Prinsip-Prinsip Just-In-Time

15
PRINSIP-PRINSIP JUST-IN- TIME Sania Angelita Simanjuntak 130403089 Sri Litna Br. Perangin-Angin 130403090

Transcript of Prinsip-Prinsip Just-In-Time

Page 1: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

PRINSIP-PRINSIP JUST-IN-TIME

Sania Angelita Simanjuntak 130403089Sri Litna Br. Perangin-Angin 130403090

Page 2: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

4.1. mengapa harus just in time Pemborosan diartikan sebagai suatu

keadaan dimana dalam pelakasanaan suatu kegiatan digunakan sumber daya produksi yaitu waktu, bahan, tenaga, ataupun biayamelebihi jumlah seharusnya.

Prinsip mengurangi pemborosan adalah melaksanakan kegiatan pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang tepat, dan dalam mutu yang tepat. Prinsip ini dikenal sebagai just in time principles.

Page 3: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

Just in time menurut kamus APICS (American Production and Inventory System) ialah sebuah filosofi manufakuring berdasarkan penghapusan setiap sumber pemborosan secara terencana dan peningkatan kualitas secara berkelanjutan.

Berbagai sumber pemborosan yang umum terjadi di perusahaan manufacturing adalah waktu penyetelan mesin-mesin, pemindahan bahan-bahan, produk atau persediaan yang berlebihan, kehabisan bahan, produk cacat, kerusakan mesin ketika proses produksi sedang berlangsung.

Page 4: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

4.2. Sumber Pemborosan

Berbagai sumber pemborosan yang umum terjadi di perusahaan manufacturing adalah waktu penyetelan mesin-mesin, pemindahan bahan-bahan, produk atau persediaan yang berlebihan, kehabisan bahan, produk cacat, kerusakan mesin ketika proses produksi sedang berlangsung.

Page 5: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

1. Produk Cacat

Merupakan sumber utama pemborosan. Setiap produk cacat seharusnya diidentifikasi

dan kemudian diseleksi atau diperbaiki sebelum oengriman kepada pelanggan.

Proses menemukan, mengenali, menyeleksi, dan memperbaiki produk cacat juga adalah kegiatan pemborosan karenamenyita tambahan waktu, biaya, dan kemungkinan tambahan bahan untuk perbaikan atau pengerjaan ulang.

Solusi: setiap unit harus selalu diingatkan dan didorong agar melakukan setiap kegiatan dengan cara yang benar sejak awal.

Page 6: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

2. Transportasi dan Material Handling

Setiap kegiatan transportasi dan material Handling akan mengkonsumsi sejumlah sumber daya, yaitu waktu, tenaga kerja, energi, dan peralatan transportasi yang semuanya akan bermuara pada biaya produksi.

Solusi: Meminimasikan kegiatan transportasi melalui perencanaan tata letak fasilitas yang baik. Faktor kesesuaian alat angkut, kapasitas lintasan dan bentuk lintasan angkut merupakan titik fokus perencanaan yang harus diteliti untuk meminimumkan pemborosan dalam operasi angkutan dan material handling.

Page 7: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

3. Inventory

Masalah inventory tidak terbatas hanya pada persediaan bahan di gudang tetapi jauh lebih luas dari hal tersebut, misalnya adanya gundukan bahan setengah jadi di lantai pabrik, tumpukan produk akhir di gudang, dll.

Inventory pada dasarnya ialah sejumlah item (bahan baku, bahan pebolong, part, komponen setengah jadi, produk akhir) dalam keadaan menunggu untuk diperlakukan atau dinekakan sesuatu kegiatan berikutnya.

Page 8: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

Beberapa skenario yang dapat digunakan untuk menghilangkan atau menekan inventory sampai batas minimum sehubungan erat dengan keuntungan yang dikemukakan oleh manajer produksi:

1. Meredam fluktuasi permintaanFluktuasi permintaan produk akhir menyebabkan kebutuhan bahan, part, dan komponen untuk membuat produk juga berfluktuasi. Dalam situasi seperti ini, pengadaan persediaan dipandang sebagai jalan keluar.

Page 9: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

2. Interupsi pada proses produksiTerjadi terutama karena kerusakan mesin dan pengiriman bahan dari pemasok terlambat. Dapat diatasai dengan perawatan mesin dengan cara preventive maintenance dan membangun hub yang lebih baik ke perusahaan pemasok.

3. Produk cacatSolusinya adalah memperbaiki atau menyempurnakan proses operasi dengan cara menggunakan bahan,orang, mesin, dan metode yang tepat

4. Wakti SetupManajer produksi dapat memilih metode yang sesuai dengan proses produksinya. Jika metode setup sudah diperbaiki maka ukuran batch dapat diperkecil sehingga jumlah persediaan akan menurun.

Page 10: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

4. Waktu Menunggu

Kerugian dari waktu menunggu adalah menurunnya kapasitas produksi akibat menurunnya jam produktif.

Solusinya pekerja terkait diberi pekerjaan lain, namun sebenarnya hal ini kurang menolong.

Page 11: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

5. Tahapan pemrosesan (Processing Step)Tata urutan proses yang tepat akan

memberikan total waktu yang minimum dan sebaliknya akan memberikan waktu operasi yang lebih lama.

6. Gerakan yang tak perlu (Unnecessary Method)Nilai Kerja = Kerja / Gerakan

Page 12: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

Prinsip Just-in-Time

Penyederhanaan (simplification) Kerapian dan Keteraturan (cleanliess

and orderliness) Kejelasan (visibility) Waktu Siklus (cycle time) Kecerdasan (agility) Pengurangan variasi (variation

reduction) Pengukuran (measurement)

Page 13: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

Keterbatasan Just-In-Time

Komitmen terhadap waktu Komitmen terhadap mutu Pengurangan variasi

Page 14: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

Manufacturing yang Efektif Tujuan : Mengurangi semua

penyimpangan yang terjadi dalam implementasi rencana dan program produksi yang telah disiapkan

Page 15: Prinsip-Prinsip Just-In-Time

Prinsip – prinsip:1. Masalah produksi harus dieliminasi2. Persediaan bersifat biaya (more of

liability) dari pada aset3. Memberikan toleransi waktu terhadap

down time4. Melakukan perencanaan ulang5. Membuat rencana6. Mengurangi waktu setup