Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

40
HUBUNGAN STATUS GIZI, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 RAJA BASA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2010/2011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2011 ( Skripsi) Oleh YENI MARLINA N.

Transcript of Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Page 1: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

HUBUNGAN STATUS GIZI, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 RAJA BASA BANDAR

LAMPUNGTAHUN AJARAN 2010/2011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG

2011

( Skripsi)

OlehYENI MARLINA N.

Page 2: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Keseimbangan antara asupan makanan dan kebutuhan zat gizi, khususnya energi dan protein sangat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan, kesehatan, aktivitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi, asupan energi dan protein dengan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa.

Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4, 5 dan 6 di Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa yang berjumlah 138 siswa. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 103 siswa dengan teknik pengambilan sampel secara proportional random sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat.

Abstrak

Page 3: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 103 sampel penelitian terdapat 51 (49,5%) yang memiliki status gizi kurang, 52 (50,5%) siswa dengan status gizi baik, 42 (40,8%) siswa yang memiliki asupan energi kurang, 61 (59,2%) siswa dengan asupan energi cukup, 30 (29,1%) siswa yang memiliki asupan protein kurang, 73 (70,9%) siswa dengan asupan protein cukup, 49 (47,6%) siswa yang memiliki prestasi belajar tidak baik, dan 54 (52,4%) siswa dengan prestasi belajar baik.

Analisis Bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa (p=0,001). Ada hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan prestasi belajar siswa (p=0,044). Ada hubungan yang signifikan antara asupan protein dengan prestasi belajar (p=0,044)

Abstrak

Page 4: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Page 5: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Laporan United Nations Development Programme (UNDP) Tahun 2008, Posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada pada urutan ke-108 dari 177 negara, lebih rendah dibandingkan IPM Negara – Negara di Asia Tenggara 111 dari 177 negara, lebih rendah dibandingkan dengan peringkat IPM Negara – Negara di Asia Tenggara.

Rendahnya IPM di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk.

A. Latar Belakang

Page 6: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Gizi baik Gizi seimbang, artinya asupan zat gizi harus sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Anak Sekolah Merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap ketidakcukupan gizi, sehingga anak sekolah harus dipantau agar ketidakcukupan gizi bisa dihindari (Sediaoetama, 2000).

Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) di Propinsi Lampung persentase gizi kurang: Tahun 2005 (10.10%), Tahun 2004 (10,34%), Tahun 2003 (11,47%) dan Tahun 2002 (12,25%).

A. Latar Belakang

Page 7: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Sedangkan PSG di Propinsi Lampung persentase gizi buruk:Tahun 2005 Sebesar 1.95% Tahun 2004 (1,82%), Tahun 2003 (1,12%) Dan Tahun 2002 (1,43%) (Depkes, 2005).

Sementara pada tahun 2007 berdasarkan data Riskesdas (2007), Provinsi Lampung memiliki prevalensi kurus pada anak laki-laki sebesar 12,6% dan 11,1% pada anak perempuan, sedangkan prevalensi BB lebih pada anak laki-laki adalah 11,6% dan 8,5% pada anak perempuan.

A. Latar Belakang

Page 8: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Berdasarkan Hasil PSG yang dilakukan oleh Puskesmas Raja Basa Indah di SDN 2 Raja Basa pada Tahun 2009 diperoleh data dari 105 siswa kelas 1 didapatkan:

- 25 siswa Status gizi sedang - 12 siswa Status gizi kurang baik dan - 68 siswa yang berstatus gizi baik.

A. Latar Belakang

Page 9: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Berdasarkan data Puskesmas Raja Basa Indah diantara 15 SD di Kec. Raja Basa yang merupakan wilayah kerja Puskesmas ini, SD 2 Raja Basa memiliki prevalensi status gizi rendah lebih banyak daripada SD yang lain.

Apakah terdapat hubungan antara status gizi, asupan energi dan protein dengan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa.

B. Rumusan Masalah

Page 10: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan

Umum

Tujuan

Khusus

Page 11: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

D. Manfaat Penelitian1. Bagi Penulis

3. Bagi Masyarakat

4. Bagi Institusi Pendidikan

Page 12: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

E. Kerangka Penelitian

Kerangka TeoriKerangka Konsep

Page 13: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Kerangka Teori

Faktor Internal:

1. Intelegensi2. Kemauan 3. Bakat4. Daya Ingat5. Faktor Fisik dan Psikis

- Status Gizi Konsumsi Pangan Pemeriksaan Biokimia

Pemeriksaan Klinis, Biofisik dan Riwayat mengenai kesehatan

Pemeriksaan Antropometri.

Prestasi Belajar

Faktor Eksternal: Lingkungan Keluarga (Kondisi lingkungan keluarga, dorongan dari orang tua, didikan orang tua) Lingkungan Sekolah(Sikap dan cara guru mengajar, Peralatan belajar yang mendukung, adanya teman belajar disekolah, sumber-sumber belajar) Waktu(adanya keseimbangan antara kegiatan belajar dan kegiatan yang bersifat hiburan atau rekreasi)

Page 14: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Kerangka Konsep

Variabel Bebas

Status Gizi Siswa

Asupan Energi Asupan Protein

Variabel Terikat

Prestasi Belajar

Page 15: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Hipotesis dari penelitian ini:Terdapat hubungan antara status gizi, asupan energi dan protein dengan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa.

F. Hipotesis

Page 16: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

A. Status Gizi

B. Status Gizi Anak Sekolah Dasar

C. Asupan Energi dan Protein

D. Prestasi Belajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Page 17: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

III. METODE PENELITIAN

A. Desain

Penelitian

Page 18: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Variabel

Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Status Gizi

Status gizi merupakan suatu ukuran keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrisi yang diindikasikan oleh variabel tertentu yang diukur melalui indikator BB/TB berdasarkan standar baku WHO-Antropometri 2005.

- Alat pengukur tinggi badan dan berat badan.

 - Aplikasi Who-

Antropometri 2005

0= Kurang1= Baik

Ket.Kurang: <-2,0

SDBaik: -2,0 SD s/d +2,0 SD

Nominal

Prestasi Belajar

Hasil yang dicapai sesuai dengan kemampuan anak dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu dan yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang sudah disimpulkan dalam bentuk rata-rata nilai akhir yang tercantum didalam rapor.(Soemantri, 1978).

Nilai Rapor. 0= Tidak Baik1= Baik

Ket.Tidak Baik: Nilai rata-rata <70Baik: Nilai rata-rata ≥70

Nominal

F. Definisi Operasional

Page 19: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Variabel

Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Asupan Energi

Banyaknya makanan dan minuman yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi dalam satu hari (Supariasa, 2001).

Kuisioner dengan metode food recall 24 jam

0= Kurang1= Baik 

Nominal

Asupan Protein

Banyaknya makanan dan minuman yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein dalam satu hari (Supariasa, 2001).

Kuisioner dengan metode food recall 24 jam

0= Kurang1= Baik Keterangan:Kurang: Nilai asupan <80% Nilai Angka Kecukupan Gizi (AKG) Cukup: Nilai Asupan ≥80% dari AKG.

Nominal

F. Definisi Operasional

Page 20: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Siswa

Analisis Univariat

Analisis Bivariat

Analisis Multivariat

Page 21: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Karakteristik Siswa

1. Berdasarkan Umur

Umur paling tua : 14 tahun (6 responden)Umur paling muda : 11 tahun (25 responden)

Page 22: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

2. Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik Siswa

Page 23: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

3. Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

Karakteristik Siswa

Page 24: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

1. Status Gizi

Status gizi siswa diukur menurut indikator BB/TB (Berat Badan Menurut Tinggi Badan) dari WHO (World Health Organization) Antropometri 2005.

Analisis Univariat

Page 25: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

2. Asupan Energi

Konsumsi energi siswa dikategorikan kurang apabila nilai asupan < 80% nilai AKG dan baik jika nilai asupan ≥ 80% dari AKG (Supariasa, 2001).

Analisis Univariat

Page 26: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

3. Asupan Protein

Konsumsi energi siswa dikategorikan kurang apabila nilai asupan < 80% nilai AKG dan baik jika nilai asupan ≥ 80% dari AKG (Supariasa, 2001).

Analisis Univariat

Page 27: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

4. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah nilai rata-rata rapor siswa yang diambil pada semester terakhir. Prestasi belajar siswa dikategorikan baik apabila nilai rata-rata semester terakhir ≥ 70 dan tidak baik apabila < 70.

Analisis Univariat

Page 28: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

1. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa

Dari hasil analisis dengan uji Chi Square didapatkan nilai p=0,001 (<0,05), artinya terdapat hubungan bermakna antara status gizi dengan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa.

Analisis Bivariat

Page 29: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

2. Hubungan Asupan Energi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa

Dari hasil analisis dengan uji Chi Square didapatkan nilai p=0,044 (<0,05), artinya terdapat hubungan bermakna antara asupan energi dengan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa.

Analisis Bivariat

Page 30: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

3. Hubungan Asupan Protein dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa

Dari hasil analisis dengan uji Chi Square didapatkan nilai p=0,040 (<0,05), artinya terdapat hubungan bermakna antara asupan protein dengan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa.

Analisis Bivariat

Page 31: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Regresi Logistik Berganda antara Variabel Prestasi Belajar, Status Gizi, Asupan Energi dan Asupan Protein.

Dari Tabel 16. diperoleh persamaan regresi logistik berganda sebagai berikut.

Y = -1,641 + 1,308X1 + 0,644X2 + 1,004X3

Analisis Multivariat

Page 32: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Secara garis besar faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibagi menjadi faktor internal dan eksternal.

Menurut Almatsier (2002), rendahnya status gizi disebabkan oleh penyebab langsung dan tidak langsung.

Akibat dari status gizi kurang dapat menyebabkan perkembangan otak yang tidak sempurna sehingga menyebabkan kognitif dan kemampuan belajar terganggu (Soekirman, 2000).

Pembahasan

Page 33: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Hubungan antara status gizi dan prestasi belajar diteliti dengan menggunakan uji Chi Square, dari hasil analisis diketahui ada hubungan yang bermakna antara status gizi berdasarkan indikator BB/TB dengan prestasi belajar.

Sesuai dengan penelitian :- Huwae (2005).- Sari (2010).

Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Badiuzzaman (2010).

Pembahasan

Page 34: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Hubungan tersebut didukung oleh pendapat Pamularsih (2009), yang manyatakan bahwa makanan sangat diperlukan oleh tubuh terutama untuk anak sekolah yang merupakan tahap pertumbuhan, perkembangan fisik dan kecerdasan.

Asupan Energi dan Protein atau konsumsi pangan juga mempengaruhi prestasi belajar. Makanan didalam tubuh berfungsi untuk memelihara jaringan, pertumbuhan, serta sebagai penghasil tenaga (energi).

Pembahasan

Page 35: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Hubungan antara Asupan energi dan protein dengan prestasi belajar diteliti dengan menggunakan uji Chi -Square, dari hasil analisis diketahui ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dan protein dengan prestasi belajar.

Sesuai dengan penelitian: - Mochtartiningsih (2000),- Puspita (2009).- Evinaria (2004).

Pembahasan

Page 36: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Menurut penelitian Karsin (2004) anak yang mengalami Kurang Energi Protein (KEP) mempunyai tingkat kecerdasan lebih rendah 10-13 skor dibandingkan anak yang tidak KEP.

Berdasarkan analisis regresi logistik berganda diperoleh hasil bahwa status gizi, asupan energi dan asupan protein mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Variabel status gizi merupakan faktor yang paling kuat hubungannya dengan prestasi belajar siswa, hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang lebih besar dibandingkan dengan koefisien variabel asupan protein dan asupan energi.

Pembahasan

Page 37: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

KesimpulanSiswa dengan status gizi baik 52 siswa (50,5%),

siswa dengan status gizi kurang 51 siswa (49,5%). Siswa dengan asupan energi baik 61 siswa (59%)

sedangkan siswa dengan asupan energi kurang 42 siswa (41%).

Siswa dengan asupan protein baik 73 siswa (71%) sedangkan siswa dengan asupan protein kurang sebanyak 30 siswa (29%).

Persentase siswa dengan prestasi belajar kurang 48% dari seluruh siswa kelas 4, 5 dan 6.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Page 38: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Kesimpulan Ada hubungan bermakna antara status gizi dengan prestasi belajar

siswa berdasarkan indikator BB/TB (p=0,001), Asupan energi juga memiliki hubungan yang bermakna dengan prestasi belajar siswa (p=0,044), Asupan protein juga memiliki hubungan yang bermakna dengan prestasi belajar siswa (p=0,040) di Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa.

Siswa dengan status gizi baik akan memiliki prestasi belajar lebih baik 4,1 kali dibandingkan siswa dengan status gizi kurang, dan siswa dengan asupan energi cukup akan memiliki prestasi belajar lebih baik 2,3 kali dibandingkan siswa dengan asupan energi kurang begitu juga halnya siswa dengan asupan protein cukup akan memiliki prestasi belajar lebih baik 2,4 kali dibandingkan siswa dengan asupan protein kurang.

Variabel status gizi merupakan faktor yang paling kuat hubungannya dengan prestasi belajar siswa, hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang lebih besar dibandingkan dengan koefisien variabel asupan protein dan asupan energi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Page 39: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Saran

Bagi Puskesmas Mengadakan program pemantauan gizi siswa melalui UKS (Unit Kesehatan Sekolah), sehingga dapat memberikan informasi dini kepada sekolah dan dapat segera mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya masalah gizi buruk. Bagi Sekolah Perlunya mengadakan penyuluhan kepada orang tua dari siswa tentang pola makan yang benar dan sehat.  Bagi peneliti lain Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi status gizi dan prestasi belajar.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Page 40: Presentasi Slesai. Puji Tuhan.

Terima kasih