Presentation 1
-
Upload
oktari-dwi-yanti -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of Presentation 1
HIV/AIDS PADA ANAK
By : Kindy Agustin
PendahuluanO HIV : - Human Imunodefisiensi Virus
- Virus RNA- Retrovirus / Subgroup
lentivirus
O AIDS : Kumpulan gejala dan infeksi pada manusia akibat dari gangguan spesifik terhadap sistem imun atau defisiensi imunitas seluler
PendahuluanO Human Immunodeficiency
Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) adalah infeksi yang membawa masalah besar bagi negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia
O Infeksi HIV pada anak merupakan salah satu masalah besar di dunia dan berkembang dengan kecepatan berbahaya.
EpidemiologiO AIDS pertama kali dilaporkan di
Amerika Serikat pada tahun 1981 ketika dilaporkannya kasus pneumonia Pneumocystis carinii pada lima pria homoseksual
O Pada tahun 2005 diperkirakan hampir 40 juta orang hidup dengan HIV dan lebih dari 25 juta orang meninggal akibat AIDS.
Estimasi Epidemiologi di Indonesia tahun 2012
ODHA: 90,000- 130,000 orang ODHA wanita yg hamil (angka
kelahiran = 2,5%): 2,250- 3,250 orang merupakan target PMTCT
Jumlah bayi HIV (+) yg dilaporkan: 120 Bayi
Etiologi
O Virus penyebab infeksi AIDS pertama kali diisolasi dari seorang pasien dengan limfadenopati pada tahun 1983. Tetapi virus ini baru dipastikan sebagai agen penyebab AIDS pada tahun 1984
O Virus RNAO Famili retroviridae dan subfamili lentivirus ini
kemudian dikenal sebagai Human Immunodeficiency Virus (HIV)
O Ada dua jenis dari HIV :HIV-1 HIV-2,
Faktor Resiko
Semua tanpa ASI 15-25 %Semua dg pemberian ASI sampai 6 bln 25-30 %Semua dg pemberian ASI sampai 18-24 bln
30-45 %
Masa kehamilanSelama persalin
an
4% 12%
Post partum melalui ASI
1%
0-14 mg 14-36 mg 36 mg-kelahira
n
Persalinan
8% 7%
0-6 bln 6-24 bln
3%
WAKTU & RISIKO PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK
Sumber Infeksi• Darah Ibu• Placenta• Cairan Amnion• Sekresi
Cervicovaginal • ASI
Rute Infeksi• Sirkulasi Umbilical • Kulit• Mukosa membran– Sal. Pencernaan– Sal. Pernapasan
Mekanisme Penularan HIV dari Ibu ke Anak / Bayi
• Infeksi melewati plasenta• Persalinan• ASI
Faktor Maternal viral load
Merupakan faktor terpenting
Terjadi terutama pada awal infeksi dan pada fase AIDS
Risiko tertinggi terjadi ketika– Terinfeksi sewaktu
hamil tua/menyusui
– Wanita hamil dgn gejala AIDS
Bayi yang terinfeksi HIVPerjalanan penyakit lebih progresif dibanding orang dewasaDulu : angka harapan hidup 9,4 bulan setelah diagnosisSaat ini ada 2 macam perjalanan penyakit
2/3 perlahanAsimtomatik sampai usia sekolah
1/3 progresifSudah bermanifestasi 1 tahun pertama
Tumbuh kembang terganggu, lebih mudah terinfeksi
saat dan cara transmisi p24 antigenemia
Strategi Pencegahan Penularan HIV dari Ibu Ke
Bayi dan Kegiatan Pendukungnya
Cegah Penularan HIV HIV Positif HIV Negatif
Cegah Kehamilan Hamil Tidak Hamil
Perempuan Hamil HIV (+) Cegah Penularan ke Bayi Bayi HIV Positif Bayi HIV Negatif
Perempuan Post Partum- Dukungan Psikologis, Sosial & Perawatan
HIV Positif
- Penyuluhan HIV/AIDS ; - Pelatihan Perubahan Perilaku ; - Penyebarluasan Materi Cetak tentang Pencegahan HIV ; - .
- Konseling; - Sarana Kontrasepsi
- Pemberian ARV; - Konseling Kesehatan Ibu Hamil - Konseling Pemberian
Makanan Bayi ; - Persalinan yang Aman
- Pengobatan ARV; - Pengobatan Infeksi
Oportunistik; - Bantuan Pemeriksaan
Kesehatan; - Layanan Support Group - Perawatan Anak, Imunisasi; - Bantuan Finansial; dll
Perempuan Usia Reproduktif
Perempuan HIV Positif
Gejala KlinikO Akut : Demam, nyeri telan,
pembengkakan kelenjar getah bening, ruam, diare, dan batuk. Infeksi akut ini terjadi 3-6 minggu setelah infeksi.
O Infeksi HIV yang belum berkembang menjadi AIDS dapat hidup tanpa memperlihatkan gejala selama 8-10 tahun.
Gejala yang menunjukkan kemungkinan infeksi HIV
O 1. Infeksi berulangO 2. Trush O 3. Parotitis kronikO 4. Limpadenopati generalisataO 5. Hepatomegali tanpa penyebab yang jelasO 6. Demam yang menetap dan atau
berulangO 7. Disfungsi neurologisO 9. Dermatitis HIVO 10. Penyakit paru supuratif yang kronik
Gejala yang umum ditemukan pada anak dengan infeksi HIV, tetapi juga lazim
ditemukan pada anak sakit yang bukan infeksi HIV
O 1. Otitis media kronikO 2. Diare persistenO 3. Gizi kurang atau gizi buruk
Gejala atau kondisi yang sangat spesifik untuk anak dengan
infeksi HIV positifO Pneumocytis pneumonia (PCP),O Kandidiasis esofagus, O Lymphoid intersitial pneumonia (LIP)O Sarkoma Kaposi.
Tahapan KlinisStadium Klinis 1
O Tanpa gejala (asimtomatis)O Limfadenopati generalisata persisten
Stadium Klinis 2 (Ringan)
O Hepatosplenomegali persisten Erupsi papular pruritis
O Dermatitis seboroik O Infeksi jamur di kukuO Keilitis angularisO Eritema lineal gingival (LGE)O Infeksi virus human papiloma (warf) yang luas
atau moluskum kontangiosum ( > 5% area tubuh)O Ulkus mulut yang berulang (2 atau lebih episode
dalam 6 bulan)O Pembesaran parotid persisten Herpes zosterO Infeksi saluran napas bagian atas yang berulang
atau kronis (ototis media, otore, sinusitis, atau tonsilitis)
Stadium Klinis 3 (Sedang)
O Malnutrisi sedang tanpa alasan jelas tidak membaik dengan terapi baku
O Diare terus-menerus tanpa alasan (14 hari atau lebih)O Demam terus-menerus tanpa alasan (sementara atau
terus-menerus, lebih dari 1 bulan)O Kandidiasis oral terus-menerus (setelah usia 6-8 minggu)O Oral hairy leukoplakia (OHL)O Gingivitis atau periodonitis nekrotising berulkus yang akutO Tuberkulosis paruO Pneumonia bakteri yang parah dan berulang (2 atau lebih
episodee dalam 6 bulan)O LIP (lymphoid interstitial pneumonia)O Anemia yang tidak dapat dijelaskan (<8g/dl), neutropenia
(< 500/mm3)O Trombositopenia ( < 30.000/mm3) selama lebih dari 1 bulan
Stadium Klinis 4 (Berat)
O Sangat kurus (wasting) yang tidak dapat dijelaskan atau gizi buruk yang tidak bereaksi terhadap pengobatan baku
O Pneumonia pneumosistisO Dicurigai infeksi bateri berat berulang (2 atau lebih
episode dalam 1 tahun, misalnya empiema, piomiositis, infeksi tulang atau sendi, meningitis, tidak termasuk pneumonia)
O Tuberkulosis ekstrapulmonal atau diseminataO Sarkoma KaposiO Kandidiasis esofagusO Anak < 18 bulan dengan symptomatic HIV seropositif
dengan 2 atau lebih dari hal berikut: oral thrush, +/- pneumonia berat, +/- gagal tumbuh, +/- sepsis berat
O Infeksi sitomegalovirus: retinitis atau pada organ lain dengan onset > 1 bulan
O Toksoplasmosis sistem saraf pusat (di luar masa neonatus)O Kriptokokosis (termasuk meningitis)O Mikosis diseminata endemis (histoplasmosis luar paru,
kokidiomikosis)O Kriptosporidiosis kronik atau isosporiasis (dengan diare >
1 bulan)O Penyakit mikobakterial diseminata selain tuberkulosisO Kandida pada trakea, bronkus, paruO Acquires HIV-related recto-vesico fistulaO Limfoma non-Hodgkin sel-B atau limfoma serebralO Progressive multifocal leucoencephalopathy (PML)O Ensefalopati HIVO HIV-related cardiomiopathyO HIV-related nephropathy
DiagnosisO Serologi 1. ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) 2. Aglutinasi atau dot-blot immnobading assayO Isolasi dan biakan virus O Deteksi antigen dan deteksi materi
genetik dalam darah
WHO menganjurkan tiga strategi pemeriksaan antibodi terhadap HIV yang bertujuan menyaring
keadaan populasi dan keadaan pasien.
STRATEGI 3
STRATEGI 2
STRATEGI 1
Penatalaksanaan
Pemantauan
O Pasien anak yang diberi ARV dengan cepat bertambah berat dan tingginya sesuai dengan pertumbuhan.
O Obat yang diminum bersamaan harus dievaluasi setiap kali kunjungan atau ada obat lain yang potensial berinteraksi dengan ARV .
O Pemantauan kadar hemoglobin (Hb) dan leukosit harus dilakukan bila anak menerima AZT pada bulan 1 dan ke 3.
O Pemeriksaan kimia darah lengkap meliputi enzim-enzim hati, fungsi ginjal, glukosa, profil lipid, amilase, lipase dan elektrolit serum
O Pemantauan CD4 dianjurkan dilakukan pada saat awal diagnosis dan setiap 6 bulan sesudahnya. Bila pemeriksaan CD4 tidak tersedia, gunakan parameter klinis untuk pemantauan.
Pencegahan Gejala lain dengan Imunisasi
O Seorang anak dengan infeksi HIV atau diduga dengan infeksi HIV tetapi belum menunjukkan gejala, harus diberi semua jenis vaksin yang diperlukan (sesuai jadwal imunisasi nasional), termasuk BCG. sesuai umur yang dianjurkan.
O Jangan beri vaksin BCG pada anak dengan infeksi HIV yang telah menunjukkan gejala.
Pencegahan denga Kotrimoksazol
O Pencegahan dengan Kotrimoksazol terbukti sangat efektif pada bayi dan anak dengan infeksi HIV untuk menurunkan kematian yang disebabkan oleh pneumonia berat
O Semua anak yang terpapar HIV (anak yang lahir dari ibu dengan infeksi HIV) sejak umur 4-6 minggu (baik merupakan bagian maupun tidak dari program pencegahan transmisi ibu ke anak = prevention of mother-to-child transmission [PMTCT]).
O Setiap anak yang diidentifikasi terinfeksi HIV dengan gejala klinis atau keluhan apapun yang mengarah pada HIV, tanpa memandang umur atau hitung CD4.
Dosis KotrimoksazolO Dosis yang direkomendasikan 6–8 mg/kgBB
Trimetoprim sekali dalam sehari.O Bagi anak umur < 6 bulan, beri 1 tablet
pediatrik (atau ¼ tablet dewasa, 20 mg Trimetoprim/100 mg sulfametoksazol)
O bagi anak umur 6 bulan sampai 5 tahun beri 2 tablet pediatrik (atau ½ tablet dewasa
O bagi anak umur 6-14 tahun, 1 tablet dewasa dan bila > 14 tahun digunakan 1 tablet dewasa forte
NutrisiO Anak harus makan makanan yang
kaya energi dan meningkatkan asupan energi mereka. Orang dewasa dan anak dengan infeksi HIV harus dianjurkan untuk makan berbagai variasi makanan yang menjamin asupan mikronutrien
TERIMA KASIH