Presentasi Kasus
-
Upload
ari-vilologus-sugiarto -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of Presentasi Kasus
Presentasi kasus
Uveitis Anterior
Pembimbing : dr. Amalia Yuli Lestari S. Sp.M
NOVIKA NEOVANSIE GABRIEL
Nama : Tn. L
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Merdeka, Jakarta Pusat
Identitas Pasien
• Autoanamnesis - tgl 23 Januari 2015
• Keluhan Utama : Mata sebelah kiri
buram disertai mata merah sejak 2
bulan yang lalu.
• Keluhan Tambahan : Tidak ada
keluhan
ANAMNESIS
Pasien datang ke poliklinik mata RSPAD Gatot
Soebroto dengan keluhan mata kiri mulai buram
sejak 2 bulan yang lalu, menurut pasien penglihatan
mata kirinya perlahan makin menurun. Keluhan
disertai dengan mata merah.
Pasien tidak mengeluhkan penglihatannya
seperti melihat asap, atau merasa silau.
Pasien mengatakan bahwa ia masih bisa
berjalan tanpa menabrak-nabrak benda di
sekitarnya walaupun mata kirinya sudah buram.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien menyangkal bahwa matanya
terkena ranting pohon. Pasien juga tidak
mengeluhkan adanya kotoran mata atau
belekan. Pasien mengatakan tidak
pernah melakukan operasi atau
pembedahan pada mata kirinya.
Cont.
Pasien sebelumya tidak punya riwayat
hipertensi dan diabetes melitus. Pasien juga
tidak mengeluh adanya kesukaran adaptasi
dalam tempat gelap. Tidak ada keluhan
penglihatan buram di sentral dengan tepi
jelas.
Pasien juga mengatakan saat ini tidak
dalam pengobatan paru untuk TBC kronik dan
tidak tinggal di daerah endemik malaria dan
tidak sedang meminum obat-obat malaria.
Cont.
• Riwayat Penyakit Dahulu :
- Hipertensi : tidak ada
- DM : tidak ada
- Trauma mata : tidak ada
• Riwayat penyakit keluarga :
tidak ada anggota keluarga yang mengalami
keluhan seperti pasien, hipertensi dan
diabetes militus
A. Status Generalis • Keadaan umum : baik • Kesadaran : compos mentis• Tanda-tanda vital :
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg- Nadi : 88 x/menit- Suhu : 36 ° C- Pernapasan : 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : normocephali
• THT : tidak ada kelainan
• Leher : tidak teraba
pembesaran kelenjar getah bening
• Jantung/paru-paru : tidak diperiksa
• Abdomen : tidak di periksa
Tajam Penglihatan - 1/60 ttk
Koreksi S+0.50 C-1-90°-1.0 -
Addisi + 2.75 -
Distansia pupil 60+2 60+2
Kacamata lama Tidak ada Tidak ada
KETERANGAN OD OS
VisusStatus Opthalamikus
Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada
Enoftalmus Tidak ada Tidak ada
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Gerakan bola mata Baik ke semua arah Baik ke semua arah
Kedudukan Bola MataKeterangan OD OS
Warna Hitam Hitam Letak Simetris Simetris
a
Edema Tidak ada Tidak adaNyeri tekan (-) (-)Ektropion Tidak ada Tidak adaEntropion Tidak ada Tidak adaBlefarospasme Tidak ada Tidak adaTrikiasis Tidak ada Tidak adaSikatriks Tidak ada Tidak adaFissura palpebra 10 mm 10 mmPtosis Tidak ada Tidak adaHordeolum Tidak ada Tidak adaKalazion Tidak ada Tidak adaPseudoptosis Tidak ada Tidak ada
Palpepra superior dan inferior
OD OS
Supersilia
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Anemia Tidak ada Tidak ada
OD OS
Konjungtiva tarsalis Superior dan Inferior
Injeksi konjungtiva
Tidak ada Tidak ada
Injeksi siliar Tidak ada AdaPerdarahan
subkonjungtivaTidak ada Tidak ada
Pterigium Tidak ada Tidak adaPinguekula Tidak ada Tidak ada
Nevus pigmentosus
Tidak ada Tidak ada
Kista dermoid Tidak ada Tidak adaKemosis Tidak ada Tidak ada
Keterangan OD OS
Konjungtiva Bulbi
Pungtum lakrimalis
Terbuka Terbuka
Tes anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Warna Putih Putih
Ikterus Tidak ada Tidak ada
Sistem lakrimalis
OD OS
Sklera OD OS
Kejernihan Jernih KeruhPermukaan Licin Licin Ukuran 10 mm 12 mmSensibilitas Baik BaikInfiltrat Tidak ada Tidak adaUlkus Tidak ada Tidak adaPerforasi Tidak ada Tidak adaArkus senilis Ada AdaEdema Tidak ada AdaTes placido Reguler Reguler
KORNEA OD OS
BILIK MATA DEPAN
OD OS
Kedalaman Dalam Dalam
Kejernihan Jernih Presipitat keratik
Hifema Tidak ada Tidak ada
Hipopion Tidak ada Tidak ada
Efek Tyndall Tidak dilakukan Tidak dilakukan
iris
IRIS OD OS
Warna Coklat kehitaman
Coklat kehitaman
Kriptae Jelas Jelas
Bentuk Bulat Ireguler
Sinekia Tidak ada Ada
Koloboma Tidak ada Tidak ada
Pupil PUPIL OD OS
Letak Di tengah Di tengah
Bentuk Bulat Ireguler
Ukuran 3 mm 2 mm
Refleks cahaya langsung
Positif Negatif
Refleks cahaya tak langsung
Positif Negatif
LENSA OD OS
Kejernihan Jernih Keruh
Letak Sentral Sentral
Shadow test Negatif Positif
Kejernihan Jernih Sulit di nilai
BADAN KACA
OD OS
Fundus Okulia. Refleks Fundus Positif Sulit dinilai
a. Papil
Bentuk WarnaBatasCD Ratio
BulatOrangeTegas 0,2
Sulit dinilai
a. Arteri Vena 2 : 3 Sulit dinilai
a. RetinaEdema PerdarahanEksudatSikatrikLain
Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada
Sulit dinilai
a. Makula LuteaRefleks FoveaEdemaPigmentosa
PositifTidak adaTidak bisa dilakukan
Sulit dinilai
PALPASI OD OS
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Massa tumor Tidak ada Tidak ada
Tensi okuli Normal palpasi N-1
Tonometri Schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tonometri Non Kontak 17,3 mmHg 8 mmHg
Tes Konfrontasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Kampus VISI OD OS
TINJAUAN PUSTAKA
UVEA
Lapisan vaskuler mata bagian tengah, terletak
antara sklera dan retina
Mengandung pigmen
Pembuluh darah berasal dari cabang arteri
oftalmika dan membentuk sirkulus
Fungsi : memberikan nutrisi pada struktur okuler
WORKING DIAGNOSISUveitis anterior tipe non granulomatosa
pada mata kiri
Uveitis Granulomatous ; Inflamasi okuler yg berkaitan dengan adanya granuloma
Uveitis Non granulomatous ; Inflamasi intraokuler yang tidak berkaitan dengan adanya granuloma
KLASIFIKASI UVEITIS BERDASARKAN HISTOPATOLOGI
ETIOLOGI
Infeksi
Penyebab : virus, bakteri, jamur, parasit
Langsung lewat luka, atau sebaran dari fokus infeksi di tempat lain
Lebih dicurigai pd pasien dg AIDS atau imunosupresi
Non Infeksi
Penyebab ; penyakit autoimun pada okuler atau sistemik
T cells dianggap mempunyai peranan besar dalam berkembangnya uveitis non infeksi
Paling banyak ditemui
Penyebab Uveitis
• Autoimun : artritis idiopatik juvenilis,
sarkoidosis
• Infeksi : sifilis, TBC, lepra, herpes zoster
dam simpleks
• Kegansan : retinoblastoma, leukemia
• Lain-lain : idiopatik, ablasio retina
Tanda-tanda Uveitis Konjungtiva
Injeksi konjungtiva Injeksi siliar
Endotel Kornea Presipitat keratik Fibrin Band kerathopathy
COA dan COP Sel-sel radang Flare
Tanda-tanda Uveitis
Iris• Nodul : Koeppe, Busacca nodules• Sinekia posterior• Atropi iris
Tekanan intra okuler• Hipotoni• Glaukoma sekunder
Tanda-tanda Uveitis
Vitreous o Sel-sel radang
Retinao Sel-sel radango Radang pada pembuluh daraho Edema makula kistoid
Tanda-tanda Uveitis
Koroid• Radang infiltrat• Atrofi• Neovaskularisasi
Nervus optikus• Edema (tidak spesifik)• Neovaskularisasi
Gejala pada segmen Anterior
• Mata merah : injeksi konjungtiva dan siliar
• Visus menurun
• Fotofobia
• Nyeri
• Epifora
• Kronik : keluhan tidak menonjol
Tanda Pada Segmen Anterior
Presipitat Keratik/Kraticprecipitate (KPs)
Sel di COA Flare di COA Fibrin di COA Hipopion di COA Miosis pupil Nodul di iris Sinekia (anterior/posterior)
Keratic precipitates
Keratic precipitates (KPs) adalah kumpulan sel radang pada permukaan endotel kornea
Menunjukkan aktivitas proses inflamasi (mengandung neutrofil, makrofag dan limfosit)
KPs yang besar ; mutton fat uveitis granulomatous
Sel dan flare di COA
Intensitas sel radang di COA, dikelompokkan menurut jumlah sel radang pada pemeriksaan slit lamp
Flare ; disebabkan peningkatan protein di aqueous (efek Tyndall)
SEL 0 : tidak ada sel radangTrace : < 5 sel1 + : 5 – 10 sel2 + : 10 – 20 sel3 + : 20 – 30 sel4 + : terlalu banyak
Hipopion : kumpulan leukosit di COA
Pembentukan Fibrin di COA
Proses inflamasi sering disertai dengan pelepasan mediator inflamasi yang menimbulkan deposit fibrin, penggumpalan dan proliferasi fibroblas timbul sinekia. Sinekia menunjukkan adanya proses kronik atau rekuren Sinekia posterior : perlengketan iris ke lensa Sinekia anterior : perlengketan iris ke
kornea
SINEKIA
Sinekia Posterior
Sinekia posterior : perlengketan iris ke lensa
Busacca NoduleTerdapat pada permukaan iris
Koeppe Noduleterdapat pada pinggir pupil
Nodul pada Iris
Normal fundus
Nervus Optikus macula
retina
Behcet’s Disease
Bilateral Kronik Vasculitis Kebutaan
Uveitis bilateral Vitiligo Poliosis Alopecia Retinal detachment
Vogt Koyanagi Harada (VKH)
Sarcoidosis, nodule iris
Tuberkulosa granuloma
PENATALAKSANAAN UVEITIS
Tergantung etiologi Mydriatics /sikloplegik Steroids/NSAID ; topical (tetes mata)
- injeksi periocular, subkonjungtiva, intra
vitreal sistemik Imunomodulator : Cyclosporin, Azathioprine,
dll
KOMPLIKASI UVEITIS
• Glaukoma sekunder• Katarak • Edema makular kistoid (penyebab tersering penurunan visus) • Ablasio Retina
Kesimpulan
Uveitis adalah inflamasi traktus uvea (iris,korpus siliaris,dan koroid) dengan berbagai penyebab. Struktur yang berdekatan dengan jaringan uvea yang mengalami inflamasi biasanya juga ikut mengalami inflamasi. Uveitis anterior dikatakan akut jika terjadi kurang dari 6 minggu dan dikatakan sebagai kronik jika lebih dari 6 minggu. Laboratorium sangat dibutuhkan guna mendapat sedikit gambaran mengenai penyebab uveitis. Penatalaksanan yang utama untuk uveitis tergantung pada keparahannnya dan bagian organ yang terkena dan prognosis kebanyakan kasus uveitis anterior berespon baik jika dapat didiagnosis secara awal.
TERIMA KASIH