Presentasi Kasus Gilut Deborah Josephine
description
Transcript of Presentasi Kasus Gilut Deborah Josephine
PRESENTASI KASUS LOGBOOK GIGI DAN MULUT
Oleh:Deborah Josephine Theresia
G99121010
Pembimbing:Dr. Risya Cilmiaty, drg.,MSi,.,SpKG
ANODONTIA
Anodontia
• Semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali
• Sangat jarang
Hypodontia
• Yang tidak tumbuh 1-6 gigi
• 2-10 (15)%
Oligodontia
• Yang tidak tumbuh > 6 gigi
• 0,1-1%
EtiologiKegagalan proliferasi sel basal gigi karena infeksi, trauma, obat, kemoterapi, radioterapiMutasi gen Msx 1 atau Pax9
PatogenesisHalangan pada proses pembentukan benih gigi dari epitel mulut pada tahap inisiasi
KlasifikasiAnodontia: total dan parsialOligodontiaHipodontia
DiagnosisPemeriksaan radiografik panoramik melihat benih gigi mana saja yang tidak terbentuk
TerapiPembuatan dan pemasangan gigi prostetik.
IMPACTED TEETH
Gigi yang tidak dapat erupsi seluruh/sebagian karena tertutup tulang, jaringan lunak, atau keduanya.
EtiologiKausa lokal Posisi abnormal, tekanan gigi tetangga, penebalan tulang yg mengelilingi gigi, kekurangan tempat, persistensi gigi desidui, pencabutan prematur, inflamasi kronik (penebalan mukosa)Kausa umur Prenatal: keturunan, Postnatal, Pertumbuhan
DiagnosisPemeriksaan:
- Ekstra oral: bengkak, pembesaran KGB, parestesi.- Intra oral: gigi erupsi, karies, perikondritis, parestesi,
warna mukosa, labial, gingival, abses, posisi dan hubungan dengan gigi tetangga, ruang antara gigi dan ramus.
Pemeriksaan radiografik panoramik
•TerapiOdontektomi
MALOCCLUSIONBentuk oklusi yang menyimpang dari bentuk standar yang diterima sebagai bentuk normal.
Crossbite Overbite
Crowded Spacing Prostusi
EtiologiFaktor luar herediter, kelainan kongenital, malnutrisi, trauma, kebiasaan jelek, sikap tubuhFaktor dalam anomali jumlah gigi seperti gigi berlebihan (dens supernumeralis),atau tidak adanya gigi (anodontis), anomali ukuran gigi
Klasifikasi -- Angle Tonjol mesibukal M1 atas beroklusi dengan cekung bukal M1 bawah
Lebih ke mesial
Lebih ke distal
DiagnosisTanda: kelengkungan gigi abnormal, tampilan wajah ganjil, sulit/tidak nyaman saat mengunyah, sulit berbicara.Pemeriksaan: radiografik gigi, kepala, wajah.
Terapi: alat cekat gigi (kawat gigi)
MICROGNATIA & MACROGNATIA
Micrognatia:Rahang yang lebih kecil dari ukuran normal
Macrognatia:Rahang yang lebih besar dari ukuran normal
EtiologiKongenital Mi: Kelainan kromosom, Obat teratogenik, Genetic syndrome; Ma: trisomi 13, trisomi 18.Acquired Mi: trauma, infeksi; Ma: penyakit hormonal.
Diagnosis:Biasanya mengalami masalah estetika, oklusi, pernapasan, dan pemberian makan pada bayi
Terapi:Operasi orthognathic untuk memperluas atau mengecilkan maksila dan mandibula
LABIAL DAN PALATE CLEFT
Labial cleft:Celah pada bibir atas.
Palate cleft:Celah pada langit-langit rongga mulut.
EtiologiHerediter mutasi gen, kelainan kromosomFaktor lingkungan usia ibu lebih dari 30 tahun, agen teratogenik, nutrisi, infeksi virus, radiasi, stres emosional, daya pembentukan embrio menurun, dan trauma selama trimester pertama kehamilan
DiagnosisTerdapat celah pada bibir atas/langit-langit rongga mulutGejala: sulit menghisap ASI, kesulitan berbicara, gangguan pendengaran, gangguan tumbuh kembang
TerapiBedah plastik usia 3 bulan Memulihkan struktur anatomi, Mengoreksi cacat, Menormalkan fungsi menelan, napas, bicara.
DEBRISLapisan lunak di atas permukaan gigi mucin, bakteri, sisa makanan:Food retentionFood impactionDebris Index:
Kriteria•0,0-0,6 = Baik•0,7-1,8 = Sedang•1,9-3,0 = Buruk
TerapiMenjaga kebersihan gigiDental floss
PLAQUE
Lapisan lunak atau keras yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme, matriks interseluler (komponen organik dan anorganik), dan protein melekat erat pada permukaan gigi
Tahap pembentukan plaque:1) Pembentukan partikel dental2) Kolonisasi awal pada permukaan gigi3) Kolonisasi sekunder dan pematangan
plaque
Indeks Plaque
Cara penghitungan skor: Untuk satu gigi = jumlah seluruh skor dari empat
permukaan 4 Untuk keseluruhan gigi = jumlah skor indeks plaque jumlah gigi yang ada
Kriteria•Baik = 0-1,0; •Sedang = 1,1-2,0; •Buruk = 2,1-3,0.
Diagnosis:Pewarnaan pada gigi disclosing agent (iodine)
Terapi:Sikat gigi teratur
CALCULUS
Material keras dari garam inorganik yang terdiri dari kalsium karbonat dan fosfat yang bercampur dengan debris, mikroorganisme, dan sel epitel yang telah terdeskuamasi.
Etiologi dan Patogenesis
Bakteri + Glukosa Asam
Asam + Sisa makanan + air liur Plaque
Plaque yang mengalami pengerasan, kalsifikasi, atau remineralisasi = Calculus
Calculus Index:
Kriteria•0,0-0,6 = Baik•0,7-1,8 = Sedang•1,9-3,0 = Buruk
Debris Index
OHI-S
Kriteria•Baik = 0,0-1,2; •Sedang = 1,3-3,0; •Buruk = 3,1-6,0.
TerapiScaling : hilangkan plaque, calculus, nodaRoot planing: hilangkan calculus, mikroorganisme, racun
DENTAL DECAYProses demineralisasi jaringan keras gigi (enamel, dentin dan sementum) hingga destruksi substansi organik gigi oleh asam yang diproduksi dari pencernaan bakteri terhadap sisa makanan yang tertinggal di gigi
Etiologi, komponen:1) Gigi dan saliva2) Microorganisme3) Makanan4) Waktu
Patogenesis:Substrat (gula) + Plak (bakteri) + Gigi (email/dentin)
dimetabolisme oleh bakteriKaries (demineralisasi)
Klasifikasi1) Lokasi permukaan kunyah: oklusal, labial, bukal,
palatal/lingual, aproksimal, kombinasi2) Lokasi permukaan halus: proksimal, akar, celah/fissura3) Kedalamannya: superfisial, media, profunda
DiagnosisKaries email tanpa cavitas
Karies email dengan cavitas
Karies dentin terbuka/
hipersensitif
Bintik putih pada gigi
Akut :Gigi terasa ngiluKronis: (-) ngilu
Akut :Gigi terasa ngiluKronis: (-) ngilu
Ekstra oral Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainanIntra oral Kavitas (-), lesi
putih (+)Kavitas (+) baru kena email
Kavitas mengenai email
Terapi Pembersihan gigi, diulas dengan fluor, edukasi
Tumpatan I. Ulas dgn fluorII. RecountouringIII. TumpatanIV. Perawatan
endodontic dan tumpatan
Terapi:Penambalan iritasi atau hiperemi pulpaPerawatan Saluran Akar karies mencapai pulpaEkstraksi gigi
Pencegahan karies gigi:Menjaga kebersihan mulut (oral hygiene) dengan baik dengan menggosok gigi dengan benar dan teratur, flossing, obat kumur (mouthwash), memeriksakan gigi 2 kali setahun.Diet rendah karbohidratFluoride melalui pasta gigi, mouthwash, suplemen, air minum, gel fluoride.Penggunaan pit and fissure sealant (dental sealant).
PULPITISPulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri
Etiologi:Pembusukan gigiPaparan cairan yang mendemineralisasi gigiInfeksi
Klasifikasi:ReversibelIrreversibel
DiagnosisPulpitis Reversible Pulpitis Irreversibel Nekrosis Pulpa
Akut KronisAnamnesis
-Nyeri
Nyeri bila minum panas, dingin, asamTajam singkat, (-) spontan, (-) terus menerus
Tidak bisa menunjukkan yang sakitTajam spontan, terus menerus
Bisa menunjukkan yang sakit
Hilang timbul spontan, tajam menyengat
Bau mulut, gigi berubah warna
Spontan atau tidak nyeri tapi pernah spontan
Ekstra oral (-) bengkak normal (-) bengkakIntra oral-Kedalaman
-Sondasi-Chlor etil-Palpasi-Perkusi
Karies dentin/profunda
(+)(+)
(-)
Profunda, tertutup sisa makanan(+)(+)(+)(+) / (-)
Karies profunda
(+)(+)(+) / (-)(-)
Dalam
(-)
(-)(-)
Terapi tumpatan tetap. Bila cavitasnya dalam beri pelapis Ca(OH)2 atau pulp capping indirek lalu ditumpat tetap
PSA PSA, tumpatan tetap PSA dan restorasi
PERIODONTITISPeradangan jaringan periodontium yg merupakan lanjutan dari gingivitis
Etiologi
Plak, Calculus
Gingivitis
Periodontitis
Gingivitis kekehilangan perlekatan jar periodontium jar. Granulasi dan kerusakan alveolar bone + nekrotik sementum
DiagnosisGusi berdarah saat menggosok gigi,Gusi berwarna merah, bengkak dan lunak,kenyalTerlihat adanya bagian gusi yang turun dan menjauhi gigi,Terdapat nanah diantara gigi dan gusi,Gigi goyang.
TerapiFase I: inisialFase 2: korektifFase 3: pemeliharaan
GINGIVITISPeradangan gusi yang disebabkan oleh faktor lokal dan sistemik
EtiologiPlaque, calculus
Diagnosis Gusi tampak merah, membengkak konsistensi kenyal lunak dan mudah berdarah, halitosis
•TerapiMenjaga kebersihan gigi dan mulutSikat gigiFlossingScaling calculusAntibiotik indikasi
Bacterial plak menghasilkan enzim toksin kemudian invasi melalui epitel sulcus gingival radang gusi
CANDIDIASIS ORAL
Infeksi pada rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jamur Candida terutama Candida albicans
Faktor Lokal
Perubahan epitel barier mukosa
Kondisi saliva
Penurunan sistem fagosit
Morfogenesis mikroorganisme
Faktor Sistemik
Immunocompremised
Gangguan nutrisi
Faktor Iatrogenik
Terapi antibiotik
Terapi kortikosteroid
Radioterapi dan kemoterapi
Merokok
Etiologi
Candidiasis Pseudomembranosa (Akut)
Candidiasis Eritematous Akut
Candidiasis Hiperplastis Kronis
Candidiasis Atrofi (Eritematosa) Kronis
Median Rhomboid Glossitis
Angular Cheilitis (Perleche)
Klasifikasi
Diagnosis Candidiasis
Anamnesis (rasa tidak nyaman pada mulut, panas, nyeri)
Pemeriksaan Klinis (oral thrush)
Pemeriksaan Penunjang (sitologi eksfoliatif, metode
kultur swab, uji saliva, dan biopsi)
Terapi
Lokal :
• Suspensi oral nystatin 100.000 unit/ml
• Tablet hisap clotrimazol 10 mg
Sistemik
• Ketokonazol 200 mg
• Flukonazol 100 mg
• Itrakonazol 100 mg
Penemuan Kasus Bangsal• Nama : Tn. An• Umur : 35 Tahun • Ruang : Melati 1/7I• Diagnosis: B20 dengan kandidiasis oral• Keluhan Utama: Rasa tidak nyaman
seperti terbakar dan pedih di mulut pasien
• RPS: Pasien mengeluh rasa panas dan tidak enak di lidah dan rongga mulut sudah dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan hilang timbul.
• Terapi: menghindari faktor predisposisi, Canistatin 3x5ml gargle
MOUTH ULCERMenghilangnya atau adanya erosi pada bagian membran mukosa rongga mulut (pipi atau bibir sebelah dalam, lidah dan bawah lidah, gusi, palatum)
Trauma
• Minor Physical Injuries
• Chemical Injuries
Infeksi
• Viral• Bakteri• Jamur• Protozoa
Sistem Imun
• Immunodeficiency
• Autoimun• Alergi
Diet
• Defisiensi vit B12
• Defisiensi zat besi
• Defisiensi asam folat
Kanker Pada Mulut
Etiologi
GejalaDidahului oleh adanya sensasi terbakar.Setelah beberapa hari titik merah atau benjolan & luka terbuka. Bentuk lingkaran atau oval yang berwarna putih atau kuning dengan tepi merah meradang. Ulkus sangat perih terutama pada saat berkumur, menyikat gigi, teriritasi dengan salty, spicy atau sour foods. Pembesaran dari KGB pada submandibula. Berkurangnya nafsu makan
DiagnosisPemeriksaan fisikDarah rutinBiopsi
Terapi Self-limiting diseaseHindari makanan pedas, asam, keras, atau terlalu panas Hindari minuman soda atau air jeruk Pakai sedotan waktu minum Berkumur dengan air garam Madu dapat mengurangi rasa sakit Mengganti pasta gigi dengan pasta gigi yang tidak
mengandung natrium lauryl sulfat (SLS).Obat kumur chlorhexidine
KomplikasiInfeksi bakteriInflamasi pada mulutTooth absess
GLOSSITIS
Peradangan atau infeksi pada lidah. Lidah membengkak dan terjadi perubahan warna
Lidah mungkin pucat atau eritematous dan mungkin pula tampak mengecil atau membesar.
ETIOLOGIInfeksiTrauma: faktor mekanis/kimiaAlergiKekurangan vitamin dan mineralPenyakit kulit
DIAGNOSISPemeriksaan fisik: lidah bengkak/patch pembengkakanPapila lidah mungkin atrofiTes darah konfirmasi sistemik penyebab
TERAPIBakteri antibiotik.Defisiensi gizi supplement.Kortikosteroid jika bengkak parah.Menjaga kebersihan rongga mulut.
NONCANCEROUS GROWTH
Pertumbuhan non-kanker pada rongga mulut, dan dapat terjadi pada semua orang di semua umur.
Asal pertumbuhan: kista berisi cairan, pertumbuhan tulang yang berlebihan, atau infeksi.
Etiologi: multifaktorial
LEUKOPLAKIA
Leukoplakia adalah lesi putih keratosis berupa bercak atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat diangkat dari mukosa mulut secara usapan atau kikisan
EtiologiLokal tembakau, alkohol, iritasi mekanis dan kemis, reaksi elektrogalvanik dan kandidiasisSistemik defisiensi vitamin A, vitamin B kompleks, sifilis tertier dan anemia siderofenik serta klinis HIV/AIDS
KlasifikasiHomogenous leukoplakia (leukoplakia kompleks)Nodular leukoplakia (bintik-bintik)Verrucous leukoplakia
DiagnosisAnamnesis Usia, Jenis kelamin, Pekerjaan, Kesehatan umum, kebiasaanGambaran KlinisPemeriksaan HistopatologiPemeriksaan Sitologik Eksfoliatif dx keganasan
TerapiLeukoplakia tanpa diskeratosis: hentikan pemakaian alkohol, tembakau dll, eliminasi sumber iritasi, vit A dosis tinggi Leukoplakia dengan diskeratosis : eksisi
ORAL SQUAMOUS CELL CARCINOMA
Neoplasma malignat dari jaringan epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (sel epitel gepeng berlapis) & terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-penyakit tertentu (premalignant) seperti syphilis dan plumer vision syndrome, leukoplasia, reytoplasia.
EtiologiTembakauAlkoholFaktor pendukung lain: penyakit kronis, faktor gigi dan mulut, defisiensi nutrisi, jamur, virus, faktor lingkungan
Gejala:1. Ulserasi dgn indurasi di bangian tepi. Teoi > tinggi dr
sekitarnya dan dapat berupa daerah putih2. (-) sakit, tumbuhnya perlahan3. KGB membesar dan (-) sakit
Diagnosis:AnamnesisPemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang: rontgen foto, laboratorium, patologi
Terapi:Tergantung stadium
XEROSTOMIAXerostomia adalah keadaan kelainan fungsi dikarenakan sekresi air liur berkurang
EtiologiFaktor fisiologis: usia, hormon, puasa.Faktor patologis: penyakit sistemik, defisiensi gizi
PatofisiologiStimulasi saraf simpatis lebih dominanDehidrasi mukosa rongga mulut output kelenjar saliva mayor & minor menurunLapisan mukosa oral berkurang
Gejala klinis:-Mulut kering, rasa nyeri dan panas-Sukar bicara, mengunyah dan menelan-Gangguan pengecap terutama manis-Penimbunan lendir yang mengental
Terapi:Rangsangan air ludah1. Makanan asam atau manis, mentol2. Rangsangan mekanis : permen karet, sayuran atau buah-buahan
keras3. Obat-obatan : pilokarpin, karbamikolin4. Cairan pengganti ludah : Saliment, Glandosan