Preskas DHF Dr.ajeng
-
Upload
muhammad-yudha -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Preskas DHF Dr.ajeng
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
1/26
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama : Tn.P
Umur : 19 tahunJenis kelamin : Laki-laki
TTL : Serang, 01 September 1996
gama : !slam
lamat : "iterep "iruas Serang #anten
$asuk %S : 0& $aret '016
II. Anamnesa
(ilakukan se)ara aut*anamnesis pa+a tanggal 0 $aret '016
• eluhan utama :(emam
• eluhan tambahan :
$enggigil, mual, muntah, pusing
%ia/at pen/akit sekarang:
Pasien +atang ke !( %umah Sakit (r.(raat Prairanegara Serang +engan
keluhan +emam. (emam +irasakan seak hari sebelum masuk rumah sakit 2S$%S3.
Pa+a aaln/a,+emam bersi4at naik turun namun sekarang +emam terus meninggi
sepanang hari. Pasien pernah ber*bat ke puskesmas namun ti+ak a+a perubahan.
Pasien mengatakan panasn/a sempat turun +i hari ke 5 +an &, kemu+ian 1 hari S$%S
kembali meninggi. (emam +isertai menggigil tanpa a+a mimisan maupun gusi
ber+arah. Pasien mengatakan pa+a ke+ua tangan +an kakin/a ter+apat bintik-bintik
merah /ang timbul 1 hari S$%S.
Pasien mengatakan merasa mual +an sempat muntah 1 )air tanpa +arah
setelah makan. Na4su makan menurun seak aal +emam. Ti+ak a+a gangguan pa+a
# +an ##. Pasien mengeluh kepala se+ikit pusing, ti+ak mengeluh batuk +an
pilek.
Pasien ti+ak sehabis pergi keluar k*ta. Pasien mengatakan tetangga +i sekitar
tempat tinggaln/a a+a /ang se+ang men+erita (#(.
%ia/at pen/akit +ahulu :
7ipertensi 2-3
($ 2-3 sma 2-3
1
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
2/26
Jantung 2-3
%ia/at pen/akit keluarga :
7ipertensi 2-3
($ 2-3 sma 2-3
Jantung 2-3
III. Pemeriksaan Fisik
ea+aan umum : Tampak sakit se+ang
esa+aran : "*mp*s mentis
Tan+a 8ital : Tensi : 1100 mm7g
Na+i : ;; menit
Lau napas : '1 menit
Suhu : 5,< "
Status Generalis
a3 epala : N*rm*)ephale
b3 %ambut : =arna hitam
)3 $ata :*nungti>a anemis 2--3, sklera ikterik 2--3
+3 7i+ung : P"7 -, sekret ?
e3 Telinga: Sekret --, serumen --, n/eri tekan tragus --
43 $ulut : Peri*ral sian*sis ? g3 Leher : Pembesaran kelenar getah bening 2-3
h3 "*r :
o !nspeksi : iktus k*r+is ti+ak terlihat
o Palpasi : iktus k*r+is teraba
o Perkusi : batas atas antung !"S 5 linea parastenal kiri
batas kanan antung !"S linea parasternal kanan
batas kiri antung !"S linea mi+)la>i)ula kiri
o uskultasi : #un/i antung ! @ !! reguler, all*p 2-3, $urmur 2-3
i3 Pulm* :
o !nspeksi : Pergerakan +a+a simetris saat statis +an +inamiso Palpasi : Aremitus taktil +an >*kalis simetris +i seluruh lapang
paru
o Perkusi : S*n*r pa+a ke+ua lapang paru kiri +an kanan.
o uskultasi : Suara na4as >esikuker, rh*nki 2--3, heeBing 2--3
3 b+*men :
o !nspeksi : Perut tampak +atar
o uskultasi : #ising usus C
o Perkusi : Timpani pa+a ke & kua+ran ab+*men, shi44ting +ullnes
2-3
o Palpasi : Un+ulasi -, hepat*spen*megali -, n/eri tekan -
2
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
3/26
k3 Dkstremitas :
Superi*r !n4eri*r
kral hangat CC CC
D+ema - - - -
Capillary Refill E ' +etik E ' +etik
ptekie CC CC
IV. Pemeriksaan penunjan
HB HT Trombosit
Leukost
03/03/16 -13.23
17,9
50,5
19.000 2990
03/03/16 –18,36
16,6
49,26
15.000 3280
04/03/16 –10.33
16,1
46,77
17.000 3610
05/03/16 –06.56
16,2
47,11
15.000 3690
06/03/16 –07.28
16,7
49,58
29.000 4020
07/03/16 –07.45
16,4
48,78
****** 3620
07/03/16 –18.03
16,6
48 128.000 4960
08/03/16 –18.03
15,8
47,34
219.000 3410
emeriks!!" #i$!% 03/03/16 13.23!r!meter H!si% &i%!i
'u(uk!").T+i - / "e &e!ti
).!r!t+i - / "e &e!ti ).!r!t+i B - / "e &e!ti
).!r!t+i - / "e &e!ti ).T+i H /+os &e!ti
3
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
4/26
1/160).!r!t+i H - / "e &e!ti ).!r!t+i BH - / "e &e!ti ).!r!t+i H - / "e &e!ti
Tes )ero%oi 03/03/1615.10
e"ue
/+os
e"ue
/+os
V. Dian!sis Kerja
(7A gra+e !!
VI. Dian!sis "an#in
T/ph*i+ Ae>er (emam )hikungun/a
VII. Penatalaksanaan
!8A( %L '0 tpm
!n F$G 11' am
P"T 00mg tab 51
VIII. Pemeriksaan Anjuran
7'TL per 1' am
I$. Pr!n!sis
(ubia a+ b*nam
F!ll!% up
Tanggal A*ll* up Terapi
$aret '016 S: +emamC, mualC,
F:1000mmhg,
'1,5,,;;, ptekie 2C3
: (7Agr !!
P:
!8A( %L '0 tpm
!n F$G 11' am
P"T 00mg tab 51
$aret '016 S: +emam-, mual-, n/eri
F: 10060mmhg, '0, 56,;,
;6, ptekie 2C3
: (7A gr !!
P:
!8A( %L '0 tpm
!n F$G 11' am
P"T 00mg tab 51; $aret '016 S: Ti+ak a+a keluhan
F: 1000mmhg, '0, 56,6,
;6
: (7A gr !!
#LPL
P:
Psi+ii 5 1 )ap
%aniti+in '1
4
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
5/26
TIN&AUAN PUSTAKA
Demam "er#ara' Denue
De(inisi
(#( a+alah tera+in/a keb*)*ran plasma /ang +isebabkan *leh meningkatn/a
permeabilitas pembuluh +arah 2>as)uler3. Pen/akit +emam ber+arah +engue 2(#(3
a+alah pen/akit menular /ang +isebabkan *leh >irus +engue +an +itularkan melalui
gigitan n/amuk Aedes aegypti. Pen/akit ini +apat men/erang semua *rang +an +apat
mengakibatkan kematian, terutama pa+a anak serta sering menimbulkan abah. Jika
n/amuk Aedes aegypti menggigit *rang +engan +emam ber+arah, maka >irus +engue
5
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
6/26
masuk ke tubuh n/amuk bersama +arah /ang +iisapn/a. (i +alam tubuh n/amuk,
>irus berkembang biak +an men/ebar ke seluruh bagian tubuh n/amuk, +an sebagian
besar bera+a +i kelenar liur. Selanutn/a aktu n/amuk menggigit *rang lain, air liur
bersama >irus +engue +ilepaskan terlebih +ahulu agar +arah /ang akan +ihisap ti+ak
membeku, +an pa+a saat inilah >irus +engue +itularkan ke *rang lain. (i +alam
tubuh manusia, >irus berkembang biak +alam sistim retikul*en+*telial, +engan target
utama >irus +engue a+alah P" 2 Antigen PresentingCells 3 +i mana pa+a umumn/a
berupa m*n*sit atau makr*4ag aringan seperti sel up44er +ari hepar +apat uga
terkena.8iremia timbul pa+a saat menelang geala klinik tampak hingga - hari
setelahn/a. 8irus bersirkulasi +alam +arah peri4er +i +alam sel m*n*sitmakr*4ag, sel
lim4*sit # +an sel lim4*sit T.
Epi#emi!l!i
!n4eksi >irus +engue merupakan masalah kesehatan gl*bal. (alam tiga +eka+e
teakhir tea+i peningkata angka kea+ian pen/akit tersebut +i berbagai negara /ang
+apat menimbulkan kematian sekitar kurang +ari 1H. ea+ian luar biasa pen/akit
telah +ilap*rkan +ari berbagai negara. Pen/akit +engue terutama +itemukan +i +aerah
tr*pis +an suntr*pis +engan sekitar ', mil/ar pen+u+uk /ang mempun/ai risik*
untuk terangkit pen/akit ini. (iperkirakan setiap tahun sekitar 0 uta manusia
terin4eksi >irus +engue /ang 00.000 +i antaran/a memerlukan raat inap, +an
hampir 90H +ari pasien raat inap a+alah anak-anak. sia tenggara +engan umlah
pen+u+uk sekitar 1,5 mil/ar merupakan +aerah en+emis, !n+*nesia bersama +engan
#angla+esh, !n+ia, $ala+ea, m/anmar, Sri Lanka, Thailan+ +an Tim*r Leste
termasuk kateg*ri en+emik.
)ara Penularan
Ter+apat tiga 4akt*r /ang memegang peranan pa+a penularan in4eksi >irus
+engue, /aitu manusia, >irus, +an >ekt*r perantara. 8irus +engue +itularkan kepa+a
manusia melalui gigitan n/amuk e+es aeg/pti. N/amuk e+es alb*pi)tus, e+es
p*l/nesiensis +an beberapa spesies /ang lain +apat uga menularkan >irus ini, namun
merupakan >ekt*r /ang kurang berperan. N/amuk e+es tersebut +apat mengan+ung
>irus +engue pa+a saat menggigit manusia /ang se+ang mengalami >iremia.
emu+ian >irus /ang bera+a +i kelenar liur berkembang biak +alam aktu ;-10 hari
2etrinsi) in)ubati*n peri*+3 sebelum +apat +itularkan kembali kepa+a manusia pa+a
6
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
7/26
saat gigitan berikutn/a. 8irus +alam tubuh n/amuk betina +apat +itularkan kepa+a
telurn/a 2trans*>anan transmissi*n3, namun perann/a +alam penularan >irus ti+ak
penting. Sekali >irus +apat masuk +an berkembangbiak +i +alam tubuh n/amuk,
n/amuk tersebut akan +apat menularkan >irus selama hi+upn/a 2in4ekti43. (i tubuh
manusia, >irus memerlukan aktu masa tunas &6 hari 2intrinsi) in)ubati*n peri*+3
sebelum menimbulkan pen/akit. Penularan +ari manusia kepa+a n/amuk han/a +apat
tera+i bila n/amuk menggigit manusia /ang se+ang mengalami >iremia, /aitu ' hari
sebelum panas sampai hari setelah +emam timbul.
Pat!enesis
Pat*genesis in4eksi >irus +engue berhubungan +engan: 1.4akt*r >irus, /aitu
ser*tipe, umlah, >irulensi, '. Aakt*r penamu, /aitu genetik usia, statu giBi, pen/akit
k*m*rbi+ +an interaksi antara >irus +engan penamu, 5. Aakt*r lingkungan , musim,
)urah huan, suhu u+ara, kepa+atan pen+u+uk, +an kesehatan lingkungan.
Peran sistem imun +alam in4eksi >irus +engue a+alah
• !n4eksi pertama kali 2primer3 menimbulkan kekebalan seumur hi+up untuk
ser*tipe pen/abab
• !n4eksi sekun+er +engan ser*tipe berbe+a pa+a umumn/a memberikan
mani4estasi klinis /ang lebih berat +iban+ingkan +engan in4eksi primer
•#a/i /ang baru lahir +ari ibu /ang memiliki antib*+i +apat menunukkan
mani4estasi klinis berat alaupun pa+a in4eksi primer
• Perembesan plasma sebagai tan+a karakteristik unutuk (#( tera+i pa+a
saat umlah >irus +alam +ara enurun
• Perembesan plasma tera+i +alam aktu singkat 2'&-&; am3 +an
pemeriksaan pat*l*gi ti+ak +itemukan kerusakan +ari sel en+*tel pembuluh
+arah
!mun*pat*genesisSe)ara umum pat*genesis in4eksi >irus +engue +iakibatkan *leh interaksi
berbagai k*mpenen +ari resp*n imun atau reaksi in4lamasi /ang tera+i se)ara
terintegrasi. Sel imun /ang paling penting +alam berinteraksi +enan >irus +engue
/aitu sel +en+rit, m*n*sitmakr*4ag, sel en+*tel +an tr*mb*sit. kibatn/a akan
+ikeluarkan berbagai me+iat*r antara lain sit*kin, peningkatna akti>asi sistem
k*mplemen , serta skti4asi sel lim4*sit T.
%esp*n imun hum*ral
7
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
8/26
(iperankan *leh sel Lim4*sit # +engan menghasilkan antib*si spesi4ik
terha+ap >irus +engue. ntib*+i spesi4ik terha+ap satu >irus +engue +apat
menimbulkan reaksi silang +engan ser*tipe lain selama enam bulan. ntib*+i
/ang +ihasilkan +apat menguntungkan +alam arti melin+ungai +iri tera+in/a
pen/akit, namun seblaikn/a +apat pula mena+i pemi)u tera+i in4eksi /ang
berat melalui mekanisme antib*+/-+epen+ent en)han)ement 2(D3
ntib*+i anti +engue /ang +ibentuk umumn/a berupa imun*gl*bulin 2!g3
+engan akti4itas /ang berbe+a. ntib*+i terha+ap pr*tein D +apat ber4ungsi
baik untuk netralisasi maupun berperan +alam mekanisme (D. ntib*+i NS1
berperan +alam menghan)urkan 2lisis3 sel /ang terin4eksi melalui bantuan
k*mplemen
%esp*n imun seluler
Iang berperan a+alah sel lim4*sit T 2sel T3. Sama +engan resp*n imun
hum*ral, +apat ugan menguntungkan sehingga ti+ak menimbulkan pen/akit
atau han/a berupa in4eksi ringan, namun uga +apat sebalikn/a +apat
merugikan bagi penamu. Sel T spesi4ik pa+a penamu +apat mengenali sel
/ang terin4eksi >irus +engue +an menimbulkan beragam reaksi berupa
pr*li4erasi sel T, menghan)urkan sel terin4esi +engue, serta memr*+uksisit*kin. (iketahui baha "(& maupun "(; +apat men/ebabkan lisis sel
target /ang terin4eksi +engue. "(& lebih ban/ak sebagai penghasil sit*kin
seballikn/a "(; lebih berperan sebgaia lisis sel target.
$ekanisme aut*imun
(iantara k*mp*nen >irus /ang paling berperan a+alah pr*tein D, pr$ +an
NS1. Pr*tein /ang paling berperan +alam mekanisme in4eksi +engan >irus
+engue a+alah NS1. Sel en+*tel /ang +iakti4asi *leh anntib*+i terha+ap
pr*tein NS1 +engue tern/ata +apat mengekspresikan sit*kin, kem*kin +an
m*lekul a+hesi, selain NS1 tern/a pr$ uga +apat mn/en/ebabkan reaksi
aut*imun. Pr*ses aut*imun ini +i+uga kuat karena kesamaan atau kemiripan
antara pr*ses NS1 +an pr$ +engan k*mp*nen tertentu /nag ter+apat pa+ asel
en+*tel +an tr*mb*sit /ang +isebut +engan m*le)ular mimi)r/. ut*antib*+i
/ang +imaksu+ mengakibatkan sel /ang mengan+ung m*lekul hasil ikatan
antara ke+uan/a akan +ihan)urkan *leh makr*4ag atau mengalami kerusakan.
8
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
9/26
kibtan/a pa+a tr*mb*sit tera+i penghan)uran sehingga men/ebabkan
tr*mb*sit*penia +an pa+a sel en+*tel tera+i pningkatan permeablitas /ang
mengakibatkan pembesaran plasma.
*ani(etasi Klinis
(imulai +engan +emam tinggi, men+a+ak, k*ntin/u, ka+ang bi4asik,
berlangsung antara '- hari. (emam +isertai geala lain /ang sering +itemukan pa+a
+emam +engue seperti muka kemerahan 24a)ial 4lusing3, an*reksia, mialgia +an
artralgia. eala lain seperti n/eri epigastrium, mual, muntah, ka+ang +isertai n/eri
tengg*r*k. Aaring +an k*nungti>a kemerahan. (emam +apat men)apai suhu &0
+eraat )el)ius, +an +apat +isertai keang +emam. $ani4estasi per+arahan +apat
+engan ui t*urniuet p*siti4, pteki sp*ntan +itemukan +i +aerah ekstremitas, aksila,
muka +an palatum m*le. Dpistaksis +an per+arahan gusi +apat +itemkan, ka+ang
+isertai per+arahan ringan +i saluran )erna, hematuria lebih arang +itemukan. %uam
+apat +itemukan pa+a 4ase aal sait, namun berlangsung singkat. 7epat*megali
+itemukan seak 4ase +emam +engan pembesaran >ariasi antara '-& )m +ibaah arkus
)*sta. Namun hepat*megali sering +itemukan pa+a (#( +engan s/*k.
9
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
10/26
Tabel temuan klinik +emam +engue klasik, +emam )hikungun/a +an +emam ber+arah
+engue +,-
eterangan: 1CK1-'H 'CK'6-0H 5CK1-H &CK6-100H
Tabel eala k*nstitusi*nal n*n-spesi4ik +emam ber+arah +engue +an +emam
)hikungun/a berbe+a bermakna se)ara statistik ba/i +i baah bulan +,-
10
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
11/26
Sin#r!m irus
Pa+a ba/i, anak-anak +an +easa /ang telah terin4eksi >irus +engue terutama untuk
/ang pertama kali +apat menunukkan mani4estasi /ang ti+ak khas, /ang sulit
+ibe+akan +engan +emam akibat in4esi >ius lain. %uam makul*papular +apat
men/ertai +emam atau pa+a saat pen/embuhan. eala gangguan saluran napas +an
pen)ernaan sering +itemukan.
Peralan pen/akit
Sin+r*m >irus akan sembuh sen+iri 2sel4 limte+3, namun +ikhaatirkan apabila
+ikemu+ian hari terkena in4eksi /ang ke+ua, mani4estasi klinis /ang +i+erita akan leih
berat berupa +emam +engue, +emam ber+arah +engue atau epan+e+ +engue.
(emam +engue
Sering +itemukan pa+a anak besar, remaa +an +easa. Stelah melalui masa inkubasi
+nga rata-rata &-6 hari 2rentang 5-1& hari3, timbul geala berupa +emam, mialgia, sakit
punggung +an geala /ang ti+ak spesi4ik seperti rasa lemah, an*reksia +an gangguan
rasa ke)ap. (emam pa+a umumn/a timbul men+a+ak, tinggi 259-&0*"3, terus-
menerus, biasan/a berlangsung antara '- hari. Pa+a hari ketiga biasan/a +emam
turun namun sasih +iatas n*rmal +an kemu+ian suhu naik kembali, p*la ini +isebut
sebagai bi4astik. (emam +isertai mialgia, sakit punggung, atralgia, muntah 4*t*4*bia,
+an n/eri retr**rbital pa+a saat mata +igerakkan atau +iteka. eala lain +apat
+itemukan berupa gangguan pen)ernaan, n/eri perut, sakit tengg*r*k +an +epresei.
Pa+a hari ke 5 atau ke & +itemukan ruam makul*papular. %uam ini segera berkurang
a+i sering luptari perhatian. Pa+a masa pen/embuhan timbul ruam iakai +an tangan
berupa ruam makul*palpular +an ptekie +isertai ber)ak putih +apat +isertai rasa gatal
/ang +isebut sebagai ruam k*n>alensens. $ani4estasi per+arahan pa+a umumn/a
sangat ringan berupa ui turniuet /ang p*siti4 2 ≥ 10 ptekie +alam aria ',;',; )m3
atau beberapa ptekie sp*ntan.
(emam ber+arah +engue
(imulai +engan +emam tinggi, men+a+ak, k*ntin/u, ka+a bi4asik, berlangsung
antara '- hari. (emam +isertai geala lain /ang sering +itemukan pa+a +emam
+engue seperti muka kemerahan 24a)ial 4lusing3, an*reksia, mialgia +an artralgia.
eala lain seperti n/eri epigastrium, mual, muntah, ka+ang +isertai n/eri tengg*r*k.
Aaring +an k*nungti>a kemerahan. (emam +apat men)apai suhu &0*", +an +apat
+isertai keang +emam. $ani4estasi per+arahan +apat +engan ui t*urniuet p*siti4,
pteki sp*ntan +itemukan +i +aerah ekstremitas, aksila, muka +an palatum m*le.
11
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
12/26
$ani4estasi per+arahan +apat +engan ui t*urniuet p*siti4, pteki sp*ntan +itemukan
+i +aerah ekstremitas, aksila, muka +n palatu m*le. Dpistaksis +an per+arahan gusi
+apat +itemkan, ka+ang +isertai per+arahan ringan +i saluran )erna, hematuria lebih
arang +itemukan. %uam +apat +itemukan pa+a 4ase aal sait, namun berlangsung
singkat. 7epat*megali +itemukan seak 4ase +emam +engan pembesaran >ariasi antara
'-& )m +ibaah arkus )*sta. Namun hepat*megali sering +itemukan pa+a (#(
+engan s/*k.
Peralanan pen/akit +emam +engue
Ter+iri +ari tiga 4ase /aitu 4ase +emam, 4ase kritis +an 4ase k*n>alensens.
1. Aase +emam
Pa+a kasus ringan semua tan+a +an geala hilang seiring +engan
menghilangn/a +emam. Penurunan +emam tera+i se)ra lisis, artin/a suhu
tubuh menurun segera, ti+ak se)ara bertahap. 7ilangn/a +emam +iikuti
+engan berkeringat +an perubahan lau na+i +an tekan +arah. Pa+a kasus berat
tera+i keb*)*ran plasma /ang bermakna sehingga akan menimbulan
h*p*>*lemi +an ika berat +apat menimbulkan s/*k.
'. Aase kritis atau 4ase s/*k
Terai pa+a saat +emam turun, pa+a saat ini tera+i pun)ak keb*)*ran plasma
sehingga pasien +apat mengalami s/*k. =aspa+a +engan mengalami tan+a
+an geala /ang men+ahului s/*k 2arning signs3. =arning sign umumn/a
tera+i menlang akhir 4ase +emam /aitu anntara hari sakit ke 5-, muntah
terus menerus +an n/eri perut hebat merupakan petunuk aal perembesan
plasma. Pasie tampak lesu, tetepi pa+a umumn/a masih sa+ar. Per+arahan
muk*sa sp*ntan atau per+arahan +i tempat penambilan +arah merupakan
mani4estasi per+arahan penting. 7epat*megali +an n/eri perut sering
+itemukan. Penurunan umlah tr*mb*sit /ang )epat +an pr*gresi4 mena+i
+ibaah 100.000 selmm5 serta kenaikan hematr*krit +i atas +asar merupakan
tan+a perembesan plasma +an pa+a umumn/a +i+ahului +engan leuk*penia 2
≤ 000 selmm53.
Peningkatan hemat*krit +i atas +asar merupakan salah stu tan+a paling aal
/ang sensiti4 +alam men+eteksi keb*)*ran plasma /ang umumn/a
berlangsung selama '&-&; am. Peningkatan hemat*krit men+ahului
perubahan tekana +arah serta >*lume na+i, *leh karena itu pengukuran
hemat*krit berkala sangat penting, apabila makin meningkat berarti kebutuhan
12
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
13/26
)airan intra>ena untuk empertahankan >*lume intra>askular bertambah,
sehingga penggantian )airan /ang a+ekuat +apat men)egah s/*k hip*>*lemi.
5. Aase pen/embuhan
pabila pasien +aat emlalui 4ase kritis /ang berlangsng '&-&; am, tera+i
reabsr*psi )airan +ari ruang ktra>askular ke +alam ruang intra>askular /ang
berlangsung se)ara bertahap pa+a &;-' anm berikutn/a. ea+aan umum +an
na4su makan membaik, geala gastr*intestinal mere+a, +an +iuresis men/usul
kemu+ian. Pa+a beberapa pasien +apat +itemukan ruam k*n>alesens. Jumla
leuk*sit mulai meningkat segera setelah penurunan suhu tubuh namun
pemulhan umlah tr*mb*sit umumn/a lebih lambat.
Dian!sis
#er+asarkan kriteria =7F '011 untuk +iagn*sis (emam #er+arah (engue:
a. riteria linis
(emam
(emam men+a+ak terus menerus '- hari tanpa sebab /ang elas. Tipe +emam
bi4asik 2 saddleback 3.
(emam #i4asik pa+a (emam #er+arah (engue
$ani4estasi per+arahan, salah satu tergantung:
• Ui t*rniket 2C3
• Pete)hie, ekhim*sis ataupun purpura• per+arahan muk*sa traktus gastr*intestinal, epistaksis, per+arahan gusi
• hematemesis +an melena
• 7epat*megali
• egagalan sirkulasi 2tan+a-tan+a s/*k3: ekstremitas +ingin, na+i )epat
+an lemah, sist*lik kurang 90 mm7g, +an tekanan +arah menurun
sampai ti+ak terukur, kulit lembab, pen/empitan tekanan na+i 2E '0
mm7g3, )apillar/ re4ill time memanang 2M' +etik3 +an pasien tampak
gelisah. riteria Lab*rat*ris
13
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
14/26
1. Tr*mb*sit*penia 2tr*mb*sit E 100.000 ul3
'. 7em*k*nsentrasi 2peningkatan 7t '0H atau penurunan 7t '0H
setelah men+apat terapi )airan3.
Penegakan +iagn*sis (emam #er+arah (engue ber+asarkan atas ' kriteria
klinis +itambah tr*mb*sit*penia +an hem*k*nsentrasi atau peningkatan
hemat*krit.
Pembagian +eraat (emam #er+arah (engue menurut =7F ialah :
Dian!sis "an#in
#erbagai pen/akit /ang +isebabkan *leh in4eksi >irus, bakteri, maupun parasit pa+a
4ase aal pen/akit /ang men/erupai
!n4eksi >irus
Seperti >irus )hikungun/a +an pen/aki+ in4eksi >irus lain seperti )ampak,
)ampak erman +an >irus lain /ang menimbulkan ruam, >irus eipstein-barr,
enter*>irus, in4luenBa, hepatitis +an hanta>irus.
!n4eksi bakteri
$ening*k*kus, lept*spir*sis, +emam ti4*i+, meil*i+*sis, pen/akit riketsia,
+emam skarlet !n4eksi parasit
$alaria
Pemeriksaan Penunjan
La/!rat!rium
Tr*mb*sit*peni +an hem*k*nsentrasi merupakan kelainan /ang selalu +itemukan
pa+a (#(. Penurunan umlah tr*mb*sit E 100.000pl biasa +itemukan pa+a hari ke-5
sampai ke-; sakit, sering tera+i sebelum atau bersamaan +engan perubahan nilai
14
I Demam #isertai ejala ti#ak k'as #an satu0satun1a mani(estasi
per#ara'an iala' uji turniket 2
II Seperti #erajat I3 #isertai per#ara'an sp!ntan #i kulit atau
per#ara'an lainIII Di#apatkan keaalan sirkulasi3 1aitu na#i 4epat #an #alam3
tekanan na#i menurun 567 mm83 'ip!tensi3sian!sis sekitar mulut3
kulit #inin #an lem/a/3 tampak elisa'
IV S1!k /erat3 na#i ti#ak #apat #ira/a #an tekanan #ara' ti#ak
terukur
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
15/26
hemat*krit. 7em*k*nsentrasi /ang +isebabkan *leh keb*)*ran plasma +inilai +ari
peningkatan nilai hemat*krit.
Penurunan nilai tr*mb*sit /ang +isertai atau segera +isusul +engan peningkatan
nilai hemat*krit sangat unik untuk (#(, ke+ua hal tersebut biasan/a tera+i pa+a saat
suhu turun atau sebelum s/*k tera+i. Perlu +iketahui baha nilai hemat*krit +apat
+ipengaruhi *leh pemberian )airan atau *leh per+arahan. Jumlah leuk*sit bisa
menurun 2leuk*penia3 atau leuk*sit*sis, lim4*sit*sis relati4 +engan lim4*sit atipik
sering +itemukan pa+a saat sebelum suhu turun atau s/*k. 7ip*pr*teinemi akibat
keb*)*ran plasma biasa +itemukan. +an/a 4ibrin*lisis +an ganggungan k*agulasi
tampak pa+a pengurangan 4ibrin*gen, pr*tr*mbin, 4akt*r 8!!!, 4akt*r !!, +an
antitr*mbin !!!. PTT +an PT memanang pa+a sepertiga sampai setengah kasus (#(.
Pen4itraan
Pa+a pemeriksaan ra+i*l*gi +an US kasus (#(, ter+apat beberapa kelainan
/ang +apat +i+eteksi /aitu, +ilatasi pembuluh +arah paru, e4usi pleura, kar+i*megali
+an e4usi perikar+, hepat*megali, )airan +alam r*ngga perit*neum, penebalan +in+ing
>esi)a 4elea.
Is!lasi irus
$erupakan )ara /ang paling baik untuk +iagn*sis lab*rat*rium a+ann/a in4eksi
+engue karena langsung mengetahui enis >irus pen/ebab. Namun ban/ak ken+ala
untuk is*lasi >irus ini karena +ibutuhkan umlah >irus /ang ban/ak pa+a sampel
+arah, +imana hal ini tera+i pa+a saat >iremia /ang berlangsung singkat han/a
beberapa hari. Selain itu +ibutuhkan aktu /ang lama +alam pengeraann/a serta
memerlukan peralatan /ang khusus +an mahal termasuk untuk i+enti4ikasi >irusn/a.
8iremia pa+a pasien +engan in4eksi +engue sangatlah pen+ek, /aitu mun)ul pa+a
' ? 5 hari sebelum *nset +emam +an bertahan hingga & ? hari saat sakit. Selama
peri*+e ini, asam nukleat >irus +an antigen >irus +apat ter+eteksi.
• NS9 antien test 2 Platelia Denue NS9 A assa1 3
Pemeriksaan untuk (7A /ang pertama kali +iperkenalkan tahun '006 *leh Bio-
Rad Laboratories, +apat men+eteksi +ihari pertama panas sebelum antib*+/ +apat
ter+eteksi hari kemu+ian. Sensiti>itas tinggi pa+a 1-' hari +emam +an kemu+ian
menurun setelahn/a.
Deteksi resp!n imun serum
o 8emalutinati!n In'i/iti!n Test +8I test-
15
http://en.wikipedia.org/wiki/Bio-Rad_Laboratorieshttp://en.wikipedia.org/wiki/Bio-Rad_Laboratorieshttp://en.wikipedia.org/wiki/Bio-Rad_Laboratorieshttp://en.wikipedia.org/wiki/Bio-Rad_Laboratorieshttp://en.wikipedia.org/wiki/Bio-Rad_Laboratories
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
16/26
Ui ini sensiti4 tapi ti+ak spesi4ik 2ti+ak +apat menunukkan tipe >irus
/ang mengin4eksi. ntib*+/ 7! bertahan M&; tahun, maka )*)*k untuk ui
ser*epi+emi*l*gi. Untuk +iagn*sis pasien, kenaikan titer k*n>alesen & +ari
titer serum akut atau titer tinggi 2M1';03 baik pa+a serum akut atau k*n>alesen
+ianggap +i+uga keras p*siti4 in4eksi +engue /ang baru tera+i 2presumti4 C3.
o )!mplement (i:ati!n test +uji )FT-
Ti+ak ban/ak +ipakai se)ra luas untuk tuuan menegakkan +iagn*sis,
sulit untuk +ilakukan butuh petugas /ang sangat terlatih.
o Uji neutralisasi
$erupakan pemeriksaan /ang paling sensiti4 +an spesi4ik, met*+e
/ang paling sering +ipakai a+alah plaue re+u)ti*n netraliBati*n test 2P%NT3.
Pemeriksaan ini maha, butuh aktu, se)ara teknik )ukup rumit *leh karena itu
arang +ilakukan +i lab*raturium klinik.
o Imun! ser!l!i #ilakukan pemeriksaan I* #an IG ter'a#ap
#enue.
!g$: ter+eksi mulai hari ke 5-, meningkat sampai minggu ke-5,
menghilang setelah 60-90 hari. !g: pa+a in4eksi primer, !g mulai ter+eteksi
pa+a hari ke-1&, pa+a in4eksi sekun+er !g mulai ter+eteksi hari ke-'. Jika
!g$ C se+angkan !g ? maka in4eksi primer, iak !g$ C !g C maka in4eksi
sekun+er, !g$ ? !g C pernah terin4eksi, +an ika !g$ ? !g ? ti+ak a+a
in4eksi.
Parameter hemat*l*gi
Parameter hemat*l*gi terutama pemeriksaan hitung leuk*sit, nilai
hemat*krit +an umlah tr*mb*sit sangat penting +an merupakan bagian +ari+iagn*sis klinis +emam ber+arah +engue.
o Pa+a aal 4ase +emam hitung leuk*sit +apat n*rmal atau +engan
peningkatan neutr*4il, selanutn/a +iikuti penurunan umlah leuk*sit
+an neutr*4il, /ang men)apai titik teren+ah pa+a akhir 4ase +emam.
Perubahan umlah leuk*sit 2E000 selmm53 +an rati* +imana antara
neutr*4il +an lim4*sit berguna +alam mempre+iks masa kritis
perembesan plasma. (ering kali +itemukan lim4*sit*sis relati4 +engan
16
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
17/26
peningkatan lim4*sit atipik pa+a akhir 4ase +emam +an saat masuk 4ase
k*n>alesens.
o Pa+a aal 4ase +emam umlah tr*mb*sit n*rmal, kemu+ian +iikuti *leh
penurunan. Tr*mp*sit*penia +ibaah 100.000L $!+!t
$itemuk!" +!$! $em!m $e"ue, "!mu" se%!%u
$itemuk!" +!$! B. e"uru"!" me"$!$!k $ib!:!
100.000L ter(!$i +!! !kir !se $em!m mem!suki !se
kritis !t!u s!!t +e"uru"!" suu. Trombosito+e"i!
umum"! $i!"t!r! !ri s!kit ke ti! s!m+!i ke $e%!+!",
$!" seri" me"$!u%ui +e"i"k!t!" em!tokrit. ;um%!
trombosit berubu"!" $e"!" $er!(!t +e"!kit B.
is!m+i" itu ter(!$i !"u!" u"si trombosit.
erub!!" i"i ber%!"su" si"k!t $!" kemb!%i "orm!%
$!%!m !se +e"embu!".o !$! !:!% $em!m "i%!i em!tokrit m!si "orm!%.
e"i"k!t!" ri"!" umum"! $iseb!bk!" o%e $em!m
ti"i!"oreksi! $!" mu"t!. e"i"k!t!" em!tokrit
%ebi $!ri 20< meru+!k!" t!"$! $!ri !$!"! kebo=or!"
+%!sm!. Trombosito+e"i $i b!:! 100.000L $!"+e"i"k!t!" em!tokrit %ebi $!ri 20< meru+!k!"
b!i!" $!ri $i!"osis k%i"is B. H!rus $i+er!ti!"
b!:! "i!%i em!tokrit $!+!t $i!kib!tk!" o%e
+e"!"ti!" =!ir!" $!" !$!"! +er$!r!!".
Penatalaksanaan
Pa+a +asarn/a peng*batan (#( bersi4at sup*rti4, /aitu mengatasi
kehilangan )airan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler
+ansebagai akibat per+arahan. Pasien (( +apat ber*bat alan se+angkan
pasien (#( +iraat +i ruang peraatan biasa. Tetapi pa+a kasus (#( +engan
k*mplikasi +iperlukan peraatan intensi4. Untuk +apat meraat pasien (#(
+engan baik, +iperlukan +*kter +anperaat /ang terampil, sarana lab*rat*rium
/ang mema+ai, )airan kristal*i+ +ank*l*i+, serta bank +arah /ang senantiasa
siap bila +iperlukan. (iagn*sis +ini +an memberikan nasehat untuk segera
+iraat bila ter+apat tan+a s/*k, merupakan hal /ang penting untuk
17
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
18/26
mengurangi angka kematian. (i pihak lain, peralanan pen/akit (#( sulit
+iramalkan. Pasien /ang pa+a aktu masuk kea+aan umumn/a tampak baik,
+alam aktu singkat +apat memburuk +anti+ak tert*l*ng. un)i keberhasilan
tatalaksana (#(SS( terletak pa+a ketrampilan para +*kter untuk +apat
mengatasi masa peralihan +ari 4ase +emam ke 4ase penurunan suhu 24ase kritis,
4ase s/*k3 +engan baik.
9. Tatalaksana kasus tersanka D"D
18
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
19/26
6. D"D #erajat I #an II tanpa peninkatan 'emat!krit
19
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
20/26
20
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
21/26
;. D"D #erajat II #enan peninkatan 8t < 67=
21
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
22/26
>. Tatalaksana kasus D"D #erajat III #an IV
K!mplikasi
• Dnse4al*pati +engue +apat tera+i pa+a (#( +engan maupun tanpa s/*k.
Dnse4al*pati +engue +apat tera+i pa+a (#( +engan maupun tanpa
s/*k, )en+erung tera+i e+ema *tak +an alkal*sis, maka bila s/*k teratasi )airan
+iganti +engan )airan /ang ti+ak mengan+ung 7"F5-, +an umlah )airan harus
22
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
23/26
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
24/26
pa+a 4*t* r*entgen +a+a. ambaran e+em paru harus +ibe+akan +engan
per+arahan paru.
Pen4ea'an
Untuk memutuskan rantai penularan, pemberantasan >ekt*r +ianggap )ara
/ang paling mema+ai saat ini. +a ' )ara pemberantasan >ekt*r :
1. $enggunakan insektisi+a.
Iang laBim +ipakai +alam pr*gram pemberantasan +emam ber+arah a+alah
malathi*n untuk membunuh n/amuk +easa 2a+ultsi+a3 +an temeph*s 2abate3
untuk membunuhentik 2lar>asi+a3.
'. Tanpa insektisi+a
• $enguras bak man+i, tempa/an, +an tempat penampungan air minimal sekali
seminggu.
• $enutup rapat-rapat tempat penampungan air.
• $embersihkan halaman rumah +ari kaleng-kaleng bekas +an ben+a lain /ang
memungkinkan n/amuk bersarang.
• $en)egah gigitan n/amuk +engan memakai kelambu atau l*ti*n.
Pr!n!sis
#ila ti+ak +isertai renatan +alam '& ? 56 am, biasan/a pr*gn*sis akan
mena+i baik. alau lebih +ari 56 am belum a+a tan+a perbaikan, kemungkinan
sembuh ke)il +an pr*gn*sisn/a mena+i buruk. Pen/ebab kematian (emam
#er+arah (engue )ukup tinggi /aitu &1, H. Se)ara keseluruhan ti+ak ter+apat
perbe+aan antara enis kelamin pen+erita +emam ber+arah +engue, tetapi
kematian lebih ban/ak +itemukan pa+a anak perempuan +aripa+a laki ? laki.
Pen/ebab kematian tersebut antara lain:
1. S/*k lama
'. F>erhi+rasi
5. Per+arahan masi4
&. (emam #er+arah (engue +engan s/*k /ang +isertai mani4estasi /ang
ti+ak s/*k.
Tan#a0tan#a pen1em/u'an
Arekuensi na+i, tekanan +arah +an 4rekuensi na4as stabil
Suhu ba+an n*rmal
Ti+ak +itemukan per+arahan baik ekstenal maupun internal
Na4su $akan membaik
Ti+ak +iumpai muntah atau n/eri perut
8*lume urin )ukup
24
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
25/26
a+ar hemat*krit stabil pa+a ka+ar basalruam k*n>alesens +itemukan
a+a '0-50H kasus
Kriteria pulan ra%at
ti+ak +emam minimal '& am tanpa terapia antipiretik
na4su $akan membaik
perbaikan klinis elas
umlah urin )ukup
minimal '-5 hari setelah s/*k teratasi
ti+ak tampak +istress perna4asan /ang +isebabkan e4usi pleura atau
asites
umlah tr*mb*sit M0.000L. +!bi%! m!si re"$! "!mu"
k%i"is memb!ik, +!sie" bo%e +u%!" $e"!" "!si!t
(!"!" me%!kuk!" !kti>it!s !" memu$!k!" u"tuk
me"!%!mi tr!um!se%!m! 1-2 mi"u s!m+!i
trombosit "orm!%. !$! umum""! !+!bi%! ti$!k !$!
+e"u%it !t!u +e"!kit %!i" !" me"ert!i mis!%"!
i$io+!tik trom+osito+e"i! +ur+ur!? T, trombosit !k!"
kemb!%i ke k!$!r "orm!% $!%!m :!ktu 3-5 !ri 2arna 7,
Natapraira 7 $. '01&3
DAFTAR PUSTAKA
25
-
8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng
26/26
arna 7, Natapraira 7 $. '01&. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu
Keseatan Anak D+isi . #an+ung: Aakultas Uni>ersitas Pa+a+aran
7a+ineg*r* S, $**e+it* !, "hairul4atah . '01&. Pedoman Diagnosis dan
Tatalaksana Infeksi !irus Dengue pada Anak "disi #$ Jakarta: !katan (*kter nak
!n+*nesia
%ampengan, T.7. '015. Penyakit Infeksi Tropis pada Anak "disi %$ Jakarta : D"
Su+*/*n*, = et all . '010. !lmu Pen/akit (alam. D+isi 8. hal '6-'60.
Jakarta: !nterna Publising
Tant* " et all . '01&. apita Selekta e+*kteran.. D+isi '. Jakarta: Aakultase+*kteran Uni>ersitas !n+*nesia