Presentasi Kasus

download Presentasi Kasus

of 18

description

h

Transcript of Presentasi Kasus

  • Presentasi Kasus Rhinitis AlergiOleh:Kandy A D20040310113

  • IDENTITAS Nama : Bp. SUmur: 46 tahunJenis kelamin: Laki-lakiAgama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta Alamat: YogyakartaTanggal Masuk: 11 Maret 2010

  • ANAMNESA Keluhan utama: pilekRiwayat Penyakit Sekarang: pilek dirasakan sejak 1 bulan yang lalu disertai hidung tersumbat dan gatal, ingus cair dan bening, bersin >5x sehari, mata berair. Pusing (-), batuk (-), demam (-), nyeri pada hidung (-). Sudah merasakan gejala ini selama 1 bulan lebih. Diberi obat dari IGD membaik tetapi bila obat dihentikan pilek kambuh lagi

  • Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien pernah menderita sakit serupa sejak 2 tahun terakhir. Riwayat alergi (+)Riwayat Penyakit Keluarga : Dalam keluarga tak ada yang menderita penyakit serupa

  • Anamnesis sistem :Sistem serebrospinal : tidak ada keluhanSistem kardiovaskuler : sesak nafas (-), Sianosis (-)Sistem respirasi : sesak nafas (-), batuk (-), pilek (+), ingus cair dan beningSistem gastrointestinal : muntah (-), mual (-), melena (-)Sistem muskuloskeletal: lemas (-), nyeri sendi (-)Sistem integumentum: panas (-), sianosis (-)Sistem urogenital : BAK (+) baik, jernih

  • PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum: Baik Kesadaran Umum: Compos mentisVital Sign: Nadi: 84 x/menit Respirasi: 22 x/menit Suhu: afebrisStatus UmumPemeriksaan HidungDeviasi septum (-), deformitas (-/-), nafas cuping hidung (-), membran mukosa edem dan basah, discharge (+) cair dan bening, epistaksis (-)

  • Tinjauan PustakaRhinitis : inflamasi membran mukosa hidungBerdasarkan penyebabnya, ada 2 golongan rhinitis :rhinitis alergi disebabkan oleh adanya alergen yang terhirup oleh hidungrhinitis non-alergi disebabkan oleh faktor-faktor pemicu tertentu :rhinitis vasomotor idiopatik; sensitif terhadap fumes, odors, temperature & atmospheric changes, irritantrhinitis medicamentosarhinitis struktural abnormalitas struktural

  • Berdasarkan waktunya, ada 3 golongan rhinitis alergi :Seasonal allergic rhinitis (SAR) terjadi pada waktu yang sama setiap tahunnya pada musim bunga, banyak serbuk sari beterbanganPerrenial allergic rhinitis (PAR) terjadi setiap saatdalam setahun. penyebab utama: debu, animal dander, jamur, kecoaOccupational allergic rhinitis terkait dengan pekerjaan

  • Klasifikasi rhinitis alergi menurut guideline ARIA (2001)

  • Etiologi

  • 1. AlergenAlergen hirupan merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rinitis alergika. Tungau debu rumah, bulu hewan, dan tepung sari merupakan alergen hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia, sedang pada bayi dan balita, makanan masih merupakan penyebab yang penting.

    2. PolutanFakta epidemiologi menunjukkan bahwa polutan memperberat rinitis. Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok, sedangkan polutan di luar termasuk gas buang disel, karbon oksida, nitrogen, dan sulfur dioksida. Mekanisme terjadinya rinitis oleh polutan akhir-akhir ini telah diketahui lebih jelas.

    3. AspirinAspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis alergika pada penderita tertentu.

  • PatofisiologiRhinitis alergi adalah penyakit peradangan yang diawali oleh dua tahap sensitisasi yang diikuti oleh reaksi alergi. Reaksi alergi terdiri dari dua fase yaitu :Immediate Phase Allergic ReactionBerlangsung sejak kontak dengan allergen hingga 1 jam setelahnyaLate Phase Allergic ReactionReaksi yang berlangsung pada dua hingga empat jam dengan puncak 6-8 jam setelah pemaparan dan dapat berlangsung hingga 24 jam.

  • Tanda dan GejalaBersin berulangkaliHidung berair (rhinorrhea)Tenggorokan, hidung,kerongkongan gatal Mata merah, gatal, berairPost-nasal dripPada SAR : sneezing, runny nose, watery & itchy eyes most commonPada PAR : nasal congestion & post-nasal drip most common

  • DiagnosisDiagnosis rhinitis alergi ditegakkan berdasarkan :Anamnesis Pemeriksaan FisikRinoskopi anteriorNasoendoskopi (jika fasilitas tersedia )Pemeriksaan PenunjangIn vitro: IgE total, IgE spesifik, dan pemeriksaan eosinofil pada hapusan mukosa hidung. In vivo : uji kulit goresan ( skin prick test )

  • PenatalaksanaanEdukasiEdukasi sebaiknya selalu diberikan berkenaan dengan penyakit yang kronis, yang berdasarkan kelainan atopi, pengobatan memerlukan waktu yang lama dan pendidikan penggunaan obat harus benar terutama jika harus menggunakan kortikosteroid hirupan atau semprotanPenghindaran alergenFarmakoterapiAntihistamin H-1Dekongestan oralKortikosteroid (gejala sumbatan hidung akibat respon fase lambat tidak dapat diatasi dengan obat lain)Preparat antikolinergik topikalImunoterapi

  • Treatment options for allergic rhinitis adapted from ARIA