Profil Pengamanan Pantai Papua

25
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai 2 PROFIL PENGAMANAN PANTAI DI PROVINSI PAPUA I. Latar Belakang Balai Wilayah Sungai Papua (BWS) Papua dibentuk pada Tahun 2007 sebagai amanat dari Undang-Undang Nomor :7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang mengatur Pengelolaan Sumber Daya Air bersdasarkan pada Wilayah Sungai (WS), yaitu : WS Mamberamo-Tami -Apauvar, WS Einlanden-Digul -Bikuma, WS Omba dan WS Kamundan- Sabyar yang terdapat pada 2 (dua) Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Satker BWS Papua juga membawahi beberapa kegiatan salah satunya adalah : Kegiatan Pengaman Pantai. Secara umum geografis Provinsi Papua terletak di ......terdiri dari ...kabupaten dan...kotamadya dengan luas daratan.....bla...bla..bla.. Sulawesi Tenggara terletak dibagian Selatan Khatulistiwa diantara 3 ْ - 6 ْ Lintang Selatan dan 120 ْ 45’ - 124 ْ 60’ terdiri dari 10 Kabupaten dan 2 Kota Madya dengan luas daratan mencapai kurang lebih km2 yang terdiri dari pulau besar dan pulau kecil. Pesisir pantai Provinsi Papua sepanjang 20.000 km, sumber daya pesisir merupakan anugrah alam yang sangat berharga, membutuhkan pengelolaan, pengembangan dan pemeliharaan, baik untuk kepentingan saat ini maupun yang akan datang. Untuk pemanfaatan pantai Papua diperlukan suatu pengolahan yang berkesinambungan terarah dan terpadu. Kerusakan pantai atau penurunan sumber daya pantai sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia diantaranya penambangan batu karang penebangan hutan bakau, penutupan daerah pantai, pembuatan tambak dengan menghabiskan area hutan bakau, pembangunan pemukiman yang terlalu dekat dengan pantai dan pengembangan pantai yang tidak sesuai dengan potensi yang tersedia. Pantai produktif Papua terdapat di kota provinsi, kota madya dan dibeberapa kota kabupaten. Adapun beberapa pantai yang sangat berpotensi dikembangkan untuk berbagai kebutuhan, yang sudah rusak oleh manusia adalah sebagai berikut : 1. Pantai Biak terletak di Kab. Biak Numfor Secara geografis data lokasi Pembangunan Revetmen Pantai Biak (Lanjutan) adalah :

description

Profil Pengamanan Pantai Papua

Transcript of Profil Pengamanan Pantai Papua

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

2

PROFIL PENGAMANAN PANTAI

DI PROVINSI PAPUA

I. Latar Belakang

Balai Wilayah Sungai Papua (BWS) Papua dibentuk pada Tahun 2007 sebagai amanat dari

Undang-Undang Nomor : 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang mengatur

Pengelolaan Sumber Daya Air bersdasarkan pada Wilayah Sungai (WS), yaitu : WS

Mamberamo-Tami-Apauvar, WS Einlanden-Digul-Bikuma, WS Omba dan WS Kamundan-

Sabyar yang terdapat pada 2 (dua) Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Satker BWS

Papua juga membawahi beberapa kegiatan salah satunya adalah : Kegiatan Pengaman

Pantai.

Secara umum geografis Provinsi Papua terletak di ......terdiri dari ...kabupaten

dan...kotamadya dengan luas daratan.....bla...bla..bla..Sulawesi Tenggara terletak dibagian

Selatan Khatulistiwa diantara 3 ْ◌ - 6 ْ◌ Lintang Selatan dan 120 ْ◌ 45’ - 124 ْ◌ 60’ terdiri dari

10 Kabupaten dan 2 Kota Madya dengan luas daratan mencapai kurang lebih km2 yang

terdiri dari pulau besar dan pulau kecil.

Pesisir pantai Provinsi Papua sepanjang 20.000 km, sumber daya pesisir merupakan

anugrah alam yang sangat berharga, membutuhkan pengelolaan, pengembangan dan

pemeliharaan, baik untuk kepentingan saat ini maupun yang akan datang. Untuk

pemanfaatan pantai Papua diperlukan suatu pengolahan yang berkesinambungan terarah dan

terpadu.

Kerusakan pantai atau penurunan sumber daya pantai sebagian besar disebabkan

oleh kegiatan manusia diantaranya penambangan batu karang penebangan hutan bakau,

penutupan daerah pantai, pembuatan tambak dengan menghabiskan area hutan bakau,

pembangunan pemukiman yang terlalu dekat dengan pantai dan pengembangan pantai yang

tidak sesuai dengan potensi yang tersedia. Pantai produktif Papua terdapat di kota provinsi,

kota madya dan dibeberapa kota kabupaten.

Adapun beberapa pantai yang sangat berpotensi dikembangkan untuk berbagai

kebutuhan, yang sudah rusak oleh manusia adalah sebagai berikut :

1. Pantai Biak terletak di Kab. Biak Numfor

Secara geografis data lokasi Pembangunan Revetmen Pantai Biak (Lanjutan) adalah :

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

3

Sebelah Utara : Kampung Marires

Sebelah Selatan : Laut

Sebelah Timur : Kampung Opairet

Sebelah Barat : Bosnik

Lokasi Pekerjaan Pembangunan Revetment Pantai Biak (Lanjutan) Kabupaten Biak Numfor

dapat dicapai dari Kota Biak dengan melalui rute Jalan darat berjarak 20 km.Dari Kota Biak

dapat ditempuh selama 30 menit dengan kondisi jalan aspal baik dan jalan sirtu yang baik.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi

Kegiatan.(Terlampir )

2. Pantai Kaimana terletak di Kab. Kaimana

Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Kaimana Kabupaten

Kaimana adalah :

Sebelah Utara : Kampung Coa

Sebelah Selatan : Kota Kaimana

Sebelah Timur : Gunung

Sebelah Barat : Laut

Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Kaimana dicapai dari Kota Kaimana

dengan melalui rute Jalan darat berjarak 10 km dari Kota Kaimana dengan waktu

tempu 25 Menit dengan kondisi jalan aspal yang baik. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi Kegiatan.( Terlampir )

3. Pantai Raja Ampat terletak di kabupaten Raja Ampat

Secara geografis data lokasi Kegitan pelaksanan pengamanan pantai pada pekerjaan

Pembangunan Pengaman Pantai Raja Ampat Paket I & II, Kabupaten Raja Ampat

adalah :

Sebelah Utara : Gunung

Sebelah Selatan : Pulau Batanta

Sebelah Timur : Kota Sorong

Sebelah Barat : Laut Hallmahera

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

4

Lokasi Pengawasan Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Raja Ampat Paket I

Kabupaten Raja Ampat dapat dicapai dari kota Sorong melalui rute jalan Laut berjarak

± 20 Mil. Dari Kota Sorong dapat ditempuh selama kurang lebih selama 4 jam dengan

kapal laut.

4. Pantai Parai terletak di Kabupaten Biak Numfor

Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Parai Kabupaten Biak

Numfor adalah :

Sebelah Utara : Gunung

Sebelah Selatan : Laut

Sebelah Timur : Bosnik

Sebelah Barat : Mokmer

Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Parai dicapai dari Kota Biak dengan

melalui rute Jalan darat berjarak 16 km dari Kota Biak dengan waktu tempu 15

Menit dengan kondisi jalan aspal yang baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta

Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi Kegiatan.(Terlampir )

5. Pantai Skouw terletak di kota Jayapura

Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Skouw Kota Jayapura

adalah :

Sebelah Utara : Laut

Sebelah Selatan : Koya

Sebelah Timur : Skouw Yambe

Sebelah Barat : Skouw Sey

Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Skouw dicapai dari Kota Jayapura

dengan melalui rute Jalan darat berjarak 40 km dari Kota Jayapura dengan waktu

tempu 60 Menit dengan kondisi jalan aspal yang baik. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada. Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi Kegiatan (Terlampir ).

6. Pantai Bosnik terletak di kabupaten Biak Numfor

Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Bosnik adalah :

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

5

Sebelah Utara : Kampung Marires

Sebelah Selatan : Laut

Sebelah Timur : Kampung Opiaret

Sebelah Barat : Parai

Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Bosnik Kabupaten Biak Numfor

dapat dicapai dari Kota Biak dengan melalui rute Jalan darat berjarak 20 km dari

Kota Biak dengan waktu tempuh 25 menit dengan kondisi jalan aspal baik. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi

Kegiatan(Terlampir ).

7. Pantai Kumbe terletak di kabupaten Merauke

Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Kumbe Kabupaten

Merauke adalah :

Sebelah Utara : Kurik

Sebelah Selatan : Wendu

Sebelah Timur : Bedeng

Sebelah Barat : Unggari

Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Kumbe dicapai dari Kota Merauke

dengan melalui rute Jalan darat berjarak 40 km dari Kota Merauke dengan waktu

tempu 60 Menit sampai Pantai Wendu dengan kondisi jalan sebagian rusak

dilanjutkan dengan menyebrang dengan kapal motor / belang untuk sampai dipantai

kumbe ,Lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi

Kegiatan. (Terlampir ).

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

6

(EDIT BARU SAMPAI DISINI....................)

II. Maksud dan Tujuan ( perlu tambahan data2x )

Maksud adalah membuat bangunan pengaman pantai yang cocok untuk digunakan

pada wilayah Pantai Propinsi Papua yang selama ini telah terjadi erosi pantai ( kurang

data2x..) . Selain itu juga untuk mempertahankan kondisi pantai yang terkena abrasi dengan

mengurangi longsoran tebing pantai dan limpasan gelombang air laut pada lokasi dimana

banyak terdapat fasilitas umum, permukiman dan ladang masyarakat.

Tujuan adalah untuk mengatasi masalah secara teknis agar nantinya penanganan

yang akan diharapkan dapat menanggulangi kerusakan pantai dan mencegah lebih jauh lagi

terjadinya abrasi sehingga rasa ragu masyarakat akan kehilangan tempat tinggal, harta

benda dan jiwa mereka dapat teratasi dan tentunya juga dipertimbangkan dari segi

ekonomis, dan yang terpenting faktor alam merupakan hal yang mutlak dan harus tetap

dijaga kelestariannya serta aktifitas masyarakat yang ada di daerah tersebut.

Lokasi Pantai Biak , pantai Bosnik dan Pantai Parai

Lokasi Pantai Kumbe

Lokasi Pantai Raja Ampat

Lokasi Pantai Skouw

Lokasi Pantai Kaimana

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

7

III. Lingkup Kegiatan

Berdasarkan tujuan pembuatan program penanganan dan pengembangan

pantai tersebut, maka lingkup kegiatan adalah sebagai berikut :

Kondisi pantai sebelum dilakukan penanganan dan pengembangan

Inventarisasi penanganan yang telah dilakukan

Inventarisasi sarana dan prasarana bangunan pengamanan pantai

Inventarisasi bangunan terdahulu

Inventarisasi kawasan potensi, funsional dan permasalahan pantai

Membuat rencana kegiatan peningkatan dan pengembangan Pantai

dengan bangunan pengaman

Membuat rencana program

IV. Kondisi Umum Permasalahan Pantai di Sultra

Pada umumnya pantai pantai yang ada di Sulawesi Tenggara sebagian besar

merupakan pantai berkarang, dengan dinding pantai berbatu dari batu karang

berongga dan mudah lapuk apabila di hantam gelombang dan perubahan iklim,

mengakibatkan terjadinya abrasi serta erosi yang cukup besar. Kerusakan pantai

yang terjadi di Sulawesi Tenggara pada umumnya disebabkan oleh adanya

perubahan dinamis dari struktur material pasir. Selaian itu kerusakan pantai

ditunjang oleh kondisi batuan dasar pantai yang mudah retak dan longsor apabila

terkena pukulan gelombang.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan perubahan garis pantai atau

mundurnya garis pantai adalah ;

a. Kerusakan pantai akibat gangguan alam yaitu ;

1. Terjadinya gempa bumi yang menyebabkan hilangnya sebagaian

kawasan pantai.

2. Terjadinya perubahan musim sehingga terjadi perubahan arah gelombang

dan arah angkutan sedimen.

3. Adanya hantaman gelombang secara kontinyu.

b. Kerusakan pantai akibat kegiatan manusia yaitu ;

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

8

1. Pesatnya pembangunan sehingga kebutuhan akan material bahan

bangunan meningkat yang menyebabkan suplay sediment dari sumber

sedimen ke laut menjadi berkurang.

2. Adanya kegiatan penambangan sediment pantai.

3. Adanya bangunan yang menjorok ke laut tanpa memperhitungkan arah

dan besaran angkutan pasir sejajar pantai maupun tegak lurus pantai

seperti pembuatan Dermaga, pembuatan terminal urugan pantai,

pembuatan Krib, pembuatan Jetty dan sebagainya.

V. Kondisi Dan Permasalahan Pantai Sulawesi Tenggara

No. PANTAI KONDISI YANG ADA PERMASALAHAN

1 2 3 4

1.

2.

PANTAI PESISIRPELABUHAN

PANTAI PESISIR

- Sebagian besar pantaiterlihat indah dan tidak adapemukiman

- Terdapatnya Kapal barang,penunpang dan ika

- Kondisi dermaga masihcukup bagus dan kokotetapi terjadi kerusakanpada pantai disekitarpelabuhan

- Sebagian besar pantaipesisir sudah mulaiterkena abrasi pantai

- Kondisi pemukimanpenduduk yang bermukimdipinggiran pantai sudahmulai terancam akibatmundurnya garis pantai

- Kurangnya pemeliharaansecara rutin terhadapdermaga yang adasehingga bagian tubuhdermaga sebagian besarrusak,

- Pesisir pantai bagian kiridan kanan dikembangkanuntuk pembangunansebagai rumah susun

- Pantai kiri dan kananpelabuhan terjadi abrasipantai sehingga diperlukanbangunan pengamananpantai yang plesibel.

- Kurangnya penangananbangunan pelindungpengamanan pantai

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

9

V.1. Pantai Kritis yang perlu penanganan

Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah kepulauan tersebar dibeberapa

Kabupaten/kota, kota kecamatan. Dibeberapa Kabupaten/kota, kota kecamatan

terdapat pantai kritis yang perlu penanganan dan pengembangan adalah sebagai

berikut :

Kondisi pantai tersebut diatas dapat dilihat pada Foto-Foto Pantai Kritis berikut ini :

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI BANABUNGI)

No Pantai No Pantai No Pantai No Pantai

1 Tamboli 9 Banabungi 17 Rante Angin 25 Toronipa

2 Waha 10 Dawi-Dawi 18 Lasusua 26 Bokori

3 Wawonii 11 Wanci 19 Pajala 27 Kasipute

4 Batauga 12 Waha 20 Wolulu 28 Torobulu

5 Sampolawa 13 Babarina 21 Kolaka 29 Moramo

6 Wameo 14 Toari 22 Lamunde 30 Lapuko

7 Tobako 15 Konaweha 23 Ulu Lakara 31 Kolono

8 Poasia-Lapulu 16 Wolo 24 Lemobajo 32 Molore

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

10

FOTO PANTAI KRITIS ( PANTAI BABARINA)

FOTO PANTAI KRITIS ( PANTAI LEMOBAJO)

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

11

FOTO PANTAI KRITIS (POASIA – LAPULU)

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI ULU LAKARA)

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

12

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI WAWONII)

FOTO PANTAI KRITIS ( PANTAI KOLONO)

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

13

FOTO PANTAI KRISTIS (PANTAI WOLULU)

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI SAMPOLAWA)

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

14

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI BATAUGA)

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI WOLO)

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

15

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI LASUSUA)

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

16

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI TOARI)

FOTO PANTAI KRISTIS (PANTAI BAU-BAU)

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

17

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI WAMEO)

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

18

FOTO PANTAI KRISTIS (PANTAI WAHA)

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI WANCI)

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

19

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI RANTE ANGIN)

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

20

FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI TAMBOLI)

V.2. Pantai Kritis yang sudah tertangani

Lokasi kerusakan pantai di Provinsi Sulawesi Tenggara yang telahditangani sampai dengan saat adalah sebagai berikut : (Evaluasi KegiatanTerlampir)

No. Kab/Kota Panjang PantaiTotal (Km) Tertangani (Km) Belum Tertangani (Km)

1 Konawe 1.990 0.178 1.812

2 Konawe Utara 3.660 1.862 1.798

3 Kota Kendari 2.670 2.634 0.036

4 Konawe Selatan 1.450 0 1.45

5 Bombana 2.980 0 2.98

6 Kolaka 5.464 1.623 3.814

7 Kolaka Utara 1.570 0 1.57

8 Mona 5.300 0.205 5.095

9 Kota Bau-Bau 1.900 0 1.9

10 Buton 4.036 2.974 1.062

11 Wakatobi 3.573 0 3.573

Jumlah 34.593 9.476 25.117

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

21

Panjang pantai yang sudah tertangani dan manfaatnya sudah dirasakan oleh

masyarakat sepanjang 9,476 km sedangkan yang belum tertangani

sepanjang 25,117 km.

Peta Lokasi Desain

Peta Lokasi Yang Sudah Tertangani

FOTO BANGUNAN PENANGANAN PANTAI PASARWAJO

Kab. Kolaka Utara

Kab. Bombana

Kab. Konawe Utara

Kab. Konawe Utara

Kab. Kolaka

Kab. Konawe

Kab. Konawe Selatan

Kab. Konawe Selatan

Kab. Konawe Selatan

Kab. Konawe Selatan

Ko

bae

na

Kab. Muna

P. Wawonii

Kab. ButonKab. Buton

Ka

b.

Bu

ton

Uta

ra

Kab

.B

uto

nU

tara

P. KALEDUPA

P. WANGI WANGI

KEP

ULA

UAN

TUKANG

BESIP. TOMEA

P. BINONGKO

Kab. W

akatobi

Kab. Bombana

Kab. Konawe

Kab. Konawe Selatan

Kab. Muna

Wanggudu

SID Pengamanan Pantai Tamboli-KonaweKabupaten Kolaka (T.A. 2006)

SID Pengamanan Pantai KolakaKabupaten Kolaka (T.A. 2005)

Pantai Tamboli - Konaw

e

Pa

nta

iK

ol a

ka

SID Pengaman Pantai TelukKendariKota Kendari (T.A, 2003)

SID Pengamanan Pantai WakatobiKabupaten Wakatobi (T.A. 2006)

SID Pengamanan PantaiKab. Muna & Kab. Buton (T.A. 2004)

Kasipute

Andoolo

Unaaha

Kolaka

Lasusua

Ereke

PasarwajoKota Baubau

RahaWanci

Kota Kendari

0 Lebo

Pembangunan Pengamanan PantaiKolaka Kab. Kolaka

Peningkatan Tanggul Pabtai BatugaKabupaten Buton

Pembangunan Pengamanan PantaiLemobajo Kab. Konawe Utara

Pembangunan Pengamanan PantaiTinabu Kab. Konawe Utara

Pembangunan Pengamanan PantaiTelukKendari Kota Kendari

Pembangunan Pengamanan PantaiTaipa Kab. Konawe

Pembangunan Pengamanan PantaiPasarwajo Kab. Buton

Pembangunan Pengamanan PantaiPajala Kab. Muna

Peningkatan Tanggul Pantai BatugaKabupaten Buton

Kab. Kolaka Utara

Kab. Bombana

Kab. Konawe Utara

Kab. Konawe Utara

Kab. Kolaka

Kab. Konawe

Kab. Konawe Selatan

Kab. Konawe Selatan

Kab. Konawe Selatan

Kab. Konawe Selatan

Ko

baen

a

Kab. Muna

P. Wawonii

Kab. ButonKab. Buton

Kab

.B

uto

nU

tara

Kab

. Buto

nU

tara

P. KALEDUPA

P. WANGI WANGI

KEP

ULAU

AN

TUKA

NG

BES

IP. TO MEA

P. BINONGKO

Kab. W

akatobi

Kab. Bombana

Kab. Konawe

Kab. Konawe Selatan

Kab. Muna

Andoolo

Wanggudu

Unaaha

Kolaka

Lasusua

KasiputeEreke

PasarwajoKota Baubau

RahaWanci

Kota Kendari

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

22

FOTO PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI KOLAKA

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

23

FOTO BANGUNAN PENGAMAN PANTAI LEMOBAJO

FOTO PANTAI PENGAMAN PANTAI TINOBU

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

24

FOTO BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TINOBU

VI. Potensi dan Fungsional Kawasan Pantai

VI.1. Kondisi Morpologi Pantai

Pada umumya pantai Sulawesi Tenggara merupakan pantai berkarang dan pantai

berpasir umumnya terdapat dibagian teluk atau dapat berbentuk kantong pasir, kondisi ini

hampir terdapat semua pesisir pantai pulau-pulau yang berada di sulawesi tenggara.

VI.2. Pontensi dan Fungsional Pantai di Sulawesi Tenggara

Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah kepulauan yang memiliki

kawasan pantai yang sangat berpotensi dikembangkan untuk keperluan berbagai sektor

seperti pelabuhan, perikanan, tambang maupun keperluan wisata.

VII. Program Prioritas Kegiatan dan Usulan T.A. 2010 Penanganan

Kerusakan Pantai Kritis

VII.1. Perioritas Penanganan Pantai

Prioritas penanganan pantai kritis meliputi kegiatan prakonstruksi, konstruksi dan

paskakonstruksi dengan memperhitungkan waktu, sumber daya manusia dan ketersedian

biaya baik dari APBN maupun dari Dana Luar Negeri.

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

25

Prioritas penanganan pantai kita perlu memperhatikan kondisi lapangan terutama

perubahan garis pantai terhadap perlindungan sarana prasanan dan prasana umum

lainya.

VII.2. Kegiatan prioritas penanganan pantai kritis dalam jangka waktu 5

tahun.

Kegiatan prioritas penanganan pantai kritis yang ada dibeberapa pulau

dikabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tenggara, memerlukan penanganan serius baik

secara teknis maupun secara sosial. Kegiatan prioritas penanganan perlu dilakukan

untuk melindungi jalan raya, pelabuhan, pemukiman penduduk, mesjid, perkebunan

rakyat, perikanan, perkantoran dan sarana prasarana lainya yang tepat berada di

wilayah erosi air dan abrasi pantai.

Program pembangunan pantai kritis diprovinsi Sulawesi Tenggara akan

dilaksnakan bertahap sesuai urutan prioritas (Daftar Urutan Prioritas terlampir).

VIII. Kesimpulan dan Saran

VIII.1. Kesimpulan

Dengan mengacu pada kondisi wilayah, serta berbagai tujuan yang hendak

dicapai dengan menguraikan dan mengkaji berbagai dampak serta fenomena alam yang

terjadi, sehingga dibuatlah suatu solusi terbaik untuk penanganan dari suatu

permasalahan yang terjadi pada pesisir perairan Propinsi Sulawesi Tenggara, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Permasalahan yang ada adalah terjadinya abrasi dan maju garis pantai yang

mengakibatkan daerah aktifitas sebagian nelayan dan pemukiman penduduk

sepanjang pantai semakin sempit dan tergganggunya ruas jalan dan sarana-prasana

lainnya.

c. Mencegah dan mengendalikan kerusakan pantai tersebut dapat menyusun berbagai

alternatif penanggulangan dan penerapan urutan perioritas penanganan kerusakan

pantai yang cocok dengan kondisi dan situasi daerah setempat.

d. Penanggulangan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk melindungi pantai

dari abrasi adalah Pembangunan Revetmen dan Pecah Gelombang Sejajar Pantai.

Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai

26

e. Penyempurnaan yang perlu dilakukan pada pantai yang rusak tersebut adalah

Pembangunan Revetmen, Pemecah Gelombang Sejajar Pantai, Groin Sejajar Pantai,

Armor dan Tetrapo untuk mengatasi pantai yang tererosi dan abrasi.

VIII.2. Saran

a. Untuk melakukan pengembangan pantai diharapkan pelaksanaanya tidak lepas

dari upaya dan mempertimbangkan asas manfaat, ekonomi serta tetap

mempertahankan kondisi alam dengan tidak merusak sumber daya alam yang ada.

b. Untuk lebih efektifnya fungsi dari penanganan pantai yang dibuat ini, perlu

dilakukan pemantauan perilaku yang akan ditimbulkan akibat dari pembangunan

tersebut baik disekitar lokasi pembangunan maupun pada daerah lain yang masi

dekat dengan lokasi pembangunan serta harus dilakukan pemeliharaan yang

berkesinambungan.

c. Melakukan evaluasi ulang, kajian-kajian yang lebih mendasar tentang venomena

alam yang terjadi disepanjang pantai untuk penyempurnaan perencanaan dimasa

mendatang.