Preskas DHF Dr.ajeng

download Preskas DHF Dr.ajeng

of 26

Transcript of Preskas DHF Dr.ajeng

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    1/26

    LAPORAN KASUS

    I. IDENTITAS

     Nama : Tn.P

    Umur : 19 tahunJenis kelamin : Laki-laki

    TTL : Serang, 01 September 1996

    gama : !slam

    lamat : "iterep "iruas Serang #anten

    $asuk %S : 0& $aret '016

    II. Anamnesa

    (ilakukan se)ara aut*anamnesis pa+a tanggal 0 $aret '016

    • eluhan utama :(emam

    • eluhan tambahan :

    $enggigil, mual, muntah, pusing

    %ia/at pen/akit sekarang:

    Pasien +atang ke !( %umah Sakit (r.(raat Prairanegara Serang +engan

    keluhan +emam. (emam +irasakan seak hari sebelum masuk rumah sakit 2S$%S3.

    Pa+a aaln/a,+emam bersi4at naik turun namun sekarang +emam terus meninggi

    sepanang hari. Pasien pernah ber*bat ke puskesmas namun ti+ak a+a perubahan.

    Pasien mengatakan panasn/a sempat turun +i hari ke 5 +an &, kemu+ian 1 hari S$%S

    kembali meninggi. (emam +isertai menggigil tanpa a+a mimisan maupun gusi

     ber+arah. Pasien mengatakan pa+a ke+ua tangan +an kakin/a ter+apat bintik-bintik 

    merah /ang timbul 1 hari S$%S.

    Pasien mengatakan merasa mual +an sempat muntah 1 )air tanpa +arah

    setelah makan. Na4su makan menurun seak aal +emam. Ti+ak a+a gangguan pa+a

    # +an ##. Pasien mengeluh kepala se+ikit pusing, ti+ak mengeluh batuk +an

     pilek.

    Pasien ti+ak sehabis pergi keluar k*ta. Pasien mengatakan tetangga +i sekitar 

    tempat tinggaln/a a+a /ang se+ang men+erita (#(.

    %ia/at pen/akit +ahulu :

    7ipertensi 2-3

    ($ 2-3 sma 2-3

    1

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    2/26

    Jantung 2-3

    %ia/at pen/akit keluarga :

    7ipertensi 2-3

    ($ 2-3 sma 2-3

    Jantung 2-3

    III.  Pemeriksaan Fisik 

    ea+aan umum : Tampak sakit se+ang

    esa+aran : "*mp*s mentis

    Tan+a 8ital : Tensi : 1100 mm7g

     Na+i : ;; menit

    Lau napas : '1 menit

    Suhu : 5,< "

    Status Generalis

    a3 epala : N*rm*)ephale

     b3 %ambut : =arna hitam

    )3 $ata :*nungti>a anemis 2--3, sklera ikterik 2--3

    +3 7i+ung : P"7 -, sekret ?  

    e3 Telinga: Sekret --, serumen --, n/eri tekan tragus --

    43 $ulut : Peri*ral sian*sis ? g3 Leher : Pembesaran kelenar getah bening 2-3

    h3 "*r :

    o !nspeksi : iktus k*r+is ti+ak terlihat

    o Palpasi : iktus k*r+is teraba

    o Perkusi : batas atas antung !"S 5 linea parastenal kiri

      batas kanan antung !"S linea parasternal kanan

      batas kiri antung !"S linea mi+)la>i)ula kiri

    o uskultasi : #un/i antung ! @ !! reguler, all*p 2-3, $urmur 2-3

    i3 Pulm* :

    o !nspeksi : Pergerakan +a+a simetris saat statis +an +inamiso Palpasi : Aremitus taktil +an >*kalis simetris +i seluruh lapang

     paru

    o Perkusi : S*n*r pa+a ke+ua lapang paru kiri +an kanan.

    o uskultasi : Suara na4as >esikuker, rh*nki 2--3, heeBing 2--3

     3 b+*men :

    o !nspeksi : Perut tampak +atar  

    o uskultasi : #ising usus C

    o Perkusi : Timpani pa+a ke & kua+ran ab+*men, shi44ting +ullnes

    2-3

    o Palpasi : Un+ulasi -, hepat*spen*megali -, n/eri tekan -

    2

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    3/26

    k3 Dkstremitas :

    Superi*r !n4eri*r  

    kral hangat CC CC

    D+ema - - - -

    Capillary Refill  E ' +etik E ' +etik  

     ptekie CC CC

    IV. Pemeriksaan penunjan

    HB HT Trombosit

    Leukost

    03/03/16 -13.23

    17,9

    50,5

    19.000 2990

    03/03/16 –18,36

    16,6

    49,26

    15.000 3280

    04/03/16 –10.33

    16,1

    46,77

    17.000 3610

    05/03/16 –06.56

    16,2

    47,11

    15.000 3690

    06/03/16 –07.28

    16,7

    49,58

    29.000 4020

    07/03/16 –07.45

    16,4

    48,78

    ****** 3620

    07/03/16 –18.03

    16,6

    48 128.000 4960

    08/03/16 –18.03

    15,8

    47,34

    219.000 3410

    emeriks!!" #i$!% 03/03/16 13.23!r!meter H!si% &i%!i

    'u(uk!").T+i - / "e &e!ti  

    ).!r!t+i - / "e &e!ti  ).!r!t+i B - / "e &e!ti  

    ).!r!t+i - / "e &e!ti  ).T+i H /+os &e!ti  

    3

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    4/26

    1/160).!r!t+i H - / "e &e!ti  ).!r!t+i BH - / "e &e!ti  ).!r!t+i H - / "e &e!ti  

     Tes )ero%oi 03/03/1615.10

    e"ue

    /+os

    e"ue

    /+os

    V. Dian!sis Kerja

    (7A gra+e !!

    VI. Dian!sis "an#in

    T/ph*i+ Ae>er (emam )hikungun/a

    VII. Penatalaksanaan

    !8A( %L '0 tpm

    !n F$G 11' am

    P"T 00mg tab 51

    VIII. Pemeriksaan Anjuran

    7'TL per 1' am

    I$. Pr!n!sis

    (ubia a+ b*nam

    F!ll!% up

    Tanggal A*ll* up Terapi

    $aret '016 S: +emamC, mualC,

    F:1000mmhg,

    '1,5,,;;, ptekie 2C3

    : (7Agr !!

    P:

    !8A( %L '0 tpm

    !n F$G 11' am

    P"T 00mg tab 51

    $aret '016 S: +emam-, mual-, n/eri

    F: 10060mmhg, '0, 56,;,

    ;6, ptekie 2C3

    : (7A gr !!

    P:

    !8A( %L '0 tpm

    !n F$G 11' am

    P"T 00mg tab 51; $aret '016 S: Ti+ak a+a keluhan

    F: 1000mmhg, '0, 56,6,

    ;6

    : (7A gr !!

    #LPL

    P:

    Psi+ii 5 1 )ap

    %aniti+in '1

    4

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    5/26

    TIN&AUAN PUSTAKA

    Demam "er#ara' Denue

    De(inisi

    (#( a+alah tera+in/a keb*)*ran plasma /ang +isebabkan *leh meningkatn/a

     permeabilitas pembuluh +arah 2>as)uler3. Pen/akit +emam ber+arah +engue 2(#(3

    a+alah pen/akit menular /ang +isebabkan *leh >irus +engue +an +itularkan melalui

    gigitan n/amuk Aedes aegypti. Pen/akit ini +apat men/erang semua *rang +an +apat

    mengakibatkan kematian, terutama pa+a anak serta sering menimbulkan abah. Jika

    n/amuk Aedes aegypti menggigit *rang +engan +emam ber+arah, maka >irus +engue

    5

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    6/26

    masuk ke tubuh n/amuk bersama +arah /ang +iisapn/a. (i +alam tubuh n/amuk,

    >irus berkembang biak +an men/ebar ke seluruh bagian tubuh n/amuk, +an sebagian

     besar bera+a +i kelenar liur. Selanutn/a aktu n/amuk menggigit *rang lain, air liur 

     bersama >irus +engue +ilepaskan terlebih +ahulu agar +arah /ang akan +ihisap ti+ak 

    membeku, +an pa+a saat inilah >irus +engue +itularkan ke *rang lain. (i +alam

    tubuh manusia, >irus berkembang biak +alam sistim retikul*en+*telial, +engan target

    utama >irus +engue a+alah P" 2  Antigen PresentingCells 3 +i mana pa+a umumn/a

     berupa m*n*sit atau makr*4ag aringan seperti sel up44er +ari hepar +apat uga

    terkena.8iremia timbul pa+a saat menelang geala klinik tampak hingga - hari

    setelahn/a. 8irus bersirkulasi +alam +arah peri4er +i +alam sel m*n*sitmakr*4ag, sel

    lim4*sit # +an sel lim4*sit T.

    Epi#emi!l!i

    !n4eksi >irus +engue merupakan masalah kesehatan gl*bal. (alam tiga +eka+e

    teakhir tea+i peningkata angka kea+ian pen/akit tersebut +i berbagai negara /ang

    +apat menimbulkan kematian sekitar kurang +ari 1H. ea+ian luar biasa pen/akit

    telah +ilap*rkan +ari berbagai negara. Pen/akit +engue terutama +itemukan +i +aerah

    tr*pis +an suntr*pis +engan sekitar ', mil/ar pen+u+uk /ang mempun/ai risik*

    untuk terangkit pen/akit ini. (iperkirakan setiap tahun sekitar 0 uta manusia

    terin4eksi >irus +engue /ang 00.000 +i antaran/a memerlukan raat inap, +an

    hampir 90H +ari pasien raat inap a+alah anak-anak. sia tenggara +engan umlah

     pen+u+uk sekitar 1,5 mil/ar merupakan +aerah en+emis, !n+*nesia bersama +engan

    #angla+esh, !n+ia, $ala+ea, m/anmar, Sri Lanka, Thailan+ +an Tim*r Leste

    termasuk kateg*ri en+emik.

    )ara Penularan

    Ter+apat tiga 4akt*r /ang memegang peranan pa+a penularan in4eksi >irus

    +engue, /aitu manusia, >irus, +an >ekt*r perantara. 8irus +engue +itularkan kepa+a

    manusia melalui gigitan n/amuk e+es aeg/pti. N/amuk e+es alb*pi)tus, e+es

     p*l/nesiensis +an beberapa spesies /ang lain +apat uga menularkan >irus ini, namun

    merupakan >ekt*r /ang kurang berperan. N/amuk e+es tersebut +apat mengan+ung

    >irus +engue pa+a saat menggigit manusia /ang se+ang mengalami >iremia.

    emu+ian >irus /ang bera+a +i kelenar liur berkembang biak +alam aktu ;-10 hari

    2etrinsi) in)ubati*n peri*+3 sebelum +apat +itularkan kembali kepa+a manusia pa+a

    6

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    7/26

    saat gigitan berikutn/a. 8irus +alam tubuh n/amuk betina +apat +itularkan kepa+a

    telurn/a 2trans*>anan transmissi*n3, namun perann/a +alam penularan >irus ti+ak 

     penting. Sekali >irus +apat masuk +an berkembangbiak +i +alam tubuh n/amuk,

    n/amuk tersebut akan +apat menularkan >irus selama hi+upn/a 2in4ekti43. (i tubuh

    manusia, >irus memerlukan aktu masa tunas &6 hari 2intrinsi) in)ubati*n peri*+3

    sebelum menimbulkan pen/akit. Penularan +ari manusia kepa+a n/amuk han/a +apat

    tera+i bila n/amuk menggigit manusia /ang se+ang mengalami >iremia, /aitu ' hari

    sebelum panas sampai hari setelah +emam timbul.

    Pat!enesis

    Pat*genesis in4eksi >irus +engue berhubungan +engan: 1.4akt*r >irus, /aitu

    ser*tipe, umlah, >irulensi, '. Aakt*r penamu, /aitu genetik usia, statu giBi, pen/akit

    k*m*rbi+ +an interaksi antara >irus +engan penamu, 5. Aakt*r lingkungan , musim,

    )urah huan, suhu u+ara, kepa+atan pen+u+uk, +an kesehatan lingkungan.

    Peran sistem imun +alam in4eksi >irus +engue a+alah

    • !n4eksi pertama kali 2primer3 menimbulkan kekebalan seumur hi+up untuk 

    ser*tipe pen/abab

    • !n4eksi sekun+er +engan ser*tipe berbe+a pa+a umumn/a memberikan

    mani4estasi klinis /ang lebih berat +iban+ingkan +engan in4eksi primer 

    •#a/i /ang baru lahir +ari ibu /ang memiliki antib*+i +apat menunukkan

    mani4estasi klinis berat alaupun pa+a in4eksi primer 

    • Perembesan plasma sebagai tan+a karakteristik unutuk (#( tera+i pa+a

    saat umlah >irus +alam +ara enurun

    • Perembesan plasma tera+i +alam aktu singkat 2'&-&; am3 +an

     pemeriksaan pat*l*gi ti+ak +itemukan kerusakan +ari sel en+*tel pembuluh

    +arah

    !mun*pat*genesisSe)ara umum pat*genesis in4eksi >irus +engue +iakibatkan *leh interaksi

     berbagai k*mpenen +ari resp*n imun atau reaksi in4lamasi /ang tera+i se)ara

    terintegrasi. Sel imun /ang paling penting +alam berinteraksi +enan >irus +engue

    /aitu sel +en+rit, m*n*sitmakr*4ag, sel en+*tel +an tr*mb*sit. kibatn/a akan

    +ikeluarkan berbagai me+iat*r antara lain sit*kin, peningkatna akti>asi sistem

    k*mplemen , serta skti4asi sel lim4*sit T.

    %esp*n imun hum*ral

    7

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    8/26

    (iperankan *leh sel Lim4*sit # +engan menghasilkan antib*si spesi4ik 

    terha+ap >irus +engue. ntib*+i spesi4ik terha+ap satu >irus +engue +apat

    menimbulkan reaksi silang +engan ser*tipe lain selama enam bulan. ntib*+i

    /ang +ihasilkan +apat menguntungkan +alam arti melin+ungai +iri tera+in/a

     pen/akit, namun seblaikn/a +apat pula mena+i pemi)u tera+i in4eksi /ang

     berat melalui mekanisme antib*+/-+epen+ent en)han)ement 2(D3

    ntib*+i anti +engue /ang +ibentuk umumn/a berupa imun*gl*bulin 2!g3

    +engan akti4itas /ang berbe+a. ntib*+i terha+ap pr*tein D +apat ber4ungsi

     baik untuk netralisasi maupun berperan +alam mekanisme (D. ntib*+i NS1

     berperan +alam menghan)urkan 2lisis3 sel /ang terin4eksi melalui bantuan

    k*mplemen

    %esp*n imun seluler 

    Iang berperan a+alah sel lim4*sit T 2sel T3. Sama +engan resp*n imun

    hum*ral, +apat ugan menguntungkan sehingga ti+ak menimbulkan pen/akit

    atau han/a berupa in4eksi ringan, namun uga +apat sebalikn/a +apat

    merugikan bagi penamu. Sel T spesi4ik pa+a penamu +apat mengenali sel

    /ang terin4eksi >irus +engue +an menimbulkan beragam reaksi berupa

     pr*li4erasi sel T, menghan)urkan sel terin4esi +engue, serta memr*+uksisit*kin. (iketahui baha "(& maupun "(; +apat men/ebabkan lisis sel

    target /ang terin4eksi +engue. "(& lebih ban/ak sebagai penghasil sit*kin

    seballikn/a "(; lebih berperan sebgaia lisis sel target.

    $ekanisme aut*imun

    (iantara k*mp*nen >irus /ang paling berperan a+alah pr*tein D, pr$ +an

     NS1. Pr*tein /ang paling berperan +alam mekanisme in4eksi +engan >irus

    +engue a+alah NS1. Sel en+*tel /ang +iakti4asi *leh anntib*+i terha+ap

     pr*tein NS1 +engue tern/ata +apat mengekspresikan sit*kin, kem*kin +an

    m*lekul a+hesi, selain NS1 tern/a pr$ uga +apat mn/en/ebabkan reaksi

    aut*imun. Pr*ses aut*imun ini +i+uga kuat karena kesamaan atau kemiripan

    antara pr*ses NS1 +an pr$ +engan k*mp*nen tertentu /nag ter+apat pa+ asel

    en+*tel +an tr*mb*sit /ang +isebut +engan m*le)ular mimi)r/. ut*antib*+i

    /ang +imaksu+ mengakibatkan sel /ang mengan+ung m*lekul hasil ikatan

    antara ke+uan/a akan +ihan)urkan *leh makr*4ag atau mengalami kerusakan.

    8

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    9/26

    kibtan/a pa+a tr*mb*sit tera+i penghan)uran sehingga men/ebabkan

    tr*mb*sit*penia +an pa+a sel en+*tel tera+i pningkatan permeablitas /ang

    mengakibatkan pembesaran plasma.

    *ani(etasi Klinis

    (imulai +engan +emam tinggi, men+a+ak, k*ntin/u, ka+ang bi4asik,

     berlangsung antara '- hari. (emam +isertai geala lain /ang sering +itemukan pa+a

    +emam +engue seperti muka kemerahan 24a)ial 4lusing3, an*reksia, mialgia +an

    artralgia. eala lain seperti n/eri epigastrium, mual, muntah, ka+ang +isertai n/eri

    tengg*r*k. Aaring +an k*nungti>a kemerahan. (emam +apat men)apai suhu &0

    +eraat )el)ius, +an +apat +isertai keang +emam. $ani4estasi per+arahan +apat

    +engan ui t*urniuet p*siti4, pteki sp*ntan +itemukan +i +aerah ekstremitas, aksila,

    muka +an palatum m*le. Dpistaksis +an per+arahan gusi +apat +itemkan, ka+ang

    +isertai per+arahan ringan +i saluran )erna, hematuria lebih arang +itemukan. %uam

    +apat +itemukan pa+a 4ase aal sait, namun berlangsung singkat. 7epat*megali

    +itemukan seak 4ase +emam +engan pembesaran >ariasi antara '-& )m +ibaah arkus

    )*sta. Namun hepat*megali sering +itemukan pa+a (#( +engan s/*k.

    9

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    10/26

    Tabel temuan klinik +emam +engue klasik, +emam )hikungun/a +an +emam ber+arah

    +engue +,-

    eterangan: 1CK1-'H 'CK'6-0H 5CK1-H &CK6-100H

    Tabel eala k*nstitusi*nal n*n-spesi4ik +emam ber+arah +engue +an +emam

    )hikungun/a berbe+a bermakna se)ara statistik ba/i +i baah bulan +,-

    10

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    11/26

    Sin#r!m irus

    Pa+a ba/i, anak-anak +an +easa /ang telah terin4eksi >irus +engue terutama untuk 

    /ang pertama kali +apat menunukkan mani4estasi /ang ti+ak khas, /ang sulit

    +ibe+akan +engan +emam akibat in4esi >ius lain. %uam makul*papular +apat

    men/ertai +emam atau pa+a saat pen/embuhan. eala gangguan saluran napas +an

     pen)ernaan sering +itemukan.

    Peralan pen/akit

    Sin+r*m >irus akan sembuh sen+iri 2sel4 limte+3, namun +ikhaatirkan apabila

    +ikemu+ian hari terkena in4eksi /ang ke+ua, mani4estasi klinis /ang +i+erita akan leih

     berat berupa +emam +engue, +emam ber+arah +engue atau epan+e+ +engue.

    (emam +engue

    Sering +itemukan pa+a anak besar, remaa +an +easa. Stelah melalui masa inkubasi

    +nga rata-rata &-6 hari 2rentang 5-1& hari3, timbul geala berupa +emam, mialgia, sakit

     punggung +an geala /ang ti+ak spesi4ik seperti rasa lemah, an*reksia +an gangguan

    rasa ke)ap. (emam pa+a umumn/a timbul men+a+ak, tinggi 259-&0*"3, terus-

    menerus, biasan/a berlangsung antara '- hari. Pa+a hari ketiga biasan/a +emam

    turun namun sasih +iatas n*rmal +an kemu+ian suhu naik kembali, p*la ini +isebut

    sebagai bi4astik. (emam +isertai mialgia, sakit punggung, atralgia, muntah 4*t*4*bia,

    +an n/eri retr**rbital pa+a saat mata +igerakkan atau +iteka. eala lain +apat

    +itemukan berupa gangguan pen)ernaan, n/eri perut, sakit tengg*r*k +an +epresei.

    Pa+a hari ke 5 atau ke & +itemukan ruam makul*papular. %uam ini segera berkurang

     a+i sering luptari perhatian. Pa+a masa pen/embuhan timbul ruam iakai +an tangan

     berupa ruam makul*palpular +an ptekie +isertai ber)ak putih +apat +isertai rasa gatal

    /ang +isebut sebagai ruam k*n>alensens. $ani4estasi per+arahan pa+a umumn/a

    sangat ringan berupa ui turniuet /ang p*siti4 2   ≥  10 ptekie +alam aria ',;',; )m3

    atau beberapa ptekie sp*ntan.

    (emam ber+arah +engue

    (imulai +engan +emam tinggi, men+a+ak, k*ntin/u, ka+a bi4asik, berlangsung

    antara '- hari. (emam +isertai geala lain /ang sering +itemukan pa+a +emam

    +engue seperti muka kemerahan 24a)ial 4lusing3, an*reksia, mialgia +an artralgia.

    eala lain seperti n/eri epigastrium, mual, muntah, ka+ang +isertai n/eri tengg*r*k.

    Aaring +an k*nungti>a kemerahan. (emam +apat men)apai suhu &0*", +an +apat

    +isertai keang +emam. $ani4estasi per+arahan +apat +engan ui t*urniuet p*siti4,

     pteki sp*ntan +itemukan +i +aerah ekstremitas, aksila, muka +an palatum m*le.

    11

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    12/26

    $ani4estasi per+arahan +apat +engan ui t*urniuet p*siti4, pteki sp*ntan +itemukan

    +i +aerah ekstremitas, aksila, muka +n palatu m*le. Dpistaksis +an per+arahan gusi

    +apat +itemkan, ka+ang +isertai per+arahan ringan +i saluran )erna, hematuria lebih

     arang +itemukan. %uam +apat +itemukan pa+a 4ase aal sait, namun berlangsung

    singkat. 7epat*megali +itemukan seak 4ase +emam +engan pembesaran >ariasi antara

    '-& )m +ibaah arkus )*sta. Namun hepat*megali sering +itemukan pa+a (#(

    +engan s/*k.

    Peralanan pen/akit +emam +engue

    Ter+iri +ari tiga 4ase /aitu 4ase +emam, 4ase kritis +an 4ase k*n>alensens.

    1. Aase +emam

    Pa+a kasus ringan semua tan+a +an geala hilang seiring +engan

    menghilangn/a +emam. Penurunan +emam tera+i se)ra lisis, artin/a suhu

    tubuh menurun segera, ti+ak se)ara bertahap. 7ilangn/a +emam +iikuti

    +engan berkeringat +an perubahan lau na+i +an tekan +arah. Pa+a kasus berat

    tera+i keb*)*ran plasma /ang bermakna sehingga akan menimbulan

    h*p*>*lemi +an ika berat +apat menimbulkan s/*k.

    '. Aase kritis atau 4ase s/*k 

    Terai pa+a saat +emam turun, pa+a saat ini tera+i pun)ak keb*)*ran plasma

    sehingga pasien +apat mengalami s/*k. =aspa+a +engan mengalami tan+a

    +an geala /ang men+ahului s/*k 2arning signs3. =arning sign umumn/a

    tera+i menlang akhir 4ase +emam /aitu anntara hari sakit ke 5-, muntah

    terus menerus +an n/eri perut hebat merupakan petunuk aal perembesan

     plasma. Pasie tampak lesu, tetepi pa+a umumn/a masih sa+ar. Per+arahan

    muk*sa sp*ntan atau per+arahan +i tempat penambilan +arah merupakan

    mani4estasi per+arahan penting. 7epat*megali +an n/eri perut sering

    +itemukan. Penurunan umlah tr*mb*sit /ang )epat +an pr*gresi4 mena+i

    +ibaah 100.000 selmm5 serta kenaikan hematr*krit +i atas +asar merupakan

    tan+a perembesan plasma +an pa+a umumn/a +i+ahului +engan leuk*penia 2

    ≤ 000 selmm53.

    Peningkatan hemat*krit +i atas +asar merupakan salah stu tan+a paling aal

    /ang sensiti4 +alam men+eteksi keb*)*ran plasma /ang umumn/a

     berlangsung selama '&-&; am. Peningkatan hemat*krit men+ahului

     perubahan tekana +arah serta >*lume na+i, *leh karena itu pengukuran

    hemat*krit berkala sangat penting, apabila makin meningkat berarti kebutuhan

    12

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    13/26

    )airan intra>ena untuk empertahankan >*lume intra>askular bertambah,

    sehingga penggantian )airan /ang a+ekuat +apat men)egah s/*k hip*>*lemi.

    5. Aase pen/embuhan

    pabila pasien +aat emlalui 4ase kritis /ang berlangsng '&-&; am, tera+i

    reabsr*psi )airan +ari ruang ktra>askular ke +alam ruang intra>askular /ang

     berlangsung se)ara bertahap pa+a &;-' anm berikutn/a. ea+aan umum +an

    na4su makan membaik, geala gastr*intestinal mere+a, +an +iuresis men/usul

    kemu+ian. Pa+a beberapa pasien +apat +itemukan ruam k*n>alesens. Jumla

    leuk*sit mulai meningkat segera setelah penurunan suhu tubuh namun

     pemulhan umlah tr*mb*sit umumn/a lebih lambat.

    Dian!sis

    #er+asarkan kriteria =7F '011 untuk +iagn*sis (emam #er+arah (engue:

    a. riteria linis

    (emam

    (emam men+a+ak terus menerus '- hari tanpa sebab /ang elas. Tipe +emam

     bi4asik 2 saddleback 3.

    (emam #i4asik pa+a (emam #er+arah (engue

    $ani4estasi per+arahan, salah satu tergantung:

    • Ui t*rniket 2C3

    • Pete)hie, ekhim*sis ataupun purpura•  per+arahan muk*sa traktus gastr*intestinal, epistaksis, per+arahan gusi

    • hematemesis +an melena

    • 7epat*megali

    • egagalan sirkulasi 2tan+a-tan+a s/*k3: ekstremitas +ingin, na+i )epat

    +an lemah, sist*lik kurang 90 mm7g, +an tekanan +arah menurun

    sampai ti+ak terukur, kulit lembab, pen/empitan tekanan na+i 2E '0

    mm7g3, )apillar/ re4ill time memanang 2M' +etik3 +an pasien tampak 

    gelisah. riteria Lab*rat*ris

    13

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    14/26

    1. Tr*mb*sit*penia 2tr*mb*sit E 100.000 ul3

    '. 7em*k*nsentrasi 2peningkatan 7t '0H atau penurunan 7t '0H

    setelah men+apat terapi )airan3.

    Penegakan +iagn*sis (emam #er+arah (engue ber+asarkan atas ' kriteria

    klinis +itambah tr*mb*sit*penia +an hem*k*nsentrasi atau peningkatan

    hemat*krit.

    Pembagian +eraat (emam #er+arah (engue menurut =7F ialah :

    Dian!sis "an#in

    #erbagai pen/akit /ang +isebabkan *leh in4eksi >irus, bakteri, maupun parasit pa+a

    4ase aal pen/akit /ang men/erupai

    !n4eksi >irus

    Seperti >irus )hikungun/a +an pen/aki+ in4eksi >irus lain seperti )ampak,

    )ampak erman +an >irus lain /ang menimbulkan ruam, >irus eipstein-barr,

    enter*>irus, in4luenBa, hepatitis +an hanta>irus.

    !n4eksi bakteri

    $ening*k*kus, lept*spir*sis, +emam ti4*i+, meil*i+*sis, pen/akit riketsia,

    +emam skarlet !n4eksi parasit

    $alaria

    Pemeriksaan Penunjan

     

    La/!rat!rium

    Tr*mb*sit*peni +an hem*k*nsentrasi merupakan kelainan /ang selalu +itemukan

     pa+a (#(. Penurunan umlah tr*mb*sit E 100.000pl biasa +itemukan pa+a hari ke-5

    sampai ke-; sakit, sering tera+i sebelum atau bersamaan +engan perubahan nilai

    14

    I Demam #isertai ejala ti#ak k'as #an satu0satun1a mani(estasi

    per#ara'an iala' uji turniket 2

    II Seperti #erajat I3 #isertai per#ara'an sp!ntan #i kulit atau

    per#ara'an lainIII Di#apatkan keaalan sirkulasi3 1aitu na#i 4epat #an #alam3

    tekanan na#i menurun 567 mm83 'ip!tensi3sian!sis sekitar mulut3

    kulit #inin #an lem/a/3 tampak elisa'

    IV S1!k /erat3 na#i ti#ak #apat #ira/a #an tekanan #ara' ti#ak 

    terukur

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    15/26

    hemat*krit. 7em*k*nsentrasi /ang +isebabkan *leh keb*)*ran plasma +inilai +ari

     peningkatan nilai hemat*krit.

    Penurunan nilai tr*mb*sit /ang +isertai atau segera +isusul +engan peningkatan

    nilai hemat*krit sangat unik untuk (#(, ke+ua hal tersebut biasan/a tera+i pa+a saat

    suhu turun atau sebelum s/*k tera+i. Perlu +iketahui baha nilai hemat*krit +apat

    +ipengaruhi *leh pemberian )airan atau *leh per+arahan. Jumlah leuk*sit bisa

    menurun 2leuk*penia3 atau leuk*sit*sis, lim4*sit*sis relati4 +engan lim4*sit atipik 

    sering +itemukan pa+a saat sebelum suhu turun atau s/*k. 7ip*pr*teinemi akibat

    keb*)*ran plasma biasa +itemukan. +an/a 4ibrin*lisis +an ganggungan k*agulasi

    tampak pa+a pengurangan 4ibrin*gen, pr*tr*mbin, 4akt*r 8!!!, 4akt*r !!, +an

    antitr*mbin !!!. PTT +an PT memanang pa+a sepertiga sampai setengah kasus (#(.

     

    Pen4itraan

    Pa+a pemeriksaan ra+i*l*gi +an US kasus (#(, ter+apat beberapa kelainan

    /ang +apat +i+eteksi /aitu, +ilatasi pembuluh +arah paru, e4usi pleura, kar+i*megali

    +an e4usi perikar+, hepat*megali, )airan +alam r*ngga perit*neum, penebalan +in+ing

    >esi)a 4elea.

     

    Is!lasi irus

    $erupakan )ara /ang paling baik untuk +iagn*sis lab*rat*rium a+ann/a in4eksi

    +engue karena langsung mengetahui enis >irus pen/ebab. Namun ban/ak ken+ala

    untuk is*lasi >irus ini karena +ibutuhkan umlah >irus /ang ban/ak pa+a sampel

    +arah, +imana hal ini tera+i pa+a saat >iremia /ang berlangsung singkat han/a

     beberapa hari. Selain itu +ibutuhkan aktu /ang lama +alam pengeraann/a serta

    memerlukan peralatan /ang khusus +an mahal termasuk untuk i+enti4ikasi >irusn/a.

    8iremia pa+a pasien +engan in4eksi +engue sangatlah pen+ek, /aitu mun)ul pa+a

    ' ? 5 hari sebelum *nset +emam +an bertahan hingga & ? hari saat sakit. Selama

     peri*+e ini, asam nukleat >irus +an antigen >irus +apat ter+eteksi.

    • NS9 antien test  2 Platelia Denue NS9 A assa1 3

    Pemeriksaan untuk (7A /ang pertama kali +iperkenalkan tahun '006 *leh  Bio-

     Rad Laboratories,  +apat men+eteksi +ihari pertama panas sebelum antib*+/ +apat

    ter+eteksi hari kemu+ian. Sensiti>itas tinggi pa+a 1-' hari +emam +an kemu+ian

    menurun setelahn/a.

     

    Deteksi resp!n imun serum

    o 8emalutinati!n In'i/iti!n Test +8I test-

    15

    http://en.wikipedia.org/wiki/Bio-Rad_Laboratorieshttp://en.wikipedia.org/wiki/Bio-Rad_Laboratorieshttp://en.wikipedia.org/wiki/Bio-Rad_Laboratorieshttp://en.wikipedia.org/wiki/Bio-Rad_Laboratorieshttp://en.wikipedia.org/wiki/Bio-Rad_Laboratories

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    16/26

    Ui ini sensiti4 tapi ti+ak spesi4ik 2ti+ak +apat menunukkan tipe >irus

    /ang mengin4eksi. ntib*+/ 7! bertahan M&; tahun, maka )*)*k untuk ui

    ser*epi+emi*l*gi. Untuk +iagn*sis pasien, kenaikan titer k*n>alesen & +ari

    titer serum akut atau titer tinggi 2M1';03 baik pa+a serum akut atau k*n>alesen

    +ianggap +i+uga keras p*siti4 in4eksi +engue /ang baru tera+i 2presumti4 C3.

    o )!mplement (i:ati!n test +uji )FT-

    Ti+ak ban/ak +ipakai se)ra luas untuk tuuan menegakkan +iagn*sis,

    sulit untuk +ilakukan butuh petugas /ang sangat terlatih.

    o  Uji neutralisasi

    $erupakan pemeriksaan /ang paling sensiti4 +an spesi4ik, met*+e

    /ang paling sering +ipakai a+alah plaue re+u)ti*n netraliBati*n test 2P%NT3.

    Pemeriksaan ini maha, butuh aktu, se)ara teknik )ukup rumit *leh karena itu

     arang +ilakukan +i lab*raturium klinik.

    o Imun! ser!l!i #ilakukan pemeriksaan I* #an IG ter'a#ap

    #enue.

    !g$: ter+eksi mulai hari ke 5-, meningkat sampai minggu ke-5,

    menghilang setelah 60-90 hari. !g: pa+a in4eksi primer, !g mulai ter+eteksi

     pa+a hari ke-1&, pa+a in4eksi sekun+er !g mulai ter+eteksi hari ke-'. Jika

    !g$ C se+angkan !g ? maka in4eksi primer, iak !g$ C !g C maka in4eksi

    sekun+er, !g$ ? !g C pernah terin4eksi, +an ika !g$ ? !g ? ti+ak a+a

    in4eksi.

    Parameter hemat*l*gi

    Parameter hemat*l*gi terutama pemeriksaan hitung leuk*sit, nilai

    hemat*krit +an umlah tr*mb*sit sangat penting +an merupakan bagian +ari+iagn*sis klinis +emam ber+arah +engue.

    o Pa+a aal 4ase +emam hitung leuk*sit +apat n*rmal atau +engan

     peningkatan neutr*4il, selanutn/a +iikuti penurunan umlah leuk*sit

    +an neutr*4il, /ang men)apai titik teren+ah pa+a akhir 4ase +emam.

    Perubahan umlah leuk*sit 2E000 selmm53 +an rati* +imana antara

    neutr*4il +an lim4*sit berguna +alam mempre+iks masa kritis

     perembesan plasma. (ering kali +itemukan lim4*sit*sis relati4 +engan

    16

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    17/26

     peningkatan lim4*sit atipik pa+a akhir 4ase +emam +an saat masuk 4ase

    k*n>alesens.

    o Pa+a aal 4ase +emam umlah tr*mb*sit n*rmal, kemu+ian +iikuti *leh

     penurunan. Tr*mp*sit*penia +ibaah 100.000L $!+!t

    $itemuk!" +!$! $em!m $e"ue, "!mu" se%!%u

    $itemuk!" +!$! B. e"uru"!" me"$!$!k $ib!:!

    100.000L ter(!$i +!! !kir !se $em!m mem!suki !se

    kritis !t!u s!!t +e"uru"!" suu. Trombosito+e"i!

    umum"! $i!"t!r! !ri s!kit ke ti! s!m+!i ke $e%!+!",

    $!" seri" me"$!u%ui +e"i"k!t!" em!tokrit. ;um%!

    trombosit berubu"!" $e"!" $er!(!t +e"!kit B.

    is!m+i" itu ter(!$i !"u!" u"si trombosit.

    erub!!" i"i ber%!"su" si"k!t $!" kemb!%i "orm!%

    $!%!m !se +e"embu!".o !$! !:!% $em!m "i%!i em!tokrit m!si "orm!%.

    e"i"k!t!" ri"!" umum"! $iseb!bk!" o%e $em!m

    ti"i!"oreksi! $!" mu"t!. e"i"k!t!" em!tokrit

    %ebi $!ri 20< meru+!k!" t!"$! $!ri !$!"! kebo=or!"

    +%!sm!. Trombosito+e"i $i b!:! 100.000L $!"+e"i"k!t!" em!tokrit %ebi $!ri 20< meru+!k!"

    b!i!" $!ri $i!"osis k%i"is B. H!rus $i+er!ti!"

    b!:! "i!%i em!tokrit $!+!t $i!kib!tk!" o%e

    +e"!"ti!" =!ir!" $!" !$!"! +er$!r!!".

    Penatalaksanaan

    Pa+a +asarn/a peng*batan (#( bersi4at sup*rti4, /aitu mengatasi

    kehilangan )airan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler 

    +ansebagai akibat per+arahan. Pasien (( +apat ber*bat alan se+angkan

     pasien (#( +iraat +i ruang peraatan biasa. Tetapi pa+a kasus (#( +engan

    k*mplikasi +iperlukan peraatan intensi4. Untuk +apat meraat pasien (#(

    +engan baik, +iperlukan +*kter +anperaat /ang terampil, sarana lab*rat*rium

    /ang mema+ai, )airan kristal*i+ +ank*l*i+, serta bank +arah /ang senantiasa

    siap bila +iperlukan. (iagn*sis +ini +an memberikan nasehat untuk segera

    +iraat bila ter+apat tan+a s/*k, merupakan hal /ang penting untuk 

    17

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    18/26

    mengurangi angka kematian. (i pihak lain, peralanan pen/akit (#( sulit

    +iramalkan. Pasien /ang pa+a aktu masuk kea+aan umumn/a tampak baik,

    +alam aktu singkat +apat memburuk +anti+ak tert*l*ng. un)i keberhasilan

    tatalaksana (#(SS( terletak pa+a ketrampilan para +*kter untuk +apat

    mengatasi masa peralihan +ari 4ase +emam ke 4ase penurunan suhu 24ase kritis,

    4ase s/*k3 +engan baik.

    9. Tatalaksana kasus tersanka D"D

    18

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    19/26

    6. D"D #erajat I #an II tanpa peninkatan 'emat!krit

    19

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    20/26

    20

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    21/26

    ;. D"D #erajat II #enan peninkatan 8t < 67=

    21

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    22/26

    >. Tatalaksana kasus D"D #erajat III #an IV

    K!mplikasi

    • Dnse4al*pati +engue +apat tera+i pa+a (#( +engan maupun tanpa s/*k.

    Dnse4al*pati +engue +apat tera+i pa+a (#( +engan maupun tanpa

    s/*k, )en+erung tera+i e+ema *tak +an alkal*sis, maka bila s/*k teratasi )airan

    +iganti +engan )airan /ang ti+ak mengan+ung 7"F5-, +an umlah )airan harus

    22

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    23/26

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    24/26

     pa+a 4*t* r*entgen +a+a. ambaran e+em paru harus +ibe+akan +engan

     per+arahan paru.

    Pen4ea'an

    Untuk memutuskan rantai penularan, pemberantasan >ekt*r +ianggap )ara

    /ang paling mema+ai saat ini. +a ' )ara pemberantasan >ekt*r :

    1. $enggunakan insektisi+a.

    Iang laBim +ipakai +alam pr*gram pemberantasan +emam ber+arah a+alah

    malathi*n untuk membunuh n/amuk +easa 2a+ultsi+a3 +an temeph*s 2abate3

    untuk membunuhentik 2lar>asi+a3.

    '. Tanpa insektisi+a

    • $enguras bak man+i, tempa/an, +an tempat penampungan air minimal sekali

    seminggu.

    • $enutup rapat-rapat tempat penampungan air.

    • $embersihkan halaman rumah +ari kaleng-kaleng bekas +an ben+a lain /ang

    memungkinkan n/amuk bersarang.

    • $en)egah gigitan n/amuk +engan memakai kelambu atau l*ti*n.

    Pr!n!sis

    #ila ti+ak +isertai renatan +alam '& ? 56 am, biasan/a pr*gn*sis akan

    mena+i baik. alau lebih +ari 56 am belum a+a tan+a perbaikan, kemungkinan

    sembuh ke)il +an pr*gn*sisn/a mena+i buruk. Pen/ebab kematian (emam

    #er+arah (engue )ukup tinggi /aitu &1, H. Se)ara keseluruhan ti+ak ter+apat

     perbe+aan antara enis kelamin pen+erita +emam ber+arah +engue, tetapi

    kematian lebih ban/ak +itemukan pa+a anak perempuan +aripa+a laki ? laki.

    Pen/ebab kematian tersebut antara lain:

    1. S/*k lama

    '. F>erhi+rasi

    5. Per+arahan masi4 

    &. (emam #er+arah (engue +engan s/*k /ang +isertai mani4estasi /ang

    ti+ak s/*k.

    Tan#a0tan#a pen1em/u'an

     

    Arekuensi na+i, tekanan +arah +an 4rekuensi na4as stabil

     

    Suhu ba+an n*rmal

     

    Ti+ak +itemukan per+arahan baik ekstenal maupun internal

     

     Na4su $akan membaik 

      Ti+ak +iumpai muntah atau n/eri perut 

    8*lume urin )ukup

    24

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    25/26

     

    a+ar hemat*krit stabil pa+a ka+ar basalruam k*n>alesens +itemukan

    a+a '0-50H kasus

    Kriteria pulan ra%at

     

    ti+ak +emam minimal '& am tanpa terapia antipiretik 

     

    na4su $akan membaik 

     

     perbaikan klinis elas

     

     umlah urin )ukup

     

    minimal '-5 hari setelah s/*k teratasi

     

    ti+ak tampak +istress perna4asan /ang +isebabkan e4usi pleura atau

    asites

     

     umlah tr*mb*sit M0.000L. +!bi%! m!si re"$! "!mu"

    k%i"is memb!ik, +!sie" bo%e +u%!" $e"!" "!si!t

     (!"!" me%!kuk!" !kti>it!s !" memu$!k!" u"tuk

    me"!%!mi tr!um!se%!m! 1-2 mi"u s!m+!i

    trombosit "orm!%. !$! umum""! !+!bi%! ti$!k !$!

    +e"u%it !t!u +e"!kit %!i" !" me"ert!i mis!%"!

    i$io+!tik trom+osito+e"i! +ur+ur!? T, trombosit !k!"

    kemb!%i ke k!$!r "orm!% $!%!m :!ktu 3-5 !ri 2arna 7,

     Natapraira 7 $. '01&3

    DAFTAR PUSTAKA

    25

  • 8/19/2019 Preskas DHF Dr.ajeng

    26/26

    arna 7, Natapraira 7 $. '01&.  Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu

     Keseatan Anak  D+isi . #an+ung: Aakultas Uni>ersitas Pa+a+aran

    7a+ineg*r* S, $**e+it* !, "hairul4atah . '01&.  Pedoman Diagnosis dan

    Tatalaksana Infeksi !irus Dengue pada Anak "disi #$ Jakarta: !katan (*kter nak 

    !n+*nesia

    %ampengan, T.7. '015. Penyakit Infeksi Tropis pada Anak "disi %$ Jakarta : D"

    Su+*/*n*, = et all . '010. !lmu Pen/akit (alam. D+isi 8. hal '6-'60.

    Jakarta: !nterna Publising

    Tant* " et all . '01&. apita Selekta e+*kteran.. D+isi '. Jakarta: Aakultase+*kteran Uni>ersitas !n+*nesia