Print

11
Elektrolit GDS PENATALAKSANAAN Cairan: RL 200 cc à 1 jam RL 400 cc à 5 jam à Kaen 3B 10 tetes makro Fuzide 3x1/2 cth Ottopan drop 3 x 0,8 cc Ondancentron 3 x 0,5 cc Cek tanda vital dan pantau diuresis Follow Up 05 mei 2015 S : mencret ±5x sebanyak ±4 sendok makan dengan lendir, ampas berwarna kuning kehijauan , demam dan BAK jarang O : TD : mmHg. Nadi : 110 x/ menit. RR : 40 x/menit. Suhu : 38,1°C konjungtiva anemis(-), Sklera ikterik(-),sianosis (-) Cor dan pulmo dalam batas normal hepar dan lien sulit dinilai, ascites(-), akral dingin, CRT > 2detik mata cekung dan bibir kering, BAK (–)

description

print

Transcript of Print

Page 1: Print

Elektrolit

GDS

PENATALAKSANAAN

Cairan: RL 200 cc à 1 jam

RL 400 cc à 5 jam

à Kaen 3B 10 tetes makro

Fuzide 3x1/2 cth

Ottopan drop 3 x 0,8 cc

Ondancentron 3 x 0,5 cc

Cek tanda vital dan pantau diuresis

Follow Up

05 mei 2015

S : mencret ±5x sebanyak ±4 sendok makan dengan lendir, ampas berwarna kuning

kehijauan , demam dan BAK jarang

O : TD : mmHg.

Nadi : 110 x/ menit.

RR : 40 x/menit.

Suhu : 38,1°C

konjungtiva anemis(-), Sklera ikterik(-),sianosis (-)

Cor dan pulmo dalam batas normal

hepar dan lien sulit dinilai, ascites(-), akral dingin, CRT > 2detik

mata cekung dan bibir kering, BAK (–)

Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 5 Mei 2014 pukul 10.38

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hb 13,2 g/dL 11,7 – 15,5 g/dL

Leukosit 7.670 / uL 3.600 – 11.000 / uL

Ht 38 % 35- 47 %

Page 2: Print

Trombosit 407.000 / uL 150.000 – 450.000 / uL

Natrium 136 mmol/L 134-146 mmol/L

Kalium 3.53 mmol/L 3.40-4.50 mmol/L

Chlorida 103 mmol/L 96-108 mmol/L

A: GE dengan dehidrasi berat

P:

Terapi cairan :

RL 200 cc à 1 jam

RL 400 cc à 5 jam

à Kaen 3B 10 tetes makro

Terapi obat:

Fuziole ½ cth

Injeksi :-Ondancentron 0,5 mg

- Ceftriaxone (drip NaCL 50cc)

- Novalgin

Pantau tanda vital, diuresis

06 Mei 2015

S : mencret ±4x sebanyak ±4 sendok makan dengan lendir, ampas berwarna kuning

kehijauan , demam dan BAK sering.

O : TD : 100/70 mmHg.

Nadi : 100 x/ menit.

RR : 35 x/menit.

Suhu : 38,2°C

Konjungtiva anemis(-), Sklera ikterik(-),sianosis (-) ,Cor dan pulmo dalam batas normal

hepar dan lien sulit dinilai , ascites(-),akral dingin, CRT < 2detik . mata cekung dan bibir

kering, BAK 300cc/±7jam

Page 3: Print

A: GE dehidrasi ringan sedang

P:

Terapi cairan :

RL 200 cc à 1 jam

RL 400 cc à 5 jam

à Kaen 3B 10 tetes makro

Terapi obat:

Fuzide ½ cth

Zinc care 1 Rb

Candistin 1 ml

Injeksi :-Ondancentron 0,5 mg

- Ceftriaxone (drip NaCL 50cc)

- Novalgin 0,3 cc

Pantau tanda vital, diuresis

07 Mei 2015

S : mencret ±3x sebanyak ±4sendok makan dengan lendir, ampas berwarna kuning kehijauan

, demam, BAK sering

O : TD : mmHg.

Nadi : 100 x/ menit.

RR : 35 x/menit.

Suhu : 38°C

Konjungtiva anemis(-), Sklera ikterik(-),sianosis (-) ,Cor dan pulmo dalam batas normal

hepar dan lien sulit dinilai , ascites(-),akral hangat, CRT < 2detik , BAK 300cc/±7jam

A: GE dehidrasi ringan sedang

P:

Terapi cairan :

Page 4: Print

RL 200 cc à 1 jam

RL 400 cc à 5 jam

à Kaen 3B 10 tetes makro

Terapi obat:

Fuzide ½ cth

Zinc care 1 Rb

Candistin 1 ml

Injeksi :-Ondancentron 0,5 mg

- Ceftriaxone (drip NaCL 50cc)

- Novalgin 0,3 cc

Pantau tanda vital, diuresis

PROGNOSA

Ad Vitam : Dubia ad Bonam

Ad Functionam : Dubia ad Bonam

Ad Sanationam : Dubia ad Bonam

ANALISA KASUS

Gastroenteritis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya diare dan dengan

disertai muntah atau tidak yang diakibatkan oleh infeksi, alergi dan tidak mencerna terhadap

makanan tertentu dan mencerna toksin. Manifestasi diare dengan jumlah tinja lebih dari tiga kali

dalam sehari, konsistensi feses dapat berwarna kehijauan atau dapat pula bercampur lendir dan

darah ataupun lendir saja.

Dehidrasi pada diare akibat dari toksin yang dikeluarkan oleh agen infeksi dapat

merangsang sekresi cairan-cairan usus di bagian kripta vili dan menghambat absorpi cairan. Dan

sebagai akibat dari keadaan ini volume cairan didalam lumen usus akan meningkat yang

mengakibatkan dinding usus menggembung (perut kembung) dan dinding usus mengadakan

kontraksi sehingga terjadi hipermotilitas untuk mengalirkan cairan ke usus besar. Apabila cairan

tersebut melebihi kapasitas absorsi usus maka akan terjadi diare, diare yang terus-menerus akan

menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang akan menyebabkan dehidrasi. dan Yang

Page 5: Print

ditandai oleh turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, bibir dan mulut

tampak kering. Akibat dari dehidrasi ini dapat mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis

metabolik dan hipokalemia), gangguan sirkulasi (syok), gangguan gizi (malnutrisi) serta

hipoglikemia.

Pada kasus ini pasien mencret lebih dari ±3-5 kali sehari, setiap mencret sebanyak ±4-5

sendok makan. konsistensinya berupa cair dengan sedikit ampas (lebih encer dari biasanya)

dengan warna kuning-kehijauan tanpa lendir, busa, bau amis/anyir dan darah. Gejala klinis ini

sesuai dengan gejala diare yang disebabkan oleh virus (Rotavirus)

Pada kasus ini juga pasien tampak lemas, turgor kulit kembali sangat lambat, mata dan

ubun-ubun cekung dan nafsu makan dan minum berkurang dan disertai tidak keluarnya air mata

saat menangis. Gejala klinis ini sesuai dengan gejala pada dehidrasi berat.

Gejala klinik Rotavirus Shigela Salmonela ETEC EIEC Kolera

Masa Tunas 17-72 jam 24-48 jam 24-48 jam 6-72jam 6-72 jam 48-72 jam

Panas + ++ ++ - - Sering

Mual

Muntah

Sering Jarang Sering + - Sering

Nyeri perut Tenesmus Tenesmus Tenesmus - Tenesmus Kram

Nyeri kepala - + + - - -

Lamanya

sakit

Variasi 7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3 hari

Sifat Tinja

Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak

Frekuensi 5-10x/hr >10x/hr Sering Sering Sering Terus

Konsistensi Cair ± Kadang - Lembek Cair

Darah - Sering Kadang - + -

Bau Langu ± Busuk + Tidak Tidak khas

Warna Kuning Merah Kehijauan Tidak Merah Cucian

Page 6: Print

hijau hijau berwarna hijau beras

Leukosit - + + - - -

Lain-lain Anorexia Kejang± Sepsis± Meteorismus Infeksi

sistemik

±

Penilaian A B C

Keadaan umum Baik, sadar Gelisah rewel *Lesu, lemas, tidak

sadar

Mata Normal Cekung *Sangat cekung dan

kering

Air mata Ada Tidak ada *Kering

Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering

Rasa haus Minum biasa Haus ingin banyak

minum

*Malas minum atau

tidak bisa minum

Turgor kulit Kembai cepat Kembali lambat *Kembali sangat

lambat

Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan

atau sedang

Bila ada 1 tanda

ditambah 1 atau lebih

tanda lain.

Dehidrasi berat bila

ada 1 tanda ditambah

1 atau lebih tanda lain

Terapi Rencana tipe A

1. Beri cairan lebih

banyak dari biasanya

2. Berikan obat zinc

3. Beri anak makanan

untuk mencegah

kurang gizi

4. Antibiotic hanya

diberikan sesuai

Rencana tipe B

1. berikan oralit : BB

x 75 ml dalam 3 jam,

setelah 3 jam, nilai

kembali apakah

masuk rencana tipe

A , B atau C

Rencana tipe C

<1 tahun:

30 ml/kgbb dalam 1

jam

70 ml/kgbb dalam 5

jam

>1 tahun :

30 ml/kgbb dalam

Page 7: Print

dengan indikasi

misalnya disentri,

kolera.

5. Nasehat untuk ibu

½ - 1 jam

70 ml/kgbb dalam

2,5 – 3 jam

Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan labolatorium dan

feses lengkap Pemeriksaan labolatorium dilakukan oleh karena untuk mencari tahu apakah ada

dugaan pendarahan (Hb menurun), infeksi/sepsis (leukosit meningkat), Natrium, kalium dan

chloride (asidosis metabolic). Pemeriksaan feses lengkap untuk mencari tahu faktor penyebab

seperti telur cacing, amoeba serta jamur. Pasien ini dianjurkan juga untuk dilakukan pemeriksaan

penunjang GDS, pemeriksaan GDS dilakukan oleh karena pasien tidak bisa makan dan minum

sehingga dicurigai glukosa darah menurun.

Pasien ini diberikan obat fuzide karena mengandung nifuroxazade untuk mengobati diare

pada anak & dewasa, ottopan drop karena mengandung parasetamol untuk penurun panas dan

ondansetron untuk mengatasi mual dan muntah, zinc care untuk mempercepat regenerasi villi

usus yang rusak dikarenakan agen infeksi. Candistin diberikan oleh karena adanya jamur pada

tinja pasien, dan pada pasien ini diberikan ceftriaxone oleh karena untuk mencegah infeksi

sekunder yang diakibatkan oleh bakteri.

Menurut Depkes pada MTBS, Terapi rehidrasi cairan yang diberikan selama dehidrasi

berat adalah ringer laktat oleh karena cairan ini mempunyai komposisi yang sama dengan

fisiologis cairan tubuh (isoosmotik) sehingga perfusi ke jaringan cepat dan dapat mencegah

terjadinya gagal ginjal ataupun syok.

Cairan yang diberikan pada 1 jam pertama = 30 cc/kgbb, 30 cc x 7,1 = 213 cc

5 jam kedua = 70 cc/kgbb, 70 x 7,1 = 497 cc

= 497 : 5 = ±100cc /jam

Dan dilanjutkan dengan kaen 3B dengan rumus :

100 x 7,1 kg = 710/24 jam : 3 = 10 tetes makro

Page 8: Print

Prognosis pada pasien ini secara ad vitam, functionam dan sanationam dapat dinilai dubia

ad bonam karena pada dasarnya dehidrasi berat dapat mengancam kehidupan seseorang,

mempengaruhi fungsi organ dan menimbulkan kecacatan, tetapi bila ditangani dengan baik dan

benar maka dapat sembuh secara total.