Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

13
Assalamualaiku m WR.WB Platyhelminthes DISUSUN OLEH NURHASANAH XI KEPERAWATAN SMK DUTA PRATAMA INDONESIA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PELAJARAN BIOLOGI

Transcript of Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

Page 1: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

Assalamualaikum WR.WB

Platyhelminthes

DISUSUN OLEH NURHASANAH

XI KEPERAWATANSMK DUTA PRATAMA INDONESIA

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PELAJARAN BIOLOGI

Page 2: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

A. PENGERTIAN PLATYHELMINTHES

Platyhelminthes dalam B.Yunani artinya Cacing Pipih. Cacing Pipih adalah filum dalam kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua Cacing pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes yang telah dipisahkan.

Page 3: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

B. CIRI CIRI PLATYHELMINTHES

1. Memiliki tubuh yang pipih, simetris, dan tidak bersegmen.2. Mempunyai satu lubang mulut tanpa dubur.3. Hidup sebagai parasit, mempunyai alat hisap akan tetapi juga ada yang hidup bebas.4. Reproduksi generatif dengan perkawinan silang, secara vegetatif dengan membelah diri (fragmentasi).5. Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain.6. Sangat sensitif terhadap cahaya.

Page 4: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

C. KLASIFIKASI PLATYHELMINTHES

1. Memiliki tubuh yang pipih, simetris, dan tidak bersegmen.2. Mempunyai satu lubang mulut tanpa dubur.3. Hidup sebagai parasit, mempunyai alat hisap akan tetapi juga ada yang hidup bebas.4. Reproduksi generatif dengan perkawinan silang, secara vegetatif dengan membelah diri (fragmentasi).5. Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain.6. Sangat sensitif terhadap cahaya.

Page 5: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)
Page 6: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

D. Struktur dan Fungsi Tubuh Platyhelmintes

Platyhelmintes (cacing pipih) adalah cacing yang tergolong triplobalstik aselomata karena memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma, endoderma, dan mesoderma. Platyhelmintes (cacing pipih) memiliki struktur dan fungsi tubuh yang berbeda dengan cacing golongan lainnya antara lain :

Page 7: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

1. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan Platyhelmintes adalah gastrovaskuler, dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan Platyhelmintes dimulai dari mulut, faring, dan ke kerongkongan. Pada bagian belakang kerongkongan terdapat usus yang bercabang ke seluruh tubuh. Sehingga usus tidak hanya mencerna makanan tapi usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.

Page 8: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

2. Sistem Syaraf

Ada beberapa sistem syaraf salah satunya adalah sistem syaraf tanggali.Sistem syaraf ini yang paling sederhana,pada sistem tersebut, pusat susunan saraf disebut dengan ganglion otak terdapat pada bagian kepala dan jumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengna serabut saraf melintang. Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke otak), sel saraf motori (sel pembawa dari otak ke efektor, dan sel asosiasi (perantara).

Page 9: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

3. InderaDari beberapa jenis Platyhelmintes sistem

penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pengatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai).

Pada umumnya Platyhelmintes memiliki sistem osmoregulasi (protonefridia). Sistem ini terdiri dari saluran pengeluaran cairan (protonefridiofor) yang berjumlah sepasang atau lebih. Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel.

Page 10: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

4. Reproduksi Walaupun Platyhelmintes merupakan

hewan hemafrodit, beberapa cacing tidak bisa melakukan perkawinan secara individu. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Reproduksi seksual adalah dengan menghasilkan gamet. Fertilisasi ovum terjadi di dalam tubuh. Fertilisasi dapat dilakukan sendiri atau dengan pasangan lain.

Page 11: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

E. Peranan Platyhelmintes

Umumnya Platyhelmintes merupakan cacing yang merugikan karena bersifat parasi pada manusia dan hewan, namun terdapat spesies Platyhelmintes (cacing pipih) yang tidak merugikan manusia atau hewan yaitu Planaria. Planaria memiliki peranan yang dimanfaatkan sebagai makanan ikan. Platyhelmintes (cacing pipih) lebih banyak memberikan dampak kerugian bagi manusia dan hewan, karena cacing tersebut parasit dalat hewan, ketika manusia mengkonsumsinya, dampaknya dapat merugikan manusia karena terinfeksi cacing yang dapat menyebakan masalah-masalah bagi kesehatan manusia.

Page 12: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

F. Usaha-Usaha Mencegah Platyhelmintes

Platyhelmintes merupakan cacing yang umumnya merugikan manusia dan hewan, sehingga diperlukan usaha yang dapat berupaya mencegah masuknya atau terinfeksi Platyhelmintes (cacing pipih) antara lain :

a. Memutuskan daur hidupnyab. Menghidari infeksi dari larva cacingc. Tidak membuang tinja sembarangan dan membuat

tinja secara teratur (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat)

d. Tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai matang).

Page 13: Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)

Wassalamualaikum Wr.Wb