Profil dan Visi Misi Bro...
Transcript of Profil dan Visi Misi Bro...
i Profil dan Visi Misi Bro Rivai
ii Profil dan Visi Misi Bro Rivai
iii Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Daftar Isi
Daftar Isi iii
Daftar Lampiran iv
Abstrak v
Prolog ix
1. DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras, MM., MS., M.S
( Bro Rivai ) 1
2. Menuju 01 Sulsel 10
3. Pengembangan Sektor Maritim dan Industri
Perikanan 16
4. Pengembangan Sektor Pangan dan Energi 21
5. Pengembangan Sektor Pariwisata dan Industri
Ekonomi Kreatif 27
6. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pendidikan 31
7. Penataan Pelayanan Birokrasi Berbasis Teknologi
Informasi 37
8. Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Jaminan
Rasa Aman serta Pelestarian Lingkungan 41
9. Era Baru Sulawesi Selatan 46
10. Sejarah Singkat Sulawesi Selatan 48
11. Kondisi Wilayah Sulawesi Selatan 53
12. Kepulauan Sulawesi Selatan 58
Epilog 77
Bro Rivai di Mata Media dan Sahabatnya 84
Bro Rivai bersama Tokoh Nasional 87
Bro Rivai Narasumber di TV Nasional 92
Pembentukan Rumah Cerdas Bro Rivai 95
iv Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Daftar Lampiran
1. Riwayat Karir dan Jabatan
2. Riwayat Pendidikan dan Penugasan
3. Riwayat Penugasan Operasi
4. Riwayat Akademis, Riset dan Kontribusi Ilmiah
5. Riwayat Organisasi
v Profil dan Visi Misi Bro Rivai
ABSTRAK
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras, MM, MS, M.Si yang
akrab disapa ‘Bro Rivai’ adalah perwira militer akademisi
brilliant dan salah satu Pendiri Universitas Pertahanan
(UNHAN) yang kini menjadi aset bagi masyarakat Sulawesi
Selatan. Dengan latar belakang mantan santri dan aktivis
kampus serta pernah aktif dalam organisasi kemahasiswaan
baik di senat universitas maupun di Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI), menjadi modal awal dalam pembentukan
karakter BRO RIVAI sebagai sosok pemimpin muda masa
depan. Ia adalah Insinyur Teknik Arsitektur dan Perencanaan
Universitas Hasanuddin (Unhas), yang banyak mengerti
tentang konsep desain bangunan, sistem perencanaan kota
dan tata ruang wilayah, termasuk dalam merancang konsep
wilayah pertahanan. Keahlian ini telah banyak disumbangkan
ketika ia aktif mengabdikan diri di lingkungan TNI AL dan di
Kementerian Pertahanan RI.
Bro Rivai juga adalah Doktor pertama di bidang Ilmu
Politik Pertahanan di lingkungan Militer yang diperolehnya
dari Universitas Indonesia (UI) dan mengantongi tiga gelar
Magister, yakni Magister Ketahanan Nasional, Magister
Politik - Hubungan Internasional, dan Magister Manajemen
Strategi - Operasi . Ia pernah mengecap pendidikan tertinggi
TNI AL - Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut
(Seskoal), dan pendidikan tertinggi di bidang pertahanan
serta kepemimpinan keamanan nasional dalam program
Senior Manager in National Security Leadership pada Elliot
School of International Affairs, George Washington
vi Profil dan Visi Misi Bro Rivai
University, di Washington D.C. Amerika Serikat (AS) dan
pendidikan keamanan maritim di Naval Post-graduate School
(NPS) di Monterey-California, AS. Disamping itu, Bro Rivai
selalu hadir menjadi narasumber di sejumlah Lembaga
Kementerian terkait, Pusat Studi Strategis, dan dilembaga
perguruan tinggi baik didalam maupun di luar negeri.
Pembicara yang menonjol yang pernah dilalui antara lain
pembicara tentang Pertahanan dan Keamanan Maritim di
Departemen Pertahanan - Pentagon AS, dan di sejumlah
Lembaga Pertahanan di kawasan Asia Pasifik.
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras, MM, MS, M.Si yang akrab disapa ‘Bro
Rivai’dalam beberapa kesempatan berdialog dengan masyarakat
Sulsel
Karena itu Bro Rivai dijuluki sebagai praktisi dan
pemikir Keamanan Maritim dan bahkan sebagai pelopor
pendidikan dibidang pertahanan maritim. Pengalaman praktis
yang dilalui, ia pernah bekerja di lingkungan TNI, di
Kementerian Pertahanan RI, dan di Kementerian Sekretariat
Negara RI atau Lembaga Kepresidenan (Sekretariat Militer
vii Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Presiden), sehingga secara realitas ia mempunyai pengalaman
birokrasi yang cukup dalam tata kelola pemerintahan pada
skala nasional. Pengabdian terkini lainnya ia juga sebagai
dosen Universitas Pertahahan (UNHAN) dan dosen Sekolah
Pascasarjana Kajian Strategis dan Global Universitas
Indonesia (UI).
Bro Rivai dengan seragam Black Navy yang dikenakan pada setiap
melaksanakan kegiatan diplomasi Pertahanan dan Maritim pada
setiap event kerjasama Internasional
Dengan modalitas dan kapasitasnya sebagai militer
akademisi yang konsen dalam bidang politik pertahanan dan
predikatnya sebagai pakar TNI dibidang Ketahanan Nasional
serta pengalamannya dalam dunia kemaritiman, Bro Rivai
bertekad memimpin dan memperkokoh ketahanan wilayah
viii Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Sulsel yang berbasis maritim disamping pengembangan
sektor pangan dan energi. Harapan besar yang menjanjikan
menyongsong Era Baru Sulsel dan menuju Sulsel Hebat yang
gemilang di masa depan. Untuk itu, Visi yang diusung yakni
“Mewujudkan Sulsel sebagai Pintu Gerbang Indonesia Timur
dan memperkuat Poros Maritim Nusantara (PMN)”. Hal ini
sejalan dengan kebijakan nasional pemerintah pusat dalam
mendorong pembangunan Poros Martim Dunia (PMD).
Konsep ini dapat dimulai dari Sulsel sebagai pilot project
dalam menopang pembangunan ekonomi, sosial budaya,
politik dan keamanan. Bro Rivai meyakini Sulsel kelak akan
tampil sebagai salah satu provinsi yang mampu bersaing di
Era Global dan dapat menjadi salah satu provinsi unggulan
dan terkemuka di Indonesia.
ix Profil dan Visi Misi Bro Rivai
PROLOG
Budaya maritim menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupan masyarakat, khususnya yang terkait dengan
maritim dan kelautan. Para nelayan dan masyarakat pesisir,
misalnya, memiliki kearifan lokal dalam mengelola dan
memanfaatkan sumberdaya laut, sehingga keberlanjutan
sumber kehidupan mereka tetap terjamin hingga ke anak
cucu. Salah satu bukti warisan budaya sebagai bangsa pelaut
yang hingga kini masih ada adalah Kapal Phinisi.
Laut, pesisir, dan sungai merupakan urat nadi yang
menjadi kekuatan bangsa ini sejak dulu. Di tiga wilayah ini
pelabuhan-pelabuhan besar dibangun yang diramaikan
dengan aktivitas pedagang dari berbagai pulau di Nusantara
dan dari belahan dunia. Hal itu membuat perekonomian dan
peradaban maju dan berkembang. Kemampuan mengelola
maritim itu disadari oleh Belanda, karena itu Belanda
mendesak pribumi menjauhi laut menuju daratan hingga
pegunungan. Sejak itu pertanian daratan menjadi
berkembang.
Potensi maritim dan kelautan yang begitu besar
seharusnya dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat.
Namun, kenyataannya potensi itu belum dimanfaatkan
dengan optimal. Hal itu berkontribusi pada angka kemiskinan
yang masih tinggi. Sebagian diantaranya adalah nelayan dan
masyarakat pesisir terkait yang tergolong kelompok paling
miskin. Eksploitasi dan kegiatan ilegal terhadap sumberdaya
laut tanpa memperhatikan keberlanjutan memperburuk
tingkat kesejahteraan dan kehidupan nelayan, khususnya
x Profil dan Visi Misi Bro Rivai
nelayan kecil dan nelayan tradisional.Pencurian ikan yang
dilakukan oleh nelayan asing, misalnya, di samping
mengurangi pendapatan nelayan, juga merugikan negara.
Pencemaran laut dan kerusakan mangrove dan terumbu
karang juga menambah masalah di sektor kelautan.Selain
masalah ekonomi dan lingkungan, masalah yang juga muncul
di sektor maritim dan kelautan adalah masalah keamanan dan
politik. Sebagai negara yang berada pada perlintasan dua
benua dan dua samudera, Indonesia termasuk negara yang
rawan dari sisi keamanan laut, baik keamanan laut yang
bersifat lokal, nasional, maupun internasional.
Di era globalisasi yang bercirikan liberalisasi
perdagangan dan persaingan antarbangsa yang makin sengit,
segenap sektor ekonomi harus mampu menghasilkan barang
dan jasa yang berdaya saing tinggi. Sebagai negara bahari
dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi
ekonomi maritim dan kelautan yang besar dan beragam.
Bidang ekonomi maritim dan kelautan yang terdiri atas
berbagai sektor yang dapat dikembangkan untuk memajukan
dan menyejahterakan masyarakat, yaitu (1) Perikanan ; (2)
Industri pengolahan hasil perikanan ; (3) Industri
bioteknologi kelautan ; (4) Pertambangan dan energ i; (5)
Pariwisata bahari ; (6) Angkutan laut ; (7) Jasa perdagangan ;
(8) Industri maritim ; (9) Sumberdaya non-konvensional ;
(10) Infrastruktur kelautan ; (11) Benda berharga dan warisan
budaya ; (12) Jasa lingkungan.
Potensi ekonomi maritim dan kelautan Indonesia
diperkirakan mampu mencapai USD 1,2 triliun per tahun
dengan potensi penyerapan tenaga kerja mencapai 40 juta
orang. Dengan modal potensi maritim dan kelautan tersebut,
Indonesia memandang laut dapat menjadi tumpuan
pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Sisi lain dari laut yang memberikan peluang kesejahteraan
dan kemakmuran, sekaligus dapat menjadi sumber pertikaian
xi Profil dan Visi Misi Bro Rivai
pada masa depan. Indonesia yang memiliki ZEE yang
terbentang seluas 2,7 juta km persegi, masih mengalami
kesulitan memanfaatkan wilayah lautnya yang kaya dengan
sumberdaya perikanan. Illegal, Unregulated and Unreported
fishing masih terjadi secara luas, karena Indonesia belum
mampu memperkuat armada perikanan nasional dan belum
mampu mengawasi serta mengendalikan laut secara optimal.
Seharusnya, kalau Indonesia mampu memanfaatkan potensi
maritim dan kelautan, hal ini akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi nasional
yang terus berkembang akan makin bergantung pada potensi
ekonomi maritim dan kelautan. Negara harus mampu
mendayagunakan potensi ekonomi dan sumberdaya pesisir
dan lautan secara optimal dengan memperhatikan aspek
kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu,
perlu perubahan paradigma pembangunan ekonomi dari darat
kemaritiman dan kelautan.
Salah satu provinsi di Indonesia yang menyimpan
potensi kemaritiman dan kelautan yang sangat besar adalah
Provinsi Sulawesi Selatan. Sulsel dikaruniai oleh sumber
daya alam kemaritiman dan kelautan yang berlimpah baik
sumberdaya alam darat maupun laut, hal tersebut berdasarkan
letak geografis Sulsel yang notabenenya adalah salah satu
provinsi dengan panjang pantai dan luas wilayah laut yang
sangat luas. Sulsel memiliki panjang pantai hampir 1.937
kilometer dan luas perairan laut 266.877 kilometer persegi
dan memiliki 263 pulau-pulau kecil, dengan potensi
kemaritiman yang luar biasa, Sulsel bisa menjadi poros
maritim dan pilot project di Indonesia dalam rangka
mendorong sektor pembangunan nasional.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut maka
pemanfaatan dan pengelolaan potensi kemaritiman yang
dimiliki oleh Sulselseyogyanya menjadi perhatian besar
Pemerintah Provinsi, baik secara pemikiran, pembangunan
xii Profil dan Visi Misi Bro Rivai
infrasturuktur kemaritiman dan kelautan maupun kebijakan
strategis lainnya, oleh karena itu Provinsi Sulsel
membutuhkan sosok figur seorang pemimpin yang
memahami dan menguasai aspek kemaritiman dan kelautan.
Pakar Ketahanan dan Kemaritiman Republik Indonesia,
Kolonel Laut DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras, MM, MS, M.Si
adalah sosok figur yang memiliki latar belakang, kompetensi
dan kapasitas intelektualdi bidang kemaritiman dan kelautan.
Dengan kompetensi dan kapasitas intelektualnya, Kolonel
Laut Abdul Rivai Ras dinilai pantas dan mampu untuk
mewujudkan Provinsi Sulsel sebagai Poros Maritim
Nusantara (PMN) dalam menopang Poros Maritim Dunia
(PMD), khususnya di Indonesia Timur guna mendorong
sektor pembangunan di berbagai bidang dalam rangka
melipatgandakan perekenomian baik pada tingkat daerah
maupun tingkat nasional.
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras (Bro Rivai)
1 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
1|
Sang Kolonel Laut, Pakar Ketahanan Nasional dan Maritim,
Putera Sulawesi Selatan
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras, MM, MS, M.Si yang
akrab disapa Bro Rivaiadalah perwira militer yang pernah
melalui berbagai penugasan mulai dari tingkat operasional
sampai pada tingkat kebijakan strategis. Karena terlahir dari
tempaan di lingkungan akademik mulai dari universitas
hingga di dunia militer, maka Ia diberi kepercayaan sebagai
perwira akademik yang aktif dan banyak mewarnai
kebijakan-kebijakan strategis di bidang pertahanan negara.
Selain itu, puncak pengabdian tertinggi yang pernah
diraih di lingkungan beliau bekerja selama ini adalah telah
berjasa ikut mendirikan perguruan tinggi yang tergolong
prestigious di kawasan Asia Tenggara, yang kini disebut
Universitas Pertahanan (UNHAN). Atas prestasi luar biasa
dalam merintis, mengembangkan, dan memajukan
pendidikan di Indonesia, Ia menjadi salah satu
penerima Medali Kepeloporan dari Presiden Republik
Indonesia ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Rivai Ras merupakan perwira militer akademis yang
brilliant, dan merupakan Pendiri Universitas Pertahanan
(UNHAN) yang kini menjadi aset masyarakat Sulsel dengan
berlatarbelakang santri dan pendidik yang handal serta pernah
aktif sebagai aktivis kampus maupun aktivis organisasi
eksternal, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ketika menjadi
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras
MM, MS, M.Si
( Bro Rivai )
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras (Bro Rivai)
2 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin
(Unhas), menjadikan sosok Rivai Ras sebagai kader
pemimpin masa depan disamping sebagai pemikir dan
pelopor pertahanan maritim Indonesia yang berdarah Bugis
terlahir di Tanah Arung Palakka, Bone, 24 September 1967.
Ia adalah putra dari Bapak H. Ruga A. Dg Sirappi, seorang
pendidik yang disegani dan politisi handal yang pernah ikut
mewarnai sejarah perpolitikan di Sulsel dan ibunya
bernama Hj. Azizah.
Rivai Ras memperistrikan Dr. Hj. Dwi Nindya Ayu
NB, M.Kes, putri seorang saudagar Sulsel asal Pinrang
kelahiran Pare-Pare, H. Nontji Beddu, dan dikaruniai dua
anak yakni Muhammad Alif Andvya, Mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial & Politik (FISIP) - HI Universitas Hasanuddin
(UNHAS), dan Azizah Fitriayu Andyra, Mahasiswi
Universitas YARSI Jakarta.
Kader Muda Visioner untuk Pemimpin Sulsel Hebat,
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras, MM, MS, M.Si
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras (Bro Rivai)
3 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Bro Rivai saat menerima Penghargaan Medali Kepeloporan di
Bidang Pendidikan Pertahanan oleh Presiden Republik Indonesia
ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras (Bro Rivai)
4 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Bro Rivai bersama Istri dan Putra-Putrinya
Rivai Ras mengecap pendidikan di Sekolah Dasar
Negeri 11 Watampone, dan melanjutkan pendidikan di
Pesantren Modern IMMIM Putra dan SMA Negeri 3 di
Makassar. Menyelesaikan pendidikan tingkat S1 di Fakultas
Teknik Arsitektur & Perencanaan Universitas Hasanuddin
(UNHAS). Semasa kuliah di Fakultas Teknik Unhas, Ia
cukup aktif dalam organisasi internal kampus sebagai Wakil
Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Unhas (Wakil Ketua
SMFT-UH ).
Pada saat Ia lulus dari Unhas 1992,kemudian
mengikuti pendidikan Perwira Karier ABRI Angkatan I.
Didalam masa kariernya telah melanjutkan berbagai
pendidikan kedinasan militer dan non militer, baik di dalam
negeri maupun di luar negeri. Pendidikan militer tertinggi di
TNI AL adalah Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut
(Seskoal) di Jakarta, dan pendidikan tertinggi di bidang
pertahanan serta kepemimpinan keamanan nasional Senior
Manager in National Security Leadershippada Elliot School
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras (Bro Rivai)
5 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
of International Affairs, George Washington University, di
Washington D.C. Amerika Serikat (AS) yang bila di
Indonesia setara dengan kursus Lemhannas.
Bro Rivai menyampaikan ceramah dihadapan ratusan Santri
Pondok Pesantren IMMIM Putra Makassar, Sulsel
Rivai Ras adalah Doktor pertama di bidang Ilmu
Politik Pertahanan di lingkungan Militer yang diperolehnya
dari Universitas Indonesia (UI) dan mengantongi tiga gelar
Magister, yakni Magister Ketahanan Nasional, Magister
Politik-Hubungan Internasional, dan Magister Manajemen
Strategi-Operasi. Selain itu, pendidikan luar negeri yang
terhitung strategis telah Ia ikuti antara lain, di Clingendael
Institute of International Relations dalam bidang Politik dan
Resolusi Konflik di Belanda, studi kepemimpinan di Innere
Fuhrung, Strausbergdan Berlin. Tata Kelola Pemerintahan
yang Baik di Giessen University, Jerman, dan studi
Kemaritiman dan Keamanan di Naval Post-graduate
School (NPS) di Monterey-California, AS.
Secara umum, perjalanan karier dan penugasan di
dunia militer relatif lengkap baik di bidang perencanaan,
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras (Bro Rivai)
6 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
logistik, operasi dan intelijen. Pengalaman Birokrasi
Pemerintahan di tingkat Nasional juga cukup beragam, Ia
pernah menjabat sebagai struktural di Direktorat Jenderal
Strategi Pertahanan yang membidangi analisa lingkungan
strategis, kerjasama internasional dan kebijakan strategi.
Selain itu, pernah mengabdikan diri di lingkungan Istana
Kepresidenan atau di Kementerian Sekretariat Negara
sebagai Staf Khusus pada Sekretaris Militer Presiden
(Sekmilpres RI) sekaligus sebagai struktural dalam urusan
pengamanan khusus presiden. Pengalaman khusus yang lain
adalah pernah menjadi aktor perencana operasi terpadu di
Aceh, perencana pembebasan sandera NV.Sinar Kudus di
Somalia, dan perancang Early Warning System Konflik di
Papua.
Untuk karier akademik juga cukup menonjol, yakni
sebagai Dosen Pakar TNI di Sekolah Pascasarjana Kajian
Strategis dan Global dan Kajian Ketahanan Nasional
Universitas Indonesia sejak 2003 hingga saat ini, serta Dosen
Tetap di pascasarjana Universitas Pertahanan (UNHAN) dan
pernah menjabat sebagai Kepala Program Pascasarjana Studi
Keamanan Maritim Fakultas Manajemen Pertahanan
UNHAN.
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras (Bro Rivai)
7 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Bro Rivai saat diterima oleh Presiden RI ke-7, Bapak Jokowi di
Istana Negara sebagai Anggota Forum Doktor Ilmu Politik
Universitas Indonesia dan Pakar di Bidang Kemaritiman.
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras (Bro Rivai)
8 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Rivai Ras adalah pemikir strategis di lingkungan TNI
dan Kementerian Pertahanan, Ia juga sebagai narasumber di
sejumlah Kementerian, antara lain di Kemenkopolhukam dan
Kementerian Kelautan dan Perikanan disamping di lembaga
TNI AL sendiri. Ia cukup aktif memberikan kontribusi
akademik dan pemikiran strategis yang berkaitan dengan
pembangunan nasional di bidang pengembangan kebijakan
pertahanan dan keamanan nasional. Ia juga termasuk aktif
sebagai narasumber di media elektronik nasional maupun
internasional yang berkaitan dengan Visi dan Misi Poros
Maritim Dunia di bawah pemerintahan Jokowi-JK. Hingga
kini ruang kegiatannya banyak berdimensi internasional baik
sebagai peserta/delegasi maupun pembicara dalam forum-
forum regional atau konferensi internasional.
Bro Rivai sebagai Pembicara Forum Konferensi Internasional 29th
Annual U.S Pacific Command, International Military Operations
And Law Confrence di British Columbia, Kanada
Setidaknya dalam kegiatannya yang menonjol pernah
tercatat menjadi pembicara dan narasumber penting
tentang pertahanan dan keamanan maritim di Negara
Adidaya pada Departemen Pertahanan, Pentagon, AS dan
di sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik.
DR. Ir. H. Abdul Rivai Ras (Bro Rivai)
9 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Bro Rivai menjadi Pembicara dalam kapasitasnya sebagai
Akademisi dan Pakar Ketahanan Nasional pada Seminar
Aktualisasi Kajian Multidisiplin dalam Pengembangan Program
Studi Ketahanan Nasional, Pascasarjana Universitas Indonesia
Ia banyak mengembangkan pola kepemimpinan yang
responsif dan adaptif di lingkungan TNI, dan reformasi dalam
sektor keamanan serta birokrasi di lembaga pertahanan yang
kini telah berkembang menjadi bidang penting baginya untuk
mendorong demokrasi di Indonesia. Selain itu konsentrasinya
yang sangat serius dalam membangun negeri ini melalui
pengembangan konsep Poros Maritim Dunia (PMD) yang
kini diprogramkan oleh Pemerintahan Jokowi-JK. Ia pun
kelak akan mendorong Sulsel sebagai Poros Maritim
Nusantara (PMN) dalam mendukung Poros Maritim Dunia
(PMD)
Menuju 01 Sulsel
10 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
2|
Membangun Sulsel sebagai Pintu Gerbang Maritim
Indonesia Timur dan Memperkuat Poros Maritim Nusantara
(PMN)
Abdul Rivai Ras (Bro Rivai) sebagai Putra Sulsel
yang memiliki kompetensi dan kapasitas Intelektual
terdorong kembali ke tanah kelahirannya membangun Sulsel
sebagai pintu gerbang maritim Indonesia Timur, Ia bertekad
mendorong kesejahteraan dan ekonomi rakyat Sulsel melalui
sektor-sektor penting masyarakat, khususnya Sektor Maritim.
Rivai Ras mengajak masyarakat untuk mereformasi
wajah Sulawesi Selatan. Tujuannya, agar potensi sektor
kemaritiman bisa diberdayagunakan demi menyejahterahkan
masyarakat. Pola pembangunan daerah yang cenderung masif
ke arah dataran namun melupakan pesisir dan laut dinilai
tidak lagi sejalan dengan tujuan nasional, yakni mewujudkan
poros maritim dunia sebagaimana dicanangkan pemerintah
Jokowi-JK.Pakar kemaritiman dari Universitas Pertahanan
(Unhan) ini menggagas konsep poros maritim nusantara
dengan menjadikan Sulsel sebagai sentranya. Dalam konsep
ini sebagian besar fokus pembangunan daerah ditujukan pada
pengembangan sektor matirim.
Provinsi Sulsel adalah salah satu provinsi di Indonesia
yang secara geografis merupakan daerah berbasis kelautan
ynag sangat besar, Sulsel memiliki garis pantai sepanjang
1.937 kilometer dan luas perairan laut 266.877 kilometer
MENUJU
01 SULSEL
Menuju 01 Sulsel
11 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
persegi itu dikarenakan dari 24 Kabupaten yang terdapat di
Sulsel, 2/3 diantaranya adalah Kabupaten yang memiliki
wilayah pesisir dan laut disamping memiliki 263 pulau-pulau
kecil yang tersebar dibeberapa Kabupaten diantaranya
Makassar, Selayar, Bone, dan Pangkajene Kepulauan.
Sampai sekarang semua itu hanya menjadi pajangan
administratif semata. Padahal, bila dikelola dengan
benar, bisa mendatangkan devisa daerah hingga Rp11 triliun
setiap tahun. Selain sektor perikanan dan kelautan yang
melimpah, posisi Sulsel juga strategis sebagai penghubung
utama pelabuhan-pelabuhan di Indonesia bagian timur.
Belum lagi berbicara potensi energi terbarukan yang masih
tersimpan di lepas pantai Sulsel.
Mengutip pernyataan Bro Rivai dalam
Konfrensi Seminar Akhir Pasis Dikreg Angkatan ke 45 di
Seskoal, Cipulir, Jakarta, (24/10/2016), tentang Mewujudkan
Maritime Domain Awareness (MDA) Indonesia dan
Kerjasama Keamanan Maritim ASEAN, seperti yang dimuat
di media pers makassar.tribunnews.com, Bro Rivai
mengungkapkan sektor maritim dengan segala aspeknya
merupakan solusi bagi masalah kesejahteraan di Indonesia.
Sudah banyak negara yang membuktikan bahwa kemajuan di
sektor maritim turut mendorong peningkatan pendapatan per
kapita masyarakat. "Negara-negara tetangga kita seperti
Singapura, Hongkong, dan Jepang sudah membuktikan peran
dan pengaruh positif kemajuan di sektor maritim bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak."
Dalam kesempatan itu, Bro Rivai yang juga mantan
Staf khusus pada Sekretaris Militer Presiden (Sekmilpres) era
SBY ini menggambarkan tantangan keamanan maritim dan
prioritas kerja sama ASEAN saat ini dan ke depan.
Sedikitnya terdapat sebelas sektor ekonomi kelautan yang
memiliki prospek bisnis cerah untuk dikembangkan dan
berpotensi untuk memajukan dan memakmurkan Indonesia
Menuju 01 Sulsel
12 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
termasuk Provinsi Sulsel diantaranya yakni, 1) perikanan
tangkap, (2) perikanan budidaya, (3) industri pengolahan
hasil perikanan, (4) industri bioteknologi kelautan, (5)
pertambangan dan energi (ESDM), (6) pariwisata bahari, (7)
hutan mangrove, (8) perhubungan laut, (9) sumberdaya
wilayah pulau-pulau kecil, (10) industri dan jasa maritim, dan
(11) SDA non-konvensional. Total nilai ekonomi kesebelas
sektor ekonomi kelautan itu sekitar 1,2 trilyun dolar
AS/tahun, dan dapat menyediakan lapangan kerja sedikitnya
untuk 40 juta orang. Sampai sekarang, potensi ekonomi
kelautan yang luar biasa besar itu baru dimanfaatkan sekitar
22% dari total potensinya. Karena itu Sulsel ibarat ‘Raksasa
Ekonomi Yang Tertidur’ di Indonesia Timur.
Belum suksesnya sektor maritim di Indonesia, jelas
Dosen Pascasarjana UI ini disebabkan oleh paradigma
pembangunan yang masih memusatkan perhatiannya untuk
pengalokasian sumber daya pembangunan yang ada pada
sektor-sektor atau wilayah-wilayah yang berpotensi besar
menyumbang pertumbuhan ekonomi, yang pada umumnya
berlokasi di kawasan darat, dimana paradigma yang terus
berlangsung sampai saat ini oleh para pengambil kebijakan di
tingkat pusat dan daerah lebih berorientasi ke darat daripada
sektor laut. "Sudah saatnya bangsa kita merubah cara
pandang pembangunan dari pembangunan yang semata
berbasis daratan Land based development menjadi lebih
berorientasi kepada pembangunan berbasis laut Ocean based
development.”
Menuju 01 Sulsel
13 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Bro Rivai sebagai Pembicara Seminar Akhir Pasis Dikreg Sekoal
Angkatan 54 dengan Tema Mewujudkan Maritime Domain
Awareness Indonesia dan Kerjasama Keamanan Maritim di
Kawasan ASEAN.
Rivai Ras, dalam kesempatan lain di Forum Seminar
Tudang Sipulung Bidang Maritim, Energi, dan Pangan di
Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), 9 September 2016,
mengatakan sektor maritim Indonesia harus berbenah.
Dengan begitu, Indonesia akan mampu bersaing dengan
negara maju lainnya. Hal itu dipaparkan Rivai saat tampil
sebagai pembicara Forum Seminar tersebut.
Rivai menerangkan sektor maritim adalah bagian vital
yang dapat mempengaruhi kemajuan negara ini. Perwira
akademisi yang pernah mengenyam pendidikan di George
Washington University, Amerika Serikat ini,
memproyeksikan dalam tiga dekade mendatang, kawasan
Asia menjadi adidaya ekonomi dunia dimana sektor maritim
memainkan peran penting. ”Kawasan Asia saat ini menjadi
centre of gravity.Ekonomi China, India, Jepang diprediksi
akan lebih besar dari Amerika dan Eropa dan pada 2050 akan
dua kali lebih besar lagi dari Amerika dan Eropa”, Ia
mencontohkan besarnya kontribusi sektor maritim di dunia.
Menuju 01 Sulsel
14 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Laut China Selatan, memasok 10 persen konsumsi ikan
dunia. Itu belum termasuk pasokan ikan dari negara-negara
Asia yang berada di kawasan samudera Hindia dan Pasifik.
Dengan modalitas dan kapasitasnya sebagai militer
akademisi yang konsen dalam bidang politik pertahanan dan
predikatnya sebagai Pakar TNI di Bidang Ketahanan
Nasional serta pengalamannya dalam dunia Kemaritiman,
Bro Rivai bertekad memipin dan memperkokoh ketahanan
wilayah Sulsel yang berbasis maritim disamping
pengembangan sektor pangan, dan energi. Harapan besar
yang menjanjikan menyongsong ‘ERA BARU Sulsel’ dan
menuju ‘SULSEL HEBAT’ yang gemilang di masa depan.
Untuk itu, Visi yang diusung yakni “Mewujudkan Sulsel
sebagai Pintu Gerbang Indonesia Timur dan
memperkuat Poros Maritim Nusantara (PMN).” Hal ini
sejalan dengan kebijakan nasional Pemerintah Pusat dalam
mendorong pembangunan Poros Maritim Dunia (PMD).
Konsep ini dapat dimulai dari Sulsel sebagai Pilot Project
dalam menopang pembangunan ekonomi, sosial budaya,
politik dan keamanan. Bro Rivai meyakini Sulsel kelak akan
tampil sebagai salah satu provinsi yang mampu bersaing di
Era Global dan dapat menjadi salah satu provinsi unggulan
dan terkemuka di Indonesia.
Untuk mewujudkan Visinya, Bro Rivai menyusun 6
(enam) Misi yang harus diimplementasikan oleh pemangku
kekuasaan dan jajaran struktural Pemerintahan Provinsi
Sulsel dimasa mendatang. Misi-misi yang dimaksud yakni;
1. Mendorong Era Pembangunan Infrastruktur dan sumber
daya manusia sebagai modal pembangunan daerah menuju
terciptanya Kesejahteraan dan Peradaban masyarakat Sulsel.
Menuju 01 Sulsel
15 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
2. Memberi rasa aman masyarakat Sulsel dalam proses
pembangunan Demokrasi dan dalam mendorong proses
pertumbuhan Ekonomi.
3. Mengembalikan Kejayaan Maritim Sulsel yang berbasis
Ekonomi, Sosial dan Budaya
4. Mendorong Percepatan Pembangunan Sulsel yang dimulai
dari pinggir atau pelosok-pelosok pedesaan melalui
pemberdayaan ekonomi kerakyatan
5. Mengembangkan sistem pelayanan publik berbasis
teknologi informasi di berbagai sektor pembangunan
khususnya dalam menopang sektor keamanan, pendidikan,
transportasi, ekonomi, maritim, budaya, kesehatan, pertanian.
6. Menjadikan Sulsel sebagai Pusat Unggulan dan Pilot
Project Maritim dalam mendukung Poros Maritim Dunia.
Enam Misi diatas kemudian digambarkan secara terperinci
dan terencana lewat program-program pengembangan di
berbagai sektor, antara lain ;
1. Pengembangan sektor maritim dan industri
perikanan
2. Pengembangan sektor pangan dan energi
3. Pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif
4. Pengembangan sumber daya manusia danpendidikan
5. Penataan pelayanan birokrasi berbasis teknologi
informasi
6. Pemantapan stabilitas keamanan dan jaminan rasa
aman serta pelestarian lingkungan
Pengembangan Sektor Maritim dan Industri Perikanan
16 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
3|
Sulawesi Selatan potensial menjadi Poros Maritim
Nusantara (PMN) di kawasan Indonesia Timur dalam
menopang program Poros Maritim Dunia (PMD)
Pengembangan Sektor Maritim
Sulawesi Selatan memiliki garis pantai sepanjang
1.937 kilometer dan luas perairan laut 266.877 kilometer
persegi serta memiliki 263 pulau-pulau kecil, dengan potensi
bahari yang dimiliki oleh provinsi Sulsel, Sulsel mampu
menjadi poros maritim dan pilot project di Indonesia bagian
timur dalam rangka mendorong sektor pembangunan
nasional. Dari segi sejarah, Sulsel juga pernah menjadi
pelabuhan internasional yang dikembangkan Belanda untuk
transit rempah dari Maluku dan sekitarnya, untuk dibawa ke
Eropa. Kapal Phinisi bisa menjadi ikon untuk
membangkitkan kembali kekuatan laut di wilayah timur,
terutama di Sulsel.
Untuk mewujudkan Sulsel sebagai poros maritim
dunia harus dimulai dari daerah. Pemerintah daerah harus
punya konsep tata ruang yang baik untuk membangun budaya
maritim, memelihara sumber daya maritim, mengembangkan
konektivitas laut, dan pertahanan maritim. Rivai menjelaskan,
ada lima pilar kemaritiman yang menjadi titik fokus
pemerintah daerah dalam mewujudkan daerahnya menjadi
Pengembangan
Sektor Maritim dan
Industri Perikanan
Pengembangan Sektor Maritim dan Industri Perikanan
17 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
poros maritim. Kelima pilar itu antara lain, membangun
budaya maritim, membangun sumber daya laut,
pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar pulau,
meningkatkan diplomasi maritim, serta memperkuat
pertahanan maritim.
Untuk itu pemerintah daerah harus komitmen
menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus
membangun infrastruktur dan pengembangan industri
perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
Pemerintah daerah harus fokus pada pengembangan sektor
maritim, membangun infrastruktur laut seperti pelabuhan,
dan bongkar muat sehingga konektivitas komoditi dari daerah
bisa di akses secepat mungkin.
Dengan luas wilayah laut dan perairan yang sangat besar, Sulsel
sangat potensial menjadi Pilot Project Poros Maritim Nusantara
(PMN)
Dari segi pelabuhan akan lebih potensial jika
didukung dengan akses infrastruktur yang memadai seperti
lokasi bongkar muat dan gudang. Saat ini, di Sulsel hanya
punya satu pelabuhan bongkar muat yaitu pelabuhan Sukarno
Hatta, maka dari itu pelabuhan-pelabuhan lainnya harus
segera di revitalisasi sebab konektivitas antar pelabuhan
Pengembangan Sektor Maritim dan Industri Perikanan
18 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
menjadi faktor penting efektif dan efisiensinya konektivitas
komoditi antar pulau.
Bro Rivai sebagai Pembicara dalam Forum Diskusi Poros
Maritim, Harian FAJAR
Pengembangan Industri Perikanan
Dalam konteks industri perikanan, Potensi kelautan di
Sulseljuga cukup besar, terlihat dari besarnya dominasi
subsektor perikanan sebagai penyumbang terbesar kedua
dalam PDRB sektor pertanian wilayah ini. Hasil laut
Sulawesi Selatan terdiri dari beragam jenis ikan kualitas
ekspor, bandeng, serta rumput laut yang banyak
dibudidayakan sebagai salah satu sumber ekonomi
masyarakat. Sebagian besar produksi perikanan di Provinsi
Sulsel merupakan perikanan budidaya laut dengan hasil
produksi tahun 2013 sebesar 1,6 juta ton.
Hasil perikanan budidaya lainnya terdiri atas tambak,
kolam, karamba, jaring apung dan sawah (mina padi) dengan
Pengembangan Sektor Maritim dan Industri Perikanan
19 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
hasil produksi terbesar hasil produksi tambak sebesar
918.245 ton. Perikanan tangkap laut hasil produksinya
sebesar 277.896 ton atau sebesar 10 persen dari total produksi
perikanan di Sulsel. Pengembangan perikanan perlu ditunjang
sarana memadai seperti alat tangkap, sistem pengawetan,
serta peningkatan armada kapal nelayan.
Bro Rivai saat berbincang bersama Nelayan di salah satu tempat
pelelangan ikan ( Pasar Paotere’ Makassar, Sulsel )
Strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
perekonomian berbasis kelautan ini antara lain pemberian
kredit mikro kepada nelayan, peningkatan mutu kualitas
produk perikanan di pasar lokal dan untuk ekspor, dan
pengembangan industri yang berasal dari produk olahan ikan.
Pengembangan sektor kelautan ini harus dilakukan secara
konsisten dan berkelanjutan agar memberikan dampak yang
besar bagi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Strategi lainnya yang dapat
dikembangkan yakni pengadaan Canning Industry, Food
Pengembangan Sektor Maritim dan Industri Perikanan
20 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Industry berbasis perikanan tambak udang maupun hasil laut
yang dapat dikemas sebagai produk unggulan bagi provinsi
Sulsel.
Pengembangan Sektor Pangan dan Energi
21 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
4|
Dengan Menguasai Pangan berarti mendorong
kesejahteraan rakyat, dengan menguasai energi berarti
mendorong kesejahteraan negara
Pengembangan Sektor Pangan
Ketahanan pangan merupakan salah satu faktor
penentu stabilitas ekonomi sehingga upaya pemenuhan
kecukupan pangan menjadi kerangka pembangunan yang
mampu mendorong pembangunan sektor lainnya. Ketahanan
pangan dibangun atas tiga pilar utama, yaitu ketersediaan
pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Tersedianya
pangan secara fisik di daerah bisa diperoleh dari hasil
produksi daerah sendiri, impor, maupun bantuan pangan.
Kemandirian pangan akan mampu menjamin masyarakat
memenuhi kebutuhan pangan yang cukup, mutu yang layak,
aman dan tanpa ketergantungan dari pihak luar.
Upaya meningkatkan ketahanan pangan di Sulawesi
Selatan dapat tercapai menurut perkembangan pada luas
tanam, luas panen, produktivitas dan produksi komoditas
tanaman padi, jagung dan kedelai. Beberapa persoalan yang
menjadi faktor penghambat untuk tercapainya swasembada
pangan meliputi irigasi, pupuk, dan bibit unggul. Provinsi
Sulawesi Selatan memiliki potensi lahan kering yang dapat
dimanfaatkan sebagai alternatif lahan produksi pangan.
Pengembangan Sektor
Pangan dan Energi
Pengembangan Sektor Pangan dan Energi
22 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kendala yang dihadapi dalam mengembangkan usaha
pertanian di lahan kering antara lain kesuburan tanah di lahan
kering relatif rendah, akses irigasi terbatas, serta biaya
pengelolaan lebih tinggi dibandingkan dengan pertanian
konvensional.
Upaya ketahanan pangan yang didukung dengan dana
APBN perlu disalurkan ke petani dalam bentuk bantuan
sosial untuk memilih bibit unggul, pupuk, perbaikan irigasi,
serta pemberian alat mesin pertanian sehingga petani mampu
meningkatkan produktivitas dan memperluas areal
tanamannya.
Tercapainya kondisi ketahanan dan kemandirian
pangan di Provinsi Sulawesi Selatan juga dipengaruhi adanya
inovasi dan adopsi teknologi dalam pengembangan usaha tani
tanaman pangan, usaha tani hortikultura, usaha peternakan,
dan usaha perkebunan yang mampu memberikan dampak
bagi peningkatan produksi dan produktivitas petani dan
peternak. Potensi lahan yang dapat dibuka menjadi lahan
pertanian baru juga sangat besar di Sulsel, memungkinkan
untuk penggarapan sawah guna meningkatkan produksi
tanaman pangan.
Sulawesi Selatan memiliki potensi pangan pertanian, peternakan
dan perkebunan yang sangat potensial guna menopang
kemakmuran masyarakat Sulsel
Pengembangan Sektor Pangan dan Energi
23 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Upaya perluasan areal sawah sangat penting untuk
mendukung ketahanan pangan karena kebutuhan produksi
tanaman pangan khususnya padi terus meningkat sedangkan
alih fungsi lahan cukup luas setiap tahunnya. Dalam
pemanfaatan dan pengolahan lahan sawah petani perlu
mendapatkan pembinaan dan didampingi secara intensif baik
dalam pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen,
dan pasca panen oleh penyuluh pertanian dengan menerapkan
inovasi teknologi spesifik lokasi. Dinas pertanian perlu
memantau penyaluran benih dan pupuk agar lahan sawah bisa
diusahakan secara berkelanjutan sehingga meningkatkan
produksi dan produktivitas tanaman pangan. Petani juga perlu
mendapatkan fasilitas berupa kemudahan dalam mengakses
sarana produksi, sumber permodalan, pengolahan hasil serta
pemasaran untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahterannya.
Salah satu upaya dalam mendorong produksi dan
produktivitas pangan adalah tersedianya infrastruktur
pertanian yang memadai. Pembangunan infrastruktur yang
saat ini diperlukan antara lain berupa perbaikan dan
pembangunan infrastruktur pengairan, seperti waduk dan
saluran irigasi, serta pembangunan jalan yang
menghubungkan sentra produksi kepada konsumen akhir.
Untuk mewujudkan ketersediaan infrastruktur tersebut,
dukungan dan koordinasi antara instansi yang membidangi
pembangunan fisik serta pemerintah daerah melalui
dukungan kebijakan yang mempermudah implementasi
pembangunan tersebut, mutlak diperlukan. Selain
pembangunan infrastruktur, peningkatan produksi dan
produktivitas pertanian juga memerlukan dukungan
penyediaan teknologi dan sarana produksi, serta sumber daya
manusia yang baik.
Sebagai contoh pembangunan fisik infrastruktur
pangan yakni di Kabupaten Wajo, dan Parepare potensi beras
Pengembangan Sektor Pangan dan Energi
24 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
yang dihasilkan dapat didukung dengan dibuatnya Rice
Milling Plant, dengan produk Smart Rice melalui pendekatan
Balance of Nutrition sebagai bentuk inovasi baru dalam
menggandakan ketahanan pangan Sulsel.
Provinsi Sulsel memiliki potensi pangan pertanian,
peternakan dan perkebunan yang sangat potensial guna
menopang kemakmuran masyarakat Sulsel dan mewujudkan
swasembada pangan dalam rangka menuju ketahanan dan
kedaulatan pangan.
Bro Rivai berbincang bersama Petani di Kab.Takalar, Sulawesi
Selatan
Pengembangan Sektor Energi
Sumber daya energi merupakan sarana produksi dan
sarana kehidupan sehari-hari yang memegang peran penting
dalam pembangunan. Ketersediaan energi yang
berkesinambungan, handal, terjangkau dan ramah lingkungan
merupakan hal yang fundamental dalam membangun industri
energi yang bisa mendukung perkembangan ekonomi dan
sosial suatu negara. Berdasarkan hal tersebut beberapa negara
Pengembangan Sektor Pangan dan Energi
25 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
termasuk Indonesia telah mulai memanfaatkan energi baru
terbarukan (EBT) sebagai pengganti energi fosil yang
cadangannya mulai menipis. Tidak seperti negara-negara
maju, pengembangan EBT di Indonesia hingga saat ini masih
belum dominan karena masih didominasi penggunaan bahan
bakar fosil. Penggunaan energi terbarukan di Indonesia masih
di bawah 50 persen, dengan kontribusi terbesar pada
pemanfaatan tenaga air.
Jika dibandingkan dengan seluruh wilayah di
Sulawesi, Sulawesi Selatan merupakan daerah yang paling
cepat berkembang dan menjadi pusat di KTI. Hal ini
berpengaruh terhadap kebutuhan sumber energi di wilayah
terebut karena kebutuhan konsumsi listrik yang besar untuk
aktivitas industri, perdagangan, rumah sakit, perhotelan, dan
lain-lain. Provinsi Sulsel menyimpan potensi besar sumber
energi terbarukan, diantaranya 19 titik potensi pembangkit
listrik tenaga air, 18 lokasi potensi pembangkit mini hidro,
181 lokasi pembangkit listrik tenaga mikro hidro, potensi
panas bumi, pembangkit tenaga angin skala kecil, energi
surya, dan bioenergi.
Sektor energi terbarukan yang dimiliki oleh Sulawesi Selatan bisa
menjadi alternatif Sumber Energi Nasional
Pengembangan Sektor Pangan dan Energi
26 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Potensi energi terbarukan yang relatif cukup besar
sebagai sumber tenaga pembangkit listrik yang telah
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik meliputi PLTA,
PLTM, PLTMH, PLTP, PLTB maupun sumber bioenergi.
Energi angin di Sulsel juga cukup memadai untuk
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan skala kecil
sehingga sesuai dipasang di daerah perdesaan. Sektor energi
terbarukan yang dimiliki oleh provinsi Sulsel bisa menjadi
alternatif Sumber Energi Nasional dan diharapkan Sulsel
kedepan bisa membangun kilang-kilang minyak untuk
menopang suplai energi di Kawasan Indonesia Timur (KIT).
Sebagai ilustrasi bahwa hingga saat ini Sulsel adalah
merupakan salah satu provinsi yang belum memiliki kilang
minyak untuk menopang kebutuhan suplai minyak di
Kawasan Indonesia Timur (KIT). Setidaknya juga dapat
dibangun Mini Oil Revinary misalnya di wilayah Kabupaten
Maros atau Parepare. Diharapkan kedepan, dapat dibangun
minimal tiga unit dengan kapasitas masing-masing 100.000
barel per hari, yang dilengkapi dengan jaringan distribusinya
dalam mendukung aktivitas industri dan ekonomi di Sulsel.
Selain itu, di Kabupaten Wajo (Desa Pattirolokka) yang kini
terbangun dua Mini LNG Plant yang berkapasitas 2 x 0,25
MTPA dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
energi masyarakat Sulsel.
Demikian halnya dengan potensi Shale Gas di Danau
Tempe Kabupaten Wajo yang juga dapat diolah untuk
memenuhi Sumber Energi Terbarukan dalam mendukung
ketahanan Energi Sulsel di masa mendatang.
27
Pengembangan Sektor Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif
Profil dan Visi Misi Bro Rivai
5|
Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif adalah harapan
sekaligus tantangan bagi Masa Depan Ekonomi Sulsel
Pengembangan Sektor Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan salah satu komponen
dalam pembangunan ekonomi. Pembangunan pariwisata
harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga memberikan
manfaat langsung untuk kesejahteraan masyarakat. Arah
kebijakan dalam pengembangan sektor pariwisata meliputi:
pemasaran pariwisata nasional dengan mendatangkan jumlah
wisatawan nusantara dan mancanegara ; pembangunan
destinasi pariwisata dengan meningkatkan daya tarik daerah
tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam dan luar
negeri ; pembangunan industri pariwisata dengan
meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri
pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya
saing produk dan jasa pariwisata nasional di setiap destinasi
pariwisata yang menjadi fokus pemasaran dan pembangunan
kelembagaan pariwisata dengan membangun sumber daya
manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional.
Upaya pengembangan pariwisata di Sulsel didasarkan
pada potensi yang dimilikinya. Tana Toraja sebagai ikon
pariwisata Sulawesi Selatan bukan hanya dikembangkan pada
objek wisata budaya tetapi juga harus dinamis menggali
Pengembangan
Sektor Pariwisata dan
Industri Ekonomi
KreatifKreatif
Pengembangan Sektor
Pangan dan Energi
28
Pengembangan Sektor Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif
Profil dan Visi Misi Bro Rivai
potensi daya tarik wisata baru guna menarik minat
wisatawan. Jalur transportasi menuju Tana Toraja bisa
menjadi daya tarik baru, baik wisata bahari yang tersebar di
Kabupaten Pangkep hingga Parepare, agrowisata dan
ekowisata di Kabupaten Sengkang sampai Enrekang.
Bulukumba juga menjadi ikon pariwisata Sulsel untuk daerah
tujuan wisata bagian selatan. Bulukumba, memiliki Pantai
Bira dan pembuatan perahu tradisional Phinisi di Tana Beru,
Kampung Alam dan Budaya di Kajang. Masih banyak
potensi pengembangan pariwisata lainnya di Sulsel.
Pembuatan Perahu Phinisi di Tana Beru Kab.Bulukumba,
berpotensi menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri.
Sektor pariwisata mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi melalui penyediaan lapangan kerja dan menjadi
multiplier effect untuk pengembangan sektor perekonomian
yang lain. Objek wisata yang dimiliki Sulsel belum ditata
dengan baik menjadi daya tarik wisata unggulan, padahal
potensinya sangat besar karena alam yang dimiliki masih asli
dan Sulsel juga memiliki kearifan lokal dan budaya asli yang
diwariskan dari turun temurun dan menjadi simbol eksistensi
masyarakat Sulsel.
29
Pengembangan Sektor Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif
Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif
Untuk memajukan pariwisata diperlukan
perekonomian yang dilaksanakan dengan mengedepankan
kreativitas. Industri ekonomi kreatif akan mendorong
kemajuan pariwisata dan begitu juga sebaliknya. Dengan kata
lain, pariwisata yang maju mesti ditunjang oleh industri
ekonomi kreatif. Sebaliknya, ekonomi bisa maju dan
menunjukkan kreativitas jika ditopang oleh kemajuan dunia
pariwisata. Industri kreatif di Sulsel relatif baru sehingga
belum banyak diakui sebagai penggerak roda pembangunan.
Kegiatan industri ekonomi kreatif di Sulsel juga masih
terkotak-kotak dan belum ada kajian rantai nilai yang utuh
mulai dari kegiatan kreasi, produksi, dan distribusi, sehingga
belum ada penanganan yang sistematik untuk meningkatkan
peluang bisnis di industri kreatif.
Padahal disisi lain, industri kreatif dapat memberikan
kontribusi di beberapa aspek kehidupan, tidak saja dipandang
dari sudut ekonomi semata, tetapi juga dapat memberikan
dampak positif kepada aspek lainnya, seperti peningkatan
citra dan identitas Sulsel, serta menumbuhkan inovasi dan
kreativitas masyarakat Sulsel.
Pelaku industri ekonomi kreatif di Sulsel saat ini lebih
banyak didominasi oleh generasi muda dan dikelola dengan
nonformal. Hasil kreasi mereka sangat kreatif sehingga
menjadi potensi industri yang sangat baik bagi provinsi
Sulsel. Oleh karena itu harus diciptakan suasana kondusif dan
transformasi intelektualitas untuk memotivasi generasi muda
dalam memulai usaha kreatif dan memberi akses-akses
finansial yang berpihak kepada mereka.
30
Pengembangan Sektor Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif
Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Bro Rivai menyapa pelaku Industri Ekonomi Kreatif
Industri ekonomi kreatif adalah harapan bagi ekonomi
Sulseluntuk dapat bersaing dan meraih keunggulan dalam
ekonomi nasional sekarang ini. Demi mengembangkan
ekonomi kreatif di Sulseldiperlukan sinergitas antara
intelektualitas, pertumbuhan sektor usaha kecil dan menegah
(UKM)) dan kebijakan pemerintah yang mendukung iklim
kreatif, seperti misalnya perizinan, investasi, dan
perlindungan hak cipta.
Sulsel yang kaya dengan keanekaragaman sumber
daya manusia seharusnya menempatkan manusia sebagai titik
sentral pembangunan industri kreatif yang bersifat strategis
dalam membangun sumber daya manusia. Karena itu, perlu
adanya sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
provinsi dalam meningkatkan pertumbuhan sektor usaha
(UKM) yang tergolong sebagai industri kreatif seperti sektor
usaha kuliner, fashion dan kerajinan tangan guna
mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sulsel.
31 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pengembangan Sektor Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
6|
Pengembangan Infrastruktur Pendidikan harus menyentuh
seluruh wilayah Kabupaten hingga pelosok-pelosok pedesaan
guna membangun peradaban dan kecerdasan masyarakat
Sulsel
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia di Provinsi
Sulsel diarahkan untuk mewujudkan manusia berakhlak,
beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dengan menanamkan sejak dini nilai-nilai agama dan
moral, serta nilai-nilai luhur budaya bangsa, baik melalui
jalur pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah,
serta pendidikan di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Demikian pula, pengembangan sumber daya manusia
diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
pendidikan, melalui peningkatan kualitas pendidikan umum,
pendidikan kejuruan, maupun pendidikan agama, serta
pelayanan kesehatan dan sosial kepada masyarakat melalui
peningkatan ketersediaan dan sebaran prasarana dan sarana
dasar secara makin berkualitas dan merata.
Pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk
meningkatkan kreativitas, produktivitas, nilai tambah, daya
saing, kewiraswastaan, dan kualitas tenaga kerja, antara lain
melalui kegiatan pembimbingan, pendidikan, dan pelatihan
Pengembangan
Sumber Daya Manusia
dan Pendidikan
32 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pengembangan Sektor Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
yang tepat dan efektif, serta peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan dalam pemanfaatan, pengembangan dan
penguasaan iptek serta pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Peningkatan produktivitas tenaga kerja di provinsi ini
diarahkan terutama pada bidang industri yang memanfaatkan
sumber daya alam, yakni perikanan, kehutanan, perkebunan,
peternakan, pertambangan dan pariwisata, serta industri yang
berkadar sumber daya manusia dengan keterampilan dan
pemanfaatan iptek yang tinggi, seperti industri rekayasa
rancang bangun dan berbagai industri peranti lunak, termasuk
jasa konsultansi dan jasa konstruksi.
Tujuan utama pembangunan Manusia adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk
menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan
yang produktif (United Nation Development Programme–
UNDP). Saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
dijadikan sebagai ukuran pemerintah daerah maupun pusat
dalam menilai berbagai kebijakan atau program yang
dijalankan pemerintah tersebut. Saat ini IPM telah
mengalami penyempurnaan metode penghitungan. Diantara
alasannya adalah beberapa indikator sudah tidak tepat untuk
digunakan dalam perhitungan IPM. Efeknya secara umum
level IPM dengan metode baru lebih rendah dibanding
dengan IPM metode lama. Kini IPM (Metode Baru)
Sulawesi Selatan mencapai angka 68,49. Dimana provinsi
ini berada pada tatanan IPM kelompok sedang. Angka ini
pula menempatkan provinsi ini berada di urutan 15 setelah
Jawa Tengah dan Kalimantan Utara. Hanya 6 provinsi yang
berada pada kelompok IPM tinggi, yaitu: DKI Jakarta,
Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kep. Riau, Bali, dan Riau.
Perlu menjadi perhatian bahwa pertumbuhan IPM Sulawesi
Selatan masih tergolong kurang maksimal, dimana hanya
mengalami 3,77 persen (2010-2014) dan menjadi provinsi
tercepat ke-16 dari 34 provinsi.
33 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pengembangan Sektor Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
Berbicara IPM tingkat Kabupaten/Kota di Sulsel,
seluruh kabupaten berada pada kelompok IPM sedang,
sebaliknya semua kota merupakan kelompok IPM Tinggi.
Jeneponto masih merupakan daerah dengan IPM terendah di
provinsi ini. Dimensi kesehatan dan pendidikan, masih
menjadi “PR” penting bagi Jeneponto. Melihat pada
disparitas IPM Kabupaten/Kota, nampak IPM
Kabupaten/Kota di provinsi ini lebih banyak mengumpul
pada batas bawah IPM. Artinya, pemerataan pembangunan
manusia diindikasikan belum merata sepenuhnya. Intervensi
pemerintah terhadap pelayanan masyarakat harus terus
dilakukan oleh Sulsel.
Daerah dengan indeks pembangunan yang rendah
bisa dijadikan prioritas atau akselerasi pembangunan.
Contohnya, pencegahan anak agar tidak putus sekolah di
daerah pedalaman, perluasan infrastruktur pendidikan, dan
lain sebagainya. Perlu diingat, IPM hanya mencakup
sebagian dari multi dimensional pembangunan manusia.
Indikator pembentuk IPM belum sepenuhnya merefleksikan
peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup. Hendaknya
pembangunan manusia di Sulseltidak semata meningkatkan
Indeks, namun lebih pada dimensi peningkatan kualitas
manusia yang lebih holistik dalam hal ini adalah kualitas
untuk mengelola Sumber Daya Alam Provinsi Sulsel.
Pengembangan Sektor Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang
mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara. Karenanya, untuk
34 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pengembangan Sektor Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
mewujudkan semua itu, pemerintah terus berupaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
Bro Rivai memberi motivasi dihadapan ratusan mahasiswa baru
Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Salah satu potret mengenai bidang pendidikan dapat
dilihat pada indikator proses : Harapan Lama Sekolah /
Expected Years of Schooling (EYS) dan indikator output:
Rata-rata Lama Sekolah / Mean Years of Schooling (MYS).
Hasil penghitungan BPS, rata-rata penduduk Sulawesi
Selatan mengenyam pendidikan adalah hanya sampai kelas
1-2 SLTP. Saat ini Pemprov Sulsel terus berupaya
meningkatkan pendidikan masyarakatnya dengan program
wajib belajar 12 tahun dan pendidikan gratis.
Harapan Lama Sekolah (HLS) Sulsel menduduki
peringkat 7 dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) berada pada
peringkat 23. Capaian pendidikan di Sulawesi Selatan
semakin meningkat selama kurun waktu 2010-2014.
Harapan lama sekolah merupakan pendorong booster untuk
meningkatkan rata-rata lama sekolah. Dalam prosesnya,
35 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pengembangan Sektor Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
pemerintah berkewajiban memutus rantai angka putus
sekolah. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi
pemerintah, apakah mereka yang putus sekolah ini memang
enggan melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi, ataukah
karena pembangunan infrastruktur pendidikan, (baik gedung
sekolah, jalur transportasi, dan lainnya) belum merata di
seluruh wilayah Kota/Kab Sulsel.
Pembangunan Gedung Sekolah seyogyanya tidak hanya terpusat di
Ibukota Provinsi, melainkan juga harus menyentuh wilayah
pelosok-pelosok pedesaan.
Dalam rencana strategis pengembangan sektor
Pendidikan juga diharapkan lepasan peserta didik bisa
kompetitif di Era Globalisasi dan memenuhi standar maupun
kriteria dunia kerja, baik dalam lingkup kerja Pemerintahan
maupun Perusahaan domestik dan luar negeri. Selain itu
untuk mengatasi persoalan pembangunan Infrastruktur
pendidikan (baik gedung sekolah, jalur transportasi, dan
lainnya) yang tidak merata di seluruh wilayah Kota/Kab
Sulsel, maka seyogyanya pembangunan infrastruktur
pendidikan (gedung sekolah, jalur transportasi, dan lainnya)
36 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pengembangan Sektor Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
tidak hanya terpusat di Ibukota provinsi Sulsel, dalam hal ini
adalah kota Makassar. Pembangunan infrastruktur pendidikan
juga harus menyentuh seluruh wilayah Kabupaten hingga
pelosok-pelosok pedesaan.
37 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Penataan Pelayanan Birokrasi Berbasis Teknologi Informasi
7|
Penerapan Sistem Teknologi Informasi dalam pelayanan
birokrasi pemerintahan dapat mendorong terwujudnya Open
and Good Governance
Birokrasi di pemerintahan harus terus melakukan
perubahan dan pembenahan demi pemberian pelayanan
publik yang prima kepada masyarakatnya. Bagian penting
dari kelemahan negara Provinsi di Indonesia adalah kualitas
birokrasinya. Mayoritas aparat birokrasi belum memiliki
mental sebagai pelayan masyarakat, melainkan justru mental
penguasa yang ingin "dilayani". Sehingga, terkadang
memunculkan insensitif dari para aparat birokrasi terhadap
perbaikan dan inovasi demi pelayanan publik yang lebih baik.
Birokrasi ibarat gerbong kereta yang sangat panjang.
Saat terdapat perubahan arah dari lokomotif yang berada
paling depan, maka gerbong-gerbong di belakangnya akan
mengikutinya dengan bertahap, bahkan cenderung lambat.
Maka, perlu adanya upaya keras dari semua unsur birokrasi
tersebut untuk beradaptasi dengan perubahan.Salah satu
terobosan untuk melakukan perubahan di lingkungan
pemerintahan adalah optimalisasi penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK).
Kemajuan teknologi merupakan salah satu bentuk
perubahan zaman. Saat ini teknologi sudah berkembang
dengan sangat cepat, termasuk teknologi di bidang informasi
dan komunikasi. Hasil penelitian tahunan yang dilakukan
Penataan Pelayanan
Birokrasi Berbasis
Teknologi Informasi
38 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Penataan Pelayanan Birokrasi Berbasis Teknologi Informasi
oleh Yahoo (TNS Net Index) menunjukkan bahwa penetrasi
internet telah mengalami kenaikan yang signifikan tiap
tahunnya, dari 28 persen tahun 2009 hingga mencapai 57
persen pada 2012. Dengan 43,6 juta jumlah pengguna
Facebook dan 19,5 juta jumlah pengguna Twitter, Indonesia
juga merupakan salah satu negara dengan tingkat penggunaan
sosial media terbesar di dunia.
Dengan semakin meluasnya pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi, pemerintah juga harus
memanfaatkannya guna meningkatkan kualitas pelayanan
publik. Pelayanan publik prima yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi, atau yang lebih kita kenal dengan
istilah E-Government tersebut, sebaiknya bukan hanya
sekadar mengikuti tren global, melainkan juga merupakan
suatu langkah strategis dalam upaya meningkatkan akses dan
mutu layanan kepada masyarakat.
Bro Rivai berbincang dengan birokrasi Pemerintahan Provinsi
E-Government dapat mempermudah masyarakat
mengakses berbagai informasi dan mendapat berbagai
pelayanan tanpa harus datang langsung ke institusi
39 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Penataan Pelayanan Birokrasi Berbasis Teknologi Informasi
pemerintahan terkait. Keterbukaan informasi juga akan
mendorong terciptanya Open and Good Governance
(pemerintahan baik dan terbuka) dalam pemerintahan
provinsi Sulsel karena meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas lembaga-lembaga publik. Selain itu, E-
Government juga diharapkan dapat memperbaiki
produktivitas dan efisiensi birokrasi sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulsel.
Ada beberapa poin penting yang perlu ditingkatkan
dalam penerapan E-Government di Sulsel, Pertama,
pemasifan E-Government. Demi pembangunan ekonomi dan
peningkatan pelayanan publik pemerintah provinsi dan
daerah, semua lembaga pemerintahan, baik pemerintah
provinsi maupun daerah, harus menerapkan E-Government.
Untuk itu, infrastruktur, meliputi infrastruktur fisik, jaringan,
maupun SDM juga harus dipersiapkan.
Kedua, standarisasi E-Government. Sistem otonomi
daerah yang diberlakukan sejak 1999 mengandung
konsekuensi bahwa sistem E-Government yang telah
diinisiasi oleh Presiden melalui Inpres No. 3 Tahun 2003
akan dijalankan juga oleh pemerintah provinsi dan daerah.
Oleh sebab itulah perlu adanya suatu standarisasi yang jelas
dalam pelaksanaannya agar kebijakan pengembangan E-
Government dapat dilaksanakan secara sistematik dan
terpadu di seluruh wilayah provinsi Sulsel.
Ketiga, integrasi E-Government. Lingkup
pengembangan sistem E-Government mencakup skala
provinsi. Maka, diperlukan kerangka komunikasi antar sistem
E-Government di semua daerah di Sulsel untuk saling
berhubungan dan bekerja sama. Dalam implementasinya,
perlu ada mekanisme komunikasi baku antar sistem, sehingga
masing-masing sistem aplikasi dapat saling bersinergi untuk
membentuk E-Government services yang lebih besar dan
kompleks.
40 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Penataan Pelayanan Birokrasi Berbasis Teknologi Informasi
Keempat, penerapan identifikasi identitas masyarakat
dalam 1 (satu) kartu, Single Identity Card, guna efisiensi
pelayanan di berbagai sektor publik (pendidikan, kesehatan,
perizinan, perpajakan, dan lainnya) sehingga akses
masyarakat memperoleh pelayanan dari lembaga
pemerintahan, baik provinsi maupun daerah, lebih mudah dan
lebih cepat.
Bro Rivai bersilaturahim dengan pasien RS.Siloam dan berbincang
tentang pelayanan Rumah Sakit.
Terakhir, sosialisasi kepada masyarakat. Pemerintah
provinsi dan daerah harus melakukan kampanye pemasaran,
sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka sadar
tentang keberadaan dan manfaat E-Government. Pemerintah
juga perlu terus mengevaluasi tingkat penerimaan publik,
kepuasan masyarakat terhadap layanan E-Government, serta
frekuensi dan intensitas penggunaan E-Government. Evaluasi
ini penting agar pemerintah dapat terus menyesuaikan diri
dengan kebutuhan dan keinginan masyarakatnya sehingga
dapat terus memberikan pelayanan publik yang prima.
41 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Jaminan Rasa Aman Lingkungan
8
Ii
|
Stabilitas keamanan dan jaminan rasa aman masyarakat
serta pelestarian lingkungan dapat menopang pertumbuhan
ekonomi Sulawesi Selatan.
Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Jaminan Rasa
Aman
Mewujudkan stabilitas keamanan dan rasa aman serta
ketertiban lingkungan di Sulawesi Selatan bukanlah suatu hal
mudah, sepele, nan gampang, terlebih lagi bila dihadapkan
dengan kompleksitas dan kemajemukan etnis, budaya, dan
perilaku masyarakat Sulsel. Stabilitas keamanan dengan tetap
menjunjung tinggi sendi dasar Demokrasi merupakan kunci
mendasar mewujudkan kesejahteraan. Perwujudan
kesejahteraan sangat memerlukan stabilitas keamanan
sebagai penopang utama pesatnya pertumbuhan
perekonomian dan sendi sendi kesejahteraan masyarakat.
Sulsel terutama di wilayah perkotaan beberapa tahun
terakhir disuguhkan berita-berita adanya fenomena Begal dan
premanisme jalanan dengan menggunakan kendaraan roda
dua (sepeda motor). Salah satu contoh aksi para begal di Kota
Makassar yang menelan korban nyawa, ‘Musyarrafah’
seorang aktifis Muhammadyah yang juga merupakan Wakil
Pemantapan Stabilitas
Keamanan dan Jaminan
Rasa Aman serta
Pelestarian Lingkungan
42 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Jaminan Rasa Aman Lingkungan
Ketua Nasyatul Aisyah Provinsi Sulawesi Selatan meregang
nyawa setelah tak kuasa melawan aksi begal.
Begal dan kekerasan jalanan menjadi teror tersendiri
bagi masyarakat Sulseldan sekitarnya. Koran lokal setiap
harinya seolah tidak pernah luput memberitakan aksi para
preman jalanan ini. Menyaksikan semakin maraknya aksi
begal, maka tidak salah jika sebagian masyarakat
menganggap Kota Makassar dan Sulawesi Selatan semakin
tidak aman. Aksi begal sudah bukan hanya persoalan
kenakalan remaja biasa,tapi sudah menjurus pada kejahatan
luar biasa. Oleh karena itu, penanganannya pun harus
dilakukan secara sistematis dan komprehensif dengan
melibatkan seluruh komponen masyarakat.Penanganannya
tidak boleh hanya didekati dengan pendekatan penegakan
hukum semata, tetapi harus melalui diagnosa dan pemetaan
anatomi sehingga akar persoalannya dapat ditemukan.
Penegakkan hukum (meskipun juga sangat penting), ibarat
hanya memangkas rantingnya, tapi tidak mencabut akar-
akarnya.
Kinerja dan pengawasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP)
di tengah-tengah masyarakat turut menjaga ketertiban lingkungan
dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat
43 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Jaminan Rasa Aman Lingkungan
Pemerintah Sulsel kedepan harus serius dan wajib
melakukan segala upaya untuk mencegah semakin maraknya
perilaku kejahatan jalanan ini. Karena jika tidak, maka rakyat
tidak akan percaya lagi dengan pemerintahnya, dan dalam
tatanan masyarakat demikian, rakyat akan bergerak dengan
logika hukumnya sendiri. Masalah ekonomi dan kondisi
sosial dapat membuat orang menjadi nekat. Kemiskinan,
pengangguran, dan kesenjangan sosial bisa menjadi kambing
hitamnya. Oleh karena itu program pemberantasan
kemiskinan wajib digalakkan oleh pemerintah provinsi
maupun daerah untuk menekan tingginya angka kriminalitas
di Sulawesi Selatan guna menyelesaikan akar masalah
stabilitas keamanan dan menciptakan rasa aman bagi
masyarakat.
Kinerja dan pengawasan Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol-PP) di tengah-tengah masyarakat dan pemberdayaan
aparatur RT dan RW untuk mengawasi perilaku warga wajib
dimaksimalkan guna membantu aparatur penegak hukum
mencegah terjadinya tindak kriminalitas dan menciptakan
ketertiban di tengah-tengah masyarakat. Kerjasama dan
komunikasi intens antar pemerintah dan aparatur penegak
hukum dalam hal ini adalah Kepolisian Daerah juga berperan
penting dalam upaya memantapkan stabilitas keamanan dan
jaminan rasa aman serta ketertiban lingkungan di Sulawesi
Selatan.
Terciptanya stabilitas keamanan dan jaminan rasa
aman serta ketertiban di lingkungan masyarakat dapat
menopang pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan dan
mendukung kelancaran transaksi ekonomi serta menjamin
rasa damai masyarakat dalam menjalani aktivitas
kehidupannya sehari-hari.
44 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Jaminan Rasa Aman Lingkungan
Pelestarian Lingkungan
Lingkungan adalah salah satu bagian terpenting dari
bumi ini, lingkungan sangat berperan bagi kelangsungan
hidup dan bagi semua makhluk hidup yang ada di bumi ini.
Selain itu tanpa adanya lingkungan yang asri dan terawat
semua makhluk hidup akan kesulitan untuk hidup karena
lingkungan juga adalah tempat tinggal bagi hewan hewan dan
mencari makan, selain itu lingkungan yang penuh dengan
pepohonan dan tumbuhan dapat mengurangi adanya bencana
alam, maka mengapa tidak dari sekarang kita mulai untuk
memahami penting menjaga lingkungan hidup bagi
kelangsungan hidup kita?
Pada saat ini banyak sawah yang dulunya di gunakan
menanam, sekarang beralih fungsi menjadi perumahan
maupun maupun bangunan bangunan lain nya.apalagi kini
sebagian besar hutan di indonesia mulai gundul karena
perbuatan manusia yang suka menebangi pohon-pohon di
hutan dengan seenaknya tanpa memikirkan yang akan terjadi
setelahnya. Selain itu banyaknya kendaraan bermotor
menyebabkan polusi udara tanpa diimbangi dengan
pepohonan yang dapat mengurangi polusi tersebut.
Masalah lingungan saat ini telah menjadi masalah
global yang dirasakan oleh Negara, seperti kebakaran hutan
di Indonesia asapnya sampai kenegara tetangga seperti
Malaysia, singapura, dan Brunai Darussalam. Beberapa
kerusakan akibat ulah manusia antara lain ; kebakaran hutan,
pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah,
kerusakan hutan serta reklamasi pantai yang tidak terkendali.
Mengingat kondisi lingkungan kita sudah tercemar
parah maka sudah sewajarnya kalau kita semua ikut
bertanggug jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan
hidup agar kualitas lingkungan tidak menurun. Tanggung
jawab dalam menjaga lingkungan bukan hanya tanggung
45 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Jaminan Rasa Aman Lingkungan
jawab pemerintah saja melainkan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dengan masyarakat.
Contoh kerusakan lingkungan yakni Reklamasi Pantai yang tidak
terkendali dapat merusak lingkungan dan membutuhkan tata
kelola yang baik
Salah satu isu penting yang harus diselesaikan terkait
dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup kita khususnya
di Sulsel adalah adanya kerusakan lingkungan sebagai
dampak dari pengembangan wilayah melalui reklamasi pantai
yang tidak terkendali, yang notabenenya dapat menggangu
kesinambungan daya dukung bumi. Selain itu, perencanaan
pembangunan kedepan khususnya dalam mendukung
kesinambungan pembangunan di Sulsel diperlukan
perencanaan yang terarah, terintegrasi dan berwawasan
lingkungan.
46 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Sejarah Singkat Sulawesi Selatan
9|
Era Baru Sulsel bukan bermakna Sulsel Baru, Keduanya
memiliki makna berbeda
Abdul Rivai Ras (Bro Rivai) bertekad memimpin dan
memperkokoh ketahanan wilayah Sulsel yang berbasis
maritim disamping pengembangan sektor pangan dan energi.
Harapan besar yang menjanjikan menyongsong Era Baru
Sulsel dan menuju Sulsel Hebat yang gemilang di masa
depan. ERA BARU Sulsel adalah Era di mana Sulsel
memiliki pemimpin yang Visioner, Bersih, dan Tegas.
VISIONER dimaknai sebagai pemimpin yang
humanis dan mempunyai road map yang jelas bagi kemajuan
pembangunan peradaban di Sulsel. Fokus pembangunan
diarahkan pada sektor maritim yang berkebudayaan. Laut
Sulsel terdiri dari 2 per 3 dari total wilayahnya, dan memiliki
potensi sumber daya maritim yang melimpah, sebagai modal
dasar bagi terwujudnya kesejahteraan ekonomi masyarakat
Sulsel.
BERSIH dimaknai sebagai era di mana Sulsel harus
bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN). Dengan kata
lain, pemimpin yang kelak menjadi panutan, mempunyai
integritas, amanah, tawaddu dan berakhlak yang tinggi,
sehingga tidak berpotensi menyalahgunakan kekuasan. Selain
itu, tidak mempunyai keterkaitan dengan sejarah kelam masa
lalu Sulsel.
Era Baru Sulawesi Selatan
ERA BARU
Sulawesi Selatan
47 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Sejarah Singkat Sulawesi Selatan
TEGAS dimaknai sebagai era di mana penegakan
hukum harus dikedepankan tanpa tebang pilih, dan
mendorong stabilitas keamanan untuk menjamin dalam
mengawal aktivitas kehidupan sehari-hari bagi masyarakat
Sulsel. Setidaknya rasa aman menjadi penopang bagi
kelancaran aktivitas ekonomi rakyat, dan proses politik yang
demokratis. Prinsip Tegas, Cerdas, Fokus akan menjadi
motto dalam Era Baru Sulsel untuk mendorong pembangunan
peradaban masa depan Provinsi Sulawesi Selatan.
Era Baru Sulsel bukan bermakna 'Sulsel Baru'.
Keduanya memiliki makna berbeda. Era Baru bermakna
Sulsel tidak memulai dari titik zero point. Sebab, Sulsel telah
lahir dan diperjuangkan sejak lama, sehingga Sulsel tidak
harus memulai pembangunan dari titik nol dan tetap
mengapresiasi pemimpin dan pembangunan sebelumnya.
Itulah Era Baru Sulsel.
Era Baru Sulawesi Selatan
48 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Sejarah Singkat Sulawesi Selatan
10|
Tanah Kelahiran Para Daeng
Sekitar 30.000 tahun silam pulau ini telah dihuni oleh
manusia. Penemuan tertua ditemukan di gua-gua dekat bukit
kapur dekat Maros, sekitar 30 km sebelah timur laut dan
Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.
Kemungkinan lapisan budaya yang tua berupa alat batu
Peeble dan flake telah dikumpulkan dari teras sungai di
lembah Walanae, diantara Soppeng dan Sengkang, termasuk
tulang-tulang babi raksasa dan gajah-gajah yang telah punah.
Selama masa keemasan perdagangan rempah-rempah,
diabad ke-15 sampai ke-19, Sulawesi Selatan berperan
sebagai pintu Gerbang ke kepulauan Maluku, tanah penghasil
rempah. Kerajaan Gowa dan Bone yang perkasa memainkan
peranan penting didalam sejarah Kawasan Timur Indonesia
dimasa Ialu.
Pada sekitar abad ke-14 di Sulawesi Selatan terdapat
sejumlah kerajaan kecil, dua kerajaan yang menonjol ketika
itu adalah Kerajaan Gowa yang berada di sekitar Makassar
dan Kerajaan Bugis yang berada di Bone. Pada tahun 1530,
Kerajaan Gowa mulai mengembangkan diri, dan pada
pertengahan abad ke-16 Gowa menjadi pusat perdagangan
terpenting di wilayah timur Indonesia. Pada tahun 1605, Raja
Gowa memeluk Agama Islam serta menjadikan Gowa
sebagai Kerajaan Islam, dan antara tahun 1608 dan 1611,
Sejarah Singkat
Sulawesi Selatan
49 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Sejarah Singkat Sulawesi Selatan
Kerajaan Gowa menyerang dan menaklukkan Kerajaan Bone
sehingga Islam dapat tersebar ke seluruh wilayah Makassar
dan Bugis.
Perusahaan dagang Belanda atau yang lebih dikenal
dengan nama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie)
yang datang ke wilayah ini pada abad ke-15 melihat Kerajaan
Gowa sebagai hambatan terhadap keinginan VOC untuk
menguasai perdagangan rempah-rempah di daerah ini. VOC
kemudian bersekutu dengan seorang pangeran Bugis bernama
Arung Palakka yang hidup dalam pengasingan setelah
jatuhnya Bugis di bawah kekuasaan Gowa. Belanda
kemudian mensponsori Palakka kembali ke Bone, sekaligus
menghidupkan perlawanan masyarakat Bone dan Soppeng
untuk melawan kekuasaan Gowa. Setelah berperang selama
setahun, Kerajaan Gowa berhasil dikalahkan. Dan Raja
Gowa, Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani
Perjanjian Bungaya yang sangat mengurangi kekuasaan
Gowa. Selanjutnya Bone di bawah Palakka menjadi penguasa
di Sulawesi Selatan.
Persaingan antara Kerajaan Bone dengan pemimpin
Bugis lainnya mewarnai sejarah Sulawesi Selatan. Ratu Bone
sempat muncul memimpin perlawanan menentang Belanda
yang saat itu sibuk menghadapi Perang Napoleon di daratan
Eropa. Namun setelah usainya Perang Napoleon, Belanda
kembali ke Sulawesi Selatan dan membasmi pemberontakan
Ratu Bone. Namun perlawanan masyarakat Makassar dan
Bugis terus berlanjut menentang kekuasaan kolonial hingga
tahun 1905-1906. Pada tahun 1905, Belanda juga berhasil
menaklukkan Tana Toraja, perlawanan di daerah ini terus
berlanjut hingga awal tahun 1930-an.
Sebelum Proklamasi RI, Sulawesi Selatan, terdiri atas
sejumlah wilayah kerajaan yang berdiri sendiri dan didiami
empat etnis yaitu ; Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja.
Pada abad ke XVI dan XVII ada tiga kerajaan besar yang
50 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Sejarah Singkat Sulawesi Selatan
berpengaruh luas di Sulawesi Selatan yaitu kerajaan Luwu,
Gowa dan Bone, yang telah mencapai kejayaan pada masa
tersebut. Setelah kemerdekaan, dikeluarkan UU Nomor 21
Tahun 1950 dimana Sulawesi Selatan menjadi provinsi
Administratif Sulawesi dan selanjutnya pada tahun 1960
menjadi daerah otonom Sulawesi Selatan dan Tenggara
berdasarkan UU Nomor 47 Tahun 1960. Selanjutnya
berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1964 Pemisahan dilakukan
dari daerah otonom Sulawesi Selatan dan Tenggara menjadi
daerah otonom Sulawesi Selatan, kemudian terus
disempurnakan dengan ditetapkannya UU No. 5 Tahun 1974
tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah.
Etnis Bugis
51 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Sejarah Singkat Sulawesi Selatan
Etnis Makassar
Etnis Mandar
Etnis Toraja
52 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Sejarah Singkat Sulawesi Selatan
Logo Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
53 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kondisi Wilayah Sulawesi Selatan
11|
Demografi Provinsi Sulawesi Selatan
Letak Geografis
Secara geografis wilayah darat Provinsi Sulawesi
Selatan dilalui oleh garis khatulistiwa yang terletak antara 00
120– 80 Lintang Selatan dan 1160 480 - 1220 360 Bujur
Timur, yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat di
sebelah utara dan Teluk Bone serta Provinsi Sulawesi
Tenggara di sebelah timur, serta berbatasan dengan Selat
Makassar di sebelah barat dan Laut Flores di sebelah timur.
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan khususnya wilayah
daratan mempunyai luas kurang lebih 45.764,53 km2.
Topografi
Wilayah Sulawesi Selatan membentang mulai dari
dataran rendah hingga dataran tinggi. Kondisi Kemiringan
tanah 0 - 3 persen merupakan tanah yang relatif datar, 3 - 8
persen merupakan tanah relatif bergelombang, 8 - 45 persen
merupakan tanah yang kemiringannya agak curam, lebih dari
45 persen tanahnya curam dan bergunung.
Bahasa
Bahasa yang umum digunakan adalah:
Kondisi Wilayah
Sulawesi Selatan
54 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kondisi Wilayah Sulawesi Selatan
Bahasa Makassar adalah salah satu rumpun bahasa yang
dipertuturkan di daerah Makassar dan Sekitarnya.
Bahasa Bugis adalah salah satu rumpun bahasa yang
dipertuturkan di daerah Bone sampai ke Kabupaten
Pinrang, Sinjai, Barru, Pangkep, Maros, Kota Pare - Pare,
Sidrap, Wajo, Soppeng Sampai di daerah Enrekang,
bahasa ini adalah bahasa yang paling banyak di pakai
oleh masyarakat Sulawesi Selatan.
Bahasa Pettae adalah salah satu bahasa yang
dipertuturkan di daerah Tana Luwu, mulai dari Siwa,
Kabupaten Wajo, Enrekang Duri, sampai ke Kolaka
Utara, Sulawesi Tenggara.
Toraja adalah salah satu rumpun bahasa yang
dipertuturkan di daerah Kabupaten Tana Toraja dan
sekitarnya.
Bahasa Mandar adalah bahasa suku Mandar, yang
tinggal di provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten
Mamuju, Polewali Mandar, Majene dan Mamuju Utara.
Di samping di wilayah-wilayah inti suku ini, mereka juga
tersebar di pesisir Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan,
dan Kalimantan Timur.
Bahasa Massenrempulu adalah salah satu rumpun
bahasa Austronesia di Sulawesi Selatan. Bahasa ini
memiliki tiga kelompok dialek di Kabupaten Enrekang,
yaitu dialek Duri, Endekang dan Maiwa. Kelompok
dialek bahasa Duri memiliki kedekatan dengan bahasa
Toraja dan bahasa Tae' Luwu. Penuturnya tersebar di
wilayah utara Gunung Bamba Puang, Kabupaten
Enrekang sampai wilayah perbatasan Tana Toraja.
Kelompok dialek bahasa Endekang mempunyai penutur
di ibukota Kabupaten Enrekang dan beberapa kecamatan
sekitarnya. Sedangkan penutur kelompok dialek bahasa
Maiwa terdapat di Kecamatan Maiwa dan di Kecamatan
Bungin (Maiwa Atas).
55 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kondisi Wilayah Sulawesi Selatan
Bahasa Konjo terbagi menjadi dua yaitu Bahasa Konjo
pesisir dan Bahasa Konjo Pegunungan, Konjo Pesisir
tinggal di kawasan pesisir Bulukumba dan Sekitarnya, di
sudut tenggara bagian selatan pulau Sulawesi sedangkan
Konjo pegunungan tinggal di kawasan tenggara gunung
Bawakaraeng.
Bahasa Selayar adalah bahasa yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan yang
bermukim diujung selatan provinsi ini khususnya Kab.
Kep. Selayar.
Agama
Mayoritas beragama Islam, kecuali di Kabupaten
Tana Toraja dan sebagian wilayah lainnya beragama Kristen.
Budaya dan adat istiadat
Salah satu kebiasaan yang cukup dikenal di Sulawesi
Selatan adalah Mappalili.Mappalili (Bugis) atau Appalili
(Makassar) berasal dari kata palili yang memiliki makna
untuk menjaga tanaman padi dari sesuatu yang akan
mengganggu atau menghancurkannya. Mappalili atau
Appalili adalah ritual turun-temurun yang dipegang oleh
masyarakat Sulawesi Selatan, masyarakat dari Kabupaten
Pangkep terutama Mappalili adalah bagian dari budaya yang
sudah diselenggarakan sejak beberapa tahun lalu. Mappalili
adalah tanda untuk mulai menanam padi. Tujuannya adalah
untuk daerah kosong yang akan ditanam, disalipuri (Bugis)
atau dilebbu (Makassar) atau disimpan dari gangguan yang
biasanya mengurangi produksi.
56 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kondisi Wilayah Sulawesi Selatan
Jumlah penduduk
Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di
Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan
pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang
perempuan. Pada tahun 2013, penduduk di Sulawesi Selatan
sudah mencapai 8.342.047 jiwa.
57 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kondisi Wilayah Sulawesi Selatan
Peta Provinsi Sulawesi Selatan
58 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
12|
Surga yang tersembunyi
Sulawesi Selatan selain kaya dengan pantai-pantai
indahnya, juga menyimpan potensi wisata pulau. Total ada
362 pulau kecil yang mengelilingi Sulsel, 105 diantaranya
bahkan belum bernama apalagi berpenghuni. Pulau-pulau ini
menyimpan potensi wisata yang besar karena masih alami
dan bagaikan surga yang tersembunyi. Berikut 20 pulau di
Sulawesi Selatan dengan potensi wisata paling indah yang
sayang jika tak dikunjungi di Sulsel. Pulau-pulau ini sebagian
belum berpenghuni, sebagian lagi sudah ramai oleh
penduduk.
1. Pulau Cangke
Pulau Cangke berada di deretan kepulauan Pangkep,
Sulsel. Luas Pulau Cangke memang kecil. Hanya sekitar 10
kilometer persegi saja. Pulau ini merupakan salah satu tempat
bagi para penyu untuk bertelur. Selama dua bulan per tahun,
para penyu akan datang ke pulau ini untuk bertelur.
Pulau yang bisa ditempuh selama 3 jam dari
Pelabuhan Paotere Makassar tersebut, selain menyajikan
keindahan alam yang menakjubkan, juga menyuguhkan kisah
Kepulauan
Sulawesi Selatan
59 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
cinta Dg. Abu dan Maidah yang menghuni pulau kecil
tersebut. Pasangan suami istri ini memang memberi nilai
tambah cerita dibalik Pulau Cangke, karena hanya mereka
berdua yang menghuni pulau tersebut.
Pulau Cangke
2. Pulau Panambungan
Pulau Panambungan sangat cocok bagi wisatawan
yang ingin menikmati bulan madu bersama orang terkasih.
Pulau yang luasnya hanya 4 hektar tersebut sama sekali tidak
berpenghuni. Walau begitu, fasilitas yang disediakan di
tempat ini sudah sangat lengkap.
Aryaduta Hotel Makassar menjadi pengelola resmi
pulau ini. Keunikannya memang membuat banyak orang
ingin berkunjung,apalagi jaraknya dari Pelabuhan Paotere
Makassar sangat dekat, hanya butuh waktu 1 jam dengan
perahu nelayan, kita sudah bisa mencapai pulau yang masuk
kedalam kepulauan Pangkep tersebut.
60 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Panambungan
3. Pulau Badi
Pulau Badi lagi-lagi masih dalam gugusan spermonde
kepulauan Pangkep. Pulau yang juga tidak terlalu besar
tersebut menyajikan banyak sekali keindahan. Selain
pantainya yang asri dan menentramkan, keindahan bawah
lautnya juga tak bisa disepelekan. Pulau ini bahkan menjadi
tempat rehabilitasi terumbu karang paling besar di dunia.
Pulau Badi
61 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
4. Pulau Lanjukang
Luas Pulau Lanjukang hanya 6 hektar area. Walau
begitu, pulau ini menjadi pulau dengan garis pantai paling
indah dari deretan pulau di Spermonde. Pulau yang letaknya
paling terluar dari 12 pulau yang mengelilingi Makassar
tersebut, menyajikan banyak keindahan.
Selain pantai dan keindahan bawah lautnya, pulau
yang dulunya hanya dijadikan tempat singgah para nelayan
tersebut juga menyimpan kekayaan hutan yang alami. Di
pulau kecil ini ada pohon pinus dan pohon kelapa yang
tumbuh subur, bahkan dibagian tengahnya terdapat hutan
pisang yang rindang.
Pulau Lanjukang
5. Pulau Kapoposan
Pulau ini masih bagian dari Spermonde selat
Makassar. Pulau ini sudah sangat terkenal dengan keindahan
alamnya. Pulau ini bisa dibilang gugusan pulau yang cukup
besar, karena terdapat enam pulau yang berada dalam satu
deretan kepulauan Kapoposan Pangkep.
62 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Setidaknya ada 3 pulau yang berpenghuni di tempat
ini dan 3 pulau lainnya belum berpenghuni. Masing-masing
pulau kecil menyimpan keindahan yang tersembunyi. Pulau
berpenghuni dikawasan ini adalah Pulau Kapoposang, Pulau
Gondong Bali dan Pulau Papandangan, sementara yang tidak
berpenghuni adalah Pulau Pamanggangang, Pulau
Tambakhulu dan Pulau Surati.
Pulau Kapoposan
6. Pulau Tinabo
Pulau Tinabo adalah salah satu pulau di Kabupaten
Kepulauan Selayar, yang masuk dalam gugusan Taman
Nasional Takabonerate. Lokasinya disebelah timur Pulau
Selayar yang berada tepat di tengah kawasan dan merupakan
pilihan paling tepat untuk melakukan scuba-diving ataupun
snorkelling di Sulawesi Selatan.
Tempat ini ibarat surga yang benar-benar
tersembunyi. Letaknya yang jauh membuat belum banyak
orang yang mampu menjamahnya. Namun, keindahan bawah
lautnya sungguh luar biasa.
63 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Tinabo
7. Pulau Samalona
Pulau Samalona adalah pulau kecil yang cukup sibuk
di perairan Spermonde Makassar. Pulau yang tiap tahunnya
mengalami penyusutan luas ini memang sudah cukup
terkenal. Fasilitas yang dibangun di tempat tersebut juga
sangat banyak dan nyaman buat wisatawan.
Untuk mencapai Pulau Samalona, wisatawan harus
naik perahu dari Makassar selama dua jam. Di pulau yang
kini luasnya sisa 2 hektar tersebut, banyak menawarkan
keindahan. Wisatawan juga bisa menikmati keindahan bawah
lautnya yang sangat cantik, ditempat ini sudah tersedia alat
untuk menyelam.
64 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Samalona
8. Pulau Takabonerate
Takabonerate telah menjadi Taman Nasional yang
kini didaftarkan sebagai calon warisan budaya dunia. Pulau
yang berada di Kepulauan Selayar tersebut menyimpan
banyak sekali keindahan biota laut. Luas kepulauan
Takabonerate mencapai 220.000 hektar dengan 15 pulau
kecil yang berada disekelilingnya, salah satunya Pulau
Tinabo.
Tiap tahunnya, dalam rangka memperingati Hari jadi
Kepulauan Selayar di lokasi ini sering diadakan festival yang
bertajuk Sail Taka Bonerate atau sebelumnya disebut
Takabonerate Island Expedition. Di tempat ini sangat bagus
untuk kegiatan menyelam, snorkeling, dan wisata bahari
lainnya.
65 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Takabonerate
9. Pulau Sembilan
Seperti namanya, di pulau ini terdapat sembilan pulau
yang berjejer dengan indah. Proses terbentuknya juga luar
biasa, karena kepulauan yang berada dibawah kaki
Pegunungan Bawakaraeng tersebut terjadi ribuan tahun lalu
akibat letusan gunung yang akhirnya memunculkan 9 pulau
kecil.
Dari 9 pulau yang berjejer tersebut tidak semuanya
berpenghuni, ukurannyapun berbeda-beda. Pulau yang berada
di Kabupaten Sinjai ini sangat kaya dengan hasil laut dan
keindahannya yang menakjubkan. Pulau-pulau ini bernama
Pulau Leang-Leang, Pulau Kodingare, Pulau Batanglampe,
Pulau Burungloe, Pulau Kanalo I, Pulau Kanalo II, Pulau
Katingdoang dan Pulau Larea-rea.
66 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Sembilan
10. Pulau Lakkang
Pulau Lakkang adalah pulau yang paling unik, karena
berada tepat ditengah kota Makassar. Pulau yang luasnya
mencapai 195 hektar tersebut dihuni oleh 300-an kepala
keluarga. Untuk mencapai lokasi ini, wisatawan bisa masuk
ke kawasan Universitas Hasanuddin Makassar.
Pulau ini punya sejarah panjang. Di pulau ini, dulunya
tentara Jepang membangun pertahanan, sehingga tidak heran
kalau menjelajah pulau yang asri dengan hutan bambunya ini
kita akan menemukan bunker peninggalan Jepang.
Pulau Lakkang
67 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
11. Pulau Doang-doangan Lompo
Pulau Doang-Doangan Lompo adalah desa dan pulau
di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia. Seperti pulau-pulau
yang banyak terhampar di Pangkep, pulau ini juga tidak
berpenghuni. Tapi posisinya berdekatan dengan pulau lain di
jajaran Spermonde yang sudah berpenghuni.
Pulau Doang-doangan Lompo
12. Pulau Lae-lae
Pulau Lae-lae tepat berada di depan Pantai Losari
Makassar. Bentuknya yang kecil tidak menghilangkan
potensinya yang besar. Pulau ini hanya berjarak 1,5 kilometer
dari Makassar dan hanya butuh waktu 10 menit dengan
perahu nelayan untuk mencapai pulau ini.
Walau kecil, potensinya sangat besar. Karena selain
keindahan alam yang dijanjikan, di pulau ini juga terdapat
torowongan bersejarah peninggalan Belanda. Konon
68 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
torowongan tersebut dulunya terhubung dengan Benteng
Rotterdam di bibir pantai Losari Makassar.
Pulau Lae-Lae
13. Pulau Gusung
Pulau Gusung biasa disebut pula Pulau Laelae kecil.
Lokasi Pulau Gusung tidak jauh dari Kota Makassar. Untuk
menuju ke Pulau Gusung ini bisa melalui Dermaga Popsa
yang berada di depan Benteng Fort Rotterdam dengan
menyewa kapal cepat, yang akan memakan waktu kurang
lebih 10 menit.
Pulau Gusung sebenarnya adalah sebuah tanggul yang
berfungsi untuk menahan ombak yang masuk ke area
Pelabuhan Makassar namun karena proses alam, lama
kelamaan bertumpuklah pasir putih di sekitar tanggul hingga
terbentuklah sebuah Pulau kecil.
69 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Gusung
14. Pulau Jampea
Pulau Jampea juga sering disebut pulau Tanah Jampea
terletak di Kabupaten Kepulauan Selayar. Pulau ini berada di
bagian selatan Pulau Selayar tepatnya di antara Pulau
Kayuadi kecamatan Taka Bonerate dan Pulau Kalao
kecamatan Pasimarannu. Di pulau ini terdapat 2 kecamatan
serta 10 desa.
Pulau Jampea merupakan pulau terbesar kedua di
Kepulauan Selayar setelah Pulau Selayar dan merupakan
satu-satunya pulau penghasil beras di Kabupaten Kepulauan
Selayar. Penduduk di Pulau Jampea rata-rata menguasai 3
bahasa yakni bahasa Indonesia, bahasa Bugis dan bahasa
Selayar.
70 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Jampea
15. Pulau Pasi
Pulau Pasi adalah pulau yang terletak di kecamatan
Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar. Pulau ini berada
tepat disebelah barat Pulau Selayar dengan jarak ± 1 mil dari
kecamatan Benteng ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar
atau sekitar 15 menit perjalanan melalui jalur laut.
Pulau Pasi merupakan pulau terluar bagian barat
Kabupaten Kepulauan Selayar. Disekitar pulau biasanya
digunakan sebagai lokasi diving dan tempat memancing
terutama yang mengarah ke Laut Sulawesi. Beberapa warga
memanfaatkan daerah dipinggir pulau sebagai area tambak
beberapa jenis ikan laut yang berkualitas ekspor dan jenis
lobster.
71 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Pasi
16. Pulau Kambing
Pulau Kambing berada di Kabupaten Bulukumba.
Tempatnya, berada di belakang Pulau Liukang Loe yang
tepat di depan Pantai Tanjung Bira. Pulau Kambing sendiri
tidak berpenghuni dengan tekstur pulau penuh dengan batu
dan karang. Bibir pantainyapun tidak berbentuk pasir.
Namun keindahan pulau ini sungguh luar biasa. Di
pulau ini walau sama sekali tidak ditemukan kambing, namun
potensi bawah lautnya sangat indah. Lobster di tempat ini
dengan mudah ditemukan. Untuk mencapai lokasi ini harus
menggunakan perahu nelayan dari Tanjung Bira.
72 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Kambing
17. Pulau Barrang Lompo
Pulau Barrang Lompo masih satu gugusan dengan 12
pulau lain di Makassar yang masuk ke jajaran Spermonde.
Pulau ini telah berpenghuni banyak orang. Tapi jangan heran
jika berkunjung ke tempat ini akan lebih dominan perempuan
ketimbang laki-lakinya.
Tidak sedikit diantaranya pula yang menyandang
status janda. Hal itu, karena banyak lelaki di tempat tersebut
yang meninggal saat melaut. Keindahan alam pulau ini tak
usah diragukan.
73 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Barrang Lompo
18. Pulau Barrang Caddi
Jika ada pulau Barrang Lompo, artinya ada pula Pulau
Barrang Caddi. Sama-sama punya keindahan luar biasa.
Namun, Barrang Caddi menyuguhkan sesuatu yang lebih.
Keindahan bawah lautnya masih terjaga dengan baik dan
penuh dengan kejutan-kejutan.
Pulau ini bisa dibilang, surga bagi pencinta bawah
laut. Letaknya tidak terlalu jauh dari Pulau Barrang Lompo
dengan kondisi alam yang menenangkan.
74 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Barrang Caddi
19. Pulau Liukang Loe
Pulau Liukang Loe berada tepat di depan Pantai
Tanjung Bira Bulukumba. Posisinya yang berada di tengah-
tengah antara Tanjung Bira dan Pulau Kambing, menjadikan
tempat ini jadi alternatif wisatawan untuk berkunjung dan
menginap. Pantai di Pulau ini juga sangat menakjubkan.
Pulau ini telah dihuni oleh banyak warga, namun
keasliannya masih terjaga, begitu pula dengan keindahan
bawah lautnya. Pulau yang hanya berjarak 15 menit dari
Pulau Kambing ini dianugrahi pasir putih yang indah nan
menawan.
75 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Liukang Loe
20. Pulau Camba Cambang
Pulau Camba Cambang punya ukuran yang sangat
kecil. Hanya 50 meter persegi. Walau kecil, pulau ini sangat
indah dan srategis. Pulau ini juga dijadikan sebagai titik
koordinat destinasi wisata bahari di Kepulauan Pangkep.
Jaraknya hanya 15 kilometer ke Pelabuhan Maccini Baji.
Jarak Pelabuhan ke destinasi tersebut yakni kisaran
Dua mill dengan jarak tersebut ditempuh kisaran 10 menit
denegan berkendara perahu rakyat Jolloro. Dengan ukuran
yang tergolong mini itu, tidak salah kalau pulau ini dijadikan
gerbang Pusat Informasi wisata bahari di Pangkep karena
lokasinya yang berdampingan dengan pulau Spermonde
lainnya.
76 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pulau Camba Cambang
Selain 20 pulau diatas, masih banyak lagi pulau-pulau
di Sulsel menyimpan potensi bahari yang sangat besar.
Bahkan ada pulau di Sulsel yang hanya muncul dalam waktu-
waktu tertentu. Intinya, Sulsel punya potensi bahari yang
sangat besar, seandainya dikelola dengan baik dan
profesional.
77 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
EPILOG
Mutlak, Ketahanan Sulawesi Selatan Berbasis Maritim
Pada 22 Juli 2014, saat mendeklarasikan
kemenangannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Joko
Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) meneriakkan salam
kebanggaan dan menyampaikan pidato kemenangannya dari
atas geladak sebuah kapal Phinisi yang bersandar di
Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Publik memaknai
cara dan pilihan Jokowi dalam menyampaikan pidato
kemenangan dengan sangat jelas.
Setidaknya ada dua makna penting dari pidato yang
disampaikan dalam momentum tersebut. Pertama,
pemerintahan saat ini berkomitmen akan fokus kepada
pembangunan sektor maritim dalam memperkuat
pembangunan nasional. Kedua, Phinisi sebagai tempat
Jokowi-JK menyampaikan pidatonya yang menyimpan
simbol dan pesan bahwa pembangunan maritim harus
diwujudkan melalui pengembangan konektivitas yang
dimulai dari daerah-daerah berbasis maritim di Indonesia
dengan demikian pertumbuhan di daerah dapat diakselerasi
dengan baik.
Pengukuhan konsep “Poros Maritim Dunia” yang
digaungkan oleh pemerintah pusat dan penempatan ikon
Phinisi sebagi simbol konektivitas, sesungguhnya
mengandung arti yang sangat dalam. Terlebih lagi lantaran
konsep ini mempunyai korelasi dengan eksistensi Sulsel
Epilog Epilog
78 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
sebagai lumbung ekonomi berbasis maritim yang potensial.
Sulsel dapat menjadi pintu gerbang utama Poros Maritim di
kawasan Indonesia Timur.
Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti
bahkan menyebut Sulsel adalah bukti kehebatan maritim
tanah air. “Tapi kalau kita lihat seluruh Indonesia, Sulsel
adalah bukti kehebatan maritim Indonesia. Satu-satunya
wilayah dengan ekonomi laut yang tinggi dan tidak
terpengaruh illegal fishing diluar Sulsel. Itu bukti kekuatan
kemaritiman lokal penting dalam menjaga kedaulatan,” ujar
Susi.
Oleh karena itu, pemerintah daerah di seluruh
Indonesia tentu harus segera merespon serta menjabarkan
kebijakan-kebijakan pemerintah pusat terkait konsep poros
maritim. Sulsel sebagai salah satu daerah yang melingkupi
perairan atau dikelilingi laut yang luas, dengan potensi
sumber daya maritimnya sangat melimpah, mempunyai
sumber daya manusia yang tangguh dan berkarakter bahari,
serta memiliki perguruan tinggi unggulan yang dapat
mengembangkan kajian maritim, seyogyanya harus bisa
menjadi “Pilot Project” pembangunan sektor maritim
pertama di Indonesia.
Secara konseptual, penjabaran poros maritim dapat
dilihat dalam 5 aspek sesuai pilar-pilar yang kini menjadi
landasan dalam pembangunan nasional sektor maritim.
Pertama, Indonesia akan membangun dan
memperkuat kembali budaya maritim. Sebagai negara
kepulauan yang memiliki sekitar 17.000-an pulau, bangsa
Indonesia harus menyadari dan melihat dirinya sebagai
bangsa yang identitasnya, kemakmurannya, dan masa
depannya sangat ditentukan oleh samudra, termasuk
bagaimana mengelola dan mengembangkan potensinya.
Karena itu, Sulsel sebagai wilayah yang kental dengan
karakter kebaharian, harus dapat menunjukkan nilai-nilai
Epilog
Epilog
79 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
luhur sebagai bangsa maritim yang telah tercatat dalam
sejarah dunia.
Dalam perspektif sejarah kemaritiman, Sulsel
merupakan kawasan sangat dinamis dan telah menjadi pusat
perhatian dunia sebagai wilayah yang sangat strategis dan
kaya akan khasanah kemaritiman. Sulsel juga telah dikenal
sebagai bangsa pelaut sejak dahulu.
Di Era Keemasan Kerajaan Gowa, kawasan ini telah
menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan, serta telah
memiliki modal berupa pelabuhan hub Internasional yang
penting atau syahbandar perdagangan potensial yang selalu
dipadati dengan kedatangan berbagai bangsa pelaut dunia
bahkan Kerajaan Gowa yang menggapai puncak kejayaan
pada awal abad ke-16 telah memiliki kebijakan yang
berorientasi maritim antara lain ;
1. Aturan tentang produksi pertanian dan hasil-hasil
hutan di pedalaman untuk komoditas perdagangan
maritim.
2. Aturan tentang penguasaan jalur pelayaran dibagian
timur nusantara dan menjadikan Somba Opu sebagai
tempat pelabuhan transito utama bagi perdagangan
rempah-rempah dari Maluku.
3. Upaya menjalin hubungan diplomatik dengan
kerajaan-kerajaan luar.
4. Meningkatkan hasil perdagangan dengan membangun
jaringan perdagangan yang dikontrol dengan ketat.
Sebagai negara maritim, maka sebagian besar
masyarakat Gowa adalah nelayan dan pedagang. Mereka
banyak menghasilkan benda-benda budaya yang berkaitan
dengan dunia pelayaran termasuk kapal Phinisi dan Lombo
yang merupakan kebanggaan rakyat Sulsel dan terkenal
hingga mancanegara.
Di masa lalu, Sulsel merupakan basis perjuangan
nasional, bahkan pada pembebasan Irian Barat, Makassar
Epilog
Epilog
80 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
sebagai ibukota Sulsel menjadi basis perjuangan Pemerintah
RI. Hal tersebut mengingat pada saat itu akses laut Makassar
yang sangat strategis dan Land Base yang dimiliki sangat
memungkinkan sebagai pusat logistik maritim. Kesultanan
Makassar sejak masa lalu menjadi besar juga tak lepas dari
potensi maritim, yaitu letaknya yang sangat strategis dan
memiliki banyak pelabuhan.
Sejak pemerintahan Sultan Alauddin (1592 – 1629
M), Kesultanan Makassar mulai terjun dalam dunia pelayaran
dan perdagangan. Pada masa pemerintahan Sultan
Muhammad Said, perkembangan Makassar maju pesat berkat
wilayahnya yang menjadi pelabuhan transit. Kesultanan
Makassar mencapai puncaknya pada masa pemerintahan
Sultan Hasanuddin yang berhasil mengembangkan
pelabuhannya dan menjadi bandar transit di Indonesia bagian
Timur.
Pada masa penjajahan orang Makassar dikenal amat
berani berlayar mengarungi lautan luas. Bahkan penjajah
Portugis menggelari mereka Celebes De Makassares, yang
berarti orang-orang Makassar yang ulung dan mahsyur. Jejak
kemahsyuran pelaut Makassar bisa ditemukan pada hukum
laut internasional yang mengadopsi hukum Amanagappa.
Posisi Sulsel yang sejak dahulu sangat penting,
menjadi simpul fungsional dalam pendekatan geopolitik dan
geoekonomi. Selain itu, kebutuhan akan pelestarian budaya
maritim di Sulsel merupakan bagian yang integral dari
Indonesia, yang secara faktual pengalaman historis dan
pembelajaran yang panjang dapat menjadi modal awal
sekaligus trigger dalam menggerakkan budaya maritim. Hal
ini menempatkan Sulsel sebagai penggerak maritim dan
sekaligus sumber inspirasi pembangunan nasional yang
berada di daerah, khususnya Kawasan Timur.
Kedua, pemerintah pusat akan berusaha menjaga dan
mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun
Epilog
81 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
kedaulatan pangan berbasis kelautan melalui pengembangan
industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai
pilar utama. Hal ini sangat beralasan karena kekayaan
maritim pada dasarnya akan dapat digunakan sebesar-
besarnya untuk kepentingan rakyat. Pemerintah-pemerintah
daerah khususnya di Provinsi Sulsel, harus mampu
menjabarkan potensi-potensi kelautan yang ada di daerahnya.
Secara geografis serta mengingat potensi sumber daya
yang tersedia, pembagunan di Sulsel dapat dikatakan secara
mutlak berbasis maritim. Provinsi Sulsel memiliki garis
pantai sepanjang 1.937 km dan luas perairan laut 266.877
km2. Dari 24 Kabupaten yang ada di provinsi ini, 2/3
diantaranya adalah kabupaten yang memiliki wilayah pesisir
dan laut. Selain itu, provinsi tersebut memiliki 263 pulau-
pulau kecil yang tersebar di beberapa kabupaten diantaranya
Makassar, Selayar, Bone, serta Pangkajene dan Kepulauan.
Secara realitas pula, Sulsel diidentifikasi memiliki
potensi sumber daya laut yang sangat besar, yang dapat
dikelompokkan dalam tiga cluster penting yakni sumber daya
alam yang dapat pulih (renewable resources) seperti
perikanan, rumput laut, hutan bakau, tambak udang dan
sebagainya. Selain itu, potensi sumber daya tidak dapat pulih
(non-renewable resources) seperti sumber daya minyak dan
gas bumi, serta tambang pasir besi dan jasa lingkungan,
seperti pariwisata bahari, industri kapal, dan transportasi yang
dimiliki Makassar juga tak kalah besar. Dari deskripsi ini,
hampir dipastikan Sulsel memiliki sumber daya maritim yang
lengkap dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.
Ketiga, pemerintah pusat berkomitmen untuk
memberi prioritas pada pengembangan infrastuktur dan
konektivitas maritim, dengan membangun tol laut, deep
seaport, logistik, industri perkapalan, serta pariwisata
maritim. Kebijakan ini seharusnya dapat dimasukkan dalam
Rencana Strategis (Renstra) di daerah-daerah agar dapat
Epilog
82 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
compatible dengan visi maritim nasional. Pengembangan
infrastruktur dan konektivitas maritim di Sulsel juga menajdi
perhatian khusus untuk dapat dikelola secara
berkesinambungan.
Tentu semua hal tersebut bakal diawali dengan
konektivitas antarpulau yang menghubungkan Sulsel dengan
sabuk-sabuk Nusantara lainnya di Kawasan Indonesia,
sebelum berinteraksi dengan dunia luar seperti
pengembangan konektivitas di kawasan ASEAN, menyusul
terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebagai
catatan, kini Indonesia merupakan anggota ASEAN Ports
Association (APA) dan peluang ini dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin agar pelabuhan Sulsel dapat menjadi salah
satu motor penggerak ekonomi di Indonesia Timur.
Keempat, pemerintah pusat mengembangkan
diplomasi maritim untuk dapat bekerja sama di bidang
kelautan. Sebagai negara yang kaya akan sumber daya dan
terdapat sejumlah isu maritim yang harus dikomunikasikan
terkait dengan isu lingkungan/pencemaran laut, kejahatan
lintas negara, pencurian ikan serta penanganan pelanggaran
wilayah kedaulatan, maka Sulsel sebagai provinsi yang
memiliki tingkat kerawanan di bidang maritim harus mampu
mengadaptasi dan merespon perubahan lingkungan strategis
maritim.
Salah satu wadah penting yang harus dikembangkan
sebagai media diplomasi adalah eksistensi lembaga
pendidikan tinggi seperti Universitas Hasanuddin (UNHAS)
yang mempunyai visi Wawasan Maritim. UNHAS adalah
satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang bervisi
maritim dan dapat menjadi pusat unggulan, sehingga kedepan
memungkinkan dibangun inter-university networks di bidang
kerjasama kajian, riset dan diplomasi maritim, baik pada
tingkat regional mapun internasional, termasuk pelibatan
Epilog
83 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
pemerintah daerah sebagai media untuk mendatangkan
investor di bidang pengembangan kelautan.
Kelima, pemerintah pusat bertekad membangun
sistem pertahanan negara dan memperkuat upaya bela negara
khususnya dalam mengamankan kedaulatan dan sumber daya
maritim nasional. Untuk itu, sebagai negara yang menjadi
titik tumpu dua samudra, Indonesia memiliki kewajiban
untuk membangun kekuatan pertahanan maritim, di samping
ikut bertanggungjawab dalam menjaga keselamatan
pelayaran dan keamanan maritim.
Dalam kerangka Indonesia yang akan menjadi “Poros
Maritim Dunia”, sepantasnya Provinsi Sulsel ambil peran
menjadi kontributor terbesar dan barometer bagi
pembangunan sektor maritim di Indonesia. Hukumnya
mutlak, pemerintahan daerah mendatang mewujudkan Sulsel
sebagai “Pintu Gerbang Utama Poros Maritim Indonesia
Timur” menuju kebangkitan Indonesia secara menyeluruh
sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan berwibawa di Abad
ke-21.
Epilog
84 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
BRO RIVAI
Dimata Media dan
Sahabatnya
Bro Rivai, Bakal Calon Gubernur Sulsel yang Fenomenal
Bro Rivai, Sang Militer Akademisi, Aset bagi Masyarakat Sulsel
FAJAR. MAKASSAR (15/04/2016) - Munculnya
Kolonel Laut Dr. Ir. H. Abdul Rivai Ras, MS. MM. M.Si
dalam perhelatan Pilgub Sulsel 2018 mendatang, cukup
fenomenal.Rivai Ras dianggap reinkarnasi Gubernur Sulsel
Testimoni Media dan Sahabat
85 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
pertama, Kolonel A.A. Rivai. Keduanya sama-sama berlatar
belakang TNI dan berpangkat Kolonel, juga secara kebetulan
berasal dari Kabupaten Bone. Tak hanya itu, dua tokoh ini
punya nama yang sama dan kepemimpinan yang
mengedepankan sikap tegas, jujur, dan cerdas dalam
memimpin.
Kemiripan itulah sehingga Rivai Ras dinilai
reinkarnasi Gubernur Sulsel pertama. Rivai adalah perwira
militer yang transformational. Pada saat memasuki era
reformasi dan demokrasi, di lingkungan TNI banyak menuai
tantangan untuk dapat merubah diri agar tetap dicintai rakyat.
Dalam berbagai kesempatan dan posisi jabatan, Rivai Ras di
lingkungan dia bekerja mulai lingkungan lembaga militer,
Kementerian Pertahanan, Kementerian Sekretariat Negara,
dan Sekretariat Militer Presiden, hingga sebagai akademisi di
Universitas Indonesia (UI). Rivai juga merupakan Kepala
Program Pascasarjana Studi Keamanan Maritim Unhan,
selalu menunjukkan gaya kepemimpinan transformasional.
Rivai dalam kesehariannya, selalu membangun gaya
kepemimpinan yang berupaya mentransformasikan nilai-nilai
yang dianut oleh bawahan untuk mendukung visi dan tujuan
organisasi. Melalui transformasi nilai-nilai tersebut, Rivai
selalu mengharapkan hubungan baik antar anggota organisasi
dapat dibangun, sehingga muncul iklim saling percaya di
antara anggota yang berada di dalam lembaga itu.
Dalam wawancara terpisah, Rivai memberi tanggapan
tentang kebutuhan pemimpin yang seharusnya muncul dalam
era mendatang di Sulsel. “Masyarakat Sulsel itu sangat
dinamis dan cukup dihargai dengan budaya siri. Sehingga
pemimpinnya harus mampu mengartikulasikan pentingnya
mengembangkan kearifan lokal yang bermartabat. Juga
mengedepankan kebanggaan Sulsel atau local pride sebagai
nilai penting yang harus diangkat dan dijabarkan sebagai
Testimoni Media dan Sahabat
86 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
pemimpin yang pro rakyat,” papar Alumni Pondok Pesantren
IMMIM Putra Modern itu.
Karena itu, Rivai dibutuhkan pola kepemimpinan
transformasionalnya yang mampu merespons rakyat di
tengah-tengah dunia yang sedang berubah. “Saya siap
semaksimal mungkin membangun tanah kelahiranku.
Semuanya demi kesejahteraan masyarakat,” kunci pakar
pertahanan dan kemaritiman.
Ustadz Lukman Sanusi, salah seorang teman
seangkatan Rivai di Pondok Pesantren IMMIM Putra Modern
memuji sosok ayah dua anak itu. “Pak Rivai sangat menonjol
di bahasa asing seperti Arab dan Inggris. Dia juga pindai
bergaul. Menonjol juga dalam pelajaran IPA. Selain itu,
kepemimpinannya semasa mondok di pesantren sudah
kelihatan,” ujar Lukman kepada FAJAR.
Testimoni Media dan Sahabat
87 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
BRO RIVAI Bersama
Tokoh dan Politisi
Bro Rivai bersama Presiden RI ke-6, Jend. TNI (Purn).
Prof. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A
Bro Rivai bersama mantan Ketua MPR RI dan Tokoh Reformasi
serta Pendiri PAN, Prof. DR. H. Amien Rais, M.A
Bro Rivai bersama Tokoh dan Politisi
88 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Bro Rivai bersama Paendiri dan Ketua Umum Partai Gerindra,
Letnan Jend. TNI (Purn) Prabowo Subianto
Bro Rivai bersama Presiden RI ke-7, Bapak Ir. Joko Widodo
Bro Rivai bersama Tokoh dan Politisi
89 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Bro Rivai bersama Menteri Pertahanan RI, Jend. TNI (Purn)
Ryamizard Ryacudu
Bro Rivai bersama mantan Menteri Koperasi & UKM Era SBY,
Wakil Ketua Harian Partai Demokrat, DR. Syarifuddin Hasan
Bro Rivai bersama Tokoh dan Politisi
90 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Bro Rivai bersama Anggota Dewan Pertimbangan Presiden
dan Pendiri sekaligus Pengurus DPP Partai Hanura, Jend.
TNI (Purn) Subagyo HS
Bro Rivai bersama mantan KSAD dan Ketua OKK Partai
Demokrat, Jend. TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo
Bro Rivai bersama Tokoh dan Politisi
91 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Bro Rivai bersama Ketua Kebijakan Strategis DPP PKS, Suripto
Bro Rivai bersama mantan Gubernur Sulsel sekaligus Tokoh
Masyarakat Sulsel, Mayjen TNI (Purn) H. Amin Syam
Bro Rivai bersama Tokoh dan Politisi
92 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
BRO RIVAI
Narasumber TV Nasional
Narasumber tentang maraknya Illegal Fishing di Indonesia –
Metro TV
Narasumber tentang penilaian Visi Misi Debat Pilpres 2014
tentang ketahanan nasional dan politik luar negeri- Metro TV
Bro Rivai Narasumber TV Nasional
93 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Narasumber tentang respon penanganan dan kerjasama
maritim atas jatuhnya pesawat Air Asia – Metro TV
Narasumber tentang keamanan maritim dan isu
penenggelaman kapal asing yang melakukan pelanggaran di
wilayah teritorial Indonesia – Metro TV
Bro Rivai Narasumber TV Nasional
94 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Narasumber tentang Visi Misi Capres dalam debat publik
2014 dalam bidang Pertahanan dan Keamanan –Metro TV
Narasumber tentang Poros Maritim dan isu kerjasama
keamanan maritim di kawasan Asia Tenggara – TVRI
Bro Rivai Narasumber TV Nasional
95 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Pembentukan
RUMAH CERDAS
BRO RIVAI
Rumah Cerdas Ta’ dan Posko Induk Bro Rivai jl. Botolempangan
No.56, Makassar, Sulsel (Wilayah Kota Makassar, Gowa dan
Maros)
Peresmian Rumah Cerdas dan Posko Utama Bosowasi (Wilayah
Kab.Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai)
Pembentukan Rumah Cerdas Bro Rivai
96 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Kepulauan Sulawesi Selatan
Peresmian Rumah Cerdas dan Posko Utama Selatan-Selatan
(Wilayah Kab.Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Selayar)
Peresmian Rumah Cerdas dan Posko Utama Ajatappareng I
(Wilayah Kab.Sidrap, Pinrang, Enrekang)
Pembentukan Rumah Cerdas Bro Rivai
97 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Riwayat Karir
dan Jabatan
Kepala Program Pascasarjana Studi Keamanan Maritim
dan Dosen Tetap Universitas, serta anggota “Senat Perguruan
Tinggi ”Universitas Pertahanan (Unhan), (2013-2017).
Dosen Pakar TNI dan Dosen Tidak Tetap pada
Pascasarjana Kajian Strategik Ketahanan Nasional
Universitas Indonesia, serta anggota “Peer Group”
Pascasarjana Kajian Stratejik Ketahanan Nasional,
Universitas Indonesia (2003-Sekarang).
Subdit Bilateral, Ka. Amerika dan Pasifik Direktorat
Kerjasama Internasional, Ditjen Strahan Kemhan (2011-
2013).
Kasi Sun Lingkungan Strategi Eropa-Afrika, Ditjen
Strahan, Dephan RI (2005-2006).
Staf Khusus Sekretaris Militer Presiden, Sekmilpres dan
Kasbag. Pengamanan Khusus Sekmilpres, Sekneg RI (2008-
2011).
Subdit D, Ka. Organisasi Keamanan Internasional-PBB,
Direktorat Analisa Lingkungan Strategis, Ditjen Strahan,
Dephan RI (2006-2008).
Ajun Peneliti Muda/Analis Ditjen Strahan, Dephan RI
(2002-2005).
Koorlak Sisun Lingkungan Strategi Asia Pasifik, Ditjen
Strahan Dephan RI (2001-2002).
98 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Kasubdisfasjas Disfaslan Lantamal II-Jakarta, Komando
Armada Barat (1998-2000).
Kasi Disfaslan Lantamal II-Jakarta, Komando Armada
Barat (1994-1998).
99 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Riwayat Pendidikan
dan Penugasan
Pendidikan Umum:
(S3) Doktor Ilmu Politik - Universitas Indonesia,
Spesialisasi Politik Pertahanan dan Keamanan, Judul
Disertasi : Kebijakan Pertahanan Negara Terhadap
Gerakan Separatisme di Era Demokratisasi : Studi
Komparatif Aceh (1998-2006) dan Moro (1986-2008).
(2010).
(S2) Magister Ilmu Politik, Hubungan Internasional
Universitas Indonesia Konsentrasi Studi Keamanan dan
Diplomasi, Judul Tesis : Shanghai Cooperation Organization
(SCO) dan Implikasinya terhadap Lingkungan Strategis Asia
Pasifik. (2003).
(S2) Magister Kajian Strategik Ketahanan Nasional
Universitas Indonesia Judul Tesis : Pengelolaan Potensi
Konflik Laut Cina Selatan dalam Perspektif Ketahanan
Regional. (2001).
(S2) Magister Manajemen Operasional – Strategik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Judul
Tesis : Penerapan PERT-CPM dalam Perencanaan dan
Pengendalian Strategik (Studi Kasus : Pembangunan
Pangkalan Utama TNI-AL, Batu Menyan, Lampung). (2000).
(S1) Sarjana Teknik Arsitektur, Universitas Hasanuddin,
Judul Tugas Akhir : Perencanaan dan Perancangan Area
Wisata : Pembangunan Taman Rekreasi Pantai Tanjung
Bira, Bulukumba.(1992).
100 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
SMA Negeri 3 Makassar. (1986).
Pesantren Modern IMMIM Putra, Makassar. (1983).
SD Negeri No. 11 Watampone - Kabupaten Bone. (1980).
Pendidikan Luar Negeri - Spesialisasi Pertahanan dan
Keamanan:
Pendidikan tingkat Pemimpin Senior “National Security
Leadership”, Elliott School of International Affairs, the
George Washington University, di Washington DC, Amerika
Serikat. (2014)
Pendidikan tentang Kemaritiman dan Keamanan
(Responses to Maritime Violence) Naval Postgraduate
School, di Monterey-California, Amerika Serikat. (2014)
Pendidikan Kepemimpinan Militer (Armed Forces in
Democracy, Leadership and Civic Education), Innere
Fuhrung, di Strausberg dan Berlin –Jerman. (2013)
Pendidikan tentang Politik Pemerintahan yang Baik dan
Isu Keamanan Internasional, University of Giessen, di
Jerman. (2008)
Pendidikan tentang Defence Governance in Democracy
Era & Conflict Resolution, Clingen dael Institute of
International Relations, di Den Haag, Belanda (2002)
101 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Pendidikan Militer:
Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (SESKOAL).
(2010)
Kursus Manajemen Sumber Daya Pertahanan. (2008)
Aplikasi Pendidikan Lanjutan Perwira II. (2002)
Kursus Perwira Intelijen BAIS TNI. (2001)
Aplikasi Pendidikan Lanjutan Perwira I. (2001)
Orientasi Kewaspadaan Nasional. (1996)
Orientasi Matra Laut. (1994)
Pendidikan Perwira Prajurit Karier ABRI Angkatan I.
(1993)
Konferensi, Seminar, Studi Banding dan Visitasi
Internasional:
Pembicara (Expert Lecturer) tentang Keamanan Maritim
pada Asia-Pacific Center for Security Studies, Honolulu,
Hawaii, Amerika Serikat. (2016).
Pembicara tentang kerjasama maritim regional, pada Anti-
Piracy Cooperation in Southeast Asia, Asian Foundation,
Hanoi, Vietnam. (2016).
Pembicara pada Pacific Environmental Security
Forum tentang Illegal Fishing and Combatting Efforts in
Indonesia, Bangkok-Thailand. (2015).
102 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Studi Banding Alutsista Kemhan dan Visitasi pada India
AirShow. (2015).
Delegasi RI dan Pemapar untuk Track II Network of
ASEAN Defence and Security Institutions (NADI), Manila-
Filipina. (2014).
Peserta/Narasumber pada Strategic Assistance : Disaster
Reliefand Asia Pacific Stability, The National Bureau Asian
Research (NBR), Singapura. (2014).
Delegasi RI untuk 7th ADMM Plus Expert Working
Groupon Maritime Security and Seminar, Malacca-Malaysia.
(2014).
Peserta untuk Leadership Seminar, InnerFuhrung Jerman.
(2013).
Delegasi RI untuk Initial Planning Conference for
ADMM Plus Expert Working Group on Maritime Security
FTX, Sydney-Australia. (2013).
Delegasi RI dan Pemapar Indonesia-US Security
Dialogue (IUSSD), Pentagon, USA. (2012).
Dosen Tamu tentang Laut Cina Selatan di Sun Yat Sen
University, Cina. (2012).
Delegasi RI untuk Konsultasi Tim Ahli Navy to Navy
Talks RI-RRT, Beijing-Cina. (2012).
Delegasi RI pada ADSOM/ADSOM Plus, Kamboja.
(2012).
103 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Delegasi RI dan Pemapar pada Indonesia-Australia
Defence Strategic Dialogue (IADSD), Canberra-Australia.
(2011).
Studi Banding Seskoal tentang Pertahanan dan Angkatan
Laut, Singapura. (2010).
Advance dan Penyiapan Bahan Presiden RI ke Harvard
University, Boston, USA. (2009).
Studi Banding pada Institute for Defence and Strategic
Studies (IDSS/RSIS), Singapura. (2008).
Studi Banding pada National Defence University,
Washington DC, USA. (2008).
Program Kunjungan Pertahanan dan Dosen Tamu tentang
Konflik Laut Cina Selatan, Xiamen University, Cina. (2007).
Studi Penanganan Terorisme di Asia Tenggara, Filipina.
(2007).
Studi Penanganan Terorisme di Asia Tenggara, Thailand.
(2007).
Program Kunjungan dan Studi ke Komisi, Parlemen dan
Dewan Uni Eropa Belgia, dan Prancis. (2007).
Delegasi RI pada Simposium Riset Operasi Militer Asia
Pasifik VII, Kuala Lumpur-Malaysia. (2006).
Delegasi RI pada Konferensi Kebijakan Laut dan Hukum
Internasional, Cina. (2005).
104 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Riwayat
Penugasan Operasi
Tim Asistensi BIN pada Operasi Intelijen Pembebasan
Sandra Somalia. (2011).
Tim Analis Ancaman Separatis di Papua. (2006).
Tim Analis Potensi Wilayah Pertahanan di Aceh. (2005).
Tim Analis Keamanan Perbatasan RI-RDTL di
Atambua/Belu – Oekussi. (2004).
Tim Analis Ancaman Pertahanan RMS di Maluku.
(2004).
Tim Analis Pulau Terluar NKRI di Pulau Berhala. (2004).
Tim Analis Pengamanan Perbatasan NKRI di Pulau
Batek. (2004).
Tanda Jasa dan Medali dari Presiden RI :
Medali Kepeloporan Pendidikan di Bidang Pertahanan
Penghargaan dan Badge Kepeloporan Pendirian UNHAN
Satya Lencana Wira Dharma
Satya Lencana Wira Siaga
Satya Lencana Kebaktian Sosial
Satya Lencana Wira Nusa
Satya Lencana Wira Karya
Satya Lencana Dharma Nusa 2 Kali
Satya Lencana Diwidya Sistha 2 Kali
Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun
105 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Riwayat Akademis, Riset
dan Kontribusi Ilmiah
Pengajar Sus Intelijen Stratejik dan Sus Atase Pertahanan,
Satinduk BAIS TNI. (2001-Sekarang).
Pengajar SESKO TNI, SESKOAD, SESKOAL dan
SESKOAU. (2014-Sekarang).
Dosen Pascasarjana Sekolah Tinggi Intelijen Negara
(STIN). (2014-Sekarang).
Pembicara tentang Satu Tahun Poros Maritim Dunia,
CSIS. (2016).
Pembicara tentang Tata Kelola Keamanan Maritim pada
Seminar dan Workshop Exclusive Economic Zone, Ditkersin
Ditjen Strahan Kemhan RI. (2015).
Pembicara tentang Transformasi Paradigmatik Ketahanan
Nasional pada Seminar Studi Multidisiplin Pascasarjana
Kajian Ketahanan Nasional UI. (2015).
Narasumber pada Workshop Building Partnership for
Indonesian Maritime Security, Coventry University & IOM.
(2015).
Pembicara/Narasumber Kementerian Perikanan dan
Kelautan tentang Illegal Fishing dan penanganannya. (2015).
Pembicara/Narasumber Seminar Poros Maritim, Unpar.
(2015).
106 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Pembicara Tata Kelola Keamanan Maritim, IOM dan
KKP, (2015).
Pembicara Pembangunan Kekuatan Laut dan Poros
Maritim, Seskoal. (2015).
Narasumber Metro TV tentang Politik Internasional,
Ketahanan dan Pertahanan Nasional, Keamanan Maritim dan
pembahasan tentang Visi & Misi Capres & Cawapres (5 kali
pada Program Bincang Pagi dan Breaking News). (2014-
2015).
Pembicara dalam Seminar Peningkatan Kerjasama TNI
AL ASEAN Menghadapi ASEAN Political Security
Community 2015, Seskoal.(2014).
Pembicara dalam Seminar Internasional CSIS tentang
Tantangan Keamanan Maritim di Asia Tenggara. (2014).
Narasumber tentang Sea Power dalam Seminar Strategis,
Seskoal. (2014).
Pembicara Seminar Ketahanan Energi, Universitas
Indonesia. (2014).
Pemapar Indonesia-German Policy Talks on Defence
Bilateral Relations and Peace Mission. (2011).
Pembicara tentang Prospek ASEAN Political Security
Community dan Implikasinya terhadap Pertahanan Indonesia
pada Seminar Kemhan RI. (2011).
107 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Pembicara tentang Ancaman Disintegrasi NKRI terkait
Papuapada Seminar BEM FISIP Universitas Indonesia.
(2011).
Pembicara tentang ASEAN Security Community dalam
kerangka Sekuritisasi Isu Maritim di Asia Tenggara, Seminar
Seskoal. (2010).
Tim Kerja Pendirian Universitas Pertahanan, Kemhan
RI. (2009).
Tim Penyusun Naskah Analisa Lingkungan Strategis
2008-2018, Dephan RI. (2008).
Tim Penyusun Naskah Penanganan Terorisme di Asia
Tenggara, Dephan RI. (2007).
Tim Teknis Penyusunan Kebijakan Kelautan, Dewan
Kelautan Indonesia. (2007-2009).
Tim Konsultan Kajian Pengamanan Selat Malaka,
Menkopolhukam. (2006).
Tim Konsultan Kajian Pencegahan dan Penanggulangan
Separatisme, Menkopolhukam. (2006).
Tim Konsultan Kajian Masalah Perbatasan Indonesia-
Papua Nugini, Menkopolhukam. (2006).
Tim Konsultan Kajian tentang Perbatasan Indonesia-
Timor Leste, Menkopolhukam. (2006).
Kelompok Kerja Studi Perbatasan dan Pulau Terluar,
Dephan RI . (2006).
108 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Kelompok Kerja Studi Ancaman NKRI, Dephan RI.
(2006).
Kelompok Kerja Penyusunan Rancangan Undang-
Undang Keamanan Nasional. (2006).
Kelompok Kerja Analisa Potensi Wilayah Pertahanan,
Dephan RI. (2006).
Tim Konsultan Kajian Ketahanan Negara di Daerah
Perbatasan dan Pulau Terluar, Menkopolhukam. (2005).
Narasumber Early Warning System, Ditjen Kesbang
Depdagri. (2005).
Narasumber Riset Intelijen, Menkeh dan HAM. (2005).
Narasumber tentang Potensi Konflik di Laut Cina
Selatan, Xiamen, Cina. (2005).
Narasumber Resolusi Konflik Papua, LIPI. (2004-2005).
Kontributor Opini tentang Gelar Kekuatan Laut di
Ambalat pada Harian Media Indonesia. (2005).
Tim Konsultan Strategi Kewaspadaan Dini (Early
Warning System) dalam Rangka Pelestarian NKRI (Kasus
Papua), Bappenas. (2004).
Kontributor Opini tentang Geopolitik ASEAN Security
Community dan Early Warning System di Papua pada Harian
Suara Pembaharuan. (2004).
Narasumber Geopolitik dan Kemaritiman, DKP. (2003).
109 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Tim Penyusun Antisipasi Kemungkinan Ancaman
Gerakan RMS, Dephan RI. (2004).
Tim Penyusun Eksistensi Wilayah Kantong Oekussi
dalam Perspektif Pertahanan, Dephan RI. (2004).
Tim Penyusun Kondisi Geopolitik NTT dalam
Kepentingan Pertahanan Negara, Dephan RI. (2004).
Tim Konsultan tentang Solusi Penanganan Konflik
Papua, Menkopolkam. (2004).
Penulis tentang Shanghai Cooperation Organization dan
Implikasinya Terhadap Lingkungan Strategis Asia Pasifik.
(2003).
Penulis Konflik Laut Cina Selatan dan Ketahanan
Regional Asia Pasifik, Penerbit APSINDO dan TNI-AL.
(2001).
Kelompok Kerja Kajian Strategik Rencana Umum Tata
Ruang (RUTR) Wilayah Laut Armada Barat Indonesia.
(1996).
110 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Riwayat
Organisasi
Anggota IAPIM (Ikatan Alumni Pesatren IMMIM) dan
Ketua IAPIM Jakarta Institue
Anggota KAHMI (Korps Alumni HMI)
Wakil Ketua SMFT-UH (Senat Mahasiswa Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin)
Ketua Bidang Polhukam IKA UNHAS JABODETABEK
Anggota IAI (Ikatan Arsitek Indonesia)
Anggota PII (Persatuan Insinyur Indonesia)
Anggota FDIPUI (Forum Doktor Ilmu Politik UI)
Anggota ADIPI (Asosiasi Dosen Ilmu Politik Indonesia)
Ketua Bidang Litbang Strategi Politik Asia Pasifik KIPI
(Komunitas Ilmu Pertahanan Indonesia)
Direktur Indo-Politico Institute
Executive Board LESPERSSI (Lembaga Studi
Pertahanan dan Strategi Indonesia)
Anggota dan mantan Ketua ORARI (Organisasi Radio
Amatir Indonesia) Jakarta Pusat
Anggota HDCI (Harley Davidson Club Indonesia)
111 Profil dan Visi Misi Bro Rivai
Lampiran
Anggota IMBI (Ikatan Motor Besar Indonesia)
Anggota JKO (Komunitas Mobil JEEP Indonesia)
Ketua Bidang Pemberdayaan Potensi Daerah Badan
Pengurus Pusat KKM-BONE (Kerukunan Keluarga
Masyarakat Bone)
Anggota KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan)
DKI Jakarta