Presentasi Standar PKN Full
Transcript of Presentasi Standar PKN Full
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
1/42
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
2/42
d% Undang-undang Nomor 15 !ahun 200 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
!anggung "a#a$ Keuangan Negara%
e% Undang-undang Nomor 15 !ahun 200 tentang Badan Pemeriksa Keuangan%
1. !e"erensi Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
,e4erensi yang digunakan dalam penyusunan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
adalah/
,e4erensi
a% Standar 8udit Pemerintahan 9 Badan Pemeriksa Keuangan , !ahun 1&&5%
$% Generally Accepted Government Auditing Standards (:8:8S) 200' ,e;ision3
United States General Accounting Office (US-:8
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
3/42
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
4/42
BAB II
PE&BAHASAN
2.1 Pern'ataan Standar Pemeriksaan (1 Tentang Standar Umum
Pernyataan Standar Pemeriksaan 01 tentang Standar Umum mengatur standar umum
untuk melaksanakan pemeriksaan keuangan3 pemeriksaan kiner*a3 dan pemeriksaan dengan
tu*uan tertentu% Standar umum ini $erkaitan dengan ketentuan mendasar untuk men*amin
kredi$ilitas hasil pemeriksaan% Untuk men*amin kredi$ilitas hasil pemeriksaan3 maka
diperlukan persyaratan kemampuankeahlian pemeriksa3 independensi organisasi pemeriksa
dan pemeriksa se6ara indi;idual3 pelaksanaan kemahiran pro4esional se6ara 6ermat dan
seksama dalam pelaksanaan dan pelaporan hasil pemeriksaan3 serta pengendalian mutu hasil pemeriksaan% Standar umum merupakan kerangka dasar untuk dapat menerapkan standar
pelaksanaan dan standar pelaporan se6ara e4ekti4% +engan demikian3 standar umum ini harus
diikuti oleh semua pemeriksa dan organisasi pemeriksa yang melakukan pemeriksaan
$erdasarkan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan ,epu$lik ndonesia (BPK ,) Nomor 01
!ahun 200. tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara%
2.1.1 Pers'aratan Kemam$uan) Kea*+ian
Pernyataan standar umum pertama adalah/ Pemeriksa se6ara kolekti4 harus memiliki
ke6akapan pro4esional yang memadai untuk melaksanakan tugas pemeriksaan% Seluruh
organisasi pemeriksa $ertanggung *a#a$ untuk memastikan $ah#a setiap pemeriksaan
dilaksanakan oleh para pemeriksa yang se6ara kolekti4 memiliki pengetahuan3 keahlian3 dan
pengalaman yang di$utuhkan untuk melaksanakan tugas terse$ut%
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
5/42
melaksanakan pemeriksaan% +alam pendidikan terse$ut3 minimal 2 *am dari @0 *am
pendidikan harus $erhu$ungan langsung dengan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung
*a#a$ keuangan negara di lingkungan pemerintah atau lingkungan yang khusus dan unik di
mana entitas yang diperiksa $eroperasi% Sedikitnya 20 *am dari @0 *am terse$ut harus
diselesaikan dalam 1 tahun dari periode 2 tahun%
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
6/42
') 8pa$ila pemeriksaan meliputi re;iu atas data teknik yang rumit3 maka tim pemeriksa
perlu meli$atkan tenaga ahli di $idang terse$ut%
) 8pa$ila pemeriksaan menggunakan metode pemeriksaan yang sangat khusus seperti
penggunaan instrumen pengukuran yang sangat rumit3 estimasi aktuaria atau
pengu*ian analisis statistik3 maka tim pemeriksa perlu meli$atkan tenaga ahli di
$idang terse$ut%
Pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan keuangan harus memiliki keahlian di $idang
akuntansi dan auditing3 serta memahami prinsip akuntansi yang $erlaku umum yang
$erkaitan dengan entitas yang diperiksa% Pemeriksa yang ditugaskan untuk melaksanakan
pemeriksaan keuangan se6ara kolekti4 *uga harus memiliki keahlian yang di$utuhkan serta
memiliki serti4ikasi keahlian yang $erterima umum% Sedangkan pemeriksa yang $erperan
se$agai penanggung *a#a$ pemeriksaan keuangan harus memiliki serti4ikasi keahlian yang
diakui se6ara pro4esional%
2.1.2 Inde$endensi
Pernyataan standar umum kedua adalah/ +alam semua hal yang $erkaitan dengan
peker*aan pemeriksaan3 organisasi pemeriksa dan pemeriksa3 harus $e$as dalam sikap mental
dan penampilan dari gangguan pri$adi3 ekstern3 dan organisasi yang dapat mempengaruhi
independensinya% +engan pernyataan standar umum kedua ini3 organisasi pemeriksa dan
para pemeriksanya $ertanggung *a#a$ untuk dapat mempertahankan independensinya
sedemikian rupa3 sehingga pendapat3 simpulan3 pertim$angan atau rekomendasi dari hasil
pemeriksaan yang dilaksanakan tidak memihak dan dipandang tidak memihak oleh pihak
manapun% Pemeriksa harus menghindar dari situasi yang menye$a$kan pihak ketiga yang
mengetahui 4akta dan keadaan yang rele;an menyimpulkan $ah#a pemeriksa tidak dapat
mempertahankan independensinya sehingga tidak mampu mem$erikan penilaian yang
o$yekti4 dan tidak memihak terhadap semua hal yang terkait dalam pelaksanaan dan pelaporan hasil pemeriksaan%
Pemeriksa perlu mempertim$angkan tiga ma6am gangguan terhadap independensi3
yaitu gangguan pri$adi3 ekstern3 dan atau organisasi% 8pa$ila satu atau le$ih dari gangguan
independensi terse$ut mempengaruhi kemampuan pemeriksa se6ara indi;idu dalam
melaksanakan tugas pemeriksaannya3 maka pemeriksa terse$ut harus menolak penugasan
pemeriksaan% +alam keadaan pemeriksa yang karena suatu hal tidak dapat menolak
penugasan pemeriksaan3 gangguan dimaksud harus dimuat dalam $agian lingkup pada
laporan hasil pemeriksaan%
6
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
7/42
+alam menggunakan tenaga ahli3 pemeriksa harus memperlakukan tenaga ahli
terse$ut seperti anggota tim pemeriksaan sehingga perlu menilai kemampuan tenaga ahli
terse$ut untuk melaksanakan se$agian peker*aan pemeriksaan dan melaporkan hasilnya
se6ara tidak memihak% +alam melakukan penilaian ini3 pemeriksa harus mem$erlakukan
ketentuan independensi menurut Standar Pemeriksaan kepada tenaga ahli dan memperoleh
representasi dari tenaga ahli terse$ut mengenai independensi tenaga ahli% 8pa$ila tenaga ahli
memiliki gangguan terhadap independensi3 pemeriksa tidak $oleh menggunakan hasil
peker*aan tenaga ahli terse$ut% !enaga ahli yang dimaksud meliputi tapi tidak ter$atas pada
aktuaris3 penilai3 penga6ara3
insinyur3 konsultan lingkungan3 pro4esi medis3 ahli statistik3 dan geologi% +an ketentuan ini
$erlaku $agi konsultan ekstern yang mendapat penugasan pemeriksaan dari organisasi
pemeriksa%
Se$agai 6atatan3 dalam SPKN tidak di*a$arkan independen se6ara garis $esar yang
#a*i$ dimiliki auditor yang meliputi (1) independence in fact (independensi senyatanya)
yakni
auditor harus mempunyai ke*u*uran yang tinggi3 (2) independence in appearance
(independensi dalam penampilan) yang merupakan pandangan pihak lain terhadap diri
auditor sehu$ungan dengan pelaksanaan audit% 8uditor harus men*aga kedudukannya
sedemikian rupa sehingga pihak lain akan memper6ayai sikap independensi dan
o$*ekti;itasnya3 dan (') independence in competence (independensi dari sudut keahlian) yang
$erhu$ungan erat dengan kompetensi atau kemampuan auditor dalam melaksanakan dan
menyelesaikan tugasnya% SPKN le$ih mem4okuskan $agaimana gangguan yang mungkin
ter*adi dalam rangka menggoyang independensi auditor
2.1.2.1 ,angguan Priadi
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
8/42
a% ?emiliki hu$ungan pertalian darah ke atas3 ke $a#ah3 atau semenda sampai dengan
dera*at kedua dengan *a*aran mana*emen entitas atau program yang diperiksa atau se$agai
pega#ai dari entitas yang diperiksa3 dalam posisi yang dapat mem$erikan pengaruh
langsung dan signi4ikan terhadap entitas atau program yang diperiksa%
$% ?emiliki kepentingan keuangan $aik se6ara langsung maupun tidak langsung pada entitas
atau program yang diperiksa%
6% Pernah $eker*a atau mem$erikan *asa kepada entitas atau program yang diperiksa dalam
kurun #aktu dua tahun terakhir%
d% ?empunyai hu$ungan ker*asama dengan entitas atau program yang diperiksa%
e% !erli$at $aik se6ara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan o$yek pemeriksaan3
seperti mem$erikan asistensi3 *asa konsultasi3 pengem$angan sistem3 menyusun danatau
mere;iu laporan keuangan entitas atau program yang diperiksa%
4% 8danya prasangka terhadap perorangan3 kelompok3 organisasi atau tu*uan suatu program3yang dapat mem$uat pelaksanaan pemeriksaan men*adi $erat se$elah%
g% Pada masa se$elumnya mempunyai tanggung *a#a$ dalam pengam$ilan keputusan atau
pengelolaan suatu entitas3 yang $erdampak pada pelaksanaan kegiatan atau program
entitas yang sedang $er*alan atau sedang diperiksa%
h% ?emiliki tanggung *a#a$ untuk mengatur suatu entitas atau kapasitas yang dapat
mempengaruhi keputusan entitas atau program yang diperiksa3 misalnya se$agai seorang
direktur3 pe*a$at atau posisi senior lainnya dari entitas3 akti;itas atau program yang
diperiksa atau se$agai anggota mana*emen dalam setiap pengam$ilan keputusan3
penga#asan atau 4ungsi monitoring terhadap entitas3 akti;itas atau program yang
diperiksa%
i% 8danya ke6enderungan untuk memihak3 karena keyakinan politik atau sosial3 se$agai
aki$at hu$ungan antar pega#ai3 kesetiaan kelompok3 organisasi atau tingkat pemerintahan
tertentu%
*% Pelaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa3 yang se$elumnya pernah se$agai
pe*a$at yang menyetu*ui 4aktur3 da4tar ga*i3 klaim3 dan pem$ayaran yang diusulkan oleh
suatu entitas atau program yang diperiksa%k% Pelaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa3 yang se$elumnya pernah
menyelenggarakan 6atatan akuntansi resmi atas entitasunit ker*a atau program yang
diperiksa%
l% ?en6ari peker*aan pada entitas yang diperiksa selama pelaksanaan pemeriksaan%
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
9/42
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
10/42
simpulan hasil pemeriksaannya se6ara independen dan o$yekti4% ndependensi dan
o$yekti4itas pelaksanaan suatu pemeriksaan dapat dipengaruhi apa$ila terdapat/
a% =ampur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang mem$atasi atau mengu$ah lingkup
pemeriksaan se6ara tidak semestinya%
$% =ampur tangan pihak ekstern terhadap pemilihan dan penerapan prosedur pemeriksaan
atau pemilihan sampel pemeriksaan%
6% Pem$atasan #aktu yang tidak #a*ar untuk penyelesaian suatu pemeriksaan%
d% =ampur tangan pihak ekstern mengenai penugasan3 penun*ukan3 dan promosi pemeriksa%
e% Pem$atasan terhadap sum$er daya yang disediakan $agi organisasi pemeriksa3 yang dapat
$erdampak negati4 terhadap kemampuan organisasi pemeriksa terse$ut dalam
melaksanakan pemeriksaan%
4% e#enang untuk menolak atau mempengaruhi pertim$angan pemeriksa terhadap isi
suatu laporan hasil pemeriksaan%g% 8n6aman penggantian petugas pemeriksa atas ketidaksetu*uan dengan isi laporan hasil
pemeriksaan3 simpulan pemeriksa3 atau penerapan suatu prinsip akuntansi atau kriteria
lainnya%
h% Pengaruh yang mem$ahayakan kelangsungan pemeriksa se$agai pega#ai3 selain se$a$-
se$a$ yang $erkaitan dengan ke6akapan pemeriksa atau ke$utuhan pemeriksaan%
Pemeriksa harus $e$as dari tekanan politik agar dapat melaksanakan pemeriksaan dan
melaporkan temuan pemeriksaan3 pendapat dan simpulan se6ara o$yekti43 tanpa rasa takut
aki$at tekanan politik terse$ut% ?enurut Cinn et&al& (1&@@)3 independensi ini dapat *uga dilihat
se$agai attitude mental atau pernyataan pikiran ( state of mind )3 yaitu tidak memper$olehkan
akuntan pu$lik men*adi $agian dari pengaruh atau tekanan dari kon4lik kepentingan atau
men*adi su$ordinasi orang lain%
2.1.2. ,angguan rganisasi
:angguan
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
11/42
a% ?elaksanakan akunta$iltas serta melaporkan hasil audit mereka kepada pe*a$at
tertinggi dalam lem$aga atau entitas pemerintah yang $ersangkutan%
$% +itempatkan di luar 4ungsi mana*emen garis dan sta4 entitas yang diaudit terse$ut%
6% ?enyampaikan hasil audit se6ara teratur kepada instansi atau lem$aga
pemerintah yang $er#enang dan BPK ,%d% +i*auhkan dari tekanan politik3 agar mereka dapat melaksanakan audit se6ara
o$yekti4 dan dapat melaporkan temuan audit3 pendapat dan kesimpulan mereka
se6ara o$yekti43 tanpa rasa takut aki$at tekanan politik terse$ut%
e% +iadakan pem$inaan dalam suatu sistem kepega#aian yang mengatur
kompensasi3 pelatihan3 promosi *a$atan dan pengem$angannya yang didasarkan
pada prestasi ker*a yang dihasilkan%
8pa$ila kondisi se$agaimana dise$utkan di atas dapat dipenuhi3 dan tidak ada
gangguan organisasi terhadap independensi3 sta4 audit se6ara organisasi harus
dipandang independen untuk melakukan audit intern3 dan $e$as untuk melaporkan
se6ara o$yekti4 kepada pimpinan tertinggi entitas pemerintah yang diaudit%
2.1. Penggunaan Kema*iran Pr/"esi/na+ se0ara ermat dan Seksama
Pernyataan standar umum ketiga adalah/ +alam pelaksanaan pemeriksaan serta
penyusunan laporan hasil pemeriksaan3 pemeriksa #a*i$ menggunakan kemahiran
pro4esionalnya se6ara 6ermat dan seksama% Pernyataan standar ini me#a*i$kan pemeriksa
untuk menggunakan kemahirannya se6ara pro4esional3 6ermat dan seksama3 memperhatikan
prinsip-prinsip pelayanan atas kepentingan pu$lik serta memelihara integritas3 o$yekti;itas3
dan independensi dalam menerapkan kemahiran pro4esional terhadap setiap aspek
pemeriksaannya% Pemeriksa harus menggunakan kemahiran pro4esional se6ara 6ermat dan
seksama dalam menentukan *enis pemeriksaan yang akan dilaksanakan dan standar yang
akan diterapkan terhadap pemeriksaan seperti menentukan lingkup pemeriksaan3 memilih
metodologi3 menentukan *enis dan *umlah $ukti yang akan dikumpulkan3 atau dalam memilih pengu*ian dan prosedur untuk melaksanakan pemeriksaan% Kemahiran pro4esional harus
diterapkan *uga dalam melakukan pengu*ian dan prosedur3 serta dalam melakukan penilaian
dan pelaporan hasil pemeriksaan%
Kemahiran pro4esional menuntut pemeriksa untuk melaksanakan skeptisme
pro4esional3 yaitu sikap yang men6akup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan
e;aluasi se6ara kritis terhadap $ukti pemeriksaan% Pemeriksa menggunakan pengetahuan3
keahlian dan pengalaman yang dituntut oleh pro4esinya untuk melaksanakan pengumpulan
$ukti dan e;aluasi o$yekti4 mengenai ke6ukupan3 kompetensi3 dan rele;ansi $ukti% Karena
11
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
12/42
$ukti dikumpulkan dan die;aluasi selama pemeriksaan3 skeptisme pro4esional harus
digunakan selama pemeriksaan. Pemeriksa tidak $oleh menganggap $ah#a mana*emen
entitas yang diperiksa tidak *u*ur3 tetapi *uga tidak $oleh menganggap $ah#a ke*u*uran
mana*emen terse$ut tidak diragukan lagi% +alam menggunakan skeptisme pro4esional3 pemeriksa tidak $oleh puas dengan $ukti yang kurang meyakinkan #alaupun menurut
anggapannya mana*emen entitas yang diperiksa adalah *u*ur%
Pemeriksa harus menggunakan kemahiran pro4esionalnya se6ara 6ermat dan seksama
dalam menerapkan Standar Pemeriksaan yang digunakan% Keputusan pemeriksa tidak
menerapkan standar tertentu dalam pelaksanaan pemeriksaan harus di6atat dalam kertas ker*a
pemeriksaan% +alam keadaan tertentu dapat ter*adi $ah#a pemeriksa tidak dapat mematuhi
Standar Pemeriksaan yang $erlaku dan *uga tidak dapat mengundurkan diri dari penugasan
pemeriksaan% +alam keadaan demikian3 pemeriksa harus mengungkapkan masalah terse$ut
dalam lingkup pemeriksaan di dalam laporan hasil pemeriksaannya3 yaitu tidak dipatuhinya
Standar Pemeriksaan yang $erlaku3 alasan yang mendasarinya3 dan dampaknya terhadap hasil
pemeriksaan aki$at tidak dipatuhinya Standar Pemeriksaan terse$ut%
?enerapkan kemahiran pro4esional se6ara 6ermat dan seksama memungkinkan
pemeriksa untuk mendapatkan keyakinan yang memadai $ah#a salah sa*i material atau
ketidakakuratan yang signi4ikan dalam data akan terdeteksi% Keyakinan mutlak tidak dapat
di6apai karena si4at $ukti dan karakteristik penyimpangan% Pemeriksaan yang dilaksanakan
menurut Standar Pemeriksaan mungkin tidak akan mendeteksi salah sa*i material atau
ketidakakuratan yang signi4ikan3 $aik karena kesalahan3 ke6urangan3 tindakan melanggar
hukum3 atau pelanggaran aturan% alaupun Standar Pemeriksaan ini meletakkan tanggung
*a#a$ kepada setiap pemeriksa untuk menerapkan kemahiran pro4esionalnya se6ara 6ermat
dan seksama3 tidak $erarti $ah#a tanggung *a#a$nya tidak ter$atas3 dan tidak $erarti *uga
$ah#a pemeriksa tidak melakukan kekeliruan%
>ayes-,oth (1&.5)3 >ut6hinson (1&@')3 ?urphy dan right (1&@)
mem$erikan $ukti empiris $ah#a seseorang yang le$ih $erpengalaman pada $idang
su$stanti43 maka orang terse$ut mempunyai le$ih item yang disimpan dalam
memorinya sehingga akan le$ih mudah $aginya untuk mem$edakan item-item
men*adi $e$erapa kategori% e$er dan =ro6ker (1&@') dalam !u$$s (1&&2) menun*ukkan
semakin $anyak pengalaman seseorang3 hasil peker*aan semakin
akurat dan le$ih $anyak mempunyai memori tentang struktur kategori yang rumit%
Penelitian lain mem$erikan $ukti $ah#a pengalaman auditor mempunyai
12
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
13/42
dampak yang signi4ikan terhada kiner*a3 #alaupun hu$ungannya tidak langsung%
>u$ungan antara pengalaman auditor dengan kiner*a melalui ;aria$el intervening
e4ek pengetahuan menganai peker*aan ( 'o" (no)ledge) (Bonner dan 7e#is3 1&&0 dan
S6hmidt et al %3 1&@)3 terutama pengetahuan tentang tugas se6ara spesi4ik (Bonner3
1&&0)%
Penelitian yang dilakukan =hoo dan !rotman (1&&1) menun*ukkan $ah#a
auditor yang $erpengalaman le$ih $anyak menemukan item-item yang tidak umum
(atypical ) di$andingkan auditor yang kurang $erpengalaman3 tetapi tidak menemukan
item-item yang umum3 tidak ada $edanya antara auditor $erpengalaman dengan yang
kurang pengalaman% >asil penelitian ini didukung oleh pendapat !u$$s (1&&2) yang
melakukan
pengu*ian mengenai e4ek pengalaman terhadap kesuksesan pelaksanaan audit%
>asilnya menun*ukkan $ah#a semakin $anyak pengalaman yang dimiliki3 semakin
$anyak kesalahan yang dapat ditemukan oleh auditor% 8$dolmohammadi dan right
(1&@.) yang menyatakan $ah#a pengalaman mungkin penting $agi keputusan yang
kompleks3 tetapi tidak untuk keputusan yang si4atnya rutin dan terstruktur% Pengaruh
pengalaman akan signi4ikan ketika tugas yang dilakukan semakin kompleks%
*he Contemporary !ictionary (1&@&) mende4inisikan keahlian (e+pertise)
se$agai keahlian khusus yang dimiliki seorang ahli% 8uditor mem$erikan pendapatnya
$erdasarkan in;estigasi yang dilakukan dalam mem$erikan opininya
terse$ut auditor tidak terhindarkan untuk mem$uat pendapat yang su$yekti4% 8gar
pendapat auditor $enar3 proses in;estigasi yang dilakukan harus sesuai
prosedur3 dan input nya ($erupa data dan pengetahuan) *uga harus memadai (>ogart3
1&&1)% >al ini menun*ukkan $ah#a pendapat auditor yang $aik akan $ergantung pada
prosedur audit yang dilaksanakan dan keahlian auditor%
>asil penelitian yang dilakukan oleh ?urtanto (1&&@) dalam ?ayangsari
(200') menun*ukkan $ah#a komponen kompetensi untuk auditor di ndonesia terdiri
atas/
1% Kompetensi pengetahuan3yang merupakan komponen penting dalam suatu
kompetensi% Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap 4akta-4akta3 prosedur-
prosedur dan pengalaman% Kan4er dan 86kerman (1&@&) *uga mengatakan $ah#a
pengalaman akan mem$erikan hasil dalam menghimpun dan mem$erikan
kema*uan $agi pengetahuan%
13
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
14/42
2% =iri-6iri psikologi3 seperti kemampuan $erkomunikasi3 kreati;itas kemampuan
$eker*asama dengan orang lain% :i$$inDs dan 7aro6EueDs (1&&0) *uga
menun*ukkan $ah#a keper6ayaan3 komunikasi3 dan kemampuan untuk $eker*a
sama adalah unsur penting $agi kompetensi audit%
2.1.# Pengenda+ian &utu
Pernyataan standar umum keempat adalah/ Setiap organisasi pemeriksa yang
melaksanakan pemeriksaan $erdasarkan Standar Pemeriksaan harus memiliki sistem
pengendalian mutu yang memadai3 dan sistem pengendalian mutu terse$ut harus dire;iu oleh
pihak lain yang kompeten (pengendalian mutu ekstern)% Sistem pengendalian mutu yang
disusun oleh organisasi pemeriksa harus dapat mem$erikan keyakinan yang memadai $ah#a
organisasi pemeriksa terse$ut/ (1) telah menerapkan dan mematuhi Standar Pemeriksaan
yang $erlaku (2) telah menetapkan dan mematuhi ke$i*akan dan prosedur pemeriksaan yang
memadai% Si4at dan lingkup sistem pengendalian mutu organisasi pemeriksa $ergantung pada
$e$erapa 4aktor3 seperti ukuran dan tingkat otonomi kegiatan yang di$erikan kepada
pemeriksa dan organisasi pemeriksa3 si4at peker*aan3 struktur organisasi3 pertim$angan
mengenai segi $iaya dan man4aatnya% +engan demikian3 sistem pengendalian mutu yang
disusun oleh organisasi pemeriksa se6ara indi;idu akan $er;ariasi3 $egitu pula mengenai
dokumentasinya%
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
15/42
$% Pemeriksa danatau organisasi pemeriksa terse$ut harus independen (se$agaimana
dide4inisikan dalam Standar Pemeriksaan ini) dari organisasi pemeriksa yang dire;iu3
pega#ainya3 dan entitas yang diperiksa (yang pelaksanaan pemeriksaannya dipilih untuk
dire;iu)% Suatu organisasi pemeriksa dilarang mere;iu organisasi pemeriksa lainnya yang
$aru sa*a melaksanakan re;iu mengenai pengendalian mutu pemeriksaan terhadap
organisasi pemeriksa terse$ut%
6% Pemeriksa terse$ut harus memiliki pengetahuan mengenai $agaimana melaksanakan re;iu
atas pengendalian mutu pemeriksaan% Pengetahuan terse$ut dapat diperoleh dari on-the-
*o$ training3 pendidikan dan pelatihan maupun kom$inasi keduanya%
,e;iu atas pengendalian mutu harus memenuhi persyaratan se$agai $erikut/
a% Pemeriksa dan organisasi pemeriksa terse$ut harus menggunakan pertim$angan sehat dan
pro4esional dalam menilai dan melaporkan hasil re;iunya% $% Pemeriksa terse$ut harus memilih salah satu 6ara pendekatan di $a#ah ini untuk
menentukan hasil pemeriksaan yang dinilai3 yaitu/ (1) memilih pemeriksaan yang se6ara
memadai dapat me#akili penugasan pemeriksaan $erdasarkan Standar Pemeriksaan ini
atau (2) memilih pemeriksaan yang se6ara memadai dapat me#akili penugasan
pemeriksaan oleh organisasi pemeriksa3 termasuk satu atau le$ih penugasan pemeriksaan
yang dilaksanakan $erdasarkan Standar Pemeriksaan ini%
6% ,e;iu atas mutu pemeriksaan meliputi penilaian ke$i*akan dan prosedur pengendalian
mutu organisasi pemeriksa3 termasuk pula prosedur penga#asan terkait3 pelaporan
pemeriksaan3 dokumentasi pemeriksaan yang diperlukan (misalnya dokumentasi
independensi3 dokumentasi tentang pendidikan pro4esional $erkelan*utan3 arsip pega#ai
yang $erkaitan dengan pengangkatan3 e;aluasi kiner*a dan ke$i*akan pemeriksaan)3 serta
#a#an6ara dengan sta4 pro4esional organisasi pemeriksa yang dire;iu untuk menentukan
pemahaman dan kepatuhan terhadap ke$i*akan dan prosedur pengendalian mutu
pemeriksaan%
d% ,e;iu harus 6ukup komprehensi4 untuk mem$erikan dasar yang memadai untuk menyimpulkan $ah#a sistem pengendalian mutu organisasi pemeriksa yang dire;iu telah
dilaksanakan sesuai dengan standar pro4esional% Pemeriksa yang mere;iu harus
mempertim$angkan mengenai ke6ukupan dan hasil penga#asan organisasi pemeriksa
yang dire;iu dalam peren6anaan prosedur re;iu se6ara e4isien%
e% Pemeriksa yang mere;iu harus menyiapkan laporan tertulis untuk mengkomunikasikan
hasil re;iunya% 7aporan terse$ut harus mengindikasikan lingkup re;iu3 termasuk setiap
keter$atasan yang ada3 dan harus mengungkapkan suatu opini mengenai apakah sistem
pengendalian mutu pemeriksaan yang dilakukan organisasi pemeriksa yang dire;iu telah
15
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
16/42
memadai dan telah sesuai dengan standar pro4esional% 7aporan harus menyatakan standar
pro4esional yang digunakan% 7aporan *uga harus men*elaskan alasan-alasan *ika ter*adi
modi4ikasi terhadap opini% 8pa$ila ada hal-hal yang mengaki$atkan modi4ikasi terhadap
opini3 maka pemeriksa terse$ut harus mem$erikan pen*elasan dalam temuan dan
rekomendasinya3 $aik dalam laporan re;iu maupun dalam surat komentar yang terpisah3
atau dalam surat kepada mana*emen agar organisasi pemeriksa yang dire;iu dapat
mengam$il tindakan yang tepat% 7aporan tertulis terse$ut harus menga6u kepada surat
komentar atau surat kepada mana*emen apa$ila surat terse$ut dikeluarkan $ersama
laporan modi4ikasi%
Prosedur re;iu terhadap pengendalian mutu harus diren6anakan sesuai dengan luas
dan si4at peker*aan organisasi pemeriksa yang dire;iu% Se$agai 6ontoh3 suatu organisasi
pemeriksa hanya sedikit melaksanakan pemeriksaan3 maka terhadap organisasi pemeriksa ini
re;iu akan le$ih e4ekti4 apa$ila penilaian le$ih menitik$eratkan kepada penilaian mutu
pemeriksaan terse$ut daripada penilaian yang menitik$eratkan kepada penilaian ke$i*akan
dan prosedur pengendalian mutu organisasi pemeriksa dimaksud% n4ormasi dalam laporan
re;iu pengendalian mutu pemeriksaan seringkali $erkaitan dengan pengam$ilan keputusan
penugasan pemeriksaan%
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
17/42
2.2.2 Generally Accepted Government Auditing Standards 4,A,AS5 2(( Revision6
United States General Accounting Office 4US-,A5
:8< adalah lem$aga Supreme Audit Institution yang dimiliki oleh 8merika Serikat3
tugasnya mirip dengan BPK yang ada di ndonesia% ?isi US-:8< adalah untuk mendukung
Kongres dalam memenuhi tanggung *a#a$ konstitusionalnya dan untuk mem$antu
meningkatkan kiner*a dan men*amin akunta$ilitas pemerintah 4ederal untuk kepentingan
rakyat 8merika% ?em$antu Kongres dengan menyediakan in4ormasi yang tepat #aktu yang
o$yekti43 $erdasarkan 4akta3 nonpartisan3 nonideologi6al3 adil3 dan seim$ang %
Nilai nti dari US-:8< terkait akunta$ilitas3 integritas3 dan kehandalan ter6ermin
dalam semua peker*aan yang dilakukan% US-:8< $eroperasi di $a#ah standar pro4esional
ketat mengenai re;ie# dan re4erensi3 semua 4akta dan analisis dalam peker*aan US-:8<
$enar-$enar diperiksa akurasinya%
8dapun standar pemeriksaan yang dikeluarakan oleh US-:8< adalah Generally
Accepted Government Auditing Standards (:8:8S)3 atau $iasa *uga dise$ut *he ello)
-oo( % Standar ini terdiri atas . $agian3 yakni/
. Chapter / 0 Government Auditing1 2oundation and 3thical Principles
. Chapter # 0 Standards for Use and Application of GAGAS
. Chapter % 0 General Standards
. Chapter 4 0 Standards for 2inancial Audits
. Chapter 5 0 Standards for Attestation 3ngagements
. Chapter 6 0 2ield 7or( Standards for Performance Audits
. Chapter 8 0 eporting Standards for Performance Audits
Salah satu ru*ukan pem$uatan standar audit yang di$uat BPK adalah :8:8S yang
di$uat oleh :8
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
18/42
8merika Serikat merupakan $arometer $agi perkem$angan akuntansi dan auditing3 #a*ar *ika
meru*uk kepada :8:8S yang di$uat :8
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
19/42
akan tergantung pada $er$agai 4aktor seperti *enis pemeriksaan3 struktur dan $esarnya
organisasi pemeriksa%
Persyaratan kemampuan terse$ut $erlaku $agi organisasi pemeriksa se6ara
keseluruhan3 dan tidak dengan sendirinya harus $erlaku se6ara indi;idu% Suatu organisasi
pemeriksa dapat menggunakan pemeriksanya sendiri atau pihak luar yang memiliki
pengetahuan3 keahlian3 atau pengalaman di $idang tertentu3 seperti akuntansi3 statistik3
hukum3 teknik3 disain3 dan metodologi pemeriksaan3 teknologi in4ormasi3 administrasi
negara3 ilmu ekonomi3 ilmu sosial3 atau ilmu aktuaria%
?engenai kompetensi pemeriksa3 Government Accounta"ility Office (:8
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
20/42
!opik pendidikan yang disarankan tertuang dalam paragra4 @ Pernyataan Standar
Pemeriksaan 13 yakni/ perkem$angan mutakhir dalam metodologi dan standar
pemeriksaan3 prinsip akuntansi3 penilaian atas pengendalian intern3 prinsip mana*emen
atau super;isi3 pemeriksaaan atas sistem in4ormasi3 sampling pemeriksaan3 analisis
laporan keuangan3 mana*emen keuangan3 statistik3 disain e;aluasi3 dan analisis data%
Pendidikan yang dimaksud dapat *uga men6akup topik tentang peker*aan pemeriksaan di
lapangan3 seperti administrasi negara3 struktur dan ke$i*akan pemerintah3 teknik industri3
keuangan3 ilmu ekonomi3 ilmu sosial3 dan teknologi in4ormasi%
:una memastikan $ah#a pemeriksa memenuhi persyaratan pendidikan $erkelan*utan
yang diatur dalam paragra4 3 paragra4 . dalam Pernyataan Standar Pemeriksaan 1
menyatakan $ah#a organisasi pemeriksa harus menyelenggarakan dokumentasi tentang
pendidikan yang sudah diselesaikan%8pa$ila terdapat tenaga ahli intern dan ekstern yang mem$antu pelaksanaan tugas
pemeriksaan3 maka ia harus memiliki kuali4ikasi atau serti4ikasi yang diperlukan dan
$erke#a*i$an memelihara kompetensi pro4esional dalam $idang keahlian mereka3 tetapi
tidak diharuskan unutk memenuhi persyaratan pendidikan $erkelan*utan di atas% 8kan
tetapi3 pemeriksa yang menggunakan hasil peker*aan tenaga ahli intern dan ekstern harus
yakin $ah#a tenaga ahli terse$ut memenuhi kuali4ikasi dalam $idang keahlian mereka
dan harus mendokumentasikan keyakinan terse$ut%
:8< sendiri mengatur se6ara khusus mengenai pendidikan $erkelan*utan3 yakni pada
paragra4 '%. hingga '%.@ dalam General Standards untuk pemeriksa dan paragra4 '%.&
hingga '%@1 untuk tenaga ahli intern dan ekstern% Serupa dengan SPKN3 :8< se6ara
spesi4ik mengatur $ah#a pemeriksa yang melakukan pemeriksaan $erdasarkan :8:8S
harus menyelesaikan setiap 2 tahun3 minimal 2 *am pendidikan yang se6ara langsung
terkait dengan pemeriksaan entitas pemerintah atau lingkungan yang khusus dan unik di
mana entitas yang diperiksa $eroperasi% Pemeriksa *uga perlu menyelesaikan setiap 2
tahun3 5 *am pendidikan tam$ahan yang se6ara langsung dapat meningkatkan ke6akapan
pro4esional pemeriksa%
?engenai topik pendidikan yang se$aiknya ditempuh oleh pemeriksa3 diatur dalam
paragra4 '%.. dalam :eneral Standards dari :8:8S% +alam paragra4 terse$ut dinyatakan
$ah#a3 penentuan topik pendidikan3 $aik untuk memenuhi kuota @0 *am dan 2 *am3
diserahkan kepada professional 'udgement indi;idu pemeriksa setelah $erkonsultasi
dengan pe*a$at $er#enang dalam organisasi pemeriksa terse$ut% Be$erapa hal yang perlu
dipertim$angkan dalam *udgement pemeriksa ialah pengalaman pemeriksa3 tanggung
20
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
21/42
*a#a$ yang diem$an dalam melaksanakan pemeriksaan3 dan lingkungan di mana tempat
entitas diperiksa $eroperasi%
Ke#a*i$an organisasi pemeriksa untuk memastikan pemeriksa memenuhi ketentuan
pendidikan $erkelan*utan yang disyaratkan diatur se6ara le$ih mendetil di dalam
Government Auditing Standards1 Guidance on GAGAS e:uirements for Continuing
Professional 3ducation%
:8< *uga mengatur ketentuan pendidikan $erkelan*utan $agi tenaga ahli intern dan
ekstern yang mem$antu pelaksanaan pemeriksaan pada paragra4 '%.& hingga paragra4
'%@1 dalam :eneral Standards% Sedikit $er$eda dengan SPKN yang mem$e$askan tenaga
ahli intern dan ekstern dari ketentuan spesi4ik mengenai *am pendidikan yang harus
dipenuhi3 :8:8S memiliki ketentuan yang le$ih mendetil% Bagi tenaga ahli ekstern yang
mem$antu pemeriksaaan dan tenaga ahli intern yang hanya men*adi konsultan dalam pemeriksaan3 tim pemeriksa harus memastikan $ah#a mereka telah $erkuali4ikasi dan
kompeten di $idangnya3 namun tidak harus memenuhi ketentuan pemenuhan *am
pendidikan se$agaimana yang disyaratkan% !etapi $agi tenaga ahli intern yang men*adi
$agian dari tim pemeriksa harus memenuhi syarat pendidikan $erkelan*utan se$agaimana
telah di*elaskan pada paragra4 '%.%
25 Pers'aratan Kemam$uan)Kea*+ian Pemeriksa
Selan*utnya SPKN men*a$arkan se6ara rin6i kemampuankeahlian se6ara kolekti4
yang harus dimiliki oleh pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan menurut Standar
Pemeriksaan pada paragra4 10 Pernyatan Standar Pemeriksaan 13 yakni/
a) Pengetahuan tentang Standar Pemeriksaan yang dapat diterapkan terhadap *enis
pemeriksaan yang ditugaskan serta memiliki latar $elakang pendidikan3 keahlian dan
pengalaman untuk menerapkan pengetahuan terse$ut dalam pemeriksaan yang
dilaksanakan%
$) Pengetahuan umum tentang lingkungan entitas3 program3 dan kegiatan yang diperiksa
(o$yek pemeriksaan)%6) Keterampilan $erkomunikasi se6ara *elas dan e4ekti43 $aik se6ara lisan maupun
tulisan%
d) Keterampilan yang memadai untuk pemeriksaan yang dilaksanakan3 misalnya/
1% 8pa$ila pemeriksaan dimaksud memerlukan penggunaan sampling statistik3 maka
dalam tim pemeriksa harus ada pemeriksa yang mempunyai keterampilan di
$idang sampling statistik%
2% 8pa$ila pemeriksaan memerlukan re;iu yang luas terhadap suatu sistem
in4ormasi3 maka dalam tim pemeriksa harus ada pemeriksa yang mempunya
keahlian di $idang pemeriksaan atas teknologi in4ormasi%
21
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
22/42
'% 8pa$ila pemeriksaan meliputi re;iu atas data teknik yang rumit3 maka tim
pemeriksa perlu meli$atkan tenaga ahli di $idang terse$ut%
% 8pa$ila pemeriksaan menggunakan metode pemeriksaan yang sangat khusus
seperti penggunaan instrumen pengukuran yang sangat rumit3 estimasi aktuaria
atau pengu*ian analisis statistik3 maka tim pemeriksa perlu meli$atkan tenaga ahli
di $idang terse$ut%
Pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan keuangan harus memiliki keahlian di
$idang akuntansi dan auditing3 serta memahami prinsip akuntansi yang $erlaku umum
yang $erkaitan dengan entitas yang diperiksa% Pemeriksa yang ditugaskan untuk
melaksanakan pemeriksaan keuangan se6ara kolekti4 harus memiliki keahlian yang
di$utuhkan serta memiliki serti4ikasi keahlian yang $erterima umum% Pemeriksa yang
$erperan se$agai penanggung *a#a$ pemeriksaan keuangan harus memiliki serti4ikasi
keahlian yang diakui se6ara pro4esional%
Pada :8:8S3 kemampuan kolekti4 yang harus dimiliki oleh tim pemeriksa diatur
dalam paragraph '%.2 dalam :eneral Standards% Kemampuankeahlian kolekti4 yang
disyaratkan pun hampir sama persis dengan yang disyaratkan dalam SPKN%
SPKN :8:8S
Pers'aratan Kemam$uan) Kea*+ian
Sum$er Pernyataan Standar Umum pertama Paragra4 '-1'
Chapter %Competence, paragraph %&6
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
23/42
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
24/42
kepentingan% Bersikap independen $erarti menghindarkan hu$ungan yang dapat
mengganggu sikap mental dan penampilan o$yekti4 pemeriksa dalam melaksanakan
pemeriksaan% Untuk mempertahankan o$yekti;itas dan independensi maka diperlukan
penilaian se6ara terus-menerus terhadap hu$ungan pemeriksa dengan entitas yang
diperiksa%
Pernyataan :8:8S mirip dengan yang diatur dalam SPKN namun le$ih sederhana%
Selain itu independensi dalam sikap mental se*alan dengan Indpendence of >ind pada
:8:8S%
:angguan independensi pada SPKN di$agi men*adi tiga *enis yaitu/ gangguan
pri$adi3 gangguan ekstern3 dan gangguan organisasi% :8:8S telah mengem$angkan
Crame#ork ndependensi dengan le$ih mengidenti4ikasi gangguan yang mungkin
mun6ul3 penanganannya dan aplikasinya le$ih lan*ut%Selain itu3 :8:8S mengatur independensi organisasi internal dan ekternal auditor%
Serta mengatur le$ih rin6i posisi *asa-*asa non audit yang mungkin dapat dilakukan oleh
Supreme Audit Institution&
SPKN :8:8S
Inde$endensi
Sum$er Pernyataan Standar Umum
pertama Paragra4 1-2
Chapter %
Indpendence, paragraph %&$#0
%&5<
Pernyataan Standar 9!alam semua hal yang
"er(aitan dengan pe(er'aan
pemeri(saan,
organisasi pemeri(sa dan
pemeri(sa, harus "e"as dalam
si(ap mental dan penampilan
dari gangguan pri"adi, e(stern,
dan organisasi yang dapat
mempengaruhi
independensinya;&
In all matters relating to the
audit )or(, the audit
organization and the individual
auditor, )hether government or
pu"lic, must "e independent&
"enis independensi 1% independensi dalam sikapmental (independent in fact )
2% independensi dalam
penampilan perilaku
(independent in appearance)
/& Independence of mind #& Independence in
appereance
"enis gangguan
independensi
1% :angguan pri$adi
2% :angguan ekstern
'% :angguan organisasi
1% Self0interest threat
2% Self0revie) threat
'% -ias threat
% 2amiliarity threat
5% Undue influence threat
% >anagement participation
threat
24
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
25/42
.% Structural threat
!opik Baru yang diatur dalam
:8:8S
GAGAS Conceptual 2rame)or(
Approach to Independence1
• *hreats
• Safeguards
Application of the Conceptual
2rame)or(
Government Auditors and Audit
Organization Structure
• 3+ternal Auditor
Independence
• Internal Auditor
Independence
Provision of ?onaudit Services
to Audited 3ntities
e:uirements for Performing ?onaudit Services
Consideration of Specific
?onaudit Services
• >anagement
esponsi"ilities
• Preparing Accounting
ecords and 2inancial
Statements
• Internal Audit
Assistance Services Provided "y 3+ternal
Auditors
• Internal Control
>onitoring as a
?onaudit Service
• Information *echnology
Systems Services
• @aluation Services
• Other ?onaudit Services
!ocumentation Independence
0. Penggunaan Kema*iran Pr/"esi/na+ Se0ara ermat dan Seksama
Pernyataan standar umum ketiga dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
adalah/ +alam pelaksanaan pemeriksaan serta penyusunan laporan hasil pemeriksaan3
pemeriksa #a*i$ menggunakan kemahiran pro4esionalnya se6ara 6ermat dan seksama%
:8:8S terkait dengan pernyataan standar umum ketiga yang ada di dalam Standar
Umum SPKN adalah Professional udgment % Standar Umum terkait professional
'udgement ini hampir sama dengan pernyataan standar umum ketiga yang ada di dalam
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara BPK3 yaitu Penggunaan Kemahiran Pro4esional
25
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
26/42
Se6ara =ermat dan Seksama% +alam standar umum terkait pro4essional *udgement yang
diter$itkan oleh :8:8S terse$ut dinyatakan dalam paragraph '%0 $ah#a Auditors
must use professional 'udgment in planning and performing audits and in reporting the
results% >al ini senada dengan $unyi dari pernyataan standar umum SPKN yang
menyatakan $ah#a +alam pelaksanaan pemeriksaan serta penyusunan laporan hasil
pemeriksaan3 pemeriksa #a*i$ menggunakan kemahiran pro4esionalnya se6ara 6ermat dan
seksama%
Penggunaan Skeptisme pro4essional3 sikap yang men6akup pikiran yang selalu
mempertanyakan dan melakukan e;aluasi se6ara kritis terhadap $ukti pemeriksaan3
pemeriksa tidak $oleh puas dengan $ukti yang kurang meyakinkan #alaupun menurut
anggapannya mana*emen entitas yang diperiksa adalah *u*ur% >al ini senada dengan
pernyataan yang didalam :8:8S%Per$edaan terdapat pada ke#a*i$an $agi pemeriksa mengungkapkan keadaan yang
mempengaruhi keputusan pemeriksa tidak menerapkan standar tertentu dalam
pelaksanaan pemeriksaan harus di6atat dalam kertas ker*a pemeriksaan% +alam keadaan
tertentu dapat ter*adi $ah#a pemeriksa tidak dapat mematuhi Standar Pemeriksaan yang
$erlaku dan *uga tidak dapat mengundurkan diri dari penugasan pemeriksaan% +alam
keadaan demikian3 pemeriksa harus mengungkapkan masalah terse$ut dalam lingkup
pemeriksaan di dalam laporan hasil pemeriksaannya3 yaitu tidak dipatuhinya Standar
Pemeriksaan yang $erlaku3 alasan yang mendasarinya3 dan dampaknya terhadap hasil
pemeriksaan aki$at tidak dipatuhinya Standar Pemeriksaan terse$ut% Sementara :8:8S
tidak lagi mengatur detil tentang itu%
SPKN mengatur #alaupun Standar Pemeriksaan ini meletakkan tanggung *a#a$
kepada setiap pemeriksa untuk menerapkan kemahiran pro4esionalnya se6ara 6ermat dan
seksama3 tidak $erarti $ah#a tanggung *a#a$nya tidak ter$atas3 dan tidak $erarti *uga
$ah#a pemeriksa tidak melakukan kekeliruan% :8:8S *uga mengungkapkan hal itu
dalam pargra4 '%@%Sementara itu :8:8S mengem$angkan konsep $aru tentang penggunaan kompetensi
pro4essional yang $ergantung pada kompetensi auditor% Penggunaan kemahiran
pro4essional penting untuk men6akup semua aspek dalam tanggung *a#a$ pro4essional%
Penggunaan kemahiran pro4essional penting dalam auditor menggunakan konseptual
4rame#ork dalam menentukan indpendensi pada situasi tertentu%Penggunaan kemahiran
pro4essional penting untuk auditor menentukan le;el yang memadai tentang su$*ek audit
dan hal lainyang terkait% 8uditor harus mempertim$angkan le;el risiko dalam setiap
penugasan audit%
26
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
27/42
SPKN :8:8S
Penggunaan Kema*iran Pr/"esi/na+ Se0ara ermat dan Seksama
Sum$er Pernyataan Standar Umum
pertama Paragra4 2.-''
Chapter %
Professional udgement,
paragraph %&6$0%&6=
Pernyataan Standar +alam pelaksanaan pemeriksaan
serta penyusunan laporan hasil
pemeriksaan3 pemeriksa #a*i$
menggunakan kemahiran
pro4esionalnya se6ara 6ermat
dan seksama%
Auditors must use
pro4essional 'udgment
in planning and per4orming
audits and in reporting the
results
Skeptisme Pro4esional Kemahiran pro4esional
menuntut pemeriksa untuk
melaksanakan skeptisme
pro4esional3 yaitu sikap yang
men6akup pikiran yang selalu
mempertanyakan dan
melakukan e;aluasi se6ara kritis
terhadap $ukti pemeriksaan%
+alam menggunakan skeptisme
pro4esional3 pemeriksa tidak
$oleh puas dengan $ukti yang
kurang meyakinkan #alaupun
menurut anggapannya
mana*emen entitas yang
diperiksa adalah *u*ur%
Sangat mirip dengan yang
ditetapkan di dalam SPKN
Penerapan Standar Pemeriksaan +alam keadaan demikian3
pemeriksa harus
mengungkapkan masalah
terse$ut dalam lingkup
pemeriksaan di dalam laporan
hasil pemeriksaannya3 yaitu
tidak dipatuhinya Standar
Pemeriksaan yang $erlaku3
alasan yang mendasarinya3 dan
dampaknya terhadap hasil pemeriksaan aki$at tidak
dipatuhinya Standar
Pemeriksaan terse$ut%
!idak diatur le$ih lan*ut
!anggung "a#a$ Pemeriksa alaupun Standar Pemeriksaan
ini meletakkan tanggung *a#a$
kepada setiap pemeriksa untuk
menerapkan kemahiran
pro4esionalnya se6ara 6ermat
dan seksama3 tidak $erarti
$ah#a tanggung *a#a$nya tidak
ter$atas3 dan tidak $erarti *uga
Sangat mirip dengan yang
ditetapkan di dalam SPKN
27
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
28/42
$ah#a pemeriksa tidak
melakukan kekeliruan%
!opik Baru yang diatur dalam
:8:8S
-Kemahiran Pro4esional dan
kompetensi tidak $erkaitan
karena kamahiran pro4essional
tergantung pada kompetensiauditor%
-penggunaan kemahiran
pro4essional penting untuk
men6akup semua aspek dalam
tanggung *a#a$ pro4essional%
- penggunaan kemahiran
pro4essional penting dalam
auditor menggunakan
konseptual 4rame#ork dalam
menentukan indpendensi padasituasi tertentu%
- penggunaan kemahiran
pro4essional penting untuk
auditor menentukan le;el yang
memadai tentang su$*ek audit
dan hal lainyang terkait%
-auditor mempertim$angkan
le;el risiko dalam setiap
penugasan audit%
d. Pengenda+ian &utu
Standar umum yang keempat dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yaitu
tentang pengendalian mutu% +alam standar terse$ut dinyatakan $ah#a Setiap organisasi
pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan $erdasarkan Standar Pemeriksaan harus
memiliki sistem pengendalian mutu yang memadai3 dan sistem pengendalian mutu
terse$ut harus dire;iu oleh pihak lain yang kompeten (pengendalian mutu ekstern)%
:8:8S saat ini *uga mengem$angkan sistem pengendalian dan asuran untuk
mem$erikan keyakinan terhadap organisasi audit le$ih dari itu *uga memastikan
organisasi dan personel mematuhi standar pro4essional dan aturan yang $erlaku%
SPKN *uga mengatur si4at dan lingkup sistem pengendalian mutu organisasi
pemeriksa $ergantung pada $e$erapa 4aktor3 seperti ukuran dan tingkat otonomi kegiatan
yang di$erikan kepada pemeriksa dan organisasi pemeriksa3 si4at peker*aan3 struktur
organisasi3 pertim$angan mengenai segi $iaya dan man4aatnya% :8:8S menam$ahkan
konsep itu degan konsep ke$i*akan dan prosedur pengendalian mutu%
28
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
29/42
"angka #aktu re;iu ekternal terhadap sistem pengendalian mutu $erdasarkan SPKN
diatur selama 5 tahun sekali% :8:8S mengatur periode yang le$ih singkat yaitu ' tahun
sekali%
+alam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara di6antumkan syarat $agi Pemeriksa
atau organisasi pemeriksa yang mere;ie# pengendalian mutu pemeriksaan yang meliputi
hal $erikut/
a) Pemeriksa dan organisasi pemeriksa terse$ut harus menggunakan pertim$angan sehat
dan pro4esional dalam menilai dan melaporkan hasil re;iunya
$) Pemeriksa terse$ut harus memilih salah satu 6ara pendekatan/ (1) memilih
pemeriksaan yang se6ara memadai dapat me#akili penugasan pemeriksaan
$erdasarkan SPKN atau (2) memilih pemeriksaan yang se6ara memadai dapat
me#akili penugasan pemeriksaan oleh organisasi pemeriksa36) ,e;iu atas mutu pemeriksaan meliputi penilaian ke$i*akan dan prosedur pengendalian
mutu organisasi pemeriksa%
d) ,e;iu harus 6ukup komprehensi4
e) Pem$uatan laporan tertulis untuk mengkomunikasikan hasil re;iunya
:8:8S mengatur pelaksanaan re;iu atas Sistem Pengendalian ?utu mirip seperti
yang diatur SPKN dalam pargra4 '%&@-'%100%
SPKN *uga mengatur Syarat pemeriksa yang melakukan re;iu atas Sistem
Pengendalian ?utu sedangkan :8:8S tidak mengatur le$ih lan*ut% lemen pemeriksaan
:8:8S dan SPKN *uga $er$eda karena :8:8S sudah mengem$angkan pendekatan
pengendalian internal dari organisasi audit dalam pelaksanaan Pengendalian ?utu
SPKN :8:8S
Pengenda+ian &utu
Sum$er Pernyataan Standar Umum
pertama Paragra4 '-0
Chapter %
Buality Control and Assurance,
paragraph %&=#0%&/$8
Pernyataan Standar Setiap organisasi pemeriksa
yang melaksanakan pemeriksaan
$erdasarkan Standar
Pemeriksaan harus memiliki
sistem pengendalian mutu yang
memadai3 dan sistem
pengendalian mutu terse$ut
harus dire;iu oleh pihak lain
yang kompeten (pengendalian
mutu ekstern)
a& esta"lish and maintain a
system of :uality control that is
designed to provide the audit
organization )ith reasona"le
assurance that the organization
and its personnel comply )ith
professional standards and
applica"le legal and regulatory
re:uirements, and
"& have an e+ternal peer revie)
performed "y revie)ers
independent of the audit
organization "eing revie)ed at
29
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
30/42
least once every % years&
Sistem Pengendalian ?utu Si4at dan lingkup sistem
pengendalian mutu organisasi
pemeriksa $ergantung pada
$e$erapa 4aktor3 seperti ukuran
dan tingkat otonomi kegiatanyang di$erikan kepada
pemeriksa dan organisasi
pemeriksa3 si4at peker*aan3
struktur organisasi3
pertim$angan mengenai segi
$iaya dan man4aatnya%
Sama seperti SPKN dengan
tam$ahan/
3ach audit organization should
document its :uality control policies and procedures and
communicate those policies and
procedures to its personnel&
An audit organization should
esta"lish policies and
procedures in its system of
:uality control that collectively
address
a& leadership responsi"ilities for
:uality )ithin the auditorganization,
"& independence, legal, and
ethical re:uirements,
c& initiation, acceptance, and
continuance of audits,
d& human resources,
e& audit performance,
documentation, and reporting,
and
f& monitoring of :uality"angka aktu ,e;iu terhadap
Sistem Pengendalian ?utu
(kternal ,e;iu)
5 tahun sekali ' tahun sekali
Syarat pelaksanaan re;iu atas
Sistem Pengendalian ?utu
(kternal ,e;iu)
a% Pemeriksa dan organisasi
pemeriksa terse$ut harus
menggunakan pertim$angan
sehat dan pro4esional dalam
menilai dan melaporkan hasil
re;iunya
$% Pemeriksa terse$ut harus
memilih salah satu 6ara
pendekatan/ (1) memilih
pemeriksaan yang se6ara
memadai dapat me#akili
penugasan pemeriksaan
$erdasarkan SPKN atau (2)
memilih pemeriksaan yang
se6ara memadai dapat me#akili
penugasan pemeriksaan olehorganisasi pemeriksa3
mirip dengan SPKN
30
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
31/42
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
32/42
2.2. Standar Pr/"esi/na+ Akuntan Pu+ik 4SPAP5 ta*un 2((1 /+e* Ikatan Akuntan
Ind/nesia 4IAI5
8 adalah organisasi pro4esi para akuntan di ndonesia% +alam men*alankan
pro4esinya3 8 mem$uat standar pro4esi yang digunakan oleh akuntan pu$lik di ndonesia
yang men*alankan praktik audit pada tahun 2001 yang dise$ut dengan Standar Pro4esional
8kuntan Pu$lik (SP8P)% +alam penyusunan SPKN 200. BPK-, menggunakan SP8P tahun
2001 yang diter$itkan oleh 8 terse$ut se$agai salah satu re4erensi% ?eskipun demikian3
untuk saat ini terdapat $e$erapa permasalahan dalam penggunaan ru*ukan SP8P tahun 2001
ini sehingga harus di lakukan re;isi terhadap SPKN 200. terse$ut%
Permasalahan pertama adalah saat ini akuntan pu$lik yang men*alankan pro4esi
se$agai auditor telah mem$entuk organisasi $aru3 yaitu katan 8kuntan Pu$lik ndonesia
(8P)% +an dengan di$entuknya organisasi terse$ut3 penyusunan SP8P tidak lagi dilakukan
oleh 8 melainkan oleh 8P3 meskipun 8P sendiri tetap menginduk kepada 8%
Sehingga3 ru*ukan standar yang kepada SP8P 2001 dirasa kurang pas% !etapi3 karena 8P
sendiri $aru $erdiri tahun 200.3 hal ini mungkin yang men*adi alasan BPK-, tetap
menggunakan SP8P 2001 se$agai ru*ukan SPKN 200.% Sedangkan ru*ukan kepada standar
yang di$uat oleh 8P $aru akan digunakan ketika akan ada re;isi terhadap SPKN 200.
meskipun sampai saat ini $elum ada re;isi lagi terhadap SPKN 200.%
Permasalahan selan*utnya adalah sum$er ru*ukan 8 dalam penyusunan SP8P% SP8P
!ahun 2001 yang di$uat oleh 8 menga6u pada AICPA Professional Standards ter$itan
8=P8 per 1 "uni 1&&@% 8=P8 sendiri merupakan organisasi pro4esi akuntan pu$lik di
8merika Serikat% Selain itu3 SP8P oleh 8 *uga menga6u pada standar auditing per "uni 1&&@
yang diter$itkan oleh the International Auditing Practice Committee of the International
2ederation of Accountants (C8=)% C8= merupakan organisasi pro4esi akuntan dunia%
Seiring dengan $erkem$ang pesatnya AICPA Professional Standards dan standar
auditing C8=3 8P kemudian melakukan re;isi atas SP8P 2001 terse$ut% Standar pro4esi
ter$aru yang diter$itkan oleh 8P adalah SP8P 2011% +an se*ak tahun 20113 8P telah
mener$itkan $er$agai Pernyataan Standar maupun nterpretasi Pernyataan Standar Baru yang
$elum dikodi4ikasi dalam se$uah $uku SP8P% Standar yang $aru meru*uk pada International
Standards ter$itan C8=%
2.2.# Auditing Standards6 Internati/na+ rgani7ati/n /" Su$reme Audit Instituti/ns
4INTSAI56 Latest Ammendment 133%
Auditing standards adalah standar pro4esi yang diter$itkan oleh nternational
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
33/42
, telah men*adi anggota N!
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
34/42
?asing-masing le;el terdiri dari International Standars of Supreme Audit Institutions
(SS8) dan di$erikan nomor dengan *umlah digit dan urutan sesuai dengan le;el dan urutan
$ahasan% Berikut ini $ahasan untuk masing-masing le;el%
a% 7e;el 1/ 2ounding Principles
7e;el 1 merupakan tingkatan tertinggi dalam kerangka standar N!
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
35/42
N!
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
36/42
1% SS8 5000 9 50&& Guidelines on International Institutions
2% SS8 5100 9 51&& Guidelines on 3nvironment Audit
'% SS8 5200 9 52&& Guidelines on Privatisation
% SS8 5'00 9 5'&& Guidelines on I*0audit
5% SS8 500 9 5&& Guidelines on Audit of Pu"lic !e"t
% SS8 5500 9 55&& Guidelines on Audit of !isaster0related Aid .% SS8 500 9 5&& Guidelines on Peer evie)s
@% SS8 5.00 9 5.&& Guidelines on Audit of Corruption Prevention
&% SS8 5@00 9 5@&& Guidelines on Cooperative Audit -et)een Supreme Audit
Institutions
Perandingan ISSAI dengan SPKN
Banyak ahli yang menyatakan agar SPKN menga6u pada SS8% Be$erapa alasan
yang dikemukakan antara lain karena BPK-, adalah anggota N!
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
37/42
%
5%
%
Standar Umum
Standar
Pelaksanaan( 2ield Standards)
Standar Pelaporan
( eporting
Standards)
hu$ungan antar standar3 dan sistematika
standar audit%
7ampiran 2 - PSP 01/ Standar Umum%
?engatur persyaratan kemampuan
keahlian3 independensi3 penggunaan
kemahiran pro4esional se6ara 6ermat dan
seksama3 dan pengendalian mutu%
7ampiran ' 9 PSP 02/ Standar PelaksanaanPemeriksaan Keuangan%
7ampiran 5 9 PSP 0/ Standar Pelaksanaan
Pemeriksaan Kiner*a%
7ampiran . 9 PSP 0/ Standar Pelaksanaan
Pemeriksaan +engan !u*uan !ertentu%
?engatur pelaksanaan untuk ketiga *enis
pemeriksaan3 meliputi antara lain hu$ungan
dengan SP8P3 komunikasi pemeriksa3
pertim$angan terhadap hasil pemeriksaanse$elumnya3 pendeteksian 4raud dan a$use3
pengem$angan temuan pemeriksaan3
dokumentasi pemeriksaan3 pem$erlakuan
standar3 dan pengendalian intern%
7ampiran 9 PSP 0'/ Standar Pelaporan
Pemeriksaan Keuangan%
7ampiran 9 PSP 05/ Standar Pelaporan
Pemeriksaan Kiner*a%
7ampiran @ 9 PSP 0./ Standar Pelaporan
Pemeriksaan +engan !u*uan !ertentu%
?engatur pelaporan untuk ketiga *enis
pemeriksaan3 meliputi antara lain pelaporan
tentang hu$ungan dengan SP8P3 pernyataan
kepatuhan terhadap standar pemeriksaan3
kepatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan yang $erlaku3
pengendalian intern3 tanggapan dari pe*a$at
mengem$angkan standar audit dan
melayani auditor dalam mem$entuk
opini dan laporan mereka3 terutama
dalam kasus di mana tidak ada
standar khusus $erlaku%
7e;el '9SS8 200/ General
Standards& ?en*elaskan tentang
standar umum dalam audit
pemerintahansektor pu$lik dan
standar dengan signi4ikansi etik%
7e;el '9SS8 '00/ 2ields
Standards&
7e;el 9 SS8 5000-5&&/ Auditimplementation guidelines&
!u*uan dari standar pelaksaan ini
adalah menetapkan kriteria atau
kerangka keseluruhan untuk
langkah atau tindakan yang
$ertu*uan3 sistematis dan seim$ang
yang harus diikuti auditor% Standar
lapangan mem$angun kerangka
ker*a untuk melakukan danmengelola peker*aan audit% Standar
pelaksanaan ini di*a$arkan le$ih
lan*ut dalam panduan audit
keuangan3 audit kepatuhan3 dan
audit kiner*a%
7e;el ' 9SS8 00/ eporting
Standards%
7e;el 9 SS8 5000-5&&/ Audit
implementation guidelines&
Standar ini tidak dimaksudkan
untuk menetapkan aturan dalam
melaporkan setiap situasi khusus%
Standar ini untuk mem$antu3 $ukan
untuk menggantikan pertim$angan
$i*aksana dari auditor dalam
mem$uat opini atau laporan%
37
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
38/42
yang $ertanggung *a#a$3 in4ormasi
rahasia3 pener$itan dan pendistri$usian
laporan pemeriksaan3 dan pem$erlakuan
standar% Selain itu diatur *uga mengenai
$entuk laporan3 isi laporan3 dan unsur-unsur
kualitas laporan% Standar pelaporan ini
di*a$arkan le$ih lan*ut dalam panduan audit
keuangan3 audit kepatuhan3 dan audit
kiner*a%
2.2.% Generally Accepted Auditing Standards 4,AAS56 AIPA6 2((2
:88S adalah Professional Standards yang diter$itkan oleh *he American Institut of
Certified Pu"lic Accountant (8=P8)3 se$uah organisasi akuntan pu$lik di 8merika Serikat%
+alam penyusunan SPKN 200.3 BPK-, menggunakan :88S-8=P8 tahun 2002 se$agai
salah satu re4erensi% 8kan tetapi3 se$agaimana standar-standar pro4esi lain yang di*adikan
ru*ukan oleh BPK-,3 :88S-8=P8 ini *uga telah mengalami perkem$angan yang pesat%
:88S terakhir yang diter$itkan oleh 8=P8 dalam $entuk $uku ter$it pada tahun 201' dan
terus mengalami peru$ahan dengan diter$itkannya Statement of Auditing Standards (S8S)
yang $aru%
2.2.8 Internal Control Standards6 INTSAI6 2((1
Selain mener$itkan SS83 N!
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
39/42
International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing ,e;isi andatory Guidance)%
39
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
40/42
PENUTUP
+alam melakukan penyusunan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)
!ahun 200.3 BPK-, menggunakan $e$erapa standar pro4esi dari organisasi pro4esi akuntan
pu$lik $aik itu dari dalam negeri maupun luar negeri se$agai ru*ukannya% !etapi dalam
perkem$angannya organisasi pro4esi serta standar pro4esi yang di$uatnya telah mengalami
$e$erapa peru$ahan seiring dengan perkem$angan ilmu mengenai akuntansi dan
pemeriksaan3 sedangkan SPKN sendiri $elum mengalami peru$ahan se*ak diter$itkan pada
tahun 200.% Perkem$angan standar pro4esi yang di*adikan ru*ukan dalam pem$uatan SPKN
dapat dilihat dalam ta$el $erikut%
N/. !e"erensiTa*un A0uan
SPKN 2((9
Ta*un
Perua*an) !e:isi
1%Standar 8udit Pemerintahan 9 Badan
Pemeriksa Keuangan ,1&&5 -
2%
Generally Accepted Government Auditing
Standards (:8:8S) , United States General
Accounting Office (US-:8
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
41/42
ke$utuhan maupun perkem$angan ilmu pemeriksaan3 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
akan memantau penerapan dan perkem$angan standar pemeriksaan%
Berdasarkan uraian di atas3 penulis menyarankan agar BPK-, melakukan re;isi
terhadap SPKN !ahun 200. yang saat ini sudah $erusia le$ih dari . (tu*uh) tahun dan
menga6u pada peru$ahan standar pro4esi yang ter$aru dari $e$erapa organisasi pro4esi yang
di*adikan sum$er ru*ukan serta disesuaikan dengan kondisi di ndonesia%
41
-
8/16/2019 Presentasi Standar PKN Full
42/42
!E;E!ENSI
Pra$o#o3 ?uhadi% 201% International Standards Intosai F Alternatif u'u(an Untu(
>erevisi SP? % !angerang Selatan / Sekolah !inggi 8kuntansi Negara%