Presentation Lapsus

25
LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA PARANOID Norman Delvano Weky 1108012032 Pembimbing : dr D.A.P. Shinta Widari, Sp. K.J, MARS SMF/ BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA RSUD PROF DR. W.Z. JOHANNES FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA 2015

description

Stase Psikiatri

Transcript of Presentation Lapsus

LAPORAN KASUSSKIZOFRENIA

PARANOID

Norman Delvano Weky

1108012032

Pembimbing : dr D.A.P. Shinta Widari, Sp. K.J, MARS

SMF/ BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWARSUD PROF DR. W.Z. JOHANNES

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2015

Identitas PenderitaNama : Ny. N.V.R

Tempat/ tanggal lahir : Sabtu, 27 November 1962 (42 thn)

Suku : Sabu

Agama : Kristen Protestan

Status Pernikahan : Pernah Menikah (Janda)

Pendidikan : Sekolah Dasar

Alamat : Jl. Kancil (depan Gereja Kemah Ibadat) – Airnona, Kota Kupang

Riwayat Perjalanan Penyakit

A. Keluhan Utama

Autoanamnesis : Penderita mengeluhkan nyeri di ulu hati seperti tertikam-tikam sejak 1 bulan yang lalu

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Autoanamnesis

Heteroanamnesis

Riwayat Gangguan Sebelumnya

Pada tanggal 19 Juni 2015, penderita pernah dibawa berobat ke Rumah Sakit Swasta St. Carolus Borromeus Bello karena nyeri ulu hati yang dialami.

Riwayat Sikap Kepribadian Sebelumnya

Sejak lama penderita memliki kecenderungan untuk menolak memaafkan penghinaan yang dilakukan orang lain dan kecenderungan untuk menyimpan dendam Selalu mencurigai seseorang tanpa alasan. Penderita mempunyai ciri kepribadian Paranoid.

Riwayat Kehidupan Pribadi

Prenatal dan Perinatal Masa Kanak Dini

Masa Kanak Pertengahan Masa Remaja

Masa Dewasa

Masa Dewasa

Riwayat Pendidikan Riwayat Pekerjaan Riwayat Psikoseksual Riwayat Agama Riwayat Sosial Riwayat Pelanggaran Hukum Situasi Kehidupan Sekarang Riwayat Keluarga

Pemeriksaan Status Mental

A. Deskripsi Umum Penampilan :

Penderita perempuan berpenampilan sesuai usia, tampak bersih dan rapi.

Penderita mengenakan baju kemeja hitam lengan pendek bermotif bunga-bunga dengan rok hitam setinggi lutut Perilaku dan aktivitas psikomotor :

Penderita dalam keadaan tenang Sikap Terhadap Pemeriksa:

Kooperatif, kontak mata adekuat

B. Mood dan Afek

Mood : Labil

Afek : Luas

Keserasian : Serasi

C. Pembicaraan

Spontan, volume dan kecepatan berbicara dalam batas normal, mampu menjawab banyak pertanyaan

D. Persepsi

Halusinasi visual (+) : penderita mengaku melihat bayangan kupu-kupu besar yang ingin mencelakainya.

Halusinasi auditorik (+) : penderita mendengar suara wanita yang berbisik di telinganya yang bersifat mengancam.

Proses Pikir :

Bentuk : Tidak Logis

Arus : Koheren

Isi Pikir :

Waham kejaran (+) : Penderita meyakini sakit yang dialami karena roh jahat yang dikirim oleh tetangga.

Kesadaran dan Kognisi

1. Taraf kesadaran dan kesigapan : Compos Mentis

2. Orientasi :

Waktu : baik (penderita mengetahui wawancara dilakukan di siang hari)

Tempat : baik (penderita mengetahui saat ini sedang berada di rumah sakit)

Orang : baik (penderita mengetahui dokter yang sedang memeriksanya)

3. Daya Ingat :

Daya ingat jangka panjang : baik, penderita mengetahui tanggal lahir dirinya

Daya ingat jangka sedang : baik, penderita mengingat bulan lalu ia diajak bertamasya oleh anak perempuannya

Daya ingat jangka pendek : baik, penderita mengetahui apa yang ia makan tadi pagi

4. Konsentrasi dan Perhatian : baik, penderita mampu menghitung 100 – 7 sampai 7 kali, mengeja kata DUNIA dari belakang

5. Kemampuan visuospasial : baik, penderita mampu meniru gambar jam dengan baik

6. Pikiran abstrak : baik, penderita mengetahui persamaan mobil dan motor

7. Intelegensi dan kemampuan informasi :

baik, mengetahui nama kota dan nama propinsi

8. Bakat Kreatif : bisa menyanyi

9. Kemampuan Menolong Diri Sendiri : baik, jika ada api harus segera disiram dengan air, penderita mampu mengurus diri sendiri misalnya makan, minum dan mandi.

10. Pengendalian Impuls : Baik, penderita duduk dalam kondisi tenang

11. Daya Nilai dan Tilikan : Penilaian realita: Tidak baik Tilikan : Tiga (penderita

menyalahkan tetangga sebagai penyebab sakit yang dialami)

12. Taraf Dapat Dipercaya : Dapat Dipercaya

III. Pemeriksaan Diagnostik

Status Internistik : Tekanan Darah : 120 /80 mmHg Nadi : 100 x /menit Suhu : 37,5 °C RR : 22 x / menit

Status Neurologis : Compos Mentis, GCS 15

Laboratorium atau penunjang : Tidak dilakukan

Pemeriksaan Psikologi : Tidak dilakukan

IV. TEMUAN – TEMUAN POSITIF

Penderita memiliki gangguan persepsi : halusinasi visual (+) : penderita melihat bayangan kupu-kupu besar yang ingin mencelakainya. Halusinasi auditorik (+) : penderita mendengar suara wanita yang berbisik di telinganya yang bersifat mengancam.

Penderita memiliki gangguan isi pikir : waham kejaran (+)

Evaluasi Multiaksial

Axis I : F.20.0 Skizofrenia Paranoid Axis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis, Ciri

Kepribadian Paranoid Axis III : Tidak ada diagnosis Axis IV : Masalah berkaitan dengan “primary

support group” (keluarga) Axis V : GAF sekarang 60 - 51 = gejala

sedang (moderate), disabilitas sedang.

GAF 1 tahun terakhir : 50 - 41 = gejala berat (serious), disabilitas berat

VII DAFTAR MASALAH a. Organobiologik (-)

b. Psikologik : Gangguan Persepsi : Halusinasi auditorik (+), Halusinasi

visual (+) Gangguan Isi Pikir : Waham kejaran (+) Arus Pikir : Koheren Bentuk Pikir : Tidak Logis Ciri Kepribadian : Ciri Kepribadian Paranoid

VII. Rencana Terapi

Farmakoterapi

- Haloperidol 2 x 1,5 mg

- Trihexyphenidil 2 x 2 mg Psikoedukasi Penderita Psikoedukasi Keluarga

IX. Prognosis : Dubia et Bonam Faktor yang memperingan :

- Jenis kelamin perempuan - Ada gejala positif- Skizofrenia paranoid- Faktor pencetus jelas- Tidak ada riwayat keluarga menderita skizofrenia- Tidak merokok dan tidak minum alkohol

Faktor yang memperberat : - Awitan gejala-gejala psikotik terjadi sebelum usia 30 tahun.

- Status pernikahan bercerai

- Tidak ada remisi dalam 3 tahun

X. Diskusi

Teori :

Gejala skizofrenia biasanya muncul pada usia remaja akhir atau dewasa muda. Awitan pada laki-laki biasanya antara 15-25 tahun, dan 25-35 tahun untuk perempuan. Prognosisnya biasanya lebih buruk pada laki-laki bila dibandingkan dengan perempuan.

Kasus :Pada kasus Ny N.R gejala yang timbul sejak lama (sejak penderita berusia 28 tahun). Hal ini sesuai dengan epidemiologi gejala skizofrenia muncul pada usia dewasa muda yaitu awitan pada perempuan pada usia 25-35 tahun. Sedangkan untuk prognosis berdasarkan jenis kelamin secara epidemiologi jika dihubungkan dengan kasus Ny N.R. maka memiliki prognosis yang baik karena prognosis biasanya lebih baik pada perempuan

Teori :

Kriteria Pedoman Diagnostik Untuk Skizofrenia Paranoid sebagai berikut : Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia Sebagai tambahan :

Halusinasi dan/atau waham harus menonjol : Suara-suara halusinasi yang mengancam penderita atau memberi

perintah, atau mengancam penderita tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);

Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol;

Waham hampir berupa setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau passivity (delusion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas;

Gangguan efektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/ tidak menonjol.

Kasus :

Pada kasus ini, Ny. N.R. didiagnosis sebagai skizofrenia paranoid karena gejala klinis yang ditemukan sesuai dengan kriteria diagnosis skizofrenia paranoid yaitu adanya halusinasi yang menonjol dan gejala tersebut sudah dialami lebih dari 1 bulan . Pada penderita Ny N.R. terdapatnya halusinasi auditorik, halusinasi visual.

TERIMA KASIH