Presentation KTI Seminar Proposal
-
Upload
citra-kusuma-putri -
Category
Documents
-
view
144 -
download
5
Transcript of Presentation KTI Seminar Proposal
![Page 1: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/1.jpg)
SEMINAR PROPOSAL
H. Dadang Erianto07711170
![Page 2: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/2.jpg)
“HUBUNGAN KADAR TIMBAL (Pb) DARAH DENGAN KEJADIAN
HIPERTENSI PADA POLISI LALU LINTAS DI KOTA YOGYAKARTA”
![Page 3: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB I. PENDAHULUAN
![Page 4: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/4.jpg)
Latar Belakang Permasalahan
Timbal (timah hitam, Pb) Alami terdapat di kerak bumi Hasil kegiatan manusia
Timbal (Pb) bersifat toksik melalui: konsumsi makanan, minuman, air, udara,
serta debu yang tercemar Pb.
![Page 5: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/5.jpg)
Lanjutan Pb yang diabsorbsi terdeteksi pd tiga jaringan
utama :1. Dalam darah Pb terikat dgn sel darah merah
(eritrosit) & mempunyai waktu paruh sekitar 25-30 hari.
2. Dalam jaringan lunak (hati dan ginjal), mempunyai waktu paruh beberapa bulan.
3. Pd tulang dan jaringan keras (kalsifikasi) lainnya seperti gigi, tulang rawan, dan rambut (Darmono, 1995).
![Page 6: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/6.jpg)
Lanjutan Tekanan darah →variabel yg paling sensitive
paparan Pb kronis. Pengaruh terjelas dijumpai pada pria setengah
baya & wanita Kadar Pb darah sebanyak 7 µg/dL =↑resiko
hipertensi (Katzung, 2004).
![Page 7: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/7.jpg)
Lanjutan Secara kuantitatif, terdapat tekanan darah
sistolik sebesar 1 mmHg setiap↑berlipatnya Pb darah (Nawrot et.al., 2002; Schwartz, 1995; Stassen et.al., 1994).
Berdasarkan dua analisis data (NHANES) III selama periode 1988 sampai 1994 lebih nyata pada orang kulit hitam dari pada kulit putih (Den Hond et.al., 2002; Vupputuri et.al., 2003).
![Page 8: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/8.jpg)
Lanjutan Mekanisme timbal dapat menginduksi
hipertensi dan penyakit kardiovaskular melalui: Jalur stress oksidatif, Defisiensi fungsional nitrit oksida (NO), Inflamasi, Peningkatan aktifitas saraf simpatis pusat, dan Gangguan pengaturan dari sistem vasoregulator
(Vaziri & Gonick, 2008).
![Page 9: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/9.jpg)
Perumusan Masalah
“Adakah hubungan kadar Pb darah dengan kejadian hipertensi pada polisi lalu lintas di
Kota Yogyakarta?”
![Page 10: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/10.jpg)
Tujuan Penelitian Tujuan Umum
Mengetahui hubungan kadar Pb darah dengan kejadian hipertensi pada polisi lalu lintas di Kota Yogyakarta.
Tujuan Khusus Mengetahui kadar Pb darah polisi lalu lintas di Kota
Yogyakarta. Mengetahui kejadian hipertensi pada polisi lalu
lintas di Kota Yogyakarta. Menganalisis hubungan antara kadar Pb darah
dengan kejadian hipertensi pada polisi lalu lintas di Kota Yogyakarta
![Page 11: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/11.jpg)
Keaslian Penelitian Sri Suciani
Kadar Pb Dalam Darah Polisi Lalu Lintas dan Hubungannya Dengan Kadar Hemoglobin. (Studi pada Polisi Lalu Lintas yang Bertugas di Jalan Raya Kota Semarang). 2007
Retno Adriani Kadar Pb Udara, Kadar Pb Darah dan Efeknya
terhadap Kesehatan Pedagang Kaki Lima Jalan Dharmawangsa di Kota Surabaya. 2005
![Page 12: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/12.jpg)
Lanjutan Dellyani Hanggar Sari
Pengaruh Timbal (Pb) Pada Udara Jalan Tol Terhadap Gambaran Mikroskopik Ginjal Dan Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah Mencit BALB/C Jantan. 2010
![Page 13: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/13.jpg)
Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran
2. Memberikan informasi
3. Menggambarkan keadaan dan dapat dijadikan
tinjauan bagi keselamatan dan kesehatan kerja
instansi-instansi terkait.
4. Penelitian ini dapat meningkatkan kepedulian
pemerintah dan masyarakat akan pentingnya
kesehatan dan menjaga lingkungan hidup
![Page 14: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/14.jpg)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
![Page 15: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/15.jpg)
Hipertensi Definisi Hipertensi
Hipertensi merujuk pada tekanan darah arteri yang tinggi dan abnormal pada sirkulasi sistemik. (Silbernagl, 2000).
Hipertensi dapat bersamaan dengan penyakit lain sebagai sebab akibat (Price, 2002).
Morbiditas dan mortalitas kardiovaskular meningkat sejalan dengan meningkatnya tekanan darah sistolik dan diastolik.
Prediktor komplikasi yg baik pd usia↑50th.
![Page 16: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/16.jpg)
Lanjutan Data NHANES → 1999-2000, insidensi
hipertensi pd orang dewasa → 29-31%, = 58-65 jt org hipertensi di Amerika, & ↑ 15 jt dr data NHANES III thn 1988-1991
Deteksi dini dan perawatan hipertensi yang efektif.
![Page 17: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/17.jpg)
Klasifikasi Hipertensi JNC VII
![Page 18: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/18.jpg)
Etiologi Hipertensia) Hipertensi Essensial (HE)
HE/hipertensi primer/idiopatik →hipertensi tanpa kelainan dasar patologi yg jelas
HE →hipertensi yg tdk diketahui penyebabnya
Hipertensi essensial kemungkinan disebabkan oleh beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah (Gray, 2002).
![Page 19: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/19.jpg)
b). Hipertensi Sekunder
Penyebab- penyebab: Pertama, penyakit parenkim ginjal (3%) Kedua, penyakit vaskular ginjal (1%) Ketiga, penyakit endokrin (1%) Keempat, peningkatan estrogen misalnya pada
pil kontrasepsi dan kehamilan Kelima, hipertensi oleh karena feokromasitoma
![Page 20: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/20.jpg)
Faktor Resiko Hipertensi Faktor keturunan dan Ras Usia Obesitas Asupan garam Kebiasaan merokok Konsumsi alkohol Aktifitas fisik Stres psikologis Riwayat Diabetes mellitus (DM)
![Page 21: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/21.jpg)
Patofisiologi Hipertensi
cardiac output→ peripheral vascular resistence
dipengaruhi oleh sisten saraf otonom, jantung dan ginjal (jangka panjang)
Pengaturan tekanan darah jangka pendek → reflek baroreseptor → ↑ stroke volume sehingga ↑cardiac output
![Page 22: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/22.jpg)
Timbal (Pb)
![Page 23: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/23.jpg)
Karakteristik Pb
Pb (plumbum, timah hitam) logam golongan IV-A dalam Tabel Sistem Periodik Unsur Kimia. Nomor atom (NA) 82 dengan berat atom (BA) 207,2
Pb berpengaruh toksisitas pada manusia. Pb terdapat dalam bentuk organik dan
anorganik.
![Page 24: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/24.jpg)
lanjutan Bentuk organik seperti tetra-etil Pb dan
tetra-metil Pb (TEL dan TML) → bensin berfungsi sebagai “octane booster”
Kira-kira 10% Pb → knalpot mobil → Pb organik, sisanya menjadi Pb inorganik.
![Page 25: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/25.jpg)
Kegunaan Pb
(CH3)4-Pb (tetra-metil Pb) dan (C2H5)4-Pb (tetra-etil Pb)→ anti-knock
industri baterai→Pb logam bismuth (Pb-Bi), Pb oksida (PbO4) → arus elektron.
Sbg pigmen “chrom”
![Page 26: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/26.jpg)
Lanjutan
Pb dengan atom Nitrogen (N) akan membentuk senyawa azida → detonator (bahan peledak).
intermediet Pb-asetat (CH3-COO-Pb-OOCH3) → Sbg pengkilap keramik dan sekaligus sebagai bahan tahan api
![Page 27: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/27.jpg)
Metabolisme Pb Dalam Tubuh
![Page 28: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/28.jpg)
Absorbsi
Pb bersifat toksik berasal dr tindakan mengkonsumsi makanan, minuman, atau melalui inhalasi dari udara, debu yg tercemar Pb
Kira-kira 90% partikel Pb di udara diabsorbsi melalui saluran pernapasan→30% diserap oleh tubuh→hanya 15% yg akan mengendap pd jaringan tubuh→Sisanya di Eksresi
![Page 29: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/29.jpg)
Distribusi
Pb dlm darah → eritrosit → waktu paruh sekitar 25-30 hari,
Dalam jaringan lunak (jaringan lemak, terutama dalam ginjal dan hati ) → beberapa bulan,
Sedangkan pada tulang dan jaringan keras lainnya (kalsifikasi) dengan waktu paruh mencapai 30-40 tahun.
![Page 30: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/30.jpg)
Ekskresi
Pb diekskresikan terutama melalui urin Pb juga diekskresikan melalui feses,
keringat, dan air susu ibu serta didepositkan dalam rambut dan kuku
Biasanya ekskresi Pb sangat kecil walaupun intake Pb tiap hari naik,
![Page 31: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/31.jpg)
Efek Pb pada Tubuh
Sistem hemapoetik Pb menghambat aktifitas enzim yg terlibat
dlm pembentukan hemoglobin (Hemoglobin) Sistem saraf
Pd anak usia sekolah didapatkan bahwa peningkatan kadar Pb darah dr sampai 20 µg/dL dihubungkan dengan penurunan 2,6 point IQ
![Page 32: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/32.jpg)
Lanjutan
Sistem urinaria Pb bisa menyebabkan lesi tubulus proksimal,
loop Ansa Henle, serta menyebabkan aminoasiduria.
Sistem gastrointestinal Paparan Pb akut dapat menyebabkan
munculnya gejala seperti kram perut, kolik, dan biasanya diawali dengan sembelit, mual, muntah, dan sakit perut yang hebat (kadar Pb darah 100-200 µg/dL)
![Page 33: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/33.jpg)
Lanjutan Sistem kardiovaskular
Dalam hal ini Tekanan darah kadar Pb darah serendah 7 µg/dL sudah diasosisasikan dgn ↑ resiko hipertensi
Penurunan GFR mungkin berkontribusi pd ↑ tekanan darah.
Pd tikus yg diberikan Pb asetat → dengan Pb darah < 60 µg/dL terdapat ↑ sistolik, ↑ aktivitas angiotensin converting enzyme (ACE) dan aktifitas Na+, K+-ATPase
![Page 34: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/34.jpg)
Lanjutan
• Menurut Vaziri dan Gonick (2008)• Hubungan Pb darah & hipertensi dijelaskan
melalui : mekanisme stres oksidatif dan inflamasi, sistem vasoregulasi utama, kerusakan sel endotelium, menyebabkan proliferasi
sel otot polos pembuluh darah dan transformasi, dan menghambat fibrinolisis.
![Page 35: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/35.jpg)
Sistem reproduksi Paparan Pb kronis bisa mengakibatkan
penurunan libido, infertilitas pada laki-laki, gangguan mentruasi serta aborsi spontan pada wanita
pd wanita hamil (mungkin sampai serendah 12-17 µg/dL) sudah dapat mempengaruhi perkembangan neurologis dari janin dalam kandungan dan fungsi kognitif selanjutnya dari si anak (Katzung, 2004).
![Page 36: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/36.jpg)
Sistem endokrin Perubahan pada kadar hormon tiroid yang
bersirkulasi terutama T4 dan TSH (Pb darah ≥ 40-60 µg/dL)
Perubahan hormon reproduksi, terutama FSH, LH, & testosteron (Pb darah ≥ 30-40 µg/dL)
![Page 37: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/37.jpg)
Hubungan Pb dengan Hipertensi
Pada 31 penelitian meta-analisis terbaru → ditemukan peningkatan tekanan darah sistolik 1 mmHg dan tekanan darah diastolik 0,6 mmHg setiap kelipatan kadar Pb darah.
![Page 38: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/38.jpg)
Lanjutan
Pemaparan Pb dosis rendah menggunakan hewan percobaan dpt menginduksi hipertensi melalui : stres oksidatif, defisiensi fungsional nitrit oksida, Inflamasi, peningkatan aktifitas saraf simpatis, gangguan regulasi beberapa faktor
vasoregulasi.
![Page 39: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/39.jpg)
Landasan Teori
![Page 40: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/40.jpg)
![Page 41: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/41.jpg)
Kerangka Konsep
![Page 42: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/42.jpg)
![Page 43: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/43.jpg)
Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah terdapat
hubungan pada kadar Pb darah dengan kejadian hipertensi pada polisi lalu lintas di Kota Yogyakarta.
![Page 44: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/44.jpg)
BAB III. METODE PENELITIAN
![Page 45: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/45.jpg)
Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menggunakan design cross-
sectional, Data yang dikumpulkan menggunakan teknik kuisioner
sederhana, pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan laboratorium.
Lokasi Penelitian Penelitian mengambil lokasi penelitian wilayah Kota
Yogyakarta, yaitu di Kesatuan Patroli Jalan Raya Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Polresta Yogyakarta, dan Laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (Lab. BBTKL-PPM).
Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011
sampai Februari 2012.
![Page 46: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/46.jpg)
Populasi dan Sampel Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah polisi lalu lintas laki-laki di wilayah Kota Yogyakarta yang bertugas mengatur jalan raya.
Sampel Sampel yang digunakan diambil secara acak
sederhana (Simple Random Sampling). Sampel penelitian adalah polisi lalu lintas laki-
laki di wilayah Kota Yogyakarta yang bertugas di jalan raya yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
![Page 47: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/47.jpg)
Perhitungan Besar Sampel
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan perhitungan rumus sebagai berikut (Sastroasmoro, 2002):
![Page 48: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/48.jpg)
![Page 49: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/49.jpg)
Variabel Penelitian Variabel Bebas
Varibel bebas yaitu kadar Pb darah pada polisi lalu lintas di Kota Yogyakarta.
Variabel Terikat Variabel terikat yaitu kejadian hipertensi pada
polisi lalu lintas di Kota Yogyakarta.
![Page 50: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/50.jpg)
Variabel Pengganggu Variabel penganggu terdiri dari kebiasaan
merokok, konsumsi garam, alkohol, lama bekerja, lama paparan per hari, jarak tempat tinggal dengan jalan raya, riwayat keluarga hipertensi, usia, dan BMI.
![Page 51: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/51.jpg)
Definisi Operasional Kadar Pb darah Hipertensi Usia Kebiasaan Lama bekerja Lama paparan per hari Jarak tempat tinggal dari jalan raya
![Page 52: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/52.jpg)
Instrumen Penelitian
Kuisioner Alat dan Bahan
![Page 53: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/53.jpg)
Pengimpilan Data
Kuisioner Berat Badan Tekanan Darah Pengukuran Pb Darah
![Page 54: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/54.jpg)
Tahapan Penelitian
Tahapan Awal Melakukan studi kepustakaan. Penulisan prosposal penelitian. Seminar proposal penelitian.
Tahapan Persiapan Mengurus surat perijinan dan melaporkan
kegiatan penelitian pada instansi yang berwenang.
Meninjau lokasi penelitian. Menyusun jadwal penelitian di lokasi
penelitian.
![Page 55: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/55.jpg)
Tahapan Pelaksanaan Pengambilan data dengan mengisi kuisioner
oleh responden. Pengambilan sampel darah. Pemeriksaan berat badan, tinggi badan,
indeks massa tubuh (BMI), tekanan darah di lokasi penelitian.
Pemeriksaan kadar Pb darah di BTKLPM Yogyakarta.
Pengolahan data. Analisis data.
Tahapan Akhir Penyusunan laporan penelitian. Seminar hasil penelitian.
![Page 56: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/56.jpg)
Analisis Hasil Penelitian Pengolahan Data
Data diolah dengan komputer menggunakan software SPSS versi 13.0. pengolahan data dilakukan dengan pengkatagorian sebagai berikut:
Kadar Pb dalam darah Dibuat menjadi beberapa interval yaitu 0-2 µg/dL, 3-5
µg/dL, 6-8 µg/dL, 9-11 µg/dL, 12-14 µg/dL, dan >15 µg/dL. Tekanan darah
Dibuat sesuai dengan klasifikasi JNC-VII, 2003 yaitu normal <120/80 mmHg, prehipertensi 120-139/80-89 mmHg, hipertensi stage 1 140-159/90-99 mmHg, dan hipertensi stage 2 >160/>100 mmHg.
Usia Dibuat menjadi beberapa interval yaitu 21-30 tahun, 31-
40 tahun, dan 41-50 tahun.
![Page 57: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/57.jpg)
Lama bekerja Dikategorikan menjadi 3 kelompok yaitu pekerja
baru jika <12 bulan, pekerja sedang jika 12-36 bulan, dan pekerja lama jika >36 bulan.
Lama paparan Dikategorikan menjadi beberapa interval berbeda
yaitu 1-3 jam/hari, 3-6 jam/hari, dan 6-9 jam/hari. Kebiasaan merokok
Bustan (2000) menggolongkan kriteria perokok menurut jumlah rokok yang dihisap menjadi perokok ringan (<10 batang/hari), perokok sedang (10-20 batang/hari), dan perokok berat (>20 batang/hari).
Jarak tempat tinggal dari jalan raya Dikategorikan menjadi beberapa interval yaitu 0-2
km, 3-5 km, 6-8 km, 9-11 km, 12-14 km, dan >15 km.
![Page 58: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/58.jpg)
Analisis Data
Analisis Univariat Varibel-variabel yang akan dianalisis univariat
adalah sebagai berikut: kadar Pb dalam darah, tekanan darah responden, usia responden, BMI, lama bekerja, lama paparan per hari, kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi alkohol dan jarak tempat tinggal dari jalan raya.
Tujuan dari analisis univariat adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik dari setiap variabel penelitian. Analisis ini biasanya hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabelnya.
![Page 59: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/59.jpg)
Analisis Bivariat Analisis biavariat dilakukan terhadap dua
varibel yang diduga berhubungan atau berkorelasi sebagai berikut : kadar Pb darah dengan kejadian hipertensi, kadar Pb darah dengan lama bekerja, kadar Pb darah dengan usia responden, kadar Pb darah dengan kebiasaan merokok, dan kadar Pb dengan jarak tempat tinggal dari jalan raya.
![Page 60: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/60.jpg)
![Page 61: Presentation KTI Seminar Proposal](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022050711/55721220497959fc0b901361/html5/thumbnails/61.jpg)
Etika Penelitian
Setiap responden mendapatkan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian.
Semua responden diberlakukan informed consent dan penjelasan prosedur pengambilan sampel.
Semua data tentang responden akan dijaga kerahasiaannya. Hasil pengujian sampel akan dikembalikan kepada responden yang bersangkutan.