preskas mukhamdamah4
Embed Size (px)
Transcript of preskas mukhamdamah4
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
1/22
LAPORAN KASUS DIAGNOSTIK
STENOSIS MITRAL PADA KEHAMILAN
Oleh :Hari Hendriarti Satoto
Pembimbing:
dr. Novi Anggriyani, SpJP, FIHA
Departemen Kardiologi dan Kedokteran VaskularFakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. KariadiSemarang
2!"
ABSTRAK
Insidensi penyakit jantung katup di negara berkembang banyak disebabkan oleh
penyakit jantung rematik daripada etiologi lainnya. Adanya penyakit jantung rematik dapat
melibatkan gangguan pada beberapa katup jantung. angguan pada kardiovaskuler
bertanggung ja!ab terhadap "# $ "%& kematian pada ibu hamil.
Perempuan 'P(A#, usia kehamilan () minggu datang dengan keluhan sesak na*as
diikuti gejala dan tanda gagal jantung lainnya, yaitu dyspnea on exertion, ortopnea, distensi
vena jugularis, kardiomegali, hepatojugular reflux, dan hepatomegali. Pasien juga mengeluhberdebar. Pada pemeriksaan *isik didapatkan tekanan darah "##+# mmHg, laju na*as
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
2/22
(-+menit, nadi "#/ +menit irregularly irregular, pulsus de*isit. Ictus cordis terlihat dan
teraba spatium intercostal V ( 0m lateral linea midklavikula kiri, kuat angkat (+), pulsasi
parasternal (+), pulsasi epigastrial (+), Right Ventricular Heave (+). Pada Auskultasi
didapatkanH1 2 3( +menit, irregularly irregular, mid diastolic murmur !" denganpunctum
ma#simum diapex, opening snap 456,pansistolic murmur !$ di lo%er left sternal &order
meningkat dengan inspirasi, ronki basah halus di basal paru 456,pitting edema ekstremitas
in*erior 456. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia normositik normokromik,
hipoalbumin, dislipidemia, hiperurisemia, im&alance electrolyte. Pada pemeriksaan 78
didapatkan atrial *ibrilasi rapid ventricular response, 1A9, 1:H.
8ata kun0i 2 'tenosis mitral, #ehamilan
PENDAHULUAN
Penyakit jantung katup dapat disebabkan oleh penyakit jantung ba!aan, kelainan
jaringan ikat, proses degenerati*, dan penyakit jantung rematik. Penyakit jantung rematik
masih endemis pada negara berkembang karena rendahnya kondisi sosial ekonomi dan
kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan. 8eterlibatan beberapa katup sering disebabkan
oleh demam rematik dan berbagai kondisi klinis dan sindrom hemodinamik dapat diproduksi
oleh kombinasi berbeda dari kondisi katup yang abnormal.",(,' ;itral stenosis dalam
kehamilan tidak jarang ditemukan. Pada penelitian yang dilakukan di subsahara A*rika
sebanyak /-& penyakit jantung pada kehamilan adalah penyakit jantung katup yang
disebabkan oleh penyakit jantung rematik.- 9i negara berkembang sebanyak %/ $ )3&
penyakit jantung pada kehamilan merupakan penyakit jantung rematik.% Penyakit jantung
2
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
3/22
terjadi ' $ %& pada kehamilan dan bertanggung ja!ab pada "# $ "%& kematian pada ibu
hamil./
ILUSTRASI KASUSA. IDENTITAS PASIEN
< Nama 2 Ny. ;
< =mur 2 -' tahun
< Alamat 2 Ngroto 1> #"+1? #- robogan
< Pendidikan 2 S;P
< Pekerjaan 2 ?iras!asta
< ;1S 2 (" Juli (#"%
< Jaminan 2 =mum
B. ANAMNESIS
Autoanamnesis dengan pasien di cardiac center kelas " 1S dr. 8ariadi Semarang
tanggal (- Juli (#"%.
Keluhan utama
Sesak na*as
Riwayat Penyakit Sekarang
hari S;1S98 pasien mengeluh sesak na*as. Sesak na*as dirasakan saat naik
% anak tangga, tidak berkurang dengan tidur miring ke kiri, namun berkurang dengan
istirahat. Sering terbangun saat tidur sekitar ' jam di malam hari karena sesak na*as.
Pasien lebih nyaman tidur dengan ' bantal. Pasien juga mengeluh berdebar dan kaki
membengkak. ;udah lelah 456, pingsan [email protected], rasa hampir pingsan [email protected], demam [email protected], nyeri
sendi [email protected], kemerahan di kulit [email protected], benjolan di kulit [email protected], gerakan yang tidak disadari [email protected],
suara serak [email protected], batuk darah [email protected], batuk malam hari [email protected], nyeri dada [email protected]. Pasien berobat ke
Sp di 1S Plamongan kemudian dirujuk ke I9 1S98 setelah dikatakan sakit
jantung dalam kondisi kehamilan. Saat datang di I9 pasien dalam kondisi sesak dan
berdebar, kemudian diberikan *urosemide (# mg ekstra dan digoksin #,(% mg ekstra.
Setelah kondisi stabil, pasien dira!at di ruang cardiac center kelas ".
' tahun S;1S98 pasien mengeluh mudah lelah setelah bekerja terlalu berat,
sesak na*as [email protected], bengkak di kaki [email protected], tidur dengan bantal tinggi [email protected], terbangun di malam
hari karena sesak [email protected], berdebar [email protected], pingsan [email protected]. Pasien tidak pernah memeriksakan diri
ke dokter.
3
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
4/22
Faktor resiko penyakit jantung koroner 2
Hipertensi [email protected]
;erokok [email protected]
9islipidemia [email protected]
9iabetes mellitus [email protected]
Family History [email protected]
;enopause [email protected]
1i!ayat Penyakit 9ahulu 2
1i!ayat sering demam berulang disertai radang tenggorokan [email protected]
1i!ayat kebiruan saat anak atau sesak [email protected]
1i!ayat mudah lelah sejak [email protected] bila berolahraga [email protected]
1i!ayat nyeri sendi berpindah [email protected]
1i!ayat mun0ul benjolan di kulit yang tidak nyeri [email protected]
1i!ayat gerakan yang tidak disadari [email protected]
1i!ayat kemerahan di kulit [email protected]
1i!ayat Penyakit 8eluarga 2
1i!ayat keluarga sakit jantung [email protected], ri!ayat keluarga meninggal pada usia muda [email protected]
1i!ayat Pengobatan
Pasien belum pernah mengkonsumsi obat jantung sebelumnya.
Sampai usia ' tahun menggunakan 8B suntik ' bulan dan pil 8B.
Pasien mengkonsumsi vitamin dan penambah darah saat hamil.
1i!ayat bstetri
Hamil pertama 2 pada usia " tahun, tidak ada keluhan selama kehamilan dan
persalinan, melahirkan pervaginam di bidan, anak perempuan lahir 0ukup bulan,
BBC '"## gram.
Hamil kedua 2 pada usia (" tahun, tidak ada keluhan selama kehamilan dan
persalinan, melahirkan pervaginam di bidan, anak laki $ laki lahir 0ukup bulan,
BBC ()## gram.
Hamil ketiga 2 hamil ini
1i!ayat Sosial 7konomi
Pasien adalah !iras!asta dan suami bekerja sebagai kontraktor. Biaya pengobatan
ditanggung sendiri. Sejak ke0il tinggal di lingkungan 0ukup bersih, jarak antar
rumah jauh. 8esan 2 sosial ekonomi 0ukup.
C. PEMERIKSAAN FISIK (24 Juli 2015), i cardiac center !"l#$ 1 RSDK
4
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
5/22
8eadaan =mum2
Berat badan 2 /# kg
>inggi badan 2 "%% 0m
ody mass index 2 (-,3 kg+m(
8esadaran 2 Domposmentis 7- ;/ :%
>anda :ital 2
>ekanan darah 2 "##+# mmHg
Nadi 2 3# +menit irregularly irregular, pulsus de*isit 456
11 2 (- +menit
Suhu 2 '/.% #D
Saturasi2 33 & 4(' CP; nasal 0anul6
;ata 2
- 8onjungtiva Palpebra Anemis 4@[email protected]
- Sklera ikterik 4@[email protected] Ceher 2
@ J:P 1 5 - 0m H(
@ Hepatojugular reflux456
9ada 2
Dor
- Inspeksi 2Ictus cordis terlihat dispatium intercostal : ( 0m lateral linea
midklavikula kiri
- Palpasi 2 Ictus cordis teraba di spatium intercostal : ( 0m lateral linea
midklavikula kiri, kuat angkat 456, pulsasi parasternal 456, pulsasi
epigastrial 456, 1ight :entri0ular Heave 456
- Auskultasi2 H1 2 "#/ +menit, irregularly irregular, S" normal , S( 4P(6
meningkat, allop [email protected], mid diastolic murmur '+- dengan punctum
ma#simum di apex, opening snap 456,pansistolic murmur '+/ meningkat
dengan inspirasi di lo%er left sternal &order.
Paru2
- Inspeksi 2 Simetris saat statis dan dinamis
- Palpasi 2 Stem *remitus kanan E kiri- Perkusi 2 Sonor di kedua lapang paru
- Auskultasi 2 :esikuler di kedua lapang paru, ronki basah halus 456
di basal paru
Abdomen2
- Inspeksi 2 datar
- Auskultasi2 Bising usus 456 normal
- Palpasi 2 Hepar teraba ( 0m ba!ah ar0us 0osta, nyeri tekan epigastrial
[email protected], lien tak teraba, *undus uteri teraba ( jari di atas umbili0us
-Perkusi 2 timpani, pekak alih [email protected], pekak sisi [email protected]
7kstremitas2
5
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
6/22
- Akral hangat 456
- Sianosis [email protected]
- Jari tabuh [email protected]
- *itting edemapada kedua ekstremitas in*erior
D. ELEKTR%KARDI%&RAFI (EK&6 2(- Juni (#"%
6
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
7/22
9eskripsi 782
Irama atrial *ibrilasi
1S Rate2 ""# kali+menit Right axis deviation
Interval P1 2 sulit dinilai
elombang P 2 *ibrilasi
9urasi 1S2 #,#) detik
elombang 1S 2 1+S di :" G "
Segmen S> isoelektrik
elombang > inverted [email protected]
K"$#' EK& 2 atrial *ibrilasi rapid ventricular response, 1A9, 1:H
E. LAB%RAT%RIUM
7
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
8/22
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
9/22
F DIA&N%SIS KERJA Di#'+$i$ Fu'$i+'#l : DHFfunctional classNHA III
Di#'+$i$ A'#/+*i$ : Suspekmitral stenosis 99+AS9, suspek hipertensi pulmonal,
suspek regurgitasi trikuspid
Di#'+$i$ E/i+l+i$ : Suspek Penyakit Jantung 1ematik 99+kongenital
Di#'+$i$ T#*-##' : 'P(A# -' tahun hamil () minggu, atrial *ibrilasi rapid
ventricular response,dislipidemia, hiperurisemia,hipoalbumin, im&alance electrolyte
&. ECH%CARDI%&RAFI
M;M%DE 3ALUE
Ao "),- mm
CA -),% mm
1:9d
I:Sd
'" mm
%,"/ mm
C:I9d -'," mm
C:P?d ,' mm
I:Ss ),)- mm
C:I9s '/,% mm
C:P?s "",) mm
C:7F 4>ei0h6 '(,)&
C:FS "%,-&
C:;I
7PSS
%",( g+m(
-,3 mm
2 DIMENSI%N 3ALUE
A -Dh 79: '(,3 ml
A -Dh 7S: "',( mm
7F A-Dh %3,3 &
A(Dh 79: %#,3 ml
A(Dh 7S: /,33 ml
7F Biplane (3,-&
D%PPLER 3ALUE
P: A00t 3- ms
1:> :ma #,/# m+s
7+A
9
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
10/22
C:> :ma #,3 m+s
>APS7 ",( mm
Pasien dalam kondisi atrial *ibrilasi rapid ventri0ular response
9imensi ruang jantung, dilatasi CA
C:H [email protected], e*usi peri0ardial [email protected], thrombus [email protected], IAS dan I:S intak, C: 9 shaped saat
sistolik dan diastolik
lobal normokinetik
Fungsi sistolik C: menurun dengan C:7F G '(,)& 4>ei0h6, G (3,-& Biplane 4I:S
paradoks6
Fungsi diastolik C: sulit dinilai karena A*ib dan ;S
Fungsi sistolik 1: normal dengan >APS7 ",( mm
8atup $ katup
o Ao: 2 ' kuspis, kalsi*ikasi 456 n00 dan r00, AS [email protected], A1 456 mild
o ;: 2 ;S 456 severe dengan ;:A by planimetri #,%/ 0m(, ;:A :>I #,-(0m(,
;:A PH> #,3# 0m(, mean P (",' mmHg, ?ilkins s0ore 4mobility ",
thi0kening (, 0al0i*i0ation (, subvalvular thi0kening (6, ;1 456 mild
o >: 2 >S [email protected], >1 456 severe dengan vena 0ontra0ta ",#- 0m, >1 ma P -),)
mmHg PH severe dengan 1:SP %' mmHg
o P: 2 PS [email protected], P1 [email protected]
K"$i*6ul#'
CA, 1:, 1A dilatasi
C:H konsentrik
7*usi perikardial (-,3 mm
Fungsi sistolik C: normal dengan C:7F G #& 4>ei0h6, G # & 4Biplane6
9is*ungsi sistolik 1: menurun dengan >APS7 "-, mm
AS moderat, A1 mild, ;S moderat, ;1 berat, PH moderat, >1 berat, P1 mild
H. DIA&N%SIS AKHIR
- 9iagnosis Fungsional2
o hronic Heart ailure4DHF6 F0 NHA III
- 9iagnosis Anatomis2
o 1egurgitasi aorta ringan
10
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
11/22
o Stenosis mitral berat
o 1egurgitasi mitral ringan
o Hipertensi pulmonal berat
o 1egurgitasi trikuspid berat
- 9iagnosis 7tiologi2 Suspek penyakit jantung rematik
- 9iagnosis >ambahan 2'P(A# -' tahun hamil () minggu, atrial *ibrilasi rapid
ventricular response, hipoalbumin, hipokalsemi, hiponatremi, hiperurisemi
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
FISI%L%&I KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Pada kehamilan terjadi perubahan hemodinamik. :olume plasma meningkat pada
minggu ke@/ kehamilan dan pada trimester kedua men0apai %#& dari kondisi a!al sebelum
kehamilan. :olume plasma tetap sampai persalinan. ;eningkatnya volume plasma diikuti
dengan sedikit peningkatan sel darah merah, dimana mengakibatkan anemia relati* pada
kehamilan. Caju jantung meningkat sekitar (#& di atas kondisi a!al untuk mem*asilitasi
peningkatan cardiac output.",,)
ambar ". Perubahan volume plasma dan massa eritrosit pada masa kehamilan
Pada kehamilan normal, terdapat peningkatan left ventricular end-diastolic volume
mulai kehamilan usia "# minggu dan men0apai pun0aknya pada trimester ketiga. Selain itu
terjadi pula peningkatan ukuran dimensi diastolik atrium kiri, atrium kanan, dan ventrikel
kanan.
*reload dipengaruhi oleh posisi maternal, dimana keadaan supinasi akan
mengakibatkan kompresi pada vena 0ava in*erior dan obstruksi venous return dan
menurunkan cardiac output. >erdapat beberapa kondisi yang mempengaruhi hipervolemi
pada kehamilan. 7strogen meningkatkan renin yang mengakibatkan retensi natrium dan
11
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
12/22
peningkatan 0airan tubuh. Hormon lain seperti prolaktin, prostaglandin, dan gro%th hormone
meningkat saat kehamilan dan berkontribusi terhadap retensi 0airan.
ambar (. Perubahan cardiac output,stro#e volume, dan laju jantung pada kehamilan
fterload merupakan kekuatan yang mela!an kontraksi otot ventrikel, biasanya
menurun saat kehamilan. Aliran darah uterus meningkat pada kondisi perkembangan plasenta
dan diikuti dengan penurunan resistensi vaskuler sehingga menimbulkan penurunan tekanan
darah ringan yang terjadi pada trimester pertama. >ekanan vena pada ekstremitas in*erior
meningkat, mengakibatkan edema pedis pada sekitar )#& !anita hamil yang normal.
Perubahan adapti* pada kehamilan normal mengakibatkan peningkatan cardiac output, yang
pada akhir trimester kedua men0apai nilai '# $ %#& di atas kondisi a!al kehamilan. Aliran
plasenta terus meningkat sampai minggu ke@(% kehamilan dan setelah itu menjadi konstan.
>urunnya resistensi peri*er salah satunya dipengaruhi oleh peningkatan vasodilator peri*er
yaitu prostasiklin. 8ondisi vasodilatasi akan meningkatkan jumlah aliran darah ke ginjal,
ekstremitas, mukosa, dan payudara.",
Perubahan hemodinamik ini menjadi masalah bila !anita hamil memiliki gangguan
kardiovaskuler. Jumlah volume yang bertambah mengakibatkan perburukan kondisi pada
pasien yang memiliki gangguan *ungsi ventrikel. Cesi stenosis valvuler kurang dapat
12
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
13/22
ditoleransi dibandingkan dengan lesi regurgitasi. 8ondisi takikardi pada kehamilan
menurunkan !aktu diastolic fillingpada pasien stenosis mitral sehingga terjadi peningkatan
tekanan atrium kiri."
Pada saat persalinan, terjadi perubahan hemodinamik mendadak. Setiap kontraksi
uterus, %## mC darah masuk ke dalam sirkulasi, sehingga terjadi peningkatan 0epat cardiac
outputdan tekanan darah. ardiac outputmeningkat %#& dari kondisi a!al saat persalinan
dan akan meningkat lebih banyak lagi. Pada persalinan pervaginam, -## mC darah hilang,
sedangkan pada persalinan seksio sesaria sekitar )## mC darah hilang yang mengakibatkan
perubahan hemodinamik yang lebih signi*ikan. Setelah bayi lahir, terjadi peningkatan venous
return, namun bayi tidak lagi mengkompresi vena 0ava. leh karena itu kondisi autotrans*usi
dapat terjadi antara (- $ ( jam setelah kelahiran bayi dan menimbulkan edema pulmo. "
Pada sebagian besar pasien dengan penyakit jantung, persalinan pervaginam lebih
dipilih. Seksio sesaria dipilih bila terdapat alasan obstetri, penggunaan !ar*arin pada ibu
hamil sebelumnya, dilatasi aorta yang tidak stabil, hipertensi pulmonal berat, atau lesi
obstrukti* berat. Persalinan harus dilakukan dengan monitoring 78, dapat pula dilakukan
pada kondisi left lateral decu&itus. 8ala dua persalinan diperingan dengan ekstraksi *or0eps
atau vakum."
Pada pemeriksaan *isik !anita hamil normal mirip dengan pasien dengan penyakit
jantung. >erjadi peningkatan laju jantung dan volume nadi dapat &ounding. 9i tengah
trimester kedua, terjadi peningkatan ringan tekanan vena juguler karena overload0airan dan
penurunan resistensi vaskuler. Impuls api0al lebih prominen dan pada auskultasi suara
jantung satu dapat meningkat. Pada auskultasi dapat terdengar bising ejeksi sistolik men0apai
grade '+/ pada linea parasternal karena terdapat peningkatan left atau right ventricular
outflo% tract. Suara jantung dapat terdengar, namun bising diastolik tidak normal didapatkan
pada !anita hamil. Suara jantung dua tampak meningkat seperti pada de*ek septum atrial atau
hipertensi pulmonal. Bising continuousdapat merupakan venous hum atau mammary souffl/.
7dema peri*er umum terjadi pada kehamilan.",
Saat kehamilan, terjadi perubahan anatomi dimana terdapat peningkatan ukuran
keempat ruang jantung pada trimester pertama sampai akhir trimester ketiga. =kuran akan
kembali seperti a!al setelah persalinan. Peningkatan ukuran atrium memberi kontribusi pada
aritmia. Peningkatan massa jaringan maternal dan *etal meningkatkan kerja jantung dan
respirasi sehingga terjadi peningkatan konsumsi oksigen saat kehamilan. 8arena
meningkatnya kebutuhan oksigen inilah maka !anita hamil merasa sesak !alaupun tidak ada
gangguan kardiopulmonal.
13
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
14/22
Pada pasien ini, pasien 'P(A#, hamil () minggu. Pada kondisi normal, volume
plasma meningkat kira $ kira '%## mC dan massa eritrosit meningkat hingga "'## mC.
ardiac outputmulai konstan sebesar liter+menit, stro#e volumesekitar )% mC, dan laju
jantung sekitar )% kali per menit. Pada kondisi ini, anemia relati* dapat terjadi dan beban
jantung menjadi lebih besar.
STEN%SIS MITRAL
D"
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
15/22
kombinasi dari proses tersebut. 8eadaan ini akan menimbulkan distorsi dari apparatus mitral
yang normal, menge0ilnya area katup mitral menjadi seperti mulut ikan 4*ish mouth6 atau
lubang kan0ing 4button hole6. Fusi dari komisura akan menimbulkan penyempitan dari
ori*isium, sedangkan *usi korda mengakibatkan penyempitan dari ori*isium sekunder."#,"'
P#/+
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
16/22
atau kanan yang masih dapat mengompensasi
D( 2 penyakit jantung katup berat asimtomatis dengan ventrikel kiri
atau kanan yang mengalami dekompensasi
9 S=*6/+*#/i8
$">""
Pasien dengan gejala $ gejala penyakit jantung katup
8eluhan dan gejala stenosis mitral akan mulai mun0ul bila luas area katup mitral
menurun sampai setengah dari normal 4 (@(,% 0m6. Staging stenosis mitral dapat dilihat pada
tabel berikut2"%
ambar '. Hemodinamik stenosis mitral"
16
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
17/22
M#'i
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
18/22
9istensi vena jugularis
9istress respirasi
Pulsasi melemah
7mboli sistemik
>[email protected] gagal jantung kanan seperti asites, hepatomegali, dan edema peri*er
9ari pemeriksaan penunjang2",(,"(
Foto thoraks, didapatkan pembesaran atrium kiri serta pembesaran arteri pulmonalis,
penonjolan vena pulmonalis dan [email protected] bendungan pada lapangan paru.
Pembesaran atrium kiri ditandai dengan dou&le countour, peningkatan tekanan atrium
kronis akan mengakibatkan se*alisasi dan 2erley lines. =kuran ventrikel kiri
biasanya normal. Adanya pembesaran atrium dan ventrikel kanan merupakan tanda
dari stenosis mitral berat.
78 dapat berupa irama sinus maupun *ibrilasi atrium. P mitral dapat terlihat pada
lead II dan III dan+atau P bi*asik pada :". Pada tahap lebih lanjut dapat terlihat
perubahan aksis yang bergeser ke kanan, 1BBB inkomplit, gelombang 1 tinggi pada
:( atau gelombang S yang dalam pada :/. 9apat disertai pembesaran atrium kanan
dengan adanya gelombang P tinggi pada lead II.
S/"'+$i$ Mi/#l 6## K"#*il#'
Stenosis mitral moderat atau berat ditoleransi buruk pada kehamilan. Peningkatan
cardiac output, kondisi takikardi menurunkan !aktu diastol, sehingga berkontribusi tehadap
peningkatan mean mitral gradient. 9iagnosis ditegakkan berdasarkan e0ho0ardiogra*i. agal
jantung terjadi pada !anita hamil dengan stenosis mitral moderat atau berat, saat trimester
kedua atau ketiga, bahkan dapat terjadi bila sebelumnya tidak terdapat gejala. agal jantung
dapat progresi*. 7dema pulmo dapat terjadi, !alaupun saat itu belum diketahui adanya
stenosis mitral atau terjadi *ibrilasi atrium. Fibrilasi atrium jarang mengakibatkan kejadian
tromboemboli. ejala sisa dapat terjadi pada !anita dengan stenosis mitral ringan, tetapi
se0ara umum tidak berat dan dapat ditoleransi."%
7valuasi e0ho0ardiogra*i berperan penting untuk menentukan intervensi B;: dapat
dilakukan atau tidak. Pemeriksaan ini melihat gangguan katup lainnya untuk menentukan
manajemen stenosis mitral. Adanya regurgitasi trikuspid *ungsional dan regurgitasi aorta
tidak mempengaruhi manajemen pasien, namun adanya stenosis aorta mempengaruhi
manajemen stenosis mitral karena kondisi ini memperburuk hemodinamik pasien.
18
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
19/22
8omplikasi gagal jantung tidak hanya dapat terjadi pada saat kehamilan namun juga
saat post partum tergantung dari gejala dan PAP saat kehamilan."%
Bila terdapat gejala atau hipertensi pulmonal 4G %# mmHg6, maka dilakukan
pembatasan aktivitas dan diberikan beta" selekti* bloker. 9iuretik diberikan bila gejala
berkelanjutan namun dosis tinggi harus dihindari. Antikoagulan terapeutik direkomendasikan
pada kasus *ibrilasi atrium paroksismal atau permanen, trombus atrium kiri, atau ri!ayat
emboli. Pemberian antikoagulan dapat dipertimbangkan pada !anita hamil dengan stenosis
mitral moderat atau berat dan spontaneous echocardiographic contrast pada atrium kiri,
atrium kiri yang besar 4G -# mC+m(6, cardiac outputrendah, atau gagal jantung kongesti*,
karena dalam kondisi ini pasien berisiko sangat tinggi terhadap kejadian tromboemboli."%
Intervensi percutaneous mitral commissurotomy dikerjakan setelah usia kehamilan (#
minggu. Hal ini dapat dipertimbangkan pada !anita dengan NHA kelas III+I: dan+atauperkiraan PAP sistolik G %# mmHg pada e0ho0ardiogra*i !alaupun sudah diberikan terapi
medis, tanpa disertai kontraindikasi dan jika kondisi pasien memungkinkan. 9osis radiasi
harus diminimalkan dan direkomendasikan untuk penggunaan apron abdomen. ;elihat
komplikasi tindakan, intervensi tidak dilakukan pada pasien asimtomatis."%
Persalinan pervaginam dipertimbangkan pada pasien dengan stenosis mitral ringan dan
pasien dengan stenosis mitral moderat atau berat pada NHA kelas I+II tanpa hipertensi
pulmonal. Seksio sesaria dipertimbangkan pada pasien stenosis mitral moderat atau berat
pada NHA kelas III+I: atau hipertensi pulmonal tanpa terapi medis, pada kondisi
percutaneous mitral commissurotomytidak dapat dilakukan atau gagal."%
19
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
20/22
ambar -. 1isiko kardiovaskuler maternal yang dimodi*ikasi ?H.%,/
Pada #'#*'"$i$ #' 6"*"i!$##'
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
21/22
jantung. Pada pemeriksaan *isik didapatkan tekanan darah "##+# mmHg, laju na*as
(-+menit, nadi "#/ +menit irregularly irregular, pulsus de*isit. Ictus cordis terlihat dan
teraba spatium intercostal V ( 0m lateral linea midklavikula kiri, kuat angkat (+), pulsasi
parasternal (+), pulsasi epigastrial (+), Right Ventricular Heave (+). Pada Auskultasi
didapatkanH1 2 3( +menit, irregularly irregular, mid diastolic murmur !" denganpunctum
ma#simum diapex, opening snap 456,pansistolic murmur !$ di lo%er left sternal &order
meningkat dengan inspirasi, ronki basah halus di basal paru 456,pitting edema ekstremitas
in*erior 456. Pada pemeriksaan l#-+#/+iu* didapatkan hipoalbumin, dislipidemia,
hiperurisemia, im&alance electrolyte. Pada pemeriksaan EK& didapatkan atrial *ibrilasi
rapid ventricular response, 1A9, 1:H dimana merupakan gambaran 78 yang sering
ditemukan pada stenosis mitral.
Pada pasien ini dilakukan manajemen gagal jantung dengan pemberian diuretik dan
spironola0tone. 8ontrol rate dilakukan dengan pemberian digoksin. Pen0egahan
tromboemboli dilakukan dengan pemberian antikoagulan heparin. Pemeriksaan
e0hokardiogra*i didapatkan gambaran katup yang memenuhi syarat untuk dilakukan B;:.
DAFTAR PUSTAKA
". ;ann, Kipes, Cibby, Bono!. Braun!aldLs Heart 9isease2 A >etbook o* Dardiovas0ular
;edi0ine. "#th7dition. (#"%. Philadelphia2 7lsevier Saunders.
(. Boudoulas. 7tiology o* valvular heart disease in ("st 0entury. Helleni0 J Dardiol -'2 ")'@
")), (##(.
'. Cilly. Pathophysiology o* Heart 9isease2 A Dollaborative Proje0t o* ;edi0al Students
and Fa0ulty. %th edition. (#"". Baltimore, ;92 Cippin0ott ?illiams M ?ilkins.-. Iung. Pregna[email protected] 0ardia0 0ompli0ations2 A 0onseuen0e o* the burden o*
rheumati0 heart disease in [email protected] A*ri0a. Ar0hives o* Dardiovas0ular 9isease
4(#""6 "#-, '/O'/3. doi2"#."#"/+j.a0vd.(#"".#/.##".
%. [email protected], et al. 7SD guidelines on the management o* 0ardiovas0ular disease
during pregnan0y. 7uropean Heart Journal 4(#""6 '(, '"-$'"3.
doi2"#."#3'+eurheartj+ehr(")
/. Nanna M Stergiopoulos. Pregnan0y Dompli0ated by :alvular Heart 9isease2 An =pdate.
3 m Heart ssoc. (#"-'2e###"(
. akley M ?arnes. Heart disease in pregnan0y (nded. (##. Singapore2 Bla0k!ell.
). Damm, Cus0her, Serruys. >he 7SD tetbook o* 0ardiovas0ular medi0ine. Bla0k!ell.
21
-
7/23/2019 preskas mukhamdamah4
22/22
3. ;urphy M Clyod. ;ayo 0lini0 0ardiology 0on0ise tetbook ' rded. (##. Danada2 ;ayo
Dlini0 S0ienti*i0 Press.
"#. Darapetis J, Bro!n A, et al. 9iagnosis and ;anagement o* A0ute 1heumati0 Fever and
1heumati0 Heart 9isease in Australia2 An 7viden0e Base 1evie!. (##/ National Heart
Foundation o* Australia.
"". ?alsh, Fang, Fuster. HurstLs the heart manual o* 0ardiology "'thed. Singapore (#"'
'(2')#@')).
"(. Dra!*ord. Durrent diagnosis and treatment 0ardiology. ;0ra! and Hill (#"- "32(-)@
(".
"'. ?H 7pert Donsultant >eam. 1heumati0 Fever and 1heumati0 Heart 9isease. 1eport
o* a ?H 7pert Donsultation. (##-. eneva, (3 0tober$" November (##".
"-. Darapetis J, ;09onald ;. A0ute 1heumati0 Fever. Can0et (##% '//2"%%@"/).
"%. Nishimura, et al. (#"- AHA+ADD valvular heart disease guidelines2 ee0utive summary.
JADD :ol. /', No. ((, (#"-.http2++d.doi.org+"#."#"/+j.ja00.(#"-.#(.%'.
22