Pai/ IMAN KE-3 KEPADA KITAB-KITAB ALLAH, kitab-kitab dan nabi-Nya
Presentasi Pai - IMAN & TAQWA
-
Upload
alya-fauziyah -
Category
Documents
-
view
1.158 -
download
8
Transcript of Presentasi Pai - IMAN & TAQWA
Renita Oktavia
Novianti Hanafiah
Alya Fauziyah
Irma Putri Susanti
Pengertian Iman & Taqwa
Tanda Keimanan & Ketaqwaan
Pengaruh Iman & Taqwa
Konsolidasi Iman & Taqwa
Pengertian Iman & Taqwa
serta
Hubungan Keduanya
Pengertian Iman & TaqwaIMANIman menurut bahasa artinya percaya, sedangkan menurut istilah, artinya“Membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkandengan anggota badan”. Ada 2 macam iman :1. Iman Permulaan, hanya pengakuan lisan (mengucapkan 2 kalimat syahadat)2. Iman Penyempurnaan, saat Iman sudah masuk ke dalam lubuk hati
seseorang yang mendorong dirinya untuk mempraktekkan apa yang telah iaikrarkan dengan tulus.
Sehingga Iman adalah keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dandiwujudkan dengan amal perbuatan.
TAQWAMenurut bahasa, Taqwa artinya menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung. Sedangkan menurut istilah, Taqwa berarti memelihara diri darisiksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segalalarangan-Nya, taqwa merupakan aplikasi dari iman.
••••••••••••••••••••••••••••••••••
Hubungan Iman & Taqwa
Keimanan dan ketaqwaan seorang muslim adalah kuncimendapatkan ridho dan barokah dari Allah.
Iman Islam dalam diri seorang muslim harus dibarengidengan taqwa. Bila seorang muslim percaya dengan
keberadaan Allah, maka tentunya ia takut kepada Allah, itulah yang dinamakan taqwa.
Tinggi rendahnya nilai keimanan berpengaruh besarterhadap tinggi rendahnya nilai ketaqwaan. Sedangkantinggi rendahnya ketaqwaan sebagai bukti kebenaran
Iman yang dimiliki.
••••••••••••••••••••••••••••••••••
Tanda – Tanda
Keimanan & Ketaqwaan
Tanda KeimananJika mendengar nama Allah, bergetar hatinya & berusaha agar ilmuAllah tidak lepas dari memorinya, jika di bacakan ayat suciAl-Qur’an, bergejolak hatinya untuk melaksanakannya (Al-Anfal :2)
Senantiasa tawakal (Ali Imran:120, Ibrahim:11, Mujadalah:10, Alam Nasyrah:1) & At-Thaghabun:13)
Tertib & khusyu’ dalam melaksanakan shalat dan selalu menjagapelaksanaannya (Al- Anfal:3 & Al-Mu’minun:2)
Membagi rezeki yang diterimanya (Al-Anfal:3 & Al-Mu’minun:4)
Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat, menunaikan zakat, dan menjaga kehormatan (Al- Mu’minun:3-5)
Memelihara amanah & menepati janji (Al-Mu’minun:6)
Berjihad di jalan Allah & suka menolong (Al-Anfal:74)
Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (An-Nur:62)
••••••••••••••••••••••••••••••••••
Tanda KetaqwaanBeriman kepada Allah, kitab Allah, hri akhir, & yang Ghaib (Al-Baqarah:2-4)
Menjalankan Sholat, Zakat, Puasa (Al-Baqarah:3)
Menjadikan Al-Quran sebagai panutan hidup (Al-Baqarah:2)
Infak di saat lapang & sempit (Ali-Imran:133-134)
Menahan amarah & memaafkan orang lain (Ali-Imran:134)
Menepati janji (At-Taubah:4)
Bersabar & menjadi pendukung kebenaran () Al-Baqarah:177& Ali -Imran:146)
Berdakwah agar terbebas dari dosa (Al-An’aam:69)
Memelihara diri dari perbuatan hina (Al-Baqarah-197)
Peduli terhadap sesama (Al-Hujurat:13)
Selalu mengingat Allah SWT dalam kondisi apapun (Al-Araf:7)
Selalu berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan (Al-Mu’minum 23)
Selalu takut pada azab Allah SWT (Al-Mu’minum 57)
••••••••••••••••••••••••••••••••••
Pengaruh Iman & Taqwa
dalam Kehidupan
Pengaruh Iman & Taqwa
Melahirkan sikap ikhlas
Memberi ketentraman jiwa
Mewujudkan kehidupan yang lebih baik(hayatan tayyibah)
Mudah dalam menghadapi masalah
Selektif dalam segala tindakan & memilikiperangai mulia
Memberikan rasa aman kepada orang lain
Senang menolong orang lain (berbuat baik)
••••••••••••••••••••••••••••••••••
Konsolidasi Iman & Taqwa
Studi Kasus
Sekularisme, memisahkan antara kehidupan akhirat(agama) & duniawi, sangat tidak mencerminkankeimanan & ketakwaan.Bekerja, jika dilakukan dengan niat untukmenafkahi keluarga, bekerja itu menjadiibadah & mencerminkan keimanan & ketakwaan. Namun jika bekerja hanyadengan niat mengumpulkan harta, yang akhirnya hanya berfokus padakehidupan duniawi, maka bekerja itumenjadi menjauh dari nilai-nilai agama, yang secaraotomatis tidak mencerminkan keimanan & ketakwaan.
••••••••••••••••••••••••••••••••••
Al-Quran selalu menekankan aspek kepedulian sosial. Sehingga maknaTazkiyatu Al-Nafs (Penyucian Diri), Islam Sufi misalnya. menarik diri daripergulatan sosial kemasyarakatan / menyepi, kini tidak cocok lagidipahami & diterapkan di kehidupan. Makna Tazkiyatu Al-Nafs(Penyucian Diri) sangat terkait dengan keberadaan orang lain, lingkungan hidup, & lingkungan sosial sekitar. Zakatcontohnya, ibadah yang selalu terkait dengankeberadaan orang lain. Hal ini sangat tidakmencerminkan keimanan & ketakwaanseseorang, karena tidak mengimbangi antarakehidupan duniawi dan akhirat, dan terterajelas pada Al-Quran yang mengharuskanmanusia untuk menjaga hubungan vertikaldengan Allah (Hablu Minallah) dan hubunganhorizontal dengan sesama manusia(Hablu Minannas).
Studi Kasus••••••••••••••••••••••••••••••••••
Memperkuat Iman & TaqwaPelajari Ilmu Tauhid & Syar’i, hindarkan ahayul dan syirik
Perbanyak dzikir & syukuri nikmat Allah & renungi ciptaan Allah
Mengingat dosa-dosa & mohon ampunan Allah SWT
Perbanyaklah menyimak ayat-ayat Al-Quran
Rasakan keagungan Allah seperti yang digambarkan Al-Qur’an dan Sunnah
Perbanyak amal shaleh
Lakukan berbagai macam ibadah (wajib atau sunnah)
Hadirkan perasaan takut mati dalam keadaan su’ul khatimah
Mengingat-ingat dahsyatnya keadaan di hari akhirat
Perbanyaklah munajat kepada Allah dan pasrah kepada-Ny
Mengagungkan hal-hal yang terhormat di sisi Allah
Berdoa kepada Allah agar diberi ketetapan iman
Jalani hidup dengan disiplin, ikuti aturan dan Petunjuk Allah & Rasul-Nya
Jauhi larangan dan jalankan perintah
••••••••••••••••••••••••••••••••••
Presentasi Kelompok 8 – Iman & Taqwa
Sekian..Terima Kasih