PROGRAM GIZI MASYARAKAT UNTUK PERBAIKAN GIZI...

32
PROGRAM GIZI MASYARAKAT UNTUK PERBAIKAN GIZI KELUARGA DALAM RANGKA MENSUKSESKAN SDGs Pertemuan Nasional Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) Bogor, 26 Januari 2018 DODDY IZWARDY Direktur Gizi Masyarakat 1

Transcript of PROGRAM GIZI MASYARAKAT UNTUK PERBAIKAN GIZI...

PROGRAM GIZI MASYARAKAT UNTUK PERBAIKAN GIZI

KELUARGA DALAM RANGKA MENSUKSESKAN SDGs

Pertemuan Nasional Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI)

Bogor, 26 Januari 2018

DODDY IZWARDY

Direktur Gizi Masyarakat

1

Perhatian baru:1. Beban ganda gizi 2. Ekonomi Meningkat Konsumsi Berlebih Ketahanan Pangan

Terganggu (perlu perhatian pada tujuan #12: Konsumsi Berkelanjutan)

3. Diarahkan pada solusi berkelanjutan, yaitu integrasi dengan peningkatan akses pangan dan produksi pertanian

GIZI DALAM KERANGKA SDGs

Tujuan #2: “Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan”

1. Menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun.

2. Mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita

3. Mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.

2

INTERVENSI HOLISTIK INTEGRATIF

PENANGGULANGAN STUNTING DI

LINGKUP KEMENKES RI

3

32.630.9

30.029.1

28.728.328.1

27.827.8

26.726.5

25.925.925.7

24.623.1

22.321.921.9

20.219.719.619.4

18.918.8

18.518.117.9

17.317.117.016.9

16.315.8

15.1

0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0

NTT

KALSEL

GORONTALO

KALBAR

SULBAR

KALTENG

KALTARA

SUMUT

NTB

SULSEL

PAPUA

SUTENG

MALUKU

ACEH

PAPUA BARAT

INDONESIA

KALTIM

SULTRA

JATIM

DKI JAKARTA

JAMBI

SULUT

RIAU

KEP. RIAU

JATENG

SUMBAR

MALUKU UTARA

BALI

LAMPUNG

JABAR

DIY

KEP. BABEL

SUMSEL

BENGKULU

BANTEN

2015

32.532.2

28.126.7

26.425.925.8

25.525.0

24.624.524.4

23.622.6

21.721.6

20.920.720.720.620.4

19.319.119.119.118.918.718.5

18.117.617.5

16.015.8

15.314.2

0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0

KALBAR

NTT

SULBAR

SULSEL

KALTENG

SUTENG

KALTARA

KALSEL

PAPUA

GORONTALO

MALUKU

PAPUA BARAT

KALTIM

SULTRA

INDONESIA

KEP RIAU

SULUT

NTB

JAMBI

ACEH

JATIM

MALUT

SUMUT

RIAU

KEP BABEL

LAMPUNG

DIY

BANTEN

JATENG

SUMBAR

JABAR

BENGKULU

DKI JAKARTA

BALI

SUMSEL

2016

Ket: merupakan batasan masalah menurut WHO 2010

Pada tahun 2015, SEBANYAK 15 PROVINSI

berada DI BAWAHbatasan WHO 2010

(20%).

Pada tahun 2016, SEBANYAK 14 PROVINSI

berada DI BAWAHbatasan WHO 2010

(20%).

30.430

28.226.9

26.226.2

2524.9

24.224.12423.9

23.422.922.8

21.921.921.8

21.320.220.220.119.9

19.218.618.618.4

18.117.9

17.216.2

15.314.414.3

13.6

0 5 10 15 20 25 30 35

KALTENG

NTT

KALBAR

SULUT

KALTARA

SULBAR

SULTRA

PAPBAR

PAPUA

KALSEL

GORONTALO

ACEH

NTB

LAMPUNG

KALTIM

BABEL

SUTENG

SULSEL

RIAU

SUMUT

MALUKU

INDONESIA

BANTEN

BENGKULU

SUMBAR

JABAR

JATENG

DKI JAKARTA

JATIM

JAMBI

KEPRI

MALUT

DIY

SUMSEL

BALI

2017

TREN PREVALENSI BADUTA (0-23 BULAN) STUNTINGPSG 2015 - 2017

Pada tahun 2017, SEBANYAK 13 PROVINSI

berada DI BAWAHbatasan WHO 2010

(20%).

Prevalensi Stunting Badutadi Indonesia TURUN dari

23.1% menjadi 21.7%

Prevalensi Stunting Badutadi Indonesia TURUN dari

21.7% menjadi 20.1%

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

45.0

Bal

i

DI Y

ogy

akar

ta

Kep

ula

uan

Ria

u

DK

I Jak

arta

Sum

ater

a Se

lata

n

Mal

uku

Uta

ra

Jam

bi

Jaw

a Ti

mu

r

Kep

Ban

gka

Bel

itu

ng

Sum

atra

Uta

ra

Jaw

a Te

nga

h

Jaw

a B

arat

Ben

gku

lu

Ban

ten

Ria

u

Mal

uku

Sum

atra

Bar

at

Kal

iman

tan

Tim

ur

Sula

we

si U

tara

Lam

pu

ng

Go

ron

talo

Pap

ua

Pap

ua

Bar

at

Kal

iman

tan

Uta

ra

Kal

iman

tan

Sel

atan

Sula

we

si S

elat

an

DI A

ceh

Sula

we

si T

enga

h

Sula

we

si T

engg

ara

Kal

iman

tan

Bar

at

Nu

sa T

engg

ara

Bar

at

Kal

iman

tan

Ten

gah

Sula

we

si B

arat

Nu

sa T

engg

ara

Tim

ur

2015 2016 2017 Batasan WHO

PREVALENSI STUNTING (TB/U)BALITA (0-59 BULAN) PER PROVINSI

(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2015-2017)

Dari data ini, pada tahun 2017 HANYA provinsi Bali dan Yogyakarta yang berada di bawah Batasan WHO, hal tersebutmenunjukkan bahwa stunting untuk wilayah Bali dan Yogyakarta sudah tidak menjadi masalah gizi masyarakat.

Dari 34 Provinsi, terdapat 28 PROVINSI yang mengalami peningkatan prevalensi stunting.

Dari tahun 2015-2017, provinsi yang secara konsisten mengalamipenurunan prevalensi stunting setiap tahunnya

HANYA Provinsi BALI dan GORONTALO

18.920.6

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0

BengkuluKep Bangka Belitung

DI YogyakartaBali

Sulawesi UtaraLampung

Kepulauan RiauDKI Jakarta

BantenSumatera Selatan

RiauMaluku UtaraJawa Tengah

Jawa BaratJambi

Kalimantan TimurJawa Timur

Sumatra BaratPapua

Papua BaratKalimantan Utara

Sulawesi TenggaraDI AcehMaluku

Sumatra UtaraKalimantan Tengah

Nusa Tenggara BaratKalimantan BaratSulawesi SelatanSulawesi Tengah

GorontaloKalimantan Selatan

Sulawesi BaratNusa Tenggara Timur

2015

19.720.1

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0

Sumatera Selatan

Bali

DKI Jakarta

Sulawesi Utara

DI Yogyakarta

Kep Bangka Belitung

Kepulauan Riau

Bengkulu

Jawa Tengah

Sumatra Utara

Maluku Utara

Lampung

Riau

Jawa Barat

Sumatra Barat

Jawa Timur

DI Aceh

Banten

Jambi

Kalimantan Timur

Papua

Maluku

Sulawesi Tenggara

Nusa Tenggara Barat

Papua Barat

Kalimantan Selatan

Kalimantan Utara

Sulawesi Tengah

Gorontalo

Kalimantan Tengah

Kalimantan Barat

Sulawesi Selatan

Nusa Tenggara Timur

Sulawesi Barat

2016

19.820.9

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0

BaliDI Yogyakarta

Kepulauan RiauDKI Jakarta

Sumatera SelatanMaluku Utara

JambiJawa Timur

Kep Bangka BelitungSumatra Utara

Jawa TengahJawa Barat

BengkuluBanten

RiauMaluku

Sumatra BaratKalimantan Timur

Sulawesi UtaraLampung

GorontaloPapua

Papua BaratKalimantan Utara

Kalimantan SelatanSulawesi Selatan

DI AcehSulawesi Tengah

Sulawesi TenggaraKalimantan Barat

Nusa Tenggara BaratKalimantan Tengah

Sulawesi BaratNusa Tenggara Timur

2017

Trend Status Gizi Balita Indonesia Tahun 2016 - 2017Berdasarkan Indeks BB/TB

3.7 3.1 8.9 8.0

83.1 84.6

4.3 4.3

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

0 - 23 bln 0 - 59 bln

Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk

7

• Sebanyak 3,1% BALITA DENGAN STATUS GIZI SANGAT KURUS dan 8,0% balita dengan status gizi

kurus. TOTAL= 11,1 %

2016

3.9 2.98.9 6.7

83.4 85.8

3.7 4.6

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

0 - 23 bln 0 - 59 bln

Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk

2017

• Sebanyak 2,9% BALITA DENGAN STATUS GIZI SANGAT KURUS dan 6,7% balita dengan status gizi

kurus. TOTAL= 9,6%

Pilar Penanganan Stunting

Komitmen dan visi pimpinan tertinggi negara.

Kampanye Nasional berfokus pada pemahaman,

perubahan perilaku, komitmen politik dan akuntabilitas

Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi

Program Nasional, daerah, dan masyarakat.

Mendorong kebijakan “Nutritional Food Security”.

Pemantauan dan evaluasi.

1 |

2 |

3 |

4 |

5 |

100 DESA PRIORITAS PADA 10 KABUPATENFOKUS PENURUNAN STUNTING

9

INTERVENSI KEMENTERIAN KESEHATAN

DALAM UPAYA PERBAIKAN GIZI

ANUNG untuk STUNTING KEMENKES 2018 10

Intervensi Gizi Spesifik

1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon

pengantin, ibu hamil (suplementasi besi folat)

2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah

3. Kelas Ibu Hamil

4. Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi

ibu hamil yang positif malaria

5. Suplementasi vitamin A

6. Promosi ASI Eksklusif

7. Promosi Makanan Pendamping-ASI

8. Suplemen gizi mikro (Taburia)

9. Suplemen gizi makro (PMT)

10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium

dan besi

11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan

perilaku

12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk

13. Pemberian obat cacing

14. Zinc untuk manajemen diare

Intervensi Gizi Sensitif lingkup Kemenkes:

1. Pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan2. Penyediaan air bersih dan sanitasi

3. Pendidikan gizi masyarakat

4. Imunisasi

5. Pengendalian penyakit Malaria

6. Pengendalian penyakit TB

7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS

8. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan

Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.

9. Jaminan Kesehatan Nasional

10. Jaminan Persalinan (Jampersal)

11. Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan

Keluarga (PIS PK)

12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan Tenaga

Promosi Kesehatan, Tenaga Kesling)

13. Akreditasi Puskesmas dan RS

LOKUS KEGIATAN

11

LOKUS 100 KABUPATEN PENURUNAN STUNTING 2018

12

TOTAL COVERAGE 100 % PELAKSANAAN PERCEPATAN PERBAIKAN

GIZI di masing-masing Kabupaten 10 DESA

DAFTAR DESA PRIORITAS INTERVENSI STUNTING

DI 10 KAB/KOTA

13

Kab. Rokan Hulu

1. Menaming

2. Suka Maju

3. Tambusai Timur

4. Kepenuhan Hilir

5. Ulak Patian

6. Rambah Samo

7. Marga Mulya

8. Teluk Aur

9. Bangun Purba Barat

10.Kepayang

Kab. LOMBOK

TENGAH

1. Mantang

2. Sukadana

3. Mertak

4. Banyu Urip

5. Selong Belanak

6. Mekar Sari

7. Sukaraja

8. Marong

9. Dakung

10.Teratak

Kab. KETAPANG

1. Muara Jekak

2. Alam Pakuan

3. Mahawa

4. Batu Tajam

5. Serengkah Kanan

6. Rangga Intan

7. Sukabangun

8. Ulak Medang

9.Sungai Kinjil

10. Mekar Raya

Kab. GORONTALO

1. Liyodu

2. Kayumerah

3. Bakti

4. Haya-haya

5. Huidu Utara

6. Tabumela

7. Biluhu Barat

8. Lobuto

9. Bumela

10.Ambara

Kab. MALUKU TENGAH

1. Trana

2. ROHO

3. Pulau Hatta

4. Waer

5. Mosso

6. Piliana

7. Haria

8. Seti

9. Tihuana

10.Maneo Rendah

Kab. LANNY JAYA

1. Ganume

2. Kuabaga

3. Milinggame

4. Muleme

5. Arungwi

6. Gubo

7. Kukepake

8. Kotorambur

9. Kimbo

10.Ilunggijime

Kab. CIANJUR

1. Kamurang 6. Kertamukti

2. Cikancana 7. Cibuluh

3. Ciwalen 8. Sukabungah

4. Rawabelut 9. Puncakwangi

5. Kertaraharja 10. Pusakajaya

Kab. Lampung Tengah

1. Buyut Udik 6. Riau Periangan

2. Mataram Ilir 7. Tanjung Rejo

3. Gunung Batin Udik 8. Cabang

4. Tulung Kakan 9. Gedung Ratu

5. Mataram Udik 10. 10.Bandar Putih Tua Kab. PEMALANG

1. Mandiraja

2. Wangkelang

3. Longkeyang

4. Parunggalih

5. Kebandungan

6. Purana

7. Tambakrejo

8. Kalirandu

9. Losari

10. Tumbal

Kab. BREBES

1. Jatisawit

2. Kalilangkap

3. Kalinusu

4. Pruwatan

5. Janegara

6. Glonggong

7. Wanasari

8. Dukuhmaja

9. Grinting

10.Cigadung

PETA LOKUS PUSKESMAS INTERVENSI

STUNTING DI 10 KAB/KOTA

14

Kab. Rokan Hulu

1. PKM Rambah (2 Desa) **

2. PKM Tambusai (1 Desa) **

3. PKM Kepenuhan (2 Desa) *

4. PKM Rambah Samo 1 (3 Desa) *

5. PKM Bangun Purba (1 Desa)

6. PKM Kepenuhan Hulu (1 Desa) *

Kab. LAMPUNG TENGAH

1. PKM GUNUNG SUGIH (1 Desa) *

2. PKM SEPUTIH SURABAYA (1 Desa) **

3. PKM BANDAR AGUNG (1 Desa) **

4. PKM WATES (1 Desa) *

5. PKM JATI DATAR(1 Desa) *

6. PKM SEGALA MIDER (1 Desa)

7. PKM PAYUNG REJO (1 Desa)

8. PKM GAYA BARU LIMA (1 Desa)

9. PKM GEDUNG SARI (2 Desa)

Kab. Cianjur

1. PKM CIKALONGKULON (1 Desa) **

2. PKM SUKAMAHI(1 Desa)

3. PKM SUKARESMI(2 Desa)

4. PKM SINDANGKERTA (1 Desa)

5. PKM SINDANG BARANG(1 Desa) **

6. PKM CIDAUN (1 Desa) **

7. PKM CAMPAKA MULYA(1 Desa)

8. PKM PUSAKASARI(1 Desa)

9. PKM GIRIJAYA(1 Desa)

Kab. Pemalang

1. PKM BANYUMUDAL (2 Desa) *

2. PKM KEBANDARAN(3 Desa) *

3. PKM BANTARBOLANG(2 Desa) *

4. PKM KEBONDALEM(1 Desa) **

5. PKM PETARUKAN(1 Desa) **

6. PKM LOSARI(1 Desa) **

7. PKM PURWOHARJO(1 Desa) *

Kab. BREBES

1. PKM BUMIAYU (1 Desa) **

2. PKM KALIWADAS(3 Desa) *

3. PKM JATIBARANG (1 Desa) **

4. PKM JAGALEMPENI (1 Desa) *

5. PKM SIDAMULYA (1 Desa) *

6. PKM KLUWUT (1 Desa) *

7. PKM CIKAKAK (1 Desa) *

Kab. LOMBOK TENGAH

1. PKM MANTANG (1 Desa) **

2. PKM TERUWAI(1 Desa) *

3. PKM KUTA (1 Desa) *

4. PKM MANGKUNG (3 Desa) *

5. PKM MUJUR (2 Desa) *

6. PKM PENGADANG (1 Desa) *

7. PKM TERATAK (1 Desa) *

Kab. KETAPANG

1. PKM SANDAI (2 Desa) *

2. PKM TUMBANG TITI (3 Desa) *

3. PKM RIAM(1 Desa) *

4. PKM SUKABANGUN(1 Desa) *

5. PKM TANJUNG PURA(1 Desa) *

6. PKM TUANTUAN(1 Desa) **

7. PKM SIMPANG DUA (1 Desa)

Kab. GORONTALO

1. PKM BONGOMEME(2 Desa) *

2. PKM PULUBALA(1 Desa) *

3. PKM LIMBOTO BARAT(2 Desa) **

4. PKM TILANGO(1 Desa) *

5. PKM BILUHU(2 Desa)

6. PKM BILATO(1 Desa)

7. PKM DUNGALIYO (1 Desa) *

Kab. MALUKU TENGAH

1. PKM LAYENI(1 Desa) *

2. PKM WAHAI(1 Desa) *

3. PKM WAER(2 Desa)

4. PKM TEHORU(2 Desa)

5. PKM PORTO HARIA(1 Desa)

6. PKM PASAHARI A(2 Desa)

7. PKM PASAHARI B (1 Desa)

Kab. LANNY JAYA

1. PKM MELAGINERI (1 Desa) *

2. PKM TIOMNERI (7 Desa) *

3. PKM MAKKI (1 Desa) *

4. PKM DIMBA (1 Desa) *

Note :

* Puskesmas PIS PK (45)

* Puskesmas Terakreditasi (22 )

PETA SUMBER DAYA DI PUSKESMAS INTERVENSI

STUNTING DI 10 KAB/KOTA

15

Kab. Rokan Hulu

1. Dokter : 83%

2. Bidan : 100%

3. Perawat: 100%

4. Nakes Masy.: 83%

5. Nakes Ling.: 66%

6. Gizi : 66%

Kab. Lampung Tengah

1. Dokter : 44%

2. Bidan : 55%

3. Perawat: 66%

4. Nakes Masy.: 55%

5. Nakes Ling.: 33%

6. Gizi : 0%

Kab. Cianjur

1. Dokter : 100%

2. Bidan : 100%

3. Perawat: 100%

4. Nakes Masy.: 33%

5. Nakes Ling.: 66%

6. Gizi : 44%

Kab. Pemalang

1. Dokter : 100%

2. Bidan : 100%

3. Perawat: 100%

4. Nakes Masy.: 42%

5. Nakes Ling.: 71%

6. Gizi : 100%

Kab. Brebes

1. Dokter : 100%

2. Bidan : 100%

3. Perawat: 100%

4. Nakes Masy.: 75%

5. Nakes Ling.: 62%

6. Gizi : 62%

Kab. Lombok tengah

1. Dokter : 100%

2. Bidan : 100%

3. Perawat: 100%

4. Nakes Masy.: 100%

5. Nakes Ling.: 100%

6. Gizi : 100%

Kab. Ketapang

1. Dokter : 85%

2. Bidan : 100%

3. Perawat: 100%

4. Nakes Masy.: 57%

5. Nakes Ling.: 57%

6. Gizi : 85%

Kab. Gorontalo

1. Dokter : 100%

2. Bidan : 100%

3. Perawat: 100%

4. Nakes Masy.: 57%

5. Nakes Ling.: 100%

6. Gizi : 71%

Kab. Maluku Tengah

1. Dokter : 42%

2. Bidan : 100%

3. Perawat: 100%

4. Nakes Masy.: 14%

5. Nakes Ling.: 57%

6. Gizi : 85%

Kab. Lanny Jaya

1. Dokter : 25%

2. Bidan : 100%

3. Perawat: 100%

4. Nakes Masy.: 50%

5. Nakes Ling.: 25%

6. Gizi : 25%

PETA SASARAN UTAMA DI PUSKESMAS INTERVENSI

STUNTING DI 10 KAB/KOTA

16

Kab. Rokan Hulu

1. Rematri = 924

2. Bumil = 764

3. Bayi = 694

4. Baduta = 1.347

5. Balita = 3.323

6. Jml. Stunting = 1.236

Cat : Bebas Malaria

Kab. Lampung Tengah

1. Rematri = 1.913

2. Bumil = 1.165

3. Bayi = 1.059

4. Baduta = 2.095

5. Balita = 5.313

6. Jml. Stunting = 1.730

Cat : Bebas Malaria

Kab. Cianjur

1. Rematri = 1.730

2. Bumil = 982

3. Bayi = 892

4. Baduta = 1.726

5. Balita = 4.412

6. Jml. Stunting = 1.575

Cat : Bebas Malaria

Kab. Pemalang

1. Rematri = 1.433

2. Bumil = 730

3. Bayi = 664

4. Baduta = 1.285

5. Balita = 3.310

6. Jml. Stunting = 1.019

Cat : Bebas Malaria

Kab. Brebes

1. Rematri = 2.455

2. Bumil = 1.221

3. Bayi = 1.110

4. Baduta = 2.191

5. Balita = 5.532

6. Jml. Stunting = 1.577

Cat : Bebas Malaria

Kab. Ketapang

1. Rematri : 636

2. Bumil : 394

3. Bayi : 280

4. Baduta: 535

5. Balita : 1369

6. Jmh Stunting : 576

Cat : Endemis rendah malaria

Kab. Lombok Tengah

1. Rematri : 2080

2. Bumil : 1326

3. Bayi : 1206

4. Baduta: 2381

5. Balita : 5768

6. Jmh Stunting : 2,267

Cat : Bebas Malaria

Kab. Gorontalo

1. Rematri : 541

2. Bumil : 326

3. Bayi : 296

4. Baduta: 569

5. Balita : 1399

6. Jmh Stunting : 452

Cat : Endemis rendah malaria

Kab. Maluku Tengah

1. Rematri : 490

2. Bumil : 130

3. Bayi : 318

4. Baduta: 581

5. Balita : 1471

6. Jmh Stunting : 471

Cat : Endemis sedang malaria

Kab. Lanny Jaya

1. Rematri : 195

2. Bumil : 92

3. Bayi : 84

4. Baduta: 130

5. Balita : 392

6. Jmh Stunting : 112

Cat : Endemis rendah malaria

PETA KEBUTUHAN LOGISTIK PUSKESMAS

INTERVENSI STUNTING DI 10 KAB/KOTA

17

Kab. Rokan Hulu

1. TTD= 119,663 Tablet

2. Vit A = 5,664 Kapsul

3. Obat Cacing= 13,608 Obat

4. Vaksin IDL= 1539 Paket

5. PMT = 2,378 Kilo

Kab. Lampung Tengah

1. TTD= 242,624 Tablet

2. Vit A = 10,059 Kapsul

3. Obat Cacing= 33,635 Obat

4. Vaksin IDL= 2614 Paket

5. PMT = 6,308 Kilo

Kab. Ketapang

1. TTD= 68,487 Tablet

2. Vit A = 2,983 Kapsul

3. Obat Cacing= 8,820 Obat

4. Vaksin IDL= 794 Paket

5. PMT = 2,901 Kilo

Kab. Cianjur

1. TTD= 178,252 Tablet

2. Vit A = Kapsul 7,506

3. Obat Cacing= 24,024

Obat

4. Vaksin IDL= 1978 Paket

5. PMT = 2,177 KiloKab. Pemalang

1. TTD= 140,318 Tablet

2. Vit A = 5,628 Kapsul

3. Obat Cacing= 19,929 4.

4. Vaksin IDL= 1472 Paket

5. PMT = 4,206 Kilo

Kab. Brebes

1. TTD= 237,648 Tablet

2. Vit A = 9,405 Kapsul

3. Obat Cacing= 34,146 Obat

4. Vaksin IDL= 2460 Paket

5. PMT = 7,400 Kilo

Kab. Lombok Tengah

1. TTD= 68,487 Tablet

2. Vit A = 9,831 Kapsul

3. Obat Cacing= 28,892 Obat

4. Vaksin IDL= 2673 Paket

5. PMT = 227,488 Kilo

Kab. Gorontalo

1. TTD= 57,455 Tablet

2. Vit A = 2,386 Kapsul

3. Obat Cacing= 7,522 Obat

4. Vaksin IDL= 656 Paket

5. PMT = 1,424 Kilo

Kab. Maluku Tengah

1. TTD= 57,007 Tablet

2. Vit A = 2,512 Kapsul

3. Obat Cacing= 8,820 Obat

4. Vaksin IDL= 706 Paket

5. PMT = 3,501 Kilo

Kab. Lanny Jaya

1. TTD= 18,434 Tablet

2. Vit A = 670 Kapsul

3. Obat Cacing= 2,711 Obat

4. Vaksin IDL= 186 Paket

5. PMT = 460 Kilo

ANGGARAN DAK NON FISIK TA 2018

DI 10 KABUPATEN (dalam ribuan Rp)

18

Kab. Rokan Hulu

1. BOK

a. Kab : 783.138

b. PKM : 12.008.122 (21PKM)

2. Jampersal : 6.472.427

3. eLogistik : 176.239

Kab. Cianjur

1. BOK

a. Kab : 1.030.627

b. PKM : 20.811.664 (45 PKM)

2. Jampersal : 14.824.847

3. eLogistik : 173.841

Kab. Lampung Tengah

1. BOK

a. Kab : 1.015.700

b. PKM : 20.811.664 (38PKM)

2. Jampersal : 14.824.847

3. eLogistik : 173.841

Kab. Lanny Jaya

1. BOK

a. Kab : 847.255

b. PKM : 10.400.000 (10 PKM)

2. Jampersal : 3.185.000

3. eLogistik : 542.583

Kab. Maluku Tengah

1. BOK

a. Kab : 1.263.020

b. PKM : 25.618.092 (33 PKM)

2. Jampersal : 4.672.140

3. eLogistik : 323.309

Kab. Gorontalo

1. BOK

a. Kab : 783.138

b. PKM : 12.949.531 (21 PKM)

2. Jampersal : 2.489.742

3. eLogistik : 138.408

Kab. Pemalang

1. BOK

a. Kab : 793.450

b. PKM : 11.473.975 (22 PKM)

2. Jampersal : 2.917.303

3. eLogistik : 301.890

Kab. Brebes

1. BOK

a. Kab : 1.304.432

b. PKM : 20.848.195 (38 PKM)

2. Jampersal : 3.964.307

3. eLogistik : 73.530

Kab. Ketapang

1. BOK

a. Kab : 937.819

b. PKM : 15.368.122 (24PKM)

2. Jampersal : 4.755.227

3. eLogistik : 232.940

Kab. Lombok Tengah

1. BOK

a. Kab : 829.542

b. PKM : 11.181.968 (25 PKM)

2. Jampersal : 2.575.280

3. eLogistik : 102.400

ANGGARAN DAK FISIK TA 2018

DI 10 KAB (dalam ribuan Rp)

19

Kab. Rokan Hulu

1. DAK Reguler : 16.801.541

2. DAK Penugasan : -

3. DAK Afirmasi : -

Kab. Lampung Tengah

1. DAK Reguler : 11.549.638

2. DAK Penugasan : -

3. DAK Afirmasi : -

Kab. Cianjur

1. DAK Reguler : 85.694.190.184

2. DAK Penugasan : -

3. DAK Afirmasi : -

Kab. Pemalang

1. DAK Reguler : 15.710.337

2. DAK Penugasan : -

3. DAK Afirmasi : -

Kab. Brebes

1. DAK Reguler : 29.716.467

2. DAK Penugasan : -

3. DAK Afirmasi : -

Kab. Lombok Tengah

1. DAK Reguler : 10.212.001

2. DAK Penugasan : 33.953.373

3. DAK Afirmasi : -

Kab. Ketapang

1. DAK Reguler : 8.180.664

2. DAK Penugasan : 25.749.421

3. DAK Afirmasi : -

Kab. Gorontalo

1. DAK Reguler : 34.368.732

2. DAK Penugasan : 61.798.612

3. DAK Afirmasi : -

Kab. Maluku Tengah

1. DAK Reguler : 20.285.481

2. DAK Penugasan : 20.599.537

3. DAK Afirmasi : -

Kab. Lanny Jaya

1. DAK Reguler : 8.330.979

2. DAK Penugasan : -

3. DAK Afirmasi : 14.725.323

Dukungan Lintas Sektor

yang Diharapkan

BPS terkait penguatan dan sinkronisasi data sasaran per desa

BPJS terkait penguatan data pemegang kartu KIS dan PBI per-desa locus

stunting

BKKBN terkait penguatan program KB & Pendidikan kesehatan reproduksi

remaja

Kementan terkait fortifikasi bahan pangan & ketahanan pangan

KemenDes & Pembangunan Daerah Tertinggal terkait pemanfaatan

dana desa dan penggerakan potensi desa

20

Bappenas, KemenPUPERA & Kemendagri terkait perbaikaan sarana

prasarana, sanitasi & penyediaan akses pada air bersih

Kementerian Perdagangan dan Perindutrian terkait fortifikasi garam, food

labelling

BPOM terkait keamanan dan standardisasi pangan

Kemendikbud terkait advokasi dan sosialisasi program intervensi stunting di

kalangan pelajar dan lingkungan sekolah, sosialisasi gizi seimbang di PAUD

Kemen Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak terkait

perberdayaan ibu dalam persiapan pemenuhan PMT dan KIE stunting21

Dukungan Lintas Sektor

yang Diharapkan

Program Kemenkes Terkait

Desa Padat Karya

Tidak ada anggaran khusus di Kemenkes yang dapat disalurkan

langsung ke masyarakat terkait pelaksanaan program Padat Karya

Tunai di desa.

Makanan lokal untuk makanan tambahan bagi kelompok sasaran

tertentu seperti ibu hamil & balita serta anak sekolah dapat

dilakukan dengan tujuan penyuluhan dan pemulihan (dilengkapi

dengan zat gizi mikro yang masih diperlukan secara khusus bagi

kelompok sasaran tertentu)

22

Program Kemenkes Terkait

Desa Padat Karya

Ketersediaan bahan makanan lokal untuk makanan tambahan

perlu disiapkan oleh Kementerian Pertanian, Kementerian

Perdagangan, Bulog dan atau Kementerian Sosial.

Makanan pabrikan untuk PMT Pemulihan masih diperlukan bagi

kelompok sasaran dan kondisi kedaruratan tertentu dengan tetap

memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk menggunakan

makanan lokal sebagai konsumsi harian

23

KEGIATAN KOMPONEN KEG WAKTU PELAKSANAAN PJ Lintas Program PJ Program

PEMBERIAN PMT BUMIL

KEK DAN BALITA

Melaksanakan rapat koordinasi dengan daerah (terintegrasi) TW 1 DIREKTORAT GIZI Direktorat Gizi

Sosialisasi (terintegrasi) TW 1 Direktorat Gizi

Menyusun Kebutuhan pemberian PMT TW 1 Direktorat Gizi

Penggalangan komitmen pemangku kepentingan terkait pemanfaatan dana

desa untuk mendukung penurunan stuntingJanuari – September 2018 Direktorat Promosi Kesehatan

Penggalangan komitmen dunia usaha/ormas/ kelompok potensial lainnya Januari – September 2018 Direktorat Promosi Kesehatan

Pengadaan PMT TW 1 - 2 Direktorat Gizi

Distribusi PMT TW 2 - 4 Direktorat Gizi

Penyediaan NSPK pedoman TW 1 - 2 Direktorat Gizi

Pengadaan Alat Deteksi Risiko Kehamilan (ADRK) Mei 2018Direktorat Kesehatan

Keluarga

Pengadaan paket kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita) Februari 2018Direktorat Kesehatan

Keluarga

Distribusi buku KIA Mei 2018Direktorat Kesehatan

Keluarga

Bimtek, Supervisi & Monev terintegrasi TW 1, dan TW 3 Direktorat Gizi

CONTOH PROSES KEGIATAN DARI PUSAT KE DAERAH:

PEMBERIAN PMT BUMIL KEK DAN BALITA

24

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS

KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA

RENCANA AKSI SPESIFIK

PEMBERIAN TTD

Memberikan penyuluhan terkait pentingnya

Tablet Tambah DarahRemaja Putri dan Ibu Hamil Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat

Terlaksananya Pemberian Tablet Tambah

DarahRemaja Putri dan Ibu Hamil Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat

PEMBERIAN PMT BUMIL KEK

DAN BALITA

Memberikan penyuluhan terkait pentingnya

PMTBumil KEK, Bayi dan Balita April - Desember Tenaga Gizi, Nakes Masyarakat

PMT terdistribusi sampai ke target sasaran Bumil KEK, Bayi dan Balita April - Desember Tenaga Gizi

PEMBERIAN OBAT KECACINGAN

Memberikan penyuluhan terkait pentingnya

Obat KecacinganBalita Januari dan Juli Perawat , Bidan, Nakes Masyarakat

Terdistribusinya Obat Kecacingan Balita Februari dan Agustus Perawat , Bidan

PEMBERIAN VIT. A

Memberikan penyuluhan terkait pentingnya

Vit. A dan KIAIbu Hamil dan Anak 1-2 Tahun Januari dan Juli Tenaga Gizi, Nakes Masyarakat

Terlaksananya pemberian obat cacing

terintegrasi dengan Vit A dan KIAIbu Hamil dan Anak 1-2 Tahun Februari dan Agustus Tenaga Gizi 25

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS

KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA

RENCANA AKSI SPESIFIK (Lanjutan)

MENGATASI KEKURANGAN IODIUM

Memberikan penyuluhan terkait skrining

hipotiroid kongenital pada bayi baru lahirBayi baru lahir Januari - Desember

Ahli Teknologi Lab. Medik, Nakes

Masyarakat

Terlaksananya skrining hipotiroid kongenital

pada bayi baru lahir (Pada puskes yg mampu &

terlatih melaksanakan SHK)

Bayi baru lahir Januari - Desember Ahli Teknologi Lab. Medik, Bidan

MELINDUNGI IBU HAMIL & BADUTA

DARI MALARIA

Memberikan penyuluhan terkait diagnosis dan

pengobatan malaria serta pemantauan minum

obat

Ibu Hamil dan Baduta Januari - DesemberDr, Bidan, Perawat, Nakes Lingkungan,

Nakes Masyarakat

Terlaksananya diagnosis dan pengobatan

malaria serta pemantauan minum obatIbu Hamil dan Baduta Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Lingkungan

PENCEGAHAN & PENGOBATAN DIARE

SERTA SUPLEMENTASI ZINK PADA

ANAK DIARE

Memberikan penyuluhan terkait obat Diare dan

Suplamen ZincBalita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat

Pemberian obat Diare dan Suplamen Zinc Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat

FORTIFIKASI ZAT BESI PADA

MAKANAN

Memberikan penyuluhan terkait kampanye KIE

melalui berbagai mediaSeluruh Masyarakat Januari - September Nakes Masyarakat, Nakes Masyarakat

Terlaksananya kampanye KIE melalui berbagai

mediaSeluruh Masyarakat Januari - September Nakes Masyarakat

26

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS

KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA

RENCANA AKSI SPESIFIK (Lanjutan)

PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR

LENGKAP

Memberikan penyuluhan terkait tentang

Penyelenggaraan Program Imunisasi NasionalIbu Hamil, Bayi dan Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat

Dilaksanakannya Norma/ Standar/ Prosedur/

Kriteria tentang Penyelenggaraan ImunisasiIbu Hamil, Bayi dan Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat

Melaksanakan Manajemen cold chain sesuai

standar yang masih berfungsi dengan baikIbu Hamil, Bayi dan Balita Januari - Desember

Dr, Bidan, Perawat,Nakes Masyarakat,

Ahli Kefarmasian

Memberikan penyuluhan terkait pencatatan

Imunisasi Dasar Lengkap

Ibu Hamil dan Anak sampai dengan

umur 6 tahunJanuari - Desember Dr, Bidan, Nakes Masyarakat

Sosialisasi Buku KIA sebagai media KIE dan

pencatatan Imunisasi Dasar Lengkap

Ibu Hamil dan Anak sampai dengan

umur 6 tahunJanuari - Desember Dr, Bidan

Memberikan penyuluhan terkait kegiatan ORI Ibu Hamil, Bayi dan Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat

Dilaksanakannya kegiatan ORI di daerah-daerah

yang terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3IIbu Hamil, Bayi dan Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat

27

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS

KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA

RENCANA AKSI SPESIFIK (Lanjutan)

MELAKUKAN TATA LAKSANA

TERHADAP BALITA STUNTING, GIZI

BURUK, GIZI KURANG.

Terlaksananya Tata Laksana Balita dan Stunting

Gizi Buruk dan Gizi Kurang sesuai dengan NSPK

Bayi, Baduta, Balita Stunting, Gizi

Buruk dan Gizi KurangJanuari - Desember Seluruh Nakes Puskesmas

MELAKSANAKAN SOSIALISASI

GERMAS

Memberikan Penyuluhan terkait IMD/ASI

Jolong/Colostrum, Asi Eksklusif, Asi Lanjutan

s.d 23 Bulan dan MP. ASI

Ibu Hamil, Bayi dan Baduta Januari - Desember Seluruh Nakes Puskesmas

Terlaksananya Sosialisasi Gerakan Masyarakat Seluruh Masyarakat Januari - Desember Seluruh Nakes Puskesmas

28

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS

KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA

RENCANA AKSI SENSITIF (Lanjutan)

MENINGKATKAN AKSES AIR BERSIH &

SANITASI

Memberikan penyuluhan terkait kesehatan

lingkungan di TTU (SD, SMP, Puskesmas)Seluruh Masyarakat Januari - Desember Nakes Lingkungan, Nakes Masyarakat

Melakukan inspeksi kesehatan lingkungan di TTU

(SD, SMP, Puskesmas) yang ada di daerahSeluruh Masyarakat Januari - Desember Nakes Lingkungan, Nakes Masyarakat

PEMBERIAN JAMPERSAL

Memberikan sosialisasi terkait jampersal Ibu Hamil, Ibu Bersalin Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat

Terlaksananya kegiatan jampersal Ibu Hamil, Ibu Bersalin Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat

PENDIDIKAN POLA ASUH & GIZI

SEIMBANG PADA ORANG TUA

Memberikan penyuluhan terkait Paket Kelas Ibu

sebagai materi KIE dalam pengasuhan anak Ibu Hamil Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat

Melaksanakan Paket Kelas Ibu sebagai materi

KIE dalam pengasuhan anak Ibu Hamil Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat

Memberikan penyuluhan terkait orientasinya

SDIDTK (Stimulasi Deteksi Intervensi Dini

Tumbuh Kembang)

Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat

Terorientasinya SDIDTK (Stimulasi Deteksi

Intervensi Dini Tumbuh Kembang) bagi

pengelola program KIA Dinkes Kab/kota dan

petugas kesehatan puskesmas serta pendidik

PAUD dan TK

Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat 29

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS

KEGIATAN INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA

RENCANA AKSI SENSITIF (Lanjutan)

PENANGANAN STUNTING

TERINTEGRASI SECARA LINTAS

PROGRAM TERMASUK SUMBER DAYA

MELALUI MANAJEMEN

PUSKESMAS(P1, P2 dan P3)

Melakukan Manajemen Puskesmas dalam

rangka intervensi integratif stunting Ibu Hamil, Bayi, Baduta dan Balita Januari - Desember Semua Nakes

Melaksanakan Manajemen Puskesmas Sesuai

Standar AkreditasiIbu Hamil, Bayi, Baduta dan Balita Januari - Desember Semua Nakes

PEMBERIAN OBAT ANTI

TUBERCOLOSIS PADA PENDERITA TB

Memberikan penyuluhan terkait Obat Anti

Tubercolosis pada penderita TBSeluruh Penderita TB Januari - Desember Dr, Perawat, Nakes Masyarakat

Tatalaksana Obat Anti Tubercolosis pada

penderita TBSeluruh Penderita TB Januari - Desember Dr, Perawat, Nakes Masyarakat

PELAYANAN JKN KEPADA

MASYARKAT DESA

Memberikan penyuluhan terkait Pelayanan JKN Seluruh Masyarakat Desa Januari - DesemberDr, Drg, Bidan, Perawat, Nakes

Masyarakat

Terlaksananya Pelayanan JKN Kepada

Masyarakat DesaSeluruh Masyarakat Desa Januari - Desember

Dr, Drg, Bidan, Perawat, Ahli Teknologi

Lab. Medik, Tenaga Gizi, Ahli

Kefarmasian, Nakes Lingkungan

30

PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI

KESEHATAN

1. Melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

2. Mengembangkan Pendekatan Pembelajaran berbasis lapangan dalam mekanisme

pendidikan.

3. Melakukan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan.

4. Mengembangkan Desa/Kelurahan binaan dengan pendekatan yang komprehensif

dan integratif

5. Melakukan evaluasi kebijakan dan memberikan masukan kepada Dinas Kesehatan dan

Pemerintah Daerah

31

TERIMA KASIH

32