Presus Small Bowel Obstruction
-
Upload
monika-tatyana-yusuf -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Presus Small Bowel Obstruction
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
1/39
PRESENTASI KASUS
SMALL BOWEL OBSTRUCTION
Disusun oleh:
MONIKA TATYANA YUSUF
2000!00"#
Pe$%i$%in&: '() I*+ Ri$+ R+h$+,+*i- S.) R+'
RSUD S+l+*i&+
KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLO/I
PRO/RAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEATAN
UNI1ERSITAS MUAMMADIYA YO/YAKARTA
20"
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
2/39
ALAMAN PEN/ESAAN
Tel+h 'ise*uui '+n 'is+h3+n .(esen*+si 3+sus 'en&+n u'ul
SMALL BOWEL OBSTRUCTION
Disusun oleh:
N+$+: Moni3+ T+*4+n+ Yusu5
No) M+h+sis,+: 2000!00"#
Tel+h 'i.(esen*+si3+n
+(i6T+n&&+l:
Dis+h3+n oleh:
Dosen Pe$%i$%in&-
'() I*+ Ri$+ R+h$+,+*i- S.) R+'
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
3/39
BAB I
STATUS PASIEN
+) I'en*i*+s P+sien Nama : An. AK
Umur : 4 bulanJenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kalisokolor, Tegalrejo, Tengaran.
%) An+$nes+
Keluh+n U*+$+
Pasien datang dibawa ibunya dengan keluan !A! lendir dan dara suda " ari
ini.
Ri,+4+* Pen4+3i* Se3+(+n&:
" ari sebelum masuk #$ ibu pasien mengelukan anaknya munta%munta terussetiap kali minum A$&. Kemudian ibu merasakan bawa anaknya tidak bisa buang angin
dan !A! nya anya keluar dara dan lendir saja. Aya pasien mengatakan sempat
meliat adanya benjolan yang berjalan pada perut anaknya. 'ama kelamaan anak terliat
lemas dan tidak seakti( biasanya dan disertai demam ) ari. Anak terliat mengejan terus.
&bu suda membawa anaknya ke dokter keluarga dan diberi obat namun tidak ada
perbaikan seingga dibawa ke ruma sakit. #iwayat penyakit lainnya adala radang
paru.
Ri,+4+* Keh+$il+n '+n Kel+hi(+n:
&bu pasien mengatakan dirinya saat amil melakukan AN* rutin + kali, tidak
perna ada kelainan atau sakit saat amil. &bu pasien mengatakan melairkan se-ara
mormal anaknya di !idan dengan berat normal ") gram, berjenis kelamin perempuan,
dan dalam anak kondisi (isik yang normal.
Ri,+4+* Pen4+3i* D+hulu:
&bu pasien mengatakan bawa sebelumnya tidak perna ada riwayat penyakit
apapun anya radang paru.
Ri,+4+* Pen4+3i* Kelu+(&+ :
&bu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit dan keluan yang sama dalam
keluarga.
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
4/39
Ri,+4+* Pe(son+l Sosi+l :
&bu pasien mengatakan seari%ari anaknya -ukup akti( dan masi minum A$&
sampai saat ini. &bu pasien mengatakan tidak perna memijatkan kusus perut pada
anaknya, namun mengaku perna membawa ke tukang pijat bayi untuk di /dada0.
Tin+u+n Sis*e$:
Kepala leer : tidak ada keluan
Kulit : tidak ada keluan
T1T : tidak ada keluan
#espirasi : tidak ada keluan
2astrointestinal : !A! lendir dara, munta.
Kardio3askular : tidak ada keluan
Perkemian : tidak ada keluan, nyeri %5
$istem #eproduksi : tidak ada keluan
6kstremitas : tidak ada keluan, edema %5
7) Ri,+4+* Pe(+l+n+n Pen4+3i* P+sien
• S 8Su%4e3*i59:
" ari sebelum masuk #$ ibu pasien mengelukan anaknya munta%munta terus
setiap makan. Kemudian ibu merasakan bawa anaknya tidak bisa buang angin
dan !A! nya anya keluar dara dan lendir saja. Aya pasien mengatakan sempat
meliat adanya benjolan yang berjalan pada perut anaknya. 'ama kelamaan anak
terliat lemas dan tidak seakti( biasanya. &bu suda membawa anaknya ke dokter
keluarga dan diberi obat namun tidak ada perbaikan seingga dibawa ke ruma
sakit. #iwayat penyakit lainnya adala radang paru. &bu pasien mengatakan
seari%ari anaknya -ukup akti( dan masi minum A$& sampai saat ini. &bu pasien
mengatakan tidak perna memijatkan kusus perut pada anaknya, namun
mengaku perna membawa ke tukang pijat bayi untuk di /dada0.
• O 8O%4e3*i59 :
o Keadaan Umum : *7, terliat lemas
Nadi : ) 89menit
## : " 89menit
$uu : ";,
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
5/39
!erat badan : ; kg
o Kepala dan 'eer :
*onjungti3a anemis :%9%
$klera &kterik: %9%
Pembesaran 'im(onodi: %
Peningkatan J=P : %
o *or
$uara $) dan $ terdengar regular dan tidak ditemukan bising atau suara
tambaan jantung
o Pulmo
!entuk paru simetris, tidak terdapat jejas dan kelainan bentuk.
Tidak ada ketinggalan gerak, 3o-al (remitus tidak ada peningkatan
maupun penurunan. Tidak ada nyeri tekan pada lapang paru.
Perkusi : sonor
$uara dasar 3esikuler : >9> positi( di lapang paru kanan dan kiri5
$uara roki basa alus : %9%
$uara wee?ing : %9%
o $tatus 'okalis : Abdomen
!entuk -embung, supel, teraba massa.
Peristaltik usus >5
Perkusi : ipertimpani
o 6kstremitas
Udem : %5 baik di ekstremitas atas maupun bawa
Akral dingin: %5 baik di ekstremitas atas maupun bawa
o Pemeriksaan penunjang
@ara #utin :
• 'eukosit :)",; N: 4.
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
6/39
CDTD PD'D$ A!@D76N posisi
Coto polos abdomen, AP dan ''@ 3iew, kondisi (oto -ukup dengan klinis
!A! lendir dara dalam " ari, mual >5, munta >5. Apaka ada tanda%
tanda obstruksi.1asil :
• Preperitoneal (at line de8tra et sinistra relati3e tegas
• Psoas line tampak samar
• Tampak dilatasi sistema usus alus membentuk gambaran -oil
spring appearan-e disertai penebalan dinding usus. Tak tampak
gambaran air (luid le3el.
• $istema tulang intak
Kesan :
• 2ambaran Small Bowel Obstruction $!D5 dengan tanda awal
peritonitis
• Tak tampak gambaran pneumoperitoneum
U$2 A!@D76N
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
7/39
Usg abdomen dengan klinis suspek in3aginasi, pseudokidney, dougnut
sign.
1asil :• Tampak gambaran usus alus yang masuk ke sistema usus yang
lain intususeptum ke dalam intususepien5 membentuk gambaran
sausage sign di region lumbalis de8tra
• Tak tampak lesi ane-oi- di -a3um peritoneum
Kesan :
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
8/39
• 7engara gambaran intususepsi9in3aginasi di region lumbalis
de8tra
• Tak tampak gambaran -airan bebas intraperitoneal
• A 8Assess$en*9 :
o &leus obstrukti(us e- &n3aginasi
• P 8Pl+nnin&9
'aparotomi release in3aginasi
O%+*6non O%+* 4+n&
'i&un+3+n
Dosis C+(+
Pe$%e(i+n
&n(us Kaen "! ) tetes9 menit &.=
&nj *e(tria8one 8 )
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
9/39
BAB II
TINAUAN PUSTAKA
A) An+*o$i Usus
Usus alus berbentuk tubuler, dengan panjang sekitar meter pada orang dewasa,
yang terbagi atas tiga segmen yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. @uodenum, merupakan
segmen yang paling proksimal, terletak retroperitoneal berbatasan dengan kaput dan batas
in(erior dari korpus pankreas. @oudenum dipisakan dari gaster ole adanya pylorus dan
dari jejunum ole batas 'igamentum Treit?. Jejunum dan ileum terletak di intraperitoneal
dan bertambat ke retroperitoneal melalui mesenterium. Tak ada batas anatomi yang jelas
untuk membedakan antara Jejunum dan &leumE 4F panjang dari jejunoileal diyakini
sebagai Jejunum dan F sisanya sebagai &leum. &leum berbatasan dengan sekum di katup
ileosekal.
Usus alus terdiri atas lipatan mukosa yang disebut plika sirkularis atau valvula
conniventes yang dapat terliat dengan mata telanjang. 'ipatan ini juga terliat se-ara
radiogra(i dan membantu untuk membedakan antara usus alus dan kolon. 'ipatan ini akan
terliat lebi jelas pada bagian proksimal usus alus daripada bagian distal. 1al lain yang
juga dapat digunakan untuk membedakan bagian proksimal dan distal usus alus iala
sirkum(erensial yang lebi besar, dinding yang lebi tebal, lemak mesenterial yang lebisedikit dan 3asa rekta yang lebi panjang. Pemeriksaan makroskopis dari usus alus juga
didapatkan adanya (olikel lim(oid. Colikel tersebut, berlokasi di ileum, juga disebut sebagai
Peyer Patches.
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
10/39
2ambar : 2ambaran Usus 1alus
Usus besar terdapat diantara anus dan ujung terminal ileum. Usus besar terdiri atas
segmen awal sekum5, dan kolom asendens, trans3ersum, desendens, sigmoid, re-tum dan
anus. $isa makanan dan yang tidak ter-erna dan tidak diabsorpsi di dalam usus alus
didorong ke dalam usus besar ole gerak peristaltik kuat otot muskularis eksterna usus
alus. #esidu yang memasuki usus besar itu berbentuk semi -airE saat men-apai bagian
akir usus besar, residu ini tela menjadi semi solid sebagaimana (eses umumnya.
7eskipun terdapat di usus alus, sel%sel goblet pada epitel usus besar jau lebi banyak
dibandingkan dengan yang di usus alus. $el goblet ini juga bertamba dari bagian sekum
ke kolon sigmoid. Usus besar tidak memiliki plika sirkularis maupun 3ili intestinales, dan
kelenjar usus9intestinal terletak lebi dalam daripada usus alus.
2ambar: $istem $aluran Pen-ernaan 7anusia
Su.l+i 1+s3ule(
Pada usus alus, A. 7esenterika $uperior merupakan -abang dari Aorta tepat
dibawa A. $oeliaka. Arteri ini mendarai seluru usus alus ke-uali @uodenum yang
sebagian atasnya diperdarai ole A. Pankreotikoduodenalis $uperior, suatu -abang dari
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
11/39
A. 2astroduodenalis. $edangkan separu bawa @uodenum diperdarai ole A.
Pankreotikoduodenalis &n(erior, suatu -abang A. 7esenterika $uperior. Pembulu %
pembulu dara yang memperdarai Jejunum dan &leum ini beranastomosis satu sama
lain untuk membentuk serangkaian arkade. !agian &leum yang terbawa juga diperdarai
ole A. &leo-oli-a. @ara dikembalikan lewat =. 7essenteri-us $uperior yang menyatu
dengan =. lienalis membentuk 3ena porta.
Pada usus besar, A. 7esenterika $uperior memperdarai belaan bagian kanan
sekum, kolon as-endens, dan dua pertiga proksimal kolon trans3ersum5 : )5 ileokolika,
5 kolika dekstra, "5 kolika media, dan arteria mesenterika in(erior memperdarai
bagian kiri sepertiga distal kolon trans3ersum, kolon des-endens dan sigmoid, dan
bagian proksimal rektum5 : )5 kolika sinistra, 5 sigmoidalis, "5 rektalis superior.
Pe$%uluh li$5e
Pembulu lim(e duodenum mengikuti arteri dan mengalirkan -airan lim(eE ). Ke
atas melalui nodi lympati-i pan-reoti-oduodenalis ke nodi lympati-i gastroduodenalis
dan kemudian ke nodi lympati-i -oelia-us dan . ke bawa, melalui nodi lympati-i
pan-reoti-oduodenalis ke nodi lympati-i mesenteri-us superior sekitar pangkal arteri
mesenteri-a superior.
Pembulu lim(e jejunum dan ileum berjalan melalui banyak nodi lympati-i
mesenteri-us dan akirnya men-apai nodi lympati-i mesenteri-us suprior, yang terletak
sekitar pangkal arteri mesenteri-us superior. Pembulu lim(e sekum berjalan melewati
banyak nodi lympati-i mesenteri-us dan akirnya men-apai nodi lympati-i
msenteri-us superior. Pembulu lim(e untuk kolon mengalirkan -airan lim(e ke kelenjar
lim(e yang terletak di sepanjang perjalanan arteri 3ena kolika. Untuk kolon as-endens
dan dua pertiga dari kolon trans3ersum -airan lim(enya akan masuk ke nodi limpati-i
mesenteri-us superior, sedangkan yang berasal dari sepertiga distal kolon trans3ersum
dan kolon des-endens akan masuk ke nodi limpati-i mesenteri-us in(erior.
Pe(s+(+5+n
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
12/39
$ara( % sara( duodenum berasal dari sara( simpatis dan parasimpatis 3agus5 dari
pleksus mesenteri-us superior dan pleksus -oelia-us. $ara( untuk jejunum dan ileum
berasal dari sara( simpatis dan parasimpatis ner3us 3agus5 dari pleksus mesenteri-us
superior. #angsangan parasimpatis merangasang akti3itas sekresi dan pergerakan,
sedangkan rangsangan simpatis mengambat pergerakan usus. $erabut % serabut sensorik
sistem simpatis mengantarkan nyeri, sedangkan serabut % serabut parasimpatis mengatur
re(leks usus. $uplai sara( intrinsik, yang menimbulkan (ungsi motorik, berjalan melalui
pleksus Auerba- yang terletak dalam lapisan muskularis, dan pleksus 7eissner di
lapisan submukosa.
Persara(an usus besar dilakukan ole sistem sara( otonom dengan penge-ualian
pada s(ingter eksterna yang berada dibawa kontrol 3oluntar. $ekum, appendiks dan
kolon as-endens dipersara(i ole serabut sara( simpatis dan parasimpatis ner3us 3agus
dari pleksus sara( mesenteri-us superior. Pada kolon trans3ersum dipersara(i ole sara(
simpatis ner3us 3agus dan sara( parasimpatis ner3us pel3ikus. $erabut simpatis berjalan
dari pleksus mesenteri-us superior dan in(erior. $erabut % serabut ner3us 3agus anya
mempersara(i dua pertiga proksimal kolon trans3ersumE sepertiga distal dipersara(i ole
sara( parasimpatis ner3us pel3ikus. $edangkan pada kolon des-endens dipersara(i serabut
% serabut simpatis dari pleksus sara( mesenteri-us in(erior dan sara( parasimpatis ner3us
pel3ikus. Perangsangan simpatis menyebabkan pengambatan sekresi dan kontraksi, serta
perangsangan s(ingter rektum, sedangkan perangsangan parasimpatis mempunyai e(ek
berlawanan.
B) Fisiolo&i Usus
Usus alus mempunyai dua (ungsi utama yaitu pen-ernaan dan absorbsi baanG
baan nutrisi, air, elektrolit dan mineral. Proses pen-ernaan dimulai dalam mulut dan
lambung ole kerja ptialin, asam klorida dan pepsin teradap makanan yang masuk.
Proses dilanjutkan di dalam duodenum terutama ole kerja en?im G en?im pankreas yang
mengidrolisis karboidrat, lemak, dan protein menjadi ?at G ?at yang lebi sederana.
Adanya bikarbonat dalam sekret pankreas membantu menetralkan asam dan memberikan
p1 optimal untuk kerja en?im G en?im. $ekresi empedu dari ati membantu proses
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
13/39
pen-ernaan dengan mengemulsikan lemak seingga memberikan permukaan yang lebi
luas bagi kerja lipase pankreas.Proses pen-ernaan disempurnakan ole sejumla en?im dalam geta usus sukus
enterikus5. !anyak di antara en?im G en?im ini terdapat pada brus border 3ili dan
men-ernakan ?at G ?at makanan sambil diabsorbsi. Pergerakan segmental usus alus akan
men-ampur ?at G?at yang dimakan dengan sekret pankreas, epatobiliar dan sekresi usus
dan pergerakan peristaltik mendorong isi dari sala satu ujung ke ujung lainnya dengan
ke-epatan yang sesuai untuk absorbsi optimal dan suplai kontinu isi lambung. Absorbsi
adala pemindaan asil akir pen-ernaan karboidrat, lemak dan protein melalui
dinding usus ke sirkulasi dara dan lim(e untuk digunakan ole sel G sel tubu. $elain itu,
air, elektrolit dan 3itamin juga diabsorbsi.Pergerakan usus alus ber(ungsi agar proses digesti dan absorbsi baan G baan
makanan dapat berlangsung se-ara maksimal. Pergerakan usus alus terdiri dari :
Pergerakan men-ampur mi8ing5 atau pergerakan segmentasi yang men-ampur makanan
dengan en?im G en?im pen-ernaan agar muda untuk di-erna dan diabsorbsi.
Pergerakan propulsi( atau gerakan peristaltik yang mendorong makanan ke ara usus
besar.
Kontraksi usus alus disebabkan ole akti(itas otot polos usus alus yang terdiri
dari lapis yaitu lapisan otot longitudinal dan lapisan otot sirkuler. Dtot yang terutama
berperan pada kontraksi segmentasi untuk men-ampur makanan adala otot longitudinal.
!ila bagian mengalami distensi ole makanan, dinding usus alus akan berkontraksi
se-ara lokal. Tiap kontraksi ini melibatkan segmen usus alus sekitar ) G 4 -m. Pada saat
satu segmen usus alus yang berkontraksi mengalami relaksasi, segmen lainnya segera
akan memulai kontraksi, demikian seterusnya. !ila usus alus berelaksasi, makanan akan
kembali ke posisinya semula. 2erakan ini berulang terus seingga makanan akan
ber-ampur dengan en?im pen-ernaan dan mengadakan ubungan dengan mukosa usus
alus dan selanjutnya terjadi absorbsi.
Kontraksi segmentasi berlangsung ole karena adanya gelombang lambat yang
merupakan basi- ele-tri- rytm !6#5 dari otot polos saluran -erna. Proses kontraksi
segmentasi berlangsung B sampai ) kali9menit pada duodenum dan sekitar ; kali9menit
pada ileum. 2erakan peristaltik pada usus alus mendorong makanan menuju ke ara
kolon dengan ke-epatan ,< sampai -m9detik, dimana pada bagian proksimal lebi
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
14/39
-epat daripada bagian distal. 2erakan peristaltik ini sangat lema dan biasanya
mengilang setela berlangsung sekitar " sampai < -m.Pengaturan (rekuensi dan kekuatan gerakan segmentasi terutama diatur ole
adanya gelombang lambat yang mengasilkan potensial aksi yang disebabkan ole
adanya sel G sel pa-e maker yang terdapat pada dinding usus alus, dimana akti(itas dari
sel G sel ini dipengarui ole sistem sara( dan ormonal.
Akti(itas gerakan peristaltik akan meningkat setela makan. 1al ini sebagian
besar disebabkan ole masuknya makanan ke duodenum seingga menimbulkan re(leks
peristaltik yang akan menyebar ke dinding usus alus. $elain itu, ormon gastrin, **K,
serotonin, dan insulin juga meningkatkan pergerakan usus alus. $ebaliknya sekretin dan
glukagon mengambat pergerakan usus alus.
$etela men-apai katup ileo-ae-al, makanan kadang G kadang terambat selama
beberapa jam sampai seseorang makan lagi. Pada saat tersebut, re(leks gastrileal
meningkatkan akti(itas peristaltik dan mendorong makanan melewati katup ileo-ae-al
menuju ke kolon. 7akanan yang menetap untuk beberapa lama pada daera ileum ole
adanya s(ingter ileo-ae-al ber(ungsi agar makanan dapat diabsorbsi pada daera ini.
Katup ileo-ae-al ber(ungsi untuk men-ega makanan kembali dari -ae-um masuk ke
ileum.
Cungsi s(ingter ileo-ae-al diatur ole mekanisme umpan balik. !ila tekanan di
dalam -ae-um meningkat seingga terjadi dilatasi, maka kontraksi s(ingter ileo-ae-al
akan meningkat dan gerakan peristaltik ileum akan berkurang seingga memperlambat
pengosongan ileum. !ila terjadi peradangan pada -ae-um atau pada appendiks maka
s(ingter ileo-ae-al akan mengalami spasme, dan ileum akan mengalami paralisis
seingga pengosongan ileum sangat terambat.
C) Ileus O%s*(u3*i5
&leus obstrukti( merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena
adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengarui dinding usus seingga
menyebabkan penyempitan9penyumbatan lumen usus. 1al tersebut menyebabkan pasase
lumen usus terganggu
Dbstruksi intestinal se-ara umum dide(inisikan sebagai kegagalan isi intestinal
untuk melanjutkan perjalanannya menuju ke anus. Dbstruksi &ntestinal ini merujuk pada
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
15/39
adanya sumbatan mekanik atau nonmekanik parsial atau total dari usus besar dan usus
alus.
D) E*iolo&i Ileus O%s*(u3*i5
&leus obstrukti( sering dijumpai dan merupakan penyebab terbesar pembedaan
pada akut abdomen. 1al ini terjadi ketika udara dan asil sekresi tak dapat melewati lumen
intestinal karena adanya sumbatan yang mengalangi. Dbstruksi mekanik dari lumen
intestinal biasanya disebabkan ole tiga mekanisme E ). blokade intralumen obturasi5, .
intramural atau lesi intrinsik dari dinding usus, dan ". kompresi lumen atau konstriksi
akibat lesi ekstrinsik dari intestinal. !erbagai kondisi yang menyebabkan terjadinya
obstruksi intestinal biasanya terjadi melalui satu mekanisme utama. $atu pertiga dari
seluru pasien yang mengalami ileus obstrukti(, ternyata dijumpai lebi dari satu (aktor
etiologi yang ditemukan saat dilakukan operasi.
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
16/39
2ambar : Penyebab ileus obstrukti(
Penyebab terjadinya ileus obstrukti( beragam jumlanya berdasarkan umur dan
tempat terjadinya obstruksi. Adesi post operati( merupakan penyebab utama dari
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
17/39
terjadinya obstruksi usus alus. Pada pasien yang tidak perna dilakukan operasi
laparotomi sebelumnya, adesi karena in(lamasi dan berbagai al yang berkaitan dengan
kasus ginekologi arus dipikirkan. Adesi, ernia, dan malignansi merupakan B F
penyebab dari kasus ileus obstrukti(. Pada anak%anak, anya ) F obstruksi yang
disebabkan ole adesiE intususepsi merupakan penyebab tersering dari ileus obstrukti(
yang terjadi pada anak%anak. =ol3ulus dan intususepsi merupakan " F kasus komplikasi
dari keamilan dan kelairan. Kanker arus dipikirkan bila ileus obstrukti( ini terjadi pada
orang tua. 7etastasis dari genitourinaria, kolon, pankreas, dan karsinoma gaster
menyebabkan obstruksi lebi sering daripada tumor primer di intestinal. 7alignansi,
di3ertikel, dan 3ol3ulus merupakan penyebab tersering terjadinya obstruksi kolon, dengan
karsinoma kolorektal.
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
18/39
E) P+*o5isiolo&i
Res.on Usus +lus Te(h+'+. O%s*(u3si
Normalnya, sekitar ' asupan -airan dan B ' sekresi dari gaster, intestinal dan
pankreati-obilier ditans(er ke intestinal setiap arinya. 7eskipun aliran -airan menuju ke
intestinal bagian proksimal, sebagian besar -airan ini akan diabsorbsi di intestinal bagian
distal dan kolon. &leus obstrukti( terjadi akibat akumulasi -airan intestinal di proksimal
daera obstruksi disebabkan karena adanya gangguan mekanisme absorbsi normal
proksimal daera obstruksi serta kegagalan isi lumen untuk men-apai daera distal dari
obstruksi.
Akumulasi -airan intralumen proksimal daera obstruksi terjadi dalam beberapa
jam dan akibat beberapa (aktor. Asupan -airan dan sekresi lumen yang terus bertamba
terkumpul dalam intestinal. Aliran dara meningkat ke daera intestinal segera setela
terjadinya obstruksi, terutama di daera proksimal lesi, yang akirnya akan meningkatkan
sekresi intestinal. 1al ini bertujuan untuk menurunkan kepekaan 3asa splanknik pada
daera obstruksi teradap mediator 3asoakti(. Pengguyuran -airan intra3ena juga
meningkatkan 3olume -airan intralumen. $ekresi -airan ke dalam lumen terjadi karena
kerusakan mekanisme absorpsi dan sekresi normal. @istensi lumen menyebabkan
terjadinya kongesti( 3ena, edema intralumen, dan iskemia.
2as intestinal juga mengalami akumulasi saat terjadinya ileus obstrukti(. $ebagian
ke-il diasilkan melalui netralisasi bikarbonat atau dari metabolisme bakteri. 2as di
&ntestinal terdiri atas Nitrogen ;F5, Dksigen )F5, dan Karbon @ioksida BF5, yang
komposisinya mirip dengan udara bebas. 1anya karbon dioksida yang memiliki -ukup
tekanan parsial untuk berdi(usi dari lumen.
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
19/39
&ntestinal, normalnya, berusaa untuk membebaskan obstruksi mekanik dengan -ara
meningkatkan peristaltik. Periode yang terjadi iala berturut%turut: terjadinya
iperperistaltik, intermittent quiescent interval , dan pada tingkat akir terjadi ileus. !agian
distal obstruksi segera menjadi kurang akti(. Dbstruksi mekanik yang berkepanjangan
menyebabkan penurunan dari (rekuensi gelombang % lambat dan kerusakan akti3itas
gelombang spike, namun intestinal masi memberikan respon teradap rangsangan. &leus
dapat terus menetap bakan setela obstruksi mekanik terbebaskan.
Tekanan intralumen meningkat sekitar -m1D, seingga menyebabkan aliran
-airan dari lumen ke pembulu dara berkurang dan sebaliknya aliran dari pembulu dara
ke lumen meningkat. Perubaan yang serupa juga terjadi pada absorbsi dan sekresi dari
Natrium dan Klorida. Namun, peningkatan tekanan intralumen tidak selalu terjadi dan
mungkin terdapat mekanisme lain yang menyebabkan perubaan pada mekanisme sekresi.
Peningkatan sekresi juga dipengarui ole ormon gastrointestinal, seperti peningkatan
sirkulasi 3asoakti( intestinal polipeptida, prostaglandin, atau endotoksin.
Peningkatan 3olume intralumen menyebabkan terjadinya distensi intestinal di
bagian proksimal obstruksi, yang bermani(estasi pada mual dan munta. Proses obstruksi
yang berlanjut, kerusakan progresi( dari proses absorbsi dan sekresi semakin ke proksimal.
$elanjutnya, obstruksi mekanik ini mengara pada peningkatan de(isit -airan intra3askular
yang disebabkan ole terjadinya munta, akumulasi -airan intralumen, edema intramural,
dan transudasi -airan intraperitoneal. 1ipokalemia, ipokloremia, alkalosis metabolik
merupakan komplikasi yang sering dari obstruksi letak tinggi. 1ipo3olemia yang tak
dikoreksi dapat mengakibatkan terjadinya insu(isiensi renal, syok, dan kematian.
$tagnasi isi intestinal dapat mem(asilitasi terjadinya proli(erasi bakteri. !akteri
Aerob dan Anaerob berkembang pada daera obstruksi. Koloni berlebian dari bakteri
dapat merangsang absorbti( dan (ungsi motorik dari intestinal dan menyebabkan terjadinyatranslokasi bakteri dan komplikasi sepsis.
F) Kl+si5i3+si Ileus O%s*(u3*i5
!erdasarkan penyebabnya ileus obstrukti( dibedakan menjadi tiga kelompok
a. 'esi%lesi intraluminal, misalnya (ekalit, benda asing, be?oar, batu empedu.
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
20/39
b. 'esi%lesi intramural, misalnya malignansi atau in(lamasi.
-. 'esi%lesi ekstramural, misalnya adesi, ernia, 3ol3ulus atau intususepsi.
!erdasarkan 'okasi Dbstruksi :
a.'etak Tinggi : @uodenum%Jejunum
b. 'etak Tenga : &leum Terminal-.'etak #enda : *olon%$igmoid%re-tum
&leus obstrukti( dibagi lagi menjadi tiga jenis dasar $jamsuidajat H Jong,
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
21/39
2ejala utama dari obstruksi iala nyeri kolik, mual dan munta dan obstipasi.
Adanya (latus atau (eses selama %) jam setela gejala merupakan -iri kas dari obstruksi
parsial. Nyeri kram abdomen bisa merupakan gejala penyerta yang berubungan dengan
ipermotilitas intestinal proksimal daera obstruksi. Nyerinya menyebar dan jarang
terlokalisir, namun sering dikelukan nyeri pada bagian tenga abdomen. $aat peristaltik
menjadi intermiten, nyeri kolik juga menyertai. $aat nyeri menetap dan terus menerus kita
arus men-urigai tela terjadi strangulasi dan in(ark.
Tanda%tanda obstruksi usus alus juga termasuk distensi abdomen yang akan sangat
terliat pada obstruksi usus alus bagian distal ileum, atau distensi bisa tak terjadi bila
obstruksi terjadi di bagian proksimal usus alus, dan peningkatan bising usus. 1asil
laboratorium terliat penurunan 3olume intra3askuler, adanya emokonsentrasi dan
abnormalitas elektrolit. 7ungkin didapatkan leukositosis ringan.
7unta terjadi setela terjadi obstruksi lumen intestinal dan menjadi lebi sering
saat tela terjadi akumulasi -airan di lumen intestinal. @erajat munta linear dengan tingkat
obstruksi, menjadi tanda yang lebi sering ditemukan pada obstruksi letak tinggi. Dbstruksi
letak tinggi juga ditandai dengan bilios 3omiting dan letak renda munta lebi bersi(at
malodorus.
Kegagalan untuk de(ekasi dan (latus merupakan tanda yang penting untuk
membedakan terjadinya obstruksi komplit atau parsial. @e(ekasi masi terjadi pada
obstruksi letak tinggi karena perjalan isi lumen di bawa daera obstruksi. @iare yang terus
menerus dapat juga menjadi tanda adanya obstruksi partial.
Tanda%tanda pada pemeriksaan (isik dapat saja normal pada awalnya, namun distensi
akan segera terjadi, terutama pada obstruksi letak renda. Tanda awal yang mun-ul iala
penderita segera mengalami deidrasi. 7assa yang teraba dapat di diagnosis banding
dengan keganasan, abses, ataupun strangulasi. Auskultasi digunakan untuk membedakan
pasien menjadi tiga kategori : loud, ig pit- dengan burst ataupun ruses yang merupakan
tanda awal terjadinya obstruksi mekanik. $aat bising usus tak terdengar dapat diartikan
bawa obstruksi tela berlangsung lama, ileus paralitik atau terjadinya in(ark. $eiring
waktu, deidrasi menjadi lebi berat dan tanda%tanda strangulasi mulai tampak. Pemeriksaan
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
22/39
lipat paa untuk mengetaui adanya ernia serta re-tal tou-er untuk mengetaui adanya
dara atau massa di re-tum arus selalu dilakukan.
Tanda%tanda terjadinya strangulasi seperi nyeri terus menerus, demam, takikardia,
dan nyeri tekan bisa tak terdeteksi pada )%)
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
23/39
mendapat serangan kolik yang disertai mual dan munta dan juga pada ileus obstruksi
yang berat. Penderita tampak gelisa dan menggeliat sewaktu serangan kolik.
2ambar : 2erakan Peristaltik Usus
b. Palpasi dan perkusi
Pada palpasi didapatkan distensi abdomen dan perkusi 1ipertympani yang
menandakan adanya obstruksi. Palpasi bertujuan men-ari adanya tanda iritasi
peritoneum apapun atau nyeri tekan, yang men-akup Ide(an-e mus-ular in3olunter
atau rebound dan pembengkakan atau massa yang abnormal
-. Auskultasi
Pada ileus obstrukti( pada auskultasi terdengar keadiran episodik
gemerin-ing logam bernada tinggi dan gelora rus5 diantara masa tenang. Tetapi
setela beberapa ari dalam perjalanan penyakit dan usus di atas tela berdilatasi,
maka akti3itas peristaltik seingga juga bising usus5 bisa tidak ada atau menurun
para. Tidak adanya nyeri usus bisa juga ditemukan dalam ileus paralitikus atau ileus
obstrukti( strangulata.
!agian akir yang diaruskan dari pemeriksaan adala pemeriksaan
re-tum dan pel3is. Pada pemeriksaan -olok dubur akan didapatkan tonus s(ingter ani
biasanya -ukup namun ampula re-ti sering ditemukan kolaps terutama apabila tela
terjadi per(orasi akibat obstruksi. 7ukosa re-tum dapat ditemukan li-in dan apabila
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
24/39
penyebab obstruksi merupakan massa atau tumor pada bagian anore-tum maka akan
teraba benjolan yang arus kita nilai ukuran, jumla, permukaan, konsistensi, serta
jaraknya dari anus dan perkiraan diameter lumen yang dapat dilewati ole jari. Nyeri
tekan dapat ditemukan pada lokal maupun general misalnya pada keadaan peritonitis.
Kita juga menilai ada tidaknya (eses di dalam kuba rektum. Pada ileus obstrukti(
usus (eses tidak teraba pada -olok dubur dan tidak dapat ditemukan pada sarung
tangan. Pada sarung tangan dapat ditemukan dara apabila penyebab ileus obstrukti(
adala lesi intrinsik di dalam usus.
@iagnosis arus ter(okus pada membedakan antara obtruksi mekanik
dengan ileusE menentukan etiologi dari obstruksiE membedakan antara obstruksi
parsial atau komplit dan membedakan obstruksi sederana dengan strangulasi. 1al
penting yang arus diketaui saat anamnesis adala riwayat operasi abdomen -uriga
akan adanya adesi5 dan adanya kelainan abdomen lainnya karsinoma intraabdomen
atau sindroma iritasi usus5 yang dapat membantu kita menentukan etiologi terjadinya
obstruksi. Pemeriksaan yang teliti untuk ernia arus dilakukan. Ceses juga arus
diperiksa untuk meliat adanya dara atau tidak, keadiran dara menuntun kita ke
ara strangulasi.
". Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium pada pasien yang diduga mengalami obstruksi
intestinal terutama iala dara lengkap dan elektrolit, !lood Urea Nitrogen, kreatinin dan
serum amylase. Dbstruksi intestinal yang sederana tidak akan menyebabkan perubaan
pada asil laboratorium jadi pemeriksaan ini tak akan banyak membantu untuk diagnosis
obsruksi intestinal yang sederana. Pemeriksaan elektrolit dan tes (ungsi ginjal dapat
mendeteksi adanya ipokalemia, ipokloremia dan a?otemia pada
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
25/39
obstruksi usus alus men-apai ;%BF namun spesi(isitasnya renda. Pada (oto
abdomen dapat ditemukan beberapa gambaran, antara lain:
1) Posisi supine : @istensi usus bagian proksimal obstruksi dilatasi usus alus
diameter ,
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
26/39
2ambar : @ilatasi usus
2ambar : 'ultiel air fluid level dan (string of earls sign
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
27/39
2ambar : #erring bone aearance
2ambar : %offee bean aearance
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
28/39
2ambar : Ste ledder sign
b. 6ntero-lysis
6ntero-lysis ber(ungsi untuk mendeteksi adanya obstruksi dan juga untuk
membedakan obstruksi parsial dan total. *ara ini berguna jika pada (oto polos
abdomen memperliatkan gambaran normal namun dengan klinis menunjukkan
adanya obstruksi atau jika penemuan (oto polos abdomen tidak spesi(ik. Pada
pemeriksaan ini juga dapat membedakan adesi ole karena metastase, tumor rekuren
dan kerusakan akibat radiasi. 6ntero-lysis memberikan nilai prediksi negati3e yang
tinggi dan dapat dilakukan dengan dua kontras. !arium merupakan kontras yang
sering digunakan. !arium sangat berguna dan aman untuk mendiagnosa obstruksi
dimana tidak terjadi iskemia usus maupun per(orasi. Namun, penggunaan barium
berubungan dengan terjadinya peritonitis dan penggunaannya arus diindari bila
di-urigai terjadi per(orasi.
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
29/39
2ambar : &ntususepsi coiled&sring aearance5.
-. *T%$-an
*T%$-an ber(ungsi untuk menentukan diagnosa dini atau obstruksi strangulate
dan menyingkirkan penyebab akut abdomen lain terutama jika klinis dan temuan
radiologis lain tidak jelas. *T%s-an juga dapat membedakan penyebab obstruksi
intestinal, seperti adesi, ernia karena penyebab ekstrinsik dari neoplasma dan
penyakit *ron karena penyebab intrinsik. Dbstruksi ditandai dengan diametes usus
alus sekitar ,< -m pada bagian proksimal menjadi bagian yang kolaps dengan
diameter sekitar ) -m.
Tingkat sensiti(itas *T s-an sekitar B%F sedangkan tingkat spesi(isitasnya
sekitar ;%F untuk mendeteksi adanya obstruksi intestinal. Temuan berupa ?ona
transisi dengan dilatasi usus proksimal, dekompresi usus bagian distal, kontras
intralumen yang tak dapat melewati bagian obstruksi dan kolon yang mengandung
sedikit -airan dan gas. *T s-an juga dapat memberikan gambaran adanya strangulasi
dan obstruksi gelung tertutup. Dbstruksi 2elung tertutup diketaui melalui gambaran
dilatasi bentuk U atau bentuk * akibat distribusi radial 3asa mesenteri- yang berpusat
pada tempat puntiran. $trangulasi ditandai dengan penebalan dinding usus, intestinal
pneumatosis udara didinding usus5, gas pada 3ena portal dan kurangnya uptake
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
30/39
kontras intra3ena ke dalam dinding dari bowel yang a((e-ted. *T s-an juga digunakan
untuk e3aluasi menyeluru dari abdomen dan pada akirnya mengetaui etiologi dari
obstruksi.
Keterbatasan *T s-an ini terletak pada tingkat sensiti3itasnya yang renda
L
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
31/39
I) Di+&nosis B+n'in&
@iagnosis banding dari ileus obstrukti(, yaitu1! &leus paralitik
2! Appensi-itis akut
3! Kolesistitis, koleliatiasis, dan kolik bilier 4! Konstipasi
"! @ysmenoroe, endometriosis dan torsio o3arium
$! 2astroenteritis akut dan inflammatory bowel disease
*! Pan-reatitis akut
) Pen+*+l+3s+n++n
Pasien dengan obstruksi intestinal biasanya mengalami deidrasi dan kekurangan
Natrium, Klorida dan Kalium yang membutukan penggantian -airan intra3ena dengan
-airan salin isotoni- seperti #inger 'aktat. Urin arus di monitor dengan pemasangan Coley
Kateter. $etela urin adekuat, K*l arus ditambakan pada -airan intra3ena bila
diperlukan. Pemeriksaan elektrolit serial, seperti alnya ematokrit dan leukosit, dilakukan
untuk menilai kekurangan -airan. Antibiotik spektrum luas diberikan untuk pro(ilaksis atas
dasar temuan adanya translokasi bakteri pada ostruksi intestinal.
De3o$.(esi
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
32/39
Pada pemberian resusitasi -airan intra3ena, al lain yang juga penting untuk
dilakukan iala pemasangan nasogastri- tube. Pemasangan tube ini bertujuan untuk
mengosongkan lambung, mengurangi resiko terjadinya aspirasi pulmonal karena munta
dan meminimalkan terjadinya distensi abdomen. Pasien dengan obstruksi parsial dapat
diterapi se-ara konser3ati( dengan resusitasi dan dekompresi saja. Penyembuan gejala
tanpa terapi operati( dilaporkan sebesar G B
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
33/39
tersebut arus dilepaskan dan ditempatkan pada kondisi angat, salin moistened songe
selama )
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
34/39
asam basa dara dalam batas normal tetap dilaksanakan pada pas-a bedanya. Pada obstruksi
yang lanjut, apalagi bila tela terjadi strangulasi, monitoring pas-a beda yang teliti
diperlukan sampai selama % ; ari pas-a beda. !aaya lain pada masa pas-a beda adala
toksinemia dan sepsis. 2ambaran kliniknya biasanya mulai nampak pada ari ke 4%< pas-a
beda. Pemberian antibiotika dengan spektrum luas dan disesuaikan dengan asil kultur
kuman sangatla penting.
K) Ko$.li3+si
Komplikasi pada pasien ileus obstrukti( dapat meliputi gangguan keseimbangan
elektrolit dan -airan, serta iskemia dan per(orasi usus yang dapat menyebabkan peritonitis,
sepsis, dan kematian.
L) P(o&nosis
7ortalitas obstruksi tanpa strangulata adala
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
35/39
BAB III
PEMBAASAN
!erdasarkan keluan dari ibu pasien yang mengatakan bawa anaknya mengalami
!A! lendir dara dan munta%munta setiap kali minum A$& dan tidak kunjung membaik
maka al pertama yang dipikirkan adala kemungkinan adanya peningkatan tekanan
intralumen dalam usus karena adanya dilatasi pada usus akan menyebabkan rangsangan
munta. $ementara penyebab !A! yang anya lendir dara disebabkan karena adanya
sumbatan atau obstruksi pada lumen usus seingga ketika ada obstruksi, aliran dara
meningkat ke daera intestinal segera setela terjadinya obstruksi, terutama di daera
proksimal lesi, yang akirnya akan meningkatkan sekresi intestinal. Usus berusaa untuk
melepaskan obstruksi tersebut dengan mengeluarkan lebi banyak sekret dari mukosa usus
tersebut dan gerakan peristaltik yang semakin kuat dari sebelumnya seingga memberikan
gejala berupa mual, munta, dan !A! lendir dara. @ari anamnesis juga aya pasien
mengatakan pada perut anaknya sempat meliat benjolan yang berjalan lalu mengilang,
mungkin yang dimaksud aya pasien adala darm contour dan darm steifung yaitu adanya
penonjolan gambaran usus dan adanya gerakan peristaltik yang tampak dari perut tersebut.
@ari pemeriksaan (isik didapatkan bawa keadaan umum anak tampak lemas dan
didapatkan demam ) ari. Keadaan lemas dapat disebabkan karena pada saat terjadi
obstruksi tersebut, anak tidak mendapatkan nutrisi yang adekuat dari penyerapan makanan
pada mukosa usus tersebut. Pada saat obstruksi, tekanan intralumen meningkat, seingga
menyebabkan aliran -airan dari lumen ke pembulu dara berkurang dan sebaliknya aliran
dari pembulu dara ke lumen meningkat. Perubaan yang serupa juga terjadi pada
absorbsi dan sekresi dari Natrium dan Klorida. Namun, peningkatan tekanan intralumen
tidak selalu terjadi dan mungkin terdapat mekanisme lain yang menyebabkan perubaan
pada mekanisme sekresi. Peningkatan sekresi juga dipengarui ole ormon gastrointestinal,
seperti peningkatan sirkulasi 3asoakti( intestinal polipeptida, prostaglandin, atau
endotoksin.
Peningkatan 3olume intralumen menyebabkan terjadinya distensi intestinal di
bagian proksimal obstruksi, yang bermani(estasi pada mual dan munta. Proses obstruksi
yang berlanjut, kerusakan progresi( dari proses absorbsi dan sekresi semakin ke proksimal.
$elanjutnya, obstruksi mekanik ini mengara pada peningkatan de(isit -airan intra3askular
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
36/39
yang disebabkan ole terjadinya munta, akumulasi -airan intralumen, edema intramural,
dan transudasi -airan intraperitoneal.$edangkan demam yang dirasakan ole anak tersebut ole karena -airan yang
berakumulasi di intralumen usus menjadi tempat yang baik untuk perkembangbiakan
bakteri. 1al ini lama%kelamaan dapat membawa pada keadaan sepsis dan menyebabkan
demam. Pemeriksaan (isik pada status lokalis abdomen menunjukkan bawa abdomen
berbentuk -embung, ipertimpani, dan meningkatnya peristaltik usus menandakan adanya
tekanan intraluminal dan dilatasi usus.
Untuk mendiagnosis ileus obstrukti( selain dengan anamnesis dan pemeriksaan (isik,
maka juga dapat dilakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
pada pasien ini adala pemeriksaan (oto polos abdomen posisi. Pada (oto polos abdomen
posisi ini didapatkan adanya gambaran coil sring aearance sebagai gambaran dari adanya
dilatasi usus, namun disini tidak didapatkan gambaran air (luid le3el dan pneumoperitoneum
sebagai gambaran adanya udara bebas di area peritoneum dan tanda peritonitis. Kemudian
pemeriksaan ini ditunjang dengan pemeriksaan U$2 abdomen. Pada saat dilakukan U$2
abdomen ditemukan gambaran target sign atau sausage sign. 2ambaran target sign ini
menunjukkan adanya intususepsi pada usus pasien. @imana suatu bagian usus masuk ke
bagian usus lainnya. $ebenarnya terdapat bagan untuk menentukan apaka dengan diagnosis
(oto polos abdomen saja -ukup atau belum atau arus ka ada pemeriksaan radiologi lainnya
untuk menentukan langka terapi bagi pasien. !erikut ini adala bagan tersebutE
Pada kasus ini saat ditemukan ke-urigaan $!D pada pasien kemudian dilakukan
pemeriksaan (oto polos abdomen dan asilnya adala ditemukan adanya $!D dengan tanda
awal peritonitis yang merupakan komplikasi dari $!D. $eingga berdasarkan algoritma
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
37/39
tersebut jika ditemukan gambaran $!D dengan ke-urigaan komplikasi, maka langsung
dilakukan tindakan beda. Pada beberapa kasus diperlukan pemeriksaan penunjang lain yaitu
dengan *T s-an abdomen ketika ditemukan gambaran $!D tanpa komplikasi atau tidak
ditemukan gambaran $!D pada (oto polos abdomen namun se-ara klinis ditemukan
ke-urigaan yang tinggi teradap $!D. Pada pemeriksaan ini jika terdapat asil ileus obtrukti(
maka akan ditemukan usus alus berdilatasi ,< -m atau lebi dan -olon tidak berdilatasi L
-m5. Terdapat titik transisi dari usus alus yang berdilatasi ke yang tidak berdilatasi,
ditemukan air (luis le3els dan usus besar yang terdekompresi.
Pada penatalaksanaan bagi pasien dengan intususepsi adala release intususepsi
dengan laparotomi. Namun sebelum itu sebaiknya dilakukan dekompresi dengan nasogastri-
tube untuk mengurangi tekanan intraluminal supaya tidak terjadi aspirasi munta. $elain itu
dilakukan koreksi elektrolit terlebi daulu karena pasien dengan ileus obstrukti( mengalamigangguan elektrolit karena penyerapan yang tidak adekuat akibat obstruksi tersebut.
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
38/39
BAB I1
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari presentasi kasus ini adalaE
). &leus obstrukti( merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya
daya mekanik yang bekerja atau mempengarui dinding usus seingga menyebabkan
penyempitan9penyumbatan lumen usus. 1al tersebut menyebabkan pasase lumen usus
terganggu. 7ani(estasi klinik yang dapat dialami pasien adala nyeri perut, munta,
distensi dan kegagalan untuk buang air besar. &leus obstrukti(us paling banyak akibat
erniasi atau adesi akan tetapi pada anak%anak yang paling banyak adala in3aginasi.
. Penegakan diagnosis dari ileus obstrukti(us ini selain dari anamnesis dan pemeriksaan (isik
dapat dilakukan pemeriksaan penunjang dengan (oto polos abdomen. Jika dari (oto polos
abdomen tersebut ditemukan adanya tanda%tanda small bowel obstru-tion dan suda
terdapat tanda komplikasi maka arus segera diambil tindakan beda. Namun apabila dari
(oto polos abdomen belum ditemukan tanda%tanda $!D maka dapat dilakukan pemeriksaan
yang lain yaitu *T s-an abdomen, U$2 abdomen, atau entero-lysis.
-
8/18/2019 Presus Small Bowel Obstruction
39/39
DAFTAR PUSTAKA
!runi-ardi C.*arles. )45. $-wart? Prin-iples o( $urgery Tent 6dition. 7-2raw1ill.
!lan-o, Celi8 *. )5. &ntussus-eption. 7eds-ape #e(eren-e diakses dari
www.emedi-ine.meds-ape.-om9arti-le9";B%o3er3iewOa) pada tanggal < 7aret )
7aglinte, @ean @.T. ;5. *T 6ntero-lysis. /adiology0 =olume 4