PROFIL TOKOH CERITA PADA KARANGAN FABEL SISWA KELAS …
Transcript of PROFIL TOKOH CERITA PADA KARANGAN FABEL SISWA KELAS …
PROFIL TOKOH CERITA PADA KARANGAN FABEL SISWA
KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
YUNIA FIDA FAUZIYYAH
A310160009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
1
PROFIL TOKOH CERITA PADA KARANGAN FABEL SISWA KELAS
VII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis binatang yang
terkandung dalam karangan fabel siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5
Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif.
Sumber data penelitian ini diambil dari karangan siswa berupa fabel. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan
teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis dokumen model etnografi. Keabsahan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu trianggulasi teori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
jenis-jenis tokoh binatang yang terkandung dalam karangan fabel ada 29. Terdiri
dari Kancil, Kelinci, Semut, Serigala, Kucing, Burung Merpati, Kura-kura, Tupai,
Ayam, Singa, Rusa dan lain-lain.
Kata kunci: profil, tokoh, fabel.
Abstract
This study aims to describe the types of animals contained in fables written by
student grades VII of SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. The type of research is a
qualitative descriptive study. The data source of this research was taken from
students’ essays in the form of fables. Data collection technique used in this study
were listening and note taking techniques. The data analysis technique used in this
study is the document analysis technique of the ethographic model. The validity
of the data used in this study is the theory triangulation. The results of this study
indicate that there are 29 types of animal figures contained in fables, consisting of
mouse deer, rabbit, ants, wolves, cats, pigeons, turtles, squirrels, chickens, lions,
deer and others.
Keywords: profile, figure, fable.
1. PENDAHULUAN
Profil merupakan pandangan dari samping tentang wajah seseorang, gambar atau
lukisan berbentuk orang dari samping, sketsa biografis, penampang atau gunung,
tanah, ikhtisar atau grafik yang mampu memberikan fakta tentang hal-hal khusus
(KBBI). Profil dapat diartikan sebagai gambaran singkat mengenai diri seseorang.
Melalui profil kita dapat mengetahui ciri-ciri seseorang secara jelas dan mudah.
Fabel adalah sebuah karangan fiktif yang menceritakan binatang. Biasanya
pengarang menggambarkan kehidupan binatang yang bertingkah laku seperti
manusia biasa. Tokoh utama yang diangkat dalam fabel yaitu binatang, karena
2
secara garis besar fabel menceritakan kehidupan binatang. Fabel bukan hanya
menghibur para pembaca, tetapi dapat mengajarkan dan menyampaikan nilai-nilai
moral.
Nasution berpendapat bahwa, fabel adalah dongeng singkat berisi
binatang. Dongeng yang diceritakan mamapu menggambarkan karakter binatang
seolah-olah seperti manusia yang dapat berbicara, berpikir, berperasaan dan
berinteraksi dengan lingkunga sekita. Dongeng fabel mempunyai tujuan untuk
menyampaikan ajaran moral atau budi pekerti dengan cara yang menarik.
Cerita fabel dikenal sebagai cerita binatang yang mengandung moral.
Terdapat pesan yang berkaitan dengan ajaran nilai moral pada bagian akhir cerita.
Melalui cerita fabel, pembaca dapat membedakan perilaku baik atau buruk.
Karangan fabel hendaknya ditulis oleh siswa, karena mampu melatih siwa untuk
menuangkan gagasan secara tersusun, lengkap dan runtut.
Nilai moral harus dikenalkan kepada siswa karena bertujuan untuk
menanamkan nikai sikap . Hal ini dapat dikatakan sebagai pendidikan yang
mampu mengajarkan kepada siswa bagaimana bertingkah laku dalam kehidupan
bermasyarakat. Siswa bisa membedakan sikap yang baik atau buruk. Sehingga
nilai moral sangat penting untuk diajarkan kepada siswa sejak dini.
Tokoh adalah pemeran pristiwa dalam cerita khayalan. Artinya, cerita itu
hanya rekaan belaka dari seorang pengarang. Tokoh mempunyai karakter yang
berbeda-beda. Pengarang dapat menggambarkan karakter tokoh secara langsung
dan tidak langsung. Kehadiran tokoh membuat cerita menjadi menarik.
Menurut Hasniyati, tokoh adalah orang yang penting dalam sebuah cerita
fiksi. Artinya, cerita fiksi itu bukan diangkat dari kisah nyata melainkan hanya
khayalan dari seorang pengarang. Jika membaca cerita fabel, novel, atau cerpen
akan muncul sebuah pikiran mengenai tokoh-tokoh yang digambarkan dalam
cerita. Pembaca akan mengetahui bagaimana karakter tokoh-tokoh yang
terkandung dalam cerita.
Menurut Nurgiyantoro bahwa tokoh adalah suatu karya naratif yang
menampilkan orang berkualitas moral, yang dapat digambarkan melalui ucapan
dan tindakan. Dari segi peranan tokoh yang penting akan ditampilkan dari awal
3
sampai akhir. Tokoh tambahan akan dimunculkan beberapa kali atau sekali dalam
cerita.
Pengarang dapat menggambarkan tokoh secara jelas melalui fabel. Tanpa
kehadiran tokoh, fabel tidak akan menjadi cerita yang sempurna. Tokoh sebagai
salah satu unsur yang tidak dapat dihilangkan dalam cerita fabel. Jika pembaca
mampu terbawa oleh cerita pada karangan, berarti pengarang berhasil dalam
menggambarkan tokoh. Cerita yang diciptakan seolah-olah terjadi dalam
kehidupan yang sebenarnya.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan jenis-jenis
tokoh yang terkandung dalam fabel adalah penelitian yang dilakukan oleh
Nurfatin berjudul “Karakteristik Tokoh Kancil pada Cerita Rakyat Tradisional
Indonesia”. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari berjudul “Improving The
Eighth Grade Student’ Participation and Their Reading Comprehension
Achievement By Using Indonesian Fables at SMPN N 2 Ambulu Jember”
.Penelitian yang dilakukan oleh Juanda berjudul “Eksplorasi Nilai Fabel sebagai
Sarana Alternatif Edukasi Siswa” .
Membaca penting untuk dilakukan, karena siswa mendapatkan informasi
yang penting dari berbagai macam sumber. Selain itu kegiatan membaca juga
dapat mendidik siswa agar terbiasa dan gemar membaca berbagai hal. Melalui
membaca siswa dapat menambah perbendaraan kata, ide dan gagasan yang dapat
diolah sendiri. Siswa yang rajin membaca, maka kemapuan berpikir akan
meningkat.
Kegiatan membaca harus meluangkan waktu, karena siswa tidak hanya
membaca tetapi harus memahami isi bacaan. Perlu diketahui bahwa sekarang
banyak siswa yang hanya sekadar membaca tanpa memahami isi cerita secara
keseluruhan. Misalnya, ketika siswa membaca karangan fabel Nabila Nur siswa
kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta yang berjudul “Gajah danKancil”.
Jika siswa mampu membaca dan memahami karangan, ia dapat menyebutkan
tokoh yang terkandung dalam karangan fabel tersebut. Dibandingkan siswa yang
hanya membaca karangan saja, ia tidak akan mampu menyebutkan tokoh yang
4
terkandung dalam karangan fabel tersebut. Kejadian seperti ini sering kita
temukan di berbagai tempat.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas profil tokoh
cerita pada karangan fabel. Penelitian ini penulis memberi judul “Profil Tokoh
Cerita pada Karangan Fabel Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta”.
2. METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Setyosari (2010:49) berpendapat bahwa, metode penelitian deskriptif adalah
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan secara lengkap
tentang suatu objek, peristiwa, keadaan dan orang yang dijelaskan baik
menggunakan kata-kata maupun angka. Penelitian kualitatif adalah pendekatan
yang bersifat subjektif dan sistematis, dapat digunakan untuk memberikan makna
setiap objek data berupa kata-kata menurut Danin. Jadi, metode deskriptif
kualitatif merupakan penelitian yang mempunyai tujuan untuk menggambarkan
suatu objek, peristiwa dan keadaan yang akan dianalisis.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, tepatnya
Jalan Slamet Riyadi No. 443, Pajang Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta,
Provinsi Jawa Tengah (57146). Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September
2019 sampai bulan Februari 2020.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang
menggambarkan tokoh pada karangan fabel siswa kelas VII SMP Muhammadiyah
5 Surakarta. Sumber data merupakan semua informasi berupa bentuk nyata.
Sumber data dalam penelitian ini berupa karangan fabel siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik simak dan teknik catat, karena menyesuaikan sifat sumber data yaitu
karangan. Peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk menulis karangan fabel,
setelah itu data dikumpulkan. Teknik simak adalah teknik yang dilakukan dengan
cara membaca dan memahami karangan. Teknik catat adalah mencatat berbagai
5
hal penting yang ditemukan dalam karangan. Jika kedua teknik tersebut sudah
dilakukan, langkah selanjutnya menganalisis dan mendeskripsikan data.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis dokumen model etnografi. Spradley berpendapat bahwa, etnografi adalah
usaha yang dilakukan untuk memperhatikan makna-makna dalam suatu kejadian
yang menimpa orang-orang. Peneliti akan memahami orang-orang yang ada
dalam data. Teknik yang digunakan peneliti bertujuan untuk menganalisis
karangan fabel siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu trianggulasi
teori. Moleong berpendapat bahwa, trianggulasi teori adalah teknik yang
digunakan untuk memastikan data yang telah terkumpul memenuhi persyararatan.
Trianggulasi teori bertujuan untuk meningkatkan pemahaman atas hasil data yang
telah dikumpulkan. Penelitian ini membandingan teori dengan penelitian relevan
yang telah dilakukan, berkaitan karakter tokoh dalam karangan fabel siswa kelas
VII SMP Muhamamdiyah 5 Surakarta.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan yang disajikan. Penelitian ini
menganalisis 30 karangan siswa yang berupa fabel. Pada karangan fabel siswa
kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta ditemukan jenis-jenis tokoh binatang.
Tokoh adalah pelaku yang berkaitan dengan perwatakan dalam suatu karya
sastra (novel) menurut Azizah. Perwatakan mempunyai arti yang sama dengan
karakter. Tokoh mempunyai karakter yang berbeda-beda. Ketika pembaca
memahami karya sastra seorang pengarang, ia akan mengetahui karakter tokoh
yang terkandung dalam cerita.
Abraham berpendapat bahwa tokoh utama merupakan tokoh yang paling
utama dalam cerita. Artinya tokoh itu sering muncul dari awal sampai akhir cerita,
baik yang dikenai kejadian maupun pelaku kejadian. Tokoh tambahan sebagai
tokoh yang muncul lebih sedikit dari tokoh utama. Kehadirannya hanya satu kali
dalam cerita.
6
Tokoh merupakan pemeran pristiwa dalam cerita khayalan, sehingga cerita
itu akan menjadi menarik . Tokoh mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Pengarang dapat menggambarkan karakter tokoh secara langsung dan tidak
langsung. Kehadiran tokoh membuat cerita menjadi menarik dan digemari para
pembaca. Analisis data jenis-jenis tokoh binatang yang dikaji dalam penelitian ini
adalah semua tokoh yang terkandung dalam karangan fabel.
Berikut ini contoh kalimat yang menyatakan tokoh binatang Kancil yaitu
“suatu hari si Kancil mencari makanan. Pada saat itu si Kancil menemukan
sebuah Manggis”. Contoh kalimat yang menyatakan tokoh binatang Burung
Kenari “pada suatu hari seorang Gagak sedang membaca buku cerita dan
akhirnya bertemu dengan Burung Kenari.” Contoh kalimat yang menyatakan
tokoh binatang Kelinci “pada suatu hari hiduplah seekor Kelinci dan kura-kura
disebuah hutan besar di daerah Kalimantan”.Contoh kalimat yang menyatakan
tokoh Serigala “pada suatu hari saat si Serigala berjalan-jalan dengan mencari
makanan, dia bertemu dengan si Kancil bertanya “sedang apa Serigala?”.
Tabel 1. hasil penelitian sebagai berikut.
No Jenis Tokoh
Binatang
Judul Karangan yang
Menggunakan Tokoh
Penulis Jumlah
Karangan
1. Kancil Gajah dan Kancil NNO 9
Si Kancil dan Si Siput AFR
Kancil Mati DC
Semut yang Malang LNA
Serigala dan Burung
Merpati
LOR
Semut dan Belalang BAFF
Kancil dan Anjing DRP
Singa yang Kelaparan MHK
Kancil yang Diburu
Manusia
NAH
2. Kelinci Persahabatan Si Bunbun KNS 6
Kelinci dan Kura-kura VNA
Kelinci AMP
Kelinci dan Serigala AIMA
Kelinci yang Sombong ARES
Kerbau yang Baik Hati RJ
3. Semut Semut yang Malang LNA 5
Semut Sang Penyelamat AAHP
7
Semut dan Merpati ANH
Belalang Sembah AIP
Semut dan Belalang BAFF
4. Serigala Serigala dan Burung
Merpati
LOR 5
Pengembala Biri-biri dan
Serigala
NAW
Kelinci dan Serigala AIMA
Tupai dan Elang MM
Serigala Penyendiri MRZQ
5. Kucing Kocheng Oren yang
Jahat&Sombong
DMM 4
Kucing yang Iri N
Kelinci yang Sombong ARES
Kucing dan Tikus MRI
6. Burung
Merpati
Persahabatan Si Bunbun KNS 4
Serigala dan Burung
Merpati
LOR
Kelinci AMP
Semut dan Merpati ANH
7. Kura-kura Kelinci dan Kura-kura VNA 4
Kelinci yang Sombong ARES
Kura-kura dan Siput HS
Merak yang Sombong LNPW
8. Tupai Persahabatan Si Bunbun KNS 3
Burung Gagak yang
Cerdik
NTGP
Tupai dan Elang MM
9. Ayam Kelinci yang Sombong ARES 3
Yang Rakus DRM
Kucing dan Tikus MRI
10. Singa Persahabatan Si Bunbun KNS 3
Singa yang Kelaparan MHKH
Kerbau yang Baik Hati RJ
11. Rusa Yang Rakus DRM 3
Rusa dan Harimau MRM
Kerbau yang Baik Hati RJ
12. Burung Elang Yang Rakus DRM 3
Tupai dan Elang MM
Serigala Penyendiri MRZQ
13. Belalang Belalang Sembah AIP 2
Semut dan Belalang BAFF
14. Gajah Gajah dan Kancil NNO 2
Semut Sang Penyelamat AAHP
15. Siput Si Kancil dan Si Siput AFR 2
8
Kura-kura dan Siput HS
16. Bangau Persahabatan Si Bunbun KNS 2
Nasehat Burung Kenari NTA
17. Harimau Kelinci dan Kura-kura VNA 2
Rusa dan Harimau MRM
18 Monyet Persahabatan Si Bunbun KNS 2
Kelinci yang Sombong ARES
19. Burung Gagak Nasehat Burung Kenari NTA 2
Burung Gagak yang
Cerdik
NTGP
20. Beruang Kelinci yang Sombong ARES 2
Serigala Penyendiri MRZQ
21. Kerbau Kancil yang Diburu
Manusia
NAH 2
Kerbau yang Baik Hati RJ
22. Domba Pengembala Biri-biri dan
Serigala
NAW 1
23. Burung Kenari Nasehat Burung Kenari NTA 1
24. Kadal Semut Sang Penyelamat AAHP 1
25. Lalat Kancil Mati DC 1
26. Burung Merak Merak yang Sombong LNPW 1
27. Tikus Kucing dan Tikus MRI 1
28. Kambing Yang Rakus DRM 1
29. Anjing Kancil dan Anjing DRP 1
Berdasarkan tabel di atas tokoh binatang yang paling banyak digunakan
adalah Kancil, karena banyak siswa yang tertarik menggunakan tokoh Kancil di
dalam fabel. Alasannya, tokoh binatang Kancil sering dikenal sebagai sosok yang
unik, nakal, suka mencuri timun dan suka berbohong. Selain itu tokoh binatang
Kancil sangat populer dikalangan anak-anak.
Tokoh binatang yang paling sedikit dalam karangan fabel siswa kelas VII
SMP Muhammadiyah 5 Surakarta adalah Domba, Burung Kenari, Kadal, Lalat,
Burung Merak, Tikus, Kambing dan Anjing. Siswa tidak tertarik mengangkat
nama-nama tokoh binatang tersebut, karena tidak ada keunikan yang digambarkan
dalam cerita. Selain itu karena kurang populer dikalangan anak-anak.
9
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, tokoh binatang yang
terkandung dalam karangan fabel berjumlah 29. Terdiri dari tokoh Kancil,
Kelinci, Semut, Serigala, Kucing, Burung Merpati, Kura-kura, Tupai, Ayam,
Singa, Rusa, Burung Elang, Belalang, Gajah, Siput, Bangau, Harimau, Monyet,
Burung Gagak, Beruang, Kerbau, Domba, Burung Kenari, Kadal, Lalat, Burung
Merak, Tikus, Kambing dan Anjing.
Persamaan penelitian Nurfatin dengan penelitian ini yaitu sama-sama
menghasilkan tokoh Kancil, Kelinci, Gajah, Singa, Semut, Gagak dan Serigala.
Perbedaannya penelitian Nurfatin hasilnya ada 7 tokoh binatang dan Pak Tani,
sedangkan penelitian ini hasilnya ada 29 tokoh binatang.
Persamaan penelitian Lestari dengan penelitian ini adalah sama-sama
menganalisis karakter tokoh fabel. Perbedaannya penelitian Lestari hasilnya
mempresentasikan kemampuan siswa dalam membaca fabel, sedangkan penelitian
ini menghasilkan tokoh dan karakter tokoh yang terkandung dalam karangan
fabel.
Persamaan penelitian Azizah dengan penelitian ini adalah sama-sama
menghasilkan karakter tokoh. Perbedaannya penelitian Azizah terdapat karakter
tokoh utama dan tokoh bawahan yang terkandung dalam novel, sedangkan
penelitian ini ada 29 tokoh yang terkandung dalam karangan fabel siswa kelas VII
SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
Persamaan penelitian Juliantini dengan penelitian ini adalah sama-sama
menghasilkan karakter tokoh. Perbedaannya penelitian Juliantini hasilnya hanya
fokus pada karakter tokoh utama yang terkandung dalam naskah bali, sedangkan
penelitian ini terdapat 29 tokoh binatang yang terkandung dalam karangan fabel.
Persamaan penelitian Niani dengan penelitian ini adalah sama-sama
menghasilkan tokoh beserta karakternya. Perbedaannya, penelitian yang
dilakukan oleh Niani hasilnya karakter tokoh utama Arya mengalami perubahan
karakter. Sedangakan penelitian ini terdapat 29 tokoh yang mempunyai karakter
cerdik, baik hati, jahat, sombong, perhatian dan lain-lain.
10
Persamaan penelitian Patriana dengan penelitian ini adalah terletak pada
objeknya, menghasilkan tokoh binatang yang dapat berperilaku seperti manusia.
Perbedaanya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Patriana (2013) menghasilkan
dua versi tokoh fabel dalam bahasa Inggris dan Indonesia, sedangkan penelitian
ini hanya menghasilkan karakter tokoh yang terkandung dalam karangan fabel
siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
Persamaan penelitian Abrar dengan penelitian ini adalah sama-sama
menghasilkan tokoh binatang Kura-kura dan Kelinci dalam karangan fabel.
Perbedaan keduanya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Abrar (2016)
menghasilkan 2 tokoh binatang, sedangkan penelitian ini menghasilkan 29 tokoh
binatang.
Persamaan penelitian Abraham dengan penelitian ini adalah sama-sama
menghasilkan tokoh. Perbedaan keduanya yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Abraham menghasilkan 3 tokoh yang terkandung dalam novel Surat Kecil untuk
Tuhan Karya Agnes Davonar, sedangkan penelitian ini menghasilkan 29 tokoh
yang terkandung dalam karangan fabel siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5
Surakarta.
Persamaan penelitian Juanda dengan penelitian ini adalah sama-sama
menghasilkan tokoh binatang. Perbedaan keduanya yaitu penelitian Juanda
menghasilkan tokoh dan karakter yang baik saja, sedangkan penelitian ini
menghasilkan tokoh binatang saja.
Persamaan penelitian Tantri dengan penelitian ini adalah sama-sama
menghasilkan tokoh. Perbedaan keduanya yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Tantri menghasilkan tokoh dan 18 karakter baik dalam novel, sedangkan
penelitian ini menghasilkan 29 tokoh binatang yang terkandung dalam fabel.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Profil Tokoh Cerita pada
Karangan Fabel Siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta ditemukan
hasil penelitian pada rumusan masalah satu berupa tokoh. Jenis-jenis tokoh
binatang yang terkandung dalam karangan fabel ada 29. Terdiri dari Kancil,
11
Kelinci, Semut, Serigala, Kucing, Burung Merpati, Kura-kura, Tupai, Ayam,
Singa, Rusa, Burung Elang, Belalang, Gajah, Siput, Bangau, Harimau, Monyet,
Burung Gagak, Beruang, Kerbau, Domba, Burung Kenari, Kadal, Lalat, Burung
Merak, Tikus, Kambing dan Anjing. Tokoh Anjing dikenal sebagai sosok yang
jahat, sebagaimana kutipan dalam karangan DKRO (B/11).
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, Ihsan. 2017. “Struktur Kepribadian Tokoh dalam Novel Surat Kecil
untuk Tuhan Karya Agnes Davonar”. Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra
dan Pengajarannya, 3(1): 55-63. https://doi.org/10.22219/kembara.v3i
Abrar, Mukhlash. 2016. “Learning from Fable: Moral Values in Tree Selected
English Stories”. Dinamika, 16(1): 47-58.https://journal.iain-
samarinda.ac.id/index.php/dinamika_ilmu/article/view/250
Azizah, Aida dan Leli Nisfi Setiana. 2016.“Karakter Tokoh dalam Novel Langit
Mekah Berkabut Merah Karya Geidurrahman Al-Mishry Berbasis Nilai-
nilai Karakter Religius dan Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di
Madrasah Aliyah”. Jurnal Refleksi Edukatika, 7(1): 79-83.
https://doi.org/10.24176/re.v7i1.1815
Hasniyati. 2018.”Eksistensi Tokoh Ayah dalam Novel Ayah Andrea Hirata dan
Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tereliye”. Master Bahasa,
6(3): 226-238. http://jurnal.unsyiah.ac.id/MB/article/view/12426
Juanda. 2018.”Eksplorasi Nilai Fabel sebagai Sarana Alternatif Edukasi
Siswa”.Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 18(2): 294-303.
https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v18i2.15517
Juliantini, Ni Putu Eka dan I Ketut Sudarsana.2018. “Analisis Karakter pada
Tokoh Utama dalam Satua Ni Diah Tantri serta Implikasinya terhadap
Perempuan Hindu Masa Kini”. Jurnal Ilmu Agama, 1(3): 249-259.
http://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/kamaya/article/view/84
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima
Lestari, Retno Andayani; Wiwik Istianah dan Sugeng Ariyanto. 2013. “Improving
The Eighth Grade Students; Participation and Their Reading
Comprehension Achievement By Using Indonesian Fables at SMP N 2
Ambulu Jember”. Pancaran, 1(1): 18-29. http://jurnal.unej.ac.id/index.
php/pancaran/article/view/783
12
Milawasari, F.A. 2017. “Analisis Karakter Tokoh Utama Wanita dalam Cerpen
Mendiang Karya S.N Ratmana”. Jurnal Bindo Sastra, 1 (2):87-94.
https://doi.org/10.3250/jbs.v1i2.740
Moleong, Lexi J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nasution, Yuannisah A.2018. “Peningkatan Menulis Teks Fabel melalui Model
Pembelajaran Media Gambar”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, 1(1): 18-29. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpbsi/
article/download/31567/pdf
Niani, Wa Ode. 2017.”Unsur Psikologis dan Perkembangan Karakter Tokoh
Utama dalam Novel di Bawah Kebesaran-Mu Hamba Takluk Karya
Taufiqurrahman Al-Azizy”.Jurnal Bastra, 1(4): 1-18.
http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA/article/view/2345
Nurfatin, Nofi Antika dan Rai Bagus Triadi. 2018. “Karakteristik Tokoh Kancil
pada Cerita Rakyat Tradisional Indonesia”. Jurnal Sasindo, 6(2): 53-65.
http://dx.doi.org/10.32493/sasindo.v6i2.53-64
Patriana, Terra. 2013.” Indonesian-English Fable Characters’ Representation and
Authors”. Passage, 1(2): 145-158.
https://ejournal.upi.edu/index.php/psg/article/view/547
Reistanti, Agustina Putri. 2017. “Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan
Cerita Fabel oleh Siswa Kelas VII E di SMP 2 Muhammadiyah
Surakarta”. Kajian Linguistik dan Sastra, 2(2): 126-140.
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:
Kencana. http://journals.ums.ac.id/index.php/KLS/article/view/6735
Sukadari; Suyata dan A.Kuntoro. 2015. “Penelitian Etnografi Tentang Budaya
Sekolah dalam Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Jurnal
Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 3(1): 58-68.
https://doi.org/10.21831/jppfa.va3i1.7812
Tantri, Ade Asih Susiari Tantri. 2017.”Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Tantri
(Perempuan yang Bercerita) Karya Cok Sawitri sebagai Alternatif
Pembelajaran Sastra di Sekolah Dasar”. Education and Language
International Conference Proceedings, 1(1): 57-68. http://jurnal.unissula.
ac.id/index.php/ELIC/article/view/1211