PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan...

58
PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA HAMIL DI RUMAH SAKIT UMUM HASANAH GRAHA AFIAH DEPOK PERIODE APRIL 2016 - JULI 2017 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Oleh : Intan Nur Zamzam NIM 11141030000093 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Transcript of PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan...

Page 1: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KADAR HEMOGLOBIN PADA

WANITA HAMIL DI RUMAH SAKIT UMUM

HASANAH GRAHA AFIAH DEPOK

PERIODE APRIL 2016 - JULI 2017

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Oleh :

Intan Nur Zamzam

NIM 11141030000093

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

ii

Page 3: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

iii

Page 4: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

iv

Page 5: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya serta Shalawat dan salam kepada Nabi besar

Muhammad SAW sehingga peneliti dapat menuntaskan penulisan penelitian ini

yang berjudul “Prevalensi Anemia dan Faktor yang Mempengaruhi Kadar

Hemoglobin Wanita Hamil di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok

Periode April 2016 – Juli 2017”. Dalam pelaksanaan penulisan penelitian ini,

peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan serta arahan dari berbagai pihak.

Peneliti mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-

tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Arif Sumantri, M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, beserta jajarannya.

2. dr. Nouval Shahab, SpU, PhD, FICS, FACS selaku Kepala Program Studi

PSKPD yang senantiasa memberikan masukan dan nasihat yang

membangun.

3. dr. Muniroh, SpPK dan dr. Alyya Siddiqa, SpFK selaku Pembimbing I dan

Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan serta dukungan. Terima

kasih atas bimbingan yang menyita waktu, pikiran, dan tenaga sehingga saya

dapat menyelesaikan penelitian ini.

4. dr. Yona Mimanda, SpPK dan dr. Nouval Shahab, Sp U, PhD, FICS, FACS

selaku Penguji I dan Penguji II yang telah memberikan banyak masukan

agar penelitian ini menjadi lebih baik.

5. Penanggungjawab Modul Riset, Chris Adhiyanto, M. Biomed, PhD yang

selalu mengingatkan dan memotivasi peneliti untuk segera menyelesaikan

penelitian.

6. dr. Muchtar Ikhsan, SpP selaku pembimbing akademik yang senantiasa

membimbing seluruh aktivitas akademik peneliti.

7. Ibu saya Ciceu Cahyati Dwimeilawati SH, MH, Ayah saya Yudith Daryadi

SH, M.Si, dan adik saya Annisa Nur Zamzam dan Fitrah Alfarisy Nur

Zamzam, yang telah mendukung, memberikan motivasi, semangat, serta

selalu mendoakan peneliti agar selalu dimudahkan dalam menyelesaikan

segala tanggung jawab yang diemban. Serta kepada seluruh keluarga saya

Page 6: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

vi

yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah turut mendoakan untuk

kelancara dan kesuksesan saya dalam mengemban ilmu.

8. Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok yang telah memberikan

izin kepada peneliti untuk memperoleh data penelitian, serta petugas Lab

Patologi Klinik dan Rekam Medik yang sudah membantu peneliti dalam

proses pengambilan data.

9. Teman-teman satu kelompok saya, Raden Partinah, Hanan L. D, Maskur F.

A. B, dan Neti Kurniawati yang selalu bersama-sama berjuang

menyelesaikan skripsi.

10. Dewi Maulidina A., Selvia Oktaviani A., Aufa Ayuningrum, Anik Alfiyani,

Amalina Fitrasari dan Intan Frizkiani S.Hum yang telah turut membantu

saya dalam penulisan skripsi ini.

11. Teman-teman sejawat, Carotis 2014 yang selalu membuat peneliti

termotivasi untuk menyelesaikan skripsi. Serta seluruh teman peneliti yang

tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah turut memberikan motivasi

dan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan penelitian.

Akhir kata, peneliti bersedia menerima saran dan kritik yang membangun

demi menyempurnakan penulisan hasil penelitian ini.

Ciputat, 23 Oktober 2017

Intan Nur Zamzam

Page 7: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

vii

ABSTRAK

Intan Nur Zamzam. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter.

PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA HAMIL DI RUMAH SAKIT

UMUM HASANAH GRAHA AFIAH DEPOK PERIODE APRIL 2016 –

JULI 2017.

Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk.

Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis anemia.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi anemia pada kehamilan dan

faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada wanita hamil di Rumah Sakit

Umum Hasanah Graha Afiah (RSU HGA) Depok. Desain yang digunakan dalam

penelitian adalah potong lintang. Data diperoleh dari rekam medik pasien wanita

hamil di RSU HGA Depok periode April 2016 – Juli 2017 yang memeriksakan

kadar hemoglobinnya. Sebanyak 168 data rekam medik disertakan karena

memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Subjek penelitian didominasi oleh

wanita hamil dengan usia aman reproduksi (20-35 tahun). Sebagian besar subjek

adalah wanita hamil trimester I. Terdapat 40 subjek (23.8%) mengalami anemia.

Rerata kadar hemoglobin subjek penelitian pada trimester I dan trimester II adalah

normal sedangkan pada trimester III termasuk anemia. Sebagian besar subjek

penelitian dengan anemia termasuk derajat anemia ringan. Dari total 40 subjek

penelitian dengan anemia didapatkan 24 orang (60%) yang menjalani persalinan

di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah. Sebagian besar lahir dengan berat

normal (2500-4000 g) namun terdapat 2 bayi dengan BBLR (<2500 g). Pada

penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dengan

kadar hemoglobin namun terdapat hubungan yang tidak signifikan antara usia ibu

saat hamil dengan kadar hemoglobin.

Kata kunci: hemoglobin, anemia pada kehamilan, wanita hamil

Page 8: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

viii

ABSTRACT

Intan Nur Zamzam. Medical Study and Doctor Profession Programme.

PREVALENCE OF MATERNAL ANAEMIA AND FACTORS

AFFECTING HAEMOGLOBIN CONCENTRATION ON PREGNANT

WOMEN IN HASANAH GRAHA AFIAH GENERAL HOSPITAL DEPOK

ON APRIL 2016-JULY 2017

Maternal anaemia can cause adverse pregnancy outcomes. Haemoglobin

concentration is examined to diagnose maternal anaemia. This study was

conducted to describe the prevalence of maternal anaemia and factors affected

haemoglobin concentration on pregnant women at Hasanah Graha Afiah General

Hospital Depok (RSU HGA). This is a cross sectional study. The data were

obtained from medical records of pregnant women in RSU HGA Depok on April

2016 until July 2017. A total of 168 subjects were included as they meet the

inclusion and exclusion criteria. The subjects were dominated by safe

reproductive age (20-35 years) of pregnant women. Most subjects were in the first

trimester pregnancy. There were 40 subjects (23.8%) with maternal anemia. The

mean blood haemoglobin in the first and second trimester was normal but the

mean blood haemoglobin in the third trimester was anemic. Most subjects were

classified as mild anemia. In total of 40 research subjects with anaemia, there

were 60% of anemic subjects who gave birth at Hasanah Graha Afiah General

Hospital. Most babies had normal weight (2500-4000 g), however there were 2

babies had low birth weight (<2500 g). In this study, there was a significant

association between gestational age and haemoglobin concentration but no

significant association between maternal age during pregnancy and haemoglobin

concentration.

Keyword: haemoglobin, maternal anaemia, pregnant women

Page 9: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .................................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN ..................................... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xiv

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3 1.3.1. Tujuan Umum ......................................................................................... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................................ 3

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3 1.4.1. Bagi peneliti ............................................................................................ 3

1.4.2. Institusi ................................................................................................... 4

1.4.3. Masyarakat.............................................................................................. 4

BAB II .................................................................................................................... 5

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 5

2.1. Landasan Teori ........................................................................................ 5 2.1.1. Komponen Sel Darah ............................................................................. 5

2.1.2. Eritrosit ................................................................................................... 6

2.1.3. Eritropoiesis ............................................................................................ 7

2.1.4. Hemoglobin ............................................................................................ 8

2.1.5. Kadar Hemoglobin Selama Kehamilan ................................................ 11

2.1.6. Besi ....................................................................................................... 12

2.1.7. Kebutuhan Besi Selama Kehamilan ..................................................... 13

2.1.8. Anemia pada kehamilan ....................................................................... 13

2.1.8.1. Faktor Anemia pada Wanita Hamil ...................................................... 14

2.1.8.2. Dampak Anemia pada kehamilan ......................................................... 16

2.1.8.3. Tatalaksana Anemia ............................................................................. 16

2.2. Kerangka Teori ...................................................................................... 18

2.3. Kerangka Konsep .................................................................................. 19

Page 10: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

x

2.4. Definisi Operasional .............................................................................. 20

BAB III ................................................................................................................. 22

METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 22

3.1. Desain Penelitian.................................................................................... 22

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 22

3.3. Populasi dan Sampel ............................................................................. 22 3.3.1. Populasi ................................................................................................ 22

3.3.2. Perkiraan Besar Sampel ........................................................................ 22 3.3.3. Kriteria Pemilihan Sampel.................................................................... 23

3.3.4. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................ 23

3.4. Prosedur Penelitian ............................................................................... 23 3.4.1. Cara Pengumpulan Data ....................................................................... 23

3.4.2. Etik Penelitian ...................................................................................... 23

3.4.3. Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 23

3.5. Alur Penelitian ....................................................................................... 24

BAB IV ................................................................................................................. 25

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 25

4.1. Karakteristik Subjek Penelitian ........................................................... 25 4.1.1. Usia Subjek Penelitian .......................................................................... 25

4.1.2. Usia Kehamilan .................................................................................... 26

4.2. Kadar Hemoglobin ................................................................................ 26

4.3. Gambaran Anemia ................................................................................ 27 4.3.1. Status Anemia ....................................................................................... 27

4.3.2. Anemia Berdasarkan Usia Reproduksi ................................................. 29

4.3.3. Anemia Berdasarkan Usia Kehamilan .................................................. 30

4.3.4. Derajat Anemia ..................................................................................... 31

4.4. Terapi ...................................................................................................... 32

4.5. Berat Bayi pada Wanita Hamil dengan Anemia ................................ 34

4.6. Hubungan Usia saat Hamil dengan Kadar Hemoglobin ................... 35

4.7. Hubungan Usia Kehamilan dengan Kadar Hemoglobin ................... 36

4.8. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 36

BAB V ................................................................................................................... 37

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 37

5.1. Simpulan ................................................................................................. 37

5.2. Saran ....................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38

Page 11: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Komposisi Hemoglobin pada orang dewasa .......................................... 9

Tabel 2.2. Angka kecukupan gizi besi pada perempuan menurut umur ............... 12

Tabel 2.3. Kriteria anemia menurut WHO ............................................................ 14

Tabel 2.4. Kandungan besi pada beberapa garam besi ......................................... 17

Tabel 4.1. Distribusi subjek penelitian menurut usia reproduksi .......................... 25

Tabel 4.2. Distribusi subjek penelitian menurut usia kehamilan .......................... 26

Tabel 4.3. Rerata kadar Hb berdasarkan trimester ................................................ 27

Tabel 4.4. Distribusi status anemia subjek penelitian ........................................... 28

Tabel 4.5. Perbandingan prevalensi anemia pada wanita hamil dengan

peneliti lain ........................................................................................... 28

Tabel 4.6. Distribusi subjek penelitian dengan anemia menurut usia reproduksi . 29

Tabel 4.7. Distribusi subjek penelitian dengan anemia menurut usia kehamilan . 30

Tabel 4.8. Distribusi subjek penelitian dengan anemia menurut derajat anemia .. 31

Tabel 4.9. Distribusi pemberian terapi besi pada wanita hamil yang mengalami

anemia pada kehamilan ........................................................................ 32

Tabel 4.10. Distribusi berat badan bayi yang lahir di RSU HGA Depok ............. 34

Page 12: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Komponen Darah ............................................................................... 6

Gambar 2.2. Eritropoiesis ....................................................................................... 8

Gambar 2.3. Molekul Hemoglobin ......................................................................... 9

Gambar 2.4. Sintesis hemoglobin ......................................................................... 10

Gambar 2.5. Kerangka Teori ................................................................................. 18

Gambar 2.6. Kerangka Konsep ............................................................................. 19

Gambar 3.1. Alur Penelitian.................................................................................. 24

Page 13: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Persetujuan Etik ...................................................................... 42

Lampiran 2. Surat Perizinan Pengambilan Data RSU Hasanah Graha Afiah ....... 43

Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................... 44

Page 14: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

xiv

DAFTAR SINGKATAN

AAFP = American Academy of Family Physicians

ALA = -aminolevulinat

BBLR = Berat Badan Lahir Rendah

DNA = deoxyribonucleic acid

Hb = Hemoglobin

HPHT = Hari Pertama Haid Terakhir

IBM SPSS = International Business Machine Statistical Product and Service

Solutions

IPC = iron(III)-hydroxide polymaltose complex

KEK = kekurangan energi kronik

PBG = porfobilinogen

RISKESDAS = Riset Kesehatan Dasar

RNA = Ribonucleic acid

RSU HGA = Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah

WHO = World Health Organization

Page 15: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini anemia pada kehamilan masih menjadi masalah utama

yang dapat menyerang berbagai usia dan berbagai tingkat ekonomi.

Anemia juga masih menjadi masalah penting yang diderita oleh hampir

separuh wanita hamil di dunia. Berdasarkan World Health Organization

(WHO) tahun 2005, prevalensi anemia tertinggi terdapat di Afrika (57.1%)

dan di Asia Tenggara (48.2%), diikuti oleh Mediterania Timur (44,2%),

Pasifik Barat (30.7%), dan wilayah Eropa (25%) serta Amerika (24.1%).1

Prevalensi anemia pada kehamilan secara global mencapai 32.8%.2

Berdasarkan WHO tahun 2012, prevalensi anemia pada kehamilan

diperkirakan meningkat sampai 48.1%.3

Penelitian Tambunan di Puskesmas Sei Apung Kabupaten Asahan

tahun 2011 mendapatkan angka 70% untuk prevalensi anemia pada wanita

hamil.4 Angka yang tinggi juga didapatkan pada penelitian Sukasmiyati di

Puskesmas Dlingo II, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY tahun 2012 yaitu

sebesar 60%.5 Pada tahun yang sama, penelitian Rohayati di Kecamatan

Gempol Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat menunjukkan angka

60.5%. 6

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,

prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia mencapai 37.1%.7

Prevalensinya meningkat jika dibandingkan dengan data Riskesdas tahun

2007, yaitu 24.5%.8

Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah tidak

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Pengukuran

kadar hemoglobin dilakukan untuk mendiagnosis anemia. Kadar

hemoglobin dapat bervariasi sesuai dengan usia dan jenis kelamin.

Berdasarkan WHO, kadar hemoglobin normal untuk laki-laki dewasa

adalah 13 g/dL dan untuk wanita dewasa tidak hamil adalah 12 g/dL.

Page 16: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

2

Jika kadar hemoglobin berada di bawah rentang nilai normal maka dapat

dikatakan mengalami anemia.9

Pada wanita hamil, secara fisiologis, kadar hemoglobin memang

akan lebih rendah jika dibandingkan dengan wanita tidak hamil. Saat

kehamilan, kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh usia saat hamil,

penyakit infeksi, usia kehamilan, jarak kehamilan, pendidikan, dan kurang

gizi.10-13 Wanita hamil baru dapat dinyatakan mengalami anemia jika kadar

hemoglobinnya berada dibawah 11.0 g/dL.9 Keadaan anemia pada wanita

hamil dapat menimbulkan komplikasi, baik pada ibu maupun janin yang

dikandungnya. Keadaan anemia pada wanita hamil akan menyebabkan

gangguan penyaluran oksigen dan sumber nutrisi dari ibu ke plasenta dan

janin. Anemia pada wanita hamil dapat mengakibatkan gangguan tumbuh

kembang janin, abortus, partus lama, sepsis puerperalis, asfiksia

neonatorum dan kematian ibu dan janin.14

Berdasarkan penelitian Tabrizi dkk di Iran, anemia pada kehamilan

secara signifikan berhubungan dengan kejadian berat bayi lahir rendah

(BBLR).15 Hal ini sejalan dengan penelitian Goswami di Ahmedabad,

India, didapatkan kejadian BBLR lebih tinggi terjadi pada ibu yang

anemia.16 Hal ini dapat terjadi karena pada ibu yang mengalami anemia,

pasokan nutrisi dan oksigen yang disalurkan ke plasenta bayi kurang dari

normal. Keadaan ini akan mempengaruhi tumbuh dan kembang janin

dalam uterus. Berat bayi lahir akan menjadi lebih rendah dari normal

karena janin tidak tumbuh dan berkembang dengan semestinya.

Berdasarkan penelitian Nair dkk di Assam, India, terdapat 35%

wanita hamil dengan anemia. Dari wanita hamil dengan anemia tersebut

terdapat 2.1% yang termasuk kategori anemia berat yang secara signifikan

berhubungan dengan kejadian BBLR, perdarahan pasca melahirkan, bayi

kecil untuk masa kehamilan, dan kematian janin intrauterin.17 Goswami

juga menjelaskan bahwa anemia pada kehamilan dapat menyebabkan bayi

lahir dengan asfiksia.16

Skrining untuk menemukan kasus anemia pada wanita hamil dan

mencari faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin menjadi

Page 17: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

3

salah satu program penting untuk menghindari keluaran kehamilan yang

buruk. Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena belum ada

penelitian terbaru mengenai prevalensi anemia pada kehamilan dan faktor-

faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada wanita hamil di

Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah

Berapakah prevalensi anemia pada kehamilan dan faktor yang

mempengaruhi kadar hemoglobin wanita hamil di Rumah Sakit Umum

Hasanah Graha Afiah Depok periode bulan April 2016 sampai bulan Juli

2017?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui prevalensi anemia pada pasien wanita hamil di Rumah

Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran usia kehamilan dan usia subjek dari subjek

penelitian di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok

b. Mengetahui rerata kadar hemoglobin pada wanita hamil trimester 1,

trimester II, dan trimester III dari subjek penelitian di Rumah Sakit

Umum Hasanah Graha Afiah Depok

c. Mengetahui gambaran umur, usia kehamilan, derajat anemia, status

pemberian terapi besi, dan berat bayi lahir dari subjek penelitian dengan

anemia di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok

d. Mengetahui hubungan usia saat hamil dengan kadar hemoglobin

e. Mengetahui hubungan usia kehamilan dengan kadar hemoglobin

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi peneliti

a. Merupakan syarat kelulusan preklinik Program Studi Pendidikan

Dokter

b. Menambah pengetahuan mengenai prevalensi anemia pada ibu hamil

Page 18: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

4

1.4.2. Institusi

Sebagai sumber pengetahuan dan referensi bagi peneliti

selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan

penelitian ini.

1.4.3. Masyarakat

Sebagai sumber informasi bagi penentu kebijakan dalam upaya

meningkatkan program pelayanan dan penanganan ibu hamil dengan

anemia.

Page 19: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Komponen Sel Darah

Delapan persen dari berat tubuh total merupakan jumlah darah yang

terdapat dalam tubuh manusia. Darah terdiri dari tiga jenis elemen khusus,

yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit, serta plasma. Eritrosit dan leukosit

adalah sel utuh, sementara trombosit adalah fragmen/potongan sel.18

Jika darah dalam tabung disentrifugasi maka akan menghasilkan

beberapa lapisan komponen darah seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.

Komponen darah yang akan ada di bagian atas adalah plasma. Plasma

merupakan komponen darah terbanyak. Volume rerata plasma dalam darah

adalah 58% untuk wanita dan 55% untuk pria. Plasma sendiri terdiri dari

beberapa konstituen diantaranya adalah air, elektrolit, nutrient, zat sisa,

gas, hormon, dan protein plasma. Protein plasma adalah yang paling

banyak membentuk berat total plasma, sekitar 6–8%. Dalam plasma,

protein plasma berperan untuk membantu mempertahankan volume

plasma dan juga berperan dalam menyangga perubahan pH. Berdasarkan

sifat kimia dan fisikanya, protein plasma dibagi menjadi tiga kelompok,

yaitu albumin, globulin, dan fibrinogen. Selanjutnya akan terdapat “buffy

coat” yaitu komponen leukosit dan trombosit yang menyatu dan tidak

berwarna dan kurang padat dibandingkan eritrosit, terdapat endapan

eritrosit di bagian paling bawah.18

Page 20: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

6

Gambar 2.1. Komponen darah

Sumber: Sherwood, 2011

2.1.2. Eritrosit

Eritrosit berfungsi mengangkut oksigen dalam darah. Normalnya

dalam hitung eritrosit didapatkan jumlah kurang lebih sebesar 5 juta sel

per milliliter kubik (mm3). Dalam menjalankan fungsinya, eritrosit

memiliki tiga struktur yang sangat mendukung fungsinya tersebut.

Pertama, eritrosit memiliki bentuk piringan bikonkaf. Dengan bentuk

bikonkaf, luas permukaan untuk difusi oksigen menjadi lebih besar jika

dibandingkan dengan sel bulat dengan volume yang sama. Hal ini

didukung juga dengan bentuknya yang tipis sehingga proses difusi oksigen

antara bagian paling dalam sel dengan bagian luar sel menjadi lebih

cepat.18

Struktur kedua adalah membrannya yang lentur. Eritrosit mampu

mengubah bentuknya untuk menyesuaikan bentuknya dengan kapiler yang

dilaluinya. Dengan garis tengah 8µm, eritrosit mampu melewati kapiler

dengan garis tengah 3µm. Struktur inilah yang membuat eritrosit dapat

terus mengalir melalui kapiler sempit dan berkelok-kelok ke jaringan

perifer agar kebutuhan oksigen tetap terpenuhi.18

Page 21: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

7

Struktur ketiga adalah adanya hemoglobin yang dapat mengangkut

oksigen. Hemoglobin adalah sebuah molekul yang terdiri dari empat rantai

polipeptida, yaitu globin, dan empat gugus heme yang mengandung besi.

Hemoglobin akan tampak kemerahan jika kandungan besinya mengikat

oksigen, sedangkan akan tampak keunguan jika mengalami deoksigenasi.18

2.1.3. Eritropoiesis

Eritrosit memiliki waktu hidup selama 120 hari untuk beredar

mengelilingi pembuluh darah. Setelah itu, sebagian besar eritrosit akan

rusak di limpa. Proses pembentukan eritrosit baru disebut eritropoiesis.

Sumsum tulang merupakan tempat produksi eritrosit guna mengganti

eritrosit tua. 18

Sumsum tulang merah menjadi tempat produksi eritrosit pada masa

anak-anak. Dengan seiring pertambahan usia, sumsum tulang merah

tergantikan oleh sumsum tulang kuning yang terdapat hanya di beberapa

tempat, misalnya sternum (tulang dada), iga, dan ujung-ujung atas tulang

panjang ekstremitas.18

Rangsangan utama proses eritropoiesis adalah penurunan aliran

oksigen ke ginjal. Jika oksigen turun, ginjal akan mengeluarkan hormon

eritropoietin ke dalam darah untuk selanjutnya merangsang eritropoiesis

oleh sumsum tulang. Eritropoietin bekerja pada turunan sel punca tak

berdiferensiasi atau stem cell yang sudah ditentukan untuk menjadi

eritrosit. Eritropoietin akan merangsang proliferasi dan pematangan sel-sel

ini menjadi eritrosit matang. Terdapat hampir 1012 eritrosit yang baru

terbentuk setiap harinya.18,19

Dalam sumsum tulang, eritropoietin akan merangsang stem cell

untuk berubah menjadi pronormoblas yaitu sel besar dengan sitoplasma

berwarna biru. Selanjutnya pronormoblas akan melakukan pembelahan

menjadi normoblast, yaitu sel dengan bentuk yang lebih kecil dan masih

mengandung deoxyribonucleic acid (DNA) di inti sel dan ribonucleic acid

(RNA) di sitoplasmanya. Kemudian inti sel akan keluar sehingga sel akan

berubah menjadi retikulosit. Pada hari ketiga retikulosit dapat mulai keluar

beredar ke pembuluh darah. Retikulosit adalah sel yang sudah kehilangan

Page 22: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

8

inti sel namun masih mengandung organel sel terutama RNA ribosom.

Retikulosit berbentuk lebih besar dari eritrosit. Setelah itu, retikulosit akan

berubah menjadi eritrosit matang dengan mengeluarkan RNA-nya. Setiap

pronormoblas biasanya dapat menghasilkan 16 eritrosit matang.19 Dengan

cara ini, jumlah eritrosit kembali normal karena dapat menyamai

kecepatannya dengan kecepatan kerusakan eritrosit sehingga kemampuan

darah mengangkut oksigen relatif normal. Waktu yang diperlukan untuk

mengganti secara tuntas semua eritrosit yang hilang bergantung pada

seberapa banyak yang dibutuhkan kembali ke jumlah normal. 18

Gambar 2.2 Eritropoiesis

Sumber: Sherwood, 2011

2.1.4. Hemoglobin

Dalam menjalankan fungsinya, eritrosit mengandung protein

spesial, hemoglobin. Setiap eritrosit mengandung 640 juta molekul

hemoglobin. Semasa hidup, manusia memiliki tiga jenis hemoglobin,

yaitu: (1) hemoglobin embrionik yaitu Hb Portland, Hb Gower I, dan Hb

Gower II; (2) hemoglobin masa fetal yaitu Hb F; dan (3) hemoglobin

dewasa yaitu Hb A dan Hb A2. Hemoglobin embrionik terdapat pada masa

fetal dini sekitar 1-2 bulan kehamilan, lalu hemoglobin fetal dominan

sampai masa fetal akhir. Hb fetus akan berubah menjadi Hb dewasa pada

usia bulan ke-3 hingga bulan ke-6 setelah kelahiran. Berdasarkan tabel 2.1.

Page 23: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

9

selain mengandung Hb A sebanyak 96-98 %, komposisi hemoglobin

dalam darah normal pada orang dewasa juga mengandung Hb A2 dan Hb F

dalam jumlah sedikit, yaitu 0.5-0.8% dan 1.5-3.5 %. Hemoglobin terdiri

dari heme dan globin. Setiap molekul pada hemoglobin normal (HbA)

terdiri dari empat rantai globin (polipeptida) yaitu 1, 2, 1, dan 2. 19,20

Hb A memiliki struktur rantai 22, Hb A2 memiliki struktur rantai 22,

sedangkan Hb F memiliki struktur rantai 22.

Tabel 2.1. Komposisi hemoglobin pada orang dewasa16

Hb A Hb A2 Hb F

Struktur 22 22 22

Dewasa norma l (%) 96-98 1.5-3.5 0.5-0.8

Sumber: Mehta, AB. Hoffbrand, V.,2008

Gambar 2.3 Molekul hemoglobin

Sumber: Sherwood, 2011

Dalam sintesis heme, dibutuhkan dua bahan awal, yaitu suksinil-

KoA dan asam amino glisin. Glisin belum aktif, sehingga dibutuhkan

piridoksal fosfat (vitamin B6) untuk mengaktifkan glisin. Kemudian

suksinil-KoA dan glisin mengalami reaksi kondensasi menghasilkan asam

α-amino-ẞ-ketoadipat, kemudian mengalami dekarboksilasi membentuk

δ-aminolevulinat (ALA), sintesis ALA terjadi di mitokondria. Rangkaian

reaksi ini dikatalisis oleh ALA sintase. Kemudian dua molekul ALA

Page 24: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

10

dikondensasikan oleh ALA dehydratase membentuk dua molekul H2O dan

satu porfobilinogen (PBG), proses ini terjadi di sitosol.21

Kemudian empat molekul porfobilinogen berkondensasi, memadat,

membentuk tetrapirol linier, yaitu hidroksimetilbilan (HMB). Dengan

uroporfirinogen I sintase, kemudian HMB mengalami siklikasi,

membentuk uroporfirinogen. Selanjutnya uroporfirinogen diubah menjadi

koproporfirinogen. Reaksi ini dikatalisis oleh uroporfirinogen

dekarboksilase. Kemudian korproporfirinogen masuk ke mitokondria dan

diubah menjadi protoporfirinigen yang dikatalisis oleh koproporfirinogen

oksidase. Kemudian protoporfirinogen diubah lagi menjadi protoporfirin,

dikatalisis oleh protoporfirinogen oksidase.21

Pada tahap akhir, protoporfirin akan bergabung dengan besi fero

(Fe2+) untuk membentuk Heme. Setiap Heme akan berikatan dengan

sebuah rantai globin. Rantai tetramer globin akan membentuk molekul

hemoglobin (Gambar 2.4.).21

Gambar 2.4. Sintesis Hemoglobin

Sumber: Hoffbrand, 2012

Page 25: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

11

Dalam proses produksi hemoglobin diperlukan jumlah besi yang

adekuat. Apabila tubuh mengalami defisiensi gizi besi maka terjadi

penurunan produksi hemoglobin yang pada akhirnya akan menjadi

menimbulkan gejala anemia.22

2.1.5. Kadar Hemoglobin Selama Kehamilan

Wanita mengalami berbagai perubahan fisiologis selama

kehamilan, salah satunya terjadi perubahan sistem peredaran darah untuk

mendukung pertumbuhan janin normal. Secara fisiologis, pada wanita

hamil normal, konsentrasi hemoglobin akan menurun karena terjadi

hemodilusi atau pengenceran darah. Hemodilusi ini terjadi karena volume

darah yang beredar meningkat, bahkan peningkatannya dapat mencapai

dua kali lipat. Volume darah ibu hamil akan meningkat selama trimester

pertama, lalu peningkatan volume darah bertambah cepat selama trimester

kedua dan melambat selama trimester ketiga. Peningkatan volume darah

saat hamil memiliki fungsi untuk23:

1. Memenuhi kebutuhan metabolik uterus yang membesar dengan sistem

vaskular yang mengalami hipertrofi hebat.

2. Menyediakan nutrien dan elemen secara berlimpah untuk menunjang

pertumbuhan pesat plasenta dan janin.

3. Melindungi ibu dan janin terhadap efek buruk gangguan aliran balik

vena pada posisi telentang dan berdiri.

4. Melindungi ibu terhadap efek buruk kehilangan darah selama proses

persalinan.

Peningkatan volume darah pada kehamilan ini terjadi karena

peningkatan plasma dan eritrosit, namun peningkatan volume plasma

relatif lebih besar daripada peningkatan volume eritrosit. Hal ini disebut

dengan hemodilusi yaitu keadaan seolah-olah volume eritrosit berkurang

sehingga pengukuran kadar hemoglobin saat kehamilan akan cenderung

rendah. Keadaan ini dapat menjadi salah satu faktor anemia pada

kehamilan.23

Page 26: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

12

2.1.6. Besi

Besi terdapat dalam berbagai jaringan tubuh, berupa: (1) senyawa

besi fungsional, yaitu besi yang dipakai untuk keperluan metabolik; (2)

besi cadangan (ferritin dan hemosiderin) yaitu senyawa besi yang

dipersiapkan bila asupan besi berkurang; (3) besi transport yaitu besi yang

yang berikatan dengan protein tertentu yang berfugsi untuk mengangkut

besi dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya.19 Tabel 2.1

menggambarkan angka kecukupan besi pada perempuan menurut usia.

Tabel 2.2. Angka kecukupan gizi pada perempuan besi menurut usia24

Usia (tahun) AKG Besi (mg)

Perempuan

10 – 12

13 – 49

50 – 80

>80

Hamil (+an)

Trimester I

Trimester II

Trimester III

20

26

12

12

+0

+9

+13

Sumber: Mboi N. 2013.

Besi dalam tubuh tidak pernah terdapat dalam bentuk bebas (free

iron), tetapi selalu berikatan dengan protein tertentu karena besi bebas

mempunyai sifat seperti radikal bebas sehingga dapat merusak jaringan.

Tubuh mendapatkan asupan besi yang berasal dari makanan yang telah

diabsorpsi di usus. Banyaknya absorpsi besi tergantung pada hal berikut:22

1. Jumlah kandungan besi dalam makanan

2. Jenis besi dalam makanan yaitu besi heme atau nonheme

3. Adanya bahan penghambat atau pemacu absorpsi dalam makanan

4. Jumlah cadangan besi dalam tubuh

5. Kecepatan eritropoiesis

Page 27: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

13

2.1.7. Kebutuhan Besi Selama Kehamilan

Kebutuhan total zat besi selama hamil yaitu rata-rata 800 mg

sampai 1040 mg. Sepertiga dari kebutuhan total besi yang dibutuhkan

dalam kehamilan normal akan secara aktif disalurkan ke janin dan

plasenta. Hanya 200 mg dari 1000 mg kebutuhan besi total yang akan

keluar melalui jalur ekskresi normal, terutama saluran cerna. 23

Kebutuhan zat besi pada ibu hamil berbeda pada setiap usia

kehamilannya. Pada trimester I masih memungkinkan belum ada

peningkatan kebutuhan zat besi, namun akan terjadi peningkatan

penyimpanan besi. Pada trimester II akan terjadi peningkatan absopsi besi

non-heme sampai 50%. Kebutuhan zat besi total terus meningkat sampai

trimester III untuk menujang kebutuhan janin dan plasenta. Oleh karena

itu, kebutuhan zat besi pada trimester II dan III juga harus disuplai dari

sumber lain seperti suplemen agar memenuhi kebutuhan janin.25

2.1.8. Anemia pada Kehamilan

Anemia merupakan keadaaan berkurangnya kadar hemoglobin di

bawah rentang nilai normal. Rendahnya kadar hemoglobin tidak selalu

diikuti dengan berkurangnnya massa eritrosit.26 Anemia dapat ditegakkan

berdasarkan pemeriksaan hematologi yaitu apabila ditemukan penurunan

kadar Hb. Secara fisiologis, kadar hemoglobin dapat bervariasi tergantung

pada usia, jenis kelamin, adanya kehamilan dan ketinggian tempat

tinggal.27

Saat hamil, akan terjadi penurunan kadar hemoglobin yang tidak

hanya disebabkan oleh proses hemodilusi yang terjadi secara fisiologis

saja. Status besi sebelumnya dan suplementasi prenatal menentukan kadar

hemoglobin selama kehamilan.23

Pada wanita dewasa yang tidak hamil, jika kadar hemoglobinnya

berada di bawah 12 g/dL, maka dapat dikatakan anemia. Wanita hamil

dikatakan mengalami anemia jika kadar hemoglobinnya berada di bawah

11 g/dL (Tabel 2.2). Centers for Disease Control and Prevention tahun

1998 mendefinisikan anemia pada wanita hamil yang mendapat suplemen

Page 28: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

14

besi dengan menggunakan batas patokan 11 g/dL pada trimester pertama

dan ketiga, dan 10,5 g/dL pada trimester kedua.23

Tabel 2.3. Kriteria anemia menurut WHO

Kelompok Kriteria Anemia (Hb)

Laki-laki dewasa < 13 g/dL

Wanita dewasa tidak hamil < 12 g/dL

Wanita hamil < 11 g/dL

Sumber: Sudoyo AW, 2013

2.1.8.1. Faktor Anemia pada Wanita Hamil

Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada wanita

hamil diantaranya adalah usia saat hamil, kurang gizi, penyakit infeksi,

jarak kehamilan, dan pendidikan.

1. Usia saat hamil

Semakin muda dan semakin tua usia seorang ibu yang sedang

hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan.

Usia muda (<20 tahun) perlu tambahan gizi yang banyak karena selain

digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga

harus berbagi dengan kebutuhan gizi janin. Dengan begitu, usia muda

lebih rentan mengalami anemia saat kehamilan jika pemenuhan

gizinya tidak adekuat. Pada penelitian Purwandari dkk, didapatkan

bahwa usia secara signifikan berhubungan dengan tingkat anemia.

Pada usia tua (>35 tahun) belum diketahui pengaruhnya. 10,11

2. Kurang gizi

Tidak tercukupinya kebutuhan gizi, terutama besi berpeluang

besar untuk mendorong wanita hamil untuk menderita anemia. Pada

penelitian Ristica, status kekurangan energi kronik (KEK)

menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia pada

wanita hamil. Wanita hamil dengan KEK memiliki risiko 2,8 kali

lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan dengan ibu hamil tidak

KEK.12

Page 29: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

15

3. Penyakit infeksi

Penyakit infeksi dapat memperbesar risiko anemia pada

kehamilan. Terlebih lagi, wanita yang sedang hamil sangat rentan

terhadap infeksi dan penyakit menular. Tuberkulosis, infeksi parasit,

dan malaria merupakan beberapa penyakit infeksi yang dapat

menyebabkan anemia. Infeksi parasit terutama cacing tambang akan

menyebabkan malnutrisi dan dapat mengakibatkan defisiensi besi. 13

Beberapa diantaranya meskipun tidak mengancam nyawa ibu,

tetapi dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi janin. Diantaranya,

dapat mengakibatkan abortus, pertumbuhan janin terhambat, kematian

janin intrauterus, serta cacat bawaan. 13

4. Usia Kehamilan

Peningkatan kebutuhan zat besi terjadi seiring dengan bertambahnya

usia kehamilan. Pada kehamilan trimester II dan III perlu penambahan

zat gizi sebesar 9 mg dan 13 mg sesuai dengan tabel angka kecukupan

gizi pada perempuan (Tabel 2.2). Apabila kebutuhan zat besi tidak

diiringi dengan pemenuhan asupan zat besi yang adekuat, maka

cadangan zat besi akan menurun dan dapat meneyababkan anemia.

Selain itu, semakin tua usia kehamilan, proses hemodilusi akan

semakin meningkat. Volume darah mulai meningkat pada trimester

pertama. Pada minggu ke-12 terjadi penambahan volume plasma

sebesar 15% jika dibandingkan dengan sebelum hamil. Peningkatan

volume darah ini bertambah cepat selama trimester II lalu stabil

selama trimester III.23

5. Jarak kehamilan

Resiko terjadinya anemia pada ibu yang memiliki jarak

kehamilan yang terlalu dekat dapat terjadi karena cadangan zat besi

ibu hamil belum pulih sepenuhnya, padahal setiap kehamilan

memerlukan cadangan besi yang tinggi. Dengan begitu kebutuhan besi

yang dibutuhkan janin dan plasentanya tidak dapat dipenuhi secara

maksimal.13

Page 30: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

16

6. Pendidikan

Pendidikan yang baik akan mempermudah wanita hamil

tersebut untuk mengaplikasikan pengetahuan tentang kesehatannya.

Rendahnya tingkat pendidikan wanita hamil dapat menyebabkan

kurangnya pemahaman tentang akibat anemia dan rentan memiliki

keterbatasan dalam upaya menangani masalah gizi terutama zat besi.27

Penelitian Ristica di Puskesmas Tenayan Raya, Pekanbaru,

menunjukkan bahwa pendidikan rendah dapat menyebabkan

terjadinya anemia pada ibu hamil 2,4 kali dibandingkan dengan

pendidikan tinggi.12

2.1.8.2. Dampak Anemia pada Kehamilan

Anemia pada kehamilan dapat memberikan akibat yang buruk

baik pada wanita yang sedang maupun pada janin. Berikut adalah

beberapa dampak anemia pada kehamilan:28

a) Abortus

b) Kematian janin intrauterine

c) Persalinan prematuritas

d) Berat badan lahir rendah

2.1.8.3. Tatalaksana Anemia

Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit melainkan suatu

sindrom. Oleh karena itu, penyakit yang mendasari kejadian anemia

tersebut perlu dicari lebih lanjut. Penatalaksanaan anemia bergantung pada

jenis anemia dan penyebab anemia tersebut. Secara umum, WHO

menganjurkan pemberian 120 mg elemental iron dan 0,4 mg asam folat

pada wanita hamil yang terdiagnosa anemia. 30 mg elemental iron setara

dengan 150 mg ferrous sulfate, 90 mg ferrous fumarate atau 250 mg

ferrous gluconate.3

Tatalaksana Anemia Defisiensi Besi

Tatalaksana pada anemia defisiensi besi terdiri dari dua jenis

pemberian, yaitu pemberian preparat besi oral dan terapi besi parenteral.

Page 31: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

17

a. Preparat besi (Fe)

Dosis oral untuk anemia defisiensi besi adalah sebesar 100-200

mg per hari. Dosis oral yang diberikan dalam bentuk fero sulfat

sebesar 200 mg (65 mg besi elemental), diberikan 3 kali sehari; dosis

garam fero 200 mg satu atau dua kali sehari hanya efektif untuk

profilaksis atau untuk anemia defisiensi besi yang ringan. Dalam 3-4

minggu, kadar hemoglobin harus naik sekitar 100-200 mg per 100 mL

(1-2 g per liter) per hari atau 2 g/100 mL (20 g/liter). Selanjutnya,

ketika kadar hemoglobin sudah kembali normal, terapi harus diteruskan

untuk 3 bulan berikutnya untuk menaikkan cadangan besi. Efek

samping dari pemberian besi adalah iritasi saluran cerna yang dapat

menyebabkan timbulnya keluhan mual dan nyeri epigastrium.29

Tabel 2.4. Kandungan besi pada beberapa garam besi29

Garam Besi Jumlah Kadar besi fero

Fero fumarat 200 mg 65 mg

Fero glukosat 300 mg 35 mg

Fero sulfat 300 mg 60 mg

Fero sulfat kering 200 mg 65 mg

Natrium feredat 190 mg 27.5 mg

b. Terapi besi parenteral

Terapi besi secara parenteral dilakukan jika pasien tidak dapat

mentoleransi terapi oral, pasien tidak kooperatif, atau jika terjadi

perdarahan hebat atau malabsorpsi. Pilihan terapi besi parenteral

tersedia dalam bentuk dekstran besi atau sukrosa besi. Reaksi

anafilaktif dapat timbul pada pemberian terapi besi parenteral. Rute

parenteral bertujuan untuk mengembalikan kadar Hb dan mengisi besi

hingga 50-100 mg. Dosis kebutuhan besi (mg) = [(15-Hb pasien) x

berat badan x 2,4] + (500-1000mg).29

Page 32: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

18

2.2. Kerangka Teori

.

Gambar 2.5. Kerangka teori

Anemia saat

kehamilan

Kurang gizi/

defisiensi besi

Usia saat hamil

Penyakit

infeksi

Pendidikan

Jarak

kehamilan

Wanita hamil

Perubahan sistem

peredaran darah

Peningkatan

volume darah

Peningkatan volume plasma relative

lebih besar daripada peningkatan

volume eritrosit

Kadar hemoglobin

turun secara

fisiologis

Kebutuhan besi

meningkat untuk

pertumbuhan

janin

Abortus Kematian

intrauterin

Persalinan

Prematur

BBLR

Tatalaksana

Tablet Besi

Besi

Parenteral

Usia kehamilan

Page 33: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

19

2.3. Kerangka Konsep

Gambar 2.6. Kerangka Konsep

Wanita hamil yang berobat di RSU

Hasanah Graha Afiah Depok periode

April 2016 – Juli 2017

Kadar hemoglobin

≥ 11 g/ dL < 11 g/ dL

Anemia Tidak anemia

Berat bayi lahir:

1. < 2500 g 2. 2500 –

4000 g 3. > 4000 g

Usia subyek, usia

kehamilan

Terapi besi:

1. Tablet

besi 2. Besi

parenteral 3. Multivita

min 4. Tanpa

Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

Page 34: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

20

2.4. Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Skala

Pengukur-

an

Hasil

Pengukuran

Wanita

hamil

Suatu kondisi

seorang wanita yang

sedang mengandung

janin dalam

tubuhnya.

Didiagnosis

oleh spesialis

obstetrik dan

ginekologi

berdasarkan

data rekam

medik

Kategorik 1. Hamil

2. Tidak

Hamil

Usia Lama waktu hidup

sejak dilahirkan

KTP, apabila

6 bulan

maka usia

dibulatkan ke

atas, apabila <

6 bulan maka

usia

dibulatkan ke

bawah

Kategorik 1. <20 tahun

2. 20-35 tahun

3. >35 tahun

Usia Ke-

hamilan

Ukuran lama waktu

seorang janin

berada dalam rahim

yang dihitung mulai

dari hari pertama

haid terakhir dan

dihitung dalam

hitungan minggu.

HPHT yang

didapat dari

rekam medik

Kategorik 1. 0-13

minggu =

Trimester I

2. 14-26

minggu =

Trimester II

3. > 27

minggu =

Trimester

III

Kadar

Hemo-

globin

Kadar protein

tetramerik eritrosit

yang mengangkut

oksigen ke jaringan

dan mengembalikan

karbondioksida ke

paru.

Hasil

laboratorium

Numerik dalam

satuan g/dL

Status

Anemia

pada Ke-

hamilan

Kadar hemoglobin

saat kehamilan

berada di bawah

11g/dL (WHO 2001)

Hasil

laboratorium

Kategorik 1. <11 g/dL =

anemia

2. 11 g/dL =

tidak

anemia

Page 35: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

21

Status

anemia

berdasar-

kan usia

kehamil-

an

Dikatakan anemia

jika:

1. Kadar Hb

Trimester I dan

III < 11g/dL

2. Kadar Hb

trimester II < 10.5

g/dL (CDC)

Hasil

laboratorium

Kategorik 1. Anemia

2. Tidak

anemia

Berat

Bayi

Lahir

Berat bayi saat

dilahirkan

Timbangan

berat badan bayi

Kategorik 1. < 2500 g

2. 2500-4000

g

3. > 4000 g

Pemberi-

an terapi

besi

Pemberian tambahan

asupan zat besi

Data rekam

medik

Kategorik 1. Tablet besi

2. Besi

parenteral

3. Multivita-

min

4. Tanpa

terapi

Page 36: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan adalah desain penelitian potong lintang

dengan pendekatan deskriptif analitik observasional.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2017 sampai Agustus

2017. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah

Depok.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi target adalah wanita hamil. Populasi terjangkau adalah

wanita hamil yang berobat di Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah yang

melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin.

3.3.2. Perkiraan Besar Sampel

Dalam penentuan jumlah sampel, peneliti menggunakan perhitungan

untuk penelitian deskriptif kategorik. Rumus yang dipakai adalah sebagai

berikut.

n =𝑍𝛼2𝑃𝑄

𝑑2

n = besar sampel

Zα = deviat baku alpha, α ditetapkan sebesar 5% sehingga Zα = 1,96

P = prevalensi = 37,1% (kepustakaan)

Q = 1 – P = 1- 0,371 = 0,629

d : presisi penelitian ditetapkan sebesar 10%

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus, maka diperolah:

𝑛 = 𝑍𝛼2𝑃𝑄

𝑑2=

1,962𝑥 0,371 𝑥 0,629

0,12= 90 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

Page 37: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

23

Dengan demikian, besar sampel minimal yang dibutuhkan dalam

penelitian adalah 90 orang subjek penelitian.

3.3.3. Kriteria Pemilihan Sampel

Kriteria pemilihan dalam penelitian ini terdiri dari kriteria inklusi

dan eksklusi.

a. Kriteria inklusi adalah wanita hamil yang melakukan pemeriksaan

kadar hemoglobin minimal satu kali.

b. Kriteria eksklusi adalah wanita hamil yang terdiagnosa menjalani

transfusi berulang atau data tidak lengkap.

3.3.4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.

3.4. Prosedur Penelitian

3.4.1. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperolah dari data rekam medik untuk

mendapatkan data karakteristik subjek penelitian dan data kadar

hemoglobin.

3.4.2. Etik Penelitian

a. Mengurus Izin Penelitian

Penelitian ini telah mendapat izin dari Direktur RSU Hasanah Graha

Afiah dengan surat izin penelitian nomor:

520/SEKR/DIR/RSHGA/VI/2017

b. Ethical clearance

Ethical clearance untuk penelitian ini sudah mendapat izin dari

Panitia Etik Penelitian Kedokteran FKIK UIN Syarif Hidayatullah

dengan surat izin penelitian nomor

Un.01/F10/KP.01.1/KE.SP/09.12.010/2017.

3.4.3. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul akan dianalisa dan diolah menggunakan

program International Business Machine Stastical Product and Service

Solutions (IBM SPSS) 22. Data dengan variabel kategorik akan disajikan

Page 38: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

24

dalam persentase, sedangkan data dengan variabel numerik akan dilakukan

uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui distribusi

data. Jika distribusi data normal (p>0.05), maka data akan disajikan dalam

rerata dan simpang baku. Jika distribusi data tidak normal (p<0.05), maka

data akan disajikan dalam bentuk median dan rentang. Perhitungan

signifikansi secara statistik menggunakan interval kepercayaan 95%.

Pemilihan uji korelasi dilakukan berdasarkan distribusi data. Jika distribusi

data normal (p>0.05), maka selanjutnya peneliti akan melakukan uji

Pearson sedangkan jika diperoleh distribusi tidak normal (p<0.05) maka

peneliti akan menggunakan uji rank Spearman. 30

3.5. Alur Penelitian

Gambar 3.1. Alur penelitian

Persiapan:

a) Mengurus izin penelitian b) Ethical clearance

Pemilihan subjek penelitian

dari data rekam medik

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

Kadar hemoglobin

Anemia Tidak anemia

Page 39: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Pada periode April 2016 sampai Juli 2017 terdapat 24.344 pasien

yang berobat ke poli obsgyn di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah

Depok. Jumlah pasien tersebut kemungkinan mencakup jumlah kunjungan

pasien yang berulang. Terdapat 168 subjek penelitian wanita hamil yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan karakteristik subjek

penelitian sebagai berikut.

4.1.1. Usia Subjek Penelitian

Median usia subjek penelitian adalah 30 tahun. Usia termuda

adalah 16 tahun, dan usia tertua adalah 49 tahun. Angka tersebut

menunjukan bahwa rerata usia wanita hamil di Rumah Sakit Graha Afiah

berada pada usia aman reproduksi.

Berdasarkan pengelompokan usia, subjek penelitian yang dibagi

menjadi tiga kategori usia reproduksi, yaitu kategori terlalu muda

(kelompok usia <20 tahun), usia aman reproduksi (20-35 tahun), dan

terlalu tua (>35 tahun). Sebagian besar subjek penelitian termasuk dalam

kategori usia aman reproduksi yaitu sebesar 145 orang (86.3%) seperti

terlihat pada Tabel 4.1. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitan

Tambunan, yaitu rerata wanita hamil yang didapatkan adalah 27.3 tahun

yang termasuk dalam usia aman reproduksi dan terdapat 64 (80%) wanita

hamil dengan usia aman reproduksi. 4

Table 4.1. Distribusi subjek penelitian menurut usia reproduksi

Usia Subjek Penelitian n (n=168) Persen (%)

Terlalu Muda (< 20 tahun) 2 1.2

Usia Aman (20-35 tahun) 145 86.3

Terlalu Tua (>35 tahun) 21 12.5

Page 40: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

26

4.1.2. Usia Kehamilan

Usia kehamilan dikelompokkan menjadi 3, yaitu: trimester I (0-12

minggu), trimester II (13-28 minggu), trimester III (29-40 minggu).

Berdasarkan usia kehamilan, jumlah tertinggi terdapat pada kelompok

trimester pertama yaitu sebanyak 80 orang (47.6%), sedangkan jumlah

terendah adalah kelompok trimester kedua yaitu sebanyak 42 orang

(25%). Hasil yang didapatkan berbeda dengan penelitan Sukasmiyati di

Puskesmas Dlingo II. Pada penelitian Sukasmiyati didapatkan 9 (10%)

orang dengan usia kehamilan trimester I, 45 (50%) orang dengan usia

kehamilan trimester II, dan 36 (40%) orang dengan usia kehamilan

trimester III.5

Table 4.2. Distribusi subjek penelitian menurut usia kehamilan

Usia Kehamilan n (n=168) Persen (%)

Trimester I 80 47.6

Trimester II 42 25

Trimester III 46 27.4

4.2. Kadar Hemoglobin

Didapatkan median kadar hemoglobin subjek penelitian adalah

11.9 g/dL. Kadar Hb terendah adalah 5.1 g/dL sedangkan kadar Hb

tertinggi adalah 15.2 g/dL. Angka tersebut menunjukan bahwa median

kadar hemoglobin pada wanita hamil di Rumah Sakit Hasanah Graha

Afiah Depok masih dalam batas normal. Tidak jauh berbeda jika

dibanding dengan rerata kadar hemoglobin pada wanita hamil menurut

data WHO tahun 2011 yaitu sebesar 11.4 g/dL (95% CI: 112—116).

Berdasarkan tabel 4.3. didapatkan rerata kadar hemoglobin pada

wanita hamil trimester I, II dan III di RSU HGA yaitu sebesar 12.7 1.2

gr/dL, 11.6 1.5 gr/dL, dan 10.3 1.7 gr/dL.

Page 41: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

27

Tabel 4.3. Rerata kadar Hb berdasarkan trimester

Usia kehamilan Rerata kadar Hb (g/dL)

Trimester I 12.7 1.2

Trimester II 11.6 1.5

Trimester III 10.3 1.7

Rerata trimester I dan II pada penelitian ini masih termasuk normal

karena berada di atas batas bawah nilai normal yaitu 11 g/dL untuk

trimester I dan 10.5 g/dL untuk trimester II. Namun rerata pada trimester

III, berada di bawah nilai patokan normal kadar hemoglobin yaitu 11 g/dL.

Hal ini menunjukan bahwa rerata kadar hemoglobin wanita hamil

trimester III di RSU HGA Depok termasuk anemia. Belum ditemukan

penelitian mengenai rerata kadar Hb yang dibagi berdasarkan berdasarkan

trimester. Berbeda dengan hasil penelitian Putri di RS Pusat Angkatan

Darat Gatot Subroto Jakarta, didapatkan rerata kadar hemoglobin pada

trimester III yang lebih tinggi yaitu 11.39 1.65 g/dL.31 Perbedaan ini

dapat terjadi karena kemungkinan asupan nutrisi dan kadar hemoglobin

prahamil pada subjek penelitian ini rendah sehingga mempengaruhi rerata

kadar hemoglobin trimester III yang termasuk kategori anemia, namun

data asupan nutrisi dan kadar hemoglobin prahamil tersebut tidak diteliti

pada penelitian ini.23

4.3. Gambaran Anemia

4.3.1. Status Anemia

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin darah subjek

penelitian, kemudian dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategori, yaitu

anemia jika kadar hemoglobin <11g/dL, dan tidak anemia jika kadar

hemoglobin ≥ 11 gr/dL Terdapat 128 orang (76.2%) wanita hamil yang

tidak anemia dan 40 orang (23.8%) wanita hamil yang mengalami anemia

(tabel 4.4.).

Page 42: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

28

Tabel 4.4. Distribusi Status Anemia Subjek Penelitian

Status Anemia n (n=168) Presen (%)

Ya 40 23.8

Tidak 128 76.2

Angka kejadian anemia ini lebih kecil jika dibandingkan dengan

data WHO pada tahun 2011 pada wanita hamil yaitu sebesar 38.2% (95%

CI: 33.5—42.6) dan data Riskesdas 2013 yaitu sebesar 37.1%. Berbeda

dengan penelitian Sukasmiyati, prevalensi anemia pada wanita hamil di

Puskesmas Dlingo II, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY tahun 2012 bahkan

mencapai angka 60%.5

Hasil prevalensi anemia pada penelitian ini juga lebih rendah jika

dibandingkan dengan hasil penelitian Tambunan tentang anemia pada

wanita hamil di Puskesmas Sei Apung Kabupaten Asahan tahun 2011

yang mencapai angka 70% dan penelitian Rohayati di Kecamatan Gempol

Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 yaitu sebesar

60,5%.4,6

Table 4.5. Perbandingan Prevalensi Anemia pada Wanita Hamil dengan

Penelitian Lain

Peneliti Lokasi Jumlah Subjek Prevalensi

Anemia

WHO - - 38.2%

Riskesdas Indonesia - 37.1%

Sukasmiyati Puskesmas Dlingo II

Bantul DIY

90 orang 60%

Tambunan Puskesmas Sei Apung

Kab. Asahan

80 orang 70%

Rohayati Kecamatan Gempol 205 orang 60.5%

Intan RSU HGA Depok 168 orang 23.8%

Page 43: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

29

Berdasarkan tabel 4.5., angka prevalensi pada penelitian ini

didapatkan lebih rendah dari penelitian lainnya. Hal tersebut dapat terjadi

karena subjek penelitian pada penelitian ini didominasi oleh wanita hamil

trimester I yaitu sebanyak 80 orang (47.6%), sedangkan pada penelitian

Sukasmiyati didominasi oleh wanita hamil trimester II sebanyak 45 orang

(50%), dan pada penelitian Tambunan dan Rohayati didominasi oleh

wanita hamil rimester III sebanyak 34 orang (42.4%) dan 95 orang

(46.3%). Selain itu, penelitian Sukasmiyati juga menunjukkan bahwa

semakin tua usia kehamilan subjek penelitian, semakin banyak tablet besi

yang diberikan pada subjek penelitian. Dengan p value = 0.004, penelitian

Sukasmiyati menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

usia kehamilan dengan status anemia. Hal tersebut dapat terjadi karena

pada trimester II, proses hemodilusi terjadi lebih meningkat dibanding

dengan trimester I. Ketidakseimbangan antara kecepatan penambahan

plasma dan eritrosit ke sirkulasi ibu terjadi paling besar pada trimester II.

Selain itu, kebutuhan besi meningkat pada trimester II dan III untuk

menunjang kebutuhan asupan nutrisi bayi. Hal inilah yang menyebabkan

anemia pada ibu hamil lebih rentan terjadi pada trimester II dan trimester

III.3,4,5

4.3.2. Anemia Berdasarkan Usia Reproduksi

Berdasarkan tabel 4.6., didapatkan sebagian besar subjek penelitian

yang mengalami anemia termasuk dalam usia aman kehamilan (20 – 35

tahun), yaitu sebanyak 35 orang (87.5%).

Tabel 4.6. Distribusi Subjek Penelitian dengan Anemia Menurut Usia

Reproduksi

Usia Subjek Penelitian n (n=40) Persen (%)

Terlalu Muda (< 20 tahun) 1 2.5

Usia Aman (20-35 tahun) 35 87.5

Terlalu Tua (>35 tahun) 4 10

Page 44: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

30

Penelitian Tambunan, untuk mengetahui gambaran kejadian

anemia dan faktor yang berhubungan di wilayah Puskesmas Sei Apung

Kabupaten Asahan, didapatkan sebanyak 12 subyek penelitian (21.4%)

yang hamil dengan usia terlalu muda (<20 tahun) dan terlalu tua (>35

tahun). Sebanyak 44 subyek penelitian (78.6%) hamil dengan usia aman,

yaitu 20 – 35 tahun.4

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Tambunan, yaitu

kejadian anemia pada kehamilan didominasi oleh usia aman. Pada

penelitian ini, sebanyak 35 subyek penelitian (87.5%) hamil dengan usia

aman (20 – 35 tahun) dan 5 subyek penelitian (12.5%) hamil dengan usia

terlalu muda dan terlalu tua. Jumlah subyek penelitan dengan usia aman

kehamilan yang lebih banyak mengalami anemia tersebut terjadi karena

jumlah subyek penelitian yang hamil dengan usia aman lebih dominan

berdasarkan karakteristik subjek penelitian pada tabel 4.1.

4.3.3. Anemia Berdasarkan Usia Kehamilan

Berdasarkan tabel 4.7. didapatkan subjek penelitian dengan anemia

pada trimester I sebanyak 5 orang (12.5%), pada trimester II sebanyak 10

orang (25%) dan pada trimester III sebanyak 25 orang (62.5%).

Tabel 4.7. Distribusi Subjek Penelitian dengan Anemia Menurut Usia

Kehamilan

Usia Kehamilan n (n=40) Persen (%)

Trimester I 5 12.5

Trimester II 10 25

Trimester III 25 62.5

Berbeda dengan penelitian Sukasmiyati, proporsi penderita anemia

tertinggi terjadi pada wanita hamil trimester II yaitu 33 orang (61.1 %),

diikuti dengan wanita hamil trimester III sebanyak 14 orang (25.9 %) dan

wanita hamil trimester I sebanyak 7 orang (13%).5 Perbedaan dapat terjadi

karena faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin seperti

Page 45: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

31

penyakit infeksi, jarak kehamilan, pendidikan, dan gizi kurang yang pada

masing-masing trimester tidak diketahui sehingga hasil dari distribusi

anemia berdasarkan usia kehamilan dapat bervariasi.13

4.3.4. Derajat Anemia

Subyek penelitian dengan anemia dikelompokkan ke dalam

kategori anemia ringan jika kadar hemoglobin 10-10.9 g/dL, anemia

sedang jika kadar hemoglobin 7-9.9 g/dL, dan anemia berat jika kadar

hemoglobin ˂7 g/dL.9 Berdasarkan tabel 4.8., didapatkan setengah subjek

penelitian termasuk dalam kategori anemia ringan (50%) dan terdapat 3

orang (7.5%) yang menderita anemia berat.

Tabel 4.8. Distribusi Subjek Penelitian dengan anemia menurut derajat

anemia

Derajat Anemia n (n=40) Persen (%)

Anemia ringan 20 50

Anemia sedang 17 42.5

Anemia berat 3 7.5

Hasil ini berbeda dengan penelitian Sukasmiyati yaitu didapatkan

53 orang (98.1%) dengan anemia ringan, 1 orang (1.9%) dengan anemia

sedang, namun tidak didapatkan subjek penelitian dengan anemia berat.

Nutrisi yang kurang dan kadar hemoglobin yang rendah sebelum hamil

dapat mempengaruhi keadaan anemia yang diderita selama kehamilan.

Kemungkinan pada penelitian ini, subjek penelitian yang mengalami

anemia berat memiliki kadar hemoglobin yang rendah sejak sebelum

hamil ataupun memang asupan nutrisi terutama zat besi-nya tidak

adekuat.23

Semakin berat anemia yang diderita, dampaknya terhadap keluaran

kehamilan akan semakin buruk. Penelitian Nair di Assam, India pada

tahun 2015 menunjukkan bahwa wanita hamil dengan anemia berat

meningkatkan risiko perdarahan postpartum, melahirkan bayi BBLR, dan

kematian janin intrauterine.17

Page 46: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

32

4.4. Terapi

Pada rekam medik didapatkan sebanyak 26 orang (65%) dari 40

subjek penelitian dengan anemia diberikan terapi besi parenteral, tablet

besi, atau multivitamin. Berdasarkan tabel 4.9 didapatkan sebanyak 3

subjek penelitian (7.5%) diberikan terapi besi parenteral, 1 subjek

penelitian (2.5%) diberi terapi tablet besi, 3 subjek penelitian (7.5%)

diberikan terapi besi parenteral dan multivitamin, 19 subjek penelitian

(47.5%) diberikan multivitamin, dan 14 subjek penelitian (35%) tidak

diberikan terapi besi. Hampir sebagian subjek penelitian tidak diberikan

terapi besi. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan pemberian terapi besi

yang tidak tercatat di rekam medik.

Pada 14 subjek penelitian (35%) yang tidak mendapatkan terapi

besi terdapat 2 subjek penelitian yang termasuk ke dalam kategori anemia

berat (Hb <7 g/dL). Dua subjek penelitian dengan anemia berat seharusnya

diberikan transfusi darah karena menurut American Academy of Family

Physicians (AAFP), kadar hemoglobin di bawah 7 g/dL sudah dapat

dijadikan indikasi untuk dilakukan transfusi darah.32 Tidak diberikannya

transfusi darah pada kedua subjek ini dapat disebabkan subjek tersebut

tidak menjalani terapi di RSU HGA.

Tabel 4.9. Distribusi pemberian terapi besi pada wanita hamil yang

mengalami anemia pada kehamilan

Terapi n (n=40) Persen (%)

Besi parenteral 3 7.5

Tablet besi 1 2.5

Besi parenteral dan

multivitamin

3 7.5

Multivitamin 19 47.5

Tidak diberi terapi besi 14 35

Berdasarkan tabel 4.9. didapatkan jumlah total subjek penelitian

yang diberikan multivitamin adalah 22 orang (55%). Dari 22 orang

Page 47: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

33

tersebut, terdapat 18 orang yang mendapat multivitamin tanpa diketahui

secara spesifik nama dagangnya, sedangkan sisanya mendapatkan

multivitamin dengan nama dagang Folamil dan Ovacare. Multivitamin

mengandung zat besi di dalamnya, namun peneliti tidak mengetahui nama

obat atau merek dagangnya sehingga tidak dapat diketahui kandungan zat

besi di dalamnya.

Belum terdapat data penelitian lain mengenai jumlah pemberian

terapi oral maupun parenteral pada wanita hamil yang mengalami anemia.

Dalam penelitian ini terdapat 1 subjek penelitian (2.5%) dengan kehamilan

trimester II yang diberikan tablet besi. Pilihan tablet besi yang diberikan di

RSU HGA adalah Maltofer. Maltofer mengandung iron(III)-hydroxide

polymaltose complex (IPC). Sediaan maltofer adalah tablet 100 mg.

Maltofer dapat diberikan sebagai terapi pencegahan defisiensi zat besi

untuk memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) selama masa kehamilan.33

Berdasarkan tabel 4.9. terdapat 6 subjek penelitian (15%) yang

diberikan terapi besi parenteral. Pemberian zat besi secara parenteral pada

wanita hamil dapat mulai diberikan pada usia kehamilan trimester II ketika

pasien tidak dapat mentoleransi terapi besi secara oral.34 Selain itu

pemberian terapi besi parenteral juga dapat dilakukan ketika pasien tidak

kooperatif, adanya perdarahan yang terus-menerus atau pasien

malabsorpsi. Pada penelitian ini pemberian terapi parenteral diberikan

pada wanita hamil yang terdiagnosa anemia pada trimester II dan III,

namun tidak diketahui indikasi pemberian parenteralnya karena tidak

tercatat pada rekam medis.

Pilihan besi parenteral yang diberikan di RSU HGA adalah

Venofer. Venofer mengandung besi poli-nuklida(III)-hidroksida dalam

sukrosa. Indikasi pemberian Venofer adalah anemia defisiensi besi pada

pasien yang mengalami penyakit ginjal kronik. Venofer termasuk obat

kategori B untuk wanita hamil. Terdapat dua jenis sediaan venofer, yaitu 5

ml dan 10 ml. Setiap 1 ml mengandung 20 mg elemental iron. Dosis

pemberian venofer adalah 100 mg pemberian intaravena untuk pasien non-

dialysis dependent-chronic kidney disease dan 200 mg pemberian

Page 48: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

34

intravena untuk pasien dialysis dependent-chronic kidney disease. Venofer

memiliki waktu paruh 6 jam. Setelah pemberian intravena, Venofer

terpisah menjadi besi dan sukrosa lalu zat besi diangkut oleh transferin ke

sel target termasuk sel prekursor erythroid. Besi pada sel prekursor

dimasukkan ke dalam hemoglobin saat sel-sel matang ke eritrosit. Seperti

terapi besi parenteral lainnya, pemberian venofer akan menurukan

absorpsi tablet besi jika dikonsumsi bersamaan.35

Terapi besi intravena saat kehamilan dapat mengembalikan

simpanan besi tubuh lebih cepat daripada pemberian besi oral.36 Hal

tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yang didapatkan pada subjek

penelitian dengan kehamilan trimester II dan III, pemberian terapi besi

parenteral lebih banyak (6 orang, 14.6 %) dibandingkan pemberian oral (1

orang, 2.4 %).

4.5. Berat Bayi pada Wanita Hamil dengan Anemia

Pada penelitian ini juga terdapat 24 orang dari 40 (60%) subjek

penelitian dengan anemia yang menjalani persalinan di Rumah Sakit

Umum Hasanah Graha Afiah. Di antara 24 (60%) kelahiran tersebut

ditemukan kejadian BBLR sesuai dengan tabel 4.10.

Tabel 4.10. Distribusi berat badan bayi yang lahir di Rumah Sakit Umum

Hasanah Graha Afiah Depok

Berat Badan Bayi (g) n (n=24) Persen (%)

<2500 2 8.3

2500-4000 22 91.7

>4000 0 0

Pada penelitian ini sebanyak 2 bayi (8.21%) dengan BBLR

ditemukan pada wanita hamil dengan anemia yang terdeteksi pada

trimester ketiga. Anemia selama kehamilan, usia saat hamil kurang dari 20

tahun dan usia lebih dari 34 tahun, jarak kelahiran kurang dari 2 tahun, dan

kualitas pelayanan antenatal dapat menjadi faktor risiko kejadian BBLR.37

Page 49: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

35

Berdasarkan penelitian Rahmati dkk, anemia pada kehamilan secara

signifikan dapat menjadi faktor risiko untuk kejadian BBLR.38 Hal ini

sejalan dengan temuan Kumar di India yaitu insidensi BBLR dapat

meningkat jika mengalami anemia di trimester ketiga.39

Menurut Ketut, ditemukan bahwa kejadian anemia pada trimester I

dan II juga dapat menjadi risiko BBLR. Anemia pada trimester I dapat

menyebabkan terjadi kegagalan organogenesis sehingga akan mengganggu

perkembangan janin ke tahap berikutnya. Lalu pada trimester II kejadian

hemodilusi darah meningkat. Hal ini yang memungkinkan kadar

hemoglobin pada trimester II dapat menjadi lebih rendah. Selanjutnya,

anemia pada trimester II juga akan membuat aliran darah ke uterus

berkurang sehingga dapat terjadi BBLR. Penelitian yang dijalankan di

RSUD Denpasar ini menunjukan bahwa anemia pada trimester I berisiko

10,29 kali melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang tidak

anemia dan anemia pada trimester II berisiko sebesar 16 kali melahirkan

bayi BBLR daripada ibu yang tidak anemia.40

4.6. Hubungan Usia saat Hamil dengan Kadar Hemoglobin

Dilakukan uji korelasi rank Spearman pada usia ibu saat hamil dan

kadar hemoglobinnya. Berdasarkan uji korelasi rank Spearman yang

dilakukan, terdapat nilai koefisien korelasi sebesar 0.182 yang berarti

bahwa antara usia ibu dengan kadar Hb tidak berhubungan. Selanjutnya,

hasil penelitian menunjukkan signifikansi 0.018 < 0.05. Hal tersebut

menunjukkan bahwa usia ibu secara signifikan tidak berpengaruh terhadap

kadar hemoglobin. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Tristiyanti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi status anemia pada

ibu hamil di Kecamatan Ciampea yang menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan yang nyata antara usia ibu dengan kadar hemoglobin. Tidak

adanya hubungan tersebut kemungkinan terjadi karena hampir sebagian

besar (86.3 %) usia subjek pada penelitian ini berada pada rentang umur

aman reproduksi (20-35 tahun). 41

Page 50: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

36

4.7. Hubungan Usia Kehamilan dengan Kadar Hemoglobin

Hasil uji korelasi rank Spearman yang dilakukan pada usia

kehamilan dan kadar hemoglobin menunjukkan nilai koefisien

korelasi sebesar -0.589 yang berarti usia kehamilan dan kadar

hemoglobin memiliki kekuatan hubungannya sedang dan berkorelasi

linear negatif. Selanjutnya hasil penelitian menujukkan p-value 0.00 <

0.01. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara usia kehamilan dengan kadar hemoglobin ibu. Hasil

pada penelitian ini sejalan dengan penelitian Tristiyanti mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi status anemia pada ibu hamil di

Kecamatan Ciampea yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan

nyata negatif antara usia kehamilan dengan kadar hemoglobin.

Semakin tua usia kehamilan, maka semakin rendah kadar hemoglobin

yang dimilikinya. Semakin rendah kadar hemoglobin semakin rentan

mengalami anemia. 41

4.8. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui

prevalensi anemia pada wanita hamil di Rumah Sakit Hasanah Graha

Afiah Depok yang menggunakan data sekunder berupa rekam medik.

Dalam pelaksanaan penelitian ditemukan keterbatasan yaitu tidak semua

rekam medik dapat diambil datanya karena ada beberapa rekam medik

yang memang sedang digunakan saat proses pengambilan data.

Page 51: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1. Pada 168 subjek penelitian di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha

Afiah Depok periode April 2016-Juli 2017 didapatkan prevalensi

anemia pada kehamilan yang lebih rendah dari penelitian sebelumnya.

2. Subjek penelitian didominasi oleh wanita hamil dengan usia aman

reproduksi dan wanita hamil trimester I.

3. Rerata kadar hemoglobin subjek penelitian dengan kehamilan

trimester I dan II tidak termasuk anemia, sedangkan rerata kadar

hemoglobin pada subjek penelitan dengan kehamilan trimester III

termasuk anemia.

4. Subjek penelitian dengan anemia didominasi oleh usia 20-35 tahun.

Sebagian besar dengan kehamilan trimester III. Sebagian besar

termasuk kategori anemia ringan. Sebagian dari subjek penelitian

dengan anemia diberikan terapi besi parenteral, tablet besi, atau

multivitamin. Terdapat subjek penelitian dengan anemia yang

menjalani persalinan di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah.

Pada kelahiran tersebut didapatkan bayi dengan BBLR.

5. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara

usia saat hamil dengan kadar hemoglobin

6. Pada penelitian ini ditemukan hubungan yang signifikan antara usia

kehamilan dengan kadar hemoglobin.

5.2. Saran

Data yang berhubungan dengan anemia pada kehamilan sebaiknya

diambil dan dianalisa lebih lengkap agar dapat mengetahui lebih jelas

faktor risiko terjadinya anemia pada kehamilan.

Page 52: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

38

DAFTAR PUSTAKA 1. WHO. Worldwide prevalence on anaemia 1993-2005 [Internet]. [Dikutip Juni

2017]. Tersedia pada: http://www.who.int/vmnis/anaemia/prevalence/summar

y/anaemia_status_summary/en/

2. WHO. The global prevalence of anaemia in 2011. [Internet]. Geneva: World

Health Organization; 2015. [Dikutip 18 Juni 2017]. Tersedia pada:

http://www.who.int/nutrition/publications/micronutrients/global_prevalence_

anaemia_2011/en/

3. WHO. Guideline: Daily iron and folic acid supplementation in pregnant

women. [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2012. [Dikutip 18

Juni 2017]. Tersedia pada: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/77770/1/9

789241501996_eng.pdf

4. Tambunan, Dameria Magdalena. Gambaran kejadian anemia ibu hamil dan

faktor-faktor yang berhubungan di wilayah kerja Puskesmas Sei Apung

Kabupaten Asahan tahun 2011. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia; 2011.

5. Sukasmiyati. Hubungan antara umur kehamilan dan suplementasi tablet besi

dengan status anemia ibu hamil di Puskemas Dlingo II Bantul Yogyakarta

Tahun 2012. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;

2012.

6. Rohayati, Ati. Gambaran kejadian anemia pada ibu hamil dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya di Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon Propinsi

Jawa Barat Tahun 2012. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia; 2012

7. Indonesia, Badan Litbang Kesehatan. Laporan RISKESDAS Tahun 2013.

Jakarta: Badan Litbang Kesehatan, Dep Kes RI; 2013.

8. Indonesia, Badan Litbang Kesehatan. Laporan RISKESDAS Tahun 2007.

Jakarta: Badan Litbang Kesehatan, Dep Kes RI; 2008.

9. WHO. Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and

assessment of severity. WHO/NMH/NHD/MNM/11.1 [Dikutip 20 September

2017]. Tersedia pada: http://www.who.int/vmnis/indicators/haemoglobin/en/

10. Kristiyanasari, Weni. Gizi ibu hamil. Dalam: Nurhidayati, Rohmah Dyah.

Analisis faktor penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta; 2013.

11. Purwandari A., Lumy F., Polak F. Faktor-faktor yang berhubungan dengan

kejadian anemia. Jurnal Ilmiah Bidan [Internet]. 2016 [Dikutip 10 Oktober

2017]. Tersedia pada: https://media.neliti.com/media/publications/91136-ID-

Page 53: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

39

faktor-faktor-yang-berhubungan-dengan-ke.pdf

12. Ristica, Octa Dwienda. Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil.

Jurnal Kesehatan Komunitas; 2013

13. Nurhidayati, Rohmah Dyah. Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia

pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten

Sukoharjo. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2013.

14. Manuaba, I.B.G., I.A. Chandranita Manuaba, dan I.B.G.

Fajar Manuaba. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC; 2007

15. Moghaddam Tabrizi F, Barjasteh S. Maternal hemoglobin levels during

pregnancy and their association with birth weight of neonates. Iran J Ped

Hematol Oncol. Des 2015 [Dikutip 10 Oktober 2017];5(4):211-7. Tersedia

pada:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4779156/#__ffn_setitle

16. Goswami TM, Patel VN, Pandya NH, Mevada AK, Desai KS, Solanki KB.

Maternal anaemia during pregnancy and its impact on perinatal outcome.

International Journal of Biomedical and Advanced Research [Internet]. 2014

[Dikutip 10 Oktober 2017]. Tersedia pada: http://www.ssjournals.com/index.

php/ijbar/article/view/462

17. Nair M, ManojKC, Saswati SC, Swapna D Kakoty, Umesh CS, Premila W

dkk. Association between maternal anaemia and pregnancy outcomes: a

cohort study in Assam, India [Internet]. BMJ Global Health. Apr 2016

[Dikutip 10 Oktober 2017];1(1):e0000026. Tersedia pada: http://gh.bmj.com/

content/1/1/e000026

18. Sherwood, Lauralee. Darah. Dalam: Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. 6th

Ed. Jakarta; 2011. Hal. 415-21.

19. Hoffbrand, A.V., Moss, P.A.H. dan Pettit, J.E. Essential haematology. 6th Ed.

Asia: Blackwell Publishing; 2012

20. Mehta, AB. Hoffbrand, V. At a Glance hematologi. Jakarta: Erlangga; 2008

21. Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. Biokimia harper. 29th Ed.

Jakarta: EGC; 2009.

22. Bakta, I Made. Hematologi klinik ringkas. Jakarta: EGC; 2013

23. Cunningham, FG. Leveno KJ. Bloom SL. Hauth JC. Rouse DJ. Spong CY.

Obstetri Williams (Williams obstetri). Jakarta: EGC; 2013. Hal 118-21.

24. Mboi N. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun

2013 tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia.

Jakarta: Menteri Kesehatan RI; 2013

25. Ani, Seri Luh. Buku saku anemia defisiensi besi: masa prahamil dan hamil.

Page 54: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

40

Jakarta: EGC; 2013

26. Sanyal, Sabitri. Prep manual for undergraduates: Clinical pathology. New

Delhi: Elsevier; 2005

27. Price, Sylvia Anderson. Gangguan sistem hematologi. Dalam: Patofisiologi:

Konsep klinis proses-proses penyakit. 6th Ed. Jakarta: EGC; 2015. Hal. 255-7.

28. Manuaba, IBG. Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan KB. Jakarta: EGC;

2010

29. Badan POM RI. 9.1.1 Anemia Defisiensi Besi [Internet]. [Dikutip 10 Oktober

2017]. Tersedia pada: http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-9-gizi-dan-darah/91-

anemia-dan-gangguan-darah-lain/911-anemia-defisiensi-besi.

30. Dahlan, M Sopiyudin. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan; deskriptif,

bivariate, dan multivariate, dilengkapi aplikasi menggunakan SPSS. 6th Ed.

Jakarta: Epidemiologi Indonesia; 2016

31. Putri, Ulfa Rosliana. Hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil pada

trimester ketiga dengan antropometri bayi baru lahir di RSPAD Gatot

Subroto Ditkesad. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 2014

32. Sanjeev, Sharma. Sharma, Poonam. Tyler LN. Transfusion of Blood and

Blood Products: Indications and Complications. Omaha: Creighton

University School of Medicine. 2011 [Dikutip 10 Oktober 2017];83(6).

Tersedia pada: www.aafp.org/afp/2011/0315/p719.html

33. MIMS. Maltofer [Internet]. [Dikutip 10 Oktober 2017]. Tersedia pada:

http://www.mims.com/malaysia/drug/info/maltofer.

34. Pavord S, Myers B, Robinson S, Allard S, Strong J, Oppenheimer C. UK

guidelines on the management of iron deficiency in pregnancy. British

Journal of Haematology [Internet]. 2012 [Dikutip 10 Oktober 2017];156,588–

600. Tersedia pada: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1365-2141.2

011.09012.x/full

35. FDA. American Regent inc. Venofer-iron sucrose, injection, solution

[Internet]. 2000 [Dikutip 10 Oktober 2017]. Tersedia pada: https://www.fda.

gov/downloads/advisorycommittees/committeesmeetingmaterials/pediatricad

visorycommittee/ucm437786.pdf

36. Purba, RT. Kampono N. Handaya. Moegni EM. Perbandingan efektifitas

terapi besi intravena dan oral pada anemia defisiensi besi dalam kehamilan.

Maj Kedokt Indon [Internet]. April 2007 [Dikutip pada 10 Oktober

2017];57(4). Tersedia pada: http://mki.idionline.org/index.php?uPage =mki.

mki_dl &smod=mki&sp=public&key=MTA3LTk=

37. Sistiarini. Faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko

terhadap kejadian BBLR. Semarang: Universitas Diponegoro; 2008

Page 55: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

41

38. Rahmati S, Delpishe A, Azami M, Ahmadi, Sayehmiri K. Maternal Anemia

during pregnancy and infant low birth wight: A systematic review and Meta-

analysis. Int J Reprod BioMed [Internet]. 2017 [Dikutip 10 Oktober

2017];15(3):125-34. Tersedia pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl

es/PMC5447828/pdf/ijrb-15-125.pdf

39. Kumar KJ, Asha N, Murthy DS, Sujatha M, Manjunath V. Maternal anemia

in various trimesters and its effect on newborn weight and maturity: An

observational study. Inj J Prev Med [Internet]. 2013 [Dikutip 10 Oktober

2017];4(2):193-9. Tersedia pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/

PMC3604852/?report=reader

40. Ketut Labir, I. Widarsa, Tangking. Suwiyoga, Ketut. Anemia ibu hamil

trimester I dan II mengingkatkan risiko kejadian berat bayi lahir rendah di

RSUD Wangaya Denpasar. Public Health and Preventive Medicine Archive

[Internet]. Oktober 2013 [Dikutip pada 10 oktober 2017];1(1). Tersedia pada:

https://ojs.unud.ac.id/index.php/phpma/article/view/6627

41. Tristiyanti WF. Faktor-faktor yang mempengaruhi status anemia pada ibu

hamil di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bogor: Institut

Pertanian Bogor; 2006 [Dikutip pada 28 Oktober 2017]. Tersedia pada:

http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/44643/1/A06wft.pdf

Page 56: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

42

Lampiran 1

Surat Persetujuan Etik

Page 57: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

43

Lampiran 2

Surat Perizinan Pengambilan Data RSU Hasanah Graha Afiah

Page 58: PREVALENSI ANEMIA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · Anemia pada kehamilan dapat menghasilkan hasil kehamilan yang buruk. Penghitungan kadar hemoglobin dilakukan dalam mendiagnosis

44

Lampiran 3

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Intan Nur Zamzam

Tempat/ Tanggal lahir : Bandung, 4 Mei 1994

Agama : Islam

Alamat : Jl. Betet XI No. 199 RT.06 RW.13 Kel. Cibodasari

Kec. Cibodas Kota Tangerang - 15138

Nomor Telepon/HP : 0812-1881-7457

E-mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

2000 – 2006 SDI Al Ijtihad, Tangerang

2006 – 2009 SMPN 1 Tangerang

2009 – 2012 SMAN 1 Bandung

2012 – 2014 Sastra Inggris, Universitas Padjadjaran, Bandung

2014- sekarang Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta