
12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk
13. Pemberian obat cacing
14. Zinc untuk manajemen diare
Intervensi Gizi Sensitif lingkup Kemenkes:
1. Pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan2. Penyediaan air bersih dan sanitasi
3. Pendidikan gizi masyarakat
4. Imunisasi
5. Pengendalian penyakit Malaria
6. Pengendalian penyakit TB
7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS
8. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan
Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
9. Jaminan Kesehatan Nasional
10. Jaminan Persalinan (Jampersal)
11. Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan
Keluarga (PIS PK)
12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan Tenaga
Promosi Kesehatan, Tenaga Kesling)
13. Akreditasi Puskesmas dan RS
LOKUS 100 KABUPATEN PENURUNAN STUNTING 2018
12
TOTAL COVERAGE 100 % PELAKSANAAN PERCEPATAN PERBAIKAN
GIZI di masing-masing Kabupaten 10 DESA
DAFTAR DESA PRIORITAS INTERVENSI STUNTING
DI 10 KAB/KOTA
13
Kab. Rokan Hulu
1. Menaming
2. Suka Maju
3. Tambusai Timur
4. Kepenuhan Hilir
5. Ulak Patian
6. Rambah Samo
7. Marga Mulya
8. Teluk Aur
9. Bangun Purba Barat
10.Kepayang
Kab. LOMBOK
TENGAH
1. Mantang
2. Sukadana
3. Mertak
4. Banyu Urip
5. Selong Belanak
6. Mekar Sari
7. Sukaraja
8. Marong
9. Dakung
10.Teratak
Kab. KETAPANG
1. Muara Jekak
2. Alam Pakuan
3. Mahawa
4. Batu Tajam
5. Serengkah Kanan
6. Rangga Intan
7. Sukabangun
8. Ulak Medang
9.Sungai Kinjil
10. Mekar Raya
Kab. GORONTALO
1. Liyodu
2. Kayumerah
3. Bakti
4. Haya-haya
5. Huidu Utara
6. Tabumela
7. Biluhu Barat
8. Lobuto
9. Bumela
10.Ambara
Kab. MALUKU TENGAH
1. Trana
2. ROHO
3. Pulau Hatta
4. Waer
5. Mosso
6. Piliana
7. Haria
8. Seti
9. Tihuana
10.Maneo Rendah
Kab. LANNY JAYA
1. Ganume
2. Kuabaga
3. Milinggame
4. Muleme
5. Arungwi
6. Gubo
7. Kukepake
8. Kotorambur
9. Kimbo
10.Ilunggijime
Kab. CIANJUR
1. Kamurang 6. Kertamukti
2. Cikancana 7. Cibuluh
3. Ciwalen 8. Sukabungah
4. Rawabelut 9. Puncakwangi
5. Kertaraharja 10. Pusakajaya
Kab. Lampung Tengah
1. Buyut Udik 6. Riau Periangan
2. Mataram Ilir 7. Tanjung Rejo
3. Gunung Batin Udik 8. Cabang
4. Tulung Kakan 9. Gedung Ratu
5. Mataram Udik 10. 10.Bandar Putih Tua Kab. PEMALANG
1. Mandiraja
2. Wangkelang
3. Longkeyang
4. Parunggalih
5. Kebandungan
6. Purana
7. Tambakrejo
8. Kalirandu
9. Losari
10. Tumbal
Kab. BREBES
1. Jatisawit
2. Kalilangkap
3. Kalinusu
4. Pruwatan
5. Janegara
6. Glonggong
7. Wanasari
8. Dukuhmaja
9. Grinting
10.Cigadung
PETA LOKUS PUSKESMAS INTERVENSI
STUNTING DI 10 KAB/KOTA
14
Kab. Rokan Hulu
1. PKM Rambah (2 Desa) **
2. PKM Tambusai (1 Desa) **
3. PKM Kepenuhan (2 Desa) *
4. PKM Rambah Samo 1 (3 Desa) *
5. PKM Bangun Purba (1 Desa)
6. PKM Kepenuhan Hulu (1 Desa) *
Kab. LAMPUNG TENGAH
1. PKM GUNUNG SUGIH (1 Desa) *
2. PKM SEPUTIH SURABAYA (1 Desa) **
3. PKM BANDAR AGUNG (1 Desa) **
4. PKM WATES (1 Desa) *
5. PKM JATI DATAR(1 Desa) *
6. PKM SEGALA MIDER (1 Desa)
7. PKM PAYUNG REJO (1 Desa)
8. PKM GAYA BARU LIMA (1 Desa)
9. PKM GEDUNG SARI (2 Desa)
Kab. Cianjur
1. PKM CIKALONGKULON (1 Desa) **
2. PKM SUKAMAHI(1 Desa)
3. PKM SUKARESMI(2 Desa)
4. PKM SINDANGKERTA (1 Desa)
5. PKM SINDANG BARANG(1 Desa) **
6. PKM CIDAUN (1 Desa) **
7. PKM CAMPAKA MULYA(1 Desa)
8. PKM PUSAKASARI(1 Desa)
9. PKM GIRIJAYA(1 Desa)
Kab. Pemalang
1. PKM BANYUMUDAL (2 Desa) *
2. PKM KEBANDARAN(3 Desa) *
3. PKM BANTARBOLANG(2 Desa) *
4. PKM KEBONDALEM(1 Desa) **
5. PKM PETARUKAN(1 Desa) **
6. PKM LOSARI(1 Desa) **
7. PKM PURWOHARJO(1 Desa) *
Kab. BREBES
1. PKM BUMIAYU (1 Desa) **
2. PKM KALIWADAS(3 Desa) *
3. PKM JATIBARANG (1 Desa) **
4. PKM JAGALEMPENI (1 Desa) *
5. PKM SIDAMULYA (1 Desa) *
6. PKM KLUWUT (1 Desa) *
7. PKM CIKAKAK (1 Desa) *
Kab. LOMBOK TENGAH
1. PKM MANTANG (1 Desa) **
2. PKM TERUWAI(1 Desa) *
3. PKM KUTA (1 Desa) *
4. PKM MANGKUNG (3 Desa) *
5. PKM MUJUR (2 Desa) *
6. PKM PENGADANG (1 Desa) *
7. PKM TERATAK (1 Desa) *
Kab. KETAPANG
1. PKM SANDAI (2 Desa) *
2. PKM TUMBANG TITI (3 Desa) *
3. PKM RIAM(1 Desa) *
4. PKM SUKABANGUN(1 Desa) *
5. PKM TANJUNG PURA(1 Desa) *
6. PKM TUANTUAN(1 Desa) **
7. PKM SIMPANG DUA (1 Desa)
Kab. GORONTALO
1. PKM BONGOMEME(2 Desa) *
2. PKM PULUBALA(1 Desa) *
3. PKM LIMBOTO BARAT(2 Desa) **
4. PKM TILANGO(1 Desa) *
5. PKM BILUHU(2 Desa)
6. PKM BILATO(1 Desa)
7. PKM DUNGALIYO (1 Desa) *
Kab. MALUKU TENGAH
1. PKM LAYENI(1 Desa) *
2. PKM WAHAI(1 Desa) *
3. PKM WAER(2 Desa)
4. PKM TEHORU(2 Desa)
5. PKM PORTO HARIA(1 Desa)
6. PKM PASAHARI A(2 Desa)
7. PKM PASAHARI B (1 Desa)
Kab. LANNY JAYA
1. PKM MELAGINERI (1 Desa) *
2. PKM TIOMNERI (7 Desa) *
3. PKM MAKKI (1 Desa) *
4. PKM DIMBA (1 Desa) *
Note :
* Puskesmas PIS PK (45)
* Puskesmas Terakreditasi (22 )
PETA SUMBER DAYA DI PUSKESMAS INTERVENSI
STUNTING DI 10 KAB/KOTA
15
Kab. Rokan Hulu
1. Dokter : 83%
2. Bidan : 100%
3. Perawat: 100%
4. Nakes Masy.: 83%
5. Nakes Ling.: 66%
6. Gizi : 66%
Kab. Lampung Tengah
1. Dokter : 44%
2. Bidan : 55%
3. Perawat: 66%
4. Nakes Masy.: 55%
5. Nakes Ling.: 33%
6. Gizi : 0%
Kab. Cianjur
1. Dokter : 100%
2. Bidan : 100%
3. Perawat: 100%
4. Nakes Masy.: 33%
5. Nakes Ling.: 66%
6. Gizi : 44%
Kab. Pemalang
1. Dokter : 100%
2. Bidan : 100%
3. Perawat: 100%
4. Nakes Masy.: 42%
5. Nakes Ling.: 71%
6. Gizi : 100%
Kab. Brebes
1. Dokter : 100%
2. Bidan : 100%
3. Perawat: 100%
4. Nakes Masy.: 75%
5. Nakes Ling.: 62%
6. Gizi : 62%
Kab. Lombok tengah
1. Dokter : 100%
2. Bidan : 100%
3. Perawat: 100%
4. Nakes Masy.: 100%
5. Nakes Ling.: 100%
6. Gizi : 100%
Kab. Ketapang
1. Dokter : 85%
2. Bidan : 100%
3. Perawat: 100%
4. Nakes Masy.: 57%
5. Nakes Ling.: 57%
6. Gizi : 85%
Kab. Gorontalo
1. Dokter : 100%
2. Bidan : 100%
3. Perawat: 100%
4. Nakes Masy.: 57%
5. Nakes Ling.: 100%
6. Gizi : 71%
Kab. Maluku Tengah
1. Dokter : 42%
2. Bidan : 100%
3. Perawat: 100%
4. Nakes Masy.: 14%
5. Nakes Ling.: 57%
6. Gizi : 85%
Kab. Lanny Jaya
1. Dokter : 25%
2. Bidan : 100%
3. Perawat: 100%
4. Nakes Masy.: 50%
5. Nakes Ling.: 25%
6. Gizi : 25%
PETA SASARAN UTAMA DI PUSKESMAS INTERVENSI
STUNTING DI 10 KAB/KOTA
16
Kab. Rokan Hulu
1. Rematri = 924
2. Bumil = 764
3. Bayi = 694
4. Baduta = 1.347
5. Balita = 3.323
6. Jml. Stunting = 1.236
Cat : Bebas Malaria
Kab. Lampung Tengah
1. Rematri = 1.913
2. Bumil = 1.165
3. Bayi = 1.059
4. Baduta = 2.095
5. Balita = 5.313
6. Jml. Stunting = 1.730
Cat : Bebas Malaria
Kab. Cianjur
1. Rematri = 1.730
2. Bumil = 982
3. Bayi = 892
4. Baduta = 1.726
5. Balita = 4.412
6. Jml. Stunting = 1.575
Cat : Bebas Malaria
Kab. Pemalang
1. Rematri = 1.433
2. Bumil = 730
3. Bayi = 664
4. Baduta = 1.285
5. Balita = 3.310
6. Jml. Stunting = 1.019
Cat : Bebas Malaria
Kab. Brebes
1. Rematri = 2.455
2. Bumil = 1.221
3. Bayi = 1.110
4. Baduta = 2.191
5. Balita = 5.532
6. Jml. Stunting = 1.577
Cat : Bebas Malaria
Kab. Ketapang
1. Rematri : 636
2. Bumil : 394
3. Bayi : 280
4. Baduta: 535
5. Balita : 1369
6. Jmh Stunting : 576
Cat : Endemis rendah malaria
Kab. Lombok Tengah
1. Rematri : 2080
2. Bumil : 1326
3. Bayi : 1206
4. Baduta: 2381
5. Balita : 5768
6. Jmh Stunting : 2,267
Cat : Bebas Malaria
Kab. Gorontalo
1. Rematri : 541
2. Bumil : 326
3. Bayi : 296
4. Baduta: 569
5. Balita : 1399
6. Jmh Stunting : 452
Cat : Endemis rendah malaria
Kab. Maluku Tengah
1. Rematri : 490
2. Bumil : 130
3. Bayi : 318
4. Baduta: 581
5. Balita : 1471
6. Jmh Stunting : 471
Cat : Endemis sedang malaria
Kab. Lanny Jaya
1. Rematri : 195
2. Bumil : 92
3. Bayi : 84
4. Baduta: 130
5. Balita : 392
6. Jmh Stunting : 112
Cat : Endemis rendah malaria
PETA KEBUTUHAN LOGISTIK PUSKESMAS
INTERVENSI STUNTING DI 10 KAB/KOTA
17
Kab. Rokan Hulu
1. TTD= 119,663 Tablet
2. Vit A = 5,664 Kapsul
3. Obat Cacing= 13,608 Obat
4. Vaksin IDL= 1539 Paket
5. PMT = 2,378 Kilo
Kab. Lampung Tengah
1. TTD= 242,624 Tablet
2. Vit A = 10,059 Kapsul
3. Obat Cacing= 33,635 Obat
4. Vaksin IDL= 2614 Paket
5. PMT = 6,308 Kilo
Kab. Ketapang
1. TTD= 68,487 Tablet
2. Vit A = 2,983 Kapsul
3. Obat Cacing= 8,820 Obat
4. Vaksin IDL= 794 Paket
5. PMT = 2,901 Kilo
Kab. Cianjur
1. TTD= 178,252 Tablet
2. Vit A = Kapsul 7,506
3. Obat Cacing= 24,024
Obat
4. Vaksin IDL= 1978 Paket
5. PMT = 2,177 KiloKab. Pemalang
1. TTD= 140,318 Tablet
2. Vit A = 5,628 Kapsul
3. Obat Cacing= 19,929 4.
4. Vaksin IDL= 1472 Paket
5. PMT = 4,206 Kilo
Kab. Brebes
1. TTD= 237,648 Tablet
2. Vit A = 9,405 Kapsul
3. Obat Cacing= 34,146 Obat
4. Vaksin IDL= 2460 Paket
5. PMT = 7,400 Kilo
Kab. Lombok Tengah
1. TTD= 68,487 Tablet
2. Vit A = 9,831 Kapsul
3. Obat Cacing= 28,892 Obat
4. Vaksin IDL= 2673 Paket
5. PMT = 227,488 Kilo
Kab. Gorontalo
1. TTD= 57,455 Tablet
2. Vit A = 2,386 Kapsul
3. Obat Cacing= 7,522 Obat
4. Vaksin IDL= 656 Paket
5. PMT = 1,424 Kilo
Kab. Maluku Tengah
1. TTD= 57,007 Tablet
2. Vit A = 2,512 Kapsul
3. Obat Cacing= 8,820 Obat
4. Vaksin IDL= 706 Paket
5. PMT = 3,501 Kilo
Kab. Lanny Jaya
1. TTD= 18,434 Tablet
2. Vit A = 670 Kapsul
3. Obat Cacing= 2,711 Obat
4. Vaksin IDL= 186 Paket
5. PMT = 460 Kilo
ANGGARAN DAK NON FISIK TA 2018
DI 10 KABUPATEN (dalam ribuan Rp)
18
Kab. Rokan Hulu
1. BOK
a. Kab : 783.138
b. PKM : 12.008.122 (21PKM)
2. Jampersal : 6.472.427
3. eLogistik : 176.239
Kab. Cianjur
1. BOK
a. Kab : 1.030.627
b. PKM : 20.811.664 (45 PKM)
2. Jampersal : 14.824.847
3. eLogistik : 173.841
Kab. Lampung Tengah
1. BOK
a. Kab : 1.015.700
b. PKM : 20.811.664 (38PKM)
2. Jampersal : 14.824.847
3. eLogistik : 173.841
Kab. Lanny Jaya
1. BOK
a. Kab : 847.255
b. PKM : 10.400.000 (10 PKM)
2. Jampersal : 3.185.000
3. eLogistik : 542.583
Kab. Maluku Tengah
1. BOK
a. Kab : 1.263.020
b. PKM : 25.618.092 (33 PKM)
2. Jampersal : 4.672.140
3. eLogistik : 323.309
Kab. Gorontalo
1. BOK
a. Kab : 783.138
b. PKM : 12.949.531 (21 PKM)
2. Jampersal : 2.489.742
3. eLogistik : 138.408
Kab. Pemalang
1. BOK
a. Kab : 793.450
b. PKM : 11.473.975 (22 PKM)
2. Jampersal : 2.917.303
3. eLogistik : 301.890
Kab. Brebes
1. BOK
a. Kab : 1.304.432
b. PKM : 20.848.195 (38 PKM)
2. Jampersal : 3.964.307
3. eLogistik : 73.530
Kab. Ketapang
1. BOK
a. Kab : 937.819
b. PKM : 15.368.122 (24PKM)
2. Jampersal : 4.755.227
3. eLogistik : 232.940
Kab. Lombok Tengah
1. BOK
a. Kab : 829.542
b. PKM : 11.181.968 (25 PKM)
2. Jampersal : 2.575.280
3. eLogistik : 102.400
ANGGARAN DAK FISIK TA 2018
DI 10 KAB (dalam ribuan Rp)
19
Kab. Rokan Hulu
1. DAK Reguler : 16.801.541
2. DAK Penugasan : -
3. DAK Afirmasi : -
Kab. Lampung Tengah
1. DAK Reguler : 11.549.638
2. DAK Penugasan : -
3. DAK Afirmasi : -
Kab. Cianjur
1. DAK Reguler : 85.694.190.184
2. DAK Penugasan : -
3. DAK Afirmasi : -
Kab. Pemalang
1. DAK Reguler : 15.710.337
2. DAK Penugasan : -
3. DAK Afirmasi : -
Kab. Brebes
1. DAK Reguler : 29.716.467
2. DAK Penugasan : -
3. DAK Afirmasi : -
Kab. Lombok Tengah
1. DAK Reguler : 10.212.001
2. DAK Penugasan : 33.953.373
3. DAK Afirmasi : -
Kab. Ketapang
1. DAK Reguler : 8.180.664
2. DAK Penugasan : 25.749.421
3. DAK Afirmasi : -
Kab. Gorontalo
1. DAK Reguler : 34.368.732
2. DAK Penugasan : 61.798.612
3. DAK Afirmasi : -
Kab. Maluku Tengah
1. DAK Reguler : 20.285.481
2. DAK Penugasan : 20.599.537
3. DAK Afirmasi : -
Kab. Lanny Jaya
1. DAK Reguler : 8.330.979
2. DAK Penugasan : -
3. DAK Afirmasi : 14.725.323
Dukungan Lintas Sektor
yang Diharapkan
BPS terkait penguatan dan sinkronisasi data sasaran per desa
BPJS terkait penguatan data pemegang kartu KIS dan PBI per-desa locus
stunting
BKKBN terkait penguatan program KB & Pendidikan kesehatan reproduksi
remaja
Kementan terkait fortifikasi bahan pangan & ketahanan pangan
KemenDes & Pembangunan Daerah Tertinggal terkait pemanfaatan
dana desa dan penggerakan potensi desa
20
Bappenas, KemenPUPERA & Kemendagri terkait perbaikaan sarana
prasarana, sanitasi & penyediaan akses pada air bersih
Kementerian Perdagangan dan Perindutrian terkait fortifikasi garam, food
labelling
BPOM terkait keamanan dan standardisasi pangan
Kemendikbud terkait advokasi dan sosialisasi program intervensi stunting di
kalangan pelajar dan lingkungan sekolah, sosialisasi gizi seimbang di PAUD
Kemen Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak terkait
perberdayaan ibu dalam persiapan pemenuhan PMT dan KIE stunting21
Dukungan Lintas Sektor
yang Diharapkan
Program Kemenkes Terkait
Desa Padat Karya
Tidak ada anggaran khusus di Kemenkes yang dapat disalurkan
langsung ke masyarakat terkait pelaksanaan program Padat Karya
Tunai di desa.
Makanan lokal untuk makanan tambahan bagi kelompok sasaran
tertentu seperti ibu hamil & balita serta anak sekolah dapat
dilakukan dengan tujuan penyuluhan dan pemulihan (dilengkapi
dengan zat gizi mikro yang masih diperlukan secara khusus bagi
kelompok sasaran tertentu)
22
Program Kemenkes Terkait
Desa Padat Karya
Ketersediaan bahan makanan lokal untuk makanan tambahan
perlu disiapkan oleh Kementerian Pertanian, Kementerian
Perdagangan, Bulog dan atau Kementerian Sosial.
Makanan pabrikan untuk PMT Pemulihan masih diperlukan bagi
kelompok sasaran dan kondisi kedaruratan tertentu dengan tetap
memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk menggunakan
makanan lokal sebagai konsumsi harian
23
KEGIATAN KOMPONEN KEG WAKTU PELAKSANAAN PJ Lintas Program PJ Program
PEMBERIAN PMT BUMIL
KEK DAN BALITA
Melaksanakan rapat koordinasi dengan daerah (terintegrasi) TW 1 DIREKTORAT GIZI Direktorat Gizi
Sosialisasi (terintegrasi) TW 1 Direktorat Gizi
Menyusun Kebutuhan pemberian PMT TW 1 Direktorat Gizi
Penggalangan komitmen pemangku kepentingan terkait pemanfaatan dana
desa untuk mendukung penurunan stuntingJanuari – September 2018 Direktorat Promosi Kesehatan
Penggalangan komitmen dunia usaha/ormas/ kelompok potensial lainnya Januari – September 2018 Direktorat Promosi Kesehatan
Pengadaan PMT TW 1 - 2 Direktorat Gizi
Distribusi PMT TW 2 - 4 Direktorat Gizi
Penyediaan NSPK pedoman TW 1 - 2 Direktorat Gizi
Pengadaan Alat Deteksi Risiko Kehamilan (ADRK) Mei 2018Direktorat Kesehatan
Keluarga
Pengadaan paket kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita) Februari 2018Direktorat Kesehatan
Keluarga
Distribusi buku KIA Mei 2018Direktorat Kesehatan
Keluarga
Bimtek, Supervisi & Monev terintegrasi TW 1, dan TW 3 Direktorat Gizi
CONTOH PROSES KEGIATAN DARI PUSAT KE DAERAH:
PEMBERIAN PMT BUMIL KEK DAN BALITA
24
KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS
KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA
RENCANA AKSI SPESIFIK
PEMBERIAN TTD
Memberikan penyuluhan terkait pentingnya
Tablet Tambah DarahRemaja Putri dan Ibu Hamil Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat
Terlaksananya Pemberian Tablet Tambah
DarahRemaja Putri dan Ibu Hamil Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat
PEMBERIAN PMT BUMIL KEK
DAN BALITA
Memberikan penyuluhan terkait pentingnya
PMTBumil KEK, Bayi dan Balita April - Desember Tenaga Gizi, Nakes Masyarakat
PMT terdistribusi sampai ke target sasaran Bumil KEK, Bayi dan Balita April - Desember Tenaga Gizi
PEMBERIAN OBAT KECACINGAN
Memberikan penyuluhan terkait pentingnya
Obat KecacinganBalita Januari dan Juli Perawat , Bidan, Nakes Masyarakat
Terdistribusinya Obat Kecacingan Balita Februari dan Agustus Perawat , Bidan
PEMBERIAN VIT. A
Memberikan penyuluhan terkait pentingnya
Vit. A dan KIAIbu Hamil dan Anak 1-2 Tahun Januari dan Juli Tenaga Gizi, Nakes Masyarakat
Terlaksananya pemberian obat cacing
terintegrasi dengan Vit A dan KIAIbu Hamil dan Anak 1-2 Tahun Februari dan Agustus Tenaga Gizi 25
KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS
KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA
RENCANA AKSI SPESIFIK (Lanjutan)
MENGATASI KEKURANGAN IODIUM
Memberikan penyuluhan terkait skrining
hipotiroid kongenital pada bayi baru lahirBayi baru lahir Januari - Desember
Ahli Teknologi Lab. Medik, Nakes
Masyarakat
Terlaksananya skrining hipotiroid kongenital
pada bayi baru lahir (Pada puskes yg mampu &
terlatih melaksanakan SHK)
Bayi baru lahir Januari - Desember Ahli Teknologi Lab. Medik, Bidan
MELINDUNGI IBU HAMIL & BADUTA
DARI MALARIA
Memberikan penyuluhan terkait diagnosis dan
pengobatan malaria serta pemantauan minum
obat
Ibu Hamil dan Baduta Januari - DesemberDr, Bidan, Perawat, Nakes Lingkungan,
Nakes Masyarakat
Terlaksananya diagnosis dan pengobatan
malaria serta pemantauan minum obatIbu Hamil dan Baduta Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Lingkungan
PENCEGAHAN & PENGOBATAN DIARE
SERTA SUPLEMENTASI ZINK PADA
ANAK DIARE
Memberikan penyuluhan terkait obat Diare dan
Suplamen ZincBalita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat
Pemberian obat Diare dan Suplamen Zinc Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat
FORTIFIKASI ZAT BESI PADA
MAKANAN
Memberikan penyuluhan terkait kampanye KIE
melalui berbagai mediaSeluruh Masyarakat Januari - September Nakes Masyarakat, Nakes Masyarakat
Terlaksananya kampanye KIE melalui berbagai
mediaSeluruh Masyarakat Januari - September Nakes Masyarakat
26
KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS
KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA
RENCANA AKSI SPESIFIK (Lanjutan)
PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR
LENGKAP
Memberikan penyuluhan terkait tentang
Penyelenggaraan Program Imunisasi NasionalIbu Hamil, Bayi dan Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat
Dilaksanakannya Norma/ Standar/ Prosedur/
Kriteria tentang Penyelenggaraan ImunisasiIbu Hamil, Bayi dan Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat
Melaksanakan Manajemen cold chain sesuai
standar yang masih berfungsi dengan baikIbu Hamil, Bayi dan Balita Januari - Desember
Dr, Bidan, Perawat,Nakes Masyarakat,
Ahli Kefarmasian
Memberikan penyuluhan terkait pencatatan
Imunisasi Dasar Lengkap
Ibu Hamil dan Anak sampai dengan
umur 6 tahunJanuari - Desember Dr, Bidan, Nakes Masyarakat
Sosialisasi Buku KIA sebagai media KIE dan
pencatatan Imunisasi Dasar Lengkap
Ibu Hamil dan Anak sampai dengan
umur 6 tahunJanuari - Desember Dr, Bidan
Memberikan penyuluhan terkait kegiatan ORI Ibu Hamil, Bayi dan Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat
Dilaksanakannya kegiatan ORI di daerah-daerah
yang terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3IIbu Hamil, Bayi dan Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat
27
KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS
KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA
RENCANA AKSI SPESIFIK (Lanjutan)
MELAKUKAN TATA LAKSANA
TERHADAP BALITA STUNTING, GIZI
BURUK, GIZI KURANG.
Terlaksananya Tata Laksana Balita dan Stunting
Gizi Buruk dan Gizi Kurang sesuai dengan NSPK
Bayi, Baduta, Balita Stunting, Gizi
Buruk dan Gizi KurangJanuari - Desember Seluruh Nakes Puskesmas
MELAKSANAKAN SOSIALISASI
GERMAS
Memberikan Penyuluhan terkait IMD/ASI
Jolong/Colostrum, Asi Eksklusif, Asi Lanjutan
s.d 23 Bulan dan MP. ASI
Ibu Hamil, Bayi dan Baduta Januari - Desember Seluruh Nakes Puskesmas
Terlaksananya Sosialisasi Gerakan Masyarakat Seluruh Masyarakat Januari - Desember Seluruh Nakes Puskesmas
28
KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS
KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA
RENCANA AKSI SENSITIF (Lanjutan)
MENINGKATKAN AKSES AIR BERSIH &
SANITASI
Memberikan penyuluhan terkait kesehatan
lingkungan di TTU (SD, SMP, Puskesmas)Seluruh Masyarakat Januari - Desember Nakes Lingkungan, Nakes Masyarakat
Melakukan inspeksi kesehatan lingkungan di TTU
(SD, SMP, Puskesmas) yang ada di daerahSeluruh Masyarakat Januari - Desember Nakes Lingkungan, Nakes Masyarakat
PEMBERIAN JAMPERSAL
Memberikan sosialisasi terkait jampersal Ibu Hamil, Ibu Bersalin Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat
Terlaksananya kegiatan jampersal Ibu Hamil, Ibu Bersalin Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat
PENDIDIKAN POLA ASUH & GIZI
SEIMBANG PADA ORANG TUA
Memberikan penyuluhan terkait Paket Kelas Ibu
sebagai materi KIE dalam pengasuhan anak Ibu Hamil Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat
Melaksanakan Paket Kelas Ibu sebagai materi
KIE dalam pengasuhan anak Ibu Hamil Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat
Memberikan penyuluhan terkait orientasinya
SDIDTK (Stimulasi Deteksi Intervensi Dini
Tumbuh Kembang)
Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat
Terorientasinya SDIDTK (Stimulasi Deteksi
Intervensi Dini Tumbuh Kembang) bagi
pengelola program KIA Dinkes Kab/kota dan
petugas kesehatan puskesmas serta pendidik
PAUD dan TK
Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat 29
KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS
KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA
RENCANA AKSI SENSITIF (Lanjutan)
PENANGANAN STUNTING
TERINTEGRASI SECARA LINTAS
PROGRAM TERMASUK SUMBER DAYA
MELALUI MANAJEMEN
PUSKESMAS(P1, P2 dan P3)
Melakukan Manajemen Puskesmas dalam
rangka intervensi integratif stunting Ibu Hamil, Bayi, Baduta dan Balita Januari - Desember Semua Nakes
Melaksanakan Manajemen Puskesmas Sesuai
Standar AkreditasiIbu Hamil, Bayi, Baduta dan Balita Januari - Desember Semua Nakes
PEMBERIAN OBAT ANTI
TUBERCOLOSIS PADA PENDERITA TB
Memberikan penyuluhan terkait Obat Anti
Tubercolosis pada penderita TBSeluruh Penderita TB Januari - Desember Dr, Perawat, Nakes Masyarakat
Tatalaksana Obat Anti Tubercolosis pada
penderita TBSeluruh Penderita TB Januari - Desember Dr, Perawat, Nakes Masyarakat
PELAYANAN JKN KEPADA
MASYARKAT DESA
Memberikan penyuluhan terkait Pelayanan JKN Seluruh Masyarakat Desa Januari - DesemberDr, Drg, Bidan, Perawat, Nakes
Masyarakat
Terlaksananya Pelayanan JKN Kepada
Masyarakat DesaSeluruh Masyarakat Desa Januari - Desember
Dr, Drg, Bidan, Perawat, Ahli Teknologi
Lab. Medik, Tenaga Gizi, Ahli
Kefarmasian, Nakes Lingkungan
30
PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI
KESEHATAN
1. Melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
2. Mengembangkan Pendekatan Pembelajaran berbasis lapangan dalam mekanisme
pendidikan.
3. Melakukan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan.
4. Mengembangkan Desa/Kelurahan binaan dengan pendekatan yang komprehensif
dan integratif
5. Melakukan evaluasi kebijakan dan memberikan masukan kepada Dinas Kesehatan dan
Pemerintah Daerah
31