presentasi tambak garam.pptx

14
STUDY POTENSI TAMBAK GARAM DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Transcript of presentasi tambak garam.pptx

Page 1: presentasi tambak garam.pptx

STUDY POTENSI TAMBAK GARAMDI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Page 2: presentasi tambak garam.pptx

Kawasan pesisir harus dikelola sesuai dengan karakteristik wilayahnya, sehingga

bisa meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir secara maksimal.

Pemanfaatan sumber daya kelautan harus dijadikan prioritas, mengingat sumber

daya alam kelautan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

domestik dan penghasil devisa negara.

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan panjang garis pantai 81.000 km

merupakan kawasan pesisir dan lautan yang memiliki berbagai sumber daya hayati

dan non-hayati yang sangat besar. Dengan lautan yang merupakan 70% dari luasan

total wilayah nusantara, maka laut menyimpan banyak potensi untuk

dimanfaatkan, antara lain adalah garam. Tetapi tidak seluruh luasan garis pantai ini

bisa dikelola untuk tambak garam , karena lokasi tambak garam harus memenuhi

persyaratan agar didapat garam yang berkwalitas dan kwantitas yang maksimal .

LATAR BELAKANG

Page 3: presentasi tambak garam.pptx

Kebutuhan garam Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat sekitar 2 – 4%, Menurut catatan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, dalam satu tahun Indonesia membutuhkan garam sekitar 2,1 juta ton. Namun Indonesia hanya mampu memenuhinya sebesar 1,2 jutaton, Sisa kebutuhan sebesar 0,9 juta ton garam masih diimpor.

Sehubungan hal tersebut di atas, dalam rangka pencapaian program Swasembada Garam Nasional,pada tahun anggaran 2014 Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV bermaksud melakukan Pekerjaan Study Potensi Tambak Garam di Provinsi Sulawesi Tenggara guna merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air dalam mewujudkan pemanfaatan sumber daya air secara serasi dan optimal untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Page 4: presentasi tambak garam.pptx

Maksud Kegiatan Study potensi tambak garam di Provinsi Sulawesi Tenggara diharapkan dapat menjadi data-data perencanaan teknis bagi Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV untuk melaksanakan pembangunan maupun pengembangan infrastuktur tambak garam di Provinsi Sulawesi Tenggara.• Menyiapkan rupa bumi permukaan tanah (darat dan laut) di lokasi pekerjaan,

memetakan kondisi sistem irigasi tambak garam dan petak tambak garam eksisting serta kondisi lingkungan yang ada seperti pasang surut, klimatologi, tanah, dan lain-lain.

• Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan rehabilitasi saluran, rehabilitasi jalan produksi, perencanaan irigasi tambak garam, petak tambak garam baru pada daerah yang belum mempunyai sistem tambak garam dengan keluaran berupa gambar detail serta dokumen lain terkait.

• Mengidentifikasi kepemilikan lahan yang didapat dari data setempat.Secara umum manfaat yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini adalah untuk tujuan :• Mencari dan Mengelola potensi tambak garam yang ada di provinsi

sulawesi tenggara untuk mendukung pembentukan sentra produksi garam rakyat;• Membuat desain perencanaan tambak garam yang detail, operasi dan pemeliharaan

tambak garam dengan tetap memperhatikan kelayakan teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan;

• Mencari lokasi /pemetaan/sampling pengembangan tambak garam yang dapat menghasilkan produksi garam sesuai standar mutu nasional (SNI).

Page 5: presentasi tambak garam.pptx

Informasi Cuaca dan Iklim Untuk Tambak Garam, Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi dan Geofisika Jakarta, 2005 : Sentra Produksi Garam di IndonesiaLuas lahan garam mencapai 33.625 ha dan baru sekitar 17.625 ha (52.4%) dimanfaatkan untuk memproduksi garam. Lahan garam tersebut tersebar di 9 propinsi1. Nanggroe Aceh Darusalam(-), 2. Jawa Barat ( 2.787 ha, dimanfaatkan 1.746 ha),3. Jawa Tengah (3.249 ha, dimanfaatkan 3.248 ha)4. Jawa Timur (13.047 ha, dimanfaatkan 9.713 ha), 5. Bali (dimanfaatkan 20 ha), 6. Nusa Tenggara Timur ( 9.704 ha,dimanfaatkan 304 ha), 7. Nusa Tenggara Barat (1.574 ha, dimanfaatkan 1.052 ha),8. Sulawesi Selatan (1.264 ha, dimanfaatkan 1.260 ha) dan 9. Sulawesi Tenggara (2.000 ha, dimanfaatkan 300 ha = 15 %)

Page 6: presentasi tambak garam.pptx

Lokasi Kegiatan terletak di Seluruh Wilayah administratif Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri 14 (empat belas) Kabupaten/Kota yaitu :

Kabupaten Kolaka Utara,Kabupaten Kolaka,Kabupaten Kolaka Timur,Kabupaten Konawe,Kabupaten Konawe Selatan,Kabupaten Konawe Utara,Kabupaten Konawe Kepulauan,Kabupaten Bombana,Kota Kendari,Kota Bau-Bau,Kabupaten Buton,Kabupaten Buton Utara,Kabupaten Muna,Kabupaten Wakatobi

Page 7: presentasi tambak garam.pptx

• Tambak Garam adalah kolam dangkal buatan yang dirancang untuk menghasilkan garam dari air laut atau air asin lainnya. Air laut atau air garam dimasukkan ke kolam besar dan air dipisahkan dengan garam melalui penguapan alami yang memungkinkan garam untuk dipanen. Selama lima tahun yang dibutuhkan bagi air teluk untuk benar-benar berubah menjadi air garam, air tersebut dipindahkan dari satu kolam penguapan ke kolam yang lain. Pada tahap akhir, ketika air garam sepenuhnya jenuh, ia dipompa ke Crystalizer dimana hamparan garam setebal 5 sampai 8 inci siap dipanen.

http://id.wikipedia.org/wiki/Tambak_garam

Page 8: presentasi tambak garam.pptx

Wilayah potensial penghasil garam harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

• memiliki ketersediaan bahan baku garam (air laut) yang sangat cukup, bersih, tidak tercemar dan bebas dari air tawar

• memiliki iklim kemarau yang cukup panjang (tidak mengalami gangguan hujan berturut-turut selama 4 – 5 bulan)

• memiliki dataran rendah yang cukup luas dengan permeabilitas (kebocoran) tanah yang rendah

• memiliki jumlah penduduk yang cukup sebagai sumber tenaga kerja

Page 9: presentasi tambak garam.pptx

Sumber yang lain, menentukan tingkat kesesuaian lokasi yaitu

berdasarkan aspek Ekologis dan aspek Tanah.

1. Aspek Ekologis meliputi : a. Sumber daya air lautb. Pasang surut air lautc. Iklim dan cuacad. Anginc. Kelembaban udarad. Curah hujane. Evaporasi

2. Aspek Tanah meliputi : a. Topografib. Tekstur tanah

Page 10: presentasi tambak garam.pptx

a. Sumber daya air laut. Air laut merupakan bahan utama yang digunakan untuk membuat garam. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan kaitannya dengan sumber daya air laut yaitu :1. Kadar Garam

Perairan Laut Indonesia secara umum memiliki kadar garam rata-rata 3 – 3,5 Be dengan spesifik Gravity 1,0258.

2. BersihUntuk menjamin keberhasilan tambak perairan harus bersih, tidak terdapat sampah, jernih dan tidak terlalu banyak mengandung suspresi zat padat. Perairan pantai di sekitar muara sungai umumnya sangat keruh dan bersalinitas rendah. Oleh karena itu areal pegaraman yang terletak didekat muara sebagai pasok air asin harus diabaikan. Beberapa kriteria lokasi kaitannya dengan sumber air laut yaitu :- Berdekatan muara sungai : Mutu air laut rendah- Pada teluk tertutup : Mutu baik- Pengaruh pasang surut : Bila tajam beda pasang surut berpengaruh kurang baik- Pengaruh polusi yang lain : Zat kimia atau lumpur

3. Derajat Keasaman (pH)pH yang ideal berkisar antara 7 – 8.

4. Polusi Air.Untuk menghindari pencemaran air, lahan pegaraman sebaiknya terletak cukup jauh dari daerah industri, pelabuhan, pemukiman, pertanian maupun kota – kota besar.

ASPEK EKOLOGIS

Page 11: presentasi tambak garam.pptx

b. Pasang surut air laut.

Fenomena pasang surut diartikan sebagai naik turunnya muka laut secara berkala

akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan bulan terhadap

massa air di bumi. Pasang surut laut pada lokasi tambak garam jangan melebihi dari 1

meter karena akan sulit mendapatkan stok air laut yang akan ditampung pada bak

penampungan air muda.

Fenomena pasang surut diartikan sebagai naik turunnya muka laut secara berkala

akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan bulan terhadap

massa air di bumi. Pasang surut laut pada lokasi tambak garam jangan melebihi dari 1

meter karena akan sulit mendapatkan stok air laut yang akan ditampung pada bak

penampungan air muda.

Page 12: presentasi tambak garam.pptx

c. Iklim dan cuaca

Proses terbentuknya kristal garam adalah proses penguapan pada tambak garam yang

disebabkan oleh sinar panas matahari, sehinga untuk mendapatkan produksi garam yang

bagus sebaiknya lokasi tambak garam pada satu wilayah dipilih dengan musim kemarau yang

panjang atau lebih dari 5 bulan dalam satu tahunnya. Karena bila satu wilayah tambak garam

curah hujannya terlalu tinggi atau musim penghujannya panjang akan didapat produksi garam

yang rendah atau bisa dikatakan wilayah tersebut tidak cocok untuk lokasi tambak garam.

Penentuan awal musim pembuatan garam adalah dengan cara mengamati perilaku iklim

sebagai berikut :

a. Curah hujan tahunan mendekati atau melebihi curah hujan tahunan rata-rata pada masing-

masing lahan pegaraman.

b. Curah hujan dalam 2 (dua) dekade berturut-turut dibawah 50 mm/dekade.

c. Kecepatan angin minimal 5 mm/detik.

d. Arah angin dari arah timur.

e. Kelembaban udara dibawah 70 %.

f. Konsentrasi air laut > 2 °Be.

Page 13: presentasi tambak garam.pptx

a. TopografiTopografi sebaiknya landai, memiliki pasang surut <1 m untuk mempermudah memperoleh air laut. Topografi sebaiknya juga dipilih di tempat yang mempunyai elevasi tertentu agar memudahkan pengolahan air sehingga tambak cukup mendapatkan air pada saat terjadi pasang harian tanpa menggunakan pompa.

b. Tekstur tanah Tekstur tanah yang baik untuk lahan pegaraman adalah bertekstur liat berat dengan sedikit pasir halus, hal ini penting untuk konstruksi dan menghindari adanya kebocoran karena perembesan atau porousitas air. Bebas dari gangguan binatang/tumbuhan liar. Bebas dari bencana alam. Sifat fisis dengan permeability rendah dan tanah tidak mudah retak. Tekstur tanah berkaitan dengan kualitas tanah. Apabila tekstur tanah semakin kompak, lahan tersebut makin baik untuk dijadikan tambak. Untuk memudahkan pengamatan di lapangan, kita perlu mengetahui terlebih dahulu ukuran mineral penyusun tanah tersebut yakni :- Pasir (sand) : 0,05 – 2,00 mm- Lumpur (silt) : 0,02 – 0,05 mm- Liat (clay) : < dari 0,002 mmTanah dengan kandungan pasir lebih besar 41 % kurang baik untuk dijadikan tambak karena selain porous juga tidak mampu menahan air dan sangat menyulitkan dalam pembuatan konstruksi tambak.

ASPEK TANAH

Page 14: presentasi tambak garam.pptx

No. Persyaratan penggunaan / karakteristik lahan

Kelas kesesuaian lahan

S1 S2 N1. Amoniak (mg/l) 0 0 >0,12. Asam belerang (mg/l) 0 0 >0,0013. pH 7-8 9 <64. Pematang utama (m) 2-2,5 ketinggian

0,5m diatas air pasang

1,5-2, ketinggian 0,5m diatas air pasang

<1,0 ketinggian 0,5m diatas air pasang

5. Pematang antara (m) 0,25-0,3 ketinggian 0,25m diatas air pasang

0,2-0,25 ketinggian 0,25m diatas air pasang

<0,2 ketinggian 0,25m diatas air pasang

6. Ketinggian air (cm) 5-10 10-15 >157. Dasar tambak Pasir berlumpur

atau pasir <20% dengan sedikit lumpur (maks 2 cm)

Pasir berlumpur atau pasir <30% dengan sedikit lumpur (2-3 cm)

Pasir berlumpur atau pasir <50% dengan lumpur >2 cm

8. Jarak dari pantai (m) 300-1000 1000-5000 >50009. Kolam penguapan / Peminihan /

Evaporator (oBe)3-22 3-20 <20

10. Kolam air tua (oBe) 23-25 22 <2211. Meja garam/ meja kristalisasi (oBe) 25-29 25-27 <2512 Galengan sekitar tepi laut (m) >3 2-3 <213 Dimensi galengan Lebar atas 50 cm,

tinggi minimal 25 cm, kemiringan 1:1

Lebar atas40- 50 cm, tinggi minimal 25 cm, kemiringan 1:1

Lebar atas <40 cm, tinggi <25 cm, kemiringan 1:1

Sumber: Malinggreau, J. P. 1982. A Land Cover/Land Use Classification for Indonesia, PUSPICS, Gadjah Mada University, Yogyakarta

Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Tambak Garam