PROFIL KAB KAIMANA.doc

11
KABUPATEN KAIMANA PELUANG INVESTASI Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kaimana dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002, yang peresmiannya bersamaan dengan pelantikan Pejabat Bupati pada tanggal 11 April 2003. Secara umum, kondisi geografis Kabupaten Kaimana yang memiliki luas wilayah 36.000 Km 2 (daratan seluas kurang lebih 18.500 Km 2 dan wilayah perairan seluas 17.500 Km 2 ) berupa berbatuan, dengan ketinggian rata-rata 600 m diatas permukaan laut. Letak Kabupaten Kaimana dalam Peta Wilayah Negara Republik Indonesia adalah 132 0 ,75’BT–135 0 ,15’BT dan 02 0 ,90’LS–04 0 ,20’LS. Sebagian besar wilayah Kaimana adalah pegunungan (70%) dengan kemiringan antara <2 0 –60 0 . Struktur tanah umumnya terdiri dari batu-batuan, pasir, lumpur dan tanah liat, dengan kandungan pH tanah antara 4,0% – 7,8%. Secara administratif Kabupaten Kaimana pada Tahun 2007 terdiri dari 7 (tujuh) Distrik/Kecamatan dengan jumlah kampung 84 Kampung dan 2 Kelurahan. Kabupaten yang terletak di bagian selatan wilayah kepala burung dan pesisir selatan Papua ini berbatasan dengan Kabupaten Mimika dan Kabupaten Dogiay di sebelah timur, dengan Kabupaten Fakfak di sebelah barat, dengan Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Nabire di sebelah utara dan dengan Kabupaten Maluku Tenggara di sebelah selatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kaimana Tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Kaimana sebesar 52.875 dengan tingkat pertambahan penduduk 3,24 %. Sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya, mata 1

Transcript of PROFIL KAB KAIMANA.doc

Page 1: PROFIL KAB KAIMANA.doc

KABUPATEN KAIMANAPELUANG INVESTASI

Gambaran Umum Wilayah

Kabupaten Kaimana dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002, yang peresmiannya bersamaan dengan pelantikan Pejabat Bupati pada tanggal 11 April 2003.Secara umum, kondisi geografis Kabupaten Kaimana yang memiliki luas wilayah 36.000 Km2 (daratan seluas kurang lebih 18.500 Km2

dan wilayah perairan seluas 17.500 Km2) berupa berbatuan, dengan ketinggian rata-rata 600 m diatas permukaan laut. Letak Kabupaten Kaimana dalam Peta Wilayah Negara Republik Indonesia adalah 1320,75’BT–1350,15’BT dan 020,90’LS–040,20’LS. Sebagian besar wilayah Kaimana adalah pegunungan (70%) dengan kemiringan antara <20–600. Struktur tanah umumnya terdiri dari batu-batuan, pasir, lumpur dan tanah liat, dengan kandungan pH tanah antara 4,0% – 7,8%.

Secara administratif Kabupaten Kaimana pada Tahun 2007 terdiri dari 7 (tujuh) Distrik/Kecamatan dengan jumlah kampung 84 Kampung dan 2 Kelurahan. Kabupaten yang terletak di bagian selatan wilayah kepala burung dan pesisir selatan Papua ini berbatasan dengan Kabupaten Mimika dan Kabupaten Dogiay di sebelah timur, dengan Kabupaten Fakfak di sebelah barat, dengan Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Nabire di sebelah utara dan dengan Kabupaten Maluku Tenggara di sebelah selatan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kaimana Tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Kaimana sebesar 52.875 dengan tingkat pertambahan penduduk 3,24 %. Sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya, mata pencaharian penduduk di Kabupaten Kaimana umumnya adalah nelayan, petani subsisten dan pekebun tradisional. Usaha perdagangan umumnya dilakukan oleh penduduk pendatang yang berasal dari daerah Bugis, Buton, Jawa dan WNI keturunan China. Iklim Kaimana umumnya hampir sama dengan sebagian besar wilayah lain di Tanah Papua, yaitu tropis. Suhu udara berkisar antara 150C–340C, tekanan udara 1006,2 mbs hingga 1009,3 mbs, dengan kelembaban rata-rata 83,92 %.

1

Page 2: PROFIL KAB KAIMANA.doc

Kecepatan dan arah angin berkisar antara 03 knot dan 1800 hingga 05 knot dan 3400. Curah hujan pertahun tidak menentu dan bervariasi antara 1500 mm - 4000 mm. Kondisi alam Kaimana dipengaruhi oleh dua musim, yaitu musim kemarau pada bulan Oktober hingga April yang ditandai dengan angin barat, dan musim hujan pada bulan April hingga Oktober yang ditandai dengan angin timur.

Perekonomian Kabupaten Kaimana selama Tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan yang2lambat. PDRB Atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2013 sebesar 6,65 % mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 sebesar 8,88%, begitu juga PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dimana tahun 2013 sebesar 12,11 % dibandingkan tahun 2012 sebesar 15,55% sesuai dengan tabel berikut ini :

Tabel 1. Laju Pertumbuhan Sektoral PDRB Kabupaten Kaimana

Tahun 2012-2013 (Dalam Persentase)

SEKTOR

PDRB Atas Dasar Harga Konstan

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2012 Tahun 2013

1. Pertanian 3,92 0,89 11,22 6,702. Pertambangan dan

Penggalian22,72 18,73 32,30 22,21

3. Industri, Pengolahan 4,10 3,23 8,22 8,514. Listrik dan Air Bersih 10,78 8,57 14,46 12,785. Bangunan 14,83 10,95 23,54 14,856. Perdagangan, Hotel dan Restoran

13,06 12,75 17,27 16,16

7. Pengangkutan dan Komunikasi

14,51 12,88 19,09 17,28

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

14,92 14,38 19,03 22,95

9. Jasa-jasa 17,13 13,30 23,07 18,90Total 8,88 6,65 15,55 12,11

2

Page 3: PROFIL KAB KAIMANA.doc

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI

Sektor Pertanian Tanaman Pangan

Sektor pertanian tanaman pangan di Kabupaten Kaimana memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Ini dapat dilihat dari luas lahan pertanian yang ada serta rencana pengembangannya. Luas lahan pertanian tanaman pangan, terutama lahan kering seluas 1000 ha, ditujukan untuk komoditi tanaman bahan makanan seperti padi ladang, jagung, ketela pohon, ketela rambat, berbagai jenis kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan.

Produksi pertanian untuk tahun 2013, terdiri dari padi (2,30 ton), jagung (46,80 ton), ubi kayu (251,00 ton), ubi jalar (228,00 ton), keladi (315,50 ton), sayuran (147,40 ton), buah-buahan (456,20 ton).

Sektor Perkebunan

Komoditi sektor perkebunan yang mencakup hasil tanaman perkebunan seperti kelapa, pala, coklat, cengkeh dan vanili, sangat potensial untuk diusahakan dan dikembangkan, mengingat beberapa kawasan di Kabupaten Kaimana sangat cocok untuk pengembangan tanaman perkebunan. Luas lahan untuk pengembangan sektor ini adalah seluas 5.781,25 ha, dengan pembagian lahan untuk tanaman kelapa 570 ha, tanaman pala 5.085,5 ha, tanaman coklat 79 ha, tanaman cengkeh 31,5 ha.

Produksi sektor perkebunan pada tahun 2013 meliputi kelapa (492,428 ton), pala (295,381 ton), cokelat/cacao (2,628 ton), cengkeh (2.790 ton).

Sektor Perikanan

Kabupaten Kaimana memiliki potensi yang cukup besar dan potensial untuk usaha sektor perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budi daya. Sektor ini merupakan sektor andalan. Hingga saat ini pengelolaan sektor perikanan yang dilakukan oleh nelayan lokal masih belum optimal, terutama disebabkan oleh keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki serta pengetahuan pengelolaan produksi dan pasca produksi yang masih minim.

Produksi sektor perikanan Kabupaten Kaimana terdiri dari berbagai jenis hasil laut seperti berbagai jenis ikan, udang, kerang,

3

Page 4: PROFIL KAB KAIMANA.doc

mutiara, kepiting, teripang dan hasil lainnya. Pengelolaan sektor perikanan berskala menengah dan besar dilakukan oleh beberapa perusahaan perikanan, yaitu PT. Avona Mina Lestari, PT. Karya Cipta Buana Sentosa, PT. Amera Nus dan PT. Arawala.

Sektor Kehutanan

Kabupaten Kaimana memiliki kawasan hutan dengan luas daratan 1.887.846 Ha, yang terdiri dari Kawasan Hutan Konservasi dan Kawasan Hutan Produksi. Kawasan Hutan Konservasi terdiri dari Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 96.106,06 ha, Hutan Lindung (HL) seluas 384.844,91 ha, dan Cagar Alam (CA) seluas 149.29,67 ha . Kawasan Hutan Konservasi ini terdiri dari: Cagar Alam Pegunungan Kumawa; Hutan Lindung Teluk Arguni; Hutan Lindung Kambrau-Kambala; Hutan Lindung Teluk Arguni-Manggai; dan Suaka Marga satwa Pulau Venu.

Sedangkan Kawasan Hutan Produksi di Kabupaten Kaimana yang didalamnya terdapat berbagai komoditas kayu dengan nilai jual tinggi dan berbagai jenis satwa yang mendiami kawasan tersebut. Kawasan hutan produksi tersebut terdiri dari Hutan Produksi (HP) seluas 281.061,96 ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 659.835,14 ha, Hutan Produksi Konversi (HPK) seluas 290.652,50 ha dan tubuh Air (BA) seluas 25.515,76.000 ha. Produksi kehutanan antara lain berbagai jenis kayu, baik kayu gelondongan maupun kayu olahan dengan nilai jual tinggi serta berbagai potensi hutan lainnya seperti rotan, damar, kulit kayu, kopal, nipah, akar-akaran dan berbagai jenis satwa yang hidup didalamnya.

Untuk pengelolaan hutan berskala besar, pengoperasiannya dilakukan oleh beberapa perusahaan pemegang HPH, yaitu : PT. Asko Prima Nusantara, PT. Hanurata Unit III, PT. Irmasulindo, PT. Wanakayu Hasilindo, PT. Kaltim Utama, PT. Centrico, dan PT. Teluk Bintuni Mina Argo Karya.

Produksi sektor kehutanan oleh pemegang HPH meliputi berbagai jenis kayu bulat dan kayu olahan. Produksi kayu bulat pada tahun 2013 mencapai 122.901,72 M3, sedangkan produksi kayu olahan sebesar 6.670,72 M3. Hasil hutan bukan kayu berupa kulit masohi pada tahun 2012 sebanyak 35,49 ton dan 2014 sebesar 17,44 ton.

Sektor Peternakan

4

Page 5: PROFIL KAB KAIMANA.doc

Sektor peternakan di Kabupaten Kaimana cukup potensial untuk dikembangkan serta sangat menjanjikan baik bagi konsumsi lokal maupun untuk pasar regional, domestik dan eksport. Hingga saat ini pengelolaan sektor peternakan oleh peternak lokal masih belum optimal disebabkan keterbatasan prasarana yang dimiliki serta pengetahuan pengelolaan ternak yang sangat minim. Selama ini, pengelolaan sektor peternakan masih menggunakan pola tradisional dengan pemberian pakan serta sistem pemeliharaan dan perawatan ternak yang masih sederhana. Hasil produksi sektor ini sebagian besar hanya untuk konsumsi lokal dan belum berorientasi pasar. Produksi sektor peternakan mencakup berbagai jenis ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasilnya, seperti sapi, babi, rusa, kambing, ayam, itik dan telur dengan rincian dalam tabel berikut.

Adapun jumlah populasi ternak di Kabupaten Kaimana pada tahun 2013 terdiri dari ternak sapi (665 ekor), babi (151 ekor), kambing (256 ekor), ayam kampung (48.019 ekor), itik (187 ekor).

Energi dan Sumber Daya Mineral

Wilayah Kabupaten Kaimana yang bergunung-gunung dikenal juga memiliki potensi energi dan sumber daya mineral yang cukup besar dan beragam. Potensi yang sudah dieksplorasi dan dilaporkan adalah cadangan batu gamping yang diperkirakan sekitar 1.600.109

ton. Dari jumlah tersebut lebih kurang 310.109 ton memenuhi syarat dijadikan bahan baku industri semen, karena mempunyai kadar CaC lebih besar dari 50% dan HgO lebih kecil dari 3%.

Pada tahun 2014, Perusahaan Chevron baru saja menyelesaikan eksplorasi minyak dan gas di Kawasan Teluk Kambrauw dan sedang ditunggu business plan-nya sementara Perusahaan Kris Energy saat ini sedang drilling gas dan minyak bumi di kawasan Teluk Arguni, terdapat juga kawasan lainnya yang potensial migas di Laut Tanjung Kumawa.

Sektor Usaha Kecil dan Menengah

Sektor Usaha Kecil dan Menengah saat ini masih terbatas, karena belum dikembangkan secara profesional dan berorientasi pasar. Namun potensi masyarakat dalam bidang usaha tersebut dapat dikembangkan di masa mendatang, terutama di sektor industri

5

Page 6: PROFIL KAB KAIMANA.doc

perikanan dan kelautan, pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan serta berbagai jenis kerajinan.

Sektor Perdagangan dan Jasa

Sektor perdagangan dan jasa saat ini berkembang sangat pesat terutama dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, kebutuhan sektor publik, serta kebutuhan industri dan jasa lainnya. Saat ini di Kaimana terdapat pusat perbelanjaan dan pasar madya (walaupun masih sangat sederhana), yang dapat memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat sehari-hari.

Untuk sektor jasa, juga diharapkan dapat berkembang di masa mendatang. Hal ini dimungkinkan dengan tersedianya berbagai fasilitas penunjang seperti pelabuhan laut dan bandar udara. Jasa transportasi laut terutama transportasi antar pulau yang dimiliki oleh penyedia jasa lokal Kaimana maupun BUMN, sementara untuk jasa transportasi udara, tersedia beberapa maskapai penerbangan mulai dari armada berkapasitas kecil hingga armada pesawat berbadan sedang.

Sektor Pariwisata, Seni dan Budaya

Beberapa tempat yang potensial untuk pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Kaimana meliputi kawasan pantai, hutan dan pegunungan serta potensi situs sejarah dan kepurbakalaan. Potensi kawasan pantai di Kabupaten Kaimana sangatlah indah dan menakjubkan, diantaranya Teluk Triton yang menjadi tujuan kapal wisata Odisey dari Bali tiap tahunnya untuk melakukan Diving dan olahraga lainnya, Pulau Venu sebagai tempat konservasi penyu kerjasama dengan Konservasi Internasional, Air terjun Karawawi di Tanjung Kumawa, Lukisan dinding di Kampung Mai-mai. Khusus untuk potensi situs sejarah dan kepurbakalaan, di Kaimana terdapat beberapa tempat situs sejarah yang telah diketahui dan memerlukan penelitian secara cermat, yaitu situs sejarah keberadaan “Burung Garuda” dan Tugu Fort du Bus yang merupakan benteng pertama pasukan Hindia Belanda di Papua yang didirikan pada tanggal 24 Agustus 1928. Berdirinya benteng ini menandai dimulainya koloni Hindia Belanda di Papua. Nama benteng ini diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berkuasa saat itu, L.P.J.

6

Page 7: PROFIL KAB KAIMANA.doc

Burggraaf du Bus de Ghisignies. Meskipun daerah Papua sudah sejak tahun 1823 dianggap oleh pemerintah Belanda sebagai bagian dan tanah jajahan Belanda di Kepulauan Nusantara, kekuasaan pemerintah jajahan itu baru sungguh-sungguh terwujud di Papua pada akhir abad ke-19. Segera setelah pendirian benteng pertama ini, hubungan antara pihak Belanda dan penduduk pribumi ditentukan dalam surat-surat perjanjian. Surat perjanjian ini ditandatangani oleh Raja Namatota, Kasa (Raja Lokajihia), Lutu (Orang Kaya di Lobo, Mewara dan Sendawan). Mereka diangkat sebagai kepala di daerah masing-masing oleh Belanda dengan diberi surat pengangkatan sebagai kepala daerah, berikut tongkat kekuasaan berkepala perak. Selain ketiga kepala daerah ini diangkat pula 28 kepala daerah bawahan.

Untuk pengembangan sektor pariwisata, ada juga kesenian tradisional berupa tari-tarian yang menjadi ciri khas Kaimana seperti tarian sirosa (tarian untuk mensyukuri rahmat Tuhan), tarian sawat dan furiar (tarian penyambutan tamu/para pembesar) serta tarian tifa panjang sebagai tari pergaulan.

Berkaitan dengan adat dan budaya, dalam struktur masyarakat Kaimana hingga saat ini masih berlaku beberapa jabatan adat yang tetap dijunjung tinggi seperti Raja, Kapitan, Warnemen, Sangaji, Majur/Mayor, Lutu (orang kaya, Orang Tua), Sufuy, Sda, Dimora, Mewara, Sendawan dan Prisi. Jabatan-jabatan tersebut merupakan jabatan dalam pemerintahan adat, serta jabatan orang-orang berpengaruh yang mempunyai kharisma tersendiri dan dipandang terhormat di masyarakat. Pemberlakuan jabatan dan tingkatan adat ini hampir ada di semua kampung, namun dalam peristilahannya di masing-masing kampung terdapat perbedaan.

SARANA DAN PRASARANA

Hingga saat ini, berbagai sarana dan prasarana yang telah tersedia di Kabupaten Kaimana untuk menunjang kegiatan ekonomi dan investasi telah cukup memadai. Sarana dan prasarana tersebut secara ringkas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No Jenis Sarana dan Prasarana

Volume Kondisi Saat Ini

Keterangan

1 Ruas Jalan 150 Km Berfungsi2 Pelabuhan Laut 1 unit Operasional

7

Page 8: PROFIL KAB KAIMANA.doc

3 Pelabuhan BBM 1 unit Operasional4 Pelabuhan

Udara1 unit Operasional

5 TPI 1 unit Tidak berfungsi6 Telekomunikasi

- Telekom 1 unit Operasional- Phonsel 2 unit Operasional Telkomsel dan

Indosat- Transmisi

TVRI1 unit Operasional

- Kantor Pos 1 unit Operasional- Pos

Pembantu3 unit Operasional

7 Jaringan Listrik 1200 Kw Operasional Dibutuhkan sekitar 2000 Kw

8 Fasilitas Air Bersih

terbatas Operasional

9 Pasar 1 komplek Operasional10 Pusat Pertokoan 1 komplek Operasional

Kemudahan dan Jaminan Investasi

Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana dalam upaya peningkatan ekonomi dan daya saing daerah, memberikan berbagai fasilitas/kemudahan dan jaminan investasi bagi seluruh pelaku ekonomi untuk mengembangkan investasi di berbagai bidang.

Kemudahan dan jaminan tersebut adalah :

- Pemerintah Daerah memberikan keleluasaan bagi investasi di segala bidang, terutama investasi dalam jangka menengah dan jangka panjang.

- Pemerintah Daerah menjamin sepenuhnya keamanan dan kenyamanan investasi.

- Proses Perijinan dilaksanakan dengan sistem satu atap.

8