Presentation Refer At
-
Upload
davinpannaausten -
Category
Documents
-
view
237 -
download
0
description
Transcript of Presentation Refer At
Trauma tumpul abdomen adalah suatu trauma abdomen tanpa penetrasi ke dalam rongga abdomen
Secara garis besar Tauma tumpul Abdomen terjadi dengan mekanisme:
1.Trauma Kompresi2.Trauma Sabuk Pengaman3.Cedera akselerasi / deselerasi
Riwayat TraumaRiwayat Trauma sangat penting untuk menilai penderita
yang cedera dalam tabrakan kendaraan bermotor.Keterangan ini dapat diberikan oleh penderita, penumpang lain
polisi atau petugas medis gawat darurat di lapangan.Keterangan mengenai tanda-tanda vital, cedera yang kelihatan
dan respon terhadap perawaran dan pre-Hospital jga harus diberikan oleh para petugas yang memberikan perawatan pre-hospital
Initial Assessment
Trauma tumpul abdomen akan muncul dalam manifestasi yang sangat bervariasi, mulai dari pasien dengan vital sign normal dan keluhan minor hingga pasien dengan shock berat. Bisa saja pasien datang dengan gejala awal yang ringan walaupun sebenarnya terdapat cedera intraabdominal yang parah. Jika didapati bukti cedera extraabdominal, harus dicurigai adanya cedera intraabdominal, walaupun hemodinamik pasien stabil dan tidak ada keluhan abdominal.
Penemuan yang positif dan negatif harus dicatat dengan teliti dalam rekam medik
1. Inspeksi2. Auskultasi3. Perkusi4. Palpasi
Studi Laboratorium Blood Typing Hematocrit/Darah lengkap Serial Hitung leukosit Enzim pankreas Tes fungsi hati Analisis toksikologi Urinalisis
Studi Diagnostik Khusus
RadiologyComputed Tomography ( CT-scan )UltrasoundDiagnostic Peritoneal LavageInterpertasi DPLPenatalaksanaan lanjutan
Algoritma Prosedur Pemeriksaan pada Trauma Tumpul Abdomen
Penanganan Cedera Pada Organ-Organ Intra AbdomenCedera Limpa
Trauma Hepar
Cedera GasterCedera tumpul gaster terjadi pada 4,3% pasien dengan
trauma tumpul abdomen. Angka kematian pada cedera gaster mencapai 28,3%. Mekanisme trauma tumpul abdomen adalah terjadinya rupture gaster akibat peningkatan tekanan intraluminal yang berasal dari gaya dari luar yang mengakibatkan pecahnya dinding gaster. Cedera tumpul pada lambung umumnya disertai dengan cedera tumpul pada organ-organ lainnya, termasuk hepar, limpa, pancreas, dan usus halus.
Cedera gaster umumnya ditandai dengan adanya peritonitis. Evaluasi dapat dilakukan dengan FAST, CT-scan, dan DPL
Cedera Duodenum
Cedera duodenum terjadi pada 0,1% pasien dengan trauma tumpul abdomen. Angka kematian pada cedera duodenum mencapai 11,4-14,8%. Cedera tumpul diperkirakan disebabkan oleh trauma tumpul dengan benda sempit di daerah epigastrium, yang menyebabkan contusion pada dinding atau rupture akibat peningkatan tekanan intraluminal.
Umumnya cedera duodenum sulit diidentifikasi dan perlu dievaluasi secara sangat teliti.Metoda utama evaluasi cedera duodenum adalah dengan CT-scan
Cedera PankreasCedera pada duodenum umumnya disertai dengan cedera
pancreas karena lokasinya yang sangat berdekatan. Meski insidensinya hanya 0,09%, cedera pancreas memberikan mortalitas sebesar 23,4%.
Diagnosis cedera pancreas tergolong sulit, terlebih tidak ada modalitas yang dianggap efektif.Pemeriksaan fisik sulit dilakukan karena lokasinya yang retroperitoneal, sementara pemeriksaan CT scan hanya berguna untuk kasus-kasus cedera parenkim dan disrupsi duktus.
Pemeriksaan lain yang dapat digunakan adalah MRCP (magnetic resonance cholangio pancreatography)
Cedera Usus Halus
Angka insidensi cedera usus halus pada trauma tumpul abdomen adalah sebesar 2,7% dengan angka kematian sebesar 16,3%. Mekanisme trauma tumpul pada usus halus melibatkan penekanan, rupture, dan robekan.Terkadang, cedera terjadi pada area mesenterika yang memperdarahi suatu segmen usus halus tanpa adanya cedera langsung pada usus halus
Cedera usus halus umumnya diidentifikasi saat dilakukan laparotomy. Di luar itu, evaluasi sering kali sulit dilakukan
Cedera Usus Besar
Pada trauma tumpul abdomen angka kejadian cedera usus besar berada di bawah 1%, dengan angka kematian 16,3% yang umumnya disebabkan oleh cedera pada tempat lain. Bergantung pada segmen yang terlibat, cedera usus besar dapat menembus ke peritoneum. Usus besar juga berisiko terkena gaya robekan yang dapat menyebabkan adanya separasi antara lapisan serosa dengan lapisan muskularis pada sebuah segmen yang panjang. Cedera pada rectum umumnya terjadi akibat laserasi yang disebabkan oleh fragmen fraktur pelvis.Identifikasi umumnya dilakukan saat laparotomy.
Trauma Pembuluh Darah Besar
Penanganan trauma pada pembuluh darah besar tergolong sulit, terlebih melihat jumlah darah yang dapat hilang dalam waktu begitu singkat akibat kerusakan salah satu pembuluh darah ini.Cedera tumpul pada pembuluh darah yang tidak aktif mengeluarkan darah dapat ditangani secara operatif atau pada sebagian kasus secara endovaskuler.Perdarahan pad pembuluh aorta dan vena kava perlu dieksplorasi lebih lanjut, kecuali pada pendarahan vena kava retrohepatik yang tidak perlu dieksplorasi lebih lanjut karena hepar sudah berfungsi menghentikan pendarahan tersebut
Trauma Organ-Organ Genitourinaria
Organ-organ genitourinaria antara lain ginjal, ureter, vesica urinaria, dan urethra; semuanya berada di retroperitoneum. Cederaa pada organ-organ ini dapat menimbulkan pendarahan dan/ atau ekstravasasi urin. Trauma tumpul pada abdomen dapat menimbulkan laserasi pada ginjal atau rupture vesica urinaria. Hematuria menjadi penanda yang paling jelas untuk terjadinya trauma pada system genitourinaria dan pasien perlu dievaluasi lebih lanjut.
Trauma tumpul pada system genitourinaria umumnya diidentifikasi saat pemeriksaan CT-scan dan umumnya dapat ditangani secara non-operatif