PROBLEM KEADILAN BERMAZHAB · telah menjadikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa...
Transcript of PROBLEM KEADILAN BERMAZHAB · telah menjadikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa...
i
PROBLEM KEADILAN BERMAZHAB
DI INDONESIA
Zaitun Abdullah
Endra Wijaya
2014
ii
Judul:
Problem Keadilan Bermazhab di Indonesia
Penulis:
Zaitun Abdullah
Endra Wijaya
Kolase pada kover:
een
Penerbit:
Hak cipta pada penulis.
Hak penerbitan pada Lentera Hukum Indonesia.
Alamat Lentera Hukum Indonesia:
Jln. Bukit Duri Utara, No. 31, RT. 010, RW. 001
Bukit Duri, Tebet. Jakarta Selatan, 12840.
Tlp.: 021-34723369.
E-mail: [email protected]
Cetakan ke-1: Mei 2014.
ISBN: 978-602-18033-7-0
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Sebagian atau seluruh isi
buku ini dilarang untuk diperbanyak dalam bentuk
atau dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit,
kecuali untuk keperluan pengutipan untuk
membuat karya tulis ilmiah dengan menyebutkan buku ini
sebagai sumbernya.
Isi buku tidak menjadi tanggung jawab pihak penerbit.
iii
KATA PENGANTAR
Indonesia merupakan negara yang penduduknya memiliki latar belakang
yang sangat beragam, tidak hanya dari sudut suku, etnis, juga agama dan
keyakinan. Karenanya, sangat tepat pilihan dari “Para Pendiri Bangsa” yang
telah menjadikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa Indonesia.
Pancasila, termasuk dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika-nya, tentu
mengakui dan menjamin adanya keberagaman di masyarakat. Namun demikian,
keberagaman di masyarakat Indonesia bukanlah sesuatu hal yang dapat “ber-
jalan mulus, tanpa hambatan.” Keberagaman terkadang justru disalahgunakan
oleh sebagian pihak, yang karena “merasa” mayoritas, menekan atau men-
diskriminasi pihak yang lain yang minoritas, demi kepentingan tertentu.
Di Indonesia, tidak sulit untuk mencari contoh-contoh konkret per-
lakuan diskriminatif yang dialami oleh kelompok minoritas, baik itu minoritas
karena latar belakang suku, etnis, juga agama dan keyakinan. Salah satu contoh
konkret tersebut ialah perlakuan diskriminatif yang dialami oleh para pemeluk
mazhab Syiah di beberapa tempat di Indonesia. Bahkan, permasalahan ini
sampai sekarang masih belum bisa diselesaikan secara tuntas.
Perlakuan diskriminatif yang dialami oleh para pemeluk mazhab Syiah
di beberapa tempat di Indonesia tersebut sekaligus menjelaskan bahwa apa yang
disebut sebagai “keadilan bermazhab” masih belum dapat diwujudkan di Nega-
ra Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Hal itulah yang akan menjadi
pembahasan lebih lanjut dalam buku berjudul Problem Keadilan Bermazhab di
Indonesia ini.
Materi-materi yang terdapat dalam buku ini ialah kumpulan dari be-
berapa makalah yang dihasilkan melalui serangkaian penelitian mengenai per-
masalahan ketidakadilan atau diskriminasi yang dialami oleh para pemeluk
mazhab Syiah di Indonesia. Makalah-makalah tersebut telah pula dipresentasi-
kan pada beberapa pertemuan ilmiah, seperti konferensi atau simposium, dalam
kurun waktu tahun 2012-2013.
Sebagai penutup bagian kata pengantar ini, penulis mengucapkan ba-
nyak terima kasih kepada para narasumber, yaitu Bapak Umar Syihab, Ustadz
Ahmad Hidayat, dan Syafiq Basri, yang telah bersedia penulis wawancarai
selama penelitian dilakukan.
iv
Selain kepada para narasumber, penulis juga berterima kasih kepada
para pembaca dan pihak lain yang namanya tidak disebutkan satu demi satu
yang telah membantu proses penelitian, penyusunan makalah, hingga ke
penerbitan dalam bentuk buku ini. Selamat membaca.
Jakarta, Mei 2014
Zaitun Abdullah dan Endra Wijaya
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ~ iii
DAFTAR ISI ~ v
I MENGGUGAT DISKRIMINASI ATAS NAMA AGAMA:
KONSEP KEADILAN DALAM ISLAM,
PERLINDUNGAN TERHADAP KAUM MINORITAS, DAN
NEGARA HUKUM PANCASILA ~ 1
II PROBLEM MAZHAB MINORITAS:
“DIALOG YANG DINGIN” ANTARA NEGARA DAN
KAUM SYIAH DI INDONESIA ~ 24
III PERAN NEGARA DALAM
“MEWUJUDKAN” KEADILAN BERMAZHAB ~ 64
IV PROBLEM KEADILAN BERMAZHAB DI INDONESIA:
BAGAIMANAKAH HUKUM PROGRESIF MERESPONSNYA? ~ 99
TENTANG PENULIS ~ 135
* * *